4. Mononom dan Polinom

dokumen-dokumen yang mirip
1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B.

2. Fungsi Linier x 5. Gb.2.1. Fungsi tetapan (konstan):

1. Jika p dan q akar-akar persamaan. x 2 bx c 0 dan k konstanta real, maka

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

E-LEARNING MATEMATIKA

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

b. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Fungsi dan Grafik. Darpublic

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Darpublic Nopember 2013

1. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

A. Kajian ulang tentang fungsi Pada gambar di bawah ini diberikan diagram panah suatu relasi dari himpunan

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic

TRIGONOMETRI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aturan sinus Aturan kosinus Luas segitiga A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah

3. Gabungan Fungsi Linier

MATRIKS DAN TRANSFORTASI I. MATRIKS II. TRANSFORMASI MATRIKS & TRANSFORMASI. a b. a b DETERMINAN. maka determinan matriks A.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

11. Turunan Perkalian Fungsi, Pangkat Dari Fungsi, Fungsi Rasional, Fungsi Implisit

BAB II FUNGSI D K D K. ( a ) ( b ) Gambar 2.1. Gambar 2.2

BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN

MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT

V. DEFLEKSI BALOK ELASTIS: METODE-LUAS MOMEN

BAB VI DEFLEKSI BALOK

KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PERAIRAN PERAK SURABAYA. Akhmad Farid Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fak. Pertanian Unijoyo

COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear

UN SMA IPA 2010 Matematika

TEOREMA GREEN UNTUK MENYELESAIKAN PERHITUNGAN INTEGRAL GARIS

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ANALISIS MATERI KOMPETENSI SISWA SMP ( SILABUS ) KEGIATAN PEMBELAJARAN TEKNIK.

BAB XIV V E K T O R Pengertian Vektor adalah besaran yang mempunyai arah. Tafsiran geometri sebuah vektor dilukiskan sebagai panah.

7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)


UM UNPAD 2007 Matematika Dasar

Bab 2 Bentuk Aljabar. A. Pengertian Bentuk Aljabar. B. Suku-suku Sejenis. C. Penjumlahan dan Pengurangan. Contoh Soal dan Pembahasan:

Diferensial dan Integral

dlp2usaha - - USAHA DAN ENERGI - - Usaha dan Eenergi 8105 Fisika 1 mv

SIMULASI SPRINGBACK BENCHMARK PROBLEM CROSS MEMBER NUMISHEET 2005

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR

EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS SIRIP LONGITUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPAT KEADAAN TAK TUNAK KASUS 2D

Sudaryatno Sudirham. Integral dan Persamaan Diferensial

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)

FUNGSI DAN GRAFIK DIFERENSIAL DAN INTEGRAL

Analisa Kestabilan Bebas Penyakit pada Penyebaran Demam Berdarah Menggunakan Model Host Vector

PERTEMUAN 3 dan 4 MOMEN INERSIA & RADIUS GIRASI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA

7. FLUIDA FLUIDA STATIK FENOMENA FLUIDA DINAMIK

BAB I. SISTEM KOORDINAT, NOTASI & FUNGSI

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Baut Pertemuan - 13

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI

Pengertian Fungsi. MA 1114 Kalkulus I 2

7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)

BAB XII GAYA DAN TEKANAN

Sudaryatno Sudirham. Fungsi dan Grafik

Analisa Kestabilan Bebas Penyakit pada Penyebaran Demam Berdarah Menggunakan Model Host Vector

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS

Transformasi Geometri. Transformasi Geometri B A B. A. Translasi. B. Refleksi. C. Rotasi. D. Dilatasi. E. Komposisi Transformasi dengan Matriks

Model Regresi Berganda

fungsi Dan Grafik fungsi

ANALISA TRAFIK PADA JARINGAN CDMA

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping

Konstruksi Rangka Batang

PENDEKATAN TEORI ... (2) k x ... (3) 3... (1)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL. Model Gravitasi

BAB 2. FUNGSI & GRAFIKNYA

MAKALAH FISIKA INTI PELURUHAN ALFA. Disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Inti. Dosen pengampu : Dr. Sutikno, M.T.

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS

UN SMA 2015 Matematika IPA

ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI

ANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN

KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA ANALISA DENGAN KURVA IS, LM DAN BP

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

Darpublic Nopember 2013

TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n

KONSEP DASAR FUNGSI DAN GRAFIK. Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R.

Fungsi. Pengertian Fungsi. Pengertian Fungsi ( ) ( )

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

BAB II TEORI GELOMBANG DAN ARUS DEKAT PANTAI

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv

Bab III Model Difusi Oksigen di Jaringan dengan Laju Konsumsi Konstan

ANALISIS TEGANGAN BAUT PENGUNCI GIRTH-GEAR KILN

Matriks & Operasi Matriks (2) Pertemuan 5 Aljabar Linear & Matriks

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL TIGA SEKTOR. Minggu 6

HASIL DAN PEMBAHASAN

DETERMINAN, INVERS, PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Transkripsi:

Darpulic www.darpulic.com 4. Mononom dan Polinom Sudaratno Sudirham Mononom adalah pernataan tunggal ang erentuk k n, dengan k adalah tetapan dan n adalah ilangan ulat termasuk nol. Fungsi polinom merupakan jumlah teratas dari mononom. Berikut ini eerapa contoh fungsi polinom dalam entuk eksplisit = + 5 + 7 = ( 5) = 4 = 5 Contoh ang pertama,, adalah fungsi polinom erpangkat tiga, aitu pangkat tertinggi dari peuah eas. Contoh ke-dua,, adalah fungsi erpangkat empat. Contoh dan 4 adalah fungsi mononom erpangkat satu dan erpangkat nol ang telah kita kenal seagai fungsi linier dan fungsi tetapan ang memiliki kurva erentuk garis lurus. 4.. Mononom Mononom Pangkat Dua. Mononom pangkat dua kita pandang seagai fungsi genap, kita tuliskan = k (4.) Karena di-kuadratkan, maka mengganti dengan tidak akan menguah fungsi. Kurva akan simetris terhadap sumu-. Nilai hana akan negatif manakala k negatif. Kita ingat ahwa pada fungsi linier = k nilai k merupakan kemiringan dari garis lurus. Jika k positif maka garis akan naik ke arah positif sumu-, dan jika negatif garis akan menurun. Jika k makin esar kemiringan garis makin tajam. Pada fungsi mononom pangkat dua, kurva akan erada di atas sumu- jika k positif dan akan erada di awah sumu- jika k negatif. Jika k makin esar lengkungan kurva akan semakin tajam. G. 4.. memperlihatkan kurva fungsi (4.) untuk tiga macam nilai positif k. Makin esar nilai k akan memuat lengkungan kurva makin tajam. Perhatikanlah ahwa pada =, nilai sama dengan k. 9 8 7 6 5 4 = 5 = = - - - G.4.. Kurva fungsi = k dengan k positif. Sudaratno Sudirham, Mononom dan Polinom /

Darpulic www.darpulic.com G.4. memperlihatkan entuk kurva jika k ernilai negatif. Jika kurva dengan nilai k positif menunjukkan adana nilai minimum, aitu pada titik [,], kurva untuk k negatif menunjukkan adana nilai maksimum pada titik [,]. -5-4 - - - - 4 5-4 -6-8 - = = G.4.. Kurva fungsi = k dengan k negatif. Peninjauan pada fungsi polinom akan kita lakukan pada k ang positif; kita akan melihat agaimana jika kurva ini digeser. Pergeseran kurva seesar a skala sejajar sumu- diperoleh dengan menggantikan peuah dengan ( a), dan pergeseran sejajar sumu- seesar skala diperoleh dengan mengganti dengan ( ). Dengan demikian persamaan mononom pangkat dua ang tergeser menjadi ) = k( ) (4.) ( a Kurva fungsi seperti ini diperlihatkan pada G.4.. untuk a = dan =, a = dan =, serta a = dan =. Untuk nilai-nilai ini, dengan k =, persamaan dapat kita tuliskan menjadi = = ( ) = ( ) + = ( ) + = 5-5 - - 5 = ( ) G.4.. Pergeseran kurva mononom pangkat dua. Perhatikanlah ahwa adalah pergeseran dari ke arah positif sumu- seesar skala; adalah pergeseran dari ke arah positif sumu- seesar skala. Bentuk lengkungan kurva tidak eruah. Mononom Pangkat Genap. Mononom pangkat genap ang lain adalah erpangkat 4, 6 dan seterusna. Semua mononom pangkat genap akan mementuk kurva ang memiliki sifat seperti pada mononom pangkat dua aitu simetris terhadap sumu-, erada di atas sumu- jika k positif dan erada di awah sumu- jika k negatif. G.4.4. memperlihatkan peredaan entuk kurva mononom pangkat genap ang memiliki koefisien k sama esar. Sudaratno Sudirham, Mononom dan Polinom /

Darpulic www.darpulic.com Kita lihat pada G.4.4. ahwa makin tinggi pangkat mononom makin cepat nilai ertamah namun hal ini hana terlihat mulai dari =. Pada nilai leih kecil dari satu, kurva makin landai jika pangkat makin tinggi. Dengan kata lain lengkungan makin kurang tajam. Hal ini dapat dimengerti karena pangkat ilangan pecahan ernilai makin kecil jika pangkat makin esar. = = 4 = 6 -.5 - -.5.5.5 G.4.4. Kurva mononom pangkat genap dengan koefisien sama. Telah kita ketahui dalam kasus mononom pangkat dua, ahwa jika koefisien k makin esar lengkungan menjadi makin tajam. Hal ang sama terjadi juga pada kurva mononom pangkat genap ang leih tinggi. G.4.5. memperlihatkan kurva mononom pangkat genap dengan koefisien ang ang meningkat dengan meningkatna pangkat. = 6 6 = 4 = G.4.5. Kurva mononom pangkat genap dengan koefisien tak sama. Pada G.4.5 terlihat ahwa makin esar k, nilai juga makin cepat meningkat. Kecepatan peningkatan dengan koefisien ang leih esar sudah mulai terjadi pada nilai kurang dari satu. Gejala kelandaian pada nilai ang kecil tetap terlihat. Kurva-kurva pada G.4.5 adalah kurva mononom dengan koefisien ang makin esar pada pangkat ang makin esar. Bila koefisien makin kecilpada pangkat ang makin esar, situasi ang akan terjadi adalah seperti terlihat pada G.4.6 erikut ini. G.4.6. Kurva mononom pangkat genap dengan koefisien ang makin rendah pada mononom erpangkat tinggi. 6 5 4 -.5 - -.5.5.5 = 6 = 4 = 6 8 7 6 5 4 -.5 - -.5.5.5 Sudaratno Sudirham, Mononom dan Polinom /

Darpulic www.darpulic.com Kelandaian kurva pangkat tinggi tetap terjadi pada nilai ang kecil. Kurva pangkat tinggi aru akan menusul kurva erpangkat rendah pada nilai > ; perpotongan dengan kurva dari fungsi ang erpangkat rendah terjadi pada nilai ang esar. Contoh Fungsi Mononom Pangkat Dua. Kita amil eerapa contoh peristiwa fisis. ). Suatu enda dengan massa m ang mendapat gaa F akan memperoleh percepatan a sehingga kecepatan enda seagai fungsi waktu (apaila kecepatan awal adalah nol) dapat dinatakan seagai (lihat contoh fungsi linier su-a-.7). v ( t) = at Jarak ang ditempuh mulai dari titik awal adalah s ( t) = at ). Dalam taung katoda, jika kecepatan awal elektron adalah nol, dan waktu tempuh dari anoda ke katoda adalah t, maka kecepatan elektron pada waktu mencapai katoda adalah v k = at anoda ] katoda l (lihat contoh fungsi linier su-a-.7). Waktu tempuh dapat dihitung dari formula s ( t) = at, di mana s(t) = l. ). Dalam teori atom, di mana elektron dipandang seagai gelomang, fungsi j r gelomang dari elektron-eas diawah pengaruh medan sentral adalah ψ = e k dengan k adalah vektor ilangan gelomang ang searah dengan ramatan gelomang. k = π, λ : panjang gelomang λ Energi kinetik elektron seagai gelomang, E k, adalah E k = h k m m e massa electron, h suatu konstanta. E k dan k memiliki relasi mononomial pangkat dua (Dari Ba-8, ref. [4]) e Mononom Pangkat Ganjil. Pangkat ganjil paling kecil adalah dan dalam hal demikian ini kita mendapatkan persamaan garis = k. Pangkat ganjil erikutna adalah, 5, 7 dan seterusna. G.4.5. memperlihatkan kurva fungsi mononom erpangkat ganjil. E k k Sudaratno Sudirham, Mononom dan Polinom 4/

Darpulic www.darpulic.com Kurva fungsi mononom pangkat ganjil simetris terhadap titik asal. Ia ernilai positif untuk positif dan ernilai negatif untuk negatif. Makin tinggi pangkat mononom makin cepat peruahan nilai untuk >. Untuk < kurva makin landai ang erarti makin tajam pemengkokan garis lurus ang terjadi di dalam rentang. G.4.5. Kurva fungsi mononom pangkat ganjil. Apaila peningkatan pangkat disertai juga dengan peningkatan koefisien k, perpotongan kurva dengan garis = k isa terjadi pada nilai <. 4.. Polinom Pangkat Dua Fungsi polinom pangkat dua erentuk - - (4.4) = a + + c = = 5 -.5 - -.5 -.5.5 = Berikut ini kita akan melihat apa ang terjadi pada proses penamahan mononom demi mononom. Untuk penggamaran kurva masing-masing mononom dalam tinjauan fungsi (4.4) diamil semua koefisien mononom positif. Dengan mengamil nilai-nilai a =, = 5, dan c =, kurva masing-masing mononom diperlihatkan pada G.4.6. 5 = - =5 = -5 G.4.6. Kurva masing-masing mononom dari fungsi kuadrat. Jika kurva = 5 ditamahkan pada = maka kurva akan ertamah tinggi di seelah kanan titik [,] dan menjadi rendah di seelah kiri titik [,] seperti terlihat pada G.4.7.a. Sudaratno Sudirham, Mononom dan Polinom 5/

Darpulic www.darpulic.com 4 = +5 = 5 sumu simetri 5/4 5 4 = +5 = 5/ - =5 (a) -5 () - 5/ 5 sumu simetri 5 = +5+ 4 = +5-5 - (c) G.4.7. Penjumlahan =, = 5, dan = Karena = 5 melalui titik [,] dan = juga melalui titik [,] maka penjumlahan kedua kurva akan memerikan kurva + = 5 4 + = (4.5) ang juga melalui titik [,]. Selain di = kurva penjumlahan ini juga memotong sumu- di = 5 / karena dua titik ini (aitu = dan = 5 / ) memenuhi persamaan. Kurva ini memiliki sumu simetri ang memotong sumu- di = 5 / 4 seperti terlihat pada G.4.7.. Jika kemudian tetapan ditamahkan pada 4 teentuklah = + 5 = (4.6) 5 = + 5 + ang merupakan pergeseran dari 4 ke arah positif sumu- seesar skala, seperti terlihat pada G.4.7.c. Kita lihat sekarang entuk umum fungsi pangkat dua (4.4) ang dapat kita tuliskan seagai -5 = a + + c = a + = a + a a a + c = a + 4ac 4a + c 4a (4.7) Sudaratno Sudirham, Mononom dan Polinom 6/

Darpulic www.darpulic.com Kurva dari fungsi (4.7) ini dapat kita fahami seagai erikut: kurva adalah kurva = a ang tergeser sejajar sumu- sejauh 4ac 4a. Perhatikan G.4.8. a kemudian tergeser lagi sejajar sumu- sejauh = a + +c = a a G.4.8. Pergeseran kurva = a sejajar sumu- ke kiri sejauh /a kemudian tergeser lagi sejajar sumu- ke awah sejauh ( 4ac)/4a. Sumu simetri terletak pada a = dan kurva memotong sumu- di seelah kiri dan kanan sumu simetri ini, aitu di dan. Dari persamaan (4.7) kita dapatkan } -5 4ac 4a 4ac = a + = a 4a a + a 4ac = 4a 4ac + = a 4a, ± a a 4ac + = ± a 4a 4ac ang kita kenal seagai akar-akar persamaan kuadrat. = (4.8) Keadaan kritis terjadi pada waktu kurva fungsi kuadrat ersinggungan dengan sumu-; dua akar nata dari persamaan kuadrat menjadi sama esar. Hal ini terjadi jika pergeseran sejajar sumu- ernilai nol 4ac = ( 4ac) = 4a (4.9) Jika ( 4ac) < maka kurva tidak memotong sumu-. Keadaan ini memerikan akar kompleks ang elum akan kita ahas. Sudaratno Sudirham, Mononom dan Polinom 7/

Darpulic www.darpulic.com Tinjauan di atas memerikan hal-hal erikut:. Jika c =, maka fungsi menjadi = a + ang memotong sumu- di = dan dan memiliki sumu simetri di kuadrat = a + + c. a = = ang juga menjadi sumu simetri kurva fungsi. Nilai puncak fungsi = a + + c adalah nilai puncak = a + ditamah c aitu = + c 4 a atau 4 ac. 4a. Fungsi kuadrat = a + + c memotong sumu- di a, = ± a 4ac a 4.. Mononom dan Polinom Pangkat Tiga Fungsi mononom pangkat tiga kita tuliskan = k. Jika k positif, fungsi ini akan ernilai positif untuk positif dan ernilai negatif untuk negatif. Jika k negatif maka keadaan akan menjadi sealikna. Kurva fungsi ini diperlihatkan pada G.4.9. = 5 4 = -5-4 - - - - 4 5 - = - -4-5 = G.4.9. Kurva fungsi = k. Fungsi mononom ang tergeser sejajar dengan sumu- dengan pergeseran seesar a skala diperoleh dengan mengganti peuah dengan ( a), dan jika tergeser sejajar sumu seesar skala kita peroleh dengan mengganti dengan ( ). Fungsi mononom pangkat tiga ang tergeser akan menjadi = k a) + dengan entuk kurva diperlihatkan pada G.4.. ( (4.) Sudaratno Sudirham, Mononom dan Polinom 8/

Darpulic www.darpulic.com 6 4 = -5 - - 5 - = ( ) -4 = ( ) + -6 G.4.. Kurva fungsi pangkat tiga tergeser. Jika mononom pangkat tiga ditamahkan pada polinom pangkat dua, terentuklan polinom pangkat tiga, dengan persamaan umum ang erentuk (4.) = a + + c + d Karena = k naik untuk positif (pada k positif) maka penamahan ke fungsi kuadrat akan meneakan kurva fungsi kuadrat naik di seelah kanan titik-asal [,] dan turun di seelah kiri [,]. Kita amil a = 4 untuk menggamarkan = a dan =9, c = 8, d = untuk menggamarkan kurva fungsi = + c + d seperti terlihat pada G.4..a. = 9 8 = 4 - (a) - = = 4 + + 9 8 - () - G.4.. Mononom pangkat tiga dan fungsi kuadrat. Sudaratno Sudirham, Mononom dan Polinom 9/

Darpulic www.darpulic.com Dengan a positif maka kurva ernilai positif untuk > dan ernilai negatif untuk <. Kurva fungsi kuadrat telah kita kenal. Jika ditamahkan pada maka nilai-nilai di seelah kiri titik [,] akan erkurang sedangkan ang di seelah kanan titik [,] akan ertamah. Kurva ang kita peroleh akan terlihat seperti pada G.4.9.. Terlihat pada gamar ini ahwa penjumlahan dan menghasilkan kurva ang memotong sumu- di tiga titik. Ini erarti ahwa persamaan pangkat tiga a + + c + d = (dengan nilai koefisien ang kita amil) memiliki tiga akar nata, ang ditunjukkan oleh perpotongan fungsi dengan sumu- terseut. Hal demikian tidak selalu terjadi. Jika koefisien a kurang positif, penurunan kurva di daerah negatif tidak terlalu tajam. Hal ini meneakan pengurangan nilai didaerah ini juga tidak terlalu anak. Kita akan memperoleh kurva seperti ditunjukkan pada G.4..a. Di sini fungsi pangkat tiga memotong sumu- di tiga tempat akan tetapi ang terlihat hana dua. Titik potong ang ke-tiga erada jauh di negatif. Makin kecil nilai a (tetap positif) akan makin jauh letak titik perpotongan ang ke-tiga ini. = + - (a) a kurang positif - - 5 () a terlalu positif = + G.4.. Pengaruh nilai a kurva fungsi pangkat tiga = +. Jika koefisien a terlalu positif, penurunan di daerah negatif sangat tajam. Pengurangan di daerah ini terjadi sangat esar. Kurva ang kita peroleh akan terlihat seperti pada G.4... Di sini kurva tidak memotong sumu- di daerah negatif. Hana ada satu titik potong di sumu- positif. Jika a = akan terjadi fungsi kuadrat ang sudah kita ahas di su-a seelumna. Kita lihat sekarang keadaan di mana a ernilai negatif. Nilai a negatif akan memuat kurva ernilai positif di daerah negatif dan ernilai negatif di daerah positif. Hal ini - Sudaratno Sudirham, Mononom dan Polinom /

Darpulic www.darpulic.com meneakan nilai akan ertamah di daerah negatif dan akan erkurang di daerah positif. Jika a tidak terlalu negatif, kurva ang kita peroleh akan erentuk seperti terlihat pada G.4..a. = + - 5 (a) - = + - 5 () - G.4.. Fungsi pangkat tiga = + dengan a negatif. Kurva erpotongan dengan sumu- di tiga tiga tempat. Akan tetapi perpotongan ang ketiga erada jauh di daerah positif. Makin negatif a makin jauh letak titik perpotongan terseut. Jika a terlalu negatif kurva erpotongan dengan sumu- di satu tempat, seperti terlihat pada G.4... CATATAN: Sesungguhna perpotongan kurva fungsi pangkat tiga dengan sumu- tidak semata-mata ditentukan oleh nilai koefisien a pada mononom pertama a. Bentuk dan posisi kurva fungsi kuadratna, juga akan menentukan letak titik potong. 4.4. Domain, Kekontinuan, Simetri Peuah pada semua fungsi polinom dapat mengamil nilai dari sampai +. Nilai peuah akan mengikuti nilai. Fungsi polinom kontinu dalam rentang terseut. Demikian pula halna jika kita mempunai fungsi ang merupakan hasilkali antara polinom dengan polinom, =. Kita telah melihat ahwa kurva mononom pangkat dua = k simetris terhadap sumu- karena penggantian dengan tidak menguah fungsi ini. Hal ini juga akan erlaku untuk semua kurva mononom ang erpangkat genap. Kenataan ini menimulkan istilah simetri genap untuk fungsi-fungsi ang simetris terhadap sumu-; misalna fungsi cosinus ang akan kita pelajari di a lain. Sudaratno Sudirham, Mononom dan Polinom /

Darpulic www.darpulic.com Kita juga telah melihat ahwa kurva mononom pangkat tiga = k simetris terhadap titik asal [,]. Penggantian dengan dan penggantian dengan tidak akan menguah fungsi ini. Hal ini erlaku pula untuk semua kurva mononom erpangkat ganjil. Istilah simetri ganjil dierikan pada fungsi ang simetris terhadap titik asal [,], seperti fungsi sinus ang akan kita pelajari di Ba-6. Penjumlahan antara mononom erpangkat genap dengan mononom erpangkat ganjil tidak menghasilkan kurva ang memiliki sumu simetri. Hal ini diseakan karena kaidah untuk terjadina simetri agi mononom erpangkat genap tidak sama dengan kaidah ang diperlukan untuk terjadina simetri pada kurva mononom erpangkat ganjil. Keadaan khusus terjadi pada mononom erpangkat satu ang juga merupakan mononom erpangkat ganjil. Kurva dari fungsi ini juga simetris terhadap titik asal [,]. Namun fungsi ini adalah fungsi linier dengan kurva ang erentuk garis lurus, ereda dengan kurva fungsi mononom pangkat tiga. Kelinieran ini meneakan penjumlahan dengan kurva mononom pangkat dua menghasilkan pergeseran kurva fungsi pangkat dua; kurva ang tergeser ini memiliki sumu simetri ang sejajar dengan sumu-. Sudaratno Sudirham, Mononom dan Polinom /