BILANGAN KOMPLEKS. 1. Bilangan-Bilangan Real. 2. Bilangan-Bilangan Imajiner. 3. Bilangan-Bilangan Kompleks

dokumen-dokumen yang mirip
Matematika Teknik Dasar-2 2 Bilangan Kompleks - 1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

Matematika Teknik Dasar-2 3 Bilangan Kompleks - 2. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

BILANGAN KOMPLEKS SHINTA ROSALIA DEWI, S.SI, M.SC

Modul I Dasar Bilangan Kompleks

Penerapan Bilangan Kompleks pada Rangkaian RLC

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa mampu dan kompeten, mengenai : Bilangan kompleks Operasi bilangan kompleks Aplikasi bilangan kompleks dalam

FASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK

MATEMATIKA TEKNIK II BILANGAN KOMPLEKS

LIMIT FUNGSI. A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.1. Limit x a Contoh A.1: Contoh A.2 : 2 4)

SISTEM BILANGAN KOMPLEKS

Bab I. Bilangan Kompleks

Applikasi Bil. Komplek pada Teknik Elektro

Pembahasan Matematika IPA SIMAK UI 2009

Pertemuan ke 8. GRAFIK FUNGSI Diketahui fungsi f. Himpunan {(x,y): y = f(x), x D f } disebut grafik fungsi f.

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

FUNGSI. Berdasarkan hubungan antara variabel bebas dan terikat, fungsi dibedakan dua: fungsi eksplisit dan fungsi implisit.

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

Daya Rangkaian AC [2]

III HASIL DAN PEMBAHASAN

2015 ACADEMY QU IDMATHCIREBON

Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola. Tim Kalkulus II

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987

Bab II Fungsi Kompleks

BILANGAN KOMPLEKS. Muhammad Hajarul Aswad Pendidikan Matematika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo. Aswad

LEMBAR AKTIVITAS SISWA INDUKSI MATEMATIKA

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1980

Transformasi Laplace Peninjauan kembali variabel kompleks dan fungsi kompleks Variabel kompleks Fungsi Kompleks

BILANGAN KOMPLEKS. Dimana cara penyelesaiannya dengan menggunakan rumus abc, yang menghasilkan dua akar sekaligus ..(4)

Matematika SMA (Program Studi IPA)

MATEMATIKA TEKNIK 1 3 SKS TEKNIK ELEKTRO UDINUS

Sistem Bilangan Kompleks (Bagian Kedua)

7. RESIDU DAN PENGGUNAAN. Contoh 1 Carilah titik singular dan tentukan jenisnya dari fungsi berikut a. f(z) = 1/z

Matematika EBTANAS Tahun 1999

Menurut jenisnya, fungsi dapat dibedakan menjadi (1) Fungsi aljabar (2) Fungsi transenden

Rangkaian Listrik Arus dan Tegangan AC Sinusoidal dan Phasor

MATEMATIKA EKONOMI 1 FUNGSI DAN GRAFIK. DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.

Tanggapan Frekuensi Pendahuluan

FUNGSI TRIGONOMETRIK

Sistem Bilangan Kompleks

Transformasi Geometri Sederhana

FUNGSI DAN GRAFIK KED

Bab 1 Sistem Bilangan Kompleks

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,

SISTEM KOORDINAT SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT RG091521

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1981

BILANGAN KOMPLEKS. Dimana cara penyelesaiannya dengan menggunakan rumus abc, yang menghasilkan dua akar sekaligus ..(4)

F U N G S I A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika IPA

BAB 1 Vektor. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

karena limit dari kiri = limit dari kanan

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

SISTEM KOORDINAT SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT RG091521

digunakan untuk menyelesaikan integral seperti 3

matematika KTSP & K-13 GARIS SINGGUNG LINGKARAN K e a s A. Definisi Garis Singgung Lingkaran Tujuan Pembelajaran

Matematika EBTANAS Tahun 1986

Pembahasan Matematika IPA SIMAK UI 2012 Kode 521. Oleh Tutur Widodo. 1. Misalkan x dan y bilangan bulat yang memenuhi sistem persamaan berikut :

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS

Matematika SMA/MA IPA. : Ximple Education. No. Peserta : Nilai dari. A. x 4 B. x 3 C. 3 4 D. 3 3 E Bentuk sederhana 5 2 3

MATERI PELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS X BAB I: BENTUK PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA. 1.1 Pangkat Bulat. A. Pangkat Bulat Positif

Buku Pendalaman Konsep. Trigonometri. Tingkat SMA Doddy Feryanto

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 132

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

PREDIKSI UAN MATEMATIKA 2008 Oleh: Heribertus Heri Istiyanto, S.Si Blog:

Bab 1 : Skalar dan Vektor

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA. Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI

PERSIAPAN TES SKL KELAS X, MATEMATIKA IPS Page 1

SMA NEGERI 5 BEKASI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 L E M B A R S O A L

A B A B A B a 1 a 1 a 1 b 2 b 2 b 2 c 3 c 3 c 3 d d d. Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Relasi Fungsi Relasi Bukan Fungsi Relasi Bukan Fungsi

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1979

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 483

Matematika ITB Tahun 1975

SOAL MATEMATIKA SMA/MA IPA UNIVERSITAS GUNADARMA TAHUN 2015 PAKET SOAL A

PREDIKSI SOAL UAN MATEMATIKA 2009 KELOMPOK TEKNIK

KATA PENGANTAR. Penulis. Raizal Dzil Wafa M.

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1

Tanggapan Alih (Transient Respond) dan Kestabilan System

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Peserta mampu menganalisis rangkaian listrik arus bolak balik I fasa dan 3 fasa.

SOAL-SOAL UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Analisis Penampang. Pertemuan 4, 5, 6

FUNGSI DAN GRAFIK KED. Fungsi Bukan Fungsi Definisi

2014 ACADEMY QU IDMATHCIREBON

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

FUNGSI KOMPLEKS TRANSFORMASI PANGKAT. Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fungsi Kompleks. yang diampuh Oleh Ibu Indriati N.H.

integral = 2 . Setiap fungsi ini memiliki turunan ( ) = adalah ( ) = 6 2.

SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB TEST DIAGNOSTIK UN TAHUN 2010 MATEMATIKA PROGRAM IPA WAKTU : 120 MENIT

Hukum Coulomb. Penyelesaian: Kedua muatan dan gambar gaya yang bekerja seperti berikut. (a) F = k = = 2, N. (b) q = Ne N = = 3,

BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK

ILMU UKUR TANAH 2 PENENTUAN POSISI

SOAL DAN PEMBAHASAN TRIGONOMETRI SUDUT BERELASI KUADRAN I

LEMBAR AKTIVITAS SISWA RUMUS TRIGONOMETRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transformasi Geometri Sederhana. Farah Zakiyah Rahmanti 2014

Matematika SMA/MA IPA. Nama : No. Peserta : , dan z = 10, maka nilai dari 12 A. 36 B. 25 C D. 1 9 E Jika log 3.

Transkripsi:

BILANGAN KOMPLEKS 1. Bilangan-Bilangan Real Sekumpulan bilangan-bilangan real yang dapat menempati seluruh titik pada garis lurus, hal ini dinamakan garis bilangan real seperti pada Gambar 1. Operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian dapat dilakukan pada setiap bilangan dalam sistem ini. Akar kuadrat positif dari bilangan real dapat dinyatakan pada garis bilangan real, tetapi akar kuadrat negatif bilangan real tidak ada dalam sistem bilangan real. -5-4 -3 - -1 0 1 3 4 5. Bilangan-Bilangan Imajiner Gambar 1. Garis bilangan real Akar kuadrat negatif bilangan real dinamakan bilangan imajiner. Contoh : 1, 6, dst. Semua bilangan imajiner dapat dinyatakan sebagai titik pada garis lurus dan dinamakan garis bilangan imajiner seperti pada Gambar. -j5 -j4 -j3 -j -j1 0 j1 j j3 j4 j5 3. Bilangan-Bilangan Kompleks Gambar. Garis bilangan imajiner Bilangan kompleks = X + jy dimana X dan Y adalah bilangan real dan j = 1. Dalam bilangan kompleks X + jy, maka suku pertama yaitu X dinamakan bagian real dan suku kedua jy dinamakan imajiner. Rangkaian Listrik I by aenab Muslimin 1

Bila X=0; maka bilangan kompleks adalah imajiner murni dan terletak pada sumbu j, bila Y=0 maka bilangan kompleks adalah bilangan real dan terletak pada sumbu real. 4. Bidang Kompleks Pada bidang kompleks sumbu horisontal disebut sumbu real dan sumbu vertikal disebut sumbu imajiner seperti pada Gambar 3. +j Imajiner positif Real negatif Real positif Imajiner negatif -j Gambar 3. Bidang kompleks 5. Bentuk Rektangular dan Polar 5.1 Bentuk Rektangular / Tegak Format untuk bentuk rektangular adalah = X +jy... (1) dan diperlihatkan seperti pada Gambar 4. j =X+jY Y X Gambar 4. Bentuk rektangular Rangkaian Listrik I by aenab Muslimin

5. Bentuk Polar / Sudut Format untuk bentuk polar adalah = R θ.() dimana R menunjukkan magnituda dan θ adalah sudut yang diukur berlawanan dengan arah jarum dari sumbu real positif dan diperlihatkan seperti pada Gambar 5. Bentuk polar sangat luas penggunaannya dalam analisis rangkaian listrik. j R θ Gambar 5. Bentuk polar 5.3 Konversi antara bentuk polar dan rektangular Kedua bentuk tersebut dihubungkan oleh persamaan (3),dan sebagai illustrasi ditunjukkan pada Gambar 6. Rektangular ke Polar Polar ke Rektangular R θ X Y....(3) 1 Y tan (4) X X = R Cos θ Y = R Sin θ....(5).. (6) Rangkaian Listrik I by aenab Muslimin 3

j =X+jY = R θ R θ Y X Gambar 6. Konversi antara bentuk polar dan rektangular Contoh 1 : Konversi bentuk berikut ini dari rektangular ke polar : a. = 3 + j4 b. = -6 + j3 Jawab a. R 3 4 = 5 = 5 1 4 θ tan 53,13 0 3 = 5 53,13 0 b. Contoh : R - 6 3 = 45 = 6.71 1 3 β tan 6,57 0 6 θ = 180 0-6.57 0 = 153.43 0 = 6.71 153,43 0 Konversi bentuk berikut ini dari polar ke rektangular : a. = 10 45 0 b. = 8-60 0 Jawab a. X = 10 Cos 45 0 = (10) (0.707) = 7.07 Y = 10 Sin 45 0 = (10) (0.707) = 7.07 Rangkaian Listrik I by aenab Muslimin 4

= 7.07 + j7.07 b. X = 8 Cos (-60) 0 = (8) (0.5) = 4 Y = 8 Sin (-60) 0 = (8) (-0.866) = - 6.98 = 4 j6.98 6. Operasi Matematika Dengan Bilangan Kompleks Definisi Simbol j dihubungkan dengan bilangan imajiner, dengan definisi sebagai berikut : dan j 1 maka j 1... (7) j 3 = j. j = (-1). j = -j j 4 = j. j = (-1).(-1) = +1 dst selanjutnya : Konyugat 1 1 j 1 j j 1 j... (8) j j j j j 1 Konyugat bilangan kompleks diperoleh dengan mengubah tanda dari bagian imajiner baik dalam bentuk polar maupun bentuk rektangular. Simbol konyugat adalah menambah bentuk * pada variabelnya. Contoh 3 : a. = -3 + j6 konyugatnya adalah * = -3 j6 b. = -4 30 konyugatnya adalah * = -4-30 6.1 Penjumlahan dan Pengurangan bilangan kompleks Penjumlahan maupun pengurangan bilangan kompleks harus dalam bentuk rektangular. Jika bilangan dinyatakan dalam bentuk polar maka terlebih dahulu mengkonversi bilangan tersebut ke bentuk rektangular. Penjumlahan atau pengurangan dua buah bilangan kompleks Rangkaian Listrik I by aenab Muslimin 5

dilakukan dengan menjumlah atau mengurangi bagian real dan bagian imajiner secara terpisah. Contoh 4 : a. Jumlahkan 1 = - + j3 dan = 4 + j1 b. Kurangkan 1 = 6 - j6 dan = -10 - j4 Jawab a. 1 + = (- + j3) + (4 + j1) = (-+4) + j(3+1) = + j4 b. 1 - = (6 - j6) - (-10 - j7) = (6-(-10)) - j(-6+7) = 16 - j1 6. Perkalian bilangan kompleks Perkalian bilangan kompleks dapat dilakukan baik dalam bentuk polar maupun bentuk rektangular. Dalam banyak kasus bahwa lebih mudah melakukan operasi perkalian dalam bentuk polar sehingga apabila bilangannya dalam bentuk rektangular terlebih dahulu mengkonversi ke bentuk polar, tetapi hal ini tidak selamanya menguntungkan tergantung dari nilai bilangan kompleks. Contoh 5 : a. Kalikan nilai 1 = -6 + j3 dan = 4 + j7 b. Kalikan nilai 1 =,37 + j3,65 dan = 4,3 - j1,5 c. Kalikan nilai 1 = -30 dan = -6 40 Jawab a. 1. = (-6 + j3). (4 + j7) = (-6).(4) + (-6).(j7) + (j3).(4) + (j3).(j7) = - 4 - j4 + j1 + j 1 = (-4-1) + j (-4+1) = - 35 - j30 b. 1. = (,37 + j3,65). (4,3 - j1,5) = (4,35 57). ( 4,41-16) = 19,18 57+(-16) = 19,18 41 c. 1. = ( -30). ( -6 40) Rangkaian Listrik I by aenab Muslimin 6

= -1-30 +40 = -1 10 6.3 Pembagian bilangan kompleks Pembagian bilangan kompleks dapat dilakukan baik dalam bentuk polar maupun bentuk rektangular. Sama seperti pada perkalian yaitu lebih mudah melakukan operasi pembagian dalam bentuk polar. Pembagian dua bilangan kompleks dalam bentuk rektangular, dilakukan dengan mengalikan pembilang dan penyebut dengan konyugat dari penyebut bilangan kompleks tersebut. Contoh 6 : a. Bagi nilai 1 = -6 + j3 dan = 4 + j7 b. Bagi nilai 1 = 3-30 dan = -6 40 Jawab : a. 1 6 j3 4 j7 6 j3 4 j7 4 j7 * 4 j7 1 4 j4 j1 1 3 j36 0. 046 j0,554 16 j8 j8 49 65 b. 1 3 30 0. 5 70 640 7. Bentuk lain dari bilangan kompleks Bentuk Trigonometri = R Cos θ + j R Sin θ = R (Cos θ + jsin θ) Bentuk Eksponensial / Formula Euler = R Cos θ + j R Sin θ = R e jθ Rangkaian Listrik I by aenab Muslimin 7

LATIHAN SOAL : 1. Konversi bilangan berikut ke bentuk polar a. 40 j 40 b. 98 + j45. Konversi bilangan berikut ke bentuk rektangular a. 15-87 b. -3 45 3. Kurangkan bilangan kompleks berikut a. 9 + j3 dan 5 j8 b. 8 j4 dan 3 5 4. Kalikan bilangan berikut a. 15-87 dan -3 45 b. 4 - j3 dan -3 38 5. Bagi bilangan berikut a.15-87 dan -3 45 b. 4 - j3 dan -3 38 6. Hitunglah : a., 56518, 3 1, 37 b. ( 1015)( 8, 5 j15), 5 j4, 5 Rangkaian Listrik I by aenab Muslimin 8