WEEKLY REPORT 21 Maret 2016

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 09 August 2016

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

WEEKLY REPORT 04 May 2015

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 01 Maret 2016

WEEKLY REPORT 11 April 2016

WEEKLY REPORT 04 August 2014

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 06 April 2016

DAILY REPORT 13 April 2016

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 14 April 2016

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAILY REPORT 26 Maret 2015

DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 23 Maret 2016

Mudahnya berinvestasi dengan. Menabung Saham

Indonesia Outlook

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 24 January 2014

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 09 January 2014

WEEKLY REPORT 29 Februari 2016

DAILY REPORT 23 Aug 2017

MNC Gemesin CALL MNC CENTER Sekuritas :

DAILY REPORT 31 Maret 2016

DAILY REPORT 17 September 2014

WEEKLY REPORT 26 Oktober 2015

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 22 February 2017

DAILY REPORT 30 January 2014

DAILY REPORT 23 September 2015

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 30 Maret 2016

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

DAILY REPORT. 09 October 2013

WEEKLY REPORT 27 April 2015

DAILY REPORT 17 April 2014

WEEKLY REPORT 18 April 2016

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 14 May 2014

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 22 Januari 2016

DAILY REPORT 03 September 2014

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

BAB III METODE PENELITIAN

DAILY REPORT 28 February 2014

DAILY REPORT 14 Januari 2016

WEEKLY REPORT 11 May 2015

DAILY REPORT 09 March 2017

DAILY REPORT 31 January 2017

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 17 Mei 2016

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

WEEKLY REPORT 16 Mei 2016

DAILY REPORT 08 March 2017

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 10 March 2014

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 15 April 2015

R i Danareksa Research Institute

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 06 March 2014

WEEKLY REPORT 03 October 2016

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 21 April 2017

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 10 March 2017

DAILY REPORT 05 February 2014

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 13 Mei 2016

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

R i Danareksa Research Institute

WEEKLY REPORT 04 April 2016

DAILY REPORT 04 Mei 2016

Transkripsi:

WEEKLY REPORT 21 Maret 2016 NEWS HEADLINES Konsesi JSMR mencapai 1.088 km TINS tingkatkan bisnis non timah TINS akan batasi volume penjualan BSSR akan membagikan dividen sebesar USD019/saham KRAS tingkatkan bisnis non baja INTP menargetkan pertumbuhan penjualan 5%-6% BHIT, BCAP dan MSKY berencana tambah modal TELE jajaki obligasi Rp1 triliun BIRD minta keadilan pemerintah terkait taksi online BIRD akui kalah bersaing dengan transportasi berbasis aplikasi online Pendapatan BSDE naik 11% jadi Rp6,2 triliun, laba bersih turun Tower 2 Axia South LPKR beroperasi COWL bidik penjualan Rp 1,5 triliun SSIA menargetkan penjualan lahan industri naik hampir 3x lipat TURI anggarkan belanja modal Rp 100 miliar tahun ini Gedung baru, AGRO keluarkan dana Rp152 miliar BMRI & Jamkrindo kerja sama KTA BMRI akan ikuti penurunan suku bunga kredit secara perlahan BMDN efisiensi di bisnis mikro BNLI berencana ikut serta menyalurkan KUR Sillo Maritime Perdana berencana IPO semester I-2016 JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyalemen teknikal masih mengkonfirmasikan positif bagi pergerakan IHSG dalam pekan ini. Indikasi tersebut terkonfirmasi baik dari leading dan lagging indikator. Indikator MACD dan Stochastic mengkonfirmasikan positif bagi indeks. Demikian halnya lagging indikator jangka pendek yakni MA5 dan MA20, mensinyalkan positif. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4885.708 +20 5,940.73 7,949.88 LQ-45 852.102-1.549 2,315.85 6,414.58 MARKET REVIEW Akhir pekan lalu, IHSG ditutup pada level xx setelah menguat sebesar 0,02 poin (0,00%) ke level 4.885,71. Dari pasar domestik, BI rate turun sebanyak 25 bps dari 7.00% ke 6.75%. Bunga Deposit Facility juga turun menjadi 4,75% dan Lending Facility turun menjadi 7,25% berlaku mulai 18 Maret 2016. Penurunan suku bunga acuan ini merupakan penurunan yang ketiga di tahun 2016. Penurunan BI rate diharapkan dapat mempengaruhi tingkat suku bunga pinjaman sehingga pertumbuhan kredit diharapkan dapat meningkat dan membuat kegiatan ekonomi kembali bergairah. Selanjutnya, Bank Dunia memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh 5,1% tahun ini, lebih rendah 0,2% dari proyeksi yang dikeluarkan lembaga ini pada Desember, sejalan dengan penurunan pertumbuhan pendapatan. Bank Dunia menyatakan bahwa walaupun belanja pemerintah Indonesia terutama di sektor infrastruktur menjadi mesin pemulihan pertumbuhan ekonomi tahun ini, namun tetap diperlukan investasi lebih besar dari pihak swasta untuk menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan. Dari pasar global, Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga acuan jangka pendeknya untuk tidak berubah, sesuai dengan ekspektasi para analis, mencatat bahwa perkembangan ekonomi dan keuangan global terus menimbulkan risiko bagi ekonomi AS. Selanjutnya, minyak dunia cenderung bergerak naik pada perdagangan pekan lalu, di tengah spekulasi bahwa pertemuan para produsen minyak akan membuahkan kesepakatan untuk membatasi produksi minyak. Selanjutnya, penjualan inti retail AS pada bulan Februari 2016 jatuh sebesar 0,1%, lebih baik dari prediksi analis yang turun sebesar 0,2% dan realisasi tahun lalu yang turun sebesar 0,4%. Dari pasar regional, realisasi produksi industri dan penjualan retail China tidak dapat memenuhi ekspektasi para analis. Produksi industri China tumbuh sebesar 5,4% YoY pada bulan Januari dan Februari 2016, di mana realisasi tersebut di bawah ekspektasi para analis sebesar 5,6%. Realisasi produksi industri China pada awal tahun ini juga berada di bawah realisasi pada periode sebelumnya yang berada pada level 6,2%. Indeks Shanghai Composite dan Hang Seng ditutup menguat masing-masing sebesar 50,32 poin (1,7%) dan 167,82 poin (0,82%) pada akhir pekan lalu. Di sisi lain, indeks Nikkei 225 justru melemah 211,57 poin (1,2%) di tengah kuatnya nilai mata uang Yen. MARKET VIEW Pakar strategi telah memangkas ekspektasi saham Eropa, menggambarkan prospek tahunan tersuram dalam 5 tahun. Bank Sentral Eropa (ECB) diharapkan menenangkan kegelisahan pasar. Keputusan ECB pekan lalu untuk memangkas suku bunga utama dan mendorong pembelian obligasi, tidak banyak memacu rebound yang kuat. Saham di Cina meningkat pekan lalu setelah PM Li Keqiang mengatakan pemerintah akan menggunakan cara-cara inovatif untuk mendukung perekonomian jika diperlukan, dan Kepala Regulator Sekuritas yang baru mengisyaratkan akan terus menopang pasar ekuitas. PM Li mengatakan pada National People s Congress bahwa Cina akan berusaha memulai hubungan perdagangan saham antara Shenzhen dan Hong Kong pada tahun ini. Yuan mengalami kenaikan dua hari terbesar dalam sebulan setelah PboC menaikkan suku bunga referensi sebesar 0,51% ke 6,4628 per USD. Gubernur PboC menyatakan Yuan telah kembali pada tren lebih normal, rasional dan berdasarkan fundamental, dan Cina tidak memerlukan kebijakan forex untuk mendorong perdagangan. Sedang Yen menguat ke level tertinggi sejak Oktober 2014 di tengah spekulasi BoJ akan mengintervensi guna mendapatkan keuntungan. Sementara World Bank memprediksi defisit anggaran Indonesia tahun 2016 akan melebar sebesar 2,8% dari PDB, dibandingkan dengan asumsi defisit anggaran dalam APBN 2016 sebesar 2,15% dari PDB. Proyeksi World Bank itu didasarkan pada percepatan pembangunan infrastruktur yang membutuhkan dana besar, tetapi pendapatan negara tidak terlalu besar jika penerimaan pajak tidak tercapai. Pada sisi lain World Bank yang merevisi turun pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 menjadi 5,1% dari 5,3% dan IMF merevisi turun menjadi 4,9% dari 5,5%, Sementara itu, berkenaan dengan rencana pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) efektif 1 April 2016 yang diharapkan dapat menekan laju inflasi, akan berdampak positif bagi pasar. Rencana pemangkasan BBM itu mempertimbangkan apresiasi rupiah dan penurunan harga minyak mentah. Menurut Gubernur BI, pemerintah perlu untuk memperkuat kepastian hukum, termasuk mengkalkulasi penyesuaian harga BBM guna memperoleh peringkat investment grade dari S&P. Selain itu, pelaku pasar akan fokus pada laporan laba perusahaan. Rencana penurunan BBM dan laporan laba perusahan, sebagai katalis bagi IHSG dalam pekan ini. 1

Jasa Marga (JSMR) hingga kini memiliki konsesi pengelolaan jalan tol sepanjang 1.088 km. Dari kepemilikan konsesi sepanjang itu, panjang jalan tol yang sudah dibangun dan dioperasikan adalah 590 km. Jumlah tersebut setara dengan 63% jalan tol nasional yang beroperasi saat ini. Tahun ini, perseroan berencana mengoperasikan tiga ruas sepanjang 70 km dan tahun depan akan menambah hampir 300 km. Timah (TINS) menargetkan kontribusi pendapatan dari kegiatan usaha non timah sebesar 40% dalam jangka waktu 6-7 tahun di tengah lesunya harga komoditas yang menurunkan kinerja perseroan. Perseroan berencana melakukan utilisasi aset perusahaan yang tersebar di berbagai daerah seperti Bangka Belitung, Bekasi dan Jakarta untuk kegiatan usaha non timah perseroan. Kegiatan usaha non timah yang dimaksud antara lain perumahan, kawasan industri, hotel dan sebagainya. Pada 2016, kontribusi non timah dapat mencapai 20% terhadap pendapatan perusahaan. Timah (TINS) akan membatasi penjualan timah maksimal 300 ton per tahun untuk menjaga tingkat cadangan yang kian menipis. Penjualannya akan disesuaikan dengan tingkat harga. Porsi ekspor mencapai 95% dari 300 ton timah yang diproduksi. Perseroan juga akan fokus pada penghiliran timah. Produk hilir ditargetkan memiliki porsi hingga 80% pada 2021. Produk timah solder akan ditingkatkan dengan mendirikan pabrik baru. Baramulti Suksessarana (BSSR) akan membagikan dividen sebesar USD019/saham. CUM dividen di pasar reguler pada 22 Maret 2016, EX dividen pada 23 Maret 2016 dan tanggal pelaksanaan pembagian dividen pada 15 April 2016. Krakatau Steel (KRAS) berencana memperkuat bisnis jasa pelabuhan dan lahan industri untuk meningkatkan pendapatan dari bisnis non baja dalam jangka panjang. Perseroan telah menandatangani nota kesepahaman dengan Pelindo II dalam kerja sama pengelolaan Pelabuhan Cigading yang dimiliki anak usaha KRAS, Krakata Bandar Samudera. Kerja sama dengan Pelindo II berpotensi menambah pendapatan KRAS hingga USD 250 juta. Pengelolaan pelabuhan dan optimalisasi lahan seluas 68 ha tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga 20 tahun. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) menargetkan pertumbuhan penjualan semen di kisaran 5%-6% pada tahun ini atau sama dengan proyeksi pertumbuhan industry. Kondisi pasar semen yang oversupply membuat INTP urung meningkatkan penjualan. Tahun lalu, pasokan semen mengalami oversupply sebanyak 17 juta ton dan tahun ini diperkirakan mencapai 34 juta ton seiring dengan pasokan dari pabrik-pabrik baru. Adapun, harga jual semen juga akan mengalami tekanan. Tahun ini, INTP akan fokus meningkatkan penjualan di wilayah yang menjadi basis produksi perusahaan, yaitu Jakarta, Bantel, Jawa Barat dan Kalimantan Selatan. Tunas Ridean (TURI) menganggarkan belanja modal Rp 100 miliar tahun ini. Anggaran tersebut akan dipergunakan perseroan yang memiliki bisnis utama dealer otomotif tersebut untuk ekspansi usaha melalui penambahan jaringan maupun maintenance rutin. Strategi perseroan untuk meningkatkan kinerja tahun ini adalah tetap melakukan investasi dengan memperbanyak cabang khususnya dealer Toyota dan Daihatsu. Tiphone Mobile Indonesia (TELE) berencana melangsungkan penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi I tahap II senilai Rp1 triliun paling cepat April 2016. Hasil emisi surat hutang tersebut akan dipakai untuk membiayai ekspansi atau pelunasan (refinancing) hutang tahun ini. Saat ini, TELE memiliki sisa PUB senilai Rp1,5 triliun dari total PUB Rp2 triliun. Pertengahan tahun lalu, perusahaan merilis PUB I tahap I senilai Rp500 miliar, dengan tingkat bunga 11% per tahun dan berjangka tiga tahun. PUB I tahap II tersebut, diharapkan menawarkan kupon yang lebih rendah dari sebelumnya, yaitu di bawah 10% dan tenor tiga tahun. Blue Bird (BIRD) meminta keadilan pada pemerintah terkait masih beroperasinya taksi online seperti Grab Car dan Uber Taxi. Perseroan menyatakan sebagai perusahaan taksi ataupun yang bergerak di sektor transportasi sudah semestinya setiap perusahaan transportasi mengikuti aturan. Blue Bird (BIRD) mengaku kalah bersaing dengan perusahaan layanan transportasi berbasis aplikasi online. Meski sudah memiliki layanan berbasis aplikasi sejak tahun 2011, tapi Blue Bird menyatakan aplikasi tersebut masih kurang maksimal. Guna mendapatkan dan memudahkan konsumen mendapatkan armada Blue Bird, fokus Blue Bird tidak hanya pada layanan aplikasi online. Layanan pemesanan Blue Bird bisa melalui cara memberhentikan langsung di jalan, melalui outlet Blue Bird, lewat call center ataupun bisa melalui aplikasi MY Blue Bird di Android dan ios. PT TTL Residence, joint venture Lippo Karawaci (LPKR) bersama perusahaan besar Jepang Toyota Tsusho Corporation dan Tokyu Land, meresmikan pembukaan Tower 2 Axia South Lippo Cikarang. Proyek Axia South Lippo Cikarang, yang merupakan hotel-residence pertama di Indonesia dengan total lahan 1 hektare diperuntukkan bagi para ekspatriat Jepang di kawasan Cikarang dan sekitarnya. Bumi Serpong Damai (BSDE) membukukan kinerja positif pada 2015 dengan pencapaian pendapatan sebesar Rp6,21 triliun serta kondisi kas yang kuat. Pendapatan BSDE meningkat 11% dibandingkan 2014 yang sebesar Rp5,61 triliun. Kenaikan pendapatan perusahaan didorong oleh amraknya penjualan di berbagai klaster perumaha, terutama di BSD City. Selain itu, di beberapa proyek lain, yaitu Grand Wisata Bekasi, Kota Wisata Cibubur, Taman Bajar Wijaya Tangerang, dan Grand City Balikpapan, permintaan sepanjang tahun lalu juga tercatat tinggi. Adapun, marketing sales pada 2015 mencapai Rp6,8 triliun. Perusahaan menargetkan marketing sales sebesar Rp6,86 triliun tahun ini. Laba bersih Bumi Serpong Damai (BSDE) pada tahun 2015 tercatat Rp2,13 triliun atau lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pada 2014. Koreksi laba ini disebabkan oleh akuisisi saham entitas anak, yaitu Plaza Indonesia (PLIN) sebesar Rp1,5 triliun. Adapun, raihan laba tersebut mencerminkan return on equity (ROE) sebesar 10,7%. Bumi Serpong Damai (BSDE) bukukan peningkatan kas menjadi Rp6,1 trliun pada 2015, seiring penerbitan obligasi sebesar Rp2,87 triliun. Selain itu, kenaikan kas juga didorong penerimaan kas dari pelanggan yang naik menjadi Rp7 triliun dibandingkan 2014 sebesar Rp5,9 triliun. Tingginya kas yang dimiliki BSDE memberikan ruang untuk menambah cadangan lahan. Selama 2015, perusahaan telah telah menggunakan dananya untuk akuisisi lahan sebesar Rp2,2 triliun untuk memperkuat kapasitas dan kepemimpinan di pasar properti. Sejumlah pengembang lahan industri memproyeksikan penjualan 2

lahan akan mulai meningkat pada kuartal II-2016. Surya Semesta Internusa (SSIA) memperkirakan penjualan lahan industri akan terdorong bila komitmen investasi asing dapat direalisasikan. Tahun ini, SSIA menargetkan penjualan lahan industri seluas 30 ha, hampir tiga kali lipat dari realisasi sepanjang tahun lalu sebanyak 10,4 ha. Puradelta Lestari (DMAS) juga mengestimasi penjualan lahan industri akan meningkat pada kuartal II-2016. Sejumlah investor kini tengah menjajaki pembelian lahan di Greenland International Industrial Center (GIIC). Tahun ini, DMAS menargetkan penjualan lahan 50-60 ha. IPO saham pada semester I-2016. Perseroan akan melepas saham baru sebanyak 23%. Dana dari IPO akan digunakan untuk membeli perusahaan. Cowell Development (COWL) tengah mengembangkan proyek terintegrasi atau mixed use Puri City at Puri Mas di Surabaya Timur sebagai salah satu upaya untuk mencapai target pendapatan Rp 1,5 triliun tahun ini. Surabaya selama ini telah berkontribusi hingga 20% terhadap pendapatan perseroan. Target tahun ini turun dibandingkan pencapaian tahun lalu yakni Rp 1,7 triliun karena banyak proyek yang sudah akan habis. Tiga emiten di bawah Grup MNC bersiap menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Emiten tersebut adalah, MNC Investama (BHIT), MNC Kapital Indonesia (BCAP), dan MNC Sky Vision (MSKY). Tiga emiten tersebut akan meminta persetujuan pemegang saham atas rencana aksi korporasi tersebut. BHIT menginformasikan dalam rapat umum nanti, perusahaan akan menegaskan kembali persetujuan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-hmetd) maksimal 8,92% dari modal disetor perusahaan. Sementara itu, BCAP akan menegaskan kembali persetujuan penambahan modal perusahaan non-hmetd atau private placement maksimal 9,51% dari modal disetor perusahaan. Bank Danamon Indonesia (BDMN) fokus melakukan efisiensi sektor usaha mikronya tahun ini, terutama dengan memanfaatkan sistem mobile. Perseroan memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2016 tidak akan jauh berbeda dibandingkan dengan 2015. Bank Permata (BNLI) tengah menyiapkan rencana untuk ikut serta dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tahun ini. Perseroan tengah melakukan kajian terkait dengan rencana tersebut. BRI Agroniaga (AGRO) meresmikan gedung baru perusahaan pada 17 Maret 2016 di Jakarta Selatan. Total investasi yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli gedung tersebut sebesar Rp152 miliar. Gedung tersebut adalah milik AGRO yang dibeli pada akhir Juni 2015 dengan luas tanah 3.060 m2 dan luas bangunan sekitar 7.000 m2. Bank Mandiri (BMRI) menjalin kerja sama dengan Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) untuk meningkatkan kualitas kredit tanpa agunan (KTA). Melalui kerja sama itu bank Mandiri berharap dapat membukukan pertumbuhan bisnis KTA sebesar 22% di tahun 2016. Portofolio KTA Bank Mandiri pada akhir 2015 berada pada kisaran Rp 14,1 triliun, tumbuh 19% YoY dengan rasio NPL terjaga di kisaran 0,67%. Jamkrindo akan dapat memberikan skema perlindungan pada BMRI dan nasabah KTA. Penurunan BI Rate secara gradual akan menurunkan suku bunga kredit nantinya. Bank Mandiri (BMRI) akan mengikuti penurunan tersebut secara perlahan. Namun suku bunga bank tidak bisa langsung mengalami penurunan, diperlukan waktu beberapa bulan agar perbankan tersebut bisa mereview. Perusahaan pelayaran Sillo Maritime Perdana akan melakukan 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 39.11-0.33 TLKM (US) 53 17,438 13 Natural Gas (US$)/mmBtu 1.90-1 ANTM (GR) 2 340 30 Gold (US$)/Ounce 1253.12-2.20 Nickel (US$)/MT 860-235.00 Tin (US$)/MT 16900-100 Coal (NEWC) (US$)/MT* 52.20-10.20 Coal (RB) (US$)/MT* 53.85-9.51 CPO (ROTH) (US$)/MT 680 5.00 CPO (MYR)/MT 2543.50 30.50 Rubber (MYR/Kg) 623.00 21.50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 740.72-0.68 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 17602.30 0.69 1.02 16.10 14.41 3.00 2.87 5,286.3 USA NASDAQ COMPOSITE 4795.65 0.43-4.23 20.24 17.18 3.28 3.00 7,533.4 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6189.64-0.19-0.84 16.48 14.04 1.72 1.66 1,533.0 CHINA SHANGHAI SE A SH 3092.59 1.73-16.51 12.57 11.19 1.38 1.26 3,833.2 CHINA SHENZHEN SE A SH 1921.42 3.66-20.45 23.15 19.96 3.06 2.70 2,956.1 HONG KONG HANG SENG INDEX 20671.63 0.82-5.67 10.96 9.83 1.04 0.98 1,685.5 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4885.71 0 6.37 16.93 14.67 2.54 2.31 395.7 JAPAN NIKKEI 225 16724.81-1.25-12.13 17.31 15.08 1.44 1.35 2,703.5 MALAYSIA KLCI 1716.34 0.77 1.41 16.46 15.24 1.74 1.65 250.7 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2906.80 0.92 0.83 13.11 12.39 1.10 1.06 296.0 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13,116.50 41.50 1000 IDR/ USD 8-002 EUR/IDR 14,791.21 18.89 EUR / USD 1.13 007 JPY/IDR 117.70-0.20 JPY / USD 1 000 SGD/IDR 9,658.12 2.24 SGD / USD 0.74 000 AUD/IDR 9,961.55-40.19 AUD / USD 0.76-013 GBP/IDR 18,973.28 67.55 GBP / USD 1.45-011 CNY/IDR 2,026.78 2.60 CNY / USD 0.15 001 MYR/IDR 3,236.05 12.62 MYR / USD 0.25 002 KRW/IDR 11.28 0.14 100 KRW / USD 9 008 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.02 BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 0 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 7 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 7 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.66 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI Description February-16 January-16 Description Rate (%) Inflation YTD % 0.42 0.51 SBI (9M) 7.10 Inflation YOY % 4.42 4.14 SBIS (9M) 7.10 Inflation MOM % -9 0.51 SBI (12M) 7.15 Foreign Reserve (USD) 104.54 Bn 102.13 Bn SBIS (12M) 7.15 GDP (IDR Bn) 2,945,028.50 2,998,622.50 4

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 21 Mar US Existing Home Sales Turun menjadi 5.34 juta dari 5.47 juta 21 Mar US Existing Home Sales MoM Turun menjadi -2.4% dari 0.4% 23 Mar US New Home Sales Naik menjadi 502 ribu dari 494 ribu 23 Mar US New Home Sales MoM Naik menjadi 1.6% dari -9.2% 24 Mar US Initial Jobless Claims Naik menjadi 268 ribu dari 265 ribu 24 Mar US Continuing Claims Turun menjadi 2220 ribu dari 2235 ribu 24 Mar US Durable Goods Orders Turun menjadi -2.5% dari 4.7% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt ASII IJ 7450 1.71 4.78 HMSP IJ 101800-2.44-11.21 UNVR IJ 44450 1.31 4.15 GGRM IJ 61000-2.40-2.73 BBRI IJ 11125 1.14 2.88 INDF IJ 6875-4.51-2.70 EMTK IJ 9700 4.30 2.13 ADRO IJ 680-8.72-1.96 SCMA IJ 3095 3.86 1.59 PGAS IJ 2605-2.43-1.49 BDMN IJ 4025 4.27 1.48 INCO IJ 1790-7.73-1.41 MIKA IJ 2600 2.97 1.03 TOWR IJ 3900-2.50-0.96 MNCN IJ 2095 3.20 0.88 PTBA IJ 6575-6.07-0.93 CPIN IJ 3600 1.55 0.85 KLBF IJ 1290-1.53-0.89 ICBP IJ 15775 0.96 0.83 ISAT IJ 5975-2.45-0.77 UPCOMING IPO'S Company PT Bank Ganesha PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Banking & 102-105 6100 TBA TBA Indo Premier Securities Finance Consumer 420-500 710 TBA TBA Bahana Securities 5

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment BBYB 1.48 Cash Dividend 17 Mar-16 18 Mar-16 22 Mar-16 08 Apr-16 BBNI 122.53 Cash Dividend 17 Mar-16 18 Mar-16 22 Mar-16 13 Apr-16 BSSR $019 Cash Dividend 22 Mar-16 23 Mar-16 28 Mar-16 15 Apr-16 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period ALKA Stock Split 1:5 -- -- TBA TBA BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA RIMO Rights Issue 2:167 265.00 04 Apr 16 05 Apr 16 11 Apr 09 May 16 SIPD Rights Issue 108:46 1000 28 Mar 16 29 Mar 16 04 Apr 08 Apr 16 MCOR Rights Issue 100:154 100 07 Apr 16 08 Apr 16 14 Apr 27 Apr 16 BSIM Rights Issue TBA TBA 04 May 16 09 May 16 13 May 26 May 16 BNLI Rights Issue TBA TBA 15 May 16 16 May 16 24 May 30 May 16 TRIL Tender Offer -- 50 -- -- 22 Feb 22 Mar 16 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda BMRI RUPST 21-Mar-16 SDPC RUPST 22-Mar-16 BJBR RUPST 23-Mar-16 SDRA RUPST/LB 23-Mar-16 BBRI RUPST 23-Mar-16 LPCK RUPST 23-Mar-16 AISA RUPSLB 24-Mar-16 LPKR RUPST 24-Mar-16 BBTN RUPST 24-Mar-16 BIMA RUPSLB 28-Mar-16 ITMG RUPST 28-Mar-16 MERK RUPST 29-Mar-16 BNLI RUPST/LB 29-Mar-16 MFMI RUPST 30-Mar-16 LPLI RUPST 30-Mar-16 LPPS RUPST 30-Mar-16 KARW RUPSLB 30-Mar-16 ABDA RUPST 30-Mar-16 JSMR RUPST 30-Mar-16 FMII RUPSLB 31-Mar-16 NIKL RUPST 31-Mar-16 CSAP RUPST/LB 31-Mar-16 ANTM RUPST 30-Mar-16 6

LPKR S1 1115 R1 1170 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1085 R2 1200 1140 RSI berada dalam area overbought Trading range Rp 1115-Rp 1170 Entry Rp 1140, take Profit Rp 1170 Stochastics 92.46 Positif MACD 17 Positif True Strength Index (TSI) 77.80 Positif Bollinger Band (Mid) 1059 Positif MA5 1110 Positif LPKRAscending Triangle 1,2 1,140 1,20 1,140 1,140 1,110 1,14 1,091.25 1,080 1,08 1,080 1,0 1,058.5 1,040 1,023 9 1,023 93.5948 982.928 93.5948 90 92.6611 LPKR - Stochastic %D(6,3,3) = 92.66, Stochastic %K = 93.59, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 7 8 9 92.6611 1 3 4 5 80 LPKR - MACD (5,3) = -11.76, Signal() = -15 3-1528 73,308,20-1 - -11.7614 77.8047 LPKR - TSI(3,5,3) = 77.80, Volume() = 73,308,200 4 8 68.9445-8 - -4-0000 73,308,20 LPKR - William's % R(14) = 0, Volume() = 73,308,200 0000 1,38 1,3 PWON S1 525 R1 555 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 510 R2 570 540 RSI berada dalam area overbought Trading range Rp 525-Rp 555 Entry Rp 540, take Profit Rp 555 Stochastics 84.75 Positif MACD 8.70 Positif True Strength Index (TSI) 65.44 Positif Bollinger Band (Mid) 483 Positif MA5 526 Positif PWON Up ward Sloping Channel 540 540 55 540 535 526 510.875 50 483.45 464.636 45 464.636 456 447.266 87.1795 87.1795 81.2476 PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 81.25, Stochastic %K = 87.18, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 8 9 81.2476 3 4 5 7 80 1 PWON - MACD (5,3) = -7.34, Signal() = -6.98 8.0-6.98362 4.0 71,920,30-4.0-8.0-7.33634 65.4372 PWON - TSI(3,5,3) = 65.44, Volume() = 71,920,304.00 4 8 64.9054 - -4-0000 71,920,30 PWON - William's % R(14) = 0, Volume() = 71,920,304.00 0000 40 35

SCMA S1 3025 R1 3165 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 2940 R2 3250 3095 RSI berada dalam area overbought Trading range Rp 3025-Rp 3165 Entry Rp 3095, take Profit Rp 3165 Stochastics 83.27 Positif MACD 23.94 Positif True Strength Index (TSI) 72.58 Positif Bollinger Band (Mid) 2899 Positif MA5 2985 Positif SCMA Wedge 3,095 3,200 3,095 3,095 2,985 2,970 3,000 2,948.75 2,899 2,875 2,800 2,869.38 2,725 2,725 2,600 2,725 2,700.25 2,400 9702 9702 87.0239 SCMA - Stochastic %D(6,3,3) = 87.02, Stochastic %K = 97, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 1 3 4 5 7 8 9 87.0239 80 SCMA - MACD (5,3) = -31.70, Signal() = -22.49 4-22.4912-4 - 15,161,00-31.696-72.5825 SCMA - TSI(3,5,3) = 72.58, Volume() = 15,161,000 4 8-8 - -4-0000 15,161,00 SCMA - William's % R(14) = 0, Volume() = 15,161,000 0000 3,400 MNCN S1 2055 R1 2125 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1990 R2 2190 2095 RSI berada dalam area overbought MNCN Wedge 2,600 2,400 2,100 2,095 2,200 2,095 2,095 2,050 2,000 1,990 1,899 1,800 1,861.75 1,835 1,647.5 1,600 1,647.5 1,647.5 1,400 1,413.78 Trading range Rp 2055-Rp 2125 Entry Rp 2095, take Profit Rp 2125 Stochastics 83.50 Positif MACD 35.13 Positif True Strength Index (TSI) 41.18 Positif Bollinger Band (Mid) 1862 Positif MA5 2050 Positif 1,200 80 78.8681 MNCN - Stochastic %D(6,3,3) = 78.87, Stochastic %K = 76.43, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 10 78.8681 8 76.4336 4 76.4336 20 MNCN - MACD (5,3) = -24.43, Signal() = -23.59 4-23.5879 - -4-26,192,60-24.4266 44.8094 MNCN - TSI(3,5,3) = 41.18, Volume() = 26,192,600 4 8 41.1775-8 - -4-26,192,60 0000 MNCN - William's % R(14) = -1.64, Volume() = 26,192,600-1.63934

CPIN S1 3525 R1 3660 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 3535 R2 3750 3600 RSI berada dalam area overbought CPIN Wedge 3,600 4,000 3,600 3,511 3,490 3,500 3,437.5 3,386.25 3,331.18 3,331.18 3,000 3,302.73 3,302.73 3,240 2,500 3,234.28 2,000 Trading range Rp 3525-Rp 3660 Entry Rp 3600, take Profit Rp 3660 Stochastics 79.66 Positif MACD 26.71 Positif True Strength Index (TSI) 33.50 Positif Bollinger Band (Mid) 3386 Positif MA5 3511 Positif 1,500 93.5673 93.5673 85.77 CPIN - Stochastic %D(6,3,3) = 85.77, Stochastic %K = 93.57, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 10 1 3 4 5 7 8 9 85.77 80 CPIN - MACD (5,3) = -36.04, Signal() = -28.13 10 4 8-28.1272 - -4-14,111,50-36.0449 CPIN - TSI(3,5,3) = 33.50, Volume() = 14,111,500 4 8 33.503 24.471-8 - -4-14,111,50 0000 CPIN - William's % R(14) = 0, Volume() = 14,111,500 0000 INAF S1 360 R1 390 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 345 R2 405 377 INAF Up ward Sloping Channel 3 40 377 377 357.2 35 352.625 339 334.75 312.6 30 312.6 303 25 241.651 RSI mendekati area overbought Trading range Rp 360-Rp 390 Entry Rp 377, take Profit Rp 390 Stochastics 85.03 Positif MACD 5.55 Positif True Strength Index (TSI) 82.45 Positif Bollinger Band (Mid) 335 Positif MA5 357.2 Positif 80 72.8454 INAF - Stochastic %D(6,3,3) = 70.22, Stochastic %K = 72.85, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 3 4 5 7 8 9 72.8454 70.2164 70.2164 1 20 INAF - MACD (5,3) = -5.57, Signal() = -4.13-4.13288 8.0 4.0-4.0-8.0-5.57177 8,916,000-12.0 82.4525 INAF - TSI(3,5,3) = 82.45, Volume() = 8,916,000 4 8 73.2576-8 - -4-0000 8,916,000 INAF - William's % R(14) = -2.63, Volume() = 8,916,000-2.63158 20 15

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 18-03-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 17825 17825 17975 17325 17650 17975 18300 Positif Negatif Positif 19550 14000 LSIP Trading Buy 1700 1700 1770 1540 1655 1770 1885 Negatif Negatif Negatif 1770 1335 SGRO Trading Buy 1920 1920 1940 1860 1900 1940 1980 Positif Negatif Positif 1925 1715 Mining PTBA Trading Sell 6575 6575 6350 5700 6350 7000 7650 Negatif Negatif Positif 7025 4300 ADRO Trading Sell 680 680 655 575 655 735 815 Negatif Negatif Negatif 800 535 MEDC Trading Buy 995 995 1025 905 965 1025 1085 Positif Positif Positif 1060 670 INCO Trading Sell 1790 1790 1715 1490 1715 1940 2165 Negatif Negatif Negatif 2045 1375 ANTM Trading Buy 474 474 482 448 465 482 499 Negatif Positif Positif 467 334 TINS Trading Buy 795 795 810 730 770 810 850 Positif Positif Positif 795 510 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell 980 980 965 920 965 1010 1055 Positif Negatif Negatif 1040 930 SMGR Trading Sell 10500 10500 10375 10125 10375 10625 10875 Negatif Negatif Negatif 11175 9925 INTP Trading Sell 20675 20675 20550 20350 20550 20750 20950 Negatif Negatif Negatif 20850 18450 SMCB Trading Buy 1120 1120 1140 1060 1100 1140 1180 Positif Positif Positif 1115 895 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 7450 7450 7525 7225 7375 7525 7675 Positif Positif Positif 7400 6050 GJTL Trading Sell 615 615 595 540 595 650 705 Negatif Negatif Negatif 695 480 Consumer Goods Industry INDF Trading Sell 6875 6875 6750 6375 6750 7125 7500 Negatif Negatif Negatif 7575 6125 GGRM Trading Sell 61000 61000 59450 55925 59450 62975 66500 Negatif Negatif Negatif 67375 57300 UNVR Trading Buy 44450 44450 44775 42875 43825 44775 45725 Positif Positif Positif 47800 37000 KLBF Trading Sell 1290 1290 1275 1235 1275 1315 1355 Negatif Negatif Negatif 1370 1250 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1900 1900 1920 1850 1885 1920 1955 Positif Negatif Positif 1875 1630 PTPP Trading Sell 3880 3880 3860 3800 3860 3920 3980 Negatif Negatif Negatif 4015 3645 WIKA Trading Buy 2675 2675 2715 2595 2655 2715 2775 Positif Negatif Positif 2760 2425 ADHI Trading Buy 2795 2795 2835 2695 2765 2835 2905 Positif Negatif Positif 2785 2475 WSKT Trading Buy 2005 2005 2040 1900 1970 2040 2110 Positif Negatif Positif 2000 1760 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 2605 2605 2570 2465 2570 2675 2780 Negatif Negatif Negatif 2760 2365 JSMR Trading Sell 5550 5550 5500 5375 5500 5625 5750 Positif Negatif Negatif 6250 5200 ISAT Trading Sell 5975 5975 5875 5600 5875 6150 6425 Negatif Negatif Negatif 6125 4700 TLKM Trading Buy 3460 3460 3495 3355 3425 3495 3565 Positif Negatif Positif 3510 3140 Finance BMRI Trading Sell 10100 10100 10000 9825 10000 10175 10350 Negatif Negatif Negatif 10400 9175 BBRI Trading Buy 11125 11125 11200 10900 11050 11200 11350 Positif Negatif Positif 12300 10425 BBNI Trading Buy 5375 5375 5425 5175 5300 5425 5550 Negatif Positif Positif 5675 4840 BBCA Trading Buy 13700 13700 13900 13150 13525 13900 14275 Positif Negatif Positif 13850 12875 BBTN Trading Sell 1760 1760 1735 1685 1735 1785 1835 Negatif Negatif Positif 1770 1350 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 15675 15675 15750 15350 15550 15750 15950 Positif Positif Positif 17300 14475 MPPA Trading Sell 1660 1660 1640 1585 1640 1695 1750 Negatif Negatif Negatif 1875 1635