PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

Laporan akhir fenomena dasar mesin BAB I PENDAHULUAN

BAB III ANALISA TEORETIK

MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN

Perancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy

BAB III METODE ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Prediksi Umur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunami dengan Metode Spectral Fatigue Analysis

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL

Soal Latihan Mekanika I. (3-11 November 2011)

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

Gambar 4.9 Kecepatan sudut connecting rod terhadap waktu yang ditempuh dengan

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL

Dinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/16/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus

BAB 4 KAJI PARAMETRIK

Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Performansi Mesin Pendingin 1)

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

ANALISIS PENGARUH GANGGUAN HEAT TRANSFER KONDENSOR TERHADAP PERFORMANSI AIR CONDITIONING. Puji Saksono 1) ABSTRAK

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

Bab IV. Pemodelan, Pengujian dan Analisa. Sistem Steel Ball Magnetic Levitation

PERANCANGAN MEKANISME BACK LIFT

Solusi Treefy Tryout OSK 2018

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 2007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 jam

PENGARUH KEDALAMAN POTONG, KECEPATAN PEMAKANAN TERHADAP GAYA PEMOTONGAN PADA MESIN BUBUT

BAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya

Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil

MODEL POMPA AIR DENGAN TENAGA ANGIN UNTUK PEMANFAATAN IRIGASI SAWAH

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI

= mv Momentum akhir setelah tumbukan pertama:

TERMODINAMIKA TEKNIK II

PENENTUAN e/m Kusnanto Mukti W/ M Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENYEIMBANG ROTOR DENGAN METODE CONVERGENT LOAD TRACHING. Sailon

Gambar A.1. Fix Dies.

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS UAP RATA-RATA TERHADAP KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS RATA-RATA PADA PIPA KAPILER DI MESIN REFRIGERASI FOCUS 808

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

VIII. TORSI Definisi Torsi. (couples) yang menghasilkan perputaran terhadap sumbu longitudinalnya. [Torsi]

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

BAB 2 PEMODELAN PUTARAN TURBIN GENERATOR PLTN

JURNAL LOGIKA, Volume XII, No 3 Tahun 2014 ISSN : KESTABILAN KOLOM DENGAN METODE SNI DAN PPBBI 1984

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN

FORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PENGARUH KERAPATAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) VARIETAS SERUMPUNG DAN SEMBOJA

Perencanaan Konstruksi Dinding Penahan Tanah pada Underpass PTC, Surabaya ABSTRAK PENDAHULUAN

PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY

ANALISA KELELAHAN RANTAI JANGKAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP)

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015

Gerak Harmonik Sederhana Pada Ayunan

B C D E... 2h g. =v 2h g T AB. B, y. = 2 v' =2e v 2h T BC

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar lokasi pengambilan sampel daun singkong di desa Sumampir

KAJI NUMERIK PORTABLE PORTABLE COLD STORAGE TERMOELEKTRIK TEC

Lampiran 1. Data Eksperimen

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB V FONDASI RAKIT. Fondasi rakit merupakan bagian bawah struktur yang berbentuk rakit melebar keseluruh bagian dasar bangunan.

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN PENGUAT COMMON SOURCE

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembekuan

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH

ANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE)

Penentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering

(R.4) PENGUJIAN DAN PEMODELAN ASOSIASI DUA VARIABEL KATEGORIK MULTI-RESPON DENGAN METODE BOOTSTRAP DAN ALGORITMA GANGE

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

Skenario Payoff Magnitude terhadap Kecenderungan Pengambilan Risiko. Skenario Pengambilan Keputusan Investasi (Baird et al., 2008)

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPTIMASI PENGUJIAN POMPA SERI DAN PARALEL

ABSTRAK. Keywords: Economic Quantity Production, Nasution, A.H, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. ABSTRACT

ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA

ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT

Estimasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algoritma Space Alternate Generalized Expectation (SAGE)

FORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN

MODUL III LINGKUNGAN KERJA FISIK

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

Transkripsi:

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan putaran kritis yang terjadi pada suatu siste odel poros esin di kapal, engetahui pengaruh dari asing - asing variabel bebas ( posisi beban dan oen inersia ) terhadap variabel respon ( putaran kritis poros, dan untuk engetahui hubungan antara variabel bebas terhadap variabel respon). Manfaat penelitian adalah dengan engetahui putaran kritis suatu odel poros esin kapal dan hal-hal yang epengaruhinya, aka penentuan berat beban dan posisinya dapat direncanakan agar didapatkan putaran kritis yang tinggi sehingga siste pada odel poros kapal terpasang dengan baik, aan dan dapat diterapkan pada poros esin kapal yang sesungguhnya. Hasil penelitian enunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara oen inersia poros, posisi beban dan interaksi antara kedua variabel tersebut terhadap putaran kritis poros, hal ini ditunjukkan dengan analisis varian dengan sig. lebih kecil dari 0,05. PENDAHULUAN Perkebangan teknologi seakin pesat, hal ini dapat dilihat dari inovasi aupun peneuan-peneuan baru diberbagai bidang isal : industri otootif, elektronika, perkapalan dan sebagainya. Selanjutnya kualitas produk dan desain erupakan sesuatu yang sangat diperlukan agar dapat diteria di pasar global. Keajuan yang sangat pesat pada bidang industri terutaa disebabkan oleh peningkatan produktivitas dan fleksibelitas. Beberapa hal yang berkait dengan peningkatan produktivitas adalah : perbaikan kontruksi, peneuan jenis aterial baru, pengebangan dan penyepurnaan proses non konvensional yang terbukti dapat digunakan dengan baik, serta otoatisasi siste produksi. Perbaikan kontruksi pada koponen-koponen pada suatu produk dapat eningkatkan nilai produksi, selanjutnya dengan peneuan-peneuan aterial baru dapat eningkatkan uur suatu produk sehingga secara tidak langsung enaikan produktivitas. Koponen-koponen yang terdapat pada suatu esin kapal diperlukan kekuatan, keudahan dala peasangan, bentuk yang egronois, dan aan. Karena hal ini akan berpengaruh terhadap keapuan esin, uur esin, dan perawatannya di kapal. Poros erupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap esin yang terpasang di kapal. Hapir seua esin eneruskan tenaga dengan putaran utaa dala transisi yang dipegang oleh poros ( Ahad : 1999 ). Misalnya poros yang beban propeller, roda gigi, roda gila, cha dan lain-lain. Untuk siste poros putaran tinggi, putaran kritis sangat diperhitungkan, karena pada keadaan ini erupakan putaran yang berbahaya pada esin. Bila kecepatan putaran sudah encapai pada putaran kritis aka poros akan sangat terdefleksi dan gaya diteruskan ke bantalan yang dapat erusaknya. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk engetahui pengaruh variabel penyebab putaran kritis pada suatu odel poros pada kapal. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas aka dapat diruuskan perasalahannya sebagai berikut : Bagaiana cara enentukan putaran kritis. Bagaiana pengaruh posisi beban dan oen inersia terhadap putaran kritis pada odel poros kapal. BATASAN MASALAH Variabel respon yang berpengaruh dibatasi hanya pada jarak tupuan dan berat beban. Penentuan putaran kritis sesaat setelah putaran tenang Poros dianggap lurus sebelu endapatkan beban TUJUAN PENELITIAN Untuk endapatkan putaran kritis yang terjadi pada suatu siste pada odel poros kapal.

Untuk engetahui pengaruh dari asing-asing variabel bebas terhadap variabel respon. Untuk engetahui hubungan antara variabel bebas terhadap variabel respon.] MANFAAT PENELITIAN Dengan engetahui putaran kritis suatu odel poros kapal dan hal-hal yang epengaruhinya, aka penentuan berat beban dan posisinya dapat direncanakan agar didapatkan putaran kritis yang tinggi sehingga siste pada odel poros kapal yang terpasang dengan aan dan dapat diterapkan pada poros kapal yang sesungguhnya. TINJAUAN PUSTAKA Putaran kritis pada siste poros terjadi apabila frekuensi rotasinya sudah saa dengan salah satu frekuensi diri dari siste poros tersebut ( Rao : 1995 ). Putaran kritis pada siste poros disebabkan oleh : Center of gravity beban tidak berada pada subu putar poros pada keadaan statisnya ( lihat gabar 1 ) cg e Gabar 1 : Poros dengan beban yang epunyai eksentrisitas Keterangan : Cq : center of grafity ( pusat berat ) e : eksentrisitas Dala keadaan statis terjadi lenturan poros ( lihat pada gabar 2 ) Gabar 1 : Defleksi poros statis karena beban y = defleksi statik karena assa dan assa poros y Dari kedua penyebab di atas aka terjadi jarak antara subu poros yang lurus dengan pusat berat benda sejauh ( e + y ). Bila poros diputar aka akan terjadi gaya sentrifugal, karena ada jarak antara pusat asa dengan poros ( Meirovitch, 1975 ). Diagra benda bebas dari siste poros bisa dilihat pada gabar 3. F F (e + y) Gabar 3 : Poros yang terdefleksi karena beban esentrik Fi : gaya inersia putaran Fs : gaya pegas Fc : gaya sentrifugal Diana : Fc = v²/ r = ω² ( e + x ) ²/ e + x = ω² ( e + x ) BENDA UJI Benda uji yang diaati poros ditupu oleh dua bantalan rol jarak tertentu. Ujung yang satu dibiarkan bebas sedang ujung yang lainnya dihubungkan dengan kopling. Kecepatan putaran otor diatur oleh

sebuah regulator, yang sekaligus dapat ebaca beberapa kecepatan putar otor yang telah dicapai. Supaya defleksi poros pada saat pebebanan tidak erusak otor aka diberi kopling yang terbuat dari selang plastik. Kopling diletakkan diantara poros otor dan poros yang diberi beban. VARIABEL PENELITIAN Variabel-variabel yang akan diteliti secara garis besar ada dua aca, yaitu variabel bebas dan variabel respon. Variabel bebas yaitu variabel penelitian yang tidak tergantung dengan variabel yang lain. Penentuan variabel tergantung pada peneliti. Disini variabel bebas yang digunakan yaitu posisi beban dan oen inersia poros. Posisi beban diukur dari salah satu tupuan, ada tiga level posisi beban 30 c, 50 c, dan 70 c. Jarak tupuan disini ditetapkan 140 c. Moen inersia poros juga epunyai tiga level, yaitu : 640 gr ², 1960 ², dan 4385 ². Variabel respon, yaitu variable yang tergantung dari variable bebas dan tidak bisa ditentukan terlebih dahulu. Disini variabel respon yang akan dicari adalah kecepatan putaran kritis. RANCANGAN PENELITIAN Metode yang digunakan dala penelitian ini adalah etode penelitian nyata ( true eksperienntal research ) dengan odel rancangan faktorial 3 x 3 yaitu 3 level oen inersia dan 3 posisi beban. Sedangkan paraeter yang diaati adalah kecepatan putar kritis. Dala pebuktian hipotesis, digunakan etode epiris, yaitu etode yang dipakai untuk ebuktikan hipotesa sesuai dengan akuulasi data yang didapat.. Pengolahan data dilakukan dengan analisis statistik, yaitu : Analisis regresi, untuk engetahui persaaan hubungan posisi beban dan oen inersia poros dengan kecepatan putar kritis poros Analisis varian dua arah, untuk engetahui pengaruh dua faktor, yaitu faktor posisi beban dan oen inersia terhadap kecepatan putar kritis poros. Rancangan eksperien yang digunakan adalah rancangan faktorial 3 x 3² dengan elakukan 3 kali untuk variasi posisi beban dan 3 kali untuk variasi oen inersia diana pengabilan data diulang 3 ( tiga ) kali sehingga diperoleh 27 data. Urutan pelaksanaan ditentukan dengan cara lotere. Tabel rancangan dapat dilihat pada tabel 1. Posisi ( c ) 30 50 70 Tabel 1. Rancangan eksperien Moen inersia poros ( gr ² ) 640 1960 4385 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah putaran kritis poros odel kapal pada beberapa kobinasi variabel bebas sesuai dengan rancangan penelitian. Dari dua variabel bebas, dengan ebuat 3 level dan 3 kali pengulangan aka diperoleh 27 data. Selanjutnya data dianalisis. Statistik yang digunakan untuk enganalisis data hasil penelitian adalah : analisis regresi dengan sofware Excel dan analisis varian dengan sofware SPSS. Analisis regresi adalah untuk engetahui persaaan dan grafik hubungan antara asing-asing variabel bebas dengan variabel respon. Sedangkan analisis varian untuk engetahui efek dari asing-asing atau interaksi antara berat beban dengan jarak tupuan terhadap putaran kritis poros ( variabel respon ). Dari analisis varian dapat diketahui efek yang sangat signifikan dari asing-asing atau interaksi antara posisi beban dengan oen inersia terhadap putaran kritis odel poros kapal, hal ini dapat dilihat pada tabel 2. Pada tabel 2 enunjukkan bahwa seua harga signifikan adalah nol ( 0 ). Harga ini lebih kecil dari 0,05 artinya perubahan variabel bebas dan interaksinya akan epengaruhi variabel respon khususnya pada level-level tersebut. Tabel 2 : Test efek variabel bebas dengan variabel respon

Dependent Variable: VAR00001 Source Corrected Model Intercept VAR00002 VAR00003 VAR00002 * VAR00003 Error Total Corrected Total Tests of Between-Subjects Effects Type III Su Partial Eta of Squares df Mean Square F Sig. Squared 66616.667 a 2 33308.333 211.295.000.946 35500800.0 1 35500800.00 225203.3.000 1.000 3783.333 24 157.639 35571200.0 27 70400.000 26 a. R Squared =.946 (Adjusted R Squared =.942) Selanjutnya hubungan posisi beban dengan putaran kritis poros ditunjukkan pada grafik gabar 5 pada seua level. Dari gabar grafik dapat dianalisa bahwa seakin jauh posisi beban aka putaran kritis poros akan seakin kecil secara eksponensial pada range tersebut. Ruus yang didapatkan sebagai berikut : Y = 1301,75e 2,9972x dengan R-square 0,942 Diana : x = posisi beban dari ujung ( c ) Dengan deikian bila posisi beban seakin jauh dengan tupuan aka eksentrisitas poros akan seakin besar dan sebaliknya. Seakin besar eksentrisitas poros aka akan lebih udah akan terjadi kondisi kritis. Seakin udah terjadi putaran kritis berarti putaran kritisnya seakin kecil. 1220 VAR00001 Putaran kritis poros ( RPM ) 1200 1180 1160 1140 1120 1100 Observed 1080 20 30 40 50 60 70 80 Linear Posisi beban dari ujung ( c ) VAR00002 Gabar 5 : Grafik hubungan posisi beban dengan putaran kritis poros pada posisi beban 70 c Hubungan antara oen inersia poros dengan putaran kritis poros pada posisi beban dari ujung 70 c ditunjukkan pada gabar : 6. Dari gabar tersebut terlihat bahwa seakin besar oen inersia aka seakin besar pula putaran kritis poros terjadi pada range tersebut. Ruus yang didapatkan adalah sebagai berikut : Y = 1233,98e 0,0001x dengan R-square 0,826 Diana : x = oen inersia poros ( gr ² )

1200 VAR00001 Putaran kritis poros ( RPM ) 1100 1000 900 800 700 Observed Linear 600 0 1000 2000 3000 4000 5000 Exponential VAR00003 Moen inersia poros ( gr ² ) Gabar 6 : Grafik hubungan oen inersia poros dengan putaran kritis poros pada pada oen inersia poros 4385 ² Dengan deikian seakin besar oen inersia artinya seakin besar diaeter poros aka putaran kritisnya seakin besar pada range tertentu. Tetapi apabila pada diaeter poros yang saa dan assa poros yang besar aka putaran kritis poros akan seakin kecil. KESIMPULAN Dari analisis dan pebahasan di atas aka dapat disipulkan sebagai berikut : Bahwa ada pengaruh yang signifikan antara oen inersia poros, posisi beban dari ujung, dan interaksi antara dua variabel tersebut terhadap putaran kritis odel poros di kapal. Hal ini terlihat pada uji analisis varian dengan harga signifikan nol ( 0 ) yang lebih kecil dari 0,05. Grafik hubungan antara posisi beban dari ujung dengann putaran kritis poros pada oen inersia poros dapat dilihat pada gabar 5 dengan ruus persaaannya sebagai berikut : Y = 1301,75e 2,9972x dengan R-square 0,942 Diana : x = posisi beban dari ujung ( c ) Grafik hubungan antara oen inersia poros dengan putaran kritis poros dapat dilihat pada gabar 6 dengan persaaannya sebagai berikut : Y = 1233,98e 0,0001x dengan R-square 0,826 Diana : x = oen inersia poros ( gr ² ) DAFTAR PUSTAKA Ahad, Zainun, Ir., MSc., Eleen Mesin I, PT. Refika Aditaa, Bandung, 1999 Meirovitch, Leonard, Eleents of Vibration, College of Engenering Virginia Polytechnic Institute and State University, 1975 Rao, S., Singeiresu, Mechanical Vibration, Addision-Wesley Publishing Copany, 1995.