PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

BAB III METODE PENELITIAN

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

Pendidikan Sistem Ganda

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

BAB XV PEMBIASAN CAHAYA

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR

Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN

BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

Penerapan Strategi Belajar Analogi

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito

ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA UNTUK KELAS 6 MATERI BANGUN RUANG DI SD NEGERI TLOGOREJO 2 BERBASIS AUGMENTED REALITY ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH Mata Pelajaran : Matematika. Hari tanggal : JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENYILANG JAWABAN YANG PALING BENAR!

Kata engineer awam, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan jumlah tulangannya

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Bab III. Menggunakan Jaringan

Nilai Kebajikan pada Anak

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER

ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Bala Keselamatan di Indonesia

awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul.

1. suara guntur terdengar 12 sekon setelah kilat terlihat. Jika jarak asal kilat dari pengamat adalah 3960 m, berapakah cepat rambat bunyi?

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

Lentur Pada Balok Persegi

Mahutma Gandhi dan Jamilah Dosen UT UPBJJ Banjarmasin ABSTRAK

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE QUEUE DAN QUEUE TREE UNTUK OPTIMASI MANAJEMEN BANDWITH JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK ACEH SELATAN.

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN CEMPAKA WANARAJA KECAMATAN GARUT KOTA

Transkripsi:

Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Rara Radiana Rara Radiana/148620600049/B1/S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo Progam Studi PGSD, FKIP Univerita Muhammadiyah Sidoarjo, rara.radiana1006@gmail.com Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya media pembelajaran labe (lantai berhitung) dalam pembelajaran metematika iwa d kela III terhadap peningkatan hail belajar yang akan diperoleh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan data ini diperoleh dengan cara obervai dan wawancara dan diajikan dengan bahaa penuli endiri. Selanjutnya, apabila dilihat dari ii penelitian ini dapat diketahaui penelitian ini berifat dekriptif. Pada aat obervai pembelajaran materi lua dan keliling peregi dan peregi panjang ini adalah mengulang materi yang telah diajarkan pada minggu ebelumnya berikut adalah nilai hail belajar yang dilakanakan pada minggu ebelum terjadi obervai, dalam pembelajaran menemukan rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang ini, eorang guru tidak hanya atu kali memberikan pengajaran jadi bia diperkenalkan terlebih dahulu materi bangun ruangnya baru menuju bagaimana cara menemukan endiri rumu matematikannya. Tidak hanya itu untuk mempermudah pemahaman pereta didik, guru bia memberikan metode pembelajaran dan media pembelajaran yang intertif kepada iwa agar iwa lebih mudah memahami materi yang akan diampaikan oleh guru.. Tahap penelitian ini dijabarkan ecara langung ebagai berikut: (a) Mengamati proe belajar dan mengajar didalam kela menggunakan media labe (lantai berhitung) dalam menemukan rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang. (b) Mengamati bagaimana cara iwa dalam menemukan endiri rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang. (c)mengamati repon guru terhadap iwa dalam memecahkan latihan oal rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang. Kata Kunci : Pentingnya media pembelajaran Labe (lantai berhitung )pada pembelajaran matematika, Menyeleaikan Soal Matematika yang berkaitan dengan Rumu Lua dan Keliling Peregi dan Peregi Panjang.

(nama belakang), (judul (dua kata aja))... PEDAHULUAN Pada perkembangannya kemajuan teknologi dan informai tinggi ini eorang pererta didik diharukan mampu menguaai egala bentuk mata pelajaran yang ada pada etiap bidang pendidikan. Terutama menyeuaikan dengan judul artikel ini. Mata pelajaran matematika memiliki fungi dan pengaruh bear dalam membantu mencerdakan kepintaran pererta didik, membangun kempuan berfikir dan belajar untuk menemukan, maka dari itu pembelajaran matematika udah diberikan kepada anak uia dini, dikarenakan tahap perkembangan otak anak maih mampu dan mudah memahami berbagai hitungan. Dalam buku ilmuan bernama Jhonon dalam buku Eti Nurhayati, (2011) mengemukakan bahwa berfikir kriti adalah proe pemikiran yang ada pada diri eeorang untuk membuat keputuan endiri dan membantu dalam memecahkan maalah kemudian hailnya dijadikan ebagai daar atau landaan penelitian ilmiah. Seperti dalam pembelajaran menemukan rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang ini, eorang guru tidak hanya atu kali memberikan pengajaran jadi bia diperkenalkan terlebih dahulu materi bangun ruangnya baru menuju bagaimana cara menemukan endiri rumu matematikannya. Tidak hanya itu untuk mempermudah pemahaman pereta didik, guru bia memberikan metode pembelajaran dan media pembelajaran yang intertif kepada iwa agar iwa lebih mudah memahami materi yang akan diampaikan oleh guru. Untuk mencapai tujuan terebut maka eorang pendidik haru mampu memberikan pendidikan dan pembelajaran yang berkualita kepada peerta didiknya. Dilihat dari ii proe pembelajaran, guru terkadang melupakan prinip daar pembelajaran(kbm)yaitu memberdayakan emua poteni yang dimiliki iwa ehingga mereka akan mampu meningkatkan pemahamannya terhadap fakta/konep/prinip dalam kajian ilmu yang dipelajarinya yang akan terlihat dalam kemampuannya untuk berpikir logi, kriti, dan kreatif. Dalam hal ini keberadaan media dalam etiap pembelajaaran ebagai arana komunikai untuk menyampaikan materi pelajaran yang mampu memberdayakan peerta didik dan meningkatkan pemahaman terhadap fakta/konep/prinip angatlah penting dimaukkan ebagai bagian dari

trategi pembelajaran ehingga proe pembelajaran berjalan optimal. Oleh karena itu guru memiliki peran ecara penting haru lebih aktif pada iwanya dan belajar untuk menemukan motivai kegiatan pembelajaran yang berbeda didalam kela, agar iwa lebih termotivai dan lebih melihat bahwa kegiatan pembelajaran itu menyenangkan. Pentingnya Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Matematika Media merupakan alah atu arana untuk meningkatkan kegiatan proe belajar mengajar. Kerna beraneka ragamnya media terebut, maka maingmaing media mempunyai kaarakteritik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan ecara tepat guna. Arief S.Sukadi, mengemukakan bahwa media pengajaran ditinjau dari egi keiapoan pengadaanya dapat dikelompokkan kepada dua jeni, yaitu : 1) Media jadi (media by utilization) dan 2) Media rancangan (media by deign). Diebut media jadi karena udah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat di paaran dan dijual ecara beba dan dalam keadaan iap pakai. Sedangkan media rancangan (media by deign) karena perlu dideain dan diperiapkan ecara khuu untuk makud atau tujuan pembelajaran tertentu. Maing-maing media terebut mempunyai kelebihan dan keterbataan, kelebihan media jadi adalah cepat teredia dan tidak perlu makan waktu yang lama, di amping penghematan tenaga dan biaya. Untuk pembelajaran matematika yang digunakan di kela III ini guru menggunakan media Labe (lantai berhitung) untuk menemukan rumu lua dan keliling peregi/peregi panjang. Hail Belajar Hail belajar merupakan hal yang paling terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana (2009: 3), mendefiniikan hail belajar iwa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku ebagai hail belajar, dalam pengertian yang lebih lua mencangkup bidang kognitif, afektif, dan pikomotorik. Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27), menyebutkan enam jeni perilaku ranah kognitif, ebagai berikut: a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan terimpan dalam

(nama belakang), (judul (dua kata aja))... ingatan. Pengetahuan ini berkenaan dengan fakta, peritiwa, pengertian kaidah, teori, prinip, atau metode. b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari. c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi maalah yang nyata dan baru. Mialnya, menggunakan prinip. d. Analii, mencakup kemampuan merinci uatu keatuan kedalam bagian-bagian ehingga truktur keeluruhan dapat dipahami dengan baik. Mialnya, mengurangi maalah menjadi bagian yang telah kecil. e. Sintei, mencakup kemampuan membentuk uatu pola baru. Mialnya, kemampuan menyuun uatu program. f. Evaluai, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdaarkan kriteria tertentu. Mialnya, kemampuan menilai hail ulangan. Berdaarkan pengertian hail belajar diata, diimpulkan bahwa hail belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki iwa etelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuankemampuan terebut mencakup apek kognitif, afektif, dan pikomotorik. Pemecahan Maalah Mencari Rumu Lua dan Keliling Peregi dan Peregi Panjang dalam Menyeleaikan Soal Matematika Menurut buku yang dituli oleh Facione (dalam buku Peter 2012) yang berii aktivita belajar iwa eorang pererta didik dalam memecahkan uatu maalah dapat diketehaui dengan lengkahlangkah ebagai berikut: 1. Identifity Pererta didik dapat menemukan endiri ide dalam uatu permaalah yang akan dihadapi. 2. Define Pererta didik dapat memahami bata uatu maalah yang edang dihadapi, jadi etiap pertanyaan atau informai perlu mana yang memang haru dikerjakan dan mana yang memang tidak perlu dikerjakan. 3. Enumerate Pererta didik menukan kemunkinankemungkinan jawaban terhadap maalah yang dihadapi, mialnya memiliki perkiraan terendiri. 4. Analyze

Pererta didik memilih jawaban yang benar ebagai jawaban dari maalah terebut. 5. Lit Pererta didik dapat memberikan alaan yang tepat mengapa memilih jawaban terebut ebagai jawaban yang benar. 6. Self-Correct Pererta didik meneliti atau mengoreki kembali jawaban yang uah dipilih Berdaarkan penjabaran yang udah dijelakan diata maka penuli akan menjabarkan tahap penelitian ini dijabarkan ecara langung ebagai berikut: a. Mengamati proe belajar dan mengajar didalam kela menggunakan media pembelajaran Labe (lantai berhitung) dalam menemukan rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang. b. Mengamati bagaimana cara iwa menemukan endiri rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang. c. Mengamati repon guru terhadap iwa dalam memecahkan latihan oal rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang. Metode Dalam Melakukan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran labe (lantai berhitung) dalam pembelajaran metematika iwa d kela III terhadap hail belajar yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan data ini diperoleh dengan cara obervai dan wawancara dan diajikan dengan bahaa penuli endiri. Selanjutnya, apabila dilihat dari ii penelitian ini dapat diimpulkan bahwa penelitian ini berifat dekriptif. Penelitian dekriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelakan atau mendekripikan uatu keadaan, peritiwa, objek, apakah orang atau egala euatu yang terkait dengan variabel-variabel yang dijelakan baik

(nama belakang), (judul (dua kata aja))... dengan angka-angka maupun kata-kata (Punaji Setyoari, 2010: 33). Sebelum menulikan artikel ini penuli terlebih dahulu mengamati ituai dan kondii kela bererta melihat bagaiana guru memulai pembelajaran. Pada aat obervai pembelajaran materi lua dan keliling peregi dan peregi panjang ini adalah mengulang materi yang telah diajarkan pada minggu ebelumnya berikut adalah nilai hail belajar yang dilakanakan pada minggu ebelum terjadi obervai. Penelitian ini di lakukan di SDN Kenongo 1 yang bertempat di kecamatan Tulanggan kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini hanya di lakukan pada iwa kela III- A yang ada di SDN Kenongo 1 ecara keeluruhan jumlah iwa yang ada di -- dalam kela berjumlah 27 iwa, dengan iwa laki-laki berjumlah 12 iwa edangkan iwa perempuan berjumlah 14 iwa. Selama kegiatan pembelajaran intrumen dalam penelitian ini menggunakan perbandingan nilai pada aat ebelum melakukan penelitian dan pada aat dilakukan penelitian.peneliian ini dilakukan dengan mengamati dan mendokumentai egala kegiatan dan aktivita iwa yang terjadi elaa pemebelajaran berlangung. Dalam penelitian ini dapat diamati bagaiman pengaruh media Labe (lantai berhitung) untuk menemukan rumu lua dan keliling peregi/peregi panjang. Siwa dituntut untuk menemukan endiri rumu lua dengan cara bermain dan berhitung menggunakan media lantai, jadi guru hanya memberikan intruki pada aat kegiatan pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada aat obervai pembelajaran materi lua dan keliling peregi dan peregi panjang ini adalah mengulang materi yang telah diajarkan pada minggu ebelumnya berikut adalah nilai hail belajar yang dilakanakan pada minggu ebelum terjadi obervai di kela III. Tabel Hail Belajar Latihan Soal Kela III-A Minggu Sebelum Obervai Berdarkan data tabel di bawah, maka dapat diketahui nilai dari beberapa iwa yang ada di kela IV-A untuk tingkat berfikir kriti berjumlah 1046.

Seuai dengan tabel diata rata-rata yang diperoleh pada minggu ebelum obervai adalah 69,73 belum mencapai kriteria KKM iwa yakni 70,0. Jadi untuk memperbaiki nilai yang maih belum mencapai KKM terebut guru melakukan pengulangan materi. No. Nama 1. ARWP 60 2. NAH 80 3. GIR 70 4. ENI 90 5. ADL 60 6. JFP 40 7. GSE 60 8. CTW 80 9. JSB 75 10. AF 66 11. SFA 80 12. EAA 80 13. CGA 75 14. AWK 60 15. AFM 70 Nilai Jumlah 1046 Rata-Rata 69,73 (Sumber : Guru kela III-A dn kenongo 1) Pelakanaan Pembelajaran Matematika Lua dan Keliling Peregi dan Peregi Panjang. Berikut hail yang diperoleh. a. Dekripi Perencanaan Pada perencanaan ini, penuli terlebih dahulu menemui guru kela untuk mengaitkan materi laporan obervai dengan materi yang akan diampaikan guru oada aat pembelajaran dan berbagai keulitan iwa yang belum paham menemukan rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang. Berikut adalah tahap periapan guru ebelum memuli pembelajaran: a. Guru akan menyampaiakan materi dengan model pembelajaran ecara langung agar iwa lebih mudah menemukan endiri rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang. b. Guru udah menyiapkan Rencana Pelakanaan Pembelajaran (RPP). Berdaarkan RPP yang telah dibuat guru berikut tandar kompetni dan kompoteni daar yang digunakan oleh guru. SK : Menghitung keliling, lua peregi dan peregi panjang, erta penggunaannya dalam pemecahan maalah.

(nama belakang), (judul (dua kata aja))... KD : 5.2 Menghitung lua peregi dan peregi panjang c. Guru menyuun dan menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan elama kegiatan pembelajran berlangung yakni, guru menggunakan media kerta lipat, dan praktek langung berjalan dietiap kotak lantai kela. Guru juga udah memperipkan Latihan oal yang akan dikerjakan ecara berdikui. b. Dekripi Pelakanaan Obervi dilakanakan pada hari Rabu,24 Mei 2017 jam ke 1 dan 2 pada pukul 07.00-08.30 WIB. Seuai dengan judul laporan obervai materi yang akan diampaikan guru adalah menghitung lua dan keliling peregi dan peregi panjang. Berikut dalah pelakaan kegiatannya: a. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal ini guru mauk kela dengan mengucapkan alam, ambil meperiapkan iwa berbari eperti biaa dan mengucapkan yel-yel yang biaa mereka ucapkan. Selanjutnya guru mengkondiikan iwa untuk kebali ketempat duduk dan dilanjutkan dengan mengecek kehadiran iwa. Guru memberikan informai bahwa pada hari ini materi yang akan diajarkan adalah materi mengulang pada minggu ebelumnya yakni menghitung lua dan keliling peregi dan peregi panjang dengan model pembelajaran langung. b. Kegiatan Inti Sebelum memulai menyampaikan materi eluruh iwa di minta berdiri ditengah kela. Kemudian iwa di bagi menjadi 2 tim yakni tim putri dan tim putra. Siwa diminta memperhatiakan dahulu kegiatan guru dalam menemukan rumu peregi. Guru meminta iwa mengamati lantai pada kela dan guru mulau bertanya untuk menemukan keliling peregi maka yang dihitung adalah bagian ii luar ebuah bangun datar. Kemudian guru mulai berjalan pada kotak lantai ebanyak tiga langkah di etiap iinya, karena pada rumu peregi etiap iinya memiliki ii yang ama panjang, jadi etiap bagian ii

diberikan kerta kecil ebagai penanda 4 ii luar peregi Guru mulai bertanya pada iwa dimanakan bagian ii peregi terebut. Kemudian iwa menjawab bahwa bagian iinya terletak pada bagian luar peregi yang udah diberi enanda kerta. Untuk menemukan keliling peregi maka dihitung ii luar peregi terebut, yakni: Keliling = ii + ii + ii + ii = 3 + 3 + 3 + 3 = 12 atuan Keliling = 4 x ii = 4 x 3 =12 atuan Setelah mengetahui jawaban jumlah keliling lantai terebut. Guru meminta alah eorang iwa untuk mulai berjalan dietiap kotak lantai untuk membuktikan kebenaran nya berjumlah 12. Pembelajaran elanjutnya mencari keliling peregi panjang, untuk mencari keliling peregi metode yang digunakan tetap ama yakni berjalan pada kotak lantai Peregi panjang memiliki 2 ii yang berhadapan ama panjang., jadi etiap bagian ii diberikan kerta kecil ebagai penanda 4 ii luar peregi panjang. Guru mulai berjalan dilantai dengan ii lebar 4 kotak, dan ii panjang 7 kotak. Guru menjelakan peregi panjang mempunyai panjang 7 atuan, lebar 4 atuan, maka keliling peregi panjang adalah. Keliling = panjang + lebar + panjang + lebar = 7 + 4 + 7 + 4 = 22 atuan Keliling = P + l + P + l = 2P + 2l = 2 (P + l) = 2 (7 + 4) = 22 atuan Setelah mengetahui jawaban jumlah keliling lantai terebut. Guru meminta alah eorang iwa untuk mulai berjalan dietiap kotak lantai untuk membuktikan kebenaran nya berjumlah 22. Pembelajaran mencari rumu lua peregi untuk mencari lua peregi metode yang digunakan tetap ama yakni

(nama belakang), (judul (dua kata aja))... berjalan pada kotak lantai Peregi. perwakilan maing-maing 1 putri dan 1 putra di minta berdiri di tengah kemudian guru memberikan intruki untuk membuat kotak dengan ii 3x3. Untuk bagian iinya diberi kerta, kemudian iwa mengamati apabila mencari lua yang dihitung adalah bagian dalam kotak lantai. Jadi rumu yang terbentuk adalah peregi mempunyai ii yang panjangnya 3 atuan, maka lua peregi adalah.. mencari lua yang dihitung adalah bagian dalam kotak lantai. Jadi rumu yang terbentuk adalah peregi panjang mempunyai panjang 7 atuan, lebar 4 atuan, maka lua peregi panjang adalah. Lua = panjang x lebar = 7 x 4 = 28 atuan. Lua = ii x ii = 3 x 3 = 9 atuan. Setelah mengetahui jawaban jumlah keliling lantai terebut. Guru meminta alah eorang iwa untuk mulai berjalan dietiap kotak lantai untuk membuktikan kebenaran nya berjumlah 9. Pembelajaran mencari rumu lua peregi untuk mencari lua peregi panjang metode yang digunakan tetap ama yakni berjalan pada kotak lantai Peregi. perwakilan maing-maing 1 putri dan 1 putra di minta berdiri di tengah kemudian guru memberikan intruki untuk membuat kotak dengan ii 7x4. Untuk bagian iinya diberi kerta, kemudian iwa mengamati apabila Setelah mengetahui jawaban jumlah keliling lantai terebut. Guru meminta alah eorang iwa untuk mulai berjalan dietiap kotak lantai untuk membuktikan kebenaran nya berjumlah 28. Kegiatan elanjutnya guru membagikan erta lipat yang berbeda-beda ukuran pada etiap kelompok, dengan intruki keliling dan lua peregi panjang dan peregi. Untuk menghitung nya pada bagian depan kerta lipat iwa diminta membuat gari dengan ukuran yang udah guru tentukan, dan pada bagian belakang kerta diii jawaban lua dan keliling pada gambar depan kerta terebut. Untuk gambarnya

bia dilihat pada bagian lampiran laporan. Setelah iwa eleai dikui earu peratu kelmpok maju didepan kela untu menyapaikan hail yang diperoleh dan menghitung dengan benar pengukuran gambar yang udah dibuat, iwa aling berlomba maju dan berebutan untuk menyampaikan hail dikuinya. Diini guru ambil membuat hail penilaian kepada etiap iwa yang aktif. c. Kegiatan Penutup Pada kegiatan ini, guru bererta iwa membuat keimpulan pada materi dan melakukan tanya jawab tentang rumu yang belum dimegerti oleh iwa. Pada akhir pertemuan penuli telah menyiapkan oal untuk diberikan etiap iwa Berikut adalah hail berfikir kriti iwa menemukan endiri rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang Tabel Hail Belajar Latihan Soal Kela III-A Kemampuan berfikir kriti No. Nama Nilai 1. ARWP 90 2. NAH 85 3. GIR 95 4. ENI 93 5. ADL 83 6. JFP 80 7. GSE 95 8. CTW 96 9. JSB 87 10. AF 85 11. SFA 74 12. EAA 80 13. CGA 80 14. AWK 80 15. AFM 80 Jumlah 1283 Rata-Rata 85,53 Berdarkan data tabel diata, maka dapat diketahui nilai dari beberapa iwa yang ada di kela IV-A untuk tingkat berfikir kriti berjumlah 1283. Seuai dengan tabel diata rata-rata yang diperoleh adalah 85,53 udah mencapai kriteria KKM iwa yakni 70,0. Seuai dengan intrumen analii berfikir kriti penuli memberikan penilaian akhir yang dieuaikan dengan tuga yang telah diberikan ebagai berikut: SIMPULAN Media merupakan alah atu arana untuk meningkatkan kegiatan

(nama belakang), (judul (dua kata aja))... proe belajar mengajar. Kerna beraneka ragamnya media terebut, maka maingmaing media mempunyai kaarakteritik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan ecara tepat guna. Arief S.Sukadi, mengemukakan bahwa media pengajaran ditinjau dari egi keiapoan pengadaanya dapat dikelompokkan kepada dua jeni, yaitu : 1) Media jadi (media by utilization) dan 2) Media rancangan (media by deign). Diebut media jadi karena udah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat di paaran dan dijual ecara beba dan dalam keadaan iap pakai. Sedangkan media rancangan (media by deign) karena perlu dideain dan diperiapkan ecara khuu untuk makud atau tujuan pembelajaran tertentu. Siwa dan guru berama-ama aling menciptakan uaana kela yang menyengkan dan media pembelajaran yang dilakukan guru angat kreatif ehingga iwa tidak terlalu keulitan dalam memahami materi yang diampaikan. Siwa dengan angat mudah menjabarkan pengetahuannnya. Interaki dan tanya jawab antara guru dan iwa berjalan angat baik. Seuai dengan keimpulan diata, aran yang dapat penuli ampaikan adalah ebaikan kegiatan pembelajaran pada tahap awal di deain emudah mungkin agar iwa lebih aktif an kegiatan pembelajaran tidak hanya kegiatan monotan guru berbicara aja tanpa menunjukan proe atau contoh nyata dalam penjabaran materinya. Seperti pada kegiatan kedua guru menganti metode pembelajaran dengan metode pembelajaran ecara langung, ehingga iwa lebih paham, elain itu iwa lebih ditekanankan pada kegiatan belajar ambil bermain. Untuk etap kegiatan pembelajaran yang berlangung udah lebih efekif iwa udah angat aktif mengemukaan pendapatnya, elain itu uaa kela yang daat dikondiikan dan kegiatan berkerja ama bertukar fikiran atar teman udah angat aktif terjadi dikela. DAFTAR PUSTAKA Amir, M. F. (2015). Proe Berpikir Kriti Siwa Sekolah Daar dalam Memecahkan Maalah Berbentuk Soal Cerita Matematika Berdaarkan Gaya belajar. JURNAL MATH EDUCATOR NUSANTARA: Wahana Publikai Karya Tuli

Ilmiah di Bidang Pendidikan Matematika, 1(2) HM.Mufiqon, M.Pd, Pengembangan Media dan Sumber Belajar, Jakarta, PT. Pretai Putakarya, 2012 Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.