ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI"

Transkripsi

1 ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TUGAS AKHIR FITRIANI SAGALA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 008 Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

2 ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TUGAS AKHIR Dajukan untuk melengkap tugas dan memenuh syarat mencapa gelar Ahl Madya FITRIANI SAGALA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 008 Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

3 PERSETUJUAN Judul : ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI Kategor : TUGAS AKHIR Nama : FITRIANI SAGALA Nomor Induk Mahasswa : Program Stud : D3 STATISTIKA Departemen Fakultas : MATEMATIKA : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dluluskan d Medan, Me 008 Dketahu/Dsetuju oleh Depertemen Matematka FMIPA USU Ketua, Pembmbng Dr. Sab Suwlo, M.Sc. Drs. Rachmad Stepu, M.S. NIP NIP Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

4 PERNYATAAN GAMBARAN STATISTIK KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN 008 TUGAS AKHIR Saya mengaku bahwa tugas akhr n adalah hasl kerja saya sendr, kecual beberapa kutpan dan rngkasan yang masng masng dsebutkan sumbernya. Medan, 3 Me 008 FITRIANI SAGALA Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

5 PENGHARGAAN Puj dan syukur penuls panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat adan karuna yang telah dberkan sehngga penuls dapat menyelesakan tugas akhr n dalam waktu yang telah dtetapkan. Tujuan dar tugas akhr n adalah untuk melengkap persyaratan dalam memperoleh gelar Ahl Madya pada Program Dploma III Jurusan Statstka FMIPA USU. Sehubungan dengan penulsan tugas akhr n, penuls memlh judul Analss Regres Berganda Terhadap Faktor Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas. Penuls banyak menema saran dan bmbngan dar berbaga phak bak secara langsung maupun tdak langsung selama menyelesakan tugas akhr n. Untuk tu pada kesempatan n, penuls ngn mengucapkan termakash yang sebesar-besarnya kepada:. Bapak Drs. Rahmad Stepu, M.S selaku dosen pembmbng yang sangat membantu dalam penyusunan Tugas Akhr n.. Bapak Dr. Eddy Marlanto, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam USU. 3. Bapak Dr. Sab Suwlo, M.Sc, ketua Departemen dan Jurusan Matematka FMIPA USU. 4. Bapak dan Ibu dosen pengajar program D-III Statstka. 5. Seluruh staf dan pegawa FMIPA USU. 6. Bapak ketua BPS Provns Sumatera Utara yang telah mengjnkan penuls melakukan rset data untuk penyusunan tugas akhr n. 7. Ayahanda K. Sagala, S.H dan Ibunda R br Nabaho tercnta yang selalu memberkan dukungan dan semangat, semoga Tuhan memberkat. 8. Saudara saudaraku tersayang Fransska Sagala (Kakak, Irmna Sagala (Dedek, Ida Meta Sagala (Dedek, S.T. Deo Datus Sagala (D abang dan In Memoram Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

6 My Lttle Brother Lamhot Sagala, yang telah member dukungan. Semoga Tuhan memberkat dan memberkan masa depan yang lebh bak kepada kta semua. 9. Buat sahabat senasb seperjuangan, Ran, Yosepa, Helm, Dev, Frm, Eka Qthnk. Buat semua teman- temanku Stat 05 A, serta semua yang tdak dsebutkan namanya termakash atas dukungan dan kerjasamanya selama n. 0. Buat teman teman penghun Mandoln lanta Pasar Padang Bulan, K Karz, K Ira, d Dew dan d Malem. Penuls sungguh menyadar bahwa tugas akhr n mash jauh dar sempurna, dsampng pengetahuan dan pengalaman penuls yang terbatas. Untuk tu penuls mengharapkan saran dan krtk yang membangun dar semua phak yang membacanya. Demkanlah kranya tugas akhr n dapat bermanfaat bag sapa saja yang membacanya, khususnya bag mahasswa/ statstka d FMIPA USU. Medan, Me 008 Penuls, Ftran Sagala Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

7 DAFTAR ISI Halaman Persetujuan Pernyataan Penghargaan Daftar Is Daftar Tabel Daftar Gambar v v v Bab Pendahuluan. Latar Belakang. Identfkas Masalah.3 Batasan Masalah 5.4 Tujuan Peneltan 5.5 Manfaat Peneltan 5.6 Metodolog Peneltan.7 Tnjauan Pustaka 7.8 Sstematka Penulsan 8 Bab Landasan Teor 0. Konsep Dasar Analss Regres 0. Persamaan Regres.. Persamaan Regres Lner Sederhana.. Persamaan Regres Lner Berganda.3 Uj Regres Lner Ganda 7.4 Koefsen Determnas 8.5 Koefsen Korelas 9.6 Uj Koefsen Regres Ganda Bab 3 Sejarah Sngkat Badan Pusat Statstk (BPS 3 3. Sejarah Badan Pusat Statstk Masa Pemerntahan Hnda Belanda Masa Pemerntahan Jepang Masa Pemerntahan RI Masa Orde Baru Sekarang 5 3. Vs dan Ms Kedudukan Dan Fungs Tata Kerja BPS Tugas BPS Struktur Organasas BPS 30 Bab 4 Analss Data Pengolahan Data 34 Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

8 4. Persamaan Regres Lner Ganda Uj Regres Lner Ganda Mencar Koefsen Determnas Mencar Koefsen Korelas Perhtungan Korelas Antara Varabel Y dengan Perhtungan Korelas Antara Varabel Bebas Pengujan Koefen Regres Berganda 46 Bab 5 Implementas Sstem Pengertan Implementas Sstem Peranan Komputer Dalam Statstka Cara Kerja SPSS Mengoperaskan SPSS Mengaktfkan Program SPSS pada Wndows Pemasukan Data Menympan Data Analss Regres dengan SPSS Analss Korelas dengan SPSS 59 Bab 6 Penutup 6 6. Kesmpulan 6 6. Saran 6 Daftar Pustaka Lampran Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

9 DAFTAR TABEL Tabel. Tabel 4. Tabel 4. Tabel 4.3 Tabel 4.4 Halaman Data Hasl Pengamatan dar n Responden (,,, k,y 4 Data Jumlah Uang Beredar (trlun rupah, Suku Bunga Bank (persen,kurs Rupah Terhadap Dolar dan Laju Inflas (persen. 35 Nla nla yang dbutuhkan untuk menghtung koefsen koefsen 36 ^ Harga Penympangan Y 39 Harga harga yang dperlukan untuk uj regres lner ganda 4 Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

10 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3. Bagan Struktur BPS 33 Gambar 5. Tamplan saat membuka SPSS pada wndows 53 Gambar 5. Tamplan pada pengsan varabel vew 57 Gambar 5.3 Tamplan pada data vew 57 Gambar 5.4 Tamplan saat membuat persamaan regres 58 Gambar 5.5 Tamplan pada kotak dalog regres 59 Gambar 5.6 Tamplan analss korelas 60 Gambar 5.7 Tamplan pada kotak dalog korelas 60 Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

11 BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Indonesa adalah salah satu negara berkembang d kawasan Asa. Dengan potens sumber daya alam yang berlmpah dan sumber daya manusa yang besar dharapkan Indonesa dapat bersang dengan negara negara lan d duna. Salah satu ndkator kemajuan suatu negara adalah perekonoman. Negara yang maju adalah negara yang mempunya perekonoman dan stabltas nasonal yang kuat. Perekonoman menjad salah satu pondas utama kekuatan suatu negara. Namun, stabltas ekonom tdak selalu berjalan dengan mulus karena perekonoman dpengaruh oleh banyak faktor, bak tu faktor ekstern maupun faktor ntern. Salah satu ndkator utama yang dgunakan untuk melhat perkembangan perekonoman suatu negara adalah tngkat laju nflas. Inflas adalah kecenderungan dar harga harga untuk menngkat secara umum terhadap kelompok barang kebutuhan masyarakat dan bersfat terus menerus atau kontnu. Kenakan harga dar satu atau dua barang saja tdak dapat dsebut nflas kecual bla kenakan tu meluas (atau mengakbatkan kenakan kepada barang lannya. Kebalkan dar nflas dsebut deflas, yatu kecenderungan dar daya bel uang sebaga alat tukar untuk menurun secara umum terhadap barang kebutuhan masyarakat. Dapat dkatakan nflas dan deflas mempunya hubungan tmbal balk. Angka nflas yang Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

12 mempunya fluktuas tngg dar waktu ke waktu menandakan perekonoman suatu negara tdak atau kurang stabl. Indonesa pernah mengalam tngkat nflas yang sangat tngg yatu pada tahun 966 dan , yang mengakbatkan berbaga seg kehdupan masyarakat mengalam krss. Banyak perusahaan yang gulung tkar dan pengangguran dmana mana. Faktor faktor yang mempengaruh terjadnya nflas sangat banyak, bahkan termasuk faktor poltk dan keamanan. Dalam peneltan n akan danalss tga faktor yang mempengaruh laju nflas yatu jumlah uang beredar, suku bunga bank dan nla tukar rupah. Jumlah uang beredar adalah banyaknya uang kartal dan uang gral serta uang kuas yang beredar d masyarakat. Semakn banyak uang beredar maka nla tukar (daya bel uang menjad lemah dan harga harga kebutuhan akan nak. Dengan kata lan, semakn banyak uang yang beredar semakn tngg angka nflas. Uang kartal adalah uang kertas dan uang logam yang dkeluarkan oleh Bank Indonesa sebaga alat pembayaran sah. Uang gral adalah smpanan rupah mlk penduduk pada sstem moneter yang terdr atas rekenng gro, krman uang (transfer dan kewajban segera lannya, antara lan smpanan berjangka yang telah jatuh tempo. Sedangkan uang kuas adalah smpanan rupah mlk penduduk pada sstem moneter yang untuk sementara waktu kehlangan fungsnya sebaga alat tukar. Uang kuas terdr deposto berjangka, tabungan dalam rupah dan valuta asng, dan gro dalam valuta asng. Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

13 Tngkat suku bunga bank juga sangat berpengaruh terhadap nflas. Jka suku bunga bank rendah, masyarakat enggan untuk menympan uang d bank dan memlh untuk menggunakan uangnya untuk bentuk kegatan ekonom yang lan. Akbatnya jumlah uang beredar tngg dan terjadlah nflas. Sebalknya, bla suku bunga bank tngg masyarakat akan tertark untuk menympan uang karena jamnan bunga yang tngg. Uang yang ada d bank akan dpergunakan untuk menunjang kegatan ekonom rakyat sepert program pemberan pnjaman usaha. Jad, masyarakat menjad lebh produktf dan laju perekonoman pun menngkat. Kestablan nla tukar rupah terhadap mata uang asng juga mengndkaskan tngkat nflas. Ketka terjad krss ekonom tahun 998, nla tukar rupah terhadap dolar sangat rendah, mencapa tga belas rbu rupah per dolar. Hal tu dbareng dengan kenakan harga barang barang kebutuhan yang mencapa 300% dar harga semula. Pentngnya pengendalan nflas ddasarkan pada pertmbangan bahwa nflas yang tngg dapat mengakbatkan dampak yang negatf kepada konds sosal ekonom masyarakat. Pertama, nflas yang tngg akan menyebabkan pendapatan rl masyarakat turun, dan akhrnya menjadkan semua kalangan masyarakat, terutama ekonom rendah semakn terpuruk. Kedua, nflas yang tdak stabl akan mencptakan ketdakpastan (uncertanty bag pelaku ekonom dalam mengambl keputusan yang pada akhrnya menurunkan pertumbuhan ekonom. Apalag Indonesa yang merupakan negara berkembang sangat membutuhkan adanya nvestor untuk menanamkan modal untuk terbukanya lapangan pekerjaan. Jka nflas tdak stabl maka para nvestor akan takut menanamkan modalnya. Ketga, tngkat nflas domestk yang lebh tngg dbandngkan dengan negara tetangga akan memberkan tekanan pada nla rupah. Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

14 Untuk dapat menjaga dan mencapa tngkat nflas yang rendah dan stabl dperlukan suatu kebjakan ekonom dan komtmen dar semua pelaku kegatan ekonom. Pemerntah sudah banyak membuat kebjakan moneter sepert menakkan suku bunga bank yang dapat menge- rem pengeluaran masyarakat dan rumah tangga pemerntah sehngga dapat menurunkan permntaan secara keseluruhan yang pada akhrnya dapat menurunkan nflas.. Identfkas Masalah Dalam berbaga seg kehdupan pada umumnya dan pada bdang ekonom pada khususnya, serngkal dtemu hubungan sebab akbat ( kausaltas antara satu faktor terhadap faktor yang lannya. Msalnya, jka permntaan tngg maka harga juga nak atau sebalknya. Akan tetap, besarnya hubungan sebab akbat tersebut tdak dapat dketahu jka hanya bersandar pada teor kualtatf atau akal sehat. Berapa besarnya penngkatan nflas akbat uang yang beredar menngkat satu trlun rupah? Berapa pula besarnya penngkatan suku bunga akbat menngkatnya nflas sebesar satu persen? Oleh sebab tu, dperlukan suatu pemahaman tentang besarnya derajat hubungan antara faktor faktor tersebut dan mencar nla predks masa mendatang supaya para pelaku ekonom dapat mengambl kebjakan umtuk menjaga kestablan nla nflas yang dharapkan. Dalam peneltan n penuls menggunakan analss regres berganda. Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

15 .3 Batasan Masalah Permasalahan yang akan dangkat oleh penuls adalah menganalss faktor faktor yang mempengaruh nflas dengan regres berganda. Adapun faktor yang akan dbahas adalah jumlah uang beredar, suku bunga bank, dan nla kurs rupah. Analss terhadap ketga faktor tersebut dapat memberkan gambaran yang kurang lebh spesfk mengena perekonoman Indonesa sebaga negara berkembang..4 Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah : Untuk melhat bagamana pengaruh faktor jumlah uang beredar, suku bunga bank, dan nla tular rupah terhadap laju nflas dengan analss regres berganda dan mengetahu besarnya derajat hubungan antara satu faktor dengan faktor yang lan dengan analss korelas. Sebaga bahan aplkas teor analss regres berganda dan korelas yang penuls dapatkan dar pembelajaran d perkulahan..5 Manfaat Peneltan Manfaat dar peneltan n adalah : a. Untuk mengetahu hubungan antara jumlah uang beredar, suku bunga bank dan nla kurs rupah terhadap laju nflas. Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

16 b. Dapat melhat perkembangan perekonoman Indonesa melalu tngkat laju nflas dan dgunakan dalam rangka pengamblan kebjakan untuk perbakan perekonoman Indonesa..6 Metodolog Peneltan Metode yang dgunakan penuls dalam melaksanakan peneltan n adalah :. Peneltan Kepustakaan Peneltan kepustakaan dlakukan untuk mendapatkan tnjauan teorts melalu buku buku lteratur dan referens yang mendukung.. Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data,, penuls mengambl data sekunder dar Badan Pusat Statstk berupa buku buku, referens dan sumber sumber yang dapat dpercaya dar Kantor Badan Pusat Statstk (BPS Sumatera Utara. 3. Metode Pengolahan Data Data yang dkumpulkan dolah secara perodk dan dalam kurun waktu yang sama yatu antara Januar 005 s/d Desember 006. Adapun langkah langkah pengolahan data yang dlakukan adalah : Menentukan apa saja yang menjad varabel bebas ( dan varabel terkat (Y. Mencar persamaan regres antara varabel dan Y dengan menggunakan rumus yang telah dperoleh dar buku lteratur. 3 Uj regres lner berganda untuk mengetahu besarnya pengaruh varabel bebas secara bersama sama terhadap varabel tak bebas. Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

17 4 Uj koefsen regres ganda dlakukan untuk mengetahu tngkat nyata koefsen koefsen regres yang d dapat. 4. Waktu dan Lokas Peneltan Peneltan dlakukan d Kantor Badan Pusat Statstk Sumatera Utara yang beralamat d Jln.Asrama No.79 Medan, tepatnya d perpustakaan BPS Medan pada tanggal 7 Maret s/d 3 Maret Tnjauan Pustaka Prnsp dasar permodelan regres majemuk tdak berbeda dengan regres sederhana. Hanya saja pada regres sederhana dgunakan satu varabel terkat, maka pada regres majemuk dgunakan lebh dar satu varabel terkat. Dengan semakn banyaknya varabel bebas berart semakn tngg pula kemampuan regres yang dbuat untuk menerangkan varabel terkat, atau peran faktor faktor lan d luar varabel bebas yang dgunakan, yang dcermnkan oleh error semakn kecl. Stud yang menyangkut masalah n dkenal dengan analss regres berganda. Rumus yang dgunakan untuk regres berganda adalah : ^ Y = b + b + b b 0 k k Dengan : =,,3,...,n ^ Y = nla regres b 0, b,..., b k = koefsen regres Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

18 ,, 3,..., k = varabel bebas Kemudan akan dlhat bagamana tngkat hubungan antara satu atau beberapa varabel bebas dengan varabel terkat. Dalam regres sederhana,jka angka koefsen determnas tersebut dakarkan maka akan ddapat koefsen korelas ( r yang merupakan ukuran hubungan lner antar dua varabel ( dan Y. Untuk regres majemuk dapat dhtung beberapa koefsen korelas, yatu korelas antara Y dengan. Rumus korelas antara Y dengan adalah : r y.,,..., k = ( n Y ( ( Y ( ( n Y ( n Y.8 Sstematka Penulsan Sstematka penulsan durakan untuk memberkan kerangka atau gambaran dar Tugas Akhr n, yatu sebaga berkut BAB : PENDAHULUAN Pada bab n bers tentang latar belakang permasalahan, dentfkas masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat peneltan, tnjauan pustaka serta sstematka penulsan. BAB : LANDASAN TEORI Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

19 Pada bab n bers tentang konsep dasar analss regres, persamaan regres, analss korelas dan uj koefsen regres berganda. BAB 3 : SEJARAH SINGKAT BPS SUMATERA UTARA Pada bab n bers tentang sejarah nstans tempat penuls mengadakan peneltan dan pengumpulan data. Isnya berupa sejarah BPS, tugas, fungs, landasan hukum dan operasonal BPS serta susunan organsas. BAB 4 : ANALISA SISTEM Pada bab n bers tentang cara penggunaan rumus dan metode yang telah dtentukan dengan tnjauan pustaka. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab n bers tentang cara mengolah dan menganalss data dengan program SPSS. BAB 6 : PENUTUP Bers tentang kesmpulan dan saran dar hasl analss data. Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

20 BAB LANDASAN TEORI. Konsep Dasar Analss Regres Perubahan nla suatu varabel dapat dsebabkan karena adanya perubahan pada varabel varabel lan yang mempengaruhnya. Msalnya, pada seorang karyawan terhadap perubahan tngkat produktvtas karena adanya perubahan upah yang dtermanya. Dalam artan bahwa karyawan tersebut semakn produktf sebaga akbat adanya tambahan upah yang dtermanya. Dalam hal n berart bahwa perubahan produktvtas dsebabkan oleh adanya perubahan upah. Dalam fenomena alam banyak sekal kejadan yang salng berkatan sehngga perubahan pada varabel lan berakbat pada perubahan varabel yang lannya. Teknk yang dgunakan untuk menganalss hal hal semacam n dsebut dengan analss regres. Analss regres (regresson analyss merupakan suatu teknk untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

21 perkraan (predcton. Dengan demkan, analss regres serng dsebut sebaga analss predks. Karena merupakan predks, maka nla predks tdak selalu tepat dengan nla rlnya, semakn kecl tngkat penympangan antara nla predks dengan nla rlnya, maka semakn tepat persamaan regres yang kta bentuk. Sehngga dapat ddefnskan bahwa: analsa regres adalah metode statstka yang dgunakan untuk menentukan kemungknan bentuk hubungan antara varabel varabel, dengan tujuan pokok dalam penggunaan metode n adalah untuk meramalkan atau memperkrakan nla dar suatu varabel lan yang dketahu.. Persamaan Regres Persamaan regres (regresson equaton adalah suatu persamaan matemats yang mendefnskan hubungan antara dua varabel. Persamaan regres yang dgunakan untuk membuat taksran mengena varabel dependen dsebut persamaan regres estmas, yatu suatu formula matemats yang menunjukkan hubungan keterkatan antara satu atau beberapa varabel yang nlanya sudah dketahu dengan satu varabel lan yang nlanya belum dketahu. Sfat hubungan antarvarabel dalam persamaan regres merupakan hubungan sebab akbat (causal relatonshp. Oleh karena tu, sebelum menggunakan persamaan regres dalam menjelaskan hubungan antara dua atau lebh varabel, maka perlu dyakn terlebh dahulu bahwa secara teorts atau perkraan sebelumnya, dua atau lebh varabel tersebut memlkj hubungan sebab akbat. Varabel yang nlanya akan mempengaruh Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

22 nla varabel lan dsebut dengan varabel bebas (ndependent varabel, sedangkan varabel yang nlanya dpengaruh oleh nla varabel lan dsebut varabel tergantung (dependent varabel... Persamaan Regres Lner Sederhana regres lner sederhana yatu suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan matemats dalam bentuk persamaan antara varabel bebas tunggal dengan varabel tak bebas tunggal. Regres lner sederhana hanya memlk satu peubah bebas yang dhubungkan dengan satu peubah tak bebas Y. berkut: Bentuk umum dar persamaan regres lner untuk populas adalah sebaga μ y,x = β 0 + β Dengan β 0 dan β merupakan parameter parameter yang ada dalam regres tu. Jka β 0, β dtaktsr oleh b 0 dan b, maka bentuk regres lner sederhana untuk sampel adalah sebaga berkut : ^ Y = b0 + b.. Persamaan Regres Lnear Berganda Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

23 Banyak persoalan peneltan / pengamatan yang terjad sebaga akbat lebh dar dua varabel, atau dengan kata lan memerlukan lebh dar satu peubah bebas dalam membentuk model regres. Sebaga salah satu contoh, IPK (Indeks Prestas Kumulatf seorang mahasswa (Y bergantung pada jumlah jam belajar (, banyaknya buku yang dbaca (, jumlah uang ( 3 dan banyak faktor lannya. Untuk memberkan gambaran tentang suatu permasalahan / persoalan, basanya sangat sult dtentukan sehngga dperlukan suatu model yang dapat mempredks dan meramalkan respon yang pentng terhadap persoalan tersebut, yatu regres lner berganda. Bentuk umum model regres lner berganda untuk populas adalah : μ y,x = β 0 + β + β + + β k k Dmana β 0, β,β,,β k adalah koefsen atau parameter model. Model regres lner berganda untuk populas datas dapat dtaksr berdasarkan sebuah sampel acak yang berukuran n dengan model regres lner berganda untuk sampel, yatu : ^ Y = b + b + b b k k 0 Dengan : ^ Y = nla penduga bag varabel Y b 0 = dugaan bag parameter konstanta β 0 b,b,,b k = dugaan bag parameter konstanta β,β,,β k Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

24 e = galat dugaan (error Untuk mencar nla b 0, b,b,,b k dperlukan n buah pasang data (,,, k,y yang dapat dsajkan dalam tabel berkut. Tabel. : Data Hasl Pengamatan dar n Responden (,,, k,y Responden. k Y... n. k Y. k Y n n. kn Y n Dar tabel. dapat dlhat bahwa Y berpasangan dengan,,, k, data Y baerpasangan dengan,,, k dan umumnya data Y n berpasangan dengan n, n,, kn. Persamaan regres berganda dengan dua varabel bebas, dtaksr oleh : ^ Y = b + b + b 0 Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

25 Dan dperoleh tga persamaan normal yatu : Y Y = b 0 n + b + b = b 0 + b + b Y = b 0 + b + b Sehngga dalam bentuk matrks dapat dtulskan : Y n 0 Y Y = b x b b Dalam peneltan n, penuls menggunakan regres lner berganda dengan 4 varabel, yatu satu varabel tak bebas (dependent varabel dan tga varabel bebas (ndependent varabel. Untuk regres lner berganda dengan tga varabe bebas,, 3 dtaksr oleh: ^ Y = b + b + b + b Untuk rumus datas harus dselesakan dengan empat persamaan normal yatu : Y Y Y = b 0 n + b + b + b 3 3 = b 0 + b + b + b 3 3 = b 0 + b + b + b 3 3 Y 3 = b b 3 + b 3 + b 3 3 Sehngga dalam bentuk matrks dapat dtulskan : Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

26 Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009 = b b b b x n Y Y Y Y Dengan : ^ Y = varabel terkat (nla duga Y,, 3 = varabel bebas b 0, b,b dan b 3 = koefsen regres lner berganda b 0 = nla Y, apabla = = 3 =0 b = besarnya kenakan/penurunan Y dalam satuan, jka nak/ turun satu satuan dmana, 3 konstan. b = besarnya kenakan/penurunan Y dalam satuan, jka nak/ turun satu satuan dmana, 3 konstan. b 3 = kenakan/penurunan Y dalam satuan, jka 3 nak/ turun satu satuan dmana, konstan. + atau - = tanda yang menunjukkan arah hubungan antara Y dengan varabel bebas. Harga harga b 0, b,b dan b 3 yang telah ddapat kemudan dsubsttuskan ke dalam persamaan sehngga dperoleh model regres lner berganda Y atas,, 3. Dalam persamaan model regres lner yang dperoleh, maka antara nla Y dengan ^ Y akan menmbulkan perbedaan hasl yang serng dsebut sebaga kekelruan.

27 Ukuran tersebut dapat dhtung oleh kekelruan baku taksran s y.... k, yang dapat dtentukan dengan rumus : s y... k ^ ( Y Y = n k Dengan : Y = nla data hasl pengamatan ^ Y n k = nla hasl regres = ukuran sampel = banyak varabel bebas.3 Uj Regres Lner Ganda Pengujan hpotess bag koefsen koefsen regres lner berganda dapat dlakukan secara serentak atau keseluruhan. Pengujan regres lner perlu dlakukan untuk mengetahu apakah varabel varabel bebas secara bersamaan memlk pengaruh terhadap varabel tak bebas. Langkah langkah pengujannya adalah sebaga berkut : Menentukan formulas hpotess H 0 : b = b = b 3 = = b k = 0 (,, k tdak mempengaruh Y H : mnmal ada satu parameter koefsen regres yang tdak sama dengan nol atau mempengaruh Y. Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

28 Menentukan taraf nyata α dan nla F tabel dengan derajat kebebasan v =k dan v = n-k-. 3 Menentukan krtera pengujan H 0 dterma bla F htung F tabel H 0 dtolak bla F htung > F tabel 4 Menentukan nla statstk F dengan rumus : F = JK res JK reg / k /( n k Dengan : JK reg JK res = jumlah kuadrat regres = jumlah kuadrat resdu (ssa (n-k- = derajat kebebasan JK reg = b y x + b y x + + b k y x k Dengan : x = - x = - x k = k - k JK res = ^ ( Y Y 5 Membuat kesmpulan apakah H 0 dterma atau dtolak..4 Koefsen Determnas Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

29 Koefsen determnas yang dnyatakan dengan R untuk pengujan regres lner berganda yang mencakup lebh dar dua varabel. Koefsen determnas adalah untuk mengetahu propors keberagaman total dalam varabel tak bebas Y yang dapat djelaskan atau dterangkan oleh varabel varabel bebas yang ada d dalam model persamaan regres lner berganda secara bersama sama. Maka R akan dtentukan oleh rumus : R JK reg = y Dengan : Jkreg = Jumlah kuadrat regres y ( Y = Y n.5 Koefsen Korelas Analss korelas adalah alat statstk yang dapat dgunakan untuk mengetahu adanya derajat hubungan lnear antara satu varabel dengan varabel yang lan. Hubungan antara satu varabel dengan varabel yang lannya dapat merupakan hubungan yangkebetulan belaka, tetap dapat juga merupakan hubungan sebab akbat. Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

30 Dua varabel dkatakan berkorelas apabla perubahan pada satu varbel akan dkut oleh perubahan varabel lan, bak dengan arah yang sama maupun dengan arah yang berlawanan. Hubungan antar varbel dapat dkelompokkan menjad 3 jens hubungan sebaga berkut :. Korelas postf Terjadnya korelas postf apabla perubahan pada varabel yang satu dkut dengan perubahan varabel yang lan dengan arah yang sama (berbandng lurus. Artnya, apabla varabel yang satu menngkat, maka akan dkut dengan penngkatan varabel yang lan.. Korelas negatf Korelas negatf terjad apabla perubahan pada varabel yang satu dkut dengan perubahan varabel yang lan dengan arah yang berlawanan (berbandng terbalk. Artnya, apabla varabel yang satu menngkat, maka akan dkut dengan penurunan pada varabel yang lan dan sebalknya. 3. Korelas nhl Korelas nhl terjado apabla perubahan pada varabel yang satu dkut perubahan pada varabel yang lan dengan arah yang tdak teratur (acak. Artnya, apabla varabel yang satu menngkat, kadang dkut dengan penngkatan pada varabel yang lan dan kadang dkut dengan penurunan pada varabel yang lan. Besarnya hubungan antara varabel yang satu dengan varabel yang lan dnyatakan dengan koefsen korelas yang dsmbolkan dengan r. besarnya koefsen korelas berksar antara - r +. Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

31 Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009 Untuk mencar korelas antara varabel Y terhadap atau r y.,,,k dapat dcar dengan rumus : = ( ( ( ( ( (.,,..., k y Y Y n n Y Y n r Sedangkan untuk mengetahu korelas antar varabel bebas dengan tga buah varabel bebas adalah :. Koefsen korelas antara dan = ( ( ( ( ( ( n n n r. Koefsen korelas antara dan 3 = ( ( ( ( ( ( n n n r 3. Koefsen korelas antara dan 3 = ( ( ( ( ( ( n n n r Nla koefsen korelas adalah - r. Jka dua varabel berkorelas negatf maka nla koefsen korelas akan mendekat - ; jka dua varabel tdak berkorelas maka koefsen korelas akan mendekat 0; sedangkan jka dua varabel berkorelas postf maka nla koefsen korelas akan mendekat +.

32 Untuk lebh memudahkan mengetahu senerapa jauh derajat keeratan antara varabel tersebut, dapat dlhat pada perumusan berkut : -,00 r berart berkorelas kuat secara negatf -0,79 r -0,50 berart berkorelas sedang secara negatf -0,49 r 0,49 berart berkorelas lemah 0.50 r 0.79 berart berkorelas sedang secara postf 0.80 r.00 berart berkorelas kuat secara postf.6 Uj Koefsen Regres Ganda Keberartan adanya varabel varabel bebas dalam regres lner ganda perlu duj untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh yang dberkan pada varabel tak bebas. Dan cara yang tepat untuk mengujnya adalah dengan menggunakan uj statstk t (t-student. Dmsalkan populas mempunya model regres berganda sebaga berkut: μ y,x = β 0 + β + β + + β k k yang akan dtaksr oleh regres berbentuk: ^ Y = b + b + b b k 0 k. Adanya krtera bahwa varabel varabel bebas tersebut memberkan pengaruh yang berart atau tdak terhadap varabel tak bebas akan duj hpotess H 0 melawan hpotess tandngan H dalam bentuk : H 0 = β = 0, =,,,k. H = β 0, =,,,k. Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

33 Untuk menguj hpotess tersebut dgunakan kekelruan baku taksran s. y.... k Jad untuk melhat kekelruan baku dar koefsen b adalah : S b = s y... k ( Σx j ( R Dengan : ˆ s Σ( Y Y y.3 = n k Σ x j = Σ ( j - j R = JK Σy Re g Perhtungan statstk t : t = b s b Dengan dstrbus t-student serta dk = (n-k-, t tabel = t ( n-k-, α,dmana krtera pengujan adalah : tolak H 0 jka t > t tabel, dan terma H 0 jka t < t tabel. Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

34 BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS 3. Sejarah Badan Pusat Statstk (BPS 3.. Masa pemerntahan Hnda Belanda. Pada bulan Februar 90 d kantor Statstk untuk pertama kalnya ddrkan oleh Drektur Pertanan, Kerajnan dan Perdagangan dan berkedudukan d Bogor. Kantor n dserah tugas untuk mengolah dan mempublkaskan data statstk.. Pada bulan Maret 93 dbentuk suatu koms yang bernama Koms untuk Statstk yang anggotanya merupakan wakl dar tap tap departemen. Koms tersebut dber tugas untuk merencanakan tndakan tndakan yang mengarah sejauh mungkn untuk mencapa kesatuan dalam kegatan d bdang statstk d Indonesa. Selan dar tu, Koms n mengurus terutama bagan statstk yang dmuat d dalam Laporan Indonesa yang sebelumnya dsebut Laporan Kolonal. 3. Pada bulan September 94 nama lembaga tersebut dgant menjad Kantor Pusat Statstk dan dpndahkan ke Jakarta. Bersamaan dengan tu beralh pula pekerjaan mekansme Statstk Perdagangan yang sekarang dsebut Kantor Bea Cuka. Kantor Pusat Statstk selan mencakup bdang admnstras mencakup juga bagan yang menangan Urusan Umum, Statstk Perdagangan, Statstk Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

35 Pertanan, Statstk Kerajnan, Statstk Konjungtor, Statstk Sosal. Kegatan statstk pada era n darahkan untuk mendukung kebjskan yang dtenpuh oleh Pemerntah Kolonal Belanda. Koms n juga pernah melakukan suatu kegatan statstk yang bersfat monumental yatu Sensus Penduduk 930, yang merupakan sensus penduduk yang pertama kal dlakukan d Indonesa. 3.. Masa Pemerntahan Jepang Pada Jun 94 Pemerntah Jepang baru mengaktfkan kembal kegatan statstk yang utamanya darahkan untuk memenuh kebutuhan perang/mlter. Dan tugas serta fungs kegatan statstk pada saat tu lebh terkonsentras untuk keperluan mlter Masa Pemerntahan RI Setelah Proklamas Kemerdekaan Republk Indonesa tanggal 7 Agustus 945 kegatan statstk dtangan oleh lembaga baru yatu Kantor Penyeldkan Perangkaan Umum Republk Indonesa ( KAPPURI. Perkembangan berkutnya KAPPURI dlebur menjad Kantor Pusat Statstk (KPS dan berada d bawah dan bertangggungjawab kepada Mentr Kemakmuran. Dengan Keputusan Presden RI Nomor 7 Tahun 957, terhtung mula Jun 957 KPS dubah menjad Bro Pusat Statstk, dan urusan statstk yang semula menjad tanggung jawab dan wewenang Menter Perekonoman dalhkan menjad Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

36 wewenang dan berada d bawah Perdana Menter. Berdasarkan Keppres n pula secara formal nama Bro Pusat Statstk dpergunakan Masa Orde Baru Sekarang Serng dengan perkembangan jaman, khususnya pada pemerntahan Orde Baru, untuk memenuh kebutuhan dalam perencanaan dan evaluas pembangunan, mutlak dbutuhkan data statstk. Untuk mendapatkan data secara tepat dan akurat, salah satu unsurnya adalah pembenahan organsas BPS. Dalam masa orde baru n, BPS telah mengalam empat kal perubahan stuktur organsas :. Peraturan pemerntah No.6 Tahun 980 tentang organsas BPS.. Peraturan pemerntah No.6 tahun 980 tentang organsas BPS. 3. Peraturan pemerntah No. Tahun 99 tentang kedudukan, tugas, fungs, susunan dan tata kerja BPS. 4. Undang undang No.6 tahun 997 tentang statstk 5. Keputusan presden RI No.86 tahun 998 tentang BPS. 6. Keputusan kepala BPS No.00 tahun 998 tentang organsas dan tata kerja BPS. 7. PP 5 tahun 998 tentang penyelenggaraan statstk. Tahun 968, dtetapkan peraturan pemerntah No.6 tahun 968 yatu yang mengatur organsas dan tata kerja d pusat dan daerah. Tahun 980, peraturan Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

37 pemerntah No. 6 tahun 980 tentang organsas sebaga penggant peraturan pemerntah No.6 tahun 968. berdasarkan peraturan pemerntah No. 6 tahun 980 d tap provns terdapat perwaklan BPS dengan nama kantor satstk provns dan d kabupaten atau kotamadya terdapat cabang perwaklan BPS dengan nama kantor statstk kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 9 Me 997 menetapkan tentang statstk sebaga penggant UU No.6 dan 7 tentang sensus dan statstk. Pada tanggal 7 Jul 998 dengan keputusan presden RI No. 89 tahun 998, dtetapkan BPS sekalgus mengatur tata kerja dan stuktur organsas BPS yang baru. 3. Vs dan Ms Adapun vs Badan Pusat Statstk adalah menjad sumber nformas statstk sebaga tulang punggung nformas pembangunan nasonal dan regonal, ddukung sumber daya manusa yang berkualtas, lmu pengetahuan dan teknolog nformas yang muktahr. Sedangkan ms Badan Pusat Statstk adalah untuk menjunjung pembangunan nasonal BPS mengembangkan ms mengarahkan pembangunan statstk pada penyedaan data statstk yang handal dan bermutu, efektf dan efesen, penngkatan kesadaran masyarakat akan art dan kegunaan statstk dan pengembangan lmu statstk. Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

38 3.3 Kedudukan dan Fungs Badan Pusat Statstk Badan Pusat Statstk sebaga lembaga pemerntah non departemen yang berada dbawah dan bertanggungjawab kepada presden (Keppres No. 86 tahun 998, dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan :. UU No.6 tentang statstk. Keputusan presden No. 86 tahun 998 tentang BPS 3. Peraturan pemerntah No.5 tahun 999 tentang penyelenggaraan statstk. Berdasarkan keputusan presden No. 86 tahun 998 dalam menyelenggarakan statstk dasar melaksanakan koordnas dan kerja sama serta mengembangkan dan membna statstk sesua dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungs yang dselenggarakan Badan Pusat Statstk adalah :. Perumusan kebjaksanaan perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajan data, dan analss d bdang statstk produks dan kependudukan serta bdang statstk dstrbus dan neraca nasonal.. Pembnaan dan pelaksanaan kooordnas kegatan statstk dengan departemen dan nstans lannya dalam mengembangkan bebaga jens statstk yang dperlukan, serta pelaksanaan kerjasama d bdang statstk dengan lembaga/organsas lan bak d dalam maupun luar neger. 3. Penyajan data kepada pemerntah dan masyarakat dar hasl kegatan statstk produks dan kependudukan serta statstk dstrbus dan neraca nasonal secara berkala bak dar hasl peneltan sendr maupun dar data sekunder. Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

39 4. Penyebarluasan statstk melalu berbaga cara bak langsung maupun tdak langsung. 5. Pengelolaan keuangan, kepegawaan dan organsas, perlengkapan dan perbekalan, serta memberkan pelayanan admnstras d lngkungan BPS. 3.4 Tata Kerja Badan Pusat Statstk Para deput wajb melaksanakan koordnas dan kerja sama tekns statstk d dalam dan d luar neger sesua dengan bdang tugas masng masng dan harus melaporkan kepada kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajb menerapkan prnsp koordnas, ntegras, sbronsas dan snlfks, bak dalam lngkungan masng masng antara satuan unt organsas d lngkungan BPS maupun dengan nstans lannya d luar BPS sesua bdang masng masng. 3.5 Tugas PBS Menurut Keputusan Presden RI Nomor 6 Tahun 99 tugas PBS adalah :. Melakukan kegatan statstk yang dtugaskan kepadanya oleh pemerntah, antara lan dbdang pertanan, agrara, pertambangan, perndustran, perhubungan, perdagangan, kependudukan, sosal, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan nasonal, penddkan, dan keagamaan.. Atas nama pemerntah malaksanakan koordnas d lapangan kegatan statstk dar segenap nstans pemerntah bak d pusat maupun d daerah dengan tujuan Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

40 mencegah dlakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebh nstans, memajukan keseragaman dalam penggunaan defns, klasfkas, dan lan lan. 3. Mengadakan segala daya agar masyarakat menyadar akan tujuan dan kegunaan statstk. Berdasarkan Keppres n Kepala berada d bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presden serta mempunya tugas :. Memmpn BPS sesua dengan tugas dan fungs BPS serta membna aparatur BPS agar berdayaguna dan berhaslguna.. Menentukan kebjakan tekns pelaksanaan d bdang statstk yang secara fungsonal menjad tanggungjawabnya sesua dengan peraturan perundangundangan yang berlaku serta kebjakan umum yang telah dtetapkan oleh Pemerntah. 3. Membna dan melaksanakan koordnas dengan departemen dan nstans lannya dalam mengembangkan berbaga jens statstk yang dperlukan, serta melaksanakan kerjasama d bdang statstk dengan lembaga/organsas lan bak d dalam maupun d luar neger. Wakl Kepala BPS berada d bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS serta mempunya tugas :. Membantu Kepala BPS dalam membna dan mengembangkan admnstras BPS agar berdayaguna dan berhasl guna.. Membantu Kepala BPS dalam mengkoordnaskan tugas tugas Deput, Pusat Penddkan dan Pelathan Statstk dan Perwaklan BPS d daerah. 3. Mewakl Kepala BPS dalam hal Kepala BPS berhalangan. Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

41 Deput Admnstras mempunya tugas menyelenggarakan pembnaan pengelolaan keuangan, kepegawaan dan organsas, perlengkapan dan perbekalan, pengendalan, serta memberkan pelayanan admnstras d lngkungan BPS. Deput Perencanaan dan Analss Statstk adalah unsur pelaksana sebagan tugas dan fungs BPS yang mempunya tugas menyelenggarakan pembnaan kegatan perencanaan program dan metodolog statstk, system nformas statstk, pengolahan hasl sensus, surve dan data sekunder serta analss dan pengembangan statstk. Deput Statstk Produks dan Kependudukan adalah unsur pelaksana sebagan tugas dan fungs BPS yang mempunya tugas menyelenggarakan pembnaan kegatan statstk pertanan, ndustr, konstruks, pertambangan dan energ, kesejahteraan rakyat, serta statstk demograf dan ketenagakerjaan. Deput Statstk Produks dan Neraca Nasonal adalah unsur pelaksana sebagan tugas dan fungs BPS yang mempunya tugas menyelenggarakan pembnaan kegatan statstk harga dan keuangan, perdagangan dan jasa, serta neraca nasonal. 3.6 Struktur Organsas Badan Pusat Statstk Struktur organsas BPS dpmpm oleh seorang kepala dbantu oleh bagan tata usaha. Tata usaha terdr dar :. Sub bagan urusan dalam. Sub bagan perlengkapan dan perbekalan 3. Sub bagan keuangan Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

42 Uraan tugas bagan Tata Usaha:. Menyusun program kerja tahunan bagan. Mengatur dan melaksanakan perhmpunan dan penyusunan program kerja tahunan, bak rutn maupun proyek kantor BPS provns dan menympannya ke BPS. 3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang melput surat menyurat, pengadaan dan percetakan arsp, rumah tangga, pemelharaa gedung, keamanan dan ketertban lngkungan, serta perjalanan dnas dalam dan luar neger. 4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang melput penyusunan rencana kebutuhan, penyaluran dan pengemasan, penympanan pergudangan, nventars, penghapusan, serta pemelharaan peralatan dan perlengkapan. 5. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang melput tata usaha keuangan, perbendaharaan, verfkas dan pembukuan. Organsas BPS berdasarkan Keppres RI Nomor 6 Tahun 99 terdr atas :. Kepala. Wakl Kepala 3. Deput Admnstras Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

43 4. Deput Perencanaan dan Analss Statstk 5. Deput Statstk Produks dan Kependudukan 6. Deput Statstk Produks dan Neraca Nasonal 7. Pusat Penddkan dan Pelathan Statstk 8. Perwaklan BPS d Daerah 9. Unt Pelaksanaan Tekns Deput Perencanaan dan Analss Statstk ( PAS mengkoordnas 3 bro yakn :. Bro Perencanaan dan Pengendalan. Bro Pengolahan dan Penyajan 3. Bro Analsa dan Pengembangan Deput Pembnaan Statstk mengkoordnr 4 Bro, yakn :. Bro Statstk dan Industr. Bro Statstk Dstrbus 3. Bro Statstk Sosal dan Kpendudukan 4. Bro Statstk Neraca Nasonal Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

44 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BPS Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

45 Gambar 3. Bagan Struktur BPS Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

46 BAB 4 ANALISIS DATA 4. Pengolahan Data Setap data merupakan alat bag pengamblan keputusan untuk dasar pembuatan keputusan atau untuk memecahkan masalah suatu persoalan. Keputusan yang bak dapat dhaslkan jka pengamblan keputusan tersebut ddasarkan atas keputusan yang bak. Salah satu kegunaan dar data adalah untuk memperolah dan mengetahu gambaran tentang suatu keadaan/permasalahan. Untuk membahas dan memecahkan masalah tentang laju nflas sepert yang durakan pada bagan sebelumnya, penuls mengumpulkan data yang berhubungan dengan permasalahan tersebut. Data yang dkumpulkan dar Badan Pusat Statstk adalah data mengena laju nflas d Indonesa berdasarkan perhtungan tahunan, serta faktor faktor yang mempengaruh laju nflas tersebut dantaranya jumlah uang beredar, suku bunga bank, dan kurs rupah terhadap dolar, pada perode Januar 005 sampa dengan Desember 006. Adapun datanya adalah sebaga berkut : Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

47 Tabel 4. Data Jumlah Uang Beredar (trlun rupah, Suku Bunga Bank Bulan (persen, Kurs Rupah Terhadap Dolar dan Laju Inflas (persen. Jumlah Uang Beredar (trlun rupah Suku bunga bank (persen Kurs Rupah Terhadap Dolar Laju Inflas (persen Sumber: BPS Medan 4. Persamaan Regres Lner Berganda Untuk mencar persamaan lner berganda terlebh dahulu kta menghtung koefsen koefsen regresnya (b o, b, b, b 3 dengan mencar penggandaan suatu varabel dengan varabel yang lan. Untuk lebh menyederhanakan tabel 4. maka varabel varabel Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

48 yang akan dcar persamaan regresnya dubah ke notas varabel dan Y, yatu jumlah uang beredar (, suku bunga bank (, kurs rupah terhadap dolar ( 3, dan laju nflas (Y. berkut n dapat dsajkan dalam tabel. Tabel 4. Nla nla yang dbutuhkan untuk menghtung koefsen koefsen Bulan 3 Y * *3 * Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

49 Jlh Sambungan tabel 4. Bulan Y* Y* Y*3 ^ ^ 3^ Jlh Dar tabel 4. dperoleh : n = 4 Y = 84.8 = Y = = 5.5 Y = = 380 Y 3 = Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

50 = = = = = = Dar persamaan : Y Y Y = b 0 n + b + b + b 3 3 = b 0 + b + b + b 3 3 = b 0 + b + b + b 3 3 Y 3 = b b 3 + b 3 + b 3 3 : Dapat dsubsttuskan ke dalam nla nla yang bersesuaan sehngga dperoleh 84.8 = 4 b b b b = b b b b = 5. b b b b = 380 b b b b 3 Setelah persamaan d atas dselesakan, maka dperoleh koefsen koefsen regres lner berganda sebaga berkut : b o = b = b =.345 b 3 = 0.00 Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

51 adalah : Dengan demkan, persamaan regres lner ganda atas,, dan 3 atas Y ^ Y = Sedangkan untuk menghtung kekelruan baku taksran dperlukan harga harga ^ Y yang dperoleh dar persamaan regres d atas untuk setap nla,, dan 3 yang dketahu dapat dlhat pada tabel 4.3 berkut. Tabel 4.3 Harga Penympangan ^ Y ^ Bulan Y Y ( Y Y ( Y Y ^ ^ Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

52 Jlh Sehngga kesalahan bakunya dapat dhtung dengan menggunakan rumus : s y 3 ^ ( Y Y = ( n k dengan : (Y - ^ Y = n = 4 k = 3 Dperoleh : s y,3 = 4 3 = 4.45 Dengan penympangan nla yang ddapat n berart bahwa rata - rata angka laju nflas yang sebenarnya akan menympang dar rata rata laju nflas yang dperkrakan sebesar 4, Uj Regres Lner Ganda Perumusan hpotess : Ftran Sagala : Analss Regres Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Laju Inflas, 008. USU Repostory 009

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam BAB LANDASAN TEORI Pengertan Regres Istlah regres dperkenalkan oleh seorang yang ernama Francs Gulton dalam makalah erjudul Regresson Towerd Medacraty n Heredtary Stature Menurut hasl peneltan elau, meskpun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 3. Sejarah dan Kegatan Operasonal Perusahaan 8 3.. Sejarah Perkemangan Kantor Perwaklan Bank Indonesa Wlayah I (Sumut & Aceh) 8 3. Struktur Organsas dan Deskrps Tugas Kantor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat BABl PENDAHULUAN 1.1. LAT AR BELAKANG PERMASALAHAN ndonesa merupakan negara yang sedang berkembang dengan tngkat populas yang cukup besar. Dengan jumlah penduduk dewasa n mencapa lebh dar 180 juta jwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB LANDASAN TEORI Unverstas Sumatera Utara . Pengertan Regres Istlah regres pertama kal dperkenalkan oleh Francs Galtom. Menurut Galtom, analss regres erkenaan dengan stud ketergantungan dar satu varael

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan metode statstka ang dgunakan untuk meramalkan sebuah varabel respon Y dar satu atau lebh varabel bebas X, selan tu juga dgunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

Apabila dua variabel X dan Y mempunyai hubungan, maka nilai variabel X yang sudah diketahui dapat dipergunakan untuk mempekirakan / menaksir Y.

Apabila dua variabel X dan Y mempunyai hubungan, maka nilai variabel X yang sudah diketahui dapat dipergunakan untuk mempekirakan / menaksir Y. ANALISIS KORELASI (ANALISIS HUBUNGAN) Korelas Hubungan antar kejadan (varabel) yang satu dengan kejadan (varabel) lannya (dua varabel atau lebh), yang dtemukan oleh Karl Pearson pada awal 1900 Apabla dua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

PERSETUJUAN : ANALISIS JUMALAH PENDUDUK KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2010 : MATEMATIKA DAN LMU PENGETAHUAN ALAM ( FMIPA ) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PERSETUJUAN : ANALISIS JUMALAH PENDUDUK KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2010 : MATEMATIKA DAN LMU PENGETAHUAN ALAM ( FMIPA ) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERSETUJUAN Judul : ANALISIS JUMALAH PENDUDUK KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 010 Kategor : TUGAS AKHIR Nama : HUSNIL HIDAYAT Nomor Induk Mahasswa : 06407006 Program Stud : DIPLOMA III STATISTIKA Departemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH Dw Wra Prawaty 110502294 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci