BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 6.1 Karakteristik Umum Konsumen BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Tahu Djadi Sari yang dibeli oleh konsumen bertujuan untuk dikonsumsi oleh keluarganya/rumah tangga. Hal ini dikarenakan tahu yang dijual oleh Djadi Sari adalah tahu yang akan diolah lebih lanjut untuk dikonsumsi oleh keluarga. Konsumen yang membeli tahu bukan hanya perempuan saja namun persentase laki-laki juga cukup besar yaitu 24 persen laki-laki dan 76 persen perempuan. Konsumen perempuan pada pagi hari memiliki banyak aktivitas sehingga dalam rumah tangga laki-laki juga ikut beperan. Persentase tersebut hanya untuk membeli namun untuk mengonsumsi dilakukan bersama. Mayoritas konsumen tahu berusia lebih dari 50 tahun yaitu 17 persen dan usia 41 sampai 50 tahun yaitu 16 persen. Hal ini disebabkan karena konsumen Tahu Djadi Sari adalah rumah tangga dimana tahu yang dibeli untuk kebutuhan rumah tangga. Selain itu, konsumen yang membeli tahu adalah orang tua yang sudah tidak atau mengurangi konsumsi protein hewani demi menjaga kesehatan. Masih adanya anggapan bahwa tahu merupakan makan tradisional yang tidak sesuai dengan tren sekarang membuat orang muda tidak ingin mengonsumsi tahu. Namun dalam penelitian ini persentase tersebut juga dipengaruhi oleh konsumen yang berusia muda memiliki aktivitas yang lebih banyak dari pada orang yang berusia > 41 tahun sehingga sulit untuk diwawancarai. Tahu Djadi Sari memiliki harga cukup mahal bila dibandingkan dengan tahu tahu di pasar yang berkisar antara Rp 200,00 sampai Rp 500,00 per potong tahu, karena kualitas yang dimiliki. Harga tahu Djadi Sari yaitu Rp 800,00 untuk tahu cetak per potong dan Rp 1300,00 untuk tahu PK per potong namun konsumen tetap mengonsumsi tahu Djadi Sari. Hal ini dikarenakan pendidikan konsumen sangat berpengaruh besar terhadap pembeliannya. Sebanyak 40 persen konsumen berpendidikan Sarjana dan 20 persen berpendidikan Diploma. Semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi wawasan yang dimiliki oleh konsumen sehingga konsumen lebih mengerti bagaimana mencari, menerima dan mencerna informasi-informasi yang ada serta lebih selektif terhadap apa yang ia konsumsi. Dalam hal ini banyaknya informasi tentang tahu beformalin dan mengandung 51

2 boraks membuat konsumen yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi lebih dapat memperkirakan kesesuaian harga dengan kualitas produk yang dibeli. Tabel 9. Karakteristik Umum Konsumen Tahu Djadi Sari : Karakteristik Umum Konsumen Jumlah Persentase (%) 1. Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Usia Tahun Tahun Tahun > 50 Tahun Pendidikan Terakhir SMP 2 4 SMA Diploma Sarjana/Pasca Sarjana Pekerjaan PNS 7 14 Pegawai Swasta Pensiunan 8 16 wirausaha Pendapatan Rata-rata per Bulan Keluarga Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp > Rp Berdasarkan pendapatan rumah tangga, konsumen tahu Djadi Sari paling banyak adalah konsumen dengan pendapatan > Rp ,00 yaitu 48 persen. Kemudian diikuti dengan pendapatan Rp ,00 Rp ,00 sebanyak 24 persen, Rp ,00 Rp sebanyak 16 persen, Rp ,00 Rp sebanyak 8 persen, Rp ,00 Rp sebanyak 4 persen. Pendapatan konsumen yang semakin tinggi 52

3 meningatkan kemampuan dan keinginan konsumen untuk membeli tahu yang lebih berkualitas. Semakin kecil pendapatan konsumen maka konsumen akan semakin memikirkan harga suatu barang yang akan dibeli. Tahu Djadi Sari yang cukup mahal membuat konsumen yang berpendapatan kecil lebih sedikit. Bahkan dari 50 responden, prensentase konsumen dengan pendapatan konsumen < Rp ,00 adalah 0 persen atau tidak ada. Pendapatan konsumen ini juga dapat dikaitkan dengan pekerjaan konsumen yang pada umumnya adalah pegawai swata yaitu 54 persen dan wirausaha yaitu 8 persen. Sedangkan konsumen yang sudah pensiun ingin membeli tahu Djadi Sari dikarenakan untuk menggantikan konsumsi mereka terhadap protein hewani menjadi protein nabati demi menjaga kesehatan. 6.2 Proses Keputusan Pembelian Konsumen Konsumen memutuskan melakukan pembelian terhadap suatu produk melalui beberapa tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan hasil pembelian (Engel et al 1994): Pengenalan Kebutuhan Pengenalan kebutuhan konsumen dapat dilihat dari motivasi/alasan konsumen membeli tahu. Pada umumnya konsumen tahu Djadi Sari ingin membeli tahu dikarenakan untuk pemenuhan gizi yaitu 32 orang atau 64 persen. Tahu berasal dari kacang kedelai sehingga tahu memiliki protein yang tinggi dimana protein tersebut dibutuhkan oleh konsumen untuk pemenuhan gizi. Selain itu persentase konsumen yang membeli tahu karena kebiasaan sejak dahulu juga cukup besar yaitu 36 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tahu sudah dikenal baik oleh konsumen sejak dahulu dan tingkat loyalitas konsumen terhadap tahu tinggi sehingga sampai sekarang konsumen tetap mengonsumsi tahu. Berdasarkan manfaat yang dicari konsumen dalam mengonsumsi tahu, kebanyakan konsumen mengonsumsi tahu yaitu 40 persen bertujuan untuk menggantikan konsumsi protein hewani. Hal ini disebabkan karena pada umumya konsumen sudah berusia > 50 tahun sehingga lebih mengurangi konsumsi makan yang mengandung lemak hewani. Serta ada sebesar 28 persen konsumen yang bertujuan untuk menjaga kesehatan, hal ini berkaitan dengan karakteristik konsumen tahu Djadi Sari adalah 53

4 konsumen menengah ke atas dan kebanyakan berpendidikan tinggi dimana konsumen tersebut lebih melihat kualitas dan dampak terhadap kesehatan dari pada harga. Selain itu juga konsumen ingin membeli tahu dikarenakan rasa tahu yang enak yaitu 32 persen konsumen. Hal ini berkaitan dengan motivasi konsumen ingin membeli tahu karena kebiasaan sejak dahulu, rasa tahu yang enak membuat konsumen terus mengonsumsi tahu. Tabel 10. Pengenalan Kebutuhan Konsumen Tahu Djadi Sari A. Pengenalan Kebutuhan Jumlah Persentase (%) 1. Alasan/motivasi yang membuat konsumen membeli tahu : Kebiasaan sejak dulu Pemenuhan gizi Manfaat yang dicari oleh konsumen dalam mengonsumsi tahu : Manfaat pengganti protein hewani Untuk menjaga kesehatan Rasanya yang enak Intensitas mengonsumsi tahu dalam seminggu: Setiap hari (7 kali) kali kali Dilihat dari intensitas konsumen mengonsumsi tahu dalam seminggu, konsumen yang mengonsumsi tahu setiap hari dalam seminggu hanya sebesar 18 persen. Dimana konsumen ini adalah konsumen yang sangat loyal terhadap tahu dan konsumen yang berusia > 50 tahun yang harus menghindari makanan yang mengadung lemak hewani. Pada umumnya konsumen Djadi Sari mengonsumsi tahu berkisar 3-5 kali dalam seminggu yaitu ada 25 orang atau 50 persen. Hal ini menunjukkan konsumen sangat suka dan menginginkan tahu namun konsumen tidak mengonsumsi setiap hari agar tidak jenuh dalam mengonsumsi tahu. Serta ada 16 persen konsumen yang mengonsumsi tahu sekitar 1-2 kali dalam seminggu karena konsumen ini tidak terlalu loyal terhadap tahu dan adanya kesulitan konsumen dalam memperoleh tahu yang diinginkan. 54

5 6.2.2 Pencarian Informasi Konsumen yang mengenal kebutuhannya dengan mengetahui motivasi dan manfaat dari membeli dan mengonsumsi tahu maka konsumen akan melakukan pencarian informasi tentang tahu yang akan dibeli. Tabel 11. Pencarian Informasi Tahu Djadi Sari B. Pencarian Informasi Jumlah Persentase (%) 4. Konsumen melakukan pencarian informasi secara khusus atau tidak sebelum membeli tahu Djadi Sari : Ya 9 18% Tidak 41 82% 5. Konsumen mendapatkan informasi tentang tahu Djadi Sari dari : Teman/Kenalan 16 32% Keluarga 1 2% Pedagang 33 66% 6. Pengaruh sumber informasi : Menarik sehingga membeli 40 80% Tidak berpengaruh sama sekali 10 20% 7. Bentuk promosi yang menarik bagi konsumen untuk membeli tahu : Iklan televisi/radio 3 6% Media cetak 1 2% Promosi Langsung 40 80% Mulut ke mulut 6 12% Berdasakan penelitian yang dilakukan, sumber informasi tahu Djadi Sari bagi konsumen biasanya berasal dari pedagang yaitu sebanyak 33 orang atau 66 persen dan keluarga atau teman sebanyak 34 persen. Hal ini dikarenakan tahu Djadi Sari masih berdiri selama 1 tahun sehingga yang paling banyak mengetahui tentang tahu Djadi Sari adalah pedagang tahu Djadi Sari sendiri. Selain itu tahu Djadi Sari tidak memiliki website atau blog sehingga konsumen mengetahui tentang tahu Djadi Sari hanya melalui teman atau keluarga yang telah membeli tahu Djadi Sari. Pengaruh informasi yang diberasal pedagang dan keluarga atau teman sangat berpengaruh sehingga konsumen ingin membeli tahu Djadi Sari. Hal 55

6 ini dilihat dari persentase pengaruh informasi terhadap konsumen yaitu sebesar 80 persen. Serta ada sebesar 20 persen konsumen yang menganggap informasi yang diberikan oleh sumber informasi tersebut tidak berpengaruh sama sekali. Konsumen ini membeli tahu Djadi Sari dengan mencoba sendiri tahunya dan membandingkannya dengan tahu yang lain. Hal ini juga dapat ditunjukkan dengan konsumen yang melakukan pencarian informasi terlebih dahulu yaitu sebesar 18 persen. Bentuk informasi yang dianggap paling menarik bagi konsumen adalah promosi langsung yaitu sebanyak 80 persen. Promosi langsung melalui pedagang membuat konsumen dapat langsung mencoba tahu yang dibeli. Selain itu konsumen tahu Djadi Sari adalah konsumen yang berpendidikan sehingga konsumen dapat mengetahui ciri-ciri tahu yang baik untuk dikonsumsi Evaluasi Alternatif Evaluasi alternatif dilakukan oleh konsumen setelah konsumen mengenali kebutuhannya dan mencari informasi. Konsumen akan mempertimbangkan kriteria produk yang ingin dibeli berdasarkan kebutuhan dan informasi yang ada kemudian konsumen akan dapat menentukan pilihan akhirnya. Berdasarkan informasi, pada umumnya yang menjadi bahan perhatian dan pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian tahu Djadi Sari adalah variabel rasa. Hal ini dapat dilihat pada tabel 12, variabel rasa dijadikan oleh konsumen sebagai faktor utama dalam pembelian tahu Djadi Sari. Kemudian konsumen melakukan pembelian dengan melihat dari kemudahan untuk memperolehnya yaitu ada persen. Adanya berbagai aktivitas konsumen dan perkembangan zaman membuat setiap orang ingin melakukan banyak hal dengan waktu yang lebih singkat termaksud membuat konsumen ingin mendapatkan tahu dengan lebih mudah sehingga dapat melakukan aktivitas yang lainnya. Setelah melihat dari kemudahan untuk memperoleh, konsumen juga melihat dari variabel harga yaitu sebesar 15.5 persen dimana konsumen akan membandingkan produk yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan. Pada umumnya konsumen tahu Djadi sari ini merupakan langganan tahu merek lain namun adanya kemampuan konsumen dalam mencari informasi dan pengetahuan tentang tahu membuat konsumen merasa tahu Djadi Sari lebih murah. Namun tahu Djadi Sari memiliki 56

7 kualitas yang hampir sama dengan produk yang sebelumnya dikonsumsi. Konsumen juga melihat pelayanan dari pedagang yang menjual tahu yaitu sebesar persen. Sebelum membeli tahu Djadi Sari, konsumen membeli tahu merek lain dimana pedagang yang menjual tahu tersebut adalah padagang yang sama. Adanya keuntungan yang lebih dari menjual tahu Djadi Sari dari pada tahu merek yang sebelumnya membuat pedagang berpindah ke tahu Djadi Sari. Namun konsumen lebih memilih berganti merek tahu dari pada berganti pedagang, hal ini karena adanya kepuasan konsumen terhadap pedagang sehingga membuat konsumen percaya dan loyal terhadap pedagang. Tabel 12. Sebaran Tingkat Informasi yang menjadi Perhatian dan Pertimbangan Konsumen Tahu Djadi Sari 8. Informasi yang paling menjadi fokus perhatian dan pertimbangan konsumen dalam pembelian tahu Djadi Sari : Persentase (%) Harga Pelayanan Kemasan 4.67 Merek 0.50 Rasa Warna 5.50 Volume 0.50 Kemudahan untuk memperoleh Bentuk 3.33 Label halal, tgl kadar luarsa, & BPOM 6.00 Konsumen tahu Djadi Sari yang mengetahui bahwa tahu yang dikonsumsi adalah tahu tanpa bahan formalin sebesar 100 orang. Konsumen menyatakan tahu Djadi Sari tanpa bahan formalin biasanya berdasarkan pengetahuan konsumen yaitu tahu tidak kenyal atau mudah pecah, tahu tidak terlalu asam, bila dalam kulkas dapat bertahan sampai 3 hari dan bila dalam keadaan luar tidak sampai 1 hari. Konsumen juga dapat melihat dari warna tahu yang tidak terlalu pucat atau terlalu cerah serta ada juga konsumen yang melakukan uji laboratorium. Selain itu adanya kepercayaan konsumen kepada pedagang, adanya tulisan tahu tanpa bahan formalin dan pengawet di kotak tahu pedagang serta adanya izin dari Departemen Kesehatan kota Bogor semakin menguatkan kepercayaan konsumen terhadap tahu Djadi Sari. 57

8 Tahu merek lain yang paling sering dibeli oleh konsumen adalah tahu Yun Yi yaitu sebanyak 29 orang atau 58 persen, hal ini menunjukkan bahwa konsumen Tahu Djadi Sari adalah konsumen menengah ke atas dan lebih memikirkan kualitas dari pada harga. Karena tahu Yun Yi memiliki harga cukup besar diatas tahu Djadi Sari namun menurut konsumen kualitas tahu Yun Yi hanya lebih sedikit dari pada tahu Djadi Sari. Kemudian alternatif lain bagi konsumen yaitu membeli tahu di pasar sebanyak 15 orang atau 30 persen, tahu Bandung 3 orang atau 6 persen, tahu Sutra 2 persen dan tahu dari Parung 2 persen. Adanya kesulitan dalam memperoleh tahu Djadi Sari dan tahu Yun Yi membuat konsumen membeli tahu di pasar dan tahu lainnya. Tabel 13. Sebaran Konsumen Berdasarkan Produk Tahu Merek Lain yang Sering Dibeli dan Dikonsumsi 9. Produk tahu lain yang sering dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen : Jumlah Persentase (%) Tahu Yun Yi Tahu di pasar Tahu sutra 1 2 Tahu dari parung 1 2 Tahu Bandung Keputusan Pembelian Tahap selajutnya adalah tahap keputusan pembelian dimana dari alternatif yang ada, konsumen memutuskan untuk membeli tahu Djadi Sari. Berdasarkan tabel, konsumen yang membeli tahu Djadi Sari secara terencana yaitu sebanyak 32 orang atau 64 persen. Hal ini dikarenakan pedagang tahu Djadi Sari biasanya memiliki hari tertentu berjualan tahu di daerah tersebut sehingga konsumen selalu merencanakan kapan harus membeli. Sedangkan sebesar 36 persen konsumen membeli tahu Djadi Sari secara mendadak dikarenakan pedagang tidak tentu kapan berjualan di daerah tersebut. Adanya konsumen yang menjadikan tahu sebagai cemilan membuat konsumen tidak bisa memprediksi kapan ia akan memakan tahu. Serta kurang atau tidak bisanya konsumen memprediksi secara pasti kapan tahu yang dibeli akan habis oleh konsumsi keluarga. 58

9 Konsumen dalam pembelian tahu Djadi Sari biasanya berperan sebagai pemilik ide, pihak yang memutuskan, pembeli (tidak untuk diri sendiri) dan pengonsumsi yaitu sebanyak 30 orang atau 60 persen. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen melakukan semua peran tersebut kecuali mempengaruhi orang lain untuk membeli. Dan sebanyak 20 orang atau 40 persen adalah pemilik ide, pemberi pengaruh, pihak yang memutuskan, pembeli (tidak untuk diri sendiri) dan pengonsumsi. Konsumen ingin memberi pengaruh kepada orang lain untuk membeli dikarena kepuasan konsumen terhadap tahu yang dibeli. Tabel 14. Keputusan Pembelian Konsumen Tahu Djadi Sari D. Keputusan pembelian Jumlah Persentase (%) 10. Konsumen membeli tahu Djadi Sari secara : Terencana Mendadak Peranan konsumen dalam pembelian tahu Djadi Sari : pemilik ide, pemberi pengaruh, pihak yang memutuskan, pembeli (tidak untuk diri sendiri) dan pengonsumsi pemilik ide, pihak yang memutuskan, pembeli (tidak untuk diri sendiri) dan pengonsumsi Tempat konsumen membeli tahu Djadi Sari : Langsung ke pabrik 1 2 Melalui pedagang Hal yang dilakukan konsumen saat tahu Djadi sari tidak tersedia : Berusaha mencari tahu yang lain Mencari produk pengganti Menghubungi sales 2 4 Tidak membeli Tahu yang paling sering dibeli konsumen : Tahu PK Tahu Cetak Konsumen membeli tahu Djadi sari dapat melalui pedagang, langsung ke pabrik atau restoran. Berdasarkan tabel, konsumen membeli tahu Djadi Sari paling banyak melalui pedagang yaitu ada 49 orang atau 98 persen. Konsumen 59

10 menyatakan bahwa membeli ke pedagang lebih mempermudah karena langsung diantar kerumah. Konsumen membeli ke pedagang juga karena konsumen belum mengetahui keberadaan pabrik atau restoran yang bekerja sama dengan tahu Djadi Sari. Namun ada 1 orang atau 2 persen yang membeli langsung ke pabrik karena konsumen tersebut mengenal baik pemilik tahu Djadi Sari sehingga ia melakukan kerjasama. Dari kerjasama tersebut konsumen memperoleh harga beli yang lebih murah dari pada konsumen yang membeli ke pedagang atau ke restoran. Konsumen yang membeli ke restoran biasanya membeli tahu yang telah diolah lebih lanjut sehingga konsumen tidak mengetahui merek dari tahu yang dimakan. Saat tahu Djadi Sari tidak tersedia seperti saat pedagang libur atau saat pedagang sudah habis menjual tahu di daerah sebelumnya. Ada 27 orang atau 54 persen konsumen yang memilih untuk mencari tahu merek lain seperti Yun Yi, tahu di pasar, Tahu Bandung, dan tahu yang lainnya. Ada 11 orang atau 22 persen konsumen yang memilih untuk mencari produk pengganti seperti tempe, susu kedelai dan bahan pangan lain yang berprotein. Ada juga 2 orang atau 4 persen konsumen yang memilih untuk menghubungi pedagang agar pedagang tetap mengatar tahu ke rumahnya. Serta ada juga yang memilih untuk tidak membeli yaitu 10 orang atau 2 persen dikarenakan konsumen tidak percaya kepada tahu lain dan tidak adanya tahu merek lain yang berjualan didaerah tesebut yang dipercaya tidak mengandung formalin dan bahan pengawet. Berdasarkan tabel, konsumen paling banyak membeli tahu PK yaitu ada 66 persen. Konsumen mengatakan bahwa tahu PK lebih lembut dari pada tahu cetak. Tahu PK dan tahu cetak memiliki proses pembuatan yang sama kecuali saat pencetakan. Tahu PK dicetak dengan menggunakan tangan sehingga lebih lembut sedangkan tahu cetak menggunakan alat. Konsumen yang membeli tahu cetak juga cukup besar yaitu 34 persen Hasil Pembelian Konsumen yang telah melakukan pembelian akan menilai produk yang dibeli sehingga penting untuk melihat apakah tahu yang telah diterima konsumen sesuai. Berdasarkan tabel, ternyata terdapat 94 persen konsumen yang menyatakan bahwa manfaat yang diterima konsumen sesuai dan 6 persen menyatakan tidak sesuai. Dengan demikian menunjukkan bahwa tahu Djadi Sari 60

11 telah memberikan produk dan pelayanan yang sesuai bagi konsumen. Namun terdapat sebagian kecil konsumen yang menyatakan bahwa manfaat yang diterima tidak sesuai dimana harga tahu masih sedikit terlalu tinggi dan pelayanan yang kurang karena terkadang tahu Djadi Sari tidak tersedia. Tabel 15. Sebebaran Konsumen Berdasarkan Manfaat dan Perasaan Konsumen Tahu Djadi Sari E. Hasil Pembelian Jumlah Persentase (%) 15. Manfaat yang diterima konsumen : Sesuai Tidak sesuai Perasaan konsumen saat tidak mengonsumsi tahu Djadi Sari : Ada yang kurang Tidak ada yang kurang Berdasarkan perasaan konsumen, sebanyak 60 persen konsumen mengatakan tidak ada yang kurang bila tidak mengonsumsi tahu Djadi Sari karena konsumen dapat mencari tahu merek lain atau mencari produk pengganti. Hal ini juga berkaitan saat tahu Djadi Sari tidak tersedia maka adanya 54 persen konsumen yang memilih tahu merek lain dan 22 persen mencari produk pengganti lain. Ada sebanyak 40 persen yang mengatakan ada yang kurang bila tidak mengonsumsi tahu Djadi Sari. Sehingga perusahaan harus lebih memperhatikan kekurangan perusahaan agar konsumen semakin loyal kepada tahu Djadi Sari. Tabel 16. Kekurangan Tahu Djadi Sari Menurut Konsumen 17. Hal yang paling kurang dari Djadi Sari : Persentase (%) Harga Kemasan 5.00 Rasa Warna 3.00 Kemudahan untuk meperoleh Bentuk Persentase kekurangan yang dirasakan konsumen paling banyak pada variabel harga yaitu persen, karena adanya peningkatan harga dari Rp. 61

12 12.000,00 menjadi Rp ,00 per 10 potong tahu PK dan Rp ,00 menjadi Rp ,00 untuk tahu cetak. Peningkatan ini terjadi karena adanya kenaikan harga kedelai namun konsumen masih menganggap kenaikan harganya cukup tinggi. Setelah itu persentase kekurangan yang cukup besar juga dirasakan pada variabel kemudahan untuk memperoleh yaitu 17 persen, dikarenakan pedagang kurang sering datang. Kekurangan juga dirasakan pada variabel rasa yaitu persen, bentuk persen dan warna 3 persen. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan tahu menggunakan tenaga manusia sehingga rasa tahu terkadang lebih asin, bentuk tahu yang tidak seragam dan terkadang retak saat sampai ketangan konsumen serta warna kuning pada tahu kuning tidak merata. Sehingga perlu bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan kemampuan pekerja dalam mengolah atau meproduksi tahu. Bedasarkan ketersediaan untuk membeli kembali sebanyak 100 persen konsumen bersedia untuk membeli kembali. Adanya pengetahuan konsumen tentang tahu, pengalaman membeli tahu merek lainya serta kemampuan untuk membeli membuat konsumen tetap bersedia untuk membeli kembali tahu Djadi Sari. Karakteristik umum dan proses pengambilan keputusan konsumen yang dominan dapat dilihat pada tabel rekap olahan data. Tabel rekapan data menjelaskan secara ringkas tentang karakteristik dan proses keputusan pembelian konsumen secara keseluruhan. Dengan demikian akan mempermudah dan memperjelas untuk memahami secara umum karakteristik dan proses keputusan pembelian konsumen tahu Djadi Sari. Rekapan olahan data menunjukkan karakteristik dan proses keputusan pembelian konsumen Tahu Djadi Sari yang dominan saja. Tabel rekap olahan data sebaran kuesioner konsumen tahu Djadi Sari dapat dilihat pada Tabel

13 Tabel 17. Rekap Olahan Data Sebaran Kuesioner Konsumen Tahu Djadi Sari Karakteristik Umum Konsumen Jumlah Persentase (%) 1. Jenis Kelamin Perempuan Usia 41 Tahun Pendidikan Terakhir: Diploma/ Sarjana/Pasca Pendapatan Rata-rata per Bulan Keluarga Rp A. Pengenalan Kebutuhan 1. Alasan/motivasi yang membuat konsumen : Pemenuhan gizi Manfaat yang dicari oleh konsumen: Manfaat pengganti protein hewani Rasanya yang enak Intensitas mengonsumsi tahu 3-5 kali dalam seminggu B. Pencarian Informasi 4. Konsumen mendapatkan informasi tentang tahu Djadi Sari dari teman/kenalan dan pedagang Bentuk promosi yang menarik bagi konsumen untuk membeli tahu adalah promosi langsung Informasi yang menjadi fokus perhatian konsumen dalam pembelian tahu: Rasa Harga Tahu lain yang sering dibeli adalah Tahu Yun Yi D. Keputusan pembelian 8. Konsumen berperan sebagai pemilik ide, pihak yang memutuskan, pembeli (tidak untuk diri sendiri) dan pengonsumsi Konsumen membeli melalui pedagang Konsumen mencari tahu yang lain jika tahu Djadi sari tidak tersedia Tahu PK yang paling sering dibeli konsumen E. Hasil Pembelian 12. Konsumen menerima manfaat yang sesuai Konsumen merasa tidak ada yang kurang saat tidak mengonsumsi tahu Djadi Sari : Hal yang paling kurang dari Djadi Sari : Harga Rasa Karakteristik konsumen dapat dihubungkan dengan proses keputusan pembelian konsumen dengan menggunakan tabulasi silang. Berdasarkan tabel 63

14 tabulasi silang pada Lampiran 3, dapat diketahui bahwa konsumen yang berusia 50 tahun mengosumsi tahu dikarenakan pemenuhan gizi. Namun, konsumen yang berusia > 50 tahun mengonsumsi tahu dikarenakan kebiasaan sejak dulu. Konsumen yang berusia 30 tahun mencari manfaat dari mengonsumsi tahu karena rasanya yang enak, konsumen yang berusia tahun untuk mengganti protein hewani, serta konsumen yang berusia > 50 untuk menjaga kesehatan. Berdasarkan intensitas membeli, pada umumnya konsumen tahu Djadi Sari membeli tahu sebanyak 3-5 kali dalam seminggu. Konsumen Tahu Djadi Sari mendapat informasi umumnya berasal dari pedagang, konsumen juga membeli tahu umumnya dari pedagang dan promosi yang menarik bagi konsumen pada umumnya yaitu promosi langsung. Konsumen umumnya berusaha mencari tahu lain saat tahu Djadi Sari tidak tersedia. Tahu merek lain yang sering dikonsumsi oleh konsumen dalam segala usia umumnya adalah tahu Yun Yi. Konsumen yang berusia 30 tahun umumnya mengonsumsi tahu Cetak dan konsumen yang berusia > 30 tahun umumnya mengonsumsi tahu PK. Menurut konsumen dalam segala usia, umumnya manfaat yang diterima konsumen dari Tahu Djadi Sari sesuai dengan harapan konsumen. Pendapatan konsumen berbeda-beda, konsumen yang berpendapatan Rp ,- melakukan pembelian dikarenakan kebiasaan sejak dulu. Sedangkan konsumen yang berpendapatan Rp ,- melakukan pembelian dikarenakan untuk pemenuhan gizi. Konsumen yang berpendapatan Rp ,00 mencari manfaat dari mengonsumsi tahu yaitu untuk mengganti protein hewani dan rasanya yang enak. Konsumen yang berpendapatan Rp ,00 Rp ,00 mencari manfaat dari mengonsumsi tahu yaitu untuk mengganti protein hewani. Sedangkan konsumen yang berpendapatan Rp ,00 mencari manfaat dari mengonsumsi tahu yaitu untuk menjaga kesehatan dan rasanya yang enak. Konsumen yang berpendapatan Rp ,00 mengonsumsi tahu dalam seminggu sebanyak 3-7 kali. Konsumen yang berpendapatan Rp ,00 Rp ,00 mengonsumsi tahu dalam seminggu sebanyak 1-2 kali. Sedangakan konsumen yang berpendapatan Rp ,00 mengonsumsi tahu dalam seminggu sebanyak 3-5 kali. Konsumen yang berpendapatan Rp ,00 mendapatan informasi dari 64

15 teman/kenalan dan pedagang. Sedangkan konsumen yang berpendapatan Rp ,00 mendapatan informasi dari pedagang. Berdasarkan pendapatan, umumnya konsumen tahu Djadi Sari membeli tahu dari pedagang. Bentuk informasi yang diinginkan oleh konsumen yang berpendapatan Rp ,00 adalah promosi langsung dan dari mulut ke mulut. Konsumen yang berpendapatan Rp ,00 menginginkan promosi langsung. Pada umumnya konsumen merasa tidak ada yang kurang bila tidak mengonsumsi tahu Djadi Sari. Konsumen yang berpendapatan Rp ,00 dan Rp ,00 berusaha mencari tahu lain saat tahu Djadi Sari tidak tersedia. Konsumen yang berpendapatan Rp ,00 Rp ,00 akan menghubungi pedagang atau mencari tahu lain saat tahu Djadi Sari tidak tersedia. Berdasarkan pendapatan, umumnya konsumen mengonsumsi tahu merek lain yaitu tahu Yun Yi. Tahu yang sering dibeli oleh konsumen adalah tahu PK. Berdasarkan pendapatan, umumnya konsumen merasa manfaat yang diterima sesuai dengan harapan konsumen. 6.3 Analisis Kepuasan Konsumen Importance and Performance Analysis (IPA) Tingkat kepentingan konsumen merupakan penilaian seberapa penting suatu atribut yang melekat pada suatu produk bagi konsumen. Sehingga tingkat kepentingan konsumen tidak bisa dipengaruhi oleh perusahaan. Namun perusahaan harus berusaha untuk mengetahui tingkat kepentingan atribut bagi konsumen sehingga dapat menyesuaikan dengan kinerja yang harus dilakukan. Dengan menggunakan metode Importance and Performance Analysis (IPA) maka dapat diketahui atribut yang mana yang akan menjadi prioritas untuk diperbaiki dan ditingkatkan oleh perusahaan. Metode Importance and Performance Analysis (IPA) menggunakan ratarata kepentingan dan rata-rata tingkat kinerja setiap produk yang dimasukkan kedalam diagram kartesius. Sehingga dapat diketahui atribut-atribut yang mana yang akan dipertahankan, dihilangkan atau diperbaiki. Diagram kartesius terbagi kedalam empat kuadran dimana masing-masing kuadran dibatasi dengan garis total rata-rata kinerja dan tingkat kepentingan semua atribut yang dipertanyakan. Berdasarkan Tabel 18, rata-rata skor kepentingan adalah 3.90 dan rata-rata skor 65

16 kinerja adalah Kedua nilai tersebut yang akan dijadikan sebagai garis pembatas setiap kuadran atau garis tengah yang memisahkan setiap kuadran. Skala yang digunakan yaitu nol (0) sampai lima (5), melihat dari rata-rata skor kepentingan dan skor kinerja bahwa setiap atribut dianggap penting oleh konsumen dan tikat kinerja perusahaan sudah cukup baik. Atribut-atribut dimasukan kedalam setiap kuadran berdasarkan rata-rata kepentingan dan ratarata kinerja yang diperoleh. Sehingga dapat diketahui atribut mana yang akan menjadi prioritas untuk diperbaiki, dihilangkan dan dipertahankan oleh perusahaan. Tabel 18. Nilai Rata-rata Atribut Tahu Djadi Sari Berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Rata-rata Skor Kepentingan Rata-rata Skor Kinerja Total Rata-rata Keterangan atribut: 1. Rasa 6. Kemasan 2. Harga 7. Merek 3. Bentuk 8. Label halal, izin BPOM dan tgl kadarluarsa 4. Warna 9. Iklan atau promosi 5. Ukuran 10. Pelayanan 1. Kuadran I (Prioritas Utama) Kuadran I merupakan kuadran yang atribut-atributnya dianggap penting namun kinerja atribut yang dirasakan masih rendah. Kuadran ini menunjukkan tingkat kepuasan konsumen masih rendah sehingga prioritas utama bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja dari atribut produknya. a. Harga Harga merupakan atribut yang sering diperhatikan konsumen dalam membeli suatu produk. Kesesuaian antara harga, kualitas, dan pelayanan harus 66

17 benar-benar diperhatikan. Konsumen sekarang adalah konsumen yang kritis dimana konsumen selalu meperhatikan dan mengharapkan kesesuaian harga, kualitas dan pelayanan. Harga juga harus menyesuaikan dengan kalangan konsumen yang dituju dimana semakin tinggi kemampuan konsumen untuk membeli maka konsumen tidak terlalu dipertimbangkan namun semakin kecil pendapatan konsumen akan sangat peka terhadap harga suatu produk. Konsumen tahu Djadi Sari lebih memperhatikan kualitas dari pada harga namun konsumen masih tetap memperhatikan kesesuaian harga dengan produk yang dibeli. Berdasarkan kuadran Importance Performance Analysis (IPA), harga berada pada kuadran 1 dimana konsumen menganggap harga tahu Djadi Sari masih kurang sesuai dengan kualitas produk. Hal ini juga ditunjukkan oleh analisis deskriftif proses keputusan pembelian oleh konsumen pada tahap hasil pembelian, masih banyak kekurangan yang ada pada tahu Djadi Sari yaitu warna, bentuk, rasa, kemasan dan kemudahan untuk memperoleh. Pentingnya bagi perusahaan untuk memerbaiki kekurannganya tersebut sehingga kepuasan konsumen semakin meningkat. Tetapi menurut konsumen, tahu Djadi Sari sebaiknya lebih murah dengan kualitas yang tetap tetapi harus meningkatkan rasa dan kemudahan untuk memperoleh. Hal ini dikarenakan konsumen sering membeli tahu dan tahu merupakan kebutuhan sehari-hari bagi konsumen sehingga konsumen butuh untuk memperkirakan pengeluaran. b. Warna Warna tahu menunjukkan kualitas tahu, tahu yang bewarna terlalu pucat atau terlalu cerah akan membuat konsumen tidak percaya pada tahu tersebut. Tahu tersebut diperkirakan adalah tahu yang menggunakan zat pewarna, pengawet atau tahu yang sudah lama sehingga menimbulkan warna yang tidak sesuai. Tahu Djadi Sari menurut konsumen sudah baik artinya tidak terlalu pucat atau terlalu cerah. Hal ini juga dapat dilihat pada gambar Importance Performance Analysis (IPA) diatas bahwa atribut warna hampir mendekati kuadran III. Atribut warna memiliki rata-rata 3.78 yang hampir mendekati total rata-rata tingkat kinerja yaitu 3.8. Ada juga konsumen yang melakukan uji laboratorium terhadap tahu Djadi Sari dan hasilnya tahu tersebut benar menggunakan pewarna kunyit asli dan bebas dari pewarna makanan yang membahayakan. Tetapi tahu kuning Djadi Sari 67

18 memiliki warna yang tidak rata, terkadang dijumpai bercak-bercak warna kuning pada tahu kuning tersebut. Hal ini penting menjadi perhatian perusahaan agar meningkatkan tenaga kerja manusia yang digunakan sehingga warna tahu merata. Tahu putih tidak mengalami masalah menurut konsumen karena tahu putih tidak menggunakan pewarna apapun. c. Label halal, Izin BPOM dan Tanggal Kadarluarsa Label halal, izin BPOM dan tanggal Kadarluarsa merupakan atribut yang membuat konsumen semakin percaya akan kualitas dan keamanan produk tersebut. Tahu Djadi Sari mempunyai izin Dinas Kesehatan kota Bogor. Izin Dinkes tersebut dianggap oleh konsumen sudah cukup membuat konsumen percaya akan tahu Djadi Sari. Hal ini juga dapat dilihat bahwa pada gambar Importance Performance Analysis (IPA) bahwa rata-rata skor atribut label halal, izin BPOM, dan tanggal kadarluarsa yaitu 3.76 mendekati rata-rata total tingkat kinerja yaitu 3.8. Perusahaan harus lebih memperhatikan tanggal kadarluarsa dan label halal yang masih belum dimiliki sehingga konsumen tahu bahwa tahu yang dibeli masih baik atau tidak untuk dikonsumsi. 2. Kuadran II (Pertahankan Prestasi) Kuadran II menggambarkan posisi atribut yang dianggap penting dan kinerja atribut, sesuai dengan yang dirasakan konsumen. Kuadran ini menunjukkan tingkat kepuasan konsumen relatif tinggi sehingga perusahaan perlu mempertahankan prestasi dari atribut produknya. a. Rasa Rasa adalah hal yang paling penting dan diperhatikan oleh kosumen saat membeli produk. Rasa yang baik atau dapat memuaskan konsumen akan menimbulkan loyalitas yang tinggi. Berdasarkan gambar Importance Performance Analysis (IPA), rata-rata atribut rasa pada tingkat kinerja tahu Djadi Sari sangat baik yaitu 4. Hal ini menunjukkan rasa tahu Djadi Sari yang terkadang terlalu asin tidak sampai membuat konsumen merasa tidak puas terhadap kinerja perusahan. Karena konsumen memilki pengetahuan tentang tahu merek lain masih banyak yang lebih tidak sesuai rasanya sehingga membuat konsumen menilai baik atribut rasa tahu Djadi Sari. Perusahaan sebaiknya tetap mempertahankan rasa tahu yang 68

19 dimiliki namun tetap harus berusaha meningkatkannya karena tinggi persaingan akan membuat tahu merek lain dapat menyaingi tahu Djadi Sari. b. Pelayanan Pelayanan merupakan atribut yang dapat meningkatkan kenyamanan bagi konsumen dalam membeli dan mengonsumsi tahu. Konsumen menginginkan pelayanan yang baik sehingga saat membeli konsumen tidak hanya membeli produk tetapi juga dapat menjalin rasa sosial. Berdasarkan gambar Importance Performance Analysis (IPA) pelayanan berada pada kuadran II yang menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan sangat baik. Hal ini juga ditunjukkan oleh analisis deskriftif proses keputusan pembelian oleh konsumen pada tahap evaluasi alternatif, konsumen lebih memilih berganti merek dari pada berganti pedagang. Sehingga perusahaan harus mempertahankan kepercayaan konsumen dengan pelayanan yang baik. 3. Kuadran III (Prioritas Rendah) Kuadran III menggambarkan atribut yang kurang penting dengan pelaksanaan yang tidak baik. Kuadran ini menunjukkan bahwa perlu memperhatikan atribut-atribut yang tidak terlalu berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dan perlu untuk meningkatkan kinerja perusahaan. a. Bentuk Bentuk merupakan atribut yang membuat produk semakin menarik, bentuk dapat berupa bulat, kotak, halus, kasar dan lainnya. Bentuk tahu pada umumnya kotak terutama tahu yang masih akan diolah kembali. Tahu Djadi Sari berbentuk kotak dan konsumen juga menginginkan bentuk tahu Djadi Sari kotak atau tidak berbentuk bulat, lonjong atau yang lainnya. Tetapi tahu Djadi Sari terkadang pecah sehingga perusahaan juga harus memperhatikan bentuk tahu agar tetap utuh sampai ke tangan konsumen. b. Volume Volume atau ukuran tahu tidak terlalu menjadi perhatian konsumen, karena tahu sangat lembut sehingga sangat mudah bagi konsumen untuk memotong tahu sesuai ukuran yang diinginkan. Namun konsumen juga tetap memperhatikan kesesuaian ukuran tahu dengan harga tahu tersebut. Tahu Djadi 69

20 Sari memiliki ukuran yang sesuai bagi konsumen sehingga perusahaan cukup mempertahankan ukuran tahu untuk menjaga kepercayaan konsumen. c. Kemasan Kemasan merupakan atribut yang membuat produk lebih menarik perhatian konsumen dan menjaga produk agar tetap dalam kondisi baik. Kemasan yang menarik akan membuat konsumen tertarik untuk membeli walau kualitas produknya kurang. Kemasan yang baik akan membuat produk yang dikemas terjaga dengan baik. Konsumen mengatakan bahwa tahu tidak perlu kemasan yang terlalu menarik karena kemasannya akan langsung dibuang karena tahu akan diolah kembali. Perusahaan hanya perlu membuat kemasan dengan mencantumkan merek, komposisi, label dan tanggal kadarluarsa serta menggunakan plastik biasa. Tetapi perusahaan harus memastikan plastik atau kemasan yang dipakai dapat menjaga tahu tetap dalam kondisi baik dan higienis. Kemasan tahu Djadi Sari sudah memakai kemasan yang baik tetapi belum mencantumkan label halal dan kadarluarsa sehingga perlu menjadi perhatian konsumen. d. Merek Merek adalah atribut yang menjadi identitas bagi perusahaan agar semakin dikenal oleh konsumen. Semakin dikenal baik merek konsumen dengan kualitas produk yang baik maka akan menimbulkan kepercayaan bagi perusahaan. Merek pada produk tahu tidak terlalu penting namun bila terkenal hanya akan membuat konsumen ingin mencoba tahu tersebut. Selanjutnya konsumen akan merasakan tahu tersebut dan membandingkannya dengan tahu yang lain. Saat ada tahu yang lebih baik namun mereknya tidak terlalu terkenal, konsumen akan memilih tahu tersebut. Tahu Djadi Sari masih berdiri sekitar 1 tahun sehingga masih belum dikenal baik oleh konsumen sehingga tahu Djadi Sari harus tetap memperhatikan mereknya agar dikenal baik oleh konsumen dan tetap menjaga kualitas. e. Iklan atau promosi Iklan atau promosi adalah atribut yang akan memperkenalkan produk dan merek suatu perusahaan. Iklan atau promosi harus disesuaikan dengan produk yang hendak dijual agar perusahaan tetap mendapatkan keuntungan. Bagi konsumen iklan atau promosi untuk tahu perlu dilakukan untuk memberi 70

21 Tingkat Kepentingan informasi tentang keberadaan tahunya. Selanjutnya konsumen akan menilai kualitas tahu tersebut dengan sendirinya dengan melihat atribut lain yang melekat pada tahu. Tahu Djadi Sari mempromosikan produknya dengan promosi langsung melalui pedagang sehingga masih kurang diketahui oleh konsumen. Perusahaan perlu mempromosikan produknya dengan media cetak agar semakin dikenal oleh konsumen. Diagram Importance Performance Analysis (IPA) Tahu Djadi Sari Tingkat Kinerja Keterangan : 1. Rasa 6. Kemasan 2. Harga 7. Merek 3. Bentuk 8. Label halal, izin BPOM dan tgl kadarluarsa 4. Warna 9. Iklan atau promosi 5. Ukuran 10. Pelayanan Gambar 5. Diagram Kartesius Importance Performance Analysis (IPA) Tahu Djadi Sari. 4. Kuadran IV (Berlebihan) Kuadran IV menggambarkan atribut yang dianggap kurang penting pengaruhya bagi kepuasan kosumen namun kinerjanya dinilai berlebihan. Perusahaan perlu mengurangi atribut yang tidak terlalu berpengaruh sehingga akan menghemat biaya. Atribut yang dianggap penting untuk dipertanyakan 71

22 kepada konsumen tidak ada yang terletak di kuadran ke IV. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahu Djadi Sari tidak ada yang berlebihan Analisis Customer Satisfaction Index (CSI) Analisis Importance and Performance Analysis (IPA) yang telah dilakukan menggambarkan tingkat kepentingan dengan tingkat kinerja yang telah dilakukan perusahaan sehingga akan menunjukkan tingkat kepuasan konsumen. Dengan menggnakan analisis Customer satisfaction Index (CSI) maka akan diketahui seberapa besar kepuasan konsumen terhadap produk yang dibeli. Tabel 19. Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) Atribut Rata-rata Skor Kepentingan Rata-rata Skor Kinerja Weight Factors Weight Score 1 4, ,60% 0,46 2 4,1 3,52 10,52% 0,37 3 3,18 3,68 8,16% 0, ,78 10,27% 0,39 5 3,6 3,7 9,24% 0,34 6 3,76 3,72 9,65% 0,36 7 3,46 3,72 8,88% 0,33 8 4,64 3,76 11,91% 0,45 9 3,48 3,68 8,93% 0, , ,83% 0,43 Total 38,96 37,56 1 3,76 Customer Satisfaction Index 75,28% Nilai Customer satisfaction Index (CSI) diperoleh dari rata-rata skor kepentingan dan rata-rata skor tingkat kinerja. Pertama mencari nilai Weight Factors yang diperoleh dari hasil persentase rata-rata skor kepentingan setiap atribut terhadap total rata-rata skor kepentingan semua atribut. Setelah itu menghitung nilai Weight Score dengan cara mengalikan nilai Weight Factors dengan rata-rata skor kepentingan setiap atribut. Akhirnya diperoleh nilai Customer satisfaction Index (CSI) dari pembagian nilai Weight Score dengan skala Likert yaitu 5. Berdasarkan tabel, nilai Customer satisfaction Index (CSI) yang diperoleh adalah 75,28 persen dan kriteria nilai Customer Satisfaction Index menyatakan bahwa konsumen puas bila nilai CSI sebesar 66 persen sampai 80 persen. Sehingga dapat dikatakan bahwa konsumen merasa puas terhadap tahu 72

23 Djadi Sari. Tetapi perusahaan masih perlu meningkatkan kualitas produknya karena masih terdapat sebesar 24,72 persen ketidakpuasan konsumen terhadap Tahu Djadi Sari. Hal ini juga didukung dengan analisis deskriptif diatas yang menyatakan masih adanya kekurangan pada tahu Djadi Sari. 6.4 Implikasi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 1. Strategi Produk (product) Strategi produk dilakukan agar produk yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan keinginan konsumen dengan memperhatikan setiap atribut yang melekat pada produk. Berdasarkan gambar Importance Performance Analysis (IPA) dan analisis deskriftif proses keputusan pembelian oleh konsumen pada tahap hasil pembelian menunjukkan bahwa masih banyak kekurangan yang ada pada tahu Djadi Sari yaitu warna, bentuk, rasa, kemasan, label halal, izin BPOM dan tanggal kadarluarsa. Perusahaan sebaiknya meningkatkan kualitas tenaga kerja manusia yang digunakan sehingga dapat menghasilkan warna dan rasa tahu yang lebih seragam setiap kali produksi. Sedangkan untuk bentuk tahu yang terkadang retak, sebaiknya pedagang yang membawa tahu sebaiknya lebih hati-hati agar tahu yang dibawah tidak rusak saat sampai ke tangan konsumen. Selain itu, perusahaan juga sebaiknya mencantumkan label halal dan tanggal kadarluarsa serta segera mendapatkan izin BPOM sehingga konsumen merasa lebih aman dalam mengonsumsi tahu dan lebih percaya terhadap tahu Djadi Sari. Hal ini juga berkaitan dengan kenaikan harga tahu Djadi Sari. Jika harga tahu terus mengalami kenaikan maka kepuasan konsumen terhadap harga tahu Djadi Sari akan semakin menurun. Dengan adanya peningkatan kualitas seperti rasa, warna, bentuk dan kekurangan lainnya maka kenaikan harga tidak terlalu menurunkan kepuasan konsumen. 2. Strategi Harga (price) Harga sangat menentukan dalam pembelian konsumen terhadap suatu barang. Pada umumnya konsumen membeli suatu barang terlebih dahulu melihat harga sehingga penting bagi perusahaan untuk menentukan harga yang sesuai dengan produk dan layanannya. Berdasarkan tabel Importance Performance Analysis (IPA), harga tahu Djadi Sari berada pada kuadran I dan memiliki rata- 73

24 rata skor kinerja yang paling rendah. Hal ini karena adanya peningkatan harga tahu sehingga menurunkan kepuasan konsumen terhadap harga tahu. Kenaikan harga ini dikarenakan adanya kenaikan kacang kedelai. Perusahaan sebaiknya memberikan potongan harga terhadap pembelian tahu yang retak atau rusak. Sehingga produk akan tetap terjual dan konsumen tidak merasa kecewa. 3. Strategi Promosi (promotion) Promosi akan membuat konsumen mengenal dan mengingat tentang produk tersebut bahkan akan menimbulkan kepercayaan bagi perusahaan. Cara promosi yang dipilih juga sangat mempengaruhi keberhasilan promosi seperti melalui televisi, radio dan media cetak. Menurut konsumen, promosi yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan adalah promosi langsung melalui pedagang sehingga dapat langsung dicoba. Perusahaan juga sudah melakukan promosi melalui media cetak, tetapi masih belum berjalan dengan baik sehingga masih banyak konsumen yang belum mengetahui tahu Djadi Sari. 4. Strategi Tempat (place) Tempat merupakan suatu variabel yang sangat menentukan keberhasilan pemasaran dan distribusi. Berbagai macam strategi tempat dilakukan untuk dapat menarik para pengunjung atau konsumen seperti dekat dengan pemasok atau konsumen sehingga mengurangi biaya, tempat yang mudah terlihat dan terjangkau, tempat yang memiliki dekorasi yang unik, dan tempat dimana banyak produsen lain yang berjualan. Tahu Djadi Sari selalu diantar langsung kepada konsumen yang membeli sehingga membuat konsumen merasa puas. Namun, perusahaan sebaiknya menambah pedagang atau intensitas untuk mengunungi masing-masing daerah penjualan sehingga konsumen tidak merasa kekurangan layanan tahu Djadi Sari. Perusahaan juga dapat melakukan penjualan pada sore hari sehingga konsumen yang tidak sempat membeli pada pagi hari karena aktivitas dapat membeli tahu pada sore hari. Berdasarkan strategi bauran pemasaran 4P yang telah dirumuskan dan berdasarkan Importance Performance Analysis (IPA) maka strategi yang sebaiknya dilakukan perusahaan adalah meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia sehingga dapat memperbaiki warna yang tidak merata dan rasa tahu yang tidak tetap setiap harinya. Perusahaan juga sebaiknya mencantumkan label halal, 74

25 tanggal kadarluarsa, label BPOM sehingga konsumen lebih percaya dan konsumen merasa lebih aman saat mengonsumsi tahu Djadi Sari. Selain itu saat harga tahu meningkat tidak terlalu menurunkan kepuasan konsumen karena adanya peningkatan kualitas dan volume penjualan akan meningkat. Namun, perusahaan juga harus mempertahankan harga yang lebih murah dari tahu lain sehingga dapat mempertahankan konsumen bahkan konsumen semakin bertambah. 75

II. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 3. Usia : 4. Alamat :

II. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 3. Usia : 4. Alamat : LAMPIRAN 1. KUESIONER ANALISIS PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TAHU DJADI SARI KOTA BOGOR JAWA BARAT Responden yang terhormat, Saya Dedy Iskandar Manurung (H34080061) adalah mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia sangat penting untuk mengonsumsi protein yang berasal dari hewani maupun nabati. Protein dapat diperoleh dari susu, kedelai, ikan, kacang polong

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis)

VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis) 63 VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN 7.1. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis) Analisis Important-Performance merupakan suatu cara untuk

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION 7.1 Analisis Tingkat Kepuasan 7.1.1 Indeks Kepuasan Konsumen Pengukuran terhadap kepuasan konsumen

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus IPB Dramaga. Waktu penelitian pada bulan September-Oktober 2009. Penentuan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden merupakan ciri yang menggambarkan identitas

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden merupakan ciri yang menggambarkan identitas V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan ciri yang menggambarkan identitas responden yang membedakan antara satu responden dengan responden yang lain.. Karakteristik

Lebih terperinci

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA 7.1. Analisis Penilaian Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Penelitian ini menggunakan analisis Importance Performance Analysis (IPA) dan Costumer

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI Pengunjung restoran yang mengkonsumsi menu makanan dan minuman di Restoran Khaspapi memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbedabeda. Latar

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION. mengetahui, mengenal serta mengkonsumsi moci Kaswari Lampion.

VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION. mengetahui, mengenal serta mengkonsumsi moci Kaswari Lampion. VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION 6. Karakteristik Umum Responden Karakteristik umum responden dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, alamat,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis kepuasan dan loyalitas konsumen ini mengambil lokasi di Restoran D Cost, Plaza Atrium Senen, lantai dasar, pintu 2, Jakarta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian atau mengkonsumsi suatu barang. Karakteristik konsumen dapt dilihat beradasarkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Restoran River Side yang berlokasi di Kawasan Wisata Sungai Musi, Komplek Benteng Kuto Besak, Jalan Rumah

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan pada pertengahan bulan November 2016 hingga awal bulan Desember 2016. 1.2 Materi

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen Responden dalam penelitian ini adalah pembeli sayuran segar di Pasar Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. Pengumpulan data

Lebih terperinci

VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Keputusan konsumen menurut Engel, dkk (1995) tidak muncul begitu saja melainkan melalui suatu proses yang terdiri dari lima tahapan, yaitu (1) pengenalan

Lebih terperinci

Sebesar 85 persen responden menyatakan bahwa atribut. kemudahan meminum penting, 12 persen responden menyatakan sangat

Sebesar 85 persen responden menyatakan bahwa atribut. kemudahan meminum penting, 12 persen responden menyatakan sangat VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 7.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Yakult Hasil analisis pada bab ini akam berusaha untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK

KUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK 77 Lampiran 1. KUESIONER Kuesioner ini merupakan salah cara pengumpulan data dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul: ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK

Lebih terperinci

6.1. Karakteristik Responden Bakso Kota Cakman Bogor

6.1. Karakteristik Responden Bakso Kota Cakman Bogor dihadapi restoran yaitu persentase keuntungan dari penerimaan penjualan dengan nilai yang kecil serta penerimaan restoran yang terus berfluktuasi setiap bulannya. Bakso Kota Cakman Bogor menggunakan system

Lebih terperinci

7.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja

7.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja 2.000.000 sampai Rp 3.000.000, yaitu sebesar 11,11 persen, sementara pada tingkat pendapatan antara Rp 3.000.000 sampai Rp 4.000.000 memiliki persentase sebesar 15 persen. Kemudian responden yang memilki

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. No. Responden : Tgl :. Kueisoner ini digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Moci Kaswari Lampion Kota Sukabumi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen Dalam melakukan proses keputusan pembelian, karakteristrik konsumen sangat berpengaruh. Konsumen yang memiliki pengalaman terhadap suatu produk dapat menghasilkan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR Oleh ARI AGUNG NUGROHO H24066002 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 8.1 Implikasi Alternatif Bauran Pemasaran Hasil dari analisis kepuasan dan loyalitas konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pabrik kecap THG merupakan sebuah industri rumah tangga yang memproduksi kecap manis yang terletak di Kota Kudus sejak tahun 1930. Dalam penjualan produknya, pabrik kecap THG mengalami penurunan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini mengambil kerangka pemikiran dari berbagai penelusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian, serta metode-metode atau

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis keputusan dan kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi jeruk medan dilakukan di Pasar Baru Bogor. Penentuan lokasi ini dilakukan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku konsumen yang melakukan aktivitas pembelian di DKI Jakarta khususnya. Aktivitas pembelian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dantempat Penelitian Restoran Ikan Bakar Dalam Bambu Karimata adalah salah satu restoran yang berlokasi di pusat kota Sentul Bogor Depan Pintu Tol Sentul Selatan 2

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Proyeksi konsumsi kedelai nasional

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Proyeksi konsumsi kedelai nasional 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumber pangan yang diharapkan masyarakat yaitu memiliki nilai gizi tinggi serta menyehatkan. Salah satu sumber gizi yang tinggi terdapat pada bahan pangan kedelai, yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Proses Pengambilan Keputusan Pengunjung Menurut Engel,dkk (1994) proses pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh pengunjung terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun 2005 2008 Tahun Laki-laki Perempuan Total Pertumbuhan (jiwa) (jiwa) (jiwa) (persen) 2005 424,819 406,752 831,571 1.32 2006 431,862

Lebih terperinci

PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN SERTA ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN TERHADAP TAHU DJADI SARI DI KOTA BOGOR JAWA BARAT SKRIPSI

PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN SERTA ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN TERHADAP TAHU DJADI SARI DI KOTA BOGOR JAWA BARAT SKRIPSI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN SERTA ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN TERHADAP TAHU DJADI SARI DI KOTA BOGOR JAWA BARAT SKRIPSI DEDY ISKANDAR MANURUNG H34080061 DEPATEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku yang berbeda. Informasi yang disajikan memberi peluang bagi produsen

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku yang berbeda. Informasi yang disajikan memberi peluang bagi produsen V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Keripik Buah Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar menjadi kelompokkelompok pembeli yang berbeda sesuai dengan kebutuhan karakteristik

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI VI KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI 6.1. Karekteristik Umum Responden Konsumen yang berkunjung ke Restoran Mira Sari memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi sosial maupun ekonomi.

Lebih terperinci

Kata kunci : Pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen

Kata kunci : Pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen ABSTRAK Pada saat ini kondisi perekonomian di Indonesia mengalami penurunan, hal ini salah satunya diakibatkan karena meningkatnnya harga-harga kebutuhan pokok diantarannya adalah harga bahan bakar minyak,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus di Bakso Kota Cakman Bogor yang terletak di Jl. Padjajaran No 60 61 Bogor. Bakso Kota Cakman Bogor

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN SARI ROTI (STUDY KASUS MAHASISWA DAN MAHASISWI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN SARI ROTI (STUDY KASUS MAHASISWA DAN MAHASISWI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA) PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN SARI ROTI (STUDY KASUS MAHASISWA DAN MAHASISWI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA) Nama : Bianda Tristantiana NPM : 11212450 Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing

Lebih terperinci

VI. HASIL ANALISIS. 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood

VI. HASIL ANALISIS. 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood VI. HASIL ANALISIS 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood Karakteristik konsumen dievaluasi berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, status pernikahan, tingkat

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sayuran organik ini diharapkan dapat bermanfaat bagi produsen dan super market

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sayuran organik ini diharapkan dapat bermanfaat bagi produsen dan super market V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Sayuran Organik Karakteristik responden pada penelitian ini dikaji berdasarkan jenis kelamin, umur, status pernikahan, pendidikan terakhir,

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Profil Konsumen Emping Jagung KWT Tri Manunggal

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Profil Konsumen Emping Jagung KWT Tri Manunggal V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Konsumen Emping Jagung KWT Tri Manunggal Profil konsumen merupakan gambaran identitas yang dapat menonjolkan karakteristik dari seseorang yang membedakan dirinya dengan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR Oleh : NOVA RESKI SEPTINA K A14104117 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Pada penelitian ini kuesioner disebarkan kepada pasien rawat jalan yang telah mendapatkan pelayanan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kepuasan telah banyak dilakukan sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nanang (2010) penelitian tentang Analisis Hubungan kepuasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. medium (dwiguna). Tipe petelur memiliki ciri-ciri tubuh ramping, cuping telinga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. medium (dwiguna). Tipe petelur memiliki ciri-ciri tubuh ramping, cuping telinga 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Petelur Ayam petelur adalah ayam yang dibudidayakan untuk menghasilkan telur secara komersil atau dapat dikatakan jenis ayam yang memiliki produksi telur tinggi. Ayam

Lebih terperinci

2.6.2 Nonprobability Sampling Menentukan Ukuran Sampel Skala Pengukuran Validitas dan Reliabilitas Instrumen...

2.6.2 Nonprobability Sampling Menentukan Ukuran Sampel Skala Pengukuran Validitas dan Reliabilitas Instrumen... ABSTRAK Penelitian ini dilakukan terhadap produk Teh Kotak sebagai salah satu produk minuman teh dalam kemasan karton yang diproduksi oleh PT Ultra Jaya. Adapun masalah yang dihadapi adalah: 1)Teh Kotak

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAM SEBAGAI RESPONDEN (INFORM CONSENT)

LEMBAR PERSETUJUAM SEBAGAI RESPONDEN (INFORM CONSENT) 83 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN GIZI SEBAGAI FAKTOR DOMINAN KEBIASAAN MEMBACA LABEL INFORMASI GIZI PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN GUMATI CAFE - BOGOR. Oleh AYIP MUHAMAD IKHWAN H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN GUMATI CAFE - BOGOR. Oleh AYIP MUHAMAD IKHWAN H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN GUMATI CAFE - BOGOR Oleh AYIP MUHAMAD IKHWAN H24102131 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 ABSTRAK Ayip Muhamad Ikhwan.

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN VII ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN 7.1 Indeks Kepuasan Konsumen Analisis kepuasan konsumen sangat penting untuk dilakukan, karena hasil dari perhitungan mengenai kepuasan konsumen dapat berguna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi Tahu dan Sejarah Tahu BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tahu merupakan makanan berbahan dasar kedelai yang diperoleh dari hasil penyaring kedelai dan digiling dengan penambahan air menjadi gumpalan

Lebih terperinci

VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan

VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan Penilaian tingkat kepentingan dan kinerja dilakukan secara individu oleh seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco Istilah nata berasal dari bahasa Spanyol yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin sebagai natare, yang berarti terapung-apung. Nata dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A14104120 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ANALISIS KEPUASAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia terlihat dari aspek kontribusinya terhadap PDB (Produk Domestik Bruto); penyediaan lapangan kerja, penyediaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar paling utama bagi manusia adalah kebutuhan pangan. Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian Nomor Kuisioner :.. Tanggal Kuisioner :..

Kuisioner Penelitian Nomor Kuisioner :.. Tanggal Kuisioner :.. Kuisioner Penelitian Nomor Kuisioner :.. Tanggal Kuisioner :.. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK YOU C 1000 (Studi Kasus Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor) Terima kasih atas partisipasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Jl. Laks. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia Cabang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Wilayah Kerja KSU Tandangsari. Tanjungsari No. 50, Desa Jatisari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Wilayah Kerja KSU Tandangsari. Tanjungsari No. 50, Desa Jatisari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Wilayah Kerja KSU Tandangsari Koperasi Serba Usaha (KSU) Tandangsari berlokasi di Komplek Pasar Tanjungsari No. 50, Desa Jatisari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan teknologi informasi dalam kondisi bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan geografis sehingga informasi

Lebih terperinci

VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN

VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN Menurut Engel, et al (1995), proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen terdiri dari lima tahapan, yaitu (1) pengenalan kebutuhan, (2) pencarian informasi, (3)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku pembelian konsumen Kopi Luwak Malabar. Penelitian ini dilakukan di PT. NuGa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia,

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manuasia akan pangan merupakan hal yang sangat mendasar karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia, baik dipandang dari segi kualitas

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Konsumen Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menyatakan bahwa konsumen adalah setiap orang pemakai barang

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis BAB III KERANGKA PEMIKIRAN Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku masyarakat khususnya vegetarianisme yang berada di Kota Bogor dalam pembelian produk yang akan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu

II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi dan Jenis Beras Secara garis besar jenis beras yang ada dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu beras pera dan beras pulen. Beras pulen umumnya dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia Pada tahun 1975 Sharp Co. bersama PT Yasonta memproduksi televisi hitam putih di Indonesia. Dua tahun kemudian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah Makan Waroeng Steak & Shake merupakan usaha rumah makan yang sedang berkembang di Kota Bogor. Rumah makan ini baru berdiri pada 25 Mei 2007.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET

BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET 6.1. Persepsi Responden Terhadap Merek Pada penelitian ini responden diminta untuk mengisi kuesioner terkait dengan penilaian mereka terhadap desain

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 1. Berikut adalah tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan Toko Mas Jaya Abadi: Tabel 6.1 Uji Hipotesis Performansi Kepentingan x 1 S 1 x S x 1 - x Z hitung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Semakin ketatnya persaingan dalam industri perhotelan, maka untuk meningkatkan daya saingnya maka Sahira Butik Hotel Bogor melakukan peningkatkan terhadap

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dikawasan Wisata Agro Perkebunan Nusantara Gunung Mas yang terletak di Seda Tugu, kecamatan Cisarua kabupaten Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis A. Karakteristik Petani V. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur, luas lahan dan pengalaman bertani. Jumlah responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Kuesioner disebar kepada 100 orang nasabah Bank Tabungan Negara cabang Pekalongan dengan kriteria nasabah yang akan atau sedang memanfaatkan pelayanan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di beberapa lokasi di wilayah Bogor dan Depok yakni di kampung Babakan Ciluar, Pancoran Mas, Kompleks PELNI Depok, Polresta Bogor,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Produk Sayur Organik Untuk mensuplai kebutuhan sayur, pihak Super Indo menjalin kerjasama dengan petani setempat. Sebut saja Kelompok Tani Tranggulasi Magelang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kota Gorontalo 4.1.1 Keadaan Geografis Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bonebolango.

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Lampiran 1 Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN GURU SEKOLAH DASAR TENTANG MAKANAN YANG MENGANDUNG BAHAN TAMBAHAN PANGAN PADA SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN MABAR KECAMATAN MEDAN DELITAHUN

Lebih terperinci

VI ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRIMA FRESH MART

VI ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRIMA FRESH MART VI ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRIMA FRESH MART 6.1. Karakteristik Umum Responden Konsumen yang berbelanja di Prima Fresh Mart (PFM) memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi sosial maupun

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu aspek mendasar yang perlu dipahami oleh Perum Perhutani adalah karakter konsumen sebagai pengguna minyak kayu putih hasil produksinya, yaitu kepuasan. Dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. BMI, Tbk memiliki visi, menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual dan dikagumi di pasar rasional. Visi tersebut harus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis khususnya dalam dunia industri semakin meningkat dari waktu ke waktu, baik di pasar nasional maupun internasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan survei pada tahun 2012, jumlah perusahaan industri besar dan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan survei pada tahun 2012, jumlah perusahaan industri besar dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah, terutama pada sektor pertanian. Banyaknya kekayaan alam dalam sektor pertanian tersebut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong perusahaanperusahaan yang bergerak dibidang jasa untuk semakin giat dalam memberikan pelayanan terbaiknya, sehingga persaingan antara satu

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DAGING SAPI OLEH KONSUMEN RUMAH TANGGA (Kasus: Hipermarket Giant Taman Yasmin Bogor)

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DAGING SAPI OLEH KONSUMEN RUMAH TANGGA (Kasus: Hipermarket Giant Taman Yasmin Bogor) ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DAGING SAPI OLEH KONSUMEN RUMAH TANGGA (Kasus: Hipermarket Giant Taman Yasmin Bogor) ABSTRAK Joko Purwono 1 / Sri Sugyaningsih 2 / Meiryanti Andryani 3 1) Dosen Departemen

Lebih terperinci

tingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program

tingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program 22 KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG yang dilakukan sejak tahun 2007 telah mengubah pola perilaku keluarga dari menggunakan minyak tanah menjadi menggunakan LPG. Sebagai suatu kebijakan,

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN Oleh : Husnul Chotimah A07400149 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI Penilaian terhadap berbagai atribut di Restoran Mira Sari secara tidak langsung dapat mengukur menganai kepuasan dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keputusan membeli siswa SMA X Kota Bandung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik survei. Pengambilan sampel dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri pada produk tahu saat ini sangat pesat ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri pada produk tahu saat ini sangat pesat ditandai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri pada produk tahu saat ini sangat pesat ditandai dengan persaingan industri yang semakin ketat. Tahu merupakan produk makanan yang murah,

Lebih terperinci