Distribusi Pendekatan (Limiting Distributions)

dokumen-dokumen yang mirip
Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real:

Statistika dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Statistika Deskriftif 2. Statistik Inferensial Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

LANDASAN TEORI. Secara umum, himpunan kejadian A i ; i I dikatakan saling bebas jika: Ruang Contoh, Kejadian, dan Peluang

Statistika Matematika. Soal dan Pembahasan. M. Samy Baladram

Selang Kepercayaan (Confidence Interval) Pengantar Penduga titik (point estimator) telah dibahas pada kuliah-kuliah sebelumnya. Walau statistikawan

BAB III RUANG HAUSDORFF. Pada bab ini akan dibahas mengenai ruang Hausdorff, kekompakan pada

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom. Barisan dan Deret

BARISAN TAK HINGGA DAN DERET TAK HINGGA

2 BARISAN BILANGAN REAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hendra Gunawan. 12 Februari 2014

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dibahas tentang teori-teori dasar yang. digunakan untuk dalam mengestimasi parameter model.

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

REPRESENTASI KANONIK UNTUK FUNGSI KARAKTERISTIK DARI SEBARAN TERBAGI TAK HINGGA

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1 Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 5. DERET

PENERAPAN TEOREMA TITIK TETAP UNTUK MENUNJUKKAN ADANYA PENYELESAIAN PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

BAB VIII MASALAH ESTIMASI SATU DAN DUA SAMPEL

Distribusi Sampel, Likelihood dan Penaksir

1 Persamaan rekursif linier non homogen koefisien konstan tingkat satu

BARISAN DAN DERET. Nurdinintya Athari (NDT)

PERTEMUAN 13. VEKTOR dalam R 3

PENERAPAN TEOREMA TITIK TETAP UNTUK MENUNJUKKAN ADANYA PENYELESAIAN PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR

LIMIT. = δ. A R, jika dan hanya jika ada barisan. , sedemikian hingga Lim( a n

Deret Fourier. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB 3 ENTROPI DARI BEBERAPA DISTRIBUSI

Kalkulus Rekayasa Hayati DERET

HUBUNGAN ANTARA KONVERGEN HAMPIR PASTI, KONVERGEN DALAM PELUANG, DAN KONVERGEN DALAM SEBARAN

III PERBANDINGAN MODEL-MODEL BINOMIAL. : harga saham : tingkat harapan pendapatan. yaitu

HALAMAN Dengan definisi limit barisan buktikan limit berikut ini : = 0. a. lim PENYELESAIAN : jadi terbukti bahwa lim = 0 = 5. b.

DISTRIBUSI SAMPLING. Oleh : Dewi Rachmatin

KEKONVERGENAN MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA. Fitriani Agustina, Math, UPI

KELUARGA EKSPONENSIAL Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Inferensial Dosen Pengampu: Nendra Mursetya Somasih Dwipa, M.Pd

Barisan. Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat sifat barisan Barisan Monoton. 19/02/2016 Matematika 2 1

BAB VI BARISAN TAK HINGGA DAN DERET TAK HINGGA

DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES)

TUGAS ANALISIS REAL LANJUT. a b < a + A. b + B < A B.

Distribusi Sampel & Statistitik Terurut

MINGGU KE-12 TEOREMA LIMIT PUSAT DAN TERAPANNYA

DERET Matematika Industri 1

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, 77-85, Agustus 2003, ISSN : DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI PADA PROSES PEMBAHARUAN

BARISAN DAN DERET. 05/12/2016 Matematika Teknik 1 1

DISTRIBUSI KHUSUS YANG DIKENAL

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

Barisan Dan Deret Arimatika

BAB III TAKSIRAN KOEFISIEN KORELASI POLYCHORIC DUA TAHAP. Permasalahan dalam tugas akhir ini dibatasi hanya pada penaksiran

Penyelesaian Persamaan Non Linier

BAB VII DISTRIBUSI SAMPLING DAN DESKRIPSI DATA

,n N. Jelas barisan ini terbatas pada dengan batas M =: 1, dan. barisan ini kovergen ke 0.

Bab 3 Metode Interpolasi

mempunyai sebaran yang mendekati sebaran normal. Dalam hal ini adalah PKM (penduga kemungkinan maksimum) bagi, ˆ ˆ adalah simpangan baku dari.

II LANDASAN TEORI. Sebuah bilangan kompleks dapat dinyatakan dalam bentuk. z = x jy. (2.4)

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

B a b 1 I s y a r a t

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi.

Range atau jangkauan suatu kelompok data didefinisikan sebagai selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil, yaitu

Hendra Gunawan. 14 Februari 2014

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

MAKALAH ALJABAR LINEAR SUB RUANG VEKTOR. Dosen Pengampu : Darmadi, S.Si, M.Pd

Pengertian Secara Intuisi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum apabila a bilangan bulat dan b bilangan bulat positif, maka ada tepat = +, 0 <

PENENTUAN SOLUSI RELASI REKUREN DARI BILANGAN FIBONACCI DAN BILANGAN LUCAS DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI PEMBANGKIT

Himpunan/Selang Kekonvergenan

BAB 2 LANDASAN TEORI

DISTRIBUSI SAMPLING (Distribusi Penarikan Sampel)

BAB 6. DERET TAYLOR DAN DERET LAURENT Deret Taylor

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kekeliruan dalam Perhitungan Numerik dan Selisih Terhingga Biasa

EMPAT CARA UNTUK MENENTUKAN NILAI INTEGRAL POISSON., Sri Gemawati 2, Agusni 2. Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual

BAB III PERUMUSAN PENDUGA DAN SIFAT SIFAT STATISTIKNYA

terurut dari bilangan bulat, misalnya (7,2) (notasi lain 2

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana f(x) adalah fungsi tujuan dan h(x) adalah fungsi pembatas.

Metode Statistika STK211/ 3(2-3)

Fungsi. Jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan f : A B yang artinya f memetakan A ke B.

4.7 TRANSFORMASI UNTUK MENDEKATI KENORMALAN

Dasar Sistem Pengaturan - Transformasi Laplace. Transformasi Laplace bilateral atau dua sisi dari sinyal bernilai riil x(t) didefinisikan sebagai :

MATEMATIKA DISKRIT FUNGSI

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Distribusi Sampling (Distribusi Penarikan Sampel)

theresiaveni.wordpress.com NAMA : KELAS :

Barisan ini adalah contoh dari barisan aritmatika U 1. ialah barisan aritmatika,jika: -U 2. =.= U n

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

Pengantar Statistika Matematika II

Definisi Integral Tentu

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai penaksiran besarnya

Pendiferensialan. Modul 1 PENDAHULUAN

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa istilah, definisi serta konsep-konsep yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

TURUNAN FUNGSI. Definisi. 3.1 Pengertian Turunan Fungsi. Turunan fungsi f adalah fungsi f yang nilainya di c adalah. asalkan limit ini ada.

PEMBUKTIAN TEOREMA HUKUM LEMAH BILANGAN BESAR DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI KARAKTERISTIK

Fungsi Kompleks. (Pertemuan XXVII - XXX) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

INTERVAL KEPERCAYAAN

Transkripsi:

Distribusi Pedekata (Limitig Distributios) Ada 3 tekik utuk meetuka distribusi pedekata: 1. Tekik Fugsi Distribusi Cotoh 2. Tekik Fugsi Pembagkit Mome Cotoh 3. Tekik Teorema Limit Pusat Cotoh Fitriai Agustia, Jur Ped.Math, UPI 1

Tekik Fugsi Distribusi Defiisi: Misalka F () fugsi distribusi dari peubah acak X yag bergatug pada bilaga bulat positif. Apabila F() merupaka fugsi distribusi dari X sedemikia sehigga Fitriai Agustia, Jur Ped.Math, UPI Lim utuk setiap X dimaa F() kotiu, maka dikataka peubah acak X memiliki distribusi pedekata (limitig distributio) dega fugsi distribusi pedekataya adalah F(). F F 2

Tekik Fugsi Pembagkit Mome Teorema Misalka peubah acak X mempuyai fugsi distribusi F () da fugsi pembagkit momeya M (t) = M(t;) ada, utuk setiap da. Jika ada fugsi distribusi F() da fugsi pembagkit momeya M(t), sedemikia sehigga maka X dikataka mempuyai distribusi pedekata dega fugsi distribusi F() Fitriai Agustia, Jur Ped.Math, UPI lim M t; M t h t, h 0 3

Dalam hal ii variabel acak X tersebut haya dikataka mempuyai distribusi pedekata atau tidak mempuyai distribusi pedekata. Apabila X mempuyai distribusi pedekata maka betuk distribusi pedekata tersebut tidak diketahui. Ed Fitriai Agustia, Jur Ped.Math, UPI 4

Cotoh 3 Misalka X adalah peubah acak berdistribusi chikuadrat dega derajat kebebasa =. Jika peubah acak Y X Fitriai Agustia, Jur Ped.Math, UPI 2, maka tetuka distribusi pedekata dari Y dega megguaka FPM. Utuk meyelesaika cotoh soal di atas pertama-tama terlebih dahulu meetuka fkp dari X, da meetuka FPM dari X. Selajutya meetuka FPM dari Y da apakah ilai lim M t; M t, 5

Apabila teryata lim mempuyai distribusi pedekata. M t; M t maka Y Apabila sebuah peubah acak mempuyai distribusi pedekata maka kita dapat megguaka distribusi pedekata itu sebagai distribusi yag sebearya. Fitriai Agustia, Jur Ped.Math, UPI 6

Tekik Dalil Limit Pusat Pada tekik ii, peubah acak yag merupaka jumlah da rata-rata tersebut dega megguaka trasformasi tertetu (agka baku) aka berdistribusi ormal baku. Fitriai Agustia, Jur Ped.Math, UPI 7

Pada perkuliaha sebelumya telah membahas bahwa, jika X 1, X 2, X 3,..., X meujukka sampel acak dari distribusi ormal yag mempuyai rerata μ da varias σ 2, maka peubah acak Z berdistribusi N(0, 1) utuk setiap aggota bilaga asli. Sekarag aka membahas suatu teorema yag sagat petig, yag salah satu hasilya megataka bahwa, jika X 1, X 2, X 3,..., X adalah suatu sampel acak berukura dari sebarag distribusi yag Fitriai Agustia, Jur Ped.Math, UPI i 1 X i Z X 8

mempuyai mea μ da varias 0 < σ 2 <, maka Z X d Z : N 0,1 Teorema Limit Pusat Misalka X 1, X 2, X 3,..., X adalah suatu sampel acak berukura dari suatu distribusi yag mempuyai mea μ da varias 0 < σ 2 <, maka Z i 1 X i X d Z : N 0,1 Fitriai Agustia, Jur Ped.Math, UPI 9

Cotoh 4 Diketahui peubah acak X berdistribusi b(1, p). Jika X 1, X 2, X 3,..., X merupaka sampel acak da Y X i i 1 1. Tujukka bahwa Y berdistribusi B(, p) 2. Jika = 100 da p = 0,5. Hitug secara pedekata P 47,5 Y 52,5 Fitriai Agustia, Jur Ped.Math, UPI 10

Kekovergea Stokastik Misalka F () merupaka fugsi distribusi dari peubah acak X yag distribusiya bergatug pada bilaga bulat positif. Apabila c meujukka sebuah kostata yag tidak bergatug pada, maka peubah acak X dikataka koverge stokastik ke-c jika da haya jika utuk setiap ε > 0 berlaku: lim P X c 1 Fitriai Agustia, Jur Ped.Math, UPI 11

Peetua koverge stokastik sebuah statistik terhadap parameterya atau kostata dapat diyataka sebagai koverge dalam peluag. Misalka X 1, X 2, X 3,..., X adalah barisa dari peubah acak yag didefiisika atas ruag sampel yag sama S. Misalka pula X adalah peubah acak lai yag didefiisika atas ruag sampel S. Fitriai Agustia, Jur Ped.Math, UPI 12

Defiisi X dikataka koverge dalam peluag ke-x P diotasika dega X X jika utuk setiap ε > 0 berlaku lim P X X 0 Peyelesaia masalah koverge dalam peluag dapat dilakuka dega megguaka ketidaksamaa Chebysev s, yaitu lim P X k k 1 2 Fitriai Agustia, Jur Ped.Math, UPI 13

Lagkah-lagkah utuk peetua koverge stokastik: 1. Guaka ketidaksamaa Chebyshev s 2. Tetuka rerata da variasi dari statistikya 3. Substitusi ilai rerata da variasi tersebut ke dalam ketidaksamaa Chebyshev s 4. Lakuka modifikasi terhadap ilai di dalam harga mutlakya, sedemikia higga ilai tersebut sesuai dega yag diharapka 5. Misalka dega sudah disubstitusika Fitriai Agustia, Jur Ped.Math, UPI k da diperoleh ilai k. 14

6. Kemudia tetuka ilai k 2 7. Beri limit utuk pada kedua ruasya. Cotoh Misalka X 1, X 2, X 3,..., X merupaka sampel acak dari distribusi ekspoesial dega fkp: f 1 ep, 0 0, laiya Perlihatka bahwa X koverge stokastik ke-λ Fitriai Agustia, Jur Ped.Math, UPI 15

Teorema-teorema dalam distribusi pedekata Misalka F (u) da F (v) merupaka fugsi distribusi dari peubah acak U da V yag distribusiya bergatug pada bilaga bulat positif. Jika da P (c 0, c > 0, d 0) da P(U < 0) = 0, maka: P 1. 1 da 2. P 3. U V c d da 4. V U c U U V P P d Fitriai Agustia, Jur Ped.Math, UPI c d c V d P 1 U V P cd U P 16 c