DAILY REPORT 01 November 2013

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 31 October 2013

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAILY REPORT. 09 October 2013

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

DAILY REPORT 24 October 2013

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 25 October 2013

WEEKLY REPORT 18 November 2013

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 14 November 2013

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 14 February 2014

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 17 September 2014

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

DAILY REPORT 29 November 2013

DAILY REPORT 05 February 2014

WEEKLY REPORT. 07 October 2013

DAILY REPORT 11 February 2014

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT. 18 October 2013

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 12 April 2016

R i Danareksa Research Institute

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

WEEKLY REPORT 25 November 2013

BAB III METODE PENELITIAN

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT. 10 October 2013

R i Danareksa Research Institute

WEEKLY REPORT 04 May 2015

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 19 November 2013

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

Daftar Perusahaan Yang Termasuk Indeks BISNIS-27 Tahun

DAILY REPORT 15 April 2016

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 22 September 2015

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 28 February 2014

DAILY REPORT 30 January 2014

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT. 03 October 2013

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 12 Desember 2013

DAILY REPORT 03 Jun 2014

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 17 April 2014

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 08 January 2014

DAILY REPORT 03 September 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

DAILY REPORT 25 Mei 2016

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 21 November 2013

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 24 November 2016

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Major trend Up. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

R i Danareksa Research Institute

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 17 September 2015

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

DAILY REPORT 29 January 2014

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 21 March 2014

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 11 November 2013

WEEKLY REPORT 16 Desember 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa

DAILY REPORT 11 September 2015

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

DAILY REPORT 15 July 2014

DAILY REPORT 20 February 2014

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 01 Desember 2016

DAILY REPORT 01 November 2016

WEELY REPORT 10 February 2014

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 01 Maret 2016

Indonesia Outlook

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

Transkripsi:

DAILY REPORT 01 November 2013 NEWS HEADLINES ASII bukukan penurunan laba September 2013 sebesar 8% YoY INTP Belanja catatkan modal peningkatan SIMP 2013 laba turun September 17,2% 2013 sebesar 7.12% YoY INCO catatkan peningkatan laba September 2013 sebesar 63.37% YoY INTP perkirakan volume penjualan semen 2012 capai 18 juta ton TINS bukukan penurunan laba September 2013 sebesar 61.88% YoY BUMI Backdoor turunkan listing, kerugian, anak ENRG usaha membukukan DSSA di SSE laba akhir bulan ini ANTM pasok ke Inalum di 2017, targetkan kontribusi CGA US$220 juta INDF SUGI menggandeng mulai proses Suntory pengeboran akuisisi disumur Tirta Bahagia eksplorasi Akatara-1 KLBF ADHI tambah raih kontrak kapasitas teluk obat Lamong generic dan Halmahera TPIA akan menggalang dana Rp 4,5 triliun MDLN Ekspansi emisi pelabuhan, obligasi global AKRA USD gandeng 150 juta Pelindo III DILD raih pertumbuhan laba 47,75% Laba GDST DGIK akan meningkat investasi 25% USD 100 juta TOTL RALS bidik bidik kontrak pendapatan Rp 2,4 triliun Rp 8,5 triliun TBIG akan menerbitkan obligasi Rp 4 triliun Penjualan Investor GJTL institusi tumbuh beli 10,3% 7% saham TELE EMTK pinjamkan dana kembangkan rumah sakit Pendapatan Dana kelola JSMR produk per September Emerald BBNI 2013 capai naik 31,2% Rp 23 YoY triliun per 2012 Pendapatan BBRI LPKR jatah per penyaluran September KUR 2013 2013 naik 25% sebesar YoY Rp 19 triliun Laba bersih TKIM per September 2013 turun 54.15% YoY Laba BBRI bersih siapkan CTRS dana per akuisisi September Rp2 2013 triliun naik 10.8% YoY Laba BMRI bersih perbesar CTRA kredit per September ke sektor 2013 aviasi naik 94.53% YoY Laba bersih BKSL per September 2013 naik 312,74% YoY Laba INDS bersih akuisisi KIJA Sinar per Indra September 2013 turun 68.28% YoY Pendapatan ISAT per September 2013 naik 9,4% YoY Laba Pelindo bersih II akan ERAA persiapkan September 2 anak 2013 usahanya turun 27.76% IPO YoY di BEI Laba APP bersih akan CPIN hentikan per September pembukaan 2013 hutan turun alam 10.16% mulai YoY bulan ini Rugi bersih BNBR per September 2013 capai Rp 745,79 miliar Laba BPS bersih catat BISI pertumbuhan September ekonomi 2013 naik Indonesia 11,32% 2012 YoY capai 6,23% Laba bersih ADMG per September 2013 naik 95.31% YoY JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Indikasi dari beberapa indikator teknikal masih menunjukan sinyal positif bagi Support Indeks Level untuk pekan ini. Hal 4480/4450/4417 ini terlihat dari posisi IHSG yang masih bergerak Resistance di sepanjang Level upper band 4544/4578/4608 dalam bollinger bands. Stochastic Oscillator dan MACD juga menunjukan sinyal positif. IHSG memliki Major Trend Down peluang untuk melanjutkan apresiasi, tetapi relatif terbatas. Minor Trend Up JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4510.631-64.247 5,802.667 6,410.685 LQ-45 754.807-14.274 1,809.621 4,079.372 MARKET REVIEW Meskipun rapat FOMC memutuskan untuk mempertahankan program stimulus the Fed, mayoritas bursa global dan regional ditutup melemah. IHSG turun sebesar 64,247 poin (1,404%) dan ditutup di level 4.510,631 dari level 4.574,878. Dari seluruh sektor perdagangan, hanya sektor infrastruktur yang mencatatkan kenaikan. Penurunan IHSG disebabkan munculnya sentimen negatif mengenai kemungkinan dipercepatnya pengurangan program stimulus. Apabila awalnya pasar memprediksi the Fed akan mempertahankan stimulus hingga Maret - April 2014, kini pelaku pasar mengkhawatirkan pengurangan ini akan dipercepat tiga sampai empat bulan dari estimasi awal. Kekhawatiran ini dipicu oleh pernyataan the Fed setelah rapat FOMC yang menyebutkan adanya kekuatan dan pertumbuhan ekonomi yang mulai muncul meskipun ekonomi AS masih belum cukup kuat saat ini. Pernyataan ini ditanggapi oleh pelaku pasar sebagai pernyataan yang hawkish sehingga muncul spekulasi bahwa pengurangan QE akan dipercepat. Adapun sentiment dari dalam negeri mengenai ekspektasi pasar akan rilis data inflasi bulan Oktober yang diperkirakan berada di 0,2% dari -0,35% di bulan September. Sentimen ini membuat pelaku pasar cenderung berhati-hati. Sentimen dari rapat FOMC juga menyebabkan penurunan indeks regional jatuh. Indeks Nikkei 225 turun sebesar 174,41 poin (1,20%) dan ditutup di level 14.327,94 dari 14.502,35. Selain sentimen dari AS, perdagangan pada bursa Jepang juga dipengaruhi oleh berita mengenai penurunan upah (tidak termasuk bonus dan lembur) pada bulan September yang jatuh sebesar 0,3% YoY. Penurunan ini menunjukan sulitnya rencana Perdana Menteri Jepang untuk mendorong perusahaan di Jepang menaikan upah karyawan. Padahal kenaikan upah ini adalah bagian penting dari paket kebijakan Abenomics yang bertujuan memperbaiki ekonomi Jepang. Sementara itu, Indeks Shanghai Composite juga ditutup melemah di level 2.141,61 dari level 2.160,46, atau turun sebesar 18,85 poin (0,87%). Bursa China dipengaruhi juga oleh sentimen lokal mengenai laporan kuartal ketiga bank-bank besar di China yang mengecewakan. Demikian pula dengan Indeks Hang Seng yang jatuh ke level 23.206,37 dari level 23.304,02, atau turun sebesar 97,65 poin (0,42%). Sementara itu, mayoritas bursa Eropa tentatif bergerak mixed dipengaruhi sentimen dari AS dan hasil kuartal ketiga beberapa emiten yang melampaui estimasi. MARKET VIEW Keputusan The Federal Reserve dalam FOMC untuk mempertahankan kebijakan stimulus ekonomi (QE3) sebesar USD 85 miliar per bulan ternyata tidak serta merta direspon positif oleh investor kemarin. Indeks di pasar modal regional dan awal perdagangan di pasar modal Eropa secara umum melemah. Demikian pula nilai tukar US dolar justru menguat terhadap mayoritas mata uang lain termasuk Rupiah. Hal itu diperkirakan karena The Fed tidak memberikan indikasi masa perpanjangan QE3, sehingga menimbulkan ketidakpastian di pasar. Selain itu sinyalemen penundaan tapering off QE3 telah diperkirakan pasar sebelumnya. Meski demikian Indonesia tidak boleh terlalu mengandalkan stimulus ekonomi AS, karena bisa jadi itu bersifat semu. Seyogianya Indonesia memperkuat ketahanan ekonomi dalam negeri yang mencerminkan fundamental sesungguhnya, sehingga saat tapering off QE3 dilakukan, Indonesia telah memiliki fondasi kuat dan tidak mudah goyah. Selain faktor eksternal, koreksi IHSG hingga 1,4% kemarin, kemungkinan juga merespon mogok buruh nasional yang akan berlangsung hingga hari ini untuk menuntut kenaikan UMP (Upah Minimum Propinsi) tahun 2014 sekitar 50%. Keputusan UMP akan diumumkan hari ini berdasarkan sidang penetapan kemarin. Jika tidak tercapai kesepakatan UMP 2014 dari KHL (Kebutuhan Hidup Layak) oleh tripartit Dewan Pengupahan Nasional, maka demonstrasi dan mogok kerja oleh buruh berpotensi terulang kembali di masa datang. Fenomena mogok buruh ini bisa menjadi preseden buruk bagi produksi dan investasi di Indonesia. Disebutkan bahwa mogok buruh tersebut mengakibatkan produksi turun hingga 40% kemarin. Kinerja emiten yang mayoritas telah dipublikasikan mengurangi insentif di pasar. Investor sebelumnya juga telah mengantisipasi kinerja emiten. Saat ini bursa domestik menantikan data inflasi yang akan diumumkan hari ini. Menkeu memperkirakan inflasi per Oktober 2013 paling tinggi di level 0,4% MoM dari defisit 0,35% pada September 2013. Menkeu juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi di triwulan III 2013 akan mencapai 5,8% dan hingga akhir tahun 2013 bisa mencapai kisaran 5,5%-5,9% dibandingkan dalam APBN-P 2013 sebesar 6,3%. Apabila data ekonomi Indonesia tersebut relatif baik, maka diperkirakan bisa mengurangi tekanan di bursa saham hari ini. Meski demikian diindikasikan tekanan jual berpotensi kontinu dan IHSG bergerak di zona negatif hari ini karena minim insentif positif. Investor pun telah memperkirakan Bank Indonesia akan mempertahankan BI Rate di level saat ini jika data inflasi relatif baik. Respon positif atas data ekonomi dan kebijakan BI Rate diperkirakan bersifat temporer. Kami memprediksikan selanjutnya IHSG cenderung berkonsolidasi. Volaitlitas saham lebih bersifat individual mengacu pada kinerja dan aksi korporasi emiten.

1 November 2013 Astra International (ASII) mencatat pendapatan bersih per September 2013 mencapai Rp 141,8 triliun, turun 1% YoY. Laba bersih turun 8% YoY menjadi Rp 13,5 triliun dari Rp 14,7 triliun. Laba bersih per saham menjadi Rp 333 per saham. Laba bersih Divisi Otomotif turun sebesar 5% menjadi Rp 6,9 triliun. Laba bersih Divisi Jasa Keuangan mengalami kenaikan 17% menjadi Rp 3,3 triliun. Laba bersih Divisi Alat Berat dan Pertambangan turun 23% menjadi Rp 2,1 triliun. Laba bersih Divisi Agribisnis turun sebesar 45% menjadi Rp 726 miliar. Laba bersih Divisi Infrastruktur dan Logistik turun sebesar 28% menjadi Rp 339 miliar. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) akan memperbesar investasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) tahun depan. Sebagian sebesar atau setara dengan 70% dari total belanja modal USD 300-400 juta pada 2014 disiapkan untuk membiayai pembangunan pembangkit listrik. Perseroan akan membangun PLTU di luar dan dalam negeri. Pembangkit listrik dengan total kapasitas 200 MW akan dikembangkan di Myanmar dan Vietnam. PTBA juga akan membangun PLTU dengan kapasitas 2X600 MW di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, PLTU 2X100 MW di Lahat, Sumsel dan rencana pengembangan PLTU di mulut tambang Lahat. Energi Mega Persada (ENRG) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 1.334% menjadi USD 202,9 juta hingga kuartal III-2013, sedangkan Bumi Resources (BUMI) mengurangi kerugian dari USD 632,5 juta menjadi USD 377,5 juta. Pendapatan BUMI mencapai USD 2,65 miliar atau turun 4% dari USD 2,76 miliar. Sementara itu, ENRG membukukan penjualan bersih sebesar USD 576,9 juta hingga kuartal III-2013 atau meningkat 33% dibandingkan periode sama 2012 senilai USD 434,5 juta. Aneka Tambang (ANTM) berkomitmen memasok alumina sebagai bahan baku aluminium ingot ke Inalum bila pabrik alumina perseroan di Kalimantan Barat telah beroperasi komersial pada 2017. Aneka Tambang (ANTM) menargetkan kontribusi pendapatan dari penjualan produk baru, yakni chemical grade alumina (CGA) mencapai US$200 juta-us$220 juta per tahun. Target itu akan terealisasi pada 2015 sejalan dengan beroperasinya pabrik CGA secara sempurna. Tahun depan, kontribusi pendapatan dari penjualan CGA belum mencapai 100%, hanya 70% atau US$140 juta-us$150 juta. Pabrik CGA baru berproduksi 4-6 bulan ke depan, sekitar Maret atu April 2014. Pendapatan Vale Indonesia (INCO) per September 2013 naik 3,95% YoY menjadi USD 721,07 juta dari sebelumnya USD 693,68 juta. Laba periode berjalan naik 63.37% menjadi USD 47,28 juta dari sebelumnya USD 28,94 juta. Timah (TINS) membukukan penurunan laba bersih per September 2013 sebesar 61.88% YoY menjadi Rp 141,01 miliar dari sebelumnya Rp 369,92 miliar. Pendapatan usaha perseroan turun 54,42% YoY menjadi Rp 3,89 triliun dari sebelumnya Rp 6,01 triliun. Pemerintah masih melakukan kajian penerapan pemakaian pipa bersama (open access) dan pemisahan (unbundling) antara fungsi pengangkutan dan niaga sesuai Permen ESDM No 19 Tahun 2009. Kementerian ESDM telah membentuk tim khusus yang beranggotakan Ditjen Migas Kementerian ESDM, BPH Migas, Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan PT Pertamina (Persero) untuk mengkaji penerapan open access danunbundling. Pemerintah tidak terikat batas waktu pemberlakuan open access dan unbundling yang diamanatkan Permen ESDM 19/2009 tentang Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa paling lambat Oktober 2013. Dengan demikian, penerapan open access dan unbundling sebenarnya sudah berjalan sesuai Permen 19/2009 dan tidak perlu diperpanjang dari batas waktu Oktober 2013. Per September 2013 Jasa Marga (JSMR) membukukan peningkatan pendapatan tol mencapai Rp 4,22 triliun atau naik 3,45% YoY dari sebelumnya Rp 4,08 triliun. Pendapatan usaha JSMR mencapai Rp 7,07 triliun atau naik 31,2% YoY dari sebelumnya Rp 5,39 triliun. Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) membukukan laba bersih sebesar Rp 46,6 miliar hingga kuartal III-2013 atau naik 25% dibandingkan periode sama 2012 senilai Rp 37,2 miliar. Pendapatan usaha perseroan hingga kuartal III-2013 tumbuh 20% menjadi Rp 1 triliun. Sementara itu, hingga Oktober, perseroan memperoleh perolehan kontrak baru senilai total Rp 1,4 triliun. Total Bangun Persada (TOTL) menargetkan perolehan kontrak pada 2014 sebesar Rp 2,4 triliun. Target pendapatan juga ditetapkan Rp 2,4 triliun. Sepanjang kuartal III-2013, perseroan mengalami perlambatan pertumbuhan laba bersih karena kenaikan beban operasional seiring dengan meningkatnya tarif dasar listrik, BBM, pelemahan rupiah terhadap dolar AS dan penambahan upah. Indofood Sukses Makmur (INDF) menggaet Suntory Garuda Beverage untuk mengakuisisi 100% saham Tirta Bahagia, produksi air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek dagang Club. Tower Bersama Infrastructure (TBIG) akan menerbitkan obligasi rupiah dengan nilai total sebesar Rp 4 triliun. Penawaran surat utang dilakukan melalui skema penawaran umum berkelanjutan dalam 2 tahun ke depan. Pada tahap I, perseroan akan menerbitkan obligasi Rp 1 triliun. Dana hasil obligasi akan digunakan untuk refinancing utang rupiah perseroan. Selain itu, untuk mendanai belanja modal perseroan pada 2014. Kalbe Farma (KLBF) menambah kapasitas produksi obat generik sebanyak 80 juta tablet per bulan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan obat generic saat program jaminan social yang diselenggarakan oleh BPJS dimulai pada awal 2014. Selain itu, perseroan juga menyiapkan dana Rp 200 miliar untuk memperluas jaringan distribusi. Erajaya Swasembada (ERAA) mencatatkan penurunan penjualan bersih per September 2013 sebesar 0,90% menjadi Rp 9,56 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 9,65 triliun. Laba bersih tercatat turun 27.76% YoY menjadi Rp 237,83 miliar dari sebelumnya Rp 329,17 miliar. Pendapatan bersih Bakrie Brothers (BNBR) per September 2013 turun menjadi Rp 2,93 triliun dibandingkan periode sebelumnya tahun 2012 sebesar Rp 13,86 triliun. Rugi periode berjalan mencapai Rp 745,79 miliar dibandingkan laba periode berjalan sebelumnya sebesar Rp 252,71 miliar. Elang Mahkota Teknologi (EMTK) dan anak usahanya akan memberikan pinjaman kepada Graha Mitra Insani (GMI) dan Surya Mitra Insani (SMI), dmana anak usaha perseroan yang ikut serta adalah Elang Medika Corpora (EMC). EMTK akan memberikan pinjaman sebesar Rp 12,92 miliar kepada GMI. Sementara EMC

1 November 2013 juga akan memberikan pinjaman Rp 31,08 miliar kepada SMI. Adapun pinjaman akan digunakan GMI dan SMI untuk mengembangkan dan membeli peralatan medis di Rumah Sakit Usada Insani. Bisi Internasional (BISI) membukukan kenaikan laba per September 2013 sebesar 11,32% YoY menjadi Rp 113,52 miliar atau Rp38 per saham dari sebelumnya Rp 101,97 miliar dan laba per saham sebelumnya Rp 34. Penjualan naik menjadi Rp 736,68 miliar dari penjualan sebelumnya Rp 617,42 miliar. Pendapatan Indosat (ISAT) per September 2013 naik 9,4% YoY mencapai Rp 17,79 triliun dari sebelumnya yang Rp 16,27 triliun. XL Axiata (EXCL) menargetkan kapasitas data center atau pusat data pada akhir tahun 2014 mencapai 8.000 meter persegi dari saat ini seluas 4.450 meter persegi. Peningkatan kapasitas data center XL selain untuk memenuhi tingginya kebutuhan pasar korporasi dan publik terhadap pusat data, juga telah menjadi bisnis baru bagi XL. Data center XL Bintaro dan Pekanbaru sudah beroperasi, sedang pusat data di Surabaya akan beroperasi mulai Januari 2014. Bisnis data center yang dibangun XL merupakan bagian dari ekspansi usaha untuk mengantisipasi penurunan bisnis layanan telekomunikasi seperti voice dan SMS. Dengan pengembangan hingga 8.000 meter persegi pada 2014, maka data center XL bisa menjadi nomor tiga terbesar di Indonesia, setelah Telkomsigma dan Biznet. Bank Mandiri (BMRI) tetap berencana melakukan ekspansi ke Malaysia, meski tidak mudah bagi perbankan nasional untuk masuk ke Malaysia. Malaysia memiliki potensi remitansi. Potensi remitansi dari negara Asean mencapai USD 8,51 miliar dan porsi Malaysia mencapai 20% dari angka tersebut. Hingga September 2013, kerjasama yang dilakukan Bank Danamon (BDMN) dan Manulife Financial mengalami pertumbuhan dengan nilai transaksi sebesar Rp 202 miliar atau sebanyak 25% dari fee base income. Saat ini sudah ada 300 ribu asuransi policy yang aktif, dimana nasabah di Danamon mencapai lebih dari 6 juta. Klaim Small Medium Enterprises (SME) kerjasama antara BDMN dengan Manulife Indonesia mencapai Rp 500 miliar lebih pada kuartal III 2013. Saat ini tercatat ada 80 ribu nasabah UKM tergabung di cabang SME. Danamon dan Manulife Indonesia terus melakukan perluasan segmen, khususnya pada segmen retail dan Danamon simpan pinjam. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) mencatatkan peningkatan pendapatan bersih per September 2013 sebesar 7,32% YoY menjadi Rp 13,35 triliun dari Rp 12,37 triliun. Laba bersih naik 7.12% menjadi Rp 3,61 triliun dari sebelumnya Rp 3,37 triliun. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) sedang menggalang dana Rp 4,5 triliun. Selain dari rights issue senilai Rp 1,5 triliun, perseroan juga menjajaki pinjaman bank sebesar USD 275 juta. TPIA akan menggunakan dana tersebut untuk membiayai proyek peningkatan kapasitas produksi kilang nafta senilai USD 380 juta. Perseroan juga akan menyuntik modal perusahaan patungan terkait pembangunan pabrik karet sintetis. Polychem Indonesia (ADMG) mencatat peningkatan penjualan bersih sebesar 2,23% YoY menjadi USD 374,37 juta dari USD 366,03 juta. Laba bersih naik 95.31% YoY menjadi USD 12,91 juta dari sebelumnya USD 6,61 juta dan laba bersih per saham dasar naik menjadi USD 031 per saham dari sebelumnya USD 017. Gajah Tunggal (GJTL) membukukan pertumbuhan volume penjualan sebesar 7% hingga kuartal III-2013. Pertumbuhan itu didorong oleh kuatnya permintaan di pasar domestik, baik di pasar pengganti maupun pemanufaktur otomotif. Penjualan Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) per September 2013 naik 17,43% YoY menjadi Rp 18,68 triliun dari sebelumnya Rp 15,91 triliun. Laba bersih per September turun 10.16% YoY menjadi Rp 2,21 triliun dari tahun sebelumnya Rp 2,46 triliun. Penjualan neto Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) per September 2013 turun menjadi USD 938,46 juta dari sebelumnya USD 1,02 miliar. Laba turun 54.15% menjadi USD 17,05 juta dari sebelumnya USD 37,19 juta. Pendapatan Lippo Karawaci (LPKR) per September 2013 meningkat 25% YoY menjadi Rp 4,78 triliun dari Rp 3,82 triliun. Pendapatan terbesar berasal dari divisi Healthcare yang meningkat 47% menjadi Rp 1,83 triliun dari sebelumnya Rp 1,25 triliun. Pendapatan recurring LPKR tumbuh sebesar 38% per September 2013. Penjualan neto Ciputra Surya (CTRS) per September 2013 meningkat 5,04% menjadi Rp 923,62 miliar dari sebelumnya Rp 879,29 miliar. Laba bersih tercatat naik 10.8% YoY menjadi Rp 281,63 miliar dari laba sebelumnya Rp 254,18 miliar. Ciputra Development (CTRA) mencatatkan kenaikan pendapatan per September 2013 sebesar 42,07% YoY menjadi Rp 3,86 triliun dari sebelumnya Rp 2,24 triliun. Laba bersih tercatat meningkat 94.53% YoY menjadi Rp 702,96 miliar dari sebelumnya Rp 361,37 miliar. Laba bersih Sentul City (BKSL) per September 2013 naik 312,74% YoY dari sebelumnya Rp 182,01 miliar. Pendapatan naik menjadi Rp 612,89 miliar dari sebelumnya Rp 547,69 miliar. Penjualan Kawasan Industri Jababeka (KIJA) per September 2013 naik menjadi Rp 2,01 triliun dari sebelumnya Rp 1,03 triliun. Laba bersih tercatat turun 68.28% YoY menjadi Rp 89,11 miliar dari sebelumnya Rp 280,97 miliar. Modernland Realty (MDLN) menerbitkan obligasi global senilai USD 150 juta atau berkurang dari rencana semula maksimal sebesar USD 300 juta. Surat utang tersebut mendapatkan peringkat B dengan prospek stabil dari Fitch Ratings. Obligasi diterbitkan untuk kepentingan akuisisi 51% saham Keppel Land di Mitra Sindo Sukses dan Mitra Sindo Makmur, pengembang kota mandiri Jakarta Garden City di Jakarta Timur. Selain itu, obligasi akan digunakan untuk pelunasan utang bank jangka panjang. Obligasi bertenor hingga 2016 dan memiliki bunga 11% tersebut dikeluarkan oleh Modernland Overseas Pte Ltd. Intiland Development (DILD) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 47,75% menjadi Rp 209,18 miliar hingga kuartal III- 2013. Pendapatan juga meningkat 22,25% menjadi Rp 1,04 triliun. Perseroan juga meraih kenaikan penjualan unit properti sebanyak 46,1% menjadi Rp 2,01 triliun. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 30 perusahaan yang melakukan penawaran umum saham perdana (intial public offering/ipo) pada tahun 2014. Tahun 2013 ini BEI menargetkan 30 akan melakukan IPO hingga akhir tahun 2013.

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 96,35-0,03 TLKM (US) 41 11.488-17 Natural Gas (US$)/mmBtu 3,57-0,01 ANTM (GR) 0,09 1.363-46 Gold (US$)/Ounce 1324,00 0,90 BLTA (SP) 3 190 N/A Nickel (US$)/MT 14615,00-135,00 Tin (US$)/MT 22875,00-250,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 80,55 -- Coal (RB) (US$)/MT* 86,81 -- CPO (ROTH) (US$)/MT 920,00 12,50 CPO (MYR)/MT 2525,00 75,50 Rubber (MYR/Kg) 758,75-1,00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 772,05 0,41 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 15545,75-0,47 18,63 14,63 13,52 2,76 2,54 4.529,8 USA NASDAQ COMPOSITE 3919,71-0,28 29,81 19,64 17,04 3,02 2,74 6.353,2 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6731,43-0,68 14,13 13,48 12,32 1,87 1,71 1.381,7 CHINA SHANGHAI SE A SH 2241,64-0,88-5,66 9,44 8,36 1,28 1,15 2.481,8 CHINA SHENZHEN SE A SH 1065,70-1,37 15,86 20,98 16,36 2,41 2,17 1.344,6 HONG KONG HANG SENG INDEX 23206,37-0,42 2,43 11,08 10,30 1,38 1,27 1.787,4 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4510,63-1,40 4,49 15,48 13,31 2,83 2,49 367,4 JAPAN NIKKEI 225 14327,94-1,20 37,83 18,29 16,25 1,54 1,44 2.825,1 MALAYSIA KLCI 1806,85-0,58 6,98 16,94 15,43 2,24 2,09 321,1 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3210,67-0,61 1,38 14,89 13,63 1,36 1,29 420,6 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 11.273,75 98,75 1000 IDR/ USD 0,09-0,0008 EUR/IDR 15.309,98-28,45 EUR / USD 1,36-0,0004 JPY/IDR 114,61 0,78 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.078,56-25,79 SGD / USD 0,81 0,0000 AUD/IDR 10.667,56-46,11 AUD / USD 0,95 0,0006 GBP/IDR 18.085,46 7,14 GBP / USD 1,60 0,0002 CNY/IDR 1.850,04 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000 MYR/IDR 3.546,21-26,58 MYR / USD 0,31-0,0024 KRW/IDR 10,60-0,03 100 KRW / USD 0,09-0,0003 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.00 BI Rate (%) Indonesia 7.25 LIBOR (GBP) England 0.49 ECB Rate (%) Euro 0.50 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 5.33

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Sep'13 Aug'13 Description Rate (%) Inflation YTD % 7.57 7.94 SBI (9M) 6.61 Inflation YOY % 8.4 8.79 SBIS (9M) 6.61 Inflation MOM % -0.35 1.12 Foreign Reserve (US$) 95.6753 92.9971 GDP (IDR Tn) 2,210,062 2,210,062 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 01 Nov Indonesia CPI YoY Naik menjadi 8.44% dari 8.40% 01 Nov Indonesia CPI MoM Naik menjadi 0.28% dari -0.35% 01 Nov Indonesia Trade Balance Turun menjadi -$29 juta dari $132 juta 01 Nov Indonesia Total Imports YoY Naik menjadi -2.8% dari -5.7% 01 Nov Indonesia Total Exports YoY Naik menjadi -6.1% dari -6.3% 01 Nov* US ISM Manufacturing Turun menjadi 55.0 dari 56.2 01 Nov* US ISM Paid Turun menjadi 55.0 dari 56.5 02 Nov* US Total Vehicle Sales Naik menjadi 15.43 juta dari 15.21 juta 02 Nov* US Domestic Vehicle Sales Naik menjadi 11.90 juta dari 11.66 juta Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt TLKM IJ 2350 2.17 5.53 ASII IJ 6650-3.62-11.10 TBIG IJ 5700 5.56 1.58 UNVR IJ 30000-4.00-10.46 BDMN IJ 4300 2.99 1.30 BBCA IJ 10450-2.34-6.69 ICBP IJ 11200 1.36 0.96 BMRI IJ 8600-1.71-3.80 TSPC IJ 3900 3.31 0.62 UNTR IJ 17500-4.37-3.27 ANTM IJ 1600 2.56 0.42 INDF IJ 6650-4.32-2.89 MAYA IJ 1900 5.56 0.38 BBRI IJ 7900-1.25-2.68 JKON IJ 580 3.57 0.36 MNCN IJ 2500-4.76-1.93 DLTA IJ 360000 5.88 0.35 AALI IJ 18600-5.10-1.73 META IJ 255 8.51 0.33 GGRM IJ 36900-2.12-1.69 UPCOMING IPO'S Company PT Grand Kartech PT Puridelta Lestari Business IPO (IDR) Issued Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Boiler Manufacture 225-300 320 30 Oct-01 Nov 2013 08 Nov 2013 Real Estate Property 205-255 10,840 TBA TBA AAA Securities Investindo Nusantara Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

1 November 2013 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment TKIM 25.00 Cash Dividend 06-Nov-13 07-Nov-13 11-Nov-13 25-Nov-13 RUIS 7.50 Cash Dividend 07-Nov-13 08-Nov-13 12-Nov-13 22-Nov-13 BRNA 23.00 Cash Dividend 08-Nov-13 11-Nov-13 13-Nov-13 27-Nov-13 MAIN 36.00 Cash Dividend 08-Nov-13 11-Nov-13 13-Nov-13 27-Nov-13 MLBI 9500 Cash Dividend 08-Nov-13 11-Nov-13 13-Nov-13 27-Nov-13 MICE 15.00 Cash Dividend 12-Nov-13 13-Nov-13 15-Nov-13 29-Nov-13 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period LCGP Rights Issue 1:3 350 23 Oct-13 24 Oct-13 30 Oct 06 Nov 13 NISP Rights Issue 500:171 1200 06 Nov-13 07 Nov-13 13 Nov 19 Nov 13 TPIA Rights Issue 500:36 6750 08 Nov-13 11 Nov-13 15 Nov 21 Nov 13 MDLN Stock Split 1:2 -- -- 13 Nov-13 -- NIPS Stock Split 1:20 -- -- 25 Nov-13 -- ICON Rights Issue 2:1 300 25 Nov-13 26 Nov-13 02 Dec 06 Dec 13 MCOR Rights Issue 100:38 125.00 26 Nov-13 27 Nov-13 03 Dec 09 Dec 13 MYRX Rights Issue 7:10 550 27 Nov-13 28 Nov-13 04 Dec 17 Dec 13 PALM Rights Issue 7:3 395-440 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec 12 Dec 13 ATPK Rights Issue 10:53 220 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec 12 Dec 13 BBKP Rights Issue 125000:41657 650-700 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec 18 Dec 13 ALTO Rights Issue 25:10 550 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec 18 Dec 13 ROTI Stock Split 1:5 -- TBA TBA -- GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda BWPT RUPSLB 06-Nov-13 KIJA RUPSLB 06-Nov-13 IATA RUPSLB 07-Nov-13 HERO RUPSLB 12-Nov-13 HMSP RUPSLB 18-Nov-13 ICON RUPSLB 18-Nov-13 TRIM RUPSLB 20-Nov-13 MYRXP RUPSLB 20-Nov-13 MYRX RUPSLB 20-Nov-13 ATPK RUPSLB 22-Nov-13 SOBI RUPST 25-Nov-13 RIGS RUPSLB 25-Nov-13

1 November 1 November 2013 2013 TLKM S1 2250 R1 2500 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 2150 R2 2625 2350 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp2275-Rp2500 Entry Rp2300, take Profit Rp2500 Stochastics 45.36 Positif MACD 8.8 Positif True Strength Index (TSI) 26.55 Positif Bollinger Band (Mid) 2274 Positif MA5 2280 Positif TLKM - Daily 31-Oct-13 Open 2275, Hi 2350, Lo 2225, Close 2350 (2.2%) Auto Trading System(19,19) = 2,157.79, Fractal Up = 2,375.00, Fractal Down = 2,150, MA(Close,5) = 2,280, MA1(Close,8) = 2,265.63, MA2(Close,20) 2,600 TLKM - Stochastic %D(5,3,3) = 83.25, Stochastic %K = 95.24, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 TLKM - MACD (6,9) = 8.80, Signal() = 4.46 TLKM - TSI(3,5,3) = 26.55 TLKM - William's % R(14) = -11.11 2,500 2,375 2,400 2,350 2,280 2,300 2,273.75 2,265.63 2,200 2,157.79 2,100 2,150 2,000 95.2381 1,900 95.2381 83.2452 9 8 83.2452 7 6 80 5 4 3 2 1 3 1 2 8.80474 4.45824-1 -2-3 -4-5 8 6 4 26.5502 2 11.8697-2 0000-4 -6-11.1111-2 -4-6 -8-10 ANTM S1 1560 R1 1650 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1470 R2 1750 1600 MACD line dan signal line indikasi negatif 1,600 ANTM - Daily 31-Oct-13 Open 1560, Hi 1600, Lo 1520, Close 1600 (2.6%) Auto Trading System(19,19) = 1,337.49, Fractal Up = 1,620, Fractal Down = 1,400, MA(Close,5) = 1,576.00, MA1(Close,8) = 1,580, MA2(Close,20) 1,580 1,600 1,576 1,526.5 1,500 1,400 1,337.49 1,300 1,200 Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart menunjukan sinyal positif RSI berada dalam oversold area Harga berada dalam area upper band Trading range Rp1560-Rp1650 Entry Rp1600, take Profit Rp1650 Stochastics 70.47 Positif MACD 7.8 Negatif True Strength Index (TSI) 9.83 Positif Bollinger Band (Mid) 1527 Positif MA5 1576 Positif ANTM - Stochastic %D(5,3,3) = 26.37, Stochastic %K = 35.19, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 ANTM - MACD (6,9) = 7.76, Signal() = 8.21 ANTM - TSI(3,5,3) = 9.83 ANTM - William's % R(14) = -13.33 1,100 1,000 9 80 8 7 35.1852 6 5 4 35.1852 3 2 26.3749 1 26.3749 20 3 2 8.21187 1 7.75761-1 -2-3 6 4 11.7099 2 9.83496-2 -4 0000-6 -8-2 -13.3333-4 -6-8 -10

1 November 1 November 2013 2013 TINS S1 1570 R1 1650 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1520 R2 1700 1620 TINS - Daily 31-Oct-13 Open 1610, Hi 1620, Lo 1570, Close 1620 (1.3%) Auto Trading System(19,19) = 1,404.10, Fractal Up = 1,690, Fractal Down = 1,550, MA(Close,5) = 1,598.00, MA1(Close,8) = 1,613.75, MA2(Close,20) 1,620 1,700 1,614.5 1,600 1,613.75 1,598 1,500 1,550 1,400 1,404.1 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp1570-Rp1650 Entry Rp1600, take Profit Rp1650 Stochastics 34.26 Positif MACD -2.2 Positif True Strength Index (TSI) -14.87 Positif Bollinger Band (Mid) 1615 Positif MA5 1598 Positif TINS - Stochastic %D(5,3,3) = 41.18, Stochastic %K = 56.88, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 TINS - MACD (6,9) = -2.20, Signal() = -2.66 TINS - TSI(3,5,3) = -14.87 TINS - William's % R(14) = -50 1,300 1,200 1,100 1,000 80 9 8 56.8783 7 6 56.8783 5 4 41.1817 3 2 41.1817 1 20 4 3 2 1-2.19959-2.66443-1 -2-3 8 6 4 2 0000-2 -14.8736-4 -6-22.679-8 -10-2 -4-6 -50-8 -10 TBIG S1 5600 R1 6100 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 5400 R2 6300 5700 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif TBIG - Daily 31-Oct-13 Open 5400, Hi 5750, Lo 5400, Close 5700 (5.6%) Auto Trading System(19,19) = 6,383.68, Fractal Up = 6,000, Fractal Down = 5,650, MA(Close,5) = 5,520, MA1(Close,8) = 5,556.25, MA2(Close,20) 6,400 6,383.68 6,000 5,700 5,695 5,600 5,650 5,556.25 5,200 5,520 4,800 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp5600-Rp6100 Entry Rp5600, take Profit Rp6100 Stochastics 20.28 Positif MACD -18.0 Positif True Strength Index (TSI) -8.79 Positif Bollinger Band (Mid) 5695 Positif MA5 5520 Positif TBIG - Stochastic %D(5,3,3) = 43.13, Stochastic %K = 54.88, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 TBIG - MACD (6,9) = -18.02, Signal() = -28.66 TBIG - TSI(3,5,3) = -8.79 TBIG - William's % R(14) = -46.15 4,400 80 9 8 54.881 7 6 54.881 5 4 43.1349 3 2 43.1349 1 20 12 6-18.0176-28.658-6 -12 10 8 6 4 2 0000-2 -8.79041-4 -6-31.1024-8 -2-4 -46.1538-6 -8-10

1 November 1 November 2013 2013 BDMN S1 4200 R1 4400 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 4050 R2 4550 4300 BDMN - Daily 31-Oct-13 Open 4175, Hi 4325, Lo 4150, Close 4300 (3.0%) Auto Trading System(19,19) = 4,446.80, Fractal Up = 4,200, Fractal Down = 3,975.00, MA(Close,5) = 4,175.00, MA1(Close,8) = 4,168.75, MA2(Close,20) 6,500 6,000 5,500 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp4200-Rp4400 Entry Rp4275, take Profit Rp4400 Stochastics 73.53 Positif MACD 19.3 Positif True Strength Index (TSI) 38.52 Positif Bollinger Band (Mid) 4116 Positif MA5 4175 Positif BDMN - Stochastic %D(5,3,3) = 48.77, Stochastic %K = 62.96, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 BDMN - MACD (6,9) = 19.26, Signal() = 13.73 BDMN - TSI(3,5,3) = 38.52 BDMN - William's % R(14) = -7.69 5,000 4,446.8 4,300 4,500 4,200 4,175 4,000 4,168.75 4,116.25 3,975 80 9 62.963 8 7 62.963 6 5 4 48.7654 3 2 48.7654 1 20 19.2553 4 13.7343-4 -8-12 -16 6 38.5187 4 2 24.5924-2 0000-4 -6-8 -7.69231-2 -4-6 -8-10 MDLN S1 800 R1 850 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 750 R2 900 810 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam overbought area Harga berada dalam area netral Trading range Rp800-Rp850 Entry Rp800, take Profit Rp830 Stochastics 43.60 Positif MACD 3.7 Positif True Strength Index (TSI) 23.03 Positif Bollinger Band (Mid) 776 Positif MA5 792 Positif MDLN - Daily 31-Oct-13 Open 800, Hi 820, Lo 800, Close 810 (1.3%) Auto Trading System(19,19) = 652.54, Fractal Up = 860, Fractal Down = 770, MA(Close,5) = 792.00, MA1(Close,8) = 786.25, MA2(Close,20) = 776.00 1,200 MDLN - Stochastic %D(5,3,3) = 66.69, Stochastic %K = 85.00, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 MDLN - MACD (6,9) = 3.72, Signal() = 3.03 MDLN - TSI(3,5,3) = 23.03 MDLN - William's % R(14) = -41.67 1,100 1,000 860 900 810 792 786.25 800 776 770 700 652.535 85 600 85 9 8 80 7 6 66.6931 5 4 66.6931 3 2 1 2 1 3.72267 3.03231-1 -2-3 10 8 6 4 23.0307 2 10.5776-2 -4 0000-6 -8-10 -2-4 -41.6667-6 -8

1 November 2013 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 30/10/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 18600 18600 18200 17100 18200 19300 20400 Negatif Negatif Negatif 21750 18350 LSIP Trading Buy 1600 1600 1620 1520 1570 1620 1670 Negatif Positif Positif 1640 1230 SGRO Trading Sell 1780 1780 1750 1700 1750 1800 1850 Negatif Negatif Negatif 1900 1740 Mining BUMI Trading Sell 455 455 420 420 450 470 500 Negatif Negatif Negatif 550 430 PTBA Trading Sell 12150 12150 11900 11250 11900 12550 13200 Negatif Positif Negatif 14100 12100 ADRO Trading Sell 1020 1020 990 940 990 1050 1100 Negatif Negatif Negatif 1130 890 MEDC Trading Buy 2450 2400 2500 2300 2400 2500 2600 Positif Positif Negatif 2975 2400 INCO Trading Sell 2475 2475 2400 2300 2400 2525 2625 Negatif Positif Negatif 2750 2200 ANTM Trading Buy 1600 1600 1650 1470 1560 1650 1750 Negatif Positif Positif 1620 1400 TINS Trading Buy 1620 1600 1650 1520 1570 1650 1700 Positif Positif Positif 1690 1440 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Sell 14350 14400 14100 13600 14100 14400 14950 Negatif Negatif Positif 16100 12650 INTP Trading Buy 20900 20900 21000 20250 20600 21000 21450 Positif Positif Positif 21900 18000 SMCB Trading Sell 2575 2575 2475 2475 2550 2625 2700 Negatif Negatif Negatif 2825 2300 Miscellaneous Industry ASII Trading Sell 6650 6700 6400 6400 6600 6800 7000 Negatif Negatif Negatif 7500 6200 GJTL Trading Sell 2300 2300 2025 2025 2225 2425 2625 Negatif Negatif Negatif 2575 2150 Consumer Goods Industry INDF Trading Sell 6650 6700 6500 6200 6500 6850 7150 Negatif Negatif Negatif 7450 6450 GGRM Trading Sell 36900 36900 36650 35950 36650 37350 38050 Negatif Negatif Negatif 43900 33150 UNVR Trading Sell 30000 30000 29500 28950 29500 30550 31350 Negatif Negatif Negatif 37350 29600 KLBF Trading Sell 1300 1300 1250 1200 1250 1320 1370 Negatif Negatif Negatif 1440 1180 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 1570 1570 1540 1460 1540 1620 1700 Negatif Negatif Negatif 1850 1390 ASRI Trading Sell 610 610 580 530 580 640 700 Negatif Negatif Negatif 760 560 WIKA Trading Sell 1920 1920 1890 1800 1890 1980 2075 Negatif Negatif Negatif 2125 1810 ADHI Trading Sell 1950 1950 1910 1820 1910 2025 2125 Negatif Negatif Negatif 2275 1830 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 5100 5000 5200 4825 5000 5200 5350 Positif Negatif Positif 5600 4975 JSMR Trading Sell 5250 5250 5100 4925 5100 5400 5600 Negatif Negatif Negatif 5850 5200 ISAT Trading Sell 4400 4400 4250 4000 4250 4575 4850 Negatif Negatif Negatif 4625 4075 TLKM Trading Buy 2350 2300 2500 2150 2250 2500 2625 Positif Positif Positif 2450 2050 CMNP Trading Buy 3175 3175 3250 3050 3125 3200 3300 Negatif Positif Negatif 3350 3000 Finance BMRI Trading Sell 8600 8600 8400 8000 8400 8800 9200 Negatif Negatif Negatif 10300 7950 BBRI Trading Sell 7900 7900 7800 7600 7800 8000 8200 Negatif Negatif Negatif 8650 7250 BBNI Trading Sell 4800 4800 4675 4550 4675 4825 4925 Negatif Negatif Negatif 5000 4075 BBCA Trading Sell 10450 10450 10250 9900 10250 10600 10850 Negatif Negatif Negatif 12500 9750 BDMN Trading Buy 4300 4275 4400 4050 4200 4400 4550 Positif Positif Positif 4200 3925 Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 17500 17500 17150 16500 17150 17900 18500 Negatif Negatif Negatif 18900 16300 MPPA Trading Buy 2400 2350 2500 2200 2350 2500 2650 Negatif Positif Positif 2475 1960