APLIKASI REGRESI LINIER GANDA PADA BIDANG KEDOKTERAN GIGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "APLIKASI REGRESI LINIER GANDA PADA BIDANG KEDOKTERAN GIGI"

Transkripsi

1 Aplkas Regres Lner Ganda Indonesan Journal of Dentstry 8; 5 (3): 8-86 http// Fakultas Kedokteran Gg Unverstas Indonesa ISS APLIKASI REGRESI LIIER GADA PADA BIDAG KEDOKTERA GIGI Rstya Wd Endah Yan Bagan Ilmu Kesehatan Gg Masyarakat Dan Pencegahan Fakultas Kedokteran Gg Unverstas Jember Keywords: Cares. Abstract Ths was a non-reactve research usng secondary data (n = 3). The objectve of ths study was to nvestgate the lnear regresson n dentstry usng data analyss wth computer programs MIITAB 3 and SPSS 3. Research n dentrstry often employs smple or multple lnear regresson. A researcher should have adequate comprehenson on lnear regresson analyss n order to gan vald and applcable regresson equaton. Ths study used multple lnear regresson analyss wth ndependent varable (age and oral hygene) and dependent varable (tooth cares). It was found that all assumptons of the multple lnear regresson analyss were fulflled. However, the result of t test showed that the varable of age revealed nsgnfcant result (p =.93), so that the varable of age should be excluded from the analyss. Subsequently, smple lnear regresson analyss was performed to the ndependent varable (oral hygene) and the dependent varable (tooth cares). It was found that all assumptons of the multple lnear regresson analyss were fulflled. The result of t test showed that oral hygene varable was sgnfcant (p =.). F test revealed p =., ndcatng the valdty of the result. The obtaned regresson equaton was found to be applcable. The regresson equaton obtaned was as follows: OHI-S, ndcatng that n any ncrease of one OHI-S unt, the cares ncreased.6 unt. Alamat Korespondes: Bagan Ilmu Kesehatan Gg Masyarakat Dan PencegahanFakultas Kedokteran Gg Unverstas Jember

2 Rstya Wd Endah Yan Pendahuluan D bdang kedokteran gg serngkal menggunakan analss regres lner sederhana dan ganda untuk peneltan. Sebaga penelt seharusnya faham tentang analss regres lner sehngga persamaan regres yang dhaslkan vald dan bsa daplkaskan. Analss regres lner sederhana terdapat satu varabel dependen (Y) dan satu varabel ndependen (X). Analss regres lner ganda terdapat satu varabel dependen (Y) dan lebh dar satu varabel ndependen (X ) d mana =,,3 p, dengan tujuan mempredks nla Y (varabel dependen) berdasarkan nla X (varabel ndependen). (Djarwanto, 996). Model dar analss regres lner ganda dapat dtuls sebaga berkut : Y = X k k β + β X + β X + Λ + β + ε (Menzefrcke, 995). Asums Dalam Analss Regres Lner Ganda Beberapa asums yang mendasar analss regres lner ganda adalah sebaga berkut :. ε berdstrbus normal dan merupakan varabel random dengan ( ε ) =. Dengan SPSS dapat dlakukan analss deskrptf untuk melhat jumlah dan rerata nla ε. Atau dengan mengujnya dengan uj kolmogorov smrnov. Tdak terdapat autokorelas, dapat duj dengan statstk Durban Watson (d) 3. Tdak terdapat heteroskesdaststas. Cara melakukan uj n adalah melakukan analss korelas Spearman antara nla resdu dengan masng-masng varabel ndependen. 4. Tdak terdapat multkolnertas Ada beberapa cara untuk mendeteks multkolnertas dantaranya melhat korelas antar varabel bebas. Cara lan dengan memerksa Collnearty Dagnostcs, dkatakan ada multkolnertas bla nla Egenvalue mendekat dan Condton Index lebh besar dar Lnertas. Mendeteks lnertas dengan beberapa cara, dantaranya melhat dagram pencar (scatter plot) antara masng-masng varabel bebas dengan varabel tergantung. Cara lan melhat plot nla resdu dengan varabel bebas (Wbowo, dkk., 6). Pada umumnya peneltan d bdang kesehatan serng menggunakan analss regres lner ganda yang obyeknya manusa sebaga mahluk sosal beserta lngkungannya. Sebaga aplkas dalam peneltan n dgunakan data tentang pengaruh umur dan kebershan gg dan mulut terhadap kares gg. Umur ewburn (977) dalam Suwelo (99) mengatakan kares gg merupakan penyakt yang berhubungan dengan banyak faktor (multple factors) yang salng mempengaruh. Ada tga faktor utama yatu gg dan salva, mkroorgansme, dan substrat serta waktu. Selan faktor langsung d dalam mulut yang berhubungan dengan kares, terdapat pula faktor tdak langsung (faktor resko luar), yatu faktor predsposs dan faktor penghambat terjadnya kares. Faktor luar antara lan usa, jens kelamn, tngkat penddkan, tngkat ekonom, lngkungan, skap dan perlaku yang berhubungan dengan kesehatan gg. Anak yang pengaruh faktor resko terjadnya kares kuat akan menunjukkan jumlah kares lebh besar dbandng yang kurang kuat pengaruhnya (Fnn, 977; Powell, 98; Wycott, 98 dalam Suwelo (99). Kebershan Gg dan Mulut Mulut merupakan suatu tempat yang amat deal bag perkembangan bakter, karena temperatur, kelembaban dan makanan yang cukup terseda dsana. Bakter nlah yang berpengaruh pada kesehatan gg dan mulut (Targan, 99). Menurut Carranza (99), kebershan gg dan mulut dtentukan oleh adanya penumpukan ssassa makanan (food debrs), plak, kalkulus, matera alba dan stan pada permukaan gg. Pada peneltan n mengggunakan OHI- S, dmana hasl dar penjumlahan skor DI-S (Debrs Index Smplfed) dan CI-S (Calculus Index Smplfed). 8 Indonesan Journal of Dentstry 8; 5(3): 8-86

3 Aplkas Regres Lner Ganda Kares Gg Menurut Kdd dan Bechal (99), kares merupakan suatu penyakt jarngan keras gg yatu emal, dentn dan sementum, yang dsebabkan oleh aktftas suatu jasad renk dalam karbohdrat yang dragkan. ewbrun (978), mengatakan bahwa kares gg adalah proses patologs berupa kerusakan yang terbatas d jarngan gg mula dar emal terus ke dentn. Ford (993), proses terjadnya kares gg ddalam rongga mulut dmana substrat (gula) dmetabolsme oleh bakter dalam plak sehngga melarutkan emal Indeks kares gg adalah angka yang menunjukkan secara klns penyakt kares gg. Indeks kares yang basa dpaka adalah DMF-T dgunakan untuk memerksa gg permanen dan def-t untuk gg sulung. Berdasarkan latar belakang d atas, maka dapat drumuskan masalah, sebaga berkut : Bagamanakah penerapan regres lner ganda d bdang kedokteran gg? Tujuan dar peneltan n adalah untuk mengkaj regres lner ganda d bdang kedokteran gg, sedangkan manfaat dar peneltan n adalah mengetahu cara penyelesaan regres lner d bdang kedokteran gg Metode Suatu rancangan peneltan non reaktf (non reactve research) dengan menggunakan data sekunder (euman, 6). Varabel yang dgunakan dalam peneltan n adalah varabel ndependen (umur dan kebershan mulut) dan varabel dependen (kares gg). Sumber Data berupa data sekunder (hasl peneltan Handayan (7), dengan judul Erups Gg Permanen Dan Kesehatan Rongga Mulut Pada Anak Sekolah Dasar D Daerah Endemk Gondok Kabupaten Jember ). Teknk Analss Data dlakukan dengan komputer (MIITAB 3, SPSS 3). Hasl Data drandom sebanyak 3 dar data sekunder. Data d analss regres lner ganda, output yang dhaslkan duj asums-asumsnya. Setelah tu barulah dhaslkan persamaan regres yang vald. Menentukan Persamaan Regres Dengan Analss Regres Lner Ganda Regresson Analyss: def versus umur, OHI-S The regresson equaton s def = umur +.6 OHI-S Predctor Coef SE Coef T P Constant umur OHI-S S =.73 R-Sq = 56.9% R-Sq(adj) = 53.8% Analyss of Varance Source DF SS MS F P Regresson Resdual Error Total Source DF Seq SS umur. OHI-S Unusual Observatons Obs umur def Ft SE Ft Resdual St Resd R X R denotes an observaton wth a large standardzed X denotes an observaton whose X value gves t large nfluence. Durbn-Watson statstc =. Beberapa uj asums :. ε berdstrbus normal dan ε merupakan varabel random dengan ( ε ) = Probablty ormal Probablty Plot Average: -. StDev:.387 : Kolmogorov-Smrnov ormalty Test D+:.4 D-:. D :.4 Approxmate P-Value:.3 Indonesan Journal of Dentstry 8; 5(3):

4 Rstya Wd Endah Yan Dar uj kolmogorov smrnov dhaslkan Approxmate P-Value =.3. Resdual berdstrbus normal 5. Lnertas Resduals Versus umur (response s def). Homoskedastas 3 Correlatons Spearman's rho umur resp OHI-S resp umur resp OHI-S resp Correlaton Coeffcent Correlaton Coeffcent Correlaton Coeffcent Dar uj korelas Spearman s, tdak terdapat korelas antara dengan varabel umur ( Sg =.897), dengan varabel OHI-S ( Sg =.953). Sehngga dkatakan tdak terjad heteroskedaststas. Resdual umur Resduals Versus OHI-S (response s def) 3. Tdak ada otokorelas Asums n dlhat dengan membandngkan nla pada tabel Durbn Watson dengan nla Durbn Watson hasl perhtungan. Untuk uj arah H : ρ. Tolak H pada taraf α jka d < du atau 4-d < du (besar sampel) = 3, k (varabel ndependen) = la Durbn Watson dar perhtungan (d) =. la Durbn Watson pada tabel untuk du =.57 (lhat tabel Durbn Watson). >.57 atau 4-. > >.57. Kesmpulan : karena d > du atau 4-d > du, maka terma Ho. Artnya tdak ada korelas antar resdu. 4. Tdak ada multkolnertas umur resp OHI-S resp Correlatons Pearson Correlaton Pearson Correlaton umur resp OHI-S resp Dar uj korelas Pearson tdak ddapatkan korelas antara varabel umur dengan OHI- S.( Sg =.956). Kesmpulan tdak terdapat multkolnertas. Resdual - - OHI-S Dar gambar datas : Ttk-ttk plot tersebar dsektar nla, dkatakan terdapat lnertas. Pada analyss of varance dhaslkan P-Value =.. Pada uj t nla P-Value untuk varabel umur tdak sgnfkan ( Sg =.93), sedangkan P-Value untuk varabel OHI-S sgnfkan ( Sg =.). Sehngga varabel umur harus dkeluarkan dar analss. Berkut n hasl analss regres lner sederhana dengan satu varabel dependen (kares) dan satu varabel ndependen (OHI-S). Regresson Analyss: def versus OHI-S The regresson equaton s def = OHI-S Predctor Coef SE Coef T P Constant OHI-S S =.5 R-Sq = 56.9% R-Sq(adj) = 55.4% Analyss of Varance Source DF SS MS F P Regresson Resdual Error Total Indonesan Journal of Dentstry 8; 5(3): 8-86

5 Aplkas Regres Lner Ganda Unusual Observatons Obs OHI-S def Ft SE Ft Resdual St Resd R X R denotes an observaton wth a large standardzed X denotes an observaton whose X value gves t large nfluence. Durbn-Watson statstc =. Beberapa uj asums :. ε berdstrbus normal dan ε merupakan ε varabel random dengan ( ) = ormal Probablty Plot la Durbn Watson pada tabel untuk du =.49 (lhat tabel Durbn Watson). >.49 atau 4-. > >.49. Kesmpulan : karena d > du atau 4-d > du, maka terma Ho. Artnya tdak ada korelas antar resdu. 4. Tdak ada multkolnertas Karena varabel ndependen hanya satu, uj asums multkolnertas tdak bsa dlakukan. 5. Lnertas Resduals Versus OHI-S (response s def) Probablty Resdual 3 - Average: -. StDev:.33 : Kolmogorov-Smrnov ormalty Test D+:.83 D-:.66 D :.83 Approxmate P-Value >.5 Dar uj kolmogorov smrnov dhaslkan Approxmate P-Value >.5. Resdual berdstrbus normal. Homoskedastas Spearman's rho OHI-S resp Correlatons Correlaton Coeffcent Correlaton Coeffcent OHI-S resp Dar uj korelas Spearman s, dhaslkan korelas yang tdak sgnfkan antara dengan varabel OHI-S ( Sg =.95). Sehngga dkatakan tdak terjad heteroskedaststas. 3. Tdak ada otokorelas Asums n dlhat dengan membandngkan nla pada tabel Durbn Watson dengan nla Durbn Watson hasl perhtungan. Untuk uj arah. H : ρ. Tolak H pada taraf α jka d < du atau 4-d < du (besar sampel) = 3, k (varabel ndependen) = la Durbn Watson dar perhtungan (d) =. - OHI-S Dar gambar datas : Ttk-ttk plot tersebar dsektar nla, dkatakan terdapat lnertas Pada uj varans dhaslkan P-Value =.. Pada uj t nla P-Value untuk varabel OHI-S sgnfkan ( Sg =.). Sehngga dapat dsmpulkan bahwa varabel OHI-S berpengaruh sgnfkan dengan varabel kares gg. Persamaan regres yang dhaslkan : Kares = OHI-S. Pembahasan Setelah data drandom sebanyak 3 dar data sekunder, kemudan d analss regres lner ganda, hasl analss menunjukkan semua asums untuk regres lner ganda terpenuh. Pada uj varans dhaslkan P-Value =.. Pada uj t nla P-Value untuk varabel umur tdak sgnfkan ( Sg =.93), sedangkan P- Value untuk varabel OHI-S sgnfkan ( Sg =.). Sehngga varabel umur harus dkeluarkan dar analss. Setelah dlakukan analss regres lner sederhana dengan satu varabel dependen (kares) dan satu varabel ndependen (OHI-S), Indonesan Journal of Dentstry 8; 5(3):

6 Rstya Wd Endah Yan ternyata semua asums untuk regres lner sederhana terpenuh. Pada uj varans dhaslkan P-Value =.. Pada uj t nla P-Value untuk varabel OHI-S sgnfkan ( Sg =.). Sehngga dapat dsmpulkan bahwa varabel OHI-S berpengaruh sgnfkan dengan varabel kares. Persamaan regres yang dhaslkan : Kares (def) = OHI-S. Artnya setap kenakan satu satuan OHI-S maka kares akan bertambah.66 satuan. Faktor Penyebab Kares adalah faktor langsung dan faktor tdak langsung. Suwelo (99), mengemukakan teor tentang faktor utama penyebab kares gg, yatu gg, salva, mkroorgansme, makanan dan waktu. Sedangkan faktor tdak langsung yang erat hubungannya dengan kares gg adalah usa, jens kelamn, letak geograf, ras, sosal ekonom, perlaku memelhara kesehatan gg. Perlaku menjaga kebershan gg yang jelek berpengaruh terhadap tngkat kares gg. Tdak selalu anak usa tahun memlk tngkat kares yang lebh tngg dar pada anak usa 8 tahun, karena perlaku menjaga kebershan gg setap anak tdak sama. Sehngga varabel umur tdak berpengaruh terhadap varabel kares gg. Kebershan gg yang jelek merupakan salah satu penyebab terjadnya kares gg sulung maupun gg permanen, terutama pada anakanak. Semakn bak tngkat kebershan mulut maka tngkat keparahan kares semakn rendah dan sebalknya. Hal tersebut akan memperkuat asums bahwa kebershan mulut merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kares. Hal tersebut sesua dengan peneltan Beal et al (979) dalam Kuntar (996), yang menyatakan prevalens kares gg akan menngkat pada anak-anak dengan gg kotor dbandng dengan anak-anak dengan gg yang bersh. Glckman (97) dalam Boedharjo (989), mengatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kebershan mulut yang jelek, adanya plak dengan prevalens dan keparahan penyakt perodontal dan kares gg. Menurut Suom (97) dan Starkey (978) dalam Boedharjo (989), penyakt perodontal dan penyakt kares gg dapat dkurang dengan menjaga gg dan mulut tetap bersh dar ssa makanan (debrs) dan plak sebaga cara yang efektf dalam mencegah penyakt perodontal dan penyakt kares gg. Kesmpulan dan Saran Kesmpulan. Persamaan regres lner dkatakan vald, jka semua asums regres lner terpenuh, begtu juga pada uj t dan uj varans harus sgnfkan. Jka ada salah satu atau beberapa syarat tdak terpenuh, maka persamaan regres yang dhaslkan tdak vald (tdak bsa daplkaskan). Jka pada uj t terdapat varabel ndependent yang tdak sgnfkan, maka dlakukan analss regres lner ulang dengan tdak melbatkan varabel tersebut.. Pada analss regres lner ganda yatu satu varabel dependen (kares gg) dan dua varabel ndependent (umur dan OHI-S) tdak menghaslkan persamaan regres lner yang vald. Dengan menghlangkan varabel ndependent (OHI-S) dhaslkan persamaan regres yang vald Saran. Dharapkan asums-asums untuk regres lner dan penggunaan uj t dan uj varans benar-benar dterapkan untuk menghaslkan persamaan regres yang vald. Kedepannya dharapkan dcptakan alternatf lan jka salah satu atau beberapa asums regres lner tdak terpenuh. Daftar Acuan. Boedhardjo, 989, Pemelharaan Kesehatan Gg Keluarga, Majalah Ilmu Kesehatan Gg, o. 9, Surabaya : Penerbt Press Unverstas Arlangga. Carranza, F.A., 99, Glckman s Clncal Perodontology, Seven Edton, Tokyo : W.B. Saunders Company 3. Djarwanto, 996, Mengenal Beberapa Uj Statstka Dalam Peneltan, Yogjakarta : Lberty 4. Ford, P.T.R., 993. Restoras Gg. Alh Bahasa: arlan Sumawnata, Judul Asl: The Restoraton of Teeth, Jakarta : EGC 85 Indonesan Journal of Dentstry 8; 5(3): 8-86

7 Aplkas Regres Lner Ganda 5. Handayan ATW, 7, Erups Gg Permanen Dan Kesehatan Rongga Mulut Pada Anak Sekolah Dasar D Daerah Endemk Gondok Kabupaten Jember, Tess, Surabaya : Fakultas Kesehatan Masyarakat Unverstas Arlangga 6. Kdd, E.A.M dan Bechal S.J., 99., Dasardasar Kares, Alh Bahasa: arlan Sumawnata, Judul Asl: Essental of Dental Kares, 987, Jakarta : EGC 7. Kuntar, S, 996, Hubungan Antara Kebershan Gg dan Kares Gg Pada Anak Usa 4 6 Tahun d Kotamadya Surabaya. Dent. J. Vol. 9. o.. Surabaya : Majalah Kedokteran Gg 8. Menzefrcke U, 995, Statstc Of Manager, Calforna : Duxbury Press 9. euman, W. Lawrence, 6, Socal Research Methods Qualtatve And Quanttatve Approach. 6 th Edton, Boston : Pearson. ewbrun, E., 978, Carology, Baltmore : The Wllams dan Wlkns Co. Suwelo, I.S., 99, Kares Gg Pada Anak dengan Pelbaga Faktor Etolog, Jakarta : Penerbt Buku Kedokteran EGC. Targan R, 99, Kesehatan gg dan Mulut, Jakarta : EGC 3. Wbowo A, dkk., 6, Analss Regres Lner, Ordnal Dan Regres Logstk, Surabaya : LPPM Unar Indonesan Journal of Dentstry 8; 5(3):

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK REGRESI NON LINIER ANALISIS REGRESI REGRESI LINEAR REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUADRATIK REGRESI KUBIK Membentuk gars lurus Membentuk Gars Lengkung Regres

Lebih terperinci

Analisis Regresi 2. Mendeteksi pencilan dan penanganannya

Analisis Regresi 2. Mendeteksi pencilan dan penanganannya Analss Regres Pokok Bahasan : Mendeteks penclan dan penanganannya TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Mahasswa dapat mendeteks adanya penclan pada regres lner berganda Penclan Penclan adalah pengamatan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh Analss Regres 1 Pokok Bahasan : Dagnosa Model Melalu Pemerksaan Ssaan dan Identfkas Pengamatan Berpengaruh Ssaan Ssaan adalah menympangnya nla amatan y terhadap dugaan nla harapannya E[Y x] E[Y x] y b

Lebih terperinci

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh Analss Regres Pokok Bahasan : Dagnosa Model Melalu Pemerksaan Ssaan dan Identfkas Pengamatan Berpengaruh Ssaan Ssaan adalah menympangnya nla amatan y terhadap dugaan nla harapannya ) E [Y x ] E [Y x] =

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TNR 1 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV TNR 1 Space.0 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

Uji Park Dan Uji Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksian Heteroskedastisitas Pada Analisis Regresi

Uji Park Dan Uji Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksian Heteroskedastisitas Pada Analisis Regresi Al-Jabar: Jurnal Penddkan Matematka Vol. 8, No., 07, Hal 63-7 Uj Park Dan Uj Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksan Heteroskedaststas Pada Analss Regres Sska Andran UIN Raden Intan Lampung: sskaandran@radenntan.ac.d

Lebih terperinci

Analisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan :

Analisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan : Analss Regres Pokok Bahasan : Dagnosa Model Melalu Pemerksaan Ssaan dan Identfkas Pengamatan Berpengaruh Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB Ssaan Ssaan adalah menympangnya nla amatan y terhadap dugaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method Model Regres Varabel dengan Metode Selsh Mutlak Moderatng Varable Regresson Model wth an Absolute Dfference Method Desy Ika Rachmawat 1, Des Yunart, dan Darnah And Nohe 3 1 Mahasswa Program Stud Statstka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor, Nopember 05 ISSN 085-789 Pemodelan Regres Varabel Moderas Dengan Metode Sub-Group Regresson Modelng of Moderatng Varable wth a Method of Sub Group Rsna Septawat, Des

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi Independent Var. Dependent Var. Test Nomnal Interval Independent t-test, ANOVA Nomnal Nomnal Cross Tabs, Ch Square, dan Koefsen Kontngens Nomnal Ordnal Mann Whtney, Kolmogorov- Smrnow, Kruskall Walls Ordnal

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB Pendugaan Parameter Regres Menduga gars regres Menduga gars regres lner sederhana = menduga parameter-parameter regres β 0 dan β 1 : Penduga parameter yang dhaslkan harus merupakan penduga yang bak Software

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB 73 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan n adalah nla tambah sektor pertanan untuk PDRB Jawa Barat berupa data tme seres perode 1985-005. selan tu penuls memlh varabel yang mempengaruhnya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL Abstrak ESIMASI PARAMEER PADA REGRESI SEMIPARAMERIK UNUK DAA LONGIUDINAL Msal y merupakan varabel respon, Lls Laome Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar 933 e-mal : lhs@yahoo.com X adalah

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

Korelasi & Regresi. Oleh: Kukuh Winarso

Korelasi & Regresi. Oleh: Kukuh Winarso Korelas & Regres Oleh: Kukuh Wnarso Klasfkas Pemodelan Regres SKALA PENGUKURAN DATA PADA VARIABEL RESPON REGRESI NOMINAL, ORDINAL INTERVAL, RASIO REGRESI LOGISTIK REGRESI LINIER SEDERHANA REGRESI ORDINAL/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan metode statstka ang dgunakan untuk meramalkan sebuah varabel respon Y dar satu atau lebh varabel bebas X, selan tu juga dgunakan untuk

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 8 ANOVA (2)

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 8 ANOVA (2) STK5 Analss Statstka Pertemuan 8 ANOVA () 8. ANOVA () Dagnoss Model Hpotess Klasfkas satu arah : Y atau Y j j j j Klasfkas dua arah : Yj j j??? Pengaruh perlakuan: H 0 : = 0 H : palng sedkt ada satu dmana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

MODEL PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DAN ENERGI DENGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARED

MODEL PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DAN ENERGI DENGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARED MODEL PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DAN ENERGI DENGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARED Harm Sugart 1 1 FMIPA Unverstas Terbuka. Tangerang Selatan Emal korespondens : arm@ut.ac.d Abstrak Eksplotas sumber daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan

Lebih terperinci

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI Solmun Program Stud Statstka FMIPA UB 31 V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI A. Pengertan Varabel Moderas Varabel Moderas adalah varabel yang bersfat memperkuat atau memperlemah pengaruh varabel penjelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam peneltan n penuls bermaksud untuk menelt bagamana pengaruh perubahan kebjakan moneter terhadap jumlah kredt yang dberkan oleh bank pada beberapa kelompok bank berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar

Lebih terperinci

Corresponding Author:

Corresponding Author: Perbandngan Fungs Ketahanan Hdup Dengan Metode Non Parametrk Menggunakan Uj Gehan Dan Uj Cox-Mantel (Lvng wth Securty Functon Comparson Method Usng Non Paremetrk Gehan test and Cox-Mantel Tes Ans Sept

Lebih terperinci

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian SIFAT-SIFAT ANALISIS REGRESI PowerPont Sldes by Yana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 2007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523 Hal-hal yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah jens peneltan assosatf kausal, yatu peneltan yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh antara dua varabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENEITIAN Peneltan n merupakan peneltan deskrptf, yang dalam penulsannya dmaksudkan untuk menjabarkan penyerapan tenaga kerja berdasarkan konds wlayah peneltan. Analss dlakukan secara kualtatf

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam BAB LANDASAN TEORI Pengertan Regres Istlah regres dperkenalkan oleh seorang yang ernama Francs Gulton dalam makalah erjudul Regresson Towerd Medacraty n Heredtary Stature Menurut hasl peneltan elau, meskpun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB IV TRIP GENERATION

BAB IV TRIP GENERATION BAB IV TRIP GENERATION 4.1 PENDAHULUAN Trp Generaton td : 1. Trp Producton 2. Trp Attracton j Generator Attractor - Setap tempat mempunya fktor untuk membangktkan dan menark pergerakan - Bangktan, Tarkan

Lebih terperinci

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN 1 PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN Pembmbng: Surtkant, SE., M.S Penuls: Ecatarna Febola Annsa Program Stud Akuntans Fakultas Ekonom Unverstas

Lebih terperinci