Lampiran 1. Pohon Industri Gambir (Gumbira Sa id et al., 2009)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Pohon Industri Gambir (Gumbira Sa id et al., 2009)"

Transkripsi

1 Lampiran 1. Pohon Industri Gambir (Gumbira Sa id et al., 29) Pohon Gambir Daun Gambir Ranting Gambir Muda Batang Gambir Tua Kompos (Dari Daun Sisa Gambir Asalan Kayu Bakar Pelet Kayu Gambir untuk Menginang Produk Utama Adhesive Produk Nano Gambir Senyawa Kimia Antioksidan, Anti Mikroorganisme Campuran Pakan Sapi Pedaging Gambir Murni Gambir Terstandarisasi Katekin Tanin Produk Biofarmaka/ Sediaan Biofarmaka Kosmetika Biopestisida Penyamak Kulit Pewarna Alami Anti Kerak Boiler Pelapis Logam Biopestisida Tablet antidiare Gel dan Krim: Sabun transparan Kapsul haemorrhoid - anti jerawat Gel luka permukaan Tablet hisap - anti aging Gel luka bakar Tablet buih - anti ketombe Gambir aprodisiaka Obat kumur Pasta gigi Minuman Peluruh dan Anti Karat pada Logam

2 Lampiran 1. Perincian Kebutuhan Investasi Pendirian Industri Katekin dan Tanin No Komponen Jumlah Satuan Harga Satuan (Rp) Nilai Total (Rp) Nilai Sisa (Rp) 1 Biaya prainvestasi Studi kelayakan 1 paket Perizinan 1 paket Transportasi dan komunikasi 1 paket Biaya startup 1 paket Total Tanah dan bangunan Tanah m Bangunan 1. m Total Fasilitas Penunjang Instalasi listrik 1 paket Instalasi air 1 paket Instalasi IPAL 1 paket Total Mesin dan Peralatan Mesin Produksi a. Hammer Mills 2 unit b. Tangki Pencampuran 2 unit c. Screener 2 unit d. Sentrifuse 2 unit

3 Lampiran 1. Perincian Kebutuhan Investasi Pendirian Industri Katekin dan Tanin (lanjutan) No Komponen Jumlah Satuan Harga Satuan (Rp) Nilai Total (Rp) Nilai Sisa (Rp) f. Tangki Pencucian 2 unit g. Spray Dryer 2 unit h. Boiler 1 unit i. Pompa 5 unit j. Pengemas 2 unit k. Peralatan pengolahan air (demineralisasi) 1 unit l. Genset 1 unit m. Destilator 1 unit n. Dust colector 2 unit Subtotal Instalasi peralatan 1 unit Subtotal Alat laboratorium 1 paket Subtotal Perlengkapan utilitas 1 paket Subtotal Total Alat kantor Komputer 2 unit Laptop 1 unit Lemari 2 unit Meja kursi kantor 1 paket

4 Lampiran 1. Perincian Kebutuhan Investasi Pendirian Industri Katekin dan Tanin (lanjutan) No Komponen Jumlah Satuan Harga Satuan (Rp) Nilai Total (Rp) Nilai Sisa (Rp) Pesawat telepon 2 unit Total 5 6 Sarana Distribusi Mobil bak terbuka 1 unit Mobil box 1 unit Motor 2 unit Total 6 Total Kontingensi 1% Biaya Investasi Tetap Biaya Modal Kerja Total Investasi Tetap

5 Lampiran 11. Penyusutan Tanah, Bangunan, Mesin dan Peralatan, Alat Kantor, serta Kendaraan Jenis Nilai Awal Nilai Sisa Umur ekonomis (tahun) Penyusutan / tahun Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Alat kantor Kendaraan Total

6 Lampiran 12. Komposisi Biaya Tetap dan Biaya Variabel Industri Katekin dan Tanin No. Deskripsi Jumlah Satuan Biaya satuan(rp) Biaya satuan per tahun (Rp) Total (Rp) A Biaya Tetap 1 Biaya Produksi Tetap a. Listrik (Non Mesin) 1 Per Bulan b. BBM 48 Liter/Bulan c. Maintenance 1 Per Bulan d. Gaji Manajer Produksi dan QC 1 Orang/Bulan Subtotal Biaya Pemasaran Tetap a. Promosi 1 Per Bulan b. Gaji Bagian Pemasaran Manajer Pemasaran 1 Orang/Bulan Staf Pemasaran 7 Orang/Bulan Sopir 1 Orang/Bulan

7 Subtotal Lampiran 12. Komposisi Biaya Tetap dan Biaya Variabel Industri Katekin dan Tanin (lanjutan) No. Deskripsi Jumlah Satuan Biaya satuan(rp) Biaya satuan per tahun (Rp) Total (Rp) 3 Biaya Administrasi Umum Tetap a. Gaji Pegawai Tetap Non Produksi Direktur Manajer Logistik. Administrasi. dan Keuangan Staf Logistik Staf administrasi Staf keuangan Security Sopir b. Internet c. Telepon dan Fax d. Alat Tulis Kantor e. PBB (2.5%) 1 Orang/Bulan Orang/Bulan Orang/Bulan Orang/Bulan Orang/Bulan Orang/Bulan Orang/Bulan Per Bulan Per Bulan Per Bulan Paket

8 f. Sertifikasi Subtotal 4 Penyusutan 1 Paket Per Tahun Total Biaya Tetap Lampiran 12. Komposisi Biaya Tetap dan Biaya Variabel Industri Katekin dan Tanin (lanjutan) No. Deskripsi Jumlah Satuan Biaya satuan(rp) Biaya satuan per tahun (Rp) Total (Rp) Biaya Variabel Biaya Produksi a. Biaya Bahan Baku dan penunjang Gambir Asalan 6.48 Kg/Bulan Air Demineralisasi 9.72 Liter/Bulan Pelarut Isopropanol Liter/Bulan b. Biaya Kemasan Kaleng 5 kg 621 Unit/Bulan c. Gaji Tenaga Kerja Langsung Operator 9 Orang/Bulan

9 Laboran 2 Orang/Bulan Buruh 3 Orang/Bulan d. Listrik (mesin) kwh/bulan e. Bahan Bakar LPG Kg/Bulan Solar 1968 Liter/Bulan Bensin 48 Liter/Bulan Subtotal Lampiran 12. Komposisi Biaya Tetap dan Biaya Variabel Industri Katekin dan Tanin (lanjutan) 2 Biaya Pemasaran a. Komisi Penjualan 4% Persen b. Biaya Distribusi 1% Persen Subtotal Total Biaya Variabel Total Biaya Tetap + Biaya Variabel

10 Lampiran 13. Perhitungan Kebutuhan Bahan Bakar untuk Produksi Katekin dan Tanin No Jenis pemakaian Satuan Mesin pengguna 1 LPG Kg Spray dryer 2 Solar Liter Boiler Hammer mills 3 Bensin Liter Kendaraan Jumlah Penggunaan/mesin Per hari Per bulan Total kebutuhan bahan bakar per tahun

11 Lampiran 14. Perhitungan Biaya Operasional Industri Katekin dan Tanin Komponen Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5 1. Biaya Tetap Biaya Produksi Tetap Biaya Pemasaran Tetap Biaya Administrasi Umum Penyusutan Total biaya tetap Biaya Variabel Biaya Produksi 5,755,736,64 8,633,64,96 11,511,473,28 14,389,341,6 14,389,341,6 Biaya Pemasaran 18,521,568, 27,782,352, 37,43,136, 46,33,92, 46,33,92, Total biaya variabel 24,277,34,64 36,415,956,96 48,554,69,28 6,693,261,6 6,693,261,6 Biaya Total 27,17,674,64 39,246,326,96 51,384,979,28 63,523,631,6 64,181,631,6

12 Lampiran 14. Perhitungan Biaya Operasional Industri Katekin dan Tanin (lanjutan) Komponen Tahun ke-6 Tahun ke-7 Tahun ke-8 Tahun ke-9 Tahun ke-1 1. Biaya Tetap Biaya Produksi Tetap 631,54, 631,54, 631,54, 631,54, 631,54, Biaya Pemasaran Tetap 899,, 899,, 899,, 899,, 899,, Biaya Administrasi Umum 947,36, 947,36, 947,36, 947,36, 947,36, Penyusutan 352,47, 352,47, 352,47, 352,47, 352,47, Total biaya tetap 2,83,37, 2,83,37, 2,83,37, 2,83,37, 2,83,37, 2. Biaya Variabel Biaya Produksi 14,389,341,6 14,389,341,6 14,389,341,6 14,389,341,6 14,389,341,6 Biaya Pemasaran 46,33,92, 46,33,92, 46,33,92, 46,33,92, 46,33,92, Total biaya variabel 6,693,261,6 6,693,261,6 6,693,261,6 6,693,261,6 6,693,261,6 Biaya Total 63,523,631,6 63,523,631,6 63,523,631,6 63,523,631,6 63,523,631,6

13 Lampiran 15. Rekapitulasi Produksi dan Proyeksi Penerimaan Industri Katekin dan Tanin Tahun ke- Kapasi tas Produ ksi Produk si katekin per tahun (kg) Produk si tanin per tahun (kg) Biaya tetap (Rp/tahun) Biaya variabel (Rp/tahun) Harga jual katekin (Rp) Harga Jual Tanin (Rp) Penerimaan Katekin Penerimaan Tanin Total Penerimaan (Rp) 1 4% % % % % % % % %

14 1 1% Lampiran 17. Proyeksi Arus Kas Industri Katekin dan Tanin Deskripsi A. Investasi Investasi Tetap Modal Kerja Total investasi B. Kas Masuk Laba Bersih Penyusutan Nilai Sisa Pengembalian Modal kerja Tahun ke

15 Total Kas Masuk C. Arus Kas ( ) Lampiran 17. Proyeksi Arus Kas Industri Katekin dan Tanin (lanjutan) Deskripsi A. Investasi Investasi Tetap Modal Kerja Total investasi B. Kas Masuk Laba Bersih Penyusutan Nilai Sisa Pengembalian Modal kerja Tahun ke

16 Total Kas Masuk C. Arus Kas Lampiran 16. Proyeksi Laba Rugi Industri Katekin dan Tanin Komponen A. Penerimaan a. Katekin Harga Volume produksi Penjualan katekin b. Tanin Harga Volume produksi Penjualan tanin Total Penerimaan B. Pengeluaran Biaya tetap Tahun ke ,, 4,, 4,, 4,, 4,, 4,358 6,537 8,716 1,895 1,895 17,432,64, 26,148,96, 34,864,128, 43,58,16, 43,58,16, 2,, 2,, 2,, 2,, 2,, 9,86 14,78 19,611 24,514 24,514 19,611,72, 29,416,68, 39,222,144, 49,27,68, 49,27,68, 37,43,136, 55,564,74, 74,86,272, 92,67,84, 92,67,84, 2,83,37, 2,83,37, 2,83,37, 2,83,37, 3,488,37,

17 24,277,34,64 36,415,956,96 48,554,69,28 6,693,261,6 6,693,261,6 Biaya variabel 27,17,674,64 39,246,326,96 51,384,979,28 63,523,631,6 64,181,631,6 Total Pengeluaran 9,935,461,36 16,318,377,4 22,71,292,72 29,84,28,4 28,426,28,4 Laba Sebelum Pajak 2,781,929,181 4,569,145,571 6,356,361,962 8,143,578,352 7,959,338,352 Pajak penghasilan 7,153,532,179 11,749,231,469 16,344,93,758 2,94,63,48 2,466,87,48 Laba setelah pajak Lampiran 16. Proyeksi Laba Rugi Industri Katekin dan Tanin (lanjutan) Komponen A. Penerimaan a. Katekin Harga Volume produksi Penjualan katekin b. Tanin Harga Volume produksi Penjualan tanin Total Penerimaan B. Pengeluaran Biaya tetap Tahun ke ,, 4,, 4,, 4,, 4,, 1,895 1,895 1,895 1,895 1,895 43,58,16, 43,58,16, 43,58,16, 43,58,16, 43,58,16, 2,, 2,, 2,, 2,, 2,, 24,514 24,514 24,514 24,514 24,514 49,27,68, 49,27,68, 49,27,68, 49,27,68, 49,27,68, 92,67,84, 92,67,84, 92,67,84, 92,67,84, 92,67,84, 2,83,37, 2,83,37, 2,83,37, 2,83,37, 2,83,37,

18 Biaya variabel Total Pengeluaran Laba Sebelum Pajak Pajak penghasilan Laba setelah pajak 6,693,261,6 6,693,261,6 6,693,261,6 6,693,261,6 6,693,261,6 63,523,631,6 63,523,631,6 63,523,631,6 63,523,631,6 63,523,631,6 29,84,28,4 29,84,28,4 29,84,28,4 29,84,28,4 29,84,28,4 8,143,578,352 8,143,578,352 8,143,578,352 8,143,578,352 8,143,578,352 2,94,63,48 2,94,63,48 2,94,63,48 2,94,63,48 2,94,63,48

19 Lampiran 2. Contoh Produk Potensial Pengguna Katekin (Aneka Obat-obatan yang mengandung katekin) (Paket facial treatment = $21) (Day cream perawatan kulit = $45) (Night cream untuk perawatan kulit = $5) (Moisturizer = $5) (Cleanser = $25) 125

20 Lampiran 2. Contoh Produk Potensial Pengguna Katekin (Lanjutan) (Eye cream = $6) (Body lotion = $2) (Hand emollient = $16) (Foot treatment = $13) (Facial mask= $3) (Facial serum = $99) 126

21 Lampiran 2. Contoh Produk Potensial Pengguna Katekin (Lanjutan) (Eye cream = $6) (Facial hydrator = $4) (Minuman Yuva ) (Coca cola plus catechin) Sumber : Gumbira-Sa id et al. (29) 127

22 Lampiran 3. Contoh Produk Potensial Pengguna Tanin (Batik yang diwarnai dengan tanin dari gambir) (Kulit ikan pari yang disamak dengan tanin) (Tinta potensial pengguna tanin) (Obat diare potensial pengguna tanin) (Tanin untuk peluruh anti karat) 128

23 Lampiran 4. Dokumentasi kunjungan ke pabrik penyamakan kulit H. Ali, Bogor (Kulit mentah/raw material) (Kulit yang akan disamak) (Tanin yang digunakan untuk menyamak kulit) (Proses penyamakan menggunakan tanin/tanning) (Proses penyamakan ulang/retanning) (Kulit yang sudah disamak) 129

24 Lampiran 5. Penampakan Rancangan Kemasan Katekin dan Tanin Rancangan kemasan kaleng produk katekin Rancangan kemasan kaleng produk tanin 13

25 Lampiran 6. Data Ekspor Bulanan Gambir Asalan Tahun 29 No Bulan Ekspor (kg) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Sumber : Badan Pusat Statistik (29). 131

26 Lampiran 7. Kuesioner Pembobotan Lokasi Menggunakan Metode Pembanding Eksponensial Jenis kriteria keputusan untuk pemilihan lokasi dengan metode pembanding eksponesial kriteria Jenis kriteria keputusan Kelompok kriteria 1 Kemudahan mengakses bahan baku D 2 Jarak lokasi dengan pelabuhan A 3 Jarak lokasi dengan sarana pendukung produksi A 4 Tingkat harga bahan baku D 5 Tingkat upah buruh dilokasi tersebut D 6 Tingkat biaya pembelian lahan D 7 Tingkat biaya pendirian bangunan D 8 Ketersediaan lahan untuk kemungkinan perluasan B industri 9 Kondisi jalan menuju jalan raya B 1 Tingkat pajak bumi dan bangunan D 11 Ketersediaan sumber air B 12 Ketersediaan fasilitas listrik B 13 Kondisi iklim dilokasi C 14 Tingkat adaptasi masyarakat sekitar terhadap B introduksi modern 15 Dukungan masyarakat disekitar lokasi B 16 Orientasi masyarakat sekitar terhadap bisnis D komersil 17 Tingkat sosial masyarakat disekitar lokasi B 18 Ketersediaan sumber daya manusia B 19 Kemudahan akses dengan pasar D Tingkat kepentingan: Nilai Tingkat kepentingan 1 Sangat tidak penting 2 Tidak penting 3 Sedang 4 Penting 5 Sangat penting 132

27 Skala nilai jenis kriteria dalam pemilihan lokasi pusat dengan MPE Nilai Kelompok kriteria nilai A B C D Sangat Tidak Sangat Tidak Baik Sesuai Sekali Sekali 1 Sangat Jauh Sekali Sangat rendah Sekali 2 Sangat Jauh Sangat Tidak Baik Sangat Tidak sesuai Sangat Rendah 3 Jauh Tidak Baik Tidak Sesuai Rendah 4 Agak Jauh Agak Tidak Agak Tidak Agak Rendah Baik Sesuai 5 Sedang Sedang Sedang Sedang 6 Agak Dekat Agak Baik Agak Sesuai Agak Tinggi 7 Dekat Baik Sesuai Tinggi 8 Sangat Dekat Sangat baik Sangat sesuai Sangat tinggi 9 Sangat Dekat Sekali Sangat baik sekali Sangat sesuai sekali Sangat tinggi sekali 133

28 Nama responden : Tanggal pengisian: Tabel pembobotan oleh pakar Kriteria Nilai pilihan lokasi Tingkat Lima Puluh Ciawi Bogor Leuwikopo kepentingan Kota Bogor kriteria

29 Hasil Perhitungan Untuk Menentukan Lokasi Pendirian Industri Katekin dan Tanin No Tingkat kepentingan LPK CWI LKPO LPK CWI LKPO Keterangan: LPK CWI LKP : Lima Puluh Kota : Ciawi : Leuwikopo Resume Hasil Perhitungan: NO Pilihan Lokasi Total Nilai Pilihan 1 Lima Puluh Kota Ciawi Leuwikopo

30 Lampiran 8. Dokumentasi Kunjungan ke Lokasi yang Akan dijadikan Pabrik Katekin dan Tanin (Pabrik Tampak Depan) (Rencana Gudang Bahan Baku Dan Penggilingan) (Rencana Ruang Produksi) (Rencana Ruangan untuk kantor) (Fasilitas Mushola) (Ruang Pengemasan dan Penyimpanan Produk) 136

31 Lampiran 9. Asumsi-Asumsi Untuk Analisis Finansial Industri Katekin dan Tanin No Variabel Asumsi Satuan Nilai 1 Umur proyek Tahun 1 2 Hari kerja per bulan Hari 24 3 Bulan kerja per tahun tahun Bulan 12 4 Jumlah hari kerja per tahun Hari Nilai sisa bangunan dari nilai awal % 5% 6 Nilai sisa tanah dari nilai awal % 1% 7 Nilai sisa mesin dan peralatan dari nilai awal % 1% 8 Nilai sisa kendaraan % 2% Umur ekonomis peralatan kantor, mesin dan peralatan, serta 9 kendaraan Tahun 5 1 Biaya pemeliharaan mesin dan peralatan dari harga % 2% 11 Kapasitas produksi: a. Katekin Kg/Hari 37,83 b. Tanin Kg/Hari 85,12 12 Target kapasitas produksi a. Tahun 1 % 4% b. Tahun 2 % 6% c. Tahun 3 % 8% d. Tahun 4 dan seterusnya % 1% 13 Kebutuhan dan harga bahan baku a. Gambir asalan (1 Hari) Kg 252 b. Harga gambir asalan Rp/Kg 6 c. Air demineralisasi (1 Hari) Liter 3.78 d. Harga air demineralisasi Rp/Liter 3. e. Pelarut (1 Hari) Liter 54 f. Harga pelarut Rp/Liter Harga Jual a. Katekin Rp/Kg 4.. b. Tanin Rp/Kg Discount factor % 16% 16 Kebutuhan bahan bakar a. Gas Kg/Hari 1.26 b. Solar L/Hari 82 c. Bensin L/Hari 2 137

32 Lampiran 9. Asumsi-Asumsi Untuk Analisis Finansial Industri Katekin dan Tanin (lanjutan) No Variabel Asumsi Satuan Nilai 17 Kontingensi % 1% 18 Jumlah kemasan yang dibutuhkan per bulan unit Harga kaleng unit Pajak % 28% 21 Komisi Penjualan untuk Distributor Dihitung dari Harga Jual % 4% 22 Biaya Distribusi % 1% 23 Perbaikan total mesin produksi % 4% 138

33 Lampiran 18. Kriteria Kelayakan Investasi Pendirian Industri Katekin dan Tanin Kriteria Nilai NPV (Rp) Payback Period (tahun) 1 tahun 8 bulan IRR 86,11% Net B/C 6,56 155

Tabel 1. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Sumatera Utara. Tabel 2. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Riau

Tabel 1. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Sumatera Utara. Tabel 2. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Riau Lampiran 3. Luas areal perkebunan kelapa sawit tahun 2009. Tabel 1. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Sumatera Utara Kabupaten Luas Areal (Ha) Labuhan Batu 85527 Tapanuli Selatan 57144 Simalungun

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tampilan cokelat batangan dan desain kemasan cokelat batangan

Lampiran 1. Tampilan cokelat batangan dan desain kemasan cokelat batangan LAMPIRAN 85 Lampiran 1. Tampilan cokelat batangan dan desain kemasan cokelat batangan Cokelat batangan Kemasan cokelat batangan Kemasan tanpa cokelat batangan Tampak depan dengan cokelat batangan Tampak

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Asumsi No Variabel Asumsi Satuan Nilai 1 Umur proyek Tahun 10 2 Hari kerja per bulan Hari 30 3 Bulan kerja per tahun Bulan 12 4 Jumlah

Lampiran 1. Asumsi No Variabel Asumsi Satuan Nilai 1 Umur proyek Tahun 10 2 Hari kerja per bulan Hari 30 3 Bulan kerja per tahun Bulan 12 4 Jumlah LAMPIRAN 76 Lampiran 1. Asumsi No Variabel Asumsi Satuan Nilai 1 Umur proyek Tahun 10 2 Hari kerja per bulan Hari 30 3 Bulan kerja per tahun Bulan 12 4 Jumlah hari kerja per tahun Hari 338 5 Nilai sisa

Lebih terperinci

VI. ANALISIS MANAJEMEN

VI. ANALISIS MANAJEMEN VI. ANALISIS MANAJEMEN A. KEBUTUHAN TENAGA KERJA Analisis kebutuhan tenaga kerja merupakan salah satu aspek dalam manajemen operasi yang perlu direncanakan pada awal proyek. Proses produksi katekin dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pedoman mutu kulit kayu manis secara visual

Lampiran 1. Pedoman mutu kulit kayu manis secara visual Lampiran 1. Pedoman mutu kulit kayu manis secara visual Jenis mutu Pengikisan Asal kulit Warna Rasa Panjang Vera AA Bersih dan licin Batang, diameter Kuning atau Tidak terlalu Min. 10 cm dengan gulungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dari kemiringan rendah hingga sangat curam (Gumbira-Sa id et al., 2009).

I. PENDAHULUAN. dari kemiringan rendah hingga sangat curam (Gumbira-Sa id et al., 2009). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambir merupakan ekstrak daun dan ranting yang berasal dari tanaman gambir (Uncaria gambir Roxb.) yang telah dikeringkan. Produk tersebut telah lama dikenal oleh masyarakat

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kelayakan usaha peternakan ayam ras petelur dari segi keuangan. Analisis finansial digunakan

Lebih terperinci

IV. ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN

IV. ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN IV. ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN Dalam menganalisis aspek pasar dan pemasaran, beberapa hal yang diperhatikan adalah kedudukan produk dalam pasar saat ini, komposisi dan perkembangan permintaan produk,

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

Lampiran 2. Jumlah kamar hotel berbintang dan melati yang terjual di kota Semarang Kamar terjual

Lampiran 2. Jumlah kamar hotel berbintang dan melati yang terjual di kota Semarang Kamar terjual L A M P I R A N Lampiran 1. Jumlah kunjngan wisatawan di kota Semarang Tahun Jumlah wisatawan Pertumbuhan (%) 2003 807.702-2004 690.964-14,45 2005 640.316-7,33 2006 650.316 1,56 2007 1.016.177 56,26 2008

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Aspek finansial merupakan aspek yang dikaji melalui kondisi finansial suatu usaha dimana kelayakan aspek finansial dilihat dari pengeluaran dan pemasukan usaha tersebut selama

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan dapat mengunakan. Analisis finansial. Adapun kriteria kriteria penilaian investasi yang dapat digunakan yaitu

Lebih terperinci

5 PERBAIKAN AGROINDUSTRI GAMBIR

5 PERBAIKAN AGROINDUSTRI GAMBIR 5 PERBAIKAN AGROINDUSTRI GAMBIR Pengolahan gambir di masyarakat dilaksanakan dengan menggunakan teknologi sederhana yang telah lama digunakan dan hampir tidak mengalami perubahan yang berarti selama hampir

Lebih terperinci

Imah Gede. Alun-alun

Imah Gede. Alun-alun LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Kampung Budaya Sindangbarang Imah Gede Girang Serat Saung Talu Alun-alun Bale Pangriungan Mus holla Sawah Belajar Menanam Padi Kolam Ikan Belajar Menangkap Ikan Keterangan Warna

Lebih terperinci

ASPEK FINANSIAL Skenario I

ASPEK FINANSIAL Skenario I VII ASPEK FINANSIAL Setelah menganalisis kelayakan usaha dari beberapa aspek nonfinansial, analisis dilanjutkan dengan melakukan analisis kelayakan pada aspek finansial yaitu dari aspek keuangan usaha

Lebih terperinci

kewirausahaan tentang bagaimana menilai kebutuhan usaha dan cara memperoleh modal

kewirausahaan tentang bagaimana menilai kebutuhan usaha dan cara memperoleh modal kewirausahaan tentang bagaimana menilai kebutuhan usaha dan cara memperoleh modal A. Cara Menilai Kebutuhan Usaha 1. Pengertian Kebutuhan Usaha Pendirian suatu usaha berkaitan erat dengan penyediaan segala

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

IV. DESKRIPSI USAHA PENGOLAHAN TEPUNG UBI JALAR

IV. DESKRIPSI USAHA PENGOLAHAN TEPUNG UBI JALAR IV. DESKRIPSI USAHA PENGOLAHAN TEPUNG UBI JALAR 4.1 Gambaran Umum Kelompok Tani Hurip Kelompok Tani Hurip terletak di Desa Cikarawang Kecamatan Darmaga. Desa Cikarawang adalah salah satu Desa di Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanankan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Juli - September 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah usaha

Lebih terperinci

Lampiran 1. Impor Ikan Asap Dunia Tahun 2008

Lampiran 1. Impor Ikan Asap Dunia Tahun 2008 LAMPIRAN 133 Lampiran 1. Impor Ikan Asap Dunia Tahun 2008 Lampiran 2. Volume Ekspor Ikan Asap Indonesia Tahun 2005-2008 No Tahun Volume Nilai Value Kenaikan (%) (kg) (US $) 1. 2005 6.384.755 12.278.787

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN KONSEPTUAL Gambir merupakan salah satu produk ekspor Indonesia yang prospektif, namun hingga saat ini Indonesia baru mengekspor gambir dalam bentuk gambir asalan.

Lebih terperinci

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan. Analisis aspek finansial dapat memberikan perhitungan secara kuantatif

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Sumber dana Sumber dana pendirian Home Net diperoleh dari dana pribadi sebesar Rp. 1,579,128,, dan tidak ada kerja sama apapun dengan lain pihak. Apabila

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel VI.1 Kebutuhan Dana Komponen Investasi Jumlah Aktiva Tetap Peralatan: Komputer + Printer (2 set X Rp. 5.000.000) Rp. 10.000.000 Meja

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

Gambar 12. Diagram Alir Pengolahan Gambir Rakyat (Gumbira-Sa id et al., 2009)

Gambar 12. Diagram Alir Pengolahan Gambir Rakyat (Gumbira-Sa id et al., 2009) V. ANALISIS TEKNIS DAN TEKNOLOGI A. BAHAN BAKU 1. Spesifikasi Bahan Baku Bahan baku yang digunakan dalam industri katekin dan tanin adalah gambir asalan. Gambir merupakan produk tanaman gambir (Uncaria

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana CV. Usaha Unggas dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Penilaian layak atau tidak usaha tersebut dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini bersifat studi kasus dimana objek yang diteliti adalah peluang usaha produksi alat pemerah susu sapi SOTE di Jawa Barat. Waktu penelitian

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL..... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada kelompok

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN Mengelola keuangan suatu usaha bukan hanya dilakukan oleh usaha yang besar saja, tetapi usaha kecil dan menengah juga harus melakukan pengelolaan keuangan dengan baik dan benar. Karena

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI

VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI A. Kebutuhan Tenaga Kerja Salah satu aspek dalam manajemen operasi yang perlu direncanakan pada awal proyek adalah analisis kebutuhan tenaga kerja. Proses produksi

Lebih terperinci

KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG

KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG LAMPIRAN 83 Lampiran 1. Kuesioner kelayakan usaha KUESIONER PENELITIAN KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS BIAYA PRODUKSI Analisis biaya dilakukan mulai dari pemeliharaan tanaman, panen, proses pengangkutan, proses pengolahan hingga pengepakan. 1. Biaya Perawatan Tanaman

Lebih terperinci

INDUSTRI PEMBUATAN CHIP ALKALI TREATED CARAGENAN (ATC)

INDUSTRI PEMBUATAN CHIP ALKALI TREATED CARAGENAN (ATC) INDUSTRI PEMBUATAN CHIP ALKALI TREATED CARAGENAN (ATC) Gambar 1.1. Gracilaria sp. Gambar 1.2. Eucheuma sp. Cleaned & Wash Seaweed Potassium Hydroxide Extraction Recycle Water Washng

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru

Lebih terperinci

III METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Penentuan Metode Destilasi Minyak Pala

III METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Penentuan Metode Destilasi Minyak Pala 50 III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian 3.1.1 Penentuan Metode Destilasi Minyak Pala a. Penentuan Kriteria dan Alternatif : Diperlukan data primer berupa kriteria yang digunakan dalam pemilihan

Lebih terperinci

VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Kelayakan aspek finansial merupakan analisis yang mengkaji kelayakan dari sisi keuangan suatu usaha. Aspek ini sangat diperlukan untuk mengetahui apakah usaha budidaya nilam

Lebih terperinci

Lampiran 1. Diagram Kasus Sub-sistem Bahan Baku

Lampiran 1. Diagram Kasus Sub-sistem Bahan Baku LAMPIRAN 65 Lampiran 1. Diagram Kasus Sub-sistem Bahan Baku 66 Lampiran 2. Diagram Use Case Penjadwalan Wilayah Bahan Baku 67 Lampiran 3. Diagram Use Case Kendali Administrator dan Informasi Biopellet

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Keterangan Tahunan Aktiva tetap Seragam Rp 1,100,000 Mesin kasir Rp 3,500,000 Telepon Rp 150,000 Meja kayu panjang Rp 7,500,000 Sofa Rp

Lebih terperinci

Proceeding Lokakarya Nasional Pemberdayaan Potensi Keluarga Tani Untuk Pengentasan Kemiskinan, 6-7 Juli 2011

Proceeding Lokakarya Nasional Pemberdayaan Potensi Keluarga Tani Untuk Pengentasan Kemiskinan, 6-7 Juli 2011 STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN UNIT PENGOLAHAN GULA SEMUT DENGAN PENGOLAHAN SISTEM REPROSESING PADA SKALA INDUSTRI MENENGAH DI KABUPATEN BLITAR Arie Febrianto M Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISA KEUANGAN. Equity merupakan total modal usaha yang berasal langsung dari pengusaha.

BAB 5 ANALISA KEUANGAN. Equity merupakan total modal usaha yang berasal langsung dari pengusaha. BAB 5 ANALISA KEUANGAN 5.1 Equity Equity = Asset - liability Equity merupakan total modal usaha yang berasal langsung dari pengusaha. Asset merupakan keseluruhan harta kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan dijelaskan mulai dari pengumpulan data hingga pengolahan data. Pengumpulan data dimulai dengan menentukan lokasi penelitian, pasar produk yang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGGORENGAN HAMPA TERHADAP MUTU DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK IKAN LEMURU Penelitian tahap satu ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penggorengan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

BAB 5 ANALISA KEUANGAN BAB 5 ANALISA KEUANGAN 5.1 Ekuitas (Equity) Tiga elemen penting dari bisnis adalah aset, hutang, dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2011:12), terdapat hubungan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Umum Lokasi Penggilingan Padi Kelurahan Situ Gede adalah suatu kelurahan yang berada di Kecamatan Bogor Barat. Berdasarkan data monografi Kelurahan Situ Gede pada

Lebih terperinci

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI 6.1. Aspek Legalitas Suatu industri yang didirikan perlu mendapatkan legalitas dari pihak yang terkait, dalam hal ini adalah pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

usaha dari segi keuntungan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan

usaha dari segi keuntungan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan 34 Roda Mandala Asia Makmur Trass 2.5 35 Rumpin Satria Bangun Trass 1.3 36 Sirtu Pratama Usaha Andesit 1.8 37 Sumber Alfa Prolindo Pasir 4 38 Tarabatuh Manunggal Andesit 16 39 Wiguna Karya II Trass 2.5

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.4 Analisis Data Analisis data yang dilakukan adalah analisis biaya produksi, harga pokok,

III. METODOLOGI. 3.4 Analisis Data Analisis data yang dilakukan adalah analisis biaya produksi, harga pokok, III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada Perlebahan Madu Odeng, di Desa Bantar Jaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai bulan Maret 2008.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

Gambaran Umum Perusahaan

Gambaran Umum Perusahaan Lampiran 1 Daftar Pertanyaan (wawancara) Daftar Pertanyaan Penelitian Dampak Penerapan Etika Bisnis Islam Terhadap Kemajuan Bisnis Home Industry di Era Global: Studi Pada Perusahaan Bandeng Montok di Pemalang

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana BAB VI ASPEK KEUANGAN VI.1. Kebutuhan Dana 1. Aktiva tetap: Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana No. Komponen Investasi Jumlah Aktiva Tetap : 1. Matras, 40 buah @300,000 Rp.12,000,000 2. Pelindung kepala, 20

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 LAMPIRAN Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 Lampiran 2. Rincian Luas Lahan dan Komponen Nilai Input Petani

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman db JK KT F hit F 0.05 F0.01 Perlakuan 3 13,23749 4,412497 48,60917 4,06618 7,590984 Linier 1 12,742 12,74204 140,3695 5,317645*

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis kelayakan usaha dilakukan untuk menentukan apakah suatu usaha layak atau tidak untuk dijalankan. Analisis kelayakan usaha pengolahan minyak jelantah (Waste Cooking Oil)

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Beban dan Pendapatan Perusahaan Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah dengan melakukan koreksi fiskal atas laporan laba rugi perusahaan sesuai dengan undang-undang

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Awal 6.1.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Mesin/ peralatan yang dibutuhkan Spesifikasi/merek

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Analisis aspek keuangan diperlukan untuk mengetahui kelayakan usaha dari sisi keuangan, terutama kemampuan pengusaha untuk mengembalikan modal yang telah dikeluarkan.

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil ANOVA dan Uji Lanjut Duncan untuk pengaruh homogenisasi terhadap stabilitas emulsi. Class Levels Values

Lampiran 1 Hasil ANOVA dan Uji Lanjut Duncan untuk pengaruh homogenisasi terhadap stabilitas emulsi. Class Levels Values 63 Lampiran 1 Hasil ANOVA dan Uji Lanjut Duncan untuk pengaruh homogenisasi terhadap stabilitas emulsi Class Levels s factor 1 factor 3 3 Rpm10000 Rpm8000 Rpm6000 Waktu1 Waktu3 Waktu4 Source DF Sum of

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 118

LAMPIRAN-LAMPIRAN 118 LAMPIRAN-LAMPIRAN 118 Lampiran 1. Kuesioner SKB A. Gambaran Umun Perusahaan No Uraian Keterangan 1 Sejarah Perusahaan 2 Lokasi Perusahaan 3 Tujuan Perusahaan Visi : Misi : 4 Kegiatan Bisnis PT ASG B. Aspek

Lebih terperinci

C.3. AGROINDUSTRI TEPUNG CABE I. PENDAHULUAN

C.3. AGROINDUSTRI TEPUNG CABE I. PENDAHULUAN C.3. AGROINDUSTRI TEPUNG CABE I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cabe berasal dari Amerika Tengah dan saat ini merupakan komoditas penting dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Hampir semua rumah tangga

Lebih terperinci

DAFTARISI. BAB I Pendahuluan Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian...

DAFTARISI. BAB I Pendahuluan Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian... DAFTARISI Halaman Judul........................................................................... i Halaman pengesahan pembimbing....ii Halaman Pengesahan penguji.........................................................

Lebih terperinci

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL (PPUK) PENGOLAHAN ARANG TEMPURUNG

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL (PPUK) PENGOLAHAN ARANG TEMPURUNG POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL (PPUK) PENGOLAHAN ARANG TEMPURUNG BANK INDONESIA Direktorat Kredit, BPR dan UMKM Telepon : (021) 3818043 Fax: (021) 3518951, Email : tbtlkm@bi.go.id DAFTAR ISI 1. Pendahuluan.........

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN MI JAGUNG Pengrajin Mi

KUISIONER PENELITIAN MI JAGUNG Pengrajin Mi L A M P I R A N 17 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN MI JAGUNG Pengrajin Mi I. IDENTITAS RESPONDEN No. Pertanyaan Jawaban 1 Nama 2 Usia tahun 3 Jenis Kelamin (1) Laki-laki (2) Perempuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanankan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Mei 2010 sampai dengan bulan Juli 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Basis Data

Sistem Manajemen Basis Data 85 KONFIGURASI MODEL Hasil analisis sistem menunjukkan bahwa sistem pengembangan Agrokakao bersifat kompleks, dinamis, dan probabilistik. Hal tersebut ditunjukkan oleh banyaknya pelaku yang terlibat dalam

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Kelayakan Unit Pengelolaan Sampah. Usaha pengelolaan sampah ini membutuhkan sarana-sarana seperti tempat

HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Kelayakan Unit Pengelolaan Sampah. Usaha pengelolaan sampah ini membutuhkan sarana-sarana seperti tempat VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Kelayakan Unit Pengelolaan Sampah 6.1.1 Identifikasi Biaya Usaha pengelolaan sampah ini membutuhkan sarana-sarana seperti tempat pengelolaan sampah, kantor, kendaraan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN. MODAL AWAL ARTUR FURNITURE Tabel 5.1 Rincian Modal Awal

BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN. MODAL AWAL ARTUR FURNITURE Tabel 5.1 Rincian Modal Awal BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN 5.1 Rincian Modal Awal MODAL AWAL ARTUR FURNITURE Tabel 5.1 Rincian Modal Awal Dana Start-up yang dibutuhkan jumlah Total Aset Tetap Peralatan Rp 19.516.000 Instalasi Listrik Rp

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Proyeksi Arus Kas (Cashflow) Proyeksi arus kas merupakan laporan aliran kas yang memperlihatkan gambaran penerimaan (inflow) dan pengeluaran kas (outflow). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN. MODAL AWAL ARTUR FURNITURE TABEL 5.1 RINCIAN MODAL AWAL

BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN. MODAL AWAL ARTUR FURNITURE TABEL 5.1 RINCIAN MODAL AWAL BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN. MODAL AWAL ARTUR FURNITURE TABEL 5.1 RINCIAN MODAL AWAL BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN 5.1 Rincian Modal Awal MODAL AWAL ARTUR FURNITURE Tabel 5.1 Rincian Modal Awal Dana Start-up yang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

Lampiran 7. Aktor/Pelaku Pasar Arang Tempurung Kelapa (ATK) di Desa Gunung Terang Kabupaten Lampung Selatan. Petani Kelapa. Pelaku Pengolah Kopra

Lampiran 7. Aktor/Pelaku Pasar Arang Tempurung Kelapa (ATK) di Desa Gunung Terang Kabupaten Lampung Selatan. Petani Kelapa. Pelaku Pengolah Kopra Lampiran 7. Aktor/Pelaku Pasar Arang Tempurung Kelapa (ATK) di Desa Gunung Terang Kabupaten Lampung Selatan Petani Kelapa Pengumpul/ AgenKelapa Pelaku Pengolah Kopra Pelaku Pengolah Kopra+Arang Pelaku

Lebih terperinci

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Bab VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Agenda furniture membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: Tabel 6.1 Kebutuhan Dana no Komponen Investasi Jumlah Total 1 Aktiva Tetap A. Mobil Pick Up 112.000.000

Lebih terperinci

5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP

5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP III. METODOLOGI 5.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di sekitar Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat selama tiga bulan dari Agustus sampai Oktober 2010. 5.2 ALAT DAN BAHAN Alat-alat

Lebih terperinci

Operasional produksi packing house yang sudah berjalan hingga saat ini. Analisis kelayakan operasional packing house

Operasional produksi packing house yang sudah berjalan hingga saat ini. Analisis kelayakan operasional packing house LAMPIRAN Lampiran 1. Bagan Metode Analisis Operasional produksi packing house yang sudah berjalan hingga saat ini Analisis kelayakan operasional packing house Analisis Aspek Teknis dengan Metode Kualitatif

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci