BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang"

Transkripsi

1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Dengan banyaknya orang yang datang untuk mencari mata pencaharian, maka permintaan akan adanya tempat pemukiman pun menjadi tinggi. Hal ini memicu para pengusaha di bidang real estate untuk membangun tempat pemukiman sebanyak mungkin baik di dalam maupun di sekitar kota Jakarta. Tingginya permintaan juga membawa dampak positif bagi bidang usaha lainnya yang berkaitan atau berhubungan dengan bidang konstruksi. Salah satunya adalah para pengusaha di bidang cat. Hal ini dikarenakan setiap rumah membutuhkan cat untuk melapisi dinding / temboknya untuk memberi kesan bersih dan meningkatkan penampilan visualnya. Dengan semakin banyaknya proyek-proyek pembangunan, maka permintaan akan cat juga tinggi. Bukan hanya itu saja, tiap-tiap developer juga ingin masingmasing proyek perumahannya mempunyai ciri khas dan menyediakan kenyamanan maksimal bagi para konsumen. Hal ini menuntut para pengusaha di

2 2 bidang cat untuk dapat memproduksi cat dengan berbagai jenis warna dan dengan kualitas yang tinggi pula. Dengan tuntutan yang tinggi tersebut maka para pengusaha di bidang cat perlu memikirkan suatu cara yang dapat menjamin ketersediaan bahan baku agar kelancaran kegiatan produksi tidak terganggu. Namun untuk mendapatkan atau menghasilkan cara yang dapat memberikan suatu jaminan atas ketersediaan bahan baku mungkin masih merupakan suatu kendala / masalah bagi beberapa pengusaha terutama pengusaha yang berskala kecil dan sedang. Kendala tersebut juga dirasakan oleh Topaint. Topaint adalah suatu pabrik yang bergerak di bidang produksi cat. Pabrik ini memproduksi berbagai jenis warna cat tembok dengan kualitas yang tidak berbeda jauh dari merek merek terkenal lainnya. Bukan hanya itu saja, Topaint juga memproduksi jenis cat lainnya selain cat tembok / dinding yaitu cat minyak dan cat genteng. Seiring dengan semakin banyaknya perumahan yang mulai dibangun, maka usaha yang dilakukan oleh Topaint untuk memenuhi permintaan konsumen juga semakin tinggi. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Topaint untuk dapat memenuhi permintaan konsumen adalah berhubungan dengan pengendalian bahan baku. Permasalahan pengendalian bahan baku tersebut dapat muncul atau diakibatkan karena terbatasnya karyawan / sumber daya manusia yang mempunyai latar belakang pendidikan akan permasalahan tersebut atau mungkin minimnya pengetahuan pemilik mengenai seluk beluk permasalahan persediaan /

3 3 inventory. Atas latar belakang itulah, maka penulis ingin membahas lebih lanjut mengenai masalah tersebut. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Seiring dengan berkembangnya bidang konstruksi / perumahan di Indonesia, maka permintaan akan kebutuhan cat pun semakin tinggi. Hal ini dikarenakan setiap rumah memerlukan cat untuk melapisi dinding baik untuk tujuan kebersihan maupun untuk kenyamanan dan keindahan. Selain itu, rumah yang telah dilapisi dengan cat juga dapat memberikan nilai tambah atau dengan kata lain dapat meningkatkan nilai jual dari rumah tersebut. Berdasarkan hal itulah, maka para pelaku industri di bidang perumahan atau real estate berusaha untuk menghiasi rumah rumah yang dibangunnya dengan cat yang beragam jenis warnanya sesuai dengan keinginan konsumen dan tipe / gaya rumah tersebut serta dengan kualitas cat yang tinggi pula. Untuk memenuhi tujuan tersebut dan memenuhi keinginan para konsumen akan selera warna dan kualitas maka dari pihak pengusaha cat perlu bekerja lebih untuk menyediakan itu semua. Agar dapat memproduksi cat tersebut maka setiap aspek perlu diperhatikan mulai dari awal proses yaitu tahap kedatangan bahan baku hingga akhir proses yaitu proses pendistribusian. Namun terlepas dari itu semua, tahap awal merupakan bagian yang paling penting dari semua tahap karena tanpa adanya bahan baku maka keseluruhan proses tidak dapat

4 4 berlangsung. Oleh karena itulah, maka bahan baku atau persediaan yang akan dibahas lebih lanjut di laporan ini. Sehubungan dengan bahan baku atau persediaan (inventory), maka terdapat masalah yang timbul atau yang sering kali menjadi bahan pemikiran para pengusaha yaitu persediaan bahan baku. Persediaan bahan baku menjadi sangat penting keberadaannya karena hal ini berkaitan dengan biaya. Apabila terjadi kekurangan maka proses produksi tidak akan dapat berjalan dengan lancar sehingga permintaan konsumen dapat dipenuhi atau tidak terjadi lost sale. Sedangkan apabila terjadi kelebihan maka hal ini akan meningkatkan biaya simpan. Hal ini pula yang terjadi pada Topaint dimana tidak terdapat kejelasan atau patokan tentang jumlah bahan baku yang harus dipesan dan kapan pemesanan harus dilakukan. Berdasarkan hal inilah, maka akan dilakukan pembahasan lebih lanjut mengenai penentuan persediaan bahan baku sehingga tidak ada pesanan konsumen yang terbengkalai akibat tidak tersedianya bahan baku ataupun meningkatnya biaya akibat kelebihan bahan baku Ruang Lingkup Tipe pemasaran / penjualan produk yang berlaku di Topaint adalah berdasarkan pesanan (make to order). Jadi produk produk yang dihasilkan oleh Topaint tidak dijual secara umum atau dengan kata lain tidak diperdagangkan di toko toko atau tempat perbelanjaan lainnya. Produk produknya diperuntukkan

5 5 untuk proyek proyek perbangunan, dalam hal ini sebagian besar didominasi oleh proyek proyek perumahan. Jadi produk produk yang dihasilkan merupakan permintaan khusus pihak pembangun atau pihak pelaksana proyek. Berhubung terdapat tiga jenis cat yang diproduksi oleh Topaint maka bahan baku yang dipergunakan juga akan lebih beragam jenisnya. Untuk lebih fokus pada penelitian maka dipilihlah jenis cat tembok putih sebagai jenis cat yang akan dibahas lebih lanjut. Pemilihan cat tembok putih dikarenakan cat tembok memiliki tingkat permintaan yang lebih tinggi dibandingkan cat minyak dan cat genteng sehingga bisa dikatakan jenis cat ini lebih berperan penting bagi Topaint. Selain itu cat tembok putih memiliki komposisi bahan baku yang lebih jelas dibandingkan pada cat tembok warna lain. Pada cat tembok warna selain putih, bahan baku yang digunakan disesuaikan dengan warna yang ingin dihasilkan sehingga penggunaan bahan bakunya pun tidak menentu. Ruang lingkup yang akan dibahas dalam laporan ini antara lain : 1. Pengendalian persediaan bahan baku cat tembok / dinding putih di pabrik Topaint. 2. Penggunaan metode simulasi dalam pengolahan data waktu permintaan. 3. Penggunaan metode simulasi Montecarlo dalam pengolahan data jumlah permintaan.

6 6 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan Mengetahui besarnya jumlah pesanan untuk masing masing bahan baku utama cat tembok putih pada setiap kali pemesanan (Economic Order Quantity / EOQ). Mengetahui jumlah minimum atau reorder point dari masing masing bahan baku utama cat tembok putih yang harus tersedia di pabrik Manfaat Menambah wawasan dan pengetahuan kepada penulis tentang aplikasi PPIC (production planning and inventory control) dan metode simulasi dalam kegiatan di dunia nyata khususnya di Topaint. Memberikan bahan perbandingan studi yang telah didapat penulis di universitas atau tempat kuliah. Memberikan rekomendasi mengenai persediaan bahan baku cat tembok bagi manajemen Topaint. 1.5 Gambaran Umum Perusahaan (objek penelitian) Sejarah Perusahaan Topaint adalah sebuah pabrik yang bergerak di bidang cat. Pabrik ini mulai berdiri pada tahun 1984 dengan berlokasi di jalan daan mogot raya. Pada awal masa berdirinya, pabrik ini memiliki luas tanah sekitar 300 m 2.

7 7 Pabrik ini merupakan usaha yang dibangun oleh pihak keluarga dengan dana yang tidak terlalu besar. Usaha ini pada mulanya bisa dikategorikan sebagai pabrik atau usaha yang berskala kecil karena belum memiliki tingkat permintaan yang tinggi dan menggunakan sumber daya serta peralatan yang seadanya. Jenis produk yang dihasilkan oleh Topaint meliputi tiga jenis cat yaitu cat tembok, cat genteng, dan cat minyak. Sesuai dengan namanya, cat tembok dan cat genteng merupakan cat yang diperuntukkan untuk tembok atau dinding dan genteng. Sedangkan cat minyak adalah cat yang diperuntukkan untuk berbagai bagian rumah lainnya yaitu seperti bingkai jendela, pintu, pegangan tangga, dan bagian bagian lainnya Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan Mengembangkan perusahaan agar menjadi lebih profesional di kemudian hari. Melebarluaskan daerah pemasaran dan jaringan konsumen yang menggunakan produk Topaint Misi Perusahaan Mempekerjakan sumber daya manusia yang lebih terampil baik dalam hal produksi maupun administrasi.

8 8 Memperbanyak jenis warna dan meningkatkan kualitas dari cat yang diproduksi. Mencoba memproduksi produk baru yaitu pelapis anti bocor Struktur Organisasi Perusahaan Sumber : Penulis Gambar 1.1 Struktur Organisasi Topaint Struktur organisasi di Topaint adalah struktur organisasi fungsional. Hal ini dikarenakan tugas tugas setiap karyawan atau pekerja dikelompokkan berdasarkan fungsi atau kesamaan tugas. Deskripsi tugas atau pekerjaan dari masing masing jabatan atau bagian yaitu : Pemilik : bertanggung jawab atas seluruh aset di Topaint.

9 9 Bagian administrasi : bertugas untuk mencatat seluruh kegiatan pembelian dan penjualan, mengurus surat surat yang diperlukan dalam hal pembelian, transaksi keuangan, dan penjualan serta membuat pembukuan mengenai keuangan Topaint. Kepala produksi : bertanggung jawab atas seluruh kegiatan produksi. Staff produksi : bertugas untuk menjalankan kegiatan produksi dan melakukan inspeksi terhadap produk yang dihasilkan. Keamanan : bertanggung jawab atas keamanan lingkungan pabrik Proses Produksi Untuk kegiatan produksi di Topaint dilakukan secara semi otomatis. Hal ini dikarenakan kegiatan produksi di Topaint masih terdapat campur tangan manusia dalam hal pemasukan bahan baku. Kegiatan ini berbeda jauh bila dibandingkan dengan pabrik pabrik cat lainnya yang berskala besar dimana semua proses produksinya dilakukan secara otomatis mulai dari pemasukan bahan baku hingga pemrosesannya. Namun hal ini masih dapat diatasi oleh pihak perusahaan karena setiap produk cat yang dihasilkan akan melalui proses inspeksi atau pemeriksaan sehingga kualitas cat yang dihasilkan akan tetap terjaga. Untuk mesin yang digunakan terbagi menjadi dua jenis yaitu mesin pengaduk (4 unit) untuk memproduksi cat tembok dan cat genteng serta

10 10 mesin sandmill (1 unit) untuk memproduksi cat minyak. Dalam sekali produksi atau pengadukan dapat dihasilkan kurang lebih 12 pail. Urutan proses produksi cat tembok terdiri dari : 1. Pencampuran air dengan bahan additive dan titan. Bahan additive untuk cat tembok terdiri dari dispersol, anti foam, dan anti busuk. 2. Setelah bahan bahan tersebut teraduk kemudian dicampur dengan tepung. Tepung yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu tepung dengan warna putih dan kuning. Tepung warna putih digunakan apabila ingin memproduksi cat tembok putih sedangkan tepung warna kuning digunakan untuk memproduksi cat warna lain selain warna putih. Proses pencampuran bahan bahan ini dilakukan secara perlahan lahan sampai semuanya tercampur rata. 3. Proses selanjutnya adalah dicampur dengan solvent atau lem. Lem atau solvent digunakan agar cat yang dihasilkan mempunyai daya rekat pada dinding. 4. Apabila cat yang diinginkan adalah cat dengan warna selain putih maka proses selanjutnya adalah pencampuran bahan setengah jadi tersebut dengan zat warna yang diinginkan. Untuk warna yang tua, titan dan tepung yang digunakan dapat dihilangkan atau dikurangi kadarnya. 5. Proses terakhir adalah pencampuran dengan pengental. Hal ini dilakukan agar bahan bahan yang telah dicampurkan tadi menjadi lebih menyatu antar satu dengan yang lainnya.

11 11 Urutan proses produksi cat minyak adalah sebagai berikut : 1. Mencampurkan pasta tepung dengan pasta titan. Untuk cat minyak yang berwarna maka penggunaan pasta titan dapat dikurangi jumlahnya. 2. Setelah itu kemudian dicampurkan dengan solvent, zat warna, dan damar. Sama dengan cat tembok, solvent digunakan agar cat yang dihasilkan mempunyai daya rekat pada permukaan. 3. Proses terakhir adalah pencampuran dengan pengencer dan pengering. Hal ini dimaksudkan agar cat minyak yang diproduksi memiliki daya kering yang lebih cepat. Untuk proses produksi cat genteng, bahan yang digunakan lebih sedikit dibandingkan kedua jenis cat lainnya yaitu hanya pasta warna, solvent, dan air. Komposisinya adalah 40 % pasta warna, 60 % solvent, dan sedikit air. Hal ini dikarenakan cat pada genteng hanya bersifat sebagai penambah indah penampilan visual dari genteng itu sendiri dan juga dipengaruhi oleh posisi peletakkan genteng pada rumah dimana genteng diletakkan di udara terbuka. Dengan begitu tidak diperlukan daya kering yang cepat karena pengeringannya dilakukan secara alami yaitu dengan bantuan sinar matahari.

12 Pengendalian Kualitas Untuk dapat menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan maka dilakukanlah proses inspeksi atau pemeriksaan terhadap produk cat yang dihasilkan. Inspeksi yang dilakukan terdiri dari dua yaitu : 1. Inspeksi terhadap bahan baku. Untuk inspeksi terhadap bahan baku dilakukan terhadap warna dan kualitas dari bahan baku yang digunakan. Inspeksi warna dilakukan terhadap dua jenis bahan baku yaitu warna tepung dan warna dari pigment atau zat warna. Untuk warna tepung dikatakan lulus inspeksi apabila warna tepung yang dipesan sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan yaitu tepung warna putih dan kuning. Sedangkan untuk zat warna disesuaikan dengan warna yang diinginkan untuk diproduksi. Khusus untuk bahan baku lem, inspeksinya dilakukan dengan cara mengoleskan lem pada sepotong kaca. Kemudian setelah kering, lem tersebut akan berbentuk seperti suatu lembaran plastik. Jika sudah berbentuk lembaran tersebut kemudian lapisan lem itu akan ditarik atau dipisahkan dari kaca. Bila dalam proses pemisahan tersebut, lapisan lem mengalami perpecahan atau putus maka dapat dikatakan lem tersebut memiliki kualitas yang kurang bagus. Namun apabila lapisan lem tidak putus maka dapat dikatakan bahwa lem tersebut layak untuk digunakan.

13 13 2. Inspeksi terhadap produk akhir. Inspeksi ini dilakukan terhadap dua jenis yaitu keakuratan warna dan berat dari cat yang sudah dikemas. Untuk menjaga keakuratan warna maka dalam pencampuran zat warna dilakukan secara sedikit demi sedikit. Kemudian dilakukan pencocokan dengan warna yang diinginkan. Proses pencocokan ini dilakukan dengan menuangkan sedikit cat ke secarik kertas lalu dikeringkan. Setelah kering kemudian dicocokan dengan warna yang diinginkan. Apabila warnanya tidak sesuai atau terlalu muda maka akan ditambahkan zat warna dan apabila warnanya tidak sesuai dalam pengertian terlalu tua maka akan ditambahkan warna putih. Untuk inspeksi terhadap berat dilakukan dengan melakukan penimbangan terhadap cat cat yang telah dikemas sehingga konsumen tidak merasa dirugikan. Apabila pada cat yang telah diproduksi terhadap cacat atau defect pada keakuratan warna maka akan dilakukan perbaikan terhadap cat tersebut. Jika warna yang dihasilkan terlalu tua maka akan dilakukan perbaikan dengan memproduksi cat baru dan pewarnaannya dilakukan dengan menambahkan defect cat dengan warna tua tadi. Dengan demikian perusahaan tidak terlalu merugi karena tidak menggunakan bahan zat warna yang baru. Atau bisa juga proses perbaikan tersebut dilakukan dengan cara menambahkan bahan baku zat warna pada cat yang cacat atau defect tersebut. Jadi tidak setiap kali proses perbaikan dilakukan dengan cara memproduksi cat baru tetapi

14 14 dapat juga dilakukan dengan cara mengolah kembali cat yang cacat tersebut. Sedangkan apabila warna yang dihasilkan terlalu muda maka akan diolah kembali dengan memberikan zat warna hingga mencapai warna yang diinginkan Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk menghindari timbulnya kelelahan maka pihak perusahaan memutuskan untuk mengatur jam kerja dari para pekerja yaitu mulai dari jam hingga Diantara jam tersebut terdapat waktu istirahat yaitu mulai dari jam hingga Hari kerja karyawan yaitu mulai dari hari senin hingga jumat. Untuk sabtu dan minggu tidak beroperasi atau libur. Tenaga kerja yang bekerja di Topaint terdapat dua jenis yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Berhubung terdapat dua jenis tenaga kerja maka dalam pemberian gaji juga dibedakan yaitu : 1. Untuk tenaga kerja tidak langsung, pemberian gaji pokoknya ditentukan berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR). 2. Untuk tenaga kerja langsung, pemberian gaji pokoknya ditentukan berdasarkan jabatan yang besarnya merupakan hasil kesepakatan antara karyawan tersebut dengan kebijaksanaan perusahaan.

15 15 Di samping gaji pokok yang diberikan tiap bulan, perusahaan juga memberikan upah lainnya yaitu uang makan dan Tunjangan Hari Raya (THR). Untuk dapat menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan maka diperlukan sumber daya yang terlatih pula. Oleh karena itu maka pihak perusahaan memutuskan beberapa persyaratan sehubungan dengan penerimaan karyawan atau pekerja yaitu : Untuk tenaga kerja langsung, dibedakan menjadi dua jenis yaitu : 1. Untuk bagian pewarnaan, calon pekerja diharuskan memiliki pengalaman terlebih dahulu di bidang yang sama. Apabila sudah memenuhi persyaratan tersebut maka akan diadakan suatu tes keahlian. Tes tersebut bertujuan untuk menguji apakah benar calon pekerja tersebut memiliki kualifikasi yang diinginkan oleh perusahaan. 2. Untuk bagian lain di luar pewarnaan, tidak terdapat persyaratan khusus karena bagian lain di luar pewarnaan tidak memerlukan keahlian tertentu. Namun untuk tetap menjaga kualitas dari produk yang nantinya akan dihasilkan maka akan diadakan pelatihan atau training kepada calon pekerja tersebut. Untuk tenaga kerja tidak langsung, calon karyawan yang ingin melamar diwajibkan memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang keuangan. Hal

16 16 ini dikarenakan tugas tugas yang nantinya akan diberikan banyak berhubungan dengan bidang akuntansi Prosedur Keselamatan Kerja Kegiatan produksi cat merupakan kegiatan yang cukup rentan terhadap kesehatan. Hal ini dikarenakan bahan baku yang dipakai sebagian besar berbentuk serbuk atau tepung. Oleh karena itu pihak perusahaan memutuskan bahwa pekerja yang bekerja di lantai produksi harus menggunakan alat pelindung diri atau keselamatan yaitu : Masker. Berfungsi untuk melindungi saluran pernafasan para pekerja. Sepatu. Berfungsi untuk melindungi kaki para pekerja dari segala benda yang terdapat di lantai produksi. Sarung tangan. Berfungsi untuk melindungi tangan dari para pekerja dari bahan bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Selain peralatan kerja tersebut, perusahaan juga melakukan tindakan pencegahan dan penanganan apabila sewaktu waktu terjadi kecelakaan yaitu dengan menyediakan alat pemadam kebakaran dan juga alat P3K. Bukan hanya itu saja, lokasi pabrik yang cukup strategis juga mendukung apabila sewaktu waktu terjadi kecelakaan. Lokasi pabrik dekat dengan sarana transportasi umum dan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit.

17 Perkembangan Bisnis Perkembangan di saat ini pada Topaint terbilang cukup baik karena perkembangannya berjalan teratur dan meningkat bila dibandingkan pada awal berdirinya. Hal ini paling jelas terlihat dari bertambah luasnya daerah pabrik yaitu yang semula bertempat di jalan daan mogot raya dengan luas sekitar 300 m 2 menjadi kurang lebih 1000 m 2 dengan lokasi baru yaitu di daerah Cisauk Tangerang. Dari segi pendapatan juga terdapat peningkatan. Hal ini didasarkan pada semakin meningkatnya konsumen atau pelanggan yang menggunakan cat produksi Topaint. Hal ini tidak terlepas dari kerja keras yang dilakukan oleh pihak perusahaan dalam menjaga kualitas produk produknya dan berusaha untuk menyediakan yang terbaik bagi konsumen. Pada awal berdirinya, pihak perusahaan mengalami kesulitan dalam hal pemasaran karena perusahaan ini masih belum dikenal dan terbilang baru di bidang industri cat. Perusahaan berusaha untuk memasarkan produk produknya dengan menawarkan contoh contoh cat kepada proyek proyek pembangunan dan tentunya dengan kualitas yang terjaga serta warna yang beragam. Dengan kerja keras itulah akhirnya sekarang perusahaan dapat memperoleh kepercayaan dari para pihak pembangun untuk menggunakan cat cat produksi Topaint. Dari segi jenis produk yang dihasilkan juga mengalami perkembangan yaitu pada awal berdirinya hanya memproduksi cat tembok dan pelamir

18 18 tembok. Namun kemudian hal itu berkembang seiring dengan bertambahnya konsumen yaitu memproduksi cat minyak dan cat genteng. Untuk dapat bersaing dengan pabrik lain yang juga memproduksi cat minyak dan cat genteng maka pihak perusahaan memutuskan hanya akan mempekerjakan tenaga kerja yang memiliki keahlian di bidang produksi cat minyak dan cat genteng. Dengan demikian maka perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan produksinya di bidang cat minyak dan cat genteng. Untuk produk awal perusahaan juga tidak lantas dilupakan yaitu cat tembok. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya jumlah permintaan akan cat tembok dan banyaknya jenis warna cat tembok yang diproduksi yaitu lebih dari 100 jenis warna.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU CAT DI PABRIK TOPAINT Michael Willian NIM: 0700688983 Abstrak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekurangan atau kelebihan persediaan merupakan faktor yang memicu peningkatan biaya. Jumlah persediaan yang terlalu banyak akan berakibat pemborosan dalam biaya simpan,

Lebih terperinci

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN 3.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem kerja yang merupakan rangkaian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Apabila persediaan bahan baku tidak mencukupi, maka proses

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Penentuan harga pokok produksi metode job order cost pada perusahaan Tegel Karya Indah Sukoharjo Upik Yuli Asri F 3300041 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, tetapi mencakup kawasan regional dan global sehingga setiap perusahaan berlomba untuk terus mencari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Putra Tunas Megah pada awalnya didirikan oleh perusahaan asing yang berdomisili di Singapura (Asysmec, Co.). PT. Putra Tunas Megah didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Ocean Centra Furnindo adalah perusahaan yang bergerak pada bidang spring bed dan busa. PT. Ocean Centra Furnindo dibangun pada tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

BAB XIII PENGECATAN A.

BAB XIII PENGECATAN A. BAB XIII PENGECATAN A. Pekerjaan Pengecatan Pada saat melakukan pengecatan baik itu tembok lama maupun baru, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih warna yang sesuai dengan fungsi dinding yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka menggunakan kayu sebagai produk pelindung rumah mereka seperti untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka menggunakan kayu sebagai produk pelindung rumah mereka seperti untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap tempat tinggal sejak pertama kali manusia mengenal perlunya suatu tempat untuk berteduh, mereka memerlukan suatu produk yang dapat melindungi, menjaga, menandakan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa.

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa. BAB I PENDAHULUAN 1.I Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan pembangunan di Indonesia, jumlah perusahaan semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa. Kondisi

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang sangat potensial di Indonesia terutama untuk meningkatkan pendapatan negara. Saat

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Gerakan-gerakan kerja operator untuk tiap stasiun kerja sudah dirancang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus memperhitungkan dengan benar biaya-biaya yang dikeluarkan untuk. menghasilkan produk guna menentukan harga jual produk.

BAB I PENDAHULUAN. harus memperhitungkan dengan benar biaya-biaya yang dikeluarkan untuk. menghasilkan produk guna menentukan harga jual produk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memproduksi suatu produk, setiap perusahaan selalu memperhatikan laba atau rugi. Kebijaksanaan dari perusahaan sangat diperlukan dalam memperhitungkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batangkuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan melalui

Lebih terperinci

Pengertian sticker dan jenisnya

Pengertian sticker dan jenisnya 1 Prakarya dan Kewirausahaan 4 Pengertian sticker dan jenisnya A. Pengertian sticker Pengertian sticker adalah sejenis label yang dicetak pada sepotong kertas, plastik atau bahan lainnya dengan perekat

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Kidung Agung Food terkenal dengan produk kacang atom serta berbagai macam kudapan tradisional Indonesia (kuping gajah, plintiran dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah CV. Surya Gemilang Jaya Perusahaan CV. Surya Gemilang Jaya merupakan perusahaan swasta yang dikelola dan dikuasai perseorangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SINAR REJEKI MESINDO

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SINAR REJEKI MESINDO BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SINAR REJEKI MESINDO PT. SINAR REJEKI MESINDO pada awalnya adalah Bengkel Las Listrik dengan nama SINAR REJEKI yang didirikan pada tanggal 30

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN TEORETIS BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Sistem informasi akuntansi persediaan merupakan sebuah sistem yang memelihara catatan persediaan dan memberitahu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) adalah 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah adalah 1 Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) proses dan struktur yang tertata secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk dapat menghasilkan produk dengan optimal. Namun

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk dapat menghasilkan produk dengan optimal. Namun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pada zaman sekarang ini sangat pesat, khususnya pada bidang industri. Seiring dengan kemajuan tersebut perusahanperusahaan berusaha untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Prabu Jaya didirikan oleh Bapak Kisudjo Tjanggal pada tahun 1973, masih dengan nama UD. Prabu Jaya dan bergerak pada bidang produksi dan penjualan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini negara-negara berkembang berpacu dalam memajukan perekonomian negaranya. Peningkatan produksi merupakan cara paling efektif yang dipilih guna

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Rinadya Yoghurt Rinadya Yoghurt merupakan usaha rumahtangga yang bergerak dalam bidang pengolahan susu segar yaitu memproduksi yoghurt. Usaha ini

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan Dan Saran 7-1 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penyusun di PT. Surya Alam Rekananda pada proses pengeringan jagung, maka diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya, terlebih perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. optimal adalah minimalisasi pengeluaran dan maksimalisasi pemasukan.

BAB I PENDAHULUAN. optimal adalah minimalisasi pengeluaran dan maksimalisasi pemasukan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga atau organisasi yang melakukan kegiatan ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan untuk optimalisasi keuntungan. Faktor

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan alat-alat kebutuhan rumah tangga. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini, informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini, informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini, informasi merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu pekerjaan dan kegiatan usaha. Teknologi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Chantiqa Handycraft merupakan suatu jenis usaha kerajinan yang memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi barang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI 2.1 Profil Perusahaan PT. Roheda Sejati adalah Perusahaan yang bergerak dibidang Properti dan General Contractor. Mengkhususkan diri dalam penyewaan perumahan di

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Singkat PT. BDI. PT. BDI yang didirikan tanggal 23 Februari 2006 dan operasi komersil di tahun 1949 sebagai perusahaan pendukung, yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan yang sangat tinggi antara pelaku industri dalam meraih pasar yang

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan yang sangat tinggi antara pelaku industri dalam meraih pasar yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bebas ini, banyak sekali industri yang memiliki hasil produksi yang sama antara satu dengan yang lainnya. Hal ini menimbulkan tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membantu dan memudahkan penulisan dalam penelitian ini, adapun penulis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membantu dan memudahkan penulisan dalam penelitian ini, adapun penulis BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori Upaya penulis dalam mengembangkan dan membahas mengenai hubungan pokok permasalahaan yang terkait dengan judul penelitian. Hal tersebut untuk membantu dan memudahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjualan merupakan kegiatan yang mempengaruhi jumlah persediaan, maka pengendalian jumlah persediaan harus diperhatikan. Jumlah persediaan yang terlalu besar ataupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Siska dan Syafitri (2014) mengemukakan bahwa pengendalian persediaan barang merupakan suatu masalah yang sering dihadapi oleh suatu perusahaan, di mana sejumlah barang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis tidak pernah berhenti mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Terutama di era globalisasi saat ini, perkembangan yang terjadi semakin cepat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik perusahaan jasa, dagang maupun manufaktur. Hal ini tentu

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu penelitian sampai pada akhir

BAB III OBYEK PENELITIAN. melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu penelitian sampai pada akhir BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Metodologi Penelitian III.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan dalam melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. BATANGHARI TEBING PRATAMA adalah anak perusahaan dari PT. BATANGHARI & GROUP yang beralamat di Menara Kuningan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. M Irfan Shoes ini merupakan milik Bapak Zul, sebelum membangun usaha ini pak Zul bekerja sebagai karyawan biasa di perusahaan orang lain. Pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif laba. Pada era krisis global yang dialami

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Hando Dinamika merupakan perusahaan produsen filter untuk kendaraan yang didirikan pada tahun 2005. Saat ini perusahaan berlokasi di Jl. Soekarno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biaya simpan, serta mampu mengirimkan produk pada waktu yang disepakati.

BAB I PENDAHULUAN. biaya simpan, serta mampu mengirimkan produk pada waktu yang disepakati. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis dan industri sejalan dengan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan dalam menarik dan memuaskan konsumen untuk mempertahankan eksistensi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem akuntansi merupakan suatu kombinasi dari orang-orang, catatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem akuntansi merupakan suatu kombinasi dari orang-orang, catatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem akuntansi merupakan suatu kombinasi dari orang-orang, catatan dan prosedur yang dipergunakan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan data keuangan dan menyediakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Sigma Block didirikan pada tahun 2008 oleh Petrus Barus, dan mulai beroperasi pada bulan Agustus 2008 yang berlokasi di Jl. Ngumban Surbakti

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Studi Pendahuluan Dalam memulai penelitian ini, mula-mula dilakukan studi pendahuluan yang terdiri dari studi lapangan dan studi kepustakaan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL PRODUK SEPATU CASUAL

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL PRODUK SEPATU CASUAL UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL PRODUK SEPATU CASUAL Nama : Frengky Kenferguson Sihotang NPM : 39410830 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. rer.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan dalam kancah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan dalam kancah BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha saat ini telah semakin ketat dan menuntut perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting untuk memajukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting untuk memajukan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting untuk memajukan suatu negara terutama negara berkembang seperti Indonesia dikarenakan kurangnya sumber daya modal dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kegiatan memproduksi barang dan jasa merupakan ciri khas dari adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kegiatan memproduksi barang dan jasa merupakan ciri khas dari adanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perindustrian merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam dunia bisnis dan usaha. Kegiatan memproduksi barang dan jasa merupakan ciri khas dari adanya kegiatan ekonomi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Styrofoam adalah material dari polytrene yang ditemukan oleh Dr. Stasky dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Styrofoam adalah material dari polytrene yang ditemukan oleh Dr. Stasky dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Styrofoam adalah material dari polytrene yang ditemukan oleh Dr. Stasky dan Dr. Gaeth tahun 1980 di German dan telah dipatenkan oleh BASF dengan nama styropor

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota di Provinsi Banten yang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota di Provinsi Banten yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota di Provinsi Banten yang sejak tahun 2008 telah memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang. Kota Tangerang Selatan merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sangat cepat di segala bidang. Persaingan yang semakin ketat mengharuskan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sangat cepat di segala bidang. Persaingan yang semakin ketat mengharuskan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan lingkungan dunia usaha industri di Indonesia saat ini berlangsung dengan sangat cepat di segala bidang. Persaingan yang semakin ketat mengharuskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan turut meningkat. Hal ini karena kesehatan merupakan salah satu indikator kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Andini Sarana didirikan pada tanggal 31 Mei 1983 oleh Drg. John Takili dengan menempati sebuah garasi dengan beberapa mesin sederhana dan 6 orang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan perusahaan dan proses pencapaian tujuan perusahaan yakni untuk memperoleh untung (profit) yang besar dengan biaya yang sedikit, perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Berdirinya UD. Ponimin pada tahun 1998, UD. Ponimin merupakan industri rumah tangga yang memproduksi tahu. UD. Ponimin ini milik Bapak Ponimin. Awalnya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN oleh bapak Kuswandi (alm.), dengan status pemilikan pribadi atau

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN oleh bapak Kuswandi (alm.), dengan status pemilikan pribadi atau V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 PD Kaswari Lampion PD Kaswari Lampion merupakan perusahaan yang memproduksi moci dengan merek Moci Kaswari Lampion. Perusahaan ini menjual produknya secara langsung di toko

Lebih terperinci

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK TUGAS SANITASI MASYARAKAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK Disusun Oleh : KELOMPOK Andre Barudi Hasbi Pradana Sahid Akbar Adi Gadang Giolding Hotma L L2J008005 L2J008014 L2J008053 L2J008078

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah (PD) Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara berdiri pada tanggal 27 Juli 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No 26 tahun 1985

Lebih terperinci

BERBISNIS PERNAK-PERNIK DARI BUBUR KERTAS DAUR ULANG

BERBISNIS PERNAK-PERNIK DARI BUBUR KERTAS DAUR ULANG MAKALAH BERBISNIS PERNAK-PERNIK DARI BUBUR KERTAS DAUR ULANG Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis Oleh: Aray Saepul Kamil NIM. 11.12.6021 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. M Irfan Shoes didirikan oleh Bapak Zul sejak tahun 1998. Pada mulanya bapak Zul hanyalah seorang karyawan biasa yang bekerja membuat sepatu di

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PROSES PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PRODUK LEMARI PAKAIAN

MEMPELAJARI PROSES PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PRODUK LEMARI PAKAIAN MEMPELAJARI PROSES PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PRODUK LEMARI PAKAIAN TIPE LP 7200 BEECH DI PT ATISHAR PANEL Nama : Heruji NPM : 32409787 Fakultas : Teknologi Industri Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Sekarang komputer bukan

Bab 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Sekarang komputer bukan Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi informasi berbasis komputer dewasa ini dirasa sangat pesat dan hal ini berpengruh terhadap aspek pekerjaan.

Lebih terperinci

VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI

VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI A. Kebutuhan Tenaga Kerja Salah satu aspek dalam manajemen operasi yang perlu direncanakan pada awal proyek adalah analisis kebutuhan tenaga kerja. Proses produksi

Lebih terperinci

AUDIT PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK. Sri Murti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK

AUDIT PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK. Sri Murti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK AUDIT PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK Sri Murti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK PT. Wonojati Wijoyo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, karena manusia merupakan aset hidup yang perlu dipelihara

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULASI UNTUK PERAMALAN PERMINTAAN DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN YANG BERSIFAT PROBABILISTIK

APLIKASI SIMULASI UNTUK PERAMALAN PERMINTAAN DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN YANG BERSIFAT PROBABILISTIK APLIKASI SIMULASI UNTUK PERAMALAN PERMINTAAN DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN YANG BERSIFAT PROBABILISTIK Bambang Sugiharto 1 ABSTRACT One of the important aspect on plan and production control is the management

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa sekarang ini perindustrian di Indonesia sudah semakin berkembang kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin mutakhir, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dagang selalu mengadakan persediaan (inventory).

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dagang selalu mengadakan persediaan (inventory). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan dagang selalu mengadakan persediaan (inventory). Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan antar produk di pasar perdagangan semakin ketat, dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini menuntut pihak

Lebih terperinci