Ringkasan Materi Kuliah Bab II FUNGSI

dokumen-dokumen yang mirip
Matematika Dasar FUNGSI DAN GRAFIK

Pertemuan ke 8. GRAFIK FUNGSI Diketahui fungsi f. Himpunan {(x,y): y = f(x), x D f } disebut grafik fungsi f.

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

FUNGSI DAN MODEL. Bogor, Departemen Matematika FMIPA IPB. (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, / 63

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS

Hendra Gunawan. 4 September 2013

Menurut jenisnya, fungsi dapat dibedakan menjadi (1) Fungsi aljabar (2) Fungsi transenden

A B A B A B a 1 a 1 a 1 b 2 b 2 b 2 c 3 c 3 c 3 d d d. Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Relasi Fungsi Relasi Bukan Fungsi Relasi Bukan Fungsi

PENGERTIAN FUNGSI JENIS-JENIS FUNGSI PENGGAMBARAN GRAFIK FUNGSI

Jika t = π, maka P setengah C P(x,y) jalan mengelilingi ligkaran, t y. P(-1,0). t = 3/2π, maka P(0,-1) t>2π, perlu lebih 1 putaran t<2π, maka = t

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

TURUNAN. Bogor, Departemen Matematika FMIPA-IPB. (Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Turunan Bogor, / 50

A B A B. ( a ) ( b )

Buku Pendalaman Konsep. Trigonometri. Tingkat SMA Doddy Feryanto

1 Sistem Bilangan Real

BAB 2. FUNGSI & GRAFIKNYA

MAT 602 DASAR MATEMATIKA II

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS

Zulfaneti Yulia Haryono Rina F ebriana. Berbasis Penemuan Terbimbing = = D(sec x)= sec x tan x, ( + ) ( ) ( )=

Silabus. 1 Sistem Bilangan Real. 2 Fungsi Real. 3 Limit dan Kekontinuan. Kalkulus 1. Arrival Rince Putri. Sistem Bilangan Real.

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

SRI REDJEKI KALKULUS I

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari

Bab1. Sistem Bilangan

FUNGSI TRIGONOMETRI, FUNGSI EKSPONENSIAL, dan FUNGSI LOGARITMA

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987

TRIGONOMETRI Matematika

[FUNGSI DAN LIMIT] KALKULUS 1 FUNGSI DAN LIMIT R E L A S I

Komposisi fungsi dan invers fungsi. Syarat agar suatu fungsi mempunyai invers. Grafik fungsi invers

digunakan untuk menyelesaikan integral seperti 3

KALKULUS 1 UNTUK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA OLEH: DADANG JUANDI, DKK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

LIMIT FUNGSI. A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.1. Limit x a Contoh A.1: Contoh A.2 : 2 4)

Pengertian Fungsi. MA 1114 Kalkulus I 2

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

BAB 1 PERSAMAAN. a) 2x + 3 = 9 a) 5 = b) x 2 9 = 0 b) = 12 c) x = 0 c) 2 adalah bilangan prima genap d) 3x 2 = 3x + 5

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 132

MATERI PELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS X BAB I: BENTUK PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA. 1.1 Pangkat Bulat. A. Pangkat Bulat Positif

C. y = 2x - 10 D. y = 2x + 10

FUNGSI LOGARITMA ASLI

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

5 F U N G S I. 1 Matematika Ekonomi

SISTEM BILANGAN RIIL DAN FUNGSI

MA5032 ANALISIS REAL

SOAL-SOAL LATIHAN TURUNAN FUNGSI SPMB

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

TEKNIK PENGINTEGRALAN

Fungsi, Persamaaan, Pertidaksamaan

Turunan Fungsi. h asalkan limit ini ada.

FUNGSI-FUNGSI INVERS

Rencana Pembelajaran

Teknik Pengintegralan

TIM MATEMATIKA DASAR I

SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN. yos3prens.wordpres.com

Ukuran Sudut. Perbandingan trigonometri. 1 putaran = 360 derajat (360 ) = 2π radian. Catatan:

MATEMATIKA TEKNIK DASAR-I FUNGSI-2 SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

fungsi Dan Grafik fungsi

PERSIAPAN TES SKL KELAS X, MATEMATIKA IPS Page 1

Matematika Semester IV

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

BAB II FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI

Bab 5. Perbandingan dan Fungsi Trigonometri. Materi Pembelajaran: Tujuan Pembelajaran:

KALKULUS UNTUK STATISTIKA

Fungsi. Pengertian Fungsi. Pengertian Fungsi ( ) ( )

KONSEP DASAR FUNGSI DAN GRAFIK. Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75

LIMIT DAN KEKONTINUAN

LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) PERBANDINGAN FUNGSI, PERSAMAAN, DAN IDENTITAS TRIGONOMETRI

BAB 1. PENDAHULUAN KALKULUS

atau y= f(x) = ax 2 + bx + c (3.17) y= f(x) = a 2 x + a 0 x 2 + a 1

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan riil. Bilangan riil biasanya dilambangkan dengan huruf R (Negoro dan

1. Himpunan penyelesaian adalah {(x, y, z)}. Nilai dari y + z adalah... D. -4 E. -5

e. 238 a. -2 b. -1 c. 0 d. 1 e Bilangan bulat ganjil positip disusun sebagai berikut Angka yang terletak pada baris 40, kolom 20 adalah

BAB 3 FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS Standar Kompetensi: Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi Kompetensi Dasar:

Matematika EBTANAS Tahun 1986

FUNGSI DAN GRAFIK KED. Fungsi Bukan Fungsi Definisi

BAB 6 FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS Standar Kompetensi: Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi

KALKULUS INTEGRAL 2013

BAB 3 FUNGSI. f : x y

4.1 Konsep Turunan. lim Turunan di satu titik. Pendahuluan ( dua masalah dalam satu tema ) a. Garis Singgung Kemiringan tali busur PQ adalah :

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI

Matematika SMA (Program Studi IPA)

SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPA 2015

Uji Komptensi. 2. Tentukan jumlah semua bilangan-bilangan bulat di antara 100 dan 200 yang habis dibagi 5

Soal dan Pembahasan UN Matematika Program IPA 2008

FUNGSI Matematika Industri I

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrume n. - Menentukan nilai. Tugas individu. (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan

ISTIYANTO.COM. memenuhi persamaan itu adalah B. 4 4 C. 4 1 PERBANDINGAN KISI-KISI UN 2009 DAN 2010 SMA IPA

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 483

Materi Olimpiade Matematika Vektor Nasional 2016 Jenjang SD:

KARTU SOAL UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH NEGERI PANGKALPINANG

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1980

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

PEMBAHASAN SOAL SESUAI KISI-KISI UAS

F U N G S I A. PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR FUNGSI

FUNGSI LOGARITMA ASLI

03/08/2015. Sistem Bilangan Riil. Simbol-Simbol dalam Matematikaa

Soal Babak Penyisihan OMITS 2008

Transkripsi:

Ringkasan Materi Kuliah Bab II FUNGSI. FUNGSI REAL, FUNGSI ALJABAR, DAN FUNGSI TRIGONOMETRI. TOPIK-TOPIK YANG BERKAITAN DENGAN FUNGSI.3 FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS. FUNGSI REAL, FUNGSI ALJABAR, DAN FUNGSI TRIGONOMETRI FUNGSI REAL Misalkan P, Q R(himpunan bilangan Real), fungsi f : P Q adalah suatu aturan yang mengaitkan P dengan tepat satu unsur Q. Pengkaitannya ditentukan oleh suatu aturan, yang diberi lambang y = f (), Pada definisi ini, daerah asal fungsi f adalah himpunan P, ditulis D f = P; sedangkan daerah nilai fungsi f adalah himpunan R f = {f () : D }. Unsur f () Q dinamakan nilai fungsi f. Bila pada suatu fungsi hanya diketahui aturannya saja, katakanlah y = f (), maka daerah asal fungsi f adalah himpunan dan daerah nilainya adalah himpunan D f = {f () R : f () R} R f = {f () R : f () D f } Kita mempunyai fungsi y = f () dengan daerah asal D f dan daerah nilai R f. Himpunan titik dinamakan grafik fungsi f {(,y) R : y = f (), R f } Ilustrasi Kita akan menentukan daerah asal, daerah nilai, dan grafik fungsi

f ( ) agar f () R, syaratnya adalah + 0, sehingga daerah asal fungsi f adalah Df / Kemudian, karena - berlaku 0, sehingga daerah nilai fungsi f adalah Rf / 0 Grafik fungsi f ( ) diperlihatkan pada Gb. Gb. Grafik fungsi f ( ) Pada konsep fungsi real, daerah asal dan daerah nilai fungsi f merupakan himpunan bagian dari R Fungsi f seperti ini dinamakan fungsi dengan peubah real dan bernilai real, disingkat fungsi real. Fungsi real dengan aturan y = f () dapat digambarkan sebagai diagram panah pada Gb.7 atau Gb.8. Gb. Gb.3

Contoh Daerah asal dan daerah nilai fungsi pecahan linear. Tentukan daerah asal dan daerah nilai fungsi f () = Jawab Agar f ( ) R, syaratnya 0, jadi daerah asal fungsi f adalah D f = R. {0} Untuk menentukan daerah nilai fungsi f, misalkan) y f ( ) kemudian nyatakan dalam y dan perhatikan syaratnya, diperoleh y = - (y ) = - y y ` Jadi daerah nilai fungsi f adalah R f = R - {}. Contoh Daerah asal dan daerah nilai fungsi kuadrat. Tentukan daerah asal dan daerah nilai fungsi f () = 6 + 0 dan g () = 4 Jawab Karena f () dan g () R untuk setiap R, maka daerah asal fungsi f dan g adalah D f = R dan D g = R Untuk menentukan daerah nilai fungsi f, tulislah f () = ( 3) + karena R R berlaku ( 3) 0, maka f () R, akibatnya daerah nilai fungsi f adalah Rf [, ) Untuk menentukan daerah nilai fungsi g, tulislah g ( ) 5 5 0 5 ( 5)

Karena R berlaku ( 5) 0, maka g () 5 R, akibatnya daerah nilai fungsi g adalah Rg / 5 FUNGSI ALJABAR Fungsi aljabar adalah suatu fungsi elementer yang diperoleh dari sejumlah berhingga operasi aljabar(penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pemangkatan, dan penarikan akar ke-n, n =,3, ) atas fungsi konstan y = k dan fungsi identitas y =. Fungsi elementer yang bukan fungsi aljabar dinamakan fungsi transenden. Contoh f () =, g( ), dan h( ) 3 3 semuanya adalah fungsi aljabar karena diperoleh dari sejumlah berhingga operasi aljabar atas y = k dan y =. Tetapi fungsi f () = cos, g () =, dan h () = log ( + ) Semuanya bukan fungsi aljabar karena tidak mungkin diperoleh dari sejumlah berhingga operasi aljabar atas y = k dan y =. Suku banyak Bentuk umumnya adalah Pn ( ) a 0 n a n... a n a Disini a o,a,r, a n dinamakan koefisien suku banyak, a o dinamakan koefisien pemuka (leading coefficient). Bila a o 0, derajat suku banyak ini adalah n. n Kasus n = : Fungsi linier Bentuk umum fungsi linier adalah y = f() = a + b. Daerah asal dan daerah nilai fungsi linier adalah R, bila. a 0 D f = R dan R f = { b}, bila, a 0

Grafik fungsi linear adalah garis lurus. Berbagai sifat tentang ini telah dipelajari pada Pasal.3. Sistem Koordinat dan Garis Lurus. Kasus n = : Fungsi Kuadrat Bentuk umum fungsi kuadrat adalah y = f () = a + b + c, a 0. Daerah asal fungsi ini adalah D f = R Untuk menentukan daerah nilainya, tulislah b 4ac b b D (*) y = f() = a a, a 0 a 4a a 4a Dengan D = b 4ac. Bilangan real D dinamakan diskriminan bentuk kuadratnya. Dari bentuk ini diperoleh f () daerah nilai fungsi kuadrat adalah D bila a > 0, dan f() 4a D 4a D D R f =, 00 ) bila a > 0, dan R f = ( -00, 4a a bila a < 0 4 Dari bentuk (*) juga diperoleh f () > R a > 0 dan D < 0 f () < R a < 0 dan D < 0 bila a < 0. Jadi Fungsi kuadrat yang nilainya selalu positif untuk setiap R dinamakan definit positif, syaratnya adalah a > 0 dan D < 0. Fungsi kuadrat yang nilainya selalu negatif untuk setiap R dinamakan definit negatif, syaratnya adalah a < 0 dan D < 0. Grafik fungsi kuadrat dinamakan parabol. Pada fungsi kuadrat y = + k, bila peranan diganti oleh (-), maka akan diperoleh bentuk yang sama. Akibatnya, grafik fungsi ini simetri terhadap sumbu y (garis = 0). Berdasarkan ini diperoleh bahwa grafik fungsi kuadrat Simetri terhadap garis = sumbu simetri parabol. y = f () = a b D + b + c = a, a 0 a 4a b b. (Jelaskan mengapa!). Garis = ini dinamakan a a

Sifat grafik fungsi y = f () = a + b + c, a 0 adalah sebagai berikut Parabol terbuka ke atas bila a > 0, dan terbuka ke bawah bila a < 0. Titik b D, a 4a dinamakan titik puncak parabol. Untuk kasus D > 0, parabol memotong sumbu di titik (, 0) dan (,0) dengan = b a > bila a > 0 dan < bila a < 0. D b D dan =, D = b 4ac. Untuk kasus ini, 4a a a Untuk kasus D = 0, parabol menyinggung sumbu di titik b,0 a. Untuk kasus D < 0, parabol terletak di atas sumbu bila a > 0 (definit positif), dan terletak di bawah sumbu bila a < 0 (definit negatif). Pada Gb. 9 dn Gb.30 diperlihatkan parabol untuk semua kasus yang mungkin. Gb.4. Parabol untuk kasus a > 0 Gb.5 Parabol untuk kasus a < 0 Kasus n = 3: Fungsi kubik (Pangkat tiga)

Bentuk umum fungsi kubik adalah y = f () = a 3 + b + c + d, a 0. Daerah asal dan daerah nilai fungsi ini adalah D f = R dan R f = R. Fungsi ini selalu memotong sumbu, paling sedikit di satu titik. Untuk kasus a > 0, grafiknya mempunyai dua kemungkinan, selalu naik, atau mempunyai dua titik pundak. Demikian juga untuk kasus a < 0, grafiknya selalu turun, atau mempunyai dua titik puncak. Perhatikan Gb.3. dn Gb.3 yang memperlihatkan model grafik untuk fungsi ini untuk kasus a > 0, dan a < 0. Gb.3. Grafik f () = a 3 + b 3 + c + d untuk kasus a > 0 Gb.6. Grafik f () = a 3 + b + c + d untuk kasus a < 0 Fungsi Rasional Bentuk umum fungsi rasional adalah y f ( ) A( ), A dan B suku banyak B( ) daerah asal fungsi ini adalah D f = { R : B() 0 } = R { R : B () = 0} Untuk kasus Adan B berbentuk linear, daerah nilainya dapat ditentukan dengan menyatakan dalam y. Untuk kasus A atau Bberbentuk kuadrat, daerah nilainya

dapat ditentukan dengan sifat diskriminan dari bentuk kuadrat dalam dan y.. Secara umum, daerah nilai fungsi rasional sukar ditentukan. Fungsi Irasional Bentuk umum fungsi irasional adalah y f ( ) n g( ), g fungsi rasional, n =, 3, Daerah asal fungsi ini adalah D f = { R : g () 0} bila n bilangan genap, dan D f = D g bila n bilangan ganjil. FUNGSI TRIGONOMETRI Ukuran sudut Satu derajat, ditulis o, adalah besarnya sudut pusat lingkaran di hadapan busur lingkaran yang panjangnya /360 keliling lingkaran. Satu radian, ditulis rad, atau, adalah besarnya sudut pusat lingkaran berjari-jari r dihadapan busur lingkaran yang panjangnya juga r satuan. Hubungan antara ukuran derajat dan radian : radian = 360 o = satu keliling lingkaran o = 0, 075 o 360 360 o rad, dan rad = 57,3 o FUNGSI TRIGONOMETRI Dalam lingkaran satuan u + v =, tetapkan sudut pusat, 0 π sehingga diperoleh sector OAP dengan koordinat P (u, v), perhatikan Gb. 33. Gb. 7

Disini adalah sudut positif karena diukur dari sumbu u positif ke OP berlawanan arah putaran jarum jam. Sudut negatif adalah sudut yang diukur dari sumbu u positif ke OP searah dengan putaran jarum jam. berikut. Fungsi trigonometri dar, = <AOP, A (,0) P (u,v) didefinisikan sebagai Cosinus sudut : cos = absis titik P (u,v) = u Sinus sudut : sin ordinat titik P (u, v) = Tangent sudut : tan = Contangent sudut : cot = Secant sudut : sec = Cosecant sudut : csc = sin cos cos sin cos v u u v i u, u 0, v 0, u 0, v 0 sin v Karena u dan v memenuhi u + v =, maka - u dan - v, jadi - cos dan - Jika = AOP dengan A (,0) dan P (u,v), maka = AOQ dengan Q (u,v). Jadi sudut dan berbeda hanya arah pengukuran sudutnya. Akibatnya kita mempunyai hubungan antara fungsi trigonometri sudut dan sudut sebagai berikut. Cos (-) = cos cot (-) = -cot Sin (-) = -sin sec (-) = sec Tan (-) = -tan csc (-) = -csc Karena titik P (u,v) terletak pada lingkaran satuan u + v =, maka dari definisi u = cos dan v = sin diperoleh rumus berikut yang dikenal sebagai kesamaan Pythagoras. Cos + sin = Bila kedua ruas kesamaan Pythagoras dibagi oleh cos, maka diperoleh

+ tan = sec, + n π, n bilangan bulat Kita mempunyai dua titik pada lingkaran satuan u + v =, P (cos, sin ) dan Q (cos y, din y), dengan = (OP, sb- positif) dan y = (OQ, sb- positif). Berdasarkan rumus jarak dua titik diperoleh PQ = (cos cos y) + (sin sin y) = (cos cos y + sin sin y) Disini POQ = - y, dengan cos POQ = cos - y = cos ( y). Bila titik Q digeserkan ke titik (,0) maka Q (,0) dan P (cos) - y, sin - y, sehingga PQ = (cos - y - ) + sin ( + y) = - cos ( y) Jadi kita mempunyai kesaman penting berikut, yang berlaku,y R Cos ( y) = cos cos y + sin sin y Bila peranan y digantikan oleh y, dengan menggunakan rumus cos (-y) = cos y dan sin (-y) = -sin y diperoleh Cos ( + y) = cos cos y sin sin y Dari dua rumus terakhir kita mempunyai kaitan antara sinus dan cosinus, yaitu Tulislah t = diperoleh : Cos ( ), maka = t - sin = -cos ( ), sehingga sin (t- ) = -cos t. Dari sini Sin ( ) = cos Dengan menggunakan kedua rumus terakhir dan rumus cosinus selisih dua sudut diperoleh : Sin ( + y) = cos ( ( y) = cos ( ) = cos (( ) - y) cos y + sin ( ) = sin cos y + cos sin y sin y

Bila peranan y digantikan oleh y, dengan menggunakan rumus cos (-y) = cos y dan sin (-y) = -sin y diperoleh : Sin ( y) = sin cos y cos sin y Kesimpulan Kita telah mengkonstruksi empat rumus trigonometri berikut. () Cos ( y) = cos cos y + sin sin y () Cos ( + y) = cos cos y - sin sin y (3) Sin ( + y) = sin cos y + cos sin y (4) Sin ( y) = sin cos y - cos sin y Jumlah dan selisih rumus () dan () menghasilkan (5) Cos ( y) + cos ( + y) = cos cos y (6) Cos ( y) - cos ( + y) = sin sin y Misalkan s = y dan t = + y, maka = s t s t dan y =, akibatnya (7) Cos s + cos t = cos (8) Cos s cos t = - sin s t s t cos s t s t sin Jumlah dan selisih rumus (3) dan (4) menghasilkan (9) Sin ( + y) + sin ( y) = sin cos y (0) Sin ( + y) sin ( y) = cos sin y Misalkan s = s + y dan t = y,maka = s t s t cos, akibatnya () Sin s + sin t = sin () Sin s sin t = cos s t s t coss s t s t sin Hasil bagi rumus (3) dan () menghasilkan Tan ( + y) = sin( cos( y) y) sin cos y cos sin y cos cos y sin sin y

sin cos y cossin y = cos cos y cos cos y sin sin y cos cos y tan tan y tan tan y Bila peranan y digantikan oleh y, dengan menggunakan rumus tan (-y) = -tan diperoleh rumus tan tan y tan (-y)= tan tan y Jadi kita mempunyai rumus berikut tentang tanget dari sudut ganda (3) tan ( + y) = (4) tan ( y) = tan tan y tan tan y tan tan y tan tan y Bila pada rumus (), (3) dan (3), peranan y digantikan oleh, maka kita mempunyai rumus tentang sudut ganda berikut. (5) Cos = cos sin = cos = sin (6) Sin = sin cos (7) Tan = tan tan Dengan menggunakan rumus cos = Dan sec sin Sin = cos cos Cos = cos = tan tan tan tan diperoleh tan tan tan tan Jadi kita mempunyai dua rumus penting berikut tentang kaitan sinus dan cosinus sudut gnda dengan nilai tangentnya. (8) Sin = tan tan tan (9) Cos = tan

Dari rumus (), (3) dan (3), diperoleh hasil berikut yang menyatakan periode fungsi trigonometri. (0) Cos ( + nπ) = cos, n bilangan bulat () Sin ( + nπ) = sin, n bilangan bulat () Tan ( + nπ) = tan, n bilangan bulat (3) Cot ( + nπ) = cot, n bilangan bulat (4) Sec ( + nπ) = sec, n bilangan bulat (5) Csc ( + nπ) = csc, n bilangan bulat Kita dapat menentukan kaitan antara konstanta a, b, k, dan ө agar hubungan a cos + b sin = k cos ( - ө) berlaku untuk setiap nilai. Dari bentuk yang diinginkan kita mempunyai a cos + b sin = (k cos ө) cos + (k sin ө) sin Karena hubungan ini berlaku R, maka a = k cos ө dan b = k sin ө. Dari sini diperoleh a + b = k, atau k = a b dan sudut ө memenuhi cos ө = a / a b dan sin ө = Akibatnya, kita mempunyai kesamaan b / a b a b a cos + b sin a Catatan Hasil terakhir dapat juga diperoleh dengan membuat kesamaan a cos + b sin = l sin ( + ) b Grafik Fungsi Trigonometri Berdasarkan konstruksinya, kaitan antara setiap nilai trigonometri dengan sudutnya membentuk suatu fungsi.

Fungsi sinus : f () = sin, D f = R, R f = [-,], f( + π) = f () R R Grafik fungsinya diperlihatkan pada Gb.8. Gb.8, grafik fungsi f () = sin Fungsi cosinus : f () = cos, D f = R, R f = [-,], f ( + π) = f () R R. Grafik fungsinya diperlihatkan pada Gb.9 Gb.9, grafik fungsi f () = cos Fungsi tangent : f () = tan, D f = R - { : + nπ, n bilangan bulat}. R f = R, f ( + π) = f () R D f. Grafik fungsinya diperlihatkan pada Gb.0 Gb.0, grafik fungsi f () = tan Gb., grafik fungsi f () = cot

Fungsi contangent : f () = cot, D f = R - { : nπ, n bilangan bulat), R f = R, f ( + π) = f () R D f. Grafik fungsinya diperlihatkan pada Gb.37. Fungsi secant : f () = sec, D f = R - { : + nπ, n bilangan bulat, Rf = ( -00,-] [, +00 ), f ( + π) = f () R D f. Grafik fungsinya diperlihatkan pada Gb. Gb. grafik fungsi f () = sec Gb. 3 grafik fungsi fungsi f () = csc Fungsi cosecant : f () = csc, D f = R - { : nπ, n bilangan bulat}, R f = ( -00,-] [, +00 ), f ( + π) = f () /// D f. Grafik fungsinya diperlihatkan pada Gb.3 Contoh. Daerah nilai fungsi trigonometri Tentukan daerah asal dan daerah nilai fungsi f () = sin + sin. Jawab Karena fungsi sinus terdefinisi untuk setiap R, maka daerah asal fungsi f adalah D f = R Untuk menentukan daerah nilai fungsi f, tulislah f () = (sin + ) - 4 Gunakan batas nilai fungsi sinus dan sifat pertaksamaan untuk memperoleh batas nilai f (), prosesnya sebagai berikut.

- sin - sin + 0 (sin + ) - 4 (sin + ) - 4-4 f () Jadi daerah nilai fungsi f adalah R f = [- 4, ]. Contoh. Daerah nilai fungsi trigonometri Tentukan daerah asal dan daerah nilai fungsi f () = cos 4 + sin 4 dan g () = cos 6 + sin 6 Jawab Karena nilai fungsi cosinus dan sinus terdefinisi untuk setiap R, maka daerah asal fungsi f dan g adalah D f = R dan D g = R Untuk menentukan daerah nilai fungsi f dan g, gunakan berbagai sifat fungsi trigonometri untuk memperoleh bentuk lain dari fungsi f dan g. f () = cos 4 + sin 4 = (cos + sin ) sin cos = - sin 3 = - ( - cos 4) = + cos 4 4 4 dan g () = cos 6 + sin 6 = (cos + sin ) 3 3 sin cos 4 3 sin 4 cos = 3 sin cos (cos + sin ) = - 4 3 sin = - 4 3 ( - cos 4) = 8 5 + 8 3 cos 4

Kemudian gunakan batas nilai fungsi cosinus dan sifat pertaksamaan untuk memperoleh batas nilai f () dan g (), prosesnya sebagai berikut. - cos 4 - cos 4-4 4 cos 4-8 3 8 3 cos4 8 3 3 5 3 + cos 4 + cos 4 4 4 4 8 8 f () g () 4 Jadi daerah nilai fungsi f dan g adalah R f = [,] dan Rg = [ 4,]. LATIHAN.. Untuk soal sampai dengan 30, tentukan daerah asal dan daerah nilai dari setiap fungsi yang diberikan.. f () = +. f () = 3 4 3. f () = 4. f () = 3 3 3 4 6 5. f () = 5 4 6. f () = 5 + 3 7. f () = 3 8. f () = 3 9. f () = 0. f () =

. f () = +. f () = - 3 3. f () = - 4. f () = 5. f () = 6. f () = 7. f () = 8. f () = 5 3 9. f () = 0. f () = 8. f () = sin. f () = cos 3. f () = sin sin 4. f () = cos cos + 3 5. f () = sin + sin 6. f () = sin 4 cos 4 7. f () = cos + sin 8. f () = 3 cos 4 sin 9. f () = 3 tan 30. f () = tan

.. TOPIK-TOPIK YANG BERKAITAN DENGAN FUNGSI Kesamaan Dua Fungsi Real Fungsi f dan g dikatakan sama, ditulis f = g, jika D f = D g = D dan f () = g () D Sebagai ilustrasi, fungsi f () = dan g () = / tidak sama, karena D f D g, D f = R dan D g = R - {0}. Tetapi fungsi f() = cos 4 + sin 4 sama dengan fungsi g () = 3 + cos 4 karena Df = D g = R dan f () = g () R (lihat contoh 3 4 4 dihalaman 5). Operasi Aljabar pada Fungsi Real Pada dua fungsi yang daerah asalnya sama kita dapat mendefinisikan operasi aljabar, yang terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian atas kedua fungsi tersebut. Kita mempunyai fungsi f dan g dengan D f = D g = D; jumlah, selisih, hasil kali dan hasil bagi dari fungsi f dan g, ditulis f + g, f g, fg dann f/g, didefinisikan sebagai fungsi yang aturannya R D ditentukan oleh (f + g) () = f () + g () (fg)() = f (). g () (f g) () = f () g () (f/g)() = f ()/g(), g () 0 Catatan Lambang operasi aljabar di ruas kiri dan di ruas kanan mempunyai arti yang berbeda. Ruas kiri adalah operasi aljabar atas fungsi, sedangkan ruas kanan adalah operasi aljabar atas nilai fungsi yang merupakan bilangan real. Jika daerah asal fungsi hasil operasi aljabarnya ditentukan setelah aturan operasinya, maka fungsi f + g, f g, fg, dan f/g mempunyai daerah asal D f+g = D f-g = D fg = D = D f D g dan D f/g = D { R : g () = 0} Contoh Operasi aljabar pada dua fungsi

Jika f () = dan g(), tentukan fungsi f + g, f g, fg, f/g, dan g/f beserta daerah asal setiap fungsinya. Jawab Jumlah f dan g : (f + g) () = + = ) ( ) ( Selisih f dan g : (f g) () = + = ) ( ) ( Hasilkali f dan g : (fg)() = ) ( dengan D f+g = D f-g = D = R - {-,0} Hasil bagi f dan g : (f/g)() = dengan D f/g = D { R : g () = 0} = D - = D = R - {-,0} Hasil bagi g dan f : (f/g)() = ) ( dengan D f/g = D { R : f () = 0} = D {} = R - {-,0,} Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil Fungsi f dikatakan fungsi genap jika f (-) = f () D f, dan dikatakan fungsi ganjil jika f (-) = -f () D f. Ilustrasi fungsi f () = cos adalah fungsi genap karena f (-) = cos (-) = cos = f () D f = R. fungsi f () = / adalah fungsi ganjil karena f (-) = /(-) = -/ = -f() D f = R - {0}

fungsi f () = 0 adalah fungsi genap dan fungsi ganjil karena f (-) = 0 = f () dan f (-) = 0 = -0 = -f () D f = R fungsi f () = + cos adalah fungsi yang tidak genap dan tidak ganjil karena D = R sehingga f (-) = - + cos f () dan D = R sehingga f (-) = - + cos -f (). carilah suatu nilai yang demikian. Fungsi f () = tidak dapat dikelompokkan sebagai fungsi genap atau fungsi ganjil karena D f tidak memuat dan secara bersamaan. Grafik fungsi y = f () dikatakan simetri terhadap sumbu y jika untuk setiap D f berlaku (,y) grafik f (-,y) grafik f. Berdasarkan ini diperoleh bahwa grafik fungsi genap simetri terhadap sumbu y. Selanjutnya, grafik fungsi y = f () dikatakan simetri terhadap titik asal 0 (0,0) Jika untuk setiap D berlaku (,y) grafik f (-, -y) grafik f. Berdasarkan ini diperoleh bahwa grafik fungsi ganjil simetri terhadap titik 0. Fungsi Terbatas Ilustrasi Fungsi f dikatakan terbatas jika M > 0 f () M D f. Fungsi f () = sin terbatas karena f () D f = R Fungsi f () = / tidak terbatas karena M > 0 o, o < M, 0 0 sehingga f ( o ) = 0 > M. Fungsi Periodik Fungsi f dikatakan periodik jika p 0 sehingga + p D f dan f ( + p) = f () R D f Bilangan p > 0 terkecil yang mengakibatkan f ( + p) = f () R D f dinamakan periode fungsi f.

Ilustrasi Fungsi f () = sin adalah suatu fungsi periodic dengan periode p = π karena D f = R berlaku f ( + p) = sin ( + π) = in cos π + cos sin π = sin = f () dan p = π adalah bilangan positif terkecil yang memenuhi f ( + p) = f () D f = R Untuk membuktikan p = π adalah bilangan positif terkecil, andaikan terdapat p, 0 < p < π yang memenuhi sin ( + p) = sin R Maka untuk = 0 berlaku sin p =0. Karena 0 < p < π, maka p = π. Ini mengakibatkan kesaman sin ( + π) = sin berlaku R Hal ini tidak benar karena untuk = π/ mengakibatkan - = sin 3π/ = sin π/ =, suatu pertentangan. Pertentangan ini mengakibatkan pengandaian tidak benar, jadi p = π adalah bilangan positif terkecil yang memenuhi sin ( + p) = sin R Rumus umum untuk periode fungsi trigonometri adalah sebagai berikut.. Periode fungsi f () = A sinn (t + ) dan f () = A cos (t + ), dengan A,, konstanta adalah π/.. Periode fungsi f () = A tan (t + ) dan g () = A cot (t + ), dengan A,, konstanta adalah π/. Ilustrasi Berdasarkan kesamaan sin = - cos dan cos = + cos, periode fungsi f () = sin dan g () = cos adalah π. Berdasarkan kesamaan f () = cos 4 3 = cos 4 (contoh 4 halaman 4 4 5), maka periode fungsi f adalah π/. Berdasarkan kesamaan f () = cos 6 + sin 6 5 3 = cos 4 (contoh 4 8 8 halaman 5) maka periode fungsi f adalah π/.

Pergeseran Grafik Fungsi Kita ingat kembali bahwa grafik fungsi f adalah himpunan titik {(,y) R : y = f (), D f dan y R f } Aturan pergeseran grafik fungsi f adalah sebagai berikut. Grafik fungsi y = f ( a) + b, a, b > 0 diperoleh dengan menggeserkan grafik fungsi y = f () sejauh a satuan ke kanan (kea rah sumbu positif) dan b satuan ke atas ( ke arah sumbu y positif). Dasar pembuktian rumus pergeseran grafik fungsi adalah bahwa titik (p,q) terletak pada grafik fungsi y = f () q = f (p) adalah suatu pernyataan benar. Perhatikan Gb.40, grafik fungsi y + f () digeser a satuan ke kanann dan b satuan ke atas sehingga menjadi y + f ( - a) + b. Gb.40, pergeseran grafik fungsi Arah pergeseran grafik fungsi f untuk a dan sebarang ditentukan oleh a > 0 dan b > 0 : grafik f digeser a satuan ke kanan dan b satuan ke atas, a < 0 dan b > 0 : grafik f digeser a satuan ke kiri dan b satuan ke atas, a > 0 dan b < 0 : grafik f digeser a satuan ke kanan dan b satuan ke bawah, a < 0 dan b < 0 : grafik f digeser a satuan ke kiri dan b satuan ke bawah, Ilustrasi Berdasarkan kesamaan f () = = ( ) 4, maka grafik fungsi f dapat diperoleh dengan menggeserkan grafik fungsi y = sejauh satuan ke kanan dan 4 satuan ke bawah.

Berdasarkan kesamaan cos = sin ( + ), maka grafik fungsi y = cos dapat diperoleh dengan menggeserkan grafik fungsi y = sin sejauh π/ satuan ke kiri. Fungsi dengan Banyak Aturan Berdasarkan definisi nilai mutlak, fungsi f () = + dapat dituliskan sebagai :, 0, 0 f () = + =, 0 3, 0 perhatikan bahwa di sini fungsi f mempunyai dua aturan, f () = -, yang berlaku pada selang ( -00,0) dan f () = 3, yang berlaku pada selang [0, +00 ). Gambarkan grafiknya! Fungsi yang mempunyai lebih dari satu aturan dinamakan fungsi dengan banyak aturan. Sebagai ilustrasi, fungsi, f () =, dengan daerah asal D f = R ini mempunyai dua aturan, yaitu f () = - pada selang ( -00,) dan f () = + pada selang [, +00 ). Gambarkan grafiknya! Contoh 6. Grafik fungsi dengan nilai mutlak. Tulislah aturan fungsi f () = - dalam bentuk tanpa nilai mutlak, kemudian gambarkan grafiknya. Jawab Dengan menggunakan definisi nilai mutlak = bila 0, = - bila < 0, dan sifat nilai mutlak -u, maka aturan fungsi f dapat ditulis f () =, 0 (, 0, 0 (, 0

karena ( + ) berganti tanda di - dan ( ) berganti tanda di, maka untuk menghilangkan nilai mutlak pada bentuk terakhir kita mempunyai empat kasus.. Kasus < - : Di sini < 0 dan + < 0, sehingga ( + ) > 0, akibatnya ( + ) = ( + ).. Kasus - < 0 : Di sini < 0 dan + 0, sehingga ( + ) 0, akibatnya ( +) = - ( + ). 3. Kasus 0 < : Di sini 0 dan < 0, sehingga ( ) 0, akibatnya ( ) = - ( ) 4. Kasus : Di sini 0 dan - 0, sehingga ( - ) 0, akibatnya ( ) = ( ). Jadi aturan fungsi f dalam bentuk tanpa nilai mutlak adalah f () = (,, ( ), 0, 0 ( ),0,0 ( ),, grafik fungsi f diperlihatkan pada Gb.4. Gb.4, grafik fungsi f () = \

Fungsi Bilangan Bulat Terbesar Untuk sebarang R terdapat tak hingga banyaknya bilangan bulat yang lebih kecil atau sama dengan. Bilangan bulat n yang memenuhi n semua terletak di sebelah kiri pada garis bilangan, yang diperlihatkan pada Gb.4. Diantara semua jajaran bilangan bulat tersebut, yang terbesar dinamakan bilangan bulat terbesar dari, dan ditulis dengan lambang []. Gb.4, bilangan bulat terbesar dari Dari definisi ini, untuk sebarang R kita mempunyai [] = n n < n +, n bilangan bulat Ilustasi Berdasrkan sifat ini, [-,5] = -, karena - -,5 < -. Perhatikan bahwa diantara jajaran bilangan bulat yang lebih kecil dari -,5; yaitu R, -4, -3, -, terlihat bahwa - adalah yang terbesar. Fungsi yang memuat bentuk [ o ] dinamakan fungsi bilangan bulat terbesar. Ilustrasi Kita ingin menggambarkan grafik fungsi f () = [], R Daerah asal dan daerah nilai fungsi ini adalah D f = R dan R f = Z, himpunan bilangan bulat. Ambilah beberapa nilai n tertentuk, diperoleh n = - : - < - f () = [] = - n = - : - 0 f () = [] = - n = 0 : 0 < f () = [] = 0 n = : < f () = [] = n = ; < 3 f () = [] =

Hasilnya adalah aturan fungsi f dan grafik fungsi f () = [] yang diperlihatkan pada Gb.43. () f [] = 3,, 0,0 0,, Gb.43, grafik f () = [] Catatan Grafik fungsi bilangan bulat terbesar dikenal sebagai fungsi tangga. Contoh 7. Grafik fungsi yang memuat bentuk [ o ] Gambarkan grafik fungsi f () = + [ ] -4 4 dan g () = [ ], - Jawab Berdasarkan konsep bilangan bulat terbesar, n n n n n Agar -4 < 4 ambillah n = -, -, 0, dan ; untuk = 4, f (4) = 4 + = 6. n = - : -4 < - ) ( f n = - : - < 0 ) ( f n = 0 : 0 < f ) ( 0 n = : < 4 ) ( f

Hasilnya adalah aturan fungsi f dan grafik fungsi f () = + -4 4 yang diperlihatkan pada Gb.44. untuk f () = + [ ] -4 4, 4, 0 f ( ),0, 4 6, 4 Berdasarkan konsep bilangan bulat terbesar, Gb. 44, grafik f() = + [ ] -4 4 [ ] = n 0 n < n + n < n atau n < n Agar -, ambillah n = 0,,, dan 3; untuk = - atau, g () = 4. n = 0 ; - < 0 atau 0 < 0 < = 0 n = ; - < - atau < < = n = ; - 3 < - atau < 3 < 3 = n = ; - < - 3 atau 3 < 3 < 4 = 3 = - atau = = 4 = 4 Hasilnya adalah aturan fungsi g dan grafik fungsi g () = [ ], - yang diperlihatkan pada Gb.45. g() = [ ], - 0, 0 atau 0, - - atau f (), - 3 - atau 3 3, - - 3 atau 3 4, - atau

Fungsi Implisit Jika diberikan aturan fungsi y = f (), maka aturan fungsi f ini dapat ditulis dalam bentuk F (, y) = 0 dengan F (,y) = 0 dengan F (,y) = y f () dinamakan fungsi eksplisit. Sebaliknya, jika diberikan aturan F (,y) = 0, maka y bergantung dari, atau y fungsi dari yang terkandung secara implicit dalam aturan F (,y) = 0. Pada bentuk aturan F (,y) = 0, y merupakan fungsi dari, dan merupakan fungsi dari y. Fungsi y = y () dan = (y) yang termuat dalam aturan F (,y) = 0 dinamakan fungsi implicit. Ilustrasi Pada bentuk persamaan lingkaran + y = a, a > 0 termuat pengertian bahwa y fungsi dari, dan fungsi dari. Fungsi ini dapat dinyatakan secara eksplisit, yaitu dan y = = a atau y = - a y atau = - a a y Pada bentuk persamaan 5 3 3 y + y 4 = 4 juga termuat pangertian bahwa y fungsi dari, dan fungsi dari y. Fungsi ini tidak dapat dinyatakan secara eksplisit. Dalam hal ini kita katakana bahwa y adalah fungsi implicit dari, atau adalah fungsi implicit dari y, yang termuat dalam aturan yang diberikan. Daerah di Bidang Datar Pada aturan F (,y) = 0 yang terdefinisi pada selang tertentu, dapat dibuat aturan baru dengan mengganti lambing = oleh <,>,, atau. Grafik dari aturan F (,y) < 0, F (,y) > 0, F (,y) 0 berbentuk daerah di bidang datar.

Demikian juga dalam hal F (,y) = y f (), kita mempunyai aturann y < f (), y < (f (), atau y f (). Perhatikan grafik y = f () pada selang I pada Gb.46. Untuk yang dibuat tetap, titik (, f ()) terletak pada grafik f. Koordinat titik diatasnya adalah (,y) dengan y > f (), sedangkan koordinat titik di bawahnya adalah (,y) dengan y < f (). Secara umum, himpunan titik {(,y) R : a b, f () y g () Berbentuk daerah di bidang datar yang proyeksinya terhadap sumbu adalah selang tertutup [a, b], di atas dibatasi oleh grafik y = g (), dann di bawah oleh grafik y = f (). Lihat Gb.46. Ilustrasi Persamaan lingkaran yang berjari-jari a > 0 adalah L : + y = a. Aturan + y a adalah himpunan titik yang terletak di dalam dan pada lingkaran L. Aturan + + y+ > a adalah himpunan titik yang terletak di luar L. Himpunan titik {(,y) R : -, - y + } adalah himpunan titik yang proyeksinya terhadap sumbu adalah selang [-,], di atas dibatasi oleh parabol y = +, dan di bawah dibatasi oleh parabol y = -. Perumusan Masalah Nyata dalam Bentuk Fungsi Banyak masalah nyata yang melibatkan dua pubah real, di mana peubah yang satu bergantung pada peubah lainnya. Setelah diidentifikasi, masalah demikian dapat ditampilkan sebagai fungsi satu peubah, berikut adalah ilustrasi sederhana tentang ini.

Ilustrasi Dalam sebuah bola berjari-jari a > 0 dibuat silinder lingkaran tegak yang lingkaran alas dan atasnya terletak pada permukaan bola. Kita ingin menyatakan isi silinder sebagai fungsi dari jari-jari lingkaran alasnya, atau sebagai fungsi dari tingginya. Perhatikan Gb.48. Misalkan jari-jari lingkaran alas dan tinggi silinder adalah r dan t, maka diperoleh hubungan a = ( t ) + r = 4 Dari sini diperoleh r = t 4 Karena itu isi silinder dinyatakan sebagai fungsi dari t adalah I = πr t = π (a - t a atau t = t )t, a konstanta Dan isi silinder dinyatakan sebagai fungsi dari r adalah 4 r a r I = πr = πr a r, a konstanta LATIHAN... Jika f () = dan g () =, tentukan aturan fungsi f + g, f g, g f, f g,f/g, dan g/f beserta daerah definisinya., 0,. Jika f () = dan g () =, tentukan aturan fungsi f +,, g, f g, g f, f g, f/g, dan g/f beserta daerah definisinya. 3. Jika f () = / + -/ dan g () = /, tentukan aturan fungsi f + g, f g, g f, f g, f/g dan g/f beserta daerah definisinya.

Untuk soal 4 sampai dengan, ubahlah aturan setiap fungsi yang diberikan sehingga menjadi fungsi dengan banyak aturan kemudian gambarkan grafiknya. 4. f () = + 5. f () - - 6. f () = 3-7. f () = - 8. f () = 4 9. f () = - 0. f () = - R. f () = - R. f () = sin 3. Tunjukan fungsi f () = dan g () = / adalah tak terbatas pada daerah definisinya. 4. Tunjukan fungsi f () = + - 3, 0 adalah terbatas, kemudian tentukan suatu batas-batasnya. 5. Tunjukan fungsi f () = +, 0 tidak terbatas. 6. Tunjukan periode fungsi f () = tan adalah π. 7. Gambarkan fungsi periodic f () =, - <, f ( + ) = f () R 8. Gambarkan fungsi periodic g () =, - <, g ( + ) = g () R 9. Jika f dan g fungsi genap, buktikan f g dan f + g juga fungsi genap. 0. Jika f fungsi genap dann g fungsi ganjil, buktikan f g fungsi ganjil.. Jika P (,y) sebuah titik pada parabol y =, nyatakan jarak titik (-3,0) ke titik P sebagai fungsi dari.. Sebuah kotak akan dibuat dari sehelai karton berukuran 45 4 cmdengan menggunting keempat bujursangkar di sudut karton. Nyatakan isi kotak sebagai fungsi dari panjang rusuk bujursangkar yang dibuang.

.3. FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS Fungsi Komposisi Misalkan fungsi f dan g memenuhi R f D g. Fungsi komposisi dari g dan f, (f dilanjutkan g), ditulis g o f, adalah fungsi dengan daerah asal himpunan bagian dari D f dan aturannya ditentukan oleh (g o f)() = g (f(). Daerah asal dan daerah nilai fungsi g o f adalah D gof = { D f : f () D g } dan R gof = {y R g : y = g (t), t R f. Perhatikan syarat agar fungsi komposisi g o f terdefinisi, yaitu R f D g pada Gb.49. Gb.49, diagram pemetaan fungsi komposisi g o f Fungsi komposisi fog dirancang dengan cara yang sama, f dan g saling bertukar peran. Misalkan fungsi f dan g memenuhi R g D f. Fungsi komposisi dari f dan g, (g dilanjutkan f), ditulis fog, adalah fungsi dengan daerah asal himpunan bagian dari D g dann aturannya ditentukan oleh (fog)() = f (g()). Daerah asal dan daerah nilai fungsi fog adalah D fog = { D g : g () D f } dan R fog = {y R f : y = f (t), t R g } Contoh 8, Fungsi komposisi gof dan fog.

Misalkan f () dan g () =, tentukan fungsi gof dan fog beserta derah asal dan daerah nilai fungsi komposisinya. Jawab Daerah asal dan daerah nilai fungsi f dan g adalah D f = [0, +00 ), R f = [0, +00 ), D g = R dan R g = ( -00,] Karena R f D g = [0, +00 ), maka fungsi gof terdefinisi dengan aturan (gof)() = g (f()) = g( = - Daerah asal fungsi gof adalah D gof = { D f : f () D g } = { [0, +00 ) : R} = { 0 : R.} = [0, +00 ) Dan daerah nilai fungsi gof adalah R gof = {y R g : y = g (t), t R f } = {y ( -00,] : y = t, t 0} = ( -00,] = {y : y = t, t 0} = ( -00,] Catatan Berdasarkan konsep fungsi komposisi, meskipun aturan fungsi komposisinya adalah (gof)() =, derah asal fungsi ini bukan R, tetapi hukmpunan diperoleh y, sehingga daerah nilai fungsi gof adalah R gof = ( -00,] Kita akan menentukan fungsi fog dengan f () = dan g () =. Ingat bahwa daerah asal dan daerah nilai fungsi f dan g adalah D f = [0, +00 ), R f = [0, +00 ), D g = R, dan R g = ( -00,]. Karena R g D f = ( -00,] [0, +00 ) = [0,], maka fungsi fog terdefinisi dengan aturan (fog)() = f (g()) = f ( ) = Daerah asal fungsi fog adalah

D fog = { D g : g g () D f } = { R : [0, +00 ) = { R : 0} = { R : - } = [-,] Dan daerah nilai fungsi fog adalah R fog = {y R f : y = f (t), t R g } = {y [0, +00 ) : y = t, t ( -00,]} = {y 0 : y = t, 0 t } = [0,] Fungsi Invers Fungsi f : D f R f dikatakan satu-kesatu jika f (u) = f (v) u = v u, v D f. Sebagai ilustrasi, fungsi f : R R, f () = 3 satu-kesatu karena F (u) = f (v) u = v u, v D f = R (Jelaskan alasannya!). Fungsi kuadrat g () = tidak satu-kesatu karena -, D f memenuhi f (-) = f () = 4, tetapi -. Jika fungsi f : D f R f satu-kesatu, maka terdapat fungsi g : R f D f sehingga f (g(y)) = y y R f. Invers fungsi f (fungsi invers dari f) didefinisasikan sebagai rungsi f - : R f D f yang memenuhi f(f - (y)) = y y R f. Dari sini, jika aturan fungsi f adalah y = f (), maka f (f - (y)) = f (). Karena f satu-kesatu, maka f - (y) =, atau f - (f()) = D f. Akibatnya, untuk fungsi f : D f R f yang satu-kesatu berlaku y = f () = f - (y) ini berarti bahwa (,y) grafik f (y,) grafik f - simetri terhadap y = karena titik (,y) dan (y,) simetri terhadap garis y =, maka dari sini diperoleh grafik f dan f - simetri terhadap garis y = Contoh. Cara menentukan fungsi invers

Diketahui fungsi f : ( -00,0] [0, +00 ), f (). Tentukan invers fungsi f dan sebutlah f -. Kemudian gambarkan grafik fungsi f dan inversnya pada satu sistem koordinat. Jawab Karena f (u) = f (v) u = v u v u vu, v D R, maka fungsi f satu kesatu; akibatnya fungsi f mempunyai invers. Dari hubungan y = y y, 0 dan y 0 diperoleh bahwa invers dari fungsi f adalah = f - (y) = -y. Agar fungsi f - dan f dapat digambarkan pada system koordinat yang sama, maka peubah bebasnya f mesti sama. Jadi invers dari fungsi f () =, 0 harus ditampilkan dalam bentuk f - () = -, 0. Hasil ini dapat juga diperoleh dari hubungan y = f () = f - (y) Yang memperlihatkan bahwa kaitan antara aturan f dan f - adalah dan y saling bertukar peran. Berdasarkan ini, dari aturan fungsi y =, 0 dan y 0 buatlah dan y saling bertukar peran, diperoleh bahwa invers fungsi f adalah = y, y 0, 0 yang memberikan = -y, atau y = -, 0; sama dengan hasil diatas. Perhatikan grafik fungsi f dan inversnya pada Gb.50.

Gb.50, grafik f () = dan inversnya f - () = -, 0 Invers Fungsi Trigonometri Dengan membatasi daerah definisinya pada selang tertentu, fungsi trigonometri dapat dibuat satu-kesatu, sehingga inversnya dapat didefinisikan sebagai berikut. Invers dari f () = sin, adalah f - () = sin -, Invers dari f () = cos, 0 < π adalah f - () = cos -, Invers dari f () = tan, < adalah f - () = tan -, R Invers dari f () = cot, 0 < < π adalah f - () = cot -, R Invers dari f () = sec, 0 π, adalah f - () = sec -, Invers dari f () = csc,, 0 adalah f - () = csc -, Berdasarkan sifat yang mengkaitkan aturan suatu fungsi dan inversnya, maka diperoleh hubungan antara invers fungsi trigonometri dengan fungsi asalnya.. y = sin -, = sin y, y. y = sin -, = cos y, 0 y π 3. y = tan -, R = tan y, y < 4. y = cot -, R = cos y, 0 < y < π 5. y = sec -, sec y, 0 y π, y

6. y = csc -, = csc y, y, y 0 Teorema Hubungan antara invers fungsi trigonometri diberikan dalam rumus berikut.. sin - + cos - =,. tan - + cot - =, R 3. csc - + sec - =, 4. sec - = cos -, 5. csc - = cos -, Kita hanya akan membuktikan rumus pertama saja, rumus lainnya dibuktikan dengan cara serupa dan diserahkan untuk latihan pembaca. Untuk ini, misalkan Y = sin -, dan y Dari sini diperoleh (periksa!). Ini mengakibatkan = sin y = cos ( - y), 0 - y π atau - y = cos - sehingga terbuktilah yang diinginkan. sin - + cos - =,

Grafik invers fungsi trigonometri diperoleh dengan cara mencerminkan grafik fungsi asalnya terhadap garis y =, hasilnya diperlihatkan pada Gb.5. sampai dengan Gb.56. Contoh 30, Nilai eksak yang berkaitan dengan invers fungsi trigonometri Tunjukkan (a) cos ( sin - ( ) ) =, (b) tan - 3 9 = tan - 3 3, (c) tan - 4 + tan - = 3 4

Jawab (a) Misalkan t = sin - ( ), maka sin - t t ( ) =, sehingga sin 3 3 cos ( sin - ( ) ) = cos t = sin t 4 = = 3 9 9 = 3. Jadi (b) Misalkan t = tan -, maka tan - 3 Akibatnya tan t = Jadi tan - = tan - 3 t tan. 3 t tan 9 3 4 (c) Misalkan s = tan - dan t = tan - 3 4 t t =, sehingga tan =. 3 3, dari sini diperoleh t = tan - 3. 4, maka tan s = dan tan t =. Kita 3 3 akan menunjukkan s + t = 4. Dari rumus trigonometri diperoleh 5 tan s tant Tan (s + t) = 3 6 tan s tant 5. 3 6 Akibatnya tan - + tan - = s + t =. 3 4 Contoh, Kesamaan invers fungsi trigonometri Jawab Tunjukkan sin (tan - ) + cos (tan - ) = Misalkan t = tan -, maka tan t = dengan t <. Berdasarkan rumus trigonometri diperoleh sec t = + tan t = +. Karena t <, maka Sec t = sec t Jadi

sin (tan - ) + cos (tan - ) = sin t + cos t = cos t (tan t + ) Contoh 3, Jawab = ( ) sect Daerah definisi, daerah nilai, dan invers dari invers fungsi trigonometri Tentukan daerah asal, daerah nilai, dan invers fungsi f () = cos - 3. 5 Agar f () R, syaratnya adalah - -5-3 5-8 - 4 3, yang menghasilkan 5 Jadi daerah nilai fungsi f adalah D f = [-,4]. Jika - 4, maka - 3, akibatnya 5 0 f () = cos - 3 π 5 Jadi daerah nilai fungsi f adalah R f = [0, π]. Untuk menentukan invers fungsi f, misalkan y = cos - 3, - 4 dan 0 y π 5 kemudian buatlah dan y saling bertukar peran, diperoleh = cos - y 3, - y 4 dan 0 π 5 y = cos = y 3 5 y 3 = 5 cos cos +, 0 π dan - y 4

jadi fungsi invers f adalah Sumber Bacaan. f - () = cos +, 0 π dan - y 4 Matono, K.(99). Seri Matematika Kalkulis jilid.bandung: Jurusan Matematika FMIPA ITB