PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM SETTING PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
|
|
- Yuliani Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM SETTING PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Anak Agung Istri Saraswati Dewi 1, Made Putra 2, Ida Bagus Surya Manuaba 3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia gungsaraswati1994@gmail.com 1, putramd3112@yahoo.co.id 2, manuabasurya@yahoo.com 3 Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa melalui pendekatan saintifik dalam teams games tournament siswa kelas IVA SD Negeri 5 Peguyangan tahun pelajaran 2015/2016 (2) untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan IPS melalui pendekatan saintifik dalam teams games tournament siswa kelas IVA SD Negeri 5 Peguyangan tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas IVA SD Negeri 5 Peguyangan yang berjumlah 38 siswa tahun pelajaran 2015/2016. Data aktivitas belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi sedangkan data kompetensi pengetahuan IPS dikumpulkan dengan menggunakan tes. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan analisis statistik deskriptif, analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I persentase rata-rata aktivitas belajar siswa mencapai 69,60% dan menjadi 91,55% pada siklus II. Begitu pula halnya dengan kompetensi pengetahuan IPS siswa mengalami peningkatan dari 73,60% pada siklus I menjadi 80,02% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan saintifik dalam setting pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament dapat meningkatkan aktivitas dan kompetensi pengetahuan IPS siswa kelas IVA SD Negeri 5 Peguyangan tahun pelajaran 2015/2016. Kata kunci: saintifik, teams games tournament, aktivitas belajar, dan kompetensi pengetahuan IPS. Abstract The purpose of this research were (1) to increase the social learning activity of students by scientific approach in the setting of cooperative learning with teams games tournament in the 4 th A grade students of SD Negeri 5 Peguyangan at 2015/2016 academic year, (2) to increase the cognitive competence of social by scientific approach in the setting of cooperative learning with teams games tournament in the 4 th A grade students of SD Negeri 5 Peguyangan at 2015/2016 academic year. This research was a classroom action research conducted in two cycles. Subjects of this research were students in 4 th A grade of SD Negeri 5 Peguyangan with 38 students at 2015/2016 academic year. Student s learning activity data was collected by using observation sheet social knowledge competencies while data collected using the test. The collected data were analyzed using descriptive statistical analysis, descriptive analysis of qualitative and quantitative descriptive analysis. The results showed that in the first cycle the average percentage of student activity reached 69,60% and to 91,55% in the second cycle. Similarly, the 1
2 competence of social knowledge of students has increased from 73,60% in the first cycle to 80,02% in the second cycle. Based on these results, it can be concluded that the application of scientific approach in the setting of cooperative learning teams tournament games can increase the activity and competence of IPS knowledge 4 th A grade students of SD Negeri 5 Peguyangan at 2015/2016 academic year. Keywords: scientific, teams tournament games, learning activities, social s knowledge competence. PENDAHULUAN Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia (John Dewey). Sedangkan menurut UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan di Indonesia dibedakan menjadi 3, yaitu pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendidikan secara formal dilakukan oleh suatu lembaga yang disebut dengan sekolah. Dalam proses pendidikan di sekolah terdapat suatu sistem yang terdiri atas banyak komponen yang diantaranya adalah guru, siswa, bahan ajar, sarana dan prasarana, sumber belajar, media pembelajaran, dan sebagainya. Masingmasing komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran itu mempunyai fungsi yang berbeda satu dengan yang lain, akan tetapi saling berhubungan dan saling mendukung sehinggga mampu mewujudkan tujuan pendidikan. Adapun tujuan pendidikan sebagaimana tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang berbunyi: pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Guna tercapainya tujuan pendidikan yang tertera diatas berbagai cara telah dilakukan oleh semua komponenkomponen yang berada di sekolah. Salah satu yang dilakukan yakni dengan menerapkan kurikulum Penerapan kurikulum 2013 menuntut terjadinya perubahan pada proses pembelajaran yang berlangsung di Sekolah Dasar (SD). Keberadaan kurikulum tersebut mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran ini menuntut adanya perubahan bentuk pembelajaran itu sendiri yang berbeda dengan pembelajaran secara tradisional. Kemendikbud (2014:19) menyajikan konsepsi tentang pendekatan saintifik sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang didalamnya terdapat kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Daryanto (2014:51) memaparkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip dengan melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, mencoba, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan. Sementara itu Kosasih (2014:72) menyatakan, Pendekatan saintifik merupakan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran yang mengutamakan kreativitas dan temuan-temuan siswa. Pengalaman belajar yang diperoleh tidak bersifat 2
3 hafalan, melainkan pengalaman baik itu yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap diperoleh berdasarkan kesadaran dan kepentingan mereka sendiri. Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik adalah upaya guru dalam membelajarkan siswa melalui proses pembelajaran yang bersifat ilmiah untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Berdasarkan pengertian ini, pembelajaran bukanlah suatu proses yang didominasi oleh guru melainkan pembelajaran lebih menuntut siswa aktif mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Siswa dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar siswa. Khusus untuk pembelajaran di SD, kegiatan pembelajaran tersebut diterapkan melalui pembelajaran berbasis tematik integratif pada seluruh jenjang kelas. Proses pembelajaran berorientasi pada suatu tema yang menjadi acuan dasar. Tema tersebut merupakan gabungan dari beberapa muatan pelajaran yang relevan dengan kompetensi di SD. Salah satu muatan pelajaran yang diintegrasikan adalah muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Susanto (2014b:137) mendefinisikan IPS sebagai suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan kepada siswa sebagai persiapan menjadi warga negara yang baik. IPS merupakan suatu pelajaran yang memberikan wawasan secara komprehensif tentang konsep ilmu-ilmu sosial dan humaniora kepada siswa sebagai bekal untuk menjadi warga negara yang baik. Melalui pelajaran IPS para siswa diharapkan dapat memiliki wawasan tentang konsepkonsep dasar ilmu sosial dan humaniora, memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial, serta memiliki keterampilan mengkaji dan memecahkan masalah-masalah sosial sehingga tercipta warga negara yang baik dan benar. Pembelajaran IPS perlu dilaksanakan dengan cara yang tepat sehingga dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini berarti, pembelajaran yang diharapkan bukan hanya sekedar membekali siswa dengan berbagai informasi yang bersifat hafalan saja, akan tetapi pembelajaran harus mampu melibatkan siswa secara aktif dalam mengembangkan pemahaman dan keterampilan berpikir agar siswa mampu mengkaji berbagai kenyataan sosial beserta permasalahannya. Pada pembelajaran IPS, pemahaman terhadap konsep-konsep esensial sangat berpengaruh bagi perkembangan siswa (Susanto, 2014a:7). Pemahaman terhadap konsep-konsep esensial akan mengakibatkan terjadinya pembentukan konsepsi yang benar dalam struktur kognitif siswa sehingga siswa mampu menempatkan konsep-konsep tersebut dalam sistem memori jangka panjang dan dapat menggunakannya untuk berpikir pada tingkatan yang lebih tinggi seperti pemecahan masalah dan berpikir kreatif. Hal tersebut sesuai dengan teori pemrosesan informasi yang dikemukan oleh Subini (2012:148) yang menyatakan bahwa pengolahan informasi yang berulang-ulang akan tersimpan di memori jangka panjang dan dapat menyebabkan siswa memahami informasi yang dipelajari. Pemahaman konsepkonsep esensial yang baik juga dapat mempermudah siswa dalam mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah. Namun kenyataan yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di lapangan diperoleh informasi sebagai berikut: Aktivitas belajar yang ditunjukkan siswa kelas IVA SD Negeri 5 Peguyangan tergolong masih kurang, dari 38 siswa yang aktif hanya 12 siswa yaitu 31, 58% dan yang kurang aktif sebanyak 26 siswa yaitu 68, 42%. Siswa masih menampakan sikap yang kurang aktif dan tidak antusias dalam 3
4 pembelajaran khususnya pembelajaran IPS saat di dalam kelas. Terlebih lagi ketika guru memberikan tugas membaca materi, perhatian siswa lain-lain seperti bercanda atau mengganggu temannya. Siswa enggan untuk membaca buku pegangan siswa. Selain itu, dari hasil wawancara nampaknya belum banyak model yang dikembangkan secara optimal. Kondisi ini menggambarkan kelas yang kurang kondusif dan interaksi yang rendah, sehingga berdampak pada ketidak tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan secara optimal dan berdampak pada kompetensi pengetahuan IPS. Kompetensi pengetahuan IPS siswa yang diperoleh dari nilai rapot semester I didapatkan dari 38 siswa sebanyak 33 siswa mendapatkan nilai B dan 5 siswa mendapatkan nilai B +. Dalam rangka meningkatkan aktivitas belajar dan kompetensi pengetahuan IPS, perlu adanya upaya menumbuh-kembangkan kecintaan siswa terhadap mata pelajaran IPS melalui inovasi dalam pelaksanaan pembelajaran agar lebih menarik dan menyenangkan. Dalam pembelajaran pada kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan saintifik dapat juga menggunakan setting pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yaitu menggunakan teams games tournament (TGT). Dengan penggunaan pendekatan saintifik dalam setting pembelajaran teams games tournament dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kompetensi IPS yang lebih optimal. Berdasarkan uraian tersebut maka diterapkanlah pendekatan saintifik dalam teams games tournament pada pembelajaran IPS untuk meningkatkan aktivitas belajar dan kompetensi pengetahuan IPS di kelas IV SD Negeri 5 Peguyangan dengan judul : Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Setting Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament untuk Meningkatkan Aktivitas dan Kompetensi Pengetahuan IPS Siswa Kelas IVA SD Negeri 5 Peguyangan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Untuk meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa melalui pendekatan saintifik dalam setting pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament siswa kelas IVA SD Negeri 5 Peguyangan tahun pelajaran 2015/2016 dan (2) Untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan IPS melalui pendekatan saintifik dalam teams games tournament siswa kelas IVA SD Negeri 5 Peguyangan tahun pelajaran 2015/2016. METODE Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 5 Peguyangan pada bulan Maret tahun pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian adalah siswa kelas IVA SD Negeri 5 Peguyangan Kecamatan Denpasar Utara tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 38 siswa yang terdiri dari 22 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Siswa kelas IVA dipilih sebagai subjek penelitian karena aktivitas dan kompetensi pengetahuan IPS siswa pada kelas ini perlu ditingkatkan lagi. Sedangkan objek penelitian ini adalah aktivitas belajar, kompetensi pengetahuan IPS dan pendekatan saintifik dalam setting pembelajaran teams games tournament siswa kelas IVA SD Negeri 5 Peguyangan tahun pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek pembelajaran di kelas (Agung, 2010:3). PTK dilaksanakan melalui tahapan-tahapan yang dikenal dengan istilah siklus. Siklus dalam PTK terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi (Daryanto, 2011:21). Jumlah siklus yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan oleh hasil atau tingkat keberhasilan siklus sebelumnya. Jika pada siklus tertentu sudah tercapai indikator yang telah ditetapkan, maka penelitian tidak akan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, maka penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. 4
5 Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data aktivitas belajar dan kompetensi pengetahuan IPS. Berdasarkan data tersebut maka metode pengumpulan data yang akan digunakan adalah metode observasi dan metode tes. Metode observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2005). Jadi observasi adalah mengamati dan mencatat mengenai suatu objek tertentu. Dalam metode observasi peneliti lebih banyak menggunakan salah satu dari panca indranya (Sukardi, 2008:78). Menurut Agung (2012:66), Metode tes ialah cara memperolah data yang berbentuk suatu tugas yang dilakukan atau dikerjakan oleh seorang atau sekelompok orang yang dites (testee), dan dari tes tersebut dapat dihasilkan suatu data berupa skor. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan metode tes dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang yang merupakan peserta tes (testee), testee biasanya menjawab sekumpulan pertanyaan atau tugas yang ada dalam tes untuk memperoleh hasil berupa skor. Tes yang diberikan berupa butir-butir tes yang disesuaikan dengan pokok bahasan yang telah diberikan. Data yang dikumpulkan dengan memberikan tes kepada setiap siswa yang harus dikerjakan secara individu pada setiap akhir pertemuan pada masing-masing siklus. Data tentang aktivitas belajar siswa dikumpulkan dengan lembar observasi. Dalam penelitian ini yang diobservasi adalah aktivitas belajar siswa mengenai kegiatan visual, lisan, mendengarkan, dan menulis,. Pada masing-masing aspek terdapat beberapa deskriptornya. Jika siswa melaksanakan deskriptor aktivitas, maka akan mendapatkan nilai sesuai indikator yang dicapai, sedangkan jika tidak melakukan maka mendapatkan nilai 0. Sedangkan data kompetensi pengetahuan IPS dikumpulkan dengan menggunakan tes yang berupa tes objektif dengan bentuk soal pilihan ganda biasa dengan empat pilihan jawaban (Multiple Choise Text). Suharsimi (2013) mengemukakan bahwa Multiple Choise Text terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan atau tes pilihan ganda terdiri atas bagian keterangan (stem) dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif (option). Kemungkinan jawaban (option) terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh (distractor). Suharsimi (2013:165) menyatakan tes objektif memiliki beberapa keunggulan yaitu : a) mengandung lebih banyak segisegi yang positif, misalnya lebih representatif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat dihindari campur tangannya unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa maupun dari segi guru yang memeriksa; b) lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi; c) pemeriksaannya dapat diserahkan kepada orang lain dan dalam pemeriksaan tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi. Tes objektif hanya menuntut siswa untuk memilih kode-kode tertentu yang mewakili alternatif-alternatif jawaban yang telah disediakan. Jawaban terhadap tes objektif bersifat pasti, hanya satu kemungkinan jawaban benar. Tidak ada penggunaan bobot atau skala terhadap jawabannya bersifat tidak pasti seperti halnya tes esai. Penggunaan tes sebagai instrumen dalam mendapatkan data yang akurat perlu disusun secara valid. Suatu tes dapat disebut valid jika tes tersebut benar-benar mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis statistik deskriptif, analisis dskriptif kualitatif, dan analisis deskriptip kuantitatif. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan data dengan menerapkan rumus-rumus statistik deskritif seperti distribusi frekuensi, grafik, angka rata-rata (Mean), median (Me), dan modus (Mo) untuk menggambarkan keadaan suatu objek tertentu sehingga diperoleh kesimpulan umum. Metode analisis deskriptif kualitatif yaitu suatu cara analisis/pengolahan data dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk kalimat/kata-kata, kategori- 5
6 1 e-journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha kategori mengenai suatu objek (benda, gejala, variabel tertentu), sehingga akhirnya diperoleh kesimpulan umum. Sedangkan metode analisis kuantitatif adalah suatu cara pengelolaan data yang dilakukan dalam bentuk angka-angka dan atau persentase mengenai objek yang diteliti sehingga diperoleh kesimpulan umum (Agung, 2014:110). Adapun indikator keberhasilan dari penelitian ini yaitu (1) Presentase ratarata aktivitas belajar siswa kelas IVA SD Negeri 5 Peguyangan minimal berada pada kriteria aktif dengan presentase ketuntasan minimal 75%. (2) Ketuntasan klasikal siswa kelas IVA SD Negeri 5 Peguyangan yang diharapkan yaitu minimal 75% dari jumlah siswa 38 orang mencapai predikat B (Baik) dengan nilai minimal 80 pada aspek kompetensi pengetahuan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian siklus I data tentang aktivitas belajar siswa diperoleh melalui penilaian dengan menggunakan lembar observasi, dengan 4 indikaktor dan 16 aspek. Gambaran aktivitas belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada Gambar 1. Mo=58,9 Me=68,5 M=69,60 Gambar 1. Grafik Poligon Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I Berdasarkan perhitungan gambar grafik poligon aktivitas belajar siswa pada siklus I, menunjukkan bahwa mean mencapai 69,60 dan persentase rata-rata (M%) 69,60% yang dikonversikan pada tabel kriteria persentase berada pada interval dengan kriteria Cukup, median mencapai 68,5 dan modus mencapai 58,9. Dari data tersebut terlihat bahwa pada siklus I hasil aktivitas belajar siswa belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Me=74,83 Mo=77,21 Gambar 2. Grafik Poligon Kompetensi Pengetahuan IPS Siklus I Berdasarkan perhitungan gambar grafik poligon kompetensi pengetahuan siswa pada siklus I, menunjukkan bahwa harga statistik M<Me<Mo dan tergolong grafik juling negatif dimana mean mencapai 73,60 dengan persentase ratarata (M%) 73,60% yang dikonversikan pada tabel kriteria pedoman penilaian menurut Permendikbud No.53 tahun 2015 berada pada interval dengan kriteria Baik, median mencapai 74,83 dan modus mencapai 77,21. Ketuntasan klasikal pada siklus I diperoleh 34,21% dimana 13 siswa yang tuntas dari jumlah siswa yaitu 38 siswa. Dari data tersebut terlihat bahwa pada siklus I kompetensi pengetahuan IPS siswa belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Secara keseluruhan hasil analisis data yang dilakukan mengenai aktivitas belajar siswa dan kompetensi pengetahuan IPS siswa pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 1. 6
7 Tabel 1. Rekapitulasi Nilai pada Siklus I No Kriteria Hasil Keterangan 1 Aktivitas Belajar 2 Kompetensi Pengetahu an IPS Presentase rata-rata aktivitas belajar siswa yaitu 69,60% Persentase rata rata kompetensi pengetahuan IPS yaitu 73,60% Secara umum aktivitas belajar siswa berada pada kriteria cukup aktif. Secara umum kompetensi pengetahuan IPS berada pada kriteria baik, namun belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Dari tabel di atas, terlihat bahwa aktivitas belajar dan kompetensi pengetahuan IPS pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan, sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II. Data tentang aktivitas belajar siswa pada siklus II diperoleh melalui penilaian dengan menggunakan lembar observasi, dengan 4 indikaktor dan 16 aspek Pada penelitian siklus II hasil aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada Gambar 3. sangat aktif, median mencapai 91,37 dan modus mencapai 91,33. Dari data tersebut terlihat bahwa pada siklus II hasil aktivitas belajar siswa sudah mencapai kriteria keberhasilan. Sementara itu, Data hasil kompetensi pengetahuan IPS siswa pada siklus II diperoleh melalui pemberian tes pada tes akhir siklus II. Tes kompetensi pengetahuan dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun dengan jumlah soal sebanyak 30 butir yang berbentuk tes pilihan ganda biasa (PGB). Gambaran kompetensi pengetahuan IPS pada siklus II dapat dilihat pada Gambar 4. M=91,5 Me=91,37 Mo=91,33 Gambar 3. Grafik Poligon Aktivitas Belajar siswa pada Siklus II Berdasarkan perhitungan gambar grafik poligon aktivitas belajar siswa pada siklus II, menunjukkan bahwa mean mencapai 91,55 dengan persentase ratarata (M%) 91,55% yang dikonversikan pada tabel kriteria persentase berada pada interval dengan kriteria M= 80,02 Me=81,62 Mo=82,16 Gambar 4. Grafik Poligon Kompetensi Pengetahuan IPS Siklus II Berdasarkan perhitungan gambar grafik poligon aktivitas belajar siswa pada siklus II, menunjukkan bahwa harga 7
8 statistik M<Me<Mo dan tergolong grafik juling negatif dimana mean mencapai 80,02 dengan persentase rata-rata(m%) 80,02% yang dikonversikan pada tabel pedoman nilai menurut Permendikbud No.53 tahun 2015 berada pada interval dengan kriteria Baik, median mencapai 81,62 dan modus mencapai 82,16. Ketuntasan klasikal pada siklus I diperoleh 78,94% dimana 30 siswa yang tuntas dari jumlah siswa yaitu 38 siswa. Dari data tersebut terlihat bahwa pada siklus II kompetensi pengetahuan IPS siswa sudah mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Secara keseluruhan hasil analisis data yang dilakukan mengenai aktivitas belajar siswa dan kompetensi pengetahuan IPS siswa pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rekapitulasi Nilai pada Siklus II No Kriteria Hasil Keterangan 1 Aktivitas Belajar 2 Kompetensi Pengetahuan IPS Presentase ratarata aktivitas belajar siswa yaitu 91,55% Persentase rata rata kompetensi pengetahuan IPS yaitu 80,02% Secara umum aktivitas belajar siswa berada pada kriteria sangat aktif dan melewati kriteria keberhasilan Secara umum kompetensi pengetahuan IPS berada pada kriteria baik, sebanyak 30 siswa atau 78,94% siswa yang melewati kriteria keberhasilan Pelaksanaan siklus II telah mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan sehingga tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya. Pelaksanaan pembelajaran pada masing masing siklus telah berlangsung dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran yang baik ini ditandai dengan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Adapun hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rekapitulasi Data Siklus I dan Siklus II No Kriteria Hasil Siklus I Hasil Siklus II 1 Aktivitas Belajar 69,60% 91,55% 2 Kompetensi Pengetahuan 73,60% 80,02% Berdasarkan tabel tersebut menunjukan terjadinya peningkatan persentase rata rata Aktivitas belajar dan kompetensi pengetahuan IPS setelah menerapkan pendekatan saintifik dalam teams games tournament pada muatan materi IPS di kelas IVA SD Negeri 5 Peguyangan. Peningkatan persentase rata rata yang terjadi dari siklus I ke siklus II pada aktivitas belajar sekitar 22,95% dan kompetensi pengetahuan IPS sekitar 6,42%. Adapun peningkatan tersebut dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Grafik Peningkatan Persentase Rata rata pada Siklus I dan Siklus II 8
9 Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa persentase rata rata aktivitas belajar dan kompetensi pengetahuan IPS siswa pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan kompetensi pengetahuan IPS setelah adanya penerapan model teams games tournament. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus yang setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan, berdasarkan deskripsi proses dan hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada aktivitas belajar dan kompetensi pengetahuan IPS, setelah diterapkannya pendekatan saintifik dalam setting Pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament siswa kelas IVA SD Negeri 5 Peguyangan. Penelitian yang dilakukan ini, sudah dikatakan berhasil dan telah memenuhi indikator keberhasilan yang diharapkan. Secara umum penelitian yang dilakukan sudah dikatakan berhasil karena sudah memenuhi kriteria yang diharapkan. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I persentase ratarata aktivitas belajar siswa mencapai 69,60% dan menjadi 91,55% pada siklus II. Begitu pula halnya dengan kompetensi pengetahuan IPS siswa mengalami peningkatan dari 73,60% pada siklus I menjadi 80,02% pada siklus II. Pada siklus I pelaksanaan kegiatan pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan rencana, namun masih ditemukan beberapa permasalahan atau kendala dalam proses pembelajaran yakni, kerjasama dalam kelompok masih kurang, hal ini disebabkan adanya beberapa siswa yang tidak mau berbagi kepada temannya dan aktivitas siswa dalam pembelajaran masih kurang hanya beberapa siswa saja yang aktif dan memiliki kemampuan lebih dalam proses pembelajaran. Siswa yang masih memiliki kemampuan kurang hanya menjadi pendengar, serta hanya mengikuti proses pembelajaran tanpa adanya partisipasi untuk bertanya kepada guru maupun kelompok. Untuk menguasai kendalakendala yang dihadapi tersebut, maka diupayakan pemecahan masalah dengan menerapkan beberapa tindakan, yaitu permasalahan kerja sama dalam kelompok diupayakan dengan membimbing dan menyampaikan aturan diskusi kepada masing-masing kelompok dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil dengan baik, untuk memotivasi kelompok lain agar bersaing secara sportif dan memberikan motivasi dan penghargaan kepada siswa, agar lebih aktif dalam proses pembelajaran dan berpartisipasi dalam kelompok serta lebih banyak menggunakan alat dan sumber media agar siswa lebih banyak memiliki aktivitas dalam pembelajaran. Adanya peningkatan aktivitas belajar dan kompetensi pengetahuan IPS dari siklus I ke siklus II melalui penerapan pendekatan saintifik dalam setting Pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament disebabkan adanya perlakuan atau tindakan dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan tindakan tersebut terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Dalam penerapan pendekatan saintifik dalam setting Pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament guru berperan sebagai motivator yang selalu memberikan semangat dan dukungan pada siswa serta sebagai pembimbing yang mengarahkan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Sehingga akan tercipta pembelajaran yang kreatif, efektif dan menyenangkan di dalam kelas yang dapat mengoptimalkan aktivitas dan kompetensi pengetahuan IPS. Hal ini terlihat dari kegiatan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran, siswa sudah mampu mengemukakan ideide dalam memecahkan permasalahan yang ditemui pada proses pembelajaran, antusias dalam mengikuti pembelajaran, mampu bekerja sama dalam kelompok, berani mengajukan pertanyaan dan keterampilan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dengan demikian penerapan pendekatan saintifik dalam setting Pembelajaran kooperatif 9
10 tipe teams games tournament ini sudah dapat mengimplementasikan maksud dan tujuan dari pendekatan saintifik. Dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat maka tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament menurut Taniredja, (2012:72) yakni, dalam kelas kooperatif siswa memiliki kebebasan untuk berinteraksi dengan menggunakan pendapatnya, rasa percaya diri siswa menjadi lebih tinggi, perilaku mengganggu terhadap siswa lain menjadi lebih kecil, motivasi belajar siswa bertambah, pemahaman yang lebih mendalam terhadap pokok bahasan pembelajaran, meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, toleransi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru, siswa dapat menelaah sebuah mata pelajaran atau pokok bahasan, bebas mengaktualisasikan diri dengan seluruh potensi yang ada di dalam diri siswa tersebut dapat keluar, selain itu kerjasama antar siswa juga siswa dengan guru akan membuat interaksi belajar dalam kelas menjadi hidup dan tidak membosankan. Keberhasilan penelitian ini juga didukung hasil penelitian sebelumnya yang dilaksanakan oleh Nurul Fitri (2014) menyatakan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi gaya di kelas IV SD Negeri No.76/IX Mendalo Darat meningkat melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Peningkatan aktivitas dari siklus I ke siklus II sebanyak 21,36% dari 44,8% menjadi 66,16% dan mengalami peningkatan di siklus III sebanyak 22,48% menjadi 88,64%. Sedangkan peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebanyak 24% dari 48% menjadi 72% dan mengalami peningkatan di siklus III sebanyak 20% menjadi 92%. Selain itu, Dewi Puspitasari (2013) menyatakan aktivitas dan hasil belajar materi daur air dan peristiwa alam pada siswa kelas V SD Negeri 3 Kratom Kota Tegal meningkat melalui penerapan model kooperatif tipe teams games tournament (TGT). Peningkatan aktivitas belajar dari siklus I ke siklus II sebanyak 11,11% dari 66,57% menjadi 77,68%. Sedangkan peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebanyak 21,79% dari 66,67% menjadi 88,46%. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan saintifik dalam setting pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament dapat meningkatan aktivitas dan kompetensi pengetahuan IPS siswa kelas IVA SD Negeri 5 Peguyangan tahun pelajaran 2015/2016. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. (1) Penerapan pendekatan saintifik dalam teams games tournament dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa kelas IVA SD Negeri 5 Peguyangan tahun pelajaran 2015/2016. Hal tersebut dapat terlihat dari aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II yang telah mengalami peningkatan. Persentase rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I mencapai 69,60%. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II persentase ratarata aktivitas belajar siswa mencapai 91,55%. (2) Penerapan pendekatan saintifik dalam setting pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan IPS siswa kelas IVA SD Negeri 5 Peguyangan tahun pelajaran 2015/2016. Hal tersebut terlihat dari kompetensi pengetahuan IPS pada siklus I dan siklus II telah mengalami peningkatan. Persentase rata rata kompetensi pengetahuan IPS siswa pada siklus I mencapai 73,60%. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II persentase rata rata kompetensi pengetahuan IPS siswa mencapai 80,02%. Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan tersebut, dapat dikemukan saran sebagai berikut. Bagi guru umumnya guru agar selalu mencari inovasi baru dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai pembaharuan guna mencapai kualitas pembelajaran yang lebih optimal. Bagi sekolah, pendekatan saintifik dalam setting pembelajaran kooperatif tipe teams 10
11 games tournament dapat dijadikan salah satu alternatif modifikasi pembelajaran dalam muatan materi IPS di sekolah dasar sebagai upaya meningkatkan aktivitas belajar dan kompetensi pengetahuan siswa. Bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian mengenai pendekatan saintifik dalam teams games tournament pada muatan materi IPS maupun muatan materi pelajaran lain yang sesuai, agar memperhatikan hambatan hambatan yang dialamai pada penelitian ini sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan penelitian. DAFTAR PUSTAKA Agung, Gede Penelitian Tindakan Kelas (Teori dan Analisis Data PTK). Makalah disajikan dalam Seminar dan Lokakarya tentang Penelitian dan Pola Bimbingan Skripsi di Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, 27 September Metodelogi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha Metodelogi Penelitian Pendidikan. Malang: Aditya Media Publishing Daryanto Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta Contoh-contohnya. Yogyakarta: Gava Media Kurikulum Bandung: Yrama Widya Riduan dan Akdon (2005a). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: CV Alvabeta Subini, Nini dkk Psikologi Pembelajaran. Yogyakarta: Mentari Pustaka Suharsimi Arikunto dkk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sukardi Evaluasi Pendidikan : Prinsip Dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara. Susanto, Ahmad. 2014a. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana b. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Taniredja, dkk Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta UU SISDIKNAS Sistem Pendidikan Nasional. Tersedia pada usu.ac.id/public/content/files/sisdikn as.pdf (diakses tanggal 29 Nopember 2015). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 SD Kelas IV. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kosasih Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi 11
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ayu Galuh Pujawati 1, I Wayan Sujana, Ni Nyoman Ganing 3 1,,3
Lebih terperinciPENERAPAN TPS DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI KOGNITIF IPS
PENERAPAN TPS DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI KOGNITIF IPS Dewi Gita Govindha 1, IGA Agung Sri Asri 2, Ni Nym, Ganing 3 1, 2, 3 Jurusan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Agus Wahyu Setiawan, I Wayan Sujana, I Wayan Darsana Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PERCOBAAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PERCOBAAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA I Made Nopa Adi Putra 1, Ida Bagus Surya Manuaba 2, Ni Wayan Suniasih 3 Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK BERBANTUAN MEDIA KONKRET DAPAT MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK BERBANTUAN MEDIA KONKRET DAPAT MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA Ni Putu Anditya Pramantiwi 1, I Made Suara 2, I Wayan Sujana
Lebih terperinciPENERAPAN TPS DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS DAN SIKAP SOSIAL
PENERAPAN TPS DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS DAN SIKAP SOSIAL Nym. Sri Diana Asti 1, I Wyn. Sujana 1, I.B. Surya Manuaba 2 1,2,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA N.Md.Dwi Nanda Aprilia Vena Santi 1, Ngr.Wiyasa 2, Wyn.Suniasih 3 123 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ni G. A. Pt. Rita Indriani 1, I Kt. Adnyana Putra 2, I G. A. A. Sri Asri 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPS TEMA CITA-CITAKU DAN SIKAP SPIRITUAL SISWA KELAS IVB SD NEGERI 2 PADANGSAMBIAN 1 Ni Ktt. Sri Mariati,
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KETERAMPILAN MENULIS PADA BAHASA INDONESIA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KETERAMPILAN MENULIS PADA BAHASA INDONESIA Kadek Agus Suryanatha 1, Ni Nyoman Ganing 2, Made Putra 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciKeywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BRECONG TAHUN AJARAN 2015/2016 Nurul Hidayati¹, Suripto²,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Ni Nyoman Trisna Udiyani 1, I Nengah Suadnyana 2, I.B. Surya Manuaba
Lebih terperinciNoorhafizah dan Rahmiliya Apriyani
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciPENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DAPAT MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DAPAT MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA N W. Destriantini 1, I N. Suadnyana 2, I.G.A.A. Sri Asri 3 Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IIIA SDN SEMBORO 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kasmiati 10 Abstrak. Tujuan pembelajaran
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA KELAS IVB SD Dewa Ayu Tri Megawati 1, I Wayan Wiarta 2, I.B.
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA POSTER DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM BAHASA INDONESIA TEMA CITA-CITAKU
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA POSTER DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM BAHASA INDONESIA TEMA CITA-CITAKU Ni Kd Wijayanti 1, M.G. Rini Kristiantari 2, I.B. Surya Manuaba
Lebih terperinciIMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DENGAN MEDIA PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 NGADIROJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Shinta Ayu Indriyanti
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD
PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD Oleh: Faisal Rahman Luthfi 1, Suripto 2, Harun Setyo Budi 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret E-mail: luthfifaisal@ymail.com
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI Oleh: DEDE KURNIA YUZA NPM. 1010013411153 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SD NEGERI 37 ALANG LAWEH PADANG Oleh RANTI EFRIZAL NPM 1210013411035 PROGRAM
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY DAPAT MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN PKn
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY DAPAT MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN PKn Ni Luh Gede Dian Citra Agustini 1, I G A. Agung Sri Asri 2, I Wayan Darsana
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG Afdanis ¹, Yusrizal ¹, Yulfia Nora ¹ Program studi Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS DI SDN 24 JATI GAUNG PADANG OLEH: MUTIA LATIFAH NPM. 1110013411167
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IVB
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IVB Ni Putu Dessy Sugiantari 1, M. G. Rini Kristiantari 2, I Ketut Ardana 3
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN KINERJA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS KONSEP DAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MATEMATIKA TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IVA SD NEGERI 2 PEMECUTAN
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBASIS QUANTUM TEACHING BERBANTUAN PERMAINAN EDUKATIF MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI IPS
PENERAPAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBASIS QUANTUM TEACHING BERBANTUAN PERMAINAN EDUKATIF MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI IPS Kdk Ratih Pramita Dewi 1,I Wyn Sujana 2, M.G Rini Kristiantari
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL IPA TEMA CITA-CITAKU
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TEMA CITA-CITAKU Ni Kadek Dwi Eriyanti 1, Ni Wayan Suniasih 2, Komang Ngurah Wiyasa 3 Jurusan Pendidikan Guru
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA Ni Luh Sri Ayu Karyaningsih 1, Nengah Suadnyana 2, I Gusti Agung Oka Negara 3 Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS DAN SIKAP SOSIAL
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS DAN SIKAP SOSIAL L.P. Eka Sri Wahyuni 1, K.N. Wiyasa 2, M. Putra 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciNur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK
Jurnal Sainsmat, September 2016, Halaman 167-174 Vol. V, No. 2 ISSN 2579-5686 (Online) ISSN 2086-6755 (Cetak) http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Penerapan Model Pembelajaran Treffinger dengan Bantuan
Lebih terperinciJournal of Elementary Education
JEE 3 (1) (2014) Journal of Elementary Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jee MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN GAYA MAGNET MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 TINGGARSARI
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 TINGGARSARI Ketut Indah Arfika Yani 1, Ni Ketut Suarni 2, I Made Citra Wibawa 3 Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD
PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD Ni Komang Santi Nopiyanti 1, Made Sulastri 2, Ign. I Wayan Suwatra 3 1 Jurusan PGSD,
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI OLEH PUTU AMIK WIANTARI NIM
THE APPLICATION OF COOPERATIVE MODEL TYPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TO INCREASE THE RESULT OF PKN LEARNING TOWARDS STUDENTS CLASS VIIA IN SMP BHAKTIYASA SINGARAJA ARTIKEL SKRIPSI OLEH PUTU AMIK WIANTARI
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG Tasri Purnanda¹,Gusmaweti 2,Hendra Hidayat 1 1 Program Studi Pendidikan Guru
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GRAFIS JURNAL. Oleh AZKA FALAIH RIZQIYANA SARENGAT DARSONO
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GRAFIS JURNAL Oleh AZKA FALAIH RIZQIYANA SARENGAT DARSONO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS KELINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS KELINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 1 PEKUTATAN DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI ARTIKEL Oleh : I PUTU
Lebih terperinciPENERAPAN PBL DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
PENERAPAN PBL DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS I Pt Angga Wijaya Sandy 1, I Wyn Sujana 2, I Wyn Darsana 3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciTAHUN AJARAN 2015/2016
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III SDN 1 GONDANGWAYANG TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 Dyah Candraningrum
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD NEGERI 04 KAMPUNG OLO PADANG OLEH NIKO SEPTIADI NPM 1110013411169
Lebih terperinciPENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS BUDAYA PENYELIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGETAHUAN IPA
e-journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS BUDAYA PENYELIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER Zainal Abidin SMP Negeri 1 Meranti, kab. Asahan Abstract: This study uses classroom action research Application
Lebih terperinciARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI
ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI Oleh I Wayan Sudarsana NIM 0816011124 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar *) Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN
PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN Muncarno FKIP Universitas Lampung Email: muncarno@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT
Upaya Meningkatkan Hasil... (Atika Wulansari) 2.393 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT IMPROVING MATHEMATIC LEARNING BY COOPERATIVE LEARNING
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA
PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA Oleh Ni Made Astri Dwi Jayanthi Made Suryadi dan I Wayan Treman *) Jurusan Pendidikan Geografi
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015
PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh : Erin Megasusilowati 1, Triyono 2, Warsiti 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI IPA PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI 1 PEMECUTAN TAHUN AJARAN 2015/2016 Ni Ketut Ayu Anggreni 1,
Lebih terperinciSTRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO
1 STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR
PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 HALAMAN
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PLANTED QUESTION DI SDN 28 RAWANG TIMUR KECAMATAN PADANG SELATAN OLEH: SRI WAHYUNI NPM. 1110013411081 PROGRAM
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG Oleh: NINI SANTIA DEWI NPM. 1110013411203
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Sri Mahidar Kanjun SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine the improvement
Lebih terperinciPENERAPAN SAINTIFIK BERBASIS KONTEKSTUAL MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN PKn KELAS IV SD NEGERI 1 KEROBOKAN BADUNG
PENERAPAN SAINTIFIK BERBASIS KONTEKSTUAL MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN PKn KELAS IV SD NEGERI 1 KEROBOKAN BADUNG Ni Kadek Rai Purnama Sari 1, Made Putra 2, I Gusti Agung Oka Negara 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN Mira Maryulis 1, Erman Har 1, Edrizon 1. 1 Program Studi Pendidikan Guru
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BRAINSTORMING JURNAL OLEH SEPTI WULANDARI SUGIYANTO SYAIFUDDIN LATIF
1 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BRAINSTORMING JURNAL OLEH SEPTI WULANDARI SUGIYANTO SYAIFUDDIN LATIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI KETERAMPILAN MENULIS DALAM BAHASA INDONESIA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI KETERAMPILAN MENULIS DALAM BAHASA INDONESIA Ni Wyn Rosita Santihani 1, M.G Rini Kristiantari 2, I G A A Sri
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROJECT BASED LEARNING DAPAT MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROJECT BASED LEARNING DAPAT MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Ni Kadek Novita Bima Pratiwi, I Gusti Agung Oka Negara, I.G.A.Agung Sri Asri Jurusan
Lebih terperinciOleh. Ni Wayan Purni Lestari,
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS (PRAKTIK BERPASANGAN) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KKPI SISWA KELAS X TB4 SMK NEGERI 2 TABANAN TAHUN AJARAN
Lebih terperinciPENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine whether
Lebih terperinciPENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO
PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA I Kadek Nuprianta Putra, I Wayan Rai, I Made Kusuma Wijaya Jurusan Penjaskesrek,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH TIKA FRANSISKA Alben Ambarita Muncarno FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENERAPAN TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh. FITRI YANI Mugiadi Sulistiasih
PENERAPAN TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh FITRI YANI Mugiadi Sulistiasih FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.
Lebih terperincikemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa
PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) DENGAN MEDIA BENDA KONKRET TENTANG BANGUN RUANG DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 7 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016 Slamet Waryanto
Lebih terperinciSherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA KONSEP USAHA DAN ENERGI DI KELAS X MIPA.3 SMAN 10 BENGKULU Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane
Lebih terperinciPENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI
PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI PQ4R PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN 1 GERUNUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh DIAN ANTIKA ASMAUL KHAIR MUGIADI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PENGUASAAN KOMPETENSI
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PENGUASAAN KOMPETENSI Kadek Widiantari 1, I Gusti Agung Oka Negara 2, Made Putra 3 1,2,3
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG Rika Purwati 1), Dr. Erman Har, M.Si. 2), Daswarman, ST.,M.Pd. 1) 1) Program Studi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV JURNAL OLEH
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV JURNAL OLEH ROSNITA CECILIA MARBUN Drs. Muncarno, M.Pd. Drs. Kojat Sudiatmaja, M.Pd. FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS (Jurnal Skripsi) Oleh Sari Puspa Dewi Dr. H. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina H., M.Pd. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,
PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PROSEDURAL DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IVA SDN 1 PEMECUTAN TAHUN 2016 Ni Wayan Wirantini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Perubahan perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY BERBASIS KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TEMA TEMPAT TINGGALKU
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY BERBASIS KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TEMA TEMPAT TINGGALKU Ni Made Indah Kemalayanti 1, Ni Wayan Suniasih 2, Ni Nyoman Ganing 3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 01 BANDAR BUAT KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG OLEH
Lebih terperinciKeywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 ADIKARSO TAHUN AJARAN 2016/2017 Lulu Pradita 1, Wahyudi 2, M.
Lebih terperinciSANTI BBERLIANA SIMATUPANG,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya setiap individu wajib menempuh pendidikan di lembaga formal maupun lembaga non formal. Sesuai dengan yang diperintahkan oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang berkembang pendidikan dipandang sebagai suatu kebutuhan penting dan sarana demi memajukan pembangunan negara. Pendidikan menjadi tuntutan wajib
Lebih terperinciJournal of Elementary Education
JEE 3 (1) (014) Journal of Elementary Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jee PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA Shella Permatasari
Lebih terperinciKurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa
1 THE APPLICATION OF LEARNING MODELS ACTIVE, INNOVATIVE, CREATIVE, EFECTIVE AND FUN (PAIKEM) TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES SOCIAL CLASS STUDENTS IV SD MUHAMMADIYAH 6 PEKANBARU Kurnia Restu, Lazim N, Zariul
Lebih terperinciINTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No., Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 277-220 (Media Cetak) 277-3921 (Media Online) INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh ADI PRASETYO ASMAUL KHAIR SISWANTORO
STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh ADI PRASETYO ASMAUL KHAIR SISWANTORO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA Desak Ketut Paramita, Ni Nyoman Garminah, I Made Citra Wibawa Jurusan PGSD, FIP Universitas
Lebih terperinciARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI KRIA KAYU DAN KERAMIK SMK NEGERI 1 SUKASADA KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA DAN SIKAP SPIRITUAL SISWA
PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA DAN SIKAP SPIRITUAL SISWA Diyah Komala Dewi 1, I Ketut Ardana 2, I Wayan Darsana 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2 3.
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN FAKTUAL PADA TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 PEGUYANGAN Ni
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD Oleh: Anggit Sriwidodo, A.Y. Soegeng IKIP PGRI SEMARANG Abstract Learning
Lebih terperinciYuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...
PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKN POKOK BAHASAN GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SDN JATISARI 01 JEMBER ( The Application Of Quantum Learning
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE
PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 JLEGIWINANGUN TAHUN AJARAN 2015/2016 Naelatul
Lebih terperinciOleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM
Penerapan Model Pembelajaran Metakognitif untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh I Putu Budhi Sentosa, NIM 1015057117 Jurusan
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IV SD NEGERI 14 DAUH PURI Ketut Suci
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinci