PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH"

Transkripsi

1 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

2 Perkembangan Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH 38 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat) di Aceh pada triwulan III tahun 2012 secara umum menunjukkan perkembangan yang lebih baik, tercermin dari peningkatan total aset Bank Umum dan BPR yang tumbuh sebesar 16,41% (yoy) sehingga mencapai Rp36,7 triliun rupiah. Bank Umum Konvensional yang sempat mengalami pertumbuhan negatif pada triwulan sebelumnya, kembali menunjukkan kinerja yang membaik pada triwulan laporan. Aset tumbuh 14,8% (yoy) akibat peningkatan DPK yang mencapai 11,09% (yoy) dan pertumbuhan penyaluran kredit yang sebesar 7,31% (yoy). Sementara itu, Bank Umum Syariah masih mampu mempertahankan kinerjanya di triwulan laporan dengan pertumbuhan aset mencapai 30,91% (yoy). Kinerja yang cukup baik juga diperlihatkan oleh Bank Perkreditan Rakyat baik konvensional maupun syariah yang mencapai pertumbuhan aset hingga 9,48% (yoy) yang didorong oleh pertumbuhan DPK sebesar 14,64% (yoy) dan Penyaluran Kredit sebesar 18,8% (yoy). Perkembangan Aset Perbankan di Provinsi Aceh Rp-miliar yoy,% , ,69 16, ,70 5,25 3, , Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep Aset Pertumbuhan Sumber : Laporan Bank Umum, data diolah Perbandingan Porsi Aset Aset Perbankan yang mencakup Bank Umum dan BPR/S se-provinsi Aceh terus menunjukkan pertambahan dibanding triwulan sebelumnya. Bahkan akselerasi pertumbuhan pada periode triwulan III tahun 2012 memperlihatkan angka yang signifikan setelah terpuruk di triwulan lalu. Aset Bank Umum 99,31 % Aset BPR/S 0,69% 3.1. PERKEMBANGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI PROVINSI ACEH Kinerja bank umum konvensional di provinsi Aceh pada triwulan III tahun 2012 kembali menunjukkan pencapaian yang baik, dimana total aset tumbuh cukup signifikan baik secara tahunan maupun secara triwulanan. Kegiatan intermediasi secara umum juga menunjukkan perkembangan yang cukup baik dengan mencatat kinerja sebesar Rp17,48 triliun, lebih tinggi 2,06% (qtq) atau 7,31% (yoy) dari periode sebelumnya. Baik secara tahunan, maupun secara triwulanan, penghimpunan DPK oleh bank umum konvensional mencatatkan pertumbuhan tertinggi dibanding indikator pokok lainnya. Pada tiga triwulan KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

4 Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep BAB 3 Perkembangan Perbankan Aceh terakhir, pertumbuhan tahunan DPK memang terus melampaui pertumbuhan kredit. Sehingga tampak bahwa gap antara pertumbuhan kredit dan DPK mulai tampak mengecil yang tentunya akan menurunkan potensi shortage likuiditas. Tabel 3.1. Perkembangan Indikator Pokok Bank Umum di Provinsi Aceh Uraian Satuan Mar Jun Sept Des Mar Jun Sep Total Aset Rp-Miliar Pertumbuhan (yoy) % 3,65 36,17 3,47 2,25 15,52-13,83 14,89 Pertumbuhan (qtq) % -7,99 41,38-18,75-3,26 3,96 5,46 8,34 DPK Rp-Miliar Pertumbuhan (yoy) % 5,33 10,28 4,17 4,85 8,00 6,15 11,09 Pertumbuhan (qtq) % -4,93 8,02 3,74-1,58-2,07 6,17 8,56 Kredit / Pembiayaan Rp-Miliar Pertumbuhan (yoy) % 23,79 21,37 18,58 12,57 8,41 6,63 7,31 Pertumbuhan (qtq) % 4,59 5,53 1,42 0,56 0,72 3,80 2,06 NPL Nominal Rp-Miliar NPL % 5,98 6,28 6,53 4,17 4,75 5,23 5,36 LDR % 91,66 89,54 87,54 89,45 92,00 89,95 84,56 Hasil penghimpunan DPK yang terus lebih besar dibanding penambahan penyaluran kredit telah mendorong penurunan rasio LDR bank umum konvensional dari 89,95% menjadi 84,56%. Kondisi ini relatif stabil jika dibandingkan dengan LDR pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 87,54%. Berdasarkan kelompoknya, penurunan LDR bank umum konvensional dibanding triwulan lalu terjadi pada kelompok bank milik pemerintah, sementara kelompok bank milik swasta relatif stabil dengan LDR sebesar 106,99% menjadi 106,47% Gambar 3.1. Perkembangan LDR 87,54 89,95 84,56 LDR Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep Gambar 3.2. Perkembangan LDR Menurut Kelompok Bank 120 Bank Pemerintah Bank Swasta 106, , , , Total aset bank umum di Aceh pada triwulan III tahun 2012 adalah sebesar Rp32,8 triliun atau tumbuh 8,34% (qtq). Kondisi ini lebih tinggi jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,46% (qtq). Komponen aktiva produktif yang mempunyai proporsi hingga 67,09% pada perhitungan total aset perbankan mencatat pertumbuhan yang signifkan hingga 9,83% (qtq). Pertumbuhan tertinggi terdapat di aktiva produktif dalam bentuk penempatan pada bank lain yang meningkat lebih dari 100% (qtq) menjadi sebesar Rp2,5 triliun pada tiwulan III tahun Berdasarkan komponen pembentuknya, aktiva produktif bank umum konvensional di Aceh didominasi oleh penyaluran kredit kepada masyarakat (79,2%), diikuti 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

5 Perbankan Aceh oleh Penempatan pada bank lain (11,4%), Penempatan pada Bank Indonesia (7,1%) dan sedangkan aktiva produktif lainnya dalam bentuk surat berharga mempunyai proporsi yang kecil (2,3%). Gambar 3.3. Perkembangan Total Aset Bank Umum Konvensional Gambar 3.4. Proporsi Aktiva Produktif periode September Aset (Rp-Miliar) Pertumbuhan (yoy,%) , ,2% 7,1% 11,4% , ,3% 0 Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep -20 Penempatan pd BI Surat Berharga Penempatan pd Bank Lain Kredit Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank umum di Aceh selama triwulan III tahun 2012 meningkat sebesar Rp1,6 triliun, atau tumbuh 8,56% (qtq) menjadi senilai Rp20,67 triliun. Peningkatan pertumbuhan DPK yang cukup baik ini tidak lepas dari upaya perbankan untuk menghimpun dana masyarakat serta didorong oleh ekspansi pertumbuhan perekonomian Aceh yang sedang berlangsung. Berdasarkan jenisnya, kenaikan pertumbuhan DPK bank umum konvensional terutama didorong oleh peningkatan simpanan Giro yang tumbuh hingga sebesar 49,68% (qtq). Tabel 3.2. Perkembangan DPK Menurut Jenis Simpanan Rp-Miliar yoy,% qtq,% Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep Jun-12 Sep-12 Jun-12 Sep-12 Giro ,35 37,69 3,81 49,68 Tabungan ,07-13,21 7,72-21,96 Deposito ,75 7,28 7,20 2,07 Meski masih tumbuh positif, namun kinerja penyaluran kredit di triwulan III tahun 2012 tumbuh melambat sebesar 2,06% (qtq) dibanding triwulan lalu yang tumbuh sebesar 3,8% (qtq). Selama triwulan III tahun 2012 penyaluran kredit hanya meningkat sebesar Rp353 miliar, dimana berdasarkan kepemilikan bank, kedua jenis kelompok bank sama-sama tercatat tumbuh positif dengan pertumbuhan sebesar 1,8% (qtq) untuk bank pemerintah dan 4,2% (qtq) untuk bank swasta. Penyaluran kredit tercatat masih didominasi oleh kelompok bank pemerintah. Tabel 3.3. Perkembangan Kredit Menurut Penggunaan Rp-Miliar yoy,% qtq,% Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep Jun-12 Sep-12 Jun-12 Sep-12 Modal Kerja ,28 8,72 16,88 6,11 Investasi ,46 2,15 11,22-4,81 Konsumsi ,90 6,96-3,32 0,35 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

6 Perkembangan Perbankan Aceh Menurut jenis kredit yang disalurkan, penyaluran pembiayaan kepada sektor kegiatan non produktif yaitu kredit konsumsi masih mendominasi dengan share yang sedikit menurun dari 58,82% pada triwulan lalu menjadi 57,84%. Penyaluran kredit modal kerja yang menjadi salah satu indikator aktivitas dunia usaha hanya memiliki share 36,5%. Namun demikian, jika ditilik dari sumber pertumbuhannya, jenis kredit modal kerja memiliki laju pertumbuhan cukup tinggi, yaitu sebesar 6,11% (qtq) sehingga berada diatas level pertumbuhan kredit secara umum. Dominasi kredit konsumsi yang sedang berlangsung, pada dasarnya juga terjadi pada skala nasional. Suku bunga kredit konsumsi yang relatif lebih tinggi serta tenor kredit yang cenderung lebih pendek menarik perhatian perbankan untuk menyalurkan dananya pada jenis kredit ini. Gambar 3.5. Proporsi Penyaluran Kredit Menurut Jenis Penggunaan Gambar 3.6. Proporsi Penyaluran Kredit Menurut Kelompok Bank Konsumsi 57,84% Modal Kerja 36,50% Bank Pemeri ntah 90,35% Bank Swasta 9,65% Investasi 5,66% Sementara itu, secara sektoral penyaluran kredit bank umum konvensional di Aceh masih didominasi oleh sektor industri dan sektor Perdagangan Hotel dan Restoran (PHR) dengan proporsi sebesar 55,6%; tanpa memasukkan kredit untuk sektor lainnya, atau memiliki porsi 20,33% dengan memasukkan sektor lainnya. Tingginya penyaluran kredit pada sektor ini searah dengan cukup tingginya dominasi sektor tersebut dalam struktur perekonomian Aceh. Pada triwulan berjalan hanya sektor Pertanian dan sektor Jasa-jasa yang mencatatkan pertumbuhan positif. Tabel 3.4. Perkembangan Kredit Menurut Sektor Ekonomi Rp-Miliar yoy,% qtq,% Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep Sep-12 Sep-12 Pertanian ,21 10,94 Pertambangan ,01-2,96 Industri Pengolahan ,42-8,13 Listrik Gas dan Air ,96-5,85 Konstruksi ,79-10,62 Perdagangan ,78-15,81 Transportasi, Gudang & Kom ,18-4,95 Keuangan, Sewa & Jasa Perush ,03-2,54 Jasa-jasa ,93 522,10 Lainnya ,50 2,92 Meski jumlah penyaluran kredit untuk sektor pertanian tercatat hanya sebesar Rp381 miliar di triwulan laporan, namun pertumbuhan penyaluran kredit di sektor ini terus meningkat. Bahkan pantauan terhadap rasio kredit non lancar di sektor Pertanian tercatat terus menurun. 42 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

7 Perbankan Aceh Gambar 3.7. Proporsi Kredit Menurut Sektor Ekonomi Keuangan, Sewa & Jasa Perush. 1,0% Jasa-jasa 15,0% Pertanian 6,0% Transporta si, Gudang & Kom. 0,5% Pertamban gan 0,2% Industri Pengolaha n 14,2% Konstruksi 6,1% Perdagang an 55,6% Listrik Gas dan Air 1,4% Untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi ini perlu terus dilakukan upaya untuk mendorong penyaluran kredit perbankan pada sektor pertanian, khususnya usaha agrobisnis yang mampu memberikan nilai tambah produk pertanian sehingga pada gilirannya akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani di Aceh. Upaya upaya ini diantaranya melalui penciptaan skim skim kredit yang tepat dalam penyaluran kredit di sektor ini, termasuk pula pemberdayaan peran Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB). Risiko kredit perbankan yang tercermin dari rasio kredit bermasalah terhadap total kredit atau Non Performing Loan (NPL) bank umum konvensional di Aceh pada periode laporan (5,36%) relatif stabil dibanding triwulan lalu (5,23%), namun tercatat jauh menurun dibanding triwulan yang sama tahun lalu (6,53%). Berdasarkan kelompok bank, NPL paling tinggi terjadi pada kelompok bank swasta yang mencapai 5,94%. Sementara kelompok bank pemerintah memiliki rasio NPL sebesar 5,3%. Berdasarkan jenis penggunaan kreditnya, NPL tertinggi terjadi pada kredit modal kerja yang sebesar 11,29% (yoy), disusul kemudian dengan kredit investasi sebesar 9,07% (yoy) dan kredit konsumsi sebesar 1,22% (yoy). 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 Gambar 3.8. Perkembangan NPL Menurut Kelompok Bank 6,60 5,94 5,38 5,71 5,22 5,30 6,53 5,23 5,36 1,00 0,00 Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep NPL Bank Pemerintah Bank Swasta KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

8 2012 BAB 3 Perkembangan Perbankan Aceh 18% 16% 14% 12% 10% 8% 6% 4% 2% 0% Gambar 3.9. NPL Kredit Menurut Jenis Penggunaan 9,44% 8,30% 11,29% 9,07% 4,75% 5,23% 2,13% 1,22% Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep Des Mar Jun 2010 NPL Umum Modal Kerja Investasi Konsumsi Gambar NPL Kredit Menurut Sektor Ekonomi Sektor Ekonomi Jun 2012 Sep Money position atau jumlah aset likuid yang dimiliki bank umum di Aceh tercatat sebesar Rp5,5 triliun, dengan dominasi pada penempatan pada bank lain. Gambar Aset Likuid Bank Umum di Provinsi Aceh Sep 17,62% 28,07% 45,34% 8,96% Jun 26,97% 33,56% 27,69% 11,79% Mar 29,63% 26,62% 29,42% 14,33% 0% 20% 40% 60% 80% 100% Kas Penempatan pd Bank Lain Penempatan pd BI Surat Berharga 44 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

9 Perbankan Aceh 3.2. PERKEMBANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS) 1 DI PROVINSI ACEH Tabel 3.5. Perkembangan Indikator Pokok Bank Umum Syariah di Provinsi Aceh Jumlah Total Aset Rp-miliar Pertumbuhan (yoy, %) 44,60% 26,83% 26,01% 14,25% 27,07% 29,79% 30,91% Pertumbuhan (qtq, %) 1,52% 2,31% 4,80% 4,96% 12,91% 4,50% 5,71% DPK Rp-miliar Pertumbuhan (yoy, %) 32,81% 19,75% 31,33% 59,99% 34,65% 19,90% 19,77% Pertumbuhan (qtq, %) 4,19% 3,10% 7,21% 38,92% -12,32% -8,19% 7,10% Pembiayaan Rp-miliar Pertumbuhan (yoy, %) 103,20% 74,30% 68,53% 47,06% 23,78% 22,71% 15,12% Pertumbuhan (qtq, %) 21,89% 7,25% 10,65% 1,66% 2,59% 6,33% 3,81% FDR % 147,53% 153,47% 158,40% 115,92% 135,63% 157,07% 152,24% NPF-gross % 1,81% 3,04% 4,08% 3,66% 4,16% 4,38% 4,39% Sumber: Laporan Bank Umum Syariah, data diolah Kinerja perbankan Syariah di Aceh kembali menunjukkan perkembangan yang menggembirakan selama triwulan III tahun Semakin menariknya keberadaan perbankan Syariah di masyarakat tercermin dari peningkatan penghimpunan DPK sebesar 7,1% (qtq) dan pertumbuhan aktivitas pembiayaan sebesar 3,81% (qtq). Gambar Proporsi DPK Bank Umum Syariah Gambar Perkembangan DPK Menurut Jenis Simpanan DPK Giro Tabungan Deposito Deposit o 30,14% Giro 25,58% Tabung an 44,28% Sepanjang triwulan III tahun 2012, total aset perbankan syariah di Aceh meningkat sebesar Rp211,4 miliar atau tumbuh 5,71% (qtq) dibanding periode sebelumnya menjadi senilai Rp3,91 triliun. Pertumbuhan aset yang cenderung naik tersebut menunjukkan semakin tingginya potensi bank syariah dalam melakukan pembiayaan sehingga dapat berpartisipasi menjadi stimulus bagi perekonomian kedepan. Kinerja penghimpunan DPK oleh perbankan syariah di Aceh pada triwulan ini kembali meningkat setelah terkoreksi selama dua triwulan sebelumnya. Berdasarkan komposisinya, DPK bank syariah di Aceh periode triwulan III 1 Data Bank Umum Syariah mencakup data Unit Usaha Syariah (UUS) KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

10 Perkembangan Perbankan Aceh tahun 2012 masih didominasi oleh simpanan tabungan dengan proporsi sebesar 44,2%, disusul oleh deposito dan giro dengan proporsi masing-masing sebesar 30,14% dan 25,58%. Pada triwulan laporan, terjadi pergeseran porsi dimana porsi Giro meningkat drastis dan porsi Tabungan menurun. Hal ini terjadi karena kinerja penghimpunan simpanan Giro meningkat signifikan di atas 100% (qtq), sementara simpanan Tabungan terkoreksi sebesar minus 17,29% (qtq). Gambar Proporsi Pembiayaan Bank Umum Syariah Menurut Jenis Penggunaan Gambar Perkembangan Pembiayaan Bank Umum Syariah Menurut Jenis Penggunaan Pembiayaan Investasi Modal Kerja Konsumsi Konsum si 64,92% Modal Kerja 28,01% Investas i 7,07% Dari sisi pembiayaan, berdasarkan jenisnya, penyaluran pembiayaan konsumsi masih mendominasi dengan tren pertumbuhan tahunan yang cenderung menurun. Minimnya risiko dalam penyaluran pembiayaan konsumsi tercermin dari rasio risiko pembiayaan non lancar (Non Performing Loan) yang masih di angka 2,15% per triwulan III tahun Gambar NPF Bank Umum Syariah Menurut Penggunaan 10% 9% 8% 8,71% 7,83% 7% 6% 5% 4% 3% 2% 1% 0% 4,39% 2,15% Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep 2010 NPF Umum Modal Kerja Investasi Konsumsi Cukup besarnya proporsi pembiayaan konsumsi yang disalurkan oleh perbankan syariah terkait dengan ekspansi bank syariah kepada kebutuhan pembiayaan kepemilikan rumah dan properti lainnya, serta pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor yang sejalan dengan tingginya permintaan masyarakat atas 46 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

11 Perbankan Aceh kedua komoditas dimaksud. Sementara itu meskipun mempunyai porsi yang lebih kecil, pembiayaan pada kegiatan sektor produktif yang tercermin dari penyaluran pembiayaan modal kerja dan investasi juga tetap menjadi perhatian perbankan syariah, seperti yang ditunjukkan dengan pertumbuhan yang positif di kedua jenis pembiayaan. Tabel 3.6. Perkembangan Pembiayaan Bank Umum Syariah di Provinsi Aceh Gambar Proporsi Pembiayaan Bank Umum Syariah Menurut Sektor Ekonomi Rp-Juta Jun Sep Sep-12 Sep-12 Pertanian ,60 12,98 Pertambangan 0 0 n/a n/a Industri Pengolahan ,61-10,46 Listrik Gas dan Air ,00 0,00 Konstruksi ,88 10,64 Perdagangan ,87 14,77 Transportasi, Gudang & Kom. Keuangan, Sewa & Jasa Perush yoy,% qtq,% ,02 6, ,23 1,35 Jasa-jasa ,53 15,66 Lainnya ,61 1,81 4,9% Industri Pengolaha n 2,0% Konstruksi Jasa-jasa 8,2% Pertanian 2,9% Listrik Gas dan Air 0,2% Perdagang an 37,8% Keuangan, Sewa & Jasa Perush. 43,4% Transporta si, Gudang & Kom. 0,5% Kinerja positif lain yang dicatat oleh perbankan syariah selama kuartal III 2012 adalah terjaganya rasio Non Performance Financing (NPF) sebesar 4,39% ditengah ekspansi pembiayaan yang dilakukan. Rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) yang mencerminkan proprosi penyaluran kredit dibandingkan dengan dana yang dihimpun pada kuartal III tahun 2012 tercatat sedikit menurun menjadi sebesar 152,24% Gambar Perkembangan NPF dan FDR Bank Umum Syariah 4,38 4,39 152,24 157,07 FDR NPF (ka) Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep ,0 4,5 4,0 3,5 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5 0,0 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

12 Perkembangan Perbankan Aceh 3.3. PERKEMBANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI PROVINSI ACEH Tabel 3.7. Perkembangan Indikator Pokok Bank Perkreditan Rakyat/Syariah di Provinsi Aceh Uraian Satuan Mar Jun Sept Des Mar Jun Sep Total Aset Rp-Juta Pertumbuhan (yoy) % 17,57 23,85 18,94 18,58 15,73 8,89 9,48 Pertumbuhan (qtq) % 7,16 5,11 0,83 4,42 4,57-1,10 1,37 DPK Rp-Miliar Pertumbuhan (yoy) % -13,25 18,40 21,09 29,54 23,19 15,69 14,64 Pertumbuhan (qtq) % 6,44 5,51 1,54 13,60 1,23-0,92 0,62 Kredit / Pembiayaan Rp-Miliar Pertumbuhan (yoy) % -5,49 16,44 15,19 16,42 19,08 17,99 18,80 Pertumbuhan (qtq) % 7,22 5,48 1,87 1,06 9,67 4,51 2,57 NPL/ NPF Nominal Rp-Miliar NPL/ NPF % 11,84 12,87 11,49 8,91 8,85 8,95 9,68 LDR/ FDR % 155,81 155,76 156,26 139,01 150,60 158,85 161,94 Sumber: Laporan BPR, data diolah Pada triwulan III tahun 2012, kinerja BPR di Aceh kembali meningkat setelah terkoreksi di triwulan sebelumnya. Kinerja total aset meningkat tipis 1,37% (qtq) dari triwulan sebelumnya menjadi Rp255,1 miliar. Begitu pula dengan penghimpunan DPK yang naik tipis 0,62% (qtq). Sementara itu, penyaluran kredit masih tercatat terus meningkat dengan pertumbuhan 2,57% (qtq) menjadi sebesar Rp163,3 miliar meski tidak sebesar triwulan lalu. Gambar Proporsi DPK BPR/S Gambar Perkembangan DPK BPR/S Menurut Jenis Simpanan DPK Tabungan Deposito Deposito 44,57% Tabunga n 55,43% Mar Jun Sept Des Mar Jun Sept Des Mar Jun Sep 2010 Laporan BPR, data diolah Berdasarkan jenisnya, simpanan masyarakat terhimpun cukup merata dimana porsi simpanan tabungan dan simpanan deposito masing-masing memiliki share 55,43% dan 44,57%. Peningkatan DPK secara triwulanan hanya terjadi pada simpanan Tabungan yang tumbuh 4,23% (qtq). Sementara itu, simpanan Deposito terkoreksi hingga minus 3,55% (qtq). 48 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

13 Perbankan Aceh Gambar Proporsi Pembiayaan BPR/S Menurut Jenis Penggunaan Modal Kerja 79,38 % Invest asi 7,30% Konsu msi 13,32 % Gambar Perkembangan Pembiayaan BPR/S Menurut Jenis Penggunaan Kredit Investasi Modal Kerja Konsumsi Mar Jun Sept Des Mar Jun Sept Des Mar Jun Sep 2010 Ditengah ekspansi kinerja penyaluran kredit yang terjadi pada bank umum, realisasi penyaluran kredit pada BPR secara umum cukup stabil. Berbeda dengan bank umum, pembiayaan oleh BPR didominasi oleh pembiayaan ke sektor produktif dalam bentuk modal kerja dengan porsi 79,38%. Cakupan BPR yang terasa lebih dekat dengan masyarakat, terutama usaha mikro, disinyalir menjadi pertimbangan masyarakat memilih BPR untuk memperoleh pembiayaan modal kerja. Meski demikian, BPR masih harus bekerja lebih keras lagi untuk memperbaiki kinerja pembiayaan non lancarnya (NPL) yang mencapai 9,68%, atau meningkat dari triwulan lalu yang sebesar 8,95%. Gambar Proporsi Pembiayaan BPR/S Menurut Sektor Ekonomi Sep-12 Sept Des Mar Jun Sep yoy,% qtq,% Pertanian ,8 1,5 Pertambangan (83,6) (68,3) Industri Pengolahan (22,2) (8,4) Listrik Gas dan Air n/a (11,2) Konstruksi ,0 32,5 Perdagangan ,8 3,2 Transportasi, Gudang & Kom ,3 42,1 Keuangan, Sewa & Jasa Perush n/a 4.176,2 Jasa-jasa ,9 57,0 Lainnya (28,0) (30,8) KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

14 Perkembangan Perbankan Aceh PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH 50 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

15 Perbankan Aceh 3.4. TRANSAKSI TUNAI Transaksi sistem pembayaran tunai di Bank Indonesia tercermin dari beberapa kegiatan, yaitu : aliran uang keluar dan masuk dari perbankan ke Bank Indonesia (outflow dan inflow), kegiatan pemusnahan uang tidak layak edar atau Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB), serta kegiatan penukaran uang pecahan kecil kepada masyarakat. Wilayah (Rp-Juta) KPw BI Provinsi Aceh KPw BI Lhokseumawe Provinsi Aceh Tabel 3.8 Perkembangan Aliran Uang Kartal di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumber : KPw BI Provinsi Aceh dan KPw BI Lhokseumawe, diolah Netflow : inflow dikurangi outflow Transaksi II III IV I II III Outflow Inflow Netflow Outflow Inflow Netflow Outflow Inflow Netflow Kegiatan pembayaran tunai di Kantor Perwakilan BI Provinsi Aceh tercatat terus mengalami net outflow 2. Pada triwulan III tahun 2012 kembali terjadi net outflow, meski dengan besaran yang jauh lebih rendah dibanding netflow yang terjadi pada triwulan-triwulan sebelumnya. Net ouflow ini disebabkan arus kas yang keluar dari Kantor Perwakilan BI Provinsi Aceh lebih besar daripada arus kas yang masuk. Jika dibandingkan dengan posisi triwulan lalu, net outflow mengalami penurunan signifikan hingga minus 97,9% (qtq) dan bila dibandingkan dengan posisi triwulan III tahun 2011, juga terjadi penurunan dengan besaran yang kurang lebih sama yaitu minus 97,95% (yoy). Tren net outflow kerap terjadi terutama menjelang musim liburan dan ajaran tahun baru, menjelang Ramadhan, Idul Fitri dan menjelang akhir tahun. Hal tersebut berkaitan dengan kebutuhan uang tunai untuk keperluan anak sekolah dan musim liburan, keperluan Ramadhan dan Idul Fitri, pembayaran gaji ke 13 dan rapel kenaikan gaji PNS serta pembayaran proyek-proyek pemerintah. Sementara itu, pasca Ramadhan dan Idul Fitri akan kerap terjadi inflow yang berasal dari kelebihan uang di perbankan maupun yang berasal dari masyarakat. Relatif tingginya inflow baik di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh maupun di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe selama periode laporan terutama di bulan September 2012 disinyalir disebabkan oleh dua hal yaitu kembali normalnya transaksi ekonomi di masyarakat pasca Idul Fitri serta masih belum maksimalnya realisasi proyek-proyek pemerintah. Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) dilakukan sebagai bagian dari proses pemusnahan Uang Tidak Layak Edar (UTLE)/ rusak yang dilakukan secara rutin oleh seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memelihara kualitas uang kartal yang diedarkan kepada masyarakat (Clean Money Policy). Tercatat selama triwulan III tahun 2012, sebesar Rp52,7 miliar uang kartal yang tidak layak edar dalam berbagai pecahan dimusnahkan. Kondisi ini meningkat tipis bila dibandingkan jumlah yang dimusnahkan pada triwulan sebelumnya yang sebesar Rp47,1 miliar, sejalan dengan meningkatnya aliran uang kartal yang masuk ke Bank Indonesia. Uang Tidak Layak Edar (UTLE) yang dimusnahkan tersebut selanjutnya akan digantikan dengan Uang Layak Edar (ULE) yang siap digunakan untuk kebutuhan transaksi 2 Net Outflow adalah kondisi dimana aliran uang masuk (inflow) lebih sedikit dibandingkan aliran uang keluar (ouflow) pada periode yang sama. KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

16 Perkembangan Perbankan Aceh keuangan di masyarakat. Bank Indonesia terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya perlakuan yang tepat terhadap uang kartal. Diharapkan peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga kondisi fisik uang kartal yang dimiliki akan dapat memperpanjang usia edar uang kartal dan semakin mengurangi besarnya volume PTTB. Hal tersebut sangat diperlukan mengingat pemusnahan uang kartal berdampak pada besarnya biaya pencetakan uang baru yang harus dikeluarkan oleh Bank Indonesia untuk menggantikan uang yang dimusnahkan tersebut. Gambar 3.24 Pemberian Tanda Tidak Berharga PTTB BI Aceh PTTB BI Lsm Rasio PTTB BI Aceh Rasio PTTB BI Lsm 120% % % % % % Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep 0% Sumber : KPw BI Provinsi Aceh dan KPw BI Lhokseumawe, diolah 3.5. PEREDARAN UANG PALSU Pada triwulan laporan, tidak ditemukan uang palsu di kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh. Bila dilihat selama tiga tahun terakhir, periode Ramadhan dan Idul Fitri merupakan periode yang rawan terhadap peredaran uang palsu karena peningkatan kebutuhan uang tunai di masyarakat seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk memperoleh keuntungan pribadi dengan menyebarkan uang palsu. Tidak ditemukannya uang palsu selama triwulan laporan diharapkan benar-benar mencerminkan kondisi riil bukan akibat belum dilaporkannya penemuan uang palsu baik oleh perbankan maupun oleh masyarakat. Tabel 3.9 Perkembangan Temuan Uang Palsu di Kantor Perwakilan BI Provinsi Aceh I II III IV I II III Nominal Jumlah (lembar) Sumber : KPw BI Provinsi Aceh, diolah 52 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

17 Perbankan Aceh 3.6. TRANSAKSI NON TUNAI Gambar 3.25 Porsi Transaksi Non Tunai Triwulan III-2012 Di Provinsi Aceh RTGS Kliring 99,08 % 0,92% Sumber : diolah BI-RTGS (Bank Indonesia Real Time Gross Settlement) Hingga triwulan III tahun 2012, sistem pembayaran non tunai di Aceh masih didominasi oleh sistem BI-RTGS 3 (lihat gambar). Sistem layanan BI-RTGS yang menyediakan layanan pemindahan dana secara cepat dan minim risiko menjadikan transaksi ini sebagai primadona dalam sistem pembayaran non tunai di hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Aceh. Terbukti dengan masih besarnya porsi penggunaan BI-RTGS (99,08%) dalam transaksi sistem pembayaran non tunai di Aceh. Selama periode triwulan III tahun 2012, nominal BI-RTGS mengalami pertumbuhan positif yang melambat, bila dibandingkan dengan nominal transaksi pada periode yang sama tahun lalu (yoy), namun mengalami pertumbuhan negatif bila dibandingkan dengan nominal transaksi triwulan lalu. Total transaksi menggunakan BI-RTGS tercatat sebesar Rp90,99 triliun atau sebanyak 50,7 ribu transaksi. Pertumbuhan negatif terjadi di seluruh jenis transaksi, baik dari Aceh, ke Aceh maupun di Aceh dengan koreksi terendah terjadi pada transaksi di Aceh. Nominal (Rp-miliar) Total Nominal Total Volume Volume (Transaksi-ribu) Sumber : diolah Tabel 3.10 Perkembangan Transaksi RTGS Provinsi Aceh Growth (yoy) Growth (qtq) III IV II III II-12 III-12 II-12 III ,6% 45,8% 64,3% -9,6% Dari Aceh ,4% 29,1% 34,4% -4,1% Ke Aceh ,5% 49,2% 83,4% -10,8% Dari-Ke Aceh ,5% 67,0% 58,3% -13,1% ,1% -1,0% 4,8% 12,5% Dari Aceh ,4% 0,1% 4,1% 13,5% Ke Aceh ,9% -4,3% 7,4% 8,9% Dari-Ke Aceh ,1% 3,8% 0,3% 19,4% 3 BI-RTGS adalah sistem transfer dana elektronik yang penyelesaian transaksinya dilakukan dalam waktu seketika. BI-RTGS memiliki peranan dalam memproses transaksi pembayaran yang termasuk High Value Payment System atau transaksi bernilai besar (Rp100 juta ke atas dan bersifat urgent). Metode penyelesaian secara gross to gross settlement, final, real time dan irrevocable. KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

18 Perkembangan Perbankan Aceh KLIRING 4 Tabel 3.11 Perkembangan Transaksi Kliring di Provinsi Aceh Growth (yoy) Growth (qtq) III IV II III II-12 III-12 II-12 III-12 Nominal (Rp-miliar) 1.011,12 731,77 877,6 842,91 23,2% -16,6% 12,9% -4,0% Volume (warkat) ,8% -22,7% -0,9% -7,2% Penarikan cek/bg kosong - Nominal (Rp-miliar) 20,6 22,85 22,9 24,5 13,0% 18,9% 23,0% 6,9% - Volume (warkat) 798, ,0-13,8% 3,5% 1,0% -9,3% - % Nominal 2,04% 3,12% 2,61% 2,90% - % Volume 2,12% 2,95% 2,91% 2,84% Sumber : diolah Sama dengan transaksi melalui BI-RTGS, perputaran kliring selama triwulan III tahun 2012 juga tumbuh negatif. Transaksi melalui Kliring selama triwulan laporan tercatat sebesar Rp842,9 miliar. Meski terjadi penurunan transfer dana menggunakan sistem kliring, namun penarikan cek/bg kosong justru mengalami peningkatan. Tercatat selama periode laporan, terjadi penarikan cek/bg kosong sebesar Rp24,5 miliar dengan jumlah warkat sebanyak 826 lembar. 4 Kliring adalah Sistem tranfer dana dengan pertukaran warkat (bisa berupa cek, giro/bilyet, nota debet/kredit dan lainnya) atau data keuangan elektronik antar peserta (bank) kliring baik atas nama peserta (bank) maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. 54 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 4-2012 45 Perkembangan Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perkembangan Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH 38 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2-2013 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perkembangan Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH 34 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 1-2012 Perbankan Aceh Kinerja perbankan di

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perkembangan Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH 34 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2-2012 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH VISI Menjadi Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas Bank Indonesia yang diberikan. MISI Mendukung

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL No. Sektor 2006 2007 2008. 1 Pertanian 3.90% 4.01% 3.77% 0.31% 2.43% 3.29% 2.57% 8.18% 5.37% 4.23% 2.69% -0.49% 2 Pertambangan dan Penggalian -3.24% 77.11% 8.98%

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Kinerja perbankan Aceh pada triwulan III-2011 cukup baik. Trending indikator pokok masih menunjukkan pertumbuhan positif kendati mengalami perlambatan.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perkembangan Perbankan Aceh Kinerja perbankan Aceh pada Desember masih baik. Trending indikator pokok masih menunjukkan pertumbuhan positif kendati

Lebih terperinci

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan PDRB SEKTORAL Berdasarkan Harga Berlaku (Rp Miliar) No. Sektor 2006 2007 1 Pertanian 431.31 447.38 465.09 459.18 462.01 491.83 511.76 547.49 521.88 537.38 2 Pertambangan dan Penggalian 11.48 11.44 11.80

Lebih terperinci

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Di awal tahun 2009, imbas krisis finansial global terhadap perekonomian Kepulauan Riau dirasakan semakin intens. Laju pertumbuhan ekonomi memasuki zona negatif dengan

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2013 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa ember Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 ( dalam arti luas) pada ember mengalami peningkatan. Posisi M2 pada ember tercatat sebesar Rp4.076,3 T, atau tumbuh

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH Ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan II tahun 2013 tumbuh sebesar 3,89% (yoy), mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,79% (yoy). Pertumbuhan

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Penurunan momentum pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau di periode ini telah diperkirakan sebelumnya setelah mengalami tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa Desember Uang beredar (M2) Desember tumbuh melambat dibanding ember. Posisi M2 tercatat sebesar Rp4.170,7 T, atau tumbuh 11,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN Transaksi sistem pembayaran tunai di Gorontalo pada triwulan I-2011 diwarnai oleh net inflow dan peningkatan persediaan uang layak edar. Sementara itu,

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Kondisi perekonomian provinsi Kepulauan Riau triwulan II- 2008 relatif menurun dibanding triwulan sebelumnya. Data perubahan terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan

Lebih terperinci

meningkat % (yoy) Feb'15

meningkat % (yoy) Feb'15 Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa ruari Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada ruari meningkat. Pada ruari, posisi M2 tercatat sebesar Rp4.230,7 T,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004 Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran Triwulan III 2004 185 PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004 Tim Penulis Laporan Triwulanan III 2004, Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2010 Penyusun : Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Bayu Martanto Peneliti Ekonomi Muda Senior 2. Jimmy Kathon Peneliti

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008 YOGYAKARTA VISI BANK INDONESIA Menjadi KBI yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara RINGKASAN EKSEKUTIF Asesmen Ekonomi Laju perekonomian provinsi Kepulauan Riau di triwulan III-2008 mengalami koreksi yang cukup signifikan dibanding triwulan II-2008. Pertumbuhan ekonomi tercatat berkontraksi

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen engar aruhi wa ember Likuiditas perekonomian M2 (uang beredar dalam arti luas) pada ember tumbuh 8,9% (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 9,2%

Lebih terperinci

No Lokasi Jenis Sapi Jumlah. 1 Pulau Timor Sapi Bali Pulau Flores Sapi Bali Pulau Sumba Sapi Onggol

No Lokasi Jenis Sapi Jumlah. 1 Pulau Timor Sapi Bali Pulau Flores Sapi Bali Pulau Sumba Sapi Onggol Jakarta sebesar 150 ton per hari atau 52.500 ton per tahun dimana 30%-40% berasal dari impor. Perkembangan produksi sapi di Provinsi NTT sendiri telah berkembang sejak tahun 2011 dengan dicanangkan sebagai

Lebih terperinci

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa Juli Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) kembali melambat. Posisi M2 pada akhir Juli tercatat sebesar Rp4.383,0 T, atau

Lebih terperinci

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy) Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa il Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada il mengalami perlambatan. Posisi M2 akhir il sebesar Rp4.274,9 T, atau

Lebih terperinci

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa April Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mengalami akselerasi pada April. Posisi M2 tercatat sebesar Rp5.042,1

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada triwulan II-2010 diestimasi sedikit melambat dibanding triwulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH BAB 4 KEUANGAN DAERAH BAB 4 : KEUANGAN DAERAH Realisasi penyerapan belanja APBD Pemerintah Provinsi Gorontalo triwulan IV-2010 cenderung lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Lambatnya

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan -2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat

Lebih terperinci

P u s d a l i s b a n g B a p p e d a J a w a B a r a t

P u s d a l i s b a n g B a p p e d a J a w a B a r a t PROFIL INDIKATOR MAKRO FINANSIAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015 Pengarah : Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja,DEA Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Penanggung jawab : H.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2011 cxççâáâç M Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Muhammad Jon Analis Muda Senior 2. Asnawati Peneliti Ekonomi Muda

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan IV 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

% (yoy) Oct'15 Nov'15*

% (yoy) Oct'15 Nov'15* Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa ember Likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada ember tumbuh sebesar 9,2% (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-28 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 18 BANDUNG Telp : 22 423223 Fax : 22 4214326 Visi Bank Indonesia Menjadi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2016

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2016 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan I 216 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Lebih terperinci

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa Agustus 2015 Likuiditas perekonomian terakselerasi didukung pertumbuhan kredit yang disalurkan perbankan. Posisi uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2009 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Penerbit : Bank Indonesia Bengkulu Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik

Lebih terperinci

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa Desember 2016 Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada Desember 2016. Posisi M2 tercatat sebesar Rp5.003,3

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH Ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan I tahun 213 tumbuh sebesar 4,17% (yoy), mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,18% (yoy). Pertumbuhan

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan IV 2010 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa uari Likuiditas perekonomian M2 (uang beredar dalam arti luas) pada uari tumbuh 7,7% (yoy). Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan II-2008 i

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan II-2008 i KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II 008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan II-008 i Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank Kata Pengantar

Lebih terperinci

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI BAB 7 OUTLOOK EKONOMI BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI Perekonomian Gorontalo pada triwulan II- diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan I-. Kondisi ini diperkirakan didorong oleh proyeksi kenaikan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2-2009 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 1-2009 3 4 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2-2009 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Banten

Kajian Ekonomi Regional Banten Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan I - 2009 i Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat-nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan IV tahun sebesar 5,18% (yoy), sedikit mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,21% (yoy), namun masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan perekonomian. Begitu penting perannya sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan "nyawa

Lebih terperinci

% (yoy) Feb'15 Mar'15*

% (yoy) Feb'15 Mar'15* Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen engar aruhi wa et Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada et mengalami peningkatan. Posisi M2 tercatat Rp4.246,3 T, tumbuh 16,3,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan II2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga Laporan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat Triwulan II - 29 Kantor Ringkasan Eksekutif KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan anugerah-nya sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan memperluas kesempatan kerja melalui penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan I - 2011 cxççâáâç M Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Muhammad Jon Analis Muda Senior 2. Neva Andina Peneliti Ekonomi Muda

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Triwulan II - 2009 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Penerbit : Bank Indonesia Bengkulu Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan IV - 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KATA PENGANTAR Sejalan dengan salah satu tugas pokok Bank Indonesia,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan III 2015

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan III 2015 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan III 215 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Pada triwulan I 2012 pertumbuhan Kepulauan Riau mengalami akselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 6,34% (yoy)

Lebih terperinci

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH BAB 4 KEUANGAN DAERAH BAB 4 : KEUANGAN DAERAH Realisasi belanja APBD Provinsi Gorontalo triwulan III-2010 mencapai 60,94%, lebih tinggi dibandingkan realisasi triwulan III-2009 sebesar 57,85%, realisasi

Lebih terperinci

% yoy. Jan*

% yoy. Jan* Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa uari Pertumbuhan Uang Beredar (M2) uari meningkat dibanding ember. Posisi M2 tercatat sebesar Rp4.174,2 T, atau tumbuh 14,3% (yoy), lebih tinggi dibandingkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Triwulan I - 2009 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Penerbit : Bank Indonesia Bengkulu Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik

Lebih terperinci

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF Suplemen 4 KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF Hasil Survei Kredit Perbankan (SKP) di wilayah Bangka Belitung pada triwulan II 2008 menunjukkan proyeksi perkembangan kredit/pembiayaan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2003

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2003 1 PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2003 Tim Penulis Laporan Triwulanan III 2003, Bank Indonesia Sampai dengan triwulan III-2003, kondisi perekonomian Indonesia masih mengindikasikan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2013 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan rutin

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional Triwulan III 2014

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional Triwulan III 2014 Kajian Ekonomi & Keuangan Regional Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Tenggara KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL (www.bi.go.id) KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN II 2004

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN II 2004 Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran Triwulan II 2004 1 PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN II 2004 Tim Penulis Laporan Triwulanan II 2004, Bank Indonesia Selama

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan IV 2015

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan IV 2015 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan IV 215 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Lebih terperinci

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara RINGKASAN EKSEKUTIF Asesmen Ekonomi Krisis finansial global semakin berpengaruh terhadap pertumbuhan industri dan ekspor Kepulauan Riau di triwulan IV-2008. Laju pertumbuhan ekonomi (y-o-y) kembali terkoreksi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2016

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2016 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan I 216 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Lebih terperinci

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014 No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013 Secara triwulanan, PDRB Kalimantan Selatan triwulan IV-2013 menurun dibandingkan dengan triwulan III-2013 (q-to-q)

Lebih terperinci

Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan

Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan ober Uang Beredar dalam arti luas (M2) yang terdiri dari uang kartal dan dana masyarakat di perbankan, pada

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan III tahun 212 sebesar 5,21% (yoy), mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,9% (yoy), namun masih lebih

Lebih terperinci

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1% Triwulan I - 2015 SURVEI PERBANKAN Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1% Secara keseluruhan tahun 2015, optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit semakin meningkat. Pada Triwulan

Lebih terperinci

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF Suplemen 3 KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF Hasil Survei Kredit Perbankan (SKP) di wilayah Bangka Belitung pada triwulan III 2008 menunjukkan proyeksi perkembangan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I 2014

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I 2014 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR

KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR TRIWULAN IV - 2012 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IV Penerbit : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Divisi Kajian Moneter Jl.Pahlawan No.105 SURABAYA

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan I2010 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga Kajian

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat Triwulan I - 29 Kantor Triwulan I-29 BANK INDONESIA PADANG KELOMPOK KAJIAN EKONOMI Jl. Jend. Sudirman No. 22 Padang Telp. 751-317 Fax. 751-27313 Penerbit

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan II 2015

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan II 2015 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan II 215 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan IV 2013

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan IV 2013 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan IV 2013 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional. MISI Menjalankan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan V2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan II 2014 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan II - 2014

Lebih terperinci

Inflasi Bulanan Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi Non Fundamental Fundamental/Inti...

Inflasi Bulanan Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi Non Fundamental Fundamental/Inti... Daftar Isi Daftar Isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... v Kata Pengantar... x Tabel Indikator Ekonomi Provinsi Lampung... xii Ringkasan Eksekutif... xv Bab 1 Perkembangan Ekonomi Makro Daerah...

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Ekonomi Pemulihan ekonomi Kepulauan Riau di kuartal akhir 2009 bergerak semakin intens dan diperkirakan tumbuh 2,47% (yoy). Angka pertumbuhan berakselerasi

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Makassar, Februasi 2008 BANK INDONESIA MAKASSAR. Ttd. Rizal A. Djaafara Pemimpin

Kata Pengantar. Makassar, Februasi 2008 BANK INDONESIA MAKASSAR. Ttd. Rizal A. Djaafara Pemimpin Kata Pengantar Sebagaimana diketahui dengan diberlakukannya UU No. 23 Tahun 1999 tentang tujuan Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2004, tujuan

Lebih terperinci

abungan, baik dalam rupiah giro valuta

abungan, baik dalam rupiah giro valuta Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa tember Likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) tumbuh 12,7 pada tember. Pertumbuhan M2 tersebut melambat dibandingkan dengan bulan

Lebih terperinci

BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN

BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN 24 BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGAH TRIWULAN III 2008 KANTOR 25 BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga

Lebih terperinci

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007 KINERJA PERBANKAN (per ) R e f A. Sumber Dana Bank A.1. Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan sumber utama dana perbankan. Hingga total sumber dana bank umum mencapai Rp1.746,80 triliun atau naik 10,89% dibandingkan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan I2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga Laporan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN III-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2013 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan IV2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2011 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan II2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga

Lebih terperinci

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Triwulan III 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-nya (KEKR) Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-2009 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Asesmen Ekonomi Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II-2013 mengalami pelemahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada

Lebih terperinci