PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R."

Transkripsi

1 PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Taita R. Matana ABSTRACT The purpose of this study was to determine the pereptions of residents of the oarding house to oarding house servies in the Village Geangrejo Poso. The experiment was onduted in the village of Aru Poso Geangrejo Jln.Pulau using primary data and seondary data. Data were olleted through interviews and questionnaires. The population in this study were all residents of the Village oarding Geangrejo totaling 35 people and all were sampled in the study. Data analysis using qualitative desriptive statistial analysis tehniques. The result showed that (42.86% 28.57%) to the pereption of residents oarding house oarding Village Geangrejo Poso exellent oarding house residents also expressed the servies provided at the oarding house is quite satisfatory and exellent. Key words : Pereptions, Servies, Boarding House A. LATAR BELAKANG MASALAH Pemangunan Perumahan sementara atau yang sering kita kenal dengan rumah kost merupakan upaya untuk memenuhi salah satu keutuhan dasar manusia. Sejalan dengan upaya terseut dan seagai agian dari peningkatan kualitas hidup masyarakat, pemangunan perumahan ditujukan pula untuk mewujudkan perumahan permukiman yang seara fungsional dapat mendukung pertumuhan ekonomi. Berdasarkan rekapitulasi data penduduk dari Dinas Kependudukan tahun 2012, Kaupaten Poso memiliki jumlah penduduk sekitar Jiwa. Hal inilah yang memuat Pemerintah Kaupaten Poso sulit untuk mengontrol kemana, agaimana, dan kapan penduduk akan melakukan migrasi. Para migran, dalam memenuhi tempat tinggalnya enderung ermukim pada daerah daerah yang mempunyai tingkat penapaian yang mudah, serta dekat dengan pusat pusat layanan. Demikian halnya dengan masyarakat lokal maupun yang datang dari luar mempunyai keenderungan yang sama yaitu ermukim sekitar pusat pusat layanan, aik pusat layanan pendidikan maupun pusat perkantoran. Hal ini diseakan oleh eerapa faktor seperti keinginan ermukim dekat dengan kampus maupun kantor yang menurut mereka merupakan salah satu usaha untuk efisien dari segi waktu, jarak tempuh dan iaya. Perumahan kost pada Kelurahan Geangrejo merupakan salah satu perumahan yang letaknya strategis untuk dijadikan tempat tinggal agi masyarakat yang elum 35

2 memiliki rumah, selain memiliki 22 kamar dan fasilitas yang lengkap, kenyamanan dan keamanan pun dapat terjaga, serta tingkat harga dapat dijangkau oleh penghuni kost, dapat dilihat pada tael 1. Tael 1. Tarif Kost Sesuai Jumlah Kamar Luas Kamar Jumlah Tarif/ulan 2 x 3 6 Rp , 3 x 3 16 Rp , Sumer : Data diolah Rumah kost Kelurahan Geangrejo merupakan salah satu alternative yang dapat difungsikan oleh eragai pihak seagai tempat tinggal sementara. Selain lokasi yang strategis, harga serta kenyaman dan keamanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seagian dari masyarakat lokal maupun dari luar untuk memilih Rumah Kost di Kelurahan Geangrejo. Selain itu, pemangunan perumahan ditujukan untuk memenuhi salah satu keutuhan dasar manusia serta mewujudkan perumahan permukiman yang seara fungsional dapat mendukung pertumuhan ekonomi. Dengan adanya pemangunan rumah kost, maka kegiatan ekonomi khususnya agi Kaupaten Poso akan erkemang. Hal ini pula yang dapat mendorong masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi di daerah Kaupaten Poso demi terwujudnya masyarakat yang erdayaguna, mandiri dan sejahtera. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian pada latar elakang masalah, maka rumusan masalah seagai erikut : Bagaimana Persepsi Penghuni Kost Terhadap Pelayanan di Rumah Kost Kelurahan Geangrejo Poso? C. TUJUAN PENELITIAN Untuk Mengetahui Persepsi Penghuni Kost Terhadap Pelayanan di Rumah Kost Kelurahan Geangrejo Poso. D. KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Dalam kondisi persaingan isnis yang sangat ketat ini, pemasaran merupakan fungsi yang sangat erperan dalam menapai tujuan suatu perusahaan Keerhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kegiatan pemasarannya, karena itu seorang manajer pemasaran harus dapat melaksanakan tugasnya dangan aik untuk menapai 36

3 tujuan terseut. Tugas manajemen pemasaran adalah memilih dan melaksanakan strategi pemasaran yang tepat sehingga tujuan suatu perusahaan dapat terapai. Manajemen pemasaran merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan yang ditujukan untuk mengatur proses pertukaran. Menurut Djaslin Saladin (2003) Manajemen pemasaran adalah analisis perenanaan, penerapan, dan pengendalian program yang diranang untuk meniptakan, memangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk menapai tujuan tujuan organisasi. Seara definisi, manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perenanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program program yang ertujuan menimulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk menapai tujuan perusahaan (Kotler, 2001). Dari uraian di atas dapat disimpulkan ahwa manajemen pemasaran adalah seagai kegiatan yang direnanakan dan diorganisasikan yang meliputi pendistriusian arang, penetapan harga, dan dilakukan pengawasan terhadap keijakan yang telah diuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat terapai. 2. Pengertian Persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghuung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan sitimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterprestasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diinderakan. Menurut Nugroho (2003), persepsi adalah proses agaimana stimuli stimuli itu diseleksi, diorganisasikan dan diinterprestasikan. Dengan kata lain persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Persepsi merupakan keadaan integrated dari individu, pikiran, perasaan, pengalaman pengalaman individu akan ikut aktif erpengaruh dalam proses persepsi. Menurut Gison (1989), ada dua faktor yang mempengaruhi persepsi individu yaitu : a. Faktor Internal, yaitu faktor faktor yang terdapat di dalam diri individu, yang menakup : 1) Fisiologis. 2) Perhatian. 3) Minat. 4) Keutuhan yang searah. 37

4 5) Pengalaman dan ingatan, 6) Suasana hati.. Faktor eksternal, yaitu merupakan karateristik dari lingkungan dan ojek ojek yang terliat di dalamnya. Seperti ; 1) Ukuran dan penempatan dari ojek atau stimulus. 2) Warna dari ojek ojek. 3) Keunikan dan kekontrasan stimulus. 4) Intensitas dan kekuatan dari stimulus, dan 5) Motion atau gerakan. 3. Pengertian Perilaku Konsumen Setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya, karena kelangsungan hidup suatu perusahaan seagai organisasi yang erusaha memenuhi keutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumen. Melalui pemahaman perilaku konsumen, pihak manajemen perusahaan dapat menyusun startegi dan program yang tepat dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada dan mengungguli para pesaingnya. Pemahaman terhadap perilaku konsumen ukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi ukup sulit dan kompleks, khususnya diseakan oleh anyak faktor yang mempengaruhi dan faktor faktor terseut enderung saling erinteraksi. Perilaku konsumen adalah proses pengamilan keputusan dan aktivitas fisik yang mempengaruhi individu ketika menilai, memperoleh, menggunakan, atau menentukan arang dan jasa. Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan ahwa perilaku konsumen terdiri dari proses pengamilan keputusan pemelian dan aktivitas fisik dimana semua itu meliatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan arang dan jasa. Proses pengamilan keputusan pemelian sangat ervariasi tergantung dari keutuhan dan karakter individu itu sendiri. 4. Pengertian Pelayanan Menurut Kotler (2001), Pelayanan adalah setiap kegiatan atas unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lain yang seara prinsip tidak menyeakan pemindahan kepemilikan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pelayanan adalah usaha untuk melayani orang lain. Menurut J.Supranto (2001), Pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak erwujud dan epat hilang, leih dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta pelanggan leih dapat erpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa terseut. 38

5 Berdasarkan definisi terseut maka disimpulkan ahwa pelayanan merupakan suatu kegiatan yang erupa pemerian layanan atau melayani pihak pihak yang memutuhkan guna memutuhkan keutuhannya. Dimana pelayanan ditujukan untuk menapai kepuasan pelanggan yang ditandai oleh erkurangnya keluhan dari konsumen. Dalam memenuhi keutuhan konsumen melalui pelayanan, hendaknya perusahaan mengetahui tentang karateristik pelayanan yang meliputi : 1) Tak erwujud, adalah merupakan pelayanan yang memiliki sifat yang tidak dapat dilihat wujudnya, tidak dapat dirasakan atau dinikmati seelum konsumen memilikinya. 2) Tidak dapat dipisahkan, pelayanan pada dasarnya dapat dihasilkan dan dirasakan pada waktu yang ersamaan, seandainya ingin diserahkan pada orang lain, maka akan tetap merupakan agian dari pelayanan. 3) Bervariasi, pelayanan dapat menyesuaikan diri dengan kondisi atau keadaan yang sedang terjadi. Pelayanan ersifat fleksiel, dimana pelayanan dapat menyesuaikan kondisi erkaitan dengan siapa penyedia pelayanan, siapa penerima layanan dan dalam kondisi yang agaimana pelayanan terseut dierikan, sehingga pelayanan dapat terdiri atas anyak maam, jenis yang didasarkan atas faktor kondisi. 4) Tidak tahan lama, Pelayanan memiliki sifat yang tidak tahan lama, dalam pengertian ahwa pelayanan hanya erlaku dalam waktu yang teratas. Daya tahan pelayanan yang dierikan tergantung pada situasi atau kondisi dari eragai faktor. 5. Pengertian Harga Pengertian harga menurut Kotler (2001), adalah sejumlah iaya yang dieankan atas suatu produk atau jasa atas jumlah dari nilai yang ditukarkan konsumen atas manfaat manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa terseut. Menurut Basu Swastha dan Irawan (1993), Harga adalah jumlah uang dan kemungkinan ditamah eerapa produk yang diutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kominasi dari produk pelayannya. Berdasarkan pernyataan di atas dapat dijelaskan ahwa harga yang telah diayar oleh pemeli telah termasuk pelayanan yang dierikan oleh penjual. Bahkan penjual juga menginginkan sejumlah keuntungan dari harga terseut. Harga ditetapkan oleh perusahaan pada dasarnya ditujukan untuk memeri nilai atas produk yang telah diiptakan. Harga ditentukan oleh perusahaan melalui eragai pertimangan yang matang atas dasar esarnya iaya produksi dan eragai faktor dengan tujuan agar perusahaan memperoleh laa. Ada empat tujuan penetapan harga menurut Basu Swastha (1993), yaitu: 39

6 1) Menegah atau mengurangi persaingan seiring dengan semakin ketatnya persaingan dunia isnis, maka diperlukan aturan atau atasan atasan dalam ersaing, salah satunya adalah dengan penetapan harga. Melalui keijakan harga para pelaku usaha tidak akan menetapkan harga dengan seenaknya. Dengan demikian harga atas produk arang atau jasa yang memiliki kesamaan akan mempunyai harga yang sama ataupun jika hanyalah memiliki peredaan sedikit, 2) Mempertahankan atau memperaiki market share, dengan adanya penetapan harga, market share dapat terjaga. Mempertahankan market share dapat dilakukan apaila kemampuan dan kapasitas produksi masih ukup longgar, selain itu kondisi keuangan harus enar enar aik dan juga adanya kemampuan yang tinggi dalam idang pemasaran. 3) Menapai target pengemalian investasi, pada dasarnya penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan adalah untuk memperoleh laa dan sekaligus untuk menutup iaya operasional. Harga yang telah ditentukan dimaksudkan untuk menutup investasi seara erangsur angsur, dimana dana yang digunakan untuk mengemalikan investasi hanya isa diamil dari laa perusahaan. Dengan adanya investasi terseut diharapkan perusahaan dapat ertahan dan usaha akan ertamah esar. 4) Menapai laa maksimal, harga yang ditetapkan erdasarkan pertimangan untung atau rugi yang akan diderita oleh perusahaan. Dalam penetapan harga, perusahaan tentunya akan mengutamakan laa dan kemampuan atau daya eli konsumennya. Penetapan harga dengan pertimangan laa yang agus disertai daya eli masyarakat yang esar, maka akan mudahlah agi pengusaha dalam memperoleh keuntungan yang maksimal. Dalam penentuan harga haruslah melalui eragai tahap pertimangan. Hal ini dikarenakan agar harga harus sesuai dengan kondisi atau keadaan atas produk yang ingin dieri harga. Harga merupakan satu satunya unsur dalam pemasaran yang dapat menghasilkan pendapatan, untuk itu sangat diperlukan keseriusan dalam penangan. Harga atas suatu produk atau jasa merupakan faktor penentu yang utama atas suatu permintaan, selain itu harga jual juga isa mempengaruhi terhadap adanya persaingan dalam suatu isnis. Dengan Penetapan harga yang kompetitif dan sesuai dengan keinginan atau kehendak konsumen maka perilaku konsumen akan eruah (terpengaruh untuk melakukan pemelian). Sehingga erdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan ahwa harga sangat erpengaruh atas perilaku konsumen dalam melakukan pemelian pada suatu produk. 40

7 6. Pengertian Fasilitas Fasilitas atau sarana merupakan salah satu faktor pendukung terapainya tujuan perusahaan seagai pelayanan jasa kepada pengguna jasa. Istilah sarana dan prasarana seenarnya sama dengan fasilitas, yang mana dapat diartikan dengan segala sesuatu (aik erupa fisik dan uang) yang dapat memudahkan dan melanarkan pelaksanaan suatu usaha (Arikunto, 1998). Untuk mendukung terapainya tujuan operasional rumah kost seara optimal, diperlukan adanya sarana fasilitas yang ukup memadai antara lain ; 1) Lokasi yang strategis. 2) Rumah yang ersih dan nyaman. 3) Harga terjangkau. 4) Keamanan terjamin. 5) Tersedianya fasilitas fasilitas pendukung. Semua fasilitas ini seenarnya untuk memantu atau memperlanar penyelenggaraan proses kegiatan atau jalannya operasional layanan rumah kost yang dapat memau kegiatan dan aktifitas para personel pemilik usaha, yang diapai seara kerja sama yang aik dengan tujuan terapainya kepuasan pelanggan atau pengguna jasa layanan rumah kost yang ersangkutan. Adapun tolak ukur yang akan digunakan dalam menilai fasilitas atau sarana prasarana rumah kost yang tersedia adalah seagai erikut : 1) Penilaian konsumen mengenai hal yang diterima erupa fasilitas pada waktu memakai jasa yang dierikan pihak perusahaan. 2) Fasilitas pada agian operasional yang diterima oleh konsumen perusahaan. 3) Fasilitas pendukung lainnya yang diterima oleh konsumen perusahaan yang ersangkutan. 7. Pengertian Kepuasan Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah puas, merasa senang, perihal (hal yang ersifat puas, kesenangan, kelegaan dan seagainya). Kepuasan dapat diartikan seagai perasaan puas, rasa senang dan kelegaan seseorang dikarenakan mengkonsumsi suatu produk atau jasa untuk mendapatkan pelayanan suatu jasa. Menurut Supranto (2001), mendefinisikan kepuasan seagai tingkat perasaan seseorang setelah memandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya. Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari peredaan yang dirasakan 41

8 dengan harapan. Apaila kinerja diawah harapan, maka pelanggan akan sangat keewa. Menurut Kotler (2008), Kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah memandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan diandingkan dengan harapannya. Jadi kepuasan atau ketidakpuasan adalah kesimpulan dari interaksi antara harapan dan pengalaman sesudah memakai jasa atau pelayanan yang dierikan. Berdasarkan uraian dari eerapa ahli terseut maka dapat disimpulkan ahwa kepuasan merupakan perasaan senang, puas individu karena antara harapan dan kenyataan dalam memakai dan pelayanan yang dierikan terpenuhi. E. METODE PENELITIAN 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif, yaitu dengan menggamarkan seara sistematis fakta dan karateristik ojek atau sujek yang diteliti seara tepat. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Rumah Kost Jln.Pulau Aru di Kelurahan Geangrejo Poso. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan atas pertimangan ahwa Rumah Kost di Kelurahan Geangrejo merupakan salah satu rumah kost yang memiliki 22 kamar dengan jumlah penghuni seanyak 35 orang mampu dikelola seara professional sehingga erkemang pesat sampai saat ini. 3. Sumer Data Sumer penelitian ini menggunakan dua sumer data yaitu : a) Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumernya atau ojek penelitian melalui wawanara maupun melalui koesioner. ) Data Sekunder adalah data pendukung yang diperoleh pada ojek penelitian erupa data yang telah didokumentasikan dalam entuk laporan. 4. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah seagai erikut : a) Wawanara, yaitu mengumpulkan data dengan ara memerikan pertanyaan seara langsung kepada responden yang dianggap dapat memerikan keterangan atau informasi tentang masalah yang akan diteliti. ) Kuesioner, yaitu memerikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden untuk mendapatkan data atau informasi yang akurat tentang ojek yang diteliti. 5. Analisis Data 42

9 Analisis data dilakukan melalui teknik analisis statistik deskriptif kualitatif yaitu dengan ara menjelaskan dengan apa adanya dalam hasil penelitian. F. HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Hasil Penelitian Kelurahan Geangrejo Poso terletak di pusat kota dan Pusat layanan pendidikan. Hal ini erarti seara ekonomis, Kelurahan Geangrejo merupakan area yang sangat strategis untuk memangun suatu jenis usaha seperti rumah kost, karena selain erdekatan dengan area perkantoran, Kelurahan Geangrejo juga erdekatan dengan pusat layanan pendidikan, yaitu Universitas Sintuwu Maroso dan SMA 3 Poso. Dengan jumlah masyarakat Kota Poso yang ukup esar dan jumlah mahasiswa Universitas Sintuwu Maroso yang mulai ertamah dari tahun ke tahun, memuat masyarakat yang ertempat tinggal di kelurahan geangrejo erpeluang untuk memangun Rumah Kost. Pada umumnya masyarakat di kota poso, elum sepenuhnya memiliki tempat tinggal sendiri serta anyak pula masyarakat kota poso merupakan masyarakat pendatang yang erdomisili di kota poso, sama halnya dengan siswa siswi Sekolah Menengah dan Mahasiswa di Universitas Sintuwu Maroso Poso. Oleh karena itu, maka pada Bulan Maret tahun 2011, di Kelurahan Geangrejo Jln. Pulau Aru diangun rumah kost dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. 2. Karateristik Responden Responden dalam penelitian ini memiliki karateristik yang ereda eda. Karateristik yang dimaksud adalah Umur responden dan Jenis Pekerjaan responden, yaitu seagai erikut : a. Berdasarkan Umur Responden seagai erikut : Tael 2. Data responden erdasarkan Umur Umur Jumlah Responden (Orang ) Persentase (%) 43

10 27 tahun 25 tahun 21 tahun 20 tahun 19 tahun 17 tahun 16 tahun ,86 8, ,7 14,3 20 8,6 Sumer : data diolah Berdasarkan tael 2 dapat dilihat ahwa responden yang teranyak adalah yang memiliki umur 20 tahun seanyak 9 orang atau 25,7%. Kemudian responden yang erumur 21 tahun dan 17 tahun seanyak 7 orang atau 20% selanjutnya responden yang erumur 19 tahun seanyak 5 orang atau 14,3%, responden yang erumur 25 tahun dan 16 tahun seanyak 3 orang atau 8,6% dan responden yang erumur 27 tahun seanyak 1 orang atau 2,86%. Hal ini menunjukkan ahwa penghuni Rumah Kost Kelurahan Geangrejo Poso dari segi umur, yang ukup anyak adalah penghuni kost yang erumur 20 tahun.. Berdasarkan Jenis Pekerjaan Responden seagai erikut : Jenis Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil Swasta Mahasiswa Pelajar Tael 3 Data responden erdasarkan Jenis Pekerjaan. Jumlah Responden Persentase (%) 2,86 28, ,57 Sumer : data diolah Berdasarkan tael 3 dapat dilihat ahwa responden yang teranyak adalah yang memiliki pekerjaan seagai Mahasiswa seanyak 14 orang atau 40%. Kemudian responden yang ekerja diswasta dan pelajar seanyak 10 orang atau 28,57% selanjutnya responden yang ekerja seagai Pegawai Negeri Sipil seanyak 1 orang atau 2,86%. Hal ini menunjukkan ahwa penghuni Rumah Kost Kelurahan Geangrejo yang paling anyak adalah mahasiswa Universitas Sintuwu Maroso Poso. 3. Prosedur Pengolahan Data Langkah langkah yang ditempuh untuk memenuhi keperluan akan dianalisis data dengan teknik statistik deskriptif kualitatif dapat diuraikan seagai erikut: 44

11 a. Jawaan responden yang sama dari setiap pertanyaan pada angket yang telah diedarkan dikumpulkan dalam satu kelompok.. Setelah diketahui erapa jumlah yang sama dari setiap unsur yang menjadi sampel penelitian arulah ditentukan prosentasenya.. Pengujian hasil penelitian di atas dimasukkan ke dalam tael ditentukan menurut kolom yang telah disediakan. d. Setiap pertanyaan pada angket diuat tael tersendiri dan dideskriptifkan. Untuk mendapatkan gamaran yang jelas tentang pengolahan data dan analisis data mengenai persepsi penghuni kost terhadap pelayanan pemilik rumah kost dapat dilihat pada pemahasan erikut : Tael 4 responden tentang pelayanan di Rumah Kost Kelurahan Geangrejo Poso No Jumlah Responden Persentase (%) a d e Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik ,71 14,3 Sumer : data Diolah Berdasarkan tael 4 menunjukkan 85,71% responden menyatakan ahwa pelayanan di rumah kost kelurahan Geangrejo Poso sangat aik dan 14,3% responden menyatakan aik. Ini erarti ahwa semua penghuni rumah kost Kelurahan Geangrejo menilai ahwa pelayanan yang dierikan sangat aik. No A d e Tael 5 responden tentang Rumah Kost Kelurahan Geangrejo Poso Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah Responden 35 Persentase (%) 100 Berdasarkan tael 5 menunjukkan 100% responden menyatakan ahwa rumah kost di Kelurahan Geangrejo aik. 45

12 No a d e Tael 6 responden tentang kepuasan akan pelayanan di rumah kost Kelurahan Geangrejo Poso Sangat Puas Puas Cukup Puas Kurang Puas Tidak Puas Jumlah Responden Persentase (%) 28,57 71,43 Sumer : data diolah Berdasarkan tael 6, menunjukkan 71,43% responden menyatakan sangat puas dengan pelayanan di rumah kost Kelurahan Geangrejo dan 28,57 responden menyatakan puas. Hal ini menunjukkan ahwa pelayanan di rumah kost Kelurahan Geangrejo ukup aik dan memuaskan. No a d e Tael 7 responden tentang kenyamanan dirumah kost Kelurahan Geangrejo Poso Sangat Nyaman Nyaman Cukup Nyaman Kurang Nyaman Tidak Nyaman Jumlah Responden Persentase (%) 42,86 42,86 14,28 Sumer : data diolah Berdasarkan tael 7 menunjukkan 42,86% responden menyatakan sangat nyaman dan 42,86% responden menyatakan nyaman, selanjutnya 14,28% menyatakan ukup nyaman tinggal di rumah kost Kelurahan Geangrejo. Tael 8 Responden tentang pemilik rumah kost di Kelurahan Geangrejo Poso 46

13 No A d e Sangat Ramah Ramah Cukup Ramah Kurang Ramah Tidak Ramah Jumlah Responden Persentase (%) 57,14 42,86 Sumer : data diolah Berdasarkan tael 8 menunjukkan 57,14% responden menyatakan ahwa pemilik rumah kotts Kelurahan Geangrejo selalu ersikap ramah dan 42,86% responden menyatakan ukup ramah. Tael 9 Responden tentang Kesesuaian harga kamar dengan fasilitas rumah kost Kelurahan Geangrejo Poso No A d e Sangat Sesuai Sesuai Cukup Sesuai Kurang Sesuai Tidak Sesuai Jumlah Responden Persentase (%) 14,28 28,57 42,86 14,28 Sumer : data diolah Berdasarkan tael 9 menunjukkan 42,86% responden menyatakan ahwa harga kamar kost ukup sesuai dengan fasilitas yang ada, 28,57% responden menyatakan sesuai, selanjutnya14,28% menyatakan sangat sesuai dan 14,28% responden menyatakan kurang sesuai. Tael 10. Responden tentang tingkat Keamanan di rumah kost Kelurahan Geangrejo Poso 47

14 No A d e Sangat aman Aman Cukup Aman Kurang Aman Tidak Aman Jumlah Responden Persentase (%) 22, ,86 14,28 Sumer : data diolah Berdasarkan tael 10, menunjukkan 42,86% responden menyatakan ahwa tingkat keamanan rumah kost Kelurahan Geangrejo ukup aman, 22,86% responden menyatakan sangat aman, selanjutnya 20% menyatakan aman dan 14,28% responden menyatakan kurang aman. Tael 11. Responden tentang Adanya peraturan atau tata terti yang diterapkan di rumah kost yang harus ditaati oleh penghuni kost. No A Ya Kadang kadang Tidak pernah Jumlah Responden 35 Persentase (%) 100 Sumer : data diolah Berdasarkan tael 11 menunjukkan 100% responden menyatakan ahwa pemilik rumah kost selalu menerapkan peraturan dan tata terti di rumah kost Kelurahan Geangrejo Poso. Tael 12 Responden tentang 48

15 peraturan atau tata terti yang diterapkan di rumah kost jelas dan dapat dimengerti oleh setiap penghuni kost No A Ya, Sangat Jelas Kurang Jelas Tidak Jelas Jumlah Responden 35 Persentase (%) 100 Sumer : data diolah Berdasarkan tael 4.11, menunjukkan 100% responden menyatakan ahwa peraturan atau tata terti yang diterapkan di rumah kost Kelurahan Geangrejo Poso sangat jelas dan dapat dimengerti oleh setiap penghuni kost. Tael 13 Responden tentang Ketanggapan pemilik rumah kost terhadap keluhan dari penghuni kost No A Ya Kadang kadang Tidak pernah Jumlah Responden Persentase (%) 71,43 28,57 Sumer : data diolah Berdasarkan tael 13 menunjukkan 71,43% responden menyatakan ahwa pemilik rumah kost selalu tanggap akan keluhan setiap penghuni kost. Dan 28,57 menyatakan ahwa pemilik rumah kost kadang kadang tanggap akan keluhan setiap keluhan penghuni kost. G. PEMBAHASAN Berdasarkan uraian dari hasil penelitian tentang Persepsi Penghuni Kost Terhadap Pelayanan di Rumah Kost Kelurahan Geangrejo Poso, dapat diuraikan seagai erikut : 1. Persepsi Penghuni Kost Terhadap Rumah Kost Kelurahan Geangrejo Poso. Pandangan setiap individu terhadap suatu ojek dapat ereda eda, aik yang ersifat astrak erupa ide atau gagasan maupun yang ersifat konkrit seperti enda enda nyata. Pandangan terseut sangat erpengaruh terhadap kehidupan setiap individu. 49

16 Persepsi merupakan proses dimana seseorang menafsirkan dan mengorganisasikan pola stimulus di lingkungannya ontohnya faktor internal (dari dalam diri sendiri) dan faktor eksternal (lingkungan). Dari hasil pengolahan data diperoleh ahwa keseluruhan (42,86%) penghuni rumah kost Kelurahan Geangrejo Poso memerikan persepsi tanggapan yang aik terhadap rumah kost Kelurahan Geangrejo Poso. 2. Kualitas Pelayanan di Rumah Kost Kelurahan Geangrejo Poso. Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh ahwa 42,86 28,57% penghuni rumah kost Kelurahan Geangrejo Poso menyatakan pelayanan yang dierikan dirumah kost ukup memuaskan dan sangat aik, dalam hal ini pemilik kost seagai pengatur utama suksesnya suatu usaha yang dijalankannya, telah erhasil dan mampu menjalankan usahanya dengan aik dengan memerikan pelayanan yang aik pula, sehingga penghuni rumah kost merasa nyaman dan aman. Adanya keteratasan dari fasilitas yang masih kurang memadai seringkali mempengaruhi kenyamanan penghuni kost, namun dengan diadakannya inovasi inovasi aru, keteratasan terseut mulai dilengkapi sehingga sampai saat ini rumah kost Kelurahan Geangrejo Jln. Pulau Aru Poso mampu erkemang dan ersaing dengan rumah kost lainnya yang ada di Kota Poso, Khususnya yang ada dikelurahan Geangrejo. H. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil uraian pemahasan penelitian, maka dapat disimpulkan eerapa hal seagai erikut yaitu : Persepsi penghuni kost memerikan tanggapan yang aik terhadap pelayanan di rumah kost Kelurahan Geangrejo Jln. Pulau Aru Poso. Hal ini diseakan karena penghuni kost enar enar merasakan pelayanan (erupa kenyaman dan kemanan) yang dierikan sangat aik dan ukup memuaskan. Selain itu harga yang dierikan sesuai dan mudah dijangkau oleh setiap penghuni rumah kost dikelurahan Geangrejo Jln.Pulau Aru Poso. Rumah kost di Kelurahan Geangrejo Poso ini dinilai aik oleh setiap penghuni kost, aik dari kualitas pelayanan yang dierikan maupun respon yang tanggap dari pemilik rumah kost akan keluhan keluhan dari setiap penghuni kost di rumah kost Kelurahan Geangrejo Poso. 50

17 2. Saran Beerapa saran yang dapat dikemukakan sesuai hasil pemahasan, antara lain : Diharapkan kepada pemilik Rumah Kost di Kelurahan Geangrejo Jln. Pulau Aru Poso agar mampu mempertahankan kualitas pelayanan yang aik dan selalu peka dengan keinginan pelanggan pelanggannya. Dan selalu melakukan peraikan atau inovasi inovasi yang kreatif untuk kemajuan rumah kost Kelurahan Geangrejo Jln.Pulau Aru Poso selanjutnya. Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan, dengan harapan semoga dapat memerikan manfaat terutama agi kemajuan rumah kost Kelurahan Geangrejo Jln.Pulau Aru Poso. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Manajemen penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Basu, Swastha Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Andi Offset. Yogyakarta. Djaslim, Saladin Manajemen Pemasaran. Bandung : Linda Karya Kotler, Philip Dan Amstrong Dasar Dasar Pemasaran. TJ, Jakawasana. CV. Intermedia. Jakarta. Kotler,Philip Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT.Indeks.Kelompok Gramedia Supranto, J Pengukur Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta : Rineka Cipta. 51

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pemahasan serius dari pemerintah dan ahli kependudukan. Bila para ahli

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,

Lebih terperinci

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN Sumer: Art & Gallery 44 Matematika X SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi Standar kompetensi persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat terdiri atas tiga kompetensi dasar.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR. Desi Apriani Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar

ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR. Desi Apriani Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR Desi Apriani Retno Murni Sari STIE Kesuma Negara Blitar Astrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN

BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN 16 BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN Randomisasi merupakan langkah peting dalam penelitian yang tidak dilakukan secara sensus. Dengan randomisasi yang aik maka akan dapat diperoleh sampel yang representatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi C. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi C. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernahkah anda menjadi seorang pasien yang datang ke dokter dan menolak dirawat? Biasanya penolakan muncul jika sang dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan seperti

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA, Menimang: a ahwa seagai pelaksanaan Pasal 19

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 3 B II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Teori Struktur Ekonomi Pemangunan ekonomi di Indonesia merupakan agian penting dari pemangunan nasional dengan tujuan akhir, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Distriusi Distriusi dapat diartikan seagai kegiatan pemasaran untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian arang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya

Lebih terperinci

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUNJANGAN DAERAH BAGI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR.

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUNJANGAN DAERAH BAGI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR. BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN DAERAH BAGI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDIOTORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GENENG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDIOTORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GENENG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDIOTORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GENENG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Inti Anif Fujiati 1, Sri Utami 2 FPMIPA IKIP PGRI MADIUN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. MANAJEMEN Manajemen adalah Kegiatan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penempatan orang (stafing), pengendalian (controlling), pengamilan keputusan (decision) dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Peningkatan pertumuhan jagung melalui pemerian pupuk merupakan usaha untuk memperaiki kondisi pertumuhan jagung dan menamah keseuran tanah. Pemerian pupuk

Lebih terperinci

Perancangan Alat Pembuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis

Perancangan Alat Pembuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 206 ISSN : 2085-428 Perancangan Alat Pemuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis Mujiono,*, Erni Junita Dosen Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional Malang *E-mail :

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP Jurnal Pulikasi Pendidikan http://ojs.unm.ac.id/index.php/pupend Volume VI Nomor 2 Juni 2016 ISSN 2088-2092 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL TIGA SEKTOR. Minggu 6

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL TIGA SEKTOR. Minggu 6 ANALSS PENDAPATAN NASONAL TA SEKTOR Minggu 6 Pendahuluan Pada agian terdahulu, telah diahas mengenai keseimangan pendapatan nasional 2 sektor dimana pelaku kegiatan ekonomi terdiri dari dua pelaku kegiatan

Lebih terperinci

4. Mononom dan Polinom

4. Mononom dan Polinom Darpulic www.darpulic.com 4. Mononom dan Polinom Sudaratno Sudirham Mononom adalah pernataan tunggal ang erentuk k n, dengan k adalah tetapan dan n adalah ilangan ulat termasuk nol. Fungsi polinom merupakan

Lebih terperinci

Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), bulan DESEMBER 2014 adalah

Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), bulan DESEMBER 2014 adalah LATIHAN CASH FLOW Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), ulan DESEMBER 2014 adalah seagai erikut : Saldo awal kas 54.373,- saldo awal ank 102.414,- penerimaan piutang dari pihak ke 3 seesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi biaya produksi bagi kepentingan manajemen perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. informasi biaya produksi bagi kepentingan manajemen perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan akuntansi iaya yang semula ditujukan untuk menyediakan informasi iaya produksi agi kepentingan manajemen pusahaan, dipluas ke arah penyediaan informasi

Lebih terperinci

PENGAMATAN DAN REFEKSI TAHAP INDIKATOR SUB INDIKATOR KET.

PENGAMATAN DAN REFEKSI TAHAP INDIKATOR SUB INDIKATOR KET. PENGAMATAN DAN REFEKSI TAHAP INDIKATOR SUB INDIKATOR KET. 1. Menyampaikan Tujuan a. Menyampaikan tujuan di awal pemelajaran. Meminta mencatat Tujuan sesuai dengan topik Awal Inti 2. Menentukan Materi dan

Lebih terperinci

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv BAB II PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv 2.1. Transformator Daya Transformator adalah suatu alat listrik statis yang erfungsi meruah tegangan guna penyaluran daya listrik dari suatu rangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 77 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian. Pendekatan dan Jenis Penelitian a. Pendekatan Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuntitatif adalah

Lebih terperinci

Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian

Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pemelian Marketing Mix of Dewi Citrawati dan Sulistiono Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor, Indonesia E-Mail: anggaslt@gmail.com

Lebih terperinci

PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF

PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF 49 PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF Pendahuluan Pakan diutuhkan ternak untuk memenuhi keutuhan untuk hidup pokok, produksi

Lebih terperinci

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang ahan jar Statika Mulyati, ST., MT ertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka atang VI. endahuluan Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka

Lebih terperinci

TINJAUAN METODOLOGIS TERHADAP TEKNIK PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA STMIK-IKMI CIREBON ABSTRAK

TINJAUAN METODOLOGIS TERHADAP TEKNIK PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA STMIK-IKMI CIREBON ABSTRAK TINJAUAN METODOLOGIS TERHADAP TEKNIK PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA STMIK-IKMI CIREBON ============================ H. SADRI ============================== ABSTRAK Penyusunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang go pulic di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diamil diatasi pada perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

TRIGONOMETRI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aturan sinus Aturan kosinus Luas segitiga A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

TRIGONOMETRI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aturan sinus Aturan kosinus Luas segitiga A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR a 6 TRIGONOMETRI A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN ELAJAR Kompetensi Dasar 1. Menghayati pola hidup disiplin, kritis, ertanggungjawa, konsisten dan jujur serta menerapkannya dalam kehidupan sehari hari..

Lebih terperinci

Faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan DRM : 1. Aspek sumber daya manusia 2. Aspek pendukung

Faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan DRM : 1. Aspek sumber daya manusia 2. Aspek pendukung BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Tael 3.1 Kerangka Konsep Faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan DRM : 1. Aspek sumer daya manusia 2. Aspek pendukung Assemling Lengkap Tidak Lengkap Klaim

Lebih terperinci

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Sumer: Art and Gallery Standar Kompetensi 6. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat Kompetensi Dasar 6. Mendeskripsikan peredaan konsep relasi dan fungsi

Lebih terperinci

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM :

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : Jurusan Akuntansi NPM : 000517058 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defenisi Operasional Untuk mengarahkan penelitian ini penulis mengamil defenisi operasional dari variael penelitian yaitu : 1. Variael

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN

HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 10, No. 2, Juli 2006 HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN I Made Alit Karyawan Salain 1 dan I.B.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 31 HASIL DAN PEMBAHASAN Silika Hasil Isolasi dari Sekam Padi Analisis kuantitatif dengan metode X-Ray Fluorescence dilakukan untuk mengetahui kandungan silika au sekam dan oksida-oksida lainnya aik logam

Lebih terperinci

UPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM PERKULIAHAN FLUIDA

UPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM PERKULIAHAN FLUIDA 180 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 hal. 180-185 UPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM

Lebih terperinci

PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON

PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON Wiratman Wangsadinata 1, Hamdi 2 1. Pendahuluan Dalam analisis struktur eton, pengaruh peretakan eton terhadap kekakuan unsurunsurnya menurut SNI

Lebih terperinci

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B.

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B. Bayangkan suatu fungsi seagai seuah mesin, misalnya mesin hitung. Ia mengamil suatu ilangan (masukan), maka fungsi memproses ilangan yang masuk dan hasil produksinya diseut keluaran. x Masukan Fungsi f

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 Meningkatnya a Produksi penangkapan - Bidang Perikanan produksi

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang) PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Teroyo Cangkiran Semarang) Arfan Bakhtiar, Diana Puspita Sari, Hendy Tantono Industrial

Lebih terperinci

NOMOR 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN PERUSAHAAN

NOMOR 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN PERUSAHAAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN PERUSAHAAN Menimang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. ahwa upaya untuk mewujudkan kesejahtaeraan umum

Lebih terperinci

APLIKASI PERSAMAAN DEFERENSIAL BIASA MODEL EKSPONENSIAL DAN LOGISTIK PADA PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA SURABAYA

APLIKASI PERSAMAAN DEFERENSIAL BIASA MODEL EKSPONENSIAL DAN LOGISTIK PADA PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA SURABAYA MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 2, No. 1, Juli 2017. Hal 129 141. APLIKASI PERSAMAAN DEFERENSIAL BIASA MODEL EKSPONENSIAL DAN LOGISTIK PADA PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA

Lebih terperinci

STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM

STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM A COMPARATIVE STUDY OF PLATE STRUCTURE ANALYSIS USING STRIP METHOD, PBI 71, AND FEM Guntara M.

Lebih terperinci

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1 PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT- Mata Pelajaran K e l a s Nomor Modul : Matematika : X (Sepuluh) : MAT.X.0 Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media : Drs. Suyanto : Dra.Wardani Rahayu, M.Si. : Drs. Soekiman DAFTAR

Lebih terperinci

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping TES AKHIR NAMA KELAS TANGGAL :... : : 1. Perhatikan angka pada kartu ilangan erikut : 1 2 4 5 a. Angka mana saja yang merupakan ilangan ganjil?.. Angka mana saja yang merupakan ilangan genap?.. Kartu-kartu

Lebih terperinci

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik VII. BALOK KOLOM Komponen struktur seringkali menderita kominasi eerapa macam gaya secara ersama-sama, salah satu contohnya adalah komponen struktur alok-kolom. Pada alok-kolom, dua macam gaya ekerja secara

Lebih terperinci

Biltek Vol. 4, No. 014 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 1

Biltek Vol. 4, No. 014 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 1 ANALISA DAN EVALUASI JABATAN DENGAN METODE ANGKA PADA PD ANEKA INDUSTRI DAN JASA MEDAN Djaka Prasetya 1, Eddy, Rini Halila Nasution 3 1,,3 Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl.

Lebih terperinci

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL. Model Gravitasi

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL. Model Gravitasi MEODE ANALISIS ERENCANAAN 2 Materi 1 : L 311 Oleh : Ken Martina Kasikoen Model Gravitasi Model gravitasi adalah model yang paling sering digunakan dalam studi-studi perencanaan dan transportasi, karenanya

Lebih terperinci

BAB XII GAYA DAN TEKANAN

BAB XII GAYA DAN TEKANAN BAB XII GAYA DAN TEKANAN 1. Bagaimanakah huungan antara gaya dan tekanan?. Faktor apakah yang mempengaruhi tekanan di dalam zat cair? 3. Apakah yang dimaksud dengan hukum Pascal? 4. Apakah yang dimasudkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW Silviana 1, Nova Risdiyanto Ismail 2 1 Universitas Widyagama Malang/ Dosen Teknik Industri, Kota Malang 2 Universitas

Lebih terperinci

BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN

BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN Ba ini akan memahas kapasitas samungan rangka aja ringan terhadap gaya-gaya dalam yang merupakan hasil analisis struktur rangka aja ringan pada pemodelan a seelumnya.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI Ejournal Teknik Elektro dan Komputer vol. 4 no. 6 (2015), ISSN 23018402 35 Studi Kelayakan Penerapan Wimax Di Kota Manado Indra Potu 1), Alicia Sinsuw 2), Stanley Karouw 3) Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Moch Faoezy Magister Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Yogyakarta, Indonesia

Moch Faoezy Magister Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Yogyakarta, Indonesia ANALISIS PENGARUH EFEKTIVITAS IKLAN INTERNET DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP PERSEPSI KUALITAS DAN DAMPAKNYA TERHADAP NIAT MENGGUNAKAN APLIKASI GAME CLASH OF CLANS Moch Faoezy Magister Manajemen, Program

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Waji Pokok Bahasan : Integral 2 Alokasi

Lebih terperinci

PEMODELAN KASUS GIZI BURUK DI KOTA JAYAPURA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI POISSON

PEMODELAN KASUS GIZI BURUK DI KOTA JAYAPURA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI POISSON BIAStatistics (014) Vol. 8, No. 1, hal. 1-8 PEMODELAN KASUS GIZI BURUK DI KOTA JAYAPURA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI POISSON (MALNUTRITION CASE MODELING IN JAYAPURA BY USING POISSON REGRESSION ANALYSIS)

Lebih terperinci

PENENTUAN JOINT ECONOMIC LOT SIZE PADA PEMASOK KURSI LIPAT DAN PEMBELINYA DENGAN PERMINTAAN PROBABILISTIK DAN LEAD TIME VARIABEL

PENENTUAN JOINT ECONOMIC LOT SIZE PADA PEMASOK KURSI LIPAT DAN PEMBELINYA DENGAN PERMINTAAN PROBABILISTIK DAN LEAD TIME VARIABEL PENENTUAN JOINT ECONOMIC LOT SIZE PADA PEMASOK KURSI LIPAT DAN PEMBELINYA DENGAN PERMINTAAN PROBABILISTIK DAN LEAD TIME VARIABEL Santoso 1, Yoanes Elias 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI CABANG USAHATANI CABAI MERAH. Oleh : EKO HENDRAWANTO A

ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI CABANG USAHATANI CABAI MERAH. Oleh : EKO HENDRAWANTO A ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI CABANG USAHATANI CABAI MERAH Oleh : EKO HENDRAWANTO A405535 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN EKO

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 18 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percoaan Penelitian ini dilaksanakan di dalam rumah kaca yang terletak pada ketinggian 1100 m diatas permukaan laut. Tanaman gerera yang digunakan merupakan iit yang

Lebih terperinci

DAKTILITAS KOLOM BERDASARKAN RAGAM KERUNTUHAN KOLOM BETON BERTULANG

DAKTILITAS KOLOM BERDASARKAN RAGAM KERUNTUHAN KOLOM BETON BERTULANG Media Teknik Sipil, Volume XII, Januari 2012 ISSN 1412-0976 DAKTILITAS KOLOM BERDASARKAN RAGAM KERUNTUHAN KOLOM BETON BERTULANG Endah Safitri 1) 1) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Uiversitas Seelas

Lebih terperinci

RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) ABSTRACT

RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) ABSTRACT ISSN: 339-54 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor, Tahun 05, Halaman 77-86 Online di: http://ejournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) Gustriza

Lebih terperinci

BAB III STUDI KASUS. Plaza Senayan, Jakarta

BAB III STUDI KASUS. Plaza Senayan, Jakarta BAB III STUDI KASUS III.1. Plaza Senayan, Jakarta III.1.1. Deskripsi kasus Pengaturan signage dilakukan sendiri oleh pihak manajemen Plaza Senayan (PS), yaitu agian design and conctruction management,

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU INSTRUMEN KINERJA GURU A. IDENTITAS Nama Guru : Bidang Studi : Kelas/Semester : Tanggal : Dokumen/Perangkat : RPP, Bahan Ajar, Media Pemelajaran, Lemar Penilaian Pemelajaran, Daftar Hadir Siswa, Daftar

Lebih terperinci

ENERGY SAVER ALAT PENGHEMAT LISTRIK UNTUK RUMAH TANGGA Tinjauan Terhadap Kemampuan Menghemat

ENERGY SAVER ALAT PENGHEMAT LISTRIK UNTUK RUMAH TANGGA Tinjauan Terhadap Kemampuan Menghemat ENERGY SAVER ALAT PENGHEMAT LISTRIK UNTUK RUMAH TANGGA Tinjauan Terhadap Kemampuan Menghemat Pranyoto Peneliti Bidang Listrik PT PLN (Persero) Litang Astract There have een eing availale in the market

Lebih terperinci

Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy

Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy Farah Nurul Ilma,

Lebih terperinci

Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon

Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol No Juli 7, - p-issn 5-7, e-issn 5-95 Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon Arta Rusidarma Putra dan, Anggar

Lebih terperinci

STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA

STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA Oloni Togu Simanjuntak, Ir. Syamsul Amien, MS Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB VI DEFLEKSI BALOK

BAB VI DEFLEKSI BALOK VI DEFEKSI OK.. Pendahuluan Semua alok akan terdefleksi (atau melentur) dari kedudukannya apaila tereani. Dalam struktur angunan, seperti : alok dan plat lantai tidak oleh melentur terlalu erleihan untuk

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NO. 10 TH 2005 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NO. 10 TH 2005 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NO. 10 TH 2005 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER -10/MEN/V/2005 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KONSILIATOR SERTA TATA KERJA KONSILIASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Perkuatan struktur umumnya dilakukan apaila angunan terseut mengalami kegagalan desain, peruahan desain, peruahan fungsi angunan, kegagalan pada saat pelaksanaan

Lebih terperinci

(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION

(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION Universitas Padjadjaran, 3 Novemer 200 (R.2) PERANDINGAN METODE OOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION I Gede Nyoman Mindra Jaya Jurusan Statistika

Lebih terperinci

ANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN

ANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN NLISIS KONSENTRSI TEGNGN PD GELGR BERLUBNG MENGGUNKN PEMODELN DN EKSPERIMEN khmad aizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com strak Belum diketahuinya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANASAN EORI. Masalah ersediaan alam Sistem Manufaktur Biasanya suatu perusahaan memagi milik perusahaannya menjadi dua agian.. engaturan persediaan atau inventaris dierikan untuk meningkatkan pengurusan

Lebih terperinci

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL Handali, S 1), Gea, O 2) 1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta e-mail

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN RESIDUAL BOOTSTRAP (STUDI KASUS : PEMODELAN FERTILITAS DI PROVINSI LAMPUNG) Abstract

PEMODELAN REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN RESIDUAL BOOTSTRAP (STUDI KASUS : PEMODELAN FERTILITAS DI PROVINSI LAMPUNG) Abstract PEDELAN REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN RESIDUAL OOTSTRAP (STUDI KASUS : PEDELAN FERTILITAS DI PROVINSI LAMPUNG) Ari Rusmasari, Sutikno, Setiawan 3 Mahasiswa Pasca Sarjana, Jurusan Statistika, Institut

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA PADA CV SEMERU JAYA TEHNIK

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA PADA CV SEMERU JAYA TEHNIK 1 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA PADA CV SEMERU JAYA TEHNIK 1 Sylviana Anggraini, 2 Nyimas Artina Jurusan Akuntansi STIE Multi Data Palemang e-mail: 1 yana@mhs.mdp.ac.id, 2 nyimas_artina@mdp.ac.id

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT Standar kompetensi:. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Kompetensi Dasar:. Memahami konsep fungsi.

Lebih terperinci

Menganalisa Pondasi Rumah Rakit dari Bambu ke Pipa PVC di Sekitar Sungai Musi Palembang

Menganalisa Pondasi Rumah Rakit dari Bambu ke Pipa PVC di Sekitar Sungai Musi Palembang Menganalisa Pondasi Rumah Rakit dari Bamu ke Pipa PC di Sekitar Sungai Musi Palemang Zuul Fitriana Umari Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik UTP Email : zuulitrianaumari@gmail.com Palemang merupakan

Lebih terperinci

Konstruksi Rangka Batang

Konstruksi Rangka Batang Konstruksi Rangka atang Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka atang merupakan suatu konstruksi yang terdiri dari sejumlah atang atang

Lebih terperinci

7. FLUIDA FLUIDA STATIK FENOMENA FLUIDA DINAMIK

7. FLUIDA FLUIDA STATIK FENOMENA FLUIDA DINAMIK 7. FLUID Materi Kuliah: - Fluida dan Fenomena - Massa Jenis - Tekanan - Prinsip Pascal - Prinsip rchimedes FLUID Fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering diseut seagai zat alir. Fasa

Lebih terperinci

Inelsi Palengka1), Nurdin Arsyad2) SMA Negeri 2 Makale, 2. Prodi Pendidikan Matematika PPs Universitas Negeri Makassar

Inelsi Palengka1), Nurdin Arsyad2) SMA Negeri 2 Makale, 2. Prodi Pendidikan Matematika PPs Universitas Negeri Makassar COMPARISON OF MATHEMATICS LEARNING RESULT OF STUDENTS TAUGHT BY EMPLOYING SCIENTIFIC APPROACH, PROBLEM POSING, AND OPEN ENDED IN PROBLEM BASED LEARNING MODEL IN CLASS X AT SMAN 2 MAKALE Inelsi Palengka1),

Lebih terperinci

Elli Afrida. Staf pengajar kopertis Wilayah I dpk Unpab

Elli Afrida. Staf pengajar kopertis Wilayah I dpk Unpab 8 EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK A32 DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum. L.) VARIETAS BREBES Elli Afrida Staf pengajar kopertis Wilayah I dpk

Lebih terperinci

Model Cyber-Link Marketing sebagai Strategi Pemasaran Produk Unggulan Daerah Kabupaten Kendal

Model Cyber-Link Marketing sebagai Strategi Pemasaran Produk Unggulan Daerah Kabupaten Kendal Model Cyer-Link Marketing seagai Strategi Pemasaran Produk Unggulan Daerah Kaupaten Kendal Eko Nur Wahyudi dan Mardi Siswo Utomo Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikuank Semarang email : ekowahyudi157@gmail.com;

Lebih terperinci

PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF

PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF Jamiatul Akmal 1, a *, Ofik Taufik Purwadi 2,, Joko Pransytio 3, c 1,3) Jurusan Teknik Mesin, UNILA, Bandar

Lebih terperinci

Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah

Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah I. Materi Ajar: Pertemuan : A. Macam-macam ilangan real. Bilangan Asli (A) Bilangan asli adalah suatu ilangan yang mula-mula dipakai untuk memilang. Bilangan asli dimulai

Lebih terperinci

4. Dokumen Laporan Diklat (Diklat Struktural, Diklat Fungsional, dan Diklat Teknis)

4. Dokumen Laporan Diklat (Diklat Struktural, Diklat Fungsional, dan Diklat Teknis) TERM of REFFERENCE Do. No Revision Date of lssue Pages F-8-3-1 0 1of 9 KERANGKA ACUAN I(ERJA/TERM OF REFERENCE KE[UARAN PENGEMBANGAN SDM SESUAI ANAtISIS KEBUTUHAN KEGIATAN TA 2016 Kementerian/Lemaga Unit

Lebih terperinci

Ilmu Pertanian Vol. 15 No. 1, 2008 : KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza spp) PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN DAN SALINITAS

Ilmu Pertanian Vol. 15 No. 1, 2008 : KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza spp) PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN DAN SALINITAS Ilmu Pertanian Vol. 15 No. 1, 2008 : 49-58 KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza spp) PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN DAN SALINITAS THE PERFORMANCE OF SEVERAL RICE (Oryza spp) VARIETIES ON DROUGHT AND

Lebih terperinci

EVALUASI NILAI TAHANAN PENTANAHAN TOWER SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150kV TRANSMISI MANINJAU SIMPANG EMPAT

EVALUASI NILAI TAHANAN PENTANAHAN TOWER SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150kV TRANSMISI MANINJAU SIMPANG EMPAT EVALUASI NILAI TAHANAN PENTANAHAN TOWE SALUAN UDAA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 5kV TANSMISI MANINJAU SIMPANG EMPAT Arif Putra Utama (), Ir. Arnita, M.T (), Ir. Yani idal, M.T (3) () Mahasiswa Teknik Elektro,

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PELAYANAN FASILITAS PEJALAN KAKI DI KAWASAN PASAR GEDE KOTA SURAKARTA

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PELAYANAN FASILITAS PEJALAN KAKI DI KAWASAN PASAR GEDE KOTA SURAKARTA ANALISIS KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PELAYANAN FASILITAS PEJALAN KAKI DI KAWASAN PASAR GEDE KOTA SURAKARTA Benny Irawan 1) Amirotul MHM 2) Slamet Jauhari Legowo 3) 1) Mahasiswa Fakultas Teknik, Program Studi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PERAIRAN PERAK SURABAYA. Akhmad Farid Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fak. Pertanian Unijoyo

KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PERAIRAN PERAK SURABAYA. Akhmad Farid Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fak. Pertanian Unijoyo KARAKTERISTIK GELOMBANG PECA DI PERAIRAN PERAK SURABAYA Akhmad Farid Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fak. Pertanian Unijoyo Astract The ojectives of this study were to examine the height and period of sea

Lebih terperinci

Perencanaan hidraulik bendung dan pelimpah bendungan tipe gergaji

Perencanaan hidraulik bendung dan pelimpah bendungan tipe gergaji Konstruksi dan Bangunan Perencanaan hidraulik endung dan pelimpah endungan tipe gergaji Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 360/KPTS/M/2004 Tanggal : 1 Oktoer 2004 DEPARTEMEN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. didapatkan gizi yang cukup sempurna karena mengandung zat-zat gizi yang lengkap

TINJAUAN PUSTAKA. didapatkan gizi yang cukup sempurna karena mengandung zat-zat gizi yang lengkap TINJAUAN PUSTAKA Telur Itik Telur merupakan produk peternakan yang memerikan sumangan esar agi tercapainya kecukupan gizi masyarakat (Sudaryani, 2003). Dari seutir telur didapatkan gizi yang cukup sempurna

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. ada aturan bakunya, yang terpenting ransum yang diberikan kandungan

TINJAUAN PUSTAKA. ada aturan bakunya, yang terpenting ransum yang diberikan kandungan TINJAUAN PUSTAKA Keutuhan Nutrisi Itik Petelur Bahan pakan yang dipergunakan dalam menyusun ransum pada itik elum ada aturan akunya, yang terpenting ransum yang dierikan kandungan nutriennya dalam ransum

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK PPID Pembantu : H. ADIN MUKHTARUDIN, SH.,MH. DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BANDUNG

DAFTAR INFORMASI PUBLIK PPID Pembantu : H. ADIN MUKHTARUDIN, SH.,MH. DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BANDUNG DAFTAR INFORMASI PUBLIK PPID Pemantu : H. ADIN MUKHTARUDIN, SH.,MH. DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BANDUNG No Ringkasan Isi Jenis Berkala A. Profil Keuukan SKPD Keuukan Dinas : 1. Keuukan Domisil

Lebih terperinci

LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIGOR BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) ABSTRAK

LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIGOR BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) ABSTRAK Media Litang Sulteng 2 (1) : 56 61, Oktoer 29 ISSN : 1979-5971 LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIGOR BIBIT KAKAO (Theoroma cacao L.) Maemunah 1 dan Enny Adelina 2 ABSTRAK Penelitian ini ertujuan

Lebih terperinci

PENEKANAN POPULASI Oryctes rhinoceros DAN Rhynchophorus ferrugineus DENGAN PERANGKAP DAN FEROMON

PENEKANAN POPULASI Oryctes rhinoceros DAN Rhynchophorus ferrugineus DENGAN PERANGKAP DAN FEROMON PENEKANAN POPULASI Oryctes rhinoceros DAN Rhynchophorus ferrugineus DENGAN PERANGKAP DAN FEROMON Meldy L.A. Hosang dan Salim Balai Penelitian tanaman Palma, Manado ABSTRAK Hama Oryctes rhinoceros dan Rhynchophorus

Lebih terperinci

KAPASITAS LENTUR LANTAI GRID DENGAN MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH. Naskah Publikasi

KAPASITAS LENTUR LANTAI GRID DENGAN MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH. Naskah Publikasi KAPASITAS LENTUR LANTAI GRID DENGAN MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH Naskah Pulikasi untuk memenuhi seagian persyaratan menapai derajat sarjana S- Teknik Sipil diajukan oleh : Fahrudin Setiawan NIM : D 00

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang didapat penulis dengan menyebarkan angket kepada

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang didapat penulis dengan menyebarkan angket kepada 72 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang didapat penulis dengan menyearkan angket kepada pemustaka di Badan Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Palemang. Telah diajukan 20 item pertanyaan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN NaOCl DALAM TAHAPAN PEMUCATAN EKSTRAKSI RUMPUT LAUT COKLAT (Sargassum duplicatum) TERHADAP KARAKTERISTIK NATRIUM ALGINAT

PENGARUH PENGGUNAAN NaOCl DALAM TAHAPAN PEMUCATAN EKSTRAKSI RUMPUT LAUT COKLAT (Sargassum duplicatum) TERHADAP KARAKTERISTIK NATRIUM ALGINAT PENGARUH PENGGUNAAN NaOCl DALAM TAHAPAN PEMUCATAN EKSTRAKSI RUMPUT LAUT COKLAT (Sargassum duplicatum) TERHADAP KARAKTERISTIK NATRIUM ALGINAT Herdito Wisnuaji dan Emma Rochima Fakultas Perikanan dan Ilmu

Lebih terperinci

PREFERENSI HAMA KEPINDING TANAH (Scotinophara coartata F) PADA BEBERAPA VARIETAS TANAMAN PADI SAWAH

PREFERENSI HAMA KEPINDING TANAH (Scotinophara coartata F) PADA BEBERAPA VARIETAS TANAMAN PADI SAWAH 82 PREFERENSI HAMA KEPINDING TANAH (Scotinophara coartata F) PADA BEBERAPA VARIETAS TANAMAN PADI SAWAH PREFERENCES OF RICE BLACK BUG PEST (Scotinophara coartata F) ON SEVERAL VARIETIES PLANTS RICE Jandrio

Lebih terperinci

LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL Nurdeni 1, Witri Lestari 2, dan Seruni 3 1 Program Studi Pendidikan Matematika, FTMIPA, Universitas Indraprasta PGRI [Email:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KERETA API SEBAGAI ANGKUTAN PENUMPANG DI SUMATERA UTARA

PENGEMBANGAN KERETA API SEBAGAI ANGKUTAN PENUMPANG DI SUMATERA UTARA ENGEMBANGAN KERETA AI SEBAGAI ANGKUTAN ENUMANG DI SUMATERA UTARA Novrial *), N. Vinky Rahman **), Yusar ***) *) Staf engajar rogram Studi Arsitektur, Fakultas Teknik USU **) Staf engajar rogram Studi Arsitektur,

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR HIGINE DAN PEMUAS PADA MOTIVASI DAN KINERJA: Uji Terhadap Teori Herzberg. Joko Pramono. Abstract

PENGARUH FAKTOR HIGINE DAN PEMUAS PADA MOTIVASI DAN KINERJA: Uji Terhadap Teori Herzberg. Joko Pramono. Abstract S D M PENGARUH FAKTOR HIGINE DAN PEMUAS PADA MOTIVASI DAN KINERJA: Uji Terhadap Teori Herzerg Joko Pramono Astract Study aout motivation is needed for HRM practices that ale to motivated employees in work,

Lebih terperinci