PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDIOTORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GENENG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

dokumen-dokumen yang mirip
BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

MODALITAS BELAJAR. Nama : Faridatul Fitria NIM : Prodi/SMT : PGMI A1/ V. : Ringkasan :

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu

BAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R.

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nasution (2008: 93) mengemukakan bahwa gaya belajar atau learning style

HASIL DAN PEMBAHASAN

Cara setiap siswa untuk berkonsentrasi, memproses dan menyimpan informasi yang baru dan sulit

PEDOMAN OBSERVASI GAYA BELAJAR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU

TRIGONOMETRI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aturan sinus Aturan kosinus Luas segitiga A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

STUDI GAYA BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UM MATARAM PADA MATA KULIAH ELEKTRONIKA DASAR I TAHUN AKADEMIK 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang

Available online at Jurnal KOPASTA. Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015) 13-17

IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR (VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK) MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS BUNG HATTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi C. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang

PERBEDAAN TINGKAT PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KECENDERUNGAN GAYA BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR. Desi Apriani Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA

TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid

BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 45 hingga 53

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita

Faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan DRM : 1. Aspek sumber daya manusia 2. Aspek pendukung

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)

UPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM PERKULIAHAN FLUIDA

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR

STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP DAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP

BAB 2 LANDASAN TEORI

Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT

BAB II KAJIAN TEORITIK

Konstruksi Rangka Batang

Perancangan Alat Pembuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS GAYA BELAJAR SISWA. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

BAB III STUDI KASUS. Plaza Senayan, Jakarta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengajaran yang banyak menggunakan verbalisme atau ceramah

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv

Kata kunci : Gaya Belajar, Siswa Kinestetik, Hasil Belajar

Inelsi Palengka1), Nurdin Arsyad2) SMA Negeri 2 Makale, 2. Prodi Pendidikan Matematika PPs Universitas Negeri Makassar

BAB II GAYA BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah

HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN

Biltek Vol. 4, No. 014 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 1

BAB XII GAYA DAN TEKANAN

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN

JUDUL : Pembelajaran Dengan Multimedia

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping

Kata kunci: pemahaman konsep, keterampilan proses sains, metode eksperimen, metode demonstrasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS V SD NEGERI 29 BANDA ACEH. Zahratul Adami, M. Husin Affan, Hajidin

KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PERAIRAN PERAK SURABAYA. Akhmad Farid Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fak. Pertanian Unijoyo

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF

II. TINJAUAN PUSTAKA. adalah teori belajar behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT

(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION

ANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN

STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM

Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy

BAB 1 PENDAHULUAN. Di zaman yang modern ini kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW

BAB II KAJIAN TEORI. bergerak dalam fluida tersebut. Beberapan ayat dalam Al-Qur an menyebutkan

Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon

b. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGUL DENGAN KELAS REGULER DI SMP N 12 PADANG. Oleh: ABSTRACK

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA PADA CV SEMERU JAYA TEHNIK

PENGAMATAN DAN REFEKSI TAHAP INDIKATOR SUB INDIKATOR KET.

4. Mononom dan Polinom

Strategi Dan Ciri Pengajaran Dalam Menghadapi Perbedaan Modalitas Belajar Dan Peran Utama Guru Dalam Inovasi Pembelajaran

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 2. Tatanan Rumah

PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi,

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang didapat penulis dengan menyebarkan angket kepada

MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT

Universitas Negeri Malang

LAMPIRAN A. Angket Penelitian

PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF

Transkripsi:

PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDIOTORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GENENG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Inti Anif Fujiati 1, Sri Utami 2 FPMIPA IKIP PGRI MADIUN 1,2, Madiun. ABSTRAK: Gaya elajar merupakan cara yang dipilih siswa agaimana ia isa menyerap, mengatur dan mengolah informasi. Gaya elajar umumnya ditentukan lewat cara menyerap dan mengatur informasi yang erkisar dari yang konkret (yang erakar pada panca indra, menekankan apa yang diamati) hingga yang astrak (yang erakar dalam emosi dan intuisi, menekankan perasaan dan ideide). Terdapat tiga tipe gaya elajar yang akan diahas dalam penelitian ini yaitu: Visual (cenderung elajar dengan cara melihat dan mengandalkan indra penglihatan untuk menyerap informasi), Auditorial (cenderung elajar melalui apa yang merekan dengar) dan kinestetik (cenderung elajar dengan cara ergerak dan sentuhan). Prestasi elajar aspek kemampuan analisis menjadi indikator keerhasilan siswa dalam proses kegiatan elajar mengajar. Kemampuan analisis yang aik menunjukkan gaya elajar yang aik karena dengan mengetahui dan memahami gaya elajar siswa dapat ditentukan metode-metode gaya mengajar yang sesuai dengan gaya elajar siswa, sehingga prestasi siswa akan terasah secara maksimal. Penelitian ini ertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh gaya elajar visual, audiotorial dan kinestetik terhadap kemampuan analisis siswa MTs Negeri Geneng Tahun Pelajaran 2010/2011. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan tes gaya elajar dan data prestasi siswa pada aspek kemampuan analisis. Sujek penelitian adalah siswa kelas VII MTs Negeri Geneng dengan jumlah 35 siswa. Analisis data menggunakan metode statistik dengan rumus analisis varian satu jalur dan uji lanjutan. Hasil menunjukkan ahwa, gaya elajar yang paling dominan adalah gaya visual seanyak 13 siswa (37%) kemudian gaya kinestetik seanyak 12 siswa (34%), sedangkan prestasi kemampuan analisis siswa kategori aik adalah 30 siswa (86%). Analisis anava satu jalur didapat F hasil = 3, 99 dan F tael = 3,30. Berarti pada penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya elajar visual, audiotorial dan kinestetik terhadap kemampuan analisis siswa MTs Negeri Geneng tahun pelajaran 2010/2011. Disarankan siswa MTs Negeri Geneng agar leih mengetahui dan memahami gaya elajar yang teraik agi dirinya sehingga dapat meraih prestasi elajar dengan hasil yang memuaskan. Kata Kunci: Gaya Belajar (Visual, Audiotorial dan Kinestetik), Kemampuan Analisis.

PENDAHULUAN Pendidikan adalah keutuhan dari setiap manusia yang tidak lepas dari kehidupan, apapun entuk pendidikannya. Seiring dengan ertamahnya kemajuan zaman, tingkat tuntutan kualitas pendidikan yang diutuhkan juga semakin meningkat. Kenaikan maupun penurunan prestasi elajar siswa secara tidak langsung juga mempengaruhi kualitas pendidikan yang menentukan kemajuan suatu negara dalam eragai aspek. Kualitas pendidikan anak-anak Indonesia zaman sekarang ila diandingkan dengan anak-anak tahun seelumnya memang jauh leih tinggi. Namun, jika diandingkan negara-negara lain kualitas pendidikan di Indonesia masih lamat dan cenderung tertinggal. Salah satu faktor penyea lamatnya peningkatan kualitas atau prestasi siswa adalah sulitnya pemahaman siswa terhadap konsep pelajaran dikarenakan kurang tepatnya metode yang dipakai dalam pemelajaran. Seorang guru haruslah pandai dalam memilih metode sesuai dengan pokok ahasan yang diajarkan, serta gaya mengajar yang disesuaikan dengan gaya elajar siswa. Pentingnya seorang guru menguasai gaya mengajar didasarkan pada pemilihan gaya mengajar yang tepat untuk mempermudah daya serap siswa pada materi yang disajikan. Yang perlu diperhatikan,gaya pemelajaran harus di ikuti dengan metode yang tepat untuk menggali kemampuan siswa agar mencapai tujuan pemelajaran. Guru menyadari ahwa setiap peserta didik mempunyai cara yang optimal dalam mempelajari informasi yang aru. Cara- cara yang digunakan peserta didik ereda tergantung pada teori elajar yang disukai dan gaya elajar yang variatif. Setiap peserta didik memiliki gaya elajar tersendiri yang dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik, emosional, sosiologis dan lingkungan. Apapun cara yang dipilih, peredaan gaya elajar menunjukkan cara tercepat dan teraik agi setiap peserta didik untuk menyerap informasi dari luar dirinya. Seagian peserta didik dapat elajar paling aik dengan pencahayaan yang terang, sedang seagian yang lain dengan cara erkelompok. Ada peserta didik yang dapat elajar dengan aik karena adanya figur otoriter dari orang tua, guru, dan ada yang merasa dengan elajar sendirilah merupakan cara paling efektif untuk memproses informasi agi mereka. Pola seperti ini menurut Deporter dan Mike (2009:110) diistilahkan dengan Gaya elajar. Gaya elajar siswa (Learning Style) dapat dilihat dari cara yang dilakukan siswa dalam menerima stimulus atau informasi, cara mengingat, cara erfikir dan memecahkan masalah. Dengan mengetahui gaya elajar siswa dapat ditentukan eragai pendekatan gaya mengajar dengan metode yang tepat dan sesuai untuk mengetahui kemampuan analisis siswa. Menurut Smith dan Dalton (2005) (dalam Ramayah dkk, 2009) erpendapat ahwa: Learning style was a distinctive and haitual manner of acquiring knowledge, skills or attitudes through study or experience and an individual learner's style tended to e more stale across different learning tasks and contexts. Definisi di atas dapat diartikan ahwa gaya elajar merupakan ciri yang khas dan keiasaan dalam menerima pengetahuan, keterampilan atau sikap yang didapat dari elajar atau pengalaman dengan elajar yang ereda-eda dan stail. Menurut Partin (2009:116) mengemukakan ahwa gaya elajar atau modalitas adalah saluran teraik untuk menerima dan memelihara informasi. Seagian esar siswa paling aik elajar melalui pengindraan atau saluran pemahaman yakni ahasa tuuh, indra perasa, pendengaran atau penglihatan. Pemelajar melalui penglihatan cenderung memproses informasi melalui apa yang mereka lihat, erpikir dalam gamar dan memiliki imajinasi yang tinggi. Pemelajar dengan pendengaran menyerap informasi apa yang didengar, Pemelajar kinestetis menguasai informasi dengan cara menyentuh, meraa dan mengalami. Dengan menyesuaikan gaya mengajar dengan gaya elajar siswa akan meningkatkan motivasi dan meningkatkan kinerjanya. Setiap siswa tidak perlu dinilai gaya elajarnya, hanya mereka yang mengalami kesulitan dalam elajarnya. Seagian esar siswa mampu elajar melalui seluruh saluran

pengindraan, maka mengajar melalui semua gaya akan memantu mereka untuk meraih pemelajaran yang optimal. Menurut pendapat Uno (2006:181) yang mengemukakan ahwa ada tiga tipe gaya elajar yaitu: pertama, gaya elajar visual learner menjelaskan ahwa harus melihat dulu uktinya aru mempercayainya. Kedua, gaya elajar auditory learner, yang mengandalkan pendengaran untuk isa memahami dan mengingatnya. Ketiga, gaya elajar tactual learner (kinestetik) dengan menyentuh sesuatu yang memerikan infomasi tertentu agar isa mengingatnya. 1. Gaya elajar Visual (elajar dengan cara melihat) Lirikan ke atas ila ericara, ericara dengan cepat. Bagi siswa yang ergaya elajar visual yang memegang peranan penting adalah mata atau penglihatan (visual). Dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru seaiknya dititikeratkan pada peragaan atau media, dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggamarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya elajar visual harus melihat ahasa tuuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka erpikir menggunakan gamar-gamar di otak mereka dan elajar leih cepat dengan menggunakan tampilantampilan visual, seperti diagram, peta, grafik, uku pelajaran ergamar, dan video. Mereka akan leih memahami apaila ditunjukkan (secara visual) hal-hal yang harus dikerjakannya. Mereka leih menyukai situasi yang anyak memperlihatkan sesuatu yang isa diaca dengan cara melihat. Di dalam kelas, siswa visual leih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi. 2. Gaya elajar Audiotorial Ciri-ciri gaya elajar auditori: Saat ekerja suka icara kepada diri sendiri, penampilan rapi, mudah terganggu oleh keriutan, perhatiannya mudah terpecah, elajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan, senang memaca dengan keras dan mendengarkan, menggerakkan iir mereka dan mengucapkan tulisan di uku ketika memaca, erdialog secara internal dan eksternal, iasanya ia pemicara yang fasih, ericara dalam irama terpola, leih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya, leih suka gurauan lisan daripada memaca komik, mempunyai masalah dengan pekerjaanpekerjaan yang meliatkan visual, ericara dalam irama yang terpola, dapat mengulangi kemali dan menirukan nada, erirama dan warna suara (Santoso, 2011). 3. Gaya elajar Kinestetik Ciri-ciri gaya elajar kinestetik: Bericara perlahan, penampilan rapi, tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keriutan, elajar melalui memanipulasi dan praktek, menghafal dengan cara erjalan dan melihat, menggunakan jari seagai petunjuk ketika memaca, anyak menggunakan isyarat tuuh, tidak dapat duduk diam dalam waktu yang lama, merasa kesulitan untuk menulis tetapi heat dalam ercerita, anyak ergerak, menyukai uku-uku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tuuh saat memaca, menyukai permainan yang menyiukkan, tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah erada di tempat itu, menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka, menggunakan kata-kata yang mengandung aksi. Analisis merupakan kemampuan menguraikan sesuatu menjadi agian-agian, sehingga antar agian ini dapat dimengerti. Analisis ini merupakan pemecahan suatu ide ke dalam unsur-unsur menjadi agian-agian sedemikian rupa sehingga hierarki dan huungan ide menjadi jelas (Munir, 2008:56). Tujuan kemampuan analisis (Anderson, 2001:124) (dalam Kawuryan, 2005) adalah untuk memangun kemampuan siswa dalam eerapa hal seagai erikut: a) memedakan antara fakta dan opini, ) menghuungkan kesimpulan dengan pernyataan yang mendukung, c) memedakan antara sesuatu yang erhuungan dengan sesuatu yang tidak memiliki huungan dengan hal tertentu, d) menentukan agaimana seuah gagasan erhuungan

dengan gagasan lain, e) memastikan asumsi yang disampaikan melalui perkataan seseorang, f) memedakan antara sesuatu yang ersifat dominan dari sesuatu yang seenarnya. A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini hanya menggunakan satu kelas yang dieri perlakuan gaya elajar dan gaya mengajar disesuaikan dengan gaya elajar siswa. Aspek yang diamati pada penelitian ini adalah pengaruh gaya elajar visual, audiotorial dan kinestetik terhadap kemampuan analisis yang mengacu pada aspek kognitif siswa. Penelitian ini dilakukan dengan 3 kali tatap muka untuk mendapatkan data yang valid dan prestasi yang optimal. Teknik penerapan gaya elajar dalam pemelajaran yaitu kelompok gaya elajar visual menggunakan media animasi, kelompok gaya elajar audiotorial menggunakan media kaset rekaman sedangkan kelompok gaya elajar kinestetik menggunakan metode mengurutkan gamar yang memerlukan gerakan tuuh dan menyentuh. Tata cara pengamilan sampel menggunakan teknik sampling purposive dengan jumlah sampel 35 siswa. Dalam penelitian ini analisis data menggunakan analisis varian satu jalur yang diringkas dalam tael sidik ragam dan dilanjutkan uji BNT untuk mengetahui perlakuan yang paling erpengaruh dan ereda nyata dengan perlakuan lainnya. B. Hasil Penelitian Data yang erhasil dikumpulkan erupa data tes gaya elajar dan data prestasi kemampuan analisis siswa. Tes gaya elajar dilakukan di awal pemelajaran yang erupa tes gaya visual, audiotorial dan kinestetik. Hasil tes gaya elajar ini menunjukkan ahwa 13 siswa ergaya elajar visual, 10 siswa ergaya elajar audiotorial dan 12 siswa ergaya elajar kinestetik. Kegiatan pemelajaran dilakukan seanyak tiga kali pertemuan dengan metode gaya mengajar yang ereda-eda yang disesuaikan dengan gaya elajar siswa yaitu gaya mengajar visual, gaya mengajar audiotorial dan gaya mengajar kinestetik. Data kemampuan analisis siswa diamil melalui post test yang dilakukan di akhir pemelajaran Hipotesis penelitiannya adalah: H 0 : 1 2 = Tidak terdapat pengaruh gaya elajar visual. audiotorial dan kinestetik terhadap H 1 : 1 2 kemampuan analisis siswa. = Terdapat pengaruh gaya elajar visual, audiotorial dan kinestetik terhadap kemampuan analisis siswa Hasil perhitungan dengan menggunakan uji anava satu jalur dinyatakan dalam tael sidik ragam erikut: Sumer Jumlah D Variasi Kuadrat MK Total 35-1= 34 - - Antar Kelompok 3-1= 2 550,8 275,4 (perlakuan) Dalam Kelompok 34-2=32 2209,9 69 (galad) F h 3,99 F ta Keputusan diteri ma. Jadi kepu tusan hipot esis pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh gaya elajar visual, audiotorial dan kinestetik terhadap kemampuan analisis siswa kelas VII MTs Negeri Geneng Tahun Pelajaran 2010/2011. Peredaan rata-rata kemampuan analisis siswa yang ergaya elajar visual, audiotorial dan kinestetik erdasarkan Uji BNT (Beda Nyata Terkecil) 3,30 Fh. F Ta 3,99 > 3,30 signifikan, erarti H 1 diterima dan H 0 ditolak Berda

Perlakuan gaya elajar a C B A Rata-rata ( x ) a 89,8 82,8 2,03 80,77 Beda BNT 5% x A x B x C 9,03 7,00 8,5 Berdasarkan tael di atas menunjukkan ahwa perlakuan yang menghasilkan rata-rata tertinggi adalah perlakuan gaya elajar kinestetik yaitu 89,8 yang ereda nyata dengan perlakuan gaya elajar visual dan gaya elajar audiotorial. Sehingga kemampuan analisis siswa paling tinggi adalah siswa yang memiliki gaya elajar kinestetik, lalu siswa yang ergaya elajar visual dan yang terakhir adalah siswa dengan gaya elajar audiotorial. Berdasarkan hasil uji BNT menunjukkan ahwa siswa yang memiliki rata-rata paling tinggi adalah perlakuan gaya elajar kinestetik yang memiliki peredaan nyata dengan perlakuan gaya elajar visual dan gaya elajar audiotorial. Berarti siswa yang ergaya elajar kinestetik memiliki kemampuan analisis paling aik, kemudian disusul siswa visual dan siswa audiotorial. Hal ini sesuai dengan pendapat Julismah (2009) ahwa pelajar yang mencapai tahap akademik tinggi cenderung memiliki gaya elajar yang termotivasi, ertanggungjawa, terarah dan menggunakan pendekatan elajar secara taktil daripada auditori. Pelajar yang mempunyai tahap pencapaian sederhana dan rendah cenderung kepada gaya elajar secara erkumpulan dan memerlukan perhatian guru. Pelajar golongan ini mempunyai daya ingatan auditori yang lemah dan leih cenderung kepada gaya elajar secara visual yaitu melalui media gamar, lukisan, simol, graf, komik dan kartun daripada memaca uku teks. Penerapan gaya mengajar yang disesuaikan dengan gaya elajar siswa, dapat meningkatkan kemampuan analisis siswa. Metode gaya mengajar ini diterapkan secara sistematis yang mampu memantu mengetahui daya analisis terhadap materi yang disampaikan jika mereka mengetahui gaya elajarnya sendiri. Dengan demikian, proses pemelajaran mutlak mempertimangkan Teaching has to e multisensory and filled with variety artinya seuah proses pemelajaran mutlak memanfaatkan eragai macam potensi indra yang ada, eragai variasi dan strategi pemelajaran (Munthe, 2009:65). C. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan penelitian dan hasil analisis dapat disimpulkan ahwa gaya elajar yang dimiliki siswa aik visual, audiotorial maupun kinestetik mempengaruhi kemampuan analisis siswa kelas VII MTs Negeri Geneng Tahun Pelajaran 2010/2011. Seaiknya dalam proses pemelajaran hendaknya memperhatikan gaya elajar yang dimiliki siswa untuk menggali potensi, meningkatkan kemampuan analisis dan prestasi siswa. Penelitian tentang gaya elajar siswa perlu dilanjutkan terutama pada kegiatan yang menekankan pemetukan karakter siswa.

DAFTAR PUSTAKA Deporter, Boi. 2009. Quantum Learning. Bandung:Mizan Pustaka. Hamzah B. Uno. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pemelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Julismah Jani dkk. 2009. Pendekatan Pengajaran, Gaya Belajar dan Jenis Penilaian dalam Mata Pelajaran Sains Sukan di Sekolah Menengah. Jurnal Ilmu Pendidikan (Online). Jilid 2, No. 34. Karim Santoso. 2010. Kenali Gaya Belajar Anak. (Online), (http://www.sditinsanmandiri.net/index.php?option=com_content&view=article&id=87:kenali-gaya-elajaranak&catid=37:artikel-pendidikan&itemid=3) Diakses 22 Maret 2011. Munir. 2008. Kurikulum Berasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung:Alfaeta. Munthe, Bermawi. 2009. Desain Pemelajaran. Yogyakarta:Pustaka Insani Madani. Partin, Ronald. 2005. Kiat Nyaman Mengajar di dalam Kelas. Terjemahan oleh Ursula Gyani. 2009. Indonesia:Macanan Jaya Cemerlang.

Ramayah, Malarvilly,dkk. 2009. Gender influence on preferred learning style among usiness students. Jurnal AS-China Administrasi Pulik (online). Vol 6, No.4 Sekar Purarini, Kawuryan (Ed.). 2005. Yogyakarta. Peningkatan Kemampuan Analisis terhadap Keijakan Pulik melalui Model Pemelajaran Portofolio pada Mata Kuliah Konsep Dasar PKN. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.