BAB IV ANALISA DATA EKSPERIMEN

dokumen-dokumen yang mirip
REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

1 n MODUL 5. Peubah Acak Diskret Khusus

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB VIII MASALAH ESTIMASI SATU DAN DUA SAMPEL

Outline. Pengukuran Listrik II. Kesalahan dlm Pengukuran 25/09/2012. Anhar, ST. MT. Lab. Jaringan Komputer

Bab 3 Metode Interpolasi

mempunyai sebaran yang mendekati sebaran normal. Dalam hal ini adalah PKM (penduga kemungkinan maksimum) bagi, ˆ ˆ adalah simpangan baku dari.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

B a b 1 I s y a r a t

IV. METODE PENELITIAN

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB 3 ENTROPI DARI BEBERAPA DISTRIBUSI

MODUL BEBERAPA MACAM SEBARAN TEORITIS BEBERAPA MACAM SEBARAN TEORITIS

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai penaksiran besarnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

MODUL BEBERAPA MACAM SEBARAN TEORITIS

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

ESTIMASI. (PENDUGAAN STATISTIK) Ir. Tito Adi Dewanto. Statistika

STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

Probabilitas dan Statistika Teorema Bayes. Adam Hendra Brata

Peubah Acak. Peubah Acak Diskrit dan Distribusi Peluang. Peubah Acak. Peubah Acak

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB 2 LANDASAN TEORI

DISTRIBUSI SAMPLING. Oleh : Dewi Rachmatin

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

9 Departemen Statistika FMIPA IPB

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, 77-85, Agustus 2003, ISSN : DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI PADA PROSES PEMBAHARUAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

Distribusi Pendekatan (Limiting Distributions)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

REGRESI DAN KORELASI SEDERHANA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Bab 7 Penyelesaian Persamaan Differensial

Pengamatan, Pengukuran dan Eksperimen

Statistika MAT 2 A. PENDAHULUAN NILAI MATEMATIKA B. PENYAJIAN DATA NILAI MATEMATIKA NILAI MATEMATIKA STATISTIKA. materi78.co.nr

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

Kuliah : Rekayasa Hidrologi II TA : Genap 2015/2016 Dosen : 1. Novrianti.,MT. Novrianti.,MT_Rekayasa Hidrologi II 1

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi.

BAB II LANDASAN TEORI

Statistika Inferensial

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

ESTIMASI TITIK DAN INTERVAL KEPERCAYAAN

REGRESI LINIER GANDA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Lux meter dilengkapi sensor jarak berbasis arduino. : panjang 15,4 cm X tinggi 5,4 cm X lebar 8,7 cm

Selang Kepercayaan (Confidence Interval) Pengantar Penduga titik (point estimator) telah dibahas pada kuliah-kuliah sebelumnya. Walau statistikawan

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

STATISTIKA MAT 2 NILAI MATEMATIKA NILAI MATEMATIKA NILAI MATEMATIKA A. PENDAHULUAN B. PENYAJIAN DATA. Diagram garis

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

BAB II CICILAN DAN BUNGA MAJEMUK

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.

METODE NUMERIK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 7/4/2012 SUGENG2010. Copyright Dale Carnegie & Associates, Inc.

III. METODE PENELITIAN

x = μ...? 2 2 s = σ...? x x s = σ...?

Universitas Gadjah Mada Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan REGRESI DAN KORELASI. Statistika dan Probabilitas

BAB I KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

STATISTIKA ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER SEDERHANA

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

Taksiran Interval bagi Rata-rata Parameter Distribusi Poisson Interval Estimate for The Average of Parameter Poisson Distribution

DISTRIBUSI SAMPLING (Distribusi Penarikan Sampel)

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

JENIS PENDUGAAN STATISTIK

Modul Kuliah statistika

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

MODUL PRAKTIKUM Statistik Inferens (MIK 411)

Analisa Data Statistik. Ratih Setyaningrum, MT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VII RANDOM VARIATE DISTRIBUSI DISKRET

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

Range atau jangkauan suatu kelompok data didefinisikan sebagai selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil, yaitu

PERCOBAAN 4 VARIABEL ACAK DAN DISTRIBUSI PROBABILITASNYA

SEBARAN t dan SEBARAN F

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

RESPONSI 2 STK 511 (ANALISIS STATISTIKA) JUMAT, 11 SEPTEMBER 2015

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI SEDERHANA

Bab III Metoda Taguchi

TEORI PENAKSIRAN. Bab 8. A. Pendahuluan. Kompetensi Mampu menjelaskan dan menganalisis teori penaksiran

III PEMBAHASAN. λ = 0. Ly = 0, maka solusi umum dari persamaan diferensial (3.3) adalah

Karakteristik Dinamik Elemen Sistem Pengukuran

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Transkripsi:

BAB IV ANALISA DATA KSIMN Semua data eksperime harus diperiksa. Aalisa bisa berupa peilaia lisa tetag hasil uji atau bisa merupaka aalisis yag kompleks dega megguaka metode-metode statistik. Kesalaha aka selalu ada dalam setiap eksperime. Kesalaha ada yag bersifat acak da ada pula disebabka karea kekelirua pelaksaaa eksperime. Data buruk yag disebabka oleh kekelirua yag yata harus dibuag. Utuk data yag "tampakya buruk" tidak boleh dibuag begitu saja, haya karea tidak sesuai dega yag kita harapka, kecuali kita tahu betul baha ada sesuatu yag tidak beres. Sebab Sebab Kesalaha ksperime Data dapat dibedaka atas data sampel-tuggal atau cuplika tuggal sigle sample da data sampel ragkap atau cuplika majemuk multisample. Data sampel tuggal adalah data dimaa terdapat ketidak pastia ucertaity yag ditemuka dega ulaga pegukura dilakuka dega istrume. Data sampel ragkap didapatka dalam hal dimaa sejumlah eksperime telah dilakuka da keadala hasil-hasilya dapat dijami oleh statistik pegukura dilakuka oleh lebih dari istrume. Kesalaha asli dalam data eksperime adalah faktor-faktor yag memag selalu samar-samar da megadug ketakpastia. Tugas kita ialah meetuka berapa ketakpastia pegamata rata-rata. Beberapa jeis kesalaha yag serig meyebabka ketakpastia dalam pegukura eksperime :. Selalu ada kekelirua yata dalam pemasaga peralata atau istrume yag mugki merusak validitas data.. Mugki ada semacam kesalaha tetap fied error yag meyebabka pembacaa berulag-ulag megadug kesalaha yag besarya hampir sama, da sebabya tidak diketahui. 5

3. Ada kesalaha acak radom error yag mugki disebabka fluktuasi elektroik acak pada peralata atau istrume, pegaruh geseka da sebagaiya. Aalisa Kesalaha Atas Dasar Akal Sehat Salah satu megukur ketakpastia pegukura primer adalah dega cara aalisa akal sehat commo sese atas data yag dapat dilakuka dega berbagai cara berikut :. Atura tebak rule of thumb yaitu kesalaha itu sama dega kesalaha maksimum dalam parameter yag diguaka utuk meghitug hasil.. Meggabugka semua kesalaha itu utuk medapat efek terburuk, utuk meetuka kesalaha maksimum dalam hasil akhir. erhatika perhituga daya listrik berikut ii : I dimaa da I diukur sebagai : V ± V I A ±, A Nilai omial daya adalah : W. Dega megambil variasi terburuk voltase da arus, dapatlah kita hitug : maks + +, 4,4 W mi - -, 96,4 W Jadi ketidak pastia daya ialah +4,4% da -3,96%. Aalisa Ketakpastia Metode ii lebih seksama dari metode akal sehat. Misal suatu bacaa tekaa tertetu diyataka : p kn/m ± kn/m Tada ± meyataka tada ketakpastia. Orag yag membuat peadaa ketakpastia sebearya meyataka berapa meurut pedapatya derjat ketelitia pegukura yag dilakukaya itu. 6

Sebagai cara yag lebih baik dalam memberika spesifikasi ketakpastia suatu pegukura, Klie da McClitock meyaraka agar pelaku eksperime meyataka taruha kemugkia ketakpastia itu. Jadi persamaa tekaa tadi dapat kita tulis : p kn/m ± kn/m badig dega kata lai, pelaku eksperime berai bertaruh dega kemugkia badig pegukura itu aka berada dalam ± kn/m. Misal sejumlah pegukura dilakuka dimaa ketakpastia masigmasig pegukura dapat diyataka dega taruha yag sama. eragkat pegukura ii lalu diguaka utuk meghitug hasil eksperime yag dikehedaki. Kita igi meaksir ketakpastia dalam hasil perhituga atas dasar ketakpastia dalam pegukura-pegukura primer. Hasil ialah suatu fugsi dari variabeltak-tergatug atau tak gayut idepedet,, 3,...,. Jadi,,, 3,..., 4- Umpamaka: ketakpastia dalam hasil,,..., ketakpastia dalam variabel tak-tergatug. Jika semua ketakpastia variabel idepedet mempuyai taruha yag sama, maka ketakpastia dalam hasil yag mempuyai taruha diberika oleh persamaa : / + + + L 4- cotoh 4-: Tahaa kiaat tembaga mempuyai ukura tertetu, diyataka oleh: o [ + αt - ] dimaa : o 6Ω ±,3% pada o C α,4/ o C ± % T 3 o ± o C Hituglah tahaa kaat da ketakpastia!. 7

Jaab Tahaa Nomial adalah : 6[ +,43 - ] 6,4 Ω Ketakpastia : + α T +,4 3,4 T 63 6 α α 6,4,4 T 6,3,8 Ω α T,4, C 4 Jadi ketakpastia tahaa ialah : 5 [,4,8 + 6 4-5 +,4 ] /,35 Ω atau,49% C Kalau ketakpastia satu variabel jauh lebih besar dari ketakpastia variabel laiya, maka ketakpastia yag terbesarlah yag meojol, sedag yag lai mugki dapat diabaika. Sebagai ilustrasi, umpamaka ada tiga variabel dega hasil perkalia kepekaa da ketakpastia [/ ] mempuyai ilai, sedagka satu variabel ilaiya 5, ketakpastia dalam hasil diberika oleh : 5 + + + / 8 / 5,9 Oleh karea itu memperbaiki hasil eksperime secara keseluruha haruslah dilakuka dega memperbaiki istrumetasi da tekik istrumetasi yag berhubuga dega ketakpastia yag relatif besar. ersamaa 4- dapat diguaka secara efektif utuk melakuka aalisis kesalaha eksperime sebelim melakuka eksperime. Cotoh 4-: Sebuah resistor mempuyai ilai omial Ω ± perse. esistor diberi tegaga, da disipasi/lesapa daya dihitug dega dua cara: dari / da I. Dalam kita haya megukur tegaga, sedag dalam baik arus maupu tegaga diukur. - 8

Hituglah ketakpastia dalam peetua daya dalam kedua kasus diatas, bila ilai-ilai da I meurut pegukura adalah : V ± % utuk kedua kasus I A ± % Jaab : da kita terapka persamaa 4- da medapat : / + Dibagi dega /, didapat : / 4 + Sisipka ilai umerik ketakpastia, / [4, +, ] /,36% Utuk kasus kedua, kita puya : I I da setelah maipulasi aljabar kita dapat: 9

/ + I I dega meyisipka ilai umerik ketakpastia, / [, +, ] /,44% Jadi, metode kedua peetua daya diatas memberika ketakpastia yag jauh lebih kecil dari metode pertama, alaupu besara primer dalam kedua hal sama. Dalam cotoh diatas, keguaa aalisis ketakpastia adalah memberi kita dasarutuk memilih metode pegukura yag memberika hasil dega ketakpastia yag sekecil-kecilya. valuasi Ketakpastia Utuk eduksi Data umit Umpamaka telah kita kumpulka seperagkat data dalam variabel,,..., da kita hitug hasilya. Semetara itu variabel-variabel itu kita ubah dega Δ, Δ da seterusya da kita hitug hasilya, kita dapat :,...,,,...,,,...,, + Δ + Δ,..., Δ + + Δ + utuk ilai Δ yag cukup kecil derivatif parsialya didekati dega : Δ + Δ Δ + Δ da ilai ii dapat disisipka ke persamaa 4- utuk meghitug ketakpastia hasil. Cotoh 4-3: Hituglah ketakpastia dalam tahaa kaat dalam cotoh 4- dega megguaka tekik yag ditujukka dalam bagia ii. 3

Jaab : Dalam cotoh 4- telah kita hitug tahaa omial yaitu 6,4 ohm. Sekarag kita ubah sedikit ke tiga variabel o, α da T utuk medapatka turua parsialya. Kita buat Jadi, Δ o, Δα -5 T, o + Δ o 6,[ +,43 - ] 6,54 da turuaya didekati dega : + Δ Δ 6,54 6,4,4, atau sama hasilya dega cotoh 4-. Demikia pula : α + Δα 6,[ +,43 - ] 6,46 α α + Δα Δα 6,46 6,4 5-6 T + ΔT 6[ +,43, - ] 6,44 T T + ΔT ΔT 6,44 6,4,4, Semua turua ii sama dega dalam cotoh 4-, sehigga ketakpastia dalam sama, yaitu,35 ohm. Aalisis-Statistik Data ksperime Bila kita melakuka pembacaa dari suatu eksperime, pembacaa tersebut mugki agak berbeda satu sama lai. elaku eksperime biasaya lebih memperhatika purata atau pukul rata mea seluruh bacaa itu. Jika setiap bacaa ditadai dega i da ada bacaa, maka purata aritmetik aritmetik mea ialah: 3

m i i 4-3 - Deviasi atau peyimpaga deviatio d i dari masig-masig bacaa dicari dega : d i i m 4-4 - erata atau rata-rata average deviasi seluruh bacaa ialah ol, karea: d i i d i i i m 4-5 m m - erata ilai absolut deviasi diberika oleh : d i i d i i i m 4-6 erhatika baha besara ii tidak selalu ol. - Deviasi Stadar stadard deviatio atau deviasi akar purata kadrat root mea square deviatio didefiisika sebagai : / σ 4-7 i m i agkat dua deviasi stadar disebut varias variace. Serig dalam berbagai deviasi, para isiyur tidak dapat megumpulka data dalam jumlah yag cukup yag diperluka utuk meeragka suatu populasi. ada umumya diperluka sedikitya pegukura utuk membuat taksira yag dapat diadalka. Utuk data yag jumlahya kecil, deviasi stadar didefiisika sebagai deviasi stadar tak doyog/bias ubiased stadard deviatio atau disebut juga deviasi stadar sampel sample stadard deviatio yag dirumuska : 3

/ i m i σ 4-8 - Media adalah ilai yag membagi dua titik-titik data, umpamaya jika pegukura yag dilakuka atas lima buah resistor hasil produksi meghasilka,, 3 da 5 kohm, ilai mediaya ialah 3 ohm da purata aritmetikya adalah : m + + 3 + 4 + 5,8 kω 5 Distribusi robabilitas robabilitas adalah suatu besara matematik yag berhubuga dega frekesi terjadiya suatu feomea setelah dicoba berkali-kali jumlah ulaga besar. Misalya bila kita melambugka sebuah koi maka kemugkia/probabilitas muculya permukaa atas adalah / da permukaa belakag juga /. Umpamaka kita lempar sebuah sepatu kuda ke suatu jarak. Hasil lempara tidak aka tepat sama apabila lempara diulag berkali-kali. Oleh karea setiap jarak berbeda dari jarak laiya, ada baikya kita hitug probabilitas lempara itu mecapai suatu tambaha jarak atara da d. Bila dilakuka perhituga maka kita aka meemuka situasi seperti gambar. Gambar. Distribusi lempara sepatu kuda oleh pemai yag mahir. 33

Kurva pada gambar disebut distribusi probabilitas. Kurva tersebut meujukka bagaimaa probabilitas keberhasila dalam satu peristia tertetu terdistribusi di sepajag. Deviasi dari m dapat diaggap sebagai kesalaha dalam lempara itu. Suatu distribusi probabilitas yag khas ialah distribusi biomial. Distribusi ii memberika jumlah sukses diatara jumlah N buahperistia tak tergatug yag mugki bila setiap peristia mempuyai probabilitas sukses p. robabilitas baha peristia aka berhasil adalah : p N! p p N! N 4- erlu dicatat baha -p adalah probabilitas kegagala dari masig-masig variabel tak tergatug. Cotoh 4-4 Sebuah mata uag logam yag tak diberati dilambugka tiga kali. Hituglah probabilitas utuk medapatka ol, satu, dua atau tiga muka dari ketiga lempara tersebut. Jaab : Distribusi biomial kita terapka disii. robabilitas medapatka muka pada setiap lempara adalah p ½ da N 3, sedag mempuyai ilai,, da 3. robabilitas dihitug sebagai berikut : p p p p3 3! 3!! 3!!! 3!!! 3!!3! 3 3 8 3 8 3 8 8 Sekarag umpamaka jumlah peristia idepede N sagat besar da probabilitas terjadiya p sagat kecil, maka perhituga probabilitas sukses dega megguaka persamaa 4- mejadi tidak praktis. Limit distribusi biomial jika N da p sehigga : 34

Np a kosta disebut Distribusi oisso da diberika oleh persamaa p a ae! a Deviasi stadar poisso adalah : σ a / Distribusi probabilitas yag didapat dari pembahasa yag terdahulu didapatka bila pegamata frekesi kejadia dilakuka dalam jumlah pegamata sagat besar. Bila jumlah pegamata terbatas, da dataya kita gambarka dalam grafik, grafik yag didapat disebut histogram. Sebagai cotoh, lempara sepatu kuda oleh seorag pemai memberika data sbb: Jarak dari sasara Jumlah lempara - 5-5 -3 3 3-4 4-5 9 5-6 8 6-7 7-8 6 8-9 7 9-5 - 5-3 lebih dari jumlah 99 Data diatas digambarka dalam betuk histogram dega megguaka tambaha Δ cm sebagai berikut: 35

Gambar. Histogram dega Δ cm. Frekesi kumulatif dapat pula diguaka utuk data seperti ii seperti terlihat pada gambar 3. Gambar 3. Diagram frekuesi sasara, cm. Distribusi Kesalaha Gauss Atau Distribusi kesalaha Normal Bila kita melakuka suatu pegamata eksperime da hasilya dicatat. Kita tahu atau kita perkiraka baha pegamata tersebut bayak megadug kesalaha acak/rambag. Kesalaha acak meyebabka bacaa akhir terlalu besar atau terlalu kecil. Adaika ada bayak kesalaha kecil yag mugki ikut membetuk kesalaha akhir, da baha semua kesalaha kecil sama besarya, da sama kemugkiaya utuk mempuyai ilai positif atau 36

egatif maka dapatlah kita turuka distribusi kesalaha gauss gaussia error distributio atau distribusi kesalaha ormal ormal error distributio. Jika pegukura ditadai dega, maka distribusi Gauss memberika probabilitas baha pegukura itu terletak atara da + d da dituliska : e m σ π / σ 4-3 Grafik persamaa 4-3 diperlihatka pada gambar 4. Bacaa yag probabilitasya palig tiggi adalah m. Deviasi stadar ialah ukura lebar kurva distribusi itu, maki besar ilai deviasi maki redah/ceper kurva tersebut da karea itu maki besar kesalaha yag diperkiraka dari semua pegukura. Gambar 4. Distribusi kesalaha Gauss atau ormal utuk dua ilai deviasi stadar. ersamaa 4-3 diormalisasika sehigga luas bidag dibaah kurva adalah satu, jadi : + d, 4-4 Terlihat ada keserupaa atara grafik kesalaha ormal dega kurva distribusi eksperime melemparka sepatu kuda pada gambar. ada gambar terlihat baha pelempar sepatu kuda yag mahir maka lemparaya aka terkumpul di sekitar sasara. Maki trampil pelempar maka maki dekat 37

lemparaya terkumpul di sekitar harga rata-rata da maki tiggi pula probabilitas harga rata-rata m. Kita bisa meerapka distribusi kesalaha ormal utuk meetuka presisi atau ketepata seperagkat pegukura eksperime. ertayaaya adalah bagaimaa megetahui baha pegadaia dalam peurua distribusi kesalaha ormal berlaku utuk eksperime kita? Jaabaya adalah baha utuk peragkat data yag jumlahya cukup besar, eksperime meujukka baha pegukura memag megikuti distribusi seperti gambar 4. Dari fugsi Gauss, probabilitas maksimum terjadi pada m, da ilai probabilitasya adalah : m σ π 4-5 m disebut juga ukura presisi data karea ilaiya lebih besar pada ilai deviasi stadar yag lebih kecil.robabilitas pegukura utuk jatuh didalam batas jagkaua bacaa rata-rata adalah: e σ π m + m / σ m Dega memasukka substitusi variabel η σ m persamaa 4-6 mejadi : d 4-6 π + η η e η / d η 4-7 dimaa : η /σ 4-8 Nilai fugsi kesalaha ormal Gauss : π η e / 38

Itegral fugsi Gauss sesuai dega persamaa 4-7 diberika pada tabel da. Jika kita mempuyai cukup bayak titik data, kesalaha utuk setiap titik harus megikuti distribusi Gauss da kita dapat meetuka probabilitas suatu data tertetu masuk dalam deviasi tertetu dari harga rata-rata. Tabel 3 berisika peluag utuk deviasi tertetu dari ilai rata-rata kurva distribusi ormal. Tabel 3. eluag utuk deviasi dari ilai rata-rata distribusi ormal. Deviasi peluag hasil utuk jatuh dalam deviasi tertetu ±,6745 σ - σ,5- σ - 3σ 369- Cotoh 4-5 Hituglah probabilitas baha suatu pegukura jatuh dalam satu, dua, da tiga deviasi stadar dari ilai rata-rata, da badigka dega ilai dalam tabel 3. Jaab : Kita lakuka perhituga dega megguaka persamaa 4-7 da η, da 3. Nilai itegral didapatka dari tabel : + η η η η / η / e dη e dη sehigga :,3434,687,4775,9545 3,49865,9973 dega megguaka taruha dalam tabel 3, probabilitas dapat dihitug sbb:,5,687,5 + 39

+, 9545 369 3,9973 369 + Lampira. 4

4