II LANDASAN TEORI. of Portfolio Transactions (Almgren & Chriss 2000).

dokumen-dokumen yang mirip
Beberapa Definisi Ruang Contoh Kejadian dan Peluang Definisi L.1 (Ruang contoh dan kejadian) . Definisi L.2 (Kejadian lepas )

METODE TRANSFORMASI ELZAKI DALAM MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA LINEAR ORDE-N DENGAN KOEFISIEN KONSTANTA. Mahasiswa Program S1 Matematika 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Black dan Scholes (1973) menyatakan bahwa nilai aset mengikuti Gerak

BAB 2 LANDASAN TEORI. pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan yang mengkaitkan berbagai

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Proses Stokastik Rantai Markov

MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ELZAKI (MMDE) UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL TAK LINEAR

BAB III PENAKSIR DERET FOURIER. Dalam statistika, penaksir adalah sebuah statistik (fungsi dari data sampel

INTEGRAL TAK TENTU (pecahan rasional) Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ

JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER

KRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

BAGIAN 2 TOPIK 5. andhysetiawan

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL LINEAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI ELZAKI

PENGUJIAN HIPOTESIS. Hipotesis Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu

= 0 diturunkan terhadap x. Karena y fungsi dari x, maka setiap kali menurunkan y harus dikalikan dengan didapat diselesaikan ke y '.

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

Rumus-rumus yang Digunakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III FORMULA PENENTUAN HARGA OPSI ASIA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

NILAI AKUMULASI ANUITAS AKHIR DENGAN ASUMSI DISTRIBUSI UNIFORM UNTUK m KALI PEMBAYARAN

PROSIDING ISSN:

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

PERTEMUAN 13. VEKTOR dalam R 3

BENTUK KANONIK JORDAN DALAM MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR

BAB III ANALISIS LOOKBACK OPTIONS

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa istilah, definisi serta konsep-konsep yang

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi

LANDASAN TEORI. Secara umum, himpunan kejadian A i ; i I dikatakan saling bebas jika: Ruang Contoh, Kejadian, dan Peluang

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dibahas tentang teori-teori dasar yang. digunakan untuk dalam mengestimasi parameter model.

PENENTUAN NILAI ANUITAS JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN DISTRIBUSI GOMPERTZ

PREMI ASURANSI JIWA CONTINGENT DENGAN HUKUM DE MOIVRE. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Riau Kampus Bina Widya Indonesia

BAB II TEORI DASAR. Definisi Grup G disebut grup komutatif atau grup abel jika berlaku hukum

ρ = sehingga momen pertama dan kedua BAB 2 TEORI DASAR 2.1 Random Walk ρi = ε) = q= 1 p. Posisi suku bunga bergerak pada

PEMETAAN LINIER KONTINU PADA RUANG BERNORMA KABUR. Muhammad Ahsar K. dan Yuni Yulida

III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Metode Pengumpulan Data

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS

MAKALAH ALJABAR LINEAR SUB RUANG VEKTOR. Dosen Pengampu : Darmadi, S.Si, M.Pd

Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

BAB III RUANG HAUSDORFF. Pada bab ini akan dibahas mengenai ruang Hausdorff, kekompakan pada

KONSTRUKSI KELAS GRAF TANGGA UMUM BERLABEL TOTAL BUSUR-AJAIB SUPER DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS KETETANGGAAN (a,1) SIMPUL ANTIAJAIB BUSUR TESIS

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA HASIL. Untuk mendapatkan jenis peramalan yang dinginkan terdapat banyak

B. DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH

ANALISIS NUMERIK MODEL EPIDEMIK SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS, RECOVERED) PADA PENYEBARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS DI YOGYAKARTA SKRIPSI.

oleh hasil kali Jika dan keduanya fungsi yang dapat didiferensialkan, maka

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ruang Vektor. Definisi (Darmawijaya, 2007) Diketahui (V, +) grup komutatif dan (F,,. ) lapangan dengan elemen identitas

BAB V METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai penaksiran besarnya

Analisis Model dan Contoh Numerik

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

MODEL PERAMALAN RATA-RATA BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS TUGAS AKHIR

,n N. Jelas barisan ini terbatas pada dengan batas M =: 1, dan. barisan ini kovergen ke 0.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

PREDIKSI PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH DENGAN ARIMA DAN BOOTSTRAP

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Sistem dalam Persamaan Keadaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. sampai dengan April 2008, di DAS Waeruhu, yang secara administratif terletak di

ANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA

PENERAPAN TEOREMA TITIK TETAP UNTUK MENUNJUKKAN ADANYA PENYELESAIAN PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum apabila a bilangan bulat dan b bilangan bulat positif, maka ada tepat = +, 0 <

Deret Fourier. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

1 Persamaan rekursif linier non homogen koefisien konstan tingkat satu

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS BEDA Fx F.. S u S g u i g y i an a t n o t da d n a Ag A u g s u Su S s u wor o o

MODEL KOREKSI KESALAHAN DENGAN METODE BAYESIAN PADA DATA RUNTUN WAKTU INDEKS HARGA KONSUMEN KOTA - KOTA DI PAPUA

Probabilitas dan Statistika Teorema Bayes. Adam Hendra Brata

Sistim Komunikasi 1. Pertemuan 5 Konversi Analog ke Digital

METODOLOGI. Waktu dan Tempat. Alat dan Bahan

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penulisan tugas akhir ini diperlukan teori-teori yang mendukung yang

V. PENGUJIAN HIPOTESIS

PEMODELAN TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN METODE TIME SERIES AUTOREGRESIVE TUGAS AKHIR. Oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengantar metode ARIMA Box Jenkins dan analisis spektral.

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PENGUJIAN HIPOTESIS DUA RATA-RATA

ANALISIS BEDA. Konsep. Uji t (t-test) Teknik Uji Beda. Agus Susworo Dwi Marhaendro

RUANG BASIS SOLUSI. Ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah. Aljabar Linier DISUSUN OLEH : DONNA SEPTIAN CAHYA RINI (08411.

PENERAPAN TEOREMA TITIK TETAP UNTUK MENUNJUKKAN ADANYA PENYELESAIAN PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Bab 3 Metode Interpolasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

) didefinisikan sebagai persamaan yang dapat dinyatakan dalam bentuk: a x a x a x b... b adalah suatu urutan bilangan dari bilangan s1, s2,...

BAB III PERUMUSAN PENDUGA DAN SIFAT SIFAT STATISTIKNYA

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI. Modul ke: 06Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

Batas Bilangan Ajaib Pada Graph Caterpillar

PENERAPAN HUKUM DE MOIVRE PADA METODE NEW JERSEY DALAM PENENTUAN NILAI CADANGAN ASURANSI JIWA DWIGUNA SKRIPSI OLEH VANY LINDA FIBRIANTI NIM.

BILANGAN BAB V BARISAN BILANGAN DAN DERET

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

Peramalan Jumlah Penduduk Kota Samarinda Dengan Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda dan Tripel Dari Brown

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

of Porfolio Trasaios (Almgre & Chriss 000 14 Sisemaika Peulisa Karya ilmiah ii erdiri aas eam bagia Bagia perama berupa pedahulua, erdiri aas laar belakag, ujua peulisa, meode peulisa, da sisemaika peulisa Bagia kedua adalah ladasa eori yag meyajika aspek eoriis peulisa karya ilmiah Bagia keiga merupaka pemodela, yag meampilka model perdagaga da efisie froier sraegi opimal yag aka dilakuka aalisis eksekusi opimal rasaksi porofolio, bagia keempa adalah pembahasa yag membahas aalisis fudameal eksekusi opimal suau rasaksi porofolio Bagia kelima adalah ilusrasi, yag meampilka hasil simulasi rasaksi porofolio opimal uuk parameer yag dipilih, da yag keeam adalah simpula, merupaka hasil yag diperoleh dari pembahasa karya ilmiah II LANDASAN TEORI Ladasa eori meyajika aspek eoriis yag mejadi ladasa peulisa karya ilmiah ii Ladasa eori mejelaska megeai defiisi-defiisi dasar, lema, da beberapa eori peig 1 Sekurias, da Porofolio Defiisi 11 (Sekurias Sekurias dalam pasar modal Idoesia dikeal dega sebua efek adalah isrume yag mejajika pembayara di masa depa Sekurias aau efek dierbika oleh isiusi yag dijual perama kali ke publik dega baua peraara keuaga seperi perbaka ivesasi (pejami emisi yag mejualka sekurias ke publik Sekurias erdiri aas berbagai maam beuk, yaiu sura uag (obligasi, kepemilika perusahaa (saham, da beuk-beuk urua lai seperi korak berjagka, da korak opsi (Bodie e al 006 Defiisi 1 (Porofolio Porofolio didefiisika sebagai koleksi aau kumpula dari berbagai maam sekurias (Bodie e al 006 Perobaa Aak Defiisi 1 (Perobaa Aak Perobaa aak adalah suau perobaa yag dapa diulag dalam kodisi yag sama, yag hasil perobaaya idak dapa diebak dega epa, eapi dapa dikeahui semua kemugkia hasil yag muul (Craig, Hogg, & MKea 005 3 Ruag Cooh Defiisi 31 (Ruag Cooh Ruag ooh adalah himpua semua kemugkia yag dapa erjadi dari suau perobaa aak, dioasika dega (Ghahramai 005 4 Peubah Aak Defiisi 41 (Peubah Aak Misalka adalah ruag ooh dari suau perobaa aak Fugsi yag erdefiisi pada yag memeaka seiap usur ke sau da haya sau bilaga real x disebu peubah aak Ruag dari adalah himpua bagi bilaga real A x : x, (Craig, Hogg, & MKea 005

Dalam melakuka aalisis porofolio, para ivesor berhadapa dega keidakpasia saa mereka berivesasi Karea bayak sekali kemugkia yag aka erjadi, maka para ivesor idak meliha seiap kemugkia yag mempuyai peluag uuk erjadi seara rii, eapi ukup dega meliha parameer, yaiu ilai-ilai yag mejadi iri dari aalisa yag mereka lakuka Peubah aak mempuyai parameerparameer, di aaraya ilai egah, ragam, peragam, da koefisie korelasi Dalam ligkup porofolio, jika aalisis yag dimaksud adalah proses memiimumka kombiasi risiko volailias da peigkaa biaya rasaksi dari dampak pasar permae da emporer, maka peubah aak berkaia dega biaya rasaksi, adapu parameer-parameerya yaiu ilai harapa biaya rasaksi, da ragam biaya rasaksi Defiisi 4 (Peubah Aak Diskre Peubah aak dikaaka peubah aak diskre jika ilai peubah aak x1, x, merupaka himpua eraah (Grimme & Sirzaker 199 5 Fugsi Sebara Defiisi 51 (Fugsi Sebara Jika suau peubah aak, fugsi sebara didefiisika sebagai F ( x P( x uuk seiap x, 6 Fugsi Massa Peluag (Ghahramai 005 Defiisi 61 (Fugsi Massa Peluag Fugsi massa peluag p suau peubah aak yag memiliki himpua semua ilai kemugkia x1, x, didefiisika sebagai suau fugsi dari ke yag memeuhi sifa beriku : a p( x 0 ; jika x x1, x, b p( xi P( xi da p( xi 0, ( i 1,,3, i1 p( x 1 i (Ghahramai 005 7 Nilai Harapa, Ragam, Peragam, da Koefisie Korelasi Peubah Aak Diskre Defiisi 71 (Nilai Harapa Jika adalah peubah aak yag memiliki fugsi massa peluag p ( x, maka didefiisika ilai harapa peubah aak, E( adalah: E( xp ( x (1 x (Bai 199 Defiisi 7 (Ragam Jika adalah peubah aak yag memiliki ilai harapa E(, maka didefiisika ragam peubah aak, adalah: ( ( E E (Bai 199 Defiisi 73 (Peragam Jika da Y adalah peubah aak yag memiliki ilai harapa beruru-uru E( da E( Y, maka didefiisika peragam aara peubah aak da peubah aak Y adalah: ov(, Y E[ E( ][ Y E( Y] (3 aau ov(, Y E( Y E( E( Y (4 (Bai 199 Defiisi 74 (Koefisie Korelasi Jika da Y adalah peubah aak yag memiliki sadar deviasi beruru-uru da Y, sera peragam aara peubah aak da peubah aak Y adalah ov(, Y maka didefiisika koefisie korelasi aara peubah aak da peubah aak Y adalah: ov(, Y Y Y (5 (Bai 199

Teorema 75 Uuk peubah aak 1,,, didefiisika pada ruag ooh yag sama E( E( i i i i i1 i1 (14 (Ghahramai 005 Corollary Misalka 1,, suau peubah aak pada ruag ooh yag sama, maka: E( 1 ( ( ( (15 E 1 E E (Ghahramai 005 Teorema 76 Jika da Y peubah aak yag salig bebas, maka: a E( Y E( E( Y (7 b Cov(, Y 0 (8 Jika da Y peubah aak dega a da b kosaa maka : E( Y E( E( Y (9 d E( a b ae( b (10 (Bai, 199 Teorema 77 Jika adalah suau peubah aak yag berilai kosa, maka jika P( 1 uuk suau kosaa maka E( (11 (Ghahramai 005 Teorema 78 Misalka adalah peubah aak diskre dega himpua ilai peluag A da fugsi massa peluag p( x, da misalka g adalah fugsi berilai real maka g( adalah peubah aak dega: E[ g( ] g( x p( x (1 xa (Ghahramai 005 misalka 1,,, adalah bilaga real, maka E[ 1g1( g( g( ] 1E[ g1( ] E[ g( ] E[ g ( ] (13 (Ghahramai 005 8 Kebebasa Defiisi 81 (Kebebasa Peubah aak,, 1 salig bebas jika f 1, ( x1,, x ( 1 1 ( f x f x uuk semua x,, 1 x (6 (Helms 1997 9 (Covex da Srily Covex Defiisi 93 (Himpua Covex Suau himpua S di disebu himpua ovex jika uuk seiap x da y di S, segme garis yag meghubugka x da y juga erleak di S (Peressii e al 1988 Defiisi 94 (Covex Suau fugsi f ( x : disebu fugsi ovex di S jika f x (1 y f ( x (1 f ( y x, y, da 0,1 (Sydsaeer & Hammod 1995 Defiisi 95 (Srily Covex Suau fugsi f ( x : disebu fugsi srily ovex di S jika f x (1 y f ( x (1 f ( y x y da 0,1 (Sydsaeer & Hammod 1995 Corollary Misalka adalah peubah aak diskre, g1, g,, g adalah fugsi berilai real da

Gambar 1 Ilusrasi fugsi ovex 10 Sig Fuio Defiisi 101 (Sig Fuio Sig fuio dari bilaga real x didefiisika sebagai: 1, jika x 0 sig( x 0, jika x 0 1, jika x 0 (Shirokov 1979 11 Pegali Lagrage Suau meode uuk memperoleh ilaiilai maksimum relaif aau miimum relaif dari fugsi f ( x, y yag dipegaruhi oleh kodisi persyaraa g( x, y 0, erdiri aas pembeuka fugsi peolog F( x, y, f ( x, y g( x, y dega syara: F F F 0, 0, 0 yag merupaka x y syara perlu uuk maksimum relaif maupu miimum relaif Parameer yag idak bergaug pada x da y disebu pegali lagrage Kasus dega sau pegali lagrage Uuk suau masalah yag melibaka sau persyaraa, diperluka haya sau parameer sebagai pegali lagrage Jika f ( x, y adalah fugsi yag dieuka maksimum aau miimum relaifya da g( x, y 0 adalah persyaraa yag harus dipeuhi, maka fugsi peologya berbeuk : F( x, y, f ( x, y g( x, y Fugsi peolog F( x, y, adalah fugsi dari iga variabel x, y, da Dapa diujukka bahwa suau maksimum relaif aau miimum relaif dari F adalah juga merupaka maksimum aau miimum relaif dari f ( x, y dega persyaraa g( x, y 0, maka harus dipeuhi persyaraa: F f g 0 x x x F f g 0 y y y F g( x, y 0 Seiap peyelesaia dari sisem persamaa ii adalah suau ilai kriis dari fugsi f ( x, y (Soemarojo 1987 1 Persamaa Beda (Differee Equaio Kosep persamaa beda diguaka dalam aalisis sisem diamik dega variabel diskre uuk meujukka diamika/perubaha suau variabel pada periode ereu Uuk fugsi y, ilai y berubah bila ilai berubah dari ieger yag sau ke ieger berikuya, misalya 1,, 3, da seerusya Pola perubaha y digambarka dega isilah beda (differee Misalka y meujukka besarya perubaha y pada dua periode berurua, sehigga dapa diulis y y 1 y dega y adalah ilai y pada periode ke-, da y 1 adalah ilai y pada sau periode seelah periode ke- Beuk di aas dapa diulis y 1 y y y y1 y y 3 y y da seerusya Misalka 0 T, maka kia dapa meyaaka yt dalam yt 1 higga y 0 Hal yag sama berlaku juga sebalikya, dalam hal ii jika persamaa berbeuk y y 1 y (Chiag & Waiwrigh 005

Defiisi 11 (Persamaa beda orde-1 Persamaa beda orde-1 adalah persamaa beda yag melibaka ekspresi y yag disebu beda ke-1, da haya melibaka lag waku sau periode (Chiag & Waiwrigh 005 Peyelesaia persamaa beda orde-1 Misalka diberika persamaa beda orde-1 y 1 ay dega a da adalah kosaa Solusi umum erdiri aas pejumlaha dua kompoe, yaiu solusi parikular y yag merupaka solusi dari persamaa ak homoge legkap, da fugsi kompleme y yag merupaka solusi umum dari persamaa y 1 ay 0 Pejumlaha yp da y merupaka solusi umum, da diperluka pemberia ilai awal uuk memperoleh solusi khusus persamaa beda Misalka solusi persamaa beda berbeuk 1 y Ab ( Ab 0, berari y 1 Ab sehigga persamaa homogeya mejadi 1 Ab aab 0, dega meghilagka fakor akol Ab diperoleh b a 0 aau b a maka fugsi komplemeya dapa diuliska sebagai y ( Ab A( a Uuk meeuka solusi parikular, misalka solusi palig sederhaa berbeuk y k da y 1 k dega k suau kosaa Subsiusika ilai ii ke dalam persamaa y 1 ay sehigga k ak k, ( a 1 1 a maka diperoleh solusi parikular y p ( k ( a 1 1 a Solusi umum persamaa beda dapa dihiug dega mejumlahka solusi parikular yp da fugsi kompleme y sehigga y A( a dega a 1 1 a (Chiag & Waiwrigh 005 p Defiisi 1 (Persamaa beda orde- Persamaa beda orde- adalah persamaa beda yag melibaka ekspresi y yag disebu beda ke- dari y, eapi idak megadug beda yag orde-ya lebih iggi dari Didefiisika y ( y ( y 1 y = ( y y 1 ( y 1 y = y y 1 y (Chiag & Waiwrigh 005 Peyelesaia persamaa beda orde- Misalka persamaa beda orde- y a1 y 1 a y merupaka persamaa beda liear ak homoge dega koefisie kosa ( a1, a da kosaa Solusi parikular Misalka y k da y 1 k Subsiusika ilai kosaa y ke dalam persamaa y a1 y 1 a y, diperoleh k a1k ak k (1 a1 a 0 1 a1 a sehigga y ( p k 1 a 1 a Fugsi kompleme Persamaa beda homoge berbeuk y a1 y 1 a y 0 Misalka solusi berbeuk y Ab maka 1 y 1 Ab, da y Ab 1 Subsiusika y Ab, y 1 Ab da y Ab pada persamaa y a1 y 1 a y 0 sehigga persamaa mejadi 1 Ab a1 Ab a Ab 0 Dega meghilagka fakor akol Ab diperoleh persamaa karakerisik b a1b a 0, yag memiliki dua akar karakerisik a1 a1 4a b1, b Berdasarka karakerisik akar pada akar kuadra dega ekspresi a1 a1 4a b1, b erdapa iga kasus:

Kasus 1 : Akar real berbeda Keika a1 4a, persamaa beda memiliki akar real berbeda Fugsi kompleme dapa diulis sebagai kombiasi liear berbeuk y A1 b1 Ab Kasus : Akar real sama Keika a1 4a, persamaa beda memiliki akar real sama a1 b( b1 b Fugsi komplemeya memiliki beuk y A3b A4b Kasus 3 : Akar kompleks Keika a1 4a, persamaa beda memiliki akar kompleks b1, b h vi dega 4a 1 a1 a h da v da fugsi komplemeya berbeuk y R ( A os A si 5 6 a1 4a a1 dega R h v a 4 A5 A1 A A6 ( A1 A i (Chiag & Waiwrigh 005 13 Trigoomeri Hiperbolik Defiisi 131 (Fugsi Trigoomeri Hiperbolik Fugsi sius hiperbolik, kosius hiperbolik, da age hiperbolik didefiisika sebagai: 1 x x sih( x e e 1 x x osh( x e e sih( x ah( x osh( x (Purell & Varberg 1999 3 sihx 1 oshx 1 1 1 ahx 3 Gambar Ilusrasi fugsi rigoomeri hiperbolik III PEMODELAN 31 Model Perdagaga Uuk memahami lebih laju megeai model perdagaga, dalam hal ii diperluka pemahama megeai defiisi sraegi perdagaga da gambara diamika harga dalam kaiaya dega model, diawali dega defiisi formal megeai sraegi perdagaga uuk eksekusi program pejuala yag erdiri aas likuidasi sekurias uggal Defiisi da hasil uuk program pembelia dapa diaalogika seara legkap sama dega program pejuala Di bawah ii aka dijelaska megeai defiisi sraegi perdagaga da diamika harga yag berpera dalam model perdagaga 311 Defiisi Sraegi Perdagaga Misalka aka dilakuka eksekusi sebayak ui saham dari sebuah sekurias yag seara legkap aka dilikuidasi sebelum waku T T dibagi ke dalam N ierval T dega pajag, da didefiisika N waku diskre k k, uuk k 0,, N Suau rayekori perdagaga didefiisika sebagai x,, 0 x N, dega x k yaiu ui saham yag direaaka uuk dieksekusi pada waku k Bayakya saham awal adalah x0, da likuidasi pada waku T adalah xn 0 Dega ara serupa seperi defiisi pada rayekori perdagaga, seara spesifik sraegi perdagaga erdiri aas,, 1 N