BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

Pengembangan Media Permainan Kartu Gambar Dengan Teknik Think Pair Share Pada Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Di Palopo

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN METODE MATEMATIKA SISWA KELAS X DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM GELOMBANG DAN BUNYI BERBANTUAN KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

Pengembangan Bahan Ajar Matematika untuk Siswa SMP Berdasarkan Teori Belajar Ausubel

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ELEKTRONIK MULTIMEDIA DENGAN MACROMEDIA FLASH 8.0 UNTUK MAHASISWA S1 PGSD UKSW

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN Kemajuan teknologi saat ini begitu pesat dan berdampak pada kehidupan manusia. Salah satu dampak juga terjadi di dunia pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan model pengembangan ADDIE (Analyss, Desgn, Development, Implementaton, Evaluaton). C. Desan Peneltan Pengembangan meda pembelajaran berbass multmeda nteraktf dengan menggunakan pendekatan santfk berbass problem based learnng dengan model pengembangan ADDIE melalu 5 tahap. Adapun tahapan-tahapan yang harus dlalu adalah sebaga berkut. 1. Analss a. Sswa Analss sswa SMP kelas VII bertujuan untuk mengetahu karakterstk dar sswa SMP, bagamana tngkah lakunya, serta mengetahu pengalamannya dalam menggunakan meda nteraktf sepert komputer. Data dperoleh dar hasl wawancara terhadap guru matematka, serta pengamatan saat pembelajaran berlangsung. 32

b. Stuas Analss stuas bertujuan untuk mengetahu ketersedaan meda yang dperlukan guna melaksanakan peneltan. Dalam hal n apakah ketersedaan komputer d sekolah memada untuk proses pembelajaran. Analss stuas n dlakukan saat observas d sekolah. c. Teknolog Analss teknolog bertujuan untuk menentukan perangkat lunak yang sesua untuk melaksanakan peneltan yang kta lakukan. Penelt menggunakan perangkat lunak Macromeda Flash 8 untuk membuat meda yang akan dkembangkan. d. Kurkulum Analss kurkulum bertujuan untuk menyesuakan mater yang akan dkemas dalam meda yang akan dkembangkan dengan kurkulum yang berlaku, sehngga juga akan dsesuakan dengan kompetens dasar dalam kurkulum KTSP. 2. Desan Kegatan yang perlu dlakukan pada tahap perancangan antara lan: a. Mempersapkan referens yang menunjang dalam mengembangkan meda nteraktf, bak referens tentang perangkat lunak yang dgunakan, maupun referens mater artmetka sosal. b. Pembuatan gars-gars besar meda yang bers bagan-bagan multmeda nteraktf beserta snya. 33

c. Pembuatan story board berdasarkan gars-gars besar s meda yang telah dbuat termasuk tata letak tamplan meda. d. Pembuatan flowchart, yatu dagram alur kerja meda. 3. Pengembangan Tahap pengembangan sama halnya dengan tahap pembuatan meda, dengan kata lan, tahap merealsaskan meda pembelajaran yang dkembangkan dar rancangan yang sudah dbuat pada tahap sebelumnya. Pengembangan meda n menggunakan program aplkas Macromeda Flash 8 dan perangkat lunak pendukung lan. Selan meda pembelajaran, pada tahap n juga dbuat nstrumen peneltan dan nstrumen pembelajaran yang kemudan drevew oleh ahl meda, ahl mater serta guru matematka lalu akan menjad bahan evaluas meda. D sampng valdas produk, valdas juga dlakukan pada nstrumen peneltan dan nstrumen pembelajaran agar keduanya layak dgunakan dalam pembelajaran. Menurut Van den Akker dan Neveen (dalam Rochmad, 2012: 14) menyatakan bahwa dalam peneltan dan pengembangan perlu memperhatkan krtera kualtas. Untuk menguj kualtas kelayakan produk dengan memenuh krtera kevaldan, kepraktsan, dan keefektfan. Kualtas produk dkatakan layak apabla memenuh krtera-krtera berkut. a. Kevaldan Meda pembelajaran berupa multmeda nteraktf yang telah dbuat harus dvaldas oleh para ahl. Penlaan para ahl berdasarkan lembar penlaan 34

multmeda nteraktf dengan pendekatan santfk berbass problem based learnng pada mater artmetka sosal. b. Kepraktsan Meda pembelajaran berupa multmeda nteraktf dkatakan prakts jka memenuh ndkator berkut. 1) Hasl penlaan sswa menunjukkan bahwa multmeda nteraktf berada pada krtera bak. 2) Hasl penlaan guru menunjukkan bahwa multmeda nteraktf berada pada krtera bak. c. Keefektfan Meda pembelajaran yang dgunakan efektf jka tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dtetapkan dapat tercapa dbandngkan dengan suatu krtera tertentu. Ketercapaan kompetens atau ketuntasan belajar n dartkan sebaga pencapaan standar penguasaan mnmal yang dtetapkan untuk setap unt bahan pelajaran bak secara perseorangan maupun secara kelompok. Seorang sswa dkatakan tuntas apabla hasl belajar sswa pada suatu standar kompetens tertentu telah mencapa krtera ketuntasan mnmal (KKM) yang telah dtetapkan oleh sekolah. Dalam peneltan n, seorang sswa dkatakan tuntas belajar secara ndvdu jka nla tes sswa 72, dan suatu kelas dkatakan tuntas belajar secara klaskal jka 80% atau lebh sswanya tuntas belajar secara ndvdu (Yun Yamasar, 2010: 3). 35

Setelah dlakukan valdas meda, maka selanjutnya dlakukan analss kevaldan meda dar data hasl evaluas meda oleh dosen ahl dan guru matematka. 4. Implementas Pada tahap n, produk yang sudah dhaslkan dterapkan dalam proses pembelajaran d kelas. Namun sebelumnya harus dkenalkan kepada guru pengampu kelas terlebh dahulu sebelum meda dsampakan d kelas. Tetap sebelum proses mplementas dlakukan perlu dlakukan beberapa pengecekan terlebh dahulu. a. Persapan ruangan. b. Persapan perlengkapan yang dgunakan, yatu komputer apakah sudah memada atau belum dan juga memastkan apakah sudah terseda meda nteraktf yang akan dmplementaskan atau belum. c. Membmbng dalam proses pembelajaran jka ada sswa yang bngung. Pada tahap n juga dlakukan pengsan angket respon oleh sswa dan angket respon guru setelah menggunakan meda pembelajaran yang dkembangkan. Angket respon yang dbagkan untuk mengetahu kepraktsan dar meda yang dkembangkan. 5. Evaluas Tahap n dlakukan analss keefekfan, dan kepraktsan meda pembelajaran yang dhaslkan berdasarkan dar hasl angket respon sswa dan guru matematka serta dar hasl tes hasl belajar. Selan tu pada tahap n juga 36

dlakukan penyempurnaan produk dengan melakukan revs tahap II berdasarkan saran dan masukan dar sswa dan evaluas saat uj coba dlakukan. D. Subjek dan Lokas Peneltan DIY. Subjek peneltan n adalah 26 sswa SMP PGRI Semanu, Gunungkdul, E. Sumber Data Sumber data dalam peneltan n adalah ahl meda, ahl mater, guru mata pelajaran matematka, dan sswa kelas VIIB SMP PGRI Semanu, Gunungkdul, DIY yang mengkut mplementas meda pembelajaran berbass multmeda nteraktf. F. Instrumen Pengumpulan Data 1. Angket evaluas a. Angket evaluas untuk ahl meda Bertujuan untuk mengevaluas meda dar seg tamplan meda, melput: keterbacaan, vsual, audo, anmas, navgas, dan sebaganya. Dar evaluas yang dberkan, selanjutnya akan djadkan bahan evaluas untuk mengembangkan meda yang dbuat. b. Angket evaluas untuk ahl mater Bertujuan untuk mengevaluas meda dar seg kandungan mater dan penyampaannya, melput tujuan pembelajaran, kesesuaan mater dengan 37

Kompetens Dasar yang berlaku, penyampaan mater, kebenaran konsep, dan sebaganya. Selanjutnya dar evaluas yang dberkan oleh ahl mater akan djadkan sebaga bahan evaluas untuk memperbak meda yang dbuat. c. Angket evaluas untuk guru pengampu Bertujuan untuk mengetahu apakah meda yang dkembangkan sudah layak untuk dmplementaskan dalam proses pembelajaran atau belum. Evaluas dlakukan secara keseluruhan, bak dar seg tamplan meda maupun kandungan mater dan penyampaannya. 2. Angket Respon a. Angket respon untuk guru pengampu Tujuan pada angket respon guru n adalah untuk mengetahu respon guru sebaga mplementator terhadap meda pembelajaran dengan cara Guru mengs angket setelah melakukan pembelajaran menggunakan meda pembelajaran. Pengsan angket n dengan 5 alternatf jawaban yatu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tdak Setuju (TS), dan Sangat Tdak Setuju (STS). b. Angket respon sswa Tujuan pada angket respon sswa n adalah untuk mengetahu respon sswa sebaga pengguna meda dengan cara sswa mengs angket respon sswa terhadap pembelajaran yang telah dlaksanakan dengan menggunakan meda. Pengsan angket n dengan 5 alternatf jawaban yatu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tdak Setuju (TS), dan 38

Sangat Tdak Setuju (STS). Angket n dberkan kepada sswa setelah menggunakan meda dalam pembelajaran. 3. Tes Hasl Belajar Tes hasl belajar dberkan guna mengetahu efektftas penggunaan multmeda nteraktf dalam pembelajaran. Tes hasl belajar dbuat berdasarkan ndkator pencapaan hasl belajar mater artmetka sosal yang dperoleh melalu analss kurkulum. Hasl tes hasl belajar dhtung berdasarkan rubrk skor, kemudan dhtung persentase ketuntasan dan ratarata keseluruhan sswa yang mengkut tes. G. Teknk Pengumpulan Data Berdasarkan uraan nstrumen peneltan yang dbutuhkan, maka metode yang dgunakan dalam mengumpukan data dalam peneltan n adalah: 1. Observas Observas yang dlakukan dalam peneltan n adalah dengan melakukan pengamatan secara langsung ke sekolah yang akan dgunakan sebaga tempat uj coba saat proses pembelajaran matematka berlangsung. Observas dlakukan untuk memperoleh nformas tentang kelakuan subjek peneltan sepert terjad dalam kenyataan. 2. Angket Angket yang telah dkembangkan bers pertanyaan-pertanyaan yang harus djawab oleh responden yang jawaban dar angket tersebut merupakan data yang dbutuhkan oleh penelt. Jens angket yang dgunakan adalah angket 39

tertutup, angket tersebut terdr atas pertanyaan dengan sejumlah jawaban tertentu sebaga plhan. Angket yang dgunakan dalam peneltan n melput angket valdas untuk ahl mater, ahl meda, dan guru. Angket respon untuk guru dan sswa untuk mengetahu respon terhadap penggunaan meda dalam pembelajaran. 3. Tes hasl belajar Tes hasl belajar yang dberkan merupakan bentuk evaluas mater yang dberkan. D sampng evaluas untuk sswa tu sendr, juga evaluas untuk multmeda nteraktf yang dkembangkan. Tes yang dgunakan dalam peneltan n menggunakan bentuk tes san sngkat dengan nla maksmum 100. Nla mnmum ketuntasan yang dtetapkan pada mata pelajaran matematka SMP PGRI Semanu adalah 72. Nla mnmum ketuntasan nantnya akan menjad dasar dalam penentuan keefektfan multmeda nteraktf yang dkembangkan. H. Analss Data Hasl angket yang dperoleh berupa data kuanttatf, kemudan dproses untuk mendeskrpskan kualtas meda pembelajaran yang dkembangkan. 1. Analss kevaldan Data lembar penlaan perangkat pembelajaran berupa RPP dan multmeda nteraktf dar valdator danalss. Data dperoleh dar dua dosen ahl dan seorang guru matematka SMP PGRI Semanu. Tabel 4 berkut 40

menunjukkan pedoman penskoran pada lembar penlaan RPP dan multmeda nteraktf menurut Eko Putro Wdoyoko (2011: 238). Tabel 4. Pedoman penskoran lembar penlaan RPP dan meda pembelajaran Skor Kategor 5 Sangat Bak 4 Bak 3 Cukup 2 Kurang 1 Sangat Kurang Analss dlakukan dengan langkah-langkah sebaga berkut. a) Menghtung dan sb berdasarkan tabulas data. b) Mengkonvers rata-rata yang dperoleh menjad nla kualtatf skala lkert sesua krtera penlaan dalam tabel 5. Tabel 5. Konvers data kuanttatf ke data kualtatf dengan skala Lkert untuk aspek kevaldan Interval Kelayakan Interval Kelayakan Interval Krtera RPP Meda X 1, 8sb X 109,2 X 197,4 X Sangat Bak X 0,6sb X X 1, 8sb 95,4 X 109,2 159,8 X 197,4 Bak sb 60,6 X 95,4 122,2 X 159,8 X 0,6sb X X 0, 6 X 1,8 sb X X 0, 6 sb 46,8 X 60.6 84,6 X 122,2 Cukup Bak Kurang X X 1, 8sb X 46,8 X 84,6 Sangat Kurang 41

Keterangan: X = skor dar valdator X = rerata skor deal = (skor maksmum deal + skor mnmum deal) sb = smpangan baku deal = (skor maksmum deal skor mnmum deal) Skor maksmum deal = Skor mnmum deal = Merujuk pada Lampran B, (butr penlaan x skor tertngg) (butr penlaan x skor terendah) Dketahu Banyaknya butr penlaan RPP = 26 Banyaknya butr penlaan meda (ahl mater & ahl meda) = 47 Banyaknya skala penlaan = 5 Maka, Produk yang dkembangkan dkatakan layak berdasarkan aspek kevaldan, jka krtera mnmal yang dcapa adalah bak. 2. Analss Kepraktsan Kepraktsan perangkat pembelajaran yang dhaslkan dapat dlhat dar hasl analss lembar penlaan sswa dan guru. Menurut Eko Putro Wdoyoko (2011: 238), analss lembar penlaan sswa dlakukan dengan langkah-langkah yatu: 42

a. Tabulas data penlaan sswa. Tabel 6a. Pedoman Penskoran Lembar Penlaan Sswa untuk Pernyataan Postf dan Negatf Skor Kategor untuk Pernyataan Postf Kategor untuk Pernyataan Negatf 5 Sangat Setuju Sangat Tdak Setuju 4 Setuju Tdak Setuju 3 Netral Netral 2 Tdak Setuju Setuju 1 Sangat Tdak Setuju Sangat Setuju b. Menghtung dan sb dar tabulas data penlaan. c. Mengkonverskan rata-rata skor yang dperoleh menjad nla kualtatf sesua dengan tabel 6b. d. Menganalss hasl penlaan sswa. Analss lembar penlaan guru dlakukan dengan langkah-langkah yatu: a. Tabulas data penlaan guru kelas. Pedoman penskoran pada lembar penlaan guru sepert tabel penskoran kevaldan (tabel 6a). b. Menghtung dan sb dar tabulas data penlaan guru. c. Mengkonverskan rata-rata skor yang dperoleh menjad nla kualtatf sesua dengan tabel 6b. d. Menganalss hasl penlaan guru. 43

X Tabel 6b. Konvers Data Kuanttatf ke Data Kualtatf dengan Skala Lkert untuk Aspek Kepraktsan Interval 1, 8sb X X 0,6sb X X 1, 8 Interval Kepraktsan Meda oleh Guru X 46,2 X Interval Kepraktsan Krtera Meda oleh sswa 50,4 Sangat Bak sb 37,4 X 46,2 40,8 X 50,4 Bak sb 28,6 X 37,4 31,2 X 40,8 Cukup Bak X 0,6sb X X 0, 6 sb 19,8 X 28,6 21,6 X 31,2 Kurang X 1,8 sb X X 0, 6 X X 1, 8sb X 19,8 X 21,6 Sangat Kurang Keterangan: X = skor dar valdator X = rerata skor deal = (skor maksmum deal + skor mnmum deal) sb = smpangan baku deal = (skor maksmum deal skor mnmum deal) Skor maksmum deal = Skor mnmum deal = Merujuk pada Lampran B, (butr penlaan x skor tertngg) (butr penlaan x skor terendah) Dketahu Banyaknya butr penlaan respon Guru = 11 Banyaknya butr penlaan respon Sswa = 12 Banyaknya skala penlaan = 5 Maka, 44

Multmeda nteraktf yang dkembangkan memlk derajat kepraktsan yang bak jka berdasarkan hasl lembar penlaan sswa dan guru mnmal masuk kategor bak. 3. Analss keefektfan Sswa mengerjakan tes hasl belajar setelah ujcoba penggunaan multmeda nteraktf selesa dlakukan. Nla maksmum tes hasl belajar adalah 100. Data yang dperoleh kemudan danalss untuk menentukan keefektfan multmeda nteraktf. Indkator hasl tes belajar yang harus dpenuh untuk mengatakan suatu meda pembelajaran efektf menurut Yun Yamasar (2010: 3) adalah: a. Rata-rata skor pengerjaan tes hasl belajar dar seluruh sswa yang mengkut tes adalah tuntas. b. Lebh besar atau sama dengan 80% dar seluruh uj coba tuntas. 45