LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

EVALUASI METODE PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK DENGAN ANALISIS INTERBLOK

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

PENERAPAN MODEL REGRESI LINEAR ROBUST DENGAN ESTIMASI M PADA DATA NILAI KALKULUS II MAHASISWA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

Uji Homogenitas Varians

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

Transkripsi:

LAPORAN PENELITIAN Pola Kecenderungan Penempatan Kunc Jawaban Pada Soal Tpe-D Melengkap Berganda Oleh: Drs. Pramono Sd Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Me 1990

RINGKASAN Populas yang dambl untuk peneltan n adalah soal-soal ujan matakulahmatakulah pada program stud Statstka Terapan dan Matematka FMIPA yang mempunya tpe D - melengkap berganda. Dugaan semula bahwa ada kecenderungan penuls soal meletakkan kunc jawaban soal d tengah-tcngah (menurut Dorothy C. Adkns), setelah melalu peneltan n kecenderungan tersebut ternyata bahxva penuls lebh tertark menempatkan kunc jawaban pada opton 1, dan 3 benar atau kunc jawaban D.

PENDAHULUAN Penulsan soal tes/ujan adalah bagan dar fungs Penddkan. Intsar fungs Penddkan dapat dspesfkas menjad fungs selektfdan fungs pengembangan. Yang dmaksud dengan fungs selcktfadalah bahwa tugas penddkan antara lan mengdentfkas anggota populas kelas yang djnkan untuk meneruskan pcnddkannya ke jenjang yang lebh tngg. Dengan fungs pcngembangan dmaksud bahwa tugas penddkan antara lan untuk mengembangkan efektvtas pengalaman belajarnya. Soal tes/ujan sebaga salah satu alat pengukuran penddkan dsusun untuk tujuan mengukur sampa seberapa jauh kedua fungs penddkan terscbut berhasl dcapa. Bcntuk soal ujan yang dpaka oleh Unverstas Terbuka pada umumnya plhan berganda, hanya sebagan saja dalam bentuk essay (uraan). Dalam hal n FMIPA Unverstas Terbuka sampa dengan masa ujan 90.1 telah mengembangkan sebanyak 61 matakulah, sebagan besar soal ujan dalam bentuk plhan berganda kecual 1 matakulah yang bentuk soal ujannya adalah essay (uraan). Unverstas Terbuka, dalam penyelenggaraan ujannya, mcnctapkan 5 (lma) macarn tpe soal ujan yatu: 1. melengkap empat plhan dsebut soal tpe A. analss hubungan antar hal dsebut soal tpe B 3. analss kasus dsebut soal tpe C 4. melengkap berganda dsebut soal tpe D 5. analss dagram/grafk dsebut soal tpe E. Adapun banyaknya plhan setap butr soal dtetapkan sebanyak empat plhan. Dalam membuat soal ujan para penuls soal, khususnya FMIPA basanya lebh suka membuat soal dengan tpe A, C, D atau E. Namun yang akan dbcarakan d sn adalah mengena soal tpe D yatu melengkap berganda.

TUJUAN PENELITIAN Sepert sudah dsebutkan pada pendahuluan, bahwa penulsan soal tes/ujan adalah bagan dar fungs selektf dan fungs pengembangan. Oleh karena tu dalam penulsan soal pllan berganda perlu dperhatkan beberapa hal antara lan, persyaratan sebaga ala pengukur penddkan, format sesua dengan maksud pengukuran, jenjang kemampuan, derajat kesukaran, kejelasan bahasa dan juga apakah soal dapat memsahkan kemampuan menjad golongan panda, kurang panda dan bodoh. Tetap d lan phak, meskpun hal-hal d atas sudah kta penuh, ada yang berpendapat bahwa soal ujan plhan berganda mempunya banyak kelemahan. Salah satu kelemahan tersebut adalah jawabannya "dapat dterka". Jka soal ujan plhan berganda tersebut terdr dar empat opton (plhan), maka kcmungknan untuk menempatkan jawaban yang benar dengan cara menerka adalah 5%, dengan asums bahwa setap opton ataupun stem soal tdak memberkan "petunjuk" ke arah pemlhan suatu jawaban tertentu (far). Asums lan tentunya adalah tdak adanya kecenderungan dar penuls soal untuk meletakkan kunc jawaban soal untuk suatu tpe soal tertentu pada tempat-tempat tertentu. Jka asums yang terakhr n tdak dapat dpenuh maka kemungknan untuk menerka jawaban yang benar akan semakn tngg (> 5%). Menurut Dorothy C. Atkns (1974)": " Many people would tend to use the thrd poston too often for the answer n fve choce tems and to under use the frst poston and, perhaps to a lesser, the ffth poston". (p.94). Dengan demkan perlu dlhat bagamana kecenderungan seorang penuls soal (dalam hal n soal tpe D) membuat jawaban yang benar. Jka kunc jawaban soal tpe D n mempunya pola Wrtentu, maka dkhawatrkan bahwa seorang mahasswa mengcrjakan soal akan menjawab soal-soal dengan jawaban sesua pola tersebut. Untuk tulah, apabla peneltan n menemukan suatu pola tertentu mengena penempatan kunc jawaban pada soal tpe D, maka kta harus membertahu agar penuls sebaknya tdak menggunakan pola tertentu dalam menempatkan kunc jawaban.

DATA DAN METODE DATA Peneltan n menggunakan sampel yang dambl dar soal-soal ujan FMIPA-UT yang sudah dujkan pada masa ujan 89.1 dan 89.. Soal-soal ujan yangdambl adalah soal-soal ujan yang belum pcmah drevu oleh penuls lan, sehngga kunc jawabannya pun belum drubah. Matakulah yang dujkan pada masa ujan 89.adalah 57 matakulah sedang pada masa ujan 89. adalah 61 matakulah. Sedang jumlah soal-soal yang dujkan pada dua masa ujan tersebut adalah 3540 butr dan 3butr atau 6,55% d antaranya adalah butr-butr soal bertpe D. Ssanya sejumlah 3308 butr atau 93,5% adalah butr-butr soal bertpe A, B, C, dan E. METODE Sebelum kta sampa pada analss data, perlu djelaskan lebh dulu apa yang dsebut soal dcngan tpe D tersebut. Bentuk soal tpe D n hampr sama dengan bentuk soal tpe A (melengkap empat plhan), yatu satu pemyataan yang tdak lengkap yang dkut dengan beberapa kemungknan. Perbedaannya adalah jawaban yang benar bsa satu, dua atau tga, sehngga jawaban akan mempunya kategor sebaga berkut: jawaban A jka 1 dan benar B jka 1 dan 3 benar C jka dan 3 benar D jka 1, dan 3 benar Analss yang dgunakan adalah membuat dstrbus frekuens dar plhan kunc jawaban A, B, C dan D atau dstrbus frekuens dar yang menjawab 1 dan benar, 1 dan 3 benar, dan 3 benar dan 1, dan 3 benar. Kemudan kta uj hpotess yang menyatakan bahwa tdak ada kecenderungan penuls soal dalam menempatkan kunc jawaban pada plhan tertentu, artnya kta uj seberapa cocok frekuens kunc jawaban yang dobservas dar sampel dengan frekuens yang dharapkan. Pada peneltan n, ukuran sampel yang dambl adalah 3 butr soal, sehngga frekuens yang dharapkan untuk setap kunc jawaban adalah 58 butr soal. Untuk menguj kecocokan antara frekuens yang dobservas dengan frekuens yang dharapkan, dgunakan uj kebakan saat (=Goodness of ft), dengan statstk pengujnya adalah

W = k = 1 ( O E ) E d mana O =frekuens jawaban ke- yang dobservas E =frekuens jawaban ke- yang dharapkan W mempunya dstrbus X dengan derajat kebebasan k-1; k = 4 Jka frekuens yang dobservas cukup dekat dengan frekuens yang dharapkan, maka nla W akan kecl, dan W < X ( k 1; α), sehngga hpotess dterma artnya kecocokan antara frekuens yang dobservas dcngan frekuens yang dharapkan cukup bagus. Sedangkan kalau frekuens yang dobservas jauh berbeda dengan frekuens yang dharapkan, maka nla W akan besar dan W > X ( k 1; α), sehngga hpotess dtolak, art nya tdak ada kecocokan sama sekal antara frekuens yang dobservas dengan frekuens yang dharapkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Dar hasl pengamatan dar sampel berukuran 3 butr soal dperoleh dstrbus frekuens kunc jawaban sebaga berkut: Tabel 1. Dstrbus Frekuens Kunc Jawaban Kunc Jawaban Frekuens A B C D Dobservas 56 53 3 91 Dharapkan 58 58 58 58 Tabel. Propors Kunc Jawaban Kunc Jawaban A B C D Frekuens Dobservas 0,41 0,8 0,138 0,39 Dharapkan 0,5 0,5 0,5 0,5 Dar tabel 1 clan terlhat bahwa kunc jawaban D mempunya propors palng besar yatu 39,% (= 91 butr) dkut kunc jawaban A sebesar 4,1% (= 56 butr), kunc jawaban B sebesar,8 61c (= 53 butr) terakhr kunc jawaban C sebesar 13,8% (= 3 butr). In berart bahwa penuls soal lebh cenderung membuat soal dengan opton jawabannya 1, clan 3 benar, kemudan dkut dengan opton 1 clan benar, lalu 1 clan 3 benar clan terakhr opton clan 3 benar. Karena soal tpe D - melengkap berganda, kemungknan opton yang benar bsa satu, 15ua atau tga, maka pcrlu dperhatkan hal-hal sepert berkut n: - jka pertanyaan terdapat pada stem soal, maka plhan (opton) yang terdr dar 3 (tga) jawaban, dua atau tga pernyataannya harus merupakan kesatuan atau jawaban yang utuh. - Jka pertanyaan terdapat pada plhan (opton) jawaban l, clan 3, maka atau 3 plhan (opton) tersebut boleh tdak merupakan kesatuan, tetap harus berasal dar satu TIK. Kembal kepada kesmpulan deskrptf sepert yang dsebutkan d atas, walaupun sudah dketahu, tetap untuk memperkuatnya harus dlakukan uj secara statstk, apakah kesmpulan tersebut betul-betul sgnfkan.

Uj Hpotess Sepert dketahu, bahwa tujuan peneltan n adalah untuk melhat kecenderungan penuls soal dalam membuat kunc jawaban, apakah mereka cenderung memlh/meletakkan jawaban pada plhan A, B, C ataupun D. Oleh karena tu Hpotess Ho-nya adalah tdak ada kecenderungan penuls soal dalam meletakkan jawaban pada plhan (opton) tertentu, dengan perkataan lan dstrbus frekuens kunc jawaban yang dobservas cocok dengan dstrbus frekuens jawaban yang Dharapkan. Untuk n harus dhtung dulu statstk penguj W = k = 1 ( O E ) E dmana: O = O O O O 1 3 4 1 = O = O C = O A B D E A = 56 = 53 = 3 = 91 B 4 + 5 + 676 + 1089 1794 = = = 30,93 58 58 3 C 4 D = 58 Statstk W berdstrbus X (Ch Kuadrat) dengan dk = n - 1 jka dpaka taraf kepercayaan a = 5% (sgnfkan), maka X (n - 1; a ) = X (4-1; 0,05) = 7,815 (lhat tabel dsbrbus X dengan a = 0,05 dan d.k = v = 4-1 = 3. D sn terlhat bahwa statstk W > X (3 ; 0,05), berart Hpotess Ho dtolak secara sgnfkan, dengan perkataan lan secara sgnfkan tdak ada kecocokan antara frekuens jawaban yang dobservas dengan frekuens jawaban yang dharapkan, atau dapat pula dsmpulkan bahwa ada kecenderungan penuls soal untuk menempatkan jawaban pada plhan tertentu. Artnya pola yang dpaka penuls, menurut tabel 1 dan serta uj statstk adalah - bahwa penuls soal cenderung membuat soal d mana opton l, dan 3 benar, yang kunc jawabannya D. - bahwa penuls soal tdak tertark membuat soal d mana opton dan 3 benar yang kunc jawabannya C.

KESIAIPULAN DAN SARAN 1. Pola kecenderungan penempatan kunc jawaban soal tpe D melengkap berganda adalah memlh opton 1, dan 3 benar, dengan kata lan cenderung memlh kunc D.. Pola kecenderungan bahwa penuls tdak tertark membuat soal dengan kunc ja%vaban C, yatu memlh opton dan 3 benar 3. Hasl peneltan n bertentangan dengan apa yang dkemukakan oleh Dorothy C. Adkns (1974) yang menyatakan bahwa penuls cenderung menempatkan kunc jawaban d tengah (kunc B atau C). 4. Kesmpulan peneltan n sebaknya perlu dnformaskan kepada penuls.

DAFTAR PUSTAKA ADKINS, C.D., "Test Constructon development nterpretaton of achevment tests" nd ed. Columbus, Oho 4316, Charles E. Herrll Publshng Co., 1974 BHATTACHARYYA, GK and JOHNSON, RA, "Statstcal Concepts and Methods", J. Wley 1977.