Lampiran 1. Pedoman mutu kulit kayu manis secara visual

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Pedoman mutu kulit kayu manis secara visual"

Transkripsi

1 Lampiran 1. Pedoman mutu kulit kayu manis secara visual Jenis mutu Pengikisan Asal kulit Warna Rasa Panjang Vera AA Bersih dan licin Batang, diameter Kuning atau Tidak terlalu Min. 10 cm dengan gulungan 5-15 mm kuning tua pedas atau jumlah maks. 10% pedas-pedas per satuan kemasan manis Vera A Bersih Batang Kuning atau Tidak terlalu Min. 10 cm dengan kuning tua pedas atau jumlah maks. 20% pedas manis per satuan kemasan Vera B Kurang bersih Dahan Kuning Kurang pedas Min. 10 cm dengan kehitaman jumlah maks. 50% per satuan kemasan Vera C Sebagian besar Batang, dahan atau Kehitaman Kurang pedas Maks. 15 cm tidak terkikis ranting yang tidak tergolong vera AA, A, B Korinci A Bersih Batang dan dahan Kuning tua, Pedas Min. 10 cm dengan kecoklatan jumlah maks. 10% per satuan kemasan Korinci B Kurang bersih Batang dan dahan Coklat Pedas Min. 10 cm dengan kehitaman jumlah maks. 50% per satuan kemasan Korinci C Sebagian besar Dahan atau ranting Kehitaman Kurang pedas Maks. 15 cm tidak terkikis yang tidak tergolong Korinci A dan B

2 Lampiran 2. Standar mutu kayu manis hasil revisi tahun 1983 Jenis mutu Pengikisan Asal Warna kulit Rasa Panjang Kadar (% maksimum) Air Abu Pasir Minyak Vera AA Bersih dan Batang Kuning/ Tidak terlalu Bervariasi 14,0 5,0 1,0 1,75 licin gulungan kuning tua pedas, min. 10 cm 5-15 mm pedas manis Cut and Idem Batang Idem Idem Seragam 14,0 5,0 1,0 1,75 Washed AA sesuai keinginan konsumen Cut un- Idem Idem Idem Idem Idem 14,0 5,0 1,0 1,75 washed AA Cuttings AA Idem Idem Idem Idem Bervariasi 14,0 5,0 1,0 1,75 dalam bentuk potongan Vera A stick Bersih Batang Idem Idem Bervariasi 14,0 5,0 1,0 1,75 min. 10 cm Cut un- Bersih Batang Idem Idem Seragam 14,0 5,0 1,0 1,75 washed A sesuai keinginan konsumen Cuttings A Bersih Batang Idem Idem Bervariasi 14,0 5,0 1,0 1,75 bentuk potongan Vera B stick Kurang Dahan Kuning ke- Kurang Bervariasi 14,0 5,0 1,0 1,25 bersih hitam-hitaman pedas min. 10 cm Vera C Sebagian Batang, Kehitam- Idem Bervariasi 14,0 5,0 1,0 1,00 whole besar tidak dahan, tidak hitaman terkikis dapat digolongkan Korinci A Bersih Batang dan Kuning tua Pedas Bervariasi 14,0 5,0 1,0 2,00 stick dahan kecoklatan min. 10 cm Korinci B Kurang Idem Coklat ke- Pedas Idem 14,0 5,0 1,0 1,50 stick bersih hitam-hitaman Korinci C Sebagian Dahan, ran- Kehitam- Kurang Bervariasi 14,0 5,0 1,0 1,25 whole tidak ting dapat di- hitaman pedas terkikis golongkan KA/KB Broken Idem Batang, da- Idem Idem Terdiri dari 14,0 5,0 1,0 1,50 cleaned han, ranting kepingan cassia KA Broken Idem Idem Idem Idem Idem 14,0 5,0 1,0 1,50 cleaned cassia KB Broken Idem Idem Idem Idem Idem 14,0 5,0 1,0 1,25 cassia KC Ground 14,0 5,0 1,0 1,25 cassia Cassia dust 14,0 14,0 7,0 0,4-1,24

3 Lampiran 22. Analisa BEP bila harga bahan baku naik 20% Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Analisa titik impas a. Jumlah produk (kg) 453,6 518, ,8 777,6 b. Biaya tetap , , , , ,00

4 Lampiran 21. Analisis NPV, PBP, Net B/C dan IRR bila harga bahan baku naik 20% Tahun Net Cash Flow NPV (22%) PBP Net B/C IRR , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,35 2, ,76 53,44%

5 Lampiran 20. Analisis Rugi Laba bila harga bahan baku naik 20% No Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 A Penerimaan 1. Produksi (kg) 453,6 518, ,8 777,6 2. Nilai (Rp /kg) , , , , ,00 Total penerimaan , , , , ,00 B Biaya produksi Biaya tidak tetap 1. Bahan baku kayu manis , , , , ,00 2. Bahan penolong , , , , ,00 3. Bahan kemasan , , , , ,00 4. Kebutuhan listrik , , , , ,00 5. Pemasaran , , , , , , , , , ,00 Biaya tetap 1. Gaji karyawan , , , , ,00 2. Biaya adminsitrasi , , , , ,00 3. Penambahan kapasitas , ,00 4. Penyusutan , , , , , , , , , ,00 Total biaya produksi , , , , ,00 Harga pokok penjualan , , , , ,00 Laba bruto , , , , ,00 Pajak , , , , ,00 Laba setelah pajak , , , , ,00

6 Lampiran 19. Analisa BEP bila harga bahan baku naik 10% Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Analisa titik impas a. Jumlah produk (kg) 453,6 518, ,8 777,6 b. Biaya tetap , , , , ,00 c. Harga jual per kg , , , , ,00 d. Biaya variabel , , , , ,00 e. Biaya variabel per kg , , , , ,65 BEP (kg) 228, , , , ,

7 Lampiran 18. Analisis NPV, PBP, Net B/C dan IRR bila harga bahan baku naik 10% Tahun Net Cash Flow NPV (22%) PBP Net B/C IRR , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,10 2, ,24 62,16%

8 Lampiran 17. Analisis rugi laba bila harga bahan baku naik 10% No Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 A Penerimaan 1. Produksi (kg) 453,6 518, ,8 777,6 2. Nilai (Rp /kg) , , , , ,00 Total penerimaan , , , , ,00 B Biaya produksi Biaya tidak tetap 1. Bahan baku kayu manis , , , , ,00 2. Bahan penolong , , , , ,00 3. Bahan kemasan , , , , ,00 4. Kebutuhan listrik , , , , ,00 5. Pemasaran , , , , , , , , , ,00 Biaya tetap 1. Gaji karyawan , , , , ,00 2. Biaya adminsitrasi , , , , ,00 3. Penambahan kapasitas , ,00 4. Penyusutan , , , , , , , , , ,00 Total biaya produksi , , , , ,00 Harga pokok penjualan , , , , ,00 Laba bruto , , , , ,00 Pajak , , , , ,00 Laba setelah pajak , , , , ,00

9 Lampiran 16. Analisa BEP bila harga jual turun 20% Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Analisa titik impas a. Jumlah produk (kg) 453,6 518, ,8 777,6 b. Biaya tetap , , , , ,00 c. Harga jual per kg , , , , ,00 d. Biaya variabel , , , , ,00 e. Biaya variabel per kg , , , , ,65 BEP (kg) 391, , , , ,

10 Lampiran 15. Analisis NPV, PBP, Net B/C dan IRR bila harga penjualan turun 20% Tahun Net Cash Flow NPV (22%) PBP Net B/C IRR , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,65-5, ,94 17,47%

11 Lampiran 14. Analisis Rugi Laba bila harga penjualan turun 20% No Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 A Penerimaan 1. Produksi (kg) 453,6 518, ,8 777,6 2. Nilai (Rp /kg) , , , , ,00 Total penerimaan , , , , ,00 B Biaya produksi Biaya tidak tetap 1. Bahan baku kayu manis , , , , ,00 2. Bahan penolong , , , , ,00 3. Bahan kemasan , , , , ,00 4. Kebutuhan listrik , , , , ,00 5. Pemasaran , , , , , , , , , ,00 Biaya tetap 1. Gaji karyawan , , , , ,00 2. Biaya adminsitrasi , , , , ,00 3. Penambahan kapasitas , ,00 4. Penyusutan , , , , , , , , , ,00 Total biaya produksi , , , , ,00 Harga pokok penjualan , , , , ,00 Laba bruto , , , , ,00 Pajak , , , , ,00 Laba setelah pajak , , , , ,00

12 Lampiran 13. Analisa BEP bila harga penjualan turun 10$ Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Analisa titik impas a. Jumlah produk (kg) 453,6 518, ,8 777,6 b. Biaya tetap , , , , ,00 c. Harga jual per kg , , , , ,00 d. Biaya variabel , , , , ,00 e. Biaya variabel per kg , , , , ,65 BEP (kg) 261, , , , ,

13 Lampiran 12. Analisis NPV, PBP, Net B/C dan IRR bila harga penjualan turun 10% Tahun Net Cash Flow NPV (22%) PBP Net B/C IRR , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,10 2, ,84 54,95%

14 Lampiran 11. Analisis Rugi Laba bila harga penjualan turun 10% No Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 A Penerimaan 1. Produksi (kg) 453,6 518, ,8 777,6 2. Nilai (Rp /kg) , , , , ,00 Total penerimaan , , , , ,00 B Biaya produksi Biaya tidak tetap 1. Bahan baku kayu manis , , , , ,00 2. Bahan penolong , , , , ,00 3. Bahan kemasan , , , , ,00 4. Kebutuhan listrik , , , , ,00 5. Pemasaran , , , , , , , , , ,00 Biaya tetap 1. Gaji karyawan , , , , ,00 2. Biaya adminsitrasi , , , , ,00 3. Penambahan kapasitas , ,00 4. Penyusutan , , , , , , , , , ,00 Total biaya produksi , , , , ,00 Harga pokok penjualan , , , , ,00 Laba bruto , , , , ,00 Pajak , , , , ,00 Laba setelah pajak , , , , ,00

15 Lampiran 10. Analisa BEP Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Analisa titik impas a. Jumlah produk (kg) 453,6 518, ,8 777,6 b. Biaya tetap , , , , ,00 c. Harga jual per kg , , , , ,00 d. Biaya variabel , , , , ,00 e. Biaya variabel per kg , , , , ,65 BEP (kg) 196, , , , ,

16 Lampiran 9. Analisis NPV, PBP, Net B/C dan IRR Tahun Net Cash Flow NPV (22%) PBP Net B/C IRR ,00 ( ,00) ( ,00) , ,00 ( ,11) , , , , , , , , , , , , ,59 1, ,74 68,28%

17 Lampiran 8. Arus kas pengeluaran dan pemasukan No Uraian Tahu 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 I Arus kas masuk 1. Laba bersih , , , , ,00 2. Penyusutan , , , , ,00 3. Dana investasi ,00 Total kas masuk , , , , , ,00 II Arus kas keluar 1. investasi ,00 III Arus kas , , , , ,00 IV Kas minimum ,00 V Kas awal tahun , , , , ,00 VI Kas akhir tahun , , , , , ,00

18 Lampiran 7. Analisis Rugi Laba No Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 A Penerimaan 1. Produksi (kg) 453,6 518, ,8 777,6 2. Nilai (Rp /kg) , , , , ,00 Total penerimaan , , , , ,00 B Biaya produksi Biaya tidak tetap 1. Bahan baku kayu manis , , , , ,00 2. Bahan penolong , , , , ,00 3. Bahan kemasan , , , , ,00 4. Kebutuhan listrik , , , , ,00 5. Pemasaran , , , , , , , , , ,00 Biaya tetap 1. Gaji karyawan , , , , ,00 2. Biaya adminsitrasi , , , , ,00 3. Penambahan kapasitas , ,00 4. Penyusutan , , , , , , , , , ,00 Total biaya produksi , , , , ,00 Harga pokok penjualan , , , , ,00 Laba bruto , , , , ,00 Pajak , , , , ,00 Laba setelah pajak , , , , ,00

19 Lampiran 6. Perincian biaya operasional pada operasi penuh/tahun No Deskripsi Volume/bulanHarga satuan Jumlah/bulan 1 Bahan baku kayu manis (kg) Bahan pembantu 1. Bahan bakar gas (kg) Bahan pendingin air (m3) Sub total 3 Bahan kemasan Kebutuhan listrik (Kwh) Pemasaran 6 Gaji tetap karyawan 7 Biaya administrasi 8 Biaya pemeliharaan Total

20 Jumlah/tahun

21 Lampiran 5. Struktur gaji karyawan No Deskripsi Jumlah Gaji/bulan Total gaji/bulantotal gaji/tahun 1 Direktur , , ,00 2 Manajer pabrik , , ,00 3 Staf produksi , , ,00 4 Sopir , , ,00 5 Satpam , , , , ,00

22 Lampiran 4. Perhitungan biaya penyusutan No Deskripsi Biaya investasi Umur ekonomis Penyusutan 1 Bangunan , ,00 2 Mesin produksi , ,00 3 Peralatan kantor , ,00 4 Kendaraan , ,00 Total ,00

23 Lampiran 3. Perhitungan biaya investasi No Deskripsi Jumlah Satuan Harga satuan Total biaya A Pengadaan lahan 1. Pembelian tanah 400 m , ,00 2. Perizinan (5%) ,00 Sub total ,00 B Bangunan 1. Kantor 36 m , ,00 2. Bangunan produksi 90 m , ,00 3. Gudang bahan baku 30 m , ,00 4. Lantai penjemuran 144 m , ,00 5. Gudang produk 18 m , ,00 6. Pagar 80 m , ,00 Sub total ,00 C Mesin dan Peralatan 1. Tangki penyuling 4 unit , ,00 2. Boiler 4 unit , ,00 3. Tangki pendingin 4 unit , ,00 4. Tabung penampung 4 unit , ,00 5. Tabung gas elpiji 2 unit , ,00 6. Timbangan 1 unit , ,00 7. Instalasi , ,00 Sub total ,00 D Peralatan kantor 1. Meja dan kursi 2 unit , ,00 2. Lemari 1 unit , ,00 3. Telpon 1 unit , ,00 4. Komputer 1 unit , ,00 Sub total ,00 E Kendaraan, carry pick up 1 unit , ,00 F Fasilitas listrik/air/telpon , ,00 G Total investasi ,00

Lampiran 1. Asumsi No Variabel Asumsi Satuan Nilai 1 Umur proyek Tahun 10 2 Hari kerja per bulan Hari 30 3 Bulan kerja per tahun Bulan 12 4 Jumlah

Lampiran 1. Asumsi No Variabel Asumsi Satuan Nilai 1 Umur proyek Tahun 10 2 Hari kerja per bulan Hari 30 3 Bulan kerja per tahun Bulan 12 4 Jumlah LAMPIRAN 76 Lampiran 1. Asumsi No Variabel Asumsi Satuan Nilai 1 Umur proyek Tahun 10 2 Hari kerja per bulan Hari 30 3 Bulan kerja per tahun Bulan 12 4 Jumlah hari kerja per tahun Hari 338 5 Nilai sisa

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tampilan cokelat batangan dan desain kemasan cokelat batangan

Lampiran 1. Tampilan cokelat batangan dan desain kemasan cokelat batangan LAMPIRAN 85 Lampiran 1. Tampilan cokelat batangan dan desain kemasan cokelat batangan Cokelat batangan Kemasan cokelat batangan Kemasan tanpa cokelat batangan Tampak depan dengan cokelat batangan Tampak

Lebih terperinci

Lampiran 2. Jumlah kamar hotel berbintang dan melati yang terjual di kota Semarang Kamar terjual

Lampiran 2. Jumlah kamar hotel berbintang dan melati yang terjual di kota Semarang Kamar terjual L A M P I R A N Lampiran 1. Jumlah kunjngan wisatawan di kota Semarang Tahun Jumlah wisatawan Pertumbuhan (%) 2003 807.702-2004 690.964-14,45 2005 640.316-7,33 2006 650.316 1,56 2007 1.016.177 56,26 2008

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman db JK KT F hit F 0.05 F0.01 Perlakuan 3 13,23749 4,412497 48,60917 4,06618 7,590984 Linier 1 12,742 12,74204 140,3695 5,317645*

Lebih terperinci

Tabel 1. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Sumatera Utara. Tabel 2. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Riau

Tabel 1. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Sumatera Utara. Tabel 2. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Riau Lampiran 3. Luas areal perkebunan kelapa sawit tahun 2009. Tabel 1. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Sumatera Utara Kabupaten Luas Areal (Ha) Labuhan Batu 85527 Tapanuli Selatan 57144 Simalungun

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan dapat mengunakan. Analisis finansial. Adapun kriteria kriteria penilaian investasi yang dapat digunakan yaitu

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN IV Kajian Pengembangan Produk

HASIL DAN PEMBAHASAN IV Kajian Pengembangan Produk 28 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kajian Pengembangan Produk Produk utama tanaman kayu manis adalah kulit kering kayu manis. Kulit kering kayu manis dapat diolah lagi menjadi beberapa produk lanjutan yaitu

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kelayakan usaha peternakan ayam ras petelur dari segi keuangan. Analisis finansial digunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pohon Industri Gambir (Gumbira Sa id et al., 2009)

Lampiran 1. Pohon Industri Gambir (Gumbira Sa id et al., 2009) Lampiran 1. Pohon Industri Gambir (Gumbira Sa id et al., 29) Pohon Gambir Daun Gambir Ranting Gambir Muda Batang Gambir Tua Kompos (Dari Daun Sisa Gambir Asalan Kayu Bakar Pelet Kayu Gambir untuk Menginang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Sangkuriang Jaya yang terletak di Desa Babakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor berkeinginan untuk melakukan pengembangan usaha untuk meraup

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Bab VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Agenda furniture membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: Tabel 6.1 Kebutuhan Dana no Komponen Investasi Jumlah Total 1 Aktiva Tetap A. Mobil Pick Up 112.000.000

Lebih terperinci

Mulai. Perancangan bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Pengukuran bahan yang akan digunakan

Mulai. Perancangan bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Pengukuran bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Perancangan bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Pengukuran bahan yang akan digunakan Dipotong, dibubut, dan dikikir bahan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : NIMAS SHYNTIA NPM : 15209386 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA. SE.MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

ASPEK FINANSIAL Skenario I

ASPEK FINANSIAL Skenario I VII ASPEK FINANSIAL Setelah menganalisis kelayakan usaha dari beberapa aspek nonfinansial, analisis dilanjutkan dengan melakukan analisis kelayakan pada aspek finansial yaitu dari aspek keuangan usaha

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel VI.1 Kebutuhan Dana Komponen Investasi Jumlah Aktiva Tetap Peralatan: Komputer + Printer (2 set X Rp. 5.000.000) Rp. 10.000.000 Meja

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian

LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Observasi desain dan rancangan Alat Destilasi bioetanol pada literatur Penyusunan desain dan rancangan Alat Destilasi bioetanol Pemilihan bahan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI 5.1 PENDAHULUAN Pengembangan usaha pelayanan jasa pengeringan gabah dapat digolongkan ke dalam perencanaan suatu kegiatan untuk mendatangkan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

EVALUASI EKONOMI. Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi : Modal yang ditanam Biaya produksi Analisis ekonomi

EVALUASI EKONOMI. Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi : Modal yang ditanam Biaya produksi Analisis ekonomi EVALUASI EKONOMI Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi : Modal yang ditanam Biaya produksi Analisis ekonomi 1. Modal yang ditanam A.Modal tetap, meliputi : letak pabrik gedung utilities pabrik

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Keterangan Tahunan Aktiva tetap Seragam Rp 1,100,000 Mesin kasir Rp 3,500,000 Telepon Rp 150,000 Meja kayu panjang Rp 7,500,000 Sofa Rp

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan 39 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada SETIA BARU Furniture Pada bab ini Penulis akan membahas tentang perhitungan Harga Pokok Produksi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Pasar dan Pemasaran Gula Tahun Jawa Luar Jawa Jumlah Peningkatan (%) 1990 1,693,589 425,920 2,119,509-1991 1,804,298 448,368 2,252,666 6.28

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong, dibubut dan dikikir bahan yang

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

kewirausahaan tentang bagaimana menilai kebutuhan usaha dan cara memperoleh modal

kewirausahaan tentang bagaimana menilai kebutuhan usaha dan cara memperoleh modal kewirausahaan tentang bagaimana menilai kebutuhan usaha dan cara memperoleh modal A. Cara Menilai Kebutuhan Usaha 1. Pengertian Kebutuhan Usaha Pendirian suatu usaha berkaitan erat dengan penyediaan segala

Lebih terperinci

VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Kelayakan aspek finansial merupakan analisis yang mengkaji kelayakan dari sisi keuangan suatu usaha. Aspek ini sangat diperlukan untuk mengetahui apakah usaha budidaya nilam

Lebih terperinci

Operasional produksi packing house yang sudah berjalan hingga saat ini. Analisis kelayakan operasional packing house

Operasional produksi packing house yang sudah berjalan hingga saat ini. Analisis kelayakan operasional packing house LAMPIRAN Lampiran 1. Bagan Metode Analisis Operasional produksi packing house yang sudah berjalan hingga saat ini Analisis kelayakan operasional packing house Analisis Aspek Teknis dengan Metode Kualitatif

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana CV. Usaha Unggas dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Penilaian layak atau tidak usaha tersebut dari

Lebih terperinci

47. Kriteria Kelayakan Investasi Kompos & Listrik Akibat Penurunan

47. Kriteria Kelayakan Investasi Kompos & Listrik Akibat Penurunan DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Karakteristik Air Limbah Pabrik Kelapa Sawit... 10 2. Baku Mutu Air Limbah Industri Minyak Kelapa Sawit... 11 3. Konversi Energi Biogas... 15 4. Produksi Kelapa Sawit Indonesia

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, penilaian kelayakan investasi. Proyeksi 3 tahun. 6.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

Imah Gede. Alun-alun

Imah Gede. Alun-alun LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Kampung Budaya Sindangbarang Imah Gede Girang Serat Saung Talu Alun-alun Bale Pangriungan Mus holla Sawah Belajar Menanam Padi Kolam Ikan Belajar Menangkap Ikan Keterangan Warna

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XI. Aktiva Tetap. (Sumber: Pemilik Usaha) Initial Cash Flow/ Initial Investment. Komponen Investasi

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XI. Aktiva Tetap. (Sumber: Pemilik Usaha) Initial Cash Flow/ Initial Investment. Komponen Investasi BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilayakan kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

MATERI KULIAH PERTEMUAN 2 KONSEP BIAYA PRINSIP TATA HITUNG BIAYA

MATERI KULIAH PERTEMUAN 2 KONSEP BIAYA PRINSIP TATA HITUNG BIAYA MATERI KULIAH PERTEMUAN 2 KONSEP BIAYA PRINSIP TATA HITUNG BIAYA KONSEP BIAYA Biaya adalah sesuatu akibat yang diukur dalam nilai uang yang mungkin timbul dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Biaya adalah

Lebih terperinci

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi* A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah 150.000.000 2 Bangunan 150.000.000 3 Peralatan Produksi 1.916.100.000 4 Biaya Praoperasi* 35.700.000 B Jumlah Modal Kerja 1 Biaya bahan baku 7.194.196.807 2 Biaya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Aspek finansial merupakan aspek yang dikaji melalui kondisi finansial suatu usaha dimana kelayakan aspek finansial dilihat dari pengeluaran dan pemasukan usaha tersebut selama

Lebih terperinci

DAFTARISI. BAB I Pendahuluan Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian...

DAFTARISI. BAB I Pendahuluan Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian... DAFTARISI Halaman Judul........................................................................... i Halaman pengesahan pembimbing....ii Halaman Pengesahan penguji.........................................................

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

APPENDIX A NERACA MASSA. Kapasitas bahan baku: 415 kg tepung terigu/hari Satuan massa : kg Satuan waktu : hari Formulasi opak wafer stick

APPENDIX A NERACA MASSA. Kapasitas bahan baku: 415 kg tepung terigu/hari Satuan massa : kg Satuan waktu : hari Formulasi opak wafer stick APPENDIX A NERACA MASSA Kapasitas bahan baku: 415 kg tepung terigu/hari Satuan massa : kg Satuan waktu : hari Formulasi opak wafer stick Bahan % bahan Tepung terigu 38 Tapioka 3,61 Air 42,71 Minyak 0,83

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Impor Ikan Asap Dunia Tahun 2008

Lampiran 1. Impor Ikan Asap Dunia Tahun 2008 LAMPIRAN 133 Lampiran 1. Impor Ikan Asap Dunia Tahun 2008 Lampiran 2. Volume Ekspor Ikan Asap Indonesia Tahun 2005-2008 No Tahun Volume Nilai Value Kenaikan (%) (kg) (US $) 1. 2005 6.384.755 12.278.787

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL..... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner penelitian. A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir :

Lampiran 1. Kuesioner penelitian. A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir : LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner penelitian A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir : B. Identitas Usaha Nama Usaha : Nama Pemilik : Bidang Usaha : Jumlah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING Nama : Nur Amelia NPM : 25210114 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Istichanah,

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN VI.1 Kebutuhan Dana 1. Aktiva tetap : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana No Komponen Investasi Aktifa tetap 1. Piring 50 buah @3000 Rp150.000 2. Mangkok ayam 50 buah @4000 Rp200.000 3. Sendok

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS BIAYA PRODUKSI Analisis biaya dilakukan mulai dari pemeliharaan tanaman, panen, proses pengangkutan, proses pengolahan hingga pengepakan. 1. Biaya Perawatan Tanaman

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Kelayakan Unit Pengelolaan Sampah. Usaha pengelolaan sampah ini membutuhkan sarana-sarana seperti tempat

HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Kelayakan Unit Pengelolaan Sampah. Usaha pengelolaan sampah ini membutuhkan sarana-sarana seperti tempat VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Kelayakan Unit Pengelolaan Sampah 6.1.1 Identifikasi Biaya Usaha pengelolaan sampah ini membutuhkan sarana-sarana seperti tempat pengelolaan sampah, kantor, kendaraan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Untuk memproduksi Gezond diperlukan bahan baku dan peralatan. Berikut

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Untuk memproduksi Gezond diperlukan bahan baku dan peralatan. Berikut BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Untuk memproduksi Gezond diperlukan bahan baku dan peralatan. Berikut adalah rincian harga bahan baku yang digunakan untuk 1 bulan pertama: Tabel 6.1.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan 38 Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. VI.1 Kebutuhan dana Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha :

BAB VI ASPEK KEUANGAN. VI.1 Kebutuhan dana Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan 43 Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Sumber dana Sumber dana pendirian Home Net diperoleh dari dana pribadi sebesar Rp. 1,579,128,, dan tidak ada kerja sama apapun dengan lain pihak. Apabila

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

Biaya Investasi No Uraian Unit

Biaya Investasi No Uraian Unit LAMPIRAN Biaya Investasi No Uraian Unit Umur Ekonomis Harga Satuan Total Harga (Tahun) (Rp) (Rp) 1 Bangunan Kantor dan Gudang 1 5 5,000,000 5,000,000 2 Kolam Terpal a. Ukuran 10 m x 5 m 7 2 1,250,000 8,750,000

Lebih terperinci

Bab IV Analisis Kelayakan Investasi

Bab IV Analisis Kelayakan Investasi Bab IV Analisis Kelayakan Investasi 4.1 Analisis Biaya 4.1.1 Biaya Investasi Biaya investasi mencakup modal awal yang diperlukan untuk mengaplikasikan sistem tata udara dan penyediaan kebutuhan air panas

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN F. ANALISIS KEBUTUHAN MESIN PEMERAH SUSU SAPI SOTE (SEMI OTOMATIS TIPE ENGKOL) 1. Pendugaan Kebutuhan Mesin Pemerah Susu SOTE Ternak sapi perah di Jawa Barat adalah 111 250 ekor

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Awal 6.1.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Mesin/ peralatan yang dibutuhkan Spesifikasi/merek

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPRODUKSI LEBIH LANJUT PADA CV. USAHA BERSAMA

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPRODUKSI LEBIH LANJUT PADA CV. USAHA BERSAMA Nama ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPRODUKSI LEBIH LANJUT PADA CV. USAHA BERSAMA : Firdha Anisa NPM : 24214264 Jurusan Pembimbing : Akuntansi : Silvia Avira, SE.,

Lebih terperinci

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI BAB I HARGA POKOK PRODUKSI A. Definisi Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan sumber ekonomi yang digunakan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha pegembangan bisnis PT.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha pegembangan bisnis PT. BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB Penerimaan dan pengeluaran dalam bisnis merupakan komponen yang sangat penting untuk melihat aktivitas yang berlangsung

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES )

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES ) ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES ) Nama : Sonny Suryadi NPM : 36410653 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gambaran Umum Tanaman Kayu Manis (Cinnamomum sp)

TINJAUAN PUSTAKA. Gambaran Umum Tanaman Kayu Manis (Cinnamomum sp) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA Gambaran Umum Tanaman Kayu Manis (Cinnamomum sp) Tanaman kayu manis (Cinnamomum sp) termasuk ke dalam famili Lauraceae yang terdiri dari 47 marga dan lebih dari 1900 species yang

Lebih terperinci

Bab XIII STUDI KELAYAKAN

Bab XIII STUDI KELAYAKAN Bab XIII STUDI KELAYAKAN STUDI KELAYAKAN DIPERLUKAN 1. Pemrakarsa sebagai bahan pertimbangan a. Investasi - Merencanakan investasi - Merevisi investasi - Membatalkan investasi b. Tolak ukur kegiatan/investasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM JUST IN TIME PADA PABRIK TAHU. : Muhammad Rahman Prabowo NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Renny., SE.

IMPLEMENTASI SISTEM JUST IN TIME PADA PABRIK TAHU. : Muhammad Rahman Prabowo NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Renny., SE. IMPLEMENTASI SISTEM JUST IN TIME PADA PABRIK TAHU Nama : Muhammad Rahman Prabowo NPM : 26209477 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Renny., SE., MM Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti saat ini, perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Menurut Surakhmad, (1994:140-143), metode deskriptif analisis, yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan 52 Lampiran 1.Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 61 HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem manajemen ahli model SPK agroindustri biodiesel berbasis kelapa sawit terdiri dari tiga komponen utama yaitu sistem manajemen basis data, sistem manajemen basis pengetahuan

Lebih terperinci

ASPEK PEMASARAN. Proyeksi Permintaan. (dalam Unit)

ASPEK PEMASARAN. Proyeksi Permintaan. (dalam Unit) ASPEK PEMASARAN A. Gambaran Umum Pasar 1. Jenis Permintaan terhadap produk 2. Segmen Pasar 3. Wilayah pemasaran/ pasar sasaran (contoh: kelurahan, kecamatan, kabupaten, kotamadya, dsb.) B. Permintaan 1.

Lebih terperinci

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( )

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( ) SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME Angga Fajar S (240110060041) Latar Belakang Kacang Kedelai Edamame Proses Pengupasan Kulit Manual

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGGORENGAN HAMPA TERHADAP MUTU DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK IKAN LEMURU Penelitian tahap satu ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penggorengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam rencana melakukan investasi usaha baru, investor toko Salim Jaya perlu melakukan peninjauan terlebih dahulu dengan memperhitungkan dan menganalisis rencana investasinya. Hasil peninjauan

Lebih terperinci

ASPEK PEMASARAN. Proyeksi Permintaan. (dalam Unit)

ASPEK PEMASARAN. Proyeksi Permintaan. (dalam Unit) RENCANA USAHA 1 ASPEK PEMASARAN A. Gambaran Umum Pasar 1. Jenis Permintaan terhadap produk/jasa 2. Segmen Pasar 3. Wilayah pemasaran/pasar sasaran (contoh: kelurahan, kecamatan, kabupaten, kotamadya, dsb.)

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 44 BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN Dalam penilaian kelayakan rencana ekspansi pembukaan outlet makanan vegetarian ini digunakan beberapa aspek-aspek yang relevan dikaji untuk menentukan suatu rencana

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat

Lebih terperinci