Ayundyah Kesumawati. April 20, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih

STATISTIK Hypothesis Testing 2 Contoh kasus

Aplikasi Pengujian Hipotesis Statistik dalam Sistem Teknologi Informasi

Ayundyah Kesumawati. April 27, 2015

Materi 1 : Review Statistika Inferensia Pengujian Hipotesis PERANCANGAN PERCOBAAN

DISTRIBUSI SAMPLING besar

BIOSTATISTIK HIPOTESIS UNTUK PROPORSI MARIA ALMEIDA ( ) NURTASMIA ( ) SOBRI ( )

STK 511 Analisis statistika. Materi 6 Pengujian Hipotesis

Terima hipotesis Tidak membuat kesalahan Kesalahan tipe II Tolak hipotesis Kesalahan tipe I Tidak membuat kesalahan

UJI HIPOTESIS. Oleh : Riawan Yudi Purwoko

Dalam estimasi, uji hipotesis adalah prosedur dalam membuat inferensi tentang populasi 11.2

Konsep Dasar Statistik dan Probabilitas

Pengujian Hipotesis. 1. Pendahuluan. Topik Bahasan:

Menurut Anda apakah etika mahasiswa bersopan santun berpengaruh terhadap IPK? Dapatkan anda duga hasil penelitian di atas? Tulis dugaanmu pada lembar

Dalam estimasi, uji hipotesis adalah prosedur dalam membuat inferensi tentang populasi 11.2

UJI HIPOTESIS SATU-SAMPEL

PENGUJIAN HIPOTESIS 2

BI5106 ANALISIS BIOSTATISTIK Bab 5 Uji Hipotesis

UJI HIPOTESIS. Oleh : Riawan Yudi Purwoko

ESTIMASI. Arna Fariza PENDAHULUAN

DISTRIBUSI BINOMIAL STKIP SILIWANGI BANDUNG LUVY S ZANTHY KAPSEL SMA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

PENGUJIAN HIPOTESIS O L E H : R I A N D Y S Y A R I F

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

SESI 11 STATISTIK BISNIS

Hipotesis : asumsi atau anggapan bisa benar atau bisa salah seringkali dipakai sebagai dasar dalam memutuskan

Regresi Linier Sederhana dan Korelasi. Pertemuan ke 4

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

PENGUJIAN HIPOTESIS RATA-RATA DUA POPULASI -YQ-

Pendugaan Parameter. Ayundyah Kesumawati. April 13, Prodi Statistika FMIPA-UII. Ayundyah (UII) Pendugaan Parameter April 13, / 30

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 3. Uji Hipotesis

Hipotesis. Penerimaan hipotesis menunjukkan bahwa tidak cukup petunjuk untuk mempercayai sebaliknya

Pengantar Uji Hipotesis. Oleh Azimmatul Ihwah

PENGUJIAN HIPOTESIS. Langkah-langkah pengujian hipótesis statistik adalah sebagai berikut :

Uji Statistik Hipotesis

PENGUJIAN HIPOTESIS 1

STK 211 Metode Statistika PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESA #1

Metode Statistika. Statistika Inferensia: Pendugaan Parameter (Selang Kepercayaan)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

The Central Limit Theorem

Penyusunan Hipotesa : 1. : µ 1 = µ 2 : µ 1 µ 2 2. : µ 1 µ 2 : µ 1 > µ 2 3. : µ 1 µ 2 : µ 1 < µ 2 Apabila data yang diambil dari hasil eksperimen, maka

BAGAIMANA CARA MENGATASI KASUS TERSEBUT? JAWAB: MELAKUKAN UJI HIPOTESIS

Pengantar Statistika Matematika II

PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI

PENGUJIAN HIPOTESIS. Nurwahyu Alamsyah, S.Kom wahyualamsyah.wordpress.com. D3 - Manajemen Informatika - Universitas Trunojoyo Madura

Pengujian hipotesis. Mata Kuliah: Statistik Inferensial. Hipotesis

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

PENGUJIAN HIPOTESIS. Konsep: Dua macam kekeliruan. Pengujian hipotesis.

(ESTIMASI/ PENAKSIRAN)

15Ilmu. Uji t-student dan Uji Z (Distribusi Normal)

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

Parametrik. Memerlukan asumsi sebaran (Normal) Non parametrik. Tidak memerlukan asumsi sebaran (Normal)

10/14/2010 UJI HIPOTESIS PENGERTIAN GALAT (ERROR) salah)

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll.

LOGO PENGUJIAN HIPOTESIS HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA UNAND

07Ilmu. Pengujian Hipotesis Menentukan dan menguji Hipotesis penelitian dan mengambil kesimpulan dari hasil uji tersebut. Dra. Yuni Astuti, MS.

Ayundyah Kesumawati. May 31, 2015

Wilcoxon Signed-Rank Test Single-Sample (Ade Heryana, SST, MKM) April 16, 2017

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

Statistika (MMS-1403)

Penduga : x p s r b. Pertemuan Ke 9. BAB V PENDUGAAN PARAMETER

PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI 2013 MODUL IV PENGUJIAN HIPOTESIS

Pengantar Uji Hipotesis. Oleh Azimmatul Ihwah

MA2081 STATISTIKA DASAR. Utriweni Mukhaiyar 1 November 2012

PENGERTIAN PENGUJIAN HIPOTESIS

6 Departemen Statistika FMIPA IPB

PERTEMUAN KE 2 HIPOTESIS

Pengujian Hipotesis. Oleh : Dewi Rachmatin

RANCANGAN ACAK LENGKAP

BAB II DISTRIBUSI PROBABILITAS

Pengertian Pengujian Hipotesis

1.1 Contoh Soal dan Pembahasan Uji 1 Sampel a. Uji Binomial Untuk kasus ukuran sampel 25 Dilakukan penelitian untuk mengetahui kecenderungan

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

4/16/2009. H 0 ditolak. H 0 tidak ditolak. ditolak. P(menolak H 0 H 0 benar) keputusan benar. = galat lttipe II = β. P(tidak menolak H 0 H 0 salah)

PENS. Probability and Random Process. Topik 6a. Pengujian Hipotesis 1. Prima Kristalina Mei 2015

STATISTIKA II (BAGIAN

MA5283 STATISTIKA Bab 3 Inferensi Untuk Mean

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

STMIK KAPUTAMA - BINJAI

KONSISTENSI ESTIMATOR

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Menurut Open Darnius (2006, hal: 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 6 Statistika Inferensia (2)

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

Engkau tidak akan memperoleh ilmu kecuali dengan enam hal : Kecerdasan Semangat keras Rajin dan tabah Biaya yang cukup Bersahabat dengan guru (Imam

Kucing Peliharaan Rumah Tangga

QUIZ AKHIR SEMESTER GANJIL 2004/2005 TULISKAN PADA LEMBAR JAWABAN ANDA :

Uji Hipotesis. MA2081 STATISTIKA DASAR Utriweni Mukhaiyar

BAB III METODE PENELITITAN. Desain atau metode penelitian dalam suatu penelitian sangat penting

UJI RATAAN UJIVARIANSI MA 2081 STATISTIKA DASAR UTRIWENI MUKHAIYAR A PRIL 2011

pernyataan mengenai sesuatu yang harus diuji kebenarannya Hipotesis statistik adalah suatu pernyataan yang menyatakan harga sebuah/beberapa parameter

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

Transkripsi:

Pengujian Kesumawati Nol dan Prodi Statistika FMIPA-UII April 20, 2015

Pengujian Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau penolakan suatu hipotesis Kebenaran (benar atau salahnya) suatu hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti, kecuali kita memeriksa seluruh populasi. (Memeriksa seluruh populasi? Apa mungkin?) Lalu apa yang kita lakukan, jika kita tidak mungkin memeriksa seluruh populasi untuk memastikan kebenaran suatu hipotesis? Kita dapat mengambil sampel acak, dan menggunakan informasi (atau bukti) dari sampel itu untuk menerima atau menolak suatu hipotesis Nol dan

Nol dan Landasan penerimaan dan penolakan hipotesis seperti ini, yang menyebabkan para statistikawan atau peneliti mengawali pekerjaan dengan terlebih dahulu membuat hipotesis yang diharapkan ditolak, tetapi dapat membuktikan bahwa pendapatnya dapat diterima

Perhatikan contoh-contoh berikut: Contoh 1 Pengalaman menunjukkan bahwa tingkat penyembuhan penyakit tertentu dengan pengobatan standar adalah 40 %. Tingkat penyembuhan obat baru diharapkan akan lebih baik dari pengobatan standar. Andaikan obat baru akan dicobakan pada sampel dengan 20 orang pasien dan banyak disembuhkan X diantara 20 pasien itu dicatat. Bagaimana data eksperimen itu harus digunakan untuk menjawab pertanyaan: Apakah ada fakta yang nyata bahwa obat baru mempunyai tingkat penyembuhan yang lebih tinggi dari pengobatan standar? Nol dan

Tingkat penyembuhan obat baru adalah proporsi p yang nilainya hanya dapat dipastikan dengan benar apabila obat itu digunakan bagi sejumlah besar pasien. Dalam hubungannya dengan pertanyaan yang dikemukakan dalam pernyataan masalah di atas, dapat dibentuk : Awal: Obat baru tidak lebih baik dari pengobatan standar dari hasil penelitian diharapkan hipotesis awal ini ditolak, sehingga sesuai dengan harapan semula. Nol dan

Contoh 2 Manajemen PERUMKA mulai tahun 1992, melakukan pemeriksaan karcis KRL lebih intensif dibanding tahun-tahun sebelumnya, pemeriksaan karcis yang intensif berpengaruh positif terhadap penerimaan PERUMKA. Untuk membuktikan pendapat ini, hipotesis awal yang diajukan adalah : Awal: TIDAK ADA PERBEDAAN penerimaan SESUDAH maupun SEBELUM dilakukan perubahan sistem pemeriksaan karcis Manajemen berharap hipotesis ini ditolak, sehingga membuktikan bahwa pendapat mereka benar! Nol dan

Contoh 3 Amirruddin S.E., seorang akuntan memperbaiki sistem pembebanan biaya di perusahaan tempatnya bekerja. Ia berpendapat setelah perbaikan sistem pembebanan biaya pada produk maka rata-rata harga produk turun. Bagaimana ia menyusun hipotesis awal penelitiannya? Awal :...? Nol dan

Nol dan Pengujian awal yang diharap akan ditolak disebut : Nol H 0 Nol juga sering menyatakan kondisi yang menjadi dasar pembandingan Penolakan H 0 membawa kita pada penerimaan H 1 Nilai Nol H 0 harus menyatakan dengan pasti nilai parameter H 0 ditulis dalam bentuk persamaan Sedangkan nilai H 1 dapat memiliki beberapa kemungkinan H 1 ditulis dalam bentuk pertidaksamaan (<, >, ) Nol dan

Contoh 4 (Lihat contoh 1) Tingkat penyembuhan standart adalah 0,4. Obat baru diuji maka awal dan alternatif yang dapat dibuat: H 0 : p = 0,4 (Tingkat penyembuhan obat baru dan obat lama tidak berbeda) H 1 : p 0,4 (Tingkat penyembuhan obat baru tidak sama dengan obat lama) Pengujian Nol dan atau H 0 : p = 0,4 (Tingkat penyembuhan obat baru dan obat lama tidak berbeda) H 1 : p > 0,4 (Tingkat penyembuhan obat baru lebih besar dibanding obat lama)

Contoh 5 Penerimaan PERUMKA per tahun sebelum intensifikasi pemeriksaan karcis dilakukan = Rp. 3 juta. Maka Awal dan dapat disusun sebagai berikut: atau H 0 : µ = 3 juta (sistem baru dan sistem lama tidak berbeda) H 1 : µ 3 juta (sistem baru tidak sama dengan sistem lama) H 0 : µ = 3 juta (sistem baru dan sistem lama tidak berbeda) H 1 : µ > 3 juta (sistem baru menyebabkan penerimaan per tahun lebih besar dibanding sistem lama) Nol dan

Pengujian Penolakan atau Penerimaan dapat membawa kita pada 2 jenis kesalahan (kesalahan = error = galat), yaitu Nol dan α juga disebut taraf nyata uji

Prinsip Pengujian Prinsip pengujian hipotesis yang baik adalah meminimalkan nilai α dan β Dalam perhitungan, nilai α dapat dihitung sedangkan nilai β hanya bisa dihitung jika nilai hipotesis alternatif sangat spesifik Pada pengujian hipotesis, kita lebih sering berhubungan dengan nilai α. Dengan asumsi, nilai α yang kecil juga mencerminkan nilai β yang juga kecil. Prinsip pengujian hipotesa adalah perbandingan nilai statistik uji (z hitung ata t hitung) dengan nilai titik kritis (Nilai z tabel atau t Tabel) Titik Kritis adalah nilai yang menjadi batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis Nilai α pada z atau t tergantung dari arah pengujian yang dilakukan Pengujian Nol dan

Ilustrasi Pengujian Kita lihat kembali contoh studi klinis tentang obat baru dengan daerah penolakan: X(banyak yang sembuh dari 20 orang pasien) 12 akan digunakan untuk menguji H 0 : p 0, 4 versus H 1 : p > 0, 4. Tentukan tipe kesalahan yang dapat terjadi dan hitunglah peluang kesalahan itu jika (a.) p =0,3 dan (b.) p = 0,7. Penyelesaian Nol dan a. Jika p = 0, 3, maka hipotesis nol H 0 : p 0, 4 benar. Kesalahan yang mungkin dalam hal ini hanyalah menolak H 0 (Jadi, kesalahan tipe I) P(Kesalahan tipe I jika p =0,3) = P(X 12 jika p = 0,3).

Karena reaksi pasien-pasien yang berbeda independen satu dengan yang lain, maka model distribusi binomial sesuai untuk X. Untuk n = 20 dan p = 0,3, tabel binomial memberikan P(X 12) = 1 P(X 11) = 1 0, 995 = 0, 005 Nol dan Kita simpulkan P(kesalahan tipe I jika p = 0,3) = 0,005

b. Jika p = 0,7, maka hipotesis alternatif H 1 : p > 0, 4 benar. Kesalahan yang mungkin dalam hal ini hanyalah terima (gagal tolak) H 0 (Jadi, kesalahan tipe II). Perhatikan bahwa H 0 tidak ditolak hanya jika X 11. dari tabel binomial dengan n = 20 dan p = 0,7 didapatkan P(kesalahan tipe II jika p = 0,7) =P(X 11 jika p = 0,7) = 0, 113 Nol dan

Pengujian Pada kesalahan tipe I, dalam contoh di atas kita peroleh bahwa uji dengan daerah penolakan X 12 mempunyai peluang kesalahan tipe I 0,005 jika p = 0,3. Dengan menggunakan perhitungan untuk nilai-nilai p yang lain dalam H 0 kita peroleh peluang kesalahan sebagai berikut: Nol dan

Ini melukiskan keadaan umum bahwa nilai-nilai X yang besar lebih mungkin terjadi jika p bertambah besar. Kita lihat bahwa untuk semua nilai p H 0 : p 0, 4, peluang kesalahan tipe I terbesar pada p = 0,4, yakni titik batas antara H 0 dan H 1. Karena itu, jika memilih suatu uji, hanya perlu memperhatikan besar peluang kesalahan pada titik batas ini. Peluang kesalahan tipe I yang terbesar suatu uji dinamakan tingkat signifikansi dan ditulis dengan lambang α Nol dan

Pengujian Nol dan Pengujian hipotesis dapat dilakukan secara 1. 2.

Pengujian Nol dan Pengajuan H 0 dan H 1 dalam uji satu arah adalah sebagai berikut: H 0 : ditulis dalam bentuk persamaan (menggunakan tanda =) H 1 : ditulis dalam bentuk lebih besar (> atau lebih kecil <)

Urutan yang perlu diperhatikan dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Rumuskan hipotesis Pengujian Nol dan

2. Tentukan nilai α = tingkat signifikan = probabilitas untuk melakukan kesalahan jeni I dan cari nilai Z α dari tabel Normal. 3. Hitung nilai Z 0 (Z hitung) sebagai kriteria pengujian normal Z hit = X µ 0 σ X = X µ 0 σ/ n Nol dan 4. Pengujian hipotesis dan kesimpulan I H 0 : µ µ 0 apabila Z 0 Z α Tolak H 0 H 1 : µ > µ 0 apabila Z 0 < Z α Terima H 0 II H 0 : µ µ 0 apabila Z 0 Z α Tolak H 0 H 1 : µ < µ 0 apabila Z 0 > Z α Terima H 0

Contoh Pengujian Menurut pendapat seorang pejabat dari departemen Sosial, rata-rata penerimaan perhari anak-anak penjual koran di suatu ibukota provinsi sebesar Rp. 7.000,- dengan alternatif lebih besar dari itu. Diketahui simpangan baku dari penerimaan sebesar Rp. 1.600,-. Untuk menguji pendapatnya, dilakukan penyelidikan terhadap 256 orang anak yang dipilih secara acak, ternyata diketahui rata-rata penerimaan mereka sebesar Rp. 7.100,-. Dengan menggunakan α = 5%. Ujilah pendapat tersebut. Nol dan

Penyelesaian H 0 : µ 7.000 H 1 : µ > 7.000 α = 5%, Z α = 1, 64 Z hit = X µ 0 7.100 7000 = σ X 1000/ 256 = 1 Nol dan Karena Z 0 < Z α Terima H 0 yang berarti bahwa rata-rata penerimaan anak-anak penjual koran adalah sebesar Rp. 7.000 per bulan.

Pengajuan H 0 dan H 1 dalam uji dua arah adalah sebagai berikut: H 0 : ditulis dalam bentuk persamaan (menggunakan tanda =) H 1 : ditulis dengan menggunakan tanda Pengujian Nol dan

Pengujian dan kesimpulan III. H 0 : µ = µ 0 apabila Z 0 Z α/2 atau Z 0 Z α/2, Tolak H 0 H 0 : µ µ 0 apabila Z α/2 < Z 0 < Z α/2 Terima H 0 Misalkan sekarang Nol dan H 0 : µ = µ 0 H 1 : µ µ 0

untuk sampel kecil Pengujian Nol dan Untuk sampel kecil (n 30), Z 0, Z α dan Z α /2 diganti dengan t 0, t α dan t α /2 dimana t 0 t 0 = X µ 0 s/ n

Contoh Direktur keuangan suatu perusahaan berpendapat, bahwa rata-rata pengeluaran untuk biaya hidup per hari bagi karyawan perusahaan itu adalah sebesar Rp. 1.760 dengan alternatif tidak sama dengan itu. Untuk menguji pendapatnya, dilakukan wawancara terhadap 25 orang karyawan yang dilpilih secara acak sebagai sampel, dan ternyata rata-rata pengeluaran per hari adalah sebesar Rp. 1.700 dengan simpangan baku sebesar Rp. 100. Dengan menggunaka α = 5 % ujilah pendapat tersebut. Nol dan

Penyelesaian n = 25, X = 1.700, s = 1000, µ 0 = 1760 H 0 : µ = 1760 H 1 : µ 1760 t 0 = X µ 0 s/ 1700 1760 = n 100/ = 3, 00 25 α = 0, 05 dan derajat bebas 24. t 0,025;24 = 2, 0639 t α/2 = 2, 0639 Karena t 0 < t α/2 maka tolak H 0 Nol dan