VLE dari Korelasi nilai K

dokumen-dokumen yang mirip
PERHITUNGAN KESETIMBANGAN UAP - CAIR

Referensi: 1) Smith Van Ness Introduction to Chemical Engineering Thermodynamic, 6th ed. 2) Sandler Chemical, Biochemical adn

(i : 1, 2,.,N) (1) (2) II i. II i. II i. I i. II i. I i

(i : 1, 2,.,N) (1) (2) II i. II i. II i. I i. II i. I i

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

SOLUTION INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

OPTIMALISASI PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN PEMISAHAN SECARA BERTAHAP. Abstrak

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep dasar dari fungsi mayor dan fungsi

CONTOH SOAL #: PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA. dx dengan nilai awal: y = 1 pada x = 0. Penyelesaian: KASUS: INITIAL VALUE PROBLEM (IVP)

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

PENDAHULUAN Latar Belakang

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB V INTEGRAL KOMPLEKS

I. PENGANTAR STATISTIKA

PRAKTIKUM 6 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Newton Raphson Dengan Modifikasi Tabel

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN

APLIKASI INTEGRAL TENTU

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

BAB 2 LANDASAN TEORI

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

BAB II PENDEKATAN PROBABILITAS DAN MODEL TRAFIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Termodinamika Lanjut (PTK 213 ) (Advance Thermodynamics)

III. METODE PENELITIAN

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

LAMPIRAN A PENURUNAN PERSAMAAN NAVIER-STOKES

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

Fisika Dasar I (FI-321)

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

PENENTUAN PETA KURVA RESIDU SISTEM TERNER ETANOL-AIR-HCl DENGAN DISTILASI BATCH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

Hukum Termodinamika ik ke-2. Hukum Termodinamika ke-1. Prinsip Carnot & Mesin Carnot. FI-1101: Termodinamika, Hal 1

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

Bab III Analisis Rantai Markov

SISTEM ALIRAN. Sistem Tangki Seri

SISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

Fisika Dasar I (FI-321) Usaha dan Energi

Bab 3 Analisis Ralat. x2 x2 x. y=x 1 + x 2 (3.1) 3.1. Menaksir Ralat

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

TEORI KESALAHAN (GALAT)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG ROTASI. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

DISTRIBUSI FREKUENSI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

APLIKASI METODE SINGULAR VALUE DECOMPOSITION(SVD) PADA SISTEM PERSAMAAN LINIER KOMPLEKS

Dalam sistem pengendalian berhirarki 2 level, maka optimasi dapat. dilakukan pada level pertama yaitu pengambil keputusan level pertama yang

REGRESI DAN KORELASI. Penduga Kuadrat Terkecil. Penduga b0 dan b1 yang memenuhi kriterium kuadrat terkecil dapat ditemukan dalam dua cara berikut :

Dekomposisi Nilai Singular dan Aplikasinya

Bab 1 Ruang Vektor. R. Leni Murzaini/

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

METODE NUMERIK. INTERPOLASI Interpolasi Beda Terbagi Newton Interpolasi Lagrange Interpolasi Spline.

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE

Universitas Gadjah Mada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan VARIABEL RANDOM. Statistika dan Probabilitas

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

Transkripsi:

VLE dar orelas nla Penggunaan utama hubungan kesetmbangan fasa, yatu dalam perancangan proses pemsahan yang bergantung pada kecenderungan zat-zat kma yang dberkan untuk mendstrbuskan dr, terutama dalam satu atau lan fasa kesetmbangan. Sebuah ukuran yang mudah terhadap kecenderungan n berkenaan dengan VLE yatu raso kesetmbangan, yang dapat dnyatakan sebaga sebuah fungs dar varabelvarabel termodnamk melalu : y (1) x

Atau : y x l v P v P sat (2) Sebuah nla (-value) atau koefsen dstrbus berlaku sebaga ukuran kernganan sebuah komponen, yatu kecenderungannya untuk terkonsentras dalam fasa uap. Jka >1 komponen terkonsentras dalam fasa uap Jka <1 komponen terkonsentras dalam fasa car, dan danggap sebaga sebuah komponen berat

x 1 Dar pers (1) d atas : y x (3) karena : y 1 (4) Untuk menghtung ttk gelembung (bubble pont) dmana x dketahu, Bagamana menemukan nla yang sesua persamaan (5)? x 1 (5)

x 1 Alernaf lan pers (1) : x y (6) karena : x 1 (7) Untuk menghtung ttk embun (dew pont) dmana y dketahu, Bagamana menemukan nla yang sesua persamaan (8)? y 1 (8)

Raso nla (-value) untuk dua komponen menunjukkan volatltas relatfnya : j α j = volatltas komponen relatf terhadap komponen j j Persamaan-persamaan d atas membentuk bass dua alternatf pendekatan untuk perhtungan ksetmbangan uap-car. l v berdasarkan EOS (9) P v P sat berdasarkan model koefsen aktftas fasa car

Contoh 1 : Untuk campuran 10 % mol metana, 20 % mol etana, dan 70% mol propana pada 50 o F. Tentukan : a. Tekanan ttk embun (dew pont) b. Tekanan ttk gelembung (bubble pont) Nla dberkan pada gambar d sampng. dew calculaton bubble calculaton

Penyelesaan : a) etka sstem pada ttk embunnya hanya sedkt jumlah caran yang ada, dan fraks mol yang dberkan adalah nla y Untuk temperatur yang dberkan, nla tergantung pada pemlhan P, dan dengan tral-error kta car nla yang sesua persamaan (8). Hasl untuk beberapa nla P dberkan berkut : Speses P = 100 (psa) P = 150 (psa) P = 126 (psa) y y / y / y / Metana Etana Propana 0,10 0,20 0,70 20,00 3,25 0,92 0,005 0,062 0,761 13,2 2,25 0,65 0,008 0,089 1,077 16,00 2,65 0,762 0,006 0,075 0,919 (y / ) = 0,828 (y / ) = 1,174 (y / ) = 1,000 Hasl yang dberkan pada dua kolom terakhr menunjukkan bahwa persamaan (8) sesua ketka P =126 (psa). In adalah tekanan dewpont, komposs dew dberkan oleh nla x = y / tertera d kolom terakhr tabel.

b) etka campuran hampr terkondensas seluruhnya, konds n merupakan ttk gelembungnya, dan fraks mol yang dberkan sebaga nla x. Dalam kasus n kta mencar dengan tral-error nla P yang nla -nya sesua persamaan (5). Hasl untuk beberapa P dberkan pada tabel berkut Speses P = 380 (psa) P = 400 (psa) P = 385 (psa) x x x x Metana Etana Propana 0,10 0,20 0,70 5,60 1,11 0,335 0,65 0,222 0,235 5,25 1,07 0,32 0,525 0,214 0,224 5,49 1,10 0,33 0,549 0,220 0,231 x = 1,017 x = 0,963 x = 1,000 Hasl yang dberkan pada dua kolom terakhr menunjukkan bahwa persamaan (5) sesua ketka P = 385 (psa). In adalah tekanan dewpont, komposs dew dberkan oleh nla y = x tertera d kolom terakhr tabel.

Nla dan Perhtungan Flash o Jka keadaan kesetmbangan sebuah sstem PVT tertutup, yang terbentuk dar jumlah awal tertentu zat kma yang dcampurkan, dtentukan sepenuhnya oleh dua sfat sstem sembarang, asalkan dua sfat n merupakan varabel bebas pada kesembangan. o Suhu dan tekanan memenuh syarat sebag sfat sepert tu, untuk semua sstem yang terdr dar lebh satu komponen. Maka, menurut teorema Duhem, secara prnsp kta dapat menghtung komposs fase-fase kesembangan pada t dan P tertentu, jka kta tahu seluruh fraks mol z 1, z 2,,z m dar m komponen. o omputas jens n apabla dkerjakan untuk sebuah VLE dsebut perhtungan klat (flash calculaton) o Flash merupakan dstlas dengan satu tahap kesetmbangan

o Msalkan suatu proses sederhana dmana umpan multkomponen dpsahkan menjad fasa uap dan car yang berada dalam kesetmbangan. o Neraca massa otal dan komponen dapat dtulskan : F V L (10) Fz Vy Lx (11) F : laju alr umpan V : laju alr uap dar separator L : laju alr uap dar separator z : mol fraks komponen dalam umpan y : mol fraks komponen dalam uap x : mol fraks komponen dalam caran

o Hubungan kesetmbangan uap-car dapat dapat ddefnskan dakan nla y x o Per. (9) sampa (12) dapat dselesakan untuk menyatakan komposs fasa uap dan car yang menngalkan separator y x V F z V 1 F V F 1 1 1 z o Fraks uap (V/F) pada per. (13) dan (14) terleak pada ksaran 0 V/F 1. (12) (13) (14)

Pada tekanan dan suhu tertentu per. (13) dan (14) perlu dseleakan secara tral dan error. Dberkan dengan: N N y x 1 N adalah jumlah komponen, selanjutnya: (15) N N y x 0 Subttus persamaan (13) dan (14) ke per (16) dperoleh: (16) 1 N z 0 V 1 1 F f V F (17)

Untuk menyelesakan persamaan (17), mula dengan asums nla V/F dan htung nla f(v/f) dan car nla V/F sampa fungs mendekat nol. Pada saat perhtungan bubble pont maka nla V/F : 0. Pers. (17) menjad : dan karena : N N z 1 0 z Pers. (18) menjad: 1 (18) (20) N z 1 (21)

Pada saat perhtungan dew pont maka nla V/F : 1. Pers. (17) menjad : N z 1 Jka konds umpan z dketahu, pers (21) dan (22) dapat dgunakan untuk mendapatkan T pada P tertentu atau mendapatkan P pada T tertentu. (22)