(Cormen 2002) III PEMBAHASAN. yt : pendapatan rumah tangga pada periode t, dengan yt 0.

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL DINAMIK PERTUMBUHAN EKONOMI WAKTU DISKRET DENGAN VARIABEL KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER FREDERICK F. JEBADA

kimia LAJU REAKSI II Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN FASILKOM-UDINUS T.SUTOJO RANGKAIAN LISTRIK HAL 1

BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

BAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 ENTROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUNYI

MODUL 2 PERCOBAAN SATU FAKTOR DAN UJI PERBANDINGAN NILAI TENGAH

ANaLISIS - TRANSIEN. A B A B A B A B V s V s V s V s. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Proses pemuatan kapasitor

Reliabilitas. A. Pengertian

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

NILAI AKUMULASI DARI SUATU CASH FLOW DENGAN TINGKAT BUNGA BERUBAH BERDASARKAN FORMULA FISHER

Kresnanto NC. Model Sebaran Pergerakan

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB III MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA SEKTOR

BAB III THREE STAGE LEAST SQUARE. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode

Sudaryatno Sudirham. Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Model Persediaan Model Deterministik

TUGAS ANALISIS MATRIKS APLIKASI TEOREMA PERRON FROBENIUS PADA MODEL MATRIKS POPULASI LESLIE

PENDUGAAN STATISTIK AREA KECIL DENGAN METODE EMPIRICAL CONSTRAINED BAYES 1

PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS

Line Transmisi. Oleh: Aris Heri Andriawan ( )

Kajian Model Markov Waktu Diskrit Untuk Penyebaran Penyakit Menular Pada Model Epidemik SIR

= 0 adalah r(dimana r konstan);

Fisika Dasar I (FI-321)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

Hidden Markov Model. Oleh : Firdaniza, Nurul Gusriani dan Akmal

BAB III PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIK

Odi Boy P H Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng.

NILAI TOTAL TAK TERATUR TOTAL DARI GABUNGAN TERPISAH GRAF RODA DAN GRAF BUKU SEGITIGA

PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR

III. BAHAN DAN METODE. peternakan UIN SUSKA Riau dan Laboratorium Agronomi Fakultas pertanian

1. Mistar A. BESARAN DAN SATUAN

! BUPATI PACriAN j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 18 TAHUN 2013

Fisika Modern. Persamaan Schroodinger dan Fingsi Gelombang

ESTIMASI PARAMETER UNTUK DATA WAKTU HIDUP YANG BERDISTRIBUSI RAYLEIGH PADA DATA TERSENSOR TIPE II BESERTA SIMULASINYA

( ) STUDI KASUS. ò (, ) ( ) ( ) Rataan posteriornya adalah = Rataan posteriornya adalah (32)

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN : NOMOR 18 TAHUN 2001

\ DANA ALOKASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 7 TAHUN2008 TENTANG

PERBAIKAN ASUMSI KLASIK

Jumlah kasus penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Surabaya tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Di bidang ekonomi tidak semua informasi dapat diukur secara kuantitatif. Peubah dummy digunakan untuk memperoleh informasi yang bersifat kualitatif

P(A S) = P(A S) = P(B A) = dengan P(A) > 0.

KONSEP DASAR. Latar belakang Metode Numerik Ilustrasi masalah numerik Angka signifikan Akurasi dan Presisi Pendekatan dan Kesalahan

BAB III MENENTUKAN JADWAL OPTIMUM PERAWATAN OVERHAUL. MESIN OKK Gill BCG1-P2 PADA BAGIAN DRAWING PT VONEX INDONESIA

PENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

Bab 4 ANALISIS KORELASI

THE ECONOMICS OF MARRIAGE & DIVORCE

COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN (CRD)

HUBUNGAN ANTARA BROWNIAN MOTION (THE WIENER PROCESS) DAN SURPLUS PROCESS

THE ECONOMICS OF MARRIAGE & DIVORCE. Minggu-11 Page 1

BAB 4 ENTROPI PADA PROSES STOKASTIK RANTAI MARKOV

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas analisis deret waktu, diagram kontrol Shewhart, Average Run Length

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA SISTEM ANTRIAN MULTISERVER MULTIQUEUE MENGGUNAKAN METODE JOCKEYING

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 5" TAHUN 2008 TENTANG

9. TEKNIK PENGINTEGRALAN

Optimasi Model Inventory Deterministik untuk Permintaan Menaik dan Biaya Pemesanan Konstan

ANALISIS FREKUENSI GELOMBANG ULTRASONIK TERHADAP RADIUS GELEMBUNG KAVITASI PADA SISTEM CAIRAN KOMPRESIBEL. Tb Gamma Nur Rahman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo pada tahun ajaran 2012/2013

MEMAKSIMUMKAN NILAI HARAPAN KEKAYAAN INVESTOR DENGAN STRATEGI INVESTASI SAHAM DUA PERUSAHAAN YANG BERGABUNG NUR AZIEZAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN MODEL GSTAR(1,1) UNTUK DATA CURAH HUJAN

Penggunaan Metode Modified Unit Decommitment (MUD) untuk Penjadwalan Unit-Unit Pembangkit Pada Sistem Kelistrikan Jawa - Bali

Bab III Reduksi Orde Model Sistem LPV

MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEKTROKARDIOGRAM DENGAN INTERVAL DENYUT BERDISTRIBUSI GAMMA

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

PENGGUNAAN METODE MODIFIED UNIT DECOMMITMENT (MUD) UNTUK PENJADWALAN UNIT-UNIT PEMBANGKIT PADA SISTEM KELISTRIKAN JAWA - BALI

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BUPATI PACITAN. I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR ;i6tahun 2010

MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

( L ). Matriks varians kovarians dari

Optimasi Model Inventory Deterministik untuk Permintaan Menaik dan Biaya Pemesanan Konstan

KAJIAN RESPONS PEUBAH TERHADAP BERBAGAI GUNCANGAN DALAM SISTEM PEMBENTUK PDB TANAMAN BAHAN MAKANAN MELALUI MODEL VECTOR AUTOREGRESSION

Peramalan Penjualan Sepeda Motor Tiap Jenis di Wilayah Surabaya dan Blitar dengan Model ARIMA Box-Jenkins dan Vector Autoregressive (VAR)

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Vektor

BUPAH PAOTAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR 13 TAHUN 2012 t I TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELELANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN KABUPATEN PACITAN

III PEMBAHASAN. C t : permintaan (konsumsi) barang dari. P t : indeks harga agregat, t : biaya produksi perusahaan tertentu

4 METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat 4.2 Alat dan Bahan 4.3 Metode Penelitian 4.4 Metode Pengambilan Sampel

Universitas Katolik SOEGIJAPRANATA SUN SEBAGAI INSTRUMEN OPERASI PASAR TERBUKA. WORKING PAPER/110/e/fak/c1/2009

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Survival pada Pasien Penderita Sindrom Koroner Akut di RSUD Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2013 Menggunakan Regresi Cox Proportional Hazard

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

Analisis Jalur / Path Analysis

FISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

EL NINO, LA NINA, DAN PENAWARAN PANGAN DI JAWA, INDONESIA

Kontrol Tracking Fuzzy Berbasis Performa Robust Untuk Quadrotor

BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep dasar dari fungsi mayor dan fungsi

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )

E-book Statistika Gratis... Statistical Data Analyst. Uji Asumsi Klasik Regresi Linear

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

5 Vaabel s dsebu vaabel slak enambahan vaabel slak beujuan unuk mengubah peaksamaan yang mengandung anda menjad sebuah pesamaan eaksamaan () bena jka dan hanya jka pesamaan (2) dan peaksamaan (3) bena enulsan vaabel s basanya dsesuakan dengan vaabel yang dgunakan dalam fungs, msalnya: xn unuk vaabel slak pada peaksamaan ke- Sehngga kendala ke- menjad: n xn b aj x j, dengan xn j (Comen 22) 28 esamaan Hamlon esamaan Hamlon ddefnskan sebaga beku: H x, y,, f x, y, g x, y, dengan Cosae vaable dsebu osae vaable menaks nla magnal aau mengku peubahan da vaabel sae x (Dowlng 2) 29 Fungs Ulas (Uly Funon) Fungs ulas adalah suau fungs yang menunjukkan kepuasan seseoang da mengonsums baang dan jasa, yang dnoaskan sebaga beku: U U x, x2,, xn dengan U adalah kegunaan/ulas oal, dan x, x2,, xn meupakan banyaknya poduk yang dkonsums Kegunaan oal baang yang dkonsums seoang ndvdu basanya makn menngka pada saa da mengonsums suau poduk Hngga pada ngka eenu, kegunaan magnalnya menjad lebh kel dbandngkan dengan sebelumnya Hal n ejad sejalan dengan kejenuhan ndvdu besangkuan akan poduk u (ass e al 994) III EBAHASAN Analss mengena pengauh kebjakan monee dan fskal ehadap peumbuhan ekonom dbua aas dasa sebuah model dnamk dengan vaabel-vaabel eenu da pe Sdausk-Bok (Obsfeld & Rogoff, 983) 3 odel elaku Ekonom Seko Rumah angga dan emenah ada bagan n akan dbahas sebuah model dnamk, dengan asums: Rumah angga dengan waku hdup anpa baas dan mempeoleh pendapaan konsan ap peode 2 Rumah angga membaya pajak konsan dan konsums ap peode konsan 3 Ada agen swasa yang epesenaf dan seko pemenah yang ed aas gabungan ooas fskal dan monee (bank senal) 4 dak ada kedakpasan dan pasa dalam konds sempuna Vaabel-vaabel yang dgunakan sebaga beku: : peode waku ada model dske, neval ana sauan waku adalah sama y : pendapaan umah angga pada peode, dengan y :konsums pada peode, dengan h : pengeluaan unuk pembayaan lumpsum ax pada peode : nla uang da oupu pada peode : jumlah uang pada awal peode (aau d akh peode - ) B : oblgas nomnal yang belum dlunas pada awal peode (aau d akh peode - ) : suku bunga nomnal bebas sko unuk sau peode : suku bunga eal bebas sko unuk sau peode : ngka nflas x : vaabel slak g : belanja/pengeluaan eal pemenah pada peode

6 Dkeahu esamaan Fshe: () dengan, Kendala anggaan umah angga unuk suau peode: B B y h, (2) Dengan kaa lan, jumlah pengeluaan lebh kel aau sama dengan pendapaan seelah dkuang pajak Ddefnskan kekayaan eal, W, sebaga beku: W B (3) Unuk mengubah peaksamaan (2) menjad sebuah pesamaan, dbekan vaabel slak x, x, esamaan (2) dapa dsedehanakan menjad: B B y h B W y h B W y h B W y h Kaena W B, maka dengan menambahkan vaabel slak, dpeoleh pesamaan beku W x W y h Aau dapa duls W W y h x (4) ada konds kesembangan, saa pengeluaan yang denanakan sama dengan pendapaan, pesamaan d aas mengku kadah umum dalam lmu ekonom, yakn g y, (5) Dengan demkan pesamaan (4) menjad W x W g h (6a) Unuk mendapakan W, pesamaan d aas dapa dulskan sebaga beku: W x W h g (6b) Dengan esamaan Beda, pesamaan (6b) dapa dpeahkan unuk mendapakan hasl beku: W B k = W j j k j j j [ h g x ] k k k k k k (Buk lha Lampan ) Jka konds ansvesalas: (7) lm W (8) j j j dpenuh, maka pesamaan (7) menjad: k B [ k h k gk k j j k k x k ] (9) k esamaan (9) menggambakan konds kesanggupan pemenah unuk membaya pengeluaan, emasuk melunas huangnya Dengan menyubsus kembal g y pada pesamaan (9), maka akan dpeoleh pesamaan () yang menggambakan konds kesanggupan umah angga unuk membaya pengeluaannya: k k B [ k k j j k - k yk - h k - k x k ] () 32 odel asalah Opmas salkan ka noaskan: Z () dan fako dskon nlanya sama dengan:, (2)

7 dengan > adalah suku bunga subjekf Konsumen memaksmumkan fungs J yang dbekan oleh pesamaan: dengan Z J U, U, (3) adalah fungs ulas Fungs esebu meupakan fungs nak, konkaf dan euunkan dua kal: U,, U z, (4) dan aks Hess-nya: U Uz (5) U z U zz adalah defn negaf, dengan U U U ; U z ; z 2 2 2 U U U U ; U 2 zz ; U 2 z ; z z 2 U dan U z z Lebh jauh lag, Z Z lm U, lm, U z z (6) Z lm, U (7) Agen memaksmumkan (3) ehadap kendala beku: W [ W ( y h )] Z x (8) W Z (dengan W denukan) (9) x (2) lm W (2) j j j Kendala (9) dapa dulskan sebaga beku: B aau B (9 ) Unuk mempeoleh konds yang opmal, dgunakan nsp aksmum unuk ssem dnamk dengan vaabel dske esamaan Hamlon-nya: (Ala, 23) Z H U, {( )[ ( W y h )] Z x } {( )[ W ( y h )] ( ) Z x } x (22) dengan melambangkan vaabel dual; dan adalah pengal Lagange (Lagange mulple) yang sesua dengan kendala (9) dan (2) Syaa pelu unuk konds opmalnya adalah sebaga beku: H H Z H x Sehngga dpeoleh Z U, Z U, z (Buk lha Lampan 2) esamaan dnamk da vaabel dual (23) (24) adalah sebaga beku: (Ala, 23) H W (25) sehngga (26) Unuk pengal Lagange (bedasakan nsp aksmum), dpeoleh (Ala, 23): ; W Z ; x (27a)

8 Da pesamaan ; x, dapa dlha bahwa jka x maka Dalam hal n, pesamaan kega pada pesamaan (24) menjad, sehngga membua konds d aas dak opmal Semenaa u, jka x,, maka kendala anggaan konsumen (2) pada kuva/lnasan opmal dpenuh sebaga sebuah pesamaan, yau B B y h, (27b) Da pesamaan peama (27a), bla maka W Z B Z Kaena Z, maka dapa duls B Dengan kaa lan, jka, maka agen dak akan membel oblgas pada peode besangkuan Ddefnskan: q ;, (28) maka konds opmal (24) menjad: Z U, q Z U, z q (29) (Buk lha Lampan 3) esamaan dnamknya sebaga beku: q q aau q q (3) (Buk lha Lampan 4) 33 Analss Kualaf Lnasan Opmal Unuk mempemudah analss n, dasumskan bahwa fungs ulas dapa dpsahkan dalam dua agumen beku: Z Z U (, ) V ( ) ( ) (3) Dalam kasus n, konds opmal (29) menjad: V '( ) ( ) ( q ) (32) ' Z q ( ) (33) Bedasakan pesamaan (27a), jka B (agen membel oblgas) maka nla, sehngga esamaan (3), (32), (33) menjad: q q (34) V ' q (35) ' Z q (36) enulsan konds opmal (35) unuk dua peode beuuan adalah sebaga beku: V ' q V ' q Dengan mengambl aso kedua pesamaan esebu dan menggunakan pesamaan (34), dpeoleh V ' V ' (37) (Buk: lha Lampan 5) Dkeahu, (38) dengan menunjukkan ngka nflas pada peode, pesamaan (37) menjad: V ' V ' (39) (Buk: lha Lampan 6) Dengan asums bahwa fungs da konsums d aas adalah fungs sau-sau, maka pesamaan (39) bemplkas pada suas beku: a) Jka b) Jka ) Jka Oleh kaena u, pekembangan nflas dan suku bunga nomnal bebas sko menyebabkan konsums dapa menjad konsan, nak aaupun uun Selanjunya, dengan mengambl aso pesamaan (36) unuk dua peode beuuan

9 dan menggunakan pesamaan (34), dpeoleh Z ' Z ' (4) aau Z ' Z ' (4) (Buk lha Lampan 7) Jka dasumskan bahwa: a) Inflas konsan, yau b) ) aka, da (4) dpeoleh: Z ' Z ' aau Z Z (42) Kaena Z, maka Jad, dengan pesamaan (3), asums (b), dan asums (), dkeahu bahwa pemnaan ehadap uang umbuh dengan laju yang sama dengan peumbuhan nflas (43) 34 Konds ansvesalas Unuk lnasan opmal, nsp aksmum menyedakan konds ansvesalas aau syaa baas: lm W (44) Subsuskan menggunakan pesamaan (28), maka pesamaan (44) menjad: lm q W (45) Kaena W B dengan B dan, konds ansvesalas (45) menjad: lm q B (46a) lm q (47a) Da pesamaan dnamk (34) dpeoleh: q q k k (48) (Buk lha Lampan 8) Dengan menyubsus (48) ke pesamaan (46a) dan (47a), dpeoleh: lm B k (46b) k k lm (47b) k Jka ngka bunga nomnal bebas sko konsan, yau, k (49) k k maka konds ansvesalas menjad: lm B (46) lm (47) In bea bahwa basan B N dan N haus nak lebh lamba da pada basan N 35 Kasus Fungs Ulas pe Benoull Dasumskan bahwa fungs ulas V () dan () pada pesamaan (3) meupakan pe Benoull salkan: V - Z Z (5) dengan (,) Dengan mengeahu konsums pada dua peode beuuan d pesamaan (39), dpeoleh pesamaan konsums pada konds opmal sebaga beku:

(5a) (Buk lha Lampan 9) esamaan (5a) menggambakan sebuah pesamaan dnamk dengan vaabel konol esamaan (5a) menunjukkan bahwa, unuk ujuan mengeahu dnamka konsums yang opmal, ukup dengan mengeahu peubahan da ngka suku bunga eal bebas sko dan nla awal unuk konsums Dengan esamaan Beda, pesamaan (5a) dapa dpeahkan unuk mendapakan hasl beku: k k (Buk lha Lampan ) Dengan subsus maju, dpeoleh (5b) k k (52) (Buk lha Lampan ) eka pemnaan ehadap uang, ka bag pesamaan (35) dengan pesamaan (36), sehngga dpeoleh pesamaan beku: Z ' (53) V ' Dengan menyubsuskan benuk uunannya dpeoleh: Z (54) (Buk lha Lampan 2) Kaena Z, maka pesamaan (54) dapa duls sebaga beku: (55) Da pesamaan (55) dapa dsmpulkan bahwa pemnaan ehadap uang,, menngka selama dan nak Dkeahu: salkan: m (56) Kaena, maka pesamaan (55) dapa duls sebaga beku: Bedasakan pesamaan (56), dpeoleh pesamaan beku: m (57) Dapa dsmpulkan bahwa m akan uun mengku kenakan ngka nflas, Jka ngka suku bunga nomnal dan ngka nflas konsan: (58) maka, bedasakan pesamaan (5a), dapa dkaakan bahwa konsums konsan, (59) Dalam kasus n, pemnaan eal ehadap uang juga akan menjad konsan: m (6) Da pesamaan (58) ka mempeoleh pesamaan ngka suku bunga nomnal: ( )( ) (6) Sehngga pesamaan pemnaan eal ehadap uang pada pesamaan (6) d aas akan menjad: m ( )( ) (62) Kaena u, dengan asums d aas, jka bank senal membua kepuusan sepua besanya ngka nflas,, (konsan), maka besanya ngka suku bunga dbekan oleh pesamaan (6) dan pemnaan eal ehadap uang dbekan oleh pesamaan (62)

36 Kesesuaan anaa Kebjakan Fskal dan onee Ineaks anaa kebjakan fskal dan monee eap menjad opk yang menak unuk dbahas oleh paa ahl makoekonom ada bagan n, dambl bebeapa asums mengena kebjakan fskal dan monee, unuk melha bagamana konds kesanggupan membaya fskal epenuh (juga konds ansvesalas (46b) dan (47b)) Dalam kaannya dengan kebjakan monee oleh bank senal, dasumskan bahwa konds-konds beku epenuh: ngka nflas konsan 2 ngka suku bunga nomnal konsan Selanjunya, dasumskan juga bahwa ngka suku bunga nomnal elah dbekan pada pesamaan (6), yang menyebabkan konsums konsan Unuk penyedehanaan, dasumskan juga pendapaan, y, sama unuk ap peode: y y y, (63) Belanja eal pemenah ap peode adalah g y Kaena y dan eap, maka g juga eap Sehngga dapa duls: g g g, (64) Jka ka membag pesamaan anggaan umah angga (27b) dengan, maka dpeoleh: B B y - h (65) salkan B b ; m (66) Kaena y - g, maka pesamaan (66) dapa duls sebaga beku: b b g - h m m (67) (Buk lha Lampan 3) Bedasakan asums mengena ngka nflas dan ngka suku bunga nomnal d aas, dapa dsmpulkan bahwa pemnaan eal ehadap uang juga konsan: m m m, (68) yang besanya dbekan pada pesamaan (62) esamaan (67) dapa duls sebaga beku: b b g - h - m (69a) aau b b - S (69b) dengan S menunjukkan suplus emasuk segnoage S h m g (7) Dalam kaannya dengan kebjakan fskal, dasumskan lump-sum ax-nya konsan: h h, (7) Dalam kasus n, suplus emasuk segnoage adalah konsan: S S, (72) dan pesamaan (69b) menjad: b b S (73a) aau b b S (73b) Dengan pesamaan beda, pesamaan (73b) dapa dpeahkan unuk mempeoleh hasl beku: b b S (74) (Buk lha Lampan 4) Jka kedua uas dbag dengan : b b Dkeahu bahwa, B b, S (75) (76) maka da pesamaan (75), dpeoleh pesamaan beku: B dan B lm B S (77) b S (78)

2 Konds ansvesalas akan dpenuh hanya jka: S b (79) Sehngga besanya jumlah lump-sum ax adalah h g - m b (8) Jka nla pajak dbekan oleh pesamaan (8), maka da pesamaan dnamk (73a), dpeoleh b b b b, 2 N (8) Kewajban eal pemenah benla konsan dan kewajban nomnal nak bedasakan ngka nflas: B B (82) Da pesamaan kendala anggaan, unuk, maka: m m (83) dengan m dbekan Dengan menggunakan pesamaan (62), dpeoleh (84) (Buk lha Lampan 5) Da hpoess-hpoess sebelumnya, solus yang opmal adalah, 2 (85) dengan dbekan pada pesamaan (84) m m m m m, 2 m (86) Sehngga pemnaan uang nomnal dbekan oleh:, (87) Dengan menggunakan pesamaan (3) dan (5), pesamaan (3) dapa duls sebaga beku: J - - (88) (Buk lha Lampan 6) Bedasakan solus opmal pada pesamaan (85) dan (86), dpeoleh J - (89) Da pesamaan (84), pesamaan (89) menjad: J m m - (9) Dapa dlha bahwa fungs ulas opmal beganung pada ngka nflas Kaena u bank senal bepean penng dalam poses opmas fungs ulas, melalu pengauan ngka nflas, yang bedampak pada maksmalnya konsums sesua dengan jumlah uang eal