PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST DENGAN METODE PEMBOBOTAN ( STUDI KASUS : SLEMAN YOGYAKARTA)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB II TINJAUAN TEORITIS

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM METODE PROMETHE DAN METODE HARE SELEKSI PENERIMA BEASISWA POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

IV METODE PENELITIAN

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB 3 LANDASAN TEORI

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

Analisis Penerapan Model Dinamik Dalam Menentukan Kebijakan Biaya Bahan Baku (Studi Kasus PT. X)

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

IV. METODE PENELITIAN

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Model dan Contoh Numerik

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)

PENERAPAN PERHITUNGAN FISHER-SNEDECOR UNTUK UJI F

Perencanaan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Peningkatan Produktivitas

Kombinasi Fitting Sinusoids dan Metode Dekomposisi dalam Memprediksi Besar Permintaan Kredit

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108

III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian dan Kegunaan Peramalan (Forecasting)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK

*Corresponding Author:

Keywords: Forecasting, Exponential Smoothing

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK

Indah Nursuprianah, Darsono

Bab 2 Landasan Teori

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)

KLASIFIKASI DATA PRODUKSI PADI PULAU JAWA MENGGUNAKAN ALGORITMECLASSIFICATION VERSION 4.5 (C4.5)

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh:

Transkripsi:

Seminar Nasional Informaika PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama evrie9@gmail.com Absrak Seiap perusahaan melakukan penilaian erhadap pegawai seiap ahun guna menenukan kenaikan golongan. Hanya saja dalam menenukan kepuusannya cenderung bersifa subyekif, sehingga dalam penilaian pegawai ini sering erjadi kesalahan pada pemberian ingka golongan yang dierima oleh pegawai. Berdasarkan permasalahan ersebu maka perlu adanya sebuah Sisem Penunjang Kepuusan unuk menilai kelayakan kenaikan golongan pegawai menggunakan meode maemaika. Kaa Kunci : Penunjang Kepuusan, Golongan, Meode Maemaika Pendahuluan Persoalan pengambilan kepuusan pada dasarnya adalah benuk pemilihan dari berbagai alrenaif indakan yang mungkin dipilih yang prosesnya melalui mekanisme erenu, dengan harapan akan menghasilkan sebuah kepuusan yang erbaik. Penyusunan model kepuusan adalah suau cara unuk mengembangkan hubungan-hubungan yang logis yang mendasari persoalan kepuusan ke dalam suau model maemais, yang mencerminkan hubungan yang erjadi di anara fakor-fakor yang erliba, sehingga proses kepuusan harus diambil melalui proses yang berahap, sisemaik, konsisen dan diusahakan dalam seiap langkah melalui dari awal elah mengikuserakan dan memperimbangkan berbagai fakor. Demikian juga dalam hal kenaikan golongan pegawai, dimana di dalam hal menenukan kenaikan golongan banyak fakor yang menjadi perimbangan seorang pimpinan unuk menilai kelayakan seseorang unuk mendapakan kenaikan golongan, dianaranya : Disiplin, Kejujuran, Presasi, Kepemimpinan, Wawasan, Kreaifias, Bekerjasama, Sopan Sanun, Loyalias, Kesehaan. Sisem Penunjang Kepuusan (SPK) dirancang unuk mendukung seluruh ahap pengambilan kepuusan mulai dari mengidenifikasi masalah, memilih daa yang relevan, menenukan pendekaan yang digunakan dalam proses pengambilan kepuusan, sampai mengevaluasi pemilihan alernaive. Konsep Sisem Penunjang Kepuusan diandai dengan sisem inerakif berbasis kompuer yang membanu mengambil kepuusan memanfaakan daa dan model unuk menyelesaikan masalahmasalah yang idak ersrukur. Meode Peneliian Meode Maemaika yang digunakan dalam sisem ini adalah pimpinan langsung memberikan skala pada seiap crieria dalam skala erenu. Skala yang elah diinpu kemudian dinormalisasi dengan meode maemaika kemudian mendisribusikan nilai kepada seluruh krieria sehingga jika semua skala krieria diproses oleh sisem akan menghasilkan sau nilai sebagai perimbangan kepuusan bagi pimpinan. Menuru Simon Proses pengambilan kepuusan melalui ahapan :. Tahap Penelusuran (inelligence) Dalam perancangan yang dilakukan melahirkan rumusan masalah berupa sisem pendukung kepuusan unuk menilai kenaikan golongan pegawai berdasarkan krieria dari pemilih.. Tahap Perancangan (Design) Seelah perumusan masalah, dilanjukan dengan peneapan krieria-krieria yang dipakai dalam menilai kenaikan golongan.. Tahap Pemilihan (Choice) Dengan mengacu pada krieria-krieria penilaian yang elah dieapkan, dibua model model penilaian secara maemais.. Tahap Implemenasi (Implemenaion) Srukur Sisem Penunjang Kepuusan diimplemenasikan dengan bahasa pemrograman. Sedangkan komponen komponen Sisem Penunjang Kepuusan yang digunakan adalah:. Subsisem manajemen daa, menyediakan daa bagi sisem yang berasal dari daa inernal.. Subsisem manajemen model, berfungsi sebagai pengelola berbagai model. Subsisem anar muka pengguna, merupakan fasilias yang mampu menginegrasikan sisem erpasang dengan pengguna secara inerakif.

Seminar Nasional Informaika nm_gol Perancangan basis daa sisem pendukung kepuusan yang akan memberikan pemahaman secara keseluruhan berupa hubungan anar obyek daa, aliran informasi dan ransformasi dari daa inpu manjadi oupu yang digambarkan secara grafik berupa diagram flow dan eniy relaionship. kd_gol GOLONGAN memiliki ingkaan KEPUTUSAN memiliki nip nama kd_gol kepuusan bobo Perancangan Sisem NIP Model dan Skala Model ( krieria ) sisem penunjang kepuusan unuk menilai kenaikan golongan pegawai erdiri dari Disiplin, Kejujuran, Presasi, Kepemimpinan, Wawasan, Kreaifias, Bekerjasama, Sopan Sanun, Loyalias, Kesehaan. Dimana masing masing krieria ersebu mempunyai skala, Pemberian skala pada krieria ersebu berguna unuk memuuskan bagaimana kelayakan dalam penerimaan kenaikan golongan oleh pegawai. Perhiungannya berdasarkan suau nilai aau skala pada iap-iap aribu. Pemberian skala ersebu dengan membagi beberapa kemungkinan. Pada masalah diaas dapa dibagi dua krieria nilai, yaiu naik golongan dan eap. Baasan Skala range erendah dan eringgi sehingga pada akhirnya kelayakan kenaikan golongan diukur dengan range nilai - Naik Golongan Tingka, nilai - Naik Golongan Tingka, nilai - Naik Golongan Tingka dan nilai - Teap Pada Golongan Sebelumnya. Selain iu juga idak mendapakan kenaikan golongan jika erdapa skala unuk masing-masing krieria. Khusus unuk krieria disiplin skala yang berlaku adalah skala dan, pegawai idak mendapakan kenaikan golongan jika mempunyai skala dan. Toal skala yang dimiliki pegawai minimal sesuai dengan sandar yang elah dieapkan dan jika oal skala lebih kecil maka pegawai akan eap pada golongan sebelumnya. NIP kd_gol nama PEGAWAI alama gl_lhr mp_lhr jk memiliki kesehaan loyal s_sanun b_sama Gambar. Eniy Relaionship Diagram... Conex Diagram Conex Diagram adalah diagram aliran daa yang selalu mengandung sau proses saja (seringkali diberi nama proses ), proses ini mewakili proses seluruh sisem. Conex diagram juga merupakan ala banu yang digunakan dalam menganalisis sisem yang akan dikembangkan dan menggambarkan hubungan anara elemen yang membenuk suau kesauan, seperi pada gambar : PEGAWAI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI PADA PTP NUSANTARA IV kreaif wawasan Lap. yg Layak Naik Gpl yg di ACC dspln jujur presasi kppn Hasil Analisa Semenara Kenaikan Gol SK Lap. yg lh di ACC SK PIMPINAN Perancangan Basis Daa Perancangan Basis Daa digunakan unuk mendukung fasilias pengolahan daa, model yang digunakan adalah Eniy Relaionship Diagram (ERD), dan koneks diagram unuk mengeahui alir daa dalam sisem penunjang kepuusan. Adapun benuk hubungan dari masingmasing eniy dari sisem yang dirancang dapa diliha pada Gambar : ASISTEN Form Yg lh di isi Rekap Form Form Yg lh di isi Lap. yg Layak Naik Gpl yg di ACC Gambar. Conex Diagram Daa Flow Diagram Dengan mengacu kepada Conex Diagram maka dapa memperjelas proses yang erjadi adalah dengan menguraikan proses ersebu kedalam benuk Daa Flow Diagram (DFD) level, dapa diliha pada Gambar : ADMIN

Seminar Nasional Informaika ASISTEN. Pengisian D Pengisian.7 ACC SK. Hasil penilaian. Pengolahan Daa yg Layak Naik Golongan. Penyerahan SK yg lh di ACC Penyerahan Hasil Pengolahan Daa yg Layak Naik Golongan Daa Daa Golongan Daa Kepuusan Pengambilan Kepuusan PIMPINAN. Pengambilan Kepuusan yg Layak Naik Gol D D D D Golongan. Hasil Analisa Semenara Kenaikan Gol SK ADMIN Kepuusan Daa Daa Golongan Hasil Analisa Semenara Lap. yg lh di ACC PEGAWAI SK Gambar. Daa Flow Diagram.6 Pembuaan SK Perancangan Basis Model Dalam mendukung proses pengambilan kepuusan, digunakan model maemaika yang dibangun unuk menenukan kelayakan kenaikan golongan. Rancangan model unuk mengevaluasi kelayakan kenaikan golongan adalah sebagai beriku:. Disiplin () Tabel. Disiplin. Selalu daang epa waku. Pernah daang erlamba. Sering daang erlamba. Sanga sering daang erlamba. Kejujuran () Tabel. Kejujuran. Dapa dipercaya. Pernah didapai melakukan Kecurangan. Sering didapai melakukan Kecurangan. Tidak dapa dipercaya. Presasi Kerja () Tabel. Presasi Kerja. Inernasional. Nasional. Provinsi. Kabupaen. Kepemimpinan () Tabel. Kepemimpinan. Menerapkan perbaikan perbaikan cepa pada permasalahan yang ada. Dimina unuk memberi naseha pada karyawan lain. Selalu member solusi. Peduli sesama. Wawasan () Tabel. Wawasan. Memiliki wawasan yang luas. Hanya dibidangnya saja. Bisa diandalkan. Memiliki wawasan yang erbaas 6. Kreaifias (6) Tabel 6. Kreaifias. Dapa mencipakan inovasi erhadap produk. Hanya mampu memberikan pendapa. Cukup menyeujui saja apa yang elah dibua. Tidak iku sera sama sekali 7. Bekerjasama (7) Tabel 7. Bekerjasama. Mampu bekerjasama dengan baik. Kurang bekerjasama dengan baik. Hanya iku-iku saja. Tidak dapa bekerjasama dengan baik. Sopan Sanun () Tabel. Sopan Sanun. Baik erhadap semua karyawan. Biasa biasa saja. Cendrung pendiam. Tidak ramah sesama karyawan

Seminar Nasional Informaika 9. Loyalias (9) Tabel 9. Loyalias. Sanga loyal. Loyal. Cukup loyal. Tidak loyal. Kesehaan Tabel. Kesehaan. Kesehaan fisik prima. Pernah saki ringan. Pernah saki parah. Keerganungan erhadap alkohol. Asumsi krieria kepuusan pegawai (Y) Tabel. Kepuusan No. Keerangan Rang e. Teap Pada Golongan Sebelumnya -. Naik Golongan - Tingka. Naik Golongan - Tingka. Naik Golongan - Tingka Sedangkan asumsi skala berdasarkan masing-masing krieria yang diharapkan unuk kenaikan golongan agar pegawai layak unuk mendapakan golongan yang diusulkan dapa diliha pada abel : Tabel. Asumsi Skala Minimum Masing- Masing Krieria Kenaikan Golongan Q Naik Tingka Naik Tingka Naik Tingka Sandar Krieria Yang Diharapkan (Range) 6 7 9 Fungsi Tujuan Pada fungsi ujuan akan dieapkan bahwa ZQ berperan sebagai oal skala sandar golongan yang dinyaakan dalam noasi maemaika. Maka fungsi ujuannya sebagai beriku : ZQ = + + + + + 6 + 7 + + 9+ Baasan Model Skala yang dieapkan elah mempunyai baasan unuk mendapakan oal skala kenaikan golongan. Baasan modelnya dieapkan sebagai beriku : + + + + + 6 + 7 + + 9 + ZQ Dari baasan model yang ada maka dieapkan skala unuk mengeahui oal skala yang harus dicapai pegawai unuk kenaikan golongan. Penjabarannya dapa diliha sebagai beriku :. Golongan dengan Range sampai ZQ = + + + + + 6 + 7 + + 9 + = + + + + + + + + + =. Golongan dengan Range sampai ZQ = + + + + + 6 + 7 + + 9 + = + + + + + + + + + =. Golongan dengan Range sampai ZQ = + + + + + 6 + 7 + + 9 + = + + + + + + + + + =. Golongan dengan Range sampai ZQ = + + + + + 6 + 7 + + 9 + = + + + + + + + + + = Asumsi Daa Pada bagian ini, akan diasumsikan abel berisi daa yang idak lengkap. Tabel ini akan dilengkapi dengan asumsi skala yang elah dieapkan, Penjabarannya dapa diliha pada abel : NI P Tabel. Daa Tidak Lengkap Na Krieria (Skala) ma Nur bua Mas niar Tas man Muf rizal Nofr i 6 7 9 T o a l Berdasarkan abel maka akan diperhiungkan skala krieria apakah sudah memenuhi syara dan skala yang dimiliki sama aau melebihi dari skala raa-raa yang sudah dieapkan. Penjabarannya sebagai beriku : Y

Seminar Nasional Informaika. NIP : Nama : Nurbua Asumsi golongan (Q) : Naik golongan ingka Syara krieria : sudah memenuhi syara yang sudah dienukan Skala : + + + + + 6 + 7 + + 9 + Z + + + + + + + + + = Kepuusan (Y) : (dinyaakan naik golongan ingka). NIP : Nama : Masniar Asumsi golongan (Q) : Naik golongan ingka Syara krieria : sudah memenuhi syara yang sudah dienukan Skala : + + + + + 6 + 7 + + 9 + Z + + + + + + + + + Kepuusan (Y) : (dinyaakan naik golongan ingka). NIP : Nama : Tasman Asumsi jabaan (Q) : Naik golongan ingka Syara krieria : sudah memenuhi syara yang sudah dienukan Skala : + + + + + 6 + 7 + + 9 + Z + + + + + + + + + Kepuusan (Y) : (dinyaakan naik golongan ingka). NIP : Nama : Mufrizal Asumsi jabaan (Q) : Naik golongan ingka Syara krieria : sudah memenuhi syara yang sudah dienukan Skala : + + + + + 6 + 7 + + 9 + Z + + + + + + + + + Kepuusan (Y) : (dinyaakan naik golongan ingka). NIP : Nama : Nofri Asumsi jabaan (Q) : Teap pada golongan sebelumnya Syara krieria : idak memenuhi syara minimum krieria kepangkaan unuk jabaan dengan skala minimal = Kepuusan (Y) : (dinyaakan eap) dan mudah dipahami oleh user. Daa lengkap dapa diliha pada abel : Tabel. Daa Lengkap N IP Na ma Nu rbu a Ma sni ar Tas ma n Mu friz al No fri Krieria (Skala) 6 7 9 To al Srukur Program Srukur program akan digambarkan unuk membua spesifikasi modul program aplikasi. Dalam srukur program ini erliha bahwa program aplikasi yang dirancang erdiri aas beberapa modul program, modul ini dirumuskan sesuai dengan fungsinya dan bukan berdasarkan ukuran dari program, Seperi erliha pada gambar dibawah ini : Menu Uama Enry Laporan Exi Daa Golongan Daa Daa Kepuusan Laporan Daa Laporan Daa Gambar. Srukur Program Form Inpu Inpu daa pegawai digunakan unuk menyimpan daa penilaian ke daabase dalam abel penilaian (penilaian). Yang dapa erliha pada Gambar. Y Berdasarkan nilai-nilai di aas, daa yang idak lengkap dapa menghasilkan daa lengkap unuk menghasilkan kepuusan yang lebih singka

Seminar Nasional Informaika. Sisem Penunjang Kepuusan ini dapa membanu pimpinan dalam pengambilan kepuusan kenaikan golongan pegawai secara mudah sehingga dapa memaksimalkan dan mengopimalkan kepuusan, sehingga dapa meminimalisasi kesalahan dalam pengambilan kepuusan.. Dengan adanya sisem ini dapa diambil suau kepuusan yang lebih cepa, epa, sera akura erhadap kinerja karyawan unuk menilaian kenaikan golongan pegawai. DAFTAR PUSTAKA Gambar. Inpu Form Inpu Daa Kepuusan Inpu daa kepuusan digunakan unuk menyimpan daa kepuusan ke daabase. Yang dapa erliha pada Gambar 6. Kesimpulan Gambar 6. Inpu Daa Kepuusan Berdasarkan uraian, maka dapa diambil beberapa kesimpulan : Jogiyano HM.. Analisa & disain : Sisem informasi pendekaan ersrukur eori dan prakek aplikasi bisnis. Yogyakara : Andi Offse. Kadir, Abdul.. Pengenalan Sisem Informasi. Yogyakara : Andi. Simarmaa, Janner. 6. Pengenalan Teknologi Kompuer dan Informasi. Yogyakara : Penerbi Andi Suryadi, Kadarsah dan M. Ali Ramdhani.. Sisem Pendukung Kepuusan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Turban, Aronson, and Liang,. Decision Suppor Sysems and Inelligen Sysems., 7h Ediion, Prenice Hall. 6 Joko Kuswano, Ema Uami,, Sisem Penunjang Kepuusan Penialaian Kinerja Dosen ( Sudi Kasus Pada Universias Bauraja, OKU, Sumaera Selaan ), Jurnal Teknologi Informasi, Juli No 7 7 Kosasih, S.,, Sisem Pendukung Kepuusan, Proyek Peningkaan Peneliian Tinggi Direkora Jendral Pendidikan Tinggi Deparemen Pendidikan Nasional.