Konsep Gaya Hukum Newton I Massa Gaya grafitasi dan Berat Hukum Newton III Analisa Model dengan HK Newton II Gaya gesek

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Konsep Gaya Hukum Newton I Massa Gaya grafitasi dan Berat Hukum Newton III Analisa Model dengan HK Newton II Gaya gesek"

Djaja Hadiman
6 tahun lalu
Tontonan:

1 8//0 Konsep Gaa Huku Newton I Massa Gaa rafitasi dan Berat Huku Newton III Analisa Model denan HK Newton II Gaa esek Konsep Gaa Pada kuliah sebeluna, kita telah ebahas erak suatu objek dala hal posisi, kecepatan, dan percepatan tanpa epertibankan apa an epenaruhi erak itu. Sekaran kita epertibankan penaruh an enebabkan Menapa erakan sebuah objek berubah. Apa an enebabkan satu objek untuk tetap tenan dan objek lain untuk epercepat? Menapa uuna lebih udah untuk eindahkan benda kecil daripada sebuah objek besar? Dua faktor utaa an perlu kita perhatikan adalah aa an bekerja pada suatu benda dan assa benda. Dala bab ini, kita ulai pelajaran kita tentan dinaika denan ebahas tia huku dasar erak, an berhubunan denan aa dan assa dan diruuskan oleh Isaac Newton

2 8//0 Konsep Gaa Setiap oran eiliki peahaan dasar konsep aa dari penalaan sehari-hari. Ketika Anda endoron sebuah benda sehina bererak, Anda enerahkan aa padana. Deikian pula, Anda enerahkan aa pada bola ketika Anda elepar atau enendanna. Dala contoh ini, aa berinteraksi denan obek elalui aktivitas otot dan enebabkan perubahan kecepatan benda. Gaa tidak selalu enebabkan erak. Misalna, ketika Anda sedan duduk, aa ravitasi bekerja pada tubuh Anda, naun Anda tetap dia. Sebaai contoh kedua, Anda dapat endoron (denan kata lain, enerahkan kekuatan) pada sebuah batu besar dan tidak dapat eindahkanna. Klasifikasi Gaa Gaa kontak (contact forces) Gaa edan (field forces)

8//0 Sifat Vektor Gaa Sebuah aa ke bawah F enarik peas sepanjan c. Sebuah aa ke bawah F enarik peas sepanjan c. Ketika F dan F diterapkan bersaa-saa dala arah an saa, peas eanjan enjadi 3 c.

3 8//0 Sifat Vektor Gaa Sebuah aa ke bawah F enarik peas sepanjan c. Sebuah aa ke bawah F enarik peas sepanjan c. Ketika F dan F diterapkan bersaa-saa dala arah an saa, peas eanjan enjadi 3 c. Ketika F adalah ke bawah dan F adalah horisontal, kobinasi dari kedua aa enebabkan perpanjanan peas enjadi,4 c. F F F F HUKUM NEWTON I Selaa tidak ada resultan aa an bekerja pada sebuah benda aka benda tersebut akan selalu pada keadaanna, aitu benda an dia akan selalu dia dan benda an bererak akan bererak denan kecepatan konstan. S F = 0 a = 0 Huku Kelebaan Siste Inersial Huku l newton jua disebut huku inertia atau huku kelebaan 3

4 8//0 HUKUM NEWTON I Inersia adalah sifat suatu benda untuk epertahankan keadaanna. Jika benda dia, cenderun akan tetap dia, tetapi jika benda sedan bererak cenderun untuk tetap bererak. Contoh adana sifat inersia suatu benda sebaai berikut : Penupan an duduk dala bus berhenti akan cenderun dia. Naun, jika bus tiba-tiba dierakkan, penupan akan terdoron ke belakan (tertekan pada tepat dudukna). Sebalikna, jika bus an sedan bererak tiba-tiba dire, penupan akan terdoron ke depan. Benda berbentuk silinder diletakkan di atas kertas. Jika kertas ditarik atau disentakkan endadak, aka silinder tersebut tetap di tepat. Naun, jika kertas ditarik denan erakan an cukup (tidak terlalu labat dan tidak terlalu cepat), aka silinder akan bererak elawan arah erak penebabna HUKUM NEWTON II Percepatan pada sebuah benda sebandin denan resultan aa an bekerja pada benda tersebut a F F = a Fx a x F a F a z z Satuan Gaa : newton (N) - N k s dne cs lb slu ft s N = 0 5 dne N = 0.5 lb 4

Tentukan besar dan arah percepatan kepin hoki F x = F x + F x = F cos ( 0) + F cos (60) = (5 N) (0,94) + (8 N) (0,5) = 8,7 N F = F + F = F sin ( 0) + F sin (60) = (5 N) (

5 8//0 Contoh Soal 7. Sebuah kepin hoki denan assa 0,3 k eluncur pada perukaan es, esekan diabaikan. Dua tonkat hoki eukulna bersaaan, sehina eberikan aa denan besar dan arah seperti abar di sapin. Tentukan besar dan arah percepatan kepin hoki F x = F x + F x = F cos ( 0) + F cos (60) = (5 N) (0,94) + (8 N) (0,5) = 8,7 N F = F + F = F sin ( 0) + F sin (60) = (5 N) ( 0,34) + (8 N) (0,866) = 5, N a x = a = F x F = 8,7 N 0,3 k = 9 s = 5, N 0,3 k = 7 s a = a x + a = (9 s ) +(7 s ) = 34 s θ = tan a 7 = tan a x 9 = 3 o HUKUM NEWTON III Jika dua benda berinteraksi, aa an dilakukan oleh benda pertaa pada benda kedua saa dan berlawanan arah denan aa an dilakukan oleh benda kedua pada benda pertaa. F = F 5

6 8//0 Referensi :,, 3 Contoh soal 7. Sebuah lapu lalu lintas denan berat N diantunkan denan kabel sebaaiana dapat dilihat pada abar di bawah, tentukan berapa teanan an dialai oleh asin-asin tali 6

7 8//0 Dari abar b F 0 T3 F 0 T F N Dari abar c 3 T (=T x ) (=T ) T (=T x ) (=T ) T x T x N T(sin37.33sin53) N T (sin37.33sin53) Contoh soal 7.3 Sebuah obil denan assa berjalan pada jalan an licin dan enirun denan keirinan. a. Berapa percepatan obil. b. Jika obil harus berhenti pada jarak sejauh d berapakah waktu an dibutuhkan, dan berapa kecepatanna. 7

8 8//0 a. Percepatan an dialai obil F x sin a a x sin x b. Waktu dan kecepatan setelah enepuh jarak d x f x v t d t i xi axt d a x axt d sin x i = 0 x f = d v xi = 0 v xf a d x d sin Contoh soal 03 Dua benda denan assa an tidak saa diantun vertikal elalui katrol tanpa esekan dan assa katrol diabaikan, seperti dala Gabar. Tentukan besarna percepatan kedua benda dan teanan pada kabel. F a F T a F T a a a a a T a T a a 8

Balok eluncur pada bidan irin denan keirinan, aa esek an terjadi pada balok dan bidan irin

9 8//0 T T Contoh soal 04 Bola denan assa dan balok denan assa dihubunkan denan sebuah tali elewati pull diana aa esek dan assa pull di abaikan seperti terlihat pada abar. Balok eluncur pada bidan irin denan keirinan, aa esek an terjadi pada balok dan bidan irin diabaikan. Tentukan : a. Percepatan kedua benda. b. Teanan pada tali. F x 0 T a a T ( a) F F x ' F ' sin T a n cos 0 x' a sin a T (sin ) 9

dokumen-dokumen yang mirip

Xpedia Fisika. Mekanika 02

Xpedia Fisika. Mekanika 02 Xpedia Fisika Mekanika 02 Doc. Nae: XPFIS0102 Version: 2012-07 halaan 1 01. Gaya yan dibutuhkan untuk enerakan bola hoki berassa 0,1 k konstan pada kecepatan 5 /s di atas perukaan licin adalah... (A) Nol