VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan"

Transkripsi

1 VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan Penilaian tingkat kepentingan dan kinerja dilakukan secara individu oleh seluruh peternak responden. Penilaian tersebut dilakukan terhadap 16 atribut yang digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu pelayanan administrasi, pelayanan sarana produksi, pelayanan teknis budidaya, dan pelayanan pasca panen. Hasil penilaian peternak terhadap kepentingan dan kinerja atribut kemitraan DUF ditampilkan pada Lampiran 1 dan 2. Penjelasan dari hal-hal yang mempengaruhi kepuasan peternak plasma dianalisis secara umum sebagai berikut : 1. Prosedur Penerimaan Mitra Peternak yang ingin bergabung dengan DUF akan menjalani prosedur yang sudah ditetapkan sebelumnya. Peternak akan memenuhi persyaratan secara administrasi untuk bisa bergabung dengan perusahaan inti. Atribut prosedur penerimaan mitra merupakan bentuk pelayanan pihak inti terhadap plasma pada awal peternak bergabung bersama perusahaan inti. Hal-hal yang diperhatikan yaitu kemudahan persyaratan, kecepatan pelayanan, dan keramahan inti terhadap calon plasma. 2. Penerapan Harga Kontrak DOC, Pakan, dan Obat-obatan Atribut-atribut ini digunakan untuk mengetahui bagaimana penilaian peternak terhadap harga input yang ditetapkan dalam kontrak DUF selama ini. Harga yang ditetapkan bisa saja lebih tinggi atau lebih rendah dari harga rata-rata yang berlaku di pasar. Harga DOC dan Pakan sudah tertera jelas dalam kontrak harga yang ditandatangani kedua pihak pada awal periode. Sedangkan harga obat-obatan disesuaikan dengan harga distributor. 3. Kualitas DOC, Pakan, dan Obat-obatan Atribut-atribut ini digunakan untuk mengetahui penilaian peternak plasma terhadap kualitas komponen input yang diberikan kepada mereka. Peternak dapat menilai apakah input yang berasal dari inti sudah berkualitas baik atau tidak baik. Kualitas DOC dinilai berdasarkan tingkat mortalitas DOC. Kualitas

2 pakan dinilai berdasarkan tingkat pencapaian standar FCR. Kualitas Obatobatan dinilai berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan penyakit. 4. Jadwal pengiriman DOC dan pakan Pengiriman DOC dan pakan oleh inti dilakukan sesuai dengan permintaan plasma. Atribut ini digunakan untuk menilai apakah jadwal pengiriman yang dilakukan oleh inti sudah sesuai dengan harapan. Apakah pernah terjadi keterlambatan pengiriman yang menyebabkan kerugian di pihak peternak. 5. Bimbingan Teknis dan Materi Bimbingan Bimbingan teknis dilaksanakan oleh PPL yang ditugaskan oleh inti untuk mengunjungi para peternak plasma, memberikan bimbingan teknis dan mengakomodasi pertanyaan-pertanyaan mengenai teknis budidaya. Seringnya PPL datang ke peternak dapat mempengaruhi teknis budidaya mereka. Selain itu, materi yang diberikan juga penting diperhatikan, agar sesuai dengan harapan peternak plasma. 6. Penerapan Standar Produksi Atribut ini digunakan untuk mengetahui penilaian peternak terhadap standar produksi yang sudah ditetapkan. DUF sebagai perusahaan inti memiliki standar-standar produksi, yaitu bobot ayam hidup, mortalitas, dan FCR. Penilaian yang diberikan peternak terkait dengan sulit atau tidaknya mencapai standar tersebut. Penerapan standar produksi akan menentukan apakah peternak mendapatkan bonus atau tidak. 7. Ketepatan Waktu Panen Waktu panen yang ditetapka dari DOC hingga menghasilkan ayam hidup adalah 30 hari. Atribut ini digunakan untuk mengetahui penilaian peternak terhadap komitmen pihak inti terhadap perjanjian jadwal panen yang telah disepakati dan kecepatan pengangkutan hasil panen. 8. Respon Terhadap Keluhan Peternak dalam kegiatan budidayanya terkadang mengalami permasalahanpermasalahan seperti penyakit, kualitas input, penetapan standar, dan lainnya. Untuk itu, peternak bisa mengeluhkan permasalahan mereka kepada pihak inti melalui PPL atau datang langsung ke kantor DUF. Atribut respon terhadap keluhan digunakan untuk mengetahui apakah peternak plasma selama ini 59

3 sudah mendapat respon yang baik terhadapa keluhan-keluhan yang mereka sampaikan. 9. Kesesuaian Harga Jual Hasil Panen Harga ayam hidup di pasar cenderung berfluktuasi, namun harga kontrak adalah tetap setiap periode produksi. Atribut kesesuaian harga jual hasil panen terkait dengan penilaian terhadap harga kontrak ayam hidup yang ditetapkan oleh pihak inti. Penilaian tersebut adalah lebih tinggi atau lebih rendahnya kontrak harga dibandingkan dengan rata-rata harga pasar yang berlaku. 10. Kecepatan Pembayaran Hasil Panen Pembayaran hasil panen dilakukan setelah pihak inti mengangkut hasil produksi plasma. Atribut kecepatan pembayaran hasil panen menunjukkan apakah pembayaran yang dilakukan oleh pihak inti termasuk dalam kategori cepat atau lama. 11. Pemberian Bonus Pemberian bonus dilakukan pihak inti jika peternak mecapai standar produksi yang ditetapkan oleh pihak inti. Standar yang digunakan adalah dengan membandingkan antara bobot badan dan FCR hasil produksi peternak plasma. Standar ini menentukan besarnya bonus yang diberikan oleh pihak inti. Penilaian peternak terhadap atribut ini, yaitu mudah atau sulit dalam hal mendapatkan bonus Atribut Pelayanan Administrasi Yang termasuk dalam atribut pelayanan administrasi adalah prosedur penerimaan mitra yang diterapkan oleh DUF. Dari data yang diperoleh dari para peternak responden terhadap kepentingan dan kinerja atribut tersebut, hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Penilaian Peternak Terhadap Atribut Pelayanan Administrasi Atribut % Tingkat Kepentingan Skor % Tingkat Kinerja Skor Total Total Prosedur penerimaan mitra Rata-rata

4 1. Prosedur Penerimaan Mitra prosedur penerimaan mitra, diperoleh skor sebesar 96. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini dianggap penting oleh peternak. Begitu pula dengan tingkat kinerja dengan skor 104, yang berarti kinerjanya dinilai sudah sangat baik. Dalam prosedur penerimaan mitra, pihak inti sudah memiliki sebuah sistem yang jelas. Peternak merasa sudah dilayani dengan baik dengan penjelasan dan arahan mengenai prosedur bergabung dalam kemitraan DUF. Selain itu, peternak juga menganggap bahwa prosedur penerimaan mitra cukup mudah dan cepat. Peternak yang ingin bergabung dengan DUF terlebih dahulu harus datang ke kantor, dan pihak inti mempersiapkan dokumen-dokumen pendukung, berupa kontrak kerjasama yang isinya dijelaskan secara jelas pada saat pengajuan tersebut Atribut Pelayanan Sarana Produksi Secara umum, atribut pelayanan sarana produksi dianggap sangat penting oleh peternak plasma, dimana rata-rata skor total kepentingan atribut-atribut pelayanan sarana produksi sebesar Begitu pula dengan kinerja atributatribut dengan rata-rata skor total 85, yang berarti secara umum kinerjanya tergolong baik, kecuali atribut penerapan harga kontrak DOC dan harga pakan. Tabel 8. Penilaian Peternak Terhadap Atribut Pelayanan Sarana Produksi Atribut % Tingkat Kepentingan Skor % Tingkat Kinerja Skor Total Total Penerapan harga DOC Kualitas DOC Harga kontrak Pakan Kualitas pakan Harga obat dan vaksin Kualitas obat dan vaksin Jadwal pengiriman pakan dan DOC Rata-rata

5 1. Penerapan Kontrak Harga DOC penerapan kontrak harga DOC, diperoleh skor sebesar 114. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 52. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini kinerjanya dinilai sangat tidak baik oleh peternak plasma. Mayoritas peternak menilai kinerja atribut ini tidak baik (62.5%), sedangkan sisanya menilai sangat tidak baik (37.5%). 2. Kualitas DOC kualitas DOC, diperoleh skor sebesar 124. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Hal ini sejalan dengan tingkat kinerja dengan skor 101. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini kinerjanya dinilai sangat baik oleh peternak plasma. Mayoritas peternak menganggap bahwa atribut ini sangat penting (87.5%). Sedangkan untuk tingkat kinerja, hampir setengah dari peternak responden menilai atribut ini sangat baik. Rentang mortalitas yang biasanya terjadi pada DOC dari DUF adalah antara persen. Penilaian peternak adalah berdasarkan tingkat mortalitas DOC. Kualitas DOC merupakan faktor utama dalam usaha ternak ayam, sehingga peternak menganggap bahwa atribut ini sangat penting. 3. Harga Kontrak Pakan harga kontrak pakan, diperoleh skor sebesar 116. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 59. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini kinerjanya dinilai tidak baik oleh peternak plasma. Sebagian besar peternak menilai kinerja atribut ini tidak baik (78.13%). Bagi peternak, harga pakan yang ditetapkan dalam kontrak DUF masih sedikit lebih mahal dari harga pasar. Harga pakan di pasar berfluktuasi, sedangkan harga dari DUF bersifat tetap karena telah ditandatangani kedua pihak dalam suatu kontrak harga pada periode tertentu. 62

6 4. Kualitas Pakan kualitas pakan, diperoleh skor sebesar 117. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 91. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini kinerjanya dinilai baik oleh peternak plasma. Mayoritas peternak merasa kinerja atribut ini sudah cukup baik (78.13%). Peternak menilai pakan yang diberikan oleh DUF sudah berkualitas baik. 5. Harga Obat dan Vaksin harga obat dan vaksin, diperoleh skor sebesar 105. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 83. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini kinerjanya dinilai baik oleh peternak plasma. Mayoritas peternak menilai kinerja atribut ini sudah cukup baik (59.38%). Berdasarkan penilaian peternak plasma, bahwa harga obat dan vaksin dari DUF relatif sama dengan harga pasar. 6. Kualitas Obat dan Vaksin kualitas obat dan vaksin, diperoleh skor sebesar 106. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 90. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini kinerjanya dinilai sudah cukup baik oleh peternak plasma. Sebagian besar peternak menilai kinerja atribut ini sudah cukup baik (75%). Menurut peternak plasma, obat dan vaksin yang diberikan oleh DUF saat ini sudah mampu mengatasi permasalahan di kandang. 7. Jadwal Pengiriman Pakan dan DOC jadwal pengiriman pakan dan DOC, diperoleh skor sebesar 106. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 119. Skor tersebut menunjukkan 63

7 bahwa atribut ini kinerjanya dinilai sudah sangat baik oleh peternak plasma. Sebagian besar peternak merasa kinerja atribut ini sudah sangat baik (75%). Pengiriman sarana produksi oleh DUF dianggap sudah sesuai keburuhan peternak. Waktu yang dibutuhkan juga cepat. Sebagian besar peternak plasma DUF memesan sarana produksi sebelum persediaan dikandang habis. Pesanan akan datang tepat pada hari pemesanan sesuai dengan kebutuhan peternak. Kondisi ini didukung oleh lokasi kandang peternak yang mudah dijangkau Atribut Pelayanan Teknis Budidaya Rata-rata skor total kepentingan atribut pelayan teknis budidaya adalah 97. Skor tersebut menunjukkan bahwa secara umum, atribut pelayanan teknis budidaya dianggap penting oleh peternak plasma. Tingkat kinerja atribut pelayanan teknis budidaya dinilai sudah cukup baik, dimana nilai rata-rata skor total kinerja atribut-atribut ini sebesar 89. Tabel 9. Penilaian Peternak Terhadap Atribut Pelayanan Teknis Budidaya Atribut % Tingkat Kepentingan Skor % Tingkat Kinerja Skor Total Total Bimbingan teknis Pelayanan dan materi bimbingan Penerapan standar produksi Ketepatan waktu panen Respon terhadap keluhan Rata-rata Bimbingan Teknis bimbingan teknis, diperoleh skor sebesar 85. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini dianggap penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 93. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini kinerjanya dinilai sudah baik oleh peternak plasma. Mayoritas peternak merasa kinerja atribut ini sudah baik (56.25%). Bagi sebagian besar peternak, frekuensi bimbingan teknis yang mereka terima rata-rata seminggu sekali. 64

8 2. Pelayanan dan Materi Bimbingan pelayanan dan materi bimbingan, diperoleh skor sebesar 87. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini dianggap penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 86. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini kinerjanya dinilai sudah baik oleh peternak plasma. Peternak plasma menilai bahwa materi bimbingan yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan. 3. Penerapan Standar Produksi penerapan standar produksi, diperoleh skor sebesar 99. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini dianggap penting oleh peternak. Sedangkan, skor tingkat kinerja atribut adalah sebesar 75. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini kinerjanya dinilai tidak baik oleh peternak plasma. Peternak plasma berpendapat bahwa peternak merasa sulit mencapai standar produksi yang ditetapkan oleh DUF, mulai dari persiapan budidaya hingga pemanenan. 4. Ketepatan Waktu Panen ketepatan waktu panen, diperoleh skor sebesar 104. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 100. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini kinerjanya dinilai baik oleh peternak plasma. Mayoritas peternak merasa kinerja atribut ini sudah baik (71.88%). Menurut peternak plasma, waktu panen rata-rata berlangsung antara satu sampai tiga hari. 5. Respon terhadap Keluhan respon terhadap keluhan, diperoleh skor sebesar 110. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 91. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini kinerjanya dinilai baik oleh peternak plasma. Sebagian besar peternak merasa 65

9 kinerja atribut ini sudah baik (78.13%), dimana keluhan peternak direspon dengan baik oleh pihak inti dan dalam waktu yang agak cepat Atribut Pelayanan Pasca Panen Rata-rata skor total kepentingan atribut pelayanan pasca panen adalah Skor tersebut menunjukkan bahwa secara umum, atribut-atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak plasma. Sedangkan tingkat kinerja atributatribut ini secara umum dinilai sudah cukup baik, dimana nilai rata-rata skor total kinerja atribut sebesar Namun, atribut pemberian bonus yang masuk dalam pelayanan pasca panen ternyata dinilai memiliki kinerja yang tidak baik oleh peternak plasma, sesuai dengan skor total kinerja atributnya sebesar 65. Tabel 10. Penilaian Peternak Terhadap Atribut Pelayanan Pasca Panen Atribut % Tingkat Kepentingan Skor % Tingkat Kinerja Skor Total Total Kesesuaian harga jual hasil panen Kecepatan pembayaran hasil panen Pemberian bonus Rata-rata Kesesuaian Harga Jual Hasil Panen kesesuaian harga jual hasil panen, diperoleh skor sebesar 111. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Hal ini sejalan dengan tingkat kinerja atribut sebesar 111, yang berarti atribut ini kinerjanya dinilai sangat baik oleh peternak plasma. Harga jual yang ditetapkan oleh DUF dinilai lebih tinggi dari harga pasar. 2. Kecepatan Pembayaran Hasil Panen Diperoleh skor sebesar 118. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Begitu pula dengan tingkat kinerja atribut sebesar 111, yang berarti atribut ini kinerjanya dinilai sudah sangat baik oleh peternak plasma. Berdasarkan keterangan sebagian besar peternak, kecepatan 66

10 pembayaran merupakan keunggulan DUF dibandingkan perusahaan kemitraan lain yang pernah mereka ikuti. Pembayaran hasil panen dilakukan oleh pihak DUF dalam waktu maksimal lima hari setelah pemanenan dilakukan sesuai dengan waktu yang dijanjikan. 3. Pemberian Bonus Diperoleh skor sebesar 120. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Sedangkan, skor tingkat kinerja atribut adalah sebesar 65. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini kinerjanya dinilai tidak baik dan belum sesuai dengan harapan peternak plasma. Menurut para peternak plasma, kebijakan bonus yang ditetapkan oleh DUF sedikit dan sulit untuk didapatkan. 7.2 Analisis Kesesuaian Skor Kepentingan dan Kinerja Tingkat kesesuaian yang dimaksud merupakan perbandingan antara nilai kepentingan dan kinerja. Tingkat kepentingan adalah tingkat harapan peternak plasma terhadap atribut pelayanan inti, sedangkan tingkat kinerja adalah semua tindakan yang dilakukan oleh pihak inti untuk mengelola dan menjalankan usaha kemitraannya. Analisis kesesuaian dilakukan untuk mendapatkan urutan prioritas peningkatan kualitas pelayanan kemitraan. Nilai tingkat kesesuaian sebesar 100 persen atau lebih menunjukkan bahwa kinerja suatu atribut kemitraan telah memenuhi keinginan peternak plasma. Dari seluruh nilai kesesuaian yang diperoleh, diketahui bahwa hanya empat atribut yang sudah sesuai dengan keinginan peternak. Sebagian besar nilai tingkat kesesuaian adalah kurang dari 100 persen. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel

11 Tabel 11. Tingkat Kesesuaian Antara Skor Kepentingan dan Skor Kinerja Prioritas ke- Atribut Skor Kepentingan Skor Kinerja % Tingkat Kesesuaian 1 Penerapan kontrak harga DOC * 2 Harga kontrak Pakan Pemberian bonus Penerapan standar produksi Kualitas pakan Harga obat dan vaksin Kualitas DOC Respon terhadap keluhan Kualitas obat dan vaksin Kecepatan pembayaran hasil panen Ketepatan waktu panen Pelayanan dan materi bimbingan Kesesuaian harga jual hasil panen Prosedur penerimaan menjadi mitra Bimbingan teknis Jadwal pengiriman pakan dan DOC Keterangan : *) 52 x 100%, dan perhitungan selanjutnya adalah serupa 114 Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa atribut yang memiliki nilai kesesuaian paling kecil adalah penerapan harga DOC maupun harga pakan. Nilai ini menunjukkan bahwa kinerja DUF terhdap atribut ini masih jauh dari harapan peternak. Harga yang ditetapkan dalam kontrak masih dianggap mahal oleh para peternak plasma. Harga yang ditetapkan dalam kontrak adalah bersifat tetap, sedangkan harga pasar selalu berfluktuasi. Pada saat harga sapronak turun secara drastis, tidak diikuti penurunan harga kontrak begitu pula sebaliknya. Kondisi inilah yang menjadi alasan peternak menyatakan tidak puas dengan harga kontrak sapronak dari DUF. Disamping itu, DUF menyatakan bahwa harga sapronak ditetapkan dengan diikuti oleh penetapan harga ayam hidup yang cukup tinggi pula, sehingga tidak akan merugikan bagi peternak plasma. 7.3 Perhitungan Importance Performance Analysis (IPA) Analisis IPA dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai penilaian peternak plasma terhadap kinerja atribut kemitraan DUF. Hasil dari analisis ini 68

12 Tingkat Kepentingan diharapkan dapat berguna bagi perusahaan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dalam upaya meningkatkan kepuasan peternak plasma. Pada pelaksanaan kemitraan, walaupun kendali berada pada pihak perusahaan inti, namun pelaksana dilapangan adalah peternak plasma, sehingga perlu bagi inti untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh peternak plasmanya. Dalam analisis IPA, digunakan diagram kartesius yang terdiri dari empat kuadran, yaitu kuadran I (prioritas utama), kuadran II (pertahankan prestasi), kuadran III (prioritas rendah), dan kuadran IV (berlebihan). Keempat kuadran tersebut dibatasi oleh dua garis yang saling tegak lurus pada titik (X,Y). Garis X (mendatar) merupakan skor rataan dari tingkat kinerja Diagram ini akan memetakan atribut tingkat kepentingan dan kinerja, untuk itu sebelumnya perlu dihitung skor tingkat kepentingan dan kinerja. Berdasarkan hasil perhitungan (Lampiran 1 dan 2), diketahui nilai rataan kepentingan dari rataan kepentingan semua atribut adalah Sedangkan nilai rataan kinerja yang diperoleh dari rataan kinerja semua atribut adalah ,00 Kuadran I 2,79 3 Kuadran II 3, , , , ,00 1 2, ,50 1,5 Kuadran III 2,0 2,5 3,0 Tingkat Kinerja 3,5 Kuadran IV 4,0 Gambar 20. Plot Skor Rataan Kepentingan dan Kinerja untuk Analisis Kuadran Keterangan : 1 : Prosedur penerimaan menjadi mitra 2 : Penerapan kontrak harga DOC 3 : Kualitas DOC 69

13 4 : Harga kontrak pakan 5 : Kualitas pakan 6 : Harga obat dan vaksin 7 : Kualitas obat dan vaksin 8 : Jadwal pengiriman pakan dan DOC 9 : Bimbingan teknis 10 : Pelayanan dan materi bimbingan 11 : Penerapan standar produksi 12 : Ketepatan waktu panen 13 : Respon terhadap keluhan 14 : Kesesuaian harga jual hasil panen 15 : Kecepatan pembayaran hasil panen 16 : Pemberian bonus Kuadran I Atribut yang berada pada kuadran I adalah atribut yang dianggap penting oleh peternak plasma, namun tingkat kinerjanya masih rendah. Oleh karena itu, perusahaan inti harus dapat melakukan perbaikan secara terus menerus sehingga kinerja atribut pada kuadran ini dapat ditingkatkan. Atribut tersebut adalah : 1. Penerapan kontrak harga DOC 2. Harga kontrak pakan 3. Pemberian bonus Harga DOC dan pakan yang ditetapkan oleh DUF ditentukan pada awal penandatanganan kontrak antara peternak plasma dengan pihak perusahaan. Harga DOC yang ditetapkan DUF adalah Rp.5.300/ekor, sedangkan harga pakan yang ditetapkan adalah Rp.6.300/kg (pakan starter) dan Rp.6.200/kg (pakan finisher). Bagi para peternak harga tersebut masih terlalu mahal. Peternak mengharapkan kebijakan dari DUF untuk menyesuaikan harga pada saat harga pasar untuk sapronak mengalami penurunan yang jauh dari harga kontrak. Namun, menurut pihak DUF memang ada saat-saat harga sapronak mengalami penurunan, namun mungkin pula meningkat pada saat yang lain, dan kondisi tersebut sulit diperhitungkan. Untuk mendapatkan bonus, peternak harus mencapai standar FCR yang ditentukan dalam kontrak DUF. Berdasarkan keterangan para peternak plasma, standar tersebut sangat sulit dicapai. Walaupun tercapai, jumlah bonus yang diberikan juga masih rendah. Perusahaan perlu meninjau kembali penerapan 70

14 standar FCR untuk memberikan kesempatan lebih luas bagi peternak dalam mendapatkan bonus sebagai penghargaan terhadap kinerja terbaik mereka Kuadran II Atribut yang termasuk dalam kuadran II merupakan atribut kemitraan yang dianggap penting oleh peternak plasma, dan DUF telah memberikan pelayanan sesuai dengan keinginan peternak. Bagi peternak plasma, kinerja atribut pada kuadran ini dinilai sudah cukup baik. Jadi, kinerja atribut kemitraan yang ada pada kuadran ini harus dipertahankan oleh perusahaan. Atribut tersebut : 1. Kualitas DOC 2. Kualitas pakan 3. Respon terhadap keluhan 4. Kesesuaian harga jual hasil panen 5. Kecepatan pembayaran hasil panen Kualitas DOC dan Kualitas pakan merupakan faktor penting dalam menjalankan usaha ternak ayam broiler. Hasil produksi ayam hidup sangat dipengaruhi kualitas kedua komponen tersebut. DOC yang digunakan berasal dari beberapa perusahaan pemasok yang sudah menjalin kerjasama dengan DUF. Menurut para peternak, kualitas dari sapronak yang disediakan oleh DUF sudah dalam kualitas baik dan sesuai harapan. Hal ini tentunya sebanding jika dikaitkan dengan harga sapronak yang dianggap mahal oleh peternak plasma. Berdasarkan pengalaman peternak, secara umum keluhan mereka selalu direspon dengan baik dan dalam waktu yang relatif cepat. DUF selalu berusaha melayani peternak plasma dengan baik. Bentuk pelayanan terhadap keluhan direalisasikan melalui kunjungan PPL, sehingga peternak dapat berkonsultasi langsung. Keluhan yang belum direspon dengan baik oleh DUF sampai saat ini adalah penerapan harga kontrak sapronak. Namun, sebagian peternak dapat memaklumi kondisi tersebut, karena harga ayam hidup yang ditetapkan oleh DUF juga cukup tinggi disbanding harga pasar, yaitu antara Rp /kg sampai dengan Rp /kg. Pembayaran untuk hasil panen ayam hidup dilakukan DUF dalam waktu antara 3-7 hari. Menurut para peternak, waktu pembayaran ini relatif cepat jika 71

15 dibandingkan dengan perusahaan kemitraan lainnya. Atribut ini merupakan keunggulan yang harus dipertahankan oleh DUF untuk meningkatkan loyalitas peternak plasma terhadap kemitraan yang dijalankan Kuadran III Atribut pada kuadran III merupakan atribut yang kurang penting bagi peternak plasma dan pada kenyataannya kinerjanya juga tidak baik. Peningkatan kinerja atribut pada kuadran ini perlu dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan peternak sangat kecil. Atribut tersebut adalah : 1. Harga obat dan vaksin 2. Pelayanan dan materi bimbingan 3. Penerapan standar produksi Harga obat dan vaksin diberikan DUF kepada peternak ditetapkan berdasarkan harga distributor dan dapat berubah-ubah. Walaupun termasuk dalam golongan yang kurang penting bagi peternak plasma, namun atribut ini sangat berpotensi untuk bergeser ke kuadran I, karena nilai kepentingannya tidak berbeda jauh dengan nilai rata-rata kepentingan. Menurut para peternak, harga obat dan vaksin yang ditetapkan relatif mahal. Peternak mengharapkan harga dari DUF seharusnya bisa lebih murah atau minimal sama dengan harga pasar. Selain harga obat dan vaksin, atribut yang dianggap kurang penting oleh peternak adalah pelayanan dan materi bimbingan. Peternak yang bergabung dalam kemitraan DUF sebagian besar adalah peternak berpengalaman yang sudah mengetahui cara budidaya ternak yang baik. Kebijakan dari perusahaan untuk membina peternak adalah dengan mengirimkan PPL untuk memberikan pengetahuan dan wawasan bagi para paternak plasma. Menurut peternak, materi bimbingan selama ini adalah materi-materi yang umum dan sudah diketahui sebelumnya. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan analisis IPA, atribut penerapan standar produksi masuk dalam kategori kurang penting. Namun jika dilihat dari sisi atribut ini, sebagian besar peternak plasma adalah hal yang penting, dimana 65,5 persen peternak menggolongkan atribut ini dalam kategori 72

16 penting dan 21,9 persen sangat penring, sedangkan sisanya hanya sebanyak 12,5 persen menyatakan atribut ini tidak penting. Penetapan standar produksi penting dilakukan oleh DUF agar ayam yang dihasilkan sesuai dengan kriteria konsumen dan dapat diterima pasar. Standar produksi yang ditetapkan adalah standar FCR, mortalitas, dan indeks prestasi peternak. Menurut peternak, penerapan standar produksi ternyata sulit dicapai oleh para peternak plasma Kuadran IV Atribut yang terdapat pada kuadran IV merupakan atribut yang dianggap kurang penting oleh peternak plasma, namun kinerjanya sangat baik. Walaupun atribut dalam kuadran ini dianggap berlebihan, namun lebih baik jika DUF tetap mempertahankannya. Dengan begitu, DUF sudah memiliki keunggulan dengan memberikan kinerja lebih dari harapan peternak. Kinerja yang sudah diraih pada kuadran ini tidak perlu ditingkatkan lagi. Atribut tersebut adalah : 1. Prosedur penerimaan menjadi mitra 2. Kualitas obat dan vaksin 3. Bimbingan teknis 4. Jadwal pengiriman pakan dan DOC 5. Ketepatan waktu panen Pelayanan bagi peternak yang ingin bergabung menjadi mitra sangat baik. Persyaratan yang diajukan untuk peternak tidak sulit dan melalui proses administrasi yang tidak rumit. Selain itu, prosesnya juga termasuk cepat dan mendapat pelayanan yang ramah. Kualitas obat dan vaksin yang digunakan peternak plasma sudah sesuai dengan harapan. Obat-obatan dan vaksin yang diterima dari DUF selama ini secara umum dapat mengatasi permasalahan di kandang. Permasalahan di kandang juga mudah dikomunikasikan dengan pihak perusahaan karena PPL sering datang mengunjungi peternak dan memberikan bimbingan teknis. Jadwal pengiriman DOC dan pakan oleh perusahaan dilakukan sesuai dengan permintaan dari peternak plasma. Peternak yang sudah mempersiapkan kandang dapat langsung menghubungi DUF untuk pengisian DOC maupun pengiriman pakan. Waktu yang dibutuhkan juga relatif cepat karena lokasi 73

17 kandang yang tidak jauh dari kantor dan gudang penyimpanan pakan. Begitu pula halnya dengan waktu panen yang cepat dan sesuai dengan harapan peternak. Menurut peternak, DUF selalu menjaga komitmen tepat waktu, baik untuk waktu panen ataupun pengiriman sapronak. 7.4 Perhitungan Customer Satisfaction Index Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar harapan peternak plasma dapat dipenuhi oleh perusahaan inti. Metode Customer Satisfaction Index digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan secara keseluruhan dengan pendekatan yang mempertimbangkan tingkat kepentingan dari atribut-atribut kemitraan yang diukur. Tabel 12. Perhitungan Customer Satisfaction Index No Atribut MSI IWF MSS WS 1 Prosedur penerimaan menjadi mitra Penerapan kontrak harga DOC Kualitas DOC Harga kontrak Pakan Kualitas pakan Harga obat dan vaksin Kualitas obat dan vaksin Jadwal pengiriman pakan dan DOC Bimbingan teknis Pelayanan dan materi bimbingan Penerapan standar produksi Ketepatan waktu panen Respon terhadap keluhan Kesesuaian harga jual hasil panen Kecepatan pembayaran hasil panen Pemberian bonus Total Customer Satisfaction Index Keterangan : MIS : Mean importance score IWF : Importance weight factor = (MIS/53.69) MSS : Mean satisfaction score WS : Weight score = (MSS x IWF)/100 Berdasarkan perhitungan Customer Satisfaction Index pada Tabel 12, diketahui bahwa tingkat kepuasan secara keseluruhan terhadap atribut kemitraan 74

18 adalah sebesar persen. Nilai ini berada pada selang , sehingga secara umum peternak plasma merasa puas dengan kinerja atribut pelayanan yang diberikan oleh DUF. Harapan peternak yang belum terpenuhi oleh pihak inti adalah sebesar persen. DUF hendaknya berupaya secara terus menerus untuk meningkatkan kepuasan peternak plasma dengan memperbaiki kinerja atribut yang dianggap belum baik kinerjanya. Langkah yang perlu dilakukan dalam upaya tersebut adalah dengan memprioritaskan perbaikan atribut-atribut yang dalam kuadran I pada analisis IPA. 75

VI POLA KEMITRAAN. Perusahaan Inti DUF. Perusahaan Pemasok Sapronak

VI POLA KEMITRAAN. Perusahaan Inti DUF. Perusahaan Pemasok Sapronak VI POLA KEMITRAAN Dramaga Unggas Farm merupakan perusahaan kemitraan ayam broiler yang didirikan pada tanggal 17 Juli 2009. Lokasi kantor perusahaan ini berada di Jl. Raya Dramaga KM 8, Kecamatan Dramaga

Lebih terperinci

VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN

VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN 7.1 Analisis Kepuasan Petani Mitra Evaluasi kemitraan dapat juga dilihat dari tingkat kepuasan petani mitra yang menjalankannya. Kepuasan

Lebih terperinci

ANALYSIS OF THE PLASMA FARMERS SATISFACTION ON BROILER PARTNERSHIP IN SINAR SARANA SENTOSA COMPANY USING IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS ABSTRACT

ANALYSIS OF THE PLASMA FARMERS SATISFACTION ON BROILER PARTNERSHIP IN SINAR SARANA SENTOSA COMPANY USING IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS ABSTRACT ANALYSIS OF THE PLASMA FARMERS SATISFACTION ON BROILER PARTNERSHIP IN SINAR SARANA SENTOSA COMPANY USING IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS Dimas Nuansa Adhitya Utama 1), Bambang Ali Nugroho 2) and Hari Dwi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sang Hyang Seri (Persero) Regional Manajer I Sukamandi di Sukamandi, Kabupaten Subang. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Peternakan Ayam Broiler di Indonesia

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Peternakan Ayam Broiler di Indonesia II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Peternakan Ayam Broiler di Indonesia Perkembangan ayam broiler di Indonesia dimulai pada pertengahan dasawarsa 1970-an dan mulai terkenal pada awal tahun 1980-an. Laju perkembangan

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER DI KABUPATEN SRAGEN

TINGKAT KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER DI KABUPATEN SRAGEN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER DI KABUPATEN SRAGEN Kusnia Sari, Kusnandar, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

VII. ANALISIS PENDAPATAN

VII. ANALISIS PENDAPATAN VII. ANALISIS PENDAPATAN 7.1. Biaya Produksi Usahatani dianalisis dengan cara mengidentifikasikan penggunaan sarana produksi (input). Sarana produksi yang digunakan antara peternak mitra dan peternak non

Lebih terperinci

Gambar 5. Sebaran Peternak Berdasarkan Skala Usaha

Gambar 5. Sebaran Peternak Berdasarkan Skala Usaha V KARAKTERISTIK USAHA TERNAK DAN PETERNAK 5.1 Karakteristik Usaha Peternak Responden 5.1.1 Skala Usaha Ternak Jumlah ternak yang diusahakan oleh peternak plasma sangat tergantung pada kemampuan peternak

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Peneilitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Ternak Cibinong yang bermitra dengan CV Tunas Mekar Farm (TMF) di Kecamatan Ciluar, Kabupaten Bogor, Provinsi

Lebih terperinci

VI. PELAKSANAAN KEMITRAAN

VI. PELAKSANAAN KEMITRAAN VI. PELAKSANAAN KEMITRAAN 6.1. Pola Kemitraan CV TMF Kemitraan antara peternak ayam di daerah Cibinong pada dasarnya adalah sama dengan semua kemitraan yang dijalankan di semua daerah kemitraan CV TMF.

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER (Studi Kasus: Kemitraan PT X di Yogyakarta)

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER (Studi Kasus: Kemitraan PT X di Yogyakarta) ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER (Studi Kasus: Kemitraan PT X di Yogyakarta) SKRIPSI MEYLANI LESTARI H34066081 DEPARTEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis)

VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis) 63 VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN 7.1. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis) Analisis Important-Performance merupakan suatu cara untuk

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PETERNAK AYAM BROILER TERHADAP POLA KEMITRAAN MODEL CONTRACT FARMING DI KECAMATAN KAMPAR KIRI TENGAH KABUPATEN KAMPAR (STUDY KASUS PT

TINGKAT KEPUASAN PETERNAK AYAM BROILER TERHADAP POLA KEMITRAAN MODEL CONTRACT FARMING DI KECAMATAN KAMPAR KIRI TENGAH KABUPATEN KAMPAR (STUDY KASUS PT TINGKAT KEPUASAN PETERNAK AYAM BROILER TERHADAP POLA KEMITRAAN MODEL CONTRACT FARMING DI KECAMATAN KAMPAR KIRI TENGAH KABUPATEN KAMPAR (STUDY KASUS PT. PELITA TRIKENCANA BERSINAR) THE LEVEL SATISFACTION

Lebih terperinci

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION 7.1 Analisis Tingkat Kepuasan 7.1.1 Indeks Kepuasan Konsumen Pengukuran terhadap kepuasan konsumen

Lebih terperinci

7.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja

7.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja 2.000.000 sampai Rp 3.000.000, yaitu sebesar 11,11 persen, sementara pada tingkat pendapatan antara Rp 3.000.000 sampai Rp 4.000.000 memiliki persentase sebesar 15 persen. Kemudian responden yang memilki

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dikawasan Wisata Agro Perkebunan Nusantara Gunung Mas yang terletak di Seda Tugu, kecamatan Cisarua kabupaten Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kemitraan

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kemitraan II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemitraan 2.1.1 Pola dan Aturan Kemitraan Bentuk serta pola kemitraan yang terjadi pada perusahaan-perusahaan di Indonesia bervariasi sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang PENDAHULUAN Latar Belakang Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang sering diterapkan di pedesaan terutama di daerah yang memiliki potensi memelihara ayam broiler. Pola kemitraan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Kemitraan di Indonesia

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Kemitraan di Indonesia II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Kemitraan di Indonesia Jauh sebelum masyarakat Indonesia mengenal sistem kemitraan pertanian seperti sekarang, pada awalnya sistem kemitraan ini lebih dikenal dengan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode, teknik dan sumber. Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang 30 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang menjadi responden dalam penelitian ini sebanyak 43 responden. Adapun karakteristik

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer melalui survei lapangan, wawancara dengan pemilik perusahaan, karyawan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. BMI, Tbk memiliki visi, menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual dan dikagumi di pasar rasional. Visi tersebut harus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg. III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg. Menako No.111 Way Mengaku Kec.Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat. Penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus di Bakso Kota Cakman Bogor yang terletak di Jl. Padjajaran No 60 61 Bogor. Bakso Kota Cakman Bogor

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 33 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Pandu Siwi Group, sebuah nama yang diilhami dari legenda pewayangan Indonesia, berdiri pada 20 Agustus 1992 berporos

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Jl. Laks. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia Cabang

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat wisata yang ada di Bogor, diantaranya yaitu kebun raya Bogor, taman wisata mekarsari, taman matahari, dan taman safari

Lebih terperinci

Sebesar 85 persen responden menyatakan bahwa atribut. kemudahan meminum penting, 12 persen responden menyatakan sangat

Sebesar 85 persen responden menyatakan bahwa atribut. kemudahan meminum penting, 12 persen responden menyatakan sangat VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 7.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Yakult Hasil analisis pada bab ini akam berusaha untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E 33 BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 4.1. Pengumpulan Data Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden penelitian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan meliputi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan meliputi: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan meliputi: 1. Berdasarkan perhitungan Customer Satisfaction Index, secara keseluruhan indeks kepuasan jamaah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Pada penelitian ini kuesioner disebarkan kepada pasien rawat jalan yang telah mendapatkan pelayanan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peran Kemitraan Dalam Pengelolaan Risiko

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peran Kemitraan Dalam Pengelolaan Risiko II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peran Kemitraan Dalam Pengelolaan Risiko Sutawi (2008) mengemukakan bahwa kemitraan merupakan salah satu upaya untuk menekan risiko yang dihadapi petani. Dengan cara mengalihkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebijakan pembangunan pertanian pada masa sekarang adalah dengan meletakkan masyarakat sebagai pelaku utama (subyek pembangunan), bukan lagi sebagai obyek pembangunan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Proses Pengambilan Keputusan Pengunjung Menurut Engel,dkk (1994) proses pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh pengunjung terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Cara yang digunakan adalah dengan analisis item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP PENERAPAN MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI PROFESIONAL RUKO DI KAWASAN BUSSINESS PARK KOTA GORONTALO

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP PENERAPAN MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI PROFESIONAL RUKO DI KAWASAN BUSSINESS PARK KOTA GORONTALO ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP PENERAPAN MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI PROFESIONAL RUKO DI KAWASAN BUSSINESS PARK KOTA GORONTALO Arfan Usman Sumaga Alumni Program Pascasarjana S2 Teknik Sipil

Lebih terperinci

Catur Subiyanto 1, Cepriadi 2, Eri Sayamar 2 Agribusiness Department Faculty Of Agriculture UR

Catur Subiyanto 1, Cepriadi 2, Eri Sayamar 2 Agribusiness Department Faculty Of Agriculture UR TINGKAT KEPUASAN PETERNAK AYAM BROILER TERHADAP POLA KEMITRAAN MODEL CONTRACT FARMING DI KECAMATAN KAMPAR KIRI TENGAH KABUPATEN KAMPAR (Studi Kasus : PT. Gemilang Unggas Prima) SATISFACTION LEVEL OF BROILER

Lebih terperinci

PERFORMAN PELAKSANAAN KEMITRAAN PT. PRIMATAMA KARYA PERSADA DENGAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING DI KOTA BENGKULU

PERFORMAN PELAKSANAAN KEMITRAAN PT. PRIMATAMA KARYA PERSADA DENGAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING DI KOTA BENGKULU ISSN 1411 0067 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 6, No. 2, 2004, Hlm. 111-115 111 PERFORMAN PELAKSANAAN KEMITRAAN PT. PRIMATAMA KARYA PERSADA DENGAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING DI KOTA BENGKULU

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. CV. Tunas Mekar Farm 5.1.1. Sejarah CV. Tunas Mekar Farm Tunas Mekar Farm (TMF) adalah perusahaan peternakan ayam broiler yang menerapkan sistem kemitraan pola inti

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 28 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Setelah melakukan studi literatur, langkah selanjutnya adalah pengambilan data dengan menggunakan kuisioner yang diisi oleh pengunjung Cito

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dengan harapan penumpang. Kepuasan merupakan respon dari penumpang

BAB III LANDASAN TEORI. dengan harapan penumpang. Kepuasan merupakan respon dari penumpang BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Kepuasan Penumpang Dalam Skripsi ini yang dibahas adalah tentang kepuasan penumpang terhadap pelayanan jasa angkutan umum antar kota dalam provinsi. Kepuasan adalah tingkat

Lebih terperinci

Gambar 10. Sebaran Usia Petani Responden

Gambar 10. Sebaran Usia Petani Responden VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Profil Responden Karakteristik petani dalam penelitian ini diidentifikasi berdasarkan usia, jenis kelamin, statuss pernikahan, jumlah anggota keluarga, pendapatan diluar usahatani,

Lebih terperinci

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA TESIS PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA WAWAN RIYANTA No. Mhs. 125101818 / PS/MTS PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Mekanisme Pelaksanaan Kemitraan

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Mekanisme Pelaksanaan Kemitraan II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mekanisme Pelaksanaan Kemitraan Kemitraan merupakan sebuah istilah konsep kerjasama yang dikenal di Indonesia. Di negara lain terdapat tiga mekanisme dasar yang digunakan untuk

Lebih terperinci

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI 3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu di Kota Serang menyediakan fasilitas kebutuhan operasional penangkapan ikan berupa pelayanan kebutuhan BBM, air bersih, es, dermaga,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis kepuasan dan loyalitas konsumen ini mengambil lokasi di Restoran D Cost, Plaza Atrium Senen, lantai dasar, pintu 2, Jakarta

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor yang berlokasi di Jl. Merak No. 15 Tanah Sereal Bogor. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di wifi corner area PT. Telkom Kotabaru milik PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Witel Yogyakarta, dengan objek yang diteliti

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus : Warga Sawangan, Depok)

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus : Warga Sawangan, Depok) ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus : Warga Sawangan, Depok) Oleh : Dedi Junaedi (11210750) Dosen Pembimbing : Ekaning Setyarini, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. berlanjut hingga saat ini. Dunia perunggasan semakin popular di kalangan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. berlanjut hingga saat ini. Dunia perunggasan semakin popular di kalangan PENDAHULUAN Latar Belakang Peternakan ayam pedaging di Indonesia dimulai sejak tahun 1960, berlanjut hingga saat ini. Dunia perunggasan semakin popular di kalangan masyarakat, mulai dari usaha skala rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging,

BAB I PENDAHULUAN. Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging, 1 BAB I PENDAHULUAN Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging, mengalami pasang surut, terutama pada usaha kemitraan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya fluktuasi harga

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kriteria Angkutan Umum Menurut PP No.55 Tahun 2012 tentang kendaraan menyebutkan bahwa pengkutan orang dengan kendaraan umum dilakukan dengan menggunakan mobil bus atau mobil

Lebih terperinci

KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA

KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA Muhammad Sujudi 1) Dhyvhy29@gmail.com Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Enok Sumarsih 2) sumarsihenok@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PETERNAK DALAM PELAKSANAAN KEMITRAAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING DI SULAWESI SELATAN : STUDI KASUS DI KABUPATEN MAROS

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PETERNAK DALAM PELAKSANAAN KEMITRAAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING DI SULAWESI SELATAN : STUDI KASUS DI KABUPATEN MAROS ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PETERNAK DALAM PELAKSANAAN KEMITRAAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING DI SULAWESI SELATAN : STUDI KASUS DI KABUPATEN MAROS (Analysis on Satisfaction Level of Broiler Chicken

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha peternakan unggas di Sumatera Barat saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha peternakan unggas di Sumatera Barat saat ini semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha peternakan unggas di Sumatera Barat saat ini semakin pesat dan memberikan kontribusi besar dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Unggas khususnya

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PETERNAK AYAM BROILER

TINGKAT KEPUASAN PETERNAK AYAM BROILER TINGKAT KEPUASAN PETERNAK AYAM BROILER TERHADAP POLA KEMITRAAN MODEL CONTRACT FARMING DI KECAMATAN KAMPAR KIRI TENGAH KABUPATEN KAMPAR (STUDI KASUS PT. MITRA ANUGERAH SATWA) THE LEVEL SATISFACTION OF BROILER

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Importance and Performance Analysis (IPA)

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Importance and Performance Analysis (IPA) BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Importance and Performance Analysis (IPA) Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan metode Importance and Performance Analysis (IPA), dapat diketahui

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN VII ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN 7.1 Indeks Kepuasan Konsumen Analisis kepuasan konsumen sangat penting untuk dilakukan, karena hasil dari perhitungan mengenai kepuasan konsumen dapat berguna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode survei. Metode survei merupakan penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam menopang perekononiam masyarakat. Pembangunan sektor

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam menopang perekononiam masyarakat. Pembangunan sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Subsektor peternakan merupakan bagian dari sektor pertanian yang memiliki peranan penting dalam menopang perekononiam masyarakat. Pembangunan sektor ini dapat diwujudkan

Lebih terperinci

Slamet M. Usman 1) 1. Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar

Slamet M. Usman 1) 1. Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar Slamet M. Usman 25 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN HARAPAN PETERNAK PLASMA AYAM RAS BROILER TERHADAP ATRIBUT PELAYANAN PERUSAHAAN MITRA PT. X DI KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATEN GOWA Slamet M. Usman 1)

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis keputusan dan kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi jeruk medan dilakukan di Pasar Baru Bogor. Penentuan lokasi ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data populasi responden dilakukan pada bulan Desember 2008 Mei 2009. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara, (1) Penyusunan kuesioner (2) Uji validasi

Lebih terperinci

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA 7.1. Analisis Penilaian Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Penelitian ini menggunakan analisis Importance Performance Analysis (IPA) dan Costumer

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5. 1 Analisis Data Hasil Kuisioner 5.2 Analisis Tingkat Kesesuaian 5.3 Analisis Importance and Performance Analysis (IPA)

BAB V PEMBAHASAN 5. 1 Analisis Data Hasil Kuisioner 5.2 Analisis Tingkat Kesesuaian 5.3 Analisis Importance and Performance Analysis (IPA) 48 BAB V PEMBAHASAN 5. 1 Analisis Data Hasil Kuisioner Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan penyebaran kuisioner secara langsung kepada pengunjung Cito labs Yogyakarta. 5.2 Analisis Tingkat Kesesuaian

Lebih terperinci

Kata kunci: Analisis faktor, Combine harvester, Customer Satisfaction Index (CSI), Importance Performance Analysis (IPA), Mesin panen padi

Kata kunci: Analisis faktor, Combine harvester, Customer Satisfaction Index (CSI), Importance Performance Analysis (IPA), Mesin panen padi ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI (ORYZA SATIVA L) TERHADAP PENGGUNAAN MESIN PANEN (COMBINE HARVESTER) DI KABUPATEN KLATEN, (STUDI KASUS DESA JIMBUNG, KECAMATAN KALIKOTES) Deasy Ambarsari 1, Joko Sutrisno

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Umum Konsumen BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Tahu Djadi Sari yang dibeli oleh konsumen bertujuan untuk dikonsumsi oleh keluarganya/rumah tangga. Hal ini dikarenakan tahu yang dijual oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3. Aktivitas pelayanan pemberian pinjaman LPDB-KUMKM: o Persyaratan o Permohonan pinjaman o

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP KINERJA PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO) (KRL COMMUTER LINE JAKARTA KOTA BOGOR)

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP KINERJA PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO) (KRL COMMUTER LINE JAKARTA KOTA BOGOR) ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP KINERJA PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO) (KRL COMMUTER LINE JAKARTA KOTA BOGOR) Asteria Elanda Kusumaningrum 1 J. Asfirotun 2 1,2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus IPB Dramaga. Waktu penelitian pada bulan September-Oktober 2009. Penentuan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kepuasan telah banyak dilakukan sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nanang (2010) penelitian tentang Analisis Hubungan kepuasan

Lebih terperinci

VI SISTEM KEMITRAAN PT SAUNG MIRWAN 6.1 Gambaran Umum Kemitraan Kedelai Edamame PT Saung Mirwan sangat menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan.

VI SISTEM KEMITRAAN PT SAUNG MIRWAN 6.1 Gambaran Umum Kemitraan Kedelai Edamame PT Saung Mirwan sangat menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan. VI SISTEM KEMITRAAN PT SAUNG MIRWAN 6.1 Gambaran Umum Kemitraan Kedelai Edamame PT Saung Mirwan sangat menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan. Terutama dalam hal luas lahan dan jumlah penanaman masih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

VII. KEPUASAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN

VII. KEPUASAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN 65 VII. KEPUASAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN 7.1 Indeks Kepuasan Konsumen (Customer Satisfaction Index) Skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dantempat Penelitian Restoran Ikan Bakar Dalam Bambu Karimata adalah salah satu restoran yang berlokasi di pusat kota Sentul Bogor Depan Pintu Tol Sentul Selatan 2

Lebih terperinci

Akbar Arif Sujatmiko¹, Nur Baladina², Novi Haryati³ 1 ) Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya PENDAHULUAN

Akbar Arif Sujatmiko¹, Nur Baladina², Novi Haryati³ 1 ) Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya PENDAHULUAN P R O S I D I N G 401 TANTANGAN KEBUTUHAN BENIH DI MASA YANG AKAN DATANG: STUDI KASUS PADA ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK BENIH PADI PAK TIWI-1 DI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG Akbar Arif

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan pada pertengahan bulan November 2016 hingga awal bulan Desember 2016. 1.2 Materi

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER (Kasus Kemitraan Peternak Plasma Rudi Jaya PS Sawangan, Depok) Oleh : MAROJIE FIRWIYANTO A 14105683 PROGRAM

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah Makan Waroeng Steak & Shake merupakan usaha rumah makan yang sedang berkembang di Kota Bogor. Rumah makan ini baru berdiri pada 25 Mei 2007.

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENJUALAN ONLINE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER SATISFACTION INDEX (CSI)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENJUALAN ONLINE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER SATISFACTION INDEX (CSI) ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENJUALAN ONLINE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER SATISFACTION INDEX (CSI) Hannie, S.Kom., MMSI Fakultas Ilmu Komputer Universitas Singaperbangsa

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP POLA KEMITRAAN AYAM BROILER STUDI KASUS KEMITRAAN DRAMAGA UNGGAS FARM DI KABUPATEN BOGOR

ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP POLA KEMITRAAN AYAM BROILER STUDI KASUS KEMITRAAN DRAMAGA UNGGAS FARM DI KABUPATEN BOGOR ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP POLA KEMITRAAN AYAM BROILER STUDI KASUS KEMITRAAN DRAMAGA UNGGAS FARM DI KABUPATEN BOGOR SKRIPSI DIAN SAPUTRA H34096021 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai. 24 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini digunakan sebagai pedoman peneliti agar tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, dan mengupayakan penyelesaian masalah menjadi lebih

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Restoran River Side yang berlokasi di Kawasan Wisata Sungai Musi, Komplek Benteng Kuto Besak, Jalan Rumah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Semakin ketatnya persaingan dalam industri perhotelan, maka untuk meningkatkan daya saingnya maka Sahira Butik Hotel Bogor melakukan peningkatkan terhadap

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan

Lebih terperinci

[Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas]

[Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas] SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN [AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS] [Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas] [Endang Sujana, S.Pt., MP.] KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN GUMATI CAFE - BOGOR. Oleh AYIP MUHAMAD IKHWAN H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN GUMATI CAFE - BOGOR. Oleh AYIP MUHAMAD IKHWAN H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN GUMATI CAFE - BOGOR Oleh AYIP MUHAMAD IKHWAN H24102131 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 ABSTRAK Ayip Muhamad Ikhwan.

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi Rosliana Dewi roslianadewi@ymail.com ABSTRAK Kepuasan pasien menjadi bagian integral dan menyeluruh dari mutu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perkreditan motor PT. Summit Oto Finance Cabang Bogor harus bersaing dengan perusahaan perkreditan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Skor Servqual 1. No Pernyataan Persepsi Harapan. Bangunan Apotek memiliki desain eksterior yang menarik

BAB V PEMBAHASAN. Skor Servqual 1. No Pernyataan Persepsi Harapan. Bangunan Apotek memiliki desain eksterior yang menarik BAB V PEMBAHASAN 1.1 Analisa Service Quality Penilaian akan tinggi rendahnya Servqual akan bergantung pada bagaimana pelanggan merasa service performance yang diterimanya berada dalam service performance

Lebih terperinci