PERSETUJUAN : ANALISIS JUMALAH PENDUDUK KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2010 : MATEMATIKA DAN LMU PENGETAHUAN ALAM ( FMIPA ) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSETUJUAN : ANALISIS JUMALAH PENDUDUK KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2010 : MATEMATIKA DAN LMU PENGETAHUAN ALAM ( FMIPA ) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA"

Transkripsi

1 PERSETUJUAN Judul : ANALISIS JUMALAH PENDUDUK KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 010 Kategor : TUGAS AKHIR Nama : HUSNIL HIDAYAT Nomor Induk Mahasswa : Program Stud : DIPLOMA III STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA Fakultas : MATEMATIKA DAN LMU PENGETAHUAN ALAM ( FMIPA ) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dluluskan d Medan, Jun 009 Dketahu/Dsetuju oleh Departemen Matematka FMIPA USU Pembmbng Dr. Sab Suwlo, M.Sc. Drs. Dzakar Sebayang NIP NIP

2 PERNYATAAN ANALISIS JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 010 TUGAS AKHIR Saya mengaku bahwa tugas akhr n adalah kerja saya sendr, kecual beberapa kutpan dar beberapa rngkasan yang masng-masng dsebutkan sumbernya. Medan, Jun 009 HUSNIL HIDAYAT

3 PENGHARGAAN Bsmllahrrahmanrrahm, Puj dan syukur kehadrat Allah SWT yang telah memberkan rahmat dan karuna-nya kepada seluruh alam semesta beserta seluruh snya dan berkat kekuatan man dar- Nya, maka Tugas Akhr dengan judul ANALISIS JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 010 dapat dselesakan tepat pada waktunya. Kemudan serng Shalawat dan salam penuls ucapkan kepada junjungan Nab besar Muhammad SAW yang membawa umatnya ke jalan yang benar dan kesejahteraan hdup. Penuls menyadar bahwa Tugas Akhr n mash banyak kekurangan dan kelemahan dengan demkan penuls harapkan saran dan krtk yang sfatnya membangun dem penngkatan mutu penulsan Tugas Akhr d masa yang akan datang. Pada kesempatan n penuls menghanturkan terma kash atas petunjuk dan bmbngan yang berharga yang telah dberkan kepada penuls sehngga akhrnya penuls dapat menyelesakan Tugas Akhr n. Maka dengan n penuls mengucapkan terma kash sebesar-besarnya kepada : 1. Ayahanda Bustam dan Ibunda tercnta Nurman yang membesarkan dan menddk penuls dengan penuh kash sayang dan cnta dar kecl hngga saat n memberkan motvas dan restu yang tak ternla dengan apapun.. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlanto, M.Sc, selaku Dekan FMIPA USU 3. Bapak Dr. Sab Suwlo, M.Sc, selaku ketua Departemen Matematka 4. Bapak Drs. Dzakara Sebayang, Selaku pembmbng yang memberkan bmbngan dan pengarahan dan pengalaman kepada penuls. 5. Bapak Drs. Suwarno Arswoyo, M.S, selaku koordnator program stud Statstka 6. Untuk Kakanda Arws serta kakakku Surya Any,Iwan,Fer,dan Rustanl yang telah memberkan bantuan bak morl maupun materal sehngga memudahkan setap langkahku. 7. Untuk sahabat-sahabatku (Leo, Cpul, Agung, Nanto, Jal, Indr, Iren, Ana, Lorent, Dew,) yang telah membantu, member semangat dan motvas.

4 Atas segala bantuan dan bud bak semua phak penuls ucapkan terma kash, semoga Allah SWT memberkan rahmat dan hdayah-nya kepada kta semua. Amn ya rabbal alamn. Akhrnya penuls berharap semoga Tugas Akhr n dapat memberkan manfaat kepada semua phak yang memerlukan. Medan, Jun 009 Penuls Husnl Hdayat

5 DAFTAR ISI Halaman Persetujuan Pernyataan Penghargaan Daftar Is Daftar Tabel Daftar Gambar v v v x BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1. Identfkas Masalah Tujuan dan Manfaat Peneltan Lokas Peneltan Metodolog Peneltan Tnjauan Pustaka Sstematka Penulsan 7 BAB TINJAUAN TEORITIS.1 Pengertan Kependudukan 9. Teor-Teor kependudukan 11.3 Raso Jens kelamn 1.4 Pengertan Regres 14.5 Analss Regres Lner Regres Lner Sederhana Regres lner Berganda 19 BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK 1.1 Sejarah Badan Pusat Statstk Masa Pemerntahan Hnda Belanda 3.1. Masa Pemerntahan Jepang Masa Pemerntahan RI Masa Orde Baru 4 3. Vs Ms Kedudukan Dan Fungs BPS Tata Kerja BPS Tugas BPS Struktur Organsas Badan Pusat Statstk 31 BAB 4 ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Art Dan Kegunaan Analss Data Model Peramalan keadaan Jumlah Penduduk 35

6 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pengenalan Excel Mengaktfkan Mcrosoft Excel Istlah-stlah Mcrosoft Excel Jens Data Dalam Mcrosoft Excel Operas Fle Menympan Worksheet Membuka Worksheet Menympan Worksheet ke Nama Lan Keluar dar Mcrosoft Excel Membuka Lembar Kerja Baru Formula dan Fungs Statstk Grafk dalam Mcrosoft Excel Membuat Grafk Menata Grafk 53 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesmpulan Saran 56 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

7 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk dapat memaham keadaan penduduk d suatu daerah atau negara maka perlu d dalam kajan demograf sehngga kependudukan sangat erat katannya dengan demograf, karena demograf merupakan gambaran mengena jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk merupakan kesembangan yang dnams antara kekuatankekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurang jumlah penduduk. Dmana pertumbuhan penduduk secara terus menerus akan dpengaruh oleh jumlah kelahran tetap secara bersamaan hal tersebut akan dkurang jumlah kematan dan mgras penduduk yang terjad setap tahunnya. Dewasa n masalah kependudukan merupakan salah satu masalah d duna karena masalah n bukan hanya d hadap negara-negara yang sedang berkembang tetap juga oleh negara-negara maju. Oleh sebab tu stud tentang kependudukan telah menjad subyek yang menark d antara para ahl lmu-lmu sosal yang mempunya mnat untuk mengert masalah dasar dan kebutuhan manusa. Mereka mengatkan bahwa pertumbuhan penduduk dan aspek kependudukan sangat besar pengaruhnya terhadap perencanaan pembangunan yang akan dlakukan pemerntah pada suatu wlayah tertentu, karena tu pengembangan kependudukan yang seras, selaras,

8 sembang dan berkualtas perlu dupayakan dem terwujudnya penngkatan pelaksanaan pembangunan yang berpotens d segala bdang. Hal tu tdak terlepas dar pengetahuan kependudukan yang perlu dan harus dketahu oleh keseluruhan penduduk untuk merangsang tumbuhnya kesadaran dan membna tngkah laku yang bertanggung jawab terhadap masalah kependudukan, sehngga masalah-masalah yang ada dapat datas bersama dengan penuh perhatan dan kemungknan masalah yang tmbul juga dapat dcegah dan dapat dhndar. Msalnya sepert pada perencanaan yang berhubungan dengan penddkan, perpajakan, kesejahteraan sosal, dan lan-lan. Untuk mengetahu banyaknya penduduk suatu daerah pada waktu tertentu, maka dlaksanakan sensus penduduk atau perhtungan cacah jwa. Dmana sensus penduduk merupakan suatu usaha untuk pengumpulan, penyusunan, pengolahan, serta penerbtan data-data yang bersfat ekonoms dan sosal dar seluruh penduduk pada suatu wlayah tertentu dan juga pada waktu tertentu. Melhat dar hal tu penuls berencana mengambl judul ANALISIS JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN ACEH SINGKIL PADA TAHUN 010 Sebaga judul tugas akhr. 1. Identfkas Masalah

9 Tngkat pertumbuhan penduduk merupakan bagan dar kepadatan atau semakn banyaknya jumlah penduduk d suatu wlayah tertentu. Dalam tulsan n yang menjad permasalahan adalah bagamana tngkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Aceh Sngkl pada masa yang lampau dan kecenderungannya pada masa yang akan datang. Penuls juga ngn mengetahu apakah jumlah penduduk dapat djadkan sebaga nformas bag pemerntah daerah untuk merumuskan kebjaksanaan yang menyangkut pembangunan yang dtnjau dar jumlah penduduk. 1.3 Batasan Masalah Agar peneltan n tepat pada sasaran yang dtuju, maka penuls menetapkan pembatasan ruang lngkup permasalahan yang akan dbahas yatu berdasarkan jumlah penduduk d KABUPATEN ACEH SINGKIL dengan jens kelamn lak-lak dan jens kelamn perempuan dar tahun Maksud dan Tujuan Maksud dar peneltan n adalah untuk meramalkan jumlah penduduk d Kabupaten Aceh Sngkl tahun 010 berdasarkan data dar tahun Adapun tujuannya adalah untuk mengatas masalah-masalah kependudukan yang terjad d Kabupaten Aceh Sngkl, dengan dketahunya ramalan penduduk dar tahun 010 dharapkan dapat menjad masukan bag pembaca maupun pemerntah daerah dalam mengatas kependudukan yang terjad.

10 1.5 Lokas Peneltan Peneltan atau pengumpulan data mengena Jumlah Penduduk dperoleh dar Badan Pusat Statstk (BPS) Sumatera Utara, Jl. Asrama No. 179 Medan. 1.6 Metodolog Peneltan Untuk memudahkan penuls dalam penyusunan Tugas Akhr n, maka penuls memperoleh data melalu rset (pengamblan data) d kantor Badan Pusat Statstk (BPS) yang berlokas d Jl. Asrama No. 179 Medan, Sumatera Utara. D dalam rset data, penuls juga menggunakan beberapa metode yatu sebaga berkut : 1. Metode Peneltan Kepustakaan (Stud Lteratur) Dalam hal n pengumpulan data serta keterangan-keterangan dlakukan dengan membaca serta mempelajar buku-buku ataupun lterature pelajaran-pelajaran yang ddapat ddalam perkulahan, d luar perkulahan serta sumber nformas lannya yang berhubungan dengan objek yang dtelt.. Metode Pengumpulan Data

11 Penuls mengumpulkan data dengan menggunakan data sekunder yang dperoleh dar Badan Pusat Statstk (BPS) Sumatera Utara. Data yang dkumpulkan kemudan dsusun dan dsajkan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dar sekumpulan data yang dperoleh. 3. Metode Analsa Adapun pengolahan data dalam menganalsa data kependudukan d Kabupaten Aceh Sngkl adalah dengan menggunakan rumus : Ŷ = b0 + b1x + e Koefsen b0 dan b1 tersebut d atas dapat d ubah menjad koefsen a dan b sehngga d peroleh Ŷ ( Y top ) sebaga berkut : Ŷ = a + bx Dmana : Ŷ = Varabel tak bebas / terkat (dependent) X = Varabel bebas (ndependent) a = Koefsen Intersept b = Koefsen regres Slove e = Bentuk kesalahan ( error ) Dar rumus tersebut dapat d car nla a dan b. Cara mencar nla a dan b adalah sebaga berkut : X. Y X. XY a = n X ( X) n b = n XY X X ( X) Y

12 Ŷ = b = n n Y XY X n X ( X) Y a = Y bx Y = a + bx 1.7. Sstematka Penulsan Sstematka Penulsan durakan untuk memberkan kerangka atau gambaran dar Tugas Akhr n, yatu sebaga berkut : BAB 1 : PENDAHULUAN Pada Bab n bers latar belakang masalah, dentfkas masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metode peneltan, tnjauan pustaka, serta sstematka penulsan. BAB : LANDASAN TEORI Pada Bab n bers tentang pengertan-pengertan, teor-teor kependudukan. BAB 3 : SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

13 Bab n berskan tentang sejarah sngkat perkembangan Badan Pusat Statstk (BPS), letak dan keadaan geografs, pemerntahan serta struktur organsas BAB 4 : ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA Pada Bab n durakan tentang pengolahan data dan analss data dengan menggunakan regres lner untuk menganalsa jumlah penduduk Kabupaten Aceh Sngkl pada tahun 010. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Bab n menerangkan pemakaan sstem yang telah drancangkan dan melakukan pengujan program BAB 6 : PENUTUP Pada Bab n berskan tentang kesmpulan dan saran dar hasl pembahasan sebelumnya.

14 BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Kependudukan Setap daerah memlk penduduk dmana penduduk tersebut memlk karakterstk yang berbeda beda. Dalam cakupan nya penduduk tersebut salng berhubungan antara satu dan lannya, sehngga mereka dkatakan mahluk sosal. Penduduk adalah orang atau ndvdu yang tnggal atau menetap d suatu daerah tertentu dalam jangka waktu yang lama, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah keadaan yang dnams antara penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk yang berkurang. Pertumbuhan penduduk d suatu wlayah dpengaruh oleh empat faktor yatu kelahran, kematan, mgras masuk dan mgras keluar. Faktor domnan yang mempengaruh jumlah penduduk d Indonesa adalah kelahran dan kematan, karena mgras masuk dan mgras keluar sangat rendah. Faktor faktor yang mempengaruh tngg rendahnya fertltas dapat dbag menjad dua yatu faktor demograf dan faktor non demograf. Faktor demograf d antaranya struktur umur, status perkawnan, umur kawn pertama, sedangkan faktor non demograf antara lan keadaan ekonom penduduk, tngkat penddkan, perbakan status wanta, urbansas dan ndustralsas.

15 Pengetahuan tentang kependudukan adalah pentng untuk lembaga lembaga swasta maupun pemerntah bak d tngkat nasonal maupun daerah, dmana masalah kependudukan saat n telah memegang peranan pentng dalam menentukan kebjaksanaan pemerntah. Masalah kependudukan juga sangat mempengaruh kesejahteraan dan perkembangan suatu daerah dan negara. Pada tahun 1973 d Pars selama kongres masalah kependudukan dlangsungkan, Aldhope Laundry telah membuktkan secara matematk adanya hubungan antara unsur unsur demograf sepert kelahran, kematan, jens kelamn, umur dan sebaganya. Da menyarankan penggunaan stlah Pure Demograf untuk cabang lmu demograf yang bersfat analtk matematk dan lan lan dar lmu demograf yang bersfat deskrptf.. Teor Teor Kependudukan Teor kependudukan dkembangkan oleh dua faktor yang sangat domnan yatu yang pertama adalah menngkatnya pertumbuhan penduduk terutama d negara negara yang sedang berkembang dan hal n menyebabkan agar para ahl memaham faktor faktor yang dapat mempengaruh pertumbuhan penduduk, sedangkan yang kedua adalah adanya masalah masalah yang bersfat unversal yang menyebabkan para ahl harus lebh banyak mengembangkan dan menguasa kerangka teor untuk mengkaj lebh lanjut sejauh mana telah terjaln suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonom dan sosal.

16 Para ahl pada zaman Yunan kuno lebh mencurahkan perhatannya kepada penyusunan kebjaksanaan dan peraturan mengena kependudukan dan bukan memkrkan tentang teor teornya. Menurut pendapat Plato, agar suatu tujuan yang palng bak dapat d capa maka penduduk suatu negara hendaknya berjumlah jwa, karena arah kecenderungan demograf yang aktual dapat terjad dan dkemukakan juga olehnya beberapa ukuran agar jumlah penduduk yang dkehendak dapat dpertahankan. Bla jumlah penduduk sedkt, Plato menyarankan agar para golongan muda dberkan hadah perangsang, ddorong atau darahkan agar mereka berusaha menngkatkan jumlah penduduk, dan sebaga tndakan terakhr adalah dengan menjalankan kebjaksanaan untuk mendatangkan penduduk dar luar daerah. Untuk membatas jumlah penduduk yang terlampau banyak, Plato menyarankan agar para keluarga besar mau mengendalkan atau membatas kelahran dan perlu dkolonsaskan keluar daerah. Menurut Robert Thomas Malthus ( ) yang terkenal sebaga pelopor lmu kependudukan yang lebh popular dsebut dengan prnsp kependudukan ( the prncple of populaton) menyatakan bahwa penduduk apabla tdak ada pembatasan, akan berkembang bak dengan cepat dan akan memenuh dengan cepat beberapa bagan dar permukaan bum dan da juga mengatakan bahwa manusa untuk hdup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebh lambat dbandngakan laju pertumbuhan penduduk dan apabla tdak ada pembatasan terhadap pertumbuhan penududuk, maka manusa akan mengalam kekurangan bahan makanan sehngga nlah menjad sumber kemelaratan dan kemsknan manusa.

17 .3 Raso Jens Kelamn Raso jens kelamn adalah perbandngan banyaknya penduduk lak lak dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Basanya dnyatakan dalam banyaknya penduduk lak lak per seratus perempuan secara umum rumus raso dapat dtulskan sebaga berkut : SR = Jumlah. penduduk. lak lak Jumlah. penduduk. perempuan x k Dmana, k = konstanta, basanya nlanya 100 Besar keclnya raso jens kelamn d suatu daerah dpengaruh oleh : 1. Sex Rato at Brth D beberapa negara umumnya berksar antara bag lak lak perserarus perempuan.. Pola Molartas antara Penduduk Lak Lak dan Perempuan Jka kematan lak lak lebh besar dar pada jumlah kematan perempuan maka raso jens kelamn semakn kecl. 3. Pola Mgras antara Penduduk Lak Lak dan Penduduk Permpuan

18 Jka d suatu daerah sex rato > 100 berart d daerah tersebut lebh bayak penduduk lak lak, sedangkan jka sex rato < 100 berart d daerah tersebut lebh banyak penduduk perempuan.4 Pengertan Regres Istlah regres dperkenalkan oleh seorang yang bernama Francs Gulton dalam makalah berjudul Regresson Towerd Medacraty n Heredtary Stature. Menurut hasl peneltan belau, meskpun ada kecendrungan bag para orang tua yang tngg mempunya anak yang tngg dan orang tuanya pendek mempunya anak pendek, dengan kata lan bahwa ada kecendrungan bag rata rata tngg anak dengan orang tua yang mempunya tngg tertentu untuk bergerak mundur (Regress) kearah tngg rata rata seluruh. Penemuan n dtuls dalam artkel berjudul : Famly Lkeness n Stature ( Proceedngs of Royal Socety, London, Vol. 40, 1886). Menurut penjelasannya, ada suatu kecendrungan untuk rata rata anak dar orang tua dengan tngg tertentu bergerak menuju nla rata rata dar seluruh populas. Hukum regres unversal dar Galton telah dbuktkan oleh kawannya yang bernama Karl Pearson, dengan jalan mengumpulkan lebh dar serbu catatan mengena tngg dar pada anggota kelompok keluarga. Karl Pearson menemukan bahwa rata rata tngg anak lak lak kelompok orang tua yang tngg ternyata lebh kecl dar tngg ayahnya dan rata rata tngg anak lak lak dar kelompok orang tua yang pendek ternyata lebh besar dar pada ayahnya, jad seolah olah semua anak lak lak yang tngg dan anak lak lak yang pendek bergerak menuju kerata rata tngg dar seluruh anak lak lak, yang menurut stlah Galton : regresson to medocrty. Dar uraan

19 datas dapat dsmpulkan bahwa pada umumnya tngg anak mengkut tngg orang tuannya. Jad analsa regres berkenaan dengan stud ketergantungan dar suatu varabel yang dsebut varabel tak bebas (dependent varable), pada satu atau lebh varabel, yatu varabel yang menerangkan dengan tujuan untuk memperkrakan atau meramalkan nla nla dar varabel tak bebas apabla nla varabel yang menerangkan sudah dketahu. Varabel yang menerangkan serng dsebut varabel bebas (ndependent varable)..5 Analss Regres Lner Analss regres lner dgunakan untuk peramalan, dmana dalam model terdapat varabel bebas X dan varabel Y. Regres lner adalah menentukan satu persamaan dan gars yang menunjukan hubungan antara varabel bebas dan terkat, yang merupakan persamaan penduga yang berguna untuk menaksr atau meramalkan varabel terkat. Untuk mempelajar hubungan hubungan antara beberapa varabel. Analss n terdr dar bentuk, yatu : 1. Analss sederhana (smple analss). Analss berganda (multple analss) Analss sederhana merupakan hubungan antara varabel yatu varabel bebas (ndependent varabel) dan varabel tak bebas (dependent varabel). Sedangkan

20 analss berganda merupakan hubungan antara 3 varabel atau lebh, yatu sekurang kurangnya varabel bebas dengan 1 varabel tak bebas. Varabel bebas merupakan varabel yang peubah peubah tanpa adanya pengaruh varabel varabel lan, tetap perubahan yang terjad pada varabel bebas akan mengakbatkan terjadnya perubahan pada varabel lan. Varabel tak bebas merupakan varabel yang hanya akan berubah manakala terjad perubahan pada varabel atau varabel yang lan. Analss regres berguna untuk mendapatkan hubungan fungsonal antara dua varabel bebas terhadap varabel tak bebas atau meramalkan pengaruh varabel bebas terhadap varabel tak bebas. Asums agar analss regres dapat dgunakan adalah : 1. Varabel yang dcar hubungan fungsonalnya mempunya data yang berdstrbus normal.. Varabel bebas tdak acak, sedangkan varabel tak bebas harus acak. 3. Varabel yang dhubungkan mempunya pasangan sama dar subjek yang sama pula. 4. Varabel yang dhubungkan mempunya data nterval atau raso..5.1 Regres Lner Sederhana Regres lner sederhana merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan matemats dalam bentuk suatu persamaan antara varabel tak bebas tunggal dengan varabel bebas tunggal. Regres lner sederhana hanya ada satu peubah bebas X.

21 Bentuk bentuk model umum regres sederhana adalah hubungan varabel varabel X dan Y sebenarnya dnyatakan : Υ 0 1 = β + β X + ε Dmana : Ŷ X β 0 = Varabel bebas = Varabel tak bebas = Intecept Y dar gars, yatu ttk dmana gars tu memotong sumbu Y β 1 = Kemrngan gars ε = Kesalahan penggangu Menentukan ttk taksran Ŷ (nla tunggal Y) atau taksran selang kepercayaan (selang keyaknan) dengan satu nla X baru X 0, model regres taksran menghaslkan : Dmana : Y = β 0 + β 1 X Y 0 = Nla taksran untuk Y β 0 = Penaksr untuk β 0 β 1 = Penaksr untuk 1 β

22 Untuk menentukan β 0 dan β 1 adalah : X Y β 0 = n X n X Y β 1 = n X X ( X ) X X ( X ) Y Y.5. Regres Lner Berganda Regres lner ganda terdapat sejumlah (sebut k buah, 1) k peubah bebas yang dhubungkan dengan Y lner atau berpangkat satu dalam semua peubah bebas X 1, X,..., X k maka bentuk persamaan umum multple regres adalah : Y = β + β X + β X β X + ε k k Dmana : Y X k β k = Pengamatan ke pada varabel tak bebas = Pengamatan ke pada varabel bebas = Koefsen regres varabel bebas X k ε = Pengamatan ke varabel gangguan

23 Regres ganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua varabel bebas, atau untuk mencar hubungan fungsonal dua varabel tak bebas atau lebh. Dengan taksran : Y = β + β X + β X β k X k Dmana : 0 Y = Nla taksran untuk Y β = Penaksr untuk 0 0 β β 1 = Penaksr untuk β 1 β = Penaksr untuk β β = Penaksr untuk k k β Sehngga dapat dcar β dan 0 β adalah sebaga berkut : 1 n X Y β 1 = n X X ( X ) Y β = β X 0 Y 1

24 Dmana : x y = = Untuk : ( X X ) ( Y Y ) Y X = Jumlah varabel tak bebas dbag dengan n = Jumlah varabel bebas dbag dengan n

25 BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK 3.1 Sejarah Badan Pusat Statstk Masa Pemerntahan Hnda Belanda 1. Pada bulan Februar 190 d kantor Statstk untuk pertama kalnya ddrkan oleh Drektur Pertanan, Kerajnan dan Perdagangan dan berkedudukan d Bogor. Kantor n dserah tugas untuk mengolah dan mempublkaskan data statstk.. Pada bulan Maret 193 dbentuk suatu koms yang bernama Koms untuk Statstk yang anggotanya merupakan wakl dar tap tap departemen. Koms tersebut dber tugas untuk merencanakan tndakan tndakan yang mengarah sejauh mungkn untuk mencapa kesatuan dalam kegatan d bdang statstk d Indonesa. Selan dar tu, Koms n mengurus terutama bagan statstk yang dmuat d dalam Laporan Indonesa yang sebelumnya dsebut Laporan Kolonal.

26 3. Pada bulan September 194 nama lembaga tersebut dgant menjad Kantor Pusat Statstk dan dpdahkan ke Jakarta, bersamaan dengan tu beralh pula pekerjaan Statstk Perdagangan yang sekarang dsebut Kantor Bea Cuka. Kantor Pusat Statstk selan mencakup bdang admnstras mencakup juga bagan yang menangan Urusan Umum, Statstk Perdagangan, Statstk Pertanan, Statstk Kerajnan, Statstk Konjungtor. Statstk Sosal. Kegatan statstk pada era n sarahkan utuk mendukung kebujakan yang dtempuh oleh Pemerentah Kolonal Belanda. Koms n juga pernah melakukan suatu kegatan statstk yang bersfat monumental yatu Sensus Penduduk 1930, yang merupakan sensus penduduk pertama kal dlakukan d Indonesa Masa Pemerntahan Jepang Pada Jun 194 Pemerntah Jepang baru mengaktfkan kembal kegatan statstk yang utamanya darahkan untuk memenuh kebutuhan perang/mlter. Dan tugas serta fungs kegatan statstk pada saat n lebh terkonsentras untuk keperluan mlter Masa Pemerntahan RI Setelah Proklamas Kemerdekaan Republk Indonesa tanggal 17 Agustus 1945 kegatan statstk dtangan oleh lembaga baru yatu Kantor Penyeldkan Perangkaan Umum Republk Indonesa ( KAPPURI ). Perkembangan berkutnya KAPPURI

27 dlebur menjad Kantor Pusat Statstk (KPS) dan berada d bawah dan bertanggungjawab kepada Menter Kemakmuran. Dengan Keputusan Presden RI Nomor 17 Tahun 1957, terhtung mula 1 Jun 1957 KPS dubah menjad Bro Pusat Statstk, dan urusan statstk yang semula menjad tanggung jawab dan wewenang Menter Perekonoman dalhkan menjad wewenang dan berada d bawah Perdana Menter. Berdasarkan Keppres n pula secara formal nama Bro Puasat Statstk dpergunakan Masa Orde Baru Sekarang Serng dengan perkembangan zaman, khususnya pada pemerntahan Orede Baru, untuk memenuh kebutuhan dalam plerencanaan dan evaluas pembangunan, mutlak dbutuhkan data statstk. Untuk mendapatkan data secara tepat dan akurat, salah satu unsurnya adalah pembenahan organsas BPS. Dalam masa Orde Baru n, BPS telah mengalama empat kal perubahan struktur organsas : 1. Peraturan pemerntah No.16 tahun 1980 tentang organsas BPS.. Peraturan pemerntah No.6 tahun 1980 tentang organsas BPS. 3. Peraturan pemerntah No. tahun 199 tentang kedudukan, tugas, fungs, susunan dan tata kerja BPS. 4. Undang undang No.16 tahun 1997 tentang statstk. 5. Keputusan Presden RI No.86 tahun 1998 tentang BPS.

28 6. Keputusan Kepala BPS No.100 tahun 1998 tentang organsas dan tata kerja BPS. 7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan statstk. Tahun 1968, dtetapkan peraturan pemerntah No.16 tahun 1968 yatu yang mengatur organsas dan tata kerja d pusat dan daerah. Tahun 1980, peraturan pemerntah No.6 tahun1980 tentang organsas sebaga penggant peraturan pemerntah No.16 tahun Berdasarkan peraturan pemerntah No.6 tahun 1980 d tap provns terdapat perwaklan BPS dengan nama kantor statstk provns dan d kabupaten atau kotamadya terdapat cabang perwaklan BPS dengan nama kantor statstk kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 19 Me 1997 menetapkan tentang statstk sebaga penggant UU No.6 dan 7 tentang sensus dan statstk. Pada tanggal 17 Jul 1998 dengan keputusan presden RI No. 89 tahun 1998, dtetapkan BPS sekalgus mengatur tata kerja dan struktur organsas BPS yang baru. 3. Vs dan Ms Adapun vs Badan Pusat Statstk adalah menjad sumber nformas statstk sebaga tulang punggung nformas pembangunan nasonal dan regonal, ddukung sumber daya manusa yang berkualtas, lmu pengetahuan dan teknolog nformas yang muktahr. Sedangkan ms Badan Pusat Statstk adalah untuk menjunjung pembangunan nasonal, BPS mengembangkan ms mengarahkan pembangunan statstk pada

29 penyedaan data statstk yang handal dan bernutu, efektf dan efesen, penngkatan kesadaran masyarakat akan art dan kegunaan statstk dan pembangunan lmu statstk. 3.3 Kedudukan dan Fungs Badan Pusat Statstk Badan Pusat Statstk sebaga lembaga pemerntah non departemen yang berada sbawah dan bertanggungjawab kepada presden (Keppres No.86 tahun 1998), dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan : 1. UU No.16 tentang statstk.. Keputusan presden No.86 tahun 1998 tentang BPS. 3. Peraturan pemerntah No.51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statstk. Berdasarkan keputusan presden No. 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan statstk dasar melaksanakan koordnas dan kerja sama serta mengembangkan dan membna statstk sesua dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Fungs yang dselenggarakan Badan Pusat Statstk adalah : 1. Perumusan kebjaksanaan perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajan data, dan analss d bdang statstk produks dan kependudukan serta bdang statstk dstrbus dan neraca nasonal.. Pembnaan dan pelaksanaan koordnas kegatan statstk dengan departemen dan nstans lannya dalam mengembangkan berbaga jens statstk yang

30 dperlukan, serta pelaksanaan kerjasama dbdang statstk dengan lembaga/organsas lan bak d dalam maupun luar neger. 3. Penyajan data kepada pemerntah dan masyarakat dar hasl kegatan statstk produks dan kependudukan serta statstk dstrbus dan neraca nasonal secara berkala bak dar hasl peneltan maupun dar data sekunder. 4. Penyebarluasan stststk melalu berbaga cara bak langsung maupun tdak langsung. 5. Pengolahan keuangan, kepegawaan dan organsas, perlengkapan dan perbekalan, serta memberkan pelayanan admnstras d lngkungan BPS. 3.4 Tata Kerja Badan Pusat Stststk Para deput wajb melaksanakan koordnas dan kerja sama tekns statstk d dalam dan luar neger sesua dengan bdang tugas masng masng dan harus melaporkan kepada kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajb menerapkan prnsp koordnas, ntegras, sbronsas dan snlfks, bak dalam lngkungan masng masng antara satuan unt organsas d lngkungan BPS maupun dengan nstans lannya d luar BPS sesua bdang masng masng. 3.5 Tugas BPS Menurut Keputusan Presden RI No.6 tahun 199 tugas BPS adalah :

31 1. Melakukann kegatan statstk yang dtugaskan kepadanya oleh pemerntah, antara lan dbdang pertanan, agrara, pertambangan, perndustran, perhubungan, perdagangan, sosal, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan nasonal, panddkan, dan keagamaan.. Atas nama pemerntah melaksanakan koordnas d lapangan kegatan statstk dar segenap nstans pemerntah bak d pusat maupun d daerah dengan tujuan mencegah dlakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebh nstans, memajukan keseragaman dalam penggunaan defens, klasfkas, dan lan lan. 3. Mengadakan segala daya agar masyarakat menyadar akan tujuan dan kegunaan statstk. Berdasarkan Keppres n Kepala berada d bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presden serta mempunya tugas : 1. Memmpn BPS sesua dengan tugas dan fungs BPS serta membna aparatur BPS agar berdayaguna dan berhaslguna.. Menentukan kebjakan tekns pelaksanaan dbdang statstk yang secara fungsonal manjad tanggungjawabnya sesua dengan peraturan perundang undangan yang berlaku serta kebjakan umum yang telah dtetapkan oleh pemerntah. 3. Membna dan melaksanakan koordnas dengan departemen dan nstans lannya dalam mengembangkan berbaga jens statstk yang dperlukan, serta melaksanakan kerjasama dbdang statstk dengan lembaga/ organsas lan bak d dalam maupun d luar neger.

32 Wakl Kepala BPS berada d bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS serta mempunya tugas : 1. Membantu Kepala BPS dalam membna dan mengembangkan admnstras BPS agar berdayaguna dan berhaslguna.. Membantu Kepala BPS dalam mengkoordnaskan tugas tugas Deput, Pusat Penddkan dan Pelathan Statstk da Perwaklan BPS d daerah. 3. Mewakl Kepala BPS dalam hal Kepala BPS berhalangan. Deput Admnstras mempunya tugas menyelenggarakan pembnaan pengelolaan keuangan, kepegawaan dan organsas, perlengkapan dan perbekalan, pengendalan, serta memberkan pelayanan admnstras dlngkungan BPS. Deput perencanaan dan anals statstk adalah unsur pelaksana sebagan tugas dan fungs BPS yang mnempunya tugas penyelenggaraan pembnaan kegatan perencanaan program dan metodolog statstk, system nformas statstk, pengelolaan hasl sensus, surve dan data sekunder dserta anals dan pengembangan anals. Deput statstk produks dan kependudukan adalah unsur pelaksana sebagan tugas dan fungs BPS yang mempuya tugas menyelenggarakan pembnaan kegatan statstk pertanan, ndustr, konstruks, pertmabngan energ, kesejahteraan rakyat, serta statstk demograf dan ketenagakerjaan. Deput statstk produks dan neraca nasonal adalah unsur pelaksana sebagan tugas dan fungs BPS yang mempunya tugas menyelenggarakan pembnaan kegatan statstk harga dan keuangan, perdagangan dan jasa, serta neraca nasonal.

33 3.6 Struktur Organsas Badan Pusat Statstk Strutur Organsas BPS dpmpn oleh seorang seorang kepala dbantu oleh bagan tata usaha. Tata usaha terdr dar: 1. Sub bagan urusan dalam. Sub bagan perlengkapan dan perbekalan 3. Sub bagan keuangan Uraan tugas bagan Tata Usaha: 1. Menyusun program kerja tahunan bagan. Mengatur dan melaksanankan perhmpunan dan penyusunan program kerja tahunan, bak rutn maupun proyek kantor BPS provns dan menympanya ke BPS. 3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang melput surat menyurat, pengadaan dan percetakan arsp, rumah tangga, pemelharaan gedung, keamanan dan ketertban lngkungan, serta perjalanan dnas dalam dan luar neger. 4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang melput penyusunan rencana kebutuhan, penyaluran dan pengemasan, penympanan pergudangan, nventars, penghapusan, serta pemelharaan peralatan dan perlengkapan. 5. Mengatur dan melaksanakan urusan keungan yang melput tata usaha keungan, pembendaharaan, verfkas dan pembukaan.

34 Organsa BPS berdasarkan keppres RI Nomor 6 tahun 1996 terdr atas: 1. Kepala. Wakl kepala 3. Deput admnstras 4. Deput perencanaan dan anals Statstk 5. Deput Statstk produks dan kependudukan 6. Deput Statstk produks dan neraca nasonal 7. Pusat penddkan dan pelathanan Statstk 8. Perwaklan BPS d Daerah 9. Unt pelaksanaan tekns Deput perencanaan dan anals statstk (PAS) mengkoordnas 3 bro yakn: 1. Bro perencanaan dan pengendalan. Bro pengolahan dan penyajan 3. Bro analss dan pengembangan Deput pembnaan Statstk mengkordnr 4 bro, yakn: 1. Bro Statstk dan ndustr. Bro Statstk dstrbus 3. Bro Statstk sosal dan kependudukan 4. Bro Statstk neraca nasonal

35 BAB 4 ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Art dan Kegunaan Analss Data Analss data pada dasarnya dapat dartkan sebaga berkut : 1. Membandngkan dua hal atau lebh varabel untuk mengetahu selsh atau rasonya kemudan dambl kesmpulan.. Mengurakan atau memecahkan suatu keseluruhan menjad bagan bagan atau komponen yang lebh kecl agar dapat : a. Mengetahu komponen yang menonjol b. Membandngkan antara komponen yang satu dengan komponen lannya. c. Membandngkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhan 3. Memperkrakan atau memperhtungkan besarnya pengaruh secara kunttatf dar suatu kejadan terhadap suatu kejadan lannya.

36 4. Model Peramalan Pertambahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruh kesejahteraan daerah atau negara yang bersangkutan. Dalam pengolahan data n penuls menggunakan model sstemats yang sesua dpergunakan untuk memperkrakan jumlah penduduk Kabupaten Aceh Sngkl pada tahun 010. Model yang d gunakan adalah regres lner sederhana. Rumus yang dpergunakan adalah sebaga berkut : Ŷ = b0 + b1x + e Koefsen b0 dan b1 tersebut d atas dapat d ubah menjad koefsen a dan b sehngga d peroleh Ŷ ( Y top ) sebaga berkut : Ŷ = a + bx Dmana : Ŷ = Varabel tak bebas / terkat (dependent) X = Varabel bebas (ndependent) a = Koefsen Intersept b = Koefsen regres Slove e = Bentuk kesalahan ( error )

37 Dar rumus tersebut dapat d car nla a dan b. Cara mencar nla a dan b adalah sebaga berkut : X. Y X. XY a = n X ( X) b = n XY X n X ( X) Y 4..1 Keadaan Jumlah Penduduk Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jens Kelamn dar Tahun Tahun Lak - Lak Penduduk Perempuan Jumlah Sumber : Badan Pusat Statstk Sumetera Utara

38 Jumlah penduduk Jumlah Dar data tersebut datas, akan d car peramalan jumlah penduduk kabupaten Aceh Sngkl pada tahun 010. Peramalan tersebut akan melput peramalan jumlah penduduk lak lak, peramalan jumlah penduduk perempuan dan peramalan jumlah penduduk lak lak dan perempuan ( peramalan jumlah penduduk total)

39 1.Ramalan Jumlah Penduduk Lak Lak Kabupaten Aceh SIngkl pada tahun 010 Data Jumlah penduduk Lak Lak dar tahun Jumlah Penduduk Tahun Lak -Lak Tahun x y x xy Jumlah

40 Ŷ = a + bx X. Y X. XY a = n X ( X) 8x x x8 (0) = = = 74.48,3 b = n XY X n X ( X) Y 7x x x8 0 = = = 4.71,90 Sehngga dapat dtentukan nla ramalan jumlah penduduk lak-lak Kabupaten Aceh Sngkl tahun 010 Ŷ = a + bx = 74.48, ,90 ( 5 ) = 74.48, ,5 = ,73

41 Dperoleh ramalan jumlah penduduk lak-lak propns Kabupaten Aceh Sngkl pada tahun 010 adalah sebanyak ,73 jwa.. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 010 Data Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 010 Tahun Jumlah Penduduk Perempuan

42 Tahun x y x xy , Ŷ = a + bx X. Y X. XY a = n X ( X) 8x x x8 0 = = = ,71

43 b = n XY X n X ( X) Y 7x x x8 0 = = = 4.190,36 Sehngga dapat dtentukan nla ramalan jumlah penduduk perempuan Kabupaten Aceh Sngkl pada tahun 010 Ŷ = a + bx = , ,36 ( 5 ) = , ,8 = ,51 = ,51 Dperoleh ramalan jumlah penduduk perempuan Kabupaten Aceh Sngkl tahun 010 adalah sebanyak ,51 jwa. Dar ramalan jumlah penduduk lak lak dan jumlah penduduk perempuan kabupaten Aceh Sngkl tahun 010, dapat dperoleh hasl jumlah penduduk total Kabupaten Aceh Sngkl tahun 010, yatu :

44 Jumlah Penduduk Total = Jumlah penduduk Lak Lak + Jumlah Penduduk Perempuan = , ,51 = ,5 Jumlah penduduk total juga dapat d car dengan perhtungan yang sama dengan perhtungan jumlah penduduk lak lak dan perempuan yang telah d car. 3.Ramalan Jumlah Penduduk Total Kabupaten Aceh Sngkl Tahun 010 Data Jumlah Penduduk Total Kabupaten Aceh Sngkl Tahun 010 Tahun Jumlah Penduduk Total

45 Tahun x y x xy Ŷ = a + bx X. Y X. XY a = n X ( X) 8x x x8 0 = = = b = n XY X n X ( X) Y

46 7x x x8 0 = = = 8.46,5 Sehngga dapat dtentukan nla ramalan jumlah penduduk total Kabupaten Aceh Sngkl pada tahun 010 Ŷ = a + bx = ,5 ( 5 ) = ,5 = ,5 = ,5 Hasl ramalan jumlah penduduk Kabupaten Aceh Sngkl pada tahun 010 Jumlah Penduduk Lak Lak = ,73 Jwa Jumlah Penduduk Perempuan = ,51 Jwa Jumlah Penduduk Total = ,5 Jwa

47 4. Ramalan Jumlah Raso Jens Kelamn Penduduk kabupaten Aceh Sngkl Pada Tahun 010 SR = Dman, K = Konstanta,Basanya nlanya 100 Data Jumlah Raso Jens Kelamn Dar Tahun Tahun Lak - Lak Penduduk Perempuan Raso

48 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pengenalan Excel Mcrosof Excel adalah aplkas pengolahan angka (Spread Sheet) yang sangat populer dan mampu untuk mengatur, menyedakan maupun menganalsa data dan mempresentaskan dalam bentuk tabel, grafk atau dagram Mengaktfkan Mcrosoft Excel Cara I a. Klk tombol Start b. Plh dan klk Program, Mcrosoft Offce, Mcrosoft Excel Cara II a. Klk tombol Start b. Plh dan Klk Run c. Ketk pada bagan Open: Excel, klk OK

49 Cara III a. Klk tombol Start b. Plh dan klk Open, klk ganda pada Program Fle, Mcrosoft Offce, Offce, Excel.exe (basanya folder program fle berada d dretory C:\)

50

51 5.1. Istlah-stlah MS. Excel 1. Worksheet adalah daerah tempat lembaran kerja untuk memasukkan data atau rumus. Normalnya MS.Excel menyedakan worksheet atau sheet sebanyak 3 sheet. Workbook merupakan buku kerja yang terdr dar beberapa worksheet. Workbook n merupakan fle penympanan worksheet sehngga mempermudah mengorgansas fle-fle sesua dengan kebutuhan yang dperlukan 3. Cell merupakan perpotongan bars dan kolom yang dtanda dengan aktfnya ponter cell pada poss tertentu. Poss cell aktf dtunjukkan pada Name Box

52 4. Cell Ponter adalah tanda penunjuk keaktfan sel berupa kotak bngka tebal 5. Range adalah kumpulan beberapa sel yang membentuk kelompok atea (dtanda warna htam saat dblok) 6. Grdlnes adalah gars bantu sel pada area kerja. Grdlnes n hanya tampak pada saat bekerja dalam worksheet tetap bla hasl kerja dcetak atau dtamplkan dengan prnt prevew, maka Grdlnes tersebut tdak tampak 7. Fll Handle adalah bagan bahwa kanan ponter cell berfungs untuk memndahkan atau mengcopy data dan rumus dengan menggunakan mouse 8. Mouse Ponter adalah bentuk penunjuk mouse yang tampl pada layar MS. Excel Jens Data dalam MS. Excel Sebuah sel pada lembar kerja Excel dapat ds empat jens data : a. Label / teks b. Numerk c. Alfanumerk d. Rumus 5. Operas Fle

53 5..1 Menympan Worksheet a. Klk menu Fle, Save atau tekan Ctrl + S b. Pada plhan Save n, plh atau klk drve dan folder tempat menympan fle c. Pada bagan Fle Name, ketk nama fle yang dgunakan d. Klk tombol Save 5.. Membuka Worksheet a. Klk menu Fle, Open atau tekan Ctrl + O atau tekan tombol Ctrl + F1 b. Pada bagan Look n, plh dan klk drve dan folder fle yang akan dbuka c. Pada daftar fle, plh nama fle yang ngn dbuka d. Klk tombol Open 5..3 Menympan Worksheet ke Nama Lan a. Klk menu Fle, Save As atau tekan tombol F1 b. Pada plhan Save n, plh atau klk drve dan folder tempat smpan fle c. Pada bagan Fle Name, ketk nama fle yang dngnkan d. Klk tombol Save 5..4 Keluar dar MS.Excel Klk menu Fle, Ext atau tekan Alt +F4 pada keyboard, plh Yes atau No 5..5 Membuka Lembar Kerja Baru Klk menu Fle, New atau tekan tombol Ctrl + N

54 5.3 Formula dan Fungs Statstk Mcrosoft Excel menyedakan banyak jens kategor fungs sepert fungs statstk, fnansal, data base, teks, matematk dan trgonometr, logka, referens dan pencaran yang dapat dgunakan dalam membuat fungs termasuk fungs otomats sepert outosum, currency style, percent style dan sebaganya. Fungs-fungs Excel dgunakan dalam penulsan formula atau rumus yang dapat dkomendaskan atau gabuangan beberapa fungs Fungs Statstk Fungs n bertujuan untuk menganalsa suatu kumpulan data. Untuk penganalsaan data, beberapa fungs yang serng dgunakan antara lan : 1. SUM (range) : mencar total sekumpulan data angka. MAX (range) : mencar nla tertngg dar sekumpulan data angaka 3. MIN (range) : mencar nla terendah dar sekumpulan data angka 4. AVERAGE : mencar nla rata-rata dar sekumpulan data angka 5. COUNT : mencar banyak data dar sekumpulan data angka

55 5.4 Grafk dalam Mcrosoft Excel Salah satu fasltas MS.Excel adalah kemampuan untuk membuat grafk (chart) sehngga data-data dalam bentuk angka-angka yang tersusun dalam tabel dapat dpresentaskan ke dalam bentuk yang lebh menark yakn dalam grafk bentuk batang, gars, kolom, lngkaran dan bentuk grafk lanya. Grafk n serng dgunakan untuk menunjukkan persentas dar sebuah peneltan atau menamplkan hasl data Membuat Grafk Langkah-Langkah membuat grafk : 1. Arahkan ponter sel pada tabel data. Klk menu Insert, Chart 3. Tentukan tpe dan sub tpe grafk msalnya tpe Column dan sub tpe 3-D Column 4. Klk Next 5. Tentukan sumber data grafk. Jka sel ponter berada pada tabel data maka otomats seluruh data tabel akan dsorot dtanda dengan gars putus-putus 6. Klk Next 7. Tentukan keterangan pendukung grafk sepert ttles (judul-judul tabel), axs (sumbu koordnat tabel), grdlnes (gars bantu skala tabel), legends (keterangan tambahan), data labels (nama-nama data tabel ) dan data tabel. 8. Klk Next 9. Tentukan lokas penempatan grafk

56 10. Klk Fnsh untuk menghaslkan grafk baru 5.4. Menata Grafk Untuk menata grafk dapat dlakukan dengan menggunakan toolbar Chart atau dengan menggunakan kotak dalog Chart Opton atau klk menu Chart lalu lakukan penataan pada bagan-bagan grafk.

57 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesmpulan Berdasarkan hasl analss dan evaluas jumlah penduduk Kabupaten Aceh Sngkl tahun maka dapat dambl kesmpulan sebaga berkut : 1. Dengan menggunakan perhtungan menggunakan regres lner sederhana maka dapat dcar ramalan jumlah penduduk suatu daerah atau kota yang dalam hal n ramalan jumlah penduduk kabupaten Aceh Sngkl tahun Dperkrakan jumlah penduduk Kabupaten Aceh Sngkl menurut jens kelamn lak-lak pada tahun 010 adalah sebanyak ,73 jwa,jens kelamn perempuan sebanyak ,51 jwa, dan secara keseluruhan ( jens kelamn lak-lak dan perempuan ) adalah sebanyak ,5 jwa 3. Setelah memperlhatkan data jumlah penduduk Kabupaten Aceh Sngkl berdasarkan jens kelamn, dapat dketahu bahwa jumlah penduduk lak-lak lebh banyak dar jumlah penduduk perempuan.

58 6. Saran Berdasarkan data yang damat, penuls member saran dar hasl analss jumlah penduduk Kabupaten Aceh Sngkl yatu sebaga berkut :. Dengan menngkatnya jumlah penduduk setap tahunnya, maka dharapkan pemerntah agar dapat mengambl tndakan yang tepat untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yang terjad, msalnya dengan menggalakkan program KB yang terarah dan berkesnambungan kepada masyarakat. 3. Memeratakan penyebaran penduduk, msalnya dengan mengadakan transmgras dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lngkungan dem tercptanya kesejahteraan rakyat.

59 DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statstk (BPS) Provns Sumatera Utara. Aceh Dalam Angka, Medan : BPS Sumatera Utara. Sudjana.199.Metoda Statstka.Eds Ke-6. Tarsto : Bandung. Gunawan.004.Statstk.Yogyakarta : ANDI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian SIFAT-SIFAT ANALISIS REGRESI PowerPont Sldes by Yana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 2007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523 Hal-hal yang akan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam BAB LANDASAN TEORI Pengertan Regres Istlah regres dperkenalkan oleh seorang yang ernama Francs Gulton dalam makalah erjudul Regresson Towerd Medacraty n Heredtary Stature Menurut hasl peneltan elau, meskpun

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA Sensus Penduduk 2010 merupakan sebuah kegatan besar bangsa Badan Pusat Statstk (BPS) berdasarkan Undang-undang Nomor 16

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI

ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TUGAS AKHIR FITRIANI SAGALA 054070 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Penduduk Penduduk adalah semua orang yang berdomsl d wlayah gepgrafs Indonesa selama enam bulan atau lebh dan atau mereka yang berdomsl kurang dar enam bulan tetap bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 3. Sejarah dan Kegatan Operasonal Perusahaan 8 3.. Sejarah Perkemangan Kantor Perwaklan Bank Indonesa Wlayah I (Sumut & Aceh) 8 3. Struktur Organsas dan Deskrps Tugas Kantor

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF SISWA KELAS II SDN ANGKATAN LOR 02 KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN 2011 / 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB LANDASAN TEORI Unverstas Sumatera Utara . Pengertan Regres Istlah regres pertama kal dperkenalkan oleh Francs Galtom. Menurut Galtom, analss regres erkenaan dengan stud ketergantungan dar satu varael

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

PENENTUAN KOEFISIEN MULTIPLE REGRESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING

PENENTUAN KOEFISIEN MULTIPLE REGRESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING PENENTUAN KOEFISIEN MULTIPLE REGRESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING SKRIPSI RINA ASTRY GINTING 060823031 PROGRAM STUDI SARJANA MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH Dw Wra Prawaty 110502294 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum

Lebih terperinci

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

BAB II TEORI ALIRAN DAYA BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BUEAn PACriAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACITAN

BUEAn PACriAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACITAN BUEAn PACrAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAAN TUGAS, FUNGS DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG BAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang: a. bahwa dengan bcrlakunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n akan menjelaskan latar belakang pemlhan metode yang dgunakan untuk mengestmas partspas sekolah. Propns Sumatera Barat dplh sebaga daerah stud peneltan. Setap varabel yang

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat BABl PENDAHULUAN 1.1. LAT AR BELAKANG PERMASALAHAN ndonesa merupakan negara yang sedang berkembang dengan tngkat populas yang cukup besar. Dengan jumlah penduduk dewasa n mencapa lebh dar 180 juta jwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Laporan n Dsusun Guna Sebaga Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktk Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Akademk 2014/2015 Lokas PPL Nama Sekolah : SMA N 2

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON

LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON Edtor : Dra. Hj. St Sumjat, M.S. Penuls : Dndn Ahmad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYUSUN KARANGAN BERDASARKAN RANGKAIAN GAMBAR SERI MELALUI METODE PENUGASAN DAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SDN JAMBEAN 03 SEMESTER 1 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Kualtas telah menjad karakterstk utama dalam oransas atau perusahaan aar dapat berkemban lebh bak la dalam bdan produks d suatu oransas atau perusahaan. Hal n dpenaruh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

PERAMALAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS DI PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL TUGAS AKHIR IRMA WAHNI SINAGA

PERAMALAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS DI PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL TUGAS AKHIR IRMA WAHNI SINAGA PERAMALAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS DI PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN 008-010 DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL TUGAS AKHIR Dajukan untuk melengkap tugas dan memenuh syarat mencapa gelar Ahl Madya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAIAN TUGAS. FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN I KABUPATEN PACITAN

PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAIAN TUGAS. FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN I KABUPATEN PACITAN BUPAT PACTAN s PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAAN TUGAS. FUNGS DAN TATA KERJA DNAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACTAN > DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA \ BUPAT PACTAN

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan metode statstka ang dgunakan untuk meramalkan sebuah varabel respon Y dar satu atau lebh varabel bebas X, selan tu juga dgunakan untuk

Lebih terperinci