Bab 4 ANALISIS KORELASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

Apabila dua variabel X dan Y mempunyai hubungan, maka nilai variabel X yang sudah diketahui dapat dipergunakan untuk mempekirakan / menaksir Y.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

P(A S) = P(A S) = P(B A) = dengan P(A) > 0.

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

Fisika Dasar I (FI-321) Sistem Partikel dan Kekekalan Momentum

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan penelitian, maka diperlukan suatu metode yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Fisika Dasar I (FI-321) Sistem Partikel dan Kekekalan Momentum

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

I. PENGANTAR STATISTIKA

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT)

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

SIFAT - SIFAT MATRIKS UNITER, MATRIKS NORMAL, DAN MATRIKS HERMITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada tanggal 12 Juni 1991 yang terletak di Km. 12 Jl. Manyar Sakti Simpang Baru

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

Regresi Komponen Utama, Regresi Ridge, dan Regresi Akar Laten dalam Mengatasi Masalah Multikolinieritas

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

DERET BALMER DARI ATOM HIDROGEN

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

BAB 2 LANDASAN TEORI

Koefisien Determinasi dan Korelasi Berganda

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

STATISTIKA 31/10/2015 JENIS HUBUNGAN ANTAR VARIABEL LEKTION SECHS (#6) HUBUNGAN ANTAR VARIABEL, KOEFISIEN ASOSIASI & KORELASI SPEARMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

Bab III Reduksi Orde Model Sistem LPV

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENGUAT TRANSISTOR BJT PARAMETER HYBRID / H

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

UKURAN GEJALA PUSAT &

Analisis Regresi Linear Sederhana

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB V TEOREMA RANGKAIAN

Hand Out Fisika II HUKUM GAUSS. Fluks Listrik Permukaan tertutup Hukum Gauss Konduktor dan Isolator

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

*ANALISIS KORELASI* { }

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB 2 LANDASAN TEORI

PROPERTY DAN PERDAGANGAN SEBAGAI SEKTOR DOMINAN PADA DATA BURSA SAHAM. DENGAN Principal Component Analysis (PCA)

METODE NUMERIK. INTERPOLASI Interpolasi Beda Terbagi Newton Interpolasi Lagrange Interpolasi Spline.

BAB III METODE PENELITIAN

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada CV. UNISA )

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Winarno Surakhmad (1982:131) mengemukakan bahwa metode adalah

ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: Edisi 11 Des 2012 ABSTRAK

Bab 3 Analisis Ralat. x2 x2 x. y=x 1 + x 2 (3.1) 3.1. Menaksir Ralat

ANALISIS KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KANTOR KECAMATAN CARIU KABUPATEN BOGOR

Transkripsi:

Bab 4 ANALISIS KORELASI

PENDAHULUAN Koelas adalah suatu alat analss yang dpegunakan untuk menca hubungan antaa vaabel ndependen/bebas dengan vaabel dpenden/takbebas. Apabla bebeapa vaabel ndependen/bebas dhubungkan dengan satu vaabel dependen/tak bebas dsebut koelas beganda. Dan apabla satu vaabel ndependen/bebas behubungan dengan satu vaabel dependent/takbebas dsebut koelas pasal.

Hubungan antaa dua vaabel dapat kaena hanya kebetulan saja dapat pula memang meupakan hubungan yang sebab akbat. Dua vabel bekoelas apabla peubahan yang lan secaa teatu, dengan aah yang sama atau aah yang belawanan. Dalam analsa koelas dsampng menguku kesesuaan gas eges tehadap data sampel atau dsebut Koefsen Detemnas atau Koefsen Penentu, juga menguku keeatan hubungan antaa vaabel atau dsebut Koefsen Koelas.

Dengan kata lan, analsa eges menjawab bagamana pola hubungan vaabel-vaabel dan analsa koelas menjawab bagamana keeatan hubungan yang dteangkan dalam pesamaan eges. Kedua analsa n basanya dpaka besama-sama. Koefsen koelas dlambangkan dengan dan koefsen detemnas dlambangkan dengan.

Haga begeak antaa dan + dengan tanda negatf menyatakan adanya koelas tak langsung atau koelas negatf dan tanda postf menyatakan adanya koelas langsung atau koelas postf. =0 menyatakan tdak ada hubungan lne antaa vaabel X dan Y. Koelas negatf Koelas negatf Tdak ada Koelas postf koelas postf sempuna sedang koelas sedang sempuna negatf kuat negatf lemah postf lemah postf kuat -,0-0,5 0,0 0,5,0 Koelas Negatf Koelas Postf

KOEFISIEN KORELASI RANK SPEARMAN Koefsen koelas n menguku kedekatan hubungan antaa dua vaabel odnal. Koefsen koelas n dnamakan koefsen koelas pangkat atau koefsen koelas Speaman, yang dsmbolkan dengan. Pasangan data hasl pengamatan (X, Y ) kta susun menuut uutan besa nlanya dalam tap vaabel. Kemudan kta bentuk selsh atau beda pengkat X dan pengkat Y yang data aslnya bepasangan. Beda n dsmbolkan dengan b, maka koefsen koelas pengkat dhtung dengan umus: 6 n (n b )

Contoh : Data bekut adalah penlaan oang ju tehadap 8 oang peseta pelombaan. Peseta Ju I Ju II A B C D E F G H 70 85 65 50 90 80 75 60 80 75 55 60 85 70 90 65 Tentukan Koefsen Koelas ank!

Penyelesaan Peseta Ju I Ju II Beda (b ) b A B C D E F G H 5 6 8 3 4 7 3 4 8 7 5 6 - - - 3 4 4 4 4 9 Jumlah - - - 8 Koefsen Koelas ank : 6 b n (n ) 6 (8) 8 (64 ) 0,667

KOEFISIEN KORELASI PEARSON (PRODUCT MOMENT) Untuk sekumpulan data (X, Y ) beukuan n, koefsen koelas dapat dhtung dengan umus: n X Y ( X ) ( Y ) n ( X ) ( X ) n ( Y ) ( Y )

Contoh : Dketahu data jumlah SKS dan IPK mahasswa sbb. Jumlah SKS (X) 0 0 5 0 5 IPK (Y) 3,00,50,00,50,00 Tentukan nla koefsen koelas dengan metode poduct moment dan jelaskan atnya!

Jawab : Buat tabel penolong untuk menghtung No X Y X Y X 0 3,00 30 00 0,50 5 00 3 5,00 30 5 4 0,50 5 00 5 5,00 5 5 n=5 X = 50 Y = 0 X Y = X = 05 550 Y 9,00 6,5 4,00,5,00 Y =,5 5 (05) (50) (0) = 5 (550) (50) 5 (,5) (0) 5 = (50) (,5) = 0,447 Da hasl n tenyata ddapat koelas postf antaa jumlah sks (X) dan IPK yang ddapat (Y).

KOEFISIEN DETERMINASI Koefsen detemnas meupakan ukuan untuk mengetahu kesesuaan atau ketepatan antaa nla dugaan dengan data sampel. Koefsen detemnas ddefnskan sebaga bekut. Koefsen detemnas adalah bagan da keagaman total vaabel tak bebas Y (vaabel yang dpengauh atau dependent) yang dapat dteangkan atau dpehtungkan oleh keagaman vaabel bebas X (vaabel yang mempengauh, ndependent) Jad koefsen detemnas adalah kemampuan vaabel X mempengauh vaabel Y. Semakn besa koefsen detemnas menunjukkan semakn bak kemampuan X mempengauh Y. Koefsen Detemnas = [ n X Y n ( X ) ( X ) n ( Y ) ( Y ) ( X ) ( Y ) ]

KOEFISIEN KORELASI GANDA Untuk vaabel bebas (X dan X ) maka dhtung dengan umus: y x x y x y x x y x x y x x x dmana : y x x = Koefsen koelas ganda antaa vaable X dan X secaa besama-sama dengan vaable Y y x = Koefsen koelas X dengan Y y x = Koefsen koelas X dengan Y x x = Koefsen koelas X dengan X

Contoh : Msalkan kta melakukan pengamatan tehadap 0 keluaga mengena: X = pendapatan dalam buan upah X = jumlah keluaga dalam satuan jwa Y = pengeluaan untuk membel baang A dalam atusan upah X 0 4 6 8 7 4 6 7 6 X 7 3 4 6 5 3 3 4 3 Y 3 7 5 7 3 0 4 0 9 Akan dbuktkan ada hubungan lne postf dan sgnfkan antaa vaabel X dan X secaa besama-sama dengan vaabel Y.

No X X Y X Y X Y X X X X Y 0 7 3 30 6 70 00 49 59 3 7 4 6 4 9 49 3 4 5 60 30 8 6 4 5 4 6 4 7 0 68 4 36 6 89 5 8 6 3 84 38 48 64 36 59 6 7 5 5 0 35 49 5 484 7 4 3 0 40 30 6 9 00 8 6 3 4 84 4 8 36 9 96 9 7 4 0 40 80 8 49 6 400 0 6 3 9 4 57 8 36 9 36 Jumlah 60 40 70 737 67 406 8 36 Da tabel dpeoleh: n = 0, X = 60, X = 40, Y = 70, X Y =, X Y = 737, X X = 67, X = 406, X = 8, Y = 36

= n ( X ) ( X ) n ( Y ) ( Y ) y x n X Y ( X ) ( Y) = 0 () (60) (70) y x = 0 (406) (60) 0 (36) (70) 00 00 = 460 x 70 8,57 y x y x = 0,9 = n ( X ) ( X ) n ( Y ) ( Y) y x n X Y ( X ) ( Y) = 0 (737) (40) (70) y x = 0 (8) (40) 0 (36) (70) 570 570 = 0 x 70 773,56 y x y x = 0,74

x x x x x x n X X ( X ) ( X = n ( X ) ( X) n ( X) ( X) 0 (67) (60) (40) = 0 (406) (60) 0 (8) (40) 70 70 = 460 x 0 38, ) = x x = 0,85 y x x y x y x y x x x y x x x = (0,9) (0,74) (0,9) (0,85) (0,74) (0,85) = 0, 8354 = 0,94 Kesmpulan: Tedapat hubungan yang sgnfkan antaa X besama-sama dengan X dengan Y. Atau : Tedapat hubungan yang sgnfkan antaa pendapatan dan jumlah keluaga dengan pengeluaan untuk membel baang A.

LATIHAN SOAL. Data dbawah n menunjukkan jumlah pemakaan pupuk (X) dan hasl panen pad yang dpeoleh (Y): Pupuk (kg) Hasl Panen (kw) 0 8 40 9 50 70 00 0 4 0 5 50 6 Htung koefsen koelas dengan metode poduct moment dan Jelaskan atnya.

. Dua oang bu umah tangga dmnta untuk mengemukakan tngkat pefeensnya tehadap sabun mand bebaga mek. Haslnya adalah sebaga bekut : Mek Sabun Mand Ny. Wtono Ny. Hatoko A 3 5 B 5 6 C 8 4 D 9 E 0 8 F 7 G 9 H 3 I 4 J 6 K 0 L 7 Htunglah nla koefsen ank

3. Tabel dbawah n menunjukkan beat badan, tngg badan, dan umu da sampel andom anak lak-lak. Beat badan duku dalam pound, tngg badan duku dalam nc, dan umu duku dalam tahun. Beat Badan (X) Tngg Badan (X) Umu (Y) 64 57 8 7 59 0 53 49 6 67 6 55 5 8 58 50 7 77 55 0 57 48 9 56 5 0 5 4 6 76 6 68 57 9 Htung koefsen koelas antaa vaabel X dan X secaa besama-sama dengan vaabel Y.