Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 136 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi memutus sebagai berikut dalam perkara antara: RYAN KRISTIANTO, Kewarganegaraan Indonesia, bertempat tinggal di Jalan Cipulir 6 RT 03/08 Nomor 18 Desa/Kelurahan Cipulir, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan; Pemohon Kasasi dahulu Penggugat; L a w a n PT INTERNATIONAL FB, berkedudukan di Komplek Perkantoran Taman Mahkota Blok A1 Nomor 5, Jalan Husein Sastranegara, Kelurahan Benda, Kecamatan Benda, Kota Tanggerang, yang diwakili oleh Bowo Sudarnoto selaku Direktur PT Internasional FB, dalam hal ini memberi kuasa kepada Herlina, HRD PT International FB, beralamat di Kp. Sukatani RT 006/002 Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 23 November 2016, Termohon Kasasi dahulu Tergugat; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di depan persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang, pada pokoknya sebagai berikut: A. Objek Gugatan; 1. Bahwa Tergugat telah melakukan tindakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Sepihak terhadap Penggugat; 2. Bahwa tindakan Tergugat yang tidak memberikan Uang kompensasi Pengakhiran Hubungan Kerja (PHK) sangat bertentangan dengan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; B. Dasar-Dasar Gugatan; 1. Bahwa tindakan Tergugat yang telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak terhadap Penggugat dengan hanya Hal. 1 dari 15 hal.put.nomor 136 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan M memberikan Surat Peringatan ke-3 tanpa adanya upaya pembinaan terlebih dahulu ataupun pada ketentuan hukum yang mengikat; 2. Bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tangerang telah melakukan Mediasi antara Penggugat dan Tergugat atas permasalahan ini dan telah mengeluarkan Surat Anjuran Nomor 567.2/3816 HI/2015 tertanggal 06 Juli 2015 (Bukti P-1) yang isinya: Menganjurkan Hubungan kerja antara Sdr. Ryan Kristianto dengan PT Internasional FB dapat putus; Agar pihak perusahaan memberikan Uang Pesangon kepada Sdr. Ryan Kristianto sebagai berikut: Sdr. Ryan Kristianto - Pesangon 2 x 2 x Rp ,00 = Rp ,00 - Perumahan dan Pengobatan 15% x Rp ,00 = Rp ,00 - Agar Perusahaan memberikan Jumlah = Rp ,00 Tunjangan Hari Raya (THR) tahun 2015 =Rp ,00 Jumlah Terbilang (tiga puluh juta delapan ratus ribu rupiah); =Rp ,00 Demikian anjuran ini kami sampaikan kepada kedua belah pihak dan dalam waktu 10 (sepuluh) hari setelah menerima surat ini agar memberikan jawaban tertulis kepada kami; C. Alasan Gugatan; a. Keputusan yang telah dikeluarkan Tergugat untuk mem-phk Penggugat telah menimbulkan kerugian yang mendalam bagi Penggugat, sehingga hilangnya pendapatan Penggugat yang sebagai tulang punggung bagi keluarganya; b. Keputusan Tergugat tersebut di atas telah melanggar ketentuan UU Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 151 ayat 3, dan Pasal 155 ayat 1, 2, dan 3 tentang Ketenagakerjaan yaitu: Pasal 151 ayat 3 UU Nomor 13 Tahun 2003: Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud benar-benar tidak menghasilkan persetujuan, Pengusaha hanya dapat memutuskan hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah memperoleh Hal. 2 dari 15 hal.put.nomor 136 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan M penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial ; D. Duduk Perkara; Pasal 155 ayat 1, 2, dan 3 UU Nomor 13 Tahun 2003: (1) Pemutusan hubungan kerja tanpa penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 ayat (3) batal demi hukum; (2) Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/ buruh harus tetap melaksanakan segala kewajibannya; (3) Pegusaha dapat melakukan penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa tindakan skorsing kepeda pekerja/buruh yang sedang dalam proses pemutusan hubungan kerja dengan tetap wajib membayar upah beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh; Bahwa untuk memperjelas kesalahan atas fakta yang telah dibuat oleh Tergugat, dengan ini Penggugat paparkan fakta-fakta terkait secara kronologis sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat adalah pekerja tetap di tempat Tergugat sejak tanggal 13 Mei 2013 dengan jabatan Corporate Chef dan mendapatkan upah sebesar Rp ,00 (tujuh juta rupiah)/net (Bukti P-2); 2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 01 April 2015 sekitar pukul WIB, Penggugat mendapat telepon dari Sdri Herlina selaku HRD PT Internasional FB untuk bertemu dengan Sdr. Bowo Sudarnoto selaku Managing Director PT Internasioanal FB pada tanggal 02 April 2015 jam WIB; 3. Bahwa pada tanggal 02 April 2015 Penggugat bertemu dengan Sdr. Bowo Sudarnoto selaku Managing Director PT Internasioanal FB dan setelah melakukan pembicaraan, Penggugat langsung diberikan Surat Peringatan ke-3 oleh Tergugat (Bukti P -3) dimana memuat jenis pelanggaran yang dilakukan Penggugat, dan pada saat itu juga Penggugat diberikan Surat Pemberitahuan perihal Pemutusan Hubungan Kerja (Bukti P-4) oleh Tergugat tanpa adanya pembinaan terlebih dahulu ataupun melalui ketentuan hukum yang mengikat; 4. Bahwa tindakan yang dilakukan oleh Tergugat sebagaimana terurai pada dalil Penggugat angka 3 tersebut di atas bertentangan dengan ketentuan Pasal 161 ayat (1) UU No mor 13 Tahun 2003 tentang Hal. 3 dari 15 hal.put.nomor 136 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan M Ketenagakerjaan yaitu: Dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama, pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja setelah pekerja/buruh yang bersangkutan diberikan surat peringatan pertama, kedua dan ketiga secara berturut-turut ; 5. Bahwa karena pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh Tergugat terhadap Penggugat bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku, maka sudah sepatutnya Penggugat mendapatkan kompensasi akibat pemutusan hubungan kerja yang dilakukan Tergugat, yaitu dengan pembayaran Uang Pesangon sebesar 2 kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), Uang Penggantian Hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4) UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan; 6. Bahwa pada tanggal 02 April 2015 Tergugat hanya memberikan Surat Referensi Kerja (Bukti P-5), tanpa adanya pembicaraan tentang Uang Kompensasi yang akan diterima oleh Penggugat atas Pemutusan Hubungan Kerja tersebut; 7. Bahwa sejak tindakan Tergugat memberikan Surat Pemberitahuan perihal Pemutusan Hubungan Kerja kepada Penggugat (Bukti P -4), Penggugat tidak diperbolehkan lagi bekerja oleh Tergugat. Tindakan Tergugat yang dituangkan dalam isi surat pemberitahuan tersebut adalah merupakan tindakan Skorsing menuju Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada Penggugat; 8. Bahwa sejak bulan April 2015 sampai hari ini Tergugat tidak melaksanakan lagi kewajibannya kepada Penggugat dengan tidak membayarkan upah dan hak-hak lainnya yang biasa diterima oleh Penggugat setiap bulannya; 9. Bahwa tindakan Tergugat menghentikan pembayaran Upah kepada Penggugat secara nyata telah melanggar ketentuan Pasal 155 ayat (2) UU Nomor 13 thn 2003 yang berbunyi: Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan segala kewajibannya dan Pasal 155 ayat (3) UU Nomor 13 Tahun 2003 yang berbunyi: Pengusaha dapat melakukan penyimpangan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa tin dakan skorsing kepada pekerja/buruh yang sedang dalam proses Hal. 4 dari 15 hal.put.nomor 136 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan M pemutusan hubungan kerja dengan wajib membayar upah beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh ; 10. Bahwa ketentuan Pasal 95 ayat (2) UU Nomor 13 Tahun 2003 menyebutkan: Pengusaha yang karena kesengajaan atau kelalaiannya mengakibatkan keterlambatan pembayaran upah, dikenakan denda sesuai dengan persentase tertentu dari upah pekerja/buruh juncto Pasal 19 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1981 tentang tentang Perlindungan Upah, yang berbunyi Apabila upah terlambat dibayarkan, maka mulai dari hari keempat sampai hari ke kedelapan terhitung dari hari dimana seharusnya upah dibayarkan, upah tersebut ditambah dengan 5% (lima persen) untuk setiap hari keterlambatan, dengan ketentuan bahwa tambahan itu untuk 1 (satu) bulan dan tidak melebihi 50% (lima puluh persen) dari upah yang seharusnya dibayarkan. Dengan demikian Tergugat berkewajiban pula membayar denda keterlambatan pembayaran upah sebesar 50% yaitu untuk upah bulan April 2015 sampai dengan bulan Maret tahun 2016; 11. Bahwa Tergugat tidak lagi memberikan Uang Tunjangan Hari Raya (THR) tahun 2015, dan Uang Service Charge bulan April 2015 yang diterima setiap bulannya kepada Penggugat (Bukti P-6); 12. Bahwa oleh karena Tergugat tidak melaksanakan kewajibannya dengan cara tidak membayarkan upah beserta hak-hak lainnya kepada Penggugat maka berdasarkan ketentuan Pasal 96 ayat (1) dan ayat (2) UU Nomor 2 Tahun 2004, Penggugat memohon/ meminta kepada Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk segera menjatuhkan Putusan Sela berupa perintah agar Tergugat membayar secara tunai seluruh upah Penggugat beserta hak-hak lainnya yang telah dihentikan pembayarannya oleh Tergugat sejak bulan April 2015 hingga sampai saat ini dan denda keterlambatan pembayaran upah sebesar 50% (lima puluh persen) sampai dengan adanya Putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum mengikat terhadap perkara ini; Pasal 96 ayat (1) dan ayat (2) UU Nomor 2 Tahun 2004: (1) Apabila dalam persidangan pertama secara nyata-nyata pihak pengusaha terbukti tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 155 ayat (3) UU Nomor 13 Hal. 5 dari 15 hal.put.nomor 136 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan M 2003 tentang Ketenagakerjaan, Hakim Ketua Sidang harus segera menjatuhkan Putusan Sela berupa perintah kepada Pengusaha untuk membayar upah beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh yang bersangkutan; (2) Putusan Sela sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dijatuhkan pada hari persidangan itu juga atau pada hari persidangan kedua; 13. Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah berusaha menyelesaikan Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja ini berdasarkan ketentuanketentuan hukum yang berlaku yaitu melalui perundingan Bipartit dan Mediasi; 14. Bahwa pada tanggal 06 Juli 2015 Mediator Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Tangerang memberikan Anjuran tertulis dalam penyelesaian perselisihan pemutusan hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat dengan Nomor 567.2/3816 HI/2015 yang dalam amar anjurannya menganjurkan agar Tergugat memberikan kompensasi pengakhiran hubungan kerja kepada Penggugat sejumlah Rp ,00 (tiga puluh juta delapan ratus ribu rupiah); 15. Bahwa Penggugat sudah memberikan jawaban tertulis terhadap Surat Anjuran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tangerang, yang isinya menolak sebagian isi Surat Anjuran tersebut; 16. Bahwa Tergugat menolak isi Anjuran Tertulis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi tersebut; 17. Bahwa gugatan ini diajukan berdasarkan Pasal 14 ayat (1) dan (2) UU Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI); Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang agar memberikan putusan sebagai berikut: Dalam Provisi: a. Menerima dan mengabulkan seluruhnya permohonan Putusan Sela yang diajukan oleh Penggugat; b. Menghukum dan memerintahkan Tergugat untuk membayar upah yang belum dibayarkan sejak bulan April, denda keterlambatan pembayaran upah, Tunjangan Hari Raya 2015, dan uang Service Charge bulan April 2015 kepada Penggugat dengan rincian sebagai berikut: Hal. 6 dari 15 hal.put.nomor 136 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan M Upah April 2015-Maret bulan x Rp ,00 =Rp ,00 Denda keterlambatan upah 50% x Rp ,00 =Rp ,00 Total Rp ,00 Tunjangan Hari Raya =Rp ,00 Uang Service Charge April 2015 =Rp ,00 Total Keseluruhan =Rp ,00 Terbilang (seratus tiga puluh tiga juta sembilan ratus ribu rupiah); Dalam Pokok Perkara: 1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan demi hukum bahwa Surat Peringatan ke-3 (Pemutusan Hubungan Kerja) dari Tergugat kepada Penggugat bertentangan dengan hukum; 3. Menghukum Tergugat untuk membayar upah setiap tanggal 28 setiap bulannya secara tunai kepada Penggugat sampai dengan adanya putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap (inkraht van gewijsde); 4. Menghukum Tergugat untuk membayarkan kompensasi Pengakhiran Hubungan Kerja kepada Penggugat dengan rincian sebagai berikut: Uang Pesangon 2 x 2 x Rp ,00 = Rp ,00 Uang Penggantian Hak 15% 15 % x Rp ,00 = Rp ,00 Total Sisa Cuti tahun 2015 yang belum di ambil : = Rp ,00 12/25 x Rp ,00 = Rp ,00 Uang Tunjangan Hari Raya tahun 2015 = Rp ,00 Uang Service Charge bulan April 2015 = Rp ,00 Upah April 2015 s/d Maret x Rp ,00 = Rp ,00 Denda keterlambatan Pembayaran Upah 50% x Rp ,00 = Rp ,00 Total Keseluruhan = Rp ,00 (seratus enam puluh sembilan juta empat ratus enam puluh ribu rupiah); Hal. 7 dari 15 hal.put.nomor 136 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan M 5. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang Subsider: mungkin timbul dari proses perkara ini; Apabila Majelis Hakim yang memutus perkara ini atas Tuhan Yang Maha Esa berpendapat lain, maka kami yang memimpikan ditegakkannya hukum dan keadilan di Republik ini, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono); Bahwa, terhadap gugatan tersebut di atas, Tergugat mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Gugatan Penggugat adalah Exceptio Peremptoria; Bahwa masalah yang digugat oleh Penggugat tidak dapat diperkarakan karena Penggugat dianggap telah mengundurkan diri dari Perusahaan Tergugat. Hal ini dikarenakan Penggugat tidak masuk beruturut-turut sejak tanggal 26, 27, 28, 29, 30, 31 Maret dan 1 April 2015, dan seterusnya hingga diajukannya gugatan aquo, walaupun sudah dipanggil secara patut dan sah oleh Perusahaan sebagaimana Surat Pemanggilan Nomor 003/ SP/HRD/III/15 tanggal 31 Maret 2015, dan Penggugat tidak memberikan keterangan secara tertulis dan bukti yang sah atas ketidakhadirannya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 168 ayat (1) UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi sebagai berikut: Pekerja/buruh yang mangkir selama 5 (lima) hari kerja atau lebih berturutturut tanpa keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah dan telah dipanggil oleh pengusaha 2 (dua) kali secara patut dan tertulis dapat diputus hubungan kerjanya karena dikualifikasikan mengundurkan diri; Bahwa oleh karena Penggugat dianggap telah mengundurkan diri, maka Penggugat telah keliru menggugat Tergugat di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang; 2. Gugatan Penggugat Prematur; Bahwa Penggugat mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial Serang adalah prematur sebab, sebelum proses dalam tahapan pengajuan gugatan, dan sebelum perkara a quo ditangani oleh Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang, Penggugat tidak melakukan Proses Bipartit, dengan demikian bertentangan dengan Pasal 3 ayat (1, 2 dan 3) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial yang berbunyi sebagai berikut: Hal. 8 dari 15 hal.put.nomor 136 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan M (1). Perselisihan hubungan industrial wajib diupayakan penyelesaiannya terlebih dahulu melalui perundingan bipartit secara musyawarah untuk mencapai mufakat; (2). Penyelesaian perselisihan melalui bipartit sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), harus diselesaikan paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal dimulainya perundingan; (3). Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) salah satu pihak menolak untuk berunding atau telah dilakukan perundingan tetapi tidak mencapai kesepakatan, maka perundingan bipartit dianggap gagal; Bahwa Proses Bipartit tidak dilakukan oleh Penggugat, dan langsung Tripartid, maka dengan demikian Proses Tripartid dan pengajuan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang adalah Prematur; 3. Gugatan Penggugat Obscuur Libel; Bahwa dasar hukum dalil gugatan Penggugat kabur, tidak jelas dan membingungkan karena Penggugat dalam mendalilkan jumlah gaji/upah sebesar Rp ,00 (tujuh juta rupiah) akan tetapi faktanya komponen gaji/upah penggugat adalah sebesar Rp ,00 (lima juta lima ratus ribu rupiah) sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 157 ayat (1) UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi sebagai berikut: (1) Komponen upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang pengganti hak yang seharusnya diterima yang tertunda, terdiri atas: a. upah pokok; b. segala macam bentuk tunjangan yang bersifat tetap yang diberikan kepada pekerja/buruh dan keluarganya, termasuk harga pembelian dari catu yang diberikan kepada pekerja/buruh secara cuma-cuma, yang apabila catu harus dibayar pekerja/ buruh dengan subsidi, maka sebagai upah dianggap selisih antara harga pembelian dengan harga yang harus dibayar oleh pekerja/buruh; Komponen upah yang diterima oleh Penggugat berdasarkan slip gaji terakhir adalah sebagai berikut: 1. Gaji Pokok sebesar Rp ,00 2. Tunj. Jabatan (tunjangan tetap) sebesar Rp ,00 Hal. 9 dari 15 hal.put.nomor 136 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan M Bahwa selain itu juga dalam posita gugatan Penggugat tidak mendalilkan adanya tuntutan pembayaran uang lembur dan sisa cuti, akan tetapi dalam petitumnya meminta pembayaran uang lembur dan sisa cuti. Maka dengan demikian gugatan Penggugat tidak sinkron antara posita dan petitum, sehingga menjadikan gugatan Penggugat Obscuur Libel (kabur dan tidak jelas); Berdasarkan eksepsi sebagaimana yang telah diuraikan tersebut di atas, kami mohon kepada Ketua dan Anggota Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial menerima dan mempertimbangkan dengan saksama dan selanjutnya memberikan putusan dengan tanpa memeriksa pokok perkara, dengan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya dan atau setidak-tidaknya gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard); Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang telah memberikan putusan Nomor 26/Pdt.Sus-PHI/ 2016/PN Srg., tanggal 28 September 2016 yang amarnya sebagai berikut: Dalam Provisi: Menolak tuntutan Provisi Penggugat; Dalam Eksepsi: Menolak eksepsi Tergugat; Dalam Pokok Perkara: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan putus hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat sejak 1 Mei 2015; 3. Menghukum Tergugat untuk membayarkan kompensasi Pengakhiran Hubungan Kerja kepada Penggugat total sebesar Rp ,00 (dua puluh enam juta dua ratus sembilan puluh ribu rupiah); 4. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya; 5. Membebankan biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada Tergugat sebesar Rp ,00 (tiga ratus tiga puluh enam ribu rupiah); Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang tersebut telah diucapkan dengan hadirnya Penggugat pada tanggal 28 September 2016, kemudian terhadap putusan tersebut, Penggugat mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 14 Oktober 2016, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 57/Kas/PHI.G/2016/PN.Srg., yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang, permohonan tersebut diikuti dengan Hal. 10 dari 15 hal.put.nomor 136 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan M memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang pada tanggal 26 Oktober 2016; Bahwa memori kasasi Pemohon Kasasi/Penggugat telah disampaikan kepada Tergugat pada tanggal 4 November 2016, kemudian Tergugat mengajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang pada tanggal 23 November 2016; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatankeberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, sehingga permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Penggugat dalam memori kasasinya adalah: Pengadilan Hubungan Industrial Serang tidak cermat, tidak teliti dan penuh dengan kekhilafan dalam penerapan hukumnya, karena dalam pertimbangan hukumnya Majelis Hakim sama sekali tidak memperhatikan dan tidak menghargai upaya Pemohon Kasasi terhadap Termohon Kasasi sebelum terjadi perselisihan maupun selama proses penyelesaian perselisihan, sampai dengan putusan dibacakan. Bahwa sangat keliru pendapat Pengadilan Hubungan Industrial Serang yang membuat pertimbangan hukum sebagaimana termuat pada paragraf ke-2 halaman 28, paragraf ke-3 halaman 28 dan paragraf ke-4 halaman 30; Salinan putusan yang menyebutkan: - Paragraf ke-2 halaman 28:..Menimbang bahwa dalam peraturan perusahaan (bukti P-5) yang mengatur tentang kesalahan sangat berat pada Pasal 4.1b didalamnya diatur tentang mangkir 5 hari berturut-turut sudah masuk kualifikasi kesalahan yang mendapat sanksi pemutusan hubungan kerja,...peraturan perusahaan yang mengatur tentang kesalahan sangat berat yang mengakibatkan pemutusan hubungan kerja tentu tidak serta merta Tergugat melakukan PHK tanpa mekanisme yang diatur Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, oleh karena masing-masing yakni antara pihak Penggugat dan Tergugat dalam hubungan kerjanya masing-masing menyalahi aturan ketenagakerjaan yang ada dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dan dalam Peraturan Perusahaan, Majelis mempertimbangkan putus hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat... ; Hal. 11 dari 15 hal.put.nomor 136 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan M Bahwa di Perusahaan Termohon kasasi tidak mempunyai Peraturan Perusahaan yang telah disahkan Disnakertrans, tidak ada Perjanjian Kerja dan tidak ada Perjanjian Kerja Bersama, sehingga Termohon kasasi tidak ada dasar hukum untuk menetapkan suatu pelanggaran sebagai kesalahan yang dilakukan Pemohon kasasi dan yang dibuat alasan untuk menerbitkan Surat Pemutusan Hubungan Kerja, adalah hanya karena tidak masuk bekerja dengan ijin selama 3 ( tiga) hari pada tanggal 26, 27, 28 Maret 2015 dengan demikian pertimbangan tersebut telah bertentangan dengan asas hukum pembuktian, dimana Majelis Hakim yang memeriksa serta mengadili perkara Nomor 26/Pdt.Sus-PHI/2016/PN Srg., tidak cermat/teliti dalam memberikan pertimbangan dengan tidak berdasarkan hukum dan bukti-bukti yang diperkenankan oleh hukum yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi; - Paragraf ke-3 halaman 28:...Menimbang bahwa selanjutnya majelis mempertimbangkan petitum Penggugat poin 3 agar Tergugat membayar upah setiap tanggal 28 sampai adanya putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap mengingat Penggugat walau sudah dipanggil untuk bekerja dan penggugat tidak menghiraukan panggilan tersebut artinya Penggugat tidak menunaikan kewajibannya sebagai pekerja oleh karenanya permohonan pembayaran upah setiap tanggal 28 setiap bulannya sampai putusan berkekuatan hukum tetap dinyatakan ditolak... ; Bahwa dalam pertimbangan tersebut di atas dimana Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara Nomor 26/Pdt.Sus-PHI/2016/PN Srg., tidak cermat/teliti dalam memberikan pertimbangan karena salah dalam mengartikan Bukti P-1 yaitu Surat Pemanggilan untuk datang ke Kantor Pusat untuk bertemu dengan Managing Director bukan untuk Pemanggilan bekerja seperti yang dijelaskan pada keterangan di atas, serta adanya beberapa keterangan saksi-saksi dari Penggugat dan Saksi-saksi Tergugat yang tidak dicatat dalam putusan, yaitu Pemohon kasasi atau dahulu disebut Penggugat tidak diperkenankan lagi untuk bekerja dan harus menyerahkan semua atribut kepegawaiannya berupa seragam kerja dan kartu pass masuk Bandara Internasional Soekarno Hatta, dan dari semua ini apakah dapat diartikan bahwa Pemohon Kasasi tidak lagi menunaikan kewajibannya jika akses untuk bekerja sudah diambil dan diserahkan kepada pihak perusahaan; Hal. 12 dari 15 hal.put.nomor 136 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan M - Paragraf ke-4 halaman 30:...Menimbang bahwa oleh karena masing-masing pihak yakni antara pihak Penggugat dan Tergugat dalam hubungan kerja sama-sama menyalahi aturan yang berlaku dimana Penggugat tidak masuk kerja berturut-turut tanpa keterangan dan setelah dipanggil untuk kembali bekerja tidak bersedia dan Tergugat juga sepakat untuk memutuskan hubungan kerja terhadap Penggugat yang dalam jawabannya atas anjuran Disnaker Kota Tangerang (Bukti T -8) hanya dapat memberikan kebijaksanaan sebesar Rp ,00 kepada Penggugat, sehingga mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dan mengacu pada ketentuan Peraturan Perusahaan. Maka hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat dinyatakan putus sejak tanggal 1 Mei 2015 dan Tergugat dihukum untuk membayar Uang Pesangon kepada Penggugat 1 x Pasal 156 ayat (2) dan Uang Penggantian Hak sebagaimana Pasal 156 ayat (4) dan hak -hak lainnya dengan perincian sebagai berikut: Pesangon 1x2xRp ,00 =Rp ,00 Penghargaan 15% x Rp ,00 =Rp ,00 Cuti tahun 2015 yang belum diambil: 12/25x ,-=Rp ,00 Upah bulan April 2015 =Rp ,00 THR tahun 2015 =Rp ,00+ Jumlah keseluruhan =Rp ,00 Bahwa di Perusahaan Termohon Kasasi tidak mempunyai Peraturan Perusahaan yang telah disahkan Disnakertrans, dengan demikian pertimbangan tersebut telah bertentangan dengan asas hukum pembuktian, dimana Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara Nomor 26/Pdt.Sus-PHI/2016/PN Srg., tidak cermat/teliti dalam memberikan pertimbangan dengan tidak berdasarkan hukum dan bukti-bukti yang diperkenankan oleh hukum yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi; Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah Agung berpendapat: Bahwa keberatan-keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 24 Oktober 2016 dan kontra memori kasasi tanggal 21 November 2016 dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Hubungan Industrial pada Hal. 13 dari 15 hal.put.nomor 136 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori Putusan M Pengadilan Negeri Serang tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut: Bahwa ternyata Penggugat Indisipliner atau melakukan Pelanggaran Peraturan Perusahaan dan dengan demikian sebagaimana ketentuan Pasal 161 ayat (3) Undang -Undang Nomor 13 Tahun 2003, Penggugat di PHK dan mendapat kompensasi berupa pesangon 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2) dan Uang Penghargaan Masa Kerja sebagaimana ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan Uang Penggantian Hak sebagaimana Pasal 156 ayat (4) Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undangundang, sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi RYAN KRISTIANTO tersebut harus ditolak; Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini Rp ,00 (seratus lima puluh juta rupiah) ke atas, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 58 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004, maka biaya perkara dalam tingkat kasasi ini dibebankan kepada Pemohon Kasasi; Memperhatikan, Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; M E N G A D I L I: 1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi RYAN KRISTIANTO tersebut; 2. Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ditetapkan sebesar Rp ,00 (lima ratus ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada hari Kamis tanggal 9 Maret 2017 oleh Dr. Yakup Ginting, S.H., C.N., M.Kn., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. Horadin Saragih, S.H., M.H., dan Dr. Fauzan, S.H., M.H., Hakim- Hakim Ad Hoc PHI, masing-masing sebagai Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Hal. 14 dari 15 hal.put.nomor 136 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 14

15 Direktori Putusan M dengan dihadiri oleh Anggota-Anggota tersebut dan oleh Thomas Tarigan, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para Pihak. Anggota-Anggota, ttd Dr. Horadin Saragih, S.H., M.H. ttd Dr. Fauzan, S.H., M.H. Biaya-biaya: 1. M e t e r a i.. Rp 6.000,00 2. R e d a k s i.. Rp 5.000,00 3. Administrasi kasasi.. Rp ,00 Jumlah.. Rp ,00 Untuk Salinan MAHKAMAH AGUNG RI Ketua Majelis, Hal. 15 dari 15 hal.put.nomor 136 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi ttd Dr. Yakup Ginting, S.H., C.N., M.Kn. a.n. Panitera Panitera Muda Perdata Khusus Rahmi Mulyati, S.H., M.H. NIP Panitera Pengganti, ttd Thomas Tarigan, S.H., M.H. Telp : (ext.318) Halaman 15

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 92 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 703 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 477 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 302 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 125 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 779 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 15 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 966 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 209 K/PDT.SUS-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 664 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1021 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1411 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 905 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 165 K/Pdt.Sus-PHI/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1360 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 659 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada pemeriksaan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1263 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1467 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 493 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 388 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 142 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No 286 K/PdtSus/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Idustrial dalam tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 605 K/Pdt.Sus-BPSK/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2 K/Pdt.Sus-Pailit/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan prosedur renvoi pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 141 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 11 PK/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1513 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang alasan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 313 K/TUN/2000.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No.83 K/TUN/07

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No.83 K/TUN/07 P U T U S A N No. 83 K/TUN/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 284 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 925 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 667 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1116 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 286 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan

P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 35 PK/FP/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara:

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 500/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1352 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 961 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1362 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN No. 326 K/TUN/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 245/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA;

P U T U S A N NOMOR 245/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA; P U T U S A N NOMOR 245/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA; Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 238/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 62 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN XII) PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL copyright by Elok Hikmawati 1 Perselisihan Hubungan Industrial adalah perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 212 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL III - 1 III - 2 Daftar Isi BAB I KETENTUAN UMUM III-9 BAB II TATACARA PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 439/Pdt/2015/PT.BDG. l a w a n :

P U T U S A N Nomor 439/Pdt/2015/PT.BDG. l a w a n : P U T U S A N Nomor 439/Pdt/2015/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 871 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor /Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Dalam tingkat banding telah memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 570/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 570/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 570/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 349/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 804 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 247 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2789 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 34/Pdt.G/2016/PTA Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor 34/Pdt.G/2016/PTA Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 34/Pdt.G/2016/PTA Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat banding dalam

Lebih terperinci

PEMBANDING, semula TERGUGAT;

PEMBANDING, semula TERGUGAT; PUTUSAN Nomor 337/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT di BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 101/Pdt.G/2016/PTA.Mks DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar, yang memeriksa dan mengadili perkara Ekonomi Syariah pada

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 13/Pdt.G/2013/PTA. Plk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor 13/Pdt.G/2013/PTA. Plk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 13/Pdt.G/2013/PTA. Plk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 31/Pdt.G/2015/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada

Lebih terperinci

P U T U S A N 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 908 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 89/PDT/ 2012/PTR.

P U T U S A N NOMOR: 89/PDT/ 2012/PTR. P U T U S A N NOMOR: 89/PDT/ 2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru, yang memeriksa dan mengadili perkara - perkara perdata dalam Tingkat Banding, dalam

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 194 K/AG/2007.

Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 194 K/AG/2007. 1. Tergugat telah berselingkuh dengan wanita lain bernama Xxx dan telah dikawin sirri tanpa seizin Penggugat ; 2. Tergugat sering menyakiti badan Penggugat dengan tanpa alasan ; 3. Sejak April 2004 Tergugat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 270/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 270/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 270/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 72/Pdt/2015/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 72/Pdt/2015/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 72/Pdt/2015/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1127 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006

P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006 P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 352 / PDT / 2014 / PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 352 / PDT / 2014 / PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 352 / PDT / 2014 / PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara Perdata dalam tingkat banding

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 183 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci