Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon"

Transkripsi

1 Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol No Juli 7, - p-issn 5-7, e-issn 5-95 Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon Arta Rusidarma Putra dan, Anggar Guritno Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi STIE Bina Bangsa, Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Islam Indonesia artar.putra@gmail.com, anggar.guritno@yahoo.com Astrak -- Banyak akiat yang dapat ditimulkan oleh kondisi lingkungan kerja yang kurang aik. Hal terseut isa diakiatkan oleh kondisi keisingan, pencahayaan maupun temperatur. Perlu ditentukan nilai optimal dari faktor lingkungan kerja terseut guna meningkatkan kinerja operator. Huungan antara kinerja operator dengan faktor lingkungan kerja seperti keisingan, pencahayaan dan temperature dapat diketahui dengan mengemangkan model empirik untuk menggamarkan huungan antara kinerja operator dengan faktor lingkungan kerja terseut. Model terseut kemudian digunakan untuk mengoptimalkan kinerja operator. Penelitian ini menggunakan metode permukaan respon. Rancangan percoaan menggunakan rancangan komposit pusat. Penelitian dilakukan dengan cara eksperimen di Laoratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Variael yang diamil adalah keisingan, pencahayaan dan temperatur. Range untuk keisingan adalah 4 db sampai 75 db, pencahayaan lux sampai 7 lux, dan temperatur antara ºC sampai 5ºC. Percoaan yang dilakukan adalah pencocokan warna resistor selama 5 menit sesuai dengan kominasi variael penelitian yang telah ditentukan dalam metode permukaan respon. Output adalah jumlah keenaran yang terjadi. Dengan menggunakan model optimasi terseut diperoleh kondisi lingkungan kerja yang optimal untuk keisingan seesar 6.5 db, pencahayaan 54.5 lux dan temperatur seesar 5.º. Kata kunci: Metode Permukaan Respon; Keisingan; Pencahayaan; dan Temperatur Astract -- Many consequences caused y the condition of the work environment is not good. This can e caused y noise, lighting and temperature conditions. We need to determine the optimal value of these work environment factors in order to improve operator performance. The correlation etween operator performance with work environment factor such as noise, lighting and temperature are found out y develope empirical model to descrie relation etween operator performance with work environment factor. The model is used to optimize operator performance. This research use surface response method. The experimental design used a central composite design. The research was conducted y experiments in the Laoratory of Analysis of Work Design and Ergonomics of Islamic University of Indonesia Yogyakarta. Variales taken are noise, lighting and temperature. Range for noise is 4 db to 75 db, lighting lux to 7 lux, and temperatures etween ºC to 5ºC. The experiment carried out was the resistor color matching for 5 minutes according to the comination of research variales that have een determined in the surface response method. Output is the numer of truths that occur. Using this optimization model, optimal working environment conditions for noise of 6.5 db, 54.5 lux illumination and temperature of 5.º. Keywords: Surface Response Method; Noise; Lighting; and Temperature PENDAHULUAN Suksesnya suatu sistem produksi dalam industri iasanya dinyatakan dalam entuk esarnya produktivitas atau esarnya rasio output per input yang dihasilkan. Apa, agaimana, dan dimana pekerjaan diselenggarakan seharusnya merujuk pada konsep pemilihan alternatif metode kerja yang efektif-efisien dan pengaturan lingkungan fisik kerja yang layak. Dalam keadaan sehat, manusia mampu eradaptasi dengan situasi dan kondisi lingkungan fisik yang ervariasi dalam hal temperatur, kelemaan, getaran, keisingan, dan lainnya. Akan tetapi lingkungan fisik yang tidak terkendali yang diseakan kurang diperhatikannya prinsip prinsip ergonomi akan menimulkan stres kerja, jika tidak ditanggulangi, akan terus erakumulasi dan secara tia tia isa menyeakan hal yang fatal. Menurut Oesman 4 kondisi fisik lingkungan kerja dapat menimulkan ahaya secara langsung maupun tidak langsung agi Arta, Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik

2 Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol No Juli 7, - p-issn 5-7, e-issn 5-95 kesehatan dan keselamatan kerja. Kualitas lingkungan kerja yang rendah secara fisik dan mental dapat menimulkan tekanan non produktif pada pekerja sehingga anyak muncul kejadian yang mengganggu aktivitas kerja. Penelitian sejenis tentang lingkungan kerja adalah Pengukuran Lingkungan Fisik Kerja dan Workstation di Kantor Pos Pusat Samarinda Cahyadi & Kurniawan,. Pada penelitian terseut diahas tentang penentuan ruang tunggu dan administrasi pelayanan yang sesuai dengan standar tingkat kenyamanan dan kesehatan serta memiliki layout ruangan yang sesuai dengan keutuhan kerja. Sedangkan penelitian seelumnya dengan menggunakan metode Response Surface adalah Optimaliasi Faktor yang Berpengaruh pada Kualitas Lilin di UD X dengan Metode Response Surface Octaviani, Dewi, & Asrini, 7. Penelitian terseut dilakukan pada pemuatan produk lilin untuk mendapatkan desain eksperimen dengan mengkominasikan faktor dan level agar didapatkan kualitas lilin yang optimum. Metode Permukaan Respon response surface methodology adalah suatu kumpulan dari teknik-teknik statistika dan matematika yang erguna untuk menganalisis permasalahan dengan respon seagai pusat perhatian dengan dipengaruhi eerapa variael dan ertujuan mengoptimumkan respon terseut Myers, Montgomery, & Anderson-Cook, 6. Menurut Bachtiyar & Amrillah metode respon permukaan solusi optimum dapat digunakan untuk kondisi minimum, maksimum, kondisi yang paling diinginkan dan kondisi sepanjang atas awah dan atas. Kegunaan Metodologi Permukaan Respon dalam suatu eksperimen adalah untuk mengoptimasi respon variael output yang dipengaruhi oleh eerapa variael terikat variael input Hadi & Wahyudi, 4. Metodologi Permukaan Respon dapat digunakan untuk memprediksi respon yang akan datang dan menentukan nilai dari variael independen yang mampu mengoptimalkan respon yang di harapkan Berdasarkan latar elakang di atas, maka akan diahas erapa kondisi optimal dari lingkungan kerja fisik dengan menerapkan metode response surface sehingga terjadi efisiensi dan efektifitas kerja. Dimana kondisi optimal terseut diperoleh dari pencarian titik stasioner, yaitu titik yang mengoptimalkan respon. Dalam penelitian ini, dimana akan dilakukan eksperimen tentang pencocokan warna resistor, respon yang dihasilkan akan dimaksimalkan sehingga mendapatkan jumlah keenaran yang anyak. METODE PENELITIAN Sujek penelitian adalah orang mahasiswa yang telah dilatih seelumnya. Ada eerapa alat dan fasilitas yang digunakan, seperti ruang iklim seagai tempat eksperimen yang didalamnya terdapat pencahayaan, keisingan, dan temperatur yang isa diatur intensitasnya sesuai keutuhan. Alat lain yang digunakan adalah lux meter untuk mengetahui erapa intensitas cahaya yang dipancarkan oleh lampu, desiel meter untuk mengetahui tingkat keisingan, termometer untuk mengetahui suhu ruangan, jam henti stop watch untuk mengetahui lamanya pekerjaan, resistor dan PCB, serta alat tulis. Range variael keisingan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 4 db sampai 75 db, pencahayaan lux sampai 7 lux, dan temperatur antara Csampai 5 C. Untuk pencahayaan, range terseut diamil untuk kategori kerja yang memutuhkan ketelitian, seagai contoh adalah perakitan sederhana, packing, kerja laoratorium. Sedangkan untuk temperatur, range terseut diamil karena pada C merupakan temperatur yang nyaman untuk ekerja dan 5 C merupakan atas toleransi dari temperatur yang tinggi. Untuk keisingan, peneliti menggunakan range terseut karena pada level keisingan 4 db merupakan level yang sangat aik untuk konsentrasi sedang pada 75 db percakapan menggunakan telepon sulit dilakukan, dan pada percakapan tatap muka harus menaikan volume suara. Perancangan eksperimen yang dilakukan adalah operator melakukan pencocokan warna resistor selama 5 menit sesuai kominasi variael yang ditetapkan, hasilnya erupa jumlah keenaran yang dihasilkan. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan antuan software dan manual. Pengolahan data pada penelitian ini teragi dalam dua tahap perhitungan, yaitu perhitungan untuk uji model regresi dan perhitungan untuk memperoleh nilai maksimal dari variael. Analisis hasil perhitungan dan pengolahan data yang digunakan dalam studi kasus ini dilakukan dengan cara melihat nilai simpangan dari model terseut, apakah terdapat penyimpangan lack of fit atau tidak. Bila tidak terdapat penyimpangan dalam studi kasus ini digunakan taraf α = 5%, maka model terseut dapat diandalkan untuk menerangkan keadaan percoaan hasil percoaan. Selanjutnya dilakukan uji overall. Uji ini dilakukan apakah semua variael independent ersama sama dapat erpengaruh terhadap variael dependent, atau sealiknya. Selanjutnya dilakukan uji parsial guna menguji masing-masing koefisiean regresi Arta, Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik

3 Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol No Juli 7, - p-issn 5-7, e-issn 5-95 dalam model. PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan antuan software dan manual. Pengolahan data pada penelitian ini teragi dalam dua tahap perhitungan, yaitu perhitungan untuk uji model regresi yang meliputi penentuan persamaan ordo kedua, mencari faktor koreksi, jumlah kuadrat total, jumlah kuadrat regresi, jumlah kuadrat galat, jumlah kuadrat galat murni, jumlah kuadrat simpangan dari model, menghitung kuadrat total regresi, galat simpangan dari model, galat murni, menghitung F hitung regresi dan simpangan dari model, mencari R serta perhitungan uji lack of fit, uji overall dan uji parsial. Dan juga perhitungan untuk memperoleh nilai maksimasi dari variael yang meliputi pengkodean, penentuan titik tengah diantara kedua taraf faktor, penentuan huungan variael kode dengan variael asli, penentukan taraf faktor yang ersesuaian dengan nilai α, penentuan titik X, X, X yang mengoptimalkan fungsi respons. Tael. Rerata Hasil Percoaan Tiga Faktor Bersifat Ketelitian Seragam k= Variael Simol Range dan level Asli Code keisingan z x pencahayaan z x temperatur z x Variael Kode Variael Asli Keisingan Pencahayaan Temperatur desiel lux C Arta, Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik

4 Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol No Juli 7, - p-issn 5-7, e-issn Arta, Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik Perhitungan uji model regresi Langkah langkah perhitungan uji model regresi adalah seagai erikut: Penentuan persamaan ordo kedua Catatan : ernilai, merupakan variael dummy untuk menduga parameter Matriks serta dapat ditentukan seagai erikut : Langkah selanjutnya yaitu menentukan, dimana nilai :

5 Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol No Juli 7, - p-issn 5-7, e-issn 5-95 Arta, Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik 5 Jadi didapat seesar : Dengan demikian persamaan respons ordo kedua dapat diduga seagai erikut : = X +.5 X -. X +.7 X -.4 X -.5 X -.5 X x.5x X -.5 X X... persamaan Penentuan faktor koreksi Faktor Koreksi FK = 599. n Penentuan Jumlah Kuadrat Total JKT Jumlah Kuadrat Total JKT = FK dengan derajat eas d total = n = = 9 Penentuan Jumlah Kuadrat Regresi JKR Jumlah Kuadrat Regresi JKR Dengan demikian JKR dengan derajat eas d regresi= k- = - = 9

6 Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol No Juli 7, - p-issn 5-7, e-issn 5-95 Perhitungan Penentuan Jumlah Kuadrat Galat JKG Jumlah Kuadrat Galat JKG = JKT JKR dengan derajat eas d galat = d total d regresi = 9-9 = Perhitungan Jumlah Kuadrat Galat Murni JKGM n 59 6, Jumlah Kuadrat Galat Murni JKGM = 9. dengan derajat eas d galat murni = anyaknya ulangan pada,, dikurangi, = 6 = 5 Penentuan Jumlah Kuadrat Simpangan dari Model JKSDM Jumlah Kuadrat Simpangan dari Model JKSDM = JKG JKGM =.6. = derajat eas d simpangan dari model = d galat d galat murni = 5 = 5 JKR 6. dre gresi 9 JKG.6. dgalat Kuadrat Total KT Regresi = 4. Kuadrat Total KT Galat = 6 JKSDM Kuadrat Total KT SDM =. 95 dsdm 5 JKGM. Kuadrat Total KT GM =. 567 dgm 5 KTregresi 4. KTgalat.6 KTSDM.95. KTGM.5667 JKT 4.. JKR 6. F hitung regresi =. 9 F hitung SDM = 45 Perhitungan R 4 Uji Lack Of Fit penyimpangan dari model Hipotesis : Ho: Tidak ada Lack of Fit; H : Ada Lack of Fit Tingkat signifikasi: =.5 Daerah kritis: Bila df 5 df 5 Fhitung Ftael ; Bila hitung tael.95 Statistik Uji : F hitung Kesimpulan: Karena hitung tael Ftael = 5.5 F F maka Ho ditrima F F yaitu maka Ho diterima yang erarti tidak ada lack of fit tidak ada penyimpangan dari model. Uji Overall Uji Regresi Hipotesis : Ho: Semua variael independent tidak mempengaruhi variael dependent H : Minimal ada satu variael independent yang mempengaruhi variael Tingkat signifikasi: =.5 Daerah kritis: Bila df 9 df F tael =. Fhitung Ftael ; Bila hitung tael F F maka Ho diterima 6 Arta, Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik

7 Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol No Juli 7, - p-issn 5-7, e-issn 5-95 Uji Parsial 4. Statistik Uji : F hitung. 9.6 Kesimpulan: F F hitung tael Karena yaitu.9. variael independent yang mempengaruhi variael. Pengujian regresi prediktor keisingan Hipotesis : Ho: yang erarti minimal ada satu ; H : df n t /. Tingkat signifikasi: =.5 Daerah kritis: Bila t / t hitung t / maka Ho diterima; Bila t / atau t / SE _.46.4 Perhitungan :.. Pengujian regresi prediktor pencahayaan Hipotesis : Ho: ; H : Tingkat signifikasi: =.5 df n t /. Daerah kritis: Bila t / t hitung t / maka Ho diterima; Bila t / atau t / SE _.5.4 Statistik Uji :. 9 Kesimpulan: Ho ditolak. Pengujian regresi prediktor temperatur Hipotesis : Ho: ; H : df t /. Tingkat signifikasi: =.5 n Daerah kritis: Bila t / t hitung t / maka Ho diterima; Bila t / atau t / SE _..4 Statistik Uji : Pengujian regresi prediktor keisingan*keisingan 4 Hipotesis : Ho: Tingkat signifikasi: =.5 Daerah kritis: Bila 4 ; H : 4 df n t /. t / t hitung t / SE _ maka Ho diterima; Bila,7.96 Statistik Uji :. 9 t / atau t / Arta, Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik 7

8 Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol No Juli 7, - p-issn 5-7, e-issn Pengujian regresi prediktor pencahayaan*pencahayaan 5 Hipotesis : Ho: 5 ; H : 5 df t /. Tingkat signifikasi: =.5 n Daerah kritis: Bila t / t hitung t / maka Ho diterima; Bila t / atau t / SE _.4.96 Statistik Uji :. 5 Kesimpulan: Ho ditolak 6. Pengujian regresi prediktor temperatur*temperatur 6 Hipotesis : Ho: 6 ; H : 6 df t /. Tingkat signifikasi: =.5 n Daerah kritis: Bila t / t hitung t / maka Ho diterima; Bila t / atau t / SE _.5.96 Statistik Uji : Pengujian regresi prediktor keisingan*pencahayaan 7 Hipotesis : Ho: 7 ; H : 7 df t /. Tingkat signifikasi: =.5 n Daerah kritis: Bila t / t hitung t / maka Ho diterima; Bila t / atau t / SE _.5.97 Statistik Uji :. 69. Pengujian regresi prediktor keisingan*temperatur Hipotesis : Ho: ; H : df t /. Tingkat signifikasi: =.5 n Daerah kritis: Bila t / t hitung t / maka Ho diterima; Bila t / atau t / SE _.5.97 Statistik Uji : Pengujian regresi prediktor pencahayaan*temperatur 9 Arta, Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik

9 Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol No Juli 7, - p-issn 5-7, e-issn 5-95 Hipotesis : Ho: 9 ; H : df t /. Tingkat signifikasi: =.5 n t / thitung t / Daerah kritis: Bila t maka Ho diterima; Bila hitung t / atau t / SE _.5.97 Statistik Uji :. 69 Perhitungan untuk memperoleh nilai maksimasi dari variael Penentuan taraf faktor pemerian kode untuk masing-masing faktor Faktor keisingan K: 4 desiel kode Faktor pencahayaan P : lux kode dan 75 desiel kode dan 7 lux kode Faktor temperatur T : C kode dan 5 C kode Penentuan taraf faktor yang ersesuaian dengan titik pusat 4 75 Faktor keisingan K dengan titik pusat : Faktor pencahayaan P dengan titik pusat : 45 5 Faktor temperatur T dengan titik pusat : 7. 5 kode Penentuan huungan antara variael kode,, dan variael asli kode kode Keisingan 57.5 Keisingan persamaan 7.5 Pencahayaan 45 Pencahayaan persamaan 5 Temperatur 7.5 Temperatur persamaan Penentuan taraf faktor yang ersesuaian dengan nilai-nilai Untuk. 6, maka K K Untuk. 6, maka Untuk. 6, maka P P Untuk. 6, maka Untuk. 6, maka T , maka T Untuk. 6 Arta, Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik 9

10 Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol No Juli 7, - p-issn 5-7, e-issn 5-95 Penentuan titik,, yang mengoptimalkan fungsi respons a. Syarat perlu Dari persamaan 4. apaila didiferensiasikan untuk memenuhi syarat perlu, maka akan diperoleh hasil erupa sistem persamaan linear seagai erikut : = = = -. Perhitungan persamaan di atas : = = = persamaan a = = = = _.56.5 = persamaan Dari hasil persamaan regresi dengan mengeliminasikan konstanta kemudian dilakukan proses eliminasi yang kedua, misalkan di nol-kan : persamaan a = -.69 persamaan = = =.764 _.77 = -.54 = -. Dari persamaan di atas diperoleh titik stasioner = -. =.7 = Syarat cukup Berikutnya perlu diperiksa apakah titik stasioner itu ersifat maksimum dengan jalan memeriksa syarat cukup. Dari persamaan regresi juga dapat diturunkan matriks Hessian, H, seagai erikut : H Dari matriks H dapat ditentukan nilai-nilai determinan minor utama yaitu : Arta, Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik

11 Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol No Juli 7, - p-issn 5-7, e-issn 5-95 D D D Det H. Berdasarkan persamaan, dan 4, maka dapat kita tentukan nilai-nilai keisingan, pencahayaan dan temperatur erdasarkan nilai-nilai titik stasioner yang diperoleh, dimana : Keisingan = 6.5 Pencahayaa n Temperatur = = 5.79 Jadi, dari perhitungan di atas dapat ditarik kesimpulan untuk pengolahan data ini seperti terlihat dalam tael di awah ini : Tael. Daftar Analisis Ragam Pengujian Ketepatan Model Ordo Kedua Sumer Keragaman DB JK KT F hitung F tael 5% Regresi Galat SDM GM Total 9 4. Tael. Hasil Pengolahan Data Titik Stasioner Persamaan Nilai Maksimal = -. Keisingan =.7 Pencahayaan 5 45 = -.76 Temperatur KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pemahasan yang dilakukan, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan ahwa titik stasioner yang memaksimumkan respons anyaknya keenaran yang terjasi yang didapat dari hasil pengolahan data adalah = -., =.7 dan = -.76, titik stasioner didapat nilai keisingan seesar 6.5 db, sedangkan pencahayaan seesar 54.5 lux dan temperatur seesar 5.79 C dengan respon maksimum yang diduga untuk hasil output adalah seesar. Pada penelitian ini variael yang paling erpengaruh terhadap kerja operator adalah pencahayaan dengan nilai seesar.5. DAFTAR PUSTAKA Bachtiyar, C., & Amrillah, R.. Setting Parameter Mesin Press Dengan Metode Respon Permukaan pada Parik Kelapa Sawit. Jurnal Riset Industri, V, 5 6. Cahyadi, D., & Kurniawan, A.. Pengukuran Lingkungan Fisik Kerja Dan Workstation Di Kantor Pos Pusat Samarinda. Jurnal Eksis, 7, 9 9. Hadi, Y., & Wahyudi, S. 4. Aplikasi Metode Ojective Matrix dan Response Surface Methodology. Jemis,, 6. Myers, R. H., Montgomery, D. C., & Anderson- Cook, C. M. 6. Response Surface Methodology: Process and Product Optimization Using Designed Experiments. John Wiley & Sons. New Jersey. Octaviani, M. A., Dewi, D. R. S., & Asrini, L. J. 7. Optimaliasi Faktor yang Berpengaruh pada Kualitas Lilin di UD X dengan Metode Response Surface. Jurnal Ilmiah Widya Teknik, 6, 9. Oesman, T. I. 4. Evaluasi Kondisi Lingkungan Kerja Pada Bagian Proses Pengecoran Di Industri Kerajinan Cor Alumunium Ed Jogjakarta. INASEA 5, 7 7. Arta, Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik

BAB III PERANCANGAN APLIKASI DAN PERCOBAAN METODA RESPONS PERMUKAAN

BAB III PERANCANGAN APLIKASI DAN PERCOBAAN METODA RESPONS PERMUKAAN 30 BAB III PERANCANGAN APLIKASI DAN PERCOBAAN METODA RESPONS PERMUKAAN 3.1 Perancangan Aplikasi 3.1.1 Gambaran Umum Perancangan Model program aplikasi yang dirancang akan digambarkan dengan menggunakan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 6 Nomor 07 ISSN 4-750 OPTIMASI FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KUALITAS LILIN DI UD.X DENGAN METODE RESPONSE SURFACE Maria Agnes Octaviani, Dian Retno Sari Dewi*, Luh Juni

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pemahasan serius dari pemerintah dan ahli kependudukan. Bila para ahli

Lebih terperinci

OPTIMASI DENGAN METODE DAKIAN TERCURAM

OPTIMASI DENGAN METODE DAKIAN TERCURAM OPTIMASI DENGAN METODE DAKIAN TERCURAM Marwan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Syiah Kuala, Jln. Syekh Abdur Rauf No. 3 Darussalam, Banda Aceh 23111 email:

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW Silviana 1, Nova Risdiyanto Ismail 2 1 Universitas Widyagama Malang/ Dosen Teknik Industri, Kota Malang 2 Universitas

Lebih terperinci

Model Regresi Berganda

Model Regresi Berganda REGREI DAN KORELAI LINEAR BERGANDA Materi:. Konsep Analisis Regresi Berganda. Penduga Koefisien Regresi 3. Model regresi dengan dua variael eas 4. Contoh Kasus 5. Koefisien Determinasi dan koefisien korelasi

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 118-177, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK

Lebih terperinci

Perancangan Alat Pembuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis

Perancangan Alat Pembuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 206 ISSN : 2085-428 Perancangan Alat Pemuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis Mujiono,*, Erni Junita Dosen Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional Malang *E-mail :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang go pulic di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diamil diatasi pada perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 167-178, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK

Lebih terperinci

Matematika dan Statistika

Matematika dan Statistika ISSN 4-6669 Volume, Juni 0 MAJALAH ILMIAH Matematika dan Statistika DITERBITKAN OLEH: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS JEMBER Model Permukaan Respon pada(4 3) MODEL PERMUKAAN RESPON PADA PERCOBAAN

Lebih terperinci

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik VII. BALOK KOLOM Komponen struktur seringkali menderita kominasi eerapa macam gaya secara ersama-sama, salah satu contohnya adalah komponen struktur alok-kolom. Pada alok-kolom, dua macam gaya ekerja secara

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Distriusi Distriusi dapat diartikan seagai kegiatan pemasaran untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian arang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya

Lebih terperinci

PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON

PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON Wiratman Wangsadinata 1, Hamdi 2 1. Pendahuluan Dalam analisis struktur eton, pengaruh peretakan eton terhadap kekakuan unsurunsurnya menurut SNI

Lebih terperinci

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Ba 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Model kinematika diperlukan dalam menganalisis pergerakan suatu root moil. Model kinematik merupakan analisis pergerakan sistem yang direpresentasikan secara matematis

Lebih terperinci

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran)

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran) Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 2 (2016), hal 113 118. OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran) Eka Dian Rahmawati,

Lebih terperinci

Metode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method) Materi Bahasan

Metode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method) Materi Bahasan /7/ Metode Simpleks Diperaiki (Revised Simple Method) Kuliah TI Penelitian Operasional I Materi ahasan Dasar-dasar aljaar dari metode simpleks Metode simpleks yang diperaiki TI Penelitian Operasional I

Lebih terperinci

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R.

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R. PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Taita R. Matana ABSTRACT The purpose of this study was to determine the pereptions

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PERMUKAAN RESPONS DALAM MASALAH OPTIMALISASI

PENERAPAN METODE PERMUKAAN RESPONS DALAM MASALAH OPTIMALISASI E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.2, Mei 2013, 32-36 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE PERMUKAAN RESPONS DALAM MASALAH OPTIMALISASI ADE KUSUMA DEWI 1, I WAYAN SUMARJAYA 2, I GUSTI AYU MADE SRINADI 3 1,2,3

Lebih terperinci

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN Sumer: Art & Gallery 44 Matematika X SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi Standar kompetensi persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat terdiri atas tiga kompetensi dasar.

Lebih terperinci

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM :

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : Jurusan Akuntansi NPM : 000517058 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defenisi Operasional Untuk mengarahkan penelitian ini penulis mengamil defenisi operasional dari variael penelitian yaitu : 1. Variael

Lebih terperinci

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1 PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT- Mata Pelajaran K e l a s Nomor Modul : Matematika : X (Sepuluh) : MAT.X.0 Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media : Drs. Suyanto : Dra.Wardani Rahayu, M.Si. : Drs. Soekiman DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv BAB II PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv 2.1. Transformator Daya Transformator adalah suatu alat listrik statis yang erfungsi meruah tegangan guna penyaluran daya listrik dari suatu rangkaian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian LAMPIRAN 40 Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A B C D = Perlakuan konsentrasi larutan teh 0 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 4 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 6 gr/l

Lebih terperinci

OLEH : WIJAYA. FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009

OLEH : WIJAYA.   FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibrida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 I. ANALISIS REGRESI 1. 2. Regresi Linear : Regresi Linear Sederhana

Lebih terperinci

RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) ABSTRACT

RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) ABSTRACT ISSN: 339-54 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor, Tahun 05, Halaman 77-86 Online di: http://ejournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) Gustriza

Lebih terperinci

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B.

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B. Bayangkan suatu fungsi seagai seuah mesin, misalnya mesin hitung. Ia mengamil suatu ilangan (masukan), maka fungsi memproses ilangan yang masuk dan hasil produksinya diseut keluaran. x Masukan Fungsi f

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT

Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT STUDI PENGARUH BENTANGAN(SPAN) PADA SINGLE GIRDER OVERHEAD CRANE DENGAN KAPASITAS 5 TON TYPE EKKE DAN ELKE DAN KAPASITAS 10 TON TYPE EKKE TERHADAP BERAT KONSTRUKSI GIRDERNYA Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari

Lebih terperinci

(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION

(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION Universitas Padjadjaran, 3 Novemer 200 (R.2) PERANDINGAN METODE OOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION I Gede Nyoman Mindra Jaya Jurusan Statistika

Lebih terperinci

(D.2) OPTIMASI KOMPOSISI PERLAKUAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESPONSE SURFACE. H. Sudartianto 3. Sri Winarni

(D.2) OPTIMASI KOMPOSISI PERLAKUAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESPONSE SURFACE. H. Sudartianto 3. Sri Winarni Universitas Padjadjaran, November 00 (D.) OPTIMASI KOMPOSISI PERLAKUAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESPONSE SURFACE Andry Ritonga H. Sudartianto Sri Winarni Mahasiswa Program Strata Jurusan Statistika FMIPA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN

HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 10, No. 2, Juli 2006 HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN I Made Alit Karyawan Salain 1 dan I.B.

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN FISIK TERHADAP WAKTU PERAKITAN STICK PLAYSTATION

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN FISIK TERHADAP WAKTU PERAKITAN STICK PLAYSTATION PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN FISIK TERHADAP WAKTU PERAKITAN STICK PLAYSTATION Resa Taruna Suhada dan Ricky Reza Adhavi Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri - Universitas Mercu Buana

Lebih terperinci

PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF

PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF Jamiatul Akmal 1, a *, Ofik Taufik Purwadi 2,, Joko Pransytio 3, c 1,3) Jurusan Teknik Mesin, UNILA, Bandar

Lebih terperinci

SKRIPSI OPTIMASI FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KUALITAS LILIN DI UD.X DENGAN METODE RESPONSE SURFACE

SKRIPSI OPTIMASI FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KUALITAS LILIN DI UD.X DENGAN METODE RESPONSE SURFACE SKRIPSI OPTIMASI FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KUALITAS LILIN DI UD.X DENGAN METODE RESPONSE SURFACE Disusun Oleh : Maria Agnes Octaviani Tanuwardaja 5303012028 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Sumer: Art and Gallery Standar Kompetensi 6. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat Kompetensi Dasar 6. Mendeskripsikan peredaan konsep relasi dan fungsi

Lebih terperinci

KINERJA ECONOMIZER PADA BOILER

KINERJA ECONOMIZER PADA BOILER Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Juni 009, pp. 7-8 ISSN 4-485 KINERJA ECONOMIZER PADA BOILER Muhammad Sjahid Akar, Fredi Suryadi, Dedy Dwi Prastyo, ) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan

Lebih terperinci

STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA

STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA Oloni Togu Simanjuntak, Ir. Syamsul Amien, MS Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA, Menimang: a ahwa seagai pelaksanaan Pasal 19

Lebih terperinci

Tabel Rancangan Acak Percobaan. Keterangan : A = Kotak kontrol berisi Etanol 70% B = Kotak berisi minyak rimpang jeringau 6%

Tabel Rancangan Acak Percobaan. Keterangan : A = Kotak kontrol berisi Etanol 70% B = Kotak berisi minyak rimpang jeringau 6% Lampiran Tael Rancangan Acak Percoaan ULANGAN PERLAKUAN I A D F B E II B E D F A III F B A E D Keterangan : A Kotak kontrol erisi Etanol 70 B Kotak erisi minyak rimpang jeringau 6 Kotak erisi minyak rimpang

Lebih terperinci

Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu

Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Metode Pengukuran Kualitas Air Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu o C Termometer/Pemuaian SNI 06-6989.23-2005 Kimia: Amonia mg/l Ammonia test kit SNI 06-6989.30-2005

Lebih terperinci

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc. PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc. PENGUJIAN HIPOTESIS Langkah-langkah pengujian hipotesis: 1) Merumuskan hipotesis 2) Memilih taraf nyata α 3) Menentukan

Lebih terperinci

PEMODELAN KASUS GIZI BURUK DI KOTA JAYAPURA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI POISSON

PEMODELAN KASUS GIZI BURUK DI KOTA JAYAPURA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI POISSON BIAStatistics (014) Vol. 8, No. 1, hal. 1-8 PEMODELAN KASUS GIZI BURUK DI KOTA JAYAPURA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI POISSON (MALNUTRITION CASE MODELING IN JAYAPURA BY USING POISSON REGRESSION ANALYSIS)

Lebih terperinci

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc. Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc. Rancangan Acak Lengkap (RAL) RAL merupakan rancangan paling sederhana di antara rancangan-rancangan percobaan baku.

Lebih terperinci

STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM

STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM A COMPARATIVE STUDY OF PLATE STRUCTURE ANALYSIS USING STRIP METHOD, PBI 71, AND FEM Guntara M.

Lebih terperinci

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang ahan jar Statika Mulyati, ST., MT ertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka atang VI. endahuluan Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Peningkatan pertumuhan jagung melalui pemerian pupuk merupakan usaha untuk memperaiki kondisi pertumuhan jagung dan menamah keseuran tanah. Pemerian pupuk

Lebih terperinci

PENENTUAN BESARNYA PENGARUH FAKTOR GENETIK TERHADAP SIFAT FENOTIP DENGAN METODE PASANGAN KEMBAR

PENENTUAN BESARNYA PENGARUH FAKTOR GENETIK TERHADAP SIFAT FENOTIP DENGAN METODE PASANGAN KEMBAR PNNTUN BSRNY PNGRUH FKTOR GNTIK TRHDP SIFT FNOTIP DNGN MTOD PSNGN KMBR. Setiawan Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Indonesia stract. Twins

Lebih terperinci

APLIKASI METODE RESPON PERMUKAAN DAN GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI SIFAT FISIK DAN MEKANIK TABLET OBAT

APLIKASI METODE RESPON PERMUKAAN DAN GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI SIFAT FISIK DAN MEKANIK TABLET OBAT APLIKASI METODE RESPON PERMUKAAN DAN GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI SIFAT FISIK DAN MEKANIK TABLET OBAT Ivan Aris Nugroho 1) dan Abdullah Shahab 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANASAN EORI. Masalah ersediaan alam Sistem Manufaktur Biasanya suatu perusahaan memagi milik perusahaannya menjadi dua agian.. engaturan persediaan atau inventaris dierikan untuk meningkatkan pengurusan

Lebih terperinci

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007 Volume Nomor 2 Desemer 27 Barekeng Desemer 27 hal3-35 Vol No 2 TITIK-ANTARA DI DALAM RUANG METRIK DAN RUANG INTERVAL METRIK (Between-Points In Metric Space And Metric Interval Space MOZART W TALAKUA Jurusan

Lebih terperinci

BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN

BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN Ba ini akan memahas kapasitas samungan rangka aja ringan terhadap gaya-gaya dalam yang merupakan hasil analisis struktur rangka aja ringan pada pemodelan a seelumnya.

Lebih terperinci

b. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0

b. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0 B.3 Fungsi Kuadrat a. Tujuan Setelah mempelajari uraian kompetensi dasar ini, anda dapat: Menentukan titik potong grafik fungsi dengan sumu koordinat, sumu simetri dan nilai ekstrim suatu fungsi Menggamar

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Perlakuan N0 Nt SR% A (0,1 ml/l) 10 2 20 B (0,3 ml/l) C (0,5 ml/l) D (0,7 ml/l) E (0,9 ml/l) F (1,1 ml/l) G (1,3 ml/l)

Lebih terperinci

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL Handali, S 1), Gea, O 2) 1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta e-mail

Lebih terperinci

LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL Nurdeni 1, Witri Lestari 2, dan Seruni 3 1 Program Studi Pendidikan Matematika, FTMIPA, Universitas Indraprasta PGRI [Email:

Lebih terperinci

Biltek Vol. 4, No. 014 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 1

Biltek Vol. 4, No. 014 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 1 ANALISA DAN EVALUASI JABATAN DENGAN METODE ANGKA PADA PD ANEKA INDUSTRI DAN JASA MEDAN Djaka Prasetya 1, Eddy, Rini Halila Nasution 3 1,,3 Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl.

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang) PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Teroyo Cangkiran Semarang) Arfan Bakhtiar, Diana Puspita Sari, Hendy Tantono Industrial

Lebih terperinci

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT AMPAS EMPULUR SAGU TERHADAP KEKUATAN BENDING DAN IMPAK PADA KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT AMPAS EMPULUR SAGU TERHADAP KEKUATAN BENDING DAN IMPAK PADA KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT AMPAS EMPULUR SAGU TERHADAP KEKUATAN BENDING DAN IMPAK PADA KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER Arthur Yanny Leiwakaessy 1) FakultasTeknik Universitas Pattimura Amon Email : arthur.leiwakaessy@gmail.com

Lebih terperinci

DESAIN EKSPERIMEN & SIMULASI 5

DESAIN EKSPERIMEN & SIMULASI 5 DESAIN EKSPERIMEN & SIMULASI 5 (DS.1) OPTIMISASI RESPON EKSPERIMEN MENGGUNAKAN DESAIN BOX-BEHNKEN Budhi Handoko Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA Unpad Email: budhihandoko@unpad.ac.id Abstrak Salah

Lebih terperinci

4. Mononom dan Polinom

4. Mononom dan Polinom Darpulic www.darpulic.com 4. Mononom dan Polinom Sudaratno Sudirham Mononom adalah pernataan tunggal ang erentuk k n, dengan k adalah tetapan dan n adalah ilangan ulat termasuk nol. Fungsi polinom merupakan

Lebih terperinci

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping TES AKHIR NAMA KELAS TANGGAL :... : : 1. Perhatikan angka pada kartu ilangan erikut : 1 2 4 5 a. Angka mana saja yang merupakan ilangan ganjil?.. Angka mana saja yang merupakan ilangan genap?.. Kartu-kartu

Lebih terperinci

Jurnal Gradien Vol. 10 No. 1 Januari 2014 : 957-962 Analisis Model Regresi Linear Berganda dengan Metode Response Surface * Henoh Bayu Murti, Dian Kurniasari, Widiarti Jurusan Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Message Authentication Code (MAC) Pembangkit Bilangan Acak Semu

Message Authentication Code (MAC) Pembangkit Bilangan Acak Semu Bahan Kuliah ke-21 IF5054 Kriptografi Message Authentication Code (MAC) Pemangkit Bilangan Acak Semu Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2004

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT Standar kompetensi:. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Kompetensi Dasar:. Memahami konsep fungsi.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. MANAJEMEN Manajemen adalah Kegiatan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penempatan orang (stafing), pengendalian (controlling), pengamilan keputusan (decision) dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 071-5904 5751 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP 1 TAHUN PELAJARAN 01/01 Mata Pelajaran

Lebih terperinci

Model Persamaan Faktor Koreksi pada Proses Sedimentasi dalam Keadaan Free Settling

Model Persamaan Faktor Koreksi pada Proses Sedimentasi dalam Keadaan Free Settling Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan ISSN: 085-17 Volume 6, Nomor, Juni 014 Hal. 98-106 Model Persamaan Faktor Koreksi pada Proses Sedimentasi dalam Keadaan Free Settling Roessiana D L; Setiyadi dan Sandy

Lebih terperinci

COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear

COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear PERSAMAAN LINIEAR Secara umum kita mendefinisikan persamaan liniear dalam n variale x 1 x x n seagai erikut : dengan a1 a... an adalah konstanta real. a1x 1 ax ax...

Lebih terperinci

BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN

BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN 16 BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN Randomisasi merupakan langkah peting dalam penelitian yang tidak dilakukan secara sensus. Dengan randomisasi yang aik maka akan dapat diperoleh sampel yang representatif

Lebih terperinci

PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK

PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK Arantika Desmawati, Respatiwulan, dan Dewi Retno Sari S Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Seelas Maret Astrak.

Lebih terperinci

HUBUNGAN B VALUE DENGAN FREKUENSI KEJADIAN DAN MAGNITUDO GEMPA BUMI MENGGUNAKAN METODE GUTENBERG-RICHTER DI SULAWESI TENGAH PERIODE

HUBUNGAN B VALUE DENGAN FREKUENSI KEJADIAN DAN MAGNITUDO GEMPA BUMI MENGGUNAKAN METODE GUTENBERG-RICHTER DI SULAWESI TENGAH PERIODE Jurnal Fisika. Volume 03 omor 02 Tahun 2014, hal 84-88 HUBUGA B VALUE DEGA FREKUESI KEJADIA DA MAGITUDO GEMPA BUMI MEGGUAKA METODE GUTEBERG-RICHTER DI SULAWESI TEGAH PERIODE 2008-2014 or Hidaya Rachmawati,

Lebih terperinci

DETERMINAN, INVERS, PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR

DETERMINAN, INVERS, PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DETERMINAN, INVERS, PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DETERMINAN Definisi Setiap matriks kuadrat/persegi mempunyai suatu nilai khusus yang diseut determinan. determinan adalah jumlah hasil kali elementer

Lebih terperinci

Analisis Model Regresi Linear Berganda dengan Metode Response Surface

Analisis Model Regresi Linear Berganda dengan Metode Response Surface Jurnal Gradien Vol. 10 No. 1 Januari 2014 : 957-962 Analisis Model Regresi Linear Berganda dengan Metode Response Surface * Henoh Bayu Murti, Dian Kurniasari, Widiarti Jurusan Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Penentuan Parameter Setting Mesin Pada Proses Corrugating

Penentuan Parameter Setting Mesin Pada Proses Corrugating MediaTeknika Jurnal Teknologi Vol.11, No.1, Juni 2016 22 Sylvia Ongkowijoyo 1, Ig. Jaka Mulyana 2, Julius Mulyono 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya,

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI

PROSIDING ISSN: M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI Titi Purwandari 1, Yuyun Hidayat 2 1,2) Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran email

Lebih terperinci

TRIGONOMETRI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aturan sinus Aturan kosinus Luas segitiga A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

TRIGONOMETRI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aturan sinus Aturan kosinus Luas segitiga A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR a 6 TRIGONOMETRI A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN ELAJAR Kompetensi Dasar 1. Menghayati pola hidup disiplin, kritis, ertanggungjawa, konsisten dan jujur serta menerapkannya dalam kehidupan sehari hari..

Lebih terperinci

Performa (2007) Vol. 6, No.1: 73-81

Performa (2007) Vol. 6, No.1: 73-81 Performa (2007) Vol. 6, No.1: 73-81 Kajian Pengaruh Kebisingan, Temperatur, Dan Pencahayaan Terhadap Performansi Kerja Operator Produksi Dengan Pendekatan Desain Eksperimen (Studi Kasus PT. Reksa Prima

Lebih terperinci

ANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN

ANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN NLISIS KONSENTRSI TEGNGN PD GELGR BERLUBNG MENGGUNKN PEMODELN DN EKSPERIMEN khmad aizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com strak Belum diketahuinya

Lebih terperinci

APLIKASI PERSAMAAN DEFERENSIAL BIASA MODEL EKSPONENSIAL DAN LOGISTIK PADA PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA SURABAYA

APLIKASI PERSAMAAN DEFERENSIAL BIASA MODEL EKSPONENSIAL DAN LOGISTIK PADA PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA SURABAYA MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 2, No. 1, Juli 2017. Hal 129 141. APLIKASI PERSAMAAN DEFERENSIAL BIASA MODEL EKSPONENSIAL DAN LOGISTIK PADA PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA

Lebih terperinci

Materi Bahasan. Analisis Sensitivitas (Sensitivity Analysis) Analisis Sensitivitas. 1 Pengertian Analisis Sensitivitas

Materi Bahasan. Analisis Sensitivitas (Sensitivity Analysis) Analisis Sensitivitas. 1 Pengertian Analisis Sensitivitas Materi ahasan nalisis Sensitivitas (Sensitivity nalysis) Pengertian analisis sensitivitas nalisis sensitivitas dengan metode grafis nalisis sensitivitas dengan metode simpleks Kuliah 7 TI Penelitian Operasional

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PELAYANAN FASILITAS PEJALAN KAKI DI KAWASAN PASAR GEDE KOTA SURAKARTA

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PELAYANAN FASILITAS PEJALAN KAKI DI KAWASAN PASAR GEDE KOTA SURAKARTA ANALISIS KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PELAYANAN FASILITAS PEJALAN KAKI DI KAWASAN PASAR GEDE KOTA SURAKARTA Benny Irawan 1) Amirotul MHM 2) Slamet Jauhari Legowo 3) 1) Mahasiswa Fakultas Teknik, Program Studi

Lebih terperinci

Faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan DRM : 1. Aspek sumber daya manusia 2. Aspek pendukung

Faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan DRM : 1. Aspek sumber daya manusia 2. Aspek pendukung BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Tael 3.1 Kerangka Konsep Faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan DRM : 1. Aspek sumer daya manusia 2. Aspek pendukung Assemling Lengkap Tidak Lengkap Klaim

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Baut Pertemuan - 13

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Baut Pertemuan - 13 Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 SKS : 3 SKS Samungan Baut Pertemuan - 13 TIU : Mahasiswa dapat merencanakan kekuatan elemen struktur aja eserta alat samungnya TIK : Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE Studi Kasus pada Perusahaan Injection Moulding

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE Studi Kasus pada Perusahaan Injection Moulding JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 4, NO., JUNI 2002: 36-44 OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE Studi Kasus pada Perusahaan Injection Moulding Jani Rahardjo Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR. Desi Apriani Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar

ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR. Desi Apriani Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR Desi Apriani Retno Murni Sari STIE Kesuma Negara Blitar Astrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya

Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya Vol. 5, No.1, 52-57, Juli 2008 Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya Amir Kamal Amir Astrak Sifat-sifat gelanggang evaluasi eserta pemuktiannya sudah ada dieerapa literatur seperti misalnya pada McConnel

Lebih terperinci

Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy

Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy Farah Nurul Ilma,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 071-90 71 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP 1 TAHUN PELAJARAN 01/01 Mata Pelajaran

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 31 HASIL DAN PEMBAHASAN Silika Hasil Isolasi dari Sekam Padi Analisis kuantitatif dengan metode X-Ray Fluorescence dilakukan untuk mengetahui kandungan silika au sekam dan oksida-oksida lainnya aik logam

Lebih terperinci

OPTIMASI KUALITAS WARNA MINYAK GORENG DENGAN METODE RESPONSE SURFACE

OPTIMASI KUALITAS WARNA MINYAK GORENG DENGAN METODE RESPONSE SURFACE JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL., NO., DESEEMBER 999: 8-29 OPTIMASI KUALITAS WARNA MINYAK GORENG DENGAN METODE RESPONSE SURFACE Didik Wahjudi Dosen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen

Lebih terperinci

SIMULASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG DAN EFISIENSINYA

SIMULASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG DAN EFISIENSINYA Agusrawati //Paradigma, Vol. 16 No.1, April 2012, hlm. 31-38 SIMULASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG DAN EFISIENSINYA Agusrawati 1) 1) Jurusan Matematika FMIPA Unhalu, Kendari, Sulawesi Tenggara

Lebih terperinci

UPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM PERKULIAHAN FLUIDA

UPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM PERKULIAHAN FLUIDA 180 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 hal. 180-185 UPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Stat/Reg/Sam 04

ANALISIS REGRESI. Stat/Reg/Sam 04 ANALISIS REGRESI TUJUAN Penjualan = 5,3 + 0,65 Iklan Berapa penjualan ulan depan ketika elanja iklan saya 00 jt? TUJUAN ANALISIS REGRESI Analisis regresi digunakan untuk memprediksi. Variael () hasil pengukuran

Lebih terperinci

EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS SIRIP LONGITUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPAT KEADAAN TAK TUNAK KASUS 2D

EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS SIRIP LONGITUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPAT KEADAAN TAK TUNAK KASUS 2D EFISIENSI DAN EFEKIVIAS SIRIP LONGIUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPA KEADAAN AK UNAK KASUS 2D PK Purwadi Jurusan eknik Mesin, FS, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Email: pur@mailcity.com ABSRAK Penelitian

Lebih terperinci

Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc. Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc. Latar belakang Rancangan Acak kelompok adalah suatu rancangan acak yang dilakukan dengan mengelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERMUKAAN RESPON. Pengkajian pada suatu proses atau sistem sering kali terfokus pada

BAB III METODE PERMUKAAN RESPON. Pengkajian pada suatu proses atau sistem sering kali terfokus pada BAB III METODE PERMUKAAN RESPON 3.1 Pendahuluan Pengkajian pada suatu proses atau sistem sering kali terfokus pada hubungan antara respon dan variabel masukannya (input). Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan

Lebih terperinci

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 ANALISIS KORELASI OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 ANALISIS KORELASI II. ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Korelasi Pearson Koefisien Korelasi Moment Product Korelasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem

Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem LAMPIRAN 46 Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem Waktu Gambar Keterangan 6 April 2013 Cleavage 19.00 6 April 2013 21.00 Morula 6 April 2013 22.00 Blastula 6 April 2013 23.00 Grastula 47

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang didapat penulis dengan menyebarkan angket kepada

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang didapat penulis dengan menyebarkan angket kepada 72 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang didapat penulis dengan menyearkan angket kepada pemustaka di Badan Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Palemang. Telah diajukan 20 item pertanyaan

Lebih terperinci