BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data A. Gambaran Umum Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan swasta Jepang, yang bergerak dibidang otomotif berbadan hukum dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia. Yang pada awalnya melakukan penanaman saham (kerja sama) disebuah perusahaan Jepang yang berada di Indonesia yaitu PT. KGD INDONESIA yang bergerak dibidang otomotif. Pada awal tahun 2002, PT. XYZ mendirikan tempat baru yang terletak di Kawasan Industri Cikupamas, Tangerang-Banten. Dengan dua unit fatory yang terdapat beberapa departemen utama, yakni PO (Plastic Injection), EVA (Evaporation), LA (Lamp Assembly). 60

2 61 B. Perkembangan Perusahaan Melihat adanya prospek yang cerah terhadap usaha di Indonesia terutama di bidang otomotif, maka pada awal tahun 2011 PT. XYZ telah mendirikan pabrik baru dengan konsep Clean Factory dengan luas area ± m². Dengan memiliki dua pabrik PT. XYZ kemungkinan besar dapat memperbanyak produk yang dihasilkan sesuai dengan permintaan konsumen. Karena konsep pabrik baru tersebut mengusung konsep Clean Factory sehingga dengan konsep tersebut kemungkinan besar dapat mengurangi barang reject atau NG (No Good). Perusahaan juga mengharapkan kerja sama dengan karyawan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas dalam bekerja. Bila itu semua telah terwujud maka perusahaan siap menghadapi persaingan dalam industri otomotif khusunya lampu motor atau mobil pada masa yang akan datang.

3 62 C. Kebijakan 5S, Mutu dan Lingkungan Perusahaan Kebijakan 5S Demi terciptanya kualitas, peningkatan produktivitas, penurunan harga, keselamatan kerja dan perbaikan lingkungan, diharuskan melaksanakan 5S di seluruh tempat kerja. 1. SEIRI (KERAPIHAN) Memisahkan antara barang yang diperlukan dengan barang yang tidak diperlukan. Barang yang diperlukan diatur dengan rapih. Barang yang tidak di perlukan disingkirkan (dibuang atau disimpan secara terpisah). 2. SEITON (KETERATURAN) Menciptakan kondisi supaya siapapun (yang telah ditunjuk), dapat mengambil barang yang diperlukan pada saat itu dengan jumlah yang diperlukan. Serta kondisi dapat dikembalikan ketempat semula kapanpun apabila tidak diperlukan. 3. SEISO (KENYAMANAN) Senantiasa dibersihkan, hindari kotoran, sampah dan debu Kebersihan harian : membersihkan lingkungan tempat kerja, jalan, lantai, rak dan meja.

4 63 Pengecekan kebersihan : melakukan kaizen, memperbaiki dan menemukan ketidaksesuaian sekecil mungkin, serta kebersihan terhadap mesin dan peralatan kerja. 4. SEIKETSU (KEBERSIHAN) Menciptakan kondisi yang senantiasa bersih, yaitu dengan selalu melakukan kerapihan, keteraturan dan kenyamanan. Menerapkan standarisasi pelaksanaan 5S, pengontrolan visual (siapapun dengan melihat dapat memahami konsep PDCA/ perencanaan, pengecekan dan perbaikan dari suatu pekerjaan). 5. SITSUKE (KEDISIPLINAN) Membiasakan diri untuk mentaati hal-hal yang telah ditetapkan bersama (peraturan, tata tertib). Melakukan pendidikan yang melibatkan seluruh karyawan. Dengan itu, dengan senantiasa mengutamakan: Safety : Keselamatan kerja Smile : Ramah dalam keseharian Simple : Terpenting dan utama Speed : Cepat dalam melaksanakan Kita tingkatkan hasil kerja dan pengetahuan karyawan PT. XYZ, dengan tujuan utama untuk memenangkan persaingan pasar.

5 64 D. Kebijakan Mutu 1. UTAMAKAN KUALITAS Dengan motto Utamakan Kualitas kita membuat mutu dan kepercayaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, mutu diterapkan disemua tahapan, mulai dari rencana model baru, produksi penjualan dan pelayanan. 2. PRINSIP 3 PILAR Bergerak cepat pergi kelapangan Pastikan kejadiannya Nyatakan hasilnya (mengumpulkan data dengan cara yang benar) 3. PDCA DAN AKTIVITAS PERBAIKAN Laksanakan dengan benar untuk semua pekerjaan, selalu mengadakan perbaikan dan berusaha menghindari perbuatan yang percuma, sia-sia dan tidak sesuai aturan.

6 65 4. PARTISIPASI SELURUH KARYAWAN Melaksankan kegiatan TQM (Total Quality Managemant), yang diikuti oleh semua karyawan dari semua departemen, membuat standar kerja, meningkatkan mutu dan meningkatkan efisiensi. E. Kebijakan Perusahaan BUSINESS PHILOSOPHY Memahami seandainya posisi kita sebagai konsumen Menciptakan produk yang mempunyai nilai tinggi Memberikan kontribusi langsung bagi kesejahteraan masyarakat dan kita bersama MOTTO LEBIH BAIK LEBIH CEPAT LEBIH MURAH KEBIJAKAN Dahulukan hal yang terpenting Buatlah target

7 66 Sederhana, mengurangi hal yang tidak berguna, mengerjakan dengan cepat dan tepat. PRINSIP KERJA Kondisi saat ini bukanlah yang terbaik, lakukan perbaikan secara terus-menerus Laksanakan pekerjaan dengan selalu memperjelas target Menyelesaikan perbaikan dengan tuntas Laksanakan pekerjaan dengan riang gembira dan menyenangkan Menjunjung tinggi kerjasama dan rasa solidaritas F. Manajemen Perusahaan Struktur organisasi merupakan hal yang penting dalam suatu perusahaan, karena dengan adanya struktur organisasi yang baik, maka akan memungkinkan terjadinya kerjasama yang baik pula antara para karyawan. Selain itu, melalui struktur organisasi yang baik, maka akan diperoleh penentuan yang jelas mengenai kegiatan, pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian di dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan. Struktur organisasi ini pada umumnya mengandung arti penetapan batas-batas tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing individu di dalam organisasi tersebut. Dengan demikian diharapkan ada satu kesatuan perintah dalam gerak dan langkah untuk mencapai suatu tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, sehingga masing-masing pekerja

8 67 akan mengetahui dengan jelas dari mana ia mendapatkan perintah dan kepada siapa ia mempertanggung jawabkan hasil kerjanya. Struktur organisasi PT. XYZ mempunyai struktur organisasi fungsional dimana pembagian departemennya didasarkan pada fungsi dari masingmasing departemen yang ada pada perusahaan. Strukutur organisasi secara umum PT. XYZ dapat dilihat pada diagram 2.1 berikut ini. Gambar 4.1 Struktur Organisasi Struktur organisasi dalam setiap perusahaan merupakan suatu syarat terbentuknya perusahaan, dalam perusahaan setiap individu memiliki satu tujuan yang sama sehingga suatu struktur terbentuk untuk mencapai tujuan tersebut. Berkiut Job Description setiap individu atau bagian dalam divisi produksi :

9 68 1) Presiden Direktur a) Merupakan pimpinan tertinggi perusahaan yang memegang wewenang dan tanggung jawab perusahaan serta bertindak atas nama perusahaan b) Menetapkan kebijakan perusahaan, baik yang bersifat internal maupun bersifat eksternal c) Memimpin perusahaan secara keseluruhan untuk mencapai tujuan perusahaan d) Bertanggung jawab atas jalannya perusahaan, antara lain penyediaan dana usaha dan penetapan kebijakana atau peraturan perusahaan e) Mengambil keputusan-keputusan penting yang tidak mungkin didelegasikan untuk kepentingan perusahaan 2) Manajer Produksi a) Memeriksa hasil pembimbingan dan pelatihan mengenai tugas atau pekerjaan operator, section head, group leader atau level lain dibawahnya b) Menyiapkan proses quality control sheet dan alur proses c) Menyiapkan standar operasi, pengecekan part, mesin dan pengukuran d) Menyiapkan standar proses setiap mesin e) Pembuatan atau penyesuaian perencanaan produksi, komposisi personel bulanan atau mingguan atau harian

10 69 f) Memeriksa penempatan personel, instruksi jadwal shift g) Memeriksa pelaksanaan inspeksi awal kerja terhadap peralatan produksi h) Memeriksa atau mengecek material atau part yang masuk i) Kontrol hasil aktual output produksi atau personel j) Memeriksa kontrol jumlah atau lot untuk identifikasi produk yang dihasilkan k) Memeriksa penyimpanan kontrol stok atau stok tacking terhadap part atau material atau finished good di departemen 3) Section Head a) Memeriksa hasil pembimbingan dan pelatihan mengenai pekerjaan operator, group leader atau level lain dibawahnya b) Memeriksa pembuatan atau penyiapan aplikasi gambar, spesifikasi dan persyaratan customer lainnya c) Pembuatan atau penyesuaian rencana produksi, komposisi personel bulanan atau mingguan atau harian d) Memeriksa penempatan personel, intruksi jadwal shift e) Memeriksa persyaratan persiapan atau pemakaian peralatan produksi, pemastian persyaratan operasi produksi

11 70 f) Memeriksa penyimpanan atau kontrol stok atau stok tacking terhadap part atau material atau finished good di departemen g) Memeriksa pembuatan dan kontrol table flow QC proses h) Memeriksa pembuatan aplikasi drawing proses (standar operasi), cek list mesin dan pengukuran i) Memeriksa pembuatan atau preservasi kontrol terhadap limit sample atau master produk j) Memeriksa penyimpanan kontrol terhadap catatan kualitas atau data inspeksi secara berkala k) Memeriksa inspeksi penyiapan jig, tool dan alat inspeksi l) Memeriksa pergantian tool, penyiapan manual, control life time secara berkala 4) Leader Produksi a) Melakukan bimbingan dan pelatihan mengenai tugas atau pekerjaan operator b) Pembuatan proses quality control sheet dan alur proses c) Pembuatan standar operasi, check list part, mesin dan pengukuran d) Pembuatan dan penyiapan standar pada setiap mesin e) Pembuatan atau penyesuaian perencanaan produksi, komposisi personel bulanan atau mingguan atau harian

12 71 f) Penempatan personel, intruksi jadwal shift kerja g) Pelaksanaan inspeksi awal kerja terhadap peralatan produksi h) Pemastian serta pengecekan part atau material yang masuk i) Kontrol jumlah lot atau mengidentifikasi dari produk yang di keluarkan, serta menjaga dan mampu mengatasai jika ada masalah j) Penyimpanan kontrol stok atau stok tacking terhadap part atau material atau finnish good di departemen G. Tenaga Kerja Pembagian karyawan pada PT. XYZ dibedakan menjadi 2 yaitu : Karyawan Staff Karyawan Non Staff Selain karyawan yang tetap seperti kedua status tadi, PT. XYZ juga mempekerjakan karyawan dengan sistem kontrak (out sourching), karyawan kontrak ini bekerja disana sama halnya dengan karyawan tetap. Untuk memberikan motivasi kerja bagi para karyawan, diatur suatu sistem promosi jabatan bagi yang berprestasi, pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta pembagian bonus atau premi bagi karyawan sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan. Durasi waktu kerja antara karyawan Staff dan karyawan Non Staff berbeda pembagiannya yaitu :

13 72 Untuk karyawan Staff (Non Shift) Hari Senin-Kamis Hari Jumat Waktu istirahat Senin-Kamis Waktu istirahat hari Jumat Hari Sabtu dan Minggu (lembur bila diperlukan) Untuk karyawan Non Staff berlaku sistem kerja 3 shift, adapun jam kerjanya sebagai berikut : Shift 1 Hari Senin-Kamis Hari Jumat Waktu istirahat Senin-Kamis Waktu istirahat hari Jumat Hari Sabtu (lembur bila diperlukan) Hari Minggu (lembur bila diperlukan)

14 73 Shift 2 Hari Senin-Jumat Waktu istirahat Hari Sabtu (lembur bila diperlukan) Shift 3 Hari Senin-Jumat Waktu istirahat Hari Minggu (lembur bila diperlukan) Pembayaran gaji karyawan dilaksanakan setiap akhir bulan, besarnya gaji karyawan berbeda-beda menurut golongannya sesuai dari penilaian evaluasi tiap tahunnya yang telah ditentukan perhitungannya oleh perusahaan. Sedangkan karyawan kontrak, pembayaran gajinya berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dan tidak ada tunjangan apapun. Pembagian upah karyawan, perusahaan membagi menjadi beberapa bagian yaitu : Gaji Pokok Upah Lembur Tunjangan Premi Hadir Uang Transport

15 74 H. Produk Yang Dihasilkan Perusahaan Produk lampu motor atau mobil yang dibuat oleh PT. XYZ terdiri berbagai macam model, tipe, serta ukuran yang beragam. Dimana setiap harinya diproduksi sekitar ribuan lampu untuk memenuhi permintaan konsumen. Secara garis besar diproduksi beberapa tipe yaitu : a. Head Lamp b. Wingker Lamp c. Rear Comb Lamp I. Proses Produksi PT. XYZ memiliki unit produksi yang terbagi menjadi 3 Departemen utama yaitu : Plastic Injection (PO) Evaporation (EVA) Lamp Assembly (LA) J. Proses Produksi Head Lamp Pada proses produksi Head Lamp bahan baku utama yaitu biji plastik yang berbentuk kotak-kotak kecil menyerupai gula pasir. Bila material tersebut telah dilakukan pengecekan layak pakai, material tersebut dibawa ke proses

16 75 selanjutnya. Berikut bagian-bagian proses produksi Head Lamp pada PT. XYZ : Departemen Plastic Injection ( PO) Departemen Evaporation (EVA) Pada Departemen Evaporation terdapat 7 proses sebagai berikut : 1. Proses Electric Cleaner 2. Proses Under Coat 3. Proses Oven Under Coat 4. Proses Vaccum 5. Proses Top Coat 6. Proses Oven Top Coat 7. Proses Checker Departemen Lamp Assembly (LA) Pada Departemen Lamp Asembly (LA) terdapat 3 proses sebagai berikut : 1. Proses Socket Holder 2. Proses Hotmelt 3. Proses Press Lens 4. Proses Cord Assy 5. Proses Checker

17 76 K. Pengendalian Kualitas Produksi Head Lamp Dalam menjaga kualitas yang dihasilkan, PT. XYZ melakukan aktifitas pengendalian kualitas. Proses pengendalian kualitas tersebut terdiri dari 3 tahap, yaitu : 1. Pengendalian Terhadap Bahan Baku Bahan baku merupakan bahan yang akan mempengaruhi kualitas produk yang akan dihasilkan. Apabila bahan baku yang digunakan memenuhi standar yang telah ditentukan dalam proses pembuatannya, maka produk yang dihasilkan akan baik pula kualitasnya. 2. Pengendalian Terhadap Proses Produksi Selama proses produksi berlangsung, setiap karyawan yang terlibat harus bertanggung jawab terhadap hasil kerja mereka. Apabila terjadi penyimpangan pada proses produksi maka karyawan harus segera melapor kepada atasan agar dapat diambil tindakan perbaikan. Proses pengendalian pada saat proses produksi Head Lamp di Departemen Evaporation (EVA) dilakukan 7 tahap produksi : 1. Tahap Electric Cleaner - Spray Gun - Sarung tangan Anti Static - Masker

18 77 2. Tahap Under Coat - Persiapan mesin Coating Robot - Lot Cat Material - Sarung tangan Anti Static - Masker - Baju Anti Static - Sepatu Anti Static - Kondisi ruangan kerja 3. Tahap Oven Under Coat - Pengecekan Suhu Oven - Bersihkan semua bagian oven yang akan dilewati part - Pengecekan alas tempat dimana part tersebut akan diletakkan - Kondisi ruangan kerja 4. Tahap Proses Vaccum - Pengecekan kondisi mesin Vaccum - Lot Filamen dan Alumunium - Sarung tangan Anti Static - Masker - Baju Anti Static - Sepatu Anti Static - Kondisi ruangan kerja 5. Tahap Top Coat - Pengecekan kondisi Booth (tempat proses Top Coat)

19 78 - Lot Cat Material - Spray Gun - Baju Anti Static - Sepatu Anti Static - Masker - Sarung tangan Anti Static - Kondisi ruangan kerja 6. Tahap Oven Top Coat - Pengecekan Suhu Oven - Bersihkan semua bagian oven yang akan dilewati part - Pengecekan alas tempat dimana part tersebut akan diletakkan 7. Tahap Checker - Visual Check - Masker - Sarung tangan Anti Static - Kondisi area kerja

20 79 3. Pengendalian Terhadap Produk Jadi Pengendalian terhadap produk jadi dilakukan sebelum packing yaitu tahap akhir. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah terjadi kecacatan pada Head Lamp atau tidak. Head Lamp yang mengalami kecacatan akan dipisahkan dari produk yang bagus kualitasnya agar tidak sampai ke tangan customer. Head Lamp yang baik ini kemudian di packing sesuai dengan standar packing yang benar kemudian dikirim kepada customer. Akan tetapi pada kenyatannya tingkat barang cacat adalah 2,5 %, maka perlu dilakukan identifikasi pada proses produk. L. Jenis-jenis Kerusakan Jenis-jenis kecacatan yang sering terjadi pada produk lampu motor tipe Head Lamp adalah sebagai berikut : 1. Bintik 2. Kotor 3. Benang 4. Gores 5. Sidik Jari

21 80 M. Pengumpulan Data dengan Cheek Sheet Dalam melakukan pengendalian kualitas secara statistik adalah dengan membuat check sheet. Check sheet berguna untuk mempermudah proses pengumpulan data serta analisis. Selain itu dapat berguna untuk mengetahui area permasalahan berdasarkan frekuensi dari jenis atau penyebab dan mengambil keputusan apakah perlu dilakukan perbaikan atau tidak. Adapun hasil pengumpulan data melalui check sheet yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Laporan Produksi Bulan Maret 2016 No Total Defect (Pcs) Total Of Sort Production (Pcs) Bintik Kotor Benang Gores Sidik Jari Defect (Pcs)

22 81 No Total Defect (Pcs) Total Of Sort Production (Pcs) Bintik Kotor Benang Gores Sidik Jari Defect (Pcs) Total

23 Gambar 4.4 Grafik Peta Kendali P Berdasarkan grafik pada peta kendali p diatas terdapat 3 hari yang berada diluar batas peta kendali yaitu hari ke 1, 2, dan hari ke 24. Oleh karena itu perlu diadakan perbaikan untuk mengatasi permasalahan tersebut. 4.2 Pengolahan Data Untuk memudahkan dalam melihat jenis kecacatan yang ada sesuai dengan tabel diatas, maka langkah selanjutnya adalah membuat Histogram. Data kecacatan yang ada dalam bentuk grafik balok dibagi berdasarkan jenis kecacatan masing-masing Cacat Produk Maret Series1 0 Bintik Kotor Benang Gores Sidik Jari Gambar 4.2 Grafik Histogram Bulan Maret 2016

24 83 Dari Histogram yang ditunjukkan pada gambar 4.2, dapat dilihat bahwa jenis kecacatan terbesar adalah Bintik dengan jumlah kecacatan 536 pcs. Selanjutnya jumlah kecacatan karena Kotor, Benang, Gores, Sidik Jari dan secara berurutan adalah 489 pcs, 444 pcs, 246 pcs, 84 pcs. a. Diagram Pareto Diagram Pareto adalah diagram yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengurutkan dan mengelompokkan jenis kecacatan. Dengan diagram ini dapat diketahui jenis kecacatan apa yang paling dominan. Berikut merupakan jenisjenis kecacatan yang terjadi selama bulan Maret Tabel 4.2 Jumlah Jenis Kecacatan No. Jenis Kecacatan Jumlah 1. Bintik Kotor Benang Gores Sidik Jari 84 Total 1799 Langkah selanjutnya data akan diurutkan dari jenis kecacatan terbesar ke terkecil dan dibuat prosentasi kecacatannya.

25 84 Tabel 4.3 Jumlah Frekuensi Kecacatan No. Jenis Kecacatan Jumlah Prosentase Prosentasi Komulatif 1. Bintik Kotor Benang Gores Sidik Jari Total Jumlah (Pcs) % % % % % Percentage (%) 0 0 Jumlah Prosentasi Komulatif Gambar 4.3 Grafik Diagram Pareto Frekuensi Kecacatan Dari diagram Pareto diatas dapat dilihat bahwa 29,79% kecacatan yang terjadi pada saat proses produksi lampu motor tipe Head Lamp adalah NG Bintik.

26 Analisa Diagram Sebab Akibat Diagram Sebab Akibat Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan permasalahan dengan kemungkinan penyebabnya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya dan penyebab kecacatan produk secara umum adalah sebagai berikut : 1. Man (Manusia) Para pekerja yang terlibat dalam proses produksi lampu motor tipe Head Lamp. 2. Material (Bahan Baku) Segala sesuatu yang digunakan oleh perusahaan untuk proses produksi cetak, baik itu bahan baku utama maupun bahan baku pembantu. 3. Machine (Mesin) Mesin-mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi. 4. Methode (Metode) Instruksi kerja yang harus dilaksanakan dalam proses produksi. 5. Environment (Lingkungan) Keadaan sekitar perusahaan secara langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi perusahaan secara umum dan bagian produksi secara khusus.

27 86 Setelah jenis-jenis kecacatan diketahui, perusahaan harus mengambil langkah-langkah perbaikan agar kecacatan tersebut tidak muncul terusmenerus. Langkah yang harus diambil adalah dengan cara mencari penyebabpenyebab kecacatan itu terjadi dan dapat menggunakan diagram Sebab Akibat untuk menelusuri masing-masing kecacatan yang terjadi Diagram Sebab Akibat Untuk Bintik Gambar 5.1 Diagram Sebab Akibat Untuk Bintik Bintik adalah kecacatan dimana terdapat kotoran pada bagian luar atau dalam Head Lamp yang bisa disebabkan adalah : a) Faktor Lingkungan Faktor lingkungan adalah penyebab utama munculnya kecacatan jenis Bintik. Disamping itu, kondisi ruangan yang kotor dan berdebu

28 87 berpotensi besar membawa partikel kecil yang menempel pada barang yang akan diproduksi. b) Faktor Manusia - Operator seharusnya lebih teliti dengan kualitas produk yang dihasilkan sehingga apabila terjadi kecacatan tidak menimbulkan jumlah yang besar. - Operator yang lalai dalam memeriksa kondisi lingkungan dan mesin bisa menyebabkan jumlah produk yang cacat semakin banyak. c) Faktor Metode Kurangnya maintenance terhadap mesin blower dapat menyebabkan kondisi atau suhu ditempat kerja tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan. d) Faktor Mesin Faktor ini terjadi apabila aliran material pada selang tersebut tersumbat pada saat produksi berlangsung atau telat pada saat pengisian material.

29 Diagram Sebab Akibat Untuk Kotor Gambar 5.2 Diagram Sebab Akibat Untuk Kotor Kotor yang timbul pada produk Head Lamp disebabkan adanya kotoran atau debu yang tertinggal pada spray gun atau table mesin. Penyebabnya adalah sebagai berikut : a) Faktor Manusia Faktor manusia mempunyai pengaruh paling besar dalam masalah ini. Kurangnya kesadaran untuk membersihkan peralatan atau mesin ketika proses berlangsung. Sehingga berpotensi menyebabkan kotor.

30 89 b) Faktor Metode Maintenance dan perbaikan yang tidak sesuai jadwal dan sering terjadinya penundaan ketika produksi meningkat. c) Faktor Material Sisa material ketika pergantian shift tidak diperiksa terlebih dahulu sebelum mulai bekerja. d) Faktor Mesin Masalah ini terjadi karena kondisi tekanan udara yang masuk ke area tidak teratur dan filter pada mesin terdapat kotoran atau debu.

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara langsung dan mendapatkan data lengkap. Kemudian penulis melakukan analisa masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi BAB V ANALISA HASIL Dalam bab ini akan membahas tentang analisa hasil pengendalian proses yang sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi pada proses powder coating

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Untuk mencari akar penyebab masalah maka data harus dianalisa untuk menghasilkan perbaikan yang tepat. Hasil pengolahan data pada bab IV dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Produksi Botol Kemasan Sabun Lifebuoy Bahan baku utama untuk pembuatan botol kemasan sabun lifebuoy adalah biji plastik berwarna putih yang sudah memenuhi standar

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6 ABSTRAK PT Dhaya Tuhumitra adalah perusahaan penghasil sepatu sandal wanita dengan orientasi pasar ekspor sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Total Productive Maintenance Total Productive Maintenance (TPM) adalah teknik silang fungsional yang melibatkan beberapa bagian fungsional perusahaan bukan hanya pada Bagian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya dibidang industri, PT. PAKOAKUINA bergerak dalam bidang industri

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 1.1 Tahap Analyze 1.1.1 Diagram Pareto Pada tahapan Analyse diagram pareto berguna untuk membantu mengurutkan prioritas penyelesaian masalah yang harus dilakukan. Yaitu melakukan

Lebih terperinci

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Debora Anne Y. A., Desy Gunawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

Pengendalian (Manajemen) Vis ual Dalam Penerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja

Pengendalian (Manajemen) Vis ual Dalam Penerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja Pengertian, T u j uan dan Manfaat Penerapan 5 R ( 5S) di Tempat Kerja Langka h- Langka h P enerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja Pengendalian (Manajemen) Vis ual Dalam Penerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja Pengertian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di CV.Mabar Karya Utama Medan yang berada di Jl. Mabar. Penelitian ini dimulai dari tanggal 08 Agustus 013 sampai tanggal

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 68 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di awal yang kemudian diolah dan diproses untuk menjadi informasi yang berguna. Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana cara kerja sistem pengendalian kualitas yang dilakukan pada saat paling awal yaitu mulai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan pengendalian kualitas produk dalam proses produksinya sampai pengendalian kualitas produk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Penyelesaian masalah yang diteliti dalam tugas akhir ini memerlukan teori-teori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut digunakan sebagai

Lebih terperinci

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #14 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #14 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Materi #14 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 5S Orisinal 2 6623 - Taufiqur Rachman 1 Aktivitas 5S 3 Metode untuk pengaturan tempat kerja dan pengendalian secara visual. Dipopulerkan oleh Hiroyuki Hirano

Lebih terperinci

Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017

Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017 Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017 Apa itu 5R? 5R merupakan kegiatan menata tempat kerja sehingga diperoleh lingkungan kerja yang nyaman dan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 23 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Pertama berdirinya PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera di Tangerang adalah melalui tahapan yang begitu kecil. Dalam awal pendiriannya

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 35 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data PT.Inti Pantja Press Industri memiliki flow process dalam penangan produk ( press part ) yang berlaku untuk semua produk sebelum dikirim

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI

BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI 4.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah Telah dirumuskan di Bab 1.2 yaitu : Dengan melihat keadan line produksi sekarang dan data waktu (kosu) produksi saat

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 57 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Inkoasku merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang Wheel Rim Manufakturing.

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini secara sistematis mengenai tahapan yang dilakukan dalam membuat penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dapat digambarkan dengan sebuah flowchart pada gambar

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tri Dharma Wisesa yang beralamatkan di Jl. Pegangsaan Dua blok A1, km 1.6, Kelapa Gading, Jakarta Utara adalah salah satu perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang

Lebih terperinci

5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan

5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan 5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan, dan dengan

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data

Bab 3. Analisis Data Bab 3 Analisis Data PT. Nippon Ceramics Indonesia terletak di Cikarang, produk yang dihasilkan adalah berupa filter untuk menyaring emisi gas pembuangan kendaraaan bermotor ( 車両 ). Pada pertengahan 2007

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa perbandingan setelah menggunakan 5S Penerapan 5S pada PT. TJM Internasional divisi warehouse terutama packing dilakukan dengan melibatkan pihak terkait

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah 59 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define National Garmen merupakan sebuah industri pembuatan baju kemeja, kaos polo, kaos oblong dan jaket. Sistem produksi pada National Garmen berdasarkan make by order yaitu

Lebih terperinci

Gambar 4.5 Diagram Alir Penilaian Kinerja Mesin

Gambar 4.5 Diagram Alir Penilaian Kinerja Mesin 112 Mulai Pemilihan indikator penilaian kinerja mesin Pengumpulan data indikator penilaian kinerja mesin 1. Allocated Downtime 2. Accident Lost Time Penentuan bobot dan interval penilaian kinerja mesin

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir DELAPAN LANGKAH 8. Menetapkan target 1. Menentukan tema & analisa situasi 9. Standarisasi & rencana 2. Menetapkan target 6. Evaluasi hasil 3. Analisa faktor penyebab

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya, terlebih perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Menentukan Tema PT. Akebono Brake Astra Indonesia (PT. AAIJ) adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri otomotif, produk yang diproduksi disini adalah brake

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan antar produk di pasar perdagangan semakin ketat, dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini menuntut pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Dalam era globalisasi perdagangan, kunci untuk meningkatkan daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Dalam era globalisasi perdagangan, kunci untuk meningkatkan daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam era globalisasi perdagangan, kunci untuk meningkatkan daya saing suatu perusahaan adalah kualitas. Hanya perusahaan yang mampu menghasilkan barang atau

Lebih terperinci

BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN. pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah

BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN. pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN Pembahasan pada bab ini menanalisa hasil pendefinisian permasalahan pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah ditetapkan. 5.1 Analyze Dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat dijabarkan kesimpulan yang merupakan akhir dari proses penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1) Jenis cacat

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理,

Bab 3. Analisis Data. Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理, Bab 3 Analisis Data Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理, seiton 整頓, seiso 清掃, seiketsu 清潔, shitsuke 仕付 ), atau bisa juga disebut 5 R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin)

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Multikarya Sinardinamika adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur pembuatan accessories

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI Ni Luh Putu Hariastuti putu_hrs@yahoo.com Jurusan Teknik industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhitama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era yang perkembanganya sangat cepat ini dimana semua dituntut untuk menciptakan suatu proses kerja yang efektif dan effisien dengan tidak mengurangi standard kualitas

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan peta kendali p sebelumnya maka diperoleh hasil dari

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Histogram Histogram pada tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi peluang cacat, membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream 30gr dan Lightening

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara.

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 28 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Untuk membuat perancangan 5S diperlukan panduan untuk menunjang penulisan skripsi ini yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku-buku mengenai 5S. 2.2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang semakin maju, industri konveksi pun semakin berkembang pesat mengikuti irama pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

MATERI VIII LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

MATERI VIII LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab. MATERI VIII LANGKAH PEMECAHAN MASALAH By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab. LANGKAH PEMECAHAN MASALAH A. IDENTIFIKASI MASALAH Sumber data diperoleh dari : a. Data historis dari catatan-catatan

Lebih terperinci

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di PT United Can Company Ltd. yang berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 17, Kalideres Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEKURANGAN KANBAN MANUAL DENGAN METODE 5S PADA PT. EDC BAGIAN TESTING

IDENTIFIKASI KEKURANGAN KANBAN MANUAL DENGAN METODE 5S PADA PT. EDC BAGIAN TESTING Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS IDENTIFIKASI KEKURANGAN KANBAN MANUAL DENGAN METODE 5S PADA PT. EDC BAGIAN TESTING Farahdhina Leoni 1, Oktri Mohammad Firdaus 2,

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia (Pro Tec) merupakan perusahaan perakit komponen-komponen untuk perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini : 1. Prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan

Lebih terperinci

Tabel 4.38 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Filler. Tabel 4.39 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Pasteur

Tabel 4.38 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Filler. Tabel 4.39 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Pasteur Tabel 4.38 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Filler Tabel 4.39 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Pasteur Tabel 4.40 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Labeller Tabel 4.41 Metode 5W+1H dan Analisis

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan dan pengaolahan data menggunakan metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah diproses

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 80 N < N, (25.69 < 30 ) maka jumlah data dianggap cukup karena jumlah data atau pengamatan yang teoritis sudah dilampaui oleh jumlah data yang sebenarnya atau aktual. BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1.

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 42 BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari hasil pembahasan pada bab pengumpulan dan pengolahan data, dapat diketahui beberapa point penting dalam mengetahui jenis-jenis cacat yang

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi seperti sekarang, alat transportasi kendaraan bermotor semakin dibutuhkan baik untuk kendaraan operasional perusahaan maupun kendaraan pribadi.

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Andini Sarana didirikan pada tanggal 31 Mei 1983 oleh Drg. John Takili dengan menempati sebuah garasi dengan beberapa mesin sederhana dan 6 orang

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat dijabarkan kesimpulan yang merupakan akhir dari proses penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Jenis cacat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 24 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Dalam pelaksanaan penelitian dan untuk mempermudah memecahkan persoalan yang dihadapi, perlu diuraikan terlebih dahulu langkah-langkah yang diperlukan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui cacat terbesar yaitu cacat produk salah ukuran yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa sekarang ini perindustrian di Indonesia sudah semakin berkembang kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin mutakhir, sehingga

Lebih terperinci

Nama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian

Nama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian PDCA a) Pengertian Dalam peningkatan mutu dalam kebidanan diperlukan manajemen yang baik agar dalam pelaksanaannya dapat tercapai secara efektif dan efisien. Didalam ilmu manajemen, ada konsep problem

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Simba merupakan suatu perusahaan swasta yang berdiri dengan nama lengkap PT Simba Indosnack Makmur. Keterangan-keterangan umum

Lebih terperinci

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI NOTE : SETIAP DIVISI WAJIB QUALITY CONTROL DI BAGIAN MASING-MASING KLIEN ORDER BESERTA DP 60% CUSTOMER SERVICE TERIMA ORDER ISI FORM ORDER OLEH KLIEN ACC

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di Perusahaan PT.Hilon Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian sebuah tugas akhir, metodologi penelitian mempunyai peranan penting sekali, karena pada metodologi penelitian ini menggambarkan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang sangat berperan dalam memberikan input yang signifikan terhadap perusahaan adalah bagian produksi.

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 64 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang telah dilakukan kemudian diolah menjadi informasi untuk mengetahui berapa besar jumlah produksi dan jumlah cacat. Ada berbagai

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan peta kendali p sebelumnya maka diperoleh hasil dari

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH PT. INDONESIA STANLEY ELECTRIC

BAB II SEJARAH PT. INDONESIA STANLEY ELECTRIC BAB II SEJARAH PT. INDONESIA STANLEY ELECTRIC 1.1 Sejarah Perusahaan PT. Indonesia Stanley Electric atau sering disingkat PT. ISE berdiri pada September 2001, dengan luas tanah 40.000 m, luas bangunan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Roda Prima Lancar dahulu bernama PT. Roda Pelita Cycle Industri yang didirikan pada pertengahan bulan Oktober 1982. Perusahaan ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan plastik padat, didirikan pertama kali oleh Bapak Hardyanto

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Hando Dinamika merupakan perusahaan produsen filter untuk kendaraan yang didirikan pada tahun 2005. Saat ini perusahaan berlokasi di Jl. Soekarno

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Kualitas. Definisi kualitas menurut beberapa ahli yang banyak dikenal antara lain :

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Kualitas. Definisi kualitas menurut beberapa ahli yang banyak dikenal antara lain : BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Kualitas Definisi kualitas menurut beberapa ahli yang banyak dikenal antara lain : a. Juran (1962) kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya b. Crosby (1979)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC

MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC Cyrilla Indri Parwati 1) 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pada perusahaan UKM Dian Rubber Semarang adalah sebagai berikut: a. Pemilahan sesuai dengan frekuensi (rendah, sedang, tinggi)

BAB V PENUTUP. pada perusahaan UKM Dian Rubber Semarang adalah sebagai berikut: a. Pemilahan sesuai dengan frekuensi (rendah, sedang, tinggi) BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah melihat pembahasan pada bab 4 mengenai kondisi awal perusahaan dan rancangan 5S yang telah dibuat untuk memperbaiki keadaan perusahaan UKM Dian Rubber, maka peneliti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang

Lebih terperinci

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang 27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak

Lebih terperinci

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009 ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal berikut ini

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com

Lebih terperinci