PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
|
|
- Veronika Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Ni Nyoman Trisna Udiyani 1, I Nengah Suadnyana 2, I.B. Surya Manuaba 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia { trisna.udiyani@yahoo.com, suadnyanainengah@gmail.com, manuabasurya@yahoo.com } Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah IPA siswa kelas IVA SD Negeri 1 Padangsambian tahun pelajaran 2015/2016 melalui penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis eksperimen dan (2) meningkatkan kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas IVA SD Negeri 1 Padangsambian tahun pelajaran 2015/2016 melalui penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVA SD Negeri 1 Padangsambian yang berjumlah 47 siswa yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Data tentang kompetensi pengetahuan IPA dikumpulkan dengan metode tes. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah IPA siswa yaitu dari persentase rata-rata kemampuan pemecahan masalah IPA siswa sebesar 71,44% yang tergolong sedang pada siklus I, menjadi 82,16% yang tergolong tinggi pada siklus II, dan (2) terjadi peningkatan kompetensi pengetahuan IPA siswa yaitu dari persentase rata-rata sebesar 73,30% yang tergolong sedang dengan ketuntasan belajar 65,96% pada siklus I, meningkat menjadi 83,18% yang tergolong tinggi dengan ketuntasan belajar 89,36% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis eksperimen dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas IVA SD Negeri 1 Padangsambian tahun pelajaran 2015/2016. Kata kunci : pembelajaran inkuiri berbasis eksperimen, kemampuan pemecahan masalah, kompetensi pengetahuan IPA Abstract This classroom action research aimed to: (1) improve problem solving ability of science for the IVA grade students of SD Negeri 1 Padangsambian in the academic year 2015/2016 after the application of inquiry learning model based on experiment.; and (2) improve knowledge competencies of science for IVA grade students of SD Negeri 1 Padangsambian in the academic year 2015/2016 after the application of inquiry learning model based on experiment. The research performed in 2 cycles. The subjects of this research were the IVA grade students of SD Negeri 1 Padangsambian in total 47 persons consisting of 23 male students and 24 female students. Data on the problem solving ability and knowledge competencies of science were collected by the test method. The data were analyzed using statistic descriptive technique and descriptive quantitative. The result of the research show that :(1) an increase the presentage of the problem solving ability of science from the presentage 71,44% with medium categories in first cycle become 82,16% with high categories in second cycle and (2) an increase in the presentage of the knowledge kompetences of science from the presentage 73,30% with medium categories and mastery learning reach the percentage 65,96% in first cycle become 83,18% with high categories 1
2 and mastery learning reach the percentage 89,36% in second cycle. Based on the research it can be concluded that the application of a inquiry learning model based on experiment can improve problem solving ability and knowledge competencies of science for IVA grade students of SD Negeri 1 Padangsambian academic year 2015/2016. Keywords : inquiry learning based experiment, problem solving ability, knowledge competencies of science PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal terpenting yang kini menjadi hal pokok manusia yang harus dipenuhi dalam kehidupan. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan memberikan kemungkinan pada siswa untuk memperoleh kesempatan, harapan, dan pengetahuan agar dapat hidup secara lebih baik (Sani, 2014:1). Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia berbagai upaya dan inovasi telah diprogramkan oleh pemerintah seperti penyediaan sarana dan prasana belajar, dana yang cukup besar untuk pendidikan, pelatihan untuk peningkatan kualitas guru, dan penyempurnaan kurikulum secara periodik yang semula berlaku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum Penyempurnaan kurikulum 2013 dikarenakan memiliki sasaran untuk menghasilkan insan berkarakter yang kreatif dan inovatif (Sani, 2014:5). Pembelajaran di sekolah dasar yang menerapkan kurikulum 2013 kini berorientasi pada peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge). Penerapan kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik yang merupakan pendekatan di dalam kegiatan pembelajaran mengutamakan kreativitas, dan temuantemuan siswa. Pengalaman belajar yang siswa peroleh baik itu yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap berdasarkan kesadaran dan kepentingan siswa tersebut. Proses pembelajaran saintifik terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi, dan mengomunikasikan (Kosasih, 2014:72). Perbaikan kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik, dalam pelaksanaanya dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum yang ditemukan (Daryanto, 2014:51). Proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik menekankan analisis tentang proses berpikir dan memupuk kemampuan berpikir serta pemahaman siswa. Kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong siswa dalam mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu (Majid, 2014:193). Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran tematik terpadu (tematik integratif) yang merupakan pendekatan pembelajaran dengan memadukan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Adapun mata pelajaran yang dimaksud antara lain IPA, IPS, PKN, Matematika, Bahasa Indonesia, SBdP, dan PJOK. Kompetensi dari berbagai mata pelajaran tersebut diintegrasikan ke dalam berbagai tema yang mengintegrasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Dengan begitu pengetahuan yang dimiliki 2
3 siswa tidak terpisah-pisah melainkan terpadu secara keseluruhan. Dari sekian mata pelajaran yang diintegrasikan dalam proses pembelajaran, IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa secara optimal mengingat muatan materi IPA merupakan salah satu disiplin ilmu yang paling mendominasi dalam setiap pembelajaran. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. IPA adalah pelajaran yang penting karena ilmunya dapat diterapkan secara langsung dalam masyarakat. Sains atau IPA merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (Susanto, 2013:167). Menurut Trianto (2010:137), mempelajari IPA merupakan suatu upaya untuk membuat berbagai pengalaman menjadi suatu sistem pola berpikir yang logis. Dengan mempelajari muatan materi IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Muatan materi IPA dalam pembelajaran di SD seharusnya dilaksanakan dengan baik mengingat pentingnya muatan materi tersebut dalam kehidupan. Apalagi dengan diterapkannya pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 diharapkan mampu memperbaiki muatan materi IPA dalam pembelajaran di SD. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila semua tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dalam kenyataannya, muatan materi IPA masih dianggap sebagai materi yang sulit. Walaupun sudah menggunakan pendekatan saintifik, masih banyak siswa yang belum mencapai tujuan dari pembelajaran IPA, yang dapat dilihat dari banyaknya siswa yang masih memperoleh kompetensi pengetahuan IPA yang rendah karena belum mencapai standar ketuntasan yang telah ditentukan. Ini tentunya akan menimbulkan kesenjangan antara tujuan dan harapan yang hendak dicapai dengan kenyataannya yang terjadi di lapangan. Berdasarkan observasi awal dan wawancara yang dilakukan pada hari senin, tanggal 23 November 2015 di SD Negeri 1 Padangsambian kelas IVA diperoleh informasi bahwa kompetensi pengetahuan muatan IPA siswa masih cukup rendah. Dikatakan cukup rendah karena 55,32 % siswa belum mencapai KKM sekolah yaitu 70. Dari 47 siswa, 21 siswa yang sudah mencapai KKM dan 26 siswa yang masih belum mencapai KKM. Selain itu, salah satu masalah yang sering dihadapi oleh guru selama proses pembelajaran yaitu guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Ketika guru memberikan suatu permasalahan yang menuntut siswa untuk memecahkan masalah tersebut, sebagian besar siswa tidak mencoba menyelesaikan permasalahan yang diberikan dan cenderung menunggu jawaban yang disampaikan oleh guru. Kurang optimalnya kompetensi pengetahuan yang diperoleh siswa disebabkan oleh beberapa hal, seperti kurangnya pemahaman siswa terkait dengan materi yang sedang dipelajari, guru kurang mengoptimalkan penerapan pendekatan saintifik dengan menggunakan berbagai model dan media untuk mendukung proses pembelajarannya serta kemampuan pemecahan masalah siswa yang masih kurang untuk menyelesaikan soal IPA. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah akan sangat mempengaruhi kompetensi pengetahuan siswa. Kesenjangan antara harapan dengan kenyataan bahwa masih rendahnya kompetensi pengetahuan IPA menimbulkan masalah yang harus ditelusuri penyebabnya. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah dan kompetensi pengetahuan siswa disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhi selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran diantaranya adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa maupun faktor yang berasal dari luar. Faktor dari dalam diri siswa (Faktor internal) terdiri dari 3
4 faktor Intelegensi, perhatian, minat, bakat, kematangan, dan motivasi. Sedangkan jika dilihat dari faktor luar diri siswa (Eksternal) yaitu disebabkan karena guru-guru di sekolah dasar dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariasi, antusias siswa dalam belajar IPA rendah, kondisi lingkungan yang kurang mendukung siswa dalam belajar, dan kurangnya penggunaan media pembelajaran. Berdasarkan banyaknya faktor penyebab tersebut, adapun sebab yang paling menonjol yang ingin diteliti adalah penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat yang digunakan untuk membelajarkan muatan materi IPA. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Karena itu, pemilihan model sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan dibelajarkan, tujuan (kompetensi) yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan peserta didik. Pembelajaran di sekolah sangat ditentukan oleh guru. Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran. Guru diberikan kebebasan dalam memilih model pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran. Guru harus mampu menggunakan model pembelajaran yang dapat dipadukan dengan pendekatan saintifik sebagai pendekatan yang utama dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik, antara lain: model pembelajaran inkuiri (inquiry learning), model pembelajaran penemuan (discovery learning), model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), dan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) (Permendikbud No. 103 Tahun 2014). Untuk membuat siswa memperhatikan dan memiliki minat terhadap pembelajaran yang dilakukan agar kedepannya mampu meningkatkan kompetensi pengetahuan yang memuaskan, hendaknya guru memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi yang dipelajari. Dalam memilih suatu model pembelajaran harus mempertimbangkan antara lain materi pelajaran, jam pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, lingkungan belajar, dan fasilitas penunjang yang tersedia. Salah satu model pembelajaran yang tepat digunakan untuk meningkatkan keamampuan pemecahan masalah dan kompetensi pengetahuan pada muatan IPA di sekolah dasar adalah model pembelajaran Inkuiri berbasis eksperimen. Model Pembelajaran Inkuiri adalah suatu model pembelajaran yang dikembangkan agar siswa menemukan dan menggunakan berbagai sumber informasi dan ide-ide untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang masalah, topik, atau isu tertentu (Abidin, 2014:149). Menurut Kurniasih dan Sani (2015:113), Model pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran dengan seni merekayasa situasi situasi sedemikian rupa sehingga siswa bisa berperan sebagai ilmuan. Dengan menggunakan model ini, siswa diajak untuk bisa memiliki inisiatif untuk mengamati dan menanyakan gejala alam, mengajukan penjelasan penjelasan tentang apa yang mereka lihat, merancang dan melakukan pengujian untuk menunjang atau menentang teori teori mereka, menganalisis data, dan menarik kesimpulan dari data yang teah diperoleh. Langkah-langkah dalam model pembelajaran inkuiri terdiri dari (1) penyajian informasi, (2) menyajikan pertanyaan atau masalah, (3) membuat hipotesis, (4) pengumpulan data, (5) penyajian data, dan (6) membuat kesimpulan (Kurniasih dan Sani, 2015: ). Dalam tahap pengumpulan data siswa diajak menemukan data-data yang menunjang pemecahan masalah atau persoalan-persoalan yang ada, Salah satu metode yang tepat digunakan dalam mengumpulkan data tersebut adalah dengan menggunakan metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas masalah atau persoalanpersoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri dan juga 4
5 siswa dapat terlatih dalam cara berpikir yang ilmiah (sciencetifik thinking) (Roestiyah, 2008:80). Eksperimen yang dimaksud adalah percobaan sederhana yang dilakukan oleh siswa sekolah dasar. Dengan menggunakan metode eksperimen tentunya dapat memaksimalkan penerapan model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran di kelas. Sehingga dengan model tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan kompetensi pengetahuan pada muatan materi IPA. Terkait atas kenyataan yang telah diuraikan, maka dilakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Eksperimen untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kompetensi Pengetahuan IPA Siswa Kelas IVA SDN 1 Padangsambian tahun pelajaran 2015/2016. METODE Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Padangsambian dengan subjek penelitian melibatkan siswa kelas IVA SD Negeri 1 Padangsambian, dengan jumlah 47 siswa yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian Tindakan kelas dapat diartikan sebagai penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian dikelas tersebut (Trianto, 2011:13). Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus kegiatan. Setiap siklus direncanakan sebanyak empat kali pertemuan. Penelitian ini dibagi dalam dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi (Arikunto dkk, 2011:16). Terdapat dua variabel yang menjadi fokus perhatian dalam penelitian ini yaitu kompetensi pengetahuan IPA setelah menerapkan model pembelajaran inkuiri berbasis eksperimen. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode tes. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan pemecahan masalah adalah tes subjektif berupa uraian. Tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur kompetensi pengetahuan IPA adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda biasa. Tes pilihan berganda adalah suatu tes yang menyediakan 3 sampai 5 jawaban atau pilihan tetapi hanya satu yang paling benar atau paling baik daripada pilihan yang lain. Dalam pengertian tersebut dapat juga dikatakan hanya satu yang paling salah dan satu yang paling jelas. Soal dapat berbentuk pertanyaan, pernyataan, kalimat tidak sempurna, dan kalimat perintah (Jihad dan Haris, 2012:81). Tes uraian dan Pilihan Ganda Biasa yang digunakan harus memenuhi syaratsyarat tes yang baik yaitu menyusun kisikisi dan memenuhi validitas isi (content validity) sesuai dengan standar isi yang bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana suatu tes mampu mengukur secara tepat keadaan yang ingin diukur. Pengujian validitas isi yang dilakukan dengan menelaah butir dilakukan dengan mencermati kesesuaian isi butir yang ditulis dengan perencanaan yang dituangkan dalam kisi-kisi. Pengujian validitas isi dilakukan dengan meminta pertimbangan ahli (expert judgement). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan metode analisis deskriptif kuantitatif. Analisis statistik deskriptif adalah cara pengolahan 5
6 data yang dilakukan dengan jalan menerapkan rumus-rumus statistik deskriptif seperti: distribusi frekuensi, grafik, angka rata-rata, median, modus, mean, dan standar deviasi untuk menggambarkan suatu objek/variabel tertentu sehingga diperoleh kesimpulan umum (Agung, 2014:142). Sedangkan Analisis deskriptif kuantitatif adalah suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk angka-angka dan atau persentase, mengenai suatu objek yang diteliti, sehingga diperoleh kesimpulan umum (Agung, 2014:144). Adapun penggunaan analisis data kemampuan pemecahan masalah dalam penelitian, yaitu: menyusun tabel distribusi frekuensi, menghitung rerata atau Mean (M), Median (Me), Modus (Mo), menyajikan data kemampuan pemecahan masalah ke dalam grafik poligon, menentukan letak mean, median, modus dalam kurva, dan menentukan persentase rata-rata kemampuan pemecahan masalah. Persentase rata-rata kemampuan pemecahan masalah tersebut selanjutnya dikonversikan dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima untuk menentukan tingkatan tinggi rendahnya kemampuan pemecahan masalah. Penggunaan Analisis data kompetensi pengetahuan IPA dilakukan seperti menganalisis data kemampuan pemecahan masalah, namun pada langkah terakhir untuk analisis kompetensi pengetahuan IPA adalah menentukan ketuntasan belajar siswa secara klasikal menggunakan rumus ketuntasan belajar (KB). Tolak ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian ini ditentukan dari indikator keberhasilan. Adapun indikator keberhasilan dari penelitian ini yaitu (1) Persentase rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa minimal 80%, berada pada kriteria tinggi dan 2) Persentase rata-rata kompetensi pengetahuan IPA siswa minimal 80%, berada pada kriteria tinggi serta ketuntasan belajar secara klasikal yang diharapkan yaitu minimal 80 % dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 70. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus pada bulan Februari - Maret. Setiap siklus terdiri dari 4 kali pertemuan yaitu 3 kali pertemuan proses pembelajaran dan 1 kali pertemuan tes akhir. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data mengenai kemampuan pemecahan masalah dan kompetensi pengetahuan IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Padangsambian setelah menerapkan model pembelajaran inkuiri berbasis eksperimen. Setelah mendapatkan data mengenai kemampuan pemecahan masalah dan kompetensi pengetahuan IPA siswa, maka selanjutnya data tersebut dianalisis sesuai dengan prosedur yang sudah dijabarkan pada metode penelitian. Sebelum dilaksanakannya pembelajaran Siklus I, dilakukan prasiklus terlebih dahulu dengan melakukan observasi dan wawancara kepada wali kelas serta mencatat kompetensi pengetahuan IPA siswa. Prasiklus ini berfungsi sebagai pembanding keadaan sebelum dan setelah dilakukan tindakan. Pada pra siklus persentase kompetensi pengetahuan IPA siswa yaitu 64, 79% yang berada pada kategori rendah dengan ketuntasan belajar mencapai 44,68%. Berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah siswa, pada pra siklus diperoleh informasi bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa perlu ditingkatkan lagi. Informasi tersebut selanjutnya dijadikan sebagai refleksi awal untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran pada siklus I. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan 4 kali pertemuan yang terdiri 6
7 dari 3 tindakan dan 1 evaluasi. Secara umum, pertemuan dibagi menjadi kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan pembelajaran tersebut dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat dan disetujui oleh guru wali kelas IVA. Data kemampuan pemecahan masalah IPA siswa diperoleh melalui pemberian tes pada akhir siklus I. Tes kemampuan pemecahan masalah IPA dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun dengan jumlah soal sebanyak 5 butir yang berbentuk uraian (essay). Selanjutnya, data yang telah terkumpul dianalisis dengan analisis statistik deskriptif dan analisis deskriptif kuantitatif. Setelah menyajikan data ke dalam tabel distribusi frekuensi, menghitung mean, median, dan modus, data disajikan ke dalam grafik poligon sebagai berikut : ,5 56,5 62,5 68,5 74,5 80,5 86,5 Mo= 67,3 Me= 70,6 M=71,44 Gambar 1. Grafik poligon Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus I Berdasarkan perhitungan dan grafik poligon di atas terlihat Mo < Me < M (67,3 < 70,6 < 71,44), sehingga dapat diinterpretasikan bahwa nilai kemampuan pemecahan masalah IPA siswa kelas IVA SD Negeri 1 Padangsambian pada siklus I cenderung rendah. Persentase rata-rata yang diperoleh 71,44% selanjutnya dikonversikan ke dalam penilaian acuan patokan (PAP) skala lima berada pada rentangan skor 65%-79% dengan kriteria sedang. Sedangkan berdasarkan perhitungan dari grafik poligon untuk data kompetensi pengetahuan IPA siswa adalah sebagai berikut : Mo=72,51 Me=73,21 M=73,3 Gambar 2. Grafik poligon Kompetensi Pengetahuan IPA Siklus I Berdasarkan perhitungan dan grafik poligon di atas terlihat Mo < Me < M (72,51 < 73,21 < 73,30), sehingga dapat diinterpretasikan bahwa nilai kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas IVA SD Negeri 1 Padangsambian pada siklus I cenderung rendah. Persentase rata-rata yang diperoleh 73,30% selanjutnya dikonversikan ke dalam penilaian acuan patokan (PAP) skala lima berada pada rentangan skor 65%-79% dengan kriteria sedang serta ketuntasan belajar baru mencapai 65,96 % dari 47 siswa. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah, kompetensi pengetahuan IPA dan ketuntasan belajar pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan, sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II. Belum tercapainya hasil sesuai dengan indikator keberhasilan disebabkan oleh kendala-kendala yang terjadi pada siklus I yaitu (1) siswa masih bingung dan belum terbiasa belajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis eksperimen, (2) masih banyak 7
8 siswa yang belum memahami petunjuk yang diberikan dalam mengerjakan tes kemampuan pemecahan masalah, (3) pada saat berdiskusi mengerjakan LKS terdapat beberapa siswa yang membuat keributan sehingga menggangu kelompok lain yang sedang berdiskusi, dan 4) masih ada beberapa siswa yang pasif, malu bertanya serat mengungkapkan pendapat dalam diskusi kelompok maupun menjawab pertanyaan dari guru. Pelaksanaan tindakan siklus II diupayakan untuk lebih baik lagi dan mengadakan perbaikan terhadap permasalahan yang muncul pada siklus I. Adapaun perbaikan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada pelaksanaaan siklus I adalah (1) memberikan petunjuk pengerjaan tes kemampuan pemecahan masalah dengan penjelasan yang mudah dimengerti oleh siswa dan berbagai contoh soal, (2) memberikan bimbingan atau arahan kepada siswa untuk tetap menjaga ketertiban kelas, bagi siswa yang membuat keributan dalam kegiatan diskusi maupun dalam proses pembelajaran, guru akan bertindak dengan cara memberikan teguran dan sanksi berupa penghapusan nilai bintang kepada siswa tersebut, (3) mendorong atau memancing siswa dalam bertanya dengan memberikan penghargaan. Hal tersebut membuat siswa termotivasi untuk bertanya dan mengeluarkan pendapatnya dengan percaya diri. Setelah dilaksanakannya tindakan pada siklus II, didapatkan data tentang kemampuan pemecahan masalah yang dapat dilihat dari grafik poligon sebagai berikut: ,5 68,5 74,5 80,5 86,5 92,5 98,5 Gambar 3. Grafik poligon Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus II Berdasarkan perhitungan dan grafik poligon di atas terlihat M < Me < Mo (82,16 < 84,01 < 86,02), dapat diinterpretasikan bahwa nilai kemampuan pemecahan masalah IPA siswa kelas IVA SD Negeri 1 Padangsambian pada siklus II cenderung tinggi. Persentase rata-rata yang diperoleh 82,16% selanjutnya dikonversikan ke dalam penilaian acuan patokan (PAP) skala lima berada pada rentangan skor 80-89% yang berarti bahwa kemampuan pemecahan masalah IPA siswa kelas IVA SD Negeri 1 Padangsambian pada siklus II berada pada kriteria tinggi. Sedangkan perhitungan dari grafik poligon untuk data kompetensi pengetahuan IPA siswa pada siklus II adalah sebagai berikut: M=82,16 Me=84,1 M=86,02 62,5 68,5 74,5 80,5 86,5 92,5 98,5 M=83,18 Me=84,28 Mo=85,3 Gambar 4. Grafik poligon Kompetensi Pengetahuan IPA Siklus II 8
9 Berdasarkan perhitungan dan grafik poligon di atas terlihat M< Me < Mo (83,18 < 84,28 < 85,3), sehingga dapat diinterpretasikan bahwa nilai kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas IVA SD Negeri 1 Padangsambian pada siklus II cenderung tinggi. Persentase rata-rata yang diperoleh 83,18% selanjutnya dikonversikan ke dalam penilaian acuan patokan (PAP) skala lima berada pada rentangan skor 80-89% yang berarti bahwa kemampuan pemecahan masalah IPA siswa kelas IVA SD Negeri 1 Padangsambian pada siklus II berada pada kriteria tinggi serta ketuntasan belajar mencapai 89,36%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus II, terjadi peningkatan pada kompetensi pengetahuan IPA pada tema cita-citaku. Kemampuan pemecahan masalah pada siklus I diperoleh persentase rata-rata 71,44% dengan kategori sedang, sedangkan pada siklus II diperoleh persentase rata-rata 82,16% dengan kategori tinggi, sehingga terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah IPA siswa dari siklus I ke siklus II. Peningkatan juga terjadi pada kompetensi pengetahuan IPA. Pada siklus I diperoleh persentase rata-rata yaitu 73,30% dengan kategori sedang dan ketuntasan belajar 65,96% dari 47 siswa. Sedangkan pada siklus II diperoleh persentase rata-rata yaitu 83,18% dengan kategori tinggi dan ketuntasan belajar adalah 89,36% dari 47 siswa. Untuk lebih jelasnya, peningkatan kompetensi pengetahuan IPA siswa Kelas IVA SD Negeri 1 Padangsambian dari siklus I sampai dengan siklus II dapat dilihat pada grafik sebagai berikut: Gambar 5. Grafik Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah, Kompetensi Pengetahuan IPA, dan Ketuntasan Belajar secara Klasikal Siswa Kelas IVA SD Negeri 1 Padangsambian Dari grafik tersebut, adanya peningkatan kemampuan pemecahan masalah, kompetensi pengetahuan IPA dan ketuntasan belajar yang diperoleh pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 80%. Selain itu, dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II, Siswa terlihat mulai terbiasa untuk menjalani proses pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri berbasis eksperimen. Siswa mampu memahami petunjuk pengerjaan tes kemampuan pemecahan masalah dengan baik sehingga dapat mengerjakannya dengan maksimal. Pada saat berdiskusi mengerjakan LKS disiplin siswa mulai bisa dikendalikan. Selain 9
10 itu sebagian besar siswa sudah aktif mengikuti kegiatan kelompok dan aktif bertanya dan mengungkapkan pendapat dalam diskusi kelompok maupun menjawab pertanyaan dari guru. Hal tersebut sesuai dengan salah satu tujuan model pembelajaran inkuiri yaitu agar siswa terangsang oleh tugas, aktif mencari dan meneliti sendiri pemecahan masalah itu, serta agar siswa mampu mengemukakan pendapatnya dan merumuskan kesimpulan nantinya (Roestiyah, 2008:76). Peningkatan yang terjadi tidak terlepas dari penerapan moel pembelajaran inkuiri berbasis eksperimen yang dilaksanakan secara optimal. Salah satu kelebihan dari model pembelajaran inkuiri yaitu mampu menjembatani siswa dalam mengonstruksi pengetahuannya sendiri, dimana jika pengetahuan itu dibangun atau dikonstruksi sendiri maka pengetahuan tersbeut akan lebih diingat. Selain itu model pembelajaran inkuiri mampu mengembangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa secara simultan, mendalam dan menyeluruh. Mengembangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa merupakan hal yang sangat diharapkan dalam pembelajaran pada kurikulum 2013 (Abidin, 2014:153). Disamping penerapan model pembelajaran inkuiri, dalam proses pembelajaran juga dipadukan dengan metode eksperimen. Metode eksperimen membuat siswa terlibat aktif dalam mengumpulkan fakta, informasi, atau data yang diperlukan melalui percobaan. Dengan menggunakan metode eksperimen tentunya telah memaksimalkan penerapan model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran yang dilaksanakan. Penggunanaan LKS, media dalam pembelajaran, pemberian reinforcement, pemberian reward, dan menciptakan suasana kelas yang kondusif juga dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis eksperimen. Dengan upaya tersebut, kemampuan pemecahan masalah dan kompetensi pengetahuan IPA siswa dapat meningkat dengan oprtimal. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dipaparkan telah mampu menjawab rumusan masalah yang diajukan. Hasil penelitian melalui penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis eksperimen pada muatan materi IPA tema cita-citaku siswa kelas IVA SD Negeri 1 Padangsambian telah berhasil dan penelitian ini dapat dihentikan karena kriteria dan tujuan yang diperoleh sudah tercapai yakni kompetensi pengetahuan IPA siswa pada tahun pelajaran 2015/2016 telah meningkat. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data, Penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis eksperimen dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah IPA siswa kelas IVA SD Negeri 1 Padangsambian tahun pelajaran 2015/2016. Nilai persentase rata-rata kemampuan pemecahan masalah IPA siswa meningkat 10,72 % dari 71,44 % pada siklus I menjadi 82,16 % pada siklus II. Penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis eksperimen dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas IVA SD Negeri 1 Padangsambian tahun pelajaran 2015/2016. Nilai persentase rata-rata kompetensi pengetahuan IPA siswa meningkat 9,88% dari 73,30 % pada siklus I menjadi 83,18 % pada siklus II. Sedangkan ketuntasan belajar klasikal meningkat 23,4 % dari 65,96 % pada siklus I menjadi 89,36 % pada siklus II. Berdasarkan simpulan yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini diajukan saran-saran sebagai berikut:1) bagi sekolah, model pembelajaran inkuiri berbasis eksperimen dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dipadukan dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 dalam pembelajaran di sekolah dasar sebagai upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kompetensi pengetahuan IPA siswa, 2) bagi guru umumnya agar selalu mencari inovasi baru dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai pembaharuan guna mencapai kualitas pembelajaran yang lebih optimal, 3) bagi siswa disarankan agar dapat meningkatkan pengalaman belajarnya dan melatih keterampilan bekerja sama dalam kehidupan sehari-harinya dengan mengikuti 10
11 pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis eksperimen, dan 4) bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian mengenai model pembelajaran inkuiri berbasis eksperimen pada muatan materi IPA maupun muatan materi lainnya yang sesuai, agar memperhatikan hambatan-hambatan yang dialami pada penelitian ini sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan penelitian. DAFTAR RUJUKAN Abidin, Yunus Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum Bandung : PT. Refika Aditama. Agung, A. A. Gede Metodologi Penelitian Pendidikan. Malang: Aditya Media Publishing. Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Cetakan Kedua Jakarta: PT Bumi Aksara. Roestiyah Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sani, Ridwan Abdullah Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum Jakarta: PT Bumi Aksara. Sukardi Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Susanto, Ahmad Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Teori dan Praktik. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Daryanto Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum Yogyakarta: Gava media. Jihad, Asep dan Abdul Haris Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Kemendikbud Permendikbud No. 103 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kosasih, E Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum Bandung: Yrama Widya. Kurniasih, Imas dan Berlin Sani Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena. Majid, Abdul Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 11
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ayu Galuh Pujawati 1, I Wayan Sujana, Ni Nyoman Ganing 3 1,,3
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PERCOBAAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PERCOBAAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA I Made Nopa Adi Putra 1, Ida Bagus Surya Manuaba 2, Ni Wayan Suniasih 3 Jurusan
Lebih terperinciPENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DAPAT MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DAPAT MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA N W. Destriantini 1, I N. Suadnyana 2, I.G.A.A. Sri Asri 3 Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Luh Putu Lusiani 1, DB.Kt.Ngr.Semara Putra 2, IB. Surya Manuaba 3 1,2,3
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN IPA DAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA KELAS IV SD
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN IPA DAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA KELAS IV SD Ni Luh Pt. Sri Dharmaningsih 1, Nengah Suadnyana 2, DB.
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Ida Ayu Agung Dwi Maha Dewi 1, I Ketut Ardana 2, I. G. A. Agung Sri Asri 3 1,2,3
Lebih terperinciPENERAPAN TPS DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI KOGNITIF IPS
PENERAPAN TPS DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI KOGNITIF IPS Dewi Gita Govindha 1, IGA Agung Sri Asri 2, Ni Nym, Ganing 3 1, 2, 3 Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA Ni Luh Sri Ayu Karyaningsih 1, Nengah Suadnyana 2, I Gusti Agung Oka Negara 3 Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS DAN SIKAP SOSIAL
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS DAN SIKAP SOSIAL L.P. Eka Sri Wahyuni 1, K.N. Wiyasa 2, M. Putra 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA POSTER DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM BAHASA INDONESIA TEMA CITA-CITAKU
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA POSTER DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM BAHASA INDONESIA TEMA CITA-CITAKU Ni Kd Wijayanti 1, M.G. Rini Kristiantari 2, I.B. Surya Manuaba
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA N.Md.Dwi Nanda Aprilia Vena Santi 1, Ngr.Wiyasa 2, Wyn.Suniasih 3 123 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI Oleh: DEDE KURNIA YUZA NPM. 1010013411153 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA KELAS IVB SD Dewa Ayu Tri Megawati 1, I Wayan Wiarta 2, I.B.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Agus Wahyu Setiawan, I Wayan Sujana, I Wayan Darsana Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD
PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD Ni Komang Santi Nopiyanti 1, Made Sulastri 2, Ign. I Wayan Suwatra 3 1 Jurusan PGSD,
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK BERBANTUAN MEDIA KONKRET DAPAT MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK BERBANTUAN MEDIA KONKRET DAPAT MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA Ni Putu Anditya Pramantiwi 1, I Made Suara 2, I Wayan Sujana
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Ni Luh Anna Septiana Putri 1, I.B. Surya Manuaba. 2, I Ketut
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL IPA TEMA CITA-CITAKU
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TEMA CITA-CITAKU Ni Kadek Dwi Eriyanti 1, Ni Wayan Suniasih 2, Komang Ngurah Wiyasa 3 Jurusan Pendidikan Guru
Lebih terperinciPENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA DAN SIKAP SPIRITUAL SISWA
PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA DAN SIKAP SPIRITUAL SISWA Diyah Komala Dewi 1, I Ketut Ardana 2, I Wayan Darsana 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ni G. A. Pt. Rita Indriani 1, I Kt. Adnyana Putra 2, I G. A. A. Sri Asri 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 TINGGARSARI
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 TINGGARSARI Ketut Indah Arfika Yani 1, Ni Ketut Suarni 2, I Made Citra Wibawa 3 Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PENGUASAAN KOMPETENSI
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PENGUASAAN KOMPETENSI Kadek Widiantari 1, I Gusti Agung Oka Negara 2, Made Putra 3 1,2,3
Lebih terperinciPENDEKATAN SAINTIFIK DALAM SETTING PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM SETTING PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Anak Agung Istri Saraswati Dewi 1, Made Putra 2, Ida Bagus Surya Manuaba
Lebih terperinciPENERAPAN TPS DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS DAN SIKAP SOSIAL
PENERAPAN TPS DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS DAN SIKAP SOSIAL Nym. Sri Diana Asti 1, I Wyn. Sujana 1, I.B. Surya Manuaba 2 1,2,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROJECT BASED LEARNING DAPAT MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROJECT BASED LEARNING DAPAT MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Ni Kadek Novita Bima Pratiwi, I Gusti Agung Oka Negara, I.G.A.Agung Sri Asri Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MIND MAPPING DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MIND MAPPING DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ni Kd Dwi Agustini 1, I G. A. Agung Sri Asri 2, I Kmg Ngrh Wiyasa 3 1,2,3
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF A. A. Ayu Inten Pramita Dewi 1, Made Putra 2, I Made Suara 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,
PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PROSEDURAL DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IVA SDN 1 PEMECUTAN TAHUN 2016 Ni Wayan Wirantini
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS PENILAIAN PROYEK DAPAT MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS PENILAIAN PROYEK DAPAT MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA Pande Nyoman Rudi Yuliana 1, Drs. I Wayan Wiarta, S.Pd, M.For 2,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS VB
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS VB Dewa Ayu Ari Yuliana 1, I Ketut Ardana 2, DB.Kt.Ngr.Semara Putra 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD JURNAL
PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD JURNAL Oleh SRI MARYATI SOWIYAH DARSONO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRAK
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI KETERAMPILAN MENULIS DALAM BAHASA INDONESIA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI KETERAMPILAN MENULIS DALAM BAHASA INDONESIA Ni Wyn Rosita Santihani 1, M.G Rini Kristiantari 2, I G A A Sri
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING
PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING MELALUI PENDEKATAN VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JATIROTO TAHUN AJARAN 2014/2015 Marlina 1, M. Chamdani
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENILAIAN PORTOFOLIO DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA KELAS III I Pt Astianawan 1, I Wyn Wiarta
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Abstrak
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN IPS DAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IVA SD 1 Pt Listya Andewi, 2 I Md Suara,
Lebih terperinciPENERAPAN PBL DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
PENERAPAN PBL DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS I Pt Angga Wijaya Sandy 1, I Wyn Sujana 2, I Wyn Darsana 3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DAN SIKAP SOSIAL KELAS IV SDN 2 TONJA
PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DAN SIKAP SOSIAL KELAS IV SDN 2 TONJA Ni Putu Suastini 1, Ni Nyoman Ganing 2, I Ketut Adnyana Putra 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciPendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak
Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran Pendidikan Biologi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 24 Oktober 2015 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SAINS II MELALUI
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PBL BERBANTUAN MEDIA GRAFIS DAPAT MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA SD
IMPLEMENTASI PBL BERBANTUAN MEDIA GRAFIS DAPAT MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA SD Ni Pt. Juni Antari 1, I Wyn. Wiarta 2, I Gst. A. Oka Negara 3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL TGT MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS VB SD NEGERI 8 PEMECUTAN
PENERAPAN MODEL TGT MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS VB SD NEGERI 8 PEMECUTAN I Wayan Mei Cahyadi 1, Kt. Ngr. Semara Putra 2, I Nengah Suadnyana 3 Jurusan Pendidikan Guru
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V Ida Ayu Putu Mirla Lestari 1, Ni Wayan Suniasih 2, I Ketut Adnyana Putra 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN SAINTIFIK BERBASIS KONTEKSTUAL MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN PKn KELAS IV SD NEGERI 1 KEROBOKAN BADUNG
PENERAPAN SAINTIFIK BERBASIS KONTEKSTUAL MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN PKn KELAS IV SD NEGERI 1 KEROBOKAN BADUNG Ni Kadek Rai Purnama Sari 1, Made Putra 2, I Gusti Agung Oka Negara 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciPROBLEM BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN
p-issn 2476-9886 e-issn 2477-0302 Jurnal EDUCATIO, Hlm 10-18 Akses Online : http://jurnal.iicet.org Dipublikasikan oleh : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) Info Artikel:
Lebih terperinciMukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Rowotamtu 02 Jember pada Pokok Bahasan Peristiwa Alam Tahun Pelajaran 2012/2013 (Implementation
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY BERBASIS KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TEMA TEMPAT TINGGALKU
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY BERBASIS KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TEMA TEMPAT TINGGALKU Ni Made Indah Kemalayanti 1, Ni Wayan Suniasih 2, Ni Nyoman Ganing 3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2 3.
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN FAKTUAL PADA TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 PEGUYANGAN Ni
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS A.A Istri Sayang Kartika Dewi 1, I Wyn Sujana 2, I.B Surya Manuaba 3 1,2,3
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn PADA SISWA KELAS XI, SMKN 1 SUKAWATI GIANYAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn PADA SISWA KELAS XI, SMKN 1 SUKAWATI GIANYAR Dw. Pt. Raka Tista, S.Pd. SMKN 1 Sukawati Gianyar, Bali Email: rakatista123@gmailcom
Lebih terperinciPENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN
PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016. Naely Muflikhah 1, Imam Suyanto 2, Triyono
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SD NEGERI 37 ALANG LAWEH PADANG Oleh RANTI EFRIZAL NPM 1210013411035 PROGRAM
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAPAT MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAPAT MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA Ni Putu Ega Yuliantari 1, I Wayan Wiarta 2, I B Gede Surya Abadi 3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPS TEMA CITA-CITAKU DAN SIKAP SPIRITUAL SISWA KELAS IVB SD NEGERI 2 PADANGSAMBIAN 1 Ni Ktt. Sri Mariati,
Lebih terperinciPENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS BUDAYA PENYELIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGETAHUAN IPA
e-journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS BUDAYA PENYELIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KETERAMPILAN MENULIS PADA BAHASA INDONESIA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KETERAMPILAN MENULIS PADA BAHASA INDONESIA Kadek Agus Suryanatha 1, Ni Nyoman Ganing 2, Made Putra 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IVB
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IVB Ni Putu Dessy Sugiantari 1, M. G. Rini Kristiantari 2, I Ketut Ardana 3
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN Nur Hadiyanta MAN Popongan Kabupaten Klaten email: hadiyantonur94@yahoo.com Abstrak Tujuan Penelitian
Lebih terperinciJurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ABTRAK
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IVA SDN 22 DAUH PURI I Wayan Sukadana
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Ni Kd Rai Lisna Dewi 1, I Gst Agung Oka Negara 2, Kmg Ngurah Wiyasa 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn Nuriyah SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine the increase of student learning
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN PROSEDURAL
e-journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MATEMATIKA
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA I Putu Hari Candra Rastadi 1, Ni Nyoman Ganing 2, I Wayan Sujana 3 1,2,3
Lebih terperinciMachthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...
1 Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VA SDN Rogotrunan 01 Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015
Lebih terperinciPENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS
PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016. Naely Muflikhah 1, Imam Suyanto 2, Triyono
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET
PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GERAK BENDA DAN ENERGI PADA SISWA KELAS III SDN GESIKAN TAHUN AJARAN 2016/2017 Laila
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN SAVI DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS SISWA KELAS V
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN SAVI DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS SISWA KELAS V Katharina Wiwik Wulandari 1, M. Putra 2, I. M. Suara 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEGETAHUAN IPS SISWA KELAS IV
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEGETAHUAN IPS SISWA KELAS IV Ni Putu Inggrid Dewi Galung 1, Made Putra 2, Ni Nyoman ganing 3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DISERTAI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS X-2 SMAN 1 PAKUSARI JEMBER TAHUN 2014 1) Kiftiyah, 2) Sutarto,
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 01 BANDAR BUAT KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG OLEH
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL CRH BERBANTUAN MEDIA VISUAL 3D UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN MATERI IPA SISWA KELAS V SD
PENERAPAN MODEL CRH BERBANTUAN MEDIA VISUAL 3D UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN MATERI IPA SISWA KELAS V SD Ni Luh Ketut Yunita Sari 1, Ketut Pudjawan 2, I Made Suarjana 3 1,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 2, 3.
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM BAHASA INDONESIA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IVB SDP NEGERI TULANGAMPIANG
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PORTOFOLIO DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VB
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PORTOFOLIO DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VB Putu Mita Oktaviari 1, M.G. Rini Kristiantari 2, I Ketut Ardana 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciPENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA
PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA Sanny Pratama 1, Ni Nyoman Ganing 2, MG Rini Kristiantari 3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD Km. Arik Indrawan 1, I Wyn. Romi Suditha 2, I Kt. Dibia 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan TP, FIP Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Riyadi Solichin 1, Harun Setyo Budi 2, Suripto
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA
PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA Oleh Ni Made Astri Dwi Jayanthi Made Suryadi dan I Wayan Treman *) Jurusan Pendidikan Geografi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL INKUIRI BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 3 UBUNG
PENERAPAN MODEL INKUIRI BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 3 UBUNG Ni Putu Tina Trisnawati 1, I Komang Ngurah Wiyasa 2, Made Putra 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MATEMATIKA DAN SIKAP SOSIAL SISWA PADA TEMA CITA-CITAKU KELAS IV SD N 4 UBUNG Putu Indra Kusuma 1,
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK SETING DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO- VISUAL MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS DAN PENALARAN
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK SETING DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO- VISUAL MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS DAN PENALARAN I Kadek Eno Ariawan 1, I Wyn. Sujana 2, I Kt. Adnyana 3 1,2,3
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBATUAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA SISWA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBATUAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA SISWA Ni Putu Sariasih 1, Kt. Ngr. Semara Putra 2, I Nengah Suadnyana 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN MEDIA KONKRET DAPAT MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA KELAS VB SD NEGERI 10 PEMECUTAN Ni Made Putri Andriaswari 1,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL Oleh : NI NYOMAN GUNIATI 0914041089 JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGRAAAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Pt Desy Lestari 1, I Kt Ardana 2, I Kt Adnyana Putra 3 Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENERAPAN MIND MAPPING DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN DAN PENGETAHUAN FAKTUAL PADA TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IV B SD NEGERI 5 TONJA Pt Cahyani Koriagung 1, I Kmg Ngurah
Lebih terperinciKata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi
1 Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas VA Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi di SDN Kepatihan 06 Jember (Implementation of
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY DAPAT MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN PKn
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY DAPAT MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN PKn Ni Luh Gede Dian Citra Agustini 1, I G A. Agung Sri Asri 2, I Wayan Darsana
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN SATUA BALI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA
PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN SATUA BALI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA Ni Wayan Winjassica Purnama Dewi 1, Putu Nanci Riastini 2, I Nyoman Murda 3 1,2,3 Jurusan PGSD
Lebih terperinciSherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA KONSEP USAHA DAN ENERGI DI KELAS X MIPA.3 SMAN 10 BENGKULU Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane
Lebih terperinciKeywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 ADIKARSO TAHUN AJARAN 2016/2017 Lulu Pradita 1, Wahyudi 2, M.
Lebih terperinciYusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII-3 SMP NEGERI 30 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yusra Guru Matematika SMP Negeri
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V Gede Risa Pebriana 1, I Ketut Dibia 2, Ndara Tanggu Renda 3 123 Jurusan PGSD, FIP Universitas
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR THE IMPLEMENTATION OF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) COOPERATIVE LEARNING TO IMPROVE LEARNING
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BRAINSTORMING JURNAL OLEH SEPTI WULANDARI SUGIYANTO SYAIFUDDIN LATIF
1 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BRAINSTORMING JURNAL OLEH SEPTI WULANDARI SUGIYANTO SYAIFUDDIN LATIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN 2015/2016 Ahmad Subhanarrijal 1, Triyono 2, Wahyudi
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Hartina Apriyati 1), H. Soegiyanto 2), MG. Dwiji Astuti 3) PGSD FKIP Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 JEMBANGAN TAHUN AJARAN 2014/2015
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 JEMBANGAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Habib Amin Nurrokhman 1), Suripto 2), Joharman 3)
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Ni Ketut Ayu Putri Sandra Dewi 1, Nengah Suadnyana 2, DB.Kt.Ngr Semara
Lebih terperinciChemical Education Study Program Teachers Training and Education Faculty University of Riau
1 THE USE OF MYSTERIOUS CARD AND BOX LEARNING MEDIA TO IMPROVE STUDENTS LEARNING ACTIVITY AND COMPLETENESS IN HYDROCARBONS AND CRUDE OIL TOPIC AT X.8 GRADE OF SMAN 9 PEKANBARU Wirda Novitasari Nasution
Lebih terperinci