ESTIMASI PARAMETER REGRESI ROBUST DENGAN METODE ESTIMASI-S PADA PENJUALAN ENERGI LISTRIK DI JAWA TENGAH TAHUN 2009

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ESTIMASI PARAMETER REGRESI ROBUST DENGAN METODE ESTIMASI-S PADA PENJUALAN ENERGI LISTRIK DI JAWA TENGAH TAHUN 2009"

Transkripsi

1 ESTIMASI PARAMETER REGRESI ROBUST DENGAN METODE ESTIMASI-S PADA PENJUALAN ENERGI LISTRIK DI JAWA TENGAH TAHUN 2009 oleh GRIYA ARTIANA M SKRIPSI dtuls dan dajukan untuk memenuh sebagan persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sans Matematka JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 202

2 SKRIPSI ESTIMASI PARAMETER REGRESI ROBUST DENGAN METODE ESTIMASI-S PADA PENJUALAN ENERGI LISTRIK DI JAWA TENGAH TAHUN 2009 yang dsapkan dan dsusun oleh GRIYA ARTIANA M dbmbng oleh Pembmbng Pembmbng II Dra. Yulana Susant, M.S Drs. Pangad, M.S NIP NIP Anggota Tm Penguj telah dpertahankan d depan Dewan Penguj pada har Rabu, tanggal 4 Januar 202 dan dnyatakan telah memenuh syarat. Tanda Tangan. Drs. Sugyanto, M.S.. NIP Drs. Muslch, M.S 2.. NIP Dsahkan oleh Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Dekan, Surakarta, Januar 202 Ketua Jurusan Matematka Ir. Ar Handono Ramelan, M.Sc.,(Hons)., Ph.D NIP Irwan Susanto, DEA NIP

3 ABSTRAK Grya Artana, 20. ESTIMASI PARAMETER REGRESI ROBUST DENGAN METODE ESTIMASI-S PADA PENJUALAN ENERGI LISTRIK DI JAWA TENGAH TAHUN 2009, FMIPA, Unverstas Sebelas Maret Surakarta. Energ lstrk merupakan kebutuhan sehar-har karena manusa tdak mungkn bsa melakukan aktvtas tanpa adanya lstrk. Kebutuhan energ lstrk akan terus menngkat sejalan dengan roda perekonoman daerah. Penjualan energ lstrk dapat dpredks dengan menggunakan analss regres. Penjualan energ lstrk d Jawa Tengah Tahun 2009 terdapat data penclan, sehngga dperlukan metode yang tepat untuk melakukan analss data. Regres robust adalah regres untuk mengatas penympangan yang dsebabkan oleh penclan. Jka penclan terdapat pada varabel dependen (Y) dan varabel ndependen (X), maka regres robust estmas-s tepat dgunakan untuk mengestmas parameternya. Tujuan dar peneltan n adalah menentukan estmas parameter model regres robust menggunakan metode estmas-s pada penjualan energ lstrk d Jawa Tengah tahun 2009 dengan varabel dependen adalah penjualan energ lstrk sedangkan varabel ndependen adalah jumlah pelanggan (X ), daya tersambung (X ), dan jumlah perusahaan (X ). Hasl analss dperoleh estmas parameter adalah ( ; 962; 3,6; 37.58). Kata kunc : energ lstrk, regres robust, estmas-s.

4 ABSTRACT Grya Artana, 20. PARAMETER ESTIMATION OF ROBUST REGRESSION BY USING S-ESTIMATION METHOD IN ELECTRICAL ENERGY SALES IN CENTRAL JAVA ON 2009, FMIPA, Unverstas Sebelas Maret Electrcal energy s a daly need as human may not be able to do ther actvtes wthout the electrcty. The needs of electrcty wll always be ncreasng n lne wth the ncrease of the regonal economy. The electrcal energy sales can be predcted by usng regresson analyss. There are outlers data n the electrcal energy sales n Central Java on 2009, so that an approprate method s needed to analyze the data. Robust regresson s a regresson to overcome dstorton caused by the outlers. If there are outlers n the dependent varable (Y) and the ndependent varables (X), then the S-estmaton robust regresson s approprate to be used to estmate the parameter. The objectve of ths research s to determne the parameter estmaton of the robust regresson model usng the S-estmaton method n the electrcal energy sales n Central Java on 2009 wth ndependent varable s the sales of electrcal energy whle the ndependent varables are number of costumer (X ), power connected (X 2 ), and number of company (X 3 ). The parameter estmaton obtaned based on the analyss result are ( ; 962; 3,6; 37.58). Keyword : electrcal energy, robust regresson, S-estmaton v

5 MOTTO Maka Nkmat Roob-mu yang manakah yang kau dustakan (QS. Ar-Rohman:3). Sesungguhnya setelah kesultan ada kemudahan (QS. Al-Insyroh : 6). v

6 PERSEMBAHAN Syukur Alhamdullllah atas kehadrat Allah SWT, yang telah memberkan lmpahan rahmat dan hdayah-nya sehngga skrps n bsa terselesakan. Saya persembahkan skrps n kepada:. Bapak dan Ibu tersayang yang tak hent-hentnya member doa, kash sayang, dan dukungan (bak morl maupun materl) selama n. 2. Kakak dan adk (Mbak Prest dan Dhek Tyan) serta keluargaku semua. 3. Sahabatku Lulu Atul Fajaroh yang telah membersama d bangku kulah n. 4. Teman-teman Azzam Communty (ZAMCOM) melput : Mbak Nanut, Mbak Ec, Lulu, Suls, Dan, Ika, Yul, Ta, Ttk M, Atk Tse, Lsa. 5. Teman-teman kos CM yang senantasa menjad tempat berteduh. 6. Teman-teman SKI FMIPA UNS, JRMN, HIMATIKA dalam masa perode saya berkprah. 7. Teman-teman MATH 07 yang telah member banyak nspras sehngga skrps n bsa terselesakan. v

7 KATA PENGANTAR Puj syukur kehadrat Allah SWT yang dengan lmpahan rahmat dan hdayah-nya telah member kekuatan pada penuls dalam menyusun skrps n, dengan judul Estmas Parameter Regres Robust dengan metode estmas-s pada Penjualan Energ Lstrk d Jawa Tengah Tahun 2009 Penuls menyadar bahwa tanpa bantuan dan dukungan dar phak lan, tdak mungkn dapat menyelesakan skrps n. Untuk tulah pada kesempatan n penuls menyampakan rasa terma kash kepada :. Dra. Yulana Susant, M.S. dosen pembmbng I yang dengan penuh perhatan dan kesabarannya telah memberkan bmbngan dan pengarahan sehngga dapat terselesakannya penyusunan skrps n. 2. Drs. Pangad, M.S., selaku dosen pembmbng II yang dengan penuh perhatan dan kesabarannya telah memberkan bmbngan dan pengarahan sehngga dapat terselesakannya penyusunan skrps n. Penuls menyadar sebaga manusa tdak luput dar kekurangan dan kekhlafan sehngga perlunya saran-saran dan krtk yang membangun bag kesempurnaan skrps n. Semoga Allah member balasan kepada semuanya dan semoga penulsan n bermanfaat bag pembaca. Surakarta, Desember 20 Penuls v

8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... v MOTO... v PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR SIMBOL DAN NOTASI... x DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah....2 Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Peneltan Manfaat Peneltan... 3 BAB II LANDASAN TEORI 2. Tnjauan Pustaka Model Regres Lnear Metode Kuadrat Terkecl Pengujan Asums Analss Regres Penclan Estmas-S Kerangka Pemkran... 5 BAB III METODE PENELITIAN... 6 v

9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Data Metode Kuadrat Terkecl Uj Asums Normaltas Uj Asums Homoskedaststas Uj Asums Non Autokorelas Uj Asums Non Multkolneartas Deteks Penclan Model Regres Robust dengan Estmas-S BAB V KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

10 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.. Fungs obyektf dan fungs pembobot untuk MKT dan Tukey s bweght... 4 Tabel 4.. Hasl output uj multkolneartas... 2 Tabel 4.2. Hasl Uj TRES dan h Tabel 4.3. Nla σ dan β tap Iteras pada estmas-s Tabel 4.4. Hasl uj t pada estmas-s x

11 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.. Pola yang memenuh asums homoskedaststas... 9 Gambar 2.2. Pola-pola heteroskedaststas... 9 Gambar 2.3. Daerah penolakan atau penermaan H 0... Gambar 4.. Plot probabltas dar ssaan... 8 Gambar 4.2. Plot ssaan dengan Y... 9 Gambar 4.3. Daerah penolakan atau penermaan H x

12 DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL : harga mutlak : sgma, operator penjumlahan β : parameter/koefsen regres β : estmas dar β β : estmas β awal menggunakan MKT β : estmas β menggunakan estmas-s c : tunng konstan d : nla Durbn-Watson d L : batas bawah dar tabel Durbn-Watson d U : batas atas dar tabel Durbn-Watson ε : ssaan random ke- dar populas e : ssaan random ke- dar sampel h : nla leverage untuk kasus ke- p : jumlah varabel ndependen ρ(. ) : fungs obyektf r : koefsen korelas rank Spearman R : koefsen determnas ganda yang dsesuakan s : standar devas σ : estmas skala robust u : skala ssaan ψ(. ) : turunan parsal dar ρ terhadap β atau ρ = W : matrks bobot observas w : fungs pembobot X : varabel ndependen ke- Y : vektor harga predks untuk Y Y : varabel dependen ke- x

13 DAFTAR LAMPIRAN Lampran. Lampran 2. Lampran 3. Lampran 4. Lampran 5. Data Kasus Uj Asums Klask Pendeteksan penclan dengan TRES dan h Hasl Model Regres dengan MKT Hasl Model Regres Robust dengan Estmas-S x

14 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Energ lstrk merupakan kebutuhan sehar-har karena manusa tdak mungkn bsa melakukan aktftas tanpa adanya lstrk. Kebutuhan energ lstrk akan terus menngkat sejalan dengan roda perekonoman daerah. Sebaga upaya untuk menngkatkan taraf hdup masyarakat d pedesaan, pemerntah telah mengupayakan program lstrk masuk desa, sehngga sampa tahun 2009 terdapat desa sudah beralran lstrk dar PT. PLN (Persero) sebaga sumber energnya dengan jumlah pelanggan 3,64 juta pelanggan (BPS, 200). Jumlah energ lstrk yang terjual selama tahun 2009 sebesar 3,39 mlyar kwh atau menngkat 5,86% dbandngkan dar tahun Energ lstrk tersebut sebagan besar dmanfaatkan oleh rumah tangga (93,80%), berkutnya untuk usaha (3,0%), selebhnya untuk ndustr, kantor pemerntah, penerangan jalan, dan sosal (BPS, 200). Penjualan energ lstrk dapat dpredks berdasarkan data yang dperoleh menggunakan analss regres untuk mengetahu hubungan antara varabel dependen dalam hal n adalah penjualan energ lstrk (Y) dengan varabel ndependen dalam hal n jumlah pelanggan (X ), daya tersambung (X ), dan jumlah perusahaan (X ). Analss regres merupakan teknk statstka yang dgunakan untuk menyeldk dan memodelkan hubungan antara varabel dependen dan varabel ndependen. Jka Y varabel dependen dan X, X,, X varabel ndependen, maka model regres lnear secara umum dapat dnyatakan sebaga Y = β + β X + β X + + β X + ε dengan β, β,, β adalah parameter-parameter regres dan ε adalah ssaan yang berdstrbus normal dengan mean nol dan varans konstan (Sembrng, 2003). Permasalahan yang muncul dalam analss regres adalah menentukan estmator terbak Y untuk menentukan nla β, β,, β. Dalam menentukan estmator

15 2 terbak sangat dpengaruh oleh penggunaan metode. Metode yang basa dgunakan adalah Metode Kuadrat Terkecl (MKT). Dalam kasus model regres lnear, dmungknkan terdapat data outler (penclan) yatu pengamatan dengan nla mutlak ssaan jauh lebh besar darpada ssaan-ssaan lan sehngga akan mempengaruh model regres yang terbentuk. Data penclan tersebut tdak boleh dbuang begtu saja karena akan mempengaruh model predks serta menghaslkan estmas parameter yang kurang tepat. Untuk menyelesakan masalah tersebut dperlukan adanya metode yang bersfat robust d mana nla estmasnya tdak banyak dpengaruh oleh perubahan kecl dalam data. Regres robust merupakan metode regres yang dgunakan ketka dstrbus dar ssaan tdak normal atau adanya beberapa penclan yang berpengaruh pada model. Metode n merupakan alat pentng untuk menganalsa data yang dpengaruh oleh penclan sehngga dhaslkan model yang robust atau resstance terhadap penclan. Dalam regres robust terdapat beberapa metode estmas sepert estmas-m, estmas Least Medan Square (LMS), estmas Least Trmmed Square (LTS), estmas-s, estmas-mm (Chen, 2002). Dalam peneltan n penuls membahas dengan metode estmas-s karena metode n mempunya kelebhan yatu bsa dgunakan untuk penclan dengan propors hngga 50% serta dgunakan ketka varabel dependen dan varabel ndependen terdapat penclan. Metode estmas-s pertama kal dkembangkan oleh Rousseeuw dan Yoha (984) dmana metode n merupakan keluarga hgh breakdown pont yatu ukuran umum propors dar data penclan yang dapat dtangan sebelum pengamatan tersebut mempengaruh model predks. Dsebut estmas-s karena mengestmas berdasarkan skala. Skala yang dgunakan adalah standar devas ssaan. Metode n menggunakan nla pembobot dengan fungs Tukey s bweght dengan nla breakdown value = 0,5 dmana nla konstanta c =,547 (Salban dan Yoha, 2006). Menggunakan fungs pembobot Tukey s bweght karena teras yang dgunakan lebh sedkt dbandngkan fungs pembobot yang lan.

16 3.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraan latar belakang masalah dapat dsusun perumusan masalah yatu bagamana estmas penjualan energ lstrk d Jawa Tengah tahun 2009 menggunakan metode regres robust estmas-s?.3 Batasan Masalah Agar tdak memperluas pembahasan, peneltan n dbatas pada hal berkut: Metode yang dgunakan adalah estmas-s menggunakan fungs pembobot Tukey s bweght dengan konstanta c =, Tujuan Peneltan Tujuan yang ngn dcapa dalam peneltan n adalah menentukan estmas penjualan energ lstrk d Jawa Tengah tahun 2009 menggunakan metode regres robust estmas-s..5 Manfaat Peneltan Manfaat yang dharapkan dar peneltan n adalah dapat mengembangkan lmu pengetahuan dalam bdang statstka dan ndustr. Pada bdang statstka, metode estmas-s dapat daplkaskan terhadap data yang mengandung penclan pada varabel dependen dan ndependennya, sedangkan pada bdang ndustr dapat memberkan masukan kepada nstans yang terkat yatu Perusahaan Lstrk Negara (PLN) sebaga sarana untuk menngkatkan penjualan energ lstrk kepada masyarakat.

17 BAB II LANDASAN TEORI Ada dua sub bab yang akan dbahas pada landasan teor n, yatu tnjauan pustaka dan kerangka pemkran. Tnjauan pustaka berupa pengertan-pengertan yang berhubungan dengan pembahasan model estmas regres robust estmas-s. Melalu kerangka pemkran akan dgambarkan langkah dan arah penulsan untuk mencapa tujuan peneltan. 2. Tnjauan Pustaka Dalam mempredks model regres serng dtemukan bahwa asums regres klask dlanggar, salah satunya adalah asums kenormalan. Regres robust merupakan metode regres yang dgunakan ketka dstrbus dar ssaan tdak berdstrbus normal (Draper dan Smth, 998). Regres robust merupakan alternatf dar MKT. Serngkal dengan transformas tdak akan menghlangkan atau melemahkan pengaruh dar penclan yang akhrnya estmas menjad bas dan estmas parameter menjad tdak tepat. Dalam keadaan n, sangat tepat jka menggunakan metode regres robust yang tahan terhadap pengaruh penclan sehngga menghaslkan estmas yang lebh bak. Salah satunya adalah metode estmas-s. Selanjutnya akan dbahas mengena metode yang telah ada sebelumnya. Metode estmas-m pertama kal dperkenalkan oleh Huber pada tahun 973. Estmas-M merupakan metode regres robust yang serng dgunakan dan dpandang dengan bak untuk mengestmas parameter yang dsebabkan oleh x- outler dan memlk breakdown pont /n. Metode estmas LMS merupakan metode hgh breakdown pont yang dperkenalkan pertama kal oleh Rousseeuw pada tahun 984. LMS adalah modfkas dar metode kuadrat terkecl basa. Modfkas yang dlakukan dengan mengubah operator jumlah menjad medan. Parameter β dapat destmas dengan cara memnmumkan medan dar kuadrat ssaan. 4

18 5 Metode estmas LTS merupakan metode hgh breakdown pont yang dperkenalkan pertama kal oleh Rousseeuw pada tahun 984. LTS merupakan suatu metode pendugaan parameter regres robust untuk memnmumkan jumlah kuadrat h ssaan fungs objektf. Kelemahan dar metode yang telah ada yatu hanya bsa mengestmas parameter yang dsebabkan oleh penclan pada varabel ndependen (x) dan breakdown pont lebh kecl dar 0,5 sehngga dkembangkanlah estmas-s. Teor-teor yang relevan dan mendukung yang dgunakan dalam peneltan melput model regres lnear berganda, metode kuadrat terkecl, asums analss regres, penclan, estmas-s Model Regres Lnear Berganda Model regres adalah model yang memberkan gambaran mengena hubungan antara banyak varabel ndependen dengan varabel dependen (Sembrng, 2003). Bentuk umum dar model regres lnear sederhana adalah Y = β + β X + β X + + β X + e, =,2,, n (2.) dengan Y β β, β,, β X, X,, X e n p : harga varabel dependen pada tral ke- : ttk potong gars regres dengan sumbu Y : koefsen regres : varabel ndependen pada tral ke-n : ssaan ke- : banyaknya pengamatan : banyaknya varabel ndependen Asums-asums yang melandas anals regres adalah ssaan e menyebar normal dengan nla tengah nol dan ragam σ dmana e dan e tdak berkorelas untuk j.

19 Metode Kuadrat Terkecl Metode kuadrat terkecl pada prnspnya adalah memnmumkan jumlah kuadrat ssaan (JKS) dperoleh dar nla estmas untuk β, β, β,, β sebaga berkut JKS = e = (Y β β X β X ) (2.2) Selanjutnya dcar turunan parsal terhadap β β, β,, β dan menyamakan dengan nol sehngga dperoleh nla estmas model regres lnear Untuk memnmumkan (2.2), dcar turunan S(β ) secara parsal terhadap β, j = 0,, 2,, p dan dsamakan dengan nol sehngga dperoleh S = 2 y β β β x β x = 0, S = 2 y β β β x β x x = 0, S = 2 y β β β x β x x = 0, S = 2 y β β β x β x x = 0, Persamaan (2.3) menghaslkan persamaan normal berkut n nβ + β x + β x + + β x = y β x + β x + β x x + + β x x = x y β x + β x x + β x + + β x x = x y β x + β x x + β x x + + β x = x y (2.3) (2.4)

20 7 Jka dsusun dalam bentuk matrks maka persamaan (2.4) menjad X Xβ = X Y (2.5) dengan 2 n y y Y y, k k n n nk x x x x x x X x x x, k ˆ ˆ ˆ ˆ 2 Untuk menyelesakan persamaan (2.5), kalkan kedua ssnya dengan nvers dar (X X). Sehngga estmator kuadrat terkecl dar β adalah (X X) X Xβ = (X X) X Y β = (X X) X Y 2..3 Pengujan Asums Analss Regres Pada model regres, perlu dlakukan uj asums analss regres untuk mengetahu apakah model regres memenuh asums atau tdak. Uj asums yang dlakukan pada model regres adalah. Normaltas Analss regres lnear mengasumskan bahwa ssaan (e ) berdstrbus normal. Menurut Gujarat (978) pada regres lnear klask dasumskan bahwa tap e ddstrbuskan secara random dengan e ~ N(0, σ ). n k n k n k n k n n n k n x x x x x x x x x x n X X 2 2 ' n k n n n nk k k k y x y x y y y y x x x x x x Y X '

21 8 Salah satu cara untuk menguj asums kenormalan adalah dengan uj Kolmogorov-Smrnov. Uj n ddasarkan pada nla D dengan, D = max F (X ) S (X ), =, 2,.., n. dengan F (X ) adalah fungs dstrbus frekuens kumulatf relatf dar dstrbus teorts dbawah H. S (X ) adalah dstrbus frekuens kumulatf pengamatan sebanyak sampel. H adalah ssaan berdstrbus normal. Selanjutnya, nla D n dbandngkan dengan nla D krts dengan sgnfkans α (tabel Kolmogorof- Smrnov). Apabla nla D > D atau p value < α, maka asums kenormalan tdak dpenuh. Dalam peneltan n asums yang dgunakan adalah asums dar ssaan tdak berdstrbus normal, sehngga MKT tdak layak untuk dgunakan (Draper dan Smth, 998). 2. Homoskedaststas Salah satu asums pentng dalam analss regres adalah varas ssaan (e ) pada setap varabel ndependen adalah homoskedaststas. Asums n dapat dtuls sebaga berkut Var(e ) = σ =, 2, n Salah satu cara menguj kesamaan varans yatu dengan melhat pola tebaran ssaan (e ) terhadap nla estmas Y. Jka tebaran ssaan bersfat acak (tdak membentuk pola tertentu), maka dkatakan bahwa varans ssaan homogen (Draper dan Smth, 998). Gujarat (978) menggambarkan beberapa plot ssa terhadap Y sebaga berkut e Gambar 2. Pola yang memenuh asums homoskedaststas Y

22 9 e e e Y Y Y (a) (b) (c) Gambar 2.2 Pola-pola heteroskedaststas Jka hasl plot mrp pola pada Gambar 2. maka asums homoskedaststas dpenuh karena ttk tersebar rata atau tdak membentuk pola tertentu. Pada Gambar 2.2 (a) sampa (c) terlhat membentuk pola tertentu, artnya terjad heteroskedaststas. Untuk lebh tepatnya, menurut Gujarat (978) salah satu cara untuk mendeteks heteroskedaststas adalah dengan pengujan korelas rank Spearman yang ddefnskan sebaga berkut d r = 6 n(n ) dengan d = perbedaan dalam rank yang dtepatkan pada dua karakterstk yang berbeda dar ndvdual atau fenomena ke- dan n adalah banyaknya ndvdual yang drank. Koefsen rank korelas tersebut dapat dgunakan untuk mendeteks heterokedaststas dengan mengasumskan Y = X + e. Adapun tahapannya adalah sebaga berkut. mencocokkan regres terhadap data mengena Y dan X dan mendapatkan ssaan e 2. Dengan mengabakan tanda dar e, yatu dengan mengambl nla mutlaknya e, merankng bak harga mutlak e dan X sesua dengan urutan yang menngkat atau menurun dan menghtung koefsen rank korelas Spearman yang telah dberkan sebelumnya. 3. Dengan mengasumskan bahwa koefsen rank korelas populas ρ s adalah nol dan n > 8, sgnfkan dar r s yang dsampel dapat duj dengan pengujan t sebaga berkut :

23 0 dengan derajat kebebasan = n 2. t = r n 2 r Jka nla t yang dhtung melebh nla t krts maka H dtolak, artnya asums homoskedaststas tdak dpenuh. Jka model regres melput lebh dar satu varabel X, r dapat dhtung antara e dan tap-tap varabel X secara terpsah dan dapat duj untuk tngkat pentng secara statstk dengan pengujan t yang dberkan d atas. 3. Non autokorelas Salah satu asums pentng dar regres lnear adalah bahwa tdak ada autokorelas antara serangkaan pengamatan yang durutkan menurut waktu. Adanya kebebasan antar ssaan dapat ddeteks secara grafs dan emprs. Pendeteksan autokorelas secara grafs yatu dengan melhat pola tebaran ssaan terhadap urutan waktu. Jka tebaran ssaan terhadap urutan waktu tdak membentuk suatu pola tertentu atau bersfat acak maka dapat dsmpulkan tdak ada autokorelas antar ssaan (Draper dan Smth, 998). Pengujan secara emprs dlakukan dengan menggunakan statstk uj Durbn-Watson. Hpotess yang duj adalah: H 0 : Tdak terdapat autokorelas antar ssaan H : Terdapat autokorelas antar ssaan Adapun rumusan matemats uj Durbn-Watson adalah: d = (e e ) e Kadah keputusan dalam uj Durbn Watson adalah:. Jka d < d atau d > 4 d, maka H 0 dtolak berart bahwa terdapat autokorelas antar ssaan. 2. Jka d < d < 4 d, maka H 0 tdak dtolak yang berart bahwa asums non autokorelas terpenuh. 3. Jka d d d atau 4 d d 4 d maka tdak dapat dputuskan apakah H 0 dterma atau dtolak, sehngga tdak dapat dsmpulkan ada atau tdak adanya autokorelas.

24 4. Untuk statstk d dar Durbn Watson dapat dlhat pada Gambar 2.3 H 0 dtolak tdak dapat dsmpulkan H 0 dterma d d 2 4 d 4 d Gambar 2.3 Daerah penolakan atau penermaan H 0 4. Non multkolneartas Menurut Montgomery dan Peck (992), kolneartas terjad karena terdapat korelas yang cukup tngg d antara varabel ndependen. VIF (Varance Inflaton Factor) merupakan salah satu cara untuk mengukur besar kolneartas dan ddefnskan sebaga berkut VIF = R dengan m =,2,, p dan p adalah banyaknya varabel ndependen. R adalah koefsen determnas yang dhaslkan dar regres varabel ndependen X dengan varabel ndependen lan X (m j). Nla VIF menjad semakn besar jka terdapat korelas yang semakn besar dantara varabel ndependen. Jka nla VIF lebh dar 0, multkolneartas memberkan pengaruh yang serus pada pendugaan metode kuadrat terkecl Penclan Pada beberapa kasus dmungknkan adanya data yang jauh dar pola kumpulan data keseluruhan, yang lazm ddefnskan sebaga data penclan. Keberadaan dar penclan akan menyebabkan kesultan dalam proses analss data dan perlu untuk dhndar. Permasalahan yang muncul akbat adanya penclan antara lan:. Ssaan yang besar dar model yang terbentuk E(e ) Varans dar data akan menjad lebh besar. 3. Estmas nterval akan memlk rentang yang lebh besar.

25 2 Menurut Draper dan Smth (998) metode yang dgunakan dalam mengdentfkas penclan terhadap varabel Y adalah Studentzed Deleted Resdual (TRES) yang ddefnskan sebaga: TRES = = e dmana : =, 2,, n e = Y Y d = Y Y () Sd = smpangan baku beda (d ) h = x (X X) x k = p + n = banyaknya pengamatan Hpotess untuk menguj adanya penclan adalah: H 0 : Pengamatan ke - bukan penclan H : Pengamatan ke - merupakan penclan ( ) TRES adalah statstk uj untuk mengetahu penclan terhadap Y Krtera pengujan yang melandas keputusan adalah : t TRES, > t, 2h = 2 h = 2k n n maka pengamatan ke- dkatakan penclan commt to terhadap user X., H tdak dtolak, H dtolak (2.6) Metode yang dgunakan dalam mengdentfkas penclan terhadap varabel X adalah Nla Pengaruh (Leverage Pont). Nla Pengaruh (h ) dar pengamatan (X,Y ) menunjukkan besarnya peranan Y terhadap Y ddefnskan sebaga: d mana =, 2,, n dan h = x (X X) x (2.7) x = [ x x x ] adalah vektor bars yang bers nla nla dar peubah varabel ndependen dalam pengamatan ke-. Nla h berada dantara 0 dan (0 h ) h = k dengan k = p +. Jka h lebh besar dar 2h dengan

26 Estmas-S Estmas-S pertama kal dperkenalkan oleh Rousseeuw dan Yoha (984) merupakan estmas robust yang dapat mencapa breakdown pont hngga 50%. Breakdown pont adalah ukuran umum propors dar penclan yang dapat dtangan sebelum pengamatan tersebut mempengaruh model. Karena estmas-s dapat mencapa breakdown pont hngga 50% maka estmas-s dapat mengatas setengah dar penclan dan memberkan pengaruh yang bak bag pengamatan lannya. Estmas-S ddefnskan β = arg mn σ (e, e,, e ) dengan menentukan nla estmator skala robust (σ ) yang mnmum dan memenuh dengan mn ρ (2.8) σ = n (e ) ( e n(n ) ρ merupakan fungs pembobot Tukey s bweght u ρ(u ) = 2 u 2c u 6c c 6 )., u c, u > c. Penyelesaan persamaan (2.8) adalah dengan cara menurunkannya terhadap β sehngga dperoleh ρ y σ x ψ y σ x β x β = 0, = 0 j = 0,,, k j = 0,,, k (2.9) ψ dsebut fungs pengaruh yang merupakan turunan dar ρ. Sehngga bas dtulskan ρ = ψ yatu

27 4 ψ(u ) = ρ (u ) = u 2u c u c, u < c 0, u c = u 2u c u c, u < c 0, u c = u u c, u < c 0, u c = u u c, u < c 0, u c dengan w merupakan fungs pembobot IRLS dmana u = dan c =,547. w (u ) = ψ(u ) u u u c = u, u < c 0, u c = [ u c ], u < c 0, u c. Ssaan awal yang dgunakan pada estmas-s adalah ssaan yang dperoleh dar metode kuadrat terkecl. Persamaan (2.9) dapat dselesakan dengan MKT terbobot secara teras yang dsebut Iteratvely Reweghted Least Square (IRLS) hngga mencapa konvergen. Tabel 2.. Fungs obyektf dan fungs pembobot untuk MKT dan Tukey s bweght Metode Fungs obyektf Fungs pembobot Interval MKT ρ(u ) = 2 u w(u ) = u < Tukey s bweght u ρ(u ) = 2 u c 6 2c u 6c w(u ) = [ u 2 2 c ] 0 u < c u c

28 5 2.2 Kerangka pemkran Berdasarkan tnjauan pustaka, dapat dbuat kerangka pemkran bahwa Energ lstrk merupakan kebutuhan sehar-har karena manusa tdak mungkn bsa melakukan aktvtas tanpa adanya lstrk. Pada data penjualan energ lstrk d Jawa Tengah tahun 2009 terdapat data penclan pada varabel dependen maupun ndependen. Dalam melakukan estmas parameter tdak bsa menggunakan metode yang basa dgunakan yatu MKT ataupun membuang data penclan tersebut. Untuk menyelesakan masalah tersebut, maka dperlukan suatu metode yang kekar terhadap adanya penclan yatu dengan menggunakan regres robust. Regres robust yang dgunakan adalah estmas-s yang memnmumkan skala robust dengan fungs pembobot Tukey s bweght. Fungs pembobot n dgunakan untuk mendapatkan nla pembobot yang dgunakan dalam perhtungan MKT terbobot. Kemudan melakukan teras sampa dperoleh kekonvergenan sehngga dperoleh estmas parameter regres robust dengan estmas-s.

29 BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan yang dgunakan dalam penulsan skrps n adalah stud kasus, yatu melakukan estmas regres robust pada model penjualan energ lstrk d Jawa Tengah tahun Data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder yang dambl dar Badan Pusat Statstk (BPS) Provns Jawa Tengah. Langkah-langkah yang dlakukan dalam mengestmas parameter pada regres robust dengan metode estmas-s adalah. Menduga koefsen regres dengan MKT 2. Menguj asums klask analss regres lnear 3. Mendeteks adanya penclan pada data dengan metode TRES dan h 4. Menduga koefsen regres dengan estmas-s Langkah-langkah metode estmas-s : a. Menghtung ssaan awal yang dperoleh dar MKT b. Menghtung standar devas ssaan σ untuk mendapatkan nla u c. Menghtung nla pembobot w d. Menggunakan MKT terbobot untuk mendapatkan penduga kuadrat terkecl terbobot β = (X WX) X WY e. Menjadkan ssaan langkah (c) sebaga ssaan awal langkah (b) sehngga dperoleh nla σ dan pembobot w yang baru f. Melakukan pengulangan teras sampa ddapatkan kekonvergenan sehngga dperoleh β, β,, β yang merupakan estmas-s 6

30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Data Pada bab n akan dsajkan hasl analss data sekunder penjualan energ lstrk d Jawa Tengah tahun 2009 yang dperoleh dar BPS (Badan Pusat Statstk) provns Jawa Tengah. Data tersebut melput penjualan energ lstrk sebaga varabel dependen (Y) sedangkan jumlah pelanggan, daya tersambung, dan jumlah perusahaan sebaga varabel ndependen (X) terdapat pada Lampran. dengan Y X X X 4.2 Metode Kuadrat Terkecl Model regres ganda dengan metode kuadrat terkecl adalah Y = X + 2,4 X X (4.) : penjualan energ lstrk (kwh) : jumlah pelanggan (pelanggan) : daya tersambung (VA) : jumlah perusahaan (perusahaan) Selanjutnya dlakukan uj asums klask untuk melhat apakah model regres yang dperoleh memenuh asums klask atau tdak. Hasl uj asums klask adalah sebaga berkut 4.2. Uj Asums Normaltas Pengujan kenormalan dgunakan untuk mengetahu apakah ssaan berdstrbus normal atau tdak. Plot kenormalan untuk ssaan dar model penjualan energ lstrk dsajkan sebaga berkut 7

31 8 Probablty Plot of RESI Normal Percent Mean E-08 StDev N 35 KS P-Value < RESI Gambar 4. Plot probabltas dar ssaan Gambar 4. terlhat bahwa pola penyebaran ssaan tdak mengkut gars lurus, n berart asums kenormalan pada ssaan tdak dpenuh. Untuk menguj kenormalan dapat juga dgunakan uj Kolmogorof-Smrnov sebaga berkut. H : ssaan berdstrbus normal H : ssaan tdak berdstrbus normal. Plh α = 0,05. Daerah krts: H dtolak jka p-value < α = 0,05 v. Statstk uj Berdasarkan software Mntab5, dperoleh hasl output pada Gambar 4. dengan p-value < 0,00 v. Kesmpulan Berdasarkan hasl regres dapat dperoleh bahwa p-value < 0,0 < α = 0,05. In berart H dtolak artnya ssaan tdak berdstrbus normal. Dengan demkan asums kenormalan pada penjualan energ lstrk d Jawa Tengah tahun 2009 tdak dpenuh Uj Asums Homoskedaststas Untuk pendeteksan homoskedaststas dapat dlakukan dengan metode plot. Plot kesamaan varans untuk data ssaan pada model penjualan energ lstrk d Jawa Tengah adalah sebaga berkut

32 9 Versus Fts (response s Y) Resdual Ftted Value Gambar 4.2. Plot ssaan dengan Y Pada Gambar 4.2 tampak bahwa varans ssaan dar satu pengamatan ke pengamatan yang lan berpola acak yang mengndkaskan bahwa varans ssaan konstan sehngga dapat dndkaskan asums homoskedaststas dpenuh. Dar hasl tersebut dapat dambl kesmpulan bahwa asums homoskedaststas dpenuh. Selan tu dapat dlakukan uj korelas rank Spearman. Jka nla t melebh nla t, maka dalam data tersebut terdapat masalah heteroskedaststas, sebalknya jka t lebh kecl dar t maka tdak terdapat masalah heteroskedaststas. Dalam peneltan n dlakukan pengujan secara terpsah antara e dan tap varabel ndependen yatu jumlah pelanggan (X ), daya tersambung (X ), dan jumlah perusahaan (X ). Hasl pengujan mendapatkan hasl bahwa t jumlah pelanggan sebesar,648, hasl t daya tersambung adalah sebesar 2,2596 dan hasl t dar jumlah perusahaan adalah sebesar -0,5820. Dengan menggunakan t dengan derajat bebas = n 2 adalah 2,75. Dar hasl tersebut dapat dambl kesmpulan bahwa asums homoskedaststas dpenuh, artnya tdak terjad masalah heteroskedaststas pada kasus tersebut (Lampran 2.).

33 Uj Asums Non Autokorelas Autokorelas dartkan sebaga korelas antara anggota serangkaan observas yang durutkan menurut waktu. Uj non autokorelas dapat ddeteks dengan rumus Durbn Watson. Uj Durbn Watson (Uj DW). H : ρ = 0, artnya tdak ada autokorelas H : ρ 0, artnya ada autokorelas. Plh α = 0,05. Daerah krts Pada k = 3 dan n = 35 serta α = 0,05 dperoleh nla d =,28 dan d =,65 sehngga (4 d ) = 2,72 dan (4 d ) = 2,35 H 0 dtolak tdak dapat dsmpulkan H 0 dterma =,86857,28,65 2,35 2,72 Gambar 4.3 Daerah penolakan atau penermaan H v. Statstk uj Dar perhtungan dengan bantuan software Mntab5 dperoleh nla d =, v. Kesmpulan Berdasarkan hasl regres dapat dperoleh bahwa d =,86857 > d =,65 atau 4 d = 4,65 = 2,35 > d =,86857 maka H tdak dtolak artnya asums non autokorelas pada model penjualan lstrk d Jawa Tengah tahun 2009 dpenuh.

34 Uj Asums Non Multkolneartas Pengujan multkolneartas bertujuan untuk mengetahu ada tdaknya hubungan lnear antara varabel ndependen. Untuk mendeteks adanya mutkolneartas dapat dlakukan dengan berbaga uj. Salah satu deteks ada tdaknya multkolneartas adalah dengan melhat pada nla VIF. Nla VIF dperoleh dengan melakukan regres secara parsal dan kemudan menghtung nla VIF. Dengan bantuan software Mntab5, dperoleh hasl output sebaga berkut Tabel 4.. Hasl output uj multkolneartas Varabel ndependen VIF Keterangan X (Jumlah pelanggan) 2,37 < 0 Tdak terdapat multkolneartas X (Daya tersambung) 2,873 < 0 Tdak terdapat multkolneartas X (Jumlah perusahaan) 3,26 < 0 Tdak terdapat multkolneartas Berdasarkan hasl output pada Tabel 4.. dapat dlhat bahwa nla VIF untuk semua varabel ndependen, bak varabel jumlah pelanggan (X ), daya tersambung (X ), dan jumlah perusahaan (X ) adalah lebh kecl dar 0, sehngga dapat dsmpulkan bahwa asums non multkolneartas dpenuh. Berdasarkan pengujan asums klask pada model penjualan energ lstrk d Jawa Tengah tahun 2009 menggunakan analss regres dperoleh bahwa asums normaltas telah dlanggar sehngga perlu dlakukan penanganan terhadap pelanggaran asums tersebut agar dperoleh estmas regres yang tepat. 4.3 Deteks Penclan Berdasar statstk uj untuk mengetahu penclan terhadap Y yatu TRES dengan menark kesmpulan menolak H 0 apabla nla TRES > t tabel maka dperoleh kesmpulan bahwa pengamatan ke, 3, dan 33 merupakan penclan terhadap varabel Y. Berdasar statstk uj untuk mengetahu penclan terhadap X yatu h yang dengan menark kesmpulan menolak H 0 apabla nla h > 2k/n maka dperoleh kesmpulan bahwa pengamatan ke dan 33 merupakan penclan terhadap varabel X. Dapat dlhat dalam Tabel 4.2.

35 22 Tabel 4.2. Hasl Uj TRES dan h Pengamatan TRES t tabel h 2k /n 2, > 2,042 0, > 0, , > 2, , < -2,042 0, > 0, Model Regres Robust dengan Estmas-S Proses penghtungan estmas-s yang teratf dmula dengan menentukan estmas awal koefsen regres, yang dperoleh dar MKT yatu β = ( ; -32 ; 2,4 ; ) kemudan berdasarkan algortma estmas-s, dhtung nla y ˆ0 dan ssa e y y 0 0 ˆ. Proses teras menggunakan MKT terbobot dlanjutkan dengan menghtung ssaan dan pembobot w(u ) yang baru dan dlakukan pendugaan parameter secara berulang-ulang sampa konvergen. Kekonvergenan tercapa jka koefsen regres sudah sama dengan koefsen regres sebelumnya. (Salban dan Yoha, 2006). Tabel 4.3. Nla σ dan β tap Iteras pada estmas-s No. σ β ( ; 373; 2,45; -8562) ( ; -567; 2,59; -7200) ( ; -64; 2,64; -5442) (827423; -676; 2,68; ) ( ; -704; 2,72; -460) (40275; -737; 2,77; ) ( ; -780; 2,83; -276) ( ; -825; 2,90; 9956) ( ; 86; 2,97; 3962) ( ; -888; 3,03; 3573) ( ; - 908; 3,07; 36464) ( ; - 922; 3,0; 36543) ( ; -932; 3,; 36569) ( ; -939; 3,3; 36699)

36 (-77269; -945; 3,4; 36859) (-73679; -949; 3,4; 37007) (-74000; -953; 3,5; 3728) ( ; -955; 3,5; 37224) (-7599; -957; 3,5; 37297) ( ; -958; 3,5; 37352) ( ; -959; 3,6; 37394) ( ; -960; 3,6; 37426) ( ; -960; 3,6; 37449) (-76247; -96; 3,6; 37467) ( ; -96; 3,6; 37480) ( ; -96; 3,6; 37489) ( ; -96; 3,6; 37497) ( ; -96; 3,6; 37502) ( ; -962; 3,6; 37506) ( ; -962; 3,6; 37509) ( ; -962; 3,6; 375) ( ; -962; 3,6; 3753) ( ; -962; 3,6; 3754) ( ; -962; 3,6; 3755) ( ; -962; 3,6; 3756) (-76372; -962; 3,6; 3756) ( ; -962; 3,6; 3757) ( ; -962; 3,6; 3757) ( ; -962; 3,6; 3757) ( ; -962; 3,6; 3757) ( ; -962; 3,6; 3757) ( ; -962; 3,6; 3758) ( ; -962; 3,6; 3758) commt ( ; to user -962; 3,6 3758)

37 ( ; -962; 3,6; 3758) ( ; -962; 3,6; 3758) ( ; -962; 3,6; 3758) ( ; -962; 3,6; 3758) ( ; -962; 3,6; 3758) ( ; -962; 3,6; 3758) ( ; -962; 3,6; 3758) ( ; -962; 3,6; 3758) ( ; -962; 3,6; 3758) ( ; -962; 3,6; 3758) ( ; -962; 3,6; 3758) ( ; -962; 3,6; 3758) ( ; -962; 3,6; 3758) ( ; -962; 3,6; 3758) ( ; -962; 3,6; 3758) ( ; -962; 3,6; 3758) Berdasarkan Tabel 4.3 terlhat bahwa koefsen regres sudah konvergen pada teras ke-60 dperoleh estmas parameternya adalah ( ; -962; 3,6; 37.58) dan dapat dtulskan dalam model regres yatu Y = X + 3,6 X X dengan R 2 adjusted = 95,3% dan s = Interpretas model yatu sebesar 95,3% penjualan energ lstrk dapat dterangkan oleh varabel jumlah pelanggan, daya tersambung, dan jumlah perusahaan, sedangkan sebesar 4,7% dterangkan oleh varabel yang lan. Dan setap penngkatan satu pelanggan akan menurunkan penjualan energ lstrk d Jawa tengah sebesar 962 kwh, setap penngkatan satu VA daya tersambung dan satu perusahaan akan menngkatkan penjualan energ lstrk masng-masng sebesar 3,6 kwh dan kwh.

38 25 Untuk mengetahu varabel ndependen yang berpengaruh dlakukan uj sgnfkans model regres robust estmas-s () H β = 0, =,2,3 (jumlah pelanggan, daya tersambung atau jumlah perusahaan tdak berpengaruh secara sgnfkan terhadap penjualan energ lstrk d Jawa Tengah tahun 2009) H β 0, untuk suatu =,2,3 (palng tdak ada salah satu jumlah pelanggan, daya tersambung atau jumlah perusahaan yang berpengaruh secara sgnfkan terhadap penjualan energ lstrk d Jawa Tengah tahun 2009) () Plh α = 0,05 () Daerah krts: H dtolak jka F > F = F (,:) = F (,;,) = 2,69 (v) Statstk uj Berdasarkan output pada lampran 5 dengan menggunakan software Mntab5 dperoleh nla F = 223. (v) Kesmpulan Karena F = 223 > F = 2,69 sehngga H dtolak artnya palng tdak, ada salah satu jumlah pelanggan, daya tersambung, atau jumlah perusahaan yang berpengaruh secara sgnfkan terhadap penjualan energ lstrk d Jawa Tengah tahun Selanjutnya dlakukan uj parsal untuk mengetahu sgnfkans atau pengaruh masng-masng varabel terhadap model regres yang dhaslkan. Tabel 4.4. Hasl uj t pada estmas-s Varabel P value Kesmpulan X Jumlah pelanggan 0,000 < 0,05 Sgnfkan X Daya tersambung 0,004 < 0,05 Sgnfkan X Jumlah perusahaan 0,599 > 0,05 Tdak sgnfkan

39 26 Berdasarkan Tabel 4.4. dapat dsmpulkan bahwa masng-masng jumlah pelanggan, dan daya tersambung adalah sgnfkan dalam mempengaruh jumlah penjualan energ lstrk d Jawa Tengah tahun 2009, sedangkan jumlah perusahaan tdak berpengaruh sgnfkan.

40 BAB V PENUTUP 5. Kesmpulan Berdasarkan hasl analss, dapat dsmpulkan bahwa. Hasl estmas penjualan energ lstrk d Jawa Tengah tahun 2009 dengan metode regres robust estmas-s dperoleh sebaga berkut Y = X + 3,6 X X. Interpretas model regresnya adalah setap penngkatan satu pelanggan akan menurunkan penjualan energ lstrk sebesar 962 kwh, setap penngkatan satu VA daya tersambung dan satu perusahaan akan menngkatkan penjualan energ lstrk masng-masng sebesar 3,6 kwh dan kwh. 2. Varabel ndependen yang berpengaruh dalam estmas penjualan energ lstrk d Jawa Tengah tahun 2009 dengan metode regres robust estmas-s adalah varabel jumlah pelanggan dan daya tersambung. Sedangkan varabel jumlah perusahaan tdak berpengaruh sgnfkan. 5.2 Saran Bag penelt yang tertark untuk menganals data yang terdapat penclan dapat menggunakan metode robust lan sepert estmas-mm, estmas LTS, estmas LMS untuk menyelesakan masalah yang ada. 27

41 DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statstk. (200). Jawa Tengah dalam Angka 200. BPS Chen, Coln. (2002). Robust Regresson and Outler Detecton wth the ROBUSTREG Procedur. Paper Daper, N.R and H.Smth. (998). Appled Regresson Analyss Thrd Edton. Wley Interscence Publcaton, Unted states. Gujarat, Damodar. (978). Ekonometrka Dasar. Penerbt Erlangga, Jakarta. Huber, P.J. (98). Robust Statstcs. John Wley & Sons, Inc, New York Montgomery, D.C, and Peck, E.A. (992). Introducton to Lnear Regresson Analyss second edton. John Wley & Sons, Inc, New York. Rousseeuw, P.J. and Yoha, V.J. (984). Robust Regresson by Mean of S- Estmators. Berln : New York. Paper Salban and Yoha. (2006).A Fast Algortm for S-Regresson Estmates. Journal of Computatonal and Graphcal Statstcs, Volume 5, Number 2, Pages Sembrng, R.K. (2003). Analss Regres. Penerbt ITB. Bandung. 28

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI.1 Regres Lner Analss regres dgunakan untuk mengetahu hubungan antara varabel terkat (Y) dengan satu atau lebh varabel bebas (X). Menurut Har et al (009) regres lnear sederhana dapat

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL REGRESI LINEAR ROBUST DENGAN ESTIMASI M PADA DATA NILAI KALKULUS II MAHASISWA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

PENERAPAN MODEL REGRESI LINEAR ROBUST DENGAN ESTIMASI M PADA DATA NILAI KALKULUS II MAHASISWA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN PENERAPAN MODEL REGRESI LINEAR ROBUST DENGAN ESTIMASI M PADA DATA NILAI KALKULUS II MAHASISWA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Yulana Abstrak:Model persamaan regres lnear dapat dnyatakan dalam bentuk matrks

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB 73 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan n adalah nla tambah sektor pertanan untuk PDRB Jawa Barat berupa data tme seres perode 1985-005. selan tu penuls memlh varabel yang mempengaruhnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

Analisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan :

Analisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan : Analss Regres Pokok Bahasan : Dagnosa Model Melalu Pemerksaan Ssaan dan Identfkas Pengamatan Berpengaruh Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB Ssaan Ssaan adalah menympangnya nla amatan y terhadap dugaan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor, Nopember 05 ISSN 085-789 Pemodelan Regres Varabel Moderas Dengan Metode Sub-Group Regresson Modelng of Moderatng Varable wth a Method of Sub Group Rsna Septawat, Des

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB Pendugaan Parameter Regres Menduga gars regres Menduga gars regres lner sederhana = menduga parameter-parameter regres β 0 dan β 1 : Penduga parameter yang dhaslkan harus merupakan penduga yang bak Software

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method Model Regres Varabel dengan Metode Selsh Mutlak Moderatng Varable Regresson Model wth an Absolute Dfference Method Desy Ika Rachmawat 1, Des Yunart, dan Darnah And Nohe 3 1 Mahasswa Program Stud Statstka

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

Uji Park Dan Uji Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksian Heteroskedastisitas Pada Analisis Regresi

Uji Park Dan Uji Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksian Heteroskedastisitas Pada Analisis Regresi Al-Jabar: Jurnal Penddkan Matematka Vol. 8, No., 07, Hal 63-7 Uj Park Dan Uj Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksan Heteroskedaststas Pada Analss Regres Sska Andran UIN Raden Intan Lampung: sskaandran@radenntan.ac.d

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK REGRESI NON LINIER ANALISIS REGRESI REGRESI LINEAR REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUADRATIK REGRESI KUBIK Membentuk gars lurus Membentuk Gars Lengkung Regres

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab n dbag menjad dua bagan, yatu objek peneltan dan desan peneltan. III.1 Objek Peneltan Objek peneltan dalam skrps n adalah nla perusahaan LQ 45 perode 2009-2011.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam peneltan n penuls bermaksud untuk menelt bagamana pengaruh perubahan kebjakan moneter terhadap jumlah kredt yang dberkan oleh bank pada beberapa kelompok bank berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi Independent Var. Dependent Var. Test Nomnal Interval Independent t-test, ANOVA Nomnal Nomnal Cross Tabs, Ch Square, dan Koefsen Kontngens Nomnal Ordnal Mann Whtney, Kolmogorov- Smrnow, Kruskall Walls Ordnal

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL Abstrak ESIMASI PARAMEER PADA REGRESI SEMIPARAMERIK UNUK DAA LONGIUDINAL Msal y merupakan varabel respon, Lls Laome Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar 933 e-mal : lhs@yahoo.com X adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data 9 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Data yang dgunakan dalam peneltan adalah data prmer dan data sekunder. Data prmer berupa data prmer (cross secton) Surve Khusus Tabungan dan Investas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI)

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) PowerPont Sldes byyana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 9 Bandung, Telp. 0 013163-53 Hal-hal

Lebih terperinci

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA 009 T u g a s a p l k a s S t a t s t k P a g e 1 A. Soal 1 yg dkerjakan seharan tad ttg regres tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA Persamaan umum regres lnear sederhana adalah : Ŷ = a + bx Contoh

Lebih terperinci

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor Analss Indkator Makroekonom Negara Tujuan Ekspor terhadap Knerja Ekspor Non Mgas Indonesa: Stud Kasus Lma Negara Tujuan Utama Ekspor Skrps Dajukan Sebaga Kelengkapan dan Syarat Untuk Menyelesakan Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

RIDGE-MM SEBAGAI SALAH SATU METODE REGRESI RIDGE YANG ROBUST TERHADAP DATA PENCILAN

RIDGE-MM SEBAGAI SALAH SATU METODE REGRESI RIDGE YANG ROBUST TERHADAP DATA PENCILAN RIDGE-MM SEBAGAI SALAH SATU METODE REGRESI RIDGE YANG ROBUST TERHADAP DATA PENCILAN Sudartanto 1, Nono Suwarno 2, Ahmad Taofk 3 JurusanStatstka FMIPA-UNPAD, Fapet UNPAD, Jurusan Agrotek UIN emal : sudartanto@unpad.ac.d;

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

METODE RANK NONPARAMETRIK PADA MODEL REGRESI LINEAR

METODE RANK NONPARAMETRIK PADA MODEL REGRESI LINEAR METODE RANK NONPARAMETRIK PADA MODEL REGRESI LINEAR oleh KUSUMA M4 SKRIPSI dtuls dan daukan untuk memenuh sebagan persyaratan memperoleh gelar Sarana Sans Matematka FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN STUDI KASUS PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) CABANG SEMARANG SKRIPSI Dajukan sebaga salah satu syarat Untuk menyelesakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan metode statstka ang dgunakan untuk meramalkan sebuah varabel respon Y dar satu atau lebh varabel bebas X, selan tu juga dgunakan untuk

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI. Penduga Kuadrat Terkecil. Penduga b0 dan b1 yang memenuhi kriterium kuadrat terkecil dapat ditemukan dalam dua cara berikut :

REGRESI DAN KORELASI. Penduga Kuadrat Terkecil. Penduga b0 dan b1 yang memenuhi kriterium kuadrat terkecil dapat ditemukan dalam dua cara berikut : BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA REGRESI DAN KORELASI Tujuan metode kuadrat terkecl adalah menemukan nla dugaan b0 dan b yang menghaslkan jumlah kesalahan kuadrat

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

Prediksi Kelainan Refraksi Berdasarkan Panjang Sumbu Bola Mata Pada Pasien Myopia Axial Melalui Regresi Bootstrap

Prediksi Kelainan Refraksi Berdasarkan Panjang Sumbu Bola Mata Pada Pasien Myopia Axial Melalui Regresi Bootstrap Predks Kelanan Refraks Berdasarkan Panjang Sumbu Bola Mata Pada Pasen Myopa Axal Melalu Regres Bootstrap Oleh: Karyam dan Qorlna Statstka UII ABSTRAKSI Peneltan n dlakukan d Rumah Sakt Mata Dr. YAP Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci