Nomor : 0957/Pdt.G/2012/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN

Transkripsi

1 SALINAN PUTUSAN Nomor : 0957/Pdt.G/2012/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara : PENGGUGAT umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, tempat tinggal di Kota Pasuruan, dalam hal ini dikuasakan kepada Yohana Triastuti, S.H. pengacara/penasehat hukum berkantor di Jl. Ketintang Madya II/29 Surabaya, berdasarkan surat kuasa yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan tanggal 21 Juni 2012 Nomor : 18/RATEK/VI/2012/PA.Pas sebagai "Penggugat", MELAWAN TERGUGAT umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, semula bertempat tinggal di Kota Pasuruan, sekarang tinggal di Kabupaten Sidoarjo, sebagai "Tergugat"; Pengadilan Agama tersebut ; Setelah membaca dan mempelajari surat-surat perkara; Setelah mendengarkan keterangan kedua belah pihak yang berperkara dan telah memeriksa bukti-bukti di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 21 Juni 2012 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, Nomor: 0957/Pdt.G/2012/PA.Pas, telah mengajukan gugatan untuk melakukan cerai gugat terhadap Tergugat dengan uraian/alasan sebagai berikut : Hal. 1 dari 11 hal Put. No. 0957/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas

2 1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah, telah melangsungkan pernikahan pada hari Jum at, tanggal 10 Nopember 2006 sebagaimana diterangkan pada kutipan akte nikah No. XXXXX tertanggal 10 Nopember 2006 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan XXXXX Bukti P.1;- 2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di Kota Pasuruan, kemudian 1 minggu Penggugat dan Tergugat pindah kos ke Surabaya selama 2 tahun hubungan perkawinannya baik-baik saja. 3. Bahwa pada akhir tahun 2008 Tergugat pada Kantor dimana Tergugat bekerja dipindah tempatkan ke Kalimantan, pulangnya 3 (tiga) bulan Sekali. Penggugat kembali pulang ke rumah orang tuanya di Pasuruan tersebut. 4. Bahwa dari pernikahan antara Penggugat dan Tergugat telah dilahirkan satu anak lakilaki yang bernama ANAK, lahir di Kota Pasuruan tanggal 13 Nopember 2007 sesuai dengan Kutipan Akte Kelahiran No. XXXXXX tanggal 02 September Bahwa pada tanggal 30 Maret 2012 Tergugat mengaku dan menceritakan kepada Penggugat tentang hal kebenaran Tergugat, yaitu dimana Tergugat pada tahun 2009 bertemu dengan seorang wanita, kemudian Tergugat telah menghamili wanita tersebut, dan mengawininya. Saat Tergugat bercerita, Tergugat sudah mempunyai anak 3 dari wanita tersebut. 6. Bahwa saat Tergugat berterus terang pada Penggugat bahwa Tergugat sudah mempunyai istri lain dan mempunyai anak 3 dari wanita tersebut, Penggugat syok, kemudian dibawa ke rumah sakit, kata dokter Penggugat Depresi berat. 7. Bahwa keesokan harinya Tergugat pergi tidak pamit kepada Penggugat maupun orang tua Penggugat, hingga sampai gugatan ini diajukan ke Pengadilan Agama Kota Pasuruan, tidak ada kabar beritanya dan tidak diketahui keberadaannya. 8. Bahwa satu minggu setelah kejadian tersebut diatas, Penggugat dan orang tua Penggugat datang ke rumah orang tua Tergugat untuk membicarakan maslaah perkawinan Penggugat dan Tergugat, munkin masih bisa diselamatkan, tetapi ternyata orang tua Tergugat juga tidak mengetahui keberadaan Tergugat. 9. Bahwa Tergugat sejak bulan Februari 2012 sudah tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat dan anaknya. Hal. 2 dari 11 hal Put. No. 0957/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas

3 10. Bahwa selama perkawinan Penggugat dan Tergugat hingga mempunyai anak, yang mengasuh anak adalah Penggugat beserta kedua orang tua Penggugat. 11. Bahwa maka dari pada itu Penggugat mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Agama Kota Pasuruan untuk berkenan memberikan hak asuh / wali orang tua anak yang bernama ANAK kepada Penggugat. 12. Bahwa karena Tergugat sudah melanggar pasal 3 ( 1 dan 2 ), pasal 4 (1 dan 2 ) dan pasal 5 ( 1 ) maka sudah selayaknya Penggugat mempunyai hak untuk menggugat Tergugat. 13. Bahwa berdasarkan apa yang Penggugat uraikan diatas, maka dengan hormat kiranya Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berkenan memberikan putusan sebagai berikut : - Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; - Menyatakan bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tidak bisa disatukan lagi dan putus karena Perceraian. - Menjatuhkan talak satu ba in Shuqro dari Tergugat TERGUGAT kepada Penggugat PENGGUGAT. - Membebankan biaya perkara sesuai peraturan yang berlaku - Atau apabila Pengadilan Agama Kota Pasuruan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat hadir dalam persidangan dimana Penggugat menyatakan tetap pada pendirian semula, sedangkan Tergugat menyatakan keberatan cerai karena masih cinta, dan oleh karena itu maka Majelis Hakim berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar bisa rukun kembali sebagaimana semula akan tetapi tidak berhasil, demikian pula telah dilaksanakan mediasi tangga1 22 Nopember 2012 dengan mediator Drs. H. IMRON AR, SH dan berdasarkan laporan hasil mediasi kedua belah pihak tidak berhasil didamaikan dan selanjutnya dibacakan surat gugatan Penggugat tersebut selanjutnya atas pertanyaan Ketua Majelis, Penggugat tetap mempertahankan pada pendiriannya semula, namun ada tambahan pada gugatan Penggugat yaitu menetapkan hak asuh / wali orang tua anak yang bernama ANAK adalah dibawah hak asuh Penggugat; Hal. 3 dari 11 hal Put. No. 0957/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas

4 Menimbang, bahwa atas dalil-dalil gugatan Pengguat tersebt Tergugat membenarkan tanpa ada yang dibantah, namun mohon Tergugat tetap diberi kesempatan untuk bertemu dengan anak Tergugat yang kini dalam asuhan Penggugat dan mohon tidak dihalang-halangi, dan benar Tergugat telah menikah lagi namun sekarang sudah tidak ada hubungan apa-apa; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat mencukupkan keterangan nya; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti surat bermaterai cukup yang telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya berupa :- 1. Foto copy Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan XXXXX, Kota Pasuruan Nomor : XXXXX tanggal 10 Nopember 2006 (bukti P.1); 2. Foto copy Kartu Keluarga nomor XXXXX, tanggal 16 Oktober 2008, yang dikeluarkan oleh Camat XXXXX, Kota Pasuruan (bukti P.2); 3. Foto copy Akta kelahiran nomor XXXXX, tanggal 02 September 2008, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pasuruan (bukti P.3); Menimbang, bahwa atas bukti surat yang diajukan oleh Penggugtat tersebut Tergugat membenarkan; Menimbang, bahwa disamping bukti surat, Penggugat juga mengajukan 2 orang saksi masing-masing yaitu: 1. SAKSI 1, umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan dagang, tempat kediaman di Kota Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai adik kandung Penggugat; b. Bahwa Penggugat dan Tergugat mnikah tanggal 10 Nopember 2006 bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat sampai dengan tahun 2008 kemudian pindah ke Surabaya dan telah dikaruniai satu orang anak bernama ANAK, umur 4 tahun yang sekarang diasuh oleh Penggugat; c. Bahwa sejak bulan Maret 2012 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat yang disebabkan karena Tergugat menikah lagi Hal. 4 dari 11 hal Put. No. 0957/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas

5 dengan wanita lain di Kalimatan dan sudah dkaruniai 3 orang anak, sehingga Penggugat shok; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut Tergugat meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak Maret 2012 sampai sekarang berlangsung selama 9 bulan lebih Penggugat tinggal di Pasuruan sedangkan Tergugat tinggal di Sidoarjo; e. Bahwa sudah dilakukan pembicaraan antara keluarga dan saksi juga ikut merukunkan Pengguat dan Tergugat namun tidak berhasil akhirnya Tergugat pergi meninggalkan Penggugat; Menimbang, bahwa atas keterngan saksi tersebut Penggugat tidak keberatan sedangkan Tergugat menyatakan ada pembicaraan antara keluarga Penggugat dengan Tergugat untuk perdamaian itu tidak benar karena dalam pembicaraan tersebut keluarga Penggugat langsung memutuskan untuk bercerai; 2. SAKSI 2, umur 53 tahun, agama Islam, pekerjaan guru, tempat kediaman di Kota Pasuruan;, di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai tetangga Penggugat; b. Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah sekitar tahun 2006 bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat sampai dengan tahun 2008 kemudian pindah ke Surabaya dan telah dikaruniai satu orang anak yang sekarang diasuh oleh Penggugat; c. Bahwa saksi tidak mengetahui pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat saksi mengetahui Tergugat pindah kerja jauh setelah itu tidak pernah rukun dan saksi hanya mendengar jika Tergugat menikah lagi dan sudah mempunyai anak; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut Tergugat meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal saksi tidak mengetahui berapa lama berpisahnya; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Penggugat mengajukan pertanyaan kepada saksi bagaimana kondisi Penggugat setelah mnendengar Tergugat Hal. 5 dari 11 hal Put. No. 0957/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas

6 menikah lagi, oleh saksi dijawab Penggugat marah-marah dan ibu Penggugat jatuh sakit, sedangkan Tergugat membantah atas keterangan saksi tersebut dimana ibu Penggugat jatuh sakit setelah 4 bulan Tergugat pergi meninggalkan Penggugat bahkan Tergugat pernah datang untuk minta maaf dan Tergugat mendengar jika ibu Penggugat jatuh sakit setelah ngobrol dengan adik ibu Penggugat dan saat itu ibu Penggugat pingsan ; Menimbang, bahwa pada akhirnya Penggugat dan Tergugat memberikan kesimpulan yang tetap pada pendiriannya masing-masing dan mohon putusan; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka semua yang tercantum dalam berita acara perkara ini, ditunjuk sebagian yang tak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugat Penggugat adalah sebagaimana tersebut diatas; Menimbang, bahwa perkara ini adalah wewenang Pengadilan Agama sesuai dengan pasal 49 ayat 1 huruf (a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang diamandemen dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan yang diamandemen kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama;- Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian terhadap Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil, demikian pula telah dilaksanakan mediasi tanggal 22 Nopember 2012 dengan mediator Drs. H. IMRON AR, SH dan sesuai laporan hasil mediasi disimpulkan mediasi tidak berhasil dan gagal didamaikan; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat yang menghadap sendiri dimuka persidangan telah memberikan keterangan yang cukup dan telah meneguhkan dalil-dalil gugatannya sebagaimana diuraikan diatas; Menimbang, bahwa Penggugat mengajukan tuntutan perceraian terhadap Tergugat dengan alasan-alasan yang pada pokoknya bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sejak Maret 2012 mulai tidak harmonis lagi, dimana antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Tergugat mengaku dan menceritakan kepada Penggugat tentang hal kebenaran Tergugat, yaitu dimana Tergugat pada tahun 2009 bertemu dengan seorang wanita, kemudian Tergugat Hal. 6 dari 11 hal Put. No. 0957/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas

7 telah menghamili wanita tersebut, dan mengawininya. Saat Tergugat bercerita, Tergugat sudah mempunyai anak 3 dari wanita tersebut dan saat Tergugat berterus terang pada Penggugat bahwa Tergugat sudah mempunyai istri lain dan mempunyai anak 3 dari wanita tersebut, Penggugat syok, kemudian dibawa ke rumah sakit, menurut keterangan dokter Penggugat Depresi berat. Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya tidak membantah dalil-dalil gugatan Penggugat juga Tergugat mengakui dan membenarkan adanya perselesihan dan pertengkaran dengan Penggugat sejak Maret 2012, pertengkaran mana mengakibatkan antara Penggugat dan Tergugat tidak serumah lagi sejak lebih kurang 6 (enam) bulan yang lalu dan selama masa itu pula tidak ada hubungan lagi sebagaimana layaknya suami isteri; Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Tergugat dan sebagaimana bukti surat (P.1) yang ternyata telah memenuhi syarat sebagai alat bukti yang sah, maka harus dinyatakan terbukti bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah yang telah menikah pada tanggal 10 Nopember 2006; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Yang Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, Majelis Hakim memandang perlu mendengarkan keterangan saksi keluarga atau orang dekat dengan kedua belah pihak yang berperkara di depan persidangan; Menimbang, bahwa berdasarkan posita dan pengakuan Tergugat yang apabila dihubungkan dengan kesaksian para saksi tersebut, secara materi saling bersesuaian dan ada kesamaan, sehingga Majelis Hakim dapat menemukan fakta-fakta di persidangan sebagai berikut; Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sejak Maret tahun 2012 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; Bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena Tergugat mengaku dan menceritakan kepada Penggugat tentang hal kebenaran Tergugat, yaitu dimana Tergugat pada tahun 2009 bertemu dengan seorang wanita, kemudian Tergugat telah menghamili wanita tersebut, dan mengawininya. Saat Tergugat bercerita, Tergugat sudah mempunyai anak 3 dari wanita tersebut dan saat Tergugat berterus terang pada Penggugat bahwa Tergugat sudah mempunyai istri lain dan mempunyai anak 3 dari Hal. 7 dari 11 hal Put. No. 0957/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas

8 wanita tersebut, Penggugat syok, kemudian dibawa ke rumah sakit, menurut keterangan dokter Penggugat Depresi berat; Bahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak tinggal serumah lagi sekurang-kurangnya sejak 6 (enam) bulan yang lalu dan selama pisah rumah tersebut antara Penggugat dan Tergugat tidak melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami isteri; Bahwa Majelis Hakim di persidangan, Mediator yang telah dipilih para pihak yang berperkara, dan para saksi telah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar hidup rukun dalam sebuah rumah tangga, namun usaha tersebut tidak membawa hasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas dan dengan tidak perlu menentukan sumber kesalahan dari pihak mana, Majelis Hakim menilai rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada keharmonisan lagi, dimana sejak Maret 2012 antara Penggugat dan Tergugat mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Tergugat mengaku dan menceritakan kepada Penggugat tentang hal kebenaran Tergugat, yaitu dimana Tergugat pada tahun 2009 bertemu dengan seorang wanita, kemudian Tergugat telah menghamili wanita tersebut, dan mengawininya. Saat Tergugat bercerita, Tergugat sudah mempunyai anak 3 dari wanita tersebut dan saat Tergugat berterus terang pada Penggugat bahwa Tergugat sudah mempunyai istri lain dan mempunyai anak 3 dari wanita tersebut, Penggugat syok, kemudian dibawa ke rumah sakit, menurut keterangan dokter Penggugat Depresi berat., pertengkaran mana telah memuncak sehingga Penggugat dan Tergugat sebagai suami isteri sudah tidak tinggal seatap lagi sejak sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan yang lalu dan selama tempo tersebut Penggugat dan Tergugat juga sudah tidak melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami isteri dan bahkan para saksi yang notabene adalah keluarga dari masing-masing pihak yang berperkara telah mendamaikan secara maksimal, ditambah lagi adanya fakta di persidangan dimana Majelis Hakim telah memberi saran dan nasihat untuk hidup rukun lagi, namun tetap tidak membawa hasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang diperoleh dalam persidangan ternyata Penggugat sama sekali tidak berkeinginan untuk mempertahankan rumah tangga seperti yang diuraikan di atas, keadaan mana menunjukkan hubungan Penggugat dengan Tergugat dalam sebuah rumah tangga telah pecah (broken marriage) sehingga akan sangat sulit menyatukan kembali Penggugat dan Tergugat dalam sebuah rumah tangga; - Hal. 8 dari 11 hal Put. No. 0957/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas

9 Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa atau membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah menurut ketentuan Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia yang sejalan dengan maksud al-quran surat ar-rum ayat (21), sementara rumah tangga Penggugat dan Tergugat dalam keadaan yang sedemikian ini akan sangat sulit mewujudkan tujuan mulia tersebut; Menimbang, bahwa memperhatikan pendapat ahli Hukum Islam Dr. Ash Shobuni dalam Kitab Madza Khuriyatiz Zaujaini Fith Thalaq halaman 83 yang artinya sebagai berikut : Dan Islam telah memilih peraturan perceraian pada saat kehidupan rumah tangga telah mengalami kegoncangan sehingga tidak berguna lagi nasehat dan sudah tidak dapat dicapai perdamaian, dan ikatan perkawinan telah merupakan bentuk roh, oleh sebab itu tetap berlangsungnya ikatan perkawinan berarti kita telah menghukum salah satu pihak dari suami isteri itu dengan semacam penjara yang berkekalan, dan yang demikian itu merupakan suatu penganiayaan yang ditentang oleh rasa/jiwa keadilan ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perceraian merupakan alternatif terbaik bagi kedua belah pihak dari pada hidup dalam keluarga (rumah tangga) yang diwarnai dengan perselisihan dan pertengkaran dan meskipun telah didamaikan keluarga dari masingmasing pihak, namun sangat sulit untuk disatukan kembali bahkan antara Penggugat dan Tergugat sejak sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan yang lalu sudah tidak tinggal dalam satu atap lagi dan selama tempo tersebut tidak melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami isteri, sehingga dipertahankannya rumah tangga justru akan memunculkan dampak yang tidak baik yang dapat membahayakan (madlarrat) bagi kedua belah pihak karena selain akan memunculkan penderitaan-penderitaan lahir dan bathin yang berkepanjangan yang akan dialami oleh Penggugat dan Tergugat juga hak dan kewajiban Penggugat dan Tergugat sebagai suami isteri akan sangat sulit ditegakkan;- Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang dipertimbangkan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat alasan perceraian sebagaimana diatur dalam Pasal 39 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Hal. 9 dari 11 hal Put. No. 0957/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas

10 Nomor 9 Tahun 1975 telah terpenuhi dan gugatan Penggugat telah terbukti menurut hukum, maka sepatutnyalah apabila gugatan Penggugat dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasar ketentuan pasal 84 Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, maka Majelis memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah ditempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan guna didaftarkan putusan perceraian tersebut dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatan tambahan mengajukan permohonan agar dibeiikan hak asuh anak terhadap anak Penggugat bernama Raka Patu Muzakki, tanggal lahir 13 Nopember 2007 (bukti P.3) yang kini dibawah asuhan Penggugat selaku ibu anak tersebut, dan berdasarkan Kompilasi Hukium Islam pasal 105 huruf (a) Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berusia 12 tahun adalah hak ibunya oleh karena anak tersebut masih berumur 5 tahun, maka Majelis Hakim menetapkan hak asuh terhadap anak dimaksud adalah hak Penggugat; Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo termasuk dalam bidang perkawinan, maka berdasarkan pasal 89 (1) Undang-Undang No. 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Yang Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, semua biaya yang ditimbulkan dari perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat dan memperhatikan segala ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Hal. 10 dari 11 hal Put. No. 0957/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas

11 Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu ; 4. Menyatakan hak asuh anak yang bernama ANAK tanggal lahir 13 Nopember 2007 adalah Penggugat selaku ibu kandung anak tersebut;- 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp ,-. (dua ratus empat puluh enam ribu rupiah). Demikian diputuskan pada hari Kamis tanggal 17 Januari 2013 Masehi bertepatan dengan tanggal 5 Rabiul Awal 1434 H, oleh Hakim Pengadilan Agama Pasuruan yang terdiri dari MASHURI, S.H. sebagai Ketua Majelis dan Hj. SITI AISYAH, S.Ag serta Drs. H. ACH. SHOFWAN MS, S.H. sebagai Hakim-Hakim Anggota, putusan mana oleh Hakim tersebut pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dengan didampingi oleh Hj. IRDARIYAH, S.H. sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Agama tersebut dan dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan Tergugat; Hakim Anggota, Ttd. Hj. SITI AISYAH, S.Ag. Hakim Anggota, Ttd. Drs.H. ACH. SHOFWAN, MS. SH. Perincian Biaya : Panitera Pengganti, Ttd, Hj. IRDARIYAH, SH 1. Pendaftaran Rp ,- 2. Panggilan Rp ,- 3. A T K Rp ,- 4. Redaksi Rp ,- 5. Materai Rp ,- J u m l a h Rp ,- (dua ratus empat puluh enam ribu rupiah) Hakim Ketua, Ttd. MASHURI, SH. Hal. 11 dari 11 hal Put. No. 0957/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas