Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017
|
|
- Inge Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017
2 Apa itu 5R? 5R merupakan kegiatan menata tempat kerja sehingga diperoleh lingkungan kerja yang nyaman dan aman. 5R 5R yaitu: 1.Ringkas (Seiri) 2.Rapi (Seiton) 3.Resik (Seiso) 4.Rawat (Seiketsu) 5.Rajin (Shitsuke)
3 Dasar 5R Dasar 5R dari Kaizen /Improvement R2 R5 R1 R3 R4
4 Sasaran Menerapkan 5R Tempat kerja yang tertata dengan apik akan menghindarkan terjadinya unsafe action dan unsafe condition Tempat kerja yang tertata dengan apik akan meningkatkan produktivitas kerja karena suasana kerja nyaman, mencari barang yang diperlukan lebih cepat, dll 5R Tempat kerja yang tertata dengan apik akan menciptakan kemudahan dan ketelitian dalam bekerja sehingga meningkatkan mutu kerja Tempat kerja yang tertata dengan apik akan mempermudah dalam hal membersihkan dan merapikan tempat kerja setiap hari
5 ... Sasaran Menerapkan 5R Penerapan 5R harus dilakukan secara sistematis karena pada intinya 5R bukanlah suatu standar tetapi lebih ke arah pembentukan budaya seluruh karyawan di dalam organisasi Kemudahan Bekerja Budaya 5R - Efisiensi, - Produktivitas, - Kualitas, - Keselamatan
6 ... Sasaran Menerapkan 5R Penyamaan Pola Pikir: Bahwa tidak tertatanya tempat kerja dengan baik akan berpotensi menimbulkan PEMBOROSAN: waktu, tenaga, tempat, bahan, biaya. PEMBOROSAN adalah segala sesuatu yang: tidak memberikan nilai tambah, berlebihan dari kebutuhan minimum, tidak membantu suatu proses, tidak menguntungkan secara materi Kemdhan Bekerja Budaya 5R - Efisiensi, -Produktivitas, - Kualitas, - Keselamatan
7 R1: RINGKAS Prinsip Dasar: Pisahkan dan singkirkan barang yang tidak perlu dari tempat kerja: 1. Tidak ada barang yang tidak diperlukan berada di tempat kerja. 2. Tidak ada barang yang berlebih jumlahnya. 3. Ada upaya untuk menurunkan jumlah stock barang yang ada di tempat kerja.
8 Langkah Menuju Ringkas 1. Memeriksa lokasi kerja, dengan pertanyaan yang datang atau muncul dari benak kita: - Barang apa ini? - Milik siapa? - Sejak kapan berada di situ? - Mengapa berada di situ? - Apakah masih digunakan? - Seberapa sering dipakai?
9 ...Langkah Menuju Ringkas 2. Kategorikan barang-barang yang ada di tempat kerja: Perlu? Sering? (simpan di tempat kerja) Tidak Perlu? Bernilai? (bisa dijual) Kadangkadang? (simpan di gudang) Tidak bernilai? (dibuang) Jarang? (simpan di TPS)
10 ...Langkah Menuju Ringkas 3. Strategi Label Merah/RED TAG Merupakan teknik Pemilahan yang sangat penting Segera setelah mengklasifikasi barang yang tidak diperlukan, barang ini ditandai dengan label merah/ RED-TAG (akafuda) sehingga setiap orang dapat secara jelas melihat apa yang perlu dibuang atau dipindahkan dan mana yang masih perlu dipertahankan LABEL MERAH
11 ...Langkah Menuju Ringkas Dengan menggunakan strategi label merah/ RED-TAG : i. tidak ada item yang tidak diperlukan masih berada di area kerja, ii. tidak ada item yang berlebih jumlahnya, iii. ada upaya untuk menurunkan jumlah stok dengan bersinambungan meluas kesemua item
12 ...Langkah Menuju Ringkas 4. Menerapkan konsep RINGKAS di tempat kerja: Pembagian pekerjaan diatur berdasarkan jumlah pegawai Dibuat layout tempat/ruangan kerja Untuk tempat kerja yang menjadi area bersama, tanggung jawabnya berada pada petugas yang ditunjuk bersama oleh PIC Dinding bersih dari segala coretan dan gantungan bendabenda yang tidak perlu Dll Catatan: Sebelum memulai kegiatan 5R, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengambil foto tempat kerja agar nantinya dapat dibandingkan antara sebelum dan setelah melaksanakan 5R.
13 ...Langkah Menuju Ringkas Pemeriksaan setelah kegiatan Ringkas: Apakah masih ada barang/benda tidak terpakai yang dapat mengganggu tempat kerja? Apakah masih ada bahan baku tidak terpakai, barang setengah jadi atau waste material berada di dekat tempat kerja? Apakah masih ada tools/perkakas, sparepart atau material lainnya yang tergeletak di lantai di dekat mesin? Apakah benda/barang yang sering dipakai sudah disortir, disusun, disimpan dan diberi label? Persediaan barang dalam proses tidak berlebihan jumlahnya? Dll
14 Ringkas Akibat stok barang/perkakas/mesin-mesin yang tidak perlu, lokasi kerja yang sudah sempit akan semakin sempit. Karena barang yang tidak perlu diletakkan tidak pada tempatnya, gerakan karyawan akan terganggu, sehingga menimbulkan kesia-siaan gerakan Ketika akan mengambil peralatan kerja, karena banyak barang tidak perlu yang tercampur, menimbulkan pemborosan waktu pencarian. Stok barang yang berlebihan, menyebabkan timbulnya biaya perawatan, atau penurunan kualitas barang yang disimpan sehingga tidak bisa dipakai lagi. File-file yang tidak perlu akan memakan tempat, sehingga ruangan kerja terasa akan semakin sempit File dan informasi yang tidak perlu akan menimbulkan keterlambatan dan kekacauan pengambilan keputusan manajemen. Meja yang berisi barang-barang yang tidak perlu bisa menurunkan efisiensi/produktivitas kerja.
15 R2: RAPI Prinsip Dasar: Membenahi tempat penyimpanan barang dan mengatur tata letak tempat kerja, termasuk peralatan kerja: 1. Barang mudah ditemukan 2. Barang mudah diambil 3. Barang mudah disimpan kembali ke tempat semula
16 Langkah Menuju Rapi 1. Mengklasifikasikan/ mengelompokkan tempat penyimpanan dan item-itemnya: Frekuensi Pemakaian: Rendah, Sedang, Tinggi Keseragaman alat: ATK, Tool kit, Kunci pas, dll Fungsi alat: Alat potong, Alat las, dll Batasan waktu: 1 ordner untuk menyimpan laporan setahun
17 Klasifikasi Tempat Penyimpanan Kategori A Tinggi Frekuensi Pemakaian (Derajat Kebutuhan) Barang yang selalu diperlukan Barang yang dipergunakan setiap jam Barang yang dipergunakan setiap hari Barang yang dipergunakan setiap Minggu Tempat Penyimpanan Simpan di dalam tempat kerja / operasi B Sedang Barang yang kadang-kadang digunakan Barang yang dipergunakan sekali dalan sebulan Barang yang dipergunakan sekali dalam tiga bulan Simpan di dalam lingkungan kerja / operasi (simpan secara intensif) C Rendah Barang yang jarang digunakan Barang yang dipergunakan sekali dalam enam bulan Barang yang dipergunakan sekali dalam setahun Di luar lingkungan kerja/operasi Lainnya
18 ...Langkah Menuju Rapi 2. Menyiapkan tempat penyimpanan beserta kode/ label/ tanda pengenal barang Semula Setelah dirapikan dan diberi label
19 ...Langkah Menuju Rapi 3. Mengatur tata letak tempat kerja: Minimasi jarak pemindahan: bahan, alat, dokumen dan manusia. Minimasi gerakan kerja karyawan/ operator. Utilisasi optimum: alat dan sarana kerja. Kenyamanan lingkungan dan suasana kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja. 4. Memberi tanda batas
20 ...Langkah Menuju Rapi 5. Mengatur tata letak tempat penyimpanan (denah/peta)
21 ...Langkah Menuju Rapi 6. Menyusun dan menyepakati aturan tata tertib rapi. Misalnya, meja kerja dikatakan rapi jika: 1. Bersih, bebas debu. 2. Tumpukan dokumen tidak lebih dari 15cm tingginya 3. Yang diperkenankan diletakkan di meja kerja: komputer, telpon, 1 foto pribadi, tempat minum 4. Kolong meja bersih tidak ada tumpukan barang.
22 ...Langkah Menuju Rapi Pemeriksaan setelah kegiatan Rapi: Apakah semua barang sudah ditempatkan pada tempat yang memadai? Apakah tempat penyimpanan barang sudah memiliki tanda batas? Apakah label barang dan label tempat sudah lengkap terpasang? Apakah sistematika dan cara penempatan barang sudah ditetapkan? Apakah denah dan peta letak barang sudah dibuat? Dll
23 Rapi Hanya orang tertentu saja yang mengetahui letak penyimpanan barang, sementara yang lain tidak mengetahui walaupun mereka membutuhkan. Hanya orang yang menggunakan alat sebelumnya saja yang tahu di mana peralatan itu disimpan. Barang-barang tidak diletakkan sebagaimana mestinya sehingga kesulitan ketika akan menggunakannya. Tidak ada yang mengetahui letak tempat file atau dokumen yang diperlukan. File dan dokumen hanya sekedar dimasukkan saja tanpa label atau identitas sehingga tidak berguna. Letak tempat barang berbeda dengan sebelumnya. Karena tidak menyadari hal itu, barang yang salah ikut terpasang.
24 R3: RESIK Prinsip Dasar: Mengatur dan melaksanakan prosedur kebersihan harian: 1. Bersihkan dari kotoran, semua yang ada di tempat kerja 2. Membersihkan sambil memeriksa 3. Menghilangkan sumber penyebab kotor 4. Mengupayakan kondisi optimum
25 Langkah Menuju Resik 1. Menyiapkan sarana kebersihan: tempat sampah, sapu, lap, penghisap debu, dll 2. Melaksanakan kegiatan pembersihan yang terjadual 3. Melakukan peremajaan (penataan ulang) tempat kerja secara periodik 4. Melestarikan RESIK: a. Menghilangkan sumber kotoran b. Menyusun kriteria resik c. Membuat peta tanggung jawab resik d. Pemeriksaan berkala (ada jadual)
26 ...Langkah Menuju Resik Pemeriksaan setelah kegiatan Resik: Apakah tempat kerja sudah bersih, bebas dari debu dan bau, tidak ada tumpahan benda cair di lantai? Apakah ada sarana kerja/barang/mesin yang masih kotor? Apakah sarana kebersihan lengkap? Apakah lampu penerangan di tempat kerja sudah memadai? Apakah ada lembar periksa kebersihan dan jadual kebersihan berkala? Apakah ada pembagian daerah tanggung jawab kebersihan? Dll
27 Resik Pekerjaan yang dilakukan di tempat gelap akan mengurangi efisiensi kerja. Bila ruang kerja gelap dan tidak bersih, sulit menemukan defective (cacat) pada hasil kerja. Akibat tumpahan cairan di lantai, orang bisa tergelincir dan luka Pada bagian-bagian peralatan kerja yang tidak terjangkau perawatan, kerusakan akan sering terjadi. Kotoran atau debu yang beterbangan dapat mengganggu kesehatan. Ruangan kerja yang sehari-harinya tidak dibersihkan, lantai dan dindingnya kotor sehingga terlihat kumuh, gelap, redup dan tidak menimbulkan semangat kerja. Meja kerja yang berantakan bisa menimbulkan pekerjaan tidak efisien dan produktivitas rendah.
28 R4: RAWAT Prinsip Dasar: Mempertahankan RINGKAS, RAPI dan RESIK. Artinya memelihara lingkungan yang sudah bersih dan rapi sepanjang waktu, dengan cara membuat standar prosedur kebersihan. Standar ini harus diumumkan, diketahui, dipahami, dan dilaksanakan oleh semua orang. 1. Standarisasi: kebersihan, penataan, penempatan barang dll 2. Menetapkan tindakan pencegahan/mengurangi tindakan pengotoran
29 Langkah Menuju Rawat Untuk memelihara kondisi yang sudah ditata tetap terjaga dengan optimal dan terjadi peningkatan atas kondisi tersebut, yang perlu dilakukan adalah: 1. Membuat standarisasi, untuk menjamin efektivitas 3R (Ringkas, Rapi, Resik) sebelumnya 2. Melakukan sosialisasi dari standar yang sudah dibuat, sehingga semua orang bisa melihat, mengetahui, memahami, dan melaksanakan standar yang berlaku. 3. Melakukan audit mandiri atas pelaksanaan 4R 4. Mendiskusikan bersama (Rapat Tinjauan Manajemen) hasil audit mandiri serta berbagai masukan lainnya selanjutnya menyepakati tindakan perbaikan nya.
30 ...Langkah Menuju Rawat PERHATIAN!!! Setiap pengambilan alat kerja/barang dari rak ini agar mengisi blanko pengambilan yang tersedia Kembalikan alat kerja/barang ke tempat semula dengan rapi Alat kerja yang dikembalikan harus dalam kondisi bersih Alat kerja tidak boleh tercecer atau tergeletak di tempat kerja.
31 R4: Rawat Langkah Menuju Rawat 3. Melakukan audit mandiri atas pelaksanaan 4R 4. Mendiskusikan bersama (Rapat Tinjauan Manajemen) hasil audit mandiri serta berbagai masukan lainnya selanjutnya menyepakati tindakan perbaikannya.
32 ...Langkah Menuju Rawat Pemeriksaan setelah kegiatan Rawat: Apakah rambu-rambu/poster sudah cukup jelas terpasang? Apakah standar kerja lengkap dan mutakhir? Apakah pelaksanaan sudah sesuai standar kerja yang ada? Apakah sudah dilakukan pemeriksaan/ audit mandiri atas pelaksanaan 5R? Apakah sudah dibuat notulen hasil diskusi (Rapat Tinjauan Manajemen) dan sudah dilaksanakan perbaikan yang disepakati? Dll
33 Rawat Walaupun secara keseluruhan telah menerapkan 3R yang pertama, akan kembali ke kondisi awal yang berantakan. Karena peletakan susunan peralatan kerja kurang baik, setiap hari sehabis bekerja selalu harus mencek kembali. Sampah kertas berserakan di lantai sehingga harus membersihkannya 2 ~ 3 kali per hari. Alat tulis cepat sekali hilang atau habis sehingga setiap waktu perlu dilakukan pemeriksaan terhadap alat tulis masing-masing Debu-debu beterbangan di lantai sehingga setiap kali harus membersihkan dengan kain pel.
34 R5: RAJIN Prinsip Dasar: Standar prosedur yang telah ada, dalam melaksanakan Ringkas (Seiri), Rapi (Seiton), Resik (Seiso) harus secara berkelanjutan dipertahankan (sustain). Dengan disiplin yang tinggi, RINGKAS, RAPI, RESIK sesuai dengan standar prosedur menjadi kebiasaan kerja, menjadi sikap kerja kita. Yang penting juga kita harus mengkomunikasikan, mengajarkan, melatih dan mendidik anak buah, rekan kerja, untuk memahami standar prosedur yang ada.
35 Langkah Menuju Rajin 1. Biasakan kondisi tempat kerja selalu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan 2. Lakukan pengontrolan setiap saat 3. Lakukan koreksi bila ada penyimpangan 4. Lakukan peningkatan, misalnya dengan melakukan perlombaan antar unit kerja untuk peningkatan efektivitas, pelatihan-pelatihan, penetapan target oleh atasan, contoh atasan, dll
36 Rajin Walaupun sudah melakukan 5R, akan kembali ke kondisi awal yang berantakan dan kotor. Walaupun peralatan kerja kotor oleh debu dan kotoran, tetap dibiarkan saja. Karena hasil kerja (output) tidak diletakkan pada tempat yang sama dan tetap, bisa terjadi tercampur dengan hasil kerja yang salah. Ruangan kantor yang suram dan gelap tidak menimbulkan semangat kerja.
37 Contoh Kasus: Pelaksanaan 5R di Universitas Menetapkan Sasaran dan Tanggungjawab pada struktur manajemen Pendidikan dan Pelatihan Persiapan dan Pelaksanaan 5R
38 Menetapkan Sasaran dan Tanggungjawab pada struktur manajemen Pimpinan Universitas menyepakati perlunya 5R di seluruh kampus untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan suasana akademik yang menyenangkan. Pelaksanaan program 5R ini dapat dikaitkan dengan program implementasi seperti SMM ISO 9001 di Universitas, dsb. sehingga dapat melibatkan seluruh karyawan.
39 Pendidikan dan Pelatihan Pelatihan 5R diberikan kepada karyawan dan dosen untuk mendapatkan pemahaman Konsep 5R, serta tahapan penerapannya
40 Persiapan dan Pelaksanaan 5R Persiapan 5R dikoordinasikan oleh masing-masing pimpinan, dengan terlebih dulu menentukan prioritas lokasi dan penjadwalan. R1, R2 dan R3 dimulai pada saat bersamaan (Big Cleaning Day, Kick Off) sesuai dengan standar yang ditetapkan pada R4. Dengan telah dipenuhinya seluruh kegiatan R1 sd R4, maka telah diperoleh status R5-Rajin, dalam arti telah ikut serta sepenuhnya dalam pengembangan kebiasaan-kebiasaan kerja yang baik sesuai aturan yang ditetapkan.
5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan
5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan, dan dengan
Lebih terperinciSosialisasi PROGRAM 5R RINGKAS - RAPI - RESIK - RAWAT - RAJIN
Sosialisasi PROGRAM 5R Setiap perusahaan pasti mengharapkan suatu lingkungan kerja yang - Bersih - Rapih - Terawat - Disiplin kenyataannya kondisi ini sulit terjadi di setiap perusahaan. (Benarkah?) Kantor
Lebih terperinciPernahkah anda merasakan suasana seperti ini? Apa yang anda rasakan jika suasana ruangan seperti ini?
Pernahkah anda merasakan suasana seperti ini? Apa yang anda rasakan jika suasana ruangan seperti ini? Apa itu 5S? Koni-Chi-Wa Let s start 5S. 5S memberi jawaban untuk kita, karena 5S merupakan teknik penanganan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa perbandingan setelah menggunakan 5S Penerapan 5S pada PT. TJM Internasional divisi warehouse terutama packing dilakukan dengan melibatkan pihak terkait
Lebih terperinciWritten by Administrator Monday, 28 February :18 -
Melihat lingkungan kerja yang rapi dan bersih tentu saja akan membangkitkan semangat kerja kita. Coba kita pikirkan, berapa lamakah waktu kita dalam sehari yang kita gunakan di tempat kerja? Mungkin bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke yang merupakan rangkaian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman yang sudah maju ini, persaingan bisnis yang semakin ketat akan membuat para pelaku bisnis berpikir lebih keras bagaimana caranya memenangkan sebuah persaingan
Lebih terperinciPengendalian (Manajemen) Vis ual Dalam Penerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja
Pengertian, T u j uan dan Manfaat Penerapan 5 R ( 5S) di Tempat Kerja Langka h- Langka h P enerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja Pengendalian (Manajemen) Vis ual Dalam Penerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja Pengertian,
Lebih terperinciLEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER RUBRIK AUDIT 5S
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER RUBRIK AUDIT 5S 1 RINGKAS 1.1 Komponen atau bahan kerja (office: kertas kerja, file dokumen; lapangan : oli, spare part, dll ;fasos-fasum : gula,
Lebih terperinciHOUSEKEEPING & PRODUKTIVITAS KERJA PERTEMUAN KE-7
HOUSEKEEPING & PRODUKTIVITAS KERJA PERTEMUAN KE-7 Apa yang anda rasakan jika suasana kerja seperti ini? Good Housekeeping A messy shop can hide hazards! Keep it clean Bad Housekeeping Poor housekeeping
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tempe yang didirikan oleh Pak sapto Home Industry ini sudah ada lebih dari. bungkus tempe dengan berat perbungkus 6 ons.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Home industry pembuatan tempe sebuah usaha yang memproduksi tempe yang didirikan oleh Pak sapto Home Industry ini sudah ada lebih dari satu tahun
Lebih terperinciManfaat Penerapan 5R Zero waste Zero injury Zero breakdown Zero defect Zero set up time Zero late delivery Zero customer claim Zero defisit
Sosialisasi 5R Apa Itu 5R??? 2 Apa Itu 5R??? 5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan
Lebih terperinciBacaan Harian BUDAYA KERJAKU
Bacaan Harian BUDAYA KERJAKU DI BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA DALAM NEGERI BANDUNG Diunduh: Djoko Sujono dari: https://eriskusnadi.wordpress.com/2011/08/06/5s-seiri-seitonseiso-seiketsu-shitsuke/
Lebih terperinciWHAT IS LEAN MANAGEMENT?
WHAT IS LEAN MANAGEMENT? Lean thinking is lean, because it provides a way to do more and more with less and less Less human resources, less equipment, less time, less space More efficient, more product,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat diletakan barang sesuai posisi yang benar. Data yang digunakan dalam penelitian meliputi :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian adalah perusahaan percetakan CV. Sumber Bahagia.Lokasi penelitian di jalan Moch Suyudi no 34 Semarang. Alasan memilih lokasi di
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pada perusahaan UKM Dian Rubber Semarang adalah sebagai berikut: a. Pemilahan sesuai dengan frekuensi (rendah, sedang, tinggi)
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah melihat pembahasan pada bab 4 mengenai kondisi awal perusahaan dan rancangan 5S yang telah dibuat untuk memperbaiki keadaan perusahaan UKM Dian Rubber, maka peneliti
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melihat kondisi awal perusahaan, menganalisis masalahnya, dan membuat rancangan untuk memperbaikinya maka alat analisi yang digunakan yaitu metode 5S (Seiri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hampir semua industri manufaktur dan jasa semakin meningkat pesat dari
15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir semua industri manufaktur dan jasa semakin meningkat pesat dari waktu ke waktu sehingga setiap pelaku industri harus siap berkompetisi. Hal ini tidak terjadi
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN SEBELUM PELATIHAN 5S PADA PEKERJA PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT PTPN IV DOLOK ILIR TAHUN 2016-2017 Nama : Jenis Kelamin : Departemen/ Bagian : Usia : Masa Kerja
Lebih terperinciTIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #14 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
Materi #14 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 5S Orisinal 2 6623 - Taufiqur Rachman 1 Aktivitas 5S 3 Metode untuk pengaturan tempat kerja dan pengendalian secara visual. Dipopulerkan oleh Hiroyuki Hirano
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Sumber Bahagia adalah Perusahaan yang bergerak di bidang percetakan Digital yang didirikan oleh Bapak Tommy Handoko
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penerapan 5S atau 5R 1. Defini 5S atau 5R 5R atau 5S merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan ketat pada dunia industri saat ini membuat perusahaan harus
14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan ketat pada dunia industri saat ini membuat perusahaan harus memiliki kinerja yang optimal, sehingga perusahaan tersebut dapat tetap unggul dalam persaingan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi seperti sekarang, alat transportasi kendaraan bermotor semakin dibutuhkan baik untuk kendaraan operasional perusahaan maupun kendaraan pribadi.
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian dan Lokasi Penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan obyek perusahaan Teh 999 yang terletak di jalan Kartini nomor 61-63 Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia.
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 7 Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan pada bab 5, maka penulis dapat menyimpulkan hal-hal berikut
Lebih terperinciSecara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban
HOUSEKEEPING Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban Penerapan housekeeping yang baik dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman. Housekeeping
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data. Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理,
Bab 3 Analisis Data Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理, seiton 整頓, seiso 清掃, seiketsu 清潔, shitsuke 仕付 ), atau bisa juga disebut 5 R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Percetakan Karet UKM Dian Rubber adalah sebuah perusahaan yang mencetak lembaran karet menjadi sebuah bentuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. memproduksi produk khusus seragam olahraga. Produk yang diproduksi oleh
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Perusahaan Konveksi Denny Sport adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi produk khusus seragam olahraga. Produk yang diproduksi oleh Konveksi Denny Sport
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini secara sistematis mengenai tahapan yang dilakukan dalam membuat penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dapat digambarkan dengan sebuah flowchart pada gambar
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Untuk mencari akar penyebab masalah maka data harus dianalisa untuk menghasilkan perbaikan yang tepat. Hasil pengolahan data pada bab IV dijadikan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini akan dibahas tentang analisis dan interpretasi hasil penelitian yang telah dikumpulkan dan telah diolah pada bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi
Lebih terperinciBAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan Setelah dilakukannya pengolahan data dan analisis data dalam penelitian Tugas Akhir ini, maka penulis dapat menyimpulkan hal-hal berikut ini : 1. Gerakan kerja
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 7. Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bab 4 dan 5, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berikut ini adalah kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, diantaranya: 1. Berdasarkan analisis konsep 5S yang telah dilakukan, untuk masingmasing
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Definisi Gudang Menurut Mulcahy (1994, p12) Gudang adalah suatu fungsi penyimpanan berbagai macam jenis produk yang memiliki unit-unit penyimpanan dalam jumlah besar
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 7 Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berikut dijelaskan langkah langkah yang dilakukan dalam penelitian di gudang toko Petruk.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut dijelaskan langkah langkah yang dilakukan dalam penelitian di gudang toko Petruk. 3.1. Studi Lapangan Tahap persiapan penelitian ini merupakan tahap penentuan objek
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berikut ini adalah kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, diantaranya: 1. Berdasarkan analisis konsep 5S yang telah dilakukan, untuk masingmasing
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK TAHU DAN PENERAPAN METODE 5S
PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK TAHU DAN PENERAPAN METODE 5S Merry Siska 1 dan Henriadi 2 Abstrak: UD. Dhika Putra merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan tahu. Saat ini kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan teknologi industri telah memberikan pengaruh terhadap budaya lingkungan pekerjanya. Banyak perusahaan-perusahaan di Eropa dan Amerika telah mengadopsi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
28 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Untuk membuat perancangan 5S diperlukan panduan untuk menunjang penulisan skripsi ini yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku-buku mengenai 5S. 2.2
Lebih terperinciBAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik di laksanakan di PT. Hino Motor Sales Indonesia Tangerang, perusahaan ini bergerak dalam bidang Sales, Service, Spare parts
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 7 Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal berikut ini
Lebih terperinciPerbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang
Petunjuk Sitasi: Z., M. M., & Lenggogeni, P. (2017). Perbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang. Prosiding SNTI dan SATELIT
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KEKURANGAN KANBAN MANUAL DENGAN METODE 5S PADA PT. EDC BAGIAN TESTING
Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS IDENTIFIKASI KEKURANGAN KANBAN MANUAL DENGAN METODE 5S PADA PT. EDC BAGIAN TESTING Farahdhina Leoni 1, Oktri Mohammad Firdaus 2,
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini : 1. Prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian sebuah tugas akhir, metodologi penelitian mempunyai peranan penting sekali, karena pada metodologi penelitian ini menggambarkan langkah-langkah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu Kurniawan, H (2013) melalui penelitiannya yang berjudul Studi Deskriptif Manajemen Kualitas dengan Metode 5S di
Lebih terperinciANALISIS ATRIBUT LAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN MODEL KANO UNTUK PENENTUAN SKALA PRIORITAS PERBAIKAN LAYANAN
ANALISIS ATRIBUT LAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN MODEL KANO UNTUK PENENTUAN SKALA PRIORITAS PERBAIKAN LAYANAN Indah Pratiwi Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos
Lebih terperinciV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah para karyawan produksi PT.
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah para karyawan produksi PT. AKM Bekasi sebanyak 102 orang. Profil responden dijelaskan berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan ini berisikan tentang alasan dilakukannya penelitian dan menjelaskan permasalahan yang terjadi di PT Gunung Pulo Sari. Penjelasan yang akan dijabarkan pada pendahuluan ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja didalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat dijabarkan kesimpulan yang merupakan akhir dari proses penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Jenis cacat
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data
Bab 3 Analisis Data PT. Nippon Ceramics Indonesia terletak di Cikarang, produk yang dihasilkan adalah berupa filter untuk menyaring emisi gas pembuangan kendaraaan bermotor ( 車両 ). Pada pertengahan 2007
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. a. Komponen part yang tidak digunakan (barang yang tidak berguna/tidak. sesuai kegunaannya harus disingkirkan atau dibuang)
BAB V PEMBAHASAN Gambaran 5S di area welding 1. Kategori Seiri/Ringkas a. Komponen part yang tidak digunakan (barang yang tidak berguna/tidak sesuai kegunaannya harus disingkirkan atau dibuang) Terdapat
Lebih terperinciMATERI III GUGUS KENDALI MUTU (GKM) By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.
MATERI III GUGUS KENDALI MUTU (GKM) By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab. 2 GUGUS KENDALI MUTU Definisi Kelompok karyawan yang terdiri dari tiga sampai sepuluh orang dari pekerjaan sejenis,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis Penelitian bersifat deskriptif yang artinya mengumpulkan data yang dibutuhkan yang dikumpulkan yang diteliti dan diolah untuk mudah dimengerti. Metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu usaha besar maupun kecil yang menjadi tolak ukur keberhasilan dari usaha tersebut salah satunya adalah tercapainya keuntungan yang maksimal selama beroperasinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah dalam penelitian, asumsi yang digunakan, serta sistematika
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN BERDASARKAN METODE 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE) UNTUK AREA KERJA LANTAI PRODUKSI DI PT.X *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 USULAN PERBAIKAN BERDASARKAN METODE 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE)
Lebih terperinciImprovement Sistem Pemenuhan dan Penyimpanan Seragam PT. XYZ
Improvement Sistem Pemenuhan dan Penyimpanan Seragam PT. XYZ Octaviona Inge Setiawan 1, Tanti Octavia 2 Abstract: Problem were found in a uniform warehouse in PT. XYZ are about uniform storage and overstock.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan sehingga dapat melindungi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia industri dan teknologi yang terjadi sekarang ini, menyebabkan semakin meningkatnya persaingan. Untuk dapat memenangkan
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS Pada CV ARCON S INDONESIA
SLAN PERBAKAN TATA LETAK FASLTAS Pada CV ARCON S NDONESA Nama : rda Aprianti NPM : 334777 Jurusan : Teknik ndustri Pembimbing: Rossi Septy Wahyuni, ST., MT. PENDAHLAN Peningkatan Kinerja Perusahaan Tata
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Jenis Produk Pada Tabung Dengan Volume 47 M³ Jenis produk yang dihasilkan adalah gas dengan volume 47 m³ 4.2 Spesifikasi Gas Pada tabung bervolume 47 m³ ada bermacam-macam
Lebih terperinciSosialisasi SMK3 dan SITP
Sosialisasi dan SITP dalam kerangka di 21 Juni 2012 Outline Reformasi Birokrasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja () Sistem Informasi Tata Persuratan Elektronik (SITP) 2 Reformasi Birokrasi
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, Perusahaan Cahaya Abadi belum
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1: 5S Lay Out Bottling Line. xvii AREA 3 AREA 5 AREA 4 AREA 2. Panel Control BOTTLING OFFICE. Pintu masuk area Packaging.
LAMPIRAN Lampiran 1: 5S Lay Out Bottling Line BOTTLING OFFICE Roller Conv Crate Spare Pintu masuk area Packaging Alat Transpot NR Sisa Roller Conv Crate Spare Ink jet Coding Bottle Conveyoor Carton Closing
Lebih terperinciBab 7 Kesimpulan dan Saran
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7.1 Kesimpulan 1. Fasilitas Fisik Aktual o Meja Kerja Dimensi meja kerja aktual, yaitu panjang meja sebesar 1400 mm, lebar meja 700 mm, dan tinggi meja 750 mm. Panjang meja aktual
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kunci sukses perusahaan manufaktur Jepang dalam menciptakan keunggulan operasional adalah manajemen lingkungan kerja menjadi nilai tambah yang dikenal dengan
Lebih terperinciNo HP : Trainer Agri Group Tier-2
No HP : 082183802878 Tujuan training : Mengubah paradigma operator mesin bahwa kinerja mesin tidak hanya ditentukan oleh departemen maintenance tetapi oleh operator mesin juga. Mesinnya Rusak Kamu Merusak
Lebih terperinciPeningkatan Produktivitas Kerja pada Proses Packaging di PT. Samando
Peningkatan Produktivitas Kerja pada Proses Packaging di PT. Samando Kevin 1, Prayonne Adi 2 Abstract: PT. Samando is a company engaged in the distribution of machinery and machinery parts as well as the
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama dari suatu perusahaan pada dasarnya adalah untuk memperoleh laba yang optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Namun disamping
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
86 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan Agung Lestari ini merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang percetakan kertas. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1991 yang berlokasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Total Productive Maintenance Total Productive Maintenance (TPM) adalah teknik silang fungsional yang melibatkan beberapa bagian fungsional perusahaan bukan hanya pada Bagian
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan penulis pada perusahaan JOIES CLUB, maka diperoleh kesimpulan yaitu sebagai
Lebih terperinciTabel 4.38 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Filler. Tabel 4.39 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Pasteur
Tabel 4.38 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Filler Tabel 4.39 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Pasteur Tabel 4.40 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Labeller Tabel 4.41 Metode 5W+1H dan Analisis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi nasional saat ini tak terlepas dari adanya peningkatan teknologi dan globalisasi yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan perindustrian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkenalan Kaizen Dalam bahasa Jepang, kaizen berarti perbaikan berkesinambungan (Imai, 1999). Istilah ini mencakup pengertian perbaikan yang melibatkan semua orang baik manajer
Lebih terperinciFORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab :
Sub Lampiran 1 FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA Nama dan alamat fasilitas yang diperiksa Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT Pemilik Fasilitas (Perusahaan atau Perorangan)
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir DELAPAN LANGKAH 8. Menetapkan target 1. Menentukan tema & analisa situasi 9. Standarisasi & rencana 2. Menetapkan target 6. Evaluasi hasil 3. Analisa faktor penyebab
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan sering dijumpai kendala-kendala yang
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan sering dijumpai kendala-kendala yang dapat mempengaruhi kelancaran aktivitas kerja. Diantaranya dapat berupa sistem, prosedur atau
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Bab 2 ini merupakan dasar pengembangan peneliti dalam melakukan penelitian agar menjadi suatu yang terarah. Tinjauan pustaka berisi mengenai studi penelitian terdahulu
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PROGRAM 5S SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA
TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PROGRAM 5S SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA (Studi Kasus di: CV. Permata Tujuh Wonogiri) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciPERANCANGAN FASILITAS PABRIK TAHU UNTUK MEMINIMALISASI MATERIAL HANDLING
PERANCANGAN FASILITAS PABRIK TAHU UNTUK MEMINIMALISASI MATERIAL HANDLING MERRY SISKA DAN HENRIADI Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru Laman: merrysiska@yahoo.com
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Untuk dapat merancang sistem kerja yang baik perlu diperhatikan faktor pekerja, mesin dan peralatan serta lingkungan. CV.MOTEKAR adalah pabrik yang memproduksi berbagai jenis boneka.boneka yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah istilah dalam bahasa Jepang berarti perbaikan terus-menerus (continuous
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis percetakan semakin maju dan tumbuh semakin cepat dengan menggunakan teknologi mesin cetak yang modern. Persaingan percetakan semakin banyak dikarenakan
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Kondisi fasilitas fisik saat ini masih kurang baik karena kursi kerja yang digunakan tidak memiliki sandaran, beberapa stasiun kerja tidak memiliki meja dan
Lebih terperinciSustaining Competitive and Responsible Enterprises SC RE
Sustaining Competitive and Responsible Enterprises SC RE Back ground Terbukanya pasar Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) membuat Industri Kecil Menengah (IKM) Indonesia harus bersaing lebih cerdas PERMASALAHAN
Lebih terperinciDESIGN IMPROVEMENT MACHINING AREA COMPONENTS ISOLATING COCK IN PT PINDAD (PERSERO) TO MINIMIZE WASTE USING 5S METHODE WITH LEAN MANUFACTURING APPROACH
PERANCANGAN PERBAIKAN AREA PERMESINAN KOMPONEN ISOLATING COCK DI PT PINDAD (PERSERO) UNTUK MEMINIMASI WASTE MENGGUNAKAN METODE 5S DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DESIGN IMPROVEMENT MACHINING AREA
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil yang telah didapat penulis di bab sebelumnya maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Untuk dapat membantu perusahaan, penulis menerapkan Perbaikan
Lebih terperinciMaya Anestasia, 2 Pratya Poeri, 3 Mira Rahayu 1, 2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University
RANCANGAN PERBAIKAN PADA PROSES PRODUKSI RUBBER STEP ASPIRA BELAKANG MENGGUNAKAN 5-S SYSTEM DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE MOTION (STUDI KASUS: DIVISI INDUSTRI TEKNIK KARET
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK TAHU DAN PENERAPAN METODE 5S
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 11, No., Des 01 ISSN 11-669 PERANCANGAN LANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK TAH DAN PENERAPAN METDE S Merry Siska 1 dan Henriadi Abstrak: D. Dhika Putra merupakan perusahaan
Lebih terperinciMEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA
MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA Nama : Indah Wulandari NPM : 34413373 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Stephanus Benedictus Bera
Lebih terperinciL A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara
L A M P I R A N Tabel Besarnya Kelonggaran berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran ( % ) A. Tenaga yang dikeluarkan 1. Dapat diabaikan 2. Sangat ringan 3. Ringan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Abadi Genteng, Jatiwangi, merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam pembuatan genteng dan aksesorisnya. Perusahaan ini termasuk jenis
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MANAJEMEN KUALITAS DENGAN METODE 5S DI GUDANG HYPERMARKET X SURABAYA
STUDI DESKRIPTIF MANAJEMEN KUALITAS DENGAN METODE 5S DI GUDANG HYPERMARKET X SURABAYA Henry Kurniawan S Manajemen/Fakultas Bisnis dan Ekonomika henry_kurniawan@y7mail.com Abstract Hypermarket X merupakan
Lebih terperinciLAYANAN PBM LABORATORIUM M. Bruri Triyono (Pelatihan Tenaga Teknisi PT/SMK)
1 LAYANAN PBM LABORATORIUM M. Bruri Triyono (Pelatihan Tenaga Teknisi PT/SMK) Mata diklat Layanan Proses Belajar Mengajar (PBM) secara umum berisi tugas dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan oleh tenaga
Lebih terperinciBAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan penulis pada CV. Motekar, maka diperoleh kesimpulan yaitu sebagai
Lebih terperinci