Rancangan Penarikan Contoh (Sampling Design)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rancangan Penarikan Contoh (Sampling Design)"

Transkripsi

1 METODE PENELITIAN SOSIAL: Rancangan Penarikan Conto (Sampling Design) Dr. Rini Dwiastuti Lab. Agriculrure Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University rinidwi.fp@ub.ac.id 1. DESKRIPSI MODUL. KEGIATAN BELAJAR 1: Taapan Proses Penarikan Conto.1. Tujuan kegiatan 1.. Uraian Materi 1.3. Tugas kegiatan 1 3. KEGIATAN BELAJAR : Pendekatan Penarikan Conto 3.1. Tujuan kegiatan 3.. Uraian Materi 3.3. Tugas kegiatan 5. Rancangan Tugas Modul 5 6. Paktikum Kegiatan Deskripsi Modul Modul ini mendeskripsikan taapan proses penarikan conto dengan sala satu taapannya adala menetapkan secara spesifik metode penarikan conto serta menentukan ukuran conto. Secara agak rinci, modul ini akan menguraikan beberapa metode penarikan ditinjau dari dua pendekatan; yaitu pendekatan non-probability dan probability. Dengan bantuan modul ini diarapkan maasiswa mampu menelusur lebi jau tentang rancangan penarikan conto yang bersumber dari referensi lain. Disamping itu, secara individu maasiswa mampu mengaplikasikan pada usulan penelitian tugas akir. 5. Kegiatan Belajar 1: Taapan dalam Proses Penarikan Conto.1. Tujuan kegiatan pemelajaran 1 Setela mempelajari bagian ini, maasiswa diarapkan dapat : Mengetaui dan memaami urutan kegiatan dalam proses penarikan conto Mendefinisikan populasi dari proyek penelitian yang direncanakan Menetapkan kerangka conto yang akan dipakai pada proyek penelitian yang direncanakan Menentukan besarnya conto Menyusun prosedur penarikan conto 1.. Uraian materi pembelajaran 1 Beberapa istila yang terkait dengan kegiatan penentuan conto adala: populasi dan kerangka conto. Populasi adala impunan yang terdiri dari semua unit (item atau individual) yang menjadi peratian (interes) dari suatu kajian. Kerangka conto iala daftar semua unit dalam populasi. Istila sampling lebi mengara pada proses penentuan atau penetapan metode dan jumla conto.

2 Dalam pemilian suatu topik, endaknya peneliti meliat apaka topik tersebut pada saat ini masi relevan Dalam kegiatan survei terdapat dua populasi yang dipertimbangkan (Parel et al., 1973); yaitu populasi sasaran (te target population) dan populasi sampling (te sampling population). Populasi sasaran adala populasi yang mewakili informasi yang diinginkan. Sedangkan populasi sampling iala populasi dari suatu yang akibat dari kerangka conto. Conto (sample) yang representatif dapat menggambarkan populasi; sebaliknya gambaran populasi tidak akurat bila sample yang digunakan bias (Maylor dan Blackmon, 005). Dalam Tulls (1993) dijelaskan terdapat tuju taapan dalam proses penentuan conto. Adapun taapan tersebut dapat diikuti dalam tabel berikut: Tabel 5.1. Taapan Dalam Proses Penentuan Conto No. Taapan Deskripsi 1 Mendifinisikan Populasi (Define Te Population) Page of 1 Modul 5 Populasi yang didefinisikan dalam bentuk: (a) unsur atau elemen, (b) unit, (c) tingkatan, dan (d) waktu Mendapatkan atau menyusun daftar dari elemen atau unit populasi Menetapkan siapa yang menjadi unit conto secara spesifik. Menetapkan metode rancangan penarikan conto yang dipili Menetapkan Secara Spesifik Kerangka Conto (Specify Sampling Frame) 3 Menetapkan Secara Spesifik Unit Conto (Specify Sampling Unit) 4 Menetapkan Secara Spesifik Metode Penarikan Conto (Specify sampling metode) 5 Menentukan Ukuran Conto Menentukan jumla elemen populasi (Determine sample size) yang dijadikan conto 6 Menetapkan Secara Spesifik Rencana Menetapkan prosedur operasional Pemarikan Conto (Specify sampling untuk menseleksi unit sample plan) (conto) yang terpili 7 Pemilian Conto (Select Te Sample) Melaksanakan penarikan conto Sumber: Tulls (1993) Pada taap pertama adala mendifisikan populasi. Secara lengkap, suatu populasi arus didefinisikan dalam bentuk unsurnya (element), unit penarikan conto, cakupan (extent) dan waktu (time). Pada kegiatan survei agen pembelian, Tulls dan Hawkin (1993) menetapkan populasi dengan pengertian sebagai berikut: (element) agen pembelian (sampling unit) (extent) (time) perusaaan atau agensi pemerinta pembeli produk kami dalam tiga taun terakir Seingga populasi pada kegiatan survei agen pembelian tersebut didefinisikan sebagai keseluruan agen pembelian baik perusaaan maupun agen pemerinta yang tela membeli produk kami dalam kurun waktu tiga taun terakir. Penetapan kerangka conto secara spesifik merupakan taap kedua dalam proses penentuan conto dalam suatu penelitian. Kerangka conto merupakan alat yang mewakili elemen populasi. Jika pendekatan probabilitas yang dipili, maka kerangka conto arus tersedia. Sedangkan pada pendekatan non-probability tidak diperlukan kerangka conto (Tulls dan Hawkin, 1993). Pada penelitian pemasaran dapat menggunakan daftar telepon dan daftar yang lain. Peta dapat juga dipergunakan sebagai kerangka conto untuk menentukan conto wilaya. Yang menjadi masala adala apabila kerangka conto tidak tersedia di lapangan, misalnya daftar nama petani

3 apel organik. Pada kondisi tersebut peneliti arus menyusun sendiri dengan bantuan perangkat/pamong atau petugas lapang desa atau dusun setempat. Kerangka conto yang sempurna adala daftar yang memuat setiap elemen populasi mewakili sekali (Tulls dan Hawkin, 1993). Sedangkan, menurut Mantra dan Kasto (1995) syarat kerangka conto yang baik adala: (a) arus meliputi seluru elemen populasi (tidak ada satu unsurpun yang tertinggal), (b) tidak ada elemen populasi yang diitung dua kali, (c) arus up to date, (d) Batas-batasnya arus jelas (misalnya batas wilaya, rumatangga siapa yang menjadi anggota rumatangga), (e) arus dapat dilacak di lapangan; endaknya tidak terdapat beberapa desa dengan nama yang sama. Sementara itu, kondisi di lapangan menunjukkan bawa pada masa transisi, seorang petani yang mempunyai laan lebi dari satu lokasi bisa menamam apel organik dan non-organik Pada kondisi ini peneliti arus menetapkan secara tegas siapa yang menjadi populasi. Pada taap ketiga dalam proses penentuan conto adala menetapkan secara spesifik unit conto. Dalam Tulls dan Hawkin (1993) diuraikan bawa unit penarikan conto (sampling unit) adala unit dasar yang berisi elemen populasi yang menjadi conto. Lebi lanjut dikemukanan bawa Sampling unit bisa identik dengan unit yang diteliti, dan bisa berbeda. Sebagai conto bawa sampling unit identik dengan unit yang diteliti adala kerangka conto dengan elemen populasi penduduk laki-laki berumur 13 taun. Dengan demikian penduduk dengan karakteristik tersebut sebagai sampling unit dan sekaligus sebagai unit yang akan diteliti. Apabila rumatangga sampling unit dan seorang peneliti menginginkan unit yang diteliti adala anggota rumatangga laki-laki yang berumur 13 taun, maka sampling unit tidak dapat dijadikan unit yang diteliti secara langsung; Dalam Mantra dan Kasto (1995) dicontokan bawa rumatangga petani merupakan sampling unit dan anggota rumatangga yang bekerja sebagai petani sebagai unit yang diteliti. Pada taap keempat iala memili metode penarikan conto. Metode penarikan conto adala suatu cara memili unit conto (sample units). Menurut Tulls dan Hawkin (1993) terdapat lima dasar yang arus dipertimbangkan dalam memutuskan atau menetapkan metode penarikan conto, yaitu: probability versus nonprobability single unit versus cluster of unit unstratified versus stratified equal unit probability versus unequal unit probability single stage versus multistage Deskripsi lebi lanjut dari kelima al tersebut akan disajikan pada uraian pembelajaran. Sedangkan taap kelima dalam proses penentuan conto adala penetapan ukuran conto. Uraian tentang al ini akan disajikan pada pembelajaran 3. Conto aplikasi taapan penarikan conto yang dilakukan ole agen penelitian Elrick dan Lavidge disajikan pada Paparan 5.1. Paparan 5.1. Agen penelitian Elrick dan Lavidge tela melakukan wawancara pada pengunjung mall sebanyak 50 wanita dewasa (berumur 18 taun ke atas). Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang preferensi yang menyangkut alternatif formulasi produk makanan baru. Sala satu metode pengumpulan data yang sering dilakukan adala mewawancarai responden conto di pusat perbelanjaan. Cara tersebut secara relatif tidak maal dan memberikan kesempatan untuk mempro-mosikan produk baru yang sekaligus dapat memberikan tester. Dalam proses penarikan conto lembaga penelitian tersebut menekan bias yang ditimbulkan dari kondisi umum yang terjadi. Diantaranya kom-posisi demografi pengunjung, waktu puncak dan sepi kunjungan, serta keragaman tujuan kunjungan. Page 3 of 1 Modul 5

4 Paparan 5.1. (lanjutan) Situasi penarikan conto dapat diringkas sebagai berikut: 1. Mendefinisikan populasi (element) wanita berumur 18 taun atau lebi tua (sampling unit) suatu mall perbelanjaan (extent) daera pinggiran Cicago (time) selama waktu survey, ari atau jam. Kerangka penarikan conto spesifik lokasi didalammall, titik tertentu pada masing-masing lokasi 3. Unit penarikan conto Wanita berumur 18 taun atau lebi 4. Metode penarikan conto spesifik Metode multistage: (1) memili mall perbelanjaan, () memili conto di lokasi dalam mall,(3) memili waktu (ari atau jam) tertentu, (4) memili quota (jata) conto dari wanita yang berada di lokasi dan waktu yang tela ditetapkan. 5. Menetapkan ukuran conto 50 wanita 6. Rencana penarikan conto secara spesifik Menggunakan fasilitas interview yang dimiliki lembaga penelitian yang berada di sopping mall, dipili wanita yang melewati di titik (yg tela dirancang) selama kurun waktu tertentu (jam tela dirancang), pada ari yang tela ditentukan sampai dengan kuota (jata) terpenui 7. Pemilian conto Menetapkan apaka wanita yang dipili pada rencana nomor (6) memenui syarat yang diperlukan atau tidak ingga didapatkan batas jata yang diperlukan.3. Tugas kegiatan belajar 1 Secara individu maasiswa diminta untuk: 1. Mendefinisikan apa atau siapa yang menjadi populasi (Define Te Population) dari rencana penelitian skripsi yang tela disusun.. Menetapkan Secara Spesifik Kerangka Conto (Specify Sampling Frame) 3. Menetapkan Secara Spesifik Unit Conto (Specify Sampling Unit) 4. Memberikan penjelasan apaka dalam data akan dikumpulkan dari conto (sample) atau populasi? Page 4 of 1 Modul 5

5 3. Kegiatan Belajar : Pendekatan Penarikan Conto 3.1. Tujuan kegiatan pembelajaran Setela mempelajari bagian ini, maasiswa diarapkan dapat : mendefinisikan jenis-jenis rancangan penarikan conto mengidentifikasi karakteristik jenis rancangan penarikan conto mengitung jumla conto (sample) memili jenis rancangan penarikan conto yang sesuai 3.. Uraian materi pembelajaran Mantra dan Kastro (1995) dalam Singarimbun dan Handayani (1995) menyatakan bawa suatu metode penetapan conto (sample) yang ideal apabila mempunyai sifat: (1) mengasilkan deskripsi populasi yang diteliti yang bisa dipercaya, () mengasilkan presisi yang tinggi, (3) sederana (muda diaplikasikan), dan (4) memberikan informasi (keterangan) yang banyak dengan biaya yang minimum. Adapun yang dimaksud dengan presisi adala tingkat ketepatan antara asil yang diperole dari conto apabila dibandingkan dengan asil yang diperole dari populasi. Menurut Henry (1990), pendekatan penarikan conto (sample) dibedakan menjadi dua kategori besar, yaitu penarikan conto: 1. non-probabilitas (non-probability sampling). probabilitas (probability sampling) Dalam pendekatan penarikan conto probabilitas, setiap anggota populasi mempunyai kemungkinan yang sama serta diambil secara acak (random) dari populasi yang dijamin bebas dari pertimbangan subyektif (Henry, 1990; Maylor dan Blackmon, 005). Sementara itu, pada pendekatan penarikan conto nonprobabilitas, conto dipili berdasarkan pertimbangan peneliti untuk mencapai tujuan penelitian; unit populasi yang dipili ditentukan secara sistematis atau sengaja. Conto non-probabilitas adala alat yang digunakan dalam kondisi tertentu. Beberapa jenis rancangan penarikan conto berdasarkan pendekatan tersebut disajikan pada Tabel 5.. Tabel 5.. Rancangan Conto Menurut Pendekatan Pendekatan (Approac) Rancangan Conto (Sampling Design) A. Non-Probability 1. Conveniences sampling. Most similar/most dissimilar sampling 3. Typical case sampling 4. Critical case sampling 5. Snowball sampling 6. Quota sampling 7. Volunteer sampling 8. Reliance on Available subject sampling B. Probability 1. Simple random sampling. Systematic sampling 3. Stratified sampling 4. Cluster sampling 5. Multistage Cluster sampling 6. Probability Proportionate to Size (PPS) sampling 7. Weigting for disproportionate sampling Page 5 of 1 Modul 5

6 Sumber: Babbie (007), Baker (1988), Henry (1990), Maylor & Blackmon. (005), Tull & Hawkins (1993) 1. Non-Probability Approac Conto non-probabilitas adala suatu pendekatan penarikan conto yang mempunyai perbedaan sifat bawa pertimbangan subyektif memainkan peran dalam pemelian conto. Pertimbangan subyektif yang digunakan untuk menentukan unit populasi yang mengandung conto. Metode pemilian untuk conto non-probabilitas berlawanan dengan conto probabilitas yang dipili dengan mekanisme acak (random) yang dijamin bebas dari pertimbangan subyektif. Deskripsi singkat non-probabilitas pada Tabel 5.3. Tabel 5.3. Rancangan conto pendekatan non-probabilitas Tipe Conto Strategi Pemilian Conveniences sample Pemilian kasus didasarkan pada ketersediaannya untuk dikaji Most similar/most Pemilian kasus yang dipertimbangkan untuk mewakili kondisi dissimilar sample yang serupa atau kondisi yang sangat berbeda. Typical case sample Pemilian kasus yang diketaui sebelumnya bermanfaat dan tidak ekstrim Critical case sample Pemilian kasus kunci atau yang bersifat mendasar dari keseluruan peratian kunci untuk kajian Snowball sample Penambaan anggota yang masuk dalam conto dari suatu identitas kelompok Quota sample Pencaca memili conto yang mengasilkan proporsi (bagian ) yang sama seperti proporsi populasi pada identifikasi variable secara muda Sumber: Babbie (007), Baker (1988), Henry (1990), Maylor & Blackmon. (005), Tull & Hawkins (1993) a. Conveniences sample Merupakan suatu rancangan pemilian conto yang didasarkan pada suatu kelompok individu yang siap untuk berpartisipasi dalam suatu kajian. Rancangan pemilian conto ini lebi cocok untuk observasi atau pengumpulan data yang bersifat eksperimen. Kelompok individu yang berpartisipasi dalam suatu kajian dipila menjadi dua kelompok kecil secara acak (random assignment), yakni menjadi sub-kelompok yang mendapatkan perlakuan (treatment) dan sub-kelompok yang tidak mendapat perlakuan sebagai kelompok kontrol. b. Most similar/most dissimilar sample Rancangan pemilian conto ini seringkali digunakan untuk penelitian yang mendeskripsikan perbandingan dampak suatu kebijakan dan pendekatan studi kasus untuk kajian kebijakan. Himpunan unit sample yang mendapatkan dampak positif yang ampir mirip dari suatu pelaksanaan kebijakan dibedakan dengan impunan unit sample yang mendapatkan dampak negatif. c. Typical case sample Conto non-probalitas yang seringkali dipili ketika terdapat keterbatasan yang sangat besar pada waktu dan sumberdaya. Penunjukan conto (sample) karena pertimbangan kondisi tertentu dan kasus yang terjadi bersifat umum dan normal. Pada rancangan ini diperlukan persyaratan bawa pertimbangan dan pengetauan peneliti teradap populasi sangat penting, agar rancangan penarikan sample dapat dipercaya. (Kasus kusus) d. Critical case sample Rancangan ini ampir mirip dengan typical case sample, namun dalam critical case sampling peneliti Page 6 of 1 Modul 5

7 memili kasus kusus yang kritis dengan logis atau berdasarkan pengalaman sebelumnya. e. Snowball sample Rancangan penarikan sample yang menyandarkan pada anggota kelompok yang teridentifikasi sebelumnya untuk mengidentifikasi anggota lain dari populasi. Rancangan ini berguna ketika daftar populasi tidak tersedia dan tidak dapat dikumpulkan ole peneliti. f. Quota sampling Quota sampling membagi kelompok populasi yang dikaji menjadi dua sub-kelompok, misalnya subkelompok pria dan wanita atau kelompok etnis satu dengan yang lain. Sample ditentukan berdasarkan pada bagian sub-kelompok dan wawancara ditujukan pada sejumla unit anggota sub-kelompok yang dipili ole pencaca. Quota sample ampir mirip dengan rancangan penarikan conto bersetrata, namun berbeda dalam al-al yang penting tertentu. Quota sampling memperkenankan keleluasaaan pada pencaca dalam memili individu sebagai sample. Pencaca diberi instruksi secara eksplisit tentang karakteristik individu yang diarapkan diwawancarai.. Probabilitas (Probability Sampling) Beberapa metode penarikan atau pengambilan conto (sample) yang termasuk dalam klasifikasi pendekatan probalilitas adala: (a) acak sederana (simple random sampling), (b) sistematis (systematic sampling), (c) acak distratifikasi (stratified random sampling), (d) gugus sederana (simple cluster sampling), (e) gugus bertaap (multistage sampling); dan (f) sampel wilaya (area sampling). Deskripsi, kelebian, kelemaan, dan persyaratan dari beberapa metode tersebut disajikan pada Tabel 5.4. Untuk memberikan gambaran perbedaan dari penarikan conto metode acak sederana, sistematik dan terstratifikasi, Maylor dan Blackmon (005) mengilustrasikan sebagai-mana yang terdapat pada Gambar 5.1. Penarikan conto dilakukan dari kerangka conto (sampling frame) yag merupakan daftar elemen atau unit populasi (liat Tabel 5.1). Kerangka conto sering kali tidak tersedia di lapangan; dengan demikian maka peneliti arus menyusunnya dengan menetapkan secara spesifik unit conto. Dalam menetapkan ukuran atau jumla conto pada pendekatan probabilitas, terdapat beberapa pertimbangan; yakni (a) keragaman, (b) teknis analisis yang akan digunakan, (c) sebaran lokasi, dan (d) kendala biaya dan waktu. Semakin beragam karakteristik spesifik dari suatu populasi, maka semakin banyak jumla conto yang diperlukan. Keragaman karakteristik spesifik misalnya adala luas penguasaan laan, tingkat pendapatan, jenis laan yang dikelola dan masi banyak yang lain. Jumla atau besarnya conto juga dipengarui ole teknik analisis yang dipergunakan. Dalam statistik dikenal analisis statistic deskripsi (dengan bantuan tabel silang) dan statistic inferensia (korelasi dan regresi). Pada analisis tabel silang dikenal analisis univariate (variable tunggal), bivariate (dua variabel) dan multi variate (multi variabel). Klasifikasi dalam setiap variabel mempengarui banyaknya sel dalam tabel analisis. Semakin banyak variable yang dipertimbangkan dalam tabel analisis, maka semakin banyak sel yang tersedia untuk diisi unit pengamatan. Jumla unit pengamatan yang dikeendaki dalam setiap sel selanjutnya akan mempengarui jumla conto. Sebagai conto pada teknis analisis bivariate yang mempertimbangkan status ketaanan pangan (empat klasifikasi: rawan pangan, kurang pangan, rentan pangan dan taan pangan) serta akses informasi (tiga klasifikasi: buruk, kurang baik dan baik). Apabila setiap sel dalam table silang dikeendaki lima unit pengamatan, maka besarnya conto yang diambil arus 5 kasus x 1 sel (4 klasifikasi status ketaanan pangan dan 3 klasifikasi akses informasi); yakni sebesar 60 conto atau unit pengamatan. Semenatara itu, pada analisis statistik inferensia dari data interval atau rasio diperlukan persyaratan menyebar normal. Seingga pada analisis regresi berganda diperlukan besarnya conto yang mempertimbangkan sebaran normal, derajad bebas (degrees of freedom) dan tingkat kepercayaan (derajad signifinkansi). Menurut terminologi statistik, sebaran normal bisa dicapai bila jumla conto lebi besar dari Page 7 of 1 Modul 5

8 30 unit pengamatan. Sedangkan derajad bebas mengikuti rumus (n k 1); dimana n adala jumla pengamatan (conto), k adala jumla variabel eksplanatory Penentuan besarnya atau jumla conto disajikan pada Tabel 5.5. Apabila cakupan wilaya penelitian relatif luas, maka anggota populasi yang diamati tersebar menurut dimensi ruang; seingga jumla conto yang diperlukan untuk mewakili populasi relatif lebi besar. ο ο ο ο ο ο ο Simple random sample Systematic sample Subset 1 ο ο Subset ο ο ο Subset 3 ο ο Stratified sample Subset 1 Subset ο ο ο ο ο ο ο ο ο ο Subset 3 Stratified sample Gambar 5.1. Ilustrasi pendekatan rancangan conto probobilitas (diadaptasi dari Maylor dan Blackmon, 005) Page 8 of 1 Modul 5

9 Tabel 5.4. Deskripsi Rancangan Conto (sampling design) Pada Pendekatan Rancangan Conto (sampling design) Pendekatan Probability Sample design Deskripsi Keuntungan Kerugian Kapan Digunakan Random Sampling Sampel acak sederana dimana setiap unit penelitian dari populasi mempunyai kesempatan yg sama untuk dipili sebagai sampel Metode ini sederana dan muda dilakukan (1) sampel yang dipili tersebar luas seingga biaya trans-portasinya tinggi, () Dibutukan ke-rangka/daftar dari populasi, (3) sampel yang dipili mung-kin bukan merupakan tipe dari populasi (1) Jika populasi tidak tersebar luas () Jika populasi lebi atau paling sedikit omogen dengan karakter istik yang diteliti Systematic sampling Stratified sampling Cluster sampling Multistage sampling Suatu metode pengambilan sampel, dimana unsur pertamanya dipil secara acak sedangkan unsur selanjut-nya secara sistematis menurut pola tertentu. Populasinya besar dan omogen Masing-masing unit dari populasi disusun ke dalam grup/strata kemudian dipil secara acak dari masing-masing strata. Populasinya eterogen Suatu metode dimana tidak tersedia kerangka sample, masing-masing unit dari populasi disusun kedalam grup/cluster kemudian cluster dipili secara acak. Anggota dari cluster merupakan unir sample Beberapa cluster dipil menjadi sample cluster kemudian unit sample dipil dari unit cluster dengan simple random. Clustering dapat dilakukan lebi dari satu taap. (1) penggambaran sample muda, () muda dalam mengadministrasikannya dilapangan (3) sebaran sampel lebi besar dari populasi, (4) lebi tepat dari random sampling (1) stratifikasi dapat memberikan tambaan dalam ketepatan estimasi dari karateristik populasi () lebi tepat secara administratif (1) daftar dari suatu populasi tidak dibutukan () daftar biaya berkurang (3) biaya transportasi berkurang (1) biaya transportasi berkurang () berkurangnya biaya pendataan (1) kerangka / daftar populasi diperlukan (1) daftar populasi dari setiap strata diperlukan. () biaya transportasi tinggi, kususnya bila populasi mencakup wilaya yang luas (1) biaya dan masala analisis statistik adala yang terbesar () sulitnya prosedur estimasi (1) prosedur estimasi sulit, kususnya pada taapan pertama nit-unitnya tidak sama besar. () prosedur sampling membutukan perencanaan se-belum seleksi dilakukan (1) jika penataan dari populasi merupakan prinsip random () jika terdapat ciri-ciri stratifikasi dalam populasi (3) ketika stratifikasi dengan banyak data digunakan (1) jika populasi seperti itu penyebaran karakteristik menjadi sangat jarang atau menumpuk dalam kelompok kecil, () jika ketepatan estimasi adala keinginan dari beberapa populasi (1)peng-clusteran biasa digunakan dari pada seleksi individu dimana biaya terenda per elemen lebi dari kompen-sasi atas kerugian. () jika populasi dapat dikelompokkan dalam cluster ketika unit populasi individu diketaui berbeda dari karak-teristik yang di-pelajari. (1) jika tidak tersedia daftar populasi, () jika populasi mencakup wilaya yang luas

10 Tabel 5.5. Penentuan besarnya conto (sample size) Sample Design RUMUS Kapan digunakan Keterangan Simbol Random sampling N = jumla keseluruan dari unit sample dalam populasi NZ s n = Nd + Z s... (a) d = maksimum error yang dapat diterima Z = variabel normal menggunakan tabel Z NZ p(1 p) p = estimasi proporsi n = Nd + Z p(1 p)... (b) s = variance sample Stratified sampling L N s n = d N + N s z Alokasi sample size dalam strata : n n =... Equal L (1) Ketika N dalam L strata kurang lebi sama () Ketika s dan c tidak bervariasi dari strata ke strata (3) Ketika s atau c pada awalnya tidak diketaui L = te number strata N =jumla keseluruan dari unit sample dalam populasi s = variance strata c = biaya per sam-pling unit N N s n = d N + N s z Alokasi sample size dalam strata : N n =. n... Proportional N (1) Ketika N ber-variasi dari strata ke strata Page 10 of 1 Modul 5

11 Sample Design RUMUS Kapan digunakan Keterangan Simbol ( N s ) n = d N + N s z Alokasi sample size dalam strata : N s n =. n... Neyman N s (1) Ketika yang diarapkan bervariasi s dari strata ke strata ( Ns c )( / ) Ns c d N + N s n = z Alokasi sample size dalam strata : N s / c n =. n... Optimum N s c (1) Ketika dan c s yang diarapkan bervariasi dari strata ke strata Page 11 of 1 Modul 5

12 3.3. Tugas kegiatan belajar Berdasarkan asil penyelesaian TKB 1 dalam modul ini, maasiswa diminta untuk membuat kelompok untuk membaas: 1. Menetapkan pendekatan penarikan conto yang sesuai. Menetapkan metode penarikan conto yang sesuai 3. Menetapkan jumla conto yang representative 4. Apabila tidak menggunakan conto (sample); siapaka yang menjadi unit pengamatan? DAFTAR PUSTAKA Mantra dan Kastro Penentuan Sampel. dalam Singarimbun,M dan Sofian Effendi (Editor). Metode Penelitian Survei. LP3ES, Jakarta. Babbie, E Practical of Social Researc. Seven Edition, Tomson Higer Aducation, Belmont: C. 7 (p ) Baker, T.L Doing Social Researc. McGraw-Hill Book Company. Singapore: capter 6 (p ) Henry, GT Practical Sampling. Applied Social Researc Metods Series. Volume 1. S AGE PUBLICATIONS. Newbury Park Maylor H. and K. Blackmon Researcing Business & Management. Palgrave Macmillan, New York: capter 6 (p ) Parel, CP. et. al Sampling Design and Procedures. A/D/C Asia Office, Tanglin Tull, D.I and D.I. Hawkins Marketing Researc: Measurement & Metod. Sixt Edition. Macmillan Publising Company, New York : capter 3 (p ) and capter 15 (p ) 4. Rancangan Tugas Modul TUJUAN TUGAS : a. Meningkatkan pengetauan jenis rancangan penarikan conto dan menumbukan kemampuan maasiswa dalam memili metode penarikan conto yang sesuai dengan rencana penelitian skripsi. b. Meningkatkan kemampuan maasiswa dalam mengidentifikasi karakteristik jenis rancangan penarikan conto yang sesuai c. Memaami prosedur penarikan dan penemtuan jumla conto 4.. URAIAN TUGAS : a. Obyek garapan : Rancangan penarikan conto b. Yang arus dikerjakan dan batasan-batasan : (1). Melengkapi materi pada setiap kegiatan belajar pada Modul 5 dengan baan referensi dari sumber lain. (). Menyelesaikan semua soal latian dan tugas yang terdapat pada Modul 5; yaitu pada uraian tugas kegiatan belajar 1 dan.

13 c. Metodologi/cara pengerjaan, acuan yang digunakan: (1). Untuk menyelesaikan tugas kegiatan belajar (TKB) 1 Modul 5, maasiswa diminta mengerjakan secara mandiri; sedangkan untuk TKB dikerjakan secara kelompok menurut bidang kajian yang sama. (). Penyelesaian TKB 1 dilakukan pada jadwal praktikum. Untuk memaami populasi dan logika sampling, maasiswa disarankan untuk membaca Tull dan Hawkins (1993) capter 15; Babbie (007) capter 7; Singarimbun dan Affandi (1995). (3). Diskusikan jawaban soal latian dari tugas kegiatan pada jadwal tutorial. Maasiswa disarankan untuk membaca referensi tambaan: Baker (1988) capter 6 dan Henry (1990). (4). Kumpulkan asil sementara jawaban latian soal TKB 1 pada waktu kegiatan praktikum dan revisi dikumpulkan pada minggu berikutnya. (5). Hasil sementara dari kerja kelompok penyelesaian latian soal TKB dikumpulkan pada waktu tutorial dan akan dipresentasikan dikelas pada jadwal tutorial pada minggu minggu berikutnya. (5). Praktek penarikan conto dan latian wawancara (TKB 3 Modul 4) merupakan materi kegiatan praktikum 7 8, yaitu tentang Latian Penarikan Conto dan Wawancara yang dilaksanakan pada ari Sabtu & Minggu, tanggal 1 dan Mei 011. (6). Metode pelaksanaan tugas kegiatan 3 Modul 4 dan praktek penarikan conto diuraikan pada pedoman pelaksanaan praktikum kegiatan 7 8. d. Kriteria luaran tugas yang diasilkan: (1). Jawaban latian soal (ard copy) sebelum maupun sesuda diskusi kelas. (). Penyajian presentasi di dalam kelas dengan format power point KRITERIA PENILAIAN : a. Kelengkapan jawaban b. Kreativitas tampilan power point c. Kejelasan dalam penyajian d. Kemampuan menjawab pertanyaan/sanggaan/tanggapan dari audiences e. Penilaian aspek kognitif dan afektif maasiswa yang bukan merupakan kelompok penyaji didasarkan pada partisipasi aktif dalam memberikan tanggapan, kritik, dan pertanyaan. f. Penilaian kemampuan didasarkan pada tabel berikut : Page 13 of 1 Modul 5

14 Tabel 1. Indikator penilaian proses diskusi kelompok Peran Komponen penilaian Indikator Skala Bobot Nilai Ketua 1. Memandu proses diskusi Kurang aktif Sedang aktif Sangat aktif. Memotivasi anggota Kurang aktif Sedang aktif Sangat aktif 3. Memeliara kelompok dinamis Kurang aktif Sedang aktif Sangat aktif 4. Mengatur waktu Kurang efisien Efisien Sangat efisien 5. Mengarakan sekretaris dlm mengikuti proses & membuat catatan secara tepat dan cermat Tdk mengarakan Mengarakan , , ,75,50 0, ,10 7 7,50 8 0,10 5 7,50 6. Menyiapkan sumber pustaka Tdk menyumbang Menyumbang , ,5 Nilai Terrenda 51,0 Nilai Tertinggi 85,5 Peran Komponen penilaian Indikator Skala Bobot Nilai Sekretaris 1. Mencatat point-point yang diasilkan ole kelompok Tidak sistematis sistematis , Berpartisipasi dalam menjawab soal Tidak perna 1 kali 3 kali >3 kali , Mencatat referensi yang digunakan kelompok Sebagian keseluruan ,30 1 5,5 4. Menyiapkan sumber pustaka Tdk menyumbang Menyumbang , ,5 Nilai Terrenda 33 Nilai Tertinggi 77,50 Anggota 1. Menyiapkan sumber pustaka Tdk menyumbang Menyumbang. Berkontribusi memberikan Tidak perna alternatif jawaban soal latian 1 kali 3 kali >3 kali 3. Memberikan tanggapan teradap pendapat individu lain 4. Keadiran dlm diskusi Tdk adir Hadir , , Tidak perna 0 0,5 0 1 kali 30 7,50 3 kali >3 kali 90,5 0 0, ,50 Nilai Terrenda 0 Nilai Tertinggi 71,5 Page 14 of 1 Modul 5

15 Tabel. Indikator penilaian Kelompok (TKB 1 & ) No. Komponen penilaian Indikator Skala Bobot Nilai A. Laporan kelompok 1 Kelengkapan deskripsi Konsep Teori Dasar: Tidak ada 60 0,3 18 Ada & kurang tepat 70 1 Ada & tepat Power point Kurang dari standar 60 0, 1 Standar Lebi dari standar Sistematika alur logika Tidak ada 60 0,3 18 Ada & tdk runtut 70 1 Ada & runtut Daftar pustaka Tidak ada 30 0, 6 Ada & tdk sesuai Ada & tdk lengkap Ada & lengkap*) Catatan: Nilai terenda: 54, tertinggi: 94 Tabel 3. Indikator penilaian individu bukan penyaji (Audiance) GRADE SKOR INDIKATOR KERJA Sangat kurang <0 Tanggapan, kritik, pertanyaan tidak masuk akal dan tidak ada ubungan logis Kurang 1-40 Tanggapan, kritik, pertanyaan cukup logis, namun tidak masuk akal Cukup Tanggapan, kritik, pertanyaan logis, masuk akal, inovatif Baik Tanggapan, kritik, pertanyaan logis, masuk akal, inovatif Sangat baik >81 Tanggapan, kritik, pertanyaan logis, inovatif dan dapat muda diimplementasikan pada dunia nyata Page 15 of 1 Modul 5

16 5. Praktikum Kegiatan 7 8 : Rancangan Penarikan Conto (Sampling Design): Latian Penarikan Conto dan Melakukan Wawancara 5.1. Uraian Materi Mantra dan Kastro (1995) dalam Singarimbun dan Handayani (1995) menyatakan bawa suatu metode penetapan conto (sample) yang ideal apabila mempunyai sifat: (1) mengasilkan deskripsi populasi yang diteliti yang bisa dipercaya, () mengasilkan presisi yang tinggi, (3) sederana (muda diaplikasikan), dan (4) memberikan informasi (keterangan) yang banyak dengan biaya yang minimum. Adapun yang dimaksud dengan presisi adala tingkat ketepatan antara asil yang diperole dari conto apabila dibandingkan dengan asil yang diperole dari populasi. Kadangkala peneliti dapat dan akan memili conto pendekatan probabilitas dengan menggunakan teknik statistic yang tepat, namun diwaktu yang lain teknik pendekatan nonprobabilitas lebi cocok (Babbie, 007). Teknik penarikan conto nonprobabiltas ada beberapa macam yang dipergunakan peneliti mengkaji kelompok sosial dijadikan sebagai informant (nara sumber). Masing-masing teknik yang dipergunakan searusnya menjamin bawa conto (sample) mewakili (representative) populasi yang menjadi conto. Metode penarikan conto pendekatan probabilitas menyediakan cara unggul dari pemilian conto yang representative dari populasi. Metode ini mengatasi masala bias dalam penarikan conto (sampling bias) yang disengaja maupun tidak yang diberikan ole maing-masing elemen populasi. Kunci dari penarikan conto probabilitas adala pemilian secara random. Perlu disadari bawa pemilian conto secara ati-atipun tidak akan memberikan keterwakilan yang sempurna; namun selalu ada kesalaan dalam penarikan conto (sampling error). Kerangka conto (sampling frame) adala daftar atau semi daftar dari anggota suatu populasi. Kerangka conto digunakan dalam menyeleksi conto. Conto yang mempunyai kemampuan untuk mewakili (representative) tergantung secara langsung dari keluasan kerangka conto yang berisi keseluruan anggota populasi yang dimaksudkan untuk mewakili. Beberapa rancanganpenarikan conto tersedia bagi peneliti. Penarikan cnto acak sederana (simple random sampling) merupakan teknik penarikan pendekatan probabilitas yang paling dasar. Penarikan conto sistematik (systematic sampling) melibatkan pemilian setiap anggota ke-k dari kerangka conto. Sedangkan, stratifikasi merupakan proses pengelompokan anggota populasi kedalam strata yang relatif omogen sebelum dilakukan penarikan sampling. Penarikan conto multi taap (multistage cluster sampling) merupakan teknik penarikan conto yang relatif kompleks yang seringkali digunakan ketika tidak tersedia daftar keseluruan anggota populasi. Pada teknik ini, peneliti arus menyeimbangkan jumla atau ukuran conto pada setiap kelompok (cluster) guna mencapai ukuran conto tertentu. Wawancara (interview) merupakan sala satu teknik pengumpulan data. Kualitas data seringkali tergantung pada ketangkasan pewawancara (enumerator) dalam menyampaikan pertanyaan kepada sumber data (responden yang diwawancarai). Disamping itu juga dipengarui ole suasana wawancaara dan perilaku enumerator. Tingginya kepercayaan responden teradap enumerator memotivasi responden untuk mengungkap pemikiran dan perasaan pribadinya. Terdapat dua tipe wawancara; yakni tersetruktur dan tidak tersetruktur. Dikatakan tergolong tipe yang pertama, apabila enumerator menanyakan secara eksplisit pertanyaan-pertanyaan secara konsisten kepada seluru responden. Pada wawancara tidak tersetruktur, enumerator menanyakan dengan pertanyaan terbuka dan menggali lebi jau atas jawaban langsung dari responden. Seringkali asil wawancara direkan dengan audiotape atau videotape; namun demikian enumerator (pewawancara) masi arus melakukan pencatatan informasi yang dirasa sangat penting. Pada waktu menggunakan fasilitas tersebut, peneliti atau enumerator terlebi daulu memeriksa (cek) perlengkapan tersebut termasuk adala pengaturan volume sebelum wawancara. Disamping itu, enumerator Page 16 of 1 Modul 5

17 arus memoon ijin kepada responden (nara sumber), karena untuk mengantisipasi bila responden tidak berkenan pada proses perekaman. Secara umum, dalam proses wawancara terdapat empat taap; yaitu taap awal, tenga dan akir. Pada bagian awal, termasuk didalamnya adala memperkenalkan diri, menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan wawancara, memberikan penjelasan secara singkat dari proses kegiatan wawancara, serta membangun saling percaya antara enumerator dengan responden. Pada taap tenga-tenga proses wawancara adala mengarakan focus pembicaraan pada al-al yang penting; mengingat seringkali terjadi pembicaraan yang keluar jau dari materi yang diperlukan. Taap terakir iala membuat ringkasan atas respon responden dan mengkonfirmasikan atau menamba informasi tertentu yang relevan. Dalam Singarimbun (1995) dikemukakan bawa agar proses wawancara berasil mencapai kualitas data yang baik ditentukan penampilan dan sikap dari responden; yakni: Berpakaian sederana dan rapi Sikap renda diri Sikap ormat kepada responden Rama dalam sikap dan ucapan Sikap yang penu pengertian teradap responden dan netral Sanggup menjadi pendengar yang baik 5.. Tujuan Praktikum Berpengalaman orientasi populasi Terampil menyusun kerangka sampel Terampil menetapkan rancangan penarikan conto yang relevan Terampil menetapkan besarnya sampel yang representatif Terampil melakukan penarikan conto yang representatif Terampil melakukan wawancara dengan mempertimbangkan etika berkomunikasi 5.3. Pelaksanaan Praktikum 1. Praktikan diminta untuk membentuk kelompok kecil dengan jumla disesuaikan dengan bidang kajian atau judul yang ampir sama; jumla anggota maksimal beranggotakan lima orang. Melalui diskusi kelompok, praktikan diminta untuk menentukan metode penarikan conto (sampling design) yang sesuai dengan daftar pertanyaan (kuesioner) yang dipili. Panitia menyiapkan beberapa alternatif kuesioner (liat Tabel 7.1), pili satu diantara kuesioner tersebut. Tabel 7.1. Daftar judul kuesioner menurut rumpun bidang ilmu No. Judul Rumpun bidang ilmu 1. Analisis nilai tamba Ekonomi Pertanian. Analisis biaya pendapatan usaatani (kelayakan finansial) 3. Analisis saluran pemasaran 4. Tingkat kesadaran merek Manajemen Agribisnis 5. Analisis sikap konsumen 6. Pengaru Citra merek 7. Perencanaan & pengendalian (MPO)??? 8.a. Pola Kemitraan (responden petani mitra) Komunikasi & 8.b. Pola Kemitraan (responden perusaaan) Pemberdayaan Masy 9. Adopsi Inovasi : PNPM (9.a), SL-PTT (9.b) 10. Pemberdayaan Page 17 of 1 Modul 5

18 3. Praktikan diminta untuk mendiskusikan dalam menetapkan populasi dan mengidentifikasi elemen atau unsur populasi. 4. Apabila menggunakan metode pendekatan probabilitas; praktikan diminta untuk membuat kerangka conto (sampling frame) dengan format tabel. Diskusikan nama judul kolom yang relevan dengan topik penelitian. 5. Setiap kelompok diminta untuk menetapkan satu calon responden yang relevan. Catat pertimbangan dalam penetapan responden yang akan diwawancarai. 6. Sebelum kegiatan wawancara dimulai, praktikan diminta untuk membagi pertanyaan yang menjadi tanggungjawab masing-masing anggota kelompok. Pembagian bisa menurut sesi atau nomor pertanyaan. Catat asil pembagian tugas tersebut. 7. Praktikan diminta untuk melakukan wawancara kepada responden yang sama secara bergantian dengan materi yang sesuai dengan pertanyaan yang menjadi tugas (tanggungjawab) masing-masing anggota. Anggota yang tidak sedang wawancara sebagai pengamat. Mekanisme pergiliran tugas dapat diliat pada Gambar 7.1. Beberapa aspek yang menjadi obyek pengamatan praktikan adala: a. penyebab jawaban responden bersifat umum dan atau yang sulit dimengerti ole responden b. kekurangan dan kesalaan dalam wawancara c. kesulitan yang diadapi ole pewawancara maupun responden 8. Menyusun laporan wawancara dengan format seperti yang terdapat pada lampiran pada referensi Singarimbun dan Effendi. (1995). Page 18 of 1 Modul 5

19 Wawancara dilakukan ole anggota nomor 5; pengamatan dilakukan ole anggota nomor 1 Wawancara dilakukan ole anggota nomor 1; pengamatan dilakukan ole anggota nomor Wawancara dilakukan ole anggota nomor 4; pengamatan dilakukan ole anggota nomor 5 Wawancara dilakukan ole anggota nomor ; pengamatan dilakukan ole anggota nomor 3 Wawancara dilakukan ole anggota nomor 3; pengamatan dilakukan ole anggota nomor 4 Gambar 7.1. Urutan penyelesaian tugas masing-masing anggota kelompok praktikan dalam proses wawancara 5.4. Laporan Praktikum (Lembar kerja) 1. Teknik penarikan sampling yang dipili Dasar pertimbangan yang menyertai penetapan teknik penarikan sampling Page 19 of 1 Modul 5

20 . Hasil diskusi kelompok dalam penetapan populasi: dan unit pengamatan (sumber informasi adala Hasil penyusunan kerangka conto (sebaiknya buat tambaan alaman tersendiri mengingat space ini tidak mencukupi!) 4. Hasil pencatatan nama calon responden dan beberapa pertimbangan yang menyertainya Hasil pencatatan pembagian tugas masing-masing anggota kelompok 1. Nama NIM Tugas Page 0 of 1 Modul 5

21 Hasil pencatatan wawancara; format laporan disesuaikan dengan lampiran pada referensi Singarimbun Tanggal Praktikum VII-VIII :... Kelompok/Kls : /... Lokasi Nilai :... :... Nama Asisten :... Tanda tangan : Page 1 of 1 Modul 5

BAB III STRATIFIED CLUSTER SAMPLING

BAB III STRATIFIED CLUSTER SAMPLING BAB III STRATIFIED CUSTER SAMPING 3.1 Pengertian Stratified Cluster Sampling Proses memprediksi asil quick count sangat dipengarui ole pemilian sampel yang dilakukan dengan metode sampling tertentu. Sampel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar 26 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adala siswa kelas VII B MTs Al Hikma Bandar Lampung semester genap taun pelajaran 2010/2011 pada pokok baasan Gerak Lurus. Dengan jumla

Lebih terperinci

BAB III METODE STRATIFIED RANDOM SAMPLING

BAB III METODE STRATIFIED RANDOM SAMPLING BAB III METODE STRATIFIED RADOM SAMPIG 3.1 Pengertian Stratified Random Sampling Dalam bukunya Elementary Sampling Teory, Taro Yamane menuliskan Te process of breaking down te population into rata, selecting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adala penelitian komparasi. Kata komparasi dalam baasa inggris comparation yaitu perbandingan. Makna dari

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd JURNAL PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUMON PADA MATERI PEMBAGIAN BENTUK ALJABAR KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA KEDIRI PADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE

Lebih terperinci

6.5 Pertimbangan penentuan ukuran sampel

6.5 Pertimbangan penentuan ukuran sampel 6.5 Pertimbangan penentuan ukuran sampel 1. Pertimbangan Ukuran Sampel Pertimbangan Penentuan Ukuran Sampel 4 hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sampel dalam suatu penelitian : 1)

Lebih terperinci

Minggu 11. Pengambilan Sampel. Metode Penelitian. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM

Minggu 11. Pengambilan Sampel. Metode Penelitian. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Metode Penelitian Minggu 11 Pengambilan Sampel By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Further Information : Mobile : 08122035131 08112345541 alili1955@gmail.com 1 Topik Bahasan Beberapa Istilah dalam pengambilan

Lebih terperinci

Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati Teknik sampling adalah suatu cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan

Lebih terperinci

BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 5.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas atau kualitas tertentu yang ditentukan

Lebih terperinci

Profil LKS IPA SMP Berorientasi Active Learning dengan Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan

Profil LKS IPA SMP Berorientasi Active Learning dengan Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan Profil LKS IPA SMP Berorientasi Active Learning dengan Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan Iin Indawati, Tjandrakirana, Rinie Pratiwi Puspitawati Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya Jalan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN SOSIAL: METODE PENELITIAN SOSIAL:

METODE PENELITIAN SOSIAL: METODE PENELITIAN SOSIAL: METODE PENELITIAN SOSIAL: METODE PENELITIAN SOSIAL: Overview dan RKPS Overview dan RKPS Dr. Rini Dwiastuti Dr. Rini Lab. Dwiastuti Agriculrure Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University Lab.

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 64 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejara Singkat Berdirinya Madrasa Tsanawiya Negeri I Candi Laras Utara Madrasa Tsanawiya pada awal didirikan pada taun 1983, ini

Lebih terperinci

M E T O D E P E N G A M B I L A N C O N T O H R A M D A N B U D I A W A N E 5 0

M E T O D E P E N G A M B I L A N C O N T O H R A M D A N B U D I A W A N E 5 0 M E T O D E P E N G A M B I L A N C O N T O H R A M D A N B U D I A W A N E 5 0 SENSUS & SAMPLING Sensus : Pengambilan data dari semua populasi Sampling : Memilih sebagian anggota populasi yang mejadi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS JURNAL EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIA PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR DI SMP NEGERI 5 KEDIRI THE EFFECTIVENESS OF

Lebih terperinci

Mengapa Kita Perlu Melakukan Sampling?

Mengapa Kita Perlu Melakukan Sampling? Pengertian Dasar yang Terkait Populasi: sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang ingin diteliti oleh peneliti. Elemen: anggota dari populasi Rerangka populasi: daftar yang memuat semua elemen

Lebih terperinci

STATISTICS WEEK 8. By : Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP

STATISTICS WEEK 8. By : Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP STATISTICS WEEK 8 By : Hanung N. Prasetyo BAHASAN Pengertian Hypotesisdan Hypotesis Testing Tipe Kesalaan dalam Pengujian Hipotesis Lima Langka Pengujian Hipotesis Pengujian: Dua Sisi dan Satu Sisi Uji

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitati dengan desain posttest control group design yakni menempatkan subyek penelitian kedalam

Lebih terperinci

Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis UNIVERSITAS JAMBI

Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis UNIVERSITAS JAMBI Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis UNIVERSITAS JAMBI MENGAPA PERLU SAMPEL? Populasi terlalu besar Keterbatasan aksesibilitas Keterbatasan sumberdaya: Dana Tenaga Waktu Homogenitas

Lebih terperinci

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b PENDAHULUAN. Sistem Bilangan Real Untuk mempelajari kalkulus perlu memaami baasan tentang system bilangan real karena kalkulus didasarkan pada system bilangan real dan sifatsifatnya. Sistem bilangan yang

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN ALAM SEKITAR. Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN ALAM SEKITAR. Abstrak UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN ALAM SEKITAR Siti Halima 1, Jon Sabari 2 1 Maasiswa Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta (2015) 2 Dosen Pengampu

Lebih terperinci

AUDITING 2 PENGUJIAN SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG DAGANG

AUDITING 2 PENGUJIAN SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG DAGANG AUDITING 2 PENGUJIAN SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG DAGANG NAMA KELOMPOK : KHUSNUL KHOTIMAH (108 694 003) INDAH NOVITASARI (108 694 012) LAILATUR ROHMAH (108 694 028) MOCH. BAGUS ALIM MS (108 694

Lebih terperinci

Metode Penelitian Bisnis

Metode Penelitian Bisnis Metode Penelitian Bisnis Pertemuan Ke-9 Metode Pengambilan Sampel M. Irhas Effendi E-mail: m_irhaseffendi@yahoo.com 1 Deskripsi Mahasiswa mampu mengidentifikasi teknik pengambilan sampel dan bagaimana

Lebih terperinci

4. KEGIATAN BELAJAR 3: Tahapan. Penelitian Tujuan kegiatan Uraian Materi Tugas kegiatan Rancangan Tugas Modul 1

4. KEGIATAN BELAJAR 3: Tahapan. Penelitian Tujuan kegiatan Uraian Materi Tugas kegiatan Rancangan Tugas Modul 1 METODE PENELITIAN SOSIAL: Philosofi Ilmu Pengetahuan dan Implikasi Rancangan Penelitian Dr. Rini Dwiastuti Lab. Agriculrure Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University Email : rinidwi.fp@ub.ac.id

Lebih terperinci

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. MYRNA SUKMARATRI

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. MYRNA SUKMARATRI POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN PENGERTIAN ALASAN MELAKUKAN SAMPLING PENENTUAN JUMLAH SAMPEL PENGAMBILAN DATA SAMPEL POPULASI Suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik

Lebih terperinci

SUBYEK PENELITIAN RESPONDEN PENELITIAN SUMBER DATA

SUBYEK PENELITIAN RESPONDEN PENELITIAN SUMBER DATA SUBYEK PENELITIAN RESPONDEN PENELITIAN SUMBER DATA Pendahuluan Berbeda atau sama antara Subyek penelitian Responden penelitian Sumber data penelitian Agus Susworo Dwi Marhaendro Subyek Penelitian Responden

Lebih terperinci

Imtiyaz, et al, Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan...

Imtiyaz, et al, Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan... Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember (Analysis of P-IRT Number on Te Food Label IRTP Production in Kaliwates District Jember Regency) Andi Hilman

Lebih terperinci

PENETAPAN MODEL BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI KOTA PEMATANGSIANTAR

PENETAPAN MODEL BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI KOTA PEMATANGSIANTAR PENETAPAN MODEL BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI KOTA PEMATANGSIANTAR Muammad Efrizal Lubis 1 (Dosen FT USI / Dinas PU Pengairan Kab. Simalungun) Novdin M Sianturi 2 (Dosen FT USI)

Lebih terperinci

TEKNIK SAMPLING DALAM PENELITIAN Oleh: Triyono 1

TEKNIK SAMPLING DALAM PENELITIAN Oleh: Triyono 1 TEKNIK SAMPLING DALAM PENELITIAN Oleh: Triyono 1 Abstrak Penerapan rumus-rumus statistik parametrik dalam suatu penelitian menuntut dipenuhinya beberapa persyaratan, akan tetapi hal itu sering tidak dilakukan

Lebih terperinci

Teknik Sampling. Materi ke 4 Statistika I. Kelas 2 EB, EA dan DD Semester PTA 2007/2008

Teknik Sampling. Materi ke 4 Statistika I. Kelas 2 EB, EA dan DD Semester PTA 2007/2008 Teknik Sampling Materi ke 4 Statistika I Kelas 2 EB, EA dan DD Semester PTA 2007/2008 Alasan menggunakan sampel : (a) (b) (c) (d) populasi demikian banyaknya sehingga dalam prakteknya tidak mungkin seluruh

Lebih terperinci

TEKNIS PERENCANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI

TEKNIS PERENCANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Nomor : /PRT/M/05 Tanggal : 4 MEI 05 TENTANG PENGELOLAAN ASET IRIGASI TEKNIS PERENCANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI. Pendauluan

Lebih terperinci

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi 8 Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi ; Model Matematika dari Masala yang Berkaitan dengan ; Ekstrim Fungsi Model Matematika dari Masala

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 PERANCANGAN SAMPEL DAN PENGUMPULAN DATA

PERTEMUAN 10 PERANCANGAN SAMPEL DAN PENGUMPULAN DATA PERTEMUAN 10 PERANCANGAN SAMPEL DAN PENGUMPULAN DATA PENGERTIAN Sampling merupakan salah satu alat yang penting dalam melakukan riset pemasaran yang berkaitan dengan pengumpulan, analisis, intrepretasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adala penelitian kuantitati, penelitian ini berlandaskan pada ilsaat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adalah salah satu industri

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adalah salah satu industri BAB IV HASIL PENELITIAN PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adala sala satu industri pembuatan obat obatan terkemuka di Indonesia dibawa naungan BUMN. Dalam proses produksinya PT Kimia Farma (Persero)

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB 3 METODOLOGI. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Inferensia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis suatu sample dan menjelaskan

Lebih terperinci

Lina Sri Rahayu, Achmad Ramadhan, dan Najamuddin Laganing

Lina Sri Rahayu, Achmad Ramadhan, dan Najamuddin Laganing Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 2 ISSN 2354-614X Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SDN Bumi Harapan Kecamatan

Lebih terperinci

AKAR PERSAMAAN Roots of Equations

AKAR PERSAMAAN Roots of Equations AKAR PERSAMAAN Roots o Equations Akar Persamaan 2 Acuan Capra, S.C., Canale R.P., 1990, Numerical Metods or Engineers, 2nd Ed., McGraw-Hill Book Co., New York. n Capter 4 dan 5, lm. 117-170. 3 Persamaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO Ferry Yulianti* Winarsi Nur Ambarwati** Abstract Perception is processing organization,

Lebih terperinci

kelemahan: membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu). tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat didata/dilacak di lapangan.

kelemahan: membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu). tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat didata/dilacak di lapangan. populasi populasi merupakan sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu jika peneliti melibat seluruh elemen populasi disebut sensus. kelebihan: data

Lebih terperinci

Training Enumerator Palu, September 2010

Training Enumerator Palu, September 2010 Teknik Wawancara Berstruktur Training Enumerator Palu, 26-27 September 2010 mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam kelompok masyarakatnya, memperoleh keterangan untuk berita media, menyeleksi

Lebih terperinci

MODUL I PENARIKAN SAMPEL

MODUL I PENARIKAN SAMPEL PENARIKAN SAMPEL A. TUJUAN PRAKTIKUM Dengan praktikum Statistika Industri Modul I yang membahas tentang penarikan sampel, praktikan diharapkan dapat: 1. Memahami definisi dari sampel dan istilah-istilah

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi. Oleh:

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi. Oleh: PENGARUH TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM, KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN MELAKUKAN STOCK SPLIT ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenui Sala Satu

Lebih terperinci

POPULASI DAN SAMPEL. Aria Gusti.

POPULASI DAN SAMPEL. Aria Gusti. POPULASI DAN SAMPEL Aria Gusti Email : aria.psikm@gmail.com Populasi Kumpulan semua individu dalam suatu batas tertentu Populasi studi Kumpulan individu yang akan diamati ciri-cirinya disebut populasi

Lebih terperinci

Implementasi Metode Pembelajaran inquiry Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII Mts. Hidayatullah Mataram

Implementasi Metode Pembelajaran inquiry Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII Mts. Hidayatullah Mataram Implementasi Metode Pembelajaran inquiry Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII Mts. Hidayatulla Mataram Ainun Mardia, Saiful Prayogi, Samsun Hidayat Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI SAMPLING ATRIBUT VARIABEL. kualitatif (dihitung) peta p np. kuantitatif (diukur) peta X - R. 1. Cara Pemeriksaan Karakteristik

KLASIFIKASI SAMPLING ATRIBUT VARIABEL. kualitatif (dihitung) peta p np. kuantitatif (diukur) peta X - R. 1. Cara Pemeriksaan Karakteristik Metode Sampling KLASIFIKASI SAMPLING 1. Cara Pemeriksaan Karakteristik ATRIBUT kualitatif (dihitung) peta p np VARIABEL kuantitatif (diukur) peta X - R 2. Cara Penggunaan 1. SINGLE SAMPLING defect < standard

Lebih terperinci

Tipe Contoh/Sample yang Digunakan

Tipe Contoh/Sample yang Digunakan Tipe Contoh/Sample yang Digunakan Contoh Contoh Nonpeluang Contoh Berpeluang Pertimbangan Kemudahan Acak Sederhana Stratifikasi Sistematik Gerombol Penarikan Contoh NON-PELUANG (Nonprobability Sampling)

Lebih terperinci

TKS Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

TKS Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya TKS 4209 Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya BENTUK PENGAMATAN Dengan memperhatikan perbedaan cara pengamatan atau bentuk observasi yang dilakukan, penelitian dapat dibedakan

Lebih terperinci

METODE SAMPLING. Met. Sampling-T.Parulian

METODE SAMPLING. Met. Sampling-T.Parulian METODE SAMPLING Dari populasi hingga sampel Proses pengambilan sampel (sampling) dari populasi merupakan proses utama dalam statistika induktif. Sampling dilakukan karena seorang peneliti tidak mungkin

Lebih terperinci

POPULASI DAN SAMPEL Apakah populasi? Populasi diartikan sebagai sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi obyek penelitian. Elemen populasi ini biasan

POPULASI DAN SAMPEL Apakah populasi? Populasi diartikan sebagai sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi obyek penelitian. Elemen populasi ini biasan POPULASI DAN SAMPEL POPULASI DAN SAMPEL Apakah populasi? Populasi diartikan sebagai sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi obyek penelitian. Elemen populasi ini biasanya merupakan satuan analisis. Populasi:

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V/A DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS KARTU PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD PT. BINTARA TANI NUSANTARA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V/A DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS KARTU PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD PT. BINTARA TANI NUSANTARA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V/A DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS KARTU PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD PT. BINTARA TANI NUSANTARA Abdul Hamid 1, Pebriyenni 1, Niniwati 1 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Dengan pengukuran dapat dihitung pengaruh variabel satu terhadap yang lain. Fungsi :

Dengan pengukuran dapat dihitung pengaruh variabel satu terhadap yang lain. Fungsi : Dengan pengukuran dapat dihitung pengaruh variabel satu terhadap yang lain. Fungsi : a) Memberikan data kuantitatif yang dapat diolah dengan statistik, Pengumpulan data dapat melalui observasi, angket

Lebih terperinci

Abstrak. : kepatuhan ibu, imunisasi bayi. Kata kunci

Abstrak. : kepatuhan ibu, imunisasi bayi. Kata kunci HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA BANDENGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS DUKUH KOTA PEKALONGAN Hilda Prajayanti Ana Setyowati

Lebih terperinci

Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa

Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (215 2337-352 (231-928X Print A-25 Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa Singgi Tawin Muammad, Erna Apriliani,

Lebih terperinci

POPULASI, SAMPEL, METODE SAMPLING. Musafaah, SKM, MKM

POPULASI, SAMPEL, METODE SAMPLING. Musafaah, SKM, MKM POPULASI, SAMPEL, METODE SAMPLING Musafaah, SKM, MKM Definisi Populasi Jumlah keseluruhan subjek atau objek penelitian keseluruhan unsur yang akan diteliti yang ciricirinya akan ditaksir (diestimasi).

Lebih terperinci

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 009 SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI Suciati

Lebih terperinci

PENGUMPULAN DATA. S0192 Metode Penelitian dan Penulisan Telnik Sipil PERTEMUAN : 8

PENGUMPULAN DATA. S0192 Metode Penelitian dan Penulisan Telnik Sipil PERTEMUAN : 8 PENGUMPULAN DATA S0192 Metode Penelitian dan Penulisan Telnik Sipil PERTEMUAN : 8 Teknik Pengambilan Sample Basic Terms Unit of Analysis Merujuk kepada tingkat agregasi dari data yang dikumpulkan. Unit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kombinasi (Mixed Methods).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kombinasi (Mixed Methods). 31 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adala metode penelitian kombinasi (Mixed Metods). Metode penelitian kombinasi adala suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara

Lebih terperinci

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016 ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR (STUDI KASUS PADA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2011-2014) THE FINANCIAL

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Metodologi Penelitian: Pemilihan Data Penelitian Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2012 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Agenda Sesi 5 1 2 Pendahuluan Populasi Penelitian 3 4 5 Sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala Pendidikan merupakan sala satu kebutuan manusia yang penting untuk mengembangkan diri dalam keidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan terbagi atas pendidikan

Lebih terperinci

RISET AKUNTANSI. Materi RISET AKUNTANSI

RISET AKUNTANSI. Materi RISET AKUNTANSI RISET AKUNTANSI Materi RISET AKUNTANSI Dr. Kartika Sari U niversitas G unadarma Materi 5-1 Satuan Acara Perkuliahan 1. Riset Ilmiah 2. Metode dan Desain Riset 3. Topologi Data 4. Teknik Sampling 5. Metode

Lebih terperinci

Betty Rahayu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum Jombang

Betty Rahayu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum Jombang FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA DOSEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DARUL ULUM JOMBANG Betty Raayu (bettyraayu.se@gmail.com) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum ABSTRAK Tujuan dalam penelitian

Lebih terperinci

TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

TEKNIK PENARIKAN SAMPEL TEKNIK PENARIKAN SAMPEL Konsep-konsep Dasar Sampling Salah satu hal yang menakjubkan dalam penelitian ialah kenyataan bahwa kita dapat menduga sifat-sifat suatu kumpulan objek penelitian hanya dengan mempelajari

Lebih terperinci

SAMPEL PENELITIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH. dmarifah.wordpress.com

SAMPEL PENELITIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH. dmarifah.wordpress.com SAMPEL PENELITIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH dmarifah.wordpress.com POPULASI Adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

Seri : Modul Diskusi Fakultas Ilmu Komputer. FAKULTAS ILMU KOMPUTER Sistem Komputer & Sistem Informasi HANDOUT : KALKULUS DASAR

Seri : Modul Diskusi Fakultas Ilmu Komputer. FAKULTAS ILMU KOMPUTER Sistem Komputer & Sistem Informasi HANDOUT : KALKULUS DASAR Seri : Modul Diskusi Fakultas Ilmu Komputer FAKULTAS ILMU KOMPUTER Sistem Komputer & Sistem Informasi HANDOUT : KALKULUS DASAR Ole : Tony Hartono Bagio 00 KALKULUS DASAR Tony Hartono Bagio KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan

A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan. Turunan Fungsi Aljabar a. Mengitung Limit Fungsi yang Mengara ke Konsep Turunan Dari grafik di bawa ini, diketaui fungsi y f() pada interval k < < k +, seingga

Lebih terperinci

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL [SUSENAS JULI 2010] BUKU 1 PEDOMAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA BADAN PUSAT STATISTIK Pedoman Kepala BPS Provinsi dan Kabupaten/Kota DAFTAR ISI

Lebih terperinci

BAB V ALINYEMEN VERTIKAL

BAB V ALINYEMEN VERTIKAL BB V INYEMEN VERTIK linyemen vertikal adala perpotongan bidang vertikal dengan bidang permukaan perkerasan jalan melalui sumbu jalan untuk jalan lajur ara atau melalui tepi dalam masing masing perkerasan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Persediaan, Analisis ABC, Overstock, Continous Review (s,s), Continous Review (s,q) ABSTRACT

Kata Kunci: Persediaan, Analisis ABC, Overstock, Continous Review (s,s), Continous Review (s,q) ABSTRACT PERANCANGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI CHEMICAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINOUS REVIEW (s,q) UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DI PT XYZ Dimas

Lebih terperinci

DESAIN PENELITIAN. Pertemuan keempat

DESAIN PENELITIAN. Pertemuan keempat DESAIN PENELITIAN Pertemuan keempat Pendahuluan Desain penelitian sangat penting dalam membuat penelitian. Desain penelitian merupakan pedoman dalam melakukan proses penelitian diantaranya dalam menentukan

Lebih terperinci

ALUR KERJA DENGAN SAMPLE SAMPEL POPULASI TEMUAN

ALUR KERJA DENGAN SAMPLE SAMPEL POPULASI TEMUAN POPULASI DAN SAMPEL PENGERTIAN Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang

Lebih terperinci

Teknik Sampling. Hipotesis. Populasi: parameter. Inferensial. Sampel:statistik Diolah di analisis

Teknik Sampling. Hipotesis. Populasi: parameter. Inferensial. Sampel:statistik Diolah di analisis Sampling Ali Muhson, M.Pd. (c) 2012 1 Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu menerapkan penggunaan teori sampling dalam rancangan penelitian (c) 2012 2 1 Rasional Penelitian tidak mungkin meneliti seluruh anggota

Lebih terperinci

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,q) UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. XYZ Selvia Dayanti 1, Ari

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK LABOLATORIUM PG PAUD PALEMBANG KECAMATAN SUKARAMI Ole : Dra. Hj. Rusnawaty Umar, M.Pd. Dra. Hj. Masito, M.Pd, ABSTRAC Tis researc

Lebih terperinci

Probability and Random Process

Probability and Random Process Program Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Probability and Random Process Topik 1. Review Teori Statistika Prima Kristalina Maret 2016 2 Outline Pengertian Statistika Populasi,

Lebih terperinci

Teknik Pengambilan Sampel. Dewi Gayatri

Teknik Pengambilan Sampel. Dewi Gayatri Teknik Pengambilan Sampel Dewi Gayatri 1. Pengambilan secara acak Acak sederhana Acak sistematik Stratifikasi Klaster Bertahap (multistage) SAMPLING 2. Pengambilan sampel tanpa acak Pengambilan sampel

Lebih terperinci

TEKNIK SAMPLING MODUL: 7

TEKNIK SAMPLING MODUL: 7 TEKNIK SAMPLING MODUL: 7 ISTILAH PENTING DALAM PENELITIAN POPULASI ELEMEN SAMPEL SUBYEK SAMPLING Proses menyeleksi sejumlah elemen dari populasi sehingga dengan mempelajari sampel dan memahami sifat-sifat

Lebih terperinci

Sampling. Non-Probability. Sampling. Definisi Sampling. Jurusan Matematika Universitas Negeri Jakarta

Sampling. Non-Probability. Sampling. Definisi Sampling. Jurusan Matematika Universitas Negeri Jakarta Non-Probability Sampling Disusun oleh: Melindra Rina Puspita Taryo Titisan wahyu C Jurusan Matematika Universitas Negeri Jakarta Definisi Sampling Sampling Ilmu untuk memilih beberapa kasus, yang memungkinkan

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 997

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 997 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 997 USULAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI KAWAT TEMBAGA UNTUK MEMINIMASI STOCK OUT DENGAN PENDEKATAN METODE CONTINUOUS REVIEW

Lebih terperinci

ESTIMASI FUNGSI DENSITAS GEMPA TEKTONIK DI JAWA BALI

ESTIMASI FUNGSI DENSITAS GEMPA TEKTONIK DI JAWA BALI ESTIMASI FUNGSI DENSITAS GEMPA TEKTONIK DI JAWA BALI Ole Pumma Purwani M004048 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenui sebagian persyaratan memperole gelar Sarjana Sains Matematika FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 01 UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT Sutarma 1), Jon Sabari ) 1) Pascasarjana, Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

PENGUAT DAYA (POWER AMPLIFIER) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

PENGUAT DAYA (POWER AMPLIFIER) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY PEGUAT DAYA (POWE AMPIFIE) Ole : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UY E-mail : sumarna@uny.ac.ic Dalam praktek, sistem penguat selalu terdiri dari sejumla tingkat yang menguatkan sinyal lema ingga cukup kuat

Lebih terperinci

Limit Fungsi. Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga ; Sifat Limit Fungsi untuk Menghitung Bentuk Tak Tentu ; Fungsi Aljabar dan Trigonometri

Limit Fungsi. Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga ; Sifat Limit Fungsi untuk Menghitung Bentuk Tak Tentu ; Fungsi Aljabar dan Trigonometri 7 Limit Fungsi Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga ; Sifat Limit Fungsi untuk Mengitung Bentuk Tak Tentu ; Fungsi Aljabar dan Trigonometri Cobala kamu mengambil kembang gula-kembang gula dalam

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Markom Industry Analysis- Modul ke:

Mata Kuliah - Markom Industry Analysis- Modul ke: Mata Kuliah - Markom Industry Analysis- Modul ke: 09Fakultas FIKOM Research & Business Development Marcom Industries 1 Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Riset

Lebih terperinci

Universitas Bung Hatta. Universitas Negeri Padang

Universitas Bung Hatta. Universitas Negeri Padang UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VII.3 SMPN 1 GUNUNG TALANG TAHUN 2012-2013

Lebih terperinci

Review Teknik Sampling

Review Teknik Sampling Review Teknik Sampling Mendapatkan data Primer Studi Kualitatif Observasi Percobaan Survey Survey lengkap (sensus) mengumpulkan data dari keseluruhan populasi Populasi : kumpulan objek yang menjadi perhatian

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN JUMLAH KREDIT TERHADAP VOLUME PENJUALAN PEDAGANG KECIL DI LKMM MAWAR KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER TAHUN 2012 SKRIPSI Ole NENI PUSPA PRATIWI NIM. 080210391008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN SOSIAL: Dr. Lilik Wahyuni, M.Pd

METODE PENELITIAN SOSIAL: Dr. Lilik Wahyuni, M.Pd SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT MODUL II PRAKTIKUM BAHASA INDONESIA: Kegiatan 3. Menganalisis dan Menginterpretasikan Informasi METODE PENELITIAN SOSIAL: Dr. Lilik Wahyuni, M.Pd

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN SOSIAL: Rancangan Instrumen Penelitian

METODE PENELITIAN SOSIAL: Rancangan Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN SOSIAL: Rancangan Instrumen Penelitian Dr. Rini Dwiastuti Lab. Agriculrure Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University Email : rinidwi.fp@ub.ac.id 1. DESKRIPSI MODUL 2. KEGIATAN

Lebih terperinci

OPTIMASI RANCANGAN EKSPERIMEN KOKOH YANG DINAMIS BERDASARKAN FUNGSI KERUGIAN KUALITAS. Abstrak

OPTIMASI RANCANGAN EKSPERIMEN KOKOH YANG DINAMIS BERDASARKAN FUNGSI KERUGIAN KUALITAS. Abstrak OPTIMASI RANCANGAN EKSPERIMEN KOKOH YANG DINAMIS BERDASARKAN FUNGSI KERUGIAN KUALITAS Trianingsi Eni Lestari 1), Haryono ), M. Sjaid Akbar ) 1) Maasiswa Program Magister Jurusan Statistika FMIPA ITS Surabaya

Lebih terperinci

Metoda Penelitian TEKNIK SAMPLING

Metoda Penelitian TEKNIK SAMPLING Metoda Penelitian TEKNIK SAMPLING Jika Cukup Sesendok Tak Perlu Semangkok Dasar pemikiran Data yang dipergunakan dalam suatu penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena beberapa

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN 10FEB. Modul ke: Sampling. Fakultas. AFRIZON, SE, M.Si, AK. Program Studi AKUNTANSI

METODOLOGI PENELITIAN 10FEB. Modul ke: Sampling. Fakultas. AFRIZON, SE, M.Si, AK. Program Studi AKUNTANSI METODOLOGI Modul ke: PENELITIAN Sampling Fakultas 10FEB AFRIZON, SE, M.Si, AK Program Studi AKUNTANSI 1 1 Sampling Sampling: proses pemilihan dalam jumlah yang memadai dari unsur masyarakat, sehingga hasil

Lebih terperinci

Selamat membaca, mempelajari dan memahami

Selamat membaca, mempelajari dan memahami Selamat membaca, mempelajari dan memahami Materi kuliah elearning Metode Penelitian Kuantitatif POPULASI DAN SAMPEL Oleh Dr. Triana Noor Edwina D.S Fakultas Psikologi UMBY Populasi Adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

Pemilihan Data (Sampel) Penelitian

Pemilihan Data (Sampel) Penelitian Pemilihan Data (Sampel) Penelitian 1. Populasi dan Sampel Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2450

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2450 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2450 PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN CRITICAL SPARE PART DI DIPO BANDUNG PT. KERETA API INDONESIA DENGAN PENDEKATAN METODE CONTINUOUS

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KHUSUS

SURVEI STATISTIK KHUSUS FS2K Badan Pusat Statistik FORMULIR PEMBERITAHUAN SINOPSIS SURVEI STATISTIK KHUSUS Judul Survei: Kode (didisi oleh BPS) PEDOMAN PENGISIAN FORMULIR PEMBERITAHUAN SINOPSIS SURVEI STATISTIK KHUSUS Blok I.

Lebih terperinci

Pengendalian Persediaan Masalah utama

Pengendalian Persediaan Masalah utama Pemodelan EOQ 4 es 01 eko@uns.ac.id Pendauluan Pengendalian Persediaan Masala utama Menentukan jumla pemesanan yang ekonomis ( Economic Order Quantity ) Menentukan laju kecepatan produksi seingga meminimasi

Lebih terperinci

Mengelola Informasi Pemasaran

Mengelola Informasi Pemasaran Mengelola Informasi Pemasaran Topik Pembahasan Bagaimana cara perusahaan mengembangkan dan mengelola informasi tentang elemenelemen pasar yang penting tentang pelanggan, pesaing, produk dan program pemasaran

Lebih terperinci

PENGARUH UMUR, PENGALAMAN KERJA, UPAH, TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN

PENGARUH UMUR, PENGALAMAN KERJA, UPAH, TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PENGARUH UMUR, PENGALAMAN KERJA, UPAH, TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN Lu Sri Kumbadewi, I Wayan Suwendra 1, Gede Putu Agus Jana Susila 2 Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III INTEGRASI NUMERIK

BAB III INTEGRASI NUMERIK Bab BAB III INTEGRASI NUMERIK Integrasi numerik mengambil peranan penting dalam masala sains dan teknik. Hal ini menginat di dalam bidang sains sering ditemukan ungkapan-ungkapam integral matematis yang

Lebih terperinci