Sebesar 85 persen responden menyatakan bahwa atribut. kemudahan meminum penting, 12 persen responden menyatakan sangat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sebesar 85 persen responden menyatakan bahwa atribut. kemudahan meminum penting, 12 persen responden menyatakan sangat"

Transkripsi

1 VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 7.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Yakult Hasil analisis pada bab ini akam berusaha untuk menjawab permasalahan penelitian yaitu mengapa produk prabiotik Yakult lebih unggul dibandingkan dengan Vitacharm. Pada analisis tingkat kepentingan dan kinerja dari masing-masing atribut produk prabiotik untuk merek Yakult dan Vitacharm terdapat 20 atribut yang digunakan. Atribut-atribut tersebut adalah sebagai berikut: Kemudahan Meminum Sebesar 85 persen responden menyatakan bahwa atribut kemudahan meminum 12 persen responden menyatakan sangat penting dan dua persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut kemudahan meminum sebesar 4,25 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja didapatkan bahwa kemudahan meminum dinilai baik oleh 81 persen konsumen, sangat baik oleh 17 persen konsumen. Jika dilihat skor rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 3.05 berada pada rentang skala 3,60 4, Ukuran Kemasan Sebesar 81 persen responden menyatakan bahwa atribut ukuran kemasan 16 persen responden menyatakan sangat penting dan tiga persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan

2 skor rata-rata kepentingan atribut rasa sebesar 4,09 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja didapatkan bahwa ukuran kemasan dinilai baik oleh 76 persen konsumen, sangat baik oleh 22 persen konsumen. Jika dilihat skor rataan tingkat kinerja adalah sebesar 3,78 berada pada rentang skala 3,60 4, Kekentalan Meminum Sebesar 84 persen responden menyatakan bahwa atribut kekentalan meminum 13 persen responden menyatakan sangat penting dan tigapersen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut rasa sebesar 4,18 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja didapatkan bahwa rasa dinilai baik oleh 77 persen konsumen, sangat baik oleh 21 persen konsumen. Jika dilihat skor ratarata tingkat kinerja adalah sebesar 3,84 yang berada pada kisaran skala 3,60-4, Rasa Sebesar 92 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa enam persen responden menyatakan sangat penting dan dua persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut rasa sebesar 4,60 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja didapatkan bahwa rasa dinilai baik oleh 76 persen

3 konsumen, sangat baik oleh 22 persen konsumen. Jika dilihat skor ratarata tingkat kinerja adalah sebesar 3,79 yang berada pada skala 3,60-4, Komposisi Produk Sebesar 84 persen responden menyatakan bahwa atribut komposisi produk 11 persen responden menyatakan sangat penting dan lima persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut rasa sebesar 4,23 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja didapatkan bahwa komposisi produk 62 persen konsumen, sangat baik oleh 34 persen konsumen. Jika dilihat skor rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 3.07 yang berada pada rentang skala 3,60-4, Kasiat Bagi Kesehatan Sebesar 89 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa delapan persen responden menyatakan sangat penting dan tiga persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut kasiat bagi kesehatan sebesar 4.49 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai baik oleh 56 persen konsumen, sangat baik oleh75 persen konsumen. Jika dilihat skor rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 3,77 yang berada pada rentang skala 3,60-4,30.

4 7.1.7 Pilihan Rasa Sebesar 83 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa 14 persen responden menyatakan sangat penting dan tiga persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut pilihan rasa sebesar 4,15 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai baik oleh 81 persen konsumen, sangat baik oleh tujuh persen konsumen. Jika dilihat skor rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 4,07 yang berada pada rentang 3,60-4, Harga Sebesar 82 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa 16 persen responden menyatakan sangat penting dan dua persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut harga sebesar 4,12 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai baik oleh 76 persen konsumen, sangat baik oleh 11 persen konsumen. Jika dilihat skor ratrata tingkat kinerja adalah sebesar 3,81 yang berada pada rentang skala 3,60-4, Keoptimalan Kondisi Bakteri Sebesar 78 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa 18persen responden menyatakan sangat penting dan empat persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut keoptimalan kondisi bakteri sebesar 3,92

5 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai baik oleh 680 persen konsumen, sangat baik oleh 16 persen konsumen. Jika dilihat skor ratarata tingkat kinerja adalah sebesar 4,03 yang berada pada rentang skala 3,60-4, Tanpa Ada Zat Pengawet Sebesar 90 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa delapanpersen responden menyatakan sangat penting dan dua persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut tanpa ada zat pengawet sebesar 4,25 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai baik oleh 85 persen konsumen, sangat baik oleh 13 persen konsumen. Jika dilihat skor ratarata tingkat kinerja adalah sebesar 4,25 yang berada pada rentang 3,60-4, Ada Izin Departemen Kesehatan Sebesar 88 persen responden menyatakan bahwa atribut ada izi departeme kesehatan pentingsembilan persen responden menyatakan sangat penting dan tiga persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut ada izin departemen kesehatan sebesar 4,41 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai baik oleh 82 persen konsumen, sangat baik oleh 10 persen

6 konsumen. Jika dilihat skor rataan tingkat kinerja adalah sebesar 4,13 yang berada pada rentang 3,60-4, Kehalalan Sebesar 89 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa tujuh persen responden menyatakan sangat penting dan empat persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut kehalalan sebesar 3.72 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai baik oleh 85 persen konsumen, sangat baik oleh 11 persen konsumen. Jika dilihat skor rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 4,27 yang berada pada rentang skala 3,60-4, Karakteristik Produk Sebesar 78 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa 20 persen responden menyatakan sangat penting dan dua persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut karakteristik produk sebesar 3,92 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai baik oleh 80 persen konsumen, sangat baik oleh 17 persen konsumen. Jika dilihat skor rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 4,01 yang berada pada rentang skala 3,60-4, Informasi Kadaluarsa Sebesar 87 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa 10 persen responden menyatakan sangat penting dan tiga

7 persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut informasi kadaluarsa sebesar 4,35 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai baik oleh 84 persen konsumen, sangat baik oleh 14 persen konsumen. Jika dilihat skor rataan tingkat kinerja adalah sebesar 4,20 yang berada pada rentang skala 3,60-4, Ketersediaan Produk Sebesar 83 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa 12 persen responden menyatakan sangat penting dan lima persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut ketersediaan produk sebesar 4,17 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai baik oleh 80 persen konsumen, sangat baik oleh 18 persen konsumen. Jika dilihat skor rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 4,02 yang berada pada rentang skala 3,60-4, Promosi Sebesar 83 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa 13 persen responden menyatakan sangat penting dan empat persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut promosi sebesar 4,15 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai baik oleh 72 persen konsumen, sangat baik oleh 26

8 persen konsumen. Jika dilihat skor rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 3,62 yang berada pada rentang skala 3,60-4, Jenis Kemasan Sebesar 79 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa 19 persen responden menyatakan sangat penting dan dua persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut jenis kemasan sebesar 3.91 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai baik oleh 84 persen konsumen, sangat baik oleh 13 persen konsumen. Jika dilihat skor rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 4,21 yang berada pada rentang skala 3,60-4, Desain Kemasan Sebesar 83 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa 16 persen responden menyatakan sangat penting dan satu persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut desain kemasan sebesar 4,16 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai baik oleh 80 persen konsumen, sangat baik oleh 28 persen konsumen. Jika dilihat skor rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 4,04 yang berada pada rentang skala 3,60-4, Ciri Khas Desain Produk Sebesar 81 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa 17 persen responden menyatakan sangat penting dan dua

9 persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut ciri khas desain produk sebesar 4,07 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai baik oleh 85 persen konsumen, sangat baik oleh 14 persen konsumen. Jika dilihat skor rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 4,23 yang berada pada rentang skala 3,60-4, Merek Sebesar 81 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa 17 persen responden menyatakan sangat penting dan tiga persen responden menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut merek sebesar 4,08 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 3,90-4,60. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai baik oleh 72 persen konsumen, sangat baik oleh 26 persen konsumen. Jika dilihat skor rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 3,62 yang berada pada rentang skala 3,60-4, Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Yakult dan Vitachram Setelah mendapatkan nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja dari masing-masing atribut produk probiotik yakult dan vitacharm, kemudian memplotkan niali-nilai tersebut kedalam Diagram Kartesius. Berikut adalah perhitungan rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja pada produk yakult.

10 Tabel 6. Perhitungan Rata-Rata Tingkat Kepentingan dan Kinerja Pada Produk Yakult Rata-Rata Skor No Atribut Kepentingan Kinerja Kepentingan (Y) Kinerja (X) 1 Kemudahan ,25 4,05 meminum 2 Ukuran kemasan ,09 3,78 3 Kekentalan ,18 3,84 minuman 4 Rasa ,60 3,79 5 Komposisi produk ,23 4,08 6 Khasiat kesehatan ,49 3,77 7 Pilihan rasa ,15 4,07 8 Harga ,12 3,81 9 Keoptimalan kondisi bakteri ,92 4,03 10 Tanpa ada zat ,35 4,25 pengawet 11 Memiliki izin ,41 4,13 Depkes 12 Kehalalan ,46 4,27 13 Karakteristik ,92 4,01 Produk 14 Informasi ,35 4,20 Kadaluarsa 15 Ketersediaan ,17 4,02 Produk 16 Promosi ,15 3,62 17 Jenis Kemasan ,91 4,21 18 Desain kemasan ,16 4,04 19 Cirikhas desain ,07 4,23 kemasan 20 Merek ,08 3,62 Total Rata-Rata 4,21 3,99

11 Setelah mendapatkan titik sumbu pembagian kuadran di X = 4,21 dan Y = 3,99. Kemudian memplotkan titik (X,Y) tiap atribut kedalam Diagram Kartesius. Gambar 27. kepentingan dan kinerja 4,6 4 3,99 kepentingan 4,5 4,4 4,3 4,2 4, ,21 4,0 3, ,6 3,7 3,8 3,9 4,0 kinerja 4,1 4,2 4,3 Gambar 27. Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Yakult Keterangan: 1. Kemudahan Meminum 11. Izin Depkes 2. Ukuran Kemasan 12. Halal 3. Kekentalan Meminum 13. Karakteristik Produk 4. Rasa 14. Informasi Kadaluarsa 5. Komposisi Produk 15. Ketersediaan 6. Khasiat Bagi Kesehatan 16. Promosi 7. Pilihan Rasa 17. Jenis Kemasan 8. Harga 18. Desain Kemasan 9. Keoptimalan Kodisi Bakteri 19. Ciri Khas Desain Produk 10. Tanpa Bahan Pengawet 20. Merek

12 1. Kuadran I (Prioritas Utama) Pada kuadran I setiap posisi atribut produk menunjukkan bahwa tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut produk berada pada tingkatan yang tinggi. Sedangkan pada tingkat pelaksanaannya dinilai masih rendah atau pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai dengan seperti yang diharapkan (tingkat kepuasan yang diperoleh masih sangat rendah), sehingga konsumen menuntut adanya suatu perbaikan. Sehingga perusahaan perlu memperhatikan atribut produk tersebut agar kepuasan konsumen dapat diraih. Atribut-atirbut yang masuk pada kuadran ini harus ditingkatkan lagi dengan cara perusahaan tetap melakukan perbaikan dan peningkatan secara kontinu. Adapun atribut yang diprioritaskan untuk ditingkatkan kinerjanya adalah rasa dan kasiat bagi kesehatan. Rasa merupaka salah satu faktor paling penting dalam sebuah produk terutama dalam minuman kesehatan. Hal dikarenakan rasa dapat menentukan selera konsumen. Yakult memproduksi minuman susu fermentasi prebiotiknya dalam berbagai pilihan rasa. Oleh karena itu, produsen haruslah menetapkan kebijakan dalam menghasilkan rasa produk yang enak dan sesuai dengan selera konsumen. Khasiat bagi kesehatan merupakan faktor paling penting karena dapat menjadi alasan kuat bagi konsumen untuk mengkonsumsi Yakult yang mengandung Prebiotik.

13 2. Kuadran II (Pertahankan Prestasi) Kuadran II menunjukkan bahwa tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut produk berada pada tingkat tinggi dan pelaksanaannya dirasakan pada tingkat yang tinggi pula dan sudah sesuai sehngga tingkat kepuasannya relatif tnggi. Atribut-atribut yang ada pada Kuadran II, harus tetap dipertahankan posisinya oleh perushaan karena atributatributnya inilah yang telah menjadikan produk Yakult menjadi unggul dimata konsumen. Atribut tersebut diantaranya: Halal, Informasi Kadaluarsa, ijin Depkes, Tanpa bahan pengawet, kemudahan meminum, komposisi produk. Yakult memiliki kekuatan pada beberapa produk seperti halal yang tercantum dalam kemasan, terdapatnya kejelasan tanda kadaluarsa, izin Depkes yang jelas, tanpa bahan pengawet yang dapat membahayakan kesehatan, kemudahan meminum, dan komposisi yang terkandung dalam produk. Kesemua hal ini ternyata disukai oleh konsumen dan harus dipertahankan sehingga dapat dipakai sebagai penyeimbang dan kekuatan untuk menghadapi persaingan dengan produk lain. Yakult tingkat pengetahuan konsumen tentang halal atau tidak produk yang dikonsumsi. Hal ini dapat langsung diketahui konsumen karena tertera dalam kemasan botol Yakult sehingga membuat responden dengan mudah. Kejelasan kadaluarsa dinilai sudah sangat baik oleh responden karena Yakult mencantumkan dengan jelas expired date pada bagian botol

14 kemasan. Kejelasan ini membuat responden merasa aman dalam mengkonsumsi Yakult. Izin Depkes adalah tingkat pengetahuan konsumen terhadap pentingnya izin dari Departemen Kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa Yakult merupakan produk yang aman dan sudah terdapaftar di Departemen Kesehatan. Menandakan Yakult telah memenuhi syarat dan uji produk sesuai standar produk pangan yang ditentukan Departemen Kesehatan. Karenanya Yakult telah lulus uji dan terbukti tidak menggunakan bahan pengawet yang dapat merugikan kesehatan. Kemasannya yang praktis semakin memudahkan konsumen untuk mengkonsumsi dimana saja dan kapan saja. Sehingga konsumen tidak merasa kesulitan. Komposisi yang cukup jelas pun dapat dilihat pada bagian belakang botol kemasan Yakult. 3. Kuadran III (Kualitas Rendah) Kuadran ini menunjukkan bahwa tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut Yakult masih kurang, sedangkan tingkat pelaksanaannnya oleh produsen juga kurang baik. Konsumen mengabaikan atribut pada kuardan III, karena atribut tersebut kurang penting. Atribut-atribut tersebut diantaranya: Promosi, ukuran, harga, merek, kekentalan meminum. Atribut promosi menurut responden masih belum terlalu menarik perhatian konsumen atau bersifat biasa saja, karena sebagian konsumen

15 telah mengetahui produk sejak lama sehingga promosi dinilai tidak lagi perlu. Namun perusahaan telah melaksanakan promosi Yakult dengan baik. Ukuran juga dinilai tdak terlalu karena responden telah mengetahui bahwa ukuran botol Yakult sejak dahulu hingga sekarang tetap sama. Atribut harga, responden telah mengetahui dan menilai harga yang ditawarkan Yakult cukup terjangkau. Selain itu responden labih mengutamakan untuk tindakan preventif jangka panjang. Atribut merek menurut konsumen termasuk terkenal atau familiar sejak lama. Sedangkan menurut responden kekentalan produk kurang diperhatikan dankurang dianggap penting oleh responden karena tidak terlalu prinsip, yang terpenting minuman tidak terlalalu encer. 4. Kuadran IV (Berlebihan) Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran IV, jika dilihat dari kepentingan responden berada pada tingkat kepentingan yang rendah. Atribut-atribut tersebut diantaranya: Pilihan rasa, ketersediaan, desain kemasan, jenis kemasan, ciri khas desain produk, keoptimalan kondisi produk, karakteristik produk. Pilihan rasa tidak dianggap terlalu penting oleh responden, karena sebagian dari mereka lebih mempertimbangkan manfaat daripada pilihan rasa dari Yakult. Ketersediaan produk dinilai sangat baik karena mudah dtemukan. Ketersediaan tersebut merupakan bukti keberhasilan Yakult.

16 Namun responden tidak terlalu mementingkan hal ini karena menurut mereka, Yakult bukanlah kebutuhan primer yang tak dapat diganti. Desain kemasan menurut reponden tidak terlalu penting karena responden telah mengetahui dan mengenal produk ini sejak lama. Jenis kemasan dinilai tidak penting oleh responden yang lebih mengutamakan manfaat daripada jenis kemasan. Ciri khas desain produk dinilai baik oleh responden, karena mereka telah mengetahui produk ini sejak lama, sehingga mereka telah mengenal produk Yakult. Keoptimalan kondisi produk dinilai tidak terlalu karena mereka telah meyakini manfaat dari Yakult yang telah mereka kenal lama. Karakteristik produk Yakult memang penting untuk menarik perhatian konsumen. Namun hal ini kurang dianggap penting oleh responden, karena responden merasa tidak terpengaruh dengan kemiripan Yakult dengan produk lainnya. 7.3 Hasil Analisis Customer Satisfaction Index (CSI) Customer Satisfaction Index (CSI) atauindeks Kepuasan Konsumen digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan total konsumen dengan memperhitungkan nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja atribut minuman susu fermentasi prebiotik Yakult. Indeks Kepuasan Konsumen ini diperlukan karena hasil dar pengukuran dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan sasaran yang akan datang. Tanpa adanya CSI, pihak perusahaan Yakult tidak dapat mengetahui apakah konsumen puas atau tidak dengan produk yang mereka tawarkan. Indeks ini diperlukan

17 karena proses pengukuran kinerja pelanggan bersifat kontinu. Nilai CSI Yakult dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil Perhitungan Customer Satisfaction Index Produk Yakult Atribut MISi MSS WF WS 1 4,25 4,05 0,050 0, ,09 3,78 0,048 0, ,18 3,84 0,049 0, ,60 3,79 0,054 0, ,23 4,08 0,050 0, ,49 3,77 0,053 0, ,15 4,07 0,049 0, ,12 3,81 0,048 0, ,92 4,03 0,049 0, ,35 4,25 0,051 0, ,41 4,13 0,052 0, ,46 4,27 0,053 0, ,92 4,01 0,046 0, ,35 4,20 0,051 0, ,17 4,02 0,049 0, ,15 3,62 0,047 0, ,91 4,21 0,049 0, ,16 4,04 0,049 0, ,07 4,23 0,048 0, ,08 3,62 0,048 0,173 Total 84,06 79,62 3,892 CSI 77,84% Berdasarkan perhitungan nilai Index kepuasan konsumen Yakult, diperoleh bahwa nilai Customer Satisfiction Index (CSI) 77,84%, pada kriteria puas, karenaberada pada rentang skala persen. Dengan hasil tersebut, produsen Yakult dapat menentukan saran yang ingin dicapai agar konsumen dapat lebih puas atau menerima produk Yakult yang dipasarkan. 7.4 Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Vitachram Setelah mendapatkan nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja dari masing-masing atribut produk probiotik yakult dan

18 vitacharm, kemudian memplotkan niali-nilai tersebut kedalam Diagram Kartesius. Berikut adalah perhitungan rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja pada produk yakult. Tabel 8. Perhitungan Rata-Rata Tingkat Kepentingan dan Kinerja Pada Produk Vitacharm Rata-Rata Skor No Atribut Kepentingan Kinerja Kepentingan (Y) Kinerja (X) 1 Kemudahan meminum ,25 3,88 2 Ukuran kemasan ,09 3,60 3 Kekentalan minuman ,18 3,49 4 Rasa ,60 3,56 5 Komposisi produk ,23 3,80 6 Khasiat kesehatan ,49 3,58 7 Pilihan rasa ,15 3,59 8 Harga ,12 3,70 9 Keoptimalan kondisi 392 3,92 bakteri 387 3,87 10 Tanpa ada zat 425 4,25 pengawet 378 3,78 11 Memiliki izin Depkes ,41 3,86 12 Kehalalan ,46 3,55 13 Karakteristik Produk ,92 3,88 14 Informasi Kadaluarsa ,35 3,71 15 Ketersediaan Produk ,17 3,51 16 Promosi ,15 3,88 17 Jenis Kemasan ,91 3,71 18 Desain kemasan ,16 3,79 19 Cirikhas desain kemasan ,07 3,41 20 Merek ,08 3,88 Total Rata-Rata 4,18 3,68 Setelah mendapatkan titik sumbu pembagian kuadran di X = 3,68 dan Y = 4,18. Kemudian memplotkan titik (X,Y) tiap atribut kedalam Diagram Kartesius. Gambar 28.

19 Kepentingan dan Kinerja 4,6 4 3,68 4,5 12 Kepentingan 4,4 4,3 4,2 4, ,18 4,0 3, ,4 3,5 3,6 Kinerja 3,7 3,8 3,9 Gambar 28. Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Vitacharm Keterangan: 1. Kemudahan Meminum 11. Izin Depkes 2. Ukuran Kemasan 12. Halal 3. Kekentalan Meminum 13. Karakteristik Produk 4. Rasa 14. Informasi Kadaluarsa 5. Komposisi Produk 15. Ketersediaan 6. Khasiat Bagi Kesehatan 16. Promosi 7. Pilihan Rasa 17. Jenis Kemasan 8. Harga 18. Desain Kemasan 9. Keoptimalan Kodisi Bakteri 19. Ciri Khas Desain Produk 10. Tanpa Bahan Pengawet 20. Merek 1. Kuadran I (Prioritas Utama) Pada kuadran I setiap posisi atribut produk menunjukkan bahwa tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut produk berada pada tingkatan yang tinggi. Sedangkan pada tingkat pelaksanaannya dinilai masih rendah atau pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai

20 dengan seperti yang diharapkan (tingkat kepuasan yang diperoleh masih sangat rendah), sehingga konsumen menuntut adanya suatu perbaikan. Sehingga perusahaan perlu memperhatikan atribut produk tersebut agar kepuasan konsumen dapat diraih. Atribut-atirbut yang masuk pada kuadran ini harus ditingkatkan lagi dengan cara perusahaan tetap melakukan perbaikan dan peningkatan secara kontinu. Adapun atribut yang diprioritaskan untuk ditingkatkan kinerjanya adalah rasa dan kasiat bagi kesehatan. Rasa merupaka salah satu faktor paling penting dalam sebuah produk terutama dalam minuman kesehatan. Hal dikarenakan rasa dapat menentukan selera konsumen. Yakult memproduksi minuman susu fermentasi prebiotiknya dalam berbagai pilihan rasa. Oleh karena itu, produsen haruslah menetapkan kebijakan dalam menghasilkan rasa produk yang enak dan sesuai dengan selera konsumen. 2. Kuadran II (Pertahankan Prestasi) Kuadran II menunjukkan bahwa tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut produk berada pada tingkat tinggi dan pelaksanaannya dirasakan pada tingkat yang tinggi pula dan sudah sesuai sehngga tingkat kepuasannya relatif tnggi. Atribut-atribut yang ada pada Kuadran II, harus tetap dipertahankan posisinya oleh perushaan karena atributatributnya inilah yang telah menjadikan produk Vitacharm menjadi unggul dimata konsumen. Atribut tersebut diantaranya: Kemudahan

21 meminum, komposisi peoduk, tanpa bahan pengawet, ijin Departemen kesehatan, halal dan Informasi Kadaluarsa. Vitacharm memiliki kekuatan pada beberapa produk seperti halal yang tercantum dalam kemasan, terdapatnya kejelasan tanda kadaluarsa, izin Depkes yang jelas, tanpa bahan pengawet yang dapat membahayakan kesehatan, kemudahan meminum, dan komposisi yang terkandung dalam produk. Kesemua hal ini ternyata disukai oleh konsumen dan harus dipertahankan sehingga dapat dipakai sebagai penyeimbang dan kekuatan untuk menghadapi persaingan dengan produk lain. Ttingkat pengetahuan konsumen tentang halal atau tidak produk yang dikonsumsi. Hal ini dapat langsung diketahui konsumen karena tertera dalam kemasan Vitacharm sehingga membuat responden dengan mudah mengetahui kehalalan produk. Kejelasan kadaluarsa dinilai sudah sangat baik oleh responden karena Vitacharm mencantumkan dengan jelas expired date pada bagian kemasan. Izin Depkes adalah tingkat pengetahuan konsumen terhadap pentingnya izin dari Departemen Kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa Yakult merupakan produk yang aman dan sudah terdapaftar di Departemen Kesehatan. Menandakan Vitacharm telah memenuhi syarat dan uji produk sesuai standar produk pangan yang ditentukan Departemen Kesehatan. Karenanya Vitacharm telah lulus uji dan terbukti tidak menggunakan bahan pengawet yang dapat merugikan kesehatan.

22 Kemasannya yang praktis semakin memudahkan konsumen untuk mengkonsumsi dimana saja dan kapan saja. Sehingga konsumen tidak merasa kesulitan. Komposisi yang cukup jelas pun dapat dilihat pada bagian belakang kemasan Vitacharm. 3. Kuadran III (Prioritas Rendah) Kuadran ini menunjukkan bahwa tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut Vitacharm masih kurang, sedangkan tingkat pelaksanaannnya oleh produsen juga kurang baik. Konsumen mengabaikan atribut pada kuardan III, karena atribut tersebut kurang penting. Atribut-atribut tersebut diantaranya: Promosi, ukuran kemasan, kekentalan meminum, kasiat bagi kesehatan, pilihan rasa, ketersediaan dan cirikhas desain produk. Atribut promosi menurut responden masih belum terlalu menarik perhatian konsumen atau bersifat biasa saja, karena sebagian konsumen telah mengetahui produk sejak lama sehingga promosi dinilai tidak lagi perlu. Namun perusahaan telah melaksanakan promosi Vitacharm dengan baik. Ukuran juga dinilai tdak terlalu karena responden telah mengetahui bahwa ukuran Vitacharm sejak dahulu hingga sekarang tetap sama. Pilihan rasa tidak dianggap terlalu penting oleh responden, karena sebagian dari mereka lebih mempertimbangkan manfaat daripada pilihan rasa dari Vitacharm. Ketersediaan produk dinilai sangat baik karena

23 mudah dtemukan. Ketersediaan tersebut merupakan bukti keberhasilan Vitacharm. Namun responden tidak terlalu mementingkan hal ini karena menurut mereka, Vitacharm bukanlah kebutuhan primer yang tak dapat diganti. Desain kemasan menurut reponden tidak terlalu penting karena responden telah mengetahui dan mengenal produk ini sejak lama. Jenis kemasan dinilai tidak penting oleh responden yang lebih mengutamakan manfaat daripada jenis kemasan. 4. Kuadran IV (Berlebihan) Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran IV, jika dilihat dari kepentingan responden berada pada tingkat kepentingan yang rendah. Atribut-atribut tersebut diantaranya: Harga, Keoptimalan kondisi bakteri, karakteristik produk, jenis kemasan, desain kemasan dan merek. Atribut harga, responden telah mengetahui dan menilai harga yang ditawarkan Vitacharm cukup terjangkau. Selain itu responden labih mengutamakan untuk tindakan preventif jangka panjang. Atribut merek menurut konsumen termasuk terkenal atau familiar sejak lama. Sedangkan menurut responden kekentalan produk kurang diperhatikan dankurang dianggap penting oleh responden karena tidak terlalu prinsip, yang terpenting minuman tidak terlalalu encer. Desain kemasan menurut reponden tidak terlalu penting karena responden telah mengetahui dan mengenal produk ini sejak lama. Jenis

24 kemasan dinilai tidak penting oleh responden yang lebih mengutamakan manfaat daripada jenis kemasan. 7.5 Hasil Analisis Customer Satisfaction Index (CSI) Customer Satisfaction Index (CSI) atauindeks Kepuasan Konsumen digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan total konsumen dengan memperhitungkan nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja atribut minuman susu fermentasi prebiotik Vitacharm. Indeks Kepuasan Konsumen ini diperlukan karena hasil dar pengukuran dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan sasaran yang akan datang. Tanpa adanya CSI, pihak perusahaan Yakult tidak dapat mengetahui apakah konsumen puas atau tidak dengan produk yang mereka tawarkan. Indeks ini diperlukan karena proses pengukuran kinerja pelanggan bersifat kontinu. Nilai CSI Vitacharm dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil Perhitungan Customer Satisfaction Index Produk Vitacharm Atribut MISi MSS WF WS 1 4,25 3,88 0,052 0, ,09 3,60 0,048 0, ,18 3,49 0,047 0, ,60 3,56 0,048 0, ,23 3,80 0,051 0, ,49 3,58 0,048 0, ,15 3,59 0,048 0, ,12 3,70 0,049 0, ,92 3,87 0,052 0, ,25 3,78 0,051 0, ,41 3,86 0,052 0, ,46 3,55 0,047 0, ,92 3,88 0,051 0, ,35 3,71 0,050 0, ,17 3,51 0,047 0,164

25 16 4,15 3,88 0,052 0, ,91 3,71 0,050 0, ,16 3,79 0,051 0, ,07 3,41 0,046 0, ,08 3,88 0,052 0,201 Total 83,96 74,03 3,665 CSI 73,30% Berdasarkan perhitungan nilai Index kepuasan konsumen Vitacharm, diperoleh bahwa nilai Customer Satisfaction Index (CSI) 73,30%, pada kriteria puas, karenaberada pada rentang skala persen. Dengan hasil tersebut, produsen Vitacharm dapat menentukan saran yang ingin dicapai agar konsumen dapat lebih puas atau menerima produk Vitacharm yang dipasarkan.

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

VI. ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN MINUMAN PROBIOTIK (YAKULT DAN VITACHARAM)

VI. ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN MINUMAN PROBIOTIK (YAKULT DAN VITACHARAM) VI. ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN MINUMAN PROBIOTIK (YAKULT DAN VITACHARAM) Analisis sikap dan preferensi konsumen diukur dengan menggunakan analisis multiatribut fisbhein. Model ini mencakup

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis)

VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis) 63 VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN 7.1. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis) Analisis Important-Performance merupakan suatu cara untuk

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus IPB Dramaga. Waktu penelitian pada bulan September-Oktober 2009. Penentuan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian atau mengkonsumsi suatu barang. Karakteristik konsumen dapt dilihat beradasarkan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION 7.1 Analisis Tingkat Kepuasan 7.1.1 Indeks Kepuasan Konsumen Pengukuran terhadap kepuasan konsumen

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Yakult dimulai ketika Dr. Minoru Shirota, pendiri Yakult, memulai studinya di bidang ilmu Kedokteran preventif. Setelah lulus dari Fakultas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen Dalam melakukan proses keputusan pembelian, karakteristrik konsumen sangat berpengaruh. Konsumen yang memiliki pengalaman terhadap suatu produk dapat menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan pada pertengahan bulan November 2016 hingga awal bulan Desember 2016. 1.2 Materi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Probiotik Minuman probiotik merupakan salah satu penemuan besar yang tak lepas menelisik sejarah penggunaan mikroba dalam makanan. Awal tahun 1900, Elie Metchnikoff yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesadaran akan pentingnya kesehatan semakin meningkat, sementara itu perkembangan tekologi menuntut masyarakat untuk bekerja secara berdayaguna sehingga memerlukan daya

Lebih terperinci

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA 7.1. Analisis Penilaian Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Penelitian ini menggunakan analisis Importance Performance Analysis (IPA) dan Costumer

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini mengambil kerangka pemikiran dari berbagai penelusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian, serta metode-metode atau

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN

BAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN BAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN Analisis sikap dan kepuasan konsumen dengan menggunakan model sikap Multiatribut Fishbein terhadap minuman teh celup merupakan suatu gambaran penilaian konsumen terkait

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco Istilah nata berasal dari bahasa Spanyol yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin sebagai natare, yang berarti terapung-apung. Nata dapat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label PENDAHULUAN Latar Belakang Label merupakan salah satu alat komunikasi untuk menyampaikan sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label yang disusun secara baik akan memudahkan konsumen

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Konsumen Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menyatakan bahwa konsumen adalah setiap orang pemakai barang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah Makan Waroeng Steak & Shake merupakan usaha rumah makan yang sedang berkembang di Kota Bogor. Rumah makan ini baru berdiri pada 25 Mei 2007.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di beberapa lokasi di wilayah Bogor dan Depok yakni di kampung Babakan Ciluar, Pancoran Mas, Kompleks PELNI Depok, Polresta Bogor,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg. III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg. Menako No.111 Way Mengaku Kec.Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer melalui survei lapangan, wawancara dengan pemilik perusahaan, karyawan,

Lebih terperinci

VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan

VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan Penilaian tingkat kepentingan dan kinerja dilakukan secara individu oleh seluruh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan kualitas produk yang dilakukan perusahaan

Lebih terperinci

VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN

VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN 7.1 Analisis Kepuasan Petani Mitra Evaluasi kemitraan dapat juga dilihat dari tingkat kepuasan petani mitra yang menjalankannya. Kepuasan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis keputusan dan kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi jeruk medan dilakukan di Pasar Baru Bogor. Penentuan lokasi ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mempromosikan produknya kepada konsumen. perusahaan bertujuan akhir yang sama yaitu untuk memperoleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mempromosikan produknya kepada konsumen. perusahaan bertujuan akhir yang sama yaitu untuk memperoleh keuntungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya pertumbuhan dunia bisnis menuntut perusahaan untuk lebih aktif dalam mempromosikan produknya kepada konsumen. Pada dasarnya semua perusahaan bertujuan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR Oleh ARI AGUNG NUGROHO H24066002 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

Lebih terperinci

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI 3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu di Kota Serang menyediakan fasilitas kebutuhan operasional penangkapan ikan berupa pelayanan kebutuhan BBM, air bersih, es, dermaga,

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Umum Konsumen BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Tahu Djadi Sari yang dibeli oleh konsumen bertujuan untuk dikonsumsi oleh keluarganya/rumah tangga. Hal ini dikarenakan tahu yang dijual oleh

Lebih terperinci

REKOMENDASI ALTERNATIF KEBIJAKAN PEMASARAN. pemasaran, adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan

REKOMENDASI ALTERNATIF KEBIJAKAN PEMASARAN. pemasaran, adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan VII. REKOMENDASI ALTERNATIF KEBIJAKAN PEMASARAN Hasil analisis perilaku konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran pemasaran, adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dikawasan Wisata Agro Perkebunan Nusantara Gunung Mas yang terletak di Seda Tugu, kecamatan Cisarua kabupaten Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR Oleh : NOVA RESKI SEPTINA K A14104117 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kinerja dan harapan atribut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kinerja dan harapan atribut BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kinerja dan harapan atribut produk minuman ringan jus kemasan Buavita dapat disimpulkan sebagai berikut : Pada

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus di Bakso Kota Cakman Bogor yang terletak di Jl. Padjajaran No 60 61 Bogor. Bakso Kota Cakman Bogor

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis kepuasan dan loyalitas konsumen ini mengambil lokasi di Restoran D Cost, Plaza Atrium Senen, lantai dasar, pintu 2, Jakarta

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor yang berlokasi di Jl. Merak No. 15 Tanah Sereal Bogor. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

Kata kunci : Pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen

Kata kunci : Pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen ABSTRAK Pada saat ini kondisi perekonomian di Indonesia mengalami penurunan, hal ini salah satunya diakibatkan karena meningkatnnya harga-harga kebutuhan pokok diantarannya adalah harga bahan bakar minyak,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Giant Hypermart, Botani Square, Bogor. Botani Square merupakan salah satu mall terbesar di Kota Bogor dengan luas 42.000

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode, teknik dan sumber. Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHARAP PRODUK SARI APEL BROSEM (STUDI KASUS PADA KSU BROSEM KOTA BATU)

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHARAP PRODUK SARI APEL BROSEM (STUDI KASUS PADA KSU BROSEM KOTA BATU) ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHARAP PRODUK SARI APEL BROSEM (STUDI KASUS PADA KSU BROSEM KOTA BATU) Consumer Satisfaction Analysis of Brosem Apple Juice Product (Case Study at KSU Brosem Batu City) Rizky

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Jl. Laks. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia Cabang

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN VII ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN 7.1 Indeks Kepuasan Konsumen Analisis kepuasan konsumen sangat penting untuk dilakukan, karena hasil dari perhitungan mengenai kepuasan konsumen dapat berguna

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian 36 \ III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian komparatif kuantitatif. Penelitian komparatif menurut Nazir (2003) adalah penelitian

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sang Hyang Seri (Persero) Regional Manajer I Sukamandi di Sukamandi, Kabupaten Subang. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan janji

BAB I PENDAHULUAN. penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan janji BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi peran merek semakin besar. Banyaknya pilihan produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan persepsi mereka terhadap

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. 1. Nilai tambah PDB menurut subsektor Tahun Daftar nama perusahaan teh celup Indonesia

DAFTAR TABEL. 1. Nilai tambah PDB menurut subsektor Tahun Daftar nama perusahaan teh celup Indonesia DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Nilai tambah PDB menurut subsektor Tahun 2010-2013... 1 2. Daftar nama perusahaan teh celup Indonesia 2013... 7 3. Kandungan kimia dalam daun teh per gram... 14 4. Kajian

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK SUSU ULTRA MILK. Oleh : ARIEF RAHMAN A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK SUSU ULTRA MILK. Oleh : ARIEF RAHMAN A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK SUSU ULTRA MILK Oleh : ARIEF RAHMAN A14103119 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN ARIEF RAHMAN. Analisis Kepuasan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK YAKULT. Oleh FATHUL AZIZ H

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK YAKULT. Oleh FATHUL AZIZ H ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BAURAN PRODUK YAKULT (Studi Kasus: Kelurahan Gunung Parang Kecamatan Cikole Kota Sukabumi) Oleh FATHUL AZIZ H 24076040 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. BMI, Tbk memiliki visi, menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual dan dikagumi di pasar rasional. Visi tersebut harus

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kepuasan telah banyak dilakukan sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nanang (2010) penelitian tentang Analisis Hubungan kepuasan

Lebih terperinci

VII. KEPUASAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN

VII. KEPUASAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN 65 VII. KEPUASAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN 7.1 Indeks Kepuasan Konsumen (Customer Satisfaction Index) Skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode survei. Metode survei merupakan penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya,

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, secara keseluruhan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Tanggapan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. tengah keluarga, Kecap manis ABC Mantap meluncurkan desain kemasan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. tengah keluarga, Kecap manis ABC Mantap meluncurkan desain kemasan V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karekteristik Produk a. Kecap Manis ABC Kecap adalah salah satu bahan makanan yang jadi kesukaan banyak orang di segala usia. Untuk mempertahankan eksistensi dan citarasanya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perkreditan motor PT. Summit Oto Finance Cabang Bogor harus bersaing dengan perusahaan perkreditan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan meliputi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan meliputi: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan meliputi: 1. Berdasarkan perhitungan Customer Satisfaction Index, secara keseluruhan indeks kepuasan jamaah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Pada penelitian ini kuesioner disebarkan kepada pasien rawat jalan yang telah mendapatkan pelayanan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu aspek mendasar yang perlu dipahami oleh Perum Perhutani adalah karakter konsumen sebagai pengguna minyak kayu putih hasil produksinya, yaitu kepuasan. Dengan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku konsumen yang melakukan aktivitas pembelian di DKI Jakarta khususnya. Aktivitas pembelian yang dilakukan

Lebih terperinci

KEPUASAN PETANI PADI TERHADAP BENIH PADI BERSUBSIDI DI KECAMATAN SINGOSARI, KAB. MALANG PENDAHULUAN

KEPUASAN PETANI PADI TERHADAP BENIH PADI BERSUBSIDI DI KECAMATAN SINGOSARI, KAB. MALANG PENDAHULUAN P R O S I D I N G 296 KEPUASAN PETANI PADI TERHADAP BENIH PADI BERSUBSIDI DI KECAMATAN SINGOSARI, KAB. MALANG Riyanti Isaskar 1, Rini Dwiastuti 2 1 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 2 Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA TESIS PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA WAWAN RIYANTA No. Mhs. 125101818 / PS/MTS PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dantempat Penelitian Restoran Ikan Bakar Dalam Bambu Karimata adalah salah satu restoran yang berlokasi di pusat kota Sentul Bogor Depan Pintu Tol Sentul Selatan 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi peran merek semakin besar. Banyaknya pilihan produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan persepsi mereka terhadap

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Semakin ketatnya persaingan dalam industri perhotelan, maka untuk meningkatkan daya saingnya maka Sahira Butik Hotel Bogor melakukan peningkatkan terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus : Warga Sawangan, Depok)

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus : Warga Sawangan, Depok) ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus : Warga Sawangan, Depok) Oleh : Dedi Junaedi (11210750) Dosen Pembimbing : Ekaning Setyarini, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. susu dengan tujuan menurunkan kadar air susu dari 88 persen (susu

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. susu dengan tujuan menurunkan kadar air susu dari 88 persen (susu 10 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Susu Bubuk Susu bubuk merupakan salah satu contoh pengolahan dan pengawetan susu dengan tujuan menurunkan kadar air susu

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 1 No. 2, APRIL 2013

JIIA, VOLUME 1 No. 2, APRIL 2013 TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN GULAKU DI KOTA BANDAR LAMPUNG (Analysis of The Level of Satisfaction and Customer Loyalty of Gulaku in Bandar Lampung City) Vientika Anggraini, Fembriarti Erry Prasmatiwi,

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN SUSU L-MEN (Studi Kasus di Kota Bogor) Oleh : FAKHRY AKHYADI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN SUSU L-MEN (Studi Kasus di Kota Bogor) Oleh : FAKHRY AKHYADI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN SUSU L-MEN (Studi Kasus di Kota Bogor) Oleh : FAKHRY AKHYADI H24104105 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK Fakhry

Lebih terperinci

Akbar Arif Sujatmiko¹, Nur Baladina², Novi Haryati³ 1 ) Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya PENDAHULUAN

Akbar Arif Sujatmiko¹, Nur Baladina², Novi Haryati³ 1 ) Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya PENDAHULUAN P R O S I D I N G 401 TANTANGAN KEBUTUHAN BENIH DI MASA YANG AKAN DATANG: STUDI KASUS PADA ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK BENIH PADI PAK TIWI-1 DI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG Akbar Arif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Bank OCBC NISP PT. Bank NISP Tbk, yang kini menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk., merupakan bank keempat tertua di Indonesia, didirikan di Bandung pada tanggal 4 April

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang III. METODE PENELITIAN 3.1. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis terhadap tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014 TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRODUK SUSU CAIR DALAM KEMASAN KOPERASI PETERNAKAN BANDUNG SELATAN (KPBS) DI KOTA BANDUNG (Customers Satisfaction and Loyalty to the Packaged Liquid Milk Products

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak produk minuman kaleng yang beredar di pasaran, oleh karena itu konsumen dapat dengan leluasa memilih produk yang disukainya. Selain dari cita rasa minuman

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun 2005 2008 Tahun Laki-laki Perempuan Total Pertumbuhan (jiwa) (jiwa) (jiwa) (persen) 2005 424,819 406,752 831,571 1.32 2006 431,862

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian Nomor Kuisioner :.. Tanggal Kuisioner :..

Kuisioner Penelitian Nomor Kuisioner :.. Tanggal Kuisioner :.. Kuisioner Penelitian Nomor Kuisioner :.. Tanggal Kuisioner :.. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK YOU C 1000 (Studi Kasus Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor) Terima kasih atas partisipasi

Lebih terperinci

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iii ABSTRAKSI... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan akan mendorong perusahaan untuk

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan akan mendorong perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan akan mendorong perusahaan untuk menciptakan suatu produk dengan keunggulan berbeda-beda. Situasi ini menurut adanya

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK STUDI KASUS PRODUK SUSU KENTAL MANIS COKLAT INDOMILK PADA KONSUMEN JAKARTA

ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK STUDI KASUS PRODUK SUSU KENTAL MANIS COKLAT INDOMILK PADA KONSUMEN JAKARTA ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK STUDI KASUS PRODUK SUSU KENTAL MANIS COKLAT INDOMILK PADA KONSUMEN JAKARTA Oleh Mumuh Mulyana dan Rini Syarif Dosen Akademi Manajemen Kesatuan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A14104120 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ANALISIS KEPUASAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di wifi corner area PT. Telkom Kotabaru milik PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Witel Yogyakarta, dengan objek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, serta beranekaragaman produk-produk baru memacu setiap

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, serta beranekaragaman produk-produk baru memacu setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya persaingan didalam dunia usaha dan semakin berkembangnya perusahaan, serta beranekaragaman produk-produk baru memacu setiap perusahaan untuk saling merebut

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI (Oryza sativa, L) VARIETAS PB 42 DI KECAMATAN MANYAK PAYED KABUPATEN ACEH TAMIANG

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI (Oryza sativa, L) VARIETAS PB 42 DI KECAMATAN MANYAK PAYED KABUPATEN ACEH TAMIANG ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI (Oryza sativa, L) VARIETAS PB 42 DI KECAMATAN MANYAK PAYED KABUPATEN ACEH TAMIANG ABDURRACHMAN 1 /FERIANDA 2 1 Dosen Tetap Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis Performance Important Matrix, berikut ini indikator

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis Performance Important Matrix, berikut ini indikator BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis Performance Important Matrix, berikut ini indikator yang harus di perbaiki berdasarkan harapan pelanggan terhadap kualitas produk Kacang Kulit

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Tinjauan Pustaka 1. Kecap Kecap merupakan cairan coklat gelap yang mengandung protein yang dibutuhkan oleh tubuh, kecap dihasilkan melalui hasil fermentasi

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER. Atas ketersediaan saudara/i dalam menjawab kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih. DATA RESPONDEN

Lampiran 1 KUESIONER. Atas ketersediaan saudara/i dalam menjawab kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih. DATA RESPONDEN 102 Lampiran 1 KUESIONER Saya adalah Mahasiswa Universitas Esa Unggul Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen berfokus pada bidang Pemasaran, sedang melakukan penelitian untuk tugas akhir skripsi

Lebih terperinci

BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET

BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET 6.1. Persepsi Responden Terhadap Merek Pada penelitian ini responden diminta untuk mengisi kuesioner terkait dengan penilaian mereka terhadap desain

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Definisi Konsumen Konsumen adalah seseorang yang terlibat secara langsung dalam kegiatan dan penggunaan dari suatu produk dalam rangka memenuhi tujuan penggunaan, kebutuhan

Lebih terperinci

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE 7.1. Analisis Tingkat Kepentingan Atribut Beras Analisis tingkat kepentingan atribut berguna untuk mengetahui tingkat kecenderungan atribut yang dianggap paling

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENJUALAN ONLINE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER SATISFACTION INDEX (CSI)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENJUALAN ONLINE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER SATISFACTION INDEX (CSI) ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENJUALAN ONLINE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER SATISFACTION INDEX (CSI) Hannie, S.Kom., MMSI Fakultas Ilmu Komputer Universitas Singaperbangsa

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Skor Servqual 1. No Pernyataan Persepsi Harapan. Bangunan Apotek memiliki desain eksterior yang menarik

BAB V PEMBAHASAN. Skor Servqual 1. No Pernyataan Persepsi Harapan. Bangunan Apotek memiliki desain eksterior yang menarik BAB V PEMBAHASAN 1.1 Analisa Service Quality Penilaian akan tinggi rendahnya Servqual akan bergantung pada bagaimana pelanggan merasa service performance yang diterimanya berada dalam service performance

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Hutchison 3 Indonesia (H3I) adalah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang berkembang pesat dan beroperasi dengan lisensi nasional

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016

JIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016 SIKAP DAN KEPUASAN RUMAH TANGGA KONSUMEN TEH CELUP SARIWANGI DAN SOSRO DI BANDAR LAMPUNG (Household Attitudes and Satisfaction Consumer of Sariwangi and Sosro Teabag in Bandar Lampung) Fitria Meriza, Dyah

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Krupuk ikan tengiri Cap Dua Ikan milik ibu Musdaifah yang tidak mecantumkan tanggal kadaluwarsa, Komposisi dan Cap Halal. Gambar 2 Krupuk ikan tengiri Agung Lestari Musdalifah milik

Lebih terperinci