Modul Praktikum Kalkulus II dengan Menggunakan Matlab

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Modul Praktikum Kalkulus II dengan Menggunakan Matlab"

Transkripsi

1 Modul Praktikum Kalkulus II dengan Menggunakan Matlab disusun oleh : Arif Muchyidin, S.Si., M.Si. NIP TADRIS MATEMATIKA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2016

2 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur hanya untuk Allah semata, Tuhan yang menguasai seluruh alam dan ilmu pengetahuan yang sangat luas ini, karena berkat rahmat dan hidayah yang tak berhingga banyaknya Allah berikan, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Modul Praktikum Kalkulus II. Penyusunan Modul Praktikum Kalkulus II ini selain bertujuan untuk memperkuat soft skill mahasiswa, juga sebagai sarana untuk mengembangkan kreativitas dan memperkaya khasanah kematematikaan terutama dalam bidang Kalkulus II khususnya bagi penulis sendiri, mahasiswa dan bagi penerus serta pecinta matematika pada umumnya. Penulis menyadari bahwa penyusunan Modul Praktikum Kalkulus II ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan baik berupa kritik, saran, maupun koreksi yang membangun. Semoga Modul Praktikum Kalkulus II dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Cirebon, 14 Februari 2017 Penyusun, Arif Muchyidin, S.Si., M.Si. NIP

3 DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii Tata tertib Praktikum iii Pendahuluan 1 Pertemuan Ke 1 3 Pertemuan Ke 2 13 Pertemuan Ke 3 21 Pertemuan Ke 4 25 Pertemuan Ke 5 31 Pertemuan Ke 6 37 Pertemuan Ke 7 41 Pertemuan Ke 8 47 Daftar Pustaka 53

4 TATA TERTIB PRAKTIKUM Untuk kelancaran dan kenyamanan selama kegiatan praktikum berlangsung, mahasiswa hendaknya memperhatikan hal hal berikut : 1. Datang tepat waktu 2. Menyimpan sepatu di tempat yang telah disediakan 3. Tidak membawa makanan dan minuman ke dalam laboratorium 4. Tidak membuka program lain selain Matlab, kecuali ada izin khusus 5. Menjaga kebersihan laboratorium

5 1 PENDAHULUAN Matlab merupakan sebuah singkatan dari Matrix Laboratory. Matlab pertama kali dikenalkan oleh University of New Mexico dan University of Stanford pada tahun Matlab biasa digunakan untuk kebutuhan analisis dan komputasi numerik karena Matlab merupakan suatu bahasa pemrograman matematika yang berdasar pada sifat dan betuk dari matriks. Pada awalnya, program ini merupakan interface untuk koleksi rutin-rutin numerik dari proyek LINPACK dan EISPACK, dan dikembangkan menggunkan bahasa FORTRAN namun sekarang merupakan produk komersial dari perusahaan Mathworks, Inc. yang dalam perkembangan selanjutnya dikembangkan menggunakan bahasa C++ dan assembler (utamanya untuk fungsi-fungsi dasar MATLAB). Saat ini, kemampuan dan fitur yang dimiliki oleh Matlab sudah jauh lebih lengkap dengan ditambahkannya toolbox - toolbox yang sangat luar biasa. Software ini pertama kali digunakan untuk keperluan analisis numerik, aljabar linier dan teori tentang matriks. Selain itu, seiring dengan perkembangannya, Matlab berubah menjadi sebuah environment bahasa pemrograman yang canggih yang berisi fungsi fungsi untuk melakukan tugas pengolahan sinyal, aljabar linier, dan fungsi matematika lainnya. MATLAB bersifat extensible, dalam arti bahwa seorang pengguna dapat menulis fungsi baru untuk ditambahkan pada library ketika fungsi-fungsi built-in yang tersedia tidak dapat melakukan tugas tertentu. Kemampuan pemrograman yang dibutuhkan tidak terlalu sulit bila Anda telah memiliki pengalaman dalam pemrograman bahasa lain seperti C, PASCAL, atau FORTRAN. Karena kecanggihannya Matlab dapat digunakan untuk hal sebagai berikut : 1. Perhitungan Matematika, baik yang sederhana maupun yang kompleks 2. Komputasi numerik 3. Simulasi dan pemodelan 4. Visualisasi dan analisis data 5. Pembuatan grafik untuk keperluan sains dan teknik 6. Pengembangan aplikasi

6 2 M a t l a b

7 3 PERTEMUAN KE 1 (Mengenal Matlab) Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat mengetahui bagian bagian matlab 2. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan perhitungan matematika sederhana dengan menggunakan matlab 3. Mahasiswa mampu membuat grafik 2 dimensi untuk fungsi diskrit maupun fungsi kontinyu Dasar Teori 1. Bagian bagian Matlab Untuk mulai bekerja dengan Matlab, bukalah program Matlab yang sudah terinstal di laptop atau komputer, maka akan muncul tampilan sebagai berikut : Dalam Matlab, menu utama yang dapat digunakan dalam melakukan komputasi matematika adalah Command Window dan menu M-file (dibahas kemudian). Kedua menu tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing. Oleh karena itu dalam menentukan pilihan menu terlebih dahulu melihat kasus dan tujuan yang akan dicapai, sehingga pemilihan menu disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai atau output yang dihasilkan. Ketika jendela utama Matlab terbuka, maka pada Command Window akan terlihat command prompt : >>

8 4 2. Operasi Matematika pada Matlab Setelah program Matlab terbuka, tidak ada salahnya kita mencoba beberapa operasi matematika sederhana, misalnya : a. Penjumlahan / Pengurangan b. Perkalian c. Pembagian Pada dasarnya, untuk operasi sederhana seperti di atas, perintah yang dituliskan hampir sama dengan perintah pada kalkulator atau perintah pada excel. Selain itu, pada Matlab juga dapat melakukan beberapa operasi sekaligus, dimana tiap perintah diberikan tanda koma (,) sebagai pemisahnya. Perhatikan contoh berikut :

9 5 Selain itu, Matlab juga dapat menerima perintah untuk menyimpan suatu bilangan pada sebuah variabel, sebagai contoh : Misalkan diketahui x = 15, y = 0.75 dan x = π. Maka tentukanlah : 4 a. 3 x y b. sin z c. y cos z Maka perintah yang dituliskan pada Matlab adalah sebagai berikut : Matlab juga dapat digunakan untuk menentukan akar akar dari polinomial. Misalkan terdapat polinom y = x 2 x 6, maka akar akarnya adalah sebagai berikut : Perintah penentuan akar untuk polinom pada Matlab hanya ditulis koefisiennya saja, disusun membentuk sebuah matriks. Perhatikan contoh polinom berikut : Tentukan akar akar persamaan y = x 4 2x 2 + 3x 2! Maka perintah pada Matlab ditulis sebagai berikut :

10 6 Penulisan 0 pada perintah di atas merupakan representasi dari koefisien x 3, karena sejatinya polinom di atas dapat ditulis menjadi y = x 4 + 0x 3 2x 2 + 3x 2. Pertanyaan Pre Praktikum 1. Bagaimanakah cara membuat grafik dari data diskrit? 2. Bagaimanakah cara membuat grafik fungsi yang kontinyu? Metode Praktikum / Prosedur kerja Untuk membuat grafik pada Matlab, perintah yang digunakan adalah plot. Perhatikan contoh berikut : 1. Misalkan terdapat titik 1,5, 2,8, 3,11, 4,15, 5,18, 6,17, 7,14, 8,12. Jika diplot dalam Matlab, maka perintah yang digunakan adalah sebagai berikut : Diperoleh hasil sebagai berikut : gambar 1. 1 plot titik Pada gambar 1. 1 merupakan grafik yang diperoleh dari menghubungkan tiap titik yang diketahui. Dari data diketahui terdapat 8 titik dengan masing

11 7 masing koordinat seperti yang terlihat dari contoh yang diberikan. Jika tiap titik tersebut dihubungkan dengan garis, maka kenali perintah berikut : plot(x,y, string ) dengan jenis string adalah sebagai berikut : Tabel 1. 1 Jenis string Warna Garis Jenis Garis Jenis Titik b Biru - utuh. Titik g Hijau : titik - titik o lingkaran r Merah -. titik - strip x tanda x putus - putus + tanda + c biru muda -- m Ungu * tanda * y Kuning s bujur sangkar k Hitam d permata w Putih segitiga ke v bawah ^ segitiga ke atas segitiga ke < kanan > segitia ke kanan p segilima h segienam (sumber : (Widiarsono, 2005)) Sehingga jika akan membuat garis utuh warna hitam, perintah yang digunakan adalah k-. Sehingga diperoleh grafik sebagai berikut : gambar 1. 2 plot titik

12 8 Dalam membuat grafik, penggunaan string boleh lebih dari satu, tidak hanya menggunakan k- seperti pada contoh sebelumnya, namun dapat juga menggunakan k*, perhatikan perintah berikut : Dari perintah tersebut, grafik yang akan dibuat berwarna hitam garis utuh (k) dan tanda bintang (*) berwarna merah (r), sehingga diperoleh grafik berikut : gambar 1. 3 plot garis utuh dan bintang Jika memperhatikan gambar 1. 3, hanya plot titik dan garis saja. Untuk menambahkan judul grafik, label sumbu x dan label pada sumbu y, langkah yang paling mudah untuk ditempuh adalah dengan klik insert pada toolbar, maka akan muncul beberapa pilihan, yaitu : a. pilih X Label untuk memberi label pada sumbu X, b. Y Label untuk memberi label pada sumbu Y, c. Title untuk memberi judul grafik, d. Legend untuk memberi legenda pada grafik. Sehingga diperoleh gafik berikut :

13 9 gambar Menambahkan teks pada grafik Setelah mengklik Insert, maka akan muncul pilihan, klik X Label untuk memberikan label pada sumbu X, dan seterusnya. Khusus untuk Legend, posisi Legend dapat dipindah sesuai dengan keinginan dengan cara klik kotak Legend kemudian geser ketempat yang diinginkan. 2. Buatlah grafik y = 2x 3 1 pada selang 3 x 3 Sehingga diperoleh grafik sebagai berikut :

14 10 gambar 1. 5 Grafik Fungsi y = 2x 2 Pada gambar 1. 5 terlihat grafik y = 2x 2 tidak mulus, lekukan pada tiap titik masih terlihat dengan jelas. Untuk membuat grafik menjadi mulus, maka pada command diberikan inkremen, perhatikan command berikut : Sehingga diperoleh grafik sebagai berikut : gambar 1. 6 Grafik Fungsi y = 2x 2 dengan inkremen Jika melihat gambar 1. 5 dan gambar 1. 6 terlihat jelas perbedaannya. Pemberian nilai inkremen memberikan efek yang sangat signifikan pada grafik

15 11 yang dihasilkan. Semakin kecil nilai inkremen yang diberikan, maka grafik yang dihasilkan akan semakin mulus. 3. Membuat grafik dalam bentuk koordinat polar Buatlah grafik ρ = cos 2 3θ pada selang 0 x 2π Maka Command yang digunakan adalah sebagai berikut : Dengan grafik yang diperoleh adalah sebagai berikut : gambar 1.7 grafik koordinat polar 4. Membuat beberapa grafik dalam satu window Buatlah grafik y = sin x, y = sin x 2, y = sin(x 4) pada selang 0 x 2π Untuk membuat grafik dari ketiga fungsi di atas, maka command yang digunakan adalan hold on yang berfungsi untuk menahan gambar sebelumnya agar tak hilang atau terhapus karena tertimpa gambar yang baru. Perhatikan command berikut : Sehingga diperoleh grafik berikut :

16 12 gambar 1. 8 Membuat beberapa grafik dalam satu window Pertanyaan Pasca Praktikum Buatlah grafik untuk fungsi yang memenuhi persamaan y 1 = 1 x 1 2 dan y 2 = x pada selang 2 x 2.

17 13 PERTEMUAN KE 2 (Pendahuluan Luas) Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat mempartisi grafik mejadi beberapa bagian 2. Mahasiswa dapat menentukan jumlah Riemann dari fungsi yang diketahui 3. Mahasiswa dapat membandingkan hasil jumlah Riemann untuk jumlah partisi hingga dan jumlah partisi yang mendekati tak hingga Dasar Teori 1. Poligon Dalam Perhatikan daerah yag dibatasi oleh f x = x 2, sumbu x, garis x = 1 dan garis x = 3. Misalkan luas daerah tersebut adalah K. Jika dihampiri dengan poligon poligon dalam seperti pada gambar di bawah ini : Partisikan interval 1,3 atas n bagian, sama lebar, dengan lebar tiap subinterval adalah Δx = 3 1 n = 2 n, dan P: 1 = x 0 < x 1 < < x n 1 < x n = 3 dengan x i = 1 + i. Δx = 1 + 2i Perhatikan interval ke i yaitu x i 1, x i. Bentuk persegipanjang dengan lebar Δx dan tinggi f x i 1. Sehingga luas persegipanjang adalah sebagai berikut : L T n = f x i 1 Δx. Jika proses dilakukan untuk i = 1,2,, n, maka akan diperoleh luas seluruh poligon yang berada di bawah kurva f x = x 2. Dengan demikian luas seluruh persegi panjang adalah sebagai berikut : n

18 14 Dari hasil di atas jelas bahwa lim n = 26 3 dan L T n K. 2. Poligon Luar Perhatikan daerah yag dibatasi oleh f x = x 2, sumbu x, garis x = 1 dan garis x = 3. Misalkan luas daerah tersebut adalah K. Jika dihampiri dengan poligon poligon luar seperti pada gambar di bawah ini : Partisikan interval 1,3 atas n bagian, sama lebar, dengan lebar tiap subinterval adalah Δx = 3 1 n = 2 n, dan P: 1 = x 0 < x 1 < < x n 1 < x n = 3 dengan x i = 1 + i. Δx = 1 + 2i Perhatikan interval ke i yaitu x i 1, x i. Bentuk persegipanjang dengan lebar Δx dan tinggi f x i 1. Sehingga luas persegipanjang adalah sebagai berikut : L R n = f x i Δx. Jika proses dilakukan untuk i = 1,2,, n, maka akan diperoleh luas seluruh poligon yang berada di bawah kurva f x = x 2. Dengan demikian luas seluruh persegi panjang adalah sebagai berikut : n

19 15 Dan lim n L R n = Dari hasil di atas menunjukkan bahwa perhitungan luas tidak bergantung pada jenis poligon yag digunakan. Untuk n keduanya memberikan hasil yag sama. 3. Jumlah Riemann Misalkan f suatu fungsi yang terdefinisi pada interval tutup a, b dengan partisi atas n bagian (Perhatikan gambar berikut)

20 16 Partisikan interval a, b atas n bagian (dengan lebar yang tidak perlu sama). P: a = x 0 < x 1 < < x n 1 < x n = b dan misalkan x i = x i x i 1. Pada subinterval x i 1, x i pilih titik yang mewakili, misalkan x i, i = 1,2,, n Pertanyaan Pre Praktikum 1. Bagaimana cara membuat poligon luar dan poligon dalam? 2. Bagaimana cara menghitung luas daerah dengan menggunakan poligon luar dan poligon dalam dengan menggunakan matlab? Metode Praktikum / Prosedur kerja a. Bekerja dengan rsum rsums(f) merupakan salah satu tool yang disediakan oleh matlab. rsum(f) merupakan pendekatan nilai integral dari f(x) yang dapat digunakan secara interaktif dengan mengambil nilai tengah dari jumlah Riemann untuk x dari 0 sampai 1 (Team, 2016). rsums(f) juga menampilkan grafik f(x) dengan menggunakan 10 bentuk persegi panjang/partisi. Banyaknya persegi panjang/partisi yang ditampilkan dapat diubah sesuai dengan keinginan dengan hanya menggeser slider yang ada pada bagian bawah grafik. Tinggi dari tiap persegi panjang merupakan nilai dari fungsi dari titik tengah interval. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut :

21 17 Hitunglah jumlah Riemann dari f x = x 2 Maka scrip pada Matlab untuk permasalahan di atas adalah sbagai berikut : dengan grafik adalah sebagai berikut : Keterangan : 1. Fungsi f(x) 2. Nilai jumlah Riemann 3. Jumlah partisi 4. Tombol slider Tombol slider digunakan untuk menambah jumlah partisi yang ditampilkan. Secara otomatis, grafik hanya menampilkan 10 partisi dari tiap fungsi yang dicari. Untuk mengubah banyaknya partisi yang ditampilkan, cara yang ditempuh sangat mudah yakni hanya dengan menggeser slider ke kiri dan ke kanan saja. Perhatikan gambar berikut :

22 18 Gari grafik terlihat bahwa posisi slider bergeser ke kanan dengan jumlah partisi yang ditampilkan adalah 10 partisi. Karena banyaknya partisi berubah, maka nilai fungsinya juga berubah. Secara otomatis, interval x yang dihitung dari tiap fungsi adalah dari 0 sampai dengan 1, bagaimana jika interval yang diinginkan adalah dari 0 sampai 10? Perhatikan contoh berikut : Hitunglah jumlah Riemann dari f x = x 2 pada interval 0 x 10. Jawab : Untuk menjawab soal di atas, maka scrip Matlab yang digunakan adalah sbagai berikut : dengan grafik yang diperoleh adalah sebagai berikut :

23 19 Pertanyaan Pasca Praktikum Dengan mengikuti prosedur yang telah dijelaskan di atas, tentukan luas daerah yang dibatasi oleh grafik grafik berikut : a. y = x 2 + 2; x = 0, x = 2 b. y = x 3 1; x = 1, x = 4

24

25 21 PERTEMUAN KE 3 (Integral Tentu) Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat menggambar grafik fungsi f dan anti turunannya 2. Mahasiswa mampu membuat scrip menghitung hasil intergral tentu Dasar Teori Definisi: catatan : definite integral sering disebut sebagai Integral Riemann. Untuk menentukan nilai definite integral secara langsung dengan definisi di atas maka kita harus menggunkan jumlah Riemann (jumlah Riemann akan dijelaskan dalam contoh). Hal ini kurang efisien, terkadang dalam perhitungannya menemui kesalahan. Oleh karena itu, nilai definite integral ditentukan dengan menggunakan teorema dasar integral kalkulus berikut ini : Sifat- Sifat Umum Definite Integral :

26 22 Misalkan f(x) dan g(x) merupakan fungsi-fungsi kontinu dalam interval tertutup [a,b], maka definite integral memenuhi sifat-sifat umum sebagai berikut : Pertanyaan Pre Praktikum Bagaimanakah cara menghitung integral tentu dengan menggunakan matlab? Metode Praktikum / Prosedur kerja 1. Menghitung nilai integral tak tentu Tentukan nilai integral dari f x = sin x Jawab : Seperti yang telah diketahui bersama bahwa nilai integral dari f x = sin x adalah cos x. Jika menggunakan Matlab, scrip yang digunakan adalah sebagai berikut :

27 23 Untuk melihat perbedaan grafik fungsi sin(x) dan sin(x), gunakan crip sebagai berikut : Sehingga diperoleh grafik sebagai berikut : 2. Menghitung nilai integral tentu Tentukan hasil dari integral berikut : Jawab π 0 sin x dx

28 24 Pertanyaan Pasca Praktikum 1. Jika F adalah anti turunan dari f, tentukanlah F jika diketahui f sebgai berikut! Buat pula grafik f dan F dalam satu window! a. f = x b. f = 3 sin t 2 cos t c. f = 3t 2 2 sin t 2. Hitunglah integral tentu berikut : 4 a. x + 2x + 1 dx 0 1 b. x 2 + x x 0 c. 2x + sin x dx π 2 0 dx

29 25 PERTEMUAN KE 4 (Aplikasi Integral Tentu Menghitung Luas) Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat mengganbar grafik fungsi yang diberikan 2. Mahasiswa mampu menentukan batas nilai integran 3. Mahasiswa dapat menghitung luas daerah dari fungsi yan diberikan Dasar Teori a. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva dan sumbu x Perhatikan gambar berikut : Sumber : (Darmayasa, 2016) Untuk daerah yang berada di atas sumbu x, misalkan diketahui fungsi y = f(x), dibatasi oleh sumbu x, garis x = a dan garis x = b, maka luas daerah R adalah sebagai berikut : b L R = y dx = a b f(x) dx a Untuk daerah yang berada di bawah sumbu x, misalkan diketahui fungsi y = g(x), dibatasi oleh sumbu x, garis x = c dan garis x = d, maka luas daerah R adalah sebagai berikut : L S = d y dx c = g(x) dx d c

30 26 b. Luas daerah yang dibatasi oleh dua kurva Perhatikan gambar berikut : Sumber : (Darmayasa, 2016) Misalkan terdapat kurva y 1 = f x, y 2 = g(x) yang dibatasi oleh garis x = a dan x = b, maka luas daerah yang dibatasi oleh kurva tersebut adalah sebagai berikut : L u = b a f x g(x) dx Hal hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan luas suatu daerah adalah sebagai berikut : a. Sketsa grafik dari kedua kurva tersebut dalam bidang kartesius b. Tentukan batas batas pengintegralan. Batas pengintegralan diperoleh dari absis titik potong kedua kurva Pertanyaan Pre Praktikum 1. Bagaimanakah cara menentukan luas daerah dari kurva yang diberikan? 2. Bagaimanakan cara mencari luas daerah diantara dua kurva yang diberikan? Metode Praktikum / Prosedur kerja a. Luas Daerah di bawah kurva 1. Diketahui f x = x 2 dengan 2 x 2. Gambar dan tentukan luas daerahnya. Jawab : Scrip untuk menjawab soal tersebut adalah sebagai berikut :

31 27 Dengan daerah yang dimaksud adalah sebagai berikut : Dimana luas daerah yang dibawah kurva f x = x 2 dengan 2 x 2 adalah Diketahui f x = x 3 untuk 0.5 x 2. Buatlah daerah yang dimaksud dan tentukan luas daerahnya! Jawab : Dengan mengunakan scrip berikut : Diperoleh daerah yang diarsir adalah sebagi berikut :

32 28 b. Menentukan luas daerah diantara dua buah kurva Diketahui y 1 = x 2 dan y 2 = 2x. Tentukan daerah yang dibatasi oleh kedua kurva tersebut dan hitung luasnya! Jawab : Untuk menggambar daerah yang dibatasi oleh dua buah kurva, scrip yang digunakan adalah sebagai berikut : dengan daerah yang muncul adalah sebagai berikut :

33 29 Untuk menentukan luas suatu daerah yang dibatasi oleh dua buah kurva, hal yang perlu diperhatikan adalah batas integrasi, yang biasanya diperoleh dari perpotongan dari kedua kurva tersebut. Oleh karena itu, hal yang perlu dicari adalah titik potong dari kedua kurva tersebut dengan cara sebagai berikut : Dengan menggunakan scrip di atas, diperoleh titik potong adalah x = 0 dan x = 2 (sama seperti yang terlihat pada gambar di atas). Setelah batas integrasi sudah diperoleh, langkah selanjutnya adalah menentukan luas daerah yang di batasi oleh y 1 = x 2 dan y 2 = 2x adalah sebagai berikut : Jadi luas daerah yang di arsis adalah satuan luas. Pertanyaan Pasca Praktikum Tentukan daerah (gambarkan dan arsirlah) dan tentukan luasnya jika diketahui fungsi berikut : a. y = 4x x 2, yang dibatasi oleh x = 1, x = 3 dan sumbu x b. y = x 2 5x + 4, untuk 0 x 4 dan dibatasi oleh sumbu x c. y = sin x, untuk 0 x 2π dan dibatasi oleh sumbu x d. y = x 2 2x dan y = 6x x 2 e. y = 5 x 2 dan y = x 1 2 f. y = 2x, y = 1 x, danx + y = 6 2

34 30 M a t l a b

35 31 PERTEMUAN KE 5 (Volume Benda Putar Daerah yang diputar Mengelilingi sumbu X) Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat menggambar grafik fungsi asal 2. Mahasiswa mampu menentukan bentuk dari benda putar 3. Mahasiswa dapat menetukan bentuk benda putar yang dihasikan 4. Mahasiswa dapat menentukan volume benda putar dari perputaran grafik diputar mengelilingi sumbu x dan garis y = Dasar Teori Jika daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x, garis x = a dan garis x = b diputar mengelilingi sumbu x, maka volume benda putar yang dihasilkan adalah sebagai berikut : V = π b y 2 dx a (sumber : (Zaelani, Cunayah, & Irawan, 2008)) Pertanyaan Pre Praktikum 1. Bagaimanakah cara memutar grafik fungsi mengelilingi sumbu x? 2. Bagaimanakah cara menghitung volume benda putar yang dihasilkan? Metode Praktikum / Prosedur kerja 1. Gambarkan benda yang dihasilkan dari fungsi f x = sin x jika diputar mengelilingi sumbu x Jawab : Untuk membuat benda hasil perputaran fungsi di atas, perhatikan scrip berikut: a. Langkah pertama adalah dengan mendefinisikan fungsi yang dimaksud b. Tampilkan fungsi asal

36 32 c. Tampilkan benda hasil rotasi fungsi mengelilingi sumbu x d. Tampilkan benda hasil rotasi dalam sumbu YZ e. Tampilkan benda hasil rotasi dalam sumbu XY Sehingga diperoleh tampilan sebagai berikut : Atau jika sudut pandang aksis diubah, maka akan menghasilkan tampilan grafik yang berbeda pula. Perhatikan contoh berikut, jika benda putar yang diperoleh dilihat dari bagian belakang, maka scrip dan tampilan yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

37 33 2. Hitunglah volume benda putar jika diketahui f x = x 3 diputar mengelilingi sumbu x untuk 0 x 2. Jawab : Untuk menampilkan benda yang dihasilkan, silahkan gunakan scrip dan prosedur seperti pada contoh nomor 1. Sedangkan untuk menentukan volumenya, berikut ini adalah scrip dan besar volume dari masalah di atas

38 34 atau Pertanyaan Pasca Praktikum 1. Buatlah scrip jika diketahui benda pejal berikut : Hint : fungsi yang ditampilkan adalah f x = cos x 2. Buatlah sketsa grafik asal, benda putar yang dihasilkan dan tentukan pula volume benda putar tersebut jika diketahui fungsi asal sebagai berikut : a. y = x 2, untuk 0 x 2, dibatasi oleh sumbu x, dan diputar mengelilingi sumbu x b. D = x, y : 2 x 2,0 y 4 x 2, diputar mengelilingi sumbu x

39 35 M a t l a b

40

41 37 PERTEMUAN KE 6 (Volume Benda Putar Daerah yang diputar Mengelilingi sumbu Y) Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat menggambar grafik fungsi asal 2. Mahasiswa mampu menentukan bentuk dari benda putar 3. Mahasiswa dapat menetukan bentuk benda putar yang dihasikan 4. Mahasiswa dapat menentukan volume benda putar dari perputaran grafik diputar mengelilingi sumbu y dan garis x = l Dasar Teori Jika daerah yang dibatasi oleh kurva x = g(y), sumbu y, garis y = c dan garis y = d diputar mengelilingi sumbu y, maka volume benda putar yang dihasilkan adalah sebagai berikut : (sumber : (Zaelani et al., 2008)) Pertanyaan Pre Praktikum V = π d x 2 dy c 1. Bagaimanakah cara menentukan volume benda putar jika kurva diputar mengelilingi sumbu y? 2. Apa yang terjadi jika kurva diputar mengelilingi garis x = l? Metode Praktikum / Prosedur kerja Diketahui f x = x 2 dengan 0 x 2. Jika f x diputar mengelilingi sumbu y, maka tentukanlah gambar benda yang dihasilkan beserta volumenya. Jawab : Dari soal diketahui fungsi y = x 2. Karena fungsi y = x 2 akan diputar mengelilingi sumbu y, maka fungsi dan interval dari fungsi harus diubah terlebih dahulu, sehingga diperoleh x = y untuk 0 y 4. Untuk memastikan bahwa perubahan fungsi dan interval dari fungsi tersebut sama dengan fungsi yang diketahui, tidak ada salahnya terlebih dahulu dicek kebenarannya dengan memplot grafik fungsi tersebut dengan tahapan dan scrip sebagai berikut : 1. Menampilkan grafik fungsi y= x 2 dengan 0 x 2 dan x = y untuk 0 y 4.

42 38 Diperoleh gambar sebagai berikut : 2. Menampilkan bentuk benda dari hasil rotasi terhadap sumbu y Perhatikan grafik berikut : Grafik di atas diperoleh dengan scrip sebagai berikut:

43 39 3. Menghitung volume benda Pertanyaan Pasca Praktikum Diketahui f x = x dengan 1 x 5. Tentukan bentuk benda putar dan volume yang dihasilkan jika f x diputar mengelilingi sumbu x dan sumbu y!

44

45 41 PERTEMUAN KE 7 (Volume Benda Putar Daerah antara dua kurva) Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat menentukan daerah yang dibatasi oleh dua buah kurva 2. Mahasiswa dapat menentukan bentuk benda putar yang dihasilkan dari perputaran dua buah kurva yag diketahui 3. Mahasiswa mampu menentukan volume benda putar yang dihasilkan dari perputaran dua buah kurva yang diketahui Dasar Teori Bentuk dan volume benda putar yang dihasilkan dari perputaran dua buah kurva tergantung dari sumbu putar yang akan digunakan. Ada 4 jenis sumbu putar yang biasanya digunakan, yaitu sumbu x, sumbu y, garis x =, dan garis y = l a. Mengelilingi sumbu x Daerah yang diarsir pada gambar berikut adalah daerah yang dibatasi oleh kurva y 2 = g(x) dan y 1 = f(x), garis x = a, dan garis x = b. Jika daerah tersebut diputar mengelilingi sumbu x, maka volume yang dihasilkan adalah sebagai berikut : V = π (sumber : (Zaelani et al., 2008)) b a y 2 2 y 1 2 dx

46 42 b. Mengelilingi sumbu y Daerah yang diarsir pada gambar berikut adalah daerah yang dibatasi oleh kurva x 1 = f(y) dan x 2 = g(y), garis y = c, dan garis y = d. Jika daerah tersebut diputar mengelilingi sumbu y, maka volume yang dihasilkan adalah sebagai berikut : V = π (sumber : (Zaelani et al., 2008)) b a x 1 2 x 2 2 dy Pertanyaan Pre Praktikum 1. Bagaimanakah cara menggambar benda putar yang dibatasi oleh dua buah kurva? 2. Bagaimanakah cara menghitung volume benda putar? Metode Praktikum / Prosedur kerja a. Diputar mengelilingi sumbu X Diketahui D = x, y : 0 x 4, 1 x + 1 y x + 2 diputar terhadap sumbu x, 2 tentukan volume benda putar yang terjadi! Jawab : Untuk menjawab soal di atas, perhatikan langkah langkah berikut : 1. Membuat grafik asal Dari soal diketahui D = x, y : 0 x 4, 1 x + 1 y x + 2, maka 2 diperoleh grafik sebagai berikut:

47 43 2. Memutar grafik mengelilingi sumbu x

48 44 3. Menentukan volume benda pejal yang terjadi b. Diputar mengelilingi sumbu Y Misalkan diketahui parabola y = x 2 dan parabola y = 4x 2 dan garis y = 4. Tentukanlah benda pejal yang dihasilkan berikut volumenya jika parabola terebut diputar mengelilingi sumbu y! (sumber : (Martono, 1999)) Jawab : Sama halnya dengan menjawab soal pada bagian a di atas, langkah langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Membuat grafik asal dri soal diketahui parabola y = x 2 dan parabola y = 4x 2 dan garis y = 4. Maka diperoleh grafik sebagai berikut :

49 45 2. Memutar grafik asal mengelilingi sumbu y 3. Menentukan volume benda pejal yang dihasilkan

50 46 Pertanyaan Pasca Praktikum 1. Buatlah grafik fungsi asal, benda putar yang dihasilkan (diputar mengelilingi sumbu x dan sumbu y), dan tentukan pula volume yang dihasilkan untuk fungsi berikut : a. y = x 2 dan garis y = 2x b. x = y 2 2 dan garis x + y = 4 c. y = x 2 dan y = 6x x 2 d. y = x, untuk 2 x 4, dan garis y = 3 e. Kurva x = 2 2 y 2, lingkaran x 2 + y 2 = 9, dan dibatasi oleh sumbu y 2. Jika perputaran kurva pada nomor 1 di atas diubah mengelilingi x = 2 dan y = 3, bagaimanakah hasilnya?

51 47 PERTEMUAN KE 8 (Panjang Kurva dan Luas Permukaan Benda Putar) Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat membuat kurva asal 2. Mahasiswa mampu menghitung pajang kurva asal 3. Mahasiswa dapat membuat beda putar 4. Mahasiswa mampu menghitung luas permukaan benda putar yang dihasilkan Dasar Teori 1. Panjang Kurva Misalkan fungsi y = f(x) memiliki kurva halus pada interval a, b, panjang busur f antara a dan b adalah sebagai berikut : b s = 1 + f (x) 2 a Dengan cara yang sama, untuk kurva yang diberikan oleh x = g(y), panjang busur g antara c dan d adalah sebagai berikut : Contoh : b s = 1 + g (y) 2 a Tentukan panjang busur dari titik x 1, y 1 ke x 2, y 2 pada grafik f x = mx + b, seperti yang ditunjukkan pada grafik berikut : dx dy Jawab : Dari soal diketahui

52 48 m = f x = y 2 y 1 x 2 x 1 Sehingga panjang kurva tersebut adalah 2. Luas Permukaan Benda Putar a. Pemutaran mengelilingi sumbu x Andaikan x = f t, y = g t, a t b adalah persamaan kurva licin pada kuadran pertama (dan kedua) bidang xy. Apabila kurva tersebut diputar mengelilingi sumbu x, maka akan membentuk suatu permukaan. Luas dari bagian ini dapat dihampiri oleh sebuah luas sebuah kerucut terpancung, yaitu n A = lim 2πy i s i = 2πyds P 0 i=1 (sumber : (Purcell & Varberg, 1994)) b. Pemutaran mengelilingi sumbu y Sama halnya dengan pemutaran terhadap sumbu x, luas daerah untuk pemutaran terhadap sumbu y adalah sebagai berikut : n A = lim 2πx i s i = 2πxds P 0 i=1 (sumber : (Purcell & Varberg, 1994))

53 49 Catatan : ds = 1 + dy dx 2 dx = 1 + dx dy 2 dy = dx dt 2 + dy dt 2 dt Pertanyaan Pre Praktikum 1. Bagaimanakah cara menentukan panjang dari sebuah kurva? 2. Bagaimanakah cara menghitung luas permukaan dari benda pejal yang terbentuk dari perputaran kurva mengelilingi sumbu yang diberikan? Metode Praktikum / Prosedur kerja Misalkan diketahui suatu fungsi f x = x untuk 0 x 4. Tentukan : a. Panjang kurva b. Luas permukaan benda putar jika kurva diputar mengelilingi sumbu x! Jawab : a. Panjang kurva Untuk menentukan panjang kurva tersebut, terlebih dahulu dibuat kurva yang sesuai dengan fungsi yang diketahui, yaitu f x = x untuk 0 x 4, kemudian putar kurva tersebut mengelilingi sumbu x, sehingga diperoleh sebagai berikut :

54 50 Dengan panjang kurva adalah satuan panjang. Atau jika menggunakan matlab menggunakan scrip sebagai berikut : b. Luas permukaan benda putar Dari gambar di atas diketahui bahwa benda pejal yang dihesilkan berbentuk sebuah kerucut, maka luas permukaan dari kerucut tersebut adalah sebagai berikut : Pertanyaan Pasca Praktikum Tentukan panjang kurva berikut ini! Tetukan pula luas permukaan dari benda yang dihasilkan jika kurva tersebut di putar mengelilingi sumbu x dan sumbu y! a. f x = x + 1 dengan 1 x 5 b. Lingkaran x 2 + y 2 = 9 c. y = x 2, untuk 0 x 2, dibatasi oleh sumbu x d. f x = x dengan 1 x 5 e. f x = x dengan 1 x 4

55 51 M a t l a b

56

57 53 DAFTAR PUSTAKA Darmayasa, P. (2016). Menghitung Luas Daerah Menggunakan Integral. Retrieved February 14, 2017, from Martono, K. (1999). Kalkulus. Jakarta: Erlangga. Purcell, E. J., & Varberg, D. (1994). Kalkulus dan Geometri Analitis (5th ed.). Jakarta: Erlangga. Team. (2016). Interactive evaluation of Riemann sums - MATLAB. Retrieved January 4, 2017, from w.mathworks.com Widiarsono, T. (2005). TUTORIAL PRAKTIS. Jakarta. Zaelani, A., Cunayah, C., & Irawan, E. I. (2008) Bank Soal Bimbingan Pemantapan Matematika. Bandung: Yrama Widya.

Catatan Kecil Belajar MATLAB Untuk Matematika Terapan dan Teknik. Arif Muchyidin

Catatan Kecil Belajar MATLAB Untuk Matematika Terapan dan Teknik. Arif Muchyidin Catatan Kecil Belajar MATLAB Untuk Matematika Terapan dan Teknik Arif Muchyidin Kata Pengantar Buku berjudul Catatan Kecil Belajar MATLAB Untuk Matematika Terapan dan Teknik merupakan langkah kecil dalam

Lebih terperinci

Kalkulus II. Institut Teknologi Kalimantan

Kalkulus II. Institut Teknologi Kalimantan Tim Dosen Kalkulus II Tahun Persiapan Bersama Institut Kalkulus Teknologi II Kalimantan January 31, () 2018 1 / 71 Kalkulus II Tim Dosen Kalkulus II Tahun Persiapan Bersama Institut Teknologi Kalimantan

Lebih terperinci

Pengenalan Geogebra. Oleh: Hazrul Iswadi. Disampaikan pada seminar internal Departemen MIPA. Tanggal 10 September 2011

Pengenalan Geogebra. Oleh: Hazrul Iswadi. Disampaikan pada seminar internal Departemen MIPA. Tanggal 10 September 2011 Pengenalan Geogebra Oleh: Hazrul Iswadi Disampaikan pada seminar internal Departemen MIPA Tanggal 10 September 2011 Departemen MIPA Universitas Surabaya A. Apa itu GeoGebra? GeoGebra adalah software gratis

Lebih terperinci

MATEMATIKA INDUSTRI 1 RESUME INTEGRAL DAN APLIKASI

MATEMATIKA INDUSTRI 1 RESUME INTEGRAL DAN APLIKASI MATEMATIKA INDUSTRI 1 RESUME INTEGRAL DAN APLIKASI Nama : Syifa Robbani NIM : 125100301111002 Dosen Kelas : Nimas Mayang Sabrina S., STP, MP, MSc : L Nimas Nimas Mayang Sabrina S., STP, MP, MSc Mayang

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM GEOGEBRA

PETUNJUK PRAKTIKUM GEOGEBRA Email: dwilestar@uny.ac.id Pelatihan GeoGebra untuk Pembelajaran Matematika, 2013 PETUNJUK PRAKTIKUM GEOGEBRA Geogebra merupakan software yang berisi aplikasi aljabar dan geometri. Berikut ini diberikan

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dalam penyajian data menggunakan bentuk grafik. Grafik sering juga disebut sebagai diagram, bagan, maupun chart. Pada

Lebih terperinci

TERAPAN INTEGRAL. Bogor, Departemen Matematika FMIPA IPB. (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, / 22

TERAPAN INTEGRAL. Bogor, Departemen Matematika FMIPA IPB. (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, / 22 TERAPAN INTEGRAL Departemen Matematika FMIPA IPB Bogor, 2012 (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, 2012 1 / 22 Topik Bahasan 1 Luas Daerah Bidang Rata 2 Nilai Rataan Fungsi (Departemen Matematika

Lebih terperinci

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan 61 Pada Matematika Dasar I telah dipelajari integral tertentu b f ( x) dx yang dapat didefinisikan, apabila f

Lebih terperinci

KALKULUS INTEGRAL 2013

KALKULUS INTEGRAL 2013 KALKULUS INTEGRAL 0 PENDAHULUAN A. DESKRIPSI MATA KULIAH Isi pokok mata kuliah ini memuat pemahaman tentang: () Anti turunan: pengertian anti turunan, teorema-teorema, dan teknik anti turunan, () Integral

Lebih terperinci

PELATIHAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PELATIHAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PETUNJUK PRAKTIKUM PELATIHAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISUSUN OLEH: Atmini Dhoruri, MS Emi Nugroho RS, M.Sc Dwi Lestari, M.Sc. (dwilestari@uny.ac.id) JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

INTEGRAL ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono. Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN

INTEGRAL ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono. Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN MODUL MATEMATIKA INTEGRAL ( MAT 12.1.1 ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sungkono No. 58 Telp. (0341) 752036

Lebih terperinci

Pertemuan : 9 Materi : Teorema Green Bab IV. Teorema Green, Teorema Divergensi Gauss, dan Teorema Stokes

Pertemuan : 9 Materi : Teorema Green Bab IV. Teorema Green, Teorema Divergensi Gauss, dan Teorema Stokes Pertemuan : 9 Materi : Teorema Green Bab IV. Teorema Green, Teorema Divergensi Gauss, dan Teorema Stokes Standar Kompetensi : 1. Memahami Teorema Green Kompetensi Dasar : 1. Menyebutkan kembali pengertian

Lebih terperinci

1. Dengan merasionalkan penyebut, bentuk sederhana dari adalah... D E

1. Dengan merasionalkan penyebut, bentuk sederhana dari adalah... D E 1. Dengan merasionalkan penyebut, bentuk sederhana dari adalah... A. 3-3 + 21-7 21-21 + 7 2. Persamaan (2m - 4)x² + 5x + 2 = 0 mempunyai akar-akar real berkebalikan, maka nilai m adalah... A. -3-3 6 Kunci

Lebih terperinci

INTEGRAL. disebut integral tak tentu dan f(x) disebut integran. = X n+1 + C, a = konstanta

INTEGRAL. disebut integral tak tentu dan f(x) disebut integran. = X n+1 + C, a = konstanta INTEGRAL Jika f(x) = F (x) adalah turunan pertama dari fungsi F(x) maka F(x) adalah antiturunan dari f(x)dan ditulis dengan F(x) = (dibaca integral f(x) terhadap x) = lambang integral, f(x) = integran.

Lebih terperinci

Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc Department of Mathematics FMIPA UNS

Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc Department of Mathematics FMIPA UNS Lecture 5. Integral A. Masalah Luas (The Area Problem) Sebelumnya kita pernah mempelajari rumus-rumus luas dari beberapa bentuk geometri. Misalnya, luas daerah persegi panjang adalah panjang kali lebar,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN GEOGEBRA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENGGUNAAN GEOGEBRA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENGGUNAAN GEOGEBRA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika berbasis ICT Dosen Pengampu Dr. Dwijanto, M.S. Oleh: Purwanti Wahyuningsih (0401514014) Franky Martion

Lebih terperinci

MATEMATIKA TEKNIK (E3-1)

MATEMATIKA TEKNIK (E3-1) UJIAN NASIONAL SMK Tahun Pelajaran 004/005 MATEMATIKA TEKNIK (E-) KELOMPOK TEKNIK INDUSTRI ( U T A M A ) P MATA PELAJARAN MATEMATIKA TEKNIK KELOMPOK : TEKNIK INDUSTRI Hari/Tanggal : Rabu, Juni 005 Jam

Lebih terperinci

16. INTEGRAL. A. Integral Tak Tentu 1. dx = x + c 2. a dx = a dx = ax + c. 3. x n dx = + c. cos ax + c. 4. sin ax dx = 1 a. 5.

16. INTEGRAL. A. Integral Tak Tentu 1. dx = x + c 2. a dx = a dx = ax + c. 3. x n dx = + c. cos ax + c. 4. sin ax dx = 1 a. 5. 6. INTEGRAL A. Integral Tak Tentu. dx = x + c. a dx = a dx = ax + c. x n dx = n+ x n+ + c. sin ax dx = a cos ax + c 5. cos ax dx = a sin ax + c 6. sec ax dx = a tan ax + c 7. [ f(x) ± g(x) ] dx = f(x)

Lebih terperinci

INTEGRAL ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono. Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN

INTEGRAL ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono. Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN MODUL MATEMATIKA INTEGRAL ( MAT 12.1.1 ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sungkono No. 58 Telp. (0341) 752036

Lebih terperinci

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012 Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 01 Tanggal Ujian: 13 Juni 01 1. Lingkaran (x + 6) + (y + 1) 5 menyinggung garis y 4 di titik... A. ( -6, 4 ). ( -1, 4 ) E. ( 5, 4 ) B. ( 6, 4) D. ( 1, 4 )

Lebih terperinci

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Bidang Matematika. Kode Paket 634. Oleh : Fendi Alfi Fauzi 1. x 0 x 2.

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Bidang Matematika. Kode Paket 634. Oleh : Fendi Alfi Fauzi 1. x 0 x 2. Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri SNMPTN) Bidang Matematika Kode Paket 6 Oleh : Fendi Alfi Fauzi. lim x 0 cos x x tan x + π )... a) b) 0 c) d) e) Jawaban : C Pembahasan: lim x 0

Lebih terperinci

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1. Menjelaskan cara penyelesaian soal dengan

Lebih terperinci

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS PREVIEW KALKULUS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Mahasiswa mampu: menyebutkan konsep-konsep utama dalam kalkulus dan contoh masalah-masalah yang memotivasi konsep tersebut; menjelaskan menyebutkan konsep-konsep

Lebih terperinci

Siap UAN Matematika. Oleh. Arwan Hapsan. Portal Pendidikan Gratis Indonesia.

Siap UAN Matematika. Oleh. Arwan Hapsan. Portal Pendidikan Gratis Indonesia. Siap UAN Matematika Oleh Arwan Hapsan Portal Pendidikan Gratis Indonesia Http://okor.id Copyright okor.id Artikel ini boleh dicopy,diubah, dikutip, di cetak dalam media kertas atau yang lain, dipublikasikan

Lebih terperinci

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri SNMPTN) Bidang Matematika Kode Paket Oleh : Fendi Alfi Fauzi. Lingkaran x 6) 2 + y + ) 2 menyinggung garis y di titik a), ) b), ) c) 6, ) d) 6,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis. Raizal Dzil Wafa M.

KATA PENGANTAR. Penulis. Raizal Dzil Wafa M. i KATA PENGANTAR Buku ini dibuat untuk memudahkan siapa saja yang ingin belajar MATLAB terutama bagi yang baru mengenal MATLAB. Buku ini sangat cocok untuk pemula terutama untuk pelajar yang sedang menempuh

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 8 November 2013

Hendra Gunawan. 8 November 2013 MA1101 MATEMATIKA 1A Hendra Gunawan Semester I, 013/014 8 November 013 Apa yang Telah Dipelajari pada Bab 4 1. Notasi Sigma dan Luas Daerah di Bawah Kurva. Jumlah Riemann dan Integral Tentu 3. Teorema

Lebih terperinci

APLIKASI INTEGRAL 1. LUAS DAERAH BIDANG

APLIKASI INTEGRAL 1. LUAS DAERAH BIDANG Bahan ajar Kalkulus Integral 9 APLIKASI INTEGRAL. LUAS DAERAH BIDANG Misalkan f() kontinu pada a b, dan daerah tersebut dibagi menjadi n sub interval h, h,, h n yang panjangnya,,, n (anggap n ), ambil

Lebih terperinci

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 3B TAHUN 2010

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 3B TAHUN 2010 . Perhatikan argumen berikut ini. p q. q r. r ~ s TRY OUT MATEMATIKA PAKET B TAHUN 00 Negasi kesimpulan yang sah dari argumen di atas adalah... A. p ~s B. p s C. p ~s D. p ~s E. p s. Diketahui npersamaan

Lebih terperinci

Catatan Kuliah KALKULUS II BAB V. INTEGRAL

Catatan Kuliah KALKULUS II BAB V. INTEGRAL BAB V. INTEGRAL Anti-turunan dan Integral TakTentu Persamaan Diferensial Sederhana Notasi Sigma dan Luas Daerah di Bawah Kurva Integral Tentu Teorema Dasar Kalkulus Sifat-sifat Integral Tentu Lebih Lanjut

Lebih terperinci

Panduan Praktikum S1 Elins Eksp. Kontrol Digital 1

Panduan Praktikum S1 Elins Eksp. Kontrol Digital 1 1 Sistem Kontrol Digital Eksperimen 1 : Pengenalan Matlab dan Simulink pada Sistem Kontrol Digital Tujuan : Memperkenalkan Matlab, Simulink dan Control System Toolbox yang digunakan untuk mensimulasikan

Lebih terperinci

Luas daerah yang dibatasi oleh beberapa kurva dapat ditentukan dengan menghitung integral tertentu.

Luas daerah yang dibatasi oleh beberapa kurva dapat ditentukan dengan menghitung integral tertentu. IKA ARFIANI,S.T. Luas daerah yang dibatasi oleh beberapa kurva dapat ditentukan dengan menghitung integral tertentu. Andaikan kurva y = f(x) dan kurva y = g(x) kontinu pada interval a x b, dan kurva y

Lebih terperinci

INTEGRAL MATERI 12 IPS ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono. Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN

INTEGRAL MATERI 12 IPS ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono. Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN MODUL MATEMATIKA INTEGRAL MATERI 12 IPS ( MAT 12.1.1 ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sungkono No. 58 Telp.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Apakah Maple itu? Maple adalah suatu program interaktif yang mengintegrasikan kemampuan komputasi baik numerik ataupun simbolik, visualisasi (grafik) dan pemrograman.

Lebih terperinci

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 483

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 483 Tutur Widodo Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 0 Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 0 Kode 8 Oleh Tutur Widodo. Di dalam kotak terdapat bola biru, 6 bola merah dan bola putih. Jika diambil 8 bola tanpa pengembalian,

Lebih terperinci

INTEGRAL (ANTI DIFERENSIAL) Tito Adi Dewanto S.TP

INTEGRAL (ANTI DIFERENSIAL) Tito Adi Dewanto S.TP A. Soal dan Pembahasan. ( x ) dx... Jawaban : INTEGRAL (ANTI DIFERENSIAL) Tito Adi Dewanto S.TP ( x) dx x dx x C x C x x C. ( x 9) dx... x Jawaban : ( x 9) dx. (x x 9) dx x 9x C x x x. (x )(x + ) dx =.

Lebih terperinci

BAHAN PRAKTIKUM GEOGEBRA

BAHAN PRAKTIKUM GEOGEBRA BAHAN PRAKTIKUM GEOGEBRA Berikut ini diberikan petunjuk praktikum pembelajaran Matematika Aljabar dan Kalkulus menggunakan Geogebra. Geogebra merupakan software yang berisi aplikasi aljabar dan geometri.

Lebih terperinci

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Oleh Hendra Gunawan, Ph.D. Departemen Matematika ITB Sasaran Belajar Setelah mempelajari materi Kalkulus Elementer I, mahasiswa diharapkan memiliki (terutama):

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI Perbandingan Beberapa Metode Numerik dalam Menghitung Nilai Pi Aditya Agung Putra (13510010)1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik

Lebih terperinci

Sas Wahid H. Bogor, 07 Agustus 2012 PLOT FUNGSI

Sas Wahid H. Bogor, 07 Agustus 2012 PLOT FUNGSI PLOT FUNGSI A. PEMAHAMAN FUNGSI Suatu fungsi dapat didefinisikan sebagai suatu aturan yang membuat korespondensi antara dua himpunan bilangan sehingga hubungan dari dua himpunan bilangan tersebut menjadi

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 1991

Matematika EBTANAS Tahun 1991 Matematika EBTANAS Tahun 99 EBT-SMA-9-0 Persamaan sumbu simetri dari parabola y = 8 x x x = 4 x = x = x = x = EBT-SMA-9-0 Salah satu akar persamaan kuadrat mx 3x + = 0 dua kali akar yang lain, maka nilai

Lebih terperinci

MODUL PETUNJUK PRAKTIKUM KALKULUS I. OLEH : Drs. J. V. A. Tambelu, M.Pd Dra. T. A. S. Rembet, M.Sc Navel O. Mangelep, S.Pd

MODUL PETUNJUK PRAKTIKUM KALKULUS I. OLEH : Drs. J. V. A. Tambelu, M.Pd Dra. T. A. S. Rembet, M.Sc Navel O. Mangelep, S.Pd MODUL PETUNJUK PRAKTIKUM KALKULUS I OLEH : Drs. J. V. A. Tambelu, M.Pd Dra. T. A. S. Rembet, M.Sc Navel O. Mangelep, S.Pd UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANN ALAM JURUSAN

Lebih terperinci

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1. Integral Lipat Dua Atas Daerah Persegipanjang

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1. Integral Lipat Dua Atas Daerah Persegipanjang ingkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1 Integral Lipat Dua Atas Daerah Persegipanjang Perhatikan fungsi z = f(x, y) pada = {(x, y) : a x b, c y d} Bentuk partisi P atas daerah berupa n buah persegipanjang

Lebih terperinci

Lampiran 2 LEMBAR KERJA KELOMPOK MAHASISWA 1

Lampiran 2 LEMBAR KERJA KELOMPOK MAHASISWA 1 Lampiran 2 LEMBAR KERJA KELOMPOK MAHASISWA 1 Program Studi : Pendidikan Matematika Mata Kuliah : Kalkulus Materi : Integral (Penggunaan integral pada luas daerah bidang rata) Waktu : 2 x 50 menit KELOMPOK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Latar Belakang Historis Fondasi dari integral pertama kali dideklarasikan oleh Cavalieri, seorang ahli matematika berkebangsaan Italia pada tahun 1635. Cavalieri menemukan bahwa

Lebih terperinci

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1. Integral Lipat Dua Atas Daerah Persegipanjang

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1. Integral Lipat Dua Atas Daerah Persegipanjang ingkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1 Integral Lipat Dua Atas Daerah Persegipanjang Perhatikan fungsi z = f(x,y) pada = {(x,y) : a x b, c y d} Bentuk partisi P atas daerah berupa n buah persegipanjang

Lebih terperinci

Menggambar Grafik Menggunakan Winplot

Menggambar Grafik Menggunakan Winplot Petunjuk Praktikum Menggambar Grafik Menggunakan Winplot Oleh: Eminugroho Ratna Sari, M.Sc FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Menggambar Grafik Menggunakan Winplot

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 1995

Matematika EBTANAS Tahun 1995 Matematika EBTANAS Tahun 99 EBT-SMA-9-0 Grafik fungsi kuadrat di samping (,) persamaannya y = + + y = + y = + (0,) y = + y = + EBT-SMA-9-0 Akar-akar persamaan kuadrat = 0 adalah dan. Persamaan kuadrat

Lebih terperinci

Soal Ujian Nasional Tahun 2007 Bidang Matematika

Soal Ujian Nasional Tahun 2007 Bidang Matematika Soal Ujian Nasional Tahun 007 Bidang Matematika Oleh : Fendi Alfi Fauzi 6 Desember 01 1. Bentuk sederhana dari (1 + ) (4 50) adalah... A. B. + 5 C. 8 D. 8 + E. 8 + 5. Jika log = a dan log 5 = b, maka 15

Lebih terperinci

1.1 Fungsi Dua Peubah Atau Lebih 1.2 Turunan Parsial Fungsi Dua Peubah atau Lebih

1.1 Fungsi Dua Peubah Atau Lebih 1.2 Turunan Parsial Fungsi Dua Peubah atau Lebih ] 1 Pada Bab 1 ini akan dibahas antara lain sebagai berikut. 1.1 Fungsi Dua Peubah Atau Lebih 1.2 Turunan Parsial Fungsi Dua Peubah atau Lebih Tema sentral dari bab ini adalah kalkulus dari fungsi peubah

Lebih terperinci

III HASIL DAN PEMBAHASAN

III HASIL DAN PEMBAHASAN Fungsi periodizer kutub tersebut dapat dituliskan pula sebagai: p θ, N, θ 0 = π N N.0 n= n sin Nn θ θ 0. () f p θ, N, θ 0 = π N N j= j sin Nj θ θ 0 diperoleh dengan menyubstitusi variabel θ pada f θ =

Lebih terperinci

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 132

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 132 Tutur Widodo Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 0 Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 0 Kode Oleh Tutur Widodo. Lingkaran (x 6) + (y + ) = menyinggung garis x = di titik... (, 6) d. (, ) (, 6) e. (, ) c. (,

Lebih terperinci

METODE NUMERIK Modul I

METODE NUMERIK Modul I LABORATORIUM KOMPUTASIONAL FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS YARSI METODE NUMERIK Modul I a. Estimasi waktu: 100 menit b. Tujuan Istruksional Khusus: Mahasiswa dapat menggunakan Mathlab dengan baik

Lebih terperinci

Modul 2016 KATA PENGANTAR

Modul 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Kita tahu bahwa dewasa ini pperkembangan dari teknologi sangatlah pesat, sehingga apapun saat ini selalu berkaitan dengan yang namanya teknologi. Teknologi juga tidak hanya dipahami oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahap-tahap memecahkan masalah dengan metode numeric : 1. Pemodelan 2. Penyederhanaan model 3.

BAB I PENDAHULUAN. Tahap-tahap memecahkan masalah dengan metode numeric : 1. Pemodelan 2. Penyederhanaan model 3. BAB I PENDAHULUAN Tujuan Pembelajaran: Mengetahui apa yang dimaksud dengan metode numerik. Mengetahui kenapa metode numerik perlu dipelajari. Mengetahui langkah-langkah penyelesaian persoalan numerik.

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: MATEMATIKA IPA (KODE: A05) Petunjuk A digunakan untuk menjawab soal nomor 1 sampai dengan nomor 40.

PR ONLINE MATA UJIAN: MATEMATIKA IPA (KODE: A05) Petunjuk A digunakan untuk menjawab soal nomor 1 sampai dengan nomor 40. PR ONLINE MATA UJIAN: MATEMATIKA IPA (KODE: A05) Petunjuk A digunakan untuk menjawab soal nomor sampai dengan nomor 0. 5. Jika a b 5, maka a + b = 5 (A). (C) 0. 0.. 7.. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan

Lebih terperinci

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya FUNGSI dan LIMIT 1.1 Fungsi dan Grafiknya Fungsi : suatu aturan yang menghubungkan setiap elemen suatu himpunan pertama (daerah asal) tepat kepada satu elemen himpunan kedua (daerah hasil) fungsi Daerah

Lebih terperinci

5. Aplikasi Turunan MA1114 KALKULUS I 1

5. Aplikasi Turunan MA1114 KALKULUS I 1 5. Aplikasi Turunan MA4 KALKULUS I 5. Menggambar grafik fungsi Informasi yang dibutuhkan: A. Titik potong dengan sumbu dan sumbu y B. Asimtot fungsi C. Kemonotonan Fungsi D. Ekstrim Fungsi E. Kecekungan

Lebih terperinci

Data reaksi berikut telah diperoleh dari reaksi peluruhan sederhana: Menggunakan MATLAB untuk memplot konsentrasi komponen A dalam mol/l

Data reaksi berikut telah diperoleh dari reaksi peluruhan sederhana: Menggunakan MATLAB untuk memplot konsentrasi komponen A dalam mol/l Cara membuat Plot/ Grafik dengan Matlab Pada postingan kali ini akan dibahas membuat grafik visualisasi di MATLAB. Secara khusus mampu membuat grafik sederhana dua dimensi, membuat multiplot dari grafik

Lebih terperinci

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8 . Turunan dari f ( ) = + + (E) 7 + +. Turunan dari y = ( ) ( + ) ( ) ( + ) ( ) ( + ) ( + ) ( + ) ( ) ( + ) (E) ( ) ( + ) 7 5 (E) 9 5 9 7 0. Jika f ( ) = maka f () = 8 (E) 8. Jika f () = 5 maka f (0) +

Lebih terperinci

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Teknik Tenaga Elektrik/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Teknik Tenaga Elektrik/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T. DESKRIPSI MATA KULIAH TK-... Matematika Dasar: S1, 3 SKS, Semester I Mata kuliah ini merupakan kuliah dasar. Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep-konsep matematika

Lebih terperinci

5.1 Menggambar grafik fungsi

5.1 Menggambar grafik fungsi 5. Aplikasi Turunan 5. Menggambar graik ungsi Inormasi yang dibutuhkan: A. Titik potong dengan sumbu dan sumbu y B. Asimtot ungsi Deinisi 5.: Asimtot ungsi adalah garis lurus yang didekati oleh graik ungsi.

Lebih terperinci

Kalkulus Multivariabel I

Kalkulus Multivariabel I Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Salah satu jenis generalisasi integral tentu b f (x)dx diperoleh dengan menggantikan himpunan [a, b] yang kita integralkan menjadi himpunan berdimensi dua dan

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT INTEGRAL LIPAT

SIFAT-SIFAT INTEGRAL LIPAT TUGAS KALKULUS LANJUT SIFAT-SIFAT INTEGAL LIPAT Oleh: KAMELIANI 46 JUUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA AN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVESITAS NEGEI MAKASSA 4 SIFAT-SIFAT INTEGAL LIPAT A. SIFAT-SIFAT INTEGAL

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN MATLAB

MODUL I PENGENALAN MATLAB MODUL I PENGENALAN MATLAB 1. Apa Matlab itu? Matlab merupakan bahasa pemrograman dengan kemampuan tinggi dalam bidang komputasi. Matlab memiliki kemampuan mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 0 PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.9 Sukoharjo Telp. 0-90 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP TAHUN PELAJARAN 0/0 Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 0 PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.9 Sukoharjo Telp. 0-906 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP TAHUN PELAJARAN 0/0 Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.9 Sukoharjo Telp. 0-906 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP TAHUN PELAJARAN 0/0 Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Lebih terperinci

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks FUNGSI Riri Irawati, M.Kom 3 sks Agenda 1. Sistem Koordinat Kartesius. Garis Lurus 3. Grafik persamaan Tujuan Agar mahasiswa dapat : Menggunakan sistem koordinat untuk menentukan titik-titik dan kurva-kurva.

Lebih terperinci

1. Sebuah kawat yang panjangnya 10 meter akan dibuat bangun yang berbentuk 3 persegi panjang kongruen seperti pada gambar di bawah.

1. Sebuah kawat yang panjangnya 10 meter akan dibuat bangun yang berbentuk 3 persegi panjang kongruen seperti pada gambar di bawah. 1. Sebuah kawat yang panjangnya 10 meter akan dibuat bangun yang berbentuk 3 persegi panjang kongruen seperti pada gambar di bawah. Luas maksimum daerah yang dibatasi oleh kawat tersebut adalah... 3,00

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 0 PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.9 Sukoharjo Telp. 0-906 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP TAHUN PELAJARAN 0/0 Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Lebih terperinci

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 00/00 SMK Kelompok Teknologi Industri Paket Utama (P) MATEMATIKA (E-) TEKNIK SELASA, MEI 00 Pukul 07.0 09.0 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

PAKET 3 LATIHAN UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN 2009 MATA PELAJARAN MATEMATIKA

PAKET 3 LATIHAN UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN 2009 MATA PELAJARAN MATEMATIKA Kumpulan Soal - Soal Latihan UN Matematika IPA SMA dan MA 009. (Suprayitno) 33 PAKET 3 LATIHAN UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN 009 MATA PELAJARAN MATEMATIKA PETUNJUK UMUM. Kerjakan semua soal - soal ini menurut

Lebih terperinci

2. Untuk interval 0 < x < 360, nilai x yang nantinya akan memenuhi persamaan trigonometri cos x 2 sin x = 2 3 cos adalah

2. Untuk interval 0 < x < 360, nilai x yang nantinya akan memenuhi persamaan trigonometri cos x 2 sin x = 2 3 cos adalah Soal Babak Semifinal OMITS 007. Hubungan antara a dan b agar fungsi f x = a sin x + b cos x mempunyai nilai stasioner di x = π adalah a. a = b b. a = b d. a = b e. a = b a = b. Untuk interval 0 < x < 60,

Lebih terperinci

Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif INTEGRASI FUNGSI. 0 a b X A. b A = f (X) dx a. Penyusun : Martubi, M.Pd., M.T.

Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif INTEGRASI FUNGSI. 0 a b X A. b A = f (X) dx a. Penyusun : Martubi, M.Pd., M.T. Kode Modul MAT. TKF 20-03 Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif INTEGRASI FUNGSI Y Y = f (X) 0 a b X A b A = f (X) dx a Penyusun : Martubi, M.Pd., M.T. Sistem Perencanaan Penyusunan Program

Lebih terperinci

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 2A TAHUN 2010

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 2A TAHUN 2010 TRY OUT MATEMATIKA PAKET A TAHUN 00. Diketahui premis premis () Jika hari hujan terus menerus maka masyarakat kawasan Kaligawe gelisah atau mudah sakit. () Hujan terus menerus. Ingkaran kesimpulan premis

Lebih terperinci

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semester II, 016/017 1 Maret 017 Bab Sebelumnya 9.1 Barisan Tak Terhingga 9. Deret Tak Terhingga 9.3 Deret Positif: Uji Integral 9.4 Deret Positif: Uji Lainnya 9.5 Deret

Lebih terperinci

m, selalu di atas sumbu x, batas batas nilai m yang memenuhi grafik fungsi tersebut adalah.

m, selalu di atas sumbu x, batas batas nilai m yang memenuhi grafik fungsi tersebut adalah. . Di berikan premis sebagai berikut : Premis : Jika terjadi hujan lebat atau mendapat air kiriman maka Jakarta banjir Premis : Jalan menjadi macet dan aktivitas kerja terhambat jika Jakarta banjir Kesimpulan

Lebih terperinci

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012 Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 01 Tanggal Ujian: 13 Juni 01 1. Lingkaran (x + 6) + (y + 1) 5 menyinggung garis y 4 di titik... A. ( -6 4 ). ( -1 4 ) E. ( 5 4 ) B. ( 6 4) D. ( 1 4 ) BAB

Lebih terperinci

PEMBAHASAN UN SMA IPA TAHUN AJARAN 2011/2012

PEMBAHASAN UN SMA IPA TAHUN AJARAN 2011/2012 Page of PEMBAHASAN UN SMA IPA TAHUN AJARAN 0/0 OLEH: SIGIT TRI GUNTORO, M.Si MARFUAH, S.Si, M.T REVIEWER: UNTUNG TRISNA S., M.Si JAKIM WIYOTO, S.Si Page of Misalkan, p : hari ini hujan q: saya tidak pergi

Lebih terperinci

TUGAS MATEMATIKA INDUSTRI APLIKASI INTEGRAL DI BIDANG EKONOMI DAN KETEKNIKAN

TUGAS MATEMATIKA INDUSTRI APLIKASI INTEGRAL DI BIDANG EKONOMI DAN KETEKNIKAN NAMA : SISKA NUKE ENI PRADITA NIM : 125100301111044 KELAS : P TUGAS MATEMATIKA INDUSTRI APLIKASI INTEGRAL DI BIDANG EKONOMI DAN KETEKNIKAN A. APLIKASI INTEGRAL DI BIDANG EKONOMI Diartikan geometris dari

Lebih terperinci

Kalkulus Peubah Banyak Modul Pembelajaran. January UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI, M.Pd

Kalkulus Peubah Banyak Modul Pembelajaran. January UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI, M.Pd Kalkulus Peubah Banyak Modul Pembelajaran January UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI, M.Pd IDENTITAS MAHASISWA NAMA : KLS/NIM :. KELOMPOK:. A l f i a n i A t h m a P u t r i R

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 2001

Matematika EBTANAS Tahun 2001 Matematika EBTANAS Tahun 00 EBT-SMA-0-0 Luas maksimum persegipanjang OABC pada gambar adalah satuan luas satuan luas C B(,y) satuan luas + y = satuan luas satuan luas O A EBT-SMA-0-0 Diketahui + Maka nilai

Lebih terperinci

SMA / MA IPA Mata Pelajaran : Matematika

SMA / MA IPA Mata Pelajaran : Matematika Latihan Soal UN 00 Paket Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah IPA SMA / MA IPA Mata Pelajaran : Matematika Dalam UN berlaku Petunjuk Umum seperti ini :. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban

Lebih terperinci

PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA TAHUN 2009

PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA TAHUN 2009 PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA TAHUN 009 HTTP://CANDRAPETRA.WORDPRESS.COM . Persamaan kuadrat yang akar-akarnya 5 dan - adalah A. x² + 7x + 0 = 0 B. x² - 7x + 0 = 0 C. x² + 3x + 0 = 0 D. x² + 3x -

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Matematika

Antiremed Kelas 12 Matematika Antiremed Kelas Matematika Integral - Latihan Ulangan Doc. Name: ARMAT098 Version : 0 0 halaman 0. f (x)=x +x+ maka f(x) =... x +x +x +c x +x +x+c x - x +x+c x +x +x+c x - x +x+c 0. 0. 0. 0 x +c x c x

Lebih terperinci

INTERGRAL. Sifat dasar dari bentuk integral tak tentu sebagai berikut.

INTERGRAL. Sifat dasar dari bentuk integral tak tentu sebagai berikut. INTERGRAL Operasi balikan dari diferensial adalah anti diferensial atau integral. Suatu fungsi F dikatakan sebagai anti diferensial dari fungsi f apabila F (x) = f(x) untuk setiap x dalam domain F. Jika

Lebih terperinci

CONTOH SOAL UAN INTEGRAL

CONTOH SOAL UAN INTEGRAL 1. Diketahui. Nilai a = a. 4 b. 2 c. 1 d. 1 e. 2 2. Nilai a. d. b. e. c. 3. Hasil dari a. b. d. e. c. 4. Hasil dari a. cos 6 x. sin x + C b. cos 6 x. sin x + C c. sin x + sin 3 x + sin 5 x + C d. sin x

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM. EKONOMI PRODUKSI PERTANIAN. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MODUL PRAKTIKUM. EKONOMI PRODUKSI PERTANIAN. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MODUL PRAKTIKUM. EKONOMI PRODUKSI PERTANIAN. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Modul Praktikum Ekonomi Produksi Pertanian Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

SRI REDJEKI KALKULUS I

SRI REDJEKI KALKULUS I SRI REDJEKI KALKULUS I KLASIFIKASI BILANGAN RIIL n Bilangan yang paling sederhana adalah bilangan asli : n 1, 2, 3, 4, 5,. n n Bilangan asli membentuk himpunan bagian dari klas himpunan bilangan yang lebih

Lebih terperinci

GeoGebra. 10 Lessons

GeoGebra. 10 Lessons GeoGebra in 10 Lessons Geogebra Untuk diketahui GeoGebra adalah software matematika yang dinamis dan bersifat open source (free) untuk pembelajaran dan pengajaran matematika di sekolah. GeoGebra dikembangkan

Lebih terperinci

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2007

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2007 1. Bentuk sederhana dari (1 + 3 ) - (4 - ) adalah... A. -2-3 B. -2 + 5 C. 8-3 D. 8 + 3 8 + 5 (1 + 3 ) - (4 - ) = (1 + 3 ) - (4-5 ) = 1 + 3-4 + 5 = 8-3 2. Jika 2 log 3 = a dan 3 log 5 = b, maka 15 log 20

Lebih terperinci

LUAS DAERAH DI BAWAH KURVA SUATU FUNGSI

LUAS DAERAH DI BAWAH KURVA SUATU FUNGSI LUAS DAERAH DI BAWAH KURVA SUATU FUNGSI Afrizal, S.Pd, M.PMat Matematika MAN Kampar Juli 2010 Afrizal, S.Pd, M.PMat (Matematika) Luas Daerah Dibawah Kurva Juli 2010 1 / 29 Outline Outline 1 Limit dan Turunan

Lebih terperinci

SOAL PM MATEMATIKA SMA NEGERI 29 JAKARTA

SOAL PM MATEMATIKA SMA NEGERI 29 JAKARTA SOAL PM MATEMATIKA SMA NEGERI 9 JAKARTA. Dengan merasionalkan penyebut, bentuk sederhana dari 5 5 + 5 4 5 5 e. + 5 6 + 5 adalah. Persamaan x (m + ) x = 0 mempunyai akar-akar yang berlawanan, maka nilai

Lebih terperinci

Modul Praktikum. Ekonomi Produksi Pertanian. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Modul Praktikum. Ekonomi Produksi Pertanian. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Modul Praktikum Ekonomi Produksi Pertanian Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 1 Membuat Grafik dengan Graphmatica Graphmatica merupakan perangkat lunak pembuat grafik yang

Lebih terperinci

Integral dan Aplikasinya

Integral dan Aplikasinya Nama : Mutiara Devita Sari NIM : 125100301111020 Kelas : L/TIP Integral dan Aplikasinya Pengertian Integral Integral merupakan invers atau kebalikan dari diferensial. Integral memiliki banyak kegunaan

Lebih terperinci

KALKULUS I MUG1A4 PROGRAM PERKULIAHAN DASAR DAN UMUM (PPDU) TELKOM UNIVERSITY V. APLIKASI TURUNAN

KALKULUS I MUG1A4 PROGRAM PERKULIAHAN DASAR DAN UMUM (PPDU) TELKOM UNIVERSITY V. APLIKASI TURUNAN KALKULUS I MUGA4 PROGRAM PERKULIAHAN DASAR DAN UMUM (PPDU) TELKOM UNIVERSITY V. APLIKASI TURUNAN MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI A. Titik potong dengan sumbu dan sumbu y B. Asimtot ungsi Deinisi : Asimtot ungsi

Lebih terperinci

Aplikasi Geogebra dalam Pembelajaran Geometri Bidang

Aplikasi Geogebra dalam Pembelajaran Geometri Bidang Aplikasi Geogebra dalam Pembelajaran Geometri Bidang Dendy Suprihady /13514070 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

METODE GARIS SINGGUNG DALAM MENENTUKAN HAMPIRAN INTEGRAL TENTU SUATU FUNGSI PADA SELANG TERTUTUP [, ]

METODE GARIS SINGGUNG DALAM MENENTUKAN HAMPIRAN INTEGRAL TENTU SUATU FUNGSI PADA SELANG TERTUTUP [, ] METODE GARIS SINGGUNG DALAM MENENTUKAN HAMPIRAN INTEGRAL TENTU SUATU FUNGSI PADA SELANG TERTUTUP [, ] Zulfaneti dan Rahimullaily* Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumbar Abstract: There is

Lebih terperinci

SOLUSI PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA IPA, KELOMPOK 2, TEBO

SOLUSI PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA IPA, KELOMPOK 2, TEBO SOLUSI PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA IPA, KELOMPOK, TEBO. Perhatikan premis-premis berikut. Premis : Jika bilangan genap maka 7 tidak habis dibagi Premis : Jika 7 tidak habis dibagi maka bilangan

Lebih terperinci