Analisis Kinerja Binary Frekuensi Shift Keying pada Pengiriman Citra Nano Satelit
|
|
- Sugiarto Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL ILMIAH ELIE ELEKRO, VOL. 4, NO., MARE 03: 38-4 Analisis Kinerja Binary Frekuensi Shift Keying pada Pengiriman Citra Nano Satelit Rahardhita Widyatra *, Gamantyo Hendrantoro, dan Suwadi Jurusan eknik Elektro, Fakultas eknologi Industri, Institut eknologi Sepuluh Nopemer, Suraaya 60, Indonesia * widyatra.sudiyo@gmail.com Astrak Nano satelit merupakan salah satu pusat penelitian yang anyak dikerjakan pada tingkat perguruan tinggi. ujuan dari diuat nano satelit dikarenakan ukuran yang relatif kecil dan memutuhkan iaya yang relatif murah. Data yang dikirim dari nano satelit isa erupa teks maupun citra. Pada proses pengiriman ada eerapa hal yang perlu diperhitungkan, antara lain teknik modulasi yang digunakan dan adanya efek doppler saat satelit mencapai ground station. Penelitian ini mengirimkan citra dengan menggunakan modulasi BFSK. Kanal yang digunakan erupa kanal doppler dan tamahan AWGN pada sisi penerima. Hasil pengiriman citra akan erpengaruh terhadap nilai SNR yang digunakan, pada hasil penelitian nilai SNR 8dB sudah isa mendapatkan hasil yang teraik. Sedangkan saat ditamahkan kanal doppler pada simulasi maka akan terjadi pergeseran frekuensi pada proses pengiriman. Astract he Analysis of Binary Frequency Shift Keying Performance during Image ransmission Using Nano Satellite. Nano satellite is one major topic that rought many attention from researchers in the universities. Nano satellite was made due to its relatively small size and low cost. Data transmitted via nano satellite could e in form of text or image. During the transmission process, there are several factors that need to e calculated such as modulation technique and doppler effect when data is received y the ground station. his research was using BFSK modulation in sending image data. Doppler channel is used with an addition of AWGN at the receiver side. he result shows that SNR & db value was at the est mark since the image transmission will affect the value. However, when doppler channel is added, frequency shifting was occured during the transmission process. Keywords: nano satellite, doppler effect, BFSK. Pendahuluan Satelit merupakan salah satu alat antu yang erperan penting dalam erkomunikasi. Dalam eerapa dekade ini telah anyak penelitian untuk mengemangkan satelit. Salah satu tipe satelit yang dikemangkan adalah nano satelit. Nano satelit anyak dikemangkan oleh eragai kalangan, terutama pada kalangan pendidikan dikarenakan iaya pemuatan relatif murah. Alasan lain seperti yang diseutkan oleh Nugroho [] ahwa prinsip dari nano satelit adalah dengan memanfaatkan teknologi yang canggih akan memerikan solusi yang aik dalam melayani keutuhan negara-negara erkemang. Indonesia merupakan salah satu negara erkemang yang sedang meneliti tentang nano satelit. Pada tahun 0, Indonesia mencoa memulai memuat nano satelit yang dieri nama Indonesian Inter-University Satellite- (IiNUSA-). Satelit yang diuat hanya fokus pada pengiriman dan penerimaan erupa data teks yaitu pada frekuensi 436,5 MHz pada uplink dan 45 MHz pada downlink. Sedangkan untuk penelitian selanjutnya difokuskan untuk pengiriman citra sehingga akan terdapat dua frekuensi pada downlink, yaitu frekuensi untuk pengiriman teks dan frekuensi untuk pengiriman citra. Frekuensi untuk pengiriman citra yang dipergunakan pada penelitian ini mengacu pada perencanaan IS-SA yaitu,4 GHz. Faktor yang diperhitungkan dalam pengiriman citra antara lain adalah lama waktu pengiriman citra. Untuk IS-SA direncanakan citra yang dikirim adalah hitam dan putih dengan ukuran MP dengan menggunakan aud rate 900 ps sehingga dapat diketahui ahwa 38
2 JURNAL ILMIAH ELIE ELEKRO, VOL. 4, NO., MARE 03: untuk sekali pengiriman secara normal dari satelit ke umi adalah 833 detik. Pada pengiriman diperlukan adanya proses modulasi, dengan ukuran it yang esar. Pada proses pengiriman diperlukan modulasi yang memiliki kecepatan tinggi, penelitian seelumnya telah digunakan GMSK [], dan BPSK [3] sehingga pada penelitian ini menggunakan MFSK seagai modulatornya. MFSK diharapkan dapat mempercepat proses pengiriman dikarenakan nilai M-ary yang leih dari dua. Orit yang dipakai pada IS-SA adalah Low Earth Orit (LEO) [4]. Hasil penelitian Ali et al. [5-6] dikatakan komunikasi antara LEO dengan stasiun umi akan selalu terjadi efek doppler. Karakteristik dari doppler untuk satelit yang erada pada LEO juga ergantung dari ketinggian satelit dan sudut inklinasinya.. Metode Penelitian t v dinotasikan seagai waktu saat satelit terlihat dari stasiun di umi. Sudut elevasi yang terjadi saat t v, merupakan sudut elevasi minimum untuk kemunculan satelit (θ v ). Dengan demikian, durasi total kemunculan satelit terhadap receiver di ground station dapat diperkirakan dengan persamaan (). τ ( θ ) cos ω ( ω cos( i)) s E cos(cos ( cosθ v ) θ v ) r cos(cos ( cosθ ) θ r () Persamaan () dapat digunakan untuk mencari nilai pergeseran frekuensi doppler ternormalisasi untuk satelit LEO. Agar dapat menggunakan persamaan doppler terseut, maka diutuhkan eerapa parameter tamahan yang harus diketahui, antara lain seperti tampak pada ael. Karakteristik doppler pada satelit LEO. Pada penelitian ini esarnya pergeseran frekuensi doppler dilakukan dengan pendekatan matematis. Parameter yang digunakan antara lain nilai eksentrisitas (e) 0 dengan sudut inklinasi 53 o dan memiliki ketinggian dengan umi sejauh 700 Km. Sistem koordinat earth centered fixed (ECF) dipergunakan untuk menjaga posisi satelit agar selalu pada oritnya. Pada Gamar dapat dilihat entuk dari sistem koordinat ECF, P merupakan lokasi terminal di umi yang dapat mengamati satelit pada sudut elevasi maksimum (θ ), sedangkan M merupakan posisi susatelit di umi saat sudut elevasinya maksimum. Posisi satelit dapat ditentukan dengan hukum Cosine pada plane triangle SOP. Selanjutnya jarak sudut antara M dan N yang dapat diukur sepanjang jejak pada permukaan umi dapat dinotasikan seagai ψ ψ(t 0 ) dan t 0 merupakan waktu saat sudut elevasi ernilai maksimum. Gamar. Gamar Satelit yang Ditetapkan pada Lokasi P, Gamar Sperichal riangle MNP dan Gamar Plane riangle SOP [5] f f c r sin( ψ( t) ψ( t0))cos(cos ( cosθ ) θ) ωf ( t) r + r r cos( ψ( t) ψ( t0))cos(cos ( cosθ) θ r ) () dengan ψ(t) merupakan kecepatan sudut dari satelit pada frame ECF, oleh karena ψ(t) ω f (t), maka ω f (t) merupakan kecepatan sudut satelit pada frame ECF. Pergeseran frekuensi doppler yang ternomalisasi ( f/f) dapat dicari dari persamaan (s)(t)/c sehingga dapat diketahui ahwa pergeseran frekuensi doppler ternormalisasi merupakan fungsi dari sudut elevasi maksimum dan kecepatan sudut (ω f (t)) dari satelit pada frame ECF. Hal yang perlu diperhitungkan untuk mendapatkan karakterisasi doppler adalah durasi kemunculan satelit. Gamar. Citra yang Digunakan pada Simulasi [7]
3 40 JURNAL ILMIAH ELIE ELEKRO, VOL. 4, NO., MARE 03: 38-4 ael. Parameter yang Dipakai dalam Perhitungan untuk Mengetahui Pergeseran Doppler pada LEO Variael r E H R Nilai 637 km 700 km 707 km GM (µ) x 0 4 m 3 /s Ωs ω E ω f 0,00 rad/s 7.7 x 0-5 rad/s 0,00 rad/s θ 90 θ min 5 τ ( θ ) 744 s ( t) ψ ( ) ψ 0,609 rad t o menghasilkan dua frekuensi, f dan f yang kemudian disinkronisasikan. Binary input akan mengendalikan multiplexer, dan timing dari it harus disinkronisasikan dengan frekuensi carrier. Jika iner datang maka s (t) akan dilewatkan, erlaku sealiknya jika iner 0 datang maka s (t) yang dilewatkan. Pada teknik demodulasi nonkoheren BFSK tidak diperlukan adanya phase referensi pada sisi penerima. Nonkoheren umumnya leih murah dan leih mudah dalam pemuatannya sea tidak perlu memangkitkan sinyal referensi dan leih sering digunakan meskipun dapat menurunkan kinerja pada kondisi kanal tertentu [9]. Nonkoheren FSK modulasi hanya dapat melalui nonkoheren demodulasi, sedangkan untuk koheren FSK sisi penerima dapat dilakukan dengan non koheren demodulasi. Hal ini dapat diimplementasikan dengan menggunakan correlator atau ekuivalen, ataupun matched filter. Dengan asumsi ahwa sinyal FSK yang dikirim memiliki energi it yang sama. Non koheren BFSK. Pada inary frequency shift keying (BFSK). Frekuensi amplitudo sinyal carrier terdiri dari dua nilai yang ereda erdasarkan pesan yang dikirim, setara dengan iner dan 0. ergantung pada variasi frekuensi yang ditransmisikan, FSK akan memiliki discontinuous phase atau continuous phase pada transmisi it. Frequency shift keying (FSK) merupakan salah satu signal dengan kontruksi ortogonal, seperti tampak pada persamaan (3). Re s m ml ( t) jπf ct [ e ] ml ε e jπm ft, m M,0 t, m M,0 t (3) Gamar 3. Non Koheren BFSK Modulator[8] Pada nonkoheren FSK di mana terdapat dua sinyal yang memiliki initial phase s t 0 yang ereda [8] seperti tampak pada persamaan (4), di mana terdapat dua nilai phase, s dan s. Nonkoheren FSK dapat dihasilkan seperti tampak pada Gamar 3. Frekuensi synthesizer E cos(πf t + φ ),0 t (4) E cos(πf t + φ ),0 t Gamar 4. NonKoheren BFSK Demodulasi [8]
4 JURNAL ILMIAH ELIE ELEKRO, VOL. 4, NO., MARE 03: Hasil dan Pemahasan Pergeseran frekuensi doppler. Besarnya nilai pergeseran pada doppler dipengaruhi oleh eerapa hal, antara lain frekuensi carrier yang digunakan dan esarnya nilai sudut elevasi maksimum dan minimum. Frekuensi carrier yang digunakan pada penelitian ini seesar,4ghz, sehingga nilai ini digunakan seagai variael masukan untuk mencari pergeseran doppler. Selain itu pergeseran doppler juga dipengaruhi sudut elevasi maksimum dan minimum. Dengan sudut elevasi maksimum adalah sudut terakhir dari sisi grounstation atau penerima melihat satelit dan sudut elevasi minimum merupakan sudut awal terlihat. Seperti tampak pada Gamar 5, dengan sudut elevasi maksimum seesar 90 o dan minimum 0 o maka didapatkan esarnya nilai pergeseran adalah mendekati 5 Khz dan memiliki waktu tampak relatif seesar 905 detik. Gamar 6. Pengaruh AWGN pada Citra Penamahan AWGN pada BFSK. Adanya penamahan addictive white gaussian noise (AWGN) pada kanal akan erdampak pada hasil citra yang diterima. Seperti diketahui seelumnya, ahwa AWGN terletak pada sisi penerima, sehingga pada saat pengamilan data ini kanal yang digunakan masih ersifat ideal. ampak pada Gamar 6, semakin esar nilai SNR maka hasil citra yang diterima akan semakin aik. Hal ini diseakan karena amplitudo yang terdistorsi sehingga terjadi peruahan nilai amplitudo dari sinyal aseand modulasi dan esarnya distorsi tergantung dari nilai SNR yang digunakan. Hal ini juga seperti terlihat pada Gamar 7, di mana semakin esar nilai SNR(E/N0) maka nilai it error rate (BER)-nya juga akan semakin kecil. Dengan demikian hasil citra yang diterima sangat erpengaruh terhadap nilai SNR yang ada. Gamar 5. Grafik Pergeseran Doppler pada Sudut Elevasi Maksimum 90 o Gamar 7. Kurva BER Sinyal Modulasi dengan AWGN Citra pada kanal transmisi doppler. Efek doppler yang terjadi dikarenakan adanya pergerakan dari satelit akan erdampak dari citra yang diterima. Seperti tampak pada Gamar 8, setelah diketahui hasil dari BER saat hanya terkena AWGN maka dapat diandingkan dengan saat citra terletak pada kanal transmisi doppler. Dengan memiliki nilai entuk kanal yang sama, maka nilai BER tidak akan erpengaruh terhadap nilai SNR dikarenakan nilai dari pergeseran doppler yang sudah sangat esar. Sama halnya seperti yang terlihat pada Gamar 9, gamar ini merupakan hasil dari citra yang diterima setelah adanya pengaruh doppler. Gamar yang diterima memiliki error yang sangat esar jika diandingkan dengan hanya gangguan AWGN saja. Hal ini diseakan karena nilai f d yang sangat esar yaitu hampir mencapai 5 Khz. Nilai ini hampir dipastikan sangat mempengaruhi nilai pada saat melakukan nonkoheren demodulasi di sisi penerima.
5 4 JURNAL ILMIAH ELIE ELEKRO, VOL. 4, NO., MARE 03: 38-4 dan maksimum 90 o adalah 5 KHz dengan durasi tampak relatif seanyak 905 detik. Dengan menggunakan modulasi nonkoheren BFSK masih elum mampu untuk mengurangi ataupun meredam dari efek doppler terseut. Dengan demikian penelitian selanjutnya akan mencoa dengan menggunakan koheren BFSK atau pun PLL seagai kompensasi untuk mengurangi efek doppler terseut. Daftar Acuan Gamar 8. Kurva BER Sinyal Modulasi dengan Gangguan dan anpa Gangguan Doppler Gamar 9. Perandingan Hasil Citra erkena Doppler pada saat SNR 5 db 4. Simpulan Proses pengiriman citra pada orit LEO dengan frekuensi,4 Ghz dipengaruhi oleh adanya pergeseran doppler. Dengan ketinggian satelit 700 Km di atas permukaan umi doppler maksimum yang dihasilkan dengan frekuensi terseut dan sudut elevasi minimum 0 o [] A. Nugroho, Indonesian Student Conference on Satellite, Suraaya, Desemer, 0. [] M.R. Haii, G. Hendrantoro, D. Kuswidiastuti, Jurnal eknik, / (0) A-. [3] A. Paulus, E. Setijadi, G. Hendrantoro, Jurnal eknik, / (03) A-3. [4] M.-H. You, S.-P. Lee, Y. Han, ERI Journal, /4 (000) 3. [5] I. Ali, N. Al-Dhahir, J.E. Hershey, IEEE rans. On Communications, 46/3 (998) 309. [6] I. Ali, P.G. Bonanni, N. Al-Dhahir, J.E. Hershey, Doppler Application in LEO Satellite Communication System, Springer, New York, 00, p.3. [7] S. Shankland, Attention, Google Maps fans: Here Come GeoEye photos, _ html, 008. [8] J.G Proakis, M. Salehi, Digital Communication, 5th ed., McGraw-Hill Science, New York, 008, p.50. [9] E.N.O. Sackey, hesis Master of Science, Electrical Engineering, Blekinge Institute of echnology, Karlskrona, Sweden, 006.
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: A-111
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 A-111 Evaluasi Kinerja Sistem Gaussian Minimum Shift Keying (GMSK) untuk Pengiriman Citra dari Satelit Nano ke Stasiun Bumi Muhammad Rizal Habibi,
Lebih terperinciANALISIS EFEK DOPPLER PADA SISTEM KOMUNIKASI ITS-SAT
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2301-9271 A-223 ANALISIS EFEK DOPPLER PADA SISTEM KOMUNIKASI ITS-SAT Agriniwaty Paulus 1), Eko Setijadi 2), dan Gamantyo Hendrantoro 3) Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciUNJUK KERJA MULTI-CODE MULTICARRIER CDMA PADA KANAL MULTIPATH FADING. Intisari
UNJUK KERJA MULTI-CODE MULTICARRIER CDMA PADA KANAL MULTIPATH FADING Eva Yovita Dwi Utami Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 52-6, Salatiga 5711 Intisari Sistem yang diteliti
Lebih terperinciANALISIS KINERJA MODULASI ASK PADA KANAL ADDITIVE WHITE GAUSSIAN NOISE (AWGN)
ANALISIS KINERJA MODULASI ASK PADA KANAL ADDITIVE WHITE GAUSSIAN NOISE (AWGN) JOSUA RINGIGAS BARAT HUTABARAT Program Studi Teknik Elektro Konsentrasi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan
Lebih terperinciSIMULASI ESTIMASI FREKUENSI UNTUK QUADRATURE AMPLITUDE MODULATION MENGGUNAKAN DUA SAMPEL TERDEKAT
Abstrak SIMULASI ESTIMASI FREKUENSI UNTUK QUADRATURE AMPLITUDE MODULATION MENGGUNAKAN DUA SAMPEL TERDEKAT Ferdian Belia/9922074 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro, Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri
Lebih terperinciArie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D.
Teknik Telekomunikasi Multimedia -Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri ITS Surabaya 2012 Arie Setiawan 2209106024 Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D. Latar Belakang Indonesian
Lebih terperinciKinerja Sistem Komunikasi Satelit Non-Linier BPSK Dengan Adanya Interferensi Cochannel.
Kinerja Sistem Komunikasi Satelit Non-Linier BPSK Dengan Adanya Interferensi Cochannel. Agung Rosdian Purnomo (1122078) Email: agung.rosdianpurnomo@gmail.com Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Lebih terperinciANALISIS KINERJA MOBILE SATELLITE SERVICE (MSS) PADA FREKUENSI L-BAND DI INDONESIA
ANALISIS KINERJA MOBILE SATELLITE SERVICE (MSS) PADA FREKUENSI L-BAND DI INDONESIA Prameswari R. Kusumo 1, Sugito 2, Indrarini D. I. 3 1,2,3 Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom Jln. Telekomunikasi
Lebih terperinciKINERJA SISTEM OFDM MELALUI KANAL HIGH ALTITUDE PLATFORM STATION (HAPS) LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh: YUDY PUTRA AGUNG NIM :
KINERJA SISTEM OFDM MELALUI KANAL HIGH ALTITUDE PLATFORM STATION (HAPS) LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh: YUDY PUTRA AGUNG NIM : 132 03 017 Program Studi : Teknik Elektro SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI GMSK PADA DSK TMS320C6416T
IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI GMSK PADA DSK TMS320C6416T 22 11 106 032 ADITYA SUKMANA Pembimbing 1 Pembimbing 2 : Dr. Ir. Suwadi, M.T : Ir. Titiek Suryani, M.T Latar Belakang 1 2 1 1 Mempelajari
Lebih terperinciModulasi. S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto
Modulasi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto 1 AM Analog FM Modulasi PM ASK Digital ASK FSK PSK voltage Amplitudo, Frekuensi, Phase 180 0 +90 0 B A C -90 0 0 0 C A cycle (T) B 0 π 2π Amplitude (V) (t)
Lebih terperinciRancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver Satelit ITS-SAT
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver Satelit ITS-SAT Respati Loy Amanda, Eko Setijadi, dan Suwadi Teknik Elektro,
Lebih terperinciBINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK)
BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK) Sigit Kusmaryanto http://sigitkus@ub.ac.id I Pendahuluan Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi pada sinyal pembawa sehingga menghasilkan sinyal termodulasi.
Lebih terperinciANALISA UNJUK KERJA 16 QAM PADA KANAL ADDITIVE WHITE GAUSSIAN NOISE
ANALISA UNJUK KERJA 16 QAM PADA KANAL ADDITIVE WHITE GAUSSIAN NOISE Langgeng Yulianto, Agung Wibowo, Miftahul Huda Kampus PENS ITS Keputih Sukolilo Surabaya 6011 Telp: (+62)-31-5947280, Fax: (+62)-31-5946114
Lebih terperinciKINERJA MODULASI DIGITAL DENGAN METODE PSK (PHASE SHIFT KEYING)
KINERJA MODULASI DIGITAL DENGAN METODE PSK (PHASE SHIFT KEYING) Agha Kurniawan Hapsara 1, Imam Santoso 2, Ajub Ajulian 2 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia
Lebih terperinciAnalisis Estimasi Kanal Dengan Menggunakan Metode Invers Matrik Pada Sistem MIMO-OFDM
Analisis Estimasi Kanal Dengan Menggunakan Metode Invers Matrik Pada Sistem MIMO-OFDM Kukuh Nugroho 1, Riski Utami 2 1,2 Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto 1,2 Jl. D.I Panjaitan No.128
Lebih terperinciMODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta
MODULATOR DAN DEMODULATOR FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Email: budihardja@yahoo.com Intisari
Lebih terperinciModulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, siny
Modulasi Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, sinyal tersebut harus ditumpangkan pada sinyal
Lebih terperinciModulasi Digital. Levy Olivia Nur, MT
Modulasi Digital Levy Olivia Nur, MT Model Komunikasi Digital Sumber informasi Analog atau digital Format Simbol digital Modulator Channel Baseband atau bandpass Noise Tujuan Informasi Unformat Demodulat
Lebih terperinciLAMPIRAN PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT
LAMPIRAN PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT Simulator modulasi digital menggunakan perangkat lunak Matlab ini akan menampilkan hasil proses modulasi dan demodulasi, mulai dari isyarat masukan, isyarat pembawa, isyarat
Lebih terperinciMODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung
MODULASI Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2010 1 Pengertian Modulasi Merupakan suatu proses penumpangan
Lebih terperinciLOGO IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T
IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T 2210106006 ANGGA YUDA PRASETYA Pembimbing 1 Pembimbing 2 : Dr. Ir. Suwadi, MT : Ir. Titik Suryani, MT Latar Belakang 1 2 Perkembangan
Lebih terperinciANALISA TRAFIK PADA JARINGAN CDMA
BAB V AALSA TRAFK PADA JARGA CDMA Analisa trafik pada suatu sistem seluler sangat terkait dengan kapasitas aringan dari sistem terseut. Yang terkait erat dengan kapasitas aringan ini adalah intensitas
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN MODEL KANAL DAN SIMULASI POWER CONTROL DENGAN MENGGUNAKAN DIVERSITAS ANTENA
BAB III PERANCANGAN MODEL KANAL DAN SIMULASI POWER CONTROL DENGAN MENGGUNAKAN DIVERSITAS ANTENA 3.1 Simulasi Kanal Fading Rayleigh Proses simulasi yang digunakan untuk memodelkan kanal fading diambil dari
Lebih terperinciModulasi Digital. Dr. Risanuri Hidayat
Modulasi Digital Dr. Risanuri Hidayat Outline 1. Pengertian Modulasi Digital 2. Jenis Modulasi Digital - ASK - FSK - PSK - QAM Modulasi Digital Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital
Lebih terperinciDATA ANALOG KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Transmisi Analog (Analog Transmission) Data Analog Sinyal Analog DATA ANALOG
Transmisi Analog (Analog Transmission) DATA ANALOG SINYAL ANALOG PROJECT KOMUNIKASI DATA DATA DIGITAL SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T DATE GENAP 2013/2014 MATERI 4. TRANSMISI ANALOG Data Analog Sinyal
Lebih terperinciFaculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015
PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI Modul : 08 Teknik Modulasi Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015 PengTekTel-Modul:08 PengTekTel-Modul:08 Apa itu Modulasi? Modulasi adalah pengaturan parameter
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,
Lebih terperinciPERHITUNGAN BIT ERROR RATE PADA SISTEM MC-CDMA MENGGUNAKAN GABUNGAN METODE MONTE CARLO DAN MOMENT GENERATING FUNCTION.
PERHITUNGAN BIT ERROR RATE PADA SISTEM MC-CDMA MENGGUNAKAN GABUNGAN METODE MONTE CARLO DAN MOMENT GENERATING FUNCTION Disusun Oleh: Nama : Christ F.D. Saragih Nrp : 0422057 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciKinerja Sistem Komunikasi Satelit Ka-Band Menggunakan Site Diversity di Daerah Tropis
Kinerja Sistem Komunikasi Satelit Ka-Band Menggunakan Site Diversity di Daerah Tropis A-84 Krisnatianto Tanjung, Gamantyo Hendrantoro, dan Achmad Mauludiyanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciJurnal JARTEL (ISSN (print): ISSN (online): ) Vol: 3, Nomor: 2, November 2016
ANALISIS MULTIUSERORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM) BASIS PERANGKAT LUNAK Widya Catur Kristanti Putri 1, Rachmad Saptono 2, Aad Hariyadi 3 123 Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital,
Lebih terperinciHUBUNGAN B VALUE DENGAN FREKUENSI KEJADIAN DAN MAGNITUDO GEMPA BUMI MENGGUNAKAN METODE GUTENBERG-RICHTER DI SULAWESI TENGAH PERIODE
Jurnal Fisika. Volume 03 omor 02 Tahun 2014, hal 84-88 HUBUGA B VALUE DEGA FREKUESI KEJADIA DA MAGITUDO GEMPA BUMI MEGGUAKA METODE GUTEBERG-RICHTER DI SULAWESI TEGAH PERIODE 2008-2014 or Hidaya Rachmawati,
Lebih terperinciAnalisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-5 1 Analisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis Nezya Nabillah Permata dan Endroyono Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciTEE 843 Sistem Telekomunikasi. 7. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016
TEE 843 Sistem Telekomunikasi 7. Modulasi Muhammad Daud Nurdin syechdaud@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016 Modulasi Prinsip Dasar Modulasi Modulasi Gelombang Kontinu Modulasi
Lebih terperinciPraktikum Sistem Komunikasi
UNIT V Modulasi BPSK dan DPSK 1. Tujuan Praktikum 1. Mengetahui perbedaan komunikasi analog dengan komunikasi digital 2. Mengetahui jenis-jenis format data coding 3. Mampu memahami sistem komunikasi digital
Lebih terperinciLABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016 JUDUL AMPITUDE SHIFT KEYING GRUP 4 3A PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Lebih terperinciPERANCANGAN SIMULATOR MODULASI DAN DEMODULASI ASK DAN FSK MENGGUNAKAN LABVIEW
PERANCANGAN SIMULATOR MODULASI DAN DEMODULASI ASK DAN FSK MENGGUNAKAN LABVIEW Design Of Modulation and Demodulation Simulator for ASK and FSK Using LABVIEW Nugraha Septiana Pamungkas 1, Yuyun Siti Rohmah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi komunikasi digital saat ini dituntut untuk dapat mentransmisikan suara maupun data berkecepatan tinggi. Berbagai penelitian sedang dikembangkan
Lebih terperinciPENINGKATAN UNJUK KERJA M-QAM MELALUI KANAL SATELIT NON-LINIER MENGGUNAKAN TEKNIK PREDISTORSI ADAPTIF. Suwadi dan Erdis Irwandi
PENINGKAAN UNJUK KERJA M-QAM MELALUI KANAL SAELI NON-LINIER MENGGUNAKAN EKNIK PREDISORSI ADAPIF Suwadi dan Erdis Irwandi Multimedia elecommunication Research Group, Dept of Electrical Engineering, IS Surabaya
Lebih terperinciSimulasi Pendeteksian Sinyal Target Tunggal Yang Mengalami Gangguan Pada Radar ABSTRAK
Simulasi Pendeteksian Sinyal Target Tunggal Yang Mengalami Gangguan Pada Radar Imanudin Muchtiar / 0122180 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia
Lebih terperinciRancang Bangun Demodulator FSK 9600 Baud untuk Perangkat Transceiver Portable Satelit IiNUSAT - 1
1/6 Rancang Bangun Demodulator FSK 9600 Baud untuk Perangkat Transceiver Portable Satelit IiNUSAT - 1 Muhamad Aenurrofiq Alatasy, Prof. Ir. Gamantyo H., M.Eng, Ph.D. Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS Abstrak
Lebih terperinciSIMULASI PENGUATAN SINYAL PADA TWTA SATELIT GEOSTASIONER
SIMULASI PENGUATAN SINYAL PADA TWTA SATELIT GEOSTASIONER M. Feriansyah, NIM L2F398318 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak Kanal satelit memiliki 4 elemen dasar yaitu
Lebih terperinciBAB II SISTEM KOMUNIKASI
BAB II SISTEM KOMUNIKASI 2.1 Sistem Komunikasi Digital Dalam mentransmisikan data dari sumber ke tujuan, satu hal yang harus dihubungkan dengan sifat data, arti fisik yang hakiki di pergunakan untuk menyebarkan
Lebih terperinciPENGUJIAN TEKNIK FAST CHANNEL SHORTENING PADA MULTICARRIER MODULATION DENGAN METODA POLYNOMIAL WEIGHTING FUNCTIONS ABSTRAK
Abstrak PENGUJIAN TEKNIK FAST CHANNEL SHORTENING PADA MULTICARRIER MODULATION DENGAN METODA POLYNOMIAL WEIGHTING FUNCTIONS Jongguran David/ 0322136 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Modulasi Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk memperoleh transmisi yang efisien dan handal. Pemodulasi yang merepresentasikan pesan yang akan dikirim, dan
Lebih terperinciPertemuan 7 Deteksi Koheren dan Deteksi non-koheren Sinyal Bandpass
Page 1 of 8 Pertemuan 7 Deteksi Koheren dan Deteksi non-koheren Sinyal Bandpass 7.2.1 Basis Ruang Keadaan Sinyal Pada dasarnya deteksi pada sinyal terima bandpass digital dari sinyal kirim mempunyai dua
Lebih terperinciTTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Modulasi Digital: PSK dan ASK
TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Modulasi Digital: PSK dan ASK S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Oleh: Linda Meylani Agus D. Prasetyo Tujuan Pembelajaran Mengetahui jenis-jenis
Lebih terperinciSINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung
SINYAL & MODULASI Ir. Roedi Goernida, MT Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2012 1 Pengertian Sinyal Merupakan suatu perubahan amplitudo dari tegangan,
Lebih terperinciBAB IV PEMODELAN SIMULASI
BAB IV PEMODELAN SIMULASI Pada tugas akhir ini akan dilakukan beberapa jenis simulasi yang bertujuan untuk mengetahui kinerja dari sebagian sistem Mobile WiMAX dengan menggunakan model kanal SUI. Parameter-parameter
Lebih terperinciQuadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,
Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto, http://sigitkus@ub.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, kebutuhan
Lebih terperinciPRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu
TEKNIK MODULASI PRINSIP UMUM PRINSIP UMUM Bagian dari komunikasi Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu PRINSIP UMUM Modulasi merupakan suatu proses dimana informasi, baik berupa sinyal audio,
Lebih terperinciDesain Antena Helix Dan Loop Pada Frekuensi 2.4 GHz Dan 430 MHz Untuk Perangkat Ground Station Satelit Nano
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 212) ISSN: 231-928X A-13 Desain Antena Helix Dan Loop Pada Frekuensi 2.4 GHz Dan 43 MHz Untuk Perangkat Ground Station Satelit Nano Muhammad Hasan Mahmudy, Eko Setijadi,
Lebih terperinciBAB II NOISE. Dalam sistem komunikasi, keberhasilan penyampaian informasi dari pengirim
BAB II NOISE.1 Umum Dalam sistem komunikasi, keberhasilan penyampaian informasi dari pengirim (transmitter) kepada penerima (receiver) tergantung pada seberapa akurat penerima dapat menerima sinyal yang
Lebih terperinciGlobal System for Mobile Communication ( GSM )
Global System for Mobile Communication ( GSM ) Pulung Ajie Aribowo, 31257-TE Radityo C. Yudanto, 31261-TE Anugerah Adiputra, 31310 - TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta 1.1 Pendahuluan Global
Lebih terperinciTEKNIK MODULASI DIGITAL LINEAR
TEKNIK MODULASI DIGITAL LINEAR I. Teknik Modulasi Dalam pengiriman sinyal pada sistem selular adalah berupa pengiriman sinyal baseband (sekumpulan data biner yang tidak dapat secara langsung ditransmisikan
Lebih terperinciBab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR
Ba 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Model kinematika diperlukan dalam menganalisis pergerakan suatu root moil. Model kinematik merupakan analisis pergerakan sistem yang direpresentasikan secara matematis
Lebih terperinciSTUDI BIT ERROR RATE UNTUK SISTEM MC-CDMA PADA KANAL FADING NAKAGAMI-m MENGGUNAKAN EGC
S TUGAS AKHIR RE 1599 STUDI BIT ERROR RATE UNTUK SISTEM MC-CDMA PADA KANAL FADING NAKAGAMI-m MENGGUNAKAN EGC IFTITAH ANGGRAINI NRP 2202 100 009 Dosen Pembimbing Ir.Titiek Suryani, MT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciTeknik modulasi dilakukan dengan mengubah parameter-parameter gelombang pembawa yaitu : - Amplitudo - Frekuensi - Fasa
BAB II PEMBAHASAN Modulasi adalah proses menumpangkan sinyal informasi kepada sinyal pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusoidal
Lebih terperinciPeningkatan Kinerja Sistem Komunikasi Digital Di Lingkungan Kanal AWGN Dan Derau Impuls Menggunakan Teknik Multicarrier
6 Peningkatan Kinerja Sistem Komunikasi Digital Di Lingkungan Kanal AWGN Dan Derau Impuls Menggunakan Teknik Multicarrier Titiek Suryani Multimedia Telecommunication Research group, Dept o Electrical Engineering,
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Modulasi M-PSK Menggunakan Least Means Square (LMS) Adaptive Equalizer pada Kanal Flat Fading
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Juli 2014 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.2 No.3 Analisis Kinerja Modulasi M-PSK Menggunakan Least Means Square (LMS) Adaptive Equalizer
Lebih terperinciImplementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP
JURNAL TEKNIK ITS Vol., No. 1, (215) ISSN: 2337539 (231-9271 Print) A Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP Desrina Elvia,
Lebih terperinciAnalisa Performansi Sistem Komunikasi Single- Input Multiple-Output pada Lingkungan Indoor Menggunakan WARP
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-122 Analisa Performansi Sistem Komunikasi Single- Input Multiple-Output pada Lingkungan Indoor Menggunakan WARP Raynal R.
Lebih terperinciPERANCANGAN DEMODULATOR BPSK. Intisari
PERANCANGAN DEMODULATOR BPSK Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 5-60, Salatiga 50 Email: budihardja@yahoo.com Intisari Dalam tulisan ini akan dirancang dan direalisasikan
Lebih terperinciPROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK
PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK Arantika Desmawati, Respatiwulan, dan Dewi Retno Sari S Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Seelas Maret Astrak.
Lebih terperinciPENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)
PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Teroyo Cangkiran Semarang) Arfan Bakhtiar, Diana Puspita Sari, Hendy Tantono Industrial
Lebih terperinciBAB IV SIMULASI DAN UNJUK KERJA MODULASI WIMAX
BAB IV SIMULASI DAN UNJUK KERJA MODULASI WIMAX Sebelum pembuatan perangkat lunak simulator, maka terlebih dahulu dilakukan pemodelan terhadap sistem yang akan disimulasikan. Pemodelan ini dilakukan agar
Lebih terperinciUNJUK KERJA FREQUENCY HOPPING PADA KANAL SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK YANG MENGALAMI RAYLEIGH FADING INTISARI
UNJUK KERJA FREQUENCY HOPPING PADA KANAL SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK YANG MENGALAMI RAYLEIGH FADING Andreas Ardian Febrianto Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga
Lebih terperinciTUGAS KOMUMIKASI DIGITAL. Modulasi Phase Shift Keying
TUGAS KOMUMIKASI DIGITAL Modulasi Phase Shift Keying Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 2012 Pendahuluan Inovasi di dalam teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat dan selaras
Lebih terperinciSistem Komunikasi II (Digital Communication Systems)
Sitem Komunikai II (Digital Communication Sytem) Lecture #6: Modulai & Demodulai Bandpa (Bandpa Modulation & Demodulation) - PAR II opik: 6. M-Frequency Shift Keying (M-FSK). - Modulai, ranmitter, & Receiver
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan teknologi semakin pesat, terutama dalam bidang komunikasi data. Komunikasi berarti pengiriman informasi dari pengirim ke penerima
Lebih terperinciHAND OUT EK. 462 SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL
HAND OUT EK. 462 SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL Dosen: Ir. Arjuni BP, MT Dr. Enjang A. Juanda, M.Pd., MT PENDIDIKAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) A-276
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-276 Rancang Bangun Modulator BPSK untuk Komunikasi Citra pada ITS-Sat Lena Miranti Siahaan, Eko Setijadi, dan Devy Kuswidiastuti
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... BAB I Pendahuluan Latar Belakang...
ABSTRAK Kemajuan teknologi sudah berkembang dengan pesat terutama dengan banyak terciptanya berbagai macam peralatan dalam bidang telekomunikasi yang salah satunya yaitu modem sebagai alat modulasi dan
Lebih terperinciTeknik Modulasi dan Frekuensi GSM
Teknik Modulasi dan Frekuensi GSM Isa Falaq Albashar, 31285-TE Umar Sidiq An Naas, 31768-TE Rezky Mahendra, 31789-TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta 1.1 PENDAHULUAN Komunikasi bergerak (mobile
Lebih terperinciBAB II POWER CONTROL CDMA PADA KANAL FADING RAYLEIGH
BAB II POWER CONTROL CDMA PADA KANAL FADING RAYLEIGH 2.1 Multipath fading pada kanal nirkabel Sinyal yang ditransmisikan pada sistem komunikasi bergerak nirkabel akan mengalami banyak gangguan akibat pengaruh
Lebih terperinciITS-SAT. Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver. Seminar Tugas Akhir. Respati Loy Amanda NRP.
Seminar Tugas Akhir Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver ITS-SAT Respati Loy Amanda NRP. 2209100039 Dosen Pembimbing: Eko Setijadi, ST., MT., Ph.D Dr. Ir. Suwadi,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LADASA TEORI Pada Bab ini akan menjelaskan tentang teori-teori penunjang penelitian, dan rumus-rumus yang akan digunakan untuk pemodelan estimasi kanal mobile-to-mobile rician fading sebagai berikut..1
Lebih terperinciBAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS
BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS Simulasi MIMO OFDM dengan teknik spatial multiplexing ini menggunakan berbagai macam parameter, yang mana dapat dilihat pada tabel 4.1. Pada simulasi, digunakan tiga
Lebih terperinciPERENCANAAN AWAL JARINGAN MULTI PEMANCAR TV DIGITAL BERBASIS PENGUKURAN PROPAGASI RADIO DARI PEMANCAR TUNGGAL
PERENCANAAN AWAL JARINGAN MULTI PEMANCAR TV DIGITAL BERBASIS PENGUKURAN PROPAGASI RADIO DARI PEMANCAR TUNGGAL Yanik Mardiana 2207 100 609 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Lebih terperinci1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini dunia telekomunikasi berkembang sangat pesat. Banyak transmisi yang sebelumnya menggunakan analog kini beralih ke digital. Salah satu alasan bahwa sistem
Lebih terperinciBAB IV SINYAL DAN MODULASI
DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB IV SINYAL DAN MODULASI IF Pengertian Sinyal Untuk menyalurkan data dari satu tempat ke tempat yang lain, data akan diubah menjadi sebuah bentuk sinyal. Sinyal adalah
Lebih terperinciKAPASITAS KANAL DAN BIT ERROR RATE SISTEM D-MIMO DALAM VARIASI SPASIAL DAERAH CAKUPAN
KAPASITAS KANAL DAN BIT ERROR RATE SISTEM D-MIMO DALAM VARIASI SPASIAL DAERAH CAKUPAN Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro-FT, Universitas Udayana Email : gnr@yahoo.co.id Abstrak Kemajuan teknologi komunikasi,
Lebih terperinciDalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Realisasi PLL (Phase Locked Loop) sebagai modul praktikum demodulator FM sebelumnya telah pernah dibuat oleh Rizal Septianda mahasiswa Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM
BAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM Analisa perancangan erdasarkan hasil simulasi dan pengukuran rangkaian, dimaksudkan unuk
Lebih terperinciSistem Telekomunikasi
Sistem Telekomunikasi Pertemuan ke,4 Modulasi Digital Taufal hidayat MT. email :taufal.hidayat@itp.ac.id ; blog : catatansangpendidik.wordpress.com 1 I II III IV V VI outline Konsep modulasi digital Kelebihan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pendahuluan Pada bab ini akan diuraikan hasil simulasi pengaruh K - factor pada kondisi kanal yang terpengaruh Delay spread maupun kondisi kanal yang dipengaruhi oleh frekuensi
Lebih terperinciMETODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS
JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 167-178, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv
BAB II PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv 2.1. Transformator Daya Transformator adalah suatu alat listrik statis yang erfungsi meruah tegangan guna penyaluran daya listrik dari suatu rangkaian
Lebih terperinciMODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com
MODULASI Adri Priadana ilkomadri.com Pengertian Modulasi Merupakan suatu proses penumpangan atau penggabungan sinyal informasi (pemodulasi) kepada gelombang pembawa (carrier), sehingga memungkinkan sinyal
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA KODE HAMMING PADA CHANNEL AWGN
PERBANDINGAN KINERJA KODE HAMMING PADA CHANNEL AWGN Staf Pengajar Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Bali, 836 Email : sukadarmika@unud.ac.id Intisari Noise merupakan
Lebih terperinciPembuatan Modul Praktikum Teknik Modulasi Digital FSK, BPSK Dan QPSK Dengan Menggunakan Software
Pembuatan Modul Praktikum Teknik Modulasi Digital FSK, BPSK Dan QPSK Dengan Menggunakan Software Noviana Purwita Sa iyanti 1, Aries Pratiarso 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENELITIAN TERDAHULU Sebelumnya penelitian ini di kembangkan oleh mustofa, dkk. (2010). Penelitian terdahulu dilakukan untuk mencoba membuat alat komunikasi bawah air dengan
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI JAKARTA
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2012/2013 JUDUL ( FSK) FREQUENCY SHIFT KEYING GRUP 1 TELKOM 3D PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK
Lebih terperinci4. Mononom dan Polinom
Darpulic www.darpulic.com 4. Mononom dan Polinom Sudaratno Sudirham Mononom adalah pernataan tunggal ang erentuk k n, dengan k adalah tetapan dan n adalah ilangan ulat termasuk nol. Fungsi polinom merupakan
Lebih terperinciSatuan Acara Perkuliahan Arjuni Budi P.
: Overview Sistem Komunikasi Digital Tujuan pembelajaran umum : Para mahasiswa mengetahui ruang lingkup Sistem Komunikasi Digital Jumlah pertemuan : 1(satu) kali 1 menyebutkan elemen-elemen dari Sistem
Lebih terperinciANALISA KINERJA ESTMASI KANAL DENGAN INVERS MATRIK PADA SISTEM MIMO. Kukuh Nugroho 1.
ANALISA KINERJA ESTMASI KANAL DENGAN INVERS MATRIK PADA SISTEM MIMO Kukuh Nugroho 1 1 Jurusan Teknik Telekomunikasi, Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto e-mail :kukuh@st3telkom.ac.id
Lebih terperinciRancang Bangun Modulator BPSK untuk Komunikasi Citra pada ITS-Sat
1 Rancang Bangun Modulator BPSK untuk Komunikasi Citra pada ITS-Sat Lena Miranti.S, Eko Setijadi, dan Devy Kuswidiastuti Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciSistem Modulator dan Demodulator BPSK dengan Costas Loop
Sistem Modulator dan Demodulator BPSK dengan Costas Loop Budihardja Murtianta Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga budihardja.murtianta@staff.uksw.edu
Lebih terperinciPerancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 2.4 GHz Untuk Pengiriman Citra Pada Sistem Komunikasi Satelit Nano
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-160 Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 2.4 GHz Untuk Pengiriman Citra Pada Sistem Komunikasi Satelit Nano Rochmawati
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA Teknik Pengkodean Sinyal. Fery Antony, ST Universitas IGM
KOMUNIKASI DATA Teknik Pengkodean Sinyal Fery Antony, ST Universitas IGM Gambar Teknik Pengkodean dan Modulasi a) Digital signaling: sumber data g(t), berupa digital atau analog, dikodekan menjadi sinyal
Lebih terperinci