Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan M P U T U S A N No. 698 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara : RUKHANIYAH, bertempat tinggal di Sidoarjo, Desa Jati Rt.07/Rw.03 dalam hal ini memberi kuasa kepada Yakubus Welianto, SH.,M.Hum., Samsoel Islam SH., MH. dan Asmad Husairi, SH., para Advokat pada Kantor Hukum Welly and Partners beralamat di Jl. Mayjend. Sungkono No.116 Komplek Ruko Darmo Park I Blok II C No. 5 Surabaya ; Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Pekerja; m e l a w a n : PT. SEKAR LAUT Tbk., berkedudukan di Jl. Jenggolo II/7 Sidoarjo ; Termohon Kasasi dahulu Tergugat/Pengusaha ; Mahkamah Agung tersebut ; Membaca surat-surat yang bersangkutan ; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat/Pekerja telah menggugat sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat/Pengusaha di muka persidangan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya pada pokoknya atas dalil-dalil : Pengadilan Hubungan 1. Bahwa Penggugat bekerja pada Tergugat incasu PT Sekar Laut Tbk, sejak tahun 1993 namun menurut versi Tergugat bekerja sejak 8 Januari Penggugat dalam bekerja mempunyai rasa memiliki/ loyalitas tinggi dan ikut membesarkan Perusahaan sejak tahun 1993 hal ini sesuai kartu Jamsostek dengan upah UMK, walaupun pulang malam di atas jam WIB harusnya sesuai perintah Undang - Undang diantar pulang oleh kendaraan Perusahaan, Penggugat tidak pernah protes/ mengeluh maupun melaporkan ke Dinas Pengawasan Ketenagakerjaan, semuanya dijalani dengan ikhlas dengan rasa penuh tanggung jawab sebagai karyawan perusahaan; dan Penggugat bekerja pada Tergugat dengan gaji terakhir yang diterimanya sesuai UMK sebesar Rp ,00 ; 2. Bahwa semula selama bekerja pada Tergugat, Penggugat telah melaksanakan kewajiban-kewajiban dengan baik, akan tetapi timbulnya perselisihan dan Hal. 1 dari 5 hal. Put. No. K/Pdt/ Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori 2 Putusan M ketidaksenangan Perusahaan terhadap klien kami yaitu adanya demosi, mutasi yang dilakukan secara sepihak tanpa adanya penilaian dan kriteria ada kesalahannya apa, tiba-tiba Perusahaan melakukan demosi, mutasi karena sering tidak masuk kerja karena sakit yang dibuktikan surat keterangan. Adapun demosi, mutasi pada bagian kebersihan dengan menarik gerobak terbuat dari besi yang awalnya pekerjaan itu dilakukan biasanya dengan 5 orang dengan dibantu seorang tenaga kerja pria yang kemudian dikurangi oleh Tergugat hanya 3 orang karyawati saja. Kemudian tanpa diawali adanya tegoran, pemberitahuan sama sekali karena Penggugat karena sering tidak masuk karena benar-benar sakit langsung dilakukan demosi, mutasi, bagaikan habis manis sepah dibuang ; 3. Bahwa bekerja dengan baik dengan masa kerja cukup lama seiring dengan perubahan usia hampir mendekati setengah abad, lebih-lebih oleh dokter Penggugat divonis menderita kerapuhan tulang, manakala penyakitnya kambuh selalu memberikan surat keterangan sakit ke Perusahaan karena terlalu sering sakit dan selalu adanya surat dokter bila sakit dan selalu diberitahukan, disampaikan ke Perusahaan (Tergugat) bukan rasa iba didapat justru sebaliknya oleh Tergugat dianggap mangkir/alpha dan yang diterima Penggugat adalah Surat Peringatan, Peringatan kemudian diajak perundingan bipartite untuk dilakukan pemutusan hubungan kerja dan dilarang masuk kerja ; 4. Bahwa Tergugat membuat langkah-langkah suatu hal kontradiksi dengan Undang- Undang sebagaimana Pasal 161 UU No 13 Tahun 2003 yaitu Perusahan/Tergugat melakukan pelarangan masuk kerja ketika SP III masih dalam tenggang waktu yang patut untuk melakukan perbaikan kondite maupun produkstivitas kerja sedangkan SP III ditolak oleh Penggugat karena merasa tidak melakukan pelanggaran yang dianggap meninggalkan kerja tapi yang benar Penggugat berteduh menghindari hujan, akan tetapi oleh Perusahaan/Tergugat langsung diajak berunding bipartite untuk dilakukan PHK; Adapun Surat-Surat Peringatan yang diberikan Tergugat dengan bobot dan kewalitas pelanggaran berbeda tetapi oleh Tergugat tetap dianggap surat peringatan secara berurutan yaitu SP I yang diberikan dianggap karena kesalahan sering mangkir/absen sedangkan Penggugat tidak masuk kerja karena benar-benar sakit dan dibuktikan adanya surat dokter, SP II diberikan dianggap melanggar perintah atasan sedangkan yang benar Penggugat memberikan alasan tidak bekerjanya karena sakit tetapi adanya sikap reaktif ini dianggap melawan atasan, dan SP III diberikan dianggap karena meninggalkan tempat kerja, hal ini tidak benar karena Penggugat tetap bekerja karena situasional cuaca hujan, Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori 3 Putusan M Penggugat harus cari tempat untuk berteduh menghindari hujan. Bahwa harusnya Tergugat dalam pemberian SP dengan bobot dan jenis kesalahan yang sama bukan SP diberikan secara berurutan karena pelanggaran berbeda. Dengan demikian tindakan Perusahan/Tergugat bertentangan dengan Pasal 161 ayat 1,2 dan 3 ; 5. Bahwa Penggugat selama dilarang masuk kerja diajukan gugatan ini, upah selama dalam proses tidak dibayar sama sekali oleh Tergugat. Tergugat / Perusahaan tidak memberikan haknya Penggugat sebagaimana UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 155 ayat 2 dan 3 yaitu Pengusaha tetap wajib membayar upah beserta hak-haknya dan ternyata Pengusaha/Tergugat tidak ada kepedulian sama sekali sedangkan upah yang diterima tiap bulan merupakan tulang punggung satu-satunya sebagai penghasilan Penggugat ; 6. Bahwa Tergugat sengaja membuat langkah-langkah adanya demosi membuat Penggugat supaya tidak betah bekerja pada Tergugat dan supaya melakukan pengunduran diri karena upaya licik yang dilakukan Tergugat tidak berhasil kemudian pada tanggal 28 November 2011 dilakukan Bipatrite dengan pendapatnya masing-masing yang kemudian dilarang masuk kerja alasan diskorsing. Bahwa adanya perselisihan membuktikan hubungan yang sudah tidak harmonis lagi bila dipaksakan tentunya hubungan kerjanya menjadi tidak baik. Bahwasanya Pengusaha jika berniat melakukan PHK atas diri Penggugat asalkan sesuai ketentuan Pasal 156 UU No.13 Tahun, 2003 klien kami tidak keberatan ; 7. Bahwa dengan tidak ada titik temu dalam perundingan Bipatrite yang kemudian dilanjutkan mediasi perselisihan hubungan industrial permasalahan perselisihan PHK pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo dan adanya surat Anjuran dari mediator tersebut tertanggal 31 Januari 2012, Tergugat tetap saja tidak melaksanakan anjuran dari Mediator sesuai Surat Nomor : 560/263/ /2012 dari Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo; 8. Bahwa Tergugat telah melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku, disebabkan Tergugat tidak melaksanakan kewajibannya, bilamana memaksakan kehendak melakukan PHK kepada Penggugat tidak masalah asalkan dengan memberikan atau membayar hak-hak sesuai yang normatif kepada Penggugat selaku karyawati dari Tergugat ; 9. Bahwa sebagaimana perintah undang-undang kewajiban pihak Tergugat memberikan hak-hak atas pengakhiran hubungan kerja secara sepihak dan tenggang Hal. 3 dari 17 hal. Put. No. 698 K/Pdt.Sus/2012 Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori 4 Putusan M masa Surat Peringatan rnasih belum berakhir kepada Penggugat dengan perincian sebagai berikut : -- Uang pesangon 9 x 2 x Rp ,00 = Rp ,00 -- Uang penghargaan masa kerja 6 x Rp ,00 = Rp ,00 -- Uang penggantian hak 15 % x Rp ,00 = Rp ,00 Jumlah = Rp , Bahwa Tergugat melakukan PHK langsung melarang masuk kerja dan adanya skorsing, sebagaimana perintah Undang-Undang berkewajiban membayar Upah dalam masa proses selama Penggugat tidak diperkejakan sampai dinyatakan berakhirnya hubungan kerja yang berkekuatan hukum tetap sebesar 100 % sejak 3 Desember 2011 ; 11. Bahwa untuk menjamin pembayaran kewajiban Tergugat berdasarkan putusan aquo dan agar gugatan yang diajukan oleh Penggugat tidak sia-sia dan atau dapat dilaksanakan dikemudian hari serta untuk mengalihkan asset, menjual, menggadaikan kepada pihak lain sebelum adanya putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap atas perkara aquo, maka Penggugat memohon dengan hormat kepada Yang Mulia Majelis Hakim berkenan meletakkan Sita Jaminan berupa barang barang bergerak berupa: 1. Kendaraan Mobil Colt 300 Merk Mitsubishi dengan NO.POL. L-8051-SR ; 2. Kendaraan Mobil Merk Suzuki NO.POL. L-1167-RW ; 3. Kendaraan Mobil Merk Isuzu Elf, NO.POL. L-7713-N ; 12. Bahwa untuk menjamin agar putusan ini setelah mempunyai kekuatan hukum tetap, agar tidak sia-sia dan segera dilaksanakan oleh Tergugat dan atau siapa saja yang meghambat hak Penggugat, maka patut dibebani uang paksa/ Dwangsom sebesar Rp ,00 setiap harinya atas denda keterlambatan membayar uang pesangon setelah berkekuatan hukum tetap; 13. Bahwa karena gugatan ini berdasarkan bukti-bukti yang cukup,mohon kiranya Putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorad) meskipun ada banding, kasasi maupun verzet ; Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat/Pekerja mohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya supaya memberikan putusan sebagai berikut : Primair : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ; Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori 5 Putusan M 2. Menyatakan Tergugat melakukan perbuatan melawan hukum dalam pelanggaran Undang-Undang Ketenagakerjaan yang berlaku dengan tidak membayar hak-hak Normatif Penggugat dan hak-hak lainnya yang harus dibayar oleh Tergugat kepada Penggugat ; 3. Menyatakan hubungan kerja antara Tergugat dan Penggugat putus ; 4. Menghukum Tergugat untuk membayar uang pesangon yang menjadi hak Penggugat dengan perincian : -- Uang pesangon 9 x 2 x Rp ,00 = Rp ,00 -- Uang penghargaan masa kerja 6 x Rp ,00 = Rp ,00 -- Uang penggantian hak 15 % x Rp ,00 = Rp ,00 Jumlah = Rp ,00 5. Memerintahkan, Menghukum kepada Tergugat segera membayar Upah dalam masa proses selama Penggugat tidak dipekerjakan sampai dinyatakan berakhirnya Hubungan kerja yang berkekuatan hukum tetap sebesar 100 % sejak 3 Desember 2011 hingga adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap ; 6. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan terhadap harta-harta milik Tergugat yaitu berupa barang-barang bergerak berupa : 1. Kendaraan Mobil Colt 300 Merk Mitsubishi dengan NO.POL. L-8051-SR ; 2. Kendaraan Mobil Merk Suzuki NO.POL. L-1167-RW ; 3. Kendaraan Mobil Merk Isuzu Elf, NO.POL. L-7713-N ; 7. Menghukum Tergugat membayar denda kelambatan pesangon setiap harinya dengan membayar sebesar Rp ,00 (lima ratus ribu rupiah) jika Tergugat tidak mau melaksanakan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap ; 8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uivorbaar bij vooraad) meskipun timbul verzet atau kasasi ; 9. Membebankan biaya perkara ini kepada Negara ; Apabila Pengadilan Negeri berpendapat lain : Subsidair : dalam peradilan yang baik, mohon keadilan yang seadil adilnya (ex aequo et bono ) ; Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat/Pengusaha mengajukan eksepsi pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat mengajukan gugatan terhadap Tergugat dengan alamat tidak jelas (obscuur libel). Penggugat menyebutkan Tergugat adalah PT.Sekar Laut Tbk yang beralamatkan di Jl. Jenggolo II/7 Sidoarjo sedangkan sesuai data Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Nomor TDP PT. Sekar Laut Tbk. Hal. 5 dari 17 hal. Put. No. 698 K/Pdt.Sus/2012 Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori 6 Putusan M beralamatkan di Jl. Jenggolo II/ 17, Kelurahan Pucang, Kecamatan Sidoarjo, Sidoarjo; 2. Bahwa dasar hukum gugatan tidak jelas, seharusnya gugatan yang diajukan menggunakan Pasal 169 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003; 3. Bahwa antara posita dengan petitum tidak sinkron, hal ini terbukti pada gugatan point (8) Penggugat mendalilkan bahwa Tergugat telah melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan tenaga kerja yang artinya seluruh tindakan yang dilakukan terhadap Penggugat bertentangan dengan perundang-undangan tenaga kerja sehingga akibat hukumnya adalah semua yang dilakukan Tergugat baik itu pemberian Surat Mutasi Kerja, Surat Peringatan I, Surat Peringatan II, Surat Peringatan III dan Surat Skorsing adalah Batal Demi Hukum. Oleh karenanya seharusnya didalam petitumnya Penggugat menuntut agar Penggugat dipekerjakan kembali, namun petitum Penggugat point 1, point 2, point 3 dan point 4 menuntut PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dengan pemberian pesangon. Dengan demikian sangat jelas dan membuktikan bahwa antara posita dengan petitum gugatan tidak sinkron, yang berakibat gugatan kabur dan tidak jelas (obscuur libel); 4. Bahwa berkaitan pada petitum Penggugat point (2) tentang Perbuatan Melawan Hukum. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Bab III Pasal 56 tidak diatur memutus perkara perbuatan melawan hukum; 5. Bahwa berkaitan dengan petitum Penggugat pada point 6 tentang sita jaminan terhadap harta-harta milik Tergugat yang berupa barang-barang bergerak/kendaraan. Tidak jelas identitasnya baik warna kendaraan maupun tahun pembuatan; 6. Bahwa pembinaan, pemberdayaan terhadap Penggugat. Bahwa sesuai data yang ada di perusahaan Penggugat bekerja dan menjadi karyawan tetap di perusahaan sejak tanggal 8 Januari 1994 dan bekerja di bagian sortir udang dimana pada bagian tersebut Penggugat bekerja pada jam s/d jam WIB karena pada di bagian tersebut tidak pernah ada kerja shift; 7. Bahwa jamsostek bukanlah satu-satunya bukti bahwa Penggugat adalah karyawan tetap, akan tetapi jamsostek adalah fungsi perlindungan terhadap kesejahteraan setiap pekerja dan keluarganya yang diberikan oleh perusahaan tanpa melihat status pekerja tersebut sebagai pekerja harian lepas maupun harian tetap sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 99 ayat (1) juncto Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2); Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori 7 Putusan M 8. Bahwa mengingat kondite Penggugat yang tidak baik saat bekerja di bagian sortir udang kemudian di mutasi ke bagian roti, di bagian tersebut konditenya juga tidak baik sehingga dimutasikan lagi ke bagian lainnya yaitu bagian sanitasi di bagian inipun Penggugat tidak pernah bekerja shift sebagaimana Penggugat sampaikan karena pada bagian sanitasi tidak ada kerja shift (bukti check clock terlampir); 9. Bahwa istilah demosi dalam PKB (Perjanjian Kerja Bersama) adalah penurunan jabatan maka perusahaan tidak pernah melakukan demosi terhadap Penggugat karena secara struktural di perusahaan Penggugat tidak memiliki jabatan apapun melainkan sebagai karyawan biasa yang berstatus operator sanitasi. Sedangkan manakala Penggugat menyampaikan bahwa perusahaan melakukan mutasi hal itu memang benar adanya karena tujuan dari mutasi adalah untuk memberdayakan kualitas dan produktifitas Penggugat. Hal ini sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Pasal 9 ayat (1) dan (2). (Bukti Terlampir); 10. Bahwa perusahaan tidak pernah mempersoalkan sakit Penggugat asalkan Penggugat bisa membuktikan sakitnya dengan surat dokter hal ini sesuai dengan PKB Pasal 19 ayat (1). Perusahaan selalu memberikan masukan atau saran agar Penggugat bisa mengatur waktu istirahatnya, makanya agar kondisi kesehatannya tetap baik dan bisa melakukan kewajiban kerjanya dengan baik, karena sesungguhnya kalau ada pekerja yang sakit, tidak saja pekerja tersebut yang susah, tetapi keluarga dan perusahaan akan menanggung beban. Oleh karena itu, perusahaan akan mempersoalkan pekerja yang tidak hadir dalam bekerja tanpa adanya pemberitahuan apapun baik lisan maupun tertulis. (Dalam hal ini kalau sakit harus ada surat keterangan istirahat dari dokter Rumah Sakit Umum Pemerintah, dari Dokter Jamsostek) (sesuai PKB Pasal 19 ayat (1) yang berbunyi Apabila pekerja sakit bukan karena kecelakaan kerja maka pada hari itu juga pekerja wajib memberitahukan kepada bagian personalia dan kepala bagiannya dengan menyertakan surat keterangan istirahat dari Dokter Rumah Sakit Umum Pemerintah atau dari Dokter Jamsostek. Apabila ijin sakit tidak disertai dengan surat dokter, maka pekerja tersebut dianggap mangkir dan upahnya tidak dibayar ; 11. Bahwa perusahaan dalam mengambil tindakan selalu berpedoman pada prosedur hukum yang berlaku, yaitu sesuai Perjanjian Kerja Bersama. Terhadap Penggugat perusahaan selalu memberikan pembinaan baik secara lisan maupun tertulis berupa surat peringatan yaitu SP I, SP II dan SP III. Tingkatan surat peringatan diberikan dalam masa tenggang waktu yang masih berlaku dimana pekerja tersebut Hal. 7 dari 17 hal. Put. No. 698 K/Pdt.Sus/2012 Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori 8 Putusan M melakukan pelanggaran lagi yang tidak harus selalu sama bentuk pelanggarannya. Hal ini sesuai dengan PKB Pasal 38 ayat (1) a dan b; 12. Bahwa pelanggaran selalu memenuhi kewajibannya untuk memberikan hak-hak pekerja termasuk kepada Penggugat atas upah selama skorsing/proses PHK terbukti bahwa walaupun Penggugat diajukan PHK, perusahaan tetap memberikan gratifikasi kepada yang bersangkutan. (Bukti Transfer terlampir), sementara upahnya, Penggugat tidak pernah mengambilnya di kasir perusahaan. Jadi tidak benar apa yang disampaikan oleh Penggugat kalau upahnya tidak dibayar; 13. Bahwa sebagaimana yang kami sampaikan pada point 5, perusahaan tidak pernah melakukan demosi atau intimidasi yang disampaikan oleh Penggugat dan tidak ada bukti tertulis yang menguatkan pernyataan Penggugat, yang ada hanyalah Surat Mutasi Kerja Nomor : 135/SL/HRDIV/2011 tanggal 19 April 2011 dan surat mutasi ini tidak identik dengan sanksi (bukti terlampir); 14. Bahwa Tergugat sebelum mengajukan ijin PHK terhadap Penggugat sudah melalui prosedur yang sesuai dengan PKB Pasal 38 ayat (6) a juncto Permenaker dan Trans No. Per. 31/Men/XII/2008 Pasal 2 juncto Undang -Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 161 ayat (1) juncto Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Pasal 3 ayat (1), (2) dan (3); 15. Bahwa dasar pengajuan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) adalah karena kondite Penggugat yang selama ini tidak baik serta seringnya Penggugat melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama, sebagai berikut : -- Surat Peringatan I, diberikan pada tanggal 19 September 2011 karena pekerja melakukan pelanggaran berupa tidak masuk kerja tanpa keterangan apapun pada tanggal 9 September Melanggar Pasal 38 ayat (2) PKB; -- Surat Peringatan II, diberikan pada tanggal 12 Oktober 2011 karena pekerja melakukan pelanggaran berupa tidak melaksanakan perintah atasan untuk membersihkan saluran air pabrik SKL II. Melanggar Pasal 38 ayat 4 (a.1) PKB; -- Surat Peringatan III, diberikan pada tanggal 4 November 2011 karena pekerja melakukan pelanggaran berupa meninggalkan tempat kerja mulai jam WIB dan baru kembali jam WIB tanpa seijin atasannya pada tanggal 3 November Melanggar Pasal 38 ayat (3) (a.1) PKB; 16. Bahwa untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan serta terganggunya suasana kerja maka Penggugat diberikan Surat skorsing pada tanggal 3 Desember 2011 dan telah diterima oleh yang bersangkutan dengan bukti tanda tangan di surat skorsing Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori 9 Putusan M tersebut (bukti terlampir). Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 38 ayat (5) PKB juncto Pasal 155 ayat (3) Undang -Undang Nomor 13 Tahun 2003; 17. Bahwa selama surat skorsing diberikan Tergugat tetap melakukan pembayaran yang mana upah selama skorsing dititipkan di bagian kasir dan atau bagian personalia; 18. Bahwa dengan kondite Penggugat yang tidak baik dan tidak adanya itikad baik dari Penggugat untuk merubahnya yang lebih baik walaupun sudah dilakukan pembinaan, maka hubungan kerja tidak mungkin lagi bisa dilanjutkan dan harus diakhiri dengan jalan pemutusan hubungan kerja; 19. Bahwa dasar pemutusan hubungan kerja adalah akibat dari tindakan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama atau tindakan tidak disiplin dari pekerja maka pesangon yang bisa diberikan senilai ketentuan Pasal 161 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 juncto Pasal 161 ayat (3) yaitu uang pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4); Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya telah mengambil putusan, yaitu putusannya No. 17/G/2012/ PHI.Sby., tanggal 11 Juni 2012, yang amarnya sebagai berikut: Dalam Eksepsi : -- Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya; Dalam Pokok Perkara : -- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya; -- Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara; Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini dijatuhkan dengan hadirnya Penggugat/Pekerja pada tanggal 11 Juni 2012, kemudian terhadapnya oleh Penggugat/ Pekerja, dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 12 Juni 2012, diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 18 Juni 2012, sebagaimana ternyata dari Akte Permohonan Kasasi No. 46/Kas/2012/PHI.SBY., jo No. 17/G/2012/PHI.SBY., yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya, permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 29 Juni 2012 ; Bahwa setelah itu oleh Tergugat/Pengusaha yang pada tanggal 4 Juli 2012, telah diberitahu tentang memori kasasi dari Penggugat/Pekerja, diajukan jawaban memori Hal. 9 dari 17 hal. Put. No. 698 K/Pdt.Sus/2012 Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori 10 Putusan M kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 12 Juli 2012; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/ Penggugat/Pekerja dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah : 1. Bahwa Pemohon Kasasi dengan ini menolak tegas atas putusan Pengadilan Hubungan Industrial dengan perkara No.17/G/2012/PHI-Sby tertanggal 11 Juni 2012, yang menyatakan bahwa Putusan tersebut di atas, yaitu putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya telah salah dengan pertimbangan hukumnya tidak tepat dan tidak cermat serta tidak memenuhi rasa keadilan bagi buruh yang tidak berdaya yang bekerja bertahun-tahun pada majikan di masa usia tuanya yang tidak mendapat pesangon sama sekali dan dalam pertimbangan hukumnya sangat dimanipulatif fakta hukum yang terungkap dalam persidangan ; 2. Bahwa Pemohon Kasasi sangat keberatan pertimbangan hukum PHI pada Pengadilan Negeri Surabaya dalam putusannya pada halaman 23, 24 yang berbunyi sebagai berikut :... Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangkan dan ketentuan tersebut di atas maka Majelis Hakim berpendapat tidak ada bukti yang membuktikan surat Peringatan I, surat Peringatan II, surat Peringatan III dan surat skorsing Tergugat bertentangan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan dan tidak ada bukti yang membuktikan Penggugat sakit dengan surat keterangan dokter ke Perusahaan Tergugat namun Penggugat melakukan tindakan indisipliner dan bersedia di PHK pada perundingan Bipatrit tanggal 28 November 2011 dan Penggugat sejak tanggal 3 Desember 2011 tidak mengisi daftar kehadiran di Perusahaan Tergugat dan tidak ada bukti yang membuktikan Penggugat tetap bersedia bekerja di Perusahaan Tergugat serta tidak ada bukti yang membuktikan Penggugat sakit sehingga tidak dapat melaksanakan kewajibannya bekerja di Perusahaan Tergugat hingga pencatatan perselisihan hubungan Industrial di Dinas Sosial dan tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 8 Desember 2011 dan selama Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori 11 Putusan M belum ada putusan dari Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial oleh Tergugat sehingga tidak ada bukti yang membuktikan alasan pemutusan hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat adalah sesuai ketentuan Pasal 161 dan Pasal 164 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 sehingga dengan demikian petitum gugatan Penggugat angka 2 dan angka 4 dinyatakan ditolak. ; 2.1. Bahwa Judex Facti salah dalam menerapkan hukum sebagaimana dalam pertimbangan hukum tersebut di atas, dan kontradiksi dengan Undang- Undang sebagaimana Pasal 161 UU No 13 Th 2003 yaitu Perusahaan/ Tergugat melakukan pelarangan masuk kerja ketika SP III dalam tenggang waktu masih berlaku dan masa pembinaan dalam melakukan perbaikan diri dalam bekerja, kondite maupun produkstivitas kerja serta suatu hal, yang tidak masuk akal, dimana diawali suatu perselisihan perburuhan, bahwa Pemohon Kasasi/Penggugat telah melaksanakan kewajiban-kewajiban dengan baik, akan tetapi timbulnya perselisihan dan ketidaksenangan Perusahaan terhadap Pemohon Kasasi yaitu adanya demosi, mutasi yang dilakukan secara sepihak tanpa adanya penilaian dan kriteria ada kesalahannya apa, tiba-tiba Perusahaan melakukan larangan masuk kerja (didasarkan demosi, mutasi) karena sering tidak masuk kerja karena sakit yang dibuktikan adanya surat keterangan sakit dari dokter yang sah yang benar-benar sakit yang diserahkan ke Termohon Kasasi serta diberitahukan adanya hasil labotarium tetapi tidak ditanggapi dan tidak direspon oleh Termohon Kasasi tapi sikap Termohon Kasasi melakukan demosi, mutasi terhadap Pemohon Kasasi dan berdampak adanya Surat Peringatan I ; 2.2. Bahwa Termohon Kasasi tidak memperhatikan kondisi Pemohon Kasasi menjelang usia tua yang bekerja bagian kebersihan dengan menarik gerobak terbuat dari besi yang awalnya pekerjaan itu dilakukan biasanya dengan 5 orang dengan dibantu seorang tenaga kerja pria kemudian dikurangi oleh Tergugat sehingga hanya 3 orang karyawati saja. Bahwa Pemohon Kasasi/ Penggugat karena sering tidak masuk kerja karena benar-benar sakit yang telah diserahkan ke Termohon Kasasi tapi karena terlalu sering menyerahkan surat keterangan sakit dari dokter langsung dilakukan demosi, mutasi, secara sepihak tanpa adanya penilaian dan kriteria yang tidak jelas ; 2.3. Bahwa Judex Facti telah salah dalam menerapkan hukum, bahwa sudah jelas dalam pertimbangan hukumnya dan tidak memperhatikan langkah-langkah Hal. 11 dari 17 hal. Put. No. 698 K/Pdt.Sus/2012 Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori 12 Putusan M upaya yang telah dilakukan penyelesaian dengan melalui Bipatrit, kemudian Penggugat/Pemohoan Kasasi dilarang masuk kerja alasan diskorsing dengan alasan proses ijin pemutusan hubungan kerja maupun Mediasi hingga dikeluarkan anjuran tetapi tidak ada titik temu penyelesaiannya karena Termohon Kasasi hanya mau membayar pesangon dan uang jasa hanya sebesar Rp ,00 kemudian menambahi tawaran Rp ,00 sehingga diajukan melalui sengketa perburuhan karena Pemohon Kasasi tidak masuk kerja sebagaimana ketentuan Pasal 155 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 dan Judex Facti tidak mempertimbangkan bukti-bukti yang diajukan Pemohon Kasasi P-2 s/d P-6 bila dikaitkan dengan adanya surat Peringatan dari Termohon Kasasi yaitu : membuat langkah-langkah yang kontradiksi dengan Undang-Undang sebagaimana Pasal 161 UU No 13 Tahun 2003 yaitu Perusahaan/ Tergugat/Termohon Kasasi melakukan pelarangan masuk kerja ketika SP III masih dalam tenggang waktu masih berlaku masa pembinaan yang patut untuk melakukan perbaikan kondite maupun produktivitas kerja sedangkan SP III ditolak oleh Penggugat karena merasa tidak melakukan pelanggaran yang dianggap meninggalkan kerja tapi yang benar Pemohon Kasasi/Penggugat berteduh menghindari hujan, akan tetapi oleh Perusahaan/ Termohon Kasasi/Tergugat langsung diajak berunding bipartite untuk dilakukan diskorsing untuk diajukan ijin PHK. Fakta Surat-Surat Peringatan yang diberikan Tergugat dengan bobot dan kwalitas pelanggaran atau permasalahan yang berbeda tetapi oleh Termohon Kasasi/Tergugat tetap dianggap melakukan pelanggaran yang sama kemudian diberikan peringatan-surat peringatan secara berurutan yaitu : h Agung Republi surat -- Surat Peringatan I yang diberikan dianggap kesalahan sering mangkir/ absen, sedangkan yang benar Pemohon Kasasi/ Penggugat memang betulbetul sakit yang dibuktikan adanya surat dokter dan oleh dokter diterangkan dalam rekam medik bahwasanya Penggugat menderita kerapuhan tulang tapi oleh Termohon Kasasi/Tergugat karena sering tidak masuk dianggap dan dinyatakan mangkir dan dikeluarkan SP I ; -- Surat Peringatan II diberikan dianggap melanggar perintah atasan sedangkan yang benar Pemohon Kasasi/Penggugat memberikan alasan tidak bekerjanya karena sakit dan adanya sikap reaktif ini dianggap melawan atasan ; Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori 13 Putusan M -- Surat Peringatan III diberikan dianggap karena meninggalkan tempat kerja, yang benar Pemohon Kasasi/Penggugat tetap bekerja karena situasional kondisi cuaca hujan dan Penggugat berteduh menunggu redanya hujan dan peringatan ke III adalah merupakan tindakan sewenangwenang yang tidak perikema-nusiaan. -- Bahwa Surat Peringatan I, II dan III adalah tidak berdasarkan hukum karena Pemohon Kasasi membuktikan adanya bukti : P-2 s/d P-6 adanya surat Dokter, hasil Kontrol UPF Rehabilitasi, bukti Lab Klinik RSUD Sidoarjo; 2.4. Bahwa dengan demikian tindakan Perusahaan/Termohon Kasasi bertentangan dengan Pasal 161 ayat 1,2 dan 3 dan Tergugat tetap memaksakan kehendaknya serta telah melakukan pelanggaran peraturan perundangundangan ketenagakerjaan yang berlaku, disebabkan Termohon Kasasi/ Tergugat tidak melaksanakan kewa-jibannya sebagaimana perintah Undang- Undang dalam memberikan hak-hak Pemohon Kasasi/Penggugat; 2.5. Bahwa pada tanggal 28 November 2011 antara Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi dilakukan perundingan Bipatrite dengan pendapatnya masing-masing yang tidak ada titik penyelesaian dan faktanya Pemohon Kasasi dilarang masuk kerja alasan di skorsing untuk diajukan ijin PHK. Bahwa adanya perselisihan membuktikan hubungan yang sudah tidak harmonis lagi bila dipaksakan tentunya hubungan kerjanya menjadi tidak baik. Bahwasanya Termohon Kasasi tetap memaksakan kehendak berniat melakukan PHK atas diri Penggugat/Pemohon Kasasi tentunya harus sesuai ketentuan Pasal 156 keberatan ; UU No.13 Tahun 2003 Pemohon Kasasi tidak 2.5. Bahwa Judex Facti tidak memperhatikan dan mempertimbangkan hasil dari proses tingkat Mediasi perselisihan hubungan industrial proses perselisihan PHK pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten. Sidoarjo dan adanya dengan Anjuran dari Mediator DISNAKERTRANS Kabupaten Sidoarjo No. 560/263/ /2012, tertanggal 31 Januari 2012 padahal faktanya tindakan Termohon Kasasi/Tergugat secara melawan hukum yakni dalam masa tenggang Surat Peringatan masih belum berakhir serta adanya tindakan skorsing kepada Pemohon Kasasi/Penggugat tidak berlandasan hukum, maka sebagaimana perintah Undang-Undang pihak Termohon Hal. 13 dari 17 hal. Put. No. 698 K/Pdt.Sus/2012 Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori 14 Putusan M Kasasi/ Tergugat wajib memberikan hak-hak adanya pemutusan hubungan kerja secara sepihak sesuai ketentuan Pasal 156 UU No.13 Tahun 2003 ; 3. Bahwa Pemohon Kasasi sangat keberatan pertimbangan hukum PHI pada Pengadilan Negeri Surabaya dalam putusannya pada halaman 23, 24 yang berbunyi sebagai berikut :..Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan dan ketentuan tersebut, maka Majelis Hakim berpendapat tidak ada bukti yang membuktikan Penggugat tetap sebagai pekerja/buruh diperusahaan Tergugat dan tetap melaksanakan kewajibannya sebagai pekerja/buruh di perusahaan Tergugat selama tidak ada putusan Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial sesuai ketentuan Pasal 155 Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003 sejak tanggal 28 November 2011 hingga surat skorsing Tergugat kepada Penggugat Bahwa putusan Judex Facti di atas telah salah dalam pertimbangan hukumnya sehingga tidak tepat serta tidak sesuai dengan teori hukum sebagaimana ketentuan Pasal 155 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, suatu hal tidak mungkin Pemohon Kasasi akan tetap melaksanakan aktifitas kerja seperti biasanya karena diskorsing dilarang masuk dan tidak diperbolehkan masuk kerja oleh Termohon Kasasi mana mungkin untuk melaksanakan kewajiban seorang pekerja dan telah dilakukan Bipatrit tetapi tidak mencapai kesepakatan, dengan demikian sudah jelas dan tidak perlu ditafsirkan lagi dengan diajukan proses perselisihan membuktikan hubungan yang disharmonis lagi bila dipaksakan tentunya hubungan kerja menjadi tidak baik dan Judex Facti tidak memperhatikan dan mempertimbangkan hasil dari tingkat mediasi perselisihan hubungan industrial permasalahan perselisihan PHK pada Kantor Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo dan adanya Anjuran dari Mediator DISNAKERTRANS Kabupaten Sidoarjo No. 560/263/ /2012, tertanggal 31 Januari 2012 ; 3.2. Bahwa sesuai fakta-fakta putusan Judex Facti di atas telah salah dalam pertimbangan hukumnya sehingga tidak tepat serta tidak sesuai dengan teori hukum yang berakibat dampak tidak memenuhi rasa keadilan bagi buruh yang menjelang dihari usia tua serta bertentangan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang berlaku, maka tiada alasan lain bahwa pertimbangan Judex Facti harus dibatalkan karena tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku ; Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 14

15 Direktori 15 Putusan M berpendapat : Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung Mengenai alasan-alasan ke 1 sampai dengan ke 3 : Bahwa alasan-alasan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena Judex Facti telah salah menerapkan hukum, dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Bahwa Judex Facti tidak mempertimbangkan secara cermat bukti-bukti baik buktibukti surat maupun keterangan saksi, karena dari rangkaian-rangkaian bukti-bukti surat bertanda P-2a, P-2B, P-3, P-4a, P-4b, P-5a, P-5b, P-6 berupa keterangan sakit tersebut dapat diperoleh persangkaan bahwa Pemohon kasasi telah mengalami sakit rapuh tulang, sehingga memerlukan pengobatan yang lama sehingga tidak patut untuk dilakukan mutasi ke bagian sanitasi/kebersihan serta tidak patut memperoleh surat peringatan, karena pada saat diberikan Surat Peringatan, Pemohon Kasasi dalam keadaan sakit ; 2. Bahwa terhadap peristiwa tersebut, beralasan hukum diterapkan ketentuan Pasal 153 ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 13/2003, namun karena Pemohon Kasasi telah menerima Surat Skorsing dan Pemohon Kasasi tidak keberatan untuk di Putus Hubungan Kerjanya, maka patut dan adil hubungan kerja putus dengan memperoleh kompensasi 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2) dan ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan (4) UU No. 13 Tahun 2003, serta upah skorsing sampai dengan putusan Perselisihan Hubungan Industrial tertanggal 1 Juni sebagai berikut : -- uang pesangon 9 x 2 x Rp ,00 =Rp ,00 -- uang penghargaan masa kerja 6 x Rp ,00 = Rp ,00 -- uang penggantian hak 15% x Rp ,00 =Rp ,00 Jumlah =Rp ,00 (tiga puluh juta lima ratus lima puluh tiga ribu dua ratus Rupiah) ; -- upah selama skorsing sampai dengan putusan Pengadilan Hubungan Industrial tanggal 11 Juni 2012; Dengan demikian, gugatan Penggugat patut dikabulkan untuk sebagian; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi RUKHANIYAH tersebut dan membatalkan putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya, No. 17/G/2012/PHI.Sby., tanggal 11 Juni 2012, serta Mahkamah Agung mengadili sendiri perkara ini dengan amar putusan sebagaimana yang akan disebutkan di bawah ini ; Hal. 15 dari 17 hal. Put. No. 698 K/Pdt.Sus/2012 Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 15

16 Direktori 16 Putusan M Menimbang, bahwa karena nilai gugatan dalam perkara ini di bawah Rp ,00 (seratus lima puluh juta Rupiah), maka pihak-pihak yang beperkara tidak dikenakan biaya perkara dan berdasarkan ketentuan Pasal 58 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004, biaya perkara dalam tingkat kasasi ini dibebankan kepada Negara ; Memperhatikan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004, dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; tersebut ; M E N G A D I L I : Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : RUKHANIYAH, Membatalkan putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya, No. 17/G/2012/PHI.Sby., tanggal 11 Juni 2012 ; MENGADILI SENDIRI : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ; 2. Menyatakan Tergugat melanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan ; 3. Menyatakan Hubungan Kerja antara Penggugat dengan Tergugat putus sejak tanggal 11 Juni 2012 ; 4. Menghukum Tergugat membayar hak-hak Penggugat sebesar Rp ,00 (tiga puluh juta lima ratus lima puluh tiga ribu dua ratus Rupiah) ; 5. Menghukum Tergugat membayar upah skorsing kepada Penggugat sampai dengan tanggal 11 Juni 2012 ; 6. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ; 7. Membebankan biaya perkara kepada Negara ; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Selasa tanggal 27 November 2012, oleh Dr.H. Supandi, SH.,MHum., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. Horadin Saragih, SH.,MH. dan Fauzan, SH.,MH. Hakim-Hakim Ad Hoc Perselisihan Hubungan Industrial pada Mahkamah Agung RI sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim- Hakim Anggota tersebut serta dibantu oleh Endang Wahyu Utami, SH.,MH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak ; Hakim-Hakim Anggota K e t u a Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 16

17 Direktori 17 Putusan M ttd/ Dr. Horadin Saragih, SH.,MH. ttd/ Dr.H. Supandi, SH.,MHum. ttd/ Fauzan, SH.,MH. Panitera Pengganti ttd/ Endang Wahyu Utami, SH.,MH. Untuk Salinan Mahkamah Agung RI an Panitera Panitera Muda Perdata Khusus Rahmi Mulyati, SH.MH. NIP Hal. 17 dari 17 hal. Put. No. 698 K/Pdt.Sus/2012 Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 17

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 92 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 477 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 209 K/PDT.SUS-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 493 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 165 K/Pdt.Sus-PHI/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 302 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 961 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 703 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No 286 K/PdtSus/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Idustrial dalam tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 659 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 905 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 11 PK/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 284 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada pemeriksaan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 313 K/TUN/2000.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1360 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

PEMBANDING, semula TERGUGAT;

PEMBANDING, semula TERGUGAT; PUTUSAN Nomor 337/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT di BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 125 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 388 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 15 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 966 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1021 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 667 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 977 K/Pdt/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 286 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 142 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 194 K/AG/2007.

Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 194 K/AG/2007. 1. Tergugat telah berselingkuh dengan wanita lain bernama Xxx dan telah dikawin sirri tanpa seizin Penggugat ; 2. Tergugat sering menyakiti badan Penggugat dengan tanpa alasan ; 3. Sejak April 2004 Tergugat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 141 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1263 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 322 K/AG/2007

PUTUSAN NOMOR : 322 K/AG/2007 PUTUSAN NOMOR : 322 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 925 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1467 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No.83 K/TUN/07

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No.83 K/TUN/07 P U T U S A N No. 83 K/TUN/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 247 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 527 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Idustrial dalam tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 779 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1116 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 664 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004

P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004 P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 605 K/Pdt.Sus-BPSK/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan

P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 2030 K/Pdt/2003 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam

P U T U S A N Nomor : 2030 K/Pdt/2003 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam P U T U S A N Nomor : 2030 K/Pdt/2003 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N NOMOR 1290 K/PDT/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN NOMOR 377 K/PID.SUS/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa dan mengadili perkara pidana khusus pada tingkat kasasi memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 38 K/TUN/1997 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1411 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

LAPORAN HUKUM ACARA PERDATAA ANALISIS PUTUSAN TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM. Disusun Oleh : Nur Cholifah Wulan IV Sore A

LAPORAN HUKUM ACARA PERDATAA ANALISIS PUTUSAN TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM. Disusun Oleh : Nur Cholifah Wulan IV Sore A LAPORAN HUKUM ACARA PERDATAA ANALISIS PUTUSAN TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM Disusun Oleh : Nur Cholifah Wulan 1341173300230 IV Sore A FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG Jl. H.S.

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 103 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 35 PK/FP/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara:

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 644 PK/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada peninjauan kembali telah memutus sebagai

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 349/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 172 K/TUN/2000 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara

P U T U S A N No. 172 K/TUN/2000 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara P U T U S A N No. 172 K/TUN/2000 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 2135 K/Pdt/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1352 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 399 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 270/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 270/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 270/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 238/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 101/Pdt.G/2016/PTA.Mks DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar, yang memeriksa dan mengadili perkara Ekonomi Syariah pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 60 K/Pdt/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR 325/PDT/2014/PT. Bdg

P U T U S A N. NOMOR 325/PDT/2014/PT. Bdg P U T U S A N NOMOR 325/PDT/2014/PT. Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 381 PK/Pdt/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam peninjauan kembali telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 500/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2789 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Dokumen ini diunduh dari situs http:// dan bukan merupakan salinan otentik putusan pengadilan. P U T U S A N Nomor: 156/B/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 74/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 74/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 74/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 521/Pdt/2013/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. m e l a w a n

P U T U S A N Nomor 521/Pdt/2013/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. m e l a w a n P U T U S A N Nomor 521/Pdt/2013/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada peradilan tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 270/Pdt/2015/PT.BDG.

PUTUSAN NOMOR : 270/Pdt/2015/PT.BDG. PUTUSAN NOMOR : 270/Pdt/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 871 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci