PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

Transkripsi

1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

2 Ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan I tahun 213 tumbuh sebesar 4,17% (yoy), mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,18% (yoy). Pertumbuhan positif terjadi di seluruh sektor ekonomi terkecuali sektor Pertambangan dan penggalian. Kinerja Sektor Pertanian menunjukkan peningkatan tipis dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari 3,18% (yoy) menjadi 3,35% (yoy). Peningkatan pertumbuhan ini sejalan dengan minimnya laporan gagal panen di berbagai sentra produksi gabah di Aceh. Meski tumbuh melambat, sektor PHR berpotensi untuk makin tumbuh besar terlihat dari maraknya pembukaan toko waralaba, pembangunan pusatpusat perbelanjaan dan hotel di Banda Aceh. Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi tahunan (yoy) triwulan laporan bersumber dari perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga serta pertumbuhan negatif komponen ekspor dan impor. Rendahnya pertumbuhan nilai tambah di komponen konsumsi rumah tangga disinyalir sebagai dampak rendahnya realisasi belanja Pemerintah pada triwulan laporan yang tercatat terkoreksi sebesar minus 4,55%. 1.1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DARI SISI PENAWARAN Gambar 1.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Aceh PDRB dg migas PDRB tanpa migas yoy_pdrb dg migas yoy_pdrb tanpa migas 1, , ,382 8,412 8,113 8,223 7, ,947 9,97 9,199 9,356 9,376 6,. Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan I tahun 213 sebesar 4,17% (yoy), mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,18% (yoy). Sementara pertumbuhan ekonomi Aceh tanpa migas tercatat tumbuh lebih tinggi sebesar 5,7% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh pada triwulan laporan tercatat masih lebih rendah dibandingkan dengan ratarata pertumbuhannya selama dua tahun terakhir (5,6%). KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

3 Pertumbuhan positif terjadi di seluruh sektor ekonomi terkecuali sektor Pertambangan dan penggalian. Namun demikian, seluruh sektor ekonomi dominan tercatat mengalami perlambatan dibanding pertumbuhan tahunan triwulan sebelumnya kecuali sektor Pertanian yang meningkat tipis. Secara sektoral, sumbangan tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi Aceh di triwulan laporan bersumber dari sektor Perdagangan, diikuti sektor Jasajasa dan sektor Pertanian dengan sumbangan berturutturut sebesar 1,73%;,92% dan,9%. Struktur ekonomi Aceh menurut PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan laporan masih didominasi oleh sektor primer yaitu sektor Pertanian dengan porsi hampir 27%. Namun demikian, sektor sekunder yang terdiri dari sektor Perdagangan, hotel dan restoran; sektor Pengangkutan dan komunikasi dan sektor Bangunan tercatat terus mengalami peningkatan porsi. Hal ini menunjukkan bahwa struktur perekonomian Provinsi Aceh perlahanlahan mulai bergeser dari sektor primer kepada sektor sekunder. Gambar 1.2 Struktur Perekonomian Provinsi Aceh Pengangku tan,komuni kasi 11.26% Perdagang an,hotel,re st 17.25% Keu,Sewa, Jasa perush 2.9% Jasajasa 1.63% Bangunan 11.14% Pertanian 26.99% Pertamban gan 1.83% Ind.Pengol Listrik,gas, ahan air 8.54%.47% Kinerja Sektor Pertanian menunjukkan peningkatan tipis dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari 3,18% (yoy) menjadi 3,35% (yoy). Peningkatan pertumbuhan ini sejalan dengan minimnya laporan gagal panen di berbagai sentra produksi gabah di Aceh. Suatu hal yang juga cukup menggembirakan adalah pertumbuhan penyaluran kredit Pertanian oleh Perbankan di Aceh yang terus mengalami peningkatan. 16 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 1213

4 Gambar 1.3 Pertumbuhan Sektor Pertanian dan PHR Pertanian PHR 3, 2, yoy_pertanian yoy_phr , ,5 1, Kinerja sektor Perdagangan, hotel dan restoran (PHR) mengalami perlambatan pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari 8,96% menjadi 8,2% (yoy), seiring minimnya stimulus konsumsi di awal tahun. Namun demikian, pada triwulan laporan, penyaluran kredit perbankan untuk sektor PHR tercatat mengalami peningkatan yang ditengarai sebagai indikasi belum jenuhnya sektor ini atau dengan kata lain, sektor PHR merupakan sektor yang berpotensi untuk terus berkembang, terutama di kotakota seperti Banda Aceh dan Lhokseumawe. Menariknya sektor PHR terlihat dari maraknya pembukaan toko waralaba, pembangunan pusatpusat perbelanjaan dan hotel di Banda Aceh. Kredit perbankan sektor PHR pada triwulan laporan tercatat tumbuh 25,3% (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 18,42% (yoy). Gambar 1.4 Perkembangan Kr.Sektor Pertanian Gambar 1.5 Perkembangan Kredit Sektor PHR Pertanian yoy_tani Perdagangan yoy_dagang , 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 4,527 4,141 4, ,95 3, Sumber : Laporan Bank Umum, diolah KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

5 Gambar 1.6 Pertumbuhan Sektor Sekunder Industri Pengolahan pada triwulan I Ind.Pengolahan yoy_ind.olah tahun 213 masih tumbuh positif meski mengalami perlambatan yaitu dari,78% menjadi,59%. Pertumbuhan positif sektor ini terlihat dari penyaluran kredit yang tercatat mengalami kenaikan tajam. Penyaluran kredit ke sektor Industri Pengolahan tumbuh 7,43% (yoy) pada Maret 213. Masih tumbuh positifnya sektor industri pengolahan juga tampak dari hasil survei industri oleh BPS yang memperlihatkan bahwa industri besar dan sedang di Aceh mengalami pertumbuhan 6,65% (yoy) dan peningkatan konsumsi listrik golongan industri yang tumbuh 2,95% (yoy). Gambar 1.7 Konsumsi Listrik Industri Gambar 1.8 Perkembangan Kredit kwh Kons.listrik Industri g_kons.listrik Industri yoy,% Sektor Industri Pengolahan 18,, 3. Industri Pengolahan yoy_ind.olah 16,, 14,, 12,, 1,, 8,, 6,, 4,, 2,, ,6 1,4 1,2 1, , ,17 1, II III IV I. 211 Sumber : PLN Provinsi Aceh, diolah Sumber : Laporan Bank Umum, diolah Tabel 1.1 Perkembangan Industri Besar Sedang (IBS) di Provinsi Aceh No Jenis Industri Pertumbuhan qtq(%) Pertumbuhan yoy (%) I212 IV212 I213 I212 IV212 I213 1 Industri Makanan dan Minuman Kimia dan barangbarang dari bahan kimia Industri karet, barang dari karet & plastik n/a n/a n/a n/a n/a n/a IBS Provinsi Aceh Nasional n/a n/a KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 1213

6 1.2 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DARI SISI PERMINTAAN Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Provinsi Aceh (yoy,%) KOMPONEN yoy,% qtq,% IV I IV12 I13 IV12 I13 Konsumsi Rmh Tangga 3,631,79 3,667, Konsumsi Pemerintah 2,48,81 2,367, PMTB (investasi) 1,577,142 1,545, Perubahan Stok 441, , Ekspor 2,196,465 2,248,943 (9.24) (5.69) (8.14) 2.39 Impor 971, , (2.) PDRB 9,355,588 9,375, Sumber : Laporan Bank Umum, data diolah Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi tahunan (yoy) triwulan laporan bersumber dari perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga serta pertumbuhan negatif komponen ekspor dan impor. Sementara itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi triwulanan (qtq) bersumber dari seluruh komponen kecuali komponen ekspor yang justru tercatat mengalami peningkatan. Struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Aceh masih bergantung pada konsumsi, baik konsumsi pemerintah maupun konsumsi rumah tangga. Karena itu, peningkatan atau penurunan di kedua komponen tersebut sangat mempengaruhi geliat perekonomian Aceh. Kesimpulan awal, rendahnya realisasi belanja Pemerintah Aceh menjadi salah satu penyebab rendahnya multiplier effect bagi komponen konsumsi rumah tangga selama triwulan I tahun 213. Gambar 1.9 Struktur PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Triwulan IV212 Grafik 1.1 Struktur PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Triwulan I213 PMTB (investa si) 2,26% Net Net Ekspor Ekspor 13,82% Konsu 14.9% Konsu msi msi Rmh Tangga 4,83% PMTB (investa si) Rmh Tangga 41.41% 19.59% Konsu msi Pemeri ntah 25,9% Konsu msi Pemeri ntah 24.1% Sumber : BPS Provinsi Aceh, data diolah Sumber : BPS Provinsi Aceh, data diolah KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

7 KONSUMSI Belanja rumah tangga erat kaitannya dengan belanja Pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung. Disebut berkaitan erat karena 14% lebih belanja Pemerintah dialokasikan untuk pembayaran gaji Pegawai Negeri Sipil serta hampir 5% lainnya digunakan untuk belanja barang dan jasa. Pada triwulan laporan, pertumbuhan tahunan konsumsi rumah tangga mencapai 5,11% atau melambat dari triwulan sebelumnya yang sebesar 5,3% (yoy). Sementara secara triwulanan konsumsi rumah tangga hanya tumbuh,98% (qtq). Rendahnya pertumbuhan nilai tambah di komponen ini disinyalir sebagai dampak rendahnya realisasi belanja Pemerintah pada triwulan laporan yang tercatat terkoreksi sebesar minus 4,55%. Gambar 1.11 Sisi Permintaan PDRB Aceh Rpmiliar 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 Kons. Rumah Tangga Kons. Pemerintah g_rt (%) g_pem (%) % Indikator yang dapat menjelaskan melambatnya konsumsi masyarakat pada triwulan ini adalah perlambatan kredit konsumsi peningkatan simpanan perbankan perorangan. Pertumbuhan kredit konsumsi sebagai salah satu sumber pembiayaan konsumsi masyarakat tumbuh melambat dari 8,58% menjadi 2,94% (yoy). Sementara itu, dana simpanan perbankan perorangan yang biasanya juga menjadi sumber pembiayaan untuk konsumsi tercatat tumbuh meningkat sebesar 9,3% atau mengindikasikan bahwa masyarakat memilih untuk menahan konsumsinya di triwulan II sebagai persiapan menghadapi kebutuhan ajaran tahun baru sekolah, musim liburan atau persiapan menghadapi Ramadhan di awal Juli. Di sisi lain, penurunan penjualan mobil baru dan motor baru menjadi indikasi bahwa tetap tumbuhnya konsumsi masyarakat di triwulan laporan karena masyarakat memilih mengkonsumsi barang tahan lama (durable goods). 2 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 1213

8 Gambar 1.12 Kredit Konsumsi Gambar 1.13 DPK Perorangan 12,6 12,3 12, 11,7 11,4 2 Konsumsi yoy_kons , , , ,763 11, , 14, 12, 1, 8, 6, 4, 2, Simpanan Perorangan yoy_simp.orang ,592 11,53 11,819 11,865 1, Sumber : Laporan Bank Umum, diolah Sumber : Laporan Bank Umum, diolah Gambar 1.14 Konsumsi Listrik Rumah Tangga Gambar 1.15 Penjualan Mobil Baru kwh Kons.listrik Rmh Tangga g_kons.listrik RT yoy,% 2,5 Mobil dll (pribadi) g_mobil_yoy (ka) 6% 31,, 3,, 29,, 28,, 27,, 26,, 25,, 24,, , 1,5 1, % 15.95% 37.43% 19.32% 55.9% 5% 4% 3% 2% 1% 23,, 22,, % Sumber : PLN Provinsi Aceh, diolah Sumber : Dinas Pengelolaan Kekayaan dan Keuangan Aceh, diolah Gambar 1.16 Penjualan Motor Baru 3, 25, Sepeda motor, scooter 3.4% g_motor_yoy (ka) % 5% 2, 1.8% 12.5% 1% 15, 15% 1, 17.2% 2% 5, 25.2% 25% 3% Sumber : Dinas Pengelolaan Kekayaan dan Keuangan Aceh, diolah KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

9 Gambar 1.17 Perkembangan Volume Penjualan Semen konsumsi semen (ton) pertumbuhan (yoy,%) 3, 2% 238,535 25, 12.13% 245,511 15% 21,389 1% 2, 222, % 183,883 5% 15, 1.55% % 1.17% 5% 1, 1% 5, 17.24% 15% Masih rendahnya pertumbuhan belanja pemerintah pada triwulan ini terlihat dari turunnya konsumsi semen seperti grafik disamping. Bahkan konsumsi semen tercatat mengalami penurunan pertumbuhan baik secara tahunan maupun secara triwulanan. Data per 1 April 213, pengumuman pemenang tender proyek Pemerintah baru tercapai 2%. 2% Sumber : Asosiasi Semen Indonesia, diolah Sementara itu, secara tahunan terlihat bahwa pertumbuhan belanja pemerintah mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 9,41%, meningkat dari triwulan sebelumnya yang sebesar 7,29% (yoy). Peningkatan pertumbuhan konsumsi pemerintah ini diperkirakan lebih disebabkan oleh faktor base effect INVESTASI Gambar 1.18 Perkembangan PMTB 1,6 1,58 1,56 1,54 1,52 1,5 1,48 1,46 1,44 1,42 1,4 PMTB yoy_pmtb (ka) ,577 1,53 1,545 1,497 1, Kegiatan investasi di Aceh yang dicerminkan dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada triwulan berjalan mengalami pertumbuhan yang cenderung moderat dari 5,4% (yoy) menjadi 5,29%. Menurut data yang diperoleh dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), selama 22 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 1213

10 triwulan I tahun 213 telah terjadi realisasi investasi sebesar Rp miliar dimana 97% diantaranya berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) atau sebesar Rp miliar. Tabel 1.3 Perkembangan Realisasi Investasi PMA di Aceh (Juta US$) I212 II212 III212 IV212 I213 Aceh Sumut Nasional 5, , , , ,48.2 Sumber : diolah *) Data dalam Juta US$ kecuali posisi tw. I tahun 213 dalam Rpmiliar Tabel 1.4 Perkembangan Realisasi Investasi PMDN di Aceh (Juta US$) Lokasi I212 II212 III212 IV212 I213 Aceh ,522 Sumut 1, ,991 Nasional 19,72 2,772 25,28 26,499 27,498 Sumber : diolah *) Data dalam Juta US$ kecuali posisi tw. I tahun 213 dalam Rpmiliar Penyaluran kredit perbankan untuk kredit investasi juga tercatat mengalami peningkatan pertumbuhan, yaitu dari 1,34% menjadi 18,72% (yoy). Kondisi baik seperti ini diharapkan dapat terus ditingkatkan agar struktur perekonomian Aceh lebih berimbang, tidak lagi didominasi oleh konsumsi. Gambar 1.19 Perkembangan Kredit Investasi 1, Investasi yoy_inv 1, , , ,15 1 1, ,5 4 1, 2 1,97 1,212 1,177 1,191 1, Sumber : Laporan Bank Umum, diolah KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

11 EKSPOR IMPOR Pada triwulan I tahun 213, baik kinerja ekspor maupun impor Aceh masih terkoreksi. Pertumbuhan ekspor Aceh pada periode laporan tercatat tumbuh minus 5,69% (yoy), sedikit lebih baik dibanding pertumbuhan triwulan lalu yang minus 9,24%. Sementara itu, impor tumbuh minus 2% (yoy) atau jauh menurun dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,75%. Gambar 1.5 Perkembangan Ekspor Impor Aceh Ekspor 2,384,63 2,41,165 2,391,38 2,196,465 2,248,943 Impor 94,74 946, ,33 971, ,284 g_ekspor (3.69) 2.97 (4.76) (9.24) 5.69 g_impor Masih dominannya ekspor LNG pada nilai ekspor Aceh secara keseluruhan, membuat ekspor Aceh kian terpuruk ketika produksi LNG sudah jauh berkurang. Hingga saat ini belum ada komoditi lain, terutama tentunya komoditi non migas yang bisa menjadi andalan untuk menggeliatkan ekspor Aceh. Meski Pupuk memiliki porsi besar dalam ekspor nonmigas Aceh, namun nilainya kurang dari lima persen dari total ekspor Aceh. Tabel 1.6 Perkembangan Perdagangan Luar Negeri Aceh Nilai FOB (US$) TW I TW II Tw III Tw IV TW I Ekspor 442,218, ,235, ,9,611 27,928,169 11,374,4 migas 415,67, ,61, ,12,788 21,851,45 99,83,567 nonmigas 26,548,111 12,633,96 14,888,823 6,77,124 2,29,437 Impor 6,88,118 38,33,929 11,28 41,89,615 61,6 migas 962,16 3,28 3,879,687 nonmigas 5,126,12 37,815,429 98, 37,29,928 61,6 Net Ekspor 436,13,658 29,21,48 278,98, ,838,554 1,772,44 Berdasarkan negara tujuan, ekspor luar negeri Aceh untuk komoditi nonmigas pada Januari hingga Februari tahun 213 masih didominasi ditujukan untuk Filipina, Thailand dan Hongkong. Sementara itu, seluruh impor Aceh pada periode yang sama berasal dari China. 24 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 1213

12 Tabel 1.7 Ekspor Nonmigas Menurut Kelompok Barang Kelompok JanFeb 212 (US$) JanFeb 213 US$ yoy,% Ikan dan udang 1,46 19,55 87% Bahan nabati untuk anyamanyaman Bijih, Kerak, Abu Logam 2,4,192 1% Bahan Kimia anorganik 3,175,111 2,179,14 31% Pupuk 15,533,774 1% Lainnya 91,873 Total 2,759,537 2,29, % Tabel 1.8 Ekspor Menurut Negara Tujuan Tabel 1.9 Impor Menurut Negara Asal Negara Tujuan Ekspor JanFeb 212 JanFeb 213 Negara Asal JanFeb 212 JanFeb 213 (US$) US$ yoy,% Impor (US$) US$ yoy,% Hongkong 7, 7,.% Korea 2,334,453 Taiwan 5,114,853 China 2,4,192 Thailand 5,115,871 14, % Filipina 6,17, , 9.8% Lainnya 1,77,997 Total 2,72,257 2,29,437 89% Cina 1,732,79 61, % Thailand 39,355 Malaysia 15,817 Vietnam 2,668, Lainnya Total 4,455,881 61,6 86.5% Tabel 1.1 Impor Nonmigas Menurut Kelompok Barang Kelompok JanFeb 212 (US$) US$ Gandumganduman 2,668, Plastik&barang dr plastik 15,817 yoy,% Mesin/pesawat mekanik 422,369 16,4 62.2% Mesin/peralatan listrik 636,839 JanFeb 213 Perangkat optik 79, ,2 58.9% Lainnya 3, , % Total 4,455,881 61,6 86.5% KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN