BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN METODE MATEMATIKA SISWA KELAS X DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Media Permainan Kartu Gambar Dengan Teknik Think Pair Share Pada Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Di Palopo

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

JURNAL RISET PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN :

Pengembangan Bahan Ajar Matematika untuk Siswa SMP Berdasarkan Teori Belajar Ausubel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

PENGEMBANGAN MAZE ALFABET UNTUK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI KELAS 1 SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR YANG DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM REGULASI UNTUK SMA ABSTRACT

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada pokok bahasan Sstem Persamaan dan Pertdaksamaan Lnear untuk SMA kelas X. B. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode R&D (Research & Development) tpe 4-D yang terdr dar tahap Defne (pendefnsan), tahap Desgn (Perancangan), tahap Develop (Pengembangan), dan tahap Desemnate (Penyebarluasan). Karena keterbatasan waktu, pengembangan perangkat pembelajaran dalam peneltan n hanya dbatas pada proses defne, desgn, dan develop saja. 1. Tahap Defne (Pendefnsan) Pada proses pendefnsan dlakukan analss kurkulum matematka SMA khususnya untuk mater Sstem Persamaan dan Pertdaksamaan Lnear. Analss tersebut dfokuskan pada kompetens dasar serta ndkator-ndkatornya. Analss kurkulum dgunakan sebaga dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran serta pengembangan bahan ajar yang akan dsusun. Selan tu juga dlakukan analss karakterstk sswa SMA 69

dengan cara wawancara dengan guru matematka dan observas kegatan pembelajaran, serta kajan secara teorts. Hasl dar pendefnsan n adalah penentuan aspek-aspek yang menjad dasar merancang perangkat pembelajaran. Secara umum, terdapat 5 kegatan utama yang dlakukan pada tahap n, yatu: a. Analss ujung depan Pada tahap n dlakukan analss yang bertujuan mengdentfkas dasar pengembangan dan permasalahan dalam pembelajaran matematka sehngga dbutuhkan pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS. b. Analss sswa Analss sswa dlakukan untuk mengetahu karakterstk sswa yang melput tngkat perkembangan kogntf, gaya belajar, dan pendekatan belajar sswa. c. Analss tugas Analss tugas dlakukan untuk mengetahu tugas-tugas belajar yang harus dkuasa sswa untuk mencapa kompetens mnmal. d. Analss konsep Analss konsep dlakukan dengan mengdentfkas konsep-konsep yang akan dajarkan dan dsusun secara sstemats dan rnc. Hasl dar analss n berupa peta konsep. 70

e. Perumusan tujuan pembelajaran Pada tahap n dlakukan perumusan tujuan pembelajaran atau ndkator pencapaan kompetens pada topk Sstem Persamaan dan Pertdaksamaan Lnear. 2. Tahap Desgn (Perancangan) Setelah tahap pendefnsan selesa, selanjutnya dlakukan tahap perancangan perangkat pembelajaran matematka berupa rancangan awal RPP dan LKS. Pembuatan rancangan awal RPP dan LKS dlakukan dengan langkah-langkah sepert yang telah djelaskan pada bagan kajan teor. Sebelum desan produk dlanjutkan ke tahap berkutnya, pada tahap n dlakukan valdas nstrumen penlaan produk oleh dosen ahl pembelajaran. 3. Tahap Develop (Pengembangan) RPP dan LKS yang telah dsusun sesua rancangan awal kemudan dkonsultaskan kepada dosen pembmbng. Rancangan awal yang telah mendapat masukan dar dosen pembmbng, selanjutnya dvaldas oleh ahl mater serta ahl meda untuk mengetahu kelayakan perangkat pembelajaran. Jka sudah danggap layak, maka perangkat pembelajaran bsa dujcobakan. Hasl valdas danalss dan dtndaklanjut sesua masukan ahl mater serta ahl meda yang akan dgunakan untuk uj coba. Dalam peneltan n dlakukan tahap uj coba sebaga berkut: 71

a. Penlaan produk Penlaan produk n menggunakan lembar penlaan perangkat pembelajaran. Subjek penla yatu satu ahl mater dan satu ahl meda pembelajaran. Objek peneltan yakn perangkat pembelajaran untuk sswa SMA berdasarkan aspek kelayakan s, bahasa, penyajan, dan grafka. b. Ujcoba terbatas Ujcoba terbatas dlakukan pada sswa kelas X SMA Neger 2 Yogyakarta untuk mengetahu keterbatasan perangkat pembelajaran yang dkembangkan. c. Penlaan respon guru dan sswa Setelah menggunakan perangkat pada kegatan pembelajaran, sswa dan guru dmnta mengs angket respon terhadap perangkat yang telah dkembangkan untuk mengukur tngkat kepraktsan perangkat. Guru menla RPP dan LKS, sedangkan sswa hanya menla LKS. d. Tes evaluas hasl belajar Tes evaluas hasl belajar dlakukan untuk mengetahu tngkat keefektfan perangkat setelah dlakukannya kegatan pembelajaran dengan perangkat pembelajaran yang telah dkembangkan. C. Metode Penlaan Produk 1. Subjek Peneltan Subjek peneltan pada peneltan pengembangan n adalah sswa dan guru matematka SMA Neger 2 Yogyakarta pada kelas X MIIA 5. 72

2. Waktu dan Lokas Peneltan Peneltan n dlakukan pada tahun ajaran 2014/2015 pada bulan Agustus-Desember 2015 d SMA Neger 2 Yogyakarta. Untuk mengetahu lebh lanjut tentang lokas peneltan dlakukan pengumpulan data sebelum ujcoba dar wawancara tdak terstruktur kepada guru matematka dan sswa SMA Neger 2 Yogyakarta, serta observas ketka guru mengajar d kelas. Berkut hasl pengumpulan data tersebut: 1) Berdasarkan wawancara dengan guru dan pengamatan pada data prestas belajar sswa, sswa SMA Neger 2 Yogyakarta khususnya yang ada d kelas X MIIA 5 memlk kemampuan matematka yang beragam. Hal n terlhat dar data ulangan haran sswa pada Bab Eksponen dan Logartma pada kelas X MIIA 5 tahun ajaran 2015/2016 yang menunjukkan adanya perbedaan nla yang sgnfkan antar sswa. Sebanyak 25 sswa dar 29 sswa yang mengkut ulangan haran tdak tuntas pada Bab Eksponen dan Logartma dengan perolehan nla d bawah 75, sedangkan hanya ada 4 sswa yang memperoleh nla d atas 75 dan masuk dalam kategor tuntas. D antara 25 sswa yang tdak tuntas, ada 8 sswa yang bahkan memperoleh nla d bawah 50. Hasl n jauh berbeda dar perolehan nla dar keempat sswa yang tuntas. Empat sswa yang tuntas memperoleh nla d atas 80. Hal n menunjukkan terdapat range nla yang cukup jauh antar sswa serta terdapat 73

perbedaan propors yang tngg antara jumlah kelompok sswa yang tuntas dan tdak tuntas. 2) Berdasarkan pengamatan saat pembelajaran berlangsung serta wawancara terhadap sswa, sswa d kelas X MIIA 5 SMA Neger 2 Yogyakarta tdak menyuka dskus kelompok. Ketka guru mengnstrukskan untuk dskus kelompok, sswa cenderung mempercayakan tugas kepada seorang sswa yang danggap panda. 3) Berdasarkan hasl tes pemahaman awal sswa yang dlakukan sebelum pembelajaran, sswa d kelas X MIIA 5 SMA Neger Yogyakarta memlk kemampuan dasar yang cukup bak terutama dalam menyelesakan Sstem Persamaan Lnear Dua Varabel (SPLDV) bahkan ada beberapa sswa yang telah mampu menyelesakan Sstem Persamaan Lnear Tga Varabel. (SPLTV) Hanya saja, sebagan besar sswa mash melakukan kesalahan dalam membuat model matematka terutama dalam memsalkan. Selan tu, sswa secara umum mash kesultan membedakan konsep Persamaan Lnear Dua Varabel (PLDV) dan Sstem Persamaan Lnear Dua Varabel (SPLDV) serta mash kesultan menjelaskan perbedaan Sstem Persamaan Lnear Dua Varabel (SPLDV) bersolus tunggal, banyak, maupun tdak memlk solus. Sedangkan untuk topk Sstem Pertdaksamaan Lnear Dua Varabel (SPtLDV), sswa secara umum sudah mampu menggambar grafk gars lurus namun mash 74

kesultan dalam menentukan daerah penyelesaan suatu Pertdaksamaan Lnear Dua Varabel (PtLDV). 4) Berdasarkan pengamatan pada saat pembelajaran berlangsung, sswa kelas X SMA Neger 2 Yogyakarta memlk jadwal kegatan ekstrakulkuler yang padat karena berada pada tahun awal yang berart tahun pengkaderan organsas, sehngga beberapa sswa serng jn untuk mengkut kegatan lan d tengah proses pembelajaran. 3. Jens Data Data yang dgunakan pada peneltan pengembangan n adalah sebaga berkut: a. Data kualtatf mengena proses pengembangan produk berupa data yang dperoleh pada tahap defne, desgn, dan develop yang melput data hasl pengumpulan referens, hasl rancangan perangkat pembelajaran, pembuatan nstrumen penlaan, valdas nstrumen penlaan dan hasl analss serta masukan dar ahl mater dan ahl meda. b. Data kuanttatf mengena kualtas produk yang dharapkan dtnjau dar aspek kevaldan, keefektfan, dan kepraktsan yang dperoleh dar data valdas mater dan meda oleh ahl, angket respon guru dan sswa terhadap pembelajaran sswa dengan LKS, serta tes hasl belajar sswa. 75

4. Teknk Pengumpulan Data a. Metode Wawancara Wawancara dlakukan kepada guru matematka SMA Neger 2 Yogyakarta yang bertujuan untuk mengumpulkan data tentang karakterstk sswa, karakterstk pembelajaran yang dlakukan d sekolah tersebut sebaga acuan untuk membuat rancangan awal perangkat pembelajaran yang akan dkembangkan. Selan tu, wawancara juga dgunakan untuk mendapatkan masukan untuk perbakan perangkat pembelajaran yang dkembangkan. b. Metode Observas Observas dlakukan selama ujcoba untuk memperoleh data-data pendukung yang bsa dgunakan untuk bahan acuan penyusunan serta perbakan produk dalam pengembangan perangkat pembelajaran. c. Metode Angket 1) Angket Penlaan RPP oleh Ahl Mater Angket penlaan RPP n dgunakan untuk mengukur kevaldan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dkembangkan berdasarkan prnsp dan komponen RPP yang termuat dalam Permendkbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses. Penlaan kevaldan RPP n dlakukan oleh 2 ahl, yakn satu ahl pengelolaan mater pembelajaran dan satu ahl meda pembelajaran. Angket penlaan n dsusun atas 5 alternatf jawaban, yatu: sangat tdak sesua (1), tdak sesua (2), cukup (3), sesua (4), dan 76

sangat sesua (5). Bentuk nstrumen penlaan RPP terdapat pada lampran (Yudha Prhad, 2014: 64). 2) Angket Penlaan LKS a) Angket penlaan LKS oleh ahl mater Angket penlaan n dberkan kepada ahl mater untuk mengetahu kevaldan LKS dar aspek kelayakan s dan kelayakan penyajan yang dkembangkan berdasarkan Permendkbud No. 71 tahun 2013 tentang syarat buku teks atau bahan ajar yang bak dan layak. Pada angket penlaan LKS n dsusun dengan lma alternatf jawaban, yatu: sangat tdak sesua (1), tdak sesua (2), cukup (3), sesua (4), dan sangat sesua (5) (Yudha Prhad, 2014: 65). Bentuk nstrumen penlaan LKS oleh ahl mater terdapat pada lampran. b) Angket penlaan LKS oleh ahl meda Angket penlaan n dberkan kepada ahl meda untuk mengetahu kevaldan LKS dlhat dar aspek kelayakan bahasa dan aspek grafka yang dkembangkan berdasarkan Permendkbud No. 71 tahun 2013 tentang syarat buku teks atau bahan ajar yang bak dan layak. Pada angket penlaan LKS n dsusun dengan lma alternatf jawaban, yatu: sangat tdak sesua (1), tdak sesua (2), cukup (3), sesua (4), dan sangat sesua (5) (Yudha Prhad, 2014: 66). Bentuk nstrumen penlaan LKS oleh ahl mater terdapat pada lampran. 77

c) Angket Respon Guru Angket respon guru dberkan kepada guru setelah seluruh proses pembelajaran menggunakan perangkat yang telah dkembangkan selesa dlaksanakan. Angket n merupakan alat untuk mengetahu respon dan tanggapan guru terhadap kepraktsan perangkat pembelajaran yang telah dgunakan dalam pembelajaran yang dsusun dengan lma alternatf jawaban, yatu: sangat tdak sesua (1), tdak sesua (2), cukup (3), sesua (4), dan sangat sesua (5) (Yudha Prhad, 2014: 67). Hasl dar respon guru n dgunakan untuk perbakan LKS yang dkembangkan. Bentuk nstrumen angket respon guru n terdapat pada lampran. d) Angket Respon Sswa Angket respon sswa dberkan kepada sswa setelah seluruh proses pembelajaran menggunakan perangkat yang telah dkembangkan selesa dlaksanakan. Angket n merupakan alat untuk mengetahu respon dan tanggapan sswa terhadap kepraktsan perangkat pembelajaran yang telah dgunakan dalam pembelajaran yang dsusun dengan lma alternatf jawaban, yatu: sangat tdak sesua (1), tdak sesua (2), cukup (3), sesua (4), dan sangat sesua (5) (Yudha Prhad, 2014: 67). Hasl dar respon sswa n dgunakan untuk perbakan LKS yang 78

dkembangkan. Bentuk nstrumen angket respon guru n terdapat pada lampran. d. Tes Tes dlakukan setelah penggunaan LKS selesa atau d akhr pembelajaran. Tes evaluas hasl belajar n dgunakan untuk mengetahu tngkat keefektfan penggunaan LKS oleh sswa dengan cara mengukur prestas belajar sswa. D. Teknk Analss Data Analss data dgunakan untuk menla produk perangkat pembelajaran matematka dar ss kevaldan, kepraktsan, dan keefektfan. Perangkat pembelajaran dkatakan memlk kualfkas bak jka 1) mnmal merupakan perangkat pembelajaran berkategor vald berdasarkan analss kevaldan; 2) mnmal merupakan perangkat pembelajaran berkategor prakts berdasarkan analss kepraktsan; serta 3) mnmal merupakan perangkat pembelajaran berkategor efektf berdasarkan analss keefektfan. 1. Analss Kevaldan Instrumen yang dgunakan untuk menganalss kevaldan adalah angket penlaan perangkat pembelajaran untuk ahl mater dan ahl meda pembelajaran. Analss kevaldan dlakukan dengan langkah-langkah sebaga berkut. a. Melakukan tabulas data dar valdator. b. Menghtung rata-rata jumlah skor yang dperoleh dengan rumus 79

x n dengan = rata-rata perolehan skor x = jumlah skor yang dperoleh n = jumlah valdator. Kemudan menentukan krtera dengan panduan sebaga berkut (Eko Putro W, 2009: 238): Tabel 2. Konvers Data Kuanttatf ke Data Kualtatf No. Rentang Skor Krtera 1 x M 1, 8SB Sangat Bak 2 M 0,6SB x M 1, 8SB Bak 3 M 0,6SB x M 0, 6SB Cukup 4 M 1,8SB x M 0, 6SB Kurang Bak 5 x M 1, 8SB Sangat Kurang Bak Keterangan: 1 M = (total skor maksmal deal+total skor mnmal deal) 2 1 SB = (total skor maksmal deal-total skor mnmal deal) 6 Total skor maksmal deal Total skor mnmum deal = skor tertngg (5) jumlah butr = skor terendah (1) jumlah butr c. Berdasarkan perhtungan dalam tabel krtera kevaldan perangkat pembelajaran d atas, maka ddapat nterval krtera kevaldan perangkat pembelajaran (RPP dan LKS) sebaga berkut: 80

Tabel 3. Interval Krtera Kevaldan Perangkat Pembelajaran No. Interval Krtera RPP LKS 1 x 157, 80 x 264, 60 Sangat Vald 2 125,60 x 157, 80 214,20 x 264, 60 Vald 3 93,40 x 125, 60 163,80 x 214, 20 Cukup Vald 4 26,83 x 93, 40 113,40 x 163, 80 Kurang Vald 5 x 26, 83 x 113, 40 Sangat Kurang Vald 2. Analss Kepraktsan Instrumen yang dgunakan untuk analss kepraktsan adalah angket respon guru dan sswa sswa. Analss kepraktsan dlakukan dengan langkah-langkah yang sama dengan analss kevaldan dengan nterval krtera kepraktsan perangkat pembelajaran (RPP dan LKS) sebaga berkut: Tabel 4. Interval Krtera Kepraktsan Perangkat Pembelajaran No. Interval Krtera RPP LKS 1 x 42, 00 x 117, 60 Sangat Prakts 2 34,00 x 42, 00 95,20 x 117, 60 Prakts 3 26,00 x 34, 00 72,80 x 95, 20 Cukup Prakts 4 18,00 x 26, 00 50,40 x 72, 80 Kurang Prakts 5 x 18, 00 x 50, 40 Sangat Kurang Prakts 3. Analss Keefektfan Instrumen yang dgunakan untuk menganalss keefektfan penggunaan perangkat pembelajaran n adalah tes evaluas hasl belajar. Nla maksmal pada tes evaluas hasl belajar n adalah 100 dengan KKM 75. Analss keefektfan dlakukan dengan langkah sebaga berkut: a. Melakukan tabulas data tes evaluas hasl belajar sswa. 81

b. Menghtung presentase ketuntasan tes evaluas hasl belajar kelompok sswa. presentase ketuntasan jumlah sswa yang tuntas ( x) 100% jumlah sswa c. Menentukan krtera keefektfan perangkat pembelajaran dengan pedoman sebaga berkut. Tabel 5. Interval Krtera Keefektfan Perangkat Pembelajaran No. Rentang Skor Krtera 1 87,50% < 100,00% Sangat Efektf 2 75,00% < 87,50% Efektf 3 62,50% < 75,00% Cukup Efektf 4 50,00% < 62,50% Kurang Efektf 5 Sangat Kurang 50,00% Efektf 82