seperti yang akan kita lihat, ada banyak cara untuk membangun ruang-ruang vektor baru dari ruang vektor ruang vektor yang lama

dokumen-dokumen yang mirip
Aljabar Linier. Kuliah 3. 5/9/2014 Yanita FMIPA Matematika Unand

Pertama, daftarkan kedua himpunan vektor: himpunan yang merentang diikuti dengan himpunan yang bergantung linear, perhatikan:

SUBRUANG VEKTOR. Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Aljabar Linier. Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.Pd

Ruang Vektor. Adri Priadana. ilkomadri.com

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

Aljabar Linier. Kuliah 2 30/8/2014 2

KS KALKULUS DAN ALJABAR LINEAR Ruang Vektor TIM KALIN

RUANG VEKTOR. Nurdinintya Athari (NDT)

Latihan 5: Inner Product Space

Chapter 5 GENERAL VECTOR SPACE Row Space, Column Space, Nullspace 5.6. Rank & Nullity

PERTEMUAN 11 RUANG VEKTOR 1

Chapter 5 GENERAL VECTOR SPACE 5.1. REAL VECTOR SPACES 5.2. SUB SPACES

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan

Aljabar Linear Elementer

Aljabar Linier Elementer

BAB I PENDAHULUAN. Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi

Prof.Dr. Budi Murtiyasa Muhammadiyah University of Surakarta

Operasi perkalian skalar merupakan suatu aturan yang mengasosiasikan setiap skalar k dan setiap objek u pada v dengan suatu objek ku, yang disebut

Aljabar Linier Ruang vektor dan subruang vektor. 2 Oktober 2014

Bab 4 RUANG VEKTOR. 4.1 Ruang Vektor

Kode, GSR, dan Operasi Pada

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA Sekip Utara, Yogyakarta

Suatu himpunan tak kosong F dengan operasi penjumlahan dan perkalian, dikatakan sebagai field jika untuk setiap,, memenuhi sifat-sifat berikut:

RUANG VEKTOR UMUM AKSIOMA RUANG VEKTOR

0. Diperoleh bahwa: Selanjutnya dibuktikan tertutup terhadap perkalian skalar:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengkajian pertama, diulas tentang definisi grup yang merupakan bentuk dasar

BASIS DAN DIMENSI. dengan mengurangkan persamaan kedua dengan persamaan menghasilkan

BAB II TEORI KODING DAN TEORI INVARIAN

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

BAB 5 RUANG VEKTOR A. PENDAHULUAN

Analisis Fungsional. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

TINJAUAN PUSTAKA. Ruang metrik merupakan ruang abstrak, yaitu ruang yang dibangun oleh

4.1 Algoritma Ortogonalisasi Gram-Schmidt yang Diperumum

CHAPTER 6. Ruang Hasil Kali Dalam

3.6. NILAI SAMPEL DARI KOMBINASI LINEAR DARI VARIABEL

Ruang Vektor. Kartika Firdausy UAD blog.uad.ac.id/kartikaf. Ruang Vektor. Syarat agar V disebut sebagai ruang vektor. Aljabar Linear dan Matriks 1

Aljabar Linier Sistem koordinat, dimensi ruang vektor dan rank

KS KALKULUS DAN ALJABAR LINEAR Independensi Linear Basis & Dimensi TIM KALIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

SUBRUANG MARKED. Suryoto Jurusan Matematika, FMIPA-UNDIP Semarang. Abstrak

Yang dibahas : Ortogonal Basis ortogonal Ortonormal Matrik ortogonal Komplemen ortogonal Proyeksi ortogonal Faktorisasi QR

MODUL DAN KEUJUDAN BASIS PADA MODUL BEBAS

TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT PADA SINTETIK PEMBANGKIT SINYAL ELEKTROKARDIOGRAM

PENGERTIAN RING. A. Pendahuluan

Kumpulan Soal,,,,,!!!

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEKILAS TENTANG KONSEP. dengan grup faktor, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya sebelum

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

Aljabar Linier. Kuliah

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PENGESAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI... V BAB I PENDAHULUAN...

BAB III RUANG VEKTOR R 2 DAN R 3. Bab ini membahas pengertian dan operasi vektor-vektor. Selain

Ruang Hasil Kali Dalam

II. LANDASAN TEORI ( ) =

BAB I PENDAHULUAN. Kata topologi berasal dari bahasa yunani yaitu topos yang artinya tempat

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

INF-104 Matematika Diskrit

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA SISI DALAM ALJABAR MAX-PLUS BILANGAN FUZZY

PENGANTAR ANALISIS FUNGSIONAL

BAB II LANDASAN TEORI

04-Ruang Vektor dan Subruang

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

Aljabar Linier Lanjut. Kuliah 1

INF-104 Matematika Diskrit

ABSTRAK. Universitas Sumatera Utara

BAB III FUZZY QUANTIFICATION THEORY II

PROYEKSI ORTOGONAL PADA RUANG HILBERT. Skripsi

PIGEON HOLE. Kristiana Wijaya. February 23, Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Jember

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

Teori Himpunan Ole l h h : H anu n n u g n N. P r P asetyo

untuk setiap x sehingga f g

Pertemuan 2 Matriks, part 2

HASIL PRESENTASI ALJABAR LINIER ( SUB RUANG VEKTOR ) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linier. Dosen Pengampu : Darmadi, S,Si, M.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB VII MATRIKS DAN SISTEM LINEAR TINGKAT SATU

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diperlihatkan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

SIFAT KOMPAK PADA RUANG HAUSDORFF (RUANG TOPOLOGI TERPISAH)

PENGANTAR TOPOLOGI. Dosen Pengampu: Siti Julaeha, M.Si EDISI PERTAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2015

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

Suatu graf G adalah pasangan himpunan (V, E), dimana V adalah himpunan titik

II. TINJAUAN PUSATAKA

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSIDING ISBN : Dzikrullah Akbar 1), Sri Wahyuni 2)

Vektor. Vektor. 1. Pengertian Vektor

BAB II LANDASAN TEORI

Himpunan dari Bilangan-Bilangan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA Sekip Utara, Yogyakarta

Kode MK/ Nama MK. Cakupan 8/29/2014. Himpunan. Relasi dan fungsi Kombinatorial. Teori graf. Pohon (Tree) dan pewarnaan graf. Matematika Diskrit

STRUKTUR ALJABAR: GRUP

MATEMATIKA INFORMATIKA 2 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA FENI ANDRIANI

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 26

Karakterisktik Elemen Satuan Pada Semiring Pseudo-Ternary Matriks Atas Bilangan Bulat Negatif

KONSTRUKSI METRIK EINSTEIN SELFDUAL PADA

8 MATRIKS DAN DETERMINAN

SUMMARY ALJABAR LINEAR

Transkripsi:

DIRECT SUMS seperti yang akan kita lihat, ada banyak cara untuk membangun ruang-ruang vektor baru dari ruang vektor ruang vektor yang lama EXTERNAL DIRECT SUMS Definisi: Misalkan V 1,, V n adalah ruang vektor -ruang vektor atas lapangan F. External direct Sum dari V 1,,V n difinisikan sebagai V = V 1 V n Adalah ruang vektor V yang elemen-elemennya adalah pasangan terurut sebanyak n tuples V = v 1,, v n v i V i, i = 1,2,, n Dengan operasi operasi Dan u 1,, u n + v 1,, v n = u 1 + v 1,, u n + v n r v 1,, v n = rv 1,, rv n Untuk semua r F Contoh 1.4 Ruang Vektor F n adalah external direct sum dari F sebanyak n yaitu: F n = F F Dimana ada n penjumlahan pada sebelah kanan. Bentuk itu dapat di perumum untuk sebarang koleksi dari ruang vektor ruang vektor dengan memperumum ide n tuples v 1,, v n adalah sebuah fungsi f: 1,, n V i, dari himpunan index 1,, n ke gabungan dari ruang ruang dengan sifat f i V i. Definisi : Misalkan F = V i i K sebagai sebarang family ( keluarga) dari ruang vektor ruang vektor atas F. Direct product dari F adalah ruang vektor i K V i = f: K V i i K f i V i Dipikirkan sebagai subruang vektor dari semua fungsi, dari K ke V i. Ini terbukti akan lebih berguna support berhingga. untuk memisahkan himpunan fungsi- fungsi dengan

Definisi: Misalkan F = V i i K sebagai keluarga ruang vektor ruang vektor atas F. Support dari fungsi f: K V i adalah himpunan Supp (f) = i K f(i) 0, Fungsi f mempunyai support berhingga jika f i = 0, untuk semua i, kecuali sejumlah hingga i K. External direct sum dari keluarga F adalah ruang vektor. ext v f : K f i f mempunyai port berhingga i v ( ) v, sup i i i K i K Dipikirkan sebagai subruang vektor dari semua fungsi, dari K ke V i. Kasus khusus yang penting, kalau ketika terjadi V i = V untuk semua i K. Kita misalkan V K menyatakan himpunan semua fungsi dari K ke V. V K 0 menyatakan semua himpunan fungsi fungsi dalam V K yang mempunyai support berhingga, maka; i K V ext v = V K K dan ( V ) 0 Catatan: Direct product dan external direct sum sama untuk keluarga berhingga dari ruang vektor ruang vektor. INTERNAL DIRECT SUMS Pembentukan versi internal direct sum adalah selalu lebih relevan Definisi: Suatu ruang vektor V adalah (internal) direct sum dari keluarga F = S i i I dari subruang subruang V, ditulis V = F atau i K V ext i K Jika memenuhi: 1. (Join of the family) V adalah jumlah (join) dari family F V = 2. ( Independence of the family) untuk setiap i I S i iϵ I j i S i S j = 0 Dalam kasus ini, setiap S i, disebut direct summand dari V. Jika F = S 1,, S n adalah keluarga berhingga, direct sum adalah ditulis; S i V = S 1,, S n

Akhirnya, jika V = S T, maka T dikatakan komplemen dari S dalam V. Catatan: Bahwa kondisi bagian 2) dari definisi diatas lebih kuat ( stongger) daripada hanya menyatakan anggota dari F adalah pasangan yang saling lepas (disjoint). Untuk semua i j I. S i S j = Sedikit Perhatian Jika S dan T adalah subruang subruang dari V, maka kita selalu mengatakan bahwa S+T ada. Akan tetapi, untuk menyatakan direct sum dari S dan T ada atau di tulis S T berakibat S T = 0. Oleh karena itu, walau jumlah dari 2 ( dua ) subruang - subruang selalu ada, direct sum dari 2 (dua) subruang subruang tersebut belum tentu ada. Pernyataan yang sama dapat di aplikasikan dari subruang - subruang dari V. Pembaca akan diminta di akhir bab ini untuk menunjukan konsep internal dari ekternal direct sum, pada dasarnya eqiuvalen ( isomorphic). Untuk alas an ini istilah direct sum sering di gunakan tanpa pemisalan. Kalau Kita sudah membicarakan konsep dari basis. Theorema berikut dapat dengan mudah di buktikan. Theorema 1.4 Sebarang subruang dari ruang vektor mempunyai komplemen yaitu, jika S adalah subruang dari V, maka ada subruang T, dimana V = S T Harus ditekankan bahwa suatu ruang bagian secara umum mempunyai banyak komplemen ( walaupun mereka isomorphic). Pembaca dengan mudah menemukan contoh hal ini di R 2. Kita dapat ( characterize) keunikan bagian dari definisi direct sum dalam cara lain yang berguna. Keterangan: Jika S dan T adalah subruang yang berbeda dari V dan jika x, y S T, maka jumlah x + y dapat di tulis sebagai penjumlahan vektor vektor dari subruang yang sama ( katakana S ) atau dari subruang yang berbeda satu dari S dan satu dari T. Ketika kita mengatakan bahwa vektor V tidak dapat di tulis sebagai jumlah vektor vektor dari subruang berbeda dari S dan T, ini berarti V tidak dapat ditulis sebagai jumlah x + y, dimana x dan y dapat berasal dari subruang yang berbeda, akan tetapi mereka juga dapat berasal dari subruang yang sama. Dengan demikian, jika x, y S T. Maka V = x + y dapat diekspresikan sebagai penjumlahan vektor vektor dari subruang yang berbeda.

Theorema 1.5 Misalkan F = S i i I adalah keluarga dari subruang yang berbeda dari V, maka pernyataan berikut eqiuvalen; 1. ( Independent of the Family) untuk setiap i I S i j i S j = 0 2. ( Uniqueness of expression for 0) Vektor nol 0 tidak dapat di tulis sebagai jumlah dari vektor vektor tidak nol dari subruang - subruang yang berbeda dari F. 3. ( Uniqueness of expression ) untuk setiap v tak nol, v V mempunyai ekspresi yang tunggal. Kecuali urutan bentuk bentuk pernyataan sebagai penjumlahan v = s 1, + + s n Dari vektor- vektor tidak nol dari subruang - subruang yang berbeda dalam F. Karenanya jumlah; V = Adalah direct jika dan hanya jika memenuhi salah satu 1, 2, 3. Pembuktian: 1 ) 2) Andaikan 2 tidak berlaku; iϵ I S i 0 = s j 1 + + s j n Dimana s ji tidaknol berasal dari subruang - subruang yang berbeda S j i. Maka, untuk n > 1 dapat di tuliskan; s j1 = s j2 + + s j n Dimana menyebabkan 1 tidak berlaku. Hal ini terjadi kontradiksi yang mengharuskan pernyataan ke 2 terpenuhi. 2) 3) Jika bagian 2 di penuhi, misalkan v dapat dituliskan kedalam dua bentuk berikut; v = s 1, + + s n dan v = t 1, + + t m Dimana bentuk bentuk tersebut tidak nol dan s i berada pada subruang - subruang berbeda dalam F dan demikian pula dengan t i, maka; v v = 0 = s 1 + + s n t 1 t m, Dengan pengelompokan suku suku dari subruang- subruang yang sama, dapat di tulis, sebagai berikut; 0 = s i1 t i 1 + + s ik t i k +s ik +1 + + s in t i k +1 t im.

Karena kondisi 2 terpenuhi, mengakibatkan n = m = k dan s iu = t iu untuk semua u = 1,, k. Dengan demikian, penulisan kedua v diatas adalah ekspresi yang sama. Kesimpulan jika 2 terpenuhi maka 3 terpenuhi. Misalkan 3 berlaku, akan di tunjukan 1 berlaku, bukti: Misalkan ; Maka v = s i S i, sehingga; s i = s j 1 + + s j n =0+ +s i +. + 0, 0 v S i S j Dimana s jk S jk adalah tidaknol. Hal ini menunjukan bahwa ekspresi s i tidak unik, yang bertentangan dengan 3( terjadi kontradiksi). Kesimpulan, jika 3 terpenuhi maka mengharuskan 1 terpenuhi. Contoh 1.5 Sebarang matrik A M n dapat di tuliskan dalam bentuk A = 1 2 A + At + 1 2 A At = B + C (1.1) Dimana A t adalah transpose dari A. Itu mudah untuk memeriksa bahwa B adalah simetri dan C skew- simetry, selanjutnya (1.1) adalah dekomposisi dari A. Dimana jumlah dari matriks simetri dan matriks skew- simetri. Karena himpunan simetri dan skew- simetri dari semua matriks simetri dan skew simetri dalam M n adalah subruang dari M n. Kita mempunyai M n = Sym + Skew- Sym Lagi pula, jika S+T = S + T, dimana S dan S adalah simetri dan T dan T adalah Skew simteri, maka matriks U = S S = T T Keduanya simetri dan skew- simteri. Karenanya dengan ketentuan bahwa char (F) 2, kita harus mempunyai U = 0 dan selanjutnya S = S dan T = T. Dengan begitu j i M n = Sym SkewSym

Matur Sembah Nuwun Mugi - Mugi Saget Migunani Sedoyonipun Amiin.

SPANNING SETS DAN LINIER INDEPENDENCE Himpunan merentang dan Bebas Linier Sebuah himpunan vector merentang dalam ruang vector jika setiap vector dapat di tuliskan sebagai kom,binasi linier dari beberapa vector himpunan, berikut adalah definisi formalnya.

Definisi: Subspace spanned ( atau subspace generated) sebagai himpunan tak kosong S dari vector V adalah semua kombinasi linier dari vector S: S = span S = r 1 v 1 + + r n v n r i F, v i S Bilamana S = v 1,, v n adalah himpunan berhingga, kami notasikan v 1,,v n atau span(v 1,, v n ) sebuah himpunan S dari vector dalam V adalah dikatakan span V, atau generate V, jika V = span V. Jelaslah sebarang superset dari himpunan yang merentang adalah selalu sebuah himpunan yang merentang. Catatan; Semua R vector mempunyai himpunan yang merentang, karena V dengan dirinya sendiri.