PERAMALAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS DI PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL TUGAS AKHIR IRMA WAHNI SINAGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAMALAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS DI PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL TUGAS AKHIR IRMA WAHNI SINAGA"

Transkripsi

1 PERAMALAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS DI PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL TUGAS AKHIR Dajukan untuk melengkap tugas dan memenuh syarat mencapa gelar Ahl Madya IRMA WAHNI SINAGA PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 008

2 PERSETUJUAN Judul : PERAMALAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS DI PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL Katergor : PROPOSAL TUGAS AKHIR Nama : IRMA WAHNI SINAGA Nomor Induk Mahasswa : Program Stud : DIPLOMA-3 STATISTIKA Departemen Fakultas : MATEMATIKA : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dluluskan d Medan, Me 008 Dketahu/Dsetuju oleh Departemen Matematka FMIPA USU Pembmbng Dr. Sab Suwlo, M.Sc. Drs. Pangeran Sanpar, M.S. NIP NIP

3 PERNYATAAN PERAMALAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS DI PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL Tugas Akhr Saya mengaku bahwa tugas akhr n adalah hasl karya saya sendr, kecual beberapa kutpan dar rngkasan yang masng-masng dsebutkan sumbernya. Medan, Me 008 IRMA WAHNI SINAGA

4 PENGHARGAAN Salam sejahtera, Puj dan syukur penuls ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena Da begtu bak yang telah memberkan pengetahuan dan memampukan penuls, sehngga dapat menyelesakan tugas akhr n. Dalam kesempatan n, penuls mengucapkan termakash atas bantuan, bmbngan, petunjuk serta nasehat-nasehat yang tdak ternla harganya kepada semua phak yang telah membantu dalam menyelesakan tugas akhr n, terutama kepada: 1. Bapak Dr. Eddy Marlanto, M. Sc selaku Dekan Fakultas MIPA USU.. Bapak Dr. Sutarman, M. Sc selaku Pembntu Dekan I. 3. Bapak Drs. Suwarno Arswoyo,M. S selaku Koordnator Program Stud Statstka DIII FMIPA USU. 4. Bapak Drs. Pangeran Sanpar, M.S, selaku dosen pembmbng penuls d fakultas MIPA yang telah banyak member dukungan, bmbngan serta saran. Termakash juga penuls ucapkan kepada seluruh keluarga, terkhusus keluarga yang saya kash: bapak (B. Snaga), mama (S. Saragh), kakak (Ramen), dan adek-adek (Frska, Self, Hartono), yang telah mendukung saya ddalam doa-doa dan terus memberkan semangat. Termakash juga penuls ucapkan kepada teman-teman satu kos dan satu pelayanan d KMKS (Koordnas Perode XIX dan XX, KPA MDP Geboren, KPA Salvaton, dan elemen KMKS lannya) yang senantasa seta mendukung saya ddalam doa-doa dan semangat. Akhr kata, semoga tugas akhr n berguna bag semua phak yang membutuhkan. Medan, 7 Me 008 Penuls

5 Persetujuan Pernyataan Penghargaan Daftar s Daftar Tabel Daftar gambar DAFTAR ISI Halaman v v v v BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1. Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Peneltan Tnjauan Pustaka Lokas Peneltan Metodolog Peneltan Sstematka Peneltan 7 BAB TINJAUAN TEORITIS 9.1 Pengertam Peramalan 9. Kegunaan dan Peranan Peramalan 10.3 Jens-jens Peramalan 11.4 Pengertan Metode Peramalan 1.5 Langkah-langkah Peramalan 13.6 Jens-jens Metode Peramalan 15.7 Metode Proyeks Trend dengan Regres 16.8 Regres Lner Sederhana dar Analsa Deret Waktu 18.9 Tes Koefsen Penentu (Coeffcent of Determnaton Test) atau R Tes 0

6 .10 Uj Sgnfkan (Sgnfcance Test) F- Test T- Test BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET Sejarah Rngkas dan Gambaran BKP Vs Badan Ketahanan Pangan Propns Sumatera Utara Ms Badan Ketahanan Pangan Propns Sumatera Utara Tugas Badan Ketahanan Pangan Propns sumatera Utara Fungs Badan Ketahanan Pangan Propns Sumatera Utara Lokas Badan Ketahanan Pangan 8 3. Struktur Organsas Instans Pemerntah Kegatan Badan Ketahanan Pangan 9 BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Menentukan Persamaan Regres 3 4. Test Koefsen Penentu atau R Test Uj Sgnfkan (Sgnffcance Test) F- Test T- Test 39 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM Pengenalan Excel 4 5. Jens Data Dalam Mcrosoft Excel Fungs Statstk Mengedt Worksheet Dan Workbook 50 BAB 6 PENUTUP KESIMPULAN SARAN 5 Daftar Pustaka 53 Lampran

7 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1 Kebutuhan Konsums Beras d Sumatera Utara Tahun Tabel 4. Perhtungan Koefsen Regres dar Kebutuhan Konsums Beras 3 Tabel 4.3 untuk menghtung R 36 Tabel 4.4 Perhtungan F Statstk 38 Tabel 4.5 Data untuk menghtung T Test 39 Tabel 6.1 Kebutuhan Konsums Beras d Sumatera Utara Tahun

8 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1 Kebutuhan Konsums Beras d Propns Sumatera Utara Tahun Gambar 5.1.a Tamplan Cara Mengaktfkan Mcrosoft Excel dengan cara 1 43 Gambar 5.1.b Tamplan Cara Mengaktfkan Mcrosoft Excel dengan cara 44 Gambar 5.1.c Tamplan Cara Mengaktfkan Mcrosoft Excel dengan cara 3 45 Gambar 5..d Tamplan Lembar Kerja Mcrosoft Excel 46 Gambar 5.3 Tamplan Penggunaan Fungs 49

9 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesa merupakan negara produsen beras ketga terbesar d duna setelah Cna dan Inda. Produks beras Indonesa mash harus dtngkatkan untuk mencukup permntaan sektar 75 juta orang penduduk pada tahun 05. Kebutuhan beras Indonesa dpenuh oleh bud daya pad pada lahan seluas 10,6 juta hektar, atau sektar 7,% dar luas pertanaman pad duna. Kepedulan kta dan apresas lembaga-lembaga nternasonal yang terkat dengan produks beras serta adanya keprhatnan terhadap semakn kompleksnya masalah perpadan duna dmasa yang akan datang, maka tahun 004 dtetapkan kembal oleh Lembaga Pangan Seduna (FAO) dbawah Perserkatan Bangsa Bangsa (PBB) sebaga Tahun Pad Internasonal 004 (Internatonal Rce Year 004). Faktor yang menghambat penngkatan produks beras sangat kompleks dantaranya: a). Keterbatasan varetas yang dapat menngkatkan produks d atas 5% dar rata-rata produktvtas nasonal,

10 b). Keterbatasan tanah menyedakan hara tanaman bahkan tanah kta dnyatakan sudah sakt, c). Menngkatnya perkembangan hama dan penyakt tanaman, dan d). Terjadnya perubahan klm yang sult dpredks akbat pemanasan global. Faktor penghambat yang pada saat n hangat dbcarakan adalah pemanasan global mengakbatkan perubahan klm yang mempengaruh berbaga kehdupan d duna. Pemanasan global danggap sangat pentng, sehngga d Nusa Dua-Bal dselenggarakan Konferens Perserkatan Bangsa-Bangsa untuk Perubahan Iklm (Unted Natons Clmate Change Conference =UNCCC) pada 3-14 Desember 007. Beberapa hal yang menark untuk dcermat dar perubahan klm yang dsebabkan ems gas rumah kaca (GRK) sepert CO, metan, dntro oksda, dan CFC (chlorofluorocarbons) akan merusak lapsan Ozon (O3) yang berada 0 km dar permukaan bum. Lapsan Ozon berfungs sebaga sarngan alam untuk menahan snar ultravolet (UV) bergelombang pendek dar matahar. Radas UV matahar sangat berbahaya, karena dapat menmbulkan kanker kult, katarak, melemahnya sstem kekebalan tubuh, menurunnya kesuburan hewan ternak, menurunnya produks pertanan, dan mengakbatkan pemanasan globa (perubahan klm global). Pemanasan global mengakbatkan suhu duna akan menngkat sebesar 3 derajat, berubahnya pola hujan dan menngkatnya kejadan mengakbatkan klm pertanan yang tdak menentu menyebabkan perberasan nasonal menjad tdak stabl, stuas yang demkan drespon oleh pemerntah dengan melakukan aks program Penngkatan Produks Beras Nasonal (PBN). Keputusan poltk pemerntah

11 menargetkan tambahan produks beras pada 007 sebanyak juta ton, dan tahun berkutnya hngga 009 produksnya dtargetkan nak 5%. Pertmbangan pemerntah untuk menakkan produks beras juta ton adalah agar surplus beras nasonal tdak mepet (tps) dan stok pemerntah d Bulog bertambah 1 juta ton, sehngga harga beras lebh mudah dkontrol dan Indonesa mampu berswasembada beras. Dalam rangka PBN, telah dsepakat bahwa PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu) merupakan program aks penngkatan produktvtas dengan penerapan pengelolaan pertanan dan sumber daya terpadu, bak menggunakan benh hbrda maupun nbrda yang unggul dan bersertfkat, pemupukan yang tepat, serta penngkatan penyuluhan dan bmbngan bag petan yang akan dlaksanakan dengan SL-PTT. 1. Perumusan Masalah Bagamana ramalan kebutuhan konsums beras d Propns Sumatera Utara tahun Batasan Masalah

12 Untuk mengarahkan agar peneltan tdak menympang dar tujuan yang dngnkan, maka penuls membuat batasan masalah pada tugas akhr n. Adapun batasan permasalahannya yatu pada hal-hal sebaga berkut: 1. Bagamana perkembangan kebutuhan konsums beras d Sumatera Utara dalam hal n dlhat berdasarkan data dar tahun Memperkrakan hasl kebutuhan konsums beras untuk tahun Tujuan Peneltan Tujuan penuls adalah: 1. Meramal tngkat kebutuhan konsums d Sumatera Utara dar tahun Berapa besar kra-kra kebutuhan konsums beras d Propns Sumatera utara untuk tahun berkutnya, dalam hal n penuls membatas sampa tahun Tnjauan Pustaka Analsa deret waktu ( tme seres ) adalah suatu teknk atau suatu metode peramalan dengan menggunakan analsa hubungan antara varabel yang dramalkan dengan hanya satu-satunya varabel bebas yang mempengaruh yang merupakan varabel waktu. Dalam bentuk Y = f(x), maka Y adalah varabel yang dramalkan dan X adalah varabel waktu.

13 Regres lner sederhana adalah suatu pola hubungan yang berbentuk gars lurus antara suatu varabel yang dramalkan dengan suatu varabel yang mempengaruhnya. Dalam analsa deret waktu, varabel bebasnya adalah waktu. Pola yang dtujukan oleh analsa regres sederhana n menngasumskan bahwa hubungan antara dua varabel dnyatakan dengan satu gars lurus. Dalam penerapan metode n, dapat dlakukan secara mudah dengan menempatkan atau memplotkan ttk-ttk dar data observas pada kertas gambar atau grafk untuk melhat asums yang dapat dgunakan bag analsa regres lner. Selanjutnya dgambarkan atau dtark suatu gars yang tepat untuk mewakl ttk-ttk tersebut, yang bentuknya merupakan gars lurus.regres sederhana yang merupakan pola gars lurus, yatu : Y = a + bx Dmana : Y X = Varabel yang dramalkan = Varabel waktu a,b,c = Parameter atau koefsen regres Pada prnspnya teknk dan metode yang ada berdasarkan proses analsanya pada usaha untuk mendapatkan suatu gars lurus yang tepat melalu ttk-ttk yang berserakan (scatter) dar data observas. Gars tersebut dnyatakan sebaga, Y = a + bx Adapun formula umum dar teknk dan metode kuadrat terkecl yang dgunakan yatu: a = n Y b n X atau a = Y b X dan

14 b n X Y X n X ( X ) = Y atau b = X X X Y X Y X 1.6 Lokas Peneltan Peneltan atau pengumpulan data mengena luas panen dan produks beras dperoleh dar Badan Ketahanan Pangan Propns Sumatera Utara yang bertempat d Jl. Jend. Besar Abdul Hars Nasuton No. 4 Medan. 1.7 Metodolog Peneltan Metodolog penulsan adalah suatu cara yang terdr dar langkah-langkah atau urutan kegatan yang berfungs sebaga pedoman umum yang dgunakan untuk melaksanakan peneltan, sehngga apa yang menjad tujuan dar peneltan tu terwujud. Dalam penulsan Tugas Akhr n sangat dperlukan data dan nformas guna mendukung kelengkapan penulsan Tugas Akhr n.

15 1. Dalam hal n penuls mengadakan peneltan langsung ke Badan Ketahanan Pangan Propns Sumatera Utara dengan melhat data yang dbutuhkan dalam mengerjakan Tugas Akhr n.. Setelah data dperoleh, penuls mengolah data dengan menggunakan metode kuadrat terkecl untuk memperoleh ramalan kebutuhan konsums beras. 1.8 Sstematka Peneltan Tugas akhr n terdr dar beberapa bab, dan tap bab terdr dar sub-sub bab, hal n dlakukan untuk mempermudah penuls khususnya dan pembaca pada umumnya dalam hal memaham s dar tugas akhr n. BAB 1 : PENDAHULUAN Dalam bab n djelaskan mengena latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan peneltan, tnjauan pustaka, lokas peneltan, dan metodolog peneltan. BAB : TINJAUAN TEORITIS Dalam bab n djelaskan mengena pengertan metode peramalan, kegunaan dan peranan peramalan, jens-jens peramalan, pengertan metode peramalan, langkah-langkah peramalan, jens-jens metode peramlan, metode proyeks trend dengan regres, regres lner sederhana dar analsa deret waktu, test koefsen penentu, uj sknfkan.

16 BAB 3 : GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET Dalam bab n penuls memaparkan sejarah tempat rset yatu Badan Ketahanan Pangan d Propns Sumatera Utara. BAB 4 : ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab n penuls menganalsa data yang dperlukan dalam penyelesaan tugas akhr n dan meramalkan data tersebut untuk tahun yang akan datang. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Dalam bab n penuls menjelaskan program yang dgunakan dalam pengolahan data tersebut yatu program Mcrosoft excel. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Bab n merupakan penutup yang bers kesmpulan yang dambl dar pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan penuls mencoba memberkan saran yang mungkn dapat bermanfaat untuk masa yang akan datang.

17 BAB TINJAUAN TEORITIS.1 Pengertam Peramalan Dalam melakukan analss ekonom atau analss kegatan usaha perusahaan, haruslah dperkrakan apa yang terjad, bak dalam bdang ekonom atau dalam duna usaha pada masa yang akan datang. Usaha untuk melhat stuas dan konds pada masa yang akan datang merupakan usaha untuk memperkrakan pengaruh konds yang berlaku terhadap perkembangan dmasa yang akan datang. Kegatan untuk memperkrakan apa yang akan terjad pada masa yang akan datang dsebut peramalan (forecastng). Setap kebjakan ekonom maupun kebjakan perusahaan tdak akan terlepas dar usaha untuk menngkatkan kesejahteraan masyarakat atau menngkatkan keberhaslan perusahaan untuk mencapa tujuannya pada masa yang akan datang, dmana kebjakan tersebut dlaksanakan. Usaha untuk melhat dan mengkaj stuas dan konds tersebut, tdak terlepas dar kegatan peramalan.. Kegunaan dan Peranan Peramalan

18 Kegunaan dar peramalan terlhat pada saat pengamblan keputusan. Setap orang selalu dhadapkan pada masalah pengamblan keputusan. Keputusan yang bak adalah keputusan yang ddasarkan atas pertmbangan apa yang akan terjad pada saat keputusan tu dlaksanakan. Apabla kurang tepat ramalan yang kta susun atau yang dbuat, maka kurang baklah keputusan yang akan kta ambl. Oleh karena tu masalah pengamblan keputusan merupakan masalah yang selalu kta hadap, dalam duna bsns, hasl peramalan mampu memberkan gambaran tentang masa depan perusahaan yang memungknkan manajemen membuat perencanaan, mencptakan peluang bsns maupun mengatur nvertas mereka. Ketepatan hasl peramalan bsns akan menngkatakan peluang tercapanya nvertas yang menguntungka. Semakn tngg akuras yang dcapa peramalan, semakn menngkat pula peramalan dalam perusahaan, karena hasl dar suatu peramalan dapat memberkan arah bag perencanaan perusahaan, perencanaan produk dan pasar, perencanaan produks dan perencanaan keuangan. Secara umum, kegunaan peramalan adalah sebaga alat bantu dalam perencanaan yang efektf dan efsen, menentukan kebutuhan sumber daya dmasa yang akan datang dan untuk membuat keputusan yang tepat. Dar uraan datas kta mendapatkan gambaran bahwa peranan peramalan sangat pentng, bak dalam duna peneltan, perencanaan maupun dalam pengamblan keputusan. Bak tdaknya hasl suatu peneltan dalam bdang ekonom dan duna usaha, sangat dtentukan oleh ketepatan ramalan yang dbuat. Oleh karena tu, ketepatan dar ramalan tersebut merupakan hal yang sangat pentng. Walaupun demkan, perlu dsadar bahwa suatu ramalan tepat ramalan, dmana ada selalu unsur kesalahannya. Sehngga yang perlu dperhatkan adalah usaha untuk memperkecl kemungknan kesalahan tersebut.

19 .3 Jens-jens Peramalan Peramalan dapat dbedakan dar beberapa pandangan tergantung dar cara melhatnya. Jka dlhat dar jangka waktu ramalan yang dsusun, maka peramalan dapat dbedakan atas dua macam yatu: 1. Peramalan jangka panjang, yatu peramalan yang dlakukan untuk penyusunan hasl ramalan yang jangka waktunya lebh dar satu setengah tahun. Msalnya, dperlukan penyusunan rencana pembangunan suatu negara atau daerah.. Peramalan jangka pendek, yatu peramalan yang dlakukan untuk penyusunan ramalan yang jangka waktunya kurang dar satu setengah tahun. Msalnya, penyusunan rencana produks, rencana penjualan, rencana persedaan dan lan sebaganya. Berdasarkan ramalan yang telah dsusun, maka peramalan dapat dbedakan atas dua macam yatu: 1. Peramalan kualtatf, yatu peramalan yang ddasarkan atas data kualtatf pada masa lalu. Hasl peramalan yang dbuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal n pentng karena hasl peramalan tersebut dtentukan berdasarkan pkran yang bersfat ntus, pendapat dan pengetahuan serta pengalaman dar penyusunannya. Basanya peramalan n ddasarkan atas hasl penyeldkan.

20 . Peramalan kuanttatf, yatu peramalan yang ddasarkan atas data kuanttatf pada masa lalu. Hasl peramalan yang dbuat sangat tergantung pada metode yang dpergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan dperoleh hasl peramalan yang berbeda, adapun yang perlu dperhatkan dar penggunaan metode-metode tersebut adalah bak tdaknya metode yang dpergunakan, sangat dtentukan oleh perbedaan atau penympangan antara hasl ramalan dengan kenyataan yang terjad. Menurut Markdaks, Wheelwrght, dan McGee (1983), peramalan kuanttatf dapat dterapkan bla tga konds berkut terpenuh, yatu: 1. Informas mengena keadaan dwaktu lalu terseda.. Informas tersebut dapat dkuanttatfkan dalam bentuk data numerk (angka). 3. Informas tersebut dapat dasumskan bahwa pola masa lalu akan terus bersambung sampa masa yang akan datang dan konds n dsebut asums yang konstan..4 Pengertan Metode Peramalan Metode peramalan adalah cara memperkrakan secara kuanttatf apa yang terjad pada masa depan, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Oleh karena tu, metode peramalan termasuk dalam kegatan peramalan kuanttatf. Keberhaslan dar suatu peramalan sangat dtentukan oleh pengetahuan teknk tentang nformas yang lalu yang dbutuhkan, yang bersfat kuanttatf, serta teknk dan metode peramalannya.

21 Metode peramalan dapat memberkan cara pengerjaan yang teratur dan terarah, sehngga demkan dapat dmungknkannya penggunaan teknk-teknk tersebut, maka dharapkan dapat memberkan tngkat kepercayaan yang lebh besar, karena dapat duj dan dbuktkan penympangan atau devas yang terjad secara lmah..5 Langkah-langkah Peramalan Pada dasarnya ada tga langkah peramalan yang perlu dketahu: 1. Menganalsa data yang lalu Tahap n berguna untuk mengetahu pola yang terjad pada masa lalu, analss n dlakukan dengan cara membuat tabulas, lalu dengan tabulas data maka dapat dketahu pola data yang lewat, sehngga metode yang palng tepat dengan pola tersebut dapat duj. Pola data yang dapat duj dbag empat jens, yatu: 1. Pola stasoner Terjad blamana nla data berfluktas d sektar nla rata-rata yang konstan artnya datanya relatf tetap dar waktu ke waktu.. Pola musman Merupakan komponen data runtun waktu yang berkatan dengan adanya kejadan yang berulang secara teratur dalam satu-satuan waktu tertentu. 3. Pola skls

22 Merupakan komponen data runtun yang berkatan dengan adanya kejadan yang tdak teratur, basanya dpengaruh fluktas ekonom jangka panjang. 4. Pola trend Merupakan komponen data runtun waktu yang berkatan dengan adanya kecendrungan menngkat atau menurun dalam jangka waktu yang panjang.. Metode yang dgunakan dtentukan terlebh dahulu Masng-masng metode akan memberkan hasl yang berbeda, metode peramalan yang bak adalah metode yang memberkan hasl peramalan yang tdak jauh berbeda dengan kenyataan yang terjad. 3. Memproyekskan data yang lalu dengan menggunakan metode tertentu dan mempertmbangkan adanya beberapa faktor-faktor perubahan. Faktor-faktor perubahan tersebut antara lan, yatu perubahan kebjaksanaan yang mungkn terjad. Dar uraan datas dketahu bahwa ada 3 langkah pentng dalam melakukan kegatan peramalan. Ketga langkah tersebut perlu dperhatkan agar kegatan peramalan dapat berhasl dengan bak dan efektf..6 Jens-jens Metode Peramalan

23 Pada akhr n telah dkembangkan beberapa metode atau teknk-teknk peramalan untuk menghadap bermacam-macam keadaan yang mungkn terjad. Peramalan dbedakan atas peramalan kuanttatf dan kualtatf. Dalam hal n penuls membatas bahwa metode peramalan yang dgunakan dalam tugas akhr n adalah cara memperkrakan sesuatu yang akan terjad pada masa depan secara kuanttatf. Oleh karena tu, untuk pembahasan selanjutnya akan dtekankan pada peramalan kuanttatf. Pada dasarnya metode peramalan kuanttatf n dapat dbedakan atas: 1. Metode deret berkala (tme seres), merupakan pendugaan masa depan yang dlakukan berdasarkan nla masa lalu dar suatu varabel dan kesalahan masa lalu, tujuannya adalah menemuka pola dalam deret data hstors dan mengeksploraskan pola dalam deret data hstors dan mengeksploraskan pola tersebut kemasa depan. Model n dgunakan dengan mudah untuk meramal.. Metode regres (causal) Model n mengasumskan bahwa faktor yang dramalkan menunjukkan suatu hubungan sebab-akbat dengan satu atau lebh varabel bebas. Tujuannya untuk menemukan bentuk hubungan tersebut dan menggunakannya untuk meramalkan nla mendatang dar varabel tak bebas. Model n dapat dgunakan dengan keberhaslan yang lebh besar untuk pengamblan keputusan dan kebjaksanaan. Dalam pengerjaan tugas akhr n, dgunakan metode peramalan yang pertama, yatu metode peramalan dengan menggunakan varabel waktu yang dkenal dengan tme seres. Metode-metode peramalan dengan menggunakan analsa pola hubungan

24 antara varabel yang akan dperkrakan dengan varabel waktu, atau analsa deret waktu yang terdr dar: 1. Metode pemulusan (smootng) yang mencakup metode data lewat (past data), metode rata-rata kumulatf, metode rata-rata bergerak (movng averages) dan metode pemulusan eksponensal (exponetal smoothng).. Metode Box Jenks. 3. Metode proyeks dengan trend. Dalam tugas akhr n akan dgunakan tme seres yang ketga, yatu metode proyeks dengan trend..7 Metode Proyeks Trend dengan Regres Pada dasarnya analsa regres dnterprestaskan sebaga suatu analss yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) dengan satu atau lebh varabel-varabel penjelas (ndependent varable) dengan maksud untuk menduga atau memperkrakan nla rata-rata populas atau nla-nla tertentu dar varabel penjelas atau varabel bebas. Analsa regres telah dpergunakan secara luas dalam berbaga bdang lmu pengetahuan. Analsa regres telah dpaka untuk menerangkan fungs konsums, fungs produks, fungs penawaran, fungs baya dan fungs nvestas.

25 Metode proyeks trend dengan regres, merupakan dasar gars trend untuk suatu persamaan matemats. Sehngga dengan dasar persamaan tersebut dapat dramalkan hal yang dtelt untuk masa depan. Untuk peramalan jangka pendek maupun peramalan jangka panjang, ketetapan peramalan n sangat bak. Adapun yang dbutuhkan untuk penggunaan metode peramalan n adalah data tahunan, dan makn banyak data yang dpunya makn lebh bak, serta mnmum data tahunan yang harus ada adalah lma tahunan. Metode n selalu dpergunakan untuk penyusunan rencana penanaman tanaman baru, perencanaan produk baru, rencana pembangunan suatu negara dan daerah. Ada tga macam jens data analsa regres n yatu: 1. Analsa regres yang mempelajar hubungan kausal antara suatu varabel tak bebas dan satu varabel bebas dsebut analsa regres sederhana (smple regresson analyss).. Analsa regres yang mempelajar hubungan kausal antara satu varabel tak bebas dan dua varabel bebas dsebut analsa regres berganda (multple regresson analyss). 3. Analsa yang mempelajar hubungan kausal antara sekumpulan varabel tak bebas (dua atau lebh varabel tak bebas) dan sekumpulan varabel bebas (dua atau lebh varabel bebas) dsebut analsa regres multvarate (multvarate regresson analyss). Ddalam penulsan tugas akhr n akan dbahas persoalan dengan menggunakanjens analsa regres yang pertama, yakn analsa sederhana (smple regresson analyss).

26 Untuk jens analsa regres sederhana n ada dua plhan, yatu analsa regres sederhana yang bersfat lner maupun analsa sederhana yang bersfat nonlner. Adapun yang dmaksud dengan kedua jens tersebut adalah sebaga berkut: 1. Analsa regres lner yang sederhana dmaksudkan suatu pola hubungan yang berbentuk gars lurus antara suatu varabel yang dramalkan dengan suatu varabel mempengaruhnya atau varabel bebasnya adalah waktu.. Analsa regres nonlner yang sederhana adalah suatu pola hubungan yang berbentuk gars tdak lurus antara suatu varabel yang dramalkan dengan satuvarabel yang mempengaruhnya atau varabel bebas. Dalam analsa deret waktu varabel bebasnya adalah waktu. Penuls membatas akan menggunakan jens analsa regres sederhana yang pertama, yatu analsa regres sederhana yang bersfat lner dengan menggunakan varabel waktu (tme seres)..8 Regres Lner Sederhana dar Analsa Deret Waktu Analsa deret waktu ( tme seres ) adalah suatu teknk atau suatu metode peramalan dengan menggunakan analsa hubungan antara varabel yang dramalkan dengan hanya satu-satunya varabel bebas yang mempengaruh yang merupakan varabel waktu. Dalam bentuk Y = f(x), maka Y adalah varabel yang dramalkan dan X adalah varabel waktu. Regres lner sederhana adalah suatu pola hubungan yang berbentuk gars lurus antara suatu varabel yang dramalkan dengan suatu varabel yang

27 mempengaruhnya. Dalam analsa deret waktu, varabel bebasnya adalah waktu. Pola yang dtujukan oleh analsa regres sederhana n menngasumskan bahwa hubungan antara dua varabel dnyatakan dengan satu gars lurus. Dalam penerapan metode n, dapat dlakukan secara mudah dengan menempatkan atau memplotkan ttk-ttk dar data observas pada kertas gambar atau grafk untuk melhat asums yang dapat dgunakan bag analsa regres lner. Selanjutnya dgambarkan atau dtark suatu gars yang tepat untuk mewakl ttk-ttk tersebut, yang bentuknya merupakan gars lurus.regres sederhana yang merupakan pola gars lurus, yatu : Y = a + bx Dmana : Y X = Varabel yang dramalkan = Varabel waktu a,b,c = Parameter atau koefsen regres Pada prnspnya teknk dan metode yang ada berdasarkan proses analsanya pada usaha untuk mendapatkan suatu gars lurus yang tepat melalu ttk-ttk yang berserakan (scatter) dar data observas. Gars tersebut dnyatakan sebaga, Y = a + bx Adapun formula umum dar teknk dan metode kuadrat terkecl yang dgunakan yatu: a = n Y b n X atau a = Y b X dan b n X Y X n X ( X ) = Y

28 atau b = X X X Y X Y X.9 Tes Koefsen Penentu (Coeffcent of Determnaton Test) atau R Tes Setelah kta menaksr persamaan regres dar data, maka masalah berkutnya yang akan kta hadap adalah menla bak buruknya kecocokan model regres yang dgunakan dengan data. Pengetesan yang perlu dlakukan adalah untuk mengetahu apakah benar waktu yang menentukan besarnya varabel yang dramalkan. Pengetesan tersebut dkenal dengan sebutan R test atau test koefsen penentu (Coeffcent of Determnaton Test). Formula yang dpergunakan untuk pengetesan n adalah: R = ^ Y Y Y Y R kta sebut koefsen korelas atau koefsen penetu (determnaton). Nla R selalu postf, sebab merupakan raso dar jumlah kuadrat yang nlanya juga selalu postf. Nla R berksar 0 R 1, R = 0 berart model regres yang terbentuk tdak tepat untuk meramalkan Y. R = 1 berart gars regres yang terbentuk dapat

29 meramalkan secara sempurna, berart yang terbentuk untuk meramalkan Y. R mendekat nla 1, makn tepat gars regres.10 Uj Sgnfkan (Sgnfcance Test) Untuk menelt apakah regres yang dpergunakan dalam penyusunan ramalan adalah benar lner, dmana data observas tepat berada dsektar gars regres lner tersebut, maka perlu dlakukan apa yang dsebut sgnfcance test. Kalau ternyata dar hasl test yang telah dlakukan dperoleh hasl yang sknfkan (nsgnfcance), maka kurang tepatlah bla regres lner yang dpergunakan dalam penyusunan ramalan tersebut. Dalam sgnfkan tes n, kta ngn mengetahu apakah benar secara statstk bahwa hubungan antara varabel yang dramalkan dengan varabel waktu adalah Y = a + bx. Untuk pengetesan n perlu dlakukan dua macam tes yatu: F- Test Tes untuk mengetahu apakah koefsen b secara statstk adalah sgnfkan. Hal n menunjukkan tepat tdaknya penggunaan persamaan regres sederhana dalam penyusunan ramalan. Untuk mencar F rato dpergunakan formula sebaga berkut:

30 F = ^ Y Y k 1 ^ Y Y n k Atau cara lan yang lebh mudah untuk menghtung nla F statstk adalah dengan menggunakan koefsen penentu, R. Besarnya nla F rato dengan cara n adalah dengan menggunakan persamaan: F R k 1 1 R n k = Setelah dperoleh nla F test, maka kemudan dlakukan perbandngan antara nla F rato dengan F tabel atau F test. Apabla nla F rato lebh besar dar nla F tabel atau F tes, maka secara statstk koefsen b adalah sgnfkan. Dengan perkataan lan, persamaan regres adalah benar dan dapat dpergunakan dengan tepat untuk peramalan dengan bentuk Y = a + bx. Sebalknya, bla F rato mmpunya nla lebh kecl atau sama dengan nla F tabel, maka secara statstk nla koefsen b adalah tdak sgnfkan. Dengan perkataan lan, tdaklah tepat untuk menggunakan persamaan regres sederhana Y = a + bx dalam penyusunan ramalan yang dlakukan.. T- Test Tes untuk mengetahu apakah nla estmas dar a dan b dapat bervaras karena pengaruh samplng atau pengaruh random. Untuk pengetesan tersebut perlu dcar standard error dar a dan b.

31 Standard error dar a dapat dperoleh dengan formula: σ a = ^ Y Y n n Standard error dar b dperoleh dengan menggunakan formula, σ b = ^ Y Y n X X Jka nla dperoleh dar hasl perhtungan t test adalah lebh besar dar nla yang dperoleh dar t tabel atau t dstrbus, maka dengan tngkat keyaknan tertentu, dapatlah dsmpulkan bahwa nla koefsen regres yatu a dan b secara statstk adalah sgnfkan. Sebalknya nla t tes yang dperoleh dar perhtungan lebh kecl dar atau sama dengan nla t tabel, maka kesmpulan yang dapat dtark adalah koefsen regres a atau b secara statstk tdak sgnfkan, atau dengan perkataan lan, tdaklah tepat bla kta menggunakan persamaan regres yang sederhana atau lner, sebaknya dgunakan regres yang non lner.

32 BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Rngkas dan Gambaran BKP Pada era orde baru program ntensfkas pertanan bertujuan untuk menngkatkan produktvtas dan produks beras menuju swasembada pangan. Untuk mewujudkan swasembada pangan dbentuk suatu wadah koordnas yang bersfat fungsonal dar berbaga dnas nstans terkat bak d tngkat pusat, propns, kabupaten kota dan sampa ke tngkat desa yang dsebut Abadan Pengendal BIMAS (Bmbngan Massal) d tngkaat pusat, Satuan Pembnaan BIMAS d tngkat propns dan Satuan Pelaksanaan BIMAS d tngkat kabupaten, dan Satuan Penggerak BIMAS d tngkat Kecamatan dan Desa. Wadah koordnas n dtetapkan berdasarkan Keputusan Presden d tngkat pusat,keputusan Gubernur d tngkat Propns, Keputusan Bupat / walkota d tngkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. Untuk mendukung wadah koordnas yang bersfat fungsonal tersebut, maka dtetapkan adanya Sekretarat Pembna BIMAS d tngkat Propns dan Sekretarat Pelaksana BIMAS d tngkat Kabupaten / Kota yang dpmpn oleh seorang Sekretars.

33 Serng dengan perkembangan otonom daerah maka seluruh lembaga struktural yang bersfat vertkal, bergabung dan menyatu ke dalam lembaga struktural dnas daerah. Sehngga dengan demkan seluruh lembaga struktural yang bersfat vertkal yang ada selama n tdak ada lag kecual lembaga struktural yang menangan Keuangan, Kehakman, Agama dan Pertahanan. Mengngat wadah koordnas yang bersfat fungsonal yatu Satuan Pembnaan BIMAS s tngkat Propns, Satuan Pelaksanaan BIMAS d tngkat Kabupaten. Dpandang tugas-tugasnya mash dperlukan dalam rangka penngkatan produktvtas dan produks bahan pangan dan strategs secara luas, maka Pemerntah Pusat dan Pemerntah Daerah (PEMDA) Sumatera Utara membentuk suatu badan yang dsebut dengan Badan Ketahanan Pangan (BKP) oleh karena tu Badan Ketahanan Pangan n berperan sebaga Sekretarat Dewan Ketahanan Pangan yang sekalgus merupakan transparans dar satuan Pembna BIMAS. Badan Ketahanan Pangan n mempunya tugas dan fungs yang koordnatf yang merupakan kesnambungan dar tugas dan fungs koordnas yang demban oleh Satuan Pembna BIMAS dan Satuan Pelaksana BIMAS pada era pemerntahan orde baru. Seluruh nsttu Badan Ketahanan Pangan menempat kantor lama Kanwal Departemen Pertanan Propns Sumatera Utara dan kantor lama BIMAS dan pegawa Kanwal Departemen Pertanan Sumatera Utara Vs Badan Ketahanan Pangan Propns Sumatera Utara Vs Badan Ketahanan Pangan Propns Sumatera Utara:

34 Terwujudnya ketahanan pangan masyarakat yang berbass kepada sumber daya lokal yang dmlk secara efsen dan berkelanjutan menuju masyarakat yang berkualtas dan sejahtera Ms Badan Ketahanan Pangan Propns Sumatera Utara Ms Badan Ketahanan Pangan Propns Sumatera Utara: 1. Menngkatkan keberdayaan dan kemandran masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berbass sumber daya lokal yang dmlk.. Menngkatkan kualtas sumber daya manusa dan kesejahteraan masyarakat Tugas Badan Ketahanan Pangan Propns sumatera Utara Tugas Badan Ketahanan Pangan Propns Sumatera Utara: 1. Sebaga salah satu Lembaga Tekns Daerah Perda No.4 Tahun 001, membantu kepala daerah dalam pemelharaan Ketahanan Pangan.. Sebaga Sekretarat Dewan Ketahanan Pangan SK GUBSU No.188/44/50/K/Thn 00, membantu gubernur dalam fasltas pelaksanaan koordnas perumusan kebjakan dan program dbdang Ketahanan Pangan yang melput aspek ketersedaan, dstrbus, konsums, keamanan pangan,dan melaksanakan pengendalan, montorng, dan evaluas ketahanan pangan daerah.

35 3.1.4 Fungs Badan Ketahanan Pangan Propns Sumatera Utara Fungs Badan Ketahanan Pangan Propns Sumatera Utara yatu: 1. Mengkoordnaskan perumusan kebjakan dan perencanaan program penngkatan ketahanan pangan daerah yang melputu aspek-aspek sebaga berkut: a. Aspek ketersedaan yang bersumber dar produks, cadangan dan mpor. b. Aspek dstrbus yang berbass kepada stabltas harga pangan, aman dan terjangkau. c. Aspek konsums yang berbass kepada penganekaragaman konsums non beras, bermutu/ bergz dan aman.. Mengkoordnaskan montorng program penngkatan ketahanan pangan melalu Rapat Dewan Ketahanan Pangan, Rapat Kelompok Kerja guna mengantspas dan memecahkan masalah yang dhadap melalu hal-hal sebaga berkut: a. Montorng pelaksanaan kegatan usaha tan b. Montorng expor/ mpor bahan pangan strategs c. Montorng haraga bahan pangan strategs dan lokal d. Montorng pengadaan/ penympanan/ penyaluran cadangan makanan e. Montorng kewaspadaan pangan (bencana alam dan gangguan OPT) f. Montorng daerah rawan pangan g. Montorng penganekaragaman konsums bahan pangan h. Montorng mutu dan keamanan ke lapangan. Supervs yang terkoordnas ke lapangan

36 3. Melaksanakan penngkatan analss dan pembnaan terhadap aspek-aspek ketahanan pangan (ketersedaan, dstrbus, penganekaragaman konsums dan kewaspadaan/ keamanan pangan) yang melput: a. Pelaksanaan DPH-LUEP b. Pengembangan lumbung pangan c. Pengembangan tunda jual d. Pengembangan pangan lokal e. Penngkatan pekarangan f. Pemberdayaan daerah rawan 4. Memantau dan mengendalkan ketersedaan dan pendstrbusan bahan pangan, terutama 9 (semblan) bahan pangan pokok. 5. Mengkoordnaskan pelaporan dan evaluas program penngkatan ketahanan pangan yang melput aspek ketersedaan, mutu dan keamanan pangan Lokas Badan Ketahanan Pangan Bangunan Kantor Badan Ketahanan Pangan Propns Sumatera Utara seluas ± 1.76 m datas tanah seluas 14.71,5 m yang terletak d Jl. Jendral Besar Dr. Abdul Hars Nasuton No. 4 Medan. 3. Struktur Organsas Instans Pemerntah Struktur organsas Badan Ketahanan Pangan yatu: Badan Ketahanan Pangan Propns Sumatera Utara dpmpn oleh seorang Kepala Badan (Eselon II/ a) dan

37 sbantu oleh 4 orang Pejabat Struktural Eselon III/ a serta Kelompok Jabatan Fungsonal (KJF) yakn: 1. Sekretarat: a. Sub Bagan Keuangan b. Sub Bagan Umum c. Sub Bagan Hukum dan Organsas. Bdang Pengkajan Pangan: a. Sub Bagan Pengadaan dan Cadangan Makanan b. Sub Bagan Mutu Pangan dan Gz c. Sub Bagan Pemberdayaan Kelembagaan Pangan d. Sub Bagan Analss Harga Pangan 3. Bdang Kewaspadaan Pangan dan Gz: a. Sub Bagan Montorng dan Evaluas Pangan b. Sub Bagan Sstem Informas Manajemen Pangan c. Sub Bagan Rawan Pangan 4. Bdang penganekaragaman Konsums Pangan dan Sumber Daya: a. Sub Bagan Pola Konsums Pangan b. Sub Bagan Pemberdayaan Masyarakat dan Sumber Daya c. Sub Bagan Penganekaragaman Pangan Lokal 5. Kelompok Jabatan Fungsonal 3.3 Kegatan Badan Ketahanan Pangan Progam kerja Badan Ketahanan Pangan terdr dar berbag kegatan yang dlaksanakan setap tahun yatu antara lan:

38 1. Memfasltas Koordnas Perencanaan Kebjakan dan Program Penngkatan Ketahanan Pangan Propns Sumatera Utara.. Melaksanakan pemantauan dan montorng terhadap ketersedaan bahan pangan pokok dan strategs setap bulan yang terdr dar produks, ekspor, mpor, keluar masuk propns, kebutuhan konsums dan lan-lan. Serta stok atau cadangan pangan. 3. Melaksanakan pemantauan dan montorng terhadap harga haran bahan pokok, dan strateg untuk koordnas dengan dnas Instans terkat apabla terjad fluktuas harga. 4. Melaksanakan sosalsas dan pembnaan masyarakat tentang dversfkas konsums pangan melalu pemasyarakatan konsums pangan yang Beragam, Bergz, dan Bermbang (3B) untuk mengurang konsums beras dan menngkatkan konsums dagng, telur dan sayur-sayuran. 5. Melaksanakan pengawasan terhadap mutu dan keamanan bahan pangan segar, sepert buah dan sayur melalu otortas kompetens. 6. Melaksanakan pendeteksan dn dan kerawanan pangan melalu Seks Kewaspadaan Pangan dan Gz (SKPG). 7. Menyusun peta rawan pangan setap Kabupaten/ Kota (Food Insecurty Atlas), guna djadkan acuan dalam mengatas kerawanpanganan. 8. Melaksanakan berbaga kegatan pemberdayaan terhadap masyarakat melalu kelompok-kelompok masyarakat dengan memberkan bantuan dana penguatan modal atau dana penguatan modal usaha kelompok/ bantuan langsung masyarakat yatu antara lan:

39 a. Bantuan Dana Penguatan Modal bag Lembaga Usaha Ekonom Pedesaan (DPM-LUEP) untuk stablsas hargaa gabah/ pad d tngkat petan. b. Bantuan Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) pangan d tngkat kelompok. c. Bantuan PMUK untuk pengembangan pangan lokal atau tradsonal bag kelompok-kelompok pangan lokal. d. Bantuan PMUK untuk pengembangan dan pemanfaatan pekarangan bag kelompok masyarakat untuk menngkatkan mutu dan gz keluarga. e. Bantuan PMUK bag kelompok dalam pemberdayaan daerah rawan pangan. 9. Melaksanakan pameran pangan dan pemberan penghargaan bag aparat dan kelompok masyarakat yang berjasa dalam bdang pangan.

40 BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Menentukan Persamaan Regres Data Kebutuhan Konsums Beras d Sumatera Utara, dapat dlhat dar tabel d bawah n: Tabel 4.1 Kebutuhan Konsums Beras d Sumatera Utara Tahun Tahun Kebutuhan Konsums Sumber: Badan Ketahanan Pangan Propns Sumatera Utara

41 Dar data Kebutuhan Konsums Beras d atas, dapat dgambarkan grafk sebaga berkut: Kebutuhan Konsums Beras Gambar 4.1 Kebutuhan Konsums Beras d Propns Sumatera Utara Tahun Untuk memperkrakan atau meramalkan kebutuhan konsums beras d tahuntahun yang akan datang, maka terlebh dahulu kta menggambarkan dan menetapkan data observas dalam suatu bdang datar dan menark suatu gars regres yang mendekat ttk tersebut. Untuk mencar gars yang tepat, maka dgunakan metode least square, yatu metode yang memnmalsaskan kesalahan ramalan. Perhtungan-perhtungan yang dlakukan dapat dlhat pada tabel 4. berkut n:

42 Tabel 4. Perhtungan Koefsen Regres dar Kebutuhan Konsums Beras Kebutuhan Konsums (Ton) Tahun Y X X Y X Y Jumlah Berdasarkan data table datas, maka hasl yang ddapat setelah melakukan suatu perhtungan adalah sebaga berkut: n = 7 Y = X = 1 Y = X = 91 X Y = Dar data yang dketahu datas, maka dapat dperoleh: X 1 = = 7 3

43 Y = = ,43 7 Dar formula umum dapat dperoleh: b = X X X Y X Y X ( ) ( 1) = = 8 = 19358,64 a = Y b X = , ,64 (3) = ,51 adalah: Dar perhtungan-perhtungan datas, maka persamaan regres yang dperoleh ^ Y = a + bx = , ,64 X Dengan menggunakan persamaan regres datas, maka dapatlah dsusun besarnya kebutuhan konsums beras untuk tahun Besarnya ramalan kebutuhan konsums beras d Propns Sumatera Utara: ^ Tahun 008 : Y 8 = , ,64 (8) ^ = 17659,63 Tahun 009 : Y 9 = , ,64 (9) = ,76

44 ^ Tahun 010 : Y 10 = , ,64 (10) = ,91 Setelah dperoleh besarnya nla ramalan hasl kebutuhan konsums beras untuk tahun 008 sampa 010, maka selanjutnya perlu dlakukan pengetesan terhadap regres yang dpergunakan dalam penyusunan ramalan tersebut. Dalam hal n, akan dlakukan pengetesan mengena tepat atau tdaknya varabel yang mempengaruh besarnya kebutuhan konsums beras yang dramalkan adalah waktu. Pengetesan n dsebut tes mengena koefsen penentu (coeffcent of Determnaton test) atau R Test. 4. Test Koefsen Penentu atau R Test Tabel 4.3 untuk menghtung R (Y) (X) Y Y Y Y ^ Y = a + bx Y^ Y ^ Y Y E

45 Dar tabel datas terlhat bahwa JKR = R = ^ Y Y Y Y R = R = 0,13 = 13% Artnya 13% dar seluruh varabel total Y dterangkan oleh regres, atau X dan mash ada sebesar 87% lag varas Y yang tdak dapat dterangkan oleh model yang dgunakan. Maka dapatlah dkatakan bahwa besarnya ramalan kebutuhan konsums beras dtentukan oleh sektar 0,13 oleh varabel waktu. Dengan perkataan lan, waktu dapat dpergunakan untuk memperkrakan besarnya ramalan hasl kebutuhan konsums beras, karena korelas antara waktu dengan besarnya hasl kebutuhan konsums beras adalah 0, Uj Sgnfkan (Sgnffcance Test) Dalam sgnfkan tes n, kta ngn mengetahu apakah benar secara statstka bahwa hubungan yang ada antara varabel yang dramalkan dengan varabel waktu adalah Y = a + bx. Untuk pengetesan n, perlu dlakukan dua macam tes, yatu:

46 4.3.1 F- Test Dar data kebutuhan konsums beras dan perhtungan koefsen regres yang terdapat pada tabel 4., dapat dhtung nla F tes sepert terdapat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Perhtungan F Statstk (Y) (X) Y = a + bx ^ Y ^Y ^ Y Y Y^ Y ^ Y Y E Dar tabel datas, dapatlah dcar nla F rato sebaga berkut: F = ^ Y Y k 1 ^ Y Y n k F = F = ,

47 = 76,58 Dalam hal n tngkat keyaknan sebesar 77%, atau tngkat kenyataan atau sgnfkan sebesar 3%, maka dar tabel dstrbus F, dperoleh nla F tes atau F tabel untuk pemblang sebesar satu dan penyebut sebesar lma adalah 6,61. Dengan memperbandngkan nla F tabel atau F tes yang dperoleh dengan rato yang telah dhtung, maka dperoleh: F rato = 76,58 > F tes = 6,61 Hal n menunjukkan bahwa koefsen b dalam persamaan regres yang sederhana adalah Y = , ,64 X sgnfkan. Sehngga dapat dsmpulkan, bahwa persamaan regres ramalan yang tepat atau benar adalah Y = a + bx T- Test Tabel 4.5 Data untuk menghtung T Test (Y) (X) X X X X ^ Y = a = bx Y Y ^ Y Y

48 Dar persamaan Y = , ,64 X, maka sebelum kta menghtung T test a dan T tesr b dapat kta mencar σ adanσ b, yatu: σ a = = ^ Y Y n n = Dan σ b = = ^ Y Y n X X ,5 5 8 = 1.,11 a ,51 Maka, T test a = = = 363, 99 σ 444,1 a b 19358,64 T test b = = = 8, 75 σ 1,11 b Sedangkan t tabel atau t dstrbus dengan tngkat keyaknan 77%, atau tngkat sgnfkan 3%, maka dapat dperolah dar tabel dstrbus t yatu:

49 t( n k; α / ) = t( 7 ;0,05 / ) = t( 5;0,05) =, 57 Maka dperoleh: T test a =363,99 > t tabel =,57 T test b = 8,75 > t tabel =,57 Dengan demkan, dapatlah dsmpulkan bahwa bak koefsen regres a maupun b, secara statstk adalah sgnfkan. Oleh karena tu, maka dapatlah dkatakan bahwa penggunaan persamaan regres Y = , ,64 X adalah tepat atau benar secara statstk dalam penyusunan ramalan kebutuhan konsums beras d Propns Sumatera Utara.

50 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pengenalan Excel Mcrosoft Excel adalah aplkas pengolah angka (spread sheet) yang sangat populer dan canggh saat n, yang dapat dgunakan untuk mongorgansr, menghtung, menyedakan maupun menganalsa data-data dan mempresentaskannya ke grafk/dagram. Mcrosoft Excel dapat membantu penyelesaan tugas-tugas mula dar penyapan nvoce sederhana atau perencanaan budget, pembuatan grafk 3-dmens sampa me-manage sederhana atau akuntans untuk sebuah perusahaan tngkat menengah.

51 Untuk mengaktfkan lembar kerja Mcrosoft Excel dapat dlakukan dengan cara : 1. Cara 1 1) Klk tombol Start ) Plh dan klk Program, Mcrosoft Offce, Mcrosoft Excel Gambar 5.1.a Tamplan Cara Mengaktfkan Mcrosoft Excel dengan cara 1

52 . Cara 1) Klk tombol Start ) Plh dan klk Run 3) Ketk pada bagan Open: Excel, klk OK Gambar 5.1.b Tamplan Cara Mengaktfkan Mcrosoft Excel dengan cara

53 3. Cara 3 1) Klk kanan pada tombol Start ) Plh dan klk Open, klk ganda pada Program Fle, Mcrosoft Offce, Offce, Excel,Exe ( basanya folder program Fle berada d drektory Gambar 5.1.c Tamplan Cara Mengaktfkan Mcrosoft Excel dengan cara 3

54 Gambar 5..d Tamplan Lembar Kerja Mcrosoft Excel Keterangan dar lembar kerja datas adalah : 1. TtleBar : bars judul bers nama aplkas yang dgunakan yakn MS. Excel.. MenuBar : bars menu yakn perntah yang dapat daktfkan dengan mengklk menu atau menekan tombol Alt d keyboard dengan salah satu huruf bergars bawah pada menu. 3. ToolBar : bars tool (alat) yakn con con perntah MS.Excel. 4. FormulaBar : daerah tempat penulsan atau tamplan rumus atau data yang ada pada lembar kerja. 5. NameBox : daerah penunjuk range atau sel yang sedang aktf. 6. ScrollBar : lajur penggulung layar bak secara tegak ( vertkal ) maupun secara mendatar ( horzontal ).

55 Istlah stlah dalam Mcrosoft Excel : 1. Worksheet adalah daerah tempat lembaran kerja untuk memasukkan data atau rumus. Normalnya Mcrosoft n menyedakan worksheet atau sheet sebanyak 3 sheet. Worksheet terdr dar bars dan 56 kolom.. Workboo merupakan buku kerja yang terdr dar beberapa worksheet. Workbook n merupakan fle penympanan woksheet sehngga mempermudah mengorgansas fle fle sesua dengan kebutuhan yang dperlukan. 3. Cell merupakan perpotongan bars dan kolom yang dtanda dengan aktfnya ponter sel pada poss tertentu. Poss sel aktf dtunjukkan pada Name Box. 4. Ponter Cell adalah tanda penunjuk keaktfan sel berupa kotak bngka tebal. 5. Range adalah kumpulan beberapa sel yang membentuk kelompok area ( dtanda dengan warna htam saat dblok ). 6. Grdlnes adalah gars bantu sel pada area kerja. 7. Fll Handle adalah bagan bawah kanan ponter cell berfungs untuk memndahkan atau mengcopy data dan rumus dengan mengunakan mouse. 5. Jens Data Dalam Mcrosoft Excel Sebuah sel pada lembar kerja Excel dapat ds empat jens data yatu : 1. Label/teks : alfabet A hngga Z dtambah dengan karakter-karakter khusus sepert # $ % dan sebaganya.. Numerk : blangan yang dapat dlakukan operas perhtungan sepert djumlahkan, dkurangkan, dkalkan dan dbag.

56 3. Alfanumerk: angka-angka yang tdak bernla sehngga tdak dapat dlakukan operas perhtungan msalnya nomor telepon, nomor rumah, nomor kode dan sejensnya. 4. Rumus : berupa gabungan dar tpe konstanta, referens atau alamat sel lan, nama sel atau range dan fungs (functon) yang menghaslkan nla baru. Tpe rumus dtanda dengan dawal tanda = atau tanda +. Saat tpe data rumus dcopy ke sel atau range lan, maka hasl yang terjad akan berubah sesua dengan nla sel-sel atau range yang berhubungan langsung dengan rumus yang ada pada sel tersebut. Berkut n adalah beberapa operator yang serng dgunakan : + Tambah = Sama dengan - Kurang > Lebh besar * Kal >= Lebh besar sama dengan / Bag < Lebh kecl ^ Pangkat <= Lebh kecl atau sama dengan % Persen <> tdak sama dengan 5.3 Fungs Statstk Fungs n bertujuan untuk menganalsa kumpulan suatu data. Untuk penganalsaan data, beberapa fungs yang serng dgunakan antara lan : 1. SUM ( range ) fungsnya untuk mencar total sekumpulan data angka.

57 . MAX ( range ) fungsnya untuk mencar nla tertngg dar sekumpulan data angka. 3. MIN ( range ) fungsnya untuk mencar nla terendah dar sekumpulan data angka. 4. AVERAGE ( range ) fungsnya untuk mencar nla rata rata sekumpulan data angka. 5. COUNT ( range ) fungsnya untuk mencar banyak data dar sekumpulan data atau teks. Gambar 5.3 Tamplan Penggunaan Fungs Untuk mencar rumus datas maka dpergunakan : 1. =SUM ( C:C4 ) Untuk mencar total nla. =MAX (C:C4) Untuk mencar nla tertngg 3. =MIN (C:C4) Untuk mencar nla terendah

58 4. =AVERAGE ( C:C4 ) Untuk mencar nla rata rata 5. =ACOUNT ( C:C4 ) Untuk mencar banyak data 5.4 Mengedt Worksheet Dan Workbook a. Edt Worksheet 1. Cut And Paste (Move), berfungs untuk memndahkan data kedaerah lan caranya: 1) Blok data yang akan dpndahkan dengan menggunakan mouse ) Klk menu Edt, Cut atau tekan Ctrl+V 3) Tempatkan penunjuk sel pada sel kemana data dpndahkan 4) Klk menu Edt, Paste atau tekan Ctrl+V. Copy And Paste (copy) Caranya adalah sebaga berkut : 1) Blok data yang akan dcopy dengan menggunakan mouse ) Klk menu edt, copy atau tekan Ctrl + C 3) Tempatkan penunjuk sel pada sel kemana data dcopy 4) Klk menu edt, Paste 3. Copy Wth Fll Handle, berfungs untuk mengcopy data konstanta atau rumus 1) Blok data yang akan dcopy dengan menggunakan mouse ) Arahkan mouse pada fll handle, kemudan tarklah fll handle ke arah bawah, atas kr atau ke kanan sesua kebutuhan 3) Lepaskan tombol mouse

59 BAB VI PENUTUP 6.1 KESIMPULAN Setelah dlakukan pengumpulan data dan pengolahan data tentang kebutuhan konsums beras props Sumatra Utara , maka dapat dsmpukan beberapa hal sebaga berkut : 1. Dengan mendapatkan persamaan regresnya, maka dapat dramalkan kebutuhan konsums beras untuk 3 tahun yang akan datang, yatu ; Y = , ,64 Sehngga dperoleh hasl untuk tahun adalah sebaga berkut : Tabel 6.1 Kebutuhan Konsums Beras d Sumatera Utara Tahun X Tahun Kebutuhan Konsums Beras , , ,91

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 3. Sejarah dan Kegatan Operasonal Perusahaan 8 3.. Sejarah Perkemangan Kantor Perwaklan Bank Indonesa Wlayah I (Sumut & Aceh) 8 3. Struktur Organsas dan Deskrps Tugas Kantor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

PENENTUAN KOEFISIEN MULTIPLE REGRESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING

PENENTUAN KOEFISIEN MULTIPLE REGRESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING PENENTUAN KOEFISIEN MULTIPLE REGRESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING SKRIPSI RINA ASTRY GINTING 060823031 PROGRAM STUDI SARJANA MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI)

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) PowerPont Sldes byyana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 9 Bandung, Telp. 0 013163-53 Hal-hal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian SIFAT-SIFAT ANALISIS REGRESI PowerPont Sldes by Yana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 2007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523 Hal-hal yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB TIJAUA KEPUSTAKAA.1. Gambaran Umum Obyek Peneltan Gambar.1 Lokas Daerah Stud Gambar. Detal Lokas Daerah Stud (Sumber : Peta Dgtal Jabotabek ver.0) 7 8 Kawasan perumahan yang dplh sebaga daerah stud

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi ) APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Stud Kasus d PT. Snar Terang Abad ) Bagus Suryo Ad Utomo 1203 109 001 Dosen Pembmbng: Drs. I Gst Ngr Ra Usadha, M.S Jurusan Matematka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting Peramalan Produks Sayuran D Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcastng Esrska 1 dan M. M. Nzam 2 1,2 Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, UIN Sultan Syarf Kasm Rau Jl. HR. Soebrantas No. 155

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Kualtas telah menjad karakterstk utama dalam oransas atau perusahaan aar dapat berkemban lebh bak la dalam bdan produks d suatu oransas atau perusahaan. Hal n dpenaruh

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam

Lebih terperinci

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya Vol. 8, No., 9-101, Januar 01 Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsums Rumah Tangga d Provns Sulawes Selatan dengan Elaststasnya Adawayat Rangkut Abstrak Seleks kurva pengeluaran konsums masyarakat Sulawes

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci