BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

BAB 2 LANDASAN TEORI

IV. METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

Pengaruh variabel makroekonomi..., 24 Serbio Harerio, Universitas FE UI, 2009Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

Proyeksi Penduduk Provinsi Riau Menggunakan Metode Campuran

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

1999 sampai bulan September Data ini diperoleh dari yahoo!finance.

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

*Corresponding Author:

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh:

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Bab IV Pengembangan Model

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

BAB II MATERI PENUNJANG. 2.1 Keuangan Opsi

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penentuan Pelebaran Window Time Optimal Pada Data Deret Waktu

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

Bab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

III. METODE PENELITIAN

Kadek Bayu Wibawa*, I Ketut Sumerta**, I Made Dharmawan***

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3732

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu

IV. METODE PENELITIAN

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

ANALISIS PENGARUH RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU II TERHADAP HARGA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) D-299

PEMBELAJARAN 5 STATISTIK NON PARAMETRIK

Metode Regresi Linier

III KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di himpun dengan cara mendownload dari sius inerne. Sampel dalam peneliian ini menggunakan saham perbankan yang masuk dalam index LQ 45 erus menerus dalam periode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2012. Di pilihnya jenis saham dalam sekor yang sama yaiu sekor perbankan karena dalam sekor usaha yang sama pada umumnya memiliki daya ahan erhadap ekanan pasar yang relaif sama. Beriku ini di sajikan dafar nama saham dan nama perusahaan yang merupakan sampel dari peneliian ini: Tabel 4.1 Dafar Nama erusahan Sampel No Kode Saham Nama erusahaan 1. BBCA Bank Cenral Asia Tbk. 2. BBNI Bank Negara Indonesia (ersero) 3. BBRI Bank Rakya Indonesia (ersero) 4. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 5. BMRI Bank Mandiri (ersero) Tbk. Sumber: Lampiran 1 46

47 4.2 Deskripsi Daa Sesuai dengan ujuan unuk mengeahui konsisensi dari VAR meode simulasi hisoris dari pengukuran risiko pasar dari jangka pendek dan jangka panjang, daa yang di gunakan adalah daa harga penuupan saham bulanan periode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2012 dengan demikian dalam sau ahun erdapa 12 daa reurn dan kelipaannya pada peneliian dua ahun, iga ahun, dan lima ahun. Dalam peneliian ini masing-masing saham memiliki jumlah daa reurn dan dalam periode yang sama. Daa yang di gunakan adalah daa lima ahun sebelum masa peneliian karena semakin baru daa yang di gunakan di harapkan pengukuran risiko pasar akan semakin nyaa. 4.3 Analisa Daa erhiungan daa yang elah di himpun unuk menjawab ada idaknya konsisensi VAR meode simulasi hisoris pada pengukuran risiko jangka pendek dan jangka panjang saham-saham perbankan yang masuk dalam index LQ 45 di aas, jangka menengah iga ahun juga di lakukan perhiungan, oleh karena 3 ahun ercakup dianara jangka pendek dan jangka panjang. Dan analisa daa akan dilakukan sebagai beriku: a. Menghiung reurn saham BBCA, BBRI, BBNI, BDMN, dan BMRI masing-masing 12 reurn dalam sau ahun dan kelipaannya dalam waku peneliian dua ahun, iga ahun, dan lima ahun. b. Mengurukan reurn dari yang erendah sampai yang eringgi. c. Menghiung VAR asse unggal dan reurn raa-raa. Langkah-langkah ersebu di aas di lakukan unuk masing-masing periode sau ahun, dua ahun, iga ahun, dan lima ahun. Langkah-langkah pengukuran risiko pasar dengan meode VAR meode hisoris akan di jabarkan sebagai beriku.

48 4.3.1 VAR Dalam Jangka Waku Sau Tahun a. erhiungan reurn erhiungan reurn masing-masing saham di gunakan rumus sebagai beriku: Re urn Keerangan: 1 1 x 100% p = harga saham periode ke 1 = harga saham periode ke 1 Dalam perhiungan reurn akan dibahas mengenai reurn 5 saham perbankan, saham-saham ersebu dapa di liha pada lampiran 1, dari hasil perhiungan reurn masing-masing saham dalam sau ahun pada periode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2008 di sajikan dalam lampiran 2-6. Dari hasil perhiungan di dapa flukuasi harga yang dinamis pada saa erenu reurn mengalami lonjakan, erkadang urun drasis dan ada saa-saa idak mendapakan reurn aau reurn sama denga nol. Flukuasi reurn ini dapa di liha pada saham BBCA reurn erendah - 10,8108% erjadi pada bulan ke 10 reurn eringgi 22,2222% pada bulan ke 11, BBNI reurn erendah -16,2651% erjadi pada bulan ke 7 dan reurn eringgi 20,6616% pada bulan ke 11, saham BBRI reurn erendah -12,5000% pada bulan ke 7 dan eringgi 19,6078% pada bulan ke 11, BDMN reurn erendah -17.5439% pada bulan ke 10 dan eringgi 18,0851% pada bulan ke 11, dan saham BMRI erendah - 10,3448% pada bulan ke 10 dan eringgi 14,4231% pada bulan ke 11. Unuk saham BDMN pada bulan ke 9 anpa reurn aau reurn sama

49 dengan 0. Lonjakan reurn cukup drasis di alami oleh saham BDMN perbedaan reurn pada bulan 11 posiif 20,6612% dan negaif 13,0137 pada bulan ke 12, sehingga saham BDMN mengalami lonjakan 33,6749% dalam waku 1 bulan. b. Mengurukan reurn Reurn erhiung di urukan dari yang erendah ke yang eringgi. Hasil penguruan reurn 12 bulan periode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2008 pada lampiran 27-31. c. erhiungan VAR asse ungal 1. erhiungan VAR asse unggal dengan ingka kepercayaan 90% aau disingka VAR 90%. VAR 90% akan di liha dari 10% reurn erendah.10% dari 12 daa yaiu 1,2. Daa ke 1,2 di hiung dari daa erendah perama di ambah dengan dua per sepuluh dari selisih daa erkecil kedua dengan daa erkecil perama. Uruan daa dapa diliha pada lampiran 27-31. Nama Saham Tabel 4.2 Hasil erhiungan VAR 90% Bulanan eriode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2008 Reurn ke 1 Reurn ke 2 VAR= R1+2/10 (R2-R1) Reurn raa-raa Toal Reurn BBCA -10.8108-9.0909-10.4668 0.9440 11.3277 BBNI -16.2651-13.6691-15.7459-3.0010-36.0012 BBRI -12.5000-12.0690-12.4138-1.1431-0.0953 BDMN -17.5434-17.3913-17.5130-2.7860-33.4316 BMRI -10.3499-8.3448-9.9489-0.9133-10.9599 Sumber: Daa yang diolah 2012 2. erhiungan VAR asse unggal dengan ingka kepercayaan 95% aau disingka VAR 95%. VAR 95% akan di liha dari 5% reurn

erendah, 5% dari 12 daa yaiu 0,6. Dan di bulakan menjadi 1 daa ke sau dapa diliha pada lampiran 27-31. 50 Tabel 4.3 Hasil erhiungan VAR 95% Bulanan eriode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2008 No Nama Saham VAR 1 BBCA -10.8108 2 BBNI -16.2651 3 BBRI -12.5000 4 BDMN -17.5439 5 BMRI -10.3448 Sumber: Daa yang diolah 2012 Hasil perhiungan VAR 95% bulanan dan VAR 90% bulanan menunjukkan VAR 95% saham BDMN pada ingka kepercayaan 95% 17,5439% dan VAR erkecil pada saham BMRI adalah - 10.3448%. ada ingka kepercayaan 90% VAR eringgi saham BDMN 17,5130 dan erendah BMRI -9,9489 invesasi pada kurun waku 1 Agusus 2007 1 Agusus 2008, empa dari lima saham memiliki reurn raa-raa bernilai negaif kecuali reurn raa-raa BBCA posiif 0,9440 hal ini erjadi ada kemungkinan pasar mendapa ekanan akiba dari krisis Eropa. 4.3.2 VAR Dalam Jangka Waku Dua Tahun a. erhiungan reurn erhiungan reurn masing-masing saham di gunakan rumus sebagai beriku:

51 Re urn Keerangan: 1 1 x 100% p = harga saham periode ke 1 = harga saham periode ke 1 Dalam perhiungan reurn akan dibahas mengenai reurn 5 saham perbankan, saham-saham ersebu dapa di liha pada lampiran 1. Hasil perhiungan reurn masing-masing saham dalam waku dua ahun pada periode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2009 di sajikan dalam lampiran 7-11. Dari hasil perhiungan di dapa flukuasi harga yang dinamis pada saa erenu reurn mengalami lonjakan yang sanga ajam, urun sanga drasis dan ada saa-saa idak mendapakan reurn aau reurn sama dengan nol. Gejolak saham erjadi pada saham BBCA - 14,5445% pada bulan ke 18 dan 31,9149% reurn pada bulan ke 19 dan reurn ini adalah reurn eringgi dari saham BBCA dan reurn erendah -15,3846% pada bulan ke 17. Saham BBNI naik ajam 70,7540% dalam waku 1 bulan yaiu erjadi pada bulan ke 19 dan ke 20. Reurn saham BBNI pada bulan ke 19 hanya 2,8571% dan melonjak menjadi 73,6111% pada bulan ke 20 sedangkan reurn erendah BBNI erjadi pada bulan ke 14 yaiu -47,4227%. Saham BBRI reurn eringgi erjadi pada ke 20 sebesar 38,0952% dan reurn erendah pada bulan ke 14 yaiu -36,1111%. Saham BDMN reurn eringgi 28,6667% pada bulan ke 22 dan reurn erendah -46,9388% pada bulan ke 14 dan pada bulan ke 9, 20 dan 23. Saham BDMN idak

52 membukukan reurn aau reurn nol. Saham BMRI reurn eringgi 35,9060% erjadi pada bulan ke 16 dan bulan ke 14 reurn -41,1321%. b. Mengurukan reurn Reurn erhiung di urukan dari yang erendah ke yang eringgi. Hasil penguruan reurn 24 bulan periode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2009 pada lampiran 32-36. c. erhiungan VAR asse unggal 1. erhiungan VAR asse unggal dengan ingka kepercayaan 90% aau disingka VAR 90%. VAR 90% akan di liha dari 10% reurn erendah. 10% dari 24 daa yaiu 2,4. Dan daa ke 2,4 di hiung dari daa erendah kedua di ambah dengan empa per sepuluh dari selisih daa erkecil keiga dengan daa erkecil kedua. Uruan daa dapa diliha pada lampiran 32-36. Nama Saham Tabel 4.4 Hasil erhiungan VAR 90% Bulanan eriode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2009 Reurn ke 1 Reurn ke 2 VAR= R1+4/10 (R2-R1) Reurn raaraa Toal Reurn BBCA -14.5455-14.2857-14.4416 2.1475 51.5400 BBNI -23.6220-16.2651-20.6792 2.1864 52.4826 BBRI -18.1319-12.5000-15.8791 2.0364 48.8728 BDMN -26.6129-17.5439-22.9853-0.6949-16.6775 BMRI -10.3448-10.1235-10.2563 2.2845 54.8289 Sumber: Daa yang diolah 2012 2. erhiungan VAR asse unggal dengan ingka kepercayaan 95% aau disingka VAR 95%. VAR 95% akan di liha dari 5% reurn

53 erendah 5% dari 24 daa yaiu 1,2. Dan daa ke 1,2 di hiung dari daa erendah perama di ambah dengan dua per sepuluh dari selisih daa erkecil kedua dengan daa erkecil perama. Uruan daa ersebu di aas dapa di liha pada lampiran 32-36 Tabel 4.5 Hasil erhiungan VAR 95% Bulanan eriode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2009 No Nama Saham Reurn 1 Reurn 2 VAR= R1+2/10 (R2-R1) 1 BBCA -15.3846-14.5455-15.21678 2 BBNI -47.4227-23.6220-42.66256 3 BBRI -36.1111-18.1319-32.51526 4 BDMN -46.9388-26.6129-42.87362 5 BMRI -41.1321-10.3448-34.97464 Sumber: Daa yang diolah 2012 Hasil perhiungan VAR 95% bulanan dan VAR 90% bulanan menunjukkan VAR saham BDMN pada ingka kepercayaan 95% eringgi 26.6129% dan VAR saham BMRI adalah 10,3499% pada pada ingka kepercayaan 90% VAR eringgi saham BDMM -22.9853% dan erendah VAR saham BMRI -10,2563% Invesasi pada kurun waku 1 Agusus 2007 1 Agusus 2008. Reurn raa-raa saham BDMN bernilai negaif adapun yang lain bernilai posiif.

4.3.3 VAR Dalam Jangka Waku Tiga Tahun a. erhiungan reurn erhiungan reurn masing-masing saham di gunakan rumus sebagai beriku: Re urn 1 Keerangan: 1 x 100% p = harga saham periode ke 54 1 = harga saham periode ke 1 Dalam perhiungan reurn akan dibahas mengenai reurn 5 saham perbankan, saham-saham ersebu dapa di liha pada lampiran 1, dari hasil perhiungan reurn masing-masing saham dalam dua ahun pada periode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2010 di sajikan dalam lampiran 7-11. Dari hasil perhiungan di dapa flukuasi harga yang dinamis pada saa erenu reurn mengalami lonjakan yang sanga ajam, urun sanga drasis dan ada saa-saa idak mendapakan reurn aau reurn sama dengan nol. Reurn saham BBCA reurn erendah -15,3846% pada bulan ke 17 dan reurn eringgi 31,9149% pada bulan ke 19, reurn saham BBNI reurn erendah -47,4227% pada bulan ke 14 dan reurn eringgi 73,6111% pada bulan ke 14, reurn saham BBRI reurn erendah -36,1111% pada bulan ke 14 dan reurn eringgi 38,0952% pada bulan ke 20, reurn saham BDMN reurn erendah -46,9388% pada bulan ke 14 dan reurn eringgi 28,6667% pada bulan ke 22, dan saham BMRI reurn erendah -41,1321% pada bulan ke 14 dan reurn eringgi 35,9060% pada bulan ke 16.

55 b. Mengurukan reurn Reurn erhiung di urukan dari yang erendah ke yang eringgi. Hasil penguruan reurn 36 bulan periode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2010 pada lampiran 37-41 c. erhiungan VAR asse unggal 1. erhiungan VAR asse unggal dengan ingka kepercayaan 90% aau disingka VAR 90%. VAR 90% akan di liha dari 10% reurn erendah 10% dari 36 daa yaiu 3,6. Dan daa ke 3,6 di hiung dari daa erendah keiga di ambah dengan enam per sepuluh dari selisih daa erkecil keempa dengan daa erkecil keiga. Uruan daa dapa diliha pada lampiran 37-41. Tabel 4.6 Hasil erhiungan VAR 90% Bulanan eriode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2010 Nama Saham Reurn ke 1 Reurn ke 2 Sumber: Daa yang diolah 2012 VAR= R1+6/10 (R2-R1) Reurn raa-raa Toal Reurn BBCA -14.2857-10.8108-12.2008 2.3408 84.2688 BBNI -16.2651-13.6691-14.7075 3.3306 119.9016 BBRI -12.5000-12.0690-12.2414 1.9939 71.7804 BDMN -17.5439-17.3913-17.4523-0.0391-1.4076 BMRI -10.1235-8.7302-9.2875 2.6560 95.616 2. erhiungan VAR asse unggal dengan ingka kepercayaan 95% aau disingka VAR 95%. VAR 95% akan di liha dari 5% reurn erendah 5% dari 36 daa yaiu 1,8. Dan daa ke 1,8 di hiung dari

56 daa erendah perama di ambah dengan delapan per sepuluh dari selisih daa erkecil kedua dengan daa erkecil perama. Uruan daa ersebu di aas dapa di liha pada lampiran 37-41. No Tabel 4.7 Hasil erhiungan VAR 95% Bulanan eriode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2010 Nama Saham Reurn 1 Reurn 2 VAR= R1+8/10 (R2-R1) 1 BBCA -15.385-14.546-14.7133 2 BBNI -47.423-23.622-28.3821 3 BBRI -36.111-18.132-21.7277 4 BDMN -46.939-26.613-30.6781 5 BMRI -41.132-10.345-16.5023 Sumber: Daa yang diolah 2012 Hasil perhiungan VAR 95% bulanan dan VAR 90% bulanan menunjukkan VAR saham BDMN pada ingka kepercayaan 95% eringgi -30.6781% dan VAR saham BMRI adalah -16.5023% pada pada ingka kepercayaan 90% VAR eringgi saham BDMM -17.4523% dan erendah VAR saham BMRI -9.2875%. Invesasi pada kurun waku 1 Agusus 2007 1 Agusus 2008. Reurn raa-raa saham BDMN bernilai negaif adapun yang lain bernilai posiif. 4.3.4 VAR Dalam Jangka Waku Lima Tahun a. erhiungan reurn erhiungan reurn masing-masing saham di gunakan rumus sebagai beriku:

57 Re urn 1 1 x 100% Keerangan: p = harga saham periode ke 1 = harga saham periode ke 1 Dalam perhiungan reurn akan dibahas mengenai reurn 5 saham perbankan, saham-saham ersebu dapa di liha pada lampiran 1, dari hasil perhiungan reurn masing-masing saham dalam dua ahun pada periode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2012 di sajikan dalam lampiran 7-11. Dari hasil perhiungan di dapa flukuasi harga yang dinamis pada saa erenu reurn mengalami lonjakan yang sanga ajam, urun sanga drasis dan ada saa-saa idak mendapakan reurn aau reurn sama dengan nol. Reurn saham BBCA reurn erendah -15,3846% pada bulan ke 17 dan reurn eringgi 31,9149% pada bulan ke 19, reurn saham BBNI reurn erendah -47,4227% pada bulan ke 14 dan reurn eringgi 73,6111% pada bulan ke 14, reurn saham BBRI reurn erendah -36,1111% pada bulan ke 14 dan reurn eringgi 38,0952% pada bulan ke 20, reurn saham BDMN reurn erendah -46,9388% pada bulan ke 14 dan reurn eringgi 28,6667% pada bulan ke 22, dan saham BMRI reurn erendah -41,1321% pada bulan ke 14 dan reurn eringgi 35,9060% pada bulan ke 16.

58 b. Mengurukan reurn Reurn erhiung di urukan dari yang erendah ke yang eringgi. Hasil penguruan reurn 36 bulan periode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2012 pada lampiran 42-46. c. erhiungan VAR asse unggal 1. erhiungan VAR asse unggal dengan ingka kepercayaan 90% aau disingka VAR 90%. VAR 90% akan di liha dari 10% reurn erendah 10% dari 60 daa yaiu 6. Jadi 10% erendah di liha pada nomer uru keenam dari susunan hasil penguruan reurn. Hasil penguruan reurn dapa di liha pada lampiran 42-46. Tabel 4.8 Hasil erhiungan VAR 90% Bulanan eriode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2012 No Nama Saham VAR Reurn Toal raa-raa Reurn 1 BBCA -11.7188 2.0481 122.8860 2 BBNI -13.0137 2.3194 139.1640 3 BBRI -10.6870 2.0240 121.4400 4 BDMN -11.6578 0.3456 20.7360 5 BMRI -8.7302 2.3221 139.3260 Sumber: Daa yang diolah 2012 2. erhiungan VAR asse unggal dengan ingka kepercayaan 95% aau disingka VAR 95%. VAR 95% dapa di liha dari 5% reurn erendah 5% dari 60 daa yaiu 3 jadi 5% erendah di liha pada nomer uru keiga dari susunan hasil penguruan reurn. Hasil penguruan reurn dapa di liha pada lampiran 42-46.

59 Tabel 4.9 Hasil erhiungan VAR 95% Bulanan eriode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2012 No Nama Saham VAR 1 BBCA -14.2857 2 BBNI -16.7742 3 BBRI -15.0376 4 BDMN -17.5439 5 BMRI -10.4899 Sumber: Daa yang diolah 2012 Hasil perhiungan VAR 95% bulanan dan VAR 90% bulanan menunjukkan VAR saham BDMN pada ingka kepercayaan 95% eringgi 17.5439% dan VAR saham BMRI adalah 10.4899% pada pada ingka kepercayaan 90% VAR eringgi saham BDMN 11.6578% dan erendah VAR saham BMRI 8.7302%. Invesasi pada kurun waku 1 Agusus 2007 1 Agusus 2012. Reurn raa-raa saham BDMN pada invesasi pada ahun ke 4 yang masih bernilai negaive. ada ahun ke 5 reurn raa-raa mengalami peningkaan menjadi posiif. Dan VAR dari saham ersebu berbeda ipis dengan VAR BBCA. Berdasarkan hasil perhiungan di aas maka dapa secara sederhana di rangkum pada abel beriku ini:

60 Tabel 4.10 Rangkuman VAR 90%, 95% er Lembar Saham eriode 1 Agusus 2007 1 Agusus 2012 No Bank Tahun 1 BBCA 2 BBNI 3 BBRI 4 BDMN 5 BMRI VAR 90% VAR 95% 1 ahun -10.1668-10.8108 0.9440 2 ahun -14.4416-15.2167 2.1475 3 ahun -12.2008-14.7133 2.3408 5 ahun -11.7188-14.2857 2.0481 1 ahun -15.7459-16.2651-3.0010 2 ahun -20.6792-42.6625 2.1864 3 ahun -14.7075-28.3821 3.3306 5 ahun -13.0137-16.7742 2.3194 1 ahun -12.4138-12.5000-5.1431 2 ahun -15.8791-32.5152 2.0364 3 ahun -12.2414-21.7277 1.9939 5 ahun -10.6870-15.0376 2.0240 1 ahun -17.5130-17.5439-2.7860 2 ahun -22.9853-42.8736-0.0695 3 ahun -17.4523-30.6781-0.0391 5 ahun -11.6578-17.5439 0.3456 1 ahun -9.9489-10.3448-0.9133 2 ahun -10.2563-34.9746 2.2845 3 ahun -9.2875-16.5023 2.6560 5 ahun -8.7302-10.4899 2.3221 Sumber: Daa yang diolah 2012 R Risiko pasar pada saham di aas bila di ukur dengan VAR meode simulasi hisoris erliha VAR 95% lebih besar daripada VAR 90% dan VAR pada ahun kedua mengalami kenaikan dan urun pada ahun berikunya begiu juga invesasi ahun kelima

61 nilai VAR lebih kecil di banding ahun keempa dan ini erjadi pada saham-saham di aas. Reurn raa-raa pada ahun perama bernilai negaif kecuali pada saham BBCA posiif 0,9440 dan pada iga ahun berikunya reurn raa-raa bernilai posiif kecuali pada saham BDMN ahun perama, kedua dan keiga bernilai negaif. 4.3.5 Uji Kendall W Unuk menguji hipoesis ada idaknya konsisensi pengukuran VAR jangka pendek dan jangka panjang akan digunakan uji keselarasan Kendall. Jika nilai probabilias signifikansi (Asymp. Sig) lebih kecil dibanding dengan araf signifikansi ( ) sebesar 0,05 maka H 0 di olak dan H 1 dierima apabila nilai probabilias signifikansi lebih besar dibanding dengan araf signifikansi sebesar 0,05 maka H 0 dierima, H 1 di olak. Dan nilai chi-square erhiung lebih besar dari chi-squre abel, H 0 di olak H 1 di erima dan apabila chi-square erhiung lebih kecil dari chi-square abel maka H 0 di erima H 1 di olak. engujian keselarasan unuk mengukur konsisensi ukuran VAR, dalam hal ini pengujian dilakukan masing-masing sebanyak 6 kali pada VAR 90% dan 95% yaiu menguji konsisensi VAR 1 ahun dengan VAR 2 ahun, VAR 1 ahun dengan 3 ahun, VAR 1 ahun dengan 5 ahun, VAR 2 ahun dengan VAR 3 ahun, VAR 2 ahun dengan 5 ahun, VAR 3 ahun dengan 5 ahun. Hasil pengujian dapa di liha pada lampiran 48-59.

62 Uji Tabel 4.11 Hasil Uji Kendall W VAR 90% Kendall's W Asymp. Sig Chi - Square Kesimpulan VAR 1 ahun dengan VAR 2 ahun 1.0000 0.0250 5.0000 konsisen VAR 1 ahun dengan idak 0.3600 0.1800 1.8000 VAR 3 ahun konsisen VAR 1 ahun dengan idak 0.3600 0.1800 1.8000 VAR 5 ahun konsisen VAR 2 ahun dengan VAR 3 ahun 1.0000 0.0250 5.0000 konsisen VAR 2 ahun dengan VAR 5 ahun 1.0000 0.0250 5.0000 konsisen VAR 3 ahun dengan VAR 5 ahun 1.0000 0.0250 5.0000 konsisen Sumber: Daa diolah lampiran 47 Dari hasil pengujian diaas VAR 90%, unuk VAR 1 ahun dan VAR 2 ahun pada abel 4.11 bahwa erjadi penolakan H 0 sehingga H 1 dierima, hal ini karena nilai asymp. sig uji Kendall s W anara VAR 1 ahun dengan VAR 2 ahun lebih kecil dari 0,10 (0,025 < 0,10) dan chi-square erhiung sama dengan 5.00 lebih besar dari chi-square abel 3,84 dengan demikian dapa disimpulkan bahwa erdapa konsisensi perhiungan risiko pasar VAR 1 ahun dan VAR 2 ahun. Dari hasil pengujian diaas VAR 90%, unuk VAR 1 ahun dan VAR 3 ahun pada abel 4.11 bahwa erjadi H 0 dierima sehingga H 1 diolak, hal ini karena nilai asymp. sig uji Kendall s W anara VAR 1 ahun dengan VAR 3 ahun lebih besar dari 0,10 (0,180 > 0,10) dan chi-square erhiung sama dengan 0,360 lebih kecil dari chi-square abel 2,71 dengan demikian dapa disimpulkan bahwa erdapa idak konsisensi perhiungan risiko pasar VAR 1 ahun dan VAR 3 ahun.

63 Dari hasil pengujian diaas VAR 90%, unuk VAR 1 ahun dan VAR 5 ahun pada abel 4.11 bahwa erjadi Ho dierima sehingga H 1 diolak, hal ini karena nilai asymp. sig uji Kendall s W anara VAR 1 ahun dengan VAR 5 ahun lebih besar dari 0,10 (0,180 > 0,10) dan chi-square erhiung sama dengan 0,360 lebih kecil dari chi-square abel 2,71 dengan demikian dapa disimpulkan bahwa erdapa idak konsisensi perhiungan risiko pasar VAR 1 ahun dan VAR 5 ahun. Dari hasil pengujian diaas VAR 90%, unuk VAR 2 ahun dan VAR 3 ahun pada abel 4.11 bahwa erjadi penolakan H 0 sehingga H 1 dierima, hal ini karena nilai asymp. sig uji Kendall s W anara VAR 2 ahun dengan VAR 3 ahun lebih kecil dari 0,10 (0,025 < 0,10) dan chi-square erhiung sama dengan 5.00 lebih besar dari chi-square abel 2,71 dengan demikian dapa disimpulkan bahwa erdapa konsisensi perhiungan risiko pasar VAR 2 ahun dan VAR 3 ahun. Dari hasil pengujian diaas VAR 90%, unuk VAR 2 ahun dan VAR 5 ahun pada abel 4.11 bahwa erjadi penolakan H 0 sehingga H 1 dierima, hal ini karena nilai asymp. sig uji Kendall s W anara VAR 2 ahun dengan VAR 5 ahun lebih kecil dari 0,10 (0,025 < 0,10) dan chi-square erhiung sama dengan 5.00 lebih besar dari chi-square abel 2,71 dengan demikian dapa disimpulkan bahwa erdapa konsisensi perhiungan risiko pasar VAR 2 ahun dan VAR 5 ahun. Dari hasil pengujian diaas VAR 90%, unuk VAR 3 ahun dan VAR 5 ahun pada abel 4.11 bahwa erjadi penolakan H 0 sehingga H 1 dierima, hal ini karena nilai asymp. sig uji Kendall s W anara VAR 3 ahun dengan VAR 5 ahun lebih kecil dari 0,10 (0,025 < 0,10) dan chi-square erhiung sama dengan 5.00 lebih besar dari chi-square abel 2,71 dengan demikian dapa disimpulkan bahwa erdapa konsisensi perhiungan risiko pasar VAR 3 ahun dan VAR 5 ahun.

64 Uji Tabel 4.12 Hasil Uji Kendall W VAR 95% Kendal's W Asymp. Sig Chi Square Kesimpulan VAR 1 ahun dengan VAR 2 ahun 1.0000 0.0250 5.0000 konsisen VAR 1 ahun dengan VAR 3 ahun 1.0000 0.0250 5.0000 konsisen VAR 1 ahun dengan VAR 5 ahun 0.8000 0.0460 4.0000 konsisen VAR 2 ahun dengan VAR 3 ahun 1.0000 0.0250 5.0000 konsisen VAR 2 ahun dengan VAR 5 ahun 1.0000 0.0250 5.0000 konsisen VAR 3 ahun dengan VAR 5 ahun 1.0000 0.0250 5.0000 konsisen Sumber: Daa diolah lampiran 47 Dari hasil pengujian diaas VAR 95%, unuk VAR 1 ahun dan VAR 2 ahun pada abel 4.12 bahwa erjadi penolakan H 0 sehingga H 1 dierima, hal ini karena nilai asymp. sig uji Kendall s W anara VAR 1 ahun dengan VAR 2 ahun lebih kecil dari 0,05 (0,025 < 0,050) dan chi-square erhiung 5.00 lebih besar dari chi-square abel 3,84 dengan demikian dapa disimpulkan bahwa erdapa konsisensi perhiungan risiko pasar VAR 1 ahun dan VAR 2 ahun. Dari hasil pengujian diaas VAR 95%, unuk VAR 1 ahun dan VAR 3 ahun pada abel 4.12 bahwa erjadi penolakan H 0 sehingga H 1 dierima, hal ini karena nilai asymp. sig uji Kendall s W anara VAR 1 ahun dengan VAR 3 ahun lebih kecil dari 0,05 (0,025 < 0,050) dan chi-square erhiung 5.00 lebih besar dari chi-square abel 3,84 dengan demikian dapa disimpulkan bahwa erdapa konsisensi perhiungan risiko pasar VAR 1 ahun dan VAR 3 ahun.

65 Dari hasil pengujian diaas VAR 95%, unuk VAR 1 ahun dan VAR 5 ahun pada abel 4.12 bahwa erjadi penolakan H 0 sehingga H 1 dierima, hal ini karena nilai asymp. sig uji Kendall s W anara VAR 1 ahun dengan VAR 5 ahun lebih kecil dari 0,05 (0,046 < 0,050) dan chi-square perhiungan 4.00 lebih besar dari chi-square abel 3,84 dengan demikian dapa disimpulkan bahwa erdapa konsisensi perhiungan risiko pasar VAR 1 ahun dan VAR 5 ahun. Dari hasil pengujian diaas VAR 95%, unuk VAR 2 ahun dan VAR 3 ahun pada abel 4.12 bahwa erjadi penolakan H 0 sehingga H 1 dierima, hal ini karena nilai asymp. sig uji Kendall s W anara VAR 2 ahun dengan VAR 3 ahun lebih kecil dari 0,05 (0,025 < 0,050) dan chi-square erhiung 5.00 lebih besar dari chi-square abel 3,84 dengan demikian dapa disimpulkan bahwa erdapa konsisensi perhiungan risiko pasar VAR 2 ahun dan VAR 3 ahun. Dari hasil pengujian diaas VAR 95%, unuk VAR 2 ahun dan VAR 5 ahun pada abel 4.12 bahwa erjadi penolakan H 0 sehingga H 1 dierima, hal ini karena nilai asymp. sig uji Kendall s W anara VAR 2 ahun dengan VAR 5 ahun lebih kecil dari 0,05 (0,025 < 0,050) dan chi-square erhiung 5.00 lebih besar dari chi-square abel 3,84 dengan demikian dapa disimpulkan bahwa erdapa konsisensi perhiungan risiko pasar VAR 2 ahun dan VAR 5 ahun. Dari hasil pengujian diaas VAR 95%, unuk VAR 3 ahun dan VAR 5 ahun pada abel 4.12 bahwa erjadi penolakan H 0 sehingga H 1 dierima, hal ini karena nilai asymp. sig uji Kendall s W anara VAR 3 ahun dengan VAR 5 ahun lebih kecil dari 0,05 (0,025 < 0,050) dan chi-square erhiung 5.00 lebih besar dari chi-square abel 3,84 dengan demikian dapa disimpulkan bahwa erdapa konsisensi perhiungan risiko pasar VAR 3 ahun dan VAR 5 ahun.

66 4.4 embahasan Tujuan peneliian ini unuk mengeahui konsisensi pengukuran nilai suau risiko aau VAR jangka pendek dan jangka panjang dengan meode simulasi hisoris. Dari hasil analisis di aas didapa seberapa besar risiko pasar dalam seiap lembar saham perbankkan yang masuk dalam index LQ 45. Nilai dari risko pasar ersebu dinyaakan dalam prosenasi, kemungkinan kerugian yang akan di anggung selama berinvesasi. Dari abel 4.10 erliha bahwa VAR 90% lebih kecil dibanding VAR 95% perbedaan VAR ersebu menunjukkan bahwa didalam menghiung VAR dipengaruhi oleh confiden level seperi yang dipaparkan oleh Jorion (2007: 47) VAR merupakan kerugian erburuk yang dapa diduga pada sebuah horizon waku erenu pada ingka kepercayaan erenu. Di sini menandakan nilai suau ingka kepercayaan dapa mempengaruhi nilai VAR. ara pengguna VAR biasanya meneapkan ingka kepercayaan berbeda-beda hal ini sanga subyekif, erganung pada invesor ersebu. Hasil perhiungan VAR seperi yang diampilkan pada abel 4.10 dimana nilai VAR ahun kedua mengalami peningkaan dan urun pada ahun berikunya dalam hal ini menandakan adanya dinamika pasar. Dengan meningkanya VAR dari lima saham ersebu di aas yang cukup ajam menandakan pasar mengalami ekan, erjadi risiko pasar aau yang kia kenal dengan risiko sisemik. ada saa iu sedang erjadi krisis Eropa. Kondisi seperi diaas senada dengan apa yang pernah dikemukakan oleh Jorion (2007: 262) perhiungan VAR meode simulasi hisoris mencakup pula nilai-nilai reurn pada saa kondisi pasar yang sedang mengalami gangguan aau idak normal. Hasil pengujian konsisensi pengukuran VAR jangka pendek dengan jangka panjang pada ingka kepercayaan 95% memberikan hasil yang sama. eriode jangka pendek diwakili 1 ahun dan 2 ahun sedangkan

67 periode jangka menengah diwakili 3 ahun dan jangka panjang diwakili 5 ahun. engukuran VAR jangka pendek 1 ahun menunjukkan konsisensi erhadap pengukuran VAR periode 2 ahun, 3 ahun, 5 ahun, dan pengukuran VAR jangka pendek periode 2 ahun menunjukkan konsisen dengan pengukuran VAR 3 ahun, dan 5 ahun sedangkan VAR jangka menengah 3 ahun konsisen dengan jangka panjang 5 ahun. engujian VAR jangka pendek dan jangka panjang dengan ingka kepercayaan 90% memberikan hasil yang berbeda. engukuran VAR jangka pendek 1 ahun konsisen dengan jangka pendek 2 ahun dan idak konsisen dengan jangka menengah 3 ahun dan jangka panjang 5 ahun. Sedangkan jangka pendek 2 ahun konsisen dengan jangka menengah 3 ahun, jangka panjang 5 ahun dan unuk jangka menengah 3 ahun konsisen dengan jangka panjang 5 ahun. Dowd, Blake, dan Cairns (2002) dalam hasil peneliiannya pada opik long ime value a risk, mengesimasi VAR dalam ime horizon melibakan mean reurn. Dalam jurnal ersebu di unjukkan nilai VAR berubah dengan perubahan ingka kepercayaan dan ime horizon. Dengan meningkanya waku, pada awalnya nilai VAR bergerak meningka kemudian membenuk buki dan secara berahap menurun kemudian menjadi negaif. VAR juga erganung dari ingka kepercayaan. Unuk ingka kepercayaan rendah nilai VAR akan membenuk buki yang lebih cepa kemudian menurun dengan cepa dan sebaliknya ingka kepercayaan inggi, nilai VAR akan membenuk buki secara perlahan. VAR dihiung dengan ingka keyakinan 95% dan 99% dalam invesasi selama 1 ahun, 2,5 ahun, 5 ahun, 10 ahun, 20 ahun dan 40 ahun dan pada hasil peneliiannya di peroleh perhiungan VAR 95% negaif pada ahun ke 10 dan VAR 99% negaif pada ahun ke 20. dari hasil peneliian ini menunjukkan bahwa dengan ingka kepercayaan 99% lebih konsisen

68 memperahankan VAR posiif hingga mencapai 20 ahun sedangkan ingka kepercayaan 95% VAR bernilai posiif hanya berahan 10 ahun dengan ini mengindikasikan VAR dengan ingka kepercayaan lebih rendah nilai VAR akan semakin idak konsisen, aau dengan kaa lain dengan ingka kepercayaan yang berbeda, berbeda pula konsisensinya. Dari hasil peneliian ini memiliki kesesuaian dengan hasil peneliian Dowd dkk dimana VAR pada ingka kepercayaan 95% VAR jangka pendek dan jangka panjang memberikan hasil yang sama konsisen sedangkan pada ingka kepercayaan 90% VAR idak konsisen pada periode 1 ahun dengan 3 ahun dan 1 ahun dengan 5 ahun. Dari rangkuman hasil perhiungan VAR 90% dan VAR 95% abel 4.10 nilai VAR 95% lebih besar daripada VAR 90%. Dengan demikian ingka kepercayaan yang lebih inggi memiliki esimasi risiko lebih inggi dan demikian sebaliknya.