DIFERENSIAL TOTAL. 1 Kalkulus Lanjut Blog: aswhat.wordpress.com. dz dx dy x y dx x y dy. dz , ,04 0,65

dokumen-dokumen yang mirip
Kalkulus Multivariabel I

Kalkulus Multivariabel I

DERIVATIVE (continued)

= + atau = - 2. TURUNAN 2.1 Definisi Turunan fungsi f adalah fungsi yang nilainya di setiap bilangan sebarang c di dalam D f diberikan oleh

Matematika Teknik Dasar-2 9 Aplikasi Turunan Parsial dan Pengerjaannya Secara Geometri

DERIVATIVE Arum Handini primandari

Open Source. Not For Commercial Use

Matematika Dasar INTEGRAL PERMUKAAN

BAB III Diferensial. Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

KALKULUS MULTIVARIABEL II

DIKTAT KALKULUS MULTIVARIABEL I

Integral Garis. Sesi XIII INTEGRAL 12/7/2015

FUNGSI-FUNGSI INVERS

ada. x 1 2, maka x 1 tidak ada.

Geometri pada Bidang, Vektor

Pertemuan Minggu ke Keterdiferensialan 2. Derivatif berarah dan gradien 3. Aturan rantai

a home base to excellence Mata Kuliah : Kalkulus Kode : TSP 102 Turunan Pertemuan - 4

Hendra Gunawan. 25 September 2013

MATEMATIKA TEKNIK 2 S1-TEKNIK ELEKTRO. Mohamad Sidiq

Hendra Gunawan. 16 Oktober 2013

DIKTAT KALKULUS MULTIVARIABEL I

Kalkulus Multivariabel I

Matematika I: Turunan. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 75

Setelah kita mengetahui hasil dari masing-masing persamaan, kemudian kita kembali gabungkan kedua persamaan tersebut :

SIFAT-SIFAT INTEGRAL LIPAT

Matematika I: Turunan. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 61

MAKALAH MATEMATIKA DASAR TURUNAN (DIFERENSIAL)

DIFERENSIAL FUNGSI MAJEMUK

BAB I DERIVATIF (TURUNAN)

Catatan Kuliah MA1123 KALKULUS ELEMENTER I BAB III. TURUNAN

MODUL PRAKTIKUM. EKONOMI PRODUKSI PERTANIAN. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Modul Praktikum. Ekonomi Produksi Pertanian. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Kalkulus Multivariabel I

Dosen Pengampu : Puji Andayani, S.Si, M.Si, M.Sc

Matematika

Hendra Gunawan. 5 Maret 2014

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n

Turunan Tingkat Tinggi

MACLAURIN S SERIES. Ghifari Eka

A. Distribusi Gabungan

A. Distribusi Gabungan

Jurusan Matematika FMIPA-IPB

BAB VI INTEGRAL LIPAT

KALKULUS MULTIVARIABEL II

1. 1 APA TERMODINAMIKA ITU

Persamaan Diferensial

TURUNAN. Bogor, Departemen Matematika FMIPA-IPB. (Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Turunan Bogor, / 50

PEMBAHASAN KISI-KISI SOAL UAS KALKULUS PEUBAH BANYAK (TA 2015/2016)

BAB I PENDAHULUAN. keadaan dari suatu sistem. Dalam aplikasinya, suatu sistem kontrol memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi

Matematika Teknik Dasar-2 8 Definisi Turunan Parsial dan Pengerjaannya Secara Geometri

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 1 - I

Matematika

Catatan Kuliah KALKULUS II BAB V. INTEGRAL

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi

Pertemuan : 9 Materi : Teorema Green Bab IV. Teorema Green, Teorema Divergensi Gauss, dan Teorema Stokes

BAB 2 PERSAMAAN DIFFERENSIAL BIASA

Kalkulus Multivariabel I

Integral Tak Tentu. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB I PENGERTIAN DASAR

KALKULUS (IT 131) Fakultas Teknologi Informasi - Universitas Kristen Satya Wacana. Bagian 4. Derivatif ALZ DANNY WOWOR

Kalkulus Diferensial week 09. W. Rofianto, ST, MSi

Turunan dalam Ruang berdimensi n

PERANGKAT PEMBELAJARAN

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

Kuliah 3: TURUNAN. Indah Yanti

ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS. MODUL 10 Kalkulus Vektor. Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 30 日 ( 日 )

Integral Vektor. (Pertemuan VII) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

TEOREMA FUNDAMENTAL PADA KALKULUS VEKTOR

TURUNAN FUNGSI. dy (y atau f (x) atau ) dx. Hal-hal yang perlu diingat untuk menyelesaikan turunan fungsi aljabar adalah :

OPTIMISASI EKONOMI. Dr. Muh. Yunanto, MM. Kuliah Minggu ke-2

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1. Integral Lipat Dua Atas Daerah Persegipanjang

4. Dibawah ini persamaan diferensial ordo dua berderajat satu adalah

Fungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN

TURUNAN. Ide awal turunan: Garis singgung. Kemiringan garis singgung di titik P: lim. Definisi

Kalkulus Variasi. Persamaan Euler, Masalah Kalkulus Variasi Berkendala, Syarat Batas. Toni Bakhtiar. Departemen Matematika IPB.

PENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1. By : Suthami A

1 Nama Anggota 1:Darul Afandi ( ) Jawaban soal No 40. -

Suryadi Siregar Metode Matematika Astronomi 2

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde II

Bab 2 Berbagai Teknik Optimasi dan Peralatan Manajemen Baru

Tugas Tersturtur Mata Kuliah Ekonomi Manajerial. Resume Bab Optimasi Ekonomi. Kelompok 2

Pertemuan Minggu ke Bidang Singgung, Hampiran 2. Maksimum dan Minimum 3. Metode Lagrange

DIKTAT KULIAH KALKULUS PEUBAH BANYAK (IE-308)

INTERGRAL INTEGRAL TAK TENTU INTEGRAL SUBSTITUSI MENU

Materi UTS. Matematika Optimisasi. Semester Gasal Pengajar: Hazrul Iswadi

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1. Integral Lipat Dua Atas Daerah Persegipanjang

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Sub-sub Bab Turunan Fungsi

Kalkulus 2. Teknik Pengintegralan ke - 1. Tim Pengajar Kalkulus ITK. Institut Teknologi Kalimantan. Januari 2018

Notasi turunan. Penggunaan turunan. 6. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah.

MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 8: Bentuk Tak Tentu d

M AT E M AT I K A E K O N O M I KALKULUS TURUNAN I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR

Kalkulus Variasi. Masalah Kalkulus Variasi, Fungsional Objektif, Variasi, Syarat Perlu Optimalitas. Toni Bakhtiar. Departemen Matematika IPB

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA(PDB) ORDE SATU

PERSAMAAN DIFERENSIAL I PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

BAB IV HITUNG DIFERENSIAL

Transkripsi:

DIFERENSIAL TOTAL 1. Pendahuluan Ingat kembali konsep diferensial pada fungsi satu variabel y = f(x). suatu diferensial dx terhadap variabel bebas didefinisikan sebagai: dy = f (x) dx selanjutnya, misalkan suatu fungsi dua fariabel z = f(x, y). suatu diferensial dz, biasa juga disebut dengan diferensial total, didefinisikan sebagai: dz fx, ydx f y, ydy dx dy Misalkan dx = Δx dan dy = Δy yang masing-masing menyatakan perubahan kecil dari x dan y. Aproksimasi yang baik bagi Δz adalah dz. Perhatikan contoh berikut: Contoh 4.1. Misalkan z = f(x, y) = x 2 + 3xy y 2, a. Tentukan fungsi dz. b. Jika x berubah dari 2 ke 2,05 dan y berubah dari 3 ke 2,96, tentukanlah dz nya. Bandingkan dengan besar Δz yang sesungguhnya. dz dx dy x y dx x y dy a. 2 3 3 2 b. Diketahui x = 2, dx = Δx = 0,05, y = 3, dy = Δy = -0,04. dz 3 3 0,05 3 2 2 3 0,04 0,65 z f x y y f y f f,, 2,05, 2,96 2,3 0,6449 Perhatikan bahwa dz Δz. 1 Kalkulus Lanjut

2. Aturan Rantai (Chain Rule) Misalkan y = f(x) dan x = g(t), dengan f dan g keduanya adalah fungsi yang terdiferensial. Maka y terdiferensial di t seperti yang terlihat pada aturan rantai berikut: dy dy dx dt dx dt Untuk fungsi lebih dari satu variabel, aturan rantai terbagi kedalam dua versi sebagai berikut: Aturan rantai versi 1. Misalkan bahwa z = f(x, y) suatau fungsi yang terdiferensial, dimana x = g(t) dan y = h(t) keduanya fungsi yang terdiferensial di t. Fungsi z adalah fungsi yang terdiferensial di t dan dz f dx f dy dt dt dt Karena z = f(x, y), maka aturan rantai versi 1 dapat ditulis kembali menjadi dz dx dy dt dt dt Contoh 4.2. Misalkan z = x 2 y + 3xy 4, dimana x = sin 2t dan y = cos t. Tentukan dz/dt dengan t = 0. dz dx dy dt dt dt 2xy 3y 4 2cos2t 2 12xy 3 sint Untuk t = 0, maka x = sin 0 = 0 dan y = cos 0 = 1. Sehingga: dz 0 32 0 6 dt Selanjutnya, misalkan z = f(x, y) dengan x dan y masing-masing adalah suatu fungsi dengan dua variabel yakni s dan t, dalam hal ini x = g(s, t) dan y = h(s, t). Aturan rantai untuk kasus ini kemudian disebut dengan aturan rantai versi 2 sebagai berikut: 2 Kalkulus Lanjut

Aturan rantai versi 2 Misalkan bahwa z = f(x, y) suatau fungsi yang terdiferensial, dimana x = g(s, t) dan y = h(s, t) keduanya fungsi yang terdiferensial di s dan t. s s s t t t Contoh 4.3. Misalkan z = 3x 2 y 2 dengan x = 2s + 7t dan y = 5st. Tentukan. t 6x7 2y5s 422s 7t 50s t 84s 294t 50s t t t t Aturan rantai versi umum Misalkan u suatu fungsi yang terdiferensial dengan n variabel x1, x2,..., xn, dan setiap xn merupakan suatu fungsi yang terdiferensial pada m variabel t1, t2,..., tm. Maka u adalah suatu fungsi dari t1, t2,..., tm dan dengan i = 1, 2,..., m. u u x1 u x2 u xn... t t t t i 1 i 2 i n i Contoh 4.4. Tuliskan aturan rantai untuk kasus dimana w = f(x, y, z, t) dengan x = x(u, v), y = y(u, v), z = z(u, v), dan t = t(u, v). Persoalan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Dengan menerapkan aturan rantai versi umum dimana n = 4 dan m = 2, maka diperoleh: w w w w w t u u u u t u dan w w w w w t v v v v t v. 3 Kalkulus Lanjut

3. Fungsi Implisit Misalkan F(x, y) = 0 mendefinisikan y secara implisit sebagai suatu fungsi x, katakan y = g(x), tetapi fungsi g sukar untuk ditentukan. Suatu dy/dx dari kasus ini masih dapat ditentukan dengan menerapakan aturan rantai sebagai berikut: dx dy 0 dx dx Dari sini mudah untuk ditunjukkan bahwa dy dx F Contoh 4.5. Tentukan dy/dx jika x 3 + x 2 y 10y 4 = 0. Dengan aturan rantai diperoleh: dy x x xy dx x 40 y 2 3 2 2 3 Dengan cara biasa, kedua ruas diturunkan terhadap x sehingga diperoleh dy dy dx dx 3 3x x 2xy 40 y 0 dy x xy dx x 40y 2 3 2 2 3 Selanjutnya, misalkan z suatu fungsi implisit dari f(x, y, z) = 0, maka diferensiasi kedua ruas terhadap x dengan mempertahankan y tetap adalah sebagai berikut: Karena y tetap maka 0, sehingga 4 Kalkulus Lanjut 0 0 Dengan menyelesaikan persamaan tersebut diperoleh

F Dengan cara yang sama dapat ditunjukkan bahwa F Contoh 4.6. Tentukan dan dari x 3 + y 3 + z 3 + 6xyz = 1. Misalkan F(x, y, z) = dari x 3 + y 3 + z 3 + 6xyz 1. Maka: x 3x 6yz x 2yz dan 3z 6xy z 2xy 3y 6xz y 2xz 3z 6xy z 2xy 5 Kalkulus Lanjut