PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW
|
|
- Susanti Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW Silviana 1, Nova Risdiyanto Ismail 2 1 Universitas Widyagama Malang/ Dosen Teknik Industri, Kota Malang 2 Universitas Widyagama Malang/ Dosen Teknik Mesin, Kota Malang Alamat Korespondensi : Jl. Boroudur No.35 Malang, Telp/Fax (0341) ) silviana.hakim@gmail.com, 2) novarislampung@yahoo.co.id Astrak Peningkatan permintaan konsumen terhadap kusen dan pintu menjadi peluang usaha agi pengrajin di Dusun Pateguhan Desa Argosari Kecamatan Jaung, hal ini dikarenakan produksi kusen dan pintu menjadi salah satu sumer mata pencaharian yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Keteratasan peralatan produksi kusen dan pintu menjadi salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh para pengrajin, hal ini dapat dilihat dari pengrajin yang tidak dapat memenuhi target produksi sesuai keinginan konsumen. Pengadian ini ertujuan untuk meningkatkan produktifitas usaha yang dijalankan oleh para pengrajin kusen dan pintu di Dusun Pateguhan Desa Argosari Kecamatan Jaung melalui proses produksi erasis mesin and saw. Metode yang dilakukan pada pengadian ini, antara lain : koordinasi dan diskusi, desain mesin and saw, proses produksi mesin and saw, uji coa mesin and saw, pelatihan dan pendampingan pengoperasian mesin and saw, dan evaluasi penggunaan mesin and saw terhadap produksi pengrajin. Hasil dari pengadian ini adalah terjadi peningkatan produktifitas proses produksi oleh pengrajin kusen dan pintu dengan menggunakan mesin and saw. Efisiensi waktu proses produksi mengalami peningkatan dari 3 hari menjadi 2 hari untuk setiap kusen dan pintu. Produktifitas proses produksi kusen dan pintu terjadi peningkatan dari 3 uah menjadi 7 uah dalam waktu 1 minggu. Selain itu, tingkat presisi pemotongan kayu menjadi leih aik dengan menggunakan mesin and saw daripada alat yang digunakan seelumnya. Kata Kunci : pengrajin, kusen, pintu, produktifitas, mesin and saw 1. PENDAHULUAN (TNR, 11 Bold) Peningkatan permintaan konsumen terhadap kusen dan pintu menjadi peluang usaha agi pengrajin di Dusun Pateguhan Desa Argosari Kecamatan Jaung, hal ini dikarenakan produksi kusen dan pintu menjadi salah satu sumer mata pencaharian yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Salah satu contoh Pengrajin kusen dan pintu di Dusun Pateguhan Desa Argosari Kecamatan Jaung adalah Meuel Tiga Putra Jaya dan Meuel Muda Mandiri. Kedua UKM ini memiliki jumlah pesanan kusen dan pintu ± uah setiap ulannya. Proses produksi kusen dan pintu yang dilakukan oleh kedua UKM ini masih menggunakan alat yang elum memiliki kecanggihan teknologi tepat guna. Salah satu nya adalah dalam proses pemotongan kayu dan pemuatan pasak pada setiap samungan kayu, seperti pada gamar 1. a Gamar 1a) pemotongan kayu dengan mesin gergaji, 1) pemuatan pasak samungan kayu dengan mesin gergaji. Mesin gergaji yang digunakan elum mampu menghasilkan potongan-potongan kayu yang presisi dan lurus, sehingga hasil potongan tidak dapat sesuai keinginan para pengrajin meel kayu. Hal terseut diseakan oleh mesin gergaji memiliki pergerakan mata gergaji yang tidak stail, Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO
2 sehingga menghasilkan getaran mesin yang sangat tidak stail dan keras pada meja pemotongan. Getaran pada meja pemotongan mengakiatkan kayu yang akan dipotong sangat mudah ergerak, sehingga potongan tidak dapat presisi dan lurus seperti pada gamar 2 diawah ini. Gamar 2. Hasil potongan kayu yang tidak presisi dan lurus dengan menggunakan mesin gergaji mitra UKM Hasil dari potongan kayu yang tidak presisi dilakukan tahapan selanjutnya yaitu proses pemahatan, sehingga potongan kayu akan menjadi presisi. Hal ini menyeakan lama waktu proses produksi kusen dan pintu menjadi tidak efisien. Pengrajin selama ini memutuhkan waktu 3 4 hari untuk setiap kusen dan pintu, sehingga selama satu ulan pengrajin hanya mampu memproduksi seanyak kusen dan pintu. Keteratasan peralatan produksi kusen dan pintu menjadi salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh para pengrajin, hal ini dapat dilihat dari pengrajin yang tidak dapat memenuhi target produksi sesuai keinginan konsumen. Maka perlu adanya pengemangan teknologi tepat guna untuk pengrajin kusen dan pintu di Dusun Pateguhan Desa Argosari Kecamatan Jaung melalui proses produksi erasis mesin and saw. Kegiatan pengadian ini ertujuan meningkatkan produktifitas usaha yang dijalankan oleh para pengrajin kusen dan pintu di Dusun Pateguhan Desa Argosari Kecamatan Jaung melalui proses produksi erasis mesin and saw. Produktivitas didefinisikan seagai huungan antara input dan output suatu sistem produksi. Huungan ini sering leih umum dinyatakan seagai rasio dari apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan sumer daya yang digunakan (input) atau secara sederhana merupakan rasio output diagi dengan input [1]. Proses produksi erasis mesin and saw dapat meningkatkan produktifitas pengrajin kusen dan pintu Dusun Pateguhan Desa Argosari Kecamatan Jaung, hal ini dikarenakan tingkat kecepatan proses produksi dan presisi pemotongan akan leih aik diandingkan secara manual. Produktifitas pengrajin kusen dan pintu Dusun Pateguhan Desa Argosari Kecamatan Jaung dapat menggunakan mesin and saw. Mesin and saw atau gergaji pita adalah mesin perkayuan yan mempunyai mata gergaji entuk pita. Mesin gergaji pita anyak digunakan di industriindustri ahan angunan yang mengerjakan kayu, terutama digunakan untuk memelah kayu, untuk memotong lengkung, juga untuk memotong entuk-entuk yang tidak eraturan[2,3]. 2. METODE Metode pendekatan dilakukan dalam pengadian ini yang ertujuan untuk meningkatkan produktifitas usaha yang dijalankan oleh para pengrajin kusen dan pintu di Dusun Pateguhan Desa Argosari Kecamatan Jaung melalui proses produksi erasis mesin and saw. Diagram alir pengadian yang dilakukan telah terdapat pada 3. Metode pendekatan yang dilakukan adalah dengan cara melakukan koordinasi dan diskusi tim pengusul, mitra UKM dan tim teknisi. Dari koordinasi dan diskusi yang dilakukan, maka dihasilkan solusi erupa 5 langkah strategis dalam mencapai produktifitas pengrajin kusen dan pintu melalui mesin and saw, antara lain : desain mesin and saw, proses produksi mesin and saw, uji coa mesin and saw, pelatihan dan pendampingan pengoperasian mesin and saw, evaluasi penggunaan mesin and saw terhadap produksi pengrajin. 350 SENASPRO 2017 Seminar Nasional dan Gelar Produk
3 Gamar 3. Diagram alir pengadian a. Desain Mesin Band Saw Merancang atau mendesain gergaji erasis and saw menggunakan AutoCAD sesuai dengan hasil diskusi dengan mitra, referensi yang telah dipelajari dan spesifikasi yang telah ditentukan. Luaran dari proses ini adalah erupa gamar 2D dan 3D lengkap dengan ukuran masing-masing komponennya. Gamar 4. Desain Mesin Band Saw. Proses Produksi Mesin Band Saw Spesifikasi alat : a) Bahan rangka : esi siku 50 x 50 mm ) Plat esi 10 mm c) Tinggi Mesin Band Saw : 1800 mm d) Lear Mesin Band Saw : 800 mm e) Panjang Mesin Band Saw : 1200 mm f) Dimensi landasan kerja : 500 x 500 mm g) Uk. Pita gergaji : 4300 x 6.35 x 0.3 mm h) Berat Mesin Band Saw : 500 kg i) Diameter Gergaji : 4300 mm j) Diameter Pulley : 600 mm k) Line Speed Of Saw Blade : 12 ; 10 m/s l) Motor Listrik : 2 PK/ 1500 watt Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO
4 Proses produksi mesin and saw erdasarkan hasil rancangan desain yang telah disepakati oleh mitra, tim pengusul dan koordiansi dengan tim teknisi alat. Proses produksi alat menggunakan ahan-ahan yang telah disiapkan sesuai dengan tata letak dan fungsi masing-masing komponen. Dalam proses produksi mesin and saw terdapat 3tahapan, antara lain : 1) Pemilihan Material (Besi Pejal, Besi Siku, Handle, Motor Listrik, Gergaji, Bearing dll). 2) Proses Farikasi (Pemotongan, Pengelasan, dan Perakitan). 3) Proses Finishing (Proses Gerinding dan Pengecatan). c. Uji Coa Mesin Band Saw Proses ini erfungsi untuk uji coa alat yang telah selesai proses produksi untuk melihat dan menguji kemampuan kapasitas mesin and saw. d. Pelatihan dan Pendampingan Pengoperasian Mesin Band Saw Pelatihan dan pendampingan ini dilakukan untuk memeri pengetahuan tentang mesin and saw dari segi alat, cara pengoperasian alat, dan perawatan alat kepada mitra pengrajin dan tenaga kerja. e. Evaluasi Penggunaan Mesin Band Saw Terhadap Produksi Mitra Pengrajin. Evaluasi ini dilakukan untuk meninjau peningkatan produktifitas pengrajin dalam proses produksi kusen dan pintu dengan menggunakan mesin and saw. Beerapa aspek yang di evaluasi, antara lain : Waktu proses produksi kusen dan pintu, jumlah produk yang dihasilkan, tingkat presisi pemotongan kayu. Pengamilan data yang dilakukan dengan pengamatan langsung. Hasil dari pengamilan data diolah dengan memandingkan seelum dan sesudah menggunakan mesin and saw, sehingga dapat mengetahui peningkatan produktifitas dan efisiensi proses produksi. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Proses Produksi Mesin Band Saw a c Gamar 5a-c Proses Produksi Mesin Band Saw a Gamar 6a- Ujicoa Mesin Band Saw 352 SENASPRO 2017 Seminar Nasional dan Gelar Produk
5 a Gamar 7a- Mesin Band Saw Berdasarkan gamar 5-7, maka dapat dilihat proses produksi mesin and saw. Tahapan yang dilakukan pada proses produksi, antara lain : Proses Pemilihan Material, Proses Farikasi, Proses Finishing, dan proses uji coa mesin and saw. Mesin and saw diproduksi sesuai desain yang telah digamarkan pada metode pendekatan serta telah disepakati ersama oleh mitra pengrajin kusen dan pintu. Proses pemilihan material adalah persiapan ahan dan alat yang diutuhkan pada saat proses produksi mesin and saw. Selanjutnya tahapan proses produksi dilanjutkan pada proses farikasi, dimana dalam proses ini terdapat proses pemotongan, pengelasan dan perakitan mesin and saw. Tahap akhir dari proses produksi ini adalah proses finishing alat erupa pengecatan mesin and saw. Tahapan-Tahapan proses produksi mesin and saw dapat dilihat pada gamar 5a-c. Mesin and saw yang telah melalui proses produksi, maka dilakukan uji coa mesin yang ertujuan untuk mengamati dan memeriksa masing-masing komponen mesin agar dapat erfungsi dengan aik sesuai desain yang diharapkan. Gamar 6a- menjelaskan proses uji coa mesin and saw yang dapat diketahui kekurangan pada mesin, antara lain : safety pada sistem gergaji, hal ini dikarenakan mata gergaji dapat putus sewaktu waktu. Berdasarkan kekurangan yang telah diidentifikasi oleh tim, maka mesin and saw dieri sistem pengaman erupa cover pada mata gergaji, seperti pada gamar 7a Pelatihan dan Pendampingan Penggunaan Mesin Band Saw a c Gamar 8a-c Mesin Band Saw Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO
6 Mesin and saw yang telah melalui proses produksi dan uji coa alat, maka dilanjutkan penyerahan alat kepada pengrajin kusen dan pintu. Pengrajin kusen dan pintu yang tidak paham akan cara penggunaan mesin and saw, maka dilakukan proses pelatihan dan penggunaan mesin seperti dalam gamar 8a-c. Materi yang dierikan kepada pengrajin, antara lain : agian-agian mesin and saw eserta fungsi, cara pengoperasian mesin and saw, dan perawatan mesin and saw. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, maka dapat dilihat ahwa pengrajin telah memahami materi tentang cara pengoperasian dan perawatan mesin and saw. 3.3 Pengaruh Penggunaan Mesin Band Saw Terhadap Efisiensi Waktu Proses Produksi Pengrajin Kusen dan Pintu Gamar 9 Pengaruh Penggunaan Mesin Band Saw Terhadap Efisiensi Waktu Proses Produksi Kusen dan Pintu Berdasarkan gamar 9 dapat dijelaskan ahwa melalui proses produksi dengan menggunakan mesin and saw memiliki lama waktu produksi untuk 1 kusen dan pintu selama 2 hari. Pengrajin seelumnya proses produksi tanpa menggunakan mesin and saw untuk menghasilkan 1 kusen dan pintu memerlukan waktu selama 3 hari. Terjadi pengurangan waktu proses produksi dengan menggunakan mesin and saw dari 3 hari menjadi 2 hari pada setiap 1 kusen dan pintu. Hal ini menjadikan efisiensi proses produksi meningkat seesar 30% dari proses produksi seelumnya tanpa menggunakan mesin and saw. 3.4 Pengaruh Penggunaan Mesin Band Saw Terhadap Produktifitas Pengrajin Kusen dan Pintu Gamar 10 Pengaruh Penggunaan Mesin Band Saw Terhadap Produktifitas Pengrajin Kusen dan Pintu 354 SENASPRO 2017 Seminar Nasional dan Gelar Produk
7 Berdasarkan gamar 10 dapat dijelaskan ahwa melalui proses produksi dengan menggunakan mesin and saw pengaruh terhadap produktifitas pengrajin kusen dan pintu. Proses produksi seelum menggunakan mesin and saw menghasilkan 3 kusen dan pintu dalam waktu satu minggu. Sedangkan proses produksi sesudah menggunakan mesin and saw menghasilkan 7 kusen dan pintu dalam waktu satu minggu. Dari hasil diatas dapat dilihat ahwa terjadi peningkatan produktifitas proses produksi setelah menggunakan mesin and saw. Efisiensi produktifitas proses produksi meningkat seesar 130% dari proses produksi seelumnya tanpa menggunakan mesin and saw. 3.5 Pengaruh Penggunaan Mesin Band Saw Terhadap Tingkat Presisi Pemotongan Kayu Gamar 11 Pengaruh Penggunaan Mesin Band Saw Terhadap Tingkat Presisi Pemotongan Kayu Berdasarkan gamar 11 dapat dilihat hasil pemotongan kayu dengan menggunakan mesin and saw. Hasil pemotongan memiliki tingkat presisi yang sangat aik diandingkan dengan pemotongan tanpa menggunakan mesin and saw seperti gamar 2. Pemotongan kayu dengan mesin and saw akan memiliki tingkat presisi yang aik, sehingga akan mempengaruhi produktifitas pengrajin dalam menghasilkan kusen dan pintu yang erkualitas. 4. KESIMPULAN a) Produktifitas proses produksi oleh pengrajin kusen dan pintu dengan menggunakan mesin and saw mengalami peningkatan yang signifikan. ) Efisiensi waktu proses produksi mengalami peningkatan dari 3 hari menjadi 2 hari untuk setiap kusen dan pintu. c) Produktifitas proses produksi kusen dan pintu terjadi peningkatan dari 3 uah menjadi 7 uah dalam waktu 1 minggu. d) Tingkat presisi pemotongan kayu menjadi leih aik dengan menggunakan mesin and saw daripada alat yang digunakan seelumnya. UCAPAN TERIMA KASIH KEMENRISTEKDIKTI yang telah memiayai pengadian ini dengan skim Iptek agi Masyarakat Tahun Anggaran 2017 DAFTAR PUSTAKA [1] Hamidah, N.H., Deoranto, P., Astuti, R Analisis Produktivitas Menggunakan Metode Ojective Matrix (Omax): Studi Kasus Pada Bagian Produksi Sari Roti PT. Nippon Indosari Corpindo, Tk Pasuruan. Jurnal Teknologi Pertanian. Vol. 14 No. 3 [Desemer 2013] : [2] Suminto, A Mengoperasikan Mesin Gergaji Pita (Band Saw). [online]. From 30/1456-pgp. [Acessed on 25 Septemer 2017]. [3] ISWA Standar Prosedur Operasi Pengolahan Kayu yang Efisien. The Indonesian Sawmill and Woodworking Association. Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA, Menimang: a ahwa seagai pelaksanaan Pasal 19
Lebih terperinciPerancangan Alat Pembuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis
TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 206 ISSN : 2085-428 Perancangan Alat Pemuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis Mujiono,*, Erni Junita Dosen Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional Malang *E-mail :
Lebih terperinciPERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF
PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF Jamiatul Akmal 1, a *, Ofik Taufik Purwadi 2,, Joko Pransytio 3, c 1,3) Jurusan Teknik Mesin, UNILA, Bandar
Lebih terperinciBAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv
BAB II PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv 2.1. Transformator Daya Transformator adalah suatu alat listrik statis yang erfungsi meruah tegangan guna penyaluran daya listrik dari suatu rangkaian
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN
PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno Tampaksiring, Telp. (06) 98 68 Gianyar Bali SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN
PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno Tampaksiring, Telp. (0) 9 Gianyar Bali SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
Lebih terperinci6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat
Sumer: Art and Gallery Standar Kompetensi 6. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat Kompetensi Dasar 6. Mendeskripsikan peredaan konsep relasi dan fungsi
Lebih terperinciBAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN
BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN Ba ini akan memahas kapasitas samungan rangka aja ringan terhadap gaya-gaya dalam yang merupakan hasil analisis struktur rangka aja ringan pada pemodelan a seelumnya.
Lebih terperinciPENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON
PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON Wiratman Wangsadinata 1, Hamdi 2 1. Pendahuluan Dalam analisis struktur eton, pengaruh peretakan eton terhadap kekakuan unsurunsurnya menurut SNI
Lebih terperinciPerencanaan hidraulik bendung dan pelimpah bendungan tipe gergaji
Konstruksi dan Bangunan Perencanaan hidraulik endung dan pelimpah endungan tipe gergaji Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 360/KPTS/M/2004 Tanggal : 1 Oktoer 2004 DEPARTEMEN PERMUKIMAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang go pulic di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diamil diatasi pada perusahaanperusahaan
Lebih terperinciANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT
ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL Handali, S 1), Gea, O 2) 1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta e-mail
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR. Desi Apriani Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar
ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR Desi Apriani Retno Murni Sari STIE Kesuma Negara Blitar Astrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciPERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN Sumer: Art & Gallery 44 Matematika X SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi Standar kompetensi persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat terdiri atas tiga kompetensi dasar.
Lebih terperinciBAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin
BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya
Lebih terperinciBab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR
Ba 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Model kinematika diperlukan dalam menganalisis pergerakan suatu root moil. Model kinematik merupakan analisis pergerakan sistem yang direpresentasikan secara matematis
Lebih terperinciEVALUASI NILAI TAHANAN PENTANAHAN TOWER SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150kV TRANSMISI MANINJAU SIMPANG EMPAT
EVALUASI NILAI TAHANAN PENTANAHAN TOWE SALUAN UDAA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 5kV TANSMISI MANINJAU SIMPANG EMPAT Arif Putra Utama (), Ir. Arnita, M.T (), Ir. Yani idal, M.T (3) () Mahasiswa Teknik Elektro,
Lebih terperinciEFISIENSI DAN EFEKTIVITAS SIRIP LONGITUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPAT KEADAAN TAK TUNAK KASUS 2D
EFISIENSI DAN EFEKIVIAS SIRIP LONGIUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPA KEADAAN AK UNAK KASUS 2D PK Purwadi Jurusan eknik Mesin, FS, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Email: pur@mailcity.com ABSRAK Penelitian
Lebih terperinciPertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang
ahan jar Statika Mulyati, ST., MT ertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka atang VI. endahuluan Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka
Lebih terperincib. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0
B.3 Fungsi Kuadrat a. Tujuan Setelah mempelajari uraian kompetensi dasar ini, anda dapat: Menentukan titik potong grafik fungsi dengan sumu koordinat, sumu simetri dan nilai ekstrim suatu fungsi Menggamar
Lebih terperinciBAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.
BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan
Lebih terperinciTRIGONOMETRI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aturan sinus Aturan kosinus Luas segitiga A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR
a 6 TRIGONOMETRI A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN ELAJAR Kompetensi Dasar 1. Menghayati pola hidup disiplin, kritis, ertanggungjawa, konsisten dan jujur serta menerapkannya dalam kehidupan sehari hari..
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pemahasan serius dari pemerintah dan ahli kependudukan. Bila para ahli
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN
BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja
Lebih terperinciKonstruksi Rangka Batang
Konstruksi Rangka atang Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka atang merupakan suatu konstruksi yang terdiri dari sejumlah atang atang
Lebih terperinciIII. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut
16 III. METODE PEMBUATAN A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut Amanah, jalan raya candimas Natar, Lampung Selatan. Pembuatan mesin pengaduk adonan
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan Bahan A. Alat dan bahan 1. Mesin las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Alat ukur (jangka sorong, mistar)
Lebih terperinciPAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF
49 PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF Pendahuluan Pakan diutuhkan ternak untuk memenuhi keutuhan untuk hidup pokok, produksi
Lebih terperincidlp2usaha - - USAHA DAN ENERGI - - Usaha dan Eenergi 8105 Fisika 1 mv
- - USAHA DAN ENERGI - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dlp2usaha Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor agaimana cara downloadnya.
Lebih terperinciPERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R.
PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Taita R. Matana ABSTRACT The purpose of this study was to determine the pereptions
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses yang mengolah dari bahan mentah menjadi suatu barang jadi. Berikut ini pemilihan bahan yang digunakan dalam pembuatan
Lebih terperinciBAB VI DEFLEKSI BALOK
VI DEFEKSI OK.. Pendahuluan Semua alok akan terdefleksi (atau melentur) dari kedudukannya apaila tereani. Dalam struktur angunan, seperti : alok dan plat lantai tidak oleh melentur terlalu erleihan untuk
Lebih terperinciPENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT AMPAS EMPULUR SAGU TERHADAP KEKUATAN BENDING DAN IMPAK PADA KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER
PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT AMPAS EMPULUR SAGU TERHADAP KEKUATAN BENDING DAN IMPAK PADA KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER Arthur Yanny Leiwakaessy 1) FakultasTeknik Universitas Pattimura Amon Email : arthur.leiwakaessy@gmail.com
Lebih terperinciMODIFIKASI JUMLAH KUTUB PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA 36 ALUR
MODIFIKASI JUMLAH KUTUB PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA 36 ALUR Muhammad Naim Staf Pengajar Teknik Mesin, Akademi Teknik Soroako, Sorowako *Email: mnaim@ats-sorowako.ac.id Astrak Kecepatan motor induksi 3 fasa
Lebih terperinciI. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik
VII. BALOK KOLOM Komponen struktur seringkali menderita kominasi eerapa macam gaya secara ersama-sama, salah satu contohnya adalah komponen struktur alok-kolom. Pada alok-kolom, dua macam gaya ekerja secara
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
A III PERENCANAAN DAN GAMAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Diagram alir adalah suatu gambaran utama yang dipergunakan untuk dasar dalam bertindak. Seperti halnya pada perancangan diperlukan suatu
Lebih terperinciIII. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.
24 III. METODE PROYEK AKHIR 3.1. Waktu dan Tempat Proses pembuatan Proyek Akhir ini dilakukan di Bengkel Bubut Jl. Lintas Timur Way Jepara Lampung Timur. Waktu pengerjaan alat pemotong kentang spiral ini
Lebih terperinciPENGARUH UKURAN GRANULA BOBOT TEPUNG JAGUNG TERHADAP PROFIL GELATINISASI DAN MI JAGUNG
PEMBAHASAN UMUM PENGARUH UKURAN GRANULA BOBOT TEPUNG JAGUNG TERHADAP PROFIL GELATINISASI DAN MI JAGUNG Pada penelitian tahap pertama diperoleh hasil ahwa ukuran partikel tepung sangat erpengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin
BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alur Produksi Mesin Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin 3.2. Cara Kerja Mesin Prinsip kerja mesin pencetak bakso secara umum yaitu terletak pada screw penekan adonan dan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
18 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percoaan Penelitian ini dilaksanakan di dalam rumah kaca yang terletak pada ketinggian 1100 m diatas permukaan laut. Tanaman gerera yang digunakan merupakan iit yang
Lebih terperinciSTUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM A COMPARATIVE STUDY OF PLATE STRUCTURE ANALYSIS USING STRIP METHOD, PBI 71, AND FEM Guntara M.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Jurusan Teknik Mesin
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung pada bulan September 2012 sampai dengan
Lebih terperinci1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B.
Bayangkan suatu fungsi seagai seuah mesin, misalnya mesin hitung. Ia mengamil suatu ilangan (masukan), maka fungsi memproses ilangan yang masuk dan hasil produksinya diseut keluaran. x Masukan Fungsi f
Lebih terperinciPerbandingan Nilai Ekonomi Material B-PANEL dan Bata Ringan LEIBEL pada Bangunan Komersial
Jurnal Reka Karsa Teknik Arsitektur Itenas No. 3 Vol. 2 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktoer 2014 Perandingan Nilai Ekonomi Material B-PANEL dan Bata Ringan LEIBEL pada Bangunan Komersial BAMBANG
Lebih terperinciDisusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT
STUDI PENGARUH BENTANGAN(SPAN) PADA SINGLE GIRDER OVERHEAD CRANE DENGAN KAPASITAS 5 TON TYPE EKKE DAN ELKE DAN KAPASITAS 10 TON TYPE EKKE TERHADAP BERAT KONSTRUKSI GIRDERNYA Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMELIHARAAN JALAN RELDAOP VI YOGYAKARTA
PERENCANAAN PEMELIHARAAN JALAN RELDAOP VI YOGYAKARTA Ayi Rayhana Aulia 1, and Danang Parikesit 1 1 Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, akultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta E-mail: ayi.rayhana.a@mail.ugm.ac.id
Lebih terperinciTES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping
TES AKHIR NAMA KELAS TANGGAL :... : : 1. Perhatikan angka pada kartu ilangan erikut : 1 2 4 5 a. Angka mana saja yang merupakan ilangan ganjil?.. Angka mana saja yang merupakan ilangan genap?.. Kartu-kartu
Lebih terperinciANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN
NLISIS KONSENTRSI TEGNGN PD GELGR BERLUBNG MENGGUNKN PEMODELN DN EKSPERIMEN khmad aizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com strak Belum diketahuinya
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG SINGKONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAM FOLLOWER
RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG SINGKONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAM FOLLOWER Oleh: IMELDA MAGDALENA 2108 039 013 DIDIT EKO PRAHMANA SARDI 2108 039 015 Dosen Pembimbing: Ir.ARINO ANZIP, MEng.Sc D III TEKNIK
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
31 HASIL DAN PEMBAHASAN Silika Hasil Isolasi dari Sekam Padi Analisis kuantitatif dengan metode X-Ray Fluorescence dilakukan untuk mengetahui kandungan silika au sekam dan oksida-oksida lainnya aik logam
Lebih terperinciANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI
ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI A.P.M., Tarigan *) dan Ahmad Syarif Zein **) *) Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU **) Sarjana Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU
Lebih terperinciSTUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA
STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA Oloni Togu Simanjuntak, Ir. Syamsul Amien, MS Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciANALISIS KEKUATAN BAUT PONDASI REL CARRIER PADA IRADIATOR GAMMA UNTUK STERILISASI HASIL PERTANIAN
ANALISIS KEKUATAN BAUT PONDASI REL CARRIER PADA IRADIATOR GAMMA UNTUK STERILISASI HASIL PERTANIAN ABSTRAK Sanda Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional ANALISIS KEKUATAN BAUT PONDASI
Lebih terperinciENERGY SAVER ALAT PENGHEMAT LISTRIK UNTUK RUMAH TANGGA Tinjauan Terhadap Kemampuan Menghemat
ENERGY SAVER ALAT PENGHEMAT LISTRIK UNTUK RUMAH TANGGA Tinjauan Terhadap Kemampuan Menghemat Pranyoto Peneliti Bidang Listrik PT PLN (Persero) Litang Astract There have een eing availale in the market
Lebih terperinciKARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PERAIRAN PERAK SURABAYA. Akhmad Farid Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fak. Pertanian Unijoyo
KARAKTERISTIK GELOMBANG PECA DI PERAIRAN PERAK SURABAYA Akhmad Farid Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fak. Pertanian Unijoyo Astract The ojectives of this study were to examine the height and period of sea
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 10, No. 2, Juli 2006 HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN I Made Alit Karyawan Salain 1 dan I.B.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Peningkatan pertumuhan jagung melalui pemerian pupuk merupakan usaha untuk memperaiki kondisi pertumuhan jagung dan menamah keseuran tanah. Pemerian pupuk
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PERAJANG TEMBAKAU
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG TEMBAKAU Oleh : Agustinus Iwop Agus Supriyadi Pembimbing Ir. Mahirul Mursid, MSc ABSTRAK Abstrak Tembakau adalah bahan baku utama yang digunakan untuk membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi biaya produksi bagi kepentingan manajemen perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan akuntansi iaya yang semula ditujukan untuk menyediakan informasi iaya produksi agi kepentingan manajemen pusahaan, dipluas ke arah penyediaan informasi
Lebih terperinciHUBUNGAN KUALITAS BUAH JERUK VARIETAS SIAM BANJAR
HUBUNGAN KUALITAS BUAH JERUK VARIETAS SIAM BANJAR (Citrus suhuiensis Tan.) DENGAN SIFAT KIMIA TANAH DAN AIR DI LAHAN PASANG SURUT (Relationship Between Quality of Citrus Var. Siam Banjar (Citrus suhuiensis
Lebih terperinciANALISIS TEGANGAN BAUT PENGUNCI GIRTH-GEAR KILN
No.33 Vol.1 Thn.XVII April 010 ISSN : 0854-8471 ANALISIS TEGANGAN BAUT PENGUNCI GIRTH-GEAR KILN Devi Chandra 1, Gunawarman 1, M. Fadli 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas
Lebih terperinciPEMBUKTIAN TEOREMA PYTHAGORAS DARI EUCLID
1 MKIN OM YHGO I LI {{ umardyono, M.d. }} NHLN eorema apa yang pertama kali dikenal siswa di sekolah? Ya, eorema ythagoras. Walaupun anyak dalil yang dikenal siswa di sekolah namun dalil dengan nama khusus
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang
Lebih terperinciANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA PADA CV SEMERU JAYA TEHNIK
1 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA PADA CV SEMERU JAYA TEHNIK 1 Sylviana Anggraini, 2 Nyimas Artina Jurusan Akuntansi STIE Multi Data Palemang e-mail: 1 yana@mhs.mdp.ac.id, 2 nyimas_artina@mdp.ac.id
Lebih terperinciHUBUNGAN B VALUE DENGAN FREKUENSI KEJADIAN DAN MAGNITUDO GEMPA BUMI MENGGUNAKAN METODE GUTENBERG-RICHTER DI SULAWESI TENGAH PERIODE
Jurnal Fisika. Volume 03 omor 02 Tahun 2014, hal 84-88 HUBUGA B VALUE DEGA FREKUESI KEJADIA DA MAGITUDO GEMPA BUMI MEGGUAKA METODE GUTEBERG-RICHTER DI SULAWESI TEGAH PERIODE 2008-2014 or Hidaya Rachmawati,
Lebih terperinciBAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN
16 BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN Randomisasi merupakan langkah peting dalam penelitian yang tidak dilakukan secara sensus. Dengan randomisasi yang aik maka akan dapat diperoleh sampel yang representatif
Lebih terperinciMenetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUNJANGAN DAERAH BAGI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR.
BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN DAERAH BAGI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 071-5904 5751 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP 1 TAHUN PELAJARAN 01/01 Mata Pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, khususnya di negara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang tentunya seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, khususnya di negara Indonesia. Hal ini membangkitkan
Lebih terperinci7. FLUIDA FLUIDA STATIK FENOMENA FLUIDA DINAMIK
7. FLUID Materi Kuliah: - Fluida dan Fenomena - Massa Jenis - Tekanan - Prinsip Pascal - Prinsip rchimedes FLUID Fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering diseut seagai zat alir. Fasa
Lebih terperinciUPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM PERKULIAHAN FLUIDA
180 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 hal. 180-185 UPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM
Lebih terperinciPENEKANAN POPULASI Oryctes rhinoceros DAN Rhynchophorus ferrugineus DENGAN PERANGKAP DAN FEROMON
PENEKANAN POPULASI Oryctes rhinoceros DAN Rhynchophorus ferrugineus DENGAN PERANGKAP DAN FEROMON Meldy L.A. Hosang dan Salim Balai Penelitian tanaman Palma, Manado ABSTRAK Hama Oryctes rhinoceros dan Rhynchophorus
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)
Lebih terperinciPENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)
PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Teroyo Cangkiran Semarang) Arfan Bakhtiar, Diana Puspita Sari, Hendy Tantono Industrial
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Di negara Indonesia banyak berkembang usaha-usaha dalam industri mebel, dengan memanfaatkan bahan baku kayu hingga
Lebih terperinciFaktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan DRM : 1. Aspek sumber daya manusia 2. Aspek pendukung
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Tael 3.1 Kerangka Konsep Faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan DRM : 1. Aspek sumer daya manusia 2. Aspek pendukung Assemling Lengkap Tidak Lengkap Klaim
Lebih terperinci7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)
BAB 7 RESIDU DAN PENGGUNAAN 7 idu dan kutu Pada agian seelumnya telah kita pelajari ahwa suatu titik diseut titik singular dari f () ila f () gagal analitik di tetapi analitik pada suatu titik dari setiap
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
A. BAHAN BAB III BAHAN DAN METODE Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Besi plat esser dengan ketebalan 2 mm, dan 5 mm, sebagai bahan konstruksi pendorong batang,
Lebih terperincic = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2
c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082
Lebih terperinciImplementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy Farah Nurul Ilma,
Lebih terperinciNOMOR 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN PERUSAHAAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN PERUSAHAAN Menimang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. ahwa upaya untuk mewujudkan kesejahtaeraan umum
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan proses pembuatan adalah proses untuk mencapai suatu hasil. Proses pembuatan sand filter rotary machine dikerjakan dalam beberapa tahap, mulai
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI CABANG USAHATANI CABAI MERAH. Oleh : EKO HENDRAWANTO A
ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI CABANG USAHATANI CABAI MERAH Oleh : EKO HENDRAWANTO A405535 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN EKO
Lebih terperinciPERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK
PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK Nama : Hery Hermawanto NPM : 23411367 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Ridwan, ST., MT Latar Belakang Begitu banyak dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Distriusi Distriusi dapat diartikan seagai kegiatan pemasaran untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian arang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Perkuatan struktur umumnya dilakukan apaila angunan terseut mengalami kegagalan desain, peruahan desain, peruahan fungsi angunan, kegagalan pada saat pelaksanaan
Lebih terperinciBAB XII GAYA DAN TEKANAN
BAB XII GAYA DAN TEKANAN 1. Bagaimanakah huungan antara gaya dan tekanan?. Faktor apakah yang mempengaruhi tekanan di dalam zat cair? 3. Apakah yang dimaksud dengan hukum Pascal? 4. Apakah yang dimasudkan
Lebih terperinciUM UNPAD 2007 Matematika Dasar
UM UNPAD 007 Matematika Dasar Kode Soal Doc. Name: UMUNPAD007MATDAS999 Version : 0- halaman 0. Jika A e adalah komplemen dari A, maka daerah yang diarsir pada diagram Venn di awah ini dapat dinyatakan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 071-90 71 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP 1 TAHUN PELAJARAN 01/01 Mata Pelajaran
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NO. 10 TH 2005 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI NO. 10 TH 2005 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER -10/MEN/V/2005 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KONSILIATOR SERTA TATA KERJA KONSILIASI
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
ttp://ejournal-s1.undip.ac.id/index.pp/naval JURNAL TEKNIK ERKAALAN Jurnal Hasil Karya Ilmia Lulusan S1 Teknik erkapalan Universitas Diponegoro ISSN 2338-0322 Analisa Teknis Dan Ekonomis enggunaan Bamu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANASAN EORI. Masalah ersediaan alam Sistem Manufaktur Biasanya suatu perusahaan memagi milik perusahaannya menjadi dua agian.. engaturan persediaan atau inventaris dierikan untuk meningkatkan pengurusan
Lebih terperinciBENGKEL JAYA MANDIRI UTAMA SURABAYA - INDONESIA
BENGKEL JAYA MANDIRI UTAMA SURABAYA - INDONESIA Jl. Kalilom Lor Indah No.25 Kenjeran Surabaya Telp. 0858 5183 2778 / 0878 5461 8031 E-mail : bkljayamandiri01@gmail.com MESIN BATAKO SEMI OTOMATIS SPESIFIKASI
Lebih terperinciMODIFIKASI ALAT PAHAT KAYU MASINAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS USAHA MEBELAIR DI DESA PURWOMARTANI KALASAN YOGYAKARTA
LAPORAN KEGIATAN PROGRAM VUCER MODIFIKASI ALAT PAHAT KAYU MASINAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS USAHA MEBELAIR DI DESA PURWOMARTANI KALASAN YOGYAKARTA Ketua Pelaksana Dr. Sudji Munadi, M.Pd. Dibiayai
Lebih terperinciDiketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), bulan DESEMBER 2014 adalah
LATIHAN CASH FLOW Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), ulan DESEMBER 2014 adalah seagai erikut : Saldo awal kas 54.373,- saldo awal ank 102.414,- penerimaan piutang dari pihak ke 3 seesar
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN 4.1 Konsep Pembuatan Mesin Potong Sesuai dengan definisi dari mesin potong logam, bahwa sebuah mesin dapat menggantikan pekerjaan manual menjadi otomatis, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan dari masalah yang akan diselesaikan, tujuan yang ingin dicapai, pembatasan masalah pada penelitian ini, serta sistematika
Lebih terperinciSelektor Antena Monitoring Frekuensi Radio Menggunakan Mikrokontroller AT 89S51
Selektor Antena Monitoring Frekuensi Radio Menggunakan Mikrokontroller AT S Syaifurrahman Jurusan Teknik lektro, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura e-mail : syaifurrahman@teknik.untan.ac.id Astract
Lebih terperinci