PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK
|
|
- Ridwan Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK Arantika Desmawati, Respatiwulan, dan Dewi Retno Sari S Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Seelas Maret Astrak. Proses percaangan muncul secara alami dalam eragai hal terutama reproduksi individu. Dalam proses percaangan dipelajari fungsi pemangkit proailitas yang merepresentasikan proailitas suatu kejadian. Salah satu persoalan proses percaangan yang tertua yaitu tentang kepunahan nama keluarga. Nama keluarga hanya dapat diwariskan oleh keturunan laki-laki. Kepunahan nama keluarga sesuai dengan distriusi geometrik. Tujuan penelitian ini adalah menurunkan ulang dan menerapkan proses percaangan pada distriusi geometrik. Berdasarkan penurunan ulang terseut, diperoleh fungsi pemangkit proailitas yang digunakan untuk menentukan rata-rata dan variansi anyaknya generasi sampai nama keluarga punah. Berdasarkan penerapan proses percaangan untuk rantai keturunan laki-laki di Amerika diperoleh hasil ahwa proses percaangan pada distriusi geometrik dengan proailitas sukses seesar = 0, 4107, proailitas tidak memiliki keturunan laki-laki seesar p 0 = 0,4825 dan proailitas memiliki j keturunan laki-laki seesar p j = (0,2126)(0,5893) (j 1) untuk j 1 mempunyai rata-rata anyaknya generasi sampai nama keluarga di Amerika punah seesar µ = 1, 4349 dengan variansi seesar 3, Kata kunci : proses percaangan, distriusi geometrik, proailitas, rata-rata, variansi 1. PENDAHULUAN Proses percaangan muncul secara alami pada eragai hal dalam kehidupan. Proses percaangan erat kaitannya dengan reproduksi individu. Individuindividu yang diamati saling independen dan hidup dalam suatu rentang waktu. Tiap individu akan mempunyai sejumlah keturunan dan kemudian mati. Beerapa kasus proses percaangan yang menonjol yaitu penggandaan elektron, reaksi rantai neutron, dan penurunan nama keluarga(taylor dan Karlin[8]). Proses percaangan juga erperan dalam iologi tentang ermacam-macam karsinogenesis (Meza [4]), teori jaringan (Newman [6]) dan reaksi erantai polimerase (Kimmel dan Axelrod [3]). Proses percaangan dapat digunakan dalam mempelajari populasi makhluk hidup yang ditinjau dari sudut pandang matematika. Dalam proses percaangan dipelajari fungsi pemangkit proailitas yang merepresentasikan proailitas dari suatu kejadian (Reluga [7]). Untuk mempelajari fungsi pemangkit, perlu diketahui distriusi proailitas dari variael random yang diamati. Variael random dalam proses percaangan dapat mengikuti suatu distriusi antara lain distriusi Bernoulli, inomial, Poisson, geometrik atau inomial negatif. 1
2 Proses Percaangan... Salah satu persoalan proses percaangan yang tertua yaitu tentang nama keluarga angsawan Inggris yang hanya diturunkan kepada keturunan laki-laki (Kimmel dan Axelrod [3]). Nama keluarga yang diturunkan oleh leluhur akan punah apaila semua keturunan laki-laki meninggal tanpa mewariskannya kepada anak laki-laki mereka. Dalam suatu keluarga, terdapat dua kemungkinan jenis kelamin dari keturunan mereka yaitu laki-laki dan perempuan. Apaila keturunan mereka erjenis kelamin laki-laki maka keturunan mereka akan memawa nama keluarga, tetapi tidak ila keturunan mereka erjenis kelamin perempuan. Nama keluarga tidak dapat diturunkan apaila keturunan erjenis kelamin perempuan. Kepunahan nama keluarga sesuai dengan karakterisrik distriusi geometrik. Asumsikan jenis kelamin tiap kelahiran ersifat independen. Kelahiran keturunan pada suatu generasi diandaikan seagai suatu percoaan Bernoulli. Untuk mengetahui kepunahaan nama keluarga, dikatakan percoaan Bernoulli memperoleh hasil sukses apaila pada suatu generasi setiap kelahiran memerikan keturunan erjenis kelamin perempuan dan gagal apaila terdapat kelahiran yang memerikan keturunan erjenis kelamin laki-laki sehingga nama keluarga masih dapat diturunkan. Serangkaian percoaan Bernoulli yang terjadi sampai pertama kali diperoleh hasil sukses ini merupakan distriusi geometrik. Pada penelitian ini dikaji ulang tentang proses percaangan dengan anyaknya generasi sampai punah erdistriusi geometrik dan penerapannya. 2. PROSES PERCABANGAN Proses percaangan dikemukakan pertama kali oleh Bienayme pada tahun Sekitar tahun 1870, model terseut dikemangkan oleh seorang ahli matematika ernama Henry William Watson ersama seorang ahli iometri ernama Francis Galton. Pengemangan terseut khususnya dalam hal penurunan nama keluarga yang hanya diturunkan untuk keturunan laki-laki (Mode [5]). Menurut Allen [1], proses percaangan waktu diskrit merupakan suatu rantai Markov waktu diskrit dengan variael waktu dan ruang state diskrit. State pada waktu n+1 hanya dipengaruhi oleh state pada waktu n. Dimisalkan variael random X adalah anyaknya keturunan pada generasi tertentu dan setiap individu menghasilkan keturunan erjumlah random seanyak ξ dengan distriusi proailitas Pr(ξ = k) = p k untuk k = 0,1,2,... dengan p k 0 dan k p k = 1. Banyaknya keturunan pada generasi ke-n adalah X n dan ukuran total populasi pada generasi ke-n adalah Z n dengan n = 0,1,2,... Menurut Allen [1], pada proses percaangan terdapat tiga asumsi yaitu (1) proailitas individu menghasilkan keturunan adalah p yang ernilai sama untuk setiap individu,
3 Proses Percaangan... (2) setiap individu menghasilkan keturunan secara independen, dan (3) proses dimulai dengan individu tunggal pada waktu n = 0. Asumsi 1 dan 2 memerikan definisi proses percaangan Galton-Watson waktu diskrit yaitu rantai Markov waktu diskrit yang menggamarkan pertumuhan populasi yang ereproduksi dengan percaangan sederhana dan proses tidak harus dimulai dengan individu tunggal. Ilustrasi dari contoh proses percaangan Galton-Watson waktu diskrit dapat dilihat pada Gamar 1. Asumsi 3 menyatakan ahwa Z 0 = 1. Generasi Gamar 1. Proses percaangan Galton-Watson waktu diskrit Pada generasi ke-n, X n secara independen menghasilkan keturunan erjumlah ξ (n) 1,ξ (n) 2,...,ξ (n) X n sehingga kumulatif anyaknya keturunan yang dihasilkan pada generasi ke-(n + 1) adalah X n+1 = ξ (n) 1 +ξ (n) ξ (n) X n. Total populasi pada generasi ke-(n) adalah Z n = X 0 +X 1 +X X n. 3. DISTRIBUSI GEOMETRIK Distriusi geometrik merupakan distriusi yang muncul dari serangkaian percoaan Bernoulli yang saling independen. Percoaan Bernoulli adalah percoaan yang memiliki dua kemungkinan hasil yaitu sukses (R) dengan P(R) = dan gagal (F) dengan P(F) = 1 = c. Andaikan percoaan Bernoulli dilakukan hingga terjadi sukses yang pertama, maka anyaknya sukses adalah satu dan anyaknya percoaan Bernoulli yang dilakukan merupakan variael random erdistriusi geometrik. Banyaknya percoaan Bernoulli yang diperlukan sampai menghasilkan sukses yang pertama dinotasikan dengan Y. Nilai Y yang mungkin
4 Proses Percaangan... adalah 1,2,3,... dengan Y = y terjadi jika dan hanya jika terdapat serangkaian y 1 kegagalan dan 1 sukses. Dengan syarat ahwa percoaan saling independen, maka erlaku f(y) = P[Y = y] = P[FF...FR] = c y 1,y = 1,2,3, FUNGSI PEMBANGKIT Fungsi pemangkit sangat erguna untuk menentukan nilai ekspektasi. Menurut Bain dan Engelhardt [2], jika Y adalah suatu variael random, maka nilai ekspektasi M Y (s) = E(e sy ) diseut fungsi pemangkit momen dari Y. Untuk variael random yang ernilai ilangan ulat tak negatif seperti dalam kasus proses percaangan, leih mudah dikerjakan dengan ekspektasi tipe lain yang dikenal dengan momen faktorial. Momen faktorial ke-r dari Y adalah E[Y(Y 1)...(Y r+1)] dan fungsi pemangkit momen faktorial dari Y adalah G Y (s) = E(s Y ) apaila nilai ekspektasi ada untuk setiap s dalam interval 1 h < s < 1+h. Fungsi pemangkit momen faktorial juga diseut fungsi pemangkit proailitas karena variael random Y yang ernilai ilangan ulat tak negatif. Fungsi pemangkit proailitas menentukan distriusi dari variael random terseut. Jika Y mempunyai suatu fungsi pemangkit proailitas, G Y (s), maka G Y (1) = E[Y], G Y(1) = E[Y(Y 1)], G (r) Y (1) = E[Y(Y 1)...(Y r +1)]. 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Proses Percaangan pada Distriusi Geometrik. Suatu individu yang ingin melestarikan jenisnya, ia harus melakukan reproduksi. Reproduksi adalah proses suatu individu menghasilkan individu aru. Proses inilah cara dasar individu untuk mempertahankan jenisnya sehingga memiliki keturunan yang hidup pada generasi selanjutnya. Suatu populasi terdiri atas individu yang melakukan reproduksi misalnya hewan, akteri, dan virus komputer. Reproduksi mengakiatkan meningkatnya jumlah individu dalam suatu populasi. Setiap keturunan hasil reproduksi dapat memiliki sifat yang sama dengan individu induk dan dapat pula ereda. Sifat-sifat yang dimaksud misalnya adalah jenis kelamin, entuk fisik ataupun kepemilikan penyakit menurun. Apaila keturunan memiliki dua kemungkinan sifat, maka reproduksi dapat dipandang seagai percoaan Bernoulli
5 Proses Percaangan... Mengacu pada pengertian proses percaangan, reproduksi pada suatu generasi dianggap seagai suatu percoaan Bernoulli yang memiliki keturunan sukses (R) apaila diperoleh keturunan dengan keadaan yang diharapkan dan keturunan gagal (F) apaila diperoleh keturunan dengan keadaan yang tidak diharapkan. Proailitas untuk memiliki keturunan sukses seesar dan proailitas untuk memiliki keturunan sukses seesar 1 = c. Reproduksi akan dilakukan hingga diperoleh keturunan dengan keadaan yang diharapkan atau dengan kata lain hingga percoaan Bernoulli memiliki keturunan sukses. Apaila variael random Y adalah anyak generasi sampai diperoleh keturunan dengan keadaan yang diharapkan untuk pertama kalinya maka Y erdistriusi geometrik. Variael random dalam proses percaangan erkaitan dengan fungsi pemangkit proailitas. Fungsi pemangkit proailitas merupakan alat utama untuk analisis proses percaangan. Fungsi pemangkit proailitas dapat digunakan untuk menentukan rata-rata dan variansi. Untuk mengetahui fungsi pemangkit proailitas dari suatu variael random, harus diketahui terleih dahulu distriusi dari variael random terseut Rata-rata dan Variansi. Rata-rata dan variansi pada proses percaangan ditentukan erdasarkan fungsi pemangkit proailitas sesuai distriusi dari variael random. Fungsi pemangkit proaililtas diturunkan untuk memperoleh rata-rata dan variansi. Turunan pertama fungsi pemangkit proailitas pada distriusi geometrik adalah Untuk s = 1, diperoleh G Y(s) = E(Ys Y 1 ). G Y(1) = E(Y1 Y 1 ) = E(Y). Nilai ekspektasi variael random Y adalah rata-rata populasi yang diamati sehingga G Y (1) = µ. (5.1) Fungsi pemangkit proailitas untuk variael random Y dengan proailitas memiliki keturunan sukses seesar adalah G Y (s) = 1 (1 )s. (5.2) Turunan pertama untuk persamaan (5.2) adalah G (1 ) Y (s) = nilai s = 1, diperoleh G (1 ) Y (1) = 2 Y yaitu = 1 dan untuk (1 (1 )s) 2. Jadi nilai rata-rata variael random µ = 1. (5.3)
6 Proses Percaangan... Mengacu pada Bain dan Engelhardt [2], dierikan definisi variansi seagai Turunan kedua fungsi pemangkit proailitas adalah σ 2 = E(Y 2 ) (E(Y)) 2. (5.4) G Y(s) = E(Y(Y 1)s Y 2 ) = E((Y 2 Y)s Y 2 ). Untuk s = 1, diperoleh G Y (1) = E((Y 2 Y)1 Y 2 ) dan untuk y = 0,1,2,3,..., diperoleh nilai 1 Y 2 = 1 sehingga atau G Y (1) = E((Y 2 Y)) = E(Y 2 ) E(Y) E(Y 2 ) = G Y (1)+E(Y). (5.5) Berdasarkan persamaan (5.5), persamaan (5.4) dapat dinyatakan seagai σ 2 = G Y(1)+E(Y) (E(Y)) 2. (5.6) Turunan kedua fungsi pemangkit proailitas untuk variael random Y seagaimana pada persamaan (5.2) adalah Untuk nilai s = 1, diperoleh G 2(1 )2 Y (s) = (1 (1 )s) 3. G Y(1) = 2(1 )2 2. (5.7) Berdasarkan persamaan (5.3) dan (5.7), variansi pada persamaan (5.6) dapat dinyatakan seagai σ 2 = 2(1 )2 = (1 )2 2 Jadi variansi variael random Y adalah ( 1 ) 2 σ 2 = (1 )
7 Proses Percaangan Penerapan. Proses percaangan mulai muncul sejak Galton menyampaikan persoalan tentang punahnya nama keluarga pada suatu populasi. Nama keluarga hanya dapat diturunkan oleh keturunan laki-laki sehingga nama keluarga akan erhenti diturunkan apaila keturunan erjenis kelamin perempuan. Pada 1931, Alfred Lotka mengasumsikan suatu distriusi geometrik untuk menyesuaikan distriusi keturunan populasi laki-laki Amerika pada tahun Teori proses percaangan dengan distriusi geometrik digunakan untuk memahas kepunahan nama keluarga. Karena nama keluarga diturunkan oleh keturunan laki-laki maka hanya jumlah keturunan laki-laki yang diperhitungkan. Proailitas ahwa seorang laki-laki memiliki j keturunan laki-laki adalah p j = (1 p 0 )(1 ) (j 1),j = 1,2,3,...,j 1. Proailitas ahwa seorang laki-laki tidak memiliki keturunan laki-laki adalah p 0. Proailitas sukses atau dengan kata lain nama keluarga akan punah adalah. Lotka memerikan estimasi proailitas untuk distriusi geometrik yaitu = 0,4107 dan p 0 = 0,4825 sehingga diperoleh p j = (0,2126)(0,5893) (j 1). Dari pemahasan yang telah diuraikan, diketahui ahwa rata-rata anyaknya generasi sampai nama keluarga punah seesar µ = 1 = 1, Diketahui ahwa variansi anyaknya generasi sampai nama keluarga punah adalah σ 2 = (1 ) = 3, Hal ini erarti ahwa rata-rata nama keluarga di Amerika pada tahun 1920 akan punah pada generasi ke-1, 4349 dan memiliki ukuran penyearan seesar 3, 4937 terhadap nilai rata-rata. Berdasarkan simulasi untuk eerapa nilai pada interval 0,20 sampai 0,50 dapat disimpulkan jika esarnya proailitas sukses punah yaitu semakin kecil, maka rata-rata anyaknya generasi sampai nama keluarga punah semakin esar dengan variansi yang semakin esar pula. 6. KESIMPULAN Dari hasil dan pemahasan yang telah dilakukan, diperoleh dua kesimpulan erikut. (1) Rata-rata dan variansi proses percaangan pada distriusi geometrik adalah µ = 1 dan σ 2 = (1 ) (2) Penerapan proses percaangan pada distriusi geometrik dengan proailitas sukses punah seesar 0, 4107, proailitas tidak memiliki keturunan
8 Proses Percaangan... laki-laki seesar 0, 4825 dan proailitas memiliki j keturunan laki-laki seesar (0,2126)(0,5893) (j 1) untuk j 1 diperoleh µ = 1,4349 dengan variansi seesar 3, Hal ini erarti ahwa rata-rata nama keluarga di Amerika pada tahun 1920 akan punah pada generasi ke-1, 4349 namun memiliki ukuran penyearan seesar 3, 4937 terhadap nilai rata-rata. DAFTAR PUSTAKA [1] Allen, L. J. S. An Introduction to Stochastic Processes with Applications to Biology. Prentice Hall, New Jersey, [2] Bain, L. J. and M. Engelhardt. Introducton to Proaility and Mathematical Statistics. Duxury Press, California, [3] Kimmel, M and D. E. Axelrod. Branching Process in Biology. Springer-Verlag, New York, [4] Meza, R. Age-specific Incidence of Cancer: Phases, Transitions, and Biological Implications. Proceedings of the National Academy of Science, 105(42), [5] Mode, C. J. Multitype Branching Process Theory and Applications. Elsevier, New York, [6] Newman, M. E. J. et al. Random Graph with Aritrary Degree Distriutions and Their Applications. Physical Review E, 64(2), [7] Reluga, T. C. Branching Process and Noncommuting Random Variales in Population Biology. Canadian Applied Mathemathics Quarterly, 17: , [8] Taylor, H. M. and S. Karlin. An Introduction to Stochastic Modeling. Academic Press, San Diego,
PROSES PERCABANGAN PADA PEMBELAHAN SEL
PROSES PERCABANGAN PADA PEMBELAHAN SEL Nisfiatul Laili, Respatiwulan, dan Sutrima Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak. Proses percabangan merupakan suatu rantai Markov, dimana setiap individu menghasilkan
Lebih terperinciPROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI POISSON
PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI POISSON Nur Alfiani Santoso, Respatiwulan, dan Nughthoh Arfawi Kurdhi Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak. Proses percabangan merupakan suatu proses stokastik
Lebih terperinciPENENTUAN BESARNYA PENGARUH FAKTOR GENETIK TERHADAP SIFAT FENOTIP DENGAN METODE PASANGAN KEMBAR
PNNTUN BSRNY PNGRUH FKTOR GNTIK TRHDP SIFT FNOTIP DNGN MTOD PSNGN KMBR. Setiawan Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Indonesia stract. Twins
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pemahasan serius dari pemerintah dan ahli kependudukan. Bila para ahli
Lebih terperinciVolume 1, Nomor 2, Desember 2007
Volume Nomor 2 Desemer 27 Barekeng Desemer 27 hal3-35 Vol No 2 TITIK-ANTARA DI DALAM RUANG METRIK DAN RUANG INTERVAL METRIK (Between-Points In Metric Space And Metric Interval Space MOZART W TALAKUA Jurusan
Lebih terperinciMETODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS
JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 167-178, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK
Lebih terperinciMETODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS
JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 118-177, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK
Lebih terperinciLAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL
LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL Nurdeni 1, Witri Lestari 2, dan Seruni 3 1 Program Studi Pendidikan Matematika, FTMIPA, Universitas Indraprasta PGRI [Email:
Lebih terperinci(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION
Universitas Padjadjaran, 3 Novemer 200 (R.2) PERANDINGAN METODE OOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION I Gede Nyoman Mindra Jaya Jurusan Statistika
Lebih terperinciPAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF
49 PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF Pendahuluan Pakan diutuhkan ternak untuk memenuhi keutuhan untuk hidup pokok, produksi
Lebih terperinciPEMODELAN KASUS GIZI BURUK DI KOTA JAYAPURA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI POISSON
BIAStatistics (014) Vol. 8, No. 1, hal. 1-8 PEMODELAN KASUS GIZI BURUK DI KOTA JAYAPURA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI POISSON (MALNUTRITION CASE MODELING IN JAYAPURA BY USING POISSON REGRESSION ANALYSIS)
Lebih terperinci4. Mononom dan Polinom
Darpulic www.darpulic.com 4. Mononom dan Polinom Sudaratno Sudirham Mononom adalah pernataan tunggal ang erentuk k n, dengan k adalah tetapan dan n adalah ilangan ulat termasuk nol. Fungsi polinom merupakan
Lebih terperinciBAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN
16 BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN Randomisasi merupakan langkah peting dalam penelitian yang tidak dilakukan secara sensus. Dengan randomisasi yang aik maka akan dapat diperoleh sampel yang representatif
Lebih terperinciSTUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA
STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA Oloni Togu Simanjuntak, Ir. Syamsul Amien, MS Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciPERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN Sumer: Art & Gallery 44 Matematika X SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi Standar kompetensi persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat terdiri atas tiga kompetensi dasar.
Lebih terperinciKARAKTERISASI SEBARAN CAUCHY
Jurnal Matematika UNAND Vol. No. 3 Hal. 3 ISSN : 33 9 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND KARAKTERISASI SEBARAN CAUCHY SUSTI RAHMAH YULITA S Program Studi Magister Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciCOURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear
COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear PERSAMAAN LINIEAR Secara umum kita mendefinisikan persamaan liniear dalam n variale x 1 x x n seagai erikut : dengan a1 a... an adalah konstanta real. a1x 1 ax ax...
Lebih terperinciRANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) ABSTRACT
ISSN: 339-54 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor, Tahun 05, Halaman 77-86 Online di: http://ejournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) Gustriza
Lebih terperinciGelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya
Vol. 5, No.1, 52-57, Juli 2008 Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya Amir Kamal Amir Astrak Sifat-sifat gelanggang evaluasi eserta pemuktiannya sudah ada dieerapa literatur seperti misalnya pada McConnel
Lebih terperinciPertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang
ahan jar Statika Mulyati, ST., MT ertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka atang VI. endahuluan Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka
Lebih terperinciEFISIENSI DAN EFEKTIVITAS SIRIP LONGITUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPAT KEADAAN TAK TUNAK KASUS 2D
EFISIENSI DAN EFEKIVIAS SIRIP LONGIUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPA KEADAAN AK UNAK KASUS 2D PK Purwadi Jurusan eknik Mesin, FS, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Email: pur@mailcity.com ABSRAK Penelitian
Lebih terperinciPEMODELAN TRAFIK SELF-SIMILAR DENGAN DISTRIBUSI PARETO ZAKI MUBARROK
PEMODELAN TRAFIK SELF-SIMILAR DENGAN DISTRIBUSI PARETO ZAKI MUBARROK DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 007 PEMODELAN TRAFIK SELF-SIMILAR
Lebih terperinci1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B.
Bayangkan suatu fungsi seagai seuah mesin, misalnya mesin hitung. Ia mengamil suatu ilangan (masukan), maka fungsi memproses ilangan yang masuk dan hasil produksinya diseut keluaran. x Masukan Fungsi f
Lebih terperinciOptimalisasi Hasil Tanaman Kacang Tanah Dan Jagung Dalam Tumpangsari Melalui Pengaturan Baris Tanam Dan Perompesan Daun Jagung
EMBRYO VOL. 4 NO. 2 DESEMBER 2007 ISSN 0216-0188 Optimalisasi Hasil Tanaman Kacang Tanah Dan Jagung Dalam Tumpangsari Melalui Pengaturan Baris Tanam Dan Perompesan Daun Jagung Amin Zuchri Dosen Jurusan
Lebih terperincib. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0
B.3 Fungsi Kuadrat a. Tujuan Setelah mempelajari uraian kompetensi dasar ini, anda dapat: Menentukan titik potong grafik fungsi dengan sumu koordinat, sumu simetri dan nilai ekstrim suatu fungsi Menggamar
Lebih terperinciPEMODELAN REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN RESIDUAL BOOTSTRAP (STUDI KASUS : PEMODELAN FERTILITAS DI PROVINSI LAMPUNG) Abstract
PEDELAN REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN RESIDUAL OOTSTRAP (STUDI KASUS : PEDELAN FERTILITAS DI PROVINSI LAMPUNG) Ari Rusmasari, Sutikno, Setiawan 3 Mahasiswa Pasca Sarjana, Jurusan Statistika, Institut
Lebih terperinciBAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv
BAB II PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv 2.1. Transformator Daya Transformator adalah suatu alat listrik statis yang erfungsi meruah tegangan guna penyaluran daya listrik dari suatu rangkaian
Lebih terperinci6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat
Sumer: Art and Gallery Standar Kompetensi 6. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat Kompetensi Dasar 6. Mendeskripsikan peredaan konsep relasi dan fungsi
Lebih terperinciTES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping
TES AKHIR NAMA KELAS TANGGAL :... : : 1. Perhatikan angka pada kartu ilangan erikut : 1 2 4 5 a. Angka mana saja yang merupakan ilangan ganjil?.. Angka mana saja yang merupakan ilangan genap?.. Kartu-kartu
Lebih terperinciPerancangan Alat Pembuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis
TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 206 ISSN : 2085-428 Perancangan Alat Pemuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis Mujiono,*, Erni Junita Dosen Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional Malang *E-mail :
Lebih terperinciBAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT Standar kompetensi:. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Kompetensi Dasar:. Memahami konsep fungsi.
Lebih terperinciPENENTUAN JOINT ECONOMIC LOT SIZE PADA PEMASOK KURSI LIPAT DAN PEMBELINYA DENGAN PERMINTAAN PROBABILISTIK DAN LEAD TIME VARIABEL
PENENTUAN JOINT ECONOMIC LOT SIZE PADA PEMASOK KURSI LIPAT DAN PEMBELINYA DENGAN PERMINTAAN PROBABILISTIK DAN LEAD TIME VARIABEL Santoso 1, Yoanes Elias 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciSISTEM ANTRIAN MODEL GEO/G/1 DENGAN VACATION
SISTEM ANTRIAN MODEL GEO/G/1 DENGAN VACATION Novita Eka Chandra 1, Supriyanto 2, dan Renny 3 1 Universitas Islam Darul Ulum Lamongan, novitaekachandra@gmail.com 2 Universitas Jenderal Soedirman, supriyanto
Lebih terperinciPERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1
PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT- Mata Pelajaran K e l a s Nomor Modul : Matematika : X (Sepuluh) : MAT.X.0 Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media : Drs. Suyanto : Dra.Wardani Rahayu, M.Si. : Drs. Soekiman DAFTAR
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Distriusi Distriusi dapat diartikan seagai kegiatan pemasaran untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian arang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya
Lebih terperinciPROSIDING ISSN: M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI
M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI Titi Purwandari 1, Yuyun Hidayat 2 1,2) Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran email
Lebih terperinciPENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)
PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Teroyo Cangkiran Semarang) Arfan Bakhtiar, Diana Puspita Sari, Hendy Tantono Industrial
Lebih terperinciAplikasi Geometri pada Permainan Dinamis Non- Kooperatif Skalar Waktu tak Berhingga
Seminar Nasional eknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNIKI) 7 ISSN :85-99 Pekanaru, Novemer 5 Aplikasi Geometri pada Permainan Dinamis Non- Kooperatif Skalar Waktu tak Berhingga Nilwan Andiraja
Lebih terperinciBAB VI DEFLEKSI BALOK
VI DEFEKSI OK.. Pendahuluan Semua alok akan terdefleksi (atau melentur) dari kedudukannya apaila tereani. Dalam struktur angunan, seperti : alok dan plat lantai tidak oleh melentur terlalu erleihan untuk
Lebih terperinciPROSES POISSON MAJEMUK DAN PENERAPANNYA PADA PENENTUAN EKSPEKTASI JUMLAH PENJUALAN SAHAM PT SRI REJEKI ISMAN TBK
PROSES POISSON MAJEMUK DAN PENERAPANNYA PADA PENENTUAN EKSPEKTASI JUMLAH PENJUALAN SAHAM PT SRI REJEKI ISMAN TBK Ririn Dwi Utami, Respatiwulan, dan Siswanto Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
77 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian. Pendekatan dan Jenis Penelitian a. Pendekatan Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuntitatif adalah
Lebih terperinciIII PEMBAHASAN. dengan kendala. Solusi dari permasalahan di atas diberikan oleh Teorema 1 berikut. Teorema 1 R = R (X) didefinisikan oleh
4 III PEMBAHASAN 3.1. Meminimumkan Peluang Keangkrutan (Ruin Proaility) Keijakan suatu perusahaan asuransi dalam memilih kontrak reasuransi sangatlah penting, salah satu pendekatan rasional untuk memilih
Lebih terperinciANALISA TRAFIK PADA JARINGAN CDMA
BAB V AALSA TRAFK PADA JARGA CDMA Analisa trafik pada suatu sistem seluler sangat terkait dengan kapasitas aringan dari sistem terseut. Yang terkait erat dengan kapasitas aringan ini adalah intensitas
Lebih terperinciKINERJA ECONOMIZER PADA BOILER
Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Juni 009, pp. 7-8 ISSN 4-485 KINERJA ECONOMIZER PADA BOILER Muhammad Sjahid Akar, Fredi Suryadi, Dedy Dwi Prastyo, ) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan
Lebih terperinciMessage Authentication Code (MAC) Pembangkit Bilangan Acak Semu
Bahan Kuliah ke-21 IF5054 Kriptografi Message Authentication Code (MAC) Pemangkit Bilangan Acak Semu Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2004
Lebih terperinciPROSES POISSON MAJEMUK. 1. Pendahuluan
PROSES POISSON MAJEMUK Chris Risen, Respatiwulan, Pangadi Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak. Proses Poisson merupakan proses menghitung {; t 0} yang digunakan untuk menentukan jumlah kejadian
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Titik Keseimbangan Model Perilaku Jumlah Pelaku Narkoba dengan Faktor Rehabilitasi
Vol. 7 No. 6-7 Januari Analisis Kestailan Titik Keseimangan Model Perilaku Jumlah Pelaku Narkoa dengan Faktor ehailitasi Syamsuddin Toaha Astrak Tulisan ini memahas suatu model laju eruahan jumlah elaku
Lebih terperinciRESTORASI CITRA MENGGUNAKAN SVD DENGAN MATRIKS DISTRIBUSI GAUSS TEROTASI
Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (KNASTIK 06) ISSN: 338-778 Yogyakarta, 9 Novemer 06 RESTORASI CITRA MENGGUNAKAN SVD DENGAN MATRIKS DISTRIBUSI GAUSS TEROTASI Priadhana Edi Kresnha
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Waji Pokok Bahasan : Integral 2 Alokasi
Lebih terperinciI. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik
VII. BALOK KOLOM Komponen struktur seringkali menderita kominasi eerapa macam gaya secara ersama-sama, salah satu contohnya adalah komponen struktur alok-kolom. Pada alok-kolom, dua macam gaya ekerja secara
Lebih terperinciANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT
ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL Handali, S 1), Gea, O 2) 1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta e-mail
Lebih terperinciEVALUASI NILAI TAHANAN PENTANAHAN TOWER SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150kV TRANSMISI MANINJAU SIMPANG EMPAT
EVALUASI NILAI TAHANAN PENTANAHAN TOWE SALUAN UDAA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 5kV TANSMISI MANINJAU SIMPANG EMPAT Arif Putra Utama (), Ir. Arnita, M.T (), Ir. Yani idal, M.T (3) () Mahasiswa Teknik Elektro,
Lebih terperinciPERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R.
PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Taita R. Matana ABSTRACT The purpose of this study was to determine the pereptions
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI. MANAJEMEN Manajemen adalah Kegiatan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penempatan orang (stafing), pengendalian (controlling), pengamilan keputusan (decision) dan
Lebih terperinciBab III Model Difusi Oksigen di Jaringan dengan Laju Konsumsi Konstan
Ba III Model Difusi Oksigen di Jaringan dengan Laju Konsumsi Konstan Pada a ini, akan diahas penyearan oksigen di pemuluh kapiler dan jaringan, dimana sel-sel di jaringan diasumsikan mengkonsumsi oksigen
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Peningkatan pertumuhan jagung melalui pemerian pupuk merupakan usaha untuk memperaiki kondisi pertumuhan jagung dan menamah keseuran tanah. Pemerian pupuk
Lebih terperinciSTUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM A COMPARATIVE STUDY OF PLATE STRUCTURE ANALYSIS USING STRIP METHOD, PBI 71, AND FEM Guntara M.
Lebih terperinciMODEL EPIDEMI RANTAI MARKOV WAKTU DISKRIT SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED DENGAN DUA PENYAKIT
MODEL EPIDEMI RANTAI MARKOV WAKTU DISKRIT SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED DENGAN DUA PENYAKIT Wisnu Wardana, Respatiwulan, dan Hasih Pratiwi Program Studi Matematika FMIPA UNS ABSTRAK. Pola penyebaran penyakit
Lebih terperinciPengantar Proses Stokastik
Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Peluang Percobaan adalah kegiatan yang menghasilkan keluaran/hasil yang mungkin secara acak. Contoh: pelemparan sebuah dadu.
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP
Jurnal Pulikasi Pendidikan http://ojs.unm.ac.id/index.php/pupend Volume VI Nomor 2 Juni 2016 ISSN 2088-2092 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang go pulic di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diamil diatasi pada perusahaanperusahaan
Lebih terperinciUNJUK KERJA MULTI-CODE MULTICARRIER CDMA PADA KANAL MULTIPATH FADING. Intisari
UNJUK KERJA MULTI-CODE MULTICARRIER CDMA PADA KANAL MULTIPATH FADING Eva Yovita Dwi Utami Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 52-6, Salatiga 5711 Intisari Sistem yang diteliti
Lebih terperinciPERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF
PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF Jamiatul Akmal 1, a *, Ofik Taufik Purwadi 2,, Joko Pransytio 3, c 1,3) Jurusan Teknik Mesin, UNILA, Bandar
Lebih terperinci7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)
BAB 7 RESIDU DAN PENGGUNAAN 7 idu dan kutu Pada agian seelumnya telah kita pelajari ahwa suatu titik diseut titik singular dari f () ila f () gagal analitik di tetapi analitik pada suatu titik dari setiap
Lebih terperinciANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN
NLISIS KONSENTRSI TEGNGN PD GELGR BERLUBNG MENGGUNKN PEMODELN DN EKSPERIMEN khmad aizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com strak Belum diketahuinya
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 071-5904 5751 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP 1 TAHUN PELAJARAN 01/01 Mata Pelajaran
Lebih terperinciImplementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy Farah Nurul Ilma,
Lebih terperinciPENENTUAN PROBABILITAS ABSORPSI DAN EKSPEKTASI DURASI PADA MASALAH KEBANGKRUTAN PENJUDI
PENENTUAN PROBABILITAS ABSORPSI DAN EKSPEKTASI DURASI PADA MASALAH KEBANGKRUTAN PENJUDI Aditya Candra Laksmana, Respatiwulan, dan Ririn Setiyowati Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciInelsi Palengka1), Nurdin Arsyad2) SMA Negeri 2 Makale, 2. Prodi Pendidikan Matematika PPs Universitas Negeri Makassar
COMPARISON OF MATHEMATICS LEARNING RESULT OF STUDENTS TAUGHT BY EMPLOYING SCIENTIFIC APPROACH, PROBLEM POSING, AND OPEN ENDED IN PROBLEM BASED LEARNING MODEL IN CLASS X AT SMAN 2 MAKALE Inelsi Palengka1),
Lebih terperinciBab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR
Ba 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Model kinematika diperlukan dalam menganalisis pergerakan suatu root moil. Model kinematik merupakan analisis pergerakan sistem yang direpresentasikan secara matematis
Lebih terperinciPengantar Proses Stokastik
Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2015 Percobaan adalah kegiatan yang menghasilkan keluaran/hasil yang mungkin secara acak. Contoh: pelemparan sebuah dadu. Ruang
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Binary Frekuensi Shift Keying pada Pengiriman Citra Nano Satelit
JURNAL ILMIAH ELIE ELEKRO, VOL. 4, NO., MARE 03: 38-4 Analisis Kinerja Binary Frekuensi Shift Keying pada Pengiriman Citra Nano Satelit Rahardhita Widyatra *, Gamantyo Hendrantoro, dan Suwadi Jurusan eknik
Lebih terperinciModel Regresi Berganda
REGREI DAN KORELAI LINEAR BERGANDA Materi:. Konsep Analisis Regresi Berganda. Penduga Koefisien Regresi 3. Model regresi dengan dua variael eas 4. Contoh Kasus 5. Koefisien Determinasi dan koefisien korelasi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,
Lebih terperinciUPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM PERKULIAHAN FLUIDA
180 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 hal. 180-185 UPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM
Lebih terperinciPENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON
PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON Wiratman Wangsadinata 1, Hamdi 2 1. Pendahuluan Dalam analisis struktur eton, pengaruh peretakan eton terhadap kekakuan unsurunsurnya menurut SNI
Lebih terperinciTRIGONOMETRI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aturan sinus Aturan kosinus Luas segitiga A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR
a 6 TRIGONOMETRI A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN ELAJAR Kompetensi Dasar 1. Menghayati pola hidup disiplin, kritis, ertanggungjawa, konsisten dan jujur serta menerapkannya dalam kehidupan sehari hari..
Lebih terperinci7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)
Ba 7 Residu dan Penggunaannya BAB 7 RESIDU DAN PENGGUNAAN 7 Residu dan kutu Pada agian seelumnya telah kita pelajari ahwa suatu titik diseut titik singular dari f () ila f () gagal analitik di tetapi analitik
Lebih terperinciPenentuan Sampling Minimal Dalam Eksperimen Life-Testing menggunakan Order Statistics. Oleh:
Penentuan Sampling Minimal Dalam Esperimen Life-Testing menggunaan Order Statistics Oleh: Budhi Handoo Staff Pengajar Jurusan Statistia Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran
Lebih terperinciSIMULASI PADA MASALAH KEBANGKRUTAN PENJUDI
SIMULASI PADA MASALAH KEBANGKRUTAN PENJUDI Dwi Ardian Syah, Respatiwulan, dan Vika Yugi Kurniawan Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret ABSTRAK.
Lebih terperinciBAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN
BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN Ba ini akan memahas kapasitas samungan rangka aja ringan terhadap gaya-gaya dalam yang merupakan hasil analisis struktur rangka aja ringan pada pemodelan a seelumnya.
Lebih terperinciPengantar Proses Stokastik
Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Ruang Sampel dan Kejadian Ruang Sampel dan Kejadian Ruang Sampel dan Kejadian Percobaan adalah kegiatan
Lebih terperinciMoch Faoezy Magister Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Yogyakarta, Indonesia
ANALISIS PENGARUH EFEKTIVITAS IKLAN INTERNET DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP PERSEPSI KUALITAS DAN DAMPAKNYA TERHADAP NIAT MENGGUNAKAN APLIKASI GAME CLASH OF CLANS Moch Faoezy Magister Manajemen, Program
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 071-90 71 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP 1 TAHUN PELAJARAN 01/01 Mata Pelajaran
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
18 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percoaan Penelitian ini dilaksanakan di dalam rumah kaca yang terletak pada ketinggian 1100 m diatas permukaan laut. Tanaman gerera yang digunakan merupakan iit yang
Lebih terperinciPenggabungan dan Pemecahan. Proses Poisson Independen
Penggabungan dan Pemecahan Proses Poisson Independen Hanna Cahyaningtyas 1, Respatiwulan 2, Pangadi 3 1 Mahasiswa Program Studi Matematika/FMIPA, Universitas Sebelas Maret 2 Dosen Program Studi Statistika/FMIPA,
Lebih terperinciAPLIKASI PERSAMAAN DEFERENSIAL BIASA MODEL EKSPONENSIAL DAN LOGISTIK PADA PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA SURABAYA
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 2, No. 1, Juli 2017. Hal 129 141. APLIKASI PERSAMAAN DEFERENSIAL BIASA MODEL EKSPONENSIAL DAN LOGISTIK PADA PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. didapatkan gizi yang cukup sempurna karena mengandung zat-zat gizi yang lengkap
TINJAUAN PUSTAKA Telur Itik Telur merupakan produk peternakan yang memerikan sumangan esar agi tercapainya kecukupan gizi masyarakat (Sudaryani, 2003). Dari seutir telur didapatkan gizi yang cukup sempurna
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
31 HASIL DAN PEMBAHASAN Silika Hasil Isolasi dari Sekam Padi Analisis kuantitatif dengan metode X-Ray Fluorescence dilakukan untuk mengetahui kandungan silika au sekam dan oksida-oksida lainnya aik logam
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Stat/Reg/Sam 04
ANALISIS REGRESI TUJUAN Penjualan = 5,3 + 0,65 Iklan Berapa penjualan ulan depan ketika elanja iklan saya 00 jt? TUJUAN ANALISIS REGRESI Analisis regresi digunakan untuk memprediksi. Variael () hasil pengukuran
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 10, No. 2, Juli 2006 HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN I Made Alit Karyawan Salain 1 dan I.B.
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR. Desi Apriani Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar
ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR Desi Apriani Retno Murni Sari STIE Kesuma Negara Blitar Astrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciElli Afrida. Staf pengajar kopertis Wilayah I dpk Unpab
8 EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK A32 DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum. L.) VARIETAS BREBES Elli Afrida Staf pengajar kopertis Wilayah I dpk
Lebih terperinciPenentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon
Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol No Juli 7, - p-issn 5-7, e-issn 5-95 Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon Arta Rusidarma Putra dan, Anggar
Lebih terperincia home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Baut Pertemuan - 13
Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 SKS : 3 SKS Samungan Baut Pertemuan - 13 TIU : Mahasiswa dapat merencanakan kekuatan elemen struktur aja eserta alat samungnya TIK : Mahasiswa mampu
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. II.1.2. Mekanisme Proses Terjadinya Sedimentasi
BAB II TEORI DASAR II. 1. Sedimentasi II.1.1. Pengertian Sedimentasi Sedimentasi merupakan proses penghancuran, pengikisan, dan pengendapan material pada suatu tempat melalui media air laut, air tawar,
Lebih terperinciDAKTILITAS KOLOM BERDASARKAN RAGAM KERUNTUHAN KOLOM BETON BERTULANG
Media Teknik Sipil, Volume XII, Januari 2012 ISSN 1412-0976 DAKTILITAS KOLOM BERDASARKAN RAGAM KERUNTUHAN KOLOM BETON BERTULANG Endah Safitri 1) 1) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Uiversitas Seelas
Lebih terperinciANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION
ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION Oleh: Desi Nur Faizah 1209 1000 17 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI OPSI TIPE EROPA EDY SUYONO
PEMODELAN NILAI OPSI TIPE EROPA EDY SUYONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan ahwa tesis Pemodelan Nilai Opsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dianggap mendekati normal dengan mean μ = μ dan variansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang melambangkan kemajuan zaman. Oleh karena itu matematika banyak digunakan oleh cabang ilmu lain
Lebih terperinci